kelola informasi, kuatkan posisi buruh migran

56
1 KELOLA INFORMASI, KUATKAN POSISI BURUH MIGRAN

Upload: buruh-migran

Post on 20-Mar-2016

235 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Buku ini berisi panduan menjadi kontributor di portal http://buruh migran.or.id, baik mengunggah tulisan, foto, suara, dan video

TRANSCRIPT

Page 1: Kelola Informasi, Kuatkan Posisi Buruh Migran

1

KELOLA INFORMASI, KUATKANPOSISI BURUH MIGRAN

Page 2: Kelola Informasi, Kuatkan Posisi Buruh Migran

2

Siapapun bisa mengutip, menyalin, dan menyebarluaskan sebagianatau keseluruhan tulisan dengan menyebutkan sumber tulisan dan

jenis lisensi yang sama, kecuali untuk kepentingan komersil.

Page 3: Kelola Informasi, Kuatkan Posisi Buruh Migran

3

KELOLA INFORMASI, KUATKANPOSISI BURUH MIGRAN

YOSSY SUPARYOM. IRSYADUL IBAD

PUSAT SUMBER DAYA BURUH MIGRAN(Migran Worker Resource Center)

2010

Page 4: Kelola Informasi, Kuatkan Posisi Buruh Migran

4

Kelola Informasi, KuatkanPosisi Buruh Migran

PenulisYossy SuparyoM. Irsyadul Ibad

Edisi 2, Juni 2010

Tata LetakFathulloh

KorektorFika Murdiana

PenerbitPusat Sumber Daya Buruh MigranTelp. +62 274 8356735Mobile +62 91226993732E-mail:[email protected]: http://buruhmigran.or.id

Didukung oleh

Tifa FoundationJl. Jaya Mandala II No. 14EMenteng Dalam Jakarta Selatan, 12870Tel : (62) 021 829 2776Fax : (62) 021 837 83648

dan

Lembaga Kajian Pengembangan Pendidikan, Sosial, Agama danKebudayaan (Infest)Dukuh Pugeran Gg. Nakula No. 04A Maguwoharjo, Depok, SlemanYogyakarta 58228Telp +62 274 7881387

BUKU PANDUAN INI TIDAK DIPRODUKSI UNTUK UMUMHANYA DIPERGUNAKAN UNTUK KALANGAN SENDIRI

Page 5: Kelola Informasi, Kuatkan Posisi Buruh Migran

5

Mengapa Buku Ini Ditulis

BUKU INI disusun sebagai panduan bagi para pegiat Pusat

Teknologi Komunitas (PTK) Mahnetik untuk melakukan pe-

ngelolaan informasi bekerja secara efektif dan efisien. Ke-

giatan kepewartaan di PTK Mahnetik mengacu pada prinsip-

prinsip pewartaan yang diatur dalam Undang-Undang

Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers sehingga seluruh hasil

pewartaan harus didasarkan atas fakta. Pewarta mengum-

pulkan fakta-fakta dari peristiwa yang terjadi di daerahnya

dan menyusunnya menjadi berita.

Pengemasan informasi di PTK Mahnetik memperhatikan cara

pandang pewartaan yang berpihak ke buruh migran. PTK

Mahnetik merupakan perwujudan kesadaran warga, buruh

migran, dan keluarganya akan pentingnya peran serta me-

reka dalam mengelola informasi. Lewat pengelolaan infor-

masi, warga berharap tercipta perubahan dalam tata kehi-

dupan mereka.

Selain merekam dan menyebarluaskan informasi di daerah-

nya, para pewarta PTK Mahnetik saling bertukar informasi

Page 6: Kelola Informasi, Kuatkan Posisi Buruh Migran

6

dengan daerah lainnya. Logika dasarnya, permasalahan

yang dihadapi oleh suatu daerah mungkin ada di daerah

lainnya. Ide atau cara yang digunakan suatu daerah untuk

menyelesaikan masalah bisa menjadi rujukan bagi tempat

lainnya. Pertukaran informasi memungkinkan para warga

belajar dan mencari jalan keluar.

Buku ini dipersembahkan bagi para pegiat PTK Mahnetik

yang mampu membuktikan bahwa warga mampu mem-

perkuat diri melalui pengelolaan dan pertukaran informasi.

Selamat membaca.

Salam

Pusat Sumber Daya Buruh Migran

http://buruhmigran.or.id

Page 7: Kelola Informasi, Kuatkan Posisi Buruh Migran

7

Daftar Isi

Mengapa Buku Ini Ditulis ~ 5

Daftar Isi ~ 7

BAB 1 Perjuangkan Buruh Migran Lewat Teknologi

Informasi ~ 9

BAB 2 Teknik Peliputan ~ 21

BAB 3 Menulis Berita ~ 29

BAB 4 Pewarta PTK Mahnetik ~ 33

BAB 5 Pengunggahan Berita ~ 37

Biodata Penulis ~ 56

Page 8: Kelola Informasi, Kuatkan Posisi Buruh Migran

8

Page 9: Kelola Informasi, Kuatkan Posisi Buruh Migran

9

BAB 1Perjuangkan Buruh MigranLewat Teknologi Informasi

Nur Laeliyah (28) adalah mantan Tenaga Kerja Indonesia (TKI)

asal Nusawungu Cilacap yang pernah bekerja di Taiwan. Saat

mengikuti pelatihan menulis dan mengelola informasi di Pusat

Teknologi Komunitas (PTK) Mahnetik Cilacap (2009), ia me-

nulis tindakan pemerasan yang dilakukan oleh jaringan ang-

kutan yang membawanya pulang ke kampung halaman. Lalu,

tulisan itu ia unggah di www.forumwarga.net.

Tidak lama kemudian tulisan Laily, sebutan Nur Laeliyah, men-

dapat tanggapan dari banyak pihak, hingga sebuah Lembaga

Bantuan Hukum (LBH) di Cilacap mendatangi rumahnya. Pada

waktu yang berbeda kisah Laily diangkat dalam sebuah diskusi

kampung yang menghadirkan Anggota Dewan, Kepolisian,

Dinas Tenaga Kerja, dan pelbagai organisasi masyarakat.

Penyebarluasan tulisan Laily ini membawa dampak positif bagi

buruh migran lainnya, yakni berkurangnya tindak pemerasan

terhadap TKI asal Cilacap yang pulang ke kampung halaman

mereka.

Page 10: Kelola Informasi, Kuatkan Posisi Buruh Migran

10

PERJUANGAN memperbaiki nasib Tenaga Kerja Indonesia (TKI)

di luar negeri dapat ditempuh lewat pemanfaatan Tekno-

logi Informasi dan Komunikasi (TIK). Para TKI yang tengah

bekerja di luar negeri tetap bisa berkomunikasi dengan ke-

luarganya meskipun mereka tinggal di dua negara yang ber-

beda. TIK mampu melampaui sekat jarak dan waktu sehing-

ga mereka tetap bisa berhubungan secara terus-menerus.

Kondisi ini telah dirasakan oleh para pengelola PTK Mahne-

tik mitra TIFA di empat belas kota seperti, Cilacap, Mataram,

Sukabumi, Cianjur, Malang, dan Banyumas. Mahnetik kepen-

dekan dari Rumah Internet TKI, sebuah program dukungan

TIK berbasis komputer dan internet, diberikan untuk me-

mangkas jarak dan sekat komunikasi antara buruh migran

di luar negeri dan keluarganya di Indonesia.

Pelajaran Berharga dari PTK Mahnetik

Kisah menarik diceritakan oleh PTK Mahnetik Cilacap. Lewat

inisiatif konferensi video mereka berhasil mempertemukan

seorang TKI di Hongkong dengan keluarganya di Kecamat-

an Kawunganten, Cilacap. Berbekal teknologi webcam dan

aplikasi pesan instan (instant messager), para TKI bisa berbagi

cerita seperti komunikasi tatap muka. PTK Mahnetik Cilacap

yang digawangi pegiat Lembaga Kajian Pengembangan

Sumber Daya Manusia Nahdlatul Ulama (LAKPESDAM NU)

ini juga membahas permasalahan-permasalahan yang me-

nimpa TKI di luar negeri melalui diskusi kampung yang di-

hadiri oleh para pemangku kebijakan secara rutin.

Page 11: Kelola Informasi, Kuatkan Posisi Buruh Migran

11

Usaha menarik dilakukan oleh PTK Mahnetik Sukabumi, me-

reka mengelola pangkalan data buruh migran sebagai alat

pemantauan TKI yang tengah bekerja di luar negeri dan man-

tan TKI yang telah bermukim di tanah air. Lewat pangkalan

data tersebut, mereka dapat mengetahui dan memperbarui

kondisi terkini yang dialami oleh para buruh migran. Bahkan,

aneka kegiatan ekonomi produktif digelar untuk member-

dayakan para warga yang pernah menjadi buruh migran.

Sayang, tidak semua daerah dapat mengakses infrastruktur

telekomunikasi secara merata. PTK Mahnetik di Lombok dan

Cianjur masih menghadapi kendala layanan penyedia jasa

internet (internet service provider) sehingga kegiatan mere-

ka sebatas pelatihan komputer, seperti pelatihan paket apli-

kasi kantoran untuk warga dan keluarga buruh migran seca-

ra gratisan.

Semangat di atas patut diapresiasi oleh pemerintah dan masya-

rakat luas. Namun, pengelola harus terus mengingat intisari

ide pemanfaatan teknologi informasi lewat PTK Mahnetik.

Teknologi informasi seharusnya tetap ditempatkan sebagai

alat perjuangan, bukan sebagai tujuan. Bila hal ini tidak di-

perhatikan maka akibatnya bisa kontraproduktif. Alih-alih

PTK Mahnetik dapat media perjuangan perbaikan burun mig-

ran, justru mereka terjebak sebagai konsumen teknologi semata.

Kesenjangan Informasi Lahirkan Diskriminasi

Kesenjangan informasi bisa menjadi sebab dan akibat dari

kesenjangan lainnya. Miskinnya informasi yang dimiliki TKI,

Page 12: Kelola Informasi, Kuatkan Posisi Buruh Migran

12

seperti prosedur, hukum, dan budaya negara yang akan

dituju menyebabkan TKI kesulitan mengembangkan alterna-

tif dan solusi saat menghadapi masalah. Terlebih, umumnya

TKI berprofesi sebagai pembantu rumah tangga (house

keeper, baby sitter), hidup terisolir dalam rumah majikan

sehingga tidak memiliki kesempatan atau kemampuan akses

terhadap dunia luar.

Selanjutnya, pesatnya perkembangan TIK, pada satu sisi,

semakin memperbesar kesenjangan informasi bagi kalangan

TKI. Dinamika informasi yang cepat menimbulkan jarak yang

jelas antara kalangan yang memiliki akses yang kuat dan

kalangan yang tidak memiliki peluang akses. Lemahnya akses

dan pemanfaatan informasi suatu komunitas menyebabkan

komunitas tersebut terpinggirkan dan menjadi korban dari

Page 13: Kelola Informasi, Kuatkan Posisi Buruh Migran

13

pelbagai bagai kemajuan. Situasi Inilah yang disebut dengan

kesenjangan digital (digital devide).

Kalangan TKI merupakan kalangan yang terpinggirkan da-

lam situasi di atas. Kesenjangan informasi bukan saja meng-

akibatkan kemiskinan ekonomi, tapi juga kemiskinan sosial

politik. TKI tidak dapat menyampaikan aspirasi serta tidak

mengetahui adanya kebijakan yang berdampak kepada me-

reka. TKI juga tidak cukup paham untuk bisa terlibat dalam

pengambilan keputusan sehingga muncul diskriminasi dan

dominasi atas mereka.

Saya baru tahu apa itu KBRI, setelah saya mengalami kasus

dituduh membunuh anak majikan saya. Perusahaan Jasa Te-

naga Kerja Indonesia (PJTKI) dan agen yang menangani saya,

tidak pernah memberi informasi apapun tentang KBRI.

(17 Kisah: Belajar, Berbagi, Melindungi (2010: 57)

Bagaimana mengurangi kesenjangan informasi di kalangan

buruh migran? Perubahan yang cepat di pelbagai bidang

mesti dijawab dengan kemampuan menghadapi perubahan.

Bertukarinformasi dangagasansesama buruhmigran

Page 14: Kelola Informasi, Kuatkan Posisi Buruh Migran

14

TKI dan keluarganya sejatinya membutuhkan informasi dan

pengetahuan yang dapat mereka manfaatkan untuk me-

ningkatkan mutu hidupnya, baik aspek kesehatan, sosial,

hukum, budaya, ekonomi, dan lingkungan.

TKI dan keluarganya mampu menghadapi perubahan bila

mereka mampu mengakses informasi secara cerdas dan kri-

tis serta berinteraksi dengan pihak lain.

Saluran Informasi Buruh Migran

Rumah Internet TKI (Mahnetik) hadir di perdesaan yang se-

bagian besar menjadi daerah asal buruh migran. Pada

masyarakat perdesaan, beragam saluran informasi dan me-

dia komunikasi dikembangkan untuk pertukaran informasi,

misalnya obrolan di pos ronda, warung kopi,arisan, penga-

jian, perkumpulan pemuda, dan lain-lain. Pertanyaannya

apakah saluran, media, dan forum tersebut dapat didaya-

gunakan untuk mengatasi kesenjangan infomasi yang ter-

jadi?

Kebanyakan saluran, media, dan forum di perdesaan bersifat

interpersonal (tatap mula,lisan). Mahnetik berusaha mengisi

celah yang kosong, yaitu budaya komunikasi dan berbagi

informasi bisa dikembangkan lagi secara lebih terbuka dan

partisipatif. Di sinilah peran penting Mahnetik, yaitu pe-

nguatan kapasitas dan penguasaan informasi bagi TKI, ca-

lon TKI, dan keluarganya. Akhirnya, TKI dan keluarganya mam-

pu menggunakan hak-haknya, lebih berdaya, percaya diri,

dan memiliki kemampuan untuk berpartisipasi.

Page 15: Kelola Informasi, Kuatkan Posisi Buruh Migran

15

Untuk mewujudkan gagasan di atas, PTK Mahnetik mem-

buat sebuah fasilitas publik yang disebut Pusat Teknologi

Informasi (IT Center). Pusat Teknologi Informasi adalah suatu

layanan publik yang memanfaatkan TIK agar para keluarga

buruh migran dapat mengakses informasi dan pengetahuan

yang mendukung pengembangan diri dan perbaikan la-

yanan pemerintah atas TKI.

Pengelolaan informasi merupakan program lanjutan PTK Mah-

netik di Sukabumi. Kegiatan layanan pendidikan komputer

dan internet PTK Mahnetik dimulai sejak awal 2008 hingga

kini. Sekarang, lebih dari lima ratus calon dan keluarga buruh

migran yang telah merasakan fasilitas PTK Mahnetik Sukabumi.

(17 Kisah: Belajar, Berbagi, Melindungi (2010: 29)

Namun, PTK Mahnetik tidak semata-mata program mendiri-

kan sarana fisik untuk akses informasi semata (IT Center)

tapi dukungan program pendampingan dan pemberdayaan

masyarakat sehingga TIK merangsang tumbuhnya infomo-

bilisasi.

Infomobilisasi Buruh Migran

Infomobilisasi buruh migran adalah kegiatan penyampaian

dan penggunaan komunikasi-informasi secara terencana ber-

dasarkan kebutuhan TKI dan keluarganya. Infomobilisasi

dikembangkan sebagai rangkaian kegiatan yang melibatkan

TKI dan keluarganya dalam pelbagai tahapannya.

Ada beberapa kegiatan yang penting untuk menciptakan

infomobiliasi buruh migran, yaitu:

Page 16: Kelola Informasi, Kuatkan Posisi Buruh Migran

16

Pertama, membangun kesadaran pada TKI dan keluarganya

bahwa kesenjangan informasi mengakibatkan kesenjangan

di bidang kehidupan lainnya. Hal ini dapat dilakukan dengan

mengembangkan kegiatan keberaksaraan informasi (infor-

mation literacy) sehingga TKI dan keluarganya mampu seca-

ra cerdas menggunakan informasi untuk mendukung kehi-

dupannya.

Kedua, mengembangkan kegiatan penyampaian dan peng-

gunakan komunikasi-informasi yang terencana dengan baik

sesuai dengan kebutuhan TKI dan keluarganya. Melalui pen-

dekatan komunikasi yang dialogis dan partisipatoris TKI dan

Page 17: Kelola Informasi, Kuatkan Posisi Buruh Migran

17

keluarganya belajar memetakan permasalahan-permasa-

lahan yang mereka hadapi dan apa dampaknya bagi mere-

ka. Lalu, mereka merancang solusi yang tepat untuk ter-

hindar dari permasalahan tersebut.

Ketiga, meningkatkan kemampuan TKI dan keluarganya de-

ngan menggunakan TIK. Sebagian besar warga masih gagap

berhadapan teknologi (gaptek) sehingga salah satu program

PTK Mahnetik adalah menyelenggarakan pelatihan meng-

gunakan internet pada TKI dan keluarganya. Setelah pela-

tihan mereka bisa menggunakan fasilitas instant messenger

untuk chatting, menggunakan internet browser untuk men-

cari informasi yang dibutuhkan, surat-menyurat elektronik

(e-mail), dan mengelola situs (www.buruhmigran.or.id) untuk

saling berbagi informasi.

Keempat, mengembangkan jaringan kerjasama dan solidari-

tas dengan individu atau lembaga dengan pemanfaatan TIK

untuk menjembatani jarak dan waktu. Kerjasama dan so-

Belajarkomputer daninternet

Page 18: Kelola Informasi, Kuatkan Posisi Buruh Migran

18

lidaritas penting sebagai kekuatan memengaruhi kebijak-

an publik yang menyangkut masalah perbaikan layanan bagi

TKI dan keluarganya.

Tata Kelola Informasi Buruh Migran

Untuk mengelola informasi dan pengetahuan mengenai bu-

ruh migran, dalam Pertemuan Refleksi PTK Mahnetik di Ho-

tel Jayakarta, Yogyakarta pada 8-10 Oktober 2009 diputuskan

adanya Kelompok Kerja Pusat Sumber Daya Buruh Migran

(Migran Worker Resource Center). Pokja Pusat Sumber Daya

Buruh Migran telah membangun sistem pangkalan data ber-

basis teknologi website 2.0 untuk menjembatani kerja pe-

ngelolaan informasi antar PTK Mahnetik di Indonesia.

Agar tata kelola informasi buruh migran dapat dilakukan

dengan baik, maka setiap PTK Mahnetik melakukan tiga

langkah berikut ini:

Pertama, deskripsikan atau kelompokkan pengetahuan yang

dibutuhkan untuk mendukung kerja-kerja PTK Mahnetik.

Setiap PTK Mahnetik dapat mengelompokkan informasi dan

pengetahuan di daerahnya dengan mencari kemiripan-ke-

miripan, melakukan peta pengetahuan, ataupun mencip-

takan kamus istilah. PTK Mahnetik bisa mengelompokan

pengetahuan dalam lima kelompok utama, yaitu berita, ka-

jian, pengalaman, dokumen hukum, dan panduan (tutorial).

Lalu, cobalah merumuskan kata-kata kunci yang sering mun-

cul dalam pengelolaan informasi dan pengetahuan sebagai

lema dalam kamus istilah buruh migran untuk merincikan

Page 19: Kelola Informasi, Kuatkan Posisi Buruh Migran

19

pengetahuan-pengetahuan yang ada. Pemilihan lema mudah

dilakukan bila pengelompokkan pengetahuan dilakukan

secara terstruktur.

Kedua, menumbuhkembangkan kepedulian pegiat PTK

Mahnetik membudayakan tradisi berbagi informasi dan

pengetahuan. Pusat data dan informasi tidak tercipta oleh

dukungan sarana dan prasarana canggih. Pengelolaan

informasi dan pengetahuan lahir dari tradisi berbagi dan

bertukar pengetahuan.

Ketiga, manfaatkan teknologi pendukung yang memudah-

kan proses pengelolaan informasi dan pengetahuan. Pe-

manfaatan teknologi informasi akan menciptakan cara sis-

temik dalam mengumpulkan, menyebarkan, dan membagi

pengetahuan.

Page 20: Kelola Informasi, Kuatkan Posisi Buruh Migran

20

Kita bisa menghindari munculnya kesalahan serupa, mem-

persingkat siklus belajar, sekaligus memandu penciptaan

keputusan berdasar pengetahuan yang mendalam (deci-

sion support system). PTK Mahnetik memiliki dukungan tek-

nologi teknologi web generasi 2.0 yang powerfull sehingga

jarak antar PTK Mahnetik bisa dipangkas.

Page 21: Kelola Informasi, Kuatkan Posisi Buruh Migran

21

BAB 2Teknik Peliputan

PELIPUTAN adalah salah satu kegiatan pewartaan yang pal-

ing penting. Lewat kegiatan peliputan, pewarta mencari

fakta, baik peristiwa yang dapat ia saksikan sendiri maupun

peristiwa yang tidak dapat dia disaksikan sendiri.

Saat peliputan, pewarta mengumpulkan fakta-fakta yang

bertebaran lalu memilahnya, mana yang penting dan mana

yang tidak penting. Berhasil atau tidaknya suatu peliputan

peristiwa tergantung cara pengumpulan fakta, pengenalan

ragam peristiwa, serta bagaimana menghadapi objek liput-

an.

Namun, pewarta tidak boleh menerima kesimpulan-kesim-

pulan yang beredar di masyarakat begitu saja, tapi ia harus

menyisakan rasa ragu, bertanya, atau menggugatnya. Pe-

warta warga juga tidak boleh menunggu sampai peristiwa

muncul, ia harus bertindak, mencari, dan mengamati setiap

fenomena-fenomena yang ada.

Page 22: Kelola Informasi, Kuatkan Posisi Buruh Migran

22

Setiap berita selalu mengungkap fakta-fakta tentang peris-

tiwa yang terjadi di tengah kehidupan pembaca. Peristiwa

itu sendiri selalu menyangkut manusia dan alam. Peristiwa

bisa terjadi karena interaksi antarmanusia, seperti antar-

individu, antara individu dan kelompok, antarkelompok atau

karena interaksi antara manusia dan alam. Berita mengung-

kap fakta-fakta tentang interaksi tersebut, seperti apa peran,

tindakan, dan reaksi terhadap tindakan manusia atau alam

di dalam suatu peristiwa.

Pembaca bersedia membaca berita yang disebarluaskan oleh

pewarta karena mereka memercayai pewarta. Berita diang-

Pewarta WargaPTK Sukabumi

Page 23: Kelola Informasi, Kuatkan Posisi Buruh Migran

23

gap menarik apabila pewarta menyajikan fakta sebagai ja-

waban atas pertanyaan tentang peristiwa yang muncul di-

benak pembaca. Karena itu, saat meliput peristiwa pewarta

harus mengajukan pertanyaan pokok seperti yang diandai-

kan oleh pembacanya.

Secara umum, pertanyaan-pertanyaan yang penting ingin

didapatkan oleh pembaca antara lain:

1. Apa yang terjadi?

Jelaskan apa yang peristiwa yang terjadi secara gamblang.

Peristiwa harus kongkret, hindari penyebutan peristiwa yang

bersifat umum. Contoh:

Sepeda motor menabrak sepeda (benar).

Kecelakaan lalu-lintas (salah)

2. Siapa-siapa saja yang terlibat dalam peristiwa?

Dapatkan nama lengkap dari orang-orang yang terlibat,

jangan lupa cek ejaannya untuk ketelitian. Contoh:

Soekarno apa Sukarno

Dandi apa Dandy

Akhmad apa Ahmad

Sumawikarta apa Sumowikarto

3. Kapan peristiwa terjadi?

Catatlah hari dan waktu terjadinya peristiwa secara rinci.

Contoh:

Senin, 17 Januari 2009 pukul 15.30 (benar)

Senin, 17 Januari 2009 sore (salah)

Page 24: Kelola Informasi, Kuatkan Posisi Buruh Migran

24

4. Di mana peristiwa terjadi?

Dapatkan lokasi kejadian dan gambarkanlah.

Contoh:

Pusat Teknologi Komunitas (PTK) Mahnetik Cilacap terletak

di selatan Stasiun Kereta Api Sidareja, tepatnya Jalan Sudir-

man 14.

5. Mengapa atau apa sebab peristiwa terjadi?

Carilah data penyebab kejadian secara lengkap. Bila perlu

temui narasumber-narasumber yang paham atas peristiwa

untuk mendapatkan penyebab yang sahih, bukan sekadar

kira-kira.

6. Bagaimana peristiwa terjadi?

Cari lebih banyak informasi tentang bagaimana peristiwa

terjadi. Biasakan Anda membuat catatan kronologisnya atau

runtutan peristiwa waktu demi waktu.

Pertanyaan-pertanyaan di atas digunakan oleh pewarta

warga untuk mengumpulkan fakta seluas-luasnya. Setiap

peristiwa biasanya mengandung informasi yang menjawab

keenam pertanyaan di atas.

Setiap fakta yang diperoleh sebagai jawaban atas salah satu

pertanyaan tersebut sebaiknya selalu diuji kelayakannya oleh

pewarta warga. Misalnya, ada peristiwa kecelakaan. Infor-

masi semacam itu tidak jelas, sebab menimbulkan perta-

nyaan baru, kecelakaan apa? Kalau dijawab kecelakaan lalu-

Page 25: Kelola Informasi, Kuatkan Posisi Buruh Migran

25

lintas, masih kurang jelas, kecelakaan lalu-lintas apa? Lebih

informatif kalau jawaban yang diperoleh adalah tabrakan

bus dan sepeda motor atau bus menyerempet sepeda mo-

tor.

Cara Peliputan

Cara meliput ada bermacam-macam, seperti pengamatan,

wawancara, dan penelitian dokumen.

a. Pengamatan

Pengamatan dipakai bila pewarta warga menyaksikan pe-

ristiwa secara langsung. Ia berada secara fisik di lokasi keja-

dian. Pewarta biasanya menggunakan ketajaman indera-

winya untuk mengungkap fakta. Pewarta mengumpulkan

fakta yang bisa dilihat, didengar, dibaui, dirasa, diraba, dan

dikecap. Misalnya, pewarta harus menggambarkan postur,

Page 26: Kelola Informasi, Kuatkan Posisi Buruh Migran

26

wajah, warna kulit, rambut, dan sebagainya yang berkaitan

dengan kesan penglihatan si jurnalis. Suara ditangkap de-

ngan kesan pendengaran. Rasa air dikenali dengan peng-

ecapan (pencicipan).

Kesan yang diungkapkan disebut paparan faktual. Hindari

penilaian subjektif yang dilukiskan dengan kata sifat, misal-

nya cantik, pemarah, gagah, dan lain sebagainya. Kesan

yang digambarkan harus benar-benar mengungkapkan

fakta.

Pewarta juga perlu mendapatkan informasi dengan cara

membuka kembali catatan-catatan, dokumentasi, buku,

dan sebagainya, yang ada hubungannya dengan peristiwa

yang tengah diliput. Persiapan ini penting agar pewarta

tidak sekadar pasif mencatat saja.

b. Wawancara

Wawancara artinya pertemuan tatap muka. Wawancara

melibatkan interaksi verbal antara dua orang atau lebih.

Wawancara digunakan untuk memperoleh fakta tentang

apa yang dialami, apa yang dilihat, atau apa pendapat mau-

pun harapan seseorang berkaitan dengan suatu peristiwa.

Saat wawancara ada tiga hal pokok yang perlu ditanyakan

oleh jurnalis, yaitu kesan indrawi, atribut, dan pendapat

narasumber. Kesan indrawi diperlukan sebab jurnalis belum

tentu menyaksikan peristiwa secara langsung. Dalam peris-

tiwa penggusuran yang tidak disaksikan langsung oleh war-

tawan, kapan, di mana, mengapa, dan bagaimana peristi-

wa terjadi dapat diperoleh dengan wawancara pihak-pihak

Page 27: Kelola Informasi, Kuatkan Posisi Buruh Migran

27

yang punya keterkaitan dengan hal tersebut.

Atribut seseorang diperlukan untuk memberikan gambar-

an pada pembaca sehingga siapa narasumber yang diwa-

wancarai dan di mana posisi narasumber saat terjadi peris-

tiwa. Atribut yang umum digunakan adalah nama, usia,

status, dan hubungan dengan pihak-pihak yang terkait de-

ngan peristiwa.

Pendapat narasumber bisa berbentuk opini, harapan, cita-

cita, aspirasi. Semua itu dapat digali saat wawancara. Misal-

nya pada peristiwa penggusuran, apakah pedagang nasi

gudeg lesehan akan mengadu ke kepolisian atau tidak, apa

harapan pelanggan nasi gudeg setelah peristiwa penggu-

suran, apa pendapat warga setempat, bagaimana pendapat

Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Sleman, dan lain

sebagainya.

c. Penelitian Dokumentasi

Penelitian dokumen digunakan untuk mendapatkan fakta

tertulis, baik berupa angka (jumlah, besaran), tabel, bagan,

maupun teks (tulisan, surat perjanjian, surat keputusan).

Fakta seperti ini akan digunakan untuk memperjelas atau

sebagai bukti pendukung dalam pengungkapan peristiwa.

Fakta-fakta dokumen tidak bisa digunakan begitu saja. Mi-

salnya, data berbentuk tabel perlu diinterpretasikan lebih

dahulu. Pada dokumen teks perlu diperhatikan sumbernya.

Sumber harus harus memiliki otoritas atas fakta itu.

Page 28: Kelola Informasi, Kuatkan Posisi Buruh Migran

28

Page 29: Kelola Informasi, Kuatkan Posisi Buruh Migran

29

BAB 3Menulis Berita

PENULISAN berita dilakukan dalam format piramida terbalik.

Informasi yang paling penting dituliskan pada bagian awal,

sedang rincian informasi dituliskan pada bagian sesudahnya.

Berita harus menginformasikan sesuatu yang penting dan

perlu sesegera mungkin diketahui pembaca sehingga cara

penulisannya harus langsung ke persoalan, ringkas, jelas,

dan bergaya lugas.

Untuk membuat berita langsung yang cepat dan lengkap,

biasakan Anda menulis garis besar berita dengan teliti.

Berbekal garis besar berita pewarta selalu memperhatikan

unsur apa yang terjadi, di mana kejadiannya, kapan

terjadinya, siapa yang terlibat dalam kejadian, mengapa

peristiwa itu terjadi, dan bagaimana kejadiannya.

Susunlah fakta-fakta yang Anda temui saat peliputan

dengan mengikuti 5 LANGKAH berikut ini:

Page 30: Kelola Informasi, Kuatkan Posisi Buruh Migran

30

LANGKAH 1

Paragraf pertama disebut dengan teras berita. Teras berita

berisi materi yang paling penting dari peristiwa. Buatlah

paragraf berisi 2-3 kalimat yang memuat unsur apa kejadian-

nya, di mana kejadiannya, siapa yang terlibat dalam kejadian

tersebut dan kapan kejadiannya. Misalnya:

Diskusi Kampung (Diskam) menjadi ajang berbagi cerita bagi

para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang pernah bekerja di luar

negeri. Di Kecamatan Kroya, Cilacap ada 30 TKI bercerita suka

dan duka mereka saat bekerja di luar negeri (13/9/2009).

Apa kejadiannya = Diskusi Kampung

Di mana kejadiannya = Kroya Cilacap

Kapan kejadiannya = 13/9/2009 artinya 13 September 2009

Siapa yang terlibat = TKI di Kroya

LANGKAH 2

Paparkan informasi dalam paragraf pertama dengan kalimat

pernyataan. Lalu, tulislah atribut narasumber dan penda-

Page 31: Kelola Informasi, Kuatkan Posisi Buruh Migran

31

patnya. Misalnya:

Diskam adalah kegiatan dua bulanan yang diselenggarakan

oleh Pusat Teknologi Komunitas (PTK) Mahnetik Cilacap. Me-

nurut Koordinator PTK Mahnetik Cilacap, Akhmad Fadli (32),

lewat Diskam para TKI belajar bersama pelbagai teknik meng-

atasi masalah saat di luar negeri.

LANGKAH 3

Tulislah kutipan langsung dari narasumber yang ditemui

pada saat peliputan.

“Isu kekerasan, penipuan, pemerasan, dan tindakan diskrimi-

natif yang dialami oleh para TKI bukan isapan jempol. Lebih

dari 80 prosen TKI yang mengikuti Diskam memiliki penga-

laman langsung dengan kondisi itu,” ungkapnya.

LANGKAH 4

Buatlah paragraf penutup.

Setelah Diskam para TKI dan calon TKI diajarkan beragam teknik

menggunakan peralatan komunikasi untuk berbagi cerita.

LAKPESDAM berharap kegiatan ini dapat meningkatkan

kemampuan dan keahlian para TKI yang akan berangkat ke

luar negeri.

LANGKAH 5

Lalu buatlah judul yang tepat.

TKI Berbagi Cerita Lewat Diskusi Kampung

Page 32: Kelola Informasi, Kuatkan Posisi Buruh Migran

32

Lalu, susunlah paragraf yang telah dibuat berdasarkan

urutannya. Maka akan jadi berita seperti berikut ini:

TKI Berbagi Cerita Lewat Diskusi Kampung

Diskusi Kampung (Diskam)

menjadi ajang berbagi ceri-

ta bagi para Tenaga Kerja

Indonesia (TKI) yang per-

nah bekerja di luar negeri.

Di Kecamatan Kroya, Cila-

cap ada 30 TKI bercerita su-

ka dan duka mereka saat

bekerja di luar negeri (13/

9/2009).

Diskam adalah kegiatan dua bulanan yang diselenggarakan

oleh Pusat Teknologi Komunitas (PTK) Mahnetik Cilacap. Me-

nurut Koordinator PTK Mahnetik Cilacap, Akhmad Fadli (32),

lewat Diskam para TKI belajar bersama pelbagai teknik meng-

atasi masalah saat di luar negeri.

“Isu kekerasan, penipuan, pemerasan, dan tindakan diskrimi-

natif yang dialami oleh para TKI bukan isapan jempol. Lebih

dari 80 prosen TKI yang mengikuti Diskam memiliki penga-

laman langsung dengan kondisi itu,” ungkapnya.

Setelah Diskam para TKI dan calon TKI diajarkan beragam teknik

menggunakan peralatan komunikasi untuk berbagi cerita.

LAKPESDAM berharap kegiatan ini akan meningkatkan

kemampuan dan keahlian para TKI yang akan berangkat ke

luar negeri. (YS)

Page 33: Kelola Informasi, Kuatkan Posisi Buruh Migran

33

BAB 4Pewarta PTK Mahnetik

UU No. 40 Tahun 1999 Tentang Pers Pasal 4

Kemerdekaan pers sebagai hak asasi warga negara, hak-hak

dalam kemerdekaan pers antara lain mencari, memperoleh,

dan menyebarluaskan gagasan dan informasi. Pada Pasal 6

disebutkan, peran pers adalah melakukan pengawasan, kritik,

koreksi, dan saran terhadap hal-hal yang berkaitan dengan

kepentingan umum.

Ketentuan Pidana

Bagi siapapun yang menghambat atau menghalangi pelak-

sanaan ketentuan Pasal 4 akan dikenai pidana penjara paling

lama 2 tahun atau denda paling banyak Rp 500.000.000,-

Etika pewarta bisa diartikan sebagai nilai yang harus di-

jadikan sebagai pedoman oleh para pelaku pewartaan. Etika

pewartaan merupakan ‘aturan main’ yang dibuat sendiri

oleh para pewarta—melalui suatu organisasi profesi—dan

media massa untuk menjaga agar pewarta dan media massa

tetap berjalan sesuai fungsinya.

Page 34: Kelola Informasi, Kuatkan Posisi Buruh Migran

34

KEBEBASAN kepewartaan bukan berarti memberi kesem-

patan kepada pewarta dan media massa untuk melakukan

tindakan sewenang-wenang. Namun, kebebasan pewar-

taan berupa kebebasan untuk melakukan proses kepewar-

taan secara leluasa demi penyajian fakta yang akurat melalui

pemberitaan.

Mengapa pewarta warga juga harus memperhatikan? Kerja

pewarta warga mampu mempengaruhi dan membentuk

opini publik. Pengaruh itu bisa baik tapi juga bisa buruk.

Salah satu pengaruh buruk yang mungkin ditimbulkan me-

dia adalah merugikan pembaca dengan memberikan infor-

masi yang salah. Etika diperlukan untuk menjamin berita

diliput dan disampaikan dengan cara yang benar. Artinya,

tidak menipu pembaca maupun sumber berita. Etika meng-

atur tata cara wartawan baik saat melakukan liputan, sampai

menuliskannya menjadi berita.

Berikut ini adalah beberapa pedoman etika yang harus di-

perhatikan:

1. Mengaku sebagai pewarta. Jangan menyamar atau ber-

pura-pura. Narasumber harus diberi kesempatan un-

tuk tahu bahwa dia sedang berbicara dengan seorang

pewarta. Reaksi orang akan berbeda saat tahu bahwa

dia menghadapi pewarta.

2. Melindungi narasumber rahasia. Ada kemungkinan se-

orang narasumber kunci mau memberikan informasi,

tapi tidak mau disebutkan identitasnya. Mungkin dia

takut, sungkan atau demi keamanan. Tapi sebelum

memberi jaminan kerahasiaan, pewarta harus berusaha

Page 35: Kelola Informasi, Kuatkan Posisi Buruh Migran

35

untuk diizinkan menyebut identitas narasumber.

3. Mencari narasumber yang benar-benar cocok. Pilih

narasumber yang benar-benar sesuai dengan tema be-

rita. Bila kita salah memilih narasumber maka informasi

yang kita dapatkan kemungkinan akan melenceng dari

yang sebenarnya.

4. Tidak menerima suap, hadiah, atau fasilitas lain dari

narasumber. Bagaimanapun juga seorang pewarta

yang telah ‘diberi sesuatu’ oleh narasumber, akan cen-

derung berpihak kepada pihak pemberi. Tentu saja hal

ini akan mempengaruhi isi berita yang ditulis oleh si

pewarta.

5. Memperhatikan keakuratan data. Jangan percaya be-

gitu saja dengan informasi yang datang dari satu pihak.

Setiap informasi harus di cek kebenarannya. Dalam me-

nyebut nama, istilah, angka, kita juga teliti.

6. Memberi kesempatan klarifikasi. Jika memberitakan

tuduhan pada seseorang, pewarta harus memberi ke-

sempatan kepada tertuduh untuk membela diri (kla-

rifikasi).

7. Melaporkan secara berimbang. Kalau ada dua informasi

atau pendapat yang bertentangan, harus ditulis secara

seimbang. Pembaca harus diberi tahu bahwa ada bebe-

rapa cara pandang yang berbeda.

8. Membedakan dengan tegas fakta dan pendapat pri-

badi. Fakta sering bercampur baur dengan pendapat

apribadi. Tugas pewarta adalah memisahkannya se-

hingga menjadi jelas batas antara informasi yang sebe-

narnya (fakta) dengan pendapat pribadi, bukan justru

Page 36: Kelola Informasi, Kuatkan Posisi Buruh Migran

36

mengaburkannya.

9. Menggunakan bahasa dengan tepat. Jangan menipu

pembaca dengan memilih bahasa yang menipu atau

mengarahkan. Misalnya, judul berita tidak sesuai de-

ngan isinya. Hindari memakai kata-kata yang meng-

arahkan opini, seperti ‘diduga keras’ atau ‘disinyalir’.

Harus ada sumber berita yang ‘menduga keras’ atau

‘mensinyalir’ sesuatu. Juga harus ada bukti kuat yang

mendukung dugaan tersebut.

10. Jangan menyembunyikan fakta. Karena tidak sesuai

kepentingannya, bisa jadi seorang pewarta akan me-

nyembunyikan informasi tertentu. Tindakan ini ter-

golong jenis pelanggaran etika jurnalistik yang ter-

golong berat.

Page 37: Kelola Informasi, Kuatkan Posisi Buruh Migran

37

BAB 5Pengunggahan Berita

Situs http://buruhmigran.or.id dirancang dengan memper-

gunakan mesin pengelola isi (content management system/

CMS) Wordpress yang berbasis terbuka dan bebas (free and

open source software/ FOSS). Wordpress dipergunakan se-

cara bebas tanpa dipungut biaya pembelian.

Tutorial petunjuk teknis ini pun disusun dengan memper-

gunakan sistem operasi Ubuntu. Portal buruh migran akan

dipergunakan oleh jaringan Mahnetik untuk pengelolaan

informasi. Untuk Mengunggah berita di situs buruh migran,

ikutilah beberapa langkah praktis berikut ini:

LANGKAH 1

Bukalah mesin penjelajah yang terdapat di komputer Anda.

Ada beberapa pilihan program penjelajah yang dapat anda

gunakan seperti Opera, Internet Explorer, Google Chrome

dan Mozilla Firefox.

Page 38: Kelola Informasi, Kuatkan Posisi Buruh Migran

38

Tutorial menggunakan

Mozilla Firefox sebagai

paket sertaan dalam sistem

operasi Ubuntu. Penggu-

naan program penjelajah

lainnya dapat digunakan

pula. Pada prinsipnya tata

laksana pengunggahan

berita di situs buruh mig-

ran dengan mempergu-

nakan program penjelajah

lainnya adalah sama.

Pada sistem operasi Ubun-

tu, arahkan penunjuk

(pointer) ke menu pro-

gram yang terletak di panel bagian atas atau bawah sesuai

dengan setelan komputer Anda. Pilih menu internet lalu

kllik ikon program Mozilla.

Anda akan menyaksikan tampilan layar seperti ini:

Page 39: Kelola Informasi, Kuatkan Posisi Buruh Migran

39

LANGKAH 2

Ketiklah alamat situs tujuan pada panel alamat. Untuk meng-

aksessitus silakan ketik http://buruhmigran.or.id lalu tekan

Enter.

Layar pada gambar berikut ini adalah tampilan situs buruh

migran yang berhasil Anda akses.

Untuk dapat bergabung

dan mengelola portal ini,

Anda dapat menekan tom-

bol REGISTER di kanan atas

halaman portal. Kemudian

akan muncul tampilan se-

perti berikut:

• Isi nama Anda

• Masukkan E-mail

• Tekan daftar

Page 40: Kelola Informasi, Kuatkan Posisi Buruh Migran

40

Setelah menekan tombol daftar, beberapa saat kemudian

anda akan mendapat sebuah surat elektronik (E-mail) dari

pengelola web yang berisi sebuah sebuah nama pengguna

dan kata sandi.

Nama pengguna dan kata sandi yang telah diterima dapat

digunakan untuk masuk halaman pengelolaan portal,

caranya sama, yakni menekan tombol LOGIN yang berada

disebelah kanan atas halaman portal.

Kemudian masukkan

nama pengguna dan

kata sandi pada kolom

yang telah disediakan,

lalu tekan Masuk Log.

Setiap peserta pelatihan

akan memperoleh satu

akun pengguna yang da-

pat digunakan untuk

mengakses halaman ini.

Melalui halaman ini, Anda dapat meletakkan dan menyun-

ting berita, gambar dan suara.

Jika Anda kehilangan kata sandi atau nama pengguna, Anda

dapat mendapatkan sandi itu kembali dengan menekan tom-

bol Kehilangan kata sandi Anda? yang berada di bawah

kolom kata sandi.

Anda akan diminta memasukkan alamat surat elektronik

(e-mail). Kata sandi yang baru akan dikirimkan secara

otomatis ke alamat e-mail tersebut. Jika nama pengguna

Page 41: Kelola Informasi, Kuatkan Posisi Buruh Migran

41

dan kata sandi yang dimasukkan benar, maka Anda akan

menyaksikan tampilan layar seperti gambar berikut:

Anda kini telah memasuki ha-

laman pengelolaan situs. Ha-

laman ini selanjutnya disebut

halaman Dashbor.

Perhatikan sisi kanan dan kiri

halaman ini. Beberapa menu

lainnya terdapat pada bagian

bawah halaman ini. Seret pe-

nunjuk (kursor) Anda untuk

melihat menu-menu tersebut.

Pada kedua sisi halaman terse-

but terdapat menu yang ber-

fungsi untuk beberapa hal.

Menu di sebelah kiri halaman

akan tampak seperti gambar

berikut:

Page 42: Kelola Informasi, Kuatkan Posisi Buruh Migran

42

Berikut adalah petunjuk fungsi masing-masing menu

tersebut:

1. Sunting (1) menu untuk mengakses lembar penyun-

tingan berita atau artikel yang pernah diunggah se-

belumnya.

2. Tambah baru (2) menu untuk mengakses halaman yang

dipergunakan untuk menambah artikel atau berita.

3. Pustaka (3) menu untuk melihat daftar gambar atau

file-file media lain yang diunggah ke dalam website.

4. Tambah baru (4) menu yang digunakan untuk menam-

bah atau mengunggah file-file media (seperti gambar

dan suara) tanpa memasuki halaman penyuntingan

5. Komentar (5), menu untuk masuk halaman pengelolaan

komentar atas berita atau tulisan yang diunggah ke

dalam website.

6. Profil (Anda), menu untuk mengakses halaman yang

berisi profil tentang pengguna, seperti nama, alamat

e-mail, serta keterangan lainnya. Pada halaman tersebut

pula, dapat dilakukan pengubahan kata sandi (pass-

word).

Pada halaman tersebut

pula terdapat menu lain

yang perlu diperhati-

kan, yaitu menu kate-

gori dan menu dikusi.

Perhatikan kedua gam-

bar berikut ini:

Page 43: Kelola Informasi, Kuatkan Posisi Buruh Migran

43

Menu kategori berfungsi untuk mengelompokkan tulisan

Anda berdasarkan kategori atau pengelompokan tertentu,

seperti berita, kajian, panduan, kisah, inpsirasi, dan lain-

lain.

Menu diskusi terdiri dari dua bagian yaitu: (1) izin membe-

rikan komentar oleh pembaca (allow Comments), dan; (2)

izin melakukan ping balik atas komentar yang diberikan

(allow trackbacks and pingbacks on this page).

Menu diskusi dan kategori dapat anda isi dengan mencen-

tang kotak pencontengan yang disediakan. Pada kolom

diskusi, jika Anda mengizinkan komentar, maka pada setiap

halaman berita yang muncul di situs akan menyediakan ko-

lom isian komentar. Pembaca dapat memberikan komentar

atas tulisan yang Anda muat. Jika Anda mengizinkan ping

balik, setiap pemberi komentar akan memperoleh e-mail

peringatan atas komentar lain atas artikel tersebut.

LANGKAH 3

Anda perlu masuk ke dalam

halaman penyuntingan. Klik

menu tambah baru di sebelah

kiri halaman Dashbor.

Page 44: Kelola Informasi, Kuatkan Posisi Buruh Migran

44

Setelah mengklik halaman tersebut, halaman penyuntingan

akan tampak. Anda dapat memulai melakukan pengung-

gahan berita melalui halaman ini. Perhatikan gambar berikut

ini:

Kolom judul adalah tempat Anda meletakkan judul berita

atau artikel. Menu penyuntingan adalah beberapa menu

yang disediakan untuk menyuting artikel. Kolom penyun-

tingan naskah adalah ruang peletakan tulisan atau naskash

secara utuh.

Perhatikan gambar berikut ini. Gambar tersebut berisi menu-

menu untuk menyunting tulisan yang akan ditampilkan

pada website.

1. Menu menyelipkan gambar dalam tulisan.

2. Menu menyelipkan video dalam tulisan.

3. Menu menyelipkan berkas (file) suara ke dalam tulisan.

Page 45: Kelola Informasi, Kuatkan Posisi Buruh Migran

45

4. Menu menyelipkan beberapa jenis berkas seperti PDF,

DOC, dan lain-lain ke dalam tulisan.

5. Menu menebalkan tulisan.

6. Menu memiringkan tulisan.

7. Menu mencoret atau menggaris tulisan.

8. Menu mengurutkan tulisan dengan simbol secara oto-

matis

9. Menu mengurutkan tulisan menggunakan angka se-

cara otomatis

10. Menu membuat kutipan yang berbentuk khusus di an-

tara beberapa paragap

11. Menu menyusun tulisan rata kiri halaman

12. Menu menyusun tulisan di tengah halaman

13. Menu menyusun tulisan rata kanan

14. Menu menyelipkan tautan (link) dari situs atau halaman

lain pda tulisan

15. Menu menghilangkan tautan (link) dari atau halaman

lain pda tulisan

16. Menu untuk menampilkan sebagian tulisan saja pada

halaman utama website (baca selengkapnya).

17. Menu untuk mengaktifkan ejaan otomatis untuk me-

lihat kesalahan pengetikan. Terdapat beberapa pilihan

bahasa dalam menu ini.

18. Menu menampilkan layar secara penuh (full screen).

19. Menu untuk mengaktifkan beberapa menu tambahan.

Sebagai catatan, sebelum anda meletakkan tulisan sebaiknya

Anda melakukan pengetikan berita pada program peng-

olahan teks sederhana, seperti Text Editor pada Ubuntu

Page 46: Kelola Informasi, Kuatkan Posisi Buruh Migran

46

dan linux lainnya atau Notepad pada sistem operasi Win-

dows. Gambar berikut ini adalah contoh program peng-

olahan teks sederhana (text editor) pada Ubuntu:

Setelah menyelesaikan pengetikan di text editor, pindahkan

tulisan tersebut ke kolom tulisan pada halaman penyun-

tingan di situs. Blok seluruh artikel, lalu tekan CTRL+C (salin).

Selanjutnya letakkan penunjuk (kursor) pada halaman

penyuntingan, lalu tekan CTRL+V (tempel).

Perhatikan gambar berikut ini:

Page 47: Kelola Informasi, Kuatkan Posisi Buruh Migran

47

Isilah kolom judul dengan Judul yang Anda inginkan.

Penulisan judul harus diawali dengan huruf besar, kecuali

untuk kata sambung. Contohnya: “Pendidikan Dasar untuk

Masyarakat Pedesaan”.

LANGKAH 4

Artikel yang panjang tidak mungkin dimuat secara utuh di

halaman depan situs. Karena itu perlu dipilih paragraf per-

tama sebagai bagian tulisan yang ditampilkan pada situs.

Pergunakan menu baca selengkapnya.

Caranya adalah dengan meletakkan penunjuk (kursor) pada

akhir paragraf pertama. Kemudian klik tombol penambah-

Page 48: Kelola Informasi, Kuatkan Posisi Buruh Migran

48

an baca selengkapnya pada panel menu yang terdapat di

atas kolom penyuntingan artikel.

Perhatikan gambar berikut:

Tulisan sebelum garis bertuliskan baca selengkapnya akan

muncul di halaman depan. Secara lengkap tulisan tersebut

akan bisa dibaca apabila pembaca meng-klik tombol baca

selengkapnya.

Apabila ingin memasukkan gambar pada artikel yang akan

diunggah, dapat dilakukan dengan mengklik tombol

sisipkan gambar (lihat gambar … keterangan nomor 1).

Sebelumnya letakkan terlebih dahulu penunjuk atau kursor

di bagian tulisan tempat gambar hendak diletakkan. Setelah

meng-klik menu tersebut akan muncul tampilan berikut:

Page 49: Kelola Informasi, Kuatkan Posisi Buruh Migran

49

Klik tombol pilih berkas (file). Anda akan membuka tampilan

baru untuk memilih gambar yang hendak diletakkan.

Pilihlah berkas gambar yang hendak disisipkan dalam tulisan

lalu klik OK. Sesaat Anda akan menyaksikan proses peng-

unggahan dilakukan. Tunggu sejenak hingga penggahan

selesai.

Saat penguggahan selesai dilakukan, akan muncul jendela

tampilan tambahan di bawah menu pengunggahan berkas.

Page 50: Kelola Informasi, Kuatkan Posisi Buruh Migran

50

Jendela tersebut berisi keterangan gambar dan cara

penyisipan gambar dalam tulisan. Isilah keterangan gambar

jika dirasa diperlukan. Beri pula judul gambar. Lalu pilihlah

salah satu pilihan peletakan gambar (kiri, kanan, tengah).

Pilihlah pilihan penyisipan gambar di kiri lalu klik sisipkan

ke dalam tulisan.

Untuk mengatur gambar yang disisipkan dalam tulisan,

perhatikan gambar ilustrasi berikut:

Page 51: Kelola Informasi, Kuatkan Posisi Buruh Migran

51

Keterangan gambar:

1. Kolom judul gambar

2. Kolom keterangan gambar

3. Pilihan letak Gambar

4. Menu untuk menyisipkan gambar

5. Menu untuk menghapus gambar

Anda akan mendapati gambar terpilih telah berada di

halaman penyuntingan gambar.

Sebelum menyimpan

tulisan atau menerbit-

kannya, pastikan tulisan

Anda telah diletakkan

dalam kategori atau pe-

ngelompokan yang se-

suai.

Page 52: Kelola Informasi, Kuatkan Posisi Buruh Migran

52

Pastikan pula Anda telah mengatur menu diskusi, baik

komentar mau pun ping balik (Pingback).

LANGKAH 5

Untuk menerbitkan tulisan, perhatikan menu yang terdapat

di sebelah kanan. Ada beberapa menu yang disediakan

untuk penyimpanan maupun penerbitan artikel atau berita.

Keterangan:

1. Menyimpan dan menerbitkan artikel atau berita

2. Melihat bentuk tulisan jadi sebelum diterbitkan.

3. Menyimpan saja tanpa menerbitkan artikel atau berita.

4. Setelah memastikan seluruh artikel tertata dengan rapi,

Anda dapat meng-klik Terbitkan.

Page 53: Kelola Informasi, Kuatkan Posisi Buruh Migran

53

Sekarang Anda dapat menyaksikan hasil tulisan yang telah

diunggah ke situs http://buruhmigran.or.id. Berikut ini

adalah tampilan singkatnya.

Apabila Anda klik judulnya maka akan muncul tampilan

penuh dari tulisan yang telah diunggah ke situs.

Anda dapat melihat hasil pengunggahan secara langsung

dengan meng-klik tombol menu kunjungi situs yang

Page 54: Kelola Informasi, Kuatkan Posisi Buruh Migran

54

terdapat di bagian atas halaman dasbor. Jangan lupa untuk

keluar dari akun Anda dengan klik menu Keluar Log untuk

keamanan akun Anda.

LANGKAH 6

Tulisan yang telah di-

unggah dapat kembali

Anda sunting manakala

dirasakan perlu dilaku-

kan beberapa perbaik-

an. Untuk melakukan

penyuntingan kembali,

masuklah ke halaman dashbor lalu pilih menu Sunting.

Anda akan diminta untuk memilih berita atau artikel yang

telah diunggah yang hendak disunting kembali. Pilihlah

salah satunya lalu klik pada judul tulisan tersebut.

Page 55: Kelola Informasi, Kuatkan Posisi Buruh Migran

55

Anda akan kembali ke halaman penyuntingan tulisan seperti

saat Anda mengunggah tulisan sebelumnya. Lakukan

penyuntingan sesuai kebutuhan Anda, lalu simpan kembali

berkas agar perubahan dapat diterapkan pada situs.

Page 56: Kelola Informasi, Kuatkan Posisi Buruh Migran

56

BIODATA PENULIS

YOSSY SUPARYO. Aktif menulis karyajurnalistik, sinema, korespondensi, danpengembangan perangkat lunak yangberbasis sumber terbuka (open source).Riwayat pendidikan (1) Jurusan IlmuPerpustakaan dan Informasi-Universitas IslamNegeri Yogyakarta (2002); (2) Jurusan TeknikMesin-Universitas Negeri Yogyakarta (1997).Pengalaman organisasi yang dimiliki antaralain: (1) Staf Manajemen Pengetahuan CRI(2007-sekarang); (2) Dewan Pengarah InfestYogyakarta (2009-sekarang); (3) Koordinator

Pokja Migran Worker Resource Center of Indonesia (2009-sekarang);(4) Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (2002-2004); (5) Litbang Presidium Nasional Perhimpunan Pers MahasiswaIndonesia (2001-2002); (6) Pimpinan PSDM Majalah Ekspresi (1999-2001); (7) Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin UNY(1998-1999).

M. IRSYADUL IBAD. Aktif mengelolapengetahuan di portal http://forumwarga.netdan http://suaraislam.net. Aktif menulis esai,cerpen, puisi dan berita komunitas. Riwayatpendidikan (1) Bahasa dan Sastra ArabUniversitas Islam Negeri (2002), (2) PsikologiUniversitas Islam Negeri (2005).Pengalaman organisasi yang dimiliki antaralain: (1) Direktur Infest (2009-sekarang), (2)Pengelola sistem informasi Yayasan LkiS(2009-sekarang), (3) Direktur CemaraInstitute (2006-2008), (4) Terlibat sebagai

Program Manager dalam joint program Peace Tech. Inc dan AMANIndonesia (2008), (5) Program Manager Rumah Singgah Diponegoro(2006), (6) Kepala Madrasah diniyyah Pondok Pesantren PangeranDiponegoro (2002-2003).