kelenjar endokrin

Upload: detry-kalalembang

Post on 18-Oct-2015

104 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

kelenjar endokrin

TRANSCRIPT

6

KELENJAR ENDOKRIN

Sistem endokrin : semua sistem organ dan sel yang menghasilkan dan membawa hormon ke organ target (sasaran) melalui darah atau limfe atau ke sel sasaran dekat melalui spatium interselulare.

Kelenjar endokrin semata-mata memproduksi hormon.

Organ yang mempunyai fungsi pokok tetapi pada waktu yang sama juga mempunyai sistem sel penghasil hormon disebut organ endokrin aktif.

Hormon adalah pengantar kemis yang vital yang memelihara komunikasi sel dalam organ. Meskipun kecil mempunyai pengaruh proses metabolisme organ sasaran.

Hormon dibedakan menurut bahan kimia yang dihasilkan :

1. kelompok amine ( adrenalin, noradrenalin, dopamin, melatonin,

serotonin )2. kelompok steroid ( mineralokortikoid, hormon seks )3. kelompok peptida ( hormon hipotalamus, hormon

gastroenteropankreatik )4. kelompok protein ( gonadotropin, hormon pertumbuhan )

Sel endokrin sering menghasilkan lebih dari satu hormon ( hormon peptid )

Struktur kelenjar endokrin bentuk bagian sekresi karakteristik bagi masing-masing kelenjar sel epitel disusun dapat dalam bentuk bola, tali atau anyaman vesikel (folikel) hormon diikat dalam substansia karier untuk disimpan (mis. kelenjar tiroid) jumlah hormon sangat kecil dan dilepas dengan cara eccrine fungsi saluran keluar (pada kelenjar eksokrin) diambil alih oleh kapiler dan vena postkapiler dan mempunyai fenestra kelenjar endokrin bersifat vaskuler (banyak vaskularisasi) jaringan pengikat kelenjar endokrin longgar, dengan serat sedikit dan hormon dari sel penghasil ke vasa darah melewati jaringan pengikat vasa limfatika juga membawa hormon ke sirkulasi darah kelenjar di sarafi oleh saraf otonom (kholinergik, aminergik dan peptidergik) dan berakhir sebagian di sel sekretoris dan sebagian di vasa darahOrganisasi

kelenjar endokrin mempunyai efek dalam jarak jauh dipengaruhi oleh pusat, diencephalon bagian terbawah diencephalon, hipotalamus pusat pengatur kelenjar endokrin nuclei di hipotalamus mengirimkan

a. secara neural ke nucleus viseromotoris melalui saraf otonom ke kelenjar endokrin

b. secara hormonal, mengatur kelenjar endokrin melalui sistem hipotalamohipofiseal sistem hipotalamohipofiseal

nuclei hipotalamisi secara tidak langsung mempengaruhi kelenjar endokrin perifer, sebagai :

hormon kontrol releasing factors release inhibiting factorsyang mengatur pelepasan hormon adenohipofisis (lobus anterior hipofisis)Adenohipofisis sebagai mediator antara hipotalamus dan kelenjar endokrin perifer (terminal) dihubungkan dengan hipotalamus melalui vasa darah

adenohipofisis menghasilkan hormon gonadotropin

secara langsung memacu pertumbuhan

bekerja pada :-ovarium, hormon seks wanita

-testes, menghasilkan hormon seks laki-laki dalam

sel interstitial

-korteks gladula suprarenalis, disintesis macam-

macam hormon yang menjaga keseimbangan KH,

hormon kelamin

-gld tiroidea, hormon yang dihasilkan memacu

metabolism selular, mempengaruhi pertumbuhan

badan dan menurunkan kadar Ca darah

feedback : sebagian langsung ke hipotalamus sebagian ke adenohipofisis adanya feedback melengkapi sistem kontrol sekresi hormon kelenjar endokrin terminal berlebihan melalui umpan balik ke pusat kontrol, menahan produksi

sekresi inadekuat menyebabkan produksi bertambah

kelenjar endokrin yang tidak langsung tergantung sistem saraf otonom (tidak langsung oleh saraf eferen hipotalamus) dan sebagian melalui organ spesifik Epiphysis (corpus pineale)

terletak di belakang atap ventrikulus III, memproduksi hormon yang menghambat perkembangan seksual Medula glandula suprerenalis melekat pada ginjal menghasilkan hormon yang meningkatkan tekanan darah

Glandula paratiroidea, 4 buah di sisi belakang glandula tiroidea, menghasilkan hormon yang mengatur metabolisme kalsium dan fosfat

Pulau Langerhans, pulau-pulau sel di pankreas, mengontrol kadar gula darah

Sistem sel endokrin gastrointestinal, mempengaruhi fungsi saluran pencernaan

Paraganglia, bentuk seperti kacang di aorta, menghasilkan hormon seperti medulla glandula suprarenalis, hormon mempengaruhi sirkulasi

Plasenta, mengambil alih fungsi hormonal adenohipofisis dan ovarium selama hamil

HIPOTHALAMUS pusat saraf otonom dihubungkan dengan 1). paleopallium dan archipallium (system limbik ) dan melalui 2). traktus neuro endokrin ke hipophysis hypothalamus anterior dan medial terdiri dari substansia grisea akson neuroendokrin nukleus hipothalamus anterior dan medial berakhir di neurohipofisis eminensia mediana lobus posteriorDaerah kumpulan nukleus hypothalami hipothalamus yang mengontrol sistem otonom terdapat di dasar/basal ventriculus tertius sebagai substansia grisea periventrikularr centralis. Dikelompokkan menjadi 4 kelompok :1. nuclei mamillaris2. nuclei tuber cinereum3. nuclei supraopticus anterior4. nuclei preopticus nucleus mamillaris hypothalaminucleus corporis mamillarisnucleus hypothalamicus posterior dengan memakai serabut periventricular, fasciculus longitudinalis dorsale meluas sampai medulla spinalis, berhubungan dengan formatio reticularis dan tegmentum fungsi visceromotor (otonom) dari nucleus hypothalami posterior bersamaan dengan kinerja somatomotor (somatik), termasuk : absorpsi makanan sekresi reproduksi pertahanan nucleus hypothalamus medius dan anterior melepaskan lintas hormonal (eferen) nucleus supraopticus nucleus hypothalamic nucleus para ventricularis terletak dekat ventriculus belakang nucleus supraopticus kedua nucleus mendapat vaskularisasi banyak dan menghasilkan hormon ke target organ: oksitosin dan vasopresin oksitosin mempengaruhi otot uterus dan sel otot polos yang lain vasopresin mengatur retensi air di dalam ginjal

neurohormon dibentuk didalam badan sel dan terikat oleh karier protein, melalui transport aksonal ke neurohypophysis diberikan ke kapiler darah dan selanjutnya ke sirkulasi tubuh tractus supra opticohypophysialis tractus paraventriculohypophysalis neuron periventricular (neuroendocrine) memproduksi : releasing factors release inhibiting factors hasil produksi di bawa ke enimencia medialis melalui tractus tubero infundibularis (axon transport) diteruskan ke adeno hypophysis melalui vasa portal vasa portal menghubungkan 2 kelompok kapiler eminensia medialis dan adeno hypophysis nuclei tuberalis nucleus ventromedialis hypothalamus nucleus infundibularis GLANDULA PITUITARI

(Hipofisis)

bentuk ovoid, warna abu-abu kemerahan berat 500- 600 mg dengan penampang 8 x 12 mm melanjutkan ke infundibulum, bawah tuber cinereum hypothalami terletak di dalam fossa hypophyseos, cekungan di os sphenoidalis hypophysis membesar saat hamil

dibelakang chiasma opticum, bila membesar menekan tractus opticus

ditutup sebelah atas oleh diafragma selae, lipatan duramater menghasilkan 9 macam hormon protein dan polipeptide

fungsi hypophysis tergantung hubungan dengan hypothalamus, neural atau vaskular

dibedakan : neurohypophysis (pertumbuhan diencephalon ke arah bawah)

adenohypophsis (asal dari stomodeum)

neurohypophysis termasuk : eminentia medialis

infundibulum

lobus neuralis (pars anterior) Infundibulum dikelilingi pars tuberalis adenohypophysis

Adenohypophysis dibedakan : pars anterior (pars distalis atau glandularis) pars intermedia (pada manusia rudimentar)

pars tuberalis

ADENOHYPOPHYSIS

bersifat vaskular terdiri dari sel epitel, berbeda dalam ukuran dan bentuk disusun dalam folikel ireguler di antaranya terdapat sinusoid yang disokong oleh jaringan retikular hormon yang disintesis dan dilepas termasuk hormon tropis

somatotropin, termasuk yang mengontrol pertumbuhan (STH)

mamotropin, (lactogenik hormon = LTH) yang menstimuli pertumbuhan dan sekresi mamma perempuan adrenocorticotropin (ACTH), sekresi hormon korteks glandula suprarenalis

thyrotropin (TSH), stimulasi aktivitas tiroid

folikel stimulating hormon (FSH), menstimulasi pertumbuhan dan sekresi estrogen folikel dan spermatogenesis di dalam testes

interstitialcellstimulating hormon, memacu aktivitas sekresi androgen testes

luteinizing hormone, menginduksi sekresi progesteron korpus luteum

melanocyte stimulating hormone, meningkatkan pigmentasi kulit

tipe sel : dibedakan dengan tehnik pemulasan beda, awal-awal dengan tehnik afinitas sel terhadap pemulasan asam dan basa seperti Orange G dan aldehyde fuchsin

pars anterior terdiri dari :

somatotropik

asidofil sel

mammotropiks

( sel )

mammosomatotrophik

sel khromofil

kortikotropik

basofil

tirotropik

( sel )

gonadotropik

sel khromofob

sel folikulostelat, bekerja sebagai :

sel penyokong

proses tropik

proses katabolik

transport makromolekul

pars intermedia, terdapat sel dan folikel sel khromofob pars tuberalis, banyak vasa darah, menerima saraf simpatis, kaitan dengan fungsi endokrin tidak diketahui dengan pasti pelepasan sekresi : eksositosis isi vesikel ke spatium perivaskulare sinusoid tetangga (terdekat) yang dilapisi endotelium berfenestra difusi dalam darah signyal sekresi akibat bebasnya releasing faktor dari neuron di nuklei infundibularis (nucleus arkuatus), neuron di eminentia media nuclei hypothalami yang lain ke anyaman kapiler sistema vasa portae ke adenohypophysis mempengaruhi sel endokrin sel nerosekretoris merupakan neroendokrin transducers menerima signal neral dan hormonal yang di jawab dengan sekresi hormon neuron yang menghasilkan releasing faktor peptidergik neuron yang mengatur aktivitas endokrin monoaminergik sel adenohypophysis mampu mengontrol dirinya dengan faktor parakrin tanisit mengontrol sekresi dan transportasi hormon dari cairan serebrospinal ke kapiler sistema portae atau dari neuron hipotalamik ke cairan serebrospinal diduga releasing faktor melintasi ependima melalui tanisit baik endositosis maupun eksositosis tanisit dibawah kontrol neron monoaminergik tanisit terdapat di dinding recessus ventrikularNEUROHYPOPHYSIS

lobus posterior hypophysis merupakan pertumbuhan ke bawah dasar diensephalon nerohypophysis dibentuk oleh : lobus posterior

infundibulum

eminensia medialis

akson neron hypothalamik (nucleus supraopticus, nucleus paraventrikularis dsb) berakhir di neurohypophysis akson panjang melalui tractus hypothalamohypophysealis berakhir dekat sinusoid akson pendek berakhir di eminentia medialis dan infundibulum, di antara anyaman kapiler sirkulasi venae portae

hormon yang dihasilkan :

vasopresin (hormon antidiuretik = ADH) mengontrol reabsorbsi air oleh tubulus renalis

oksitosin, memacu kontraksi uterus dan otot polos kelenjar mamma

hormon polipeptida diangkut dengan glikoprotein

nerofisin

masuk darah dipecah hormon, yang dibawa

ke sel target oleh glikoprotein plasma

saraf yang ke neurohypophysis disebut tractus hypothalamohypophysealis awal, traktus dibungkus astrosit dekat lobus posterior dibungkus pituisit lanjutan protoplasma pituisit berakhir di dinding kapiler dan sinusoid saraf terminal lobus posterior hypophysis ada 3 tipea. pembesaran akson terminal di sinusoid vesikel besar dan kecil

b. akhir periaksonal , dengan vasikel kecil akhir saraf simpatis terdiri dari katekholamine c. akhir periaksonal, dengan vesikel spheris

pelepasan hormon secara eksositosis dengan vesikel besar eksitasi atau inhibisi lepasnya hormon akibat adanya potensial aksi melalui akson sel neurosekresi

Vasa hypophysis

a). Darah arterial

a.hypophysialis superior / inferior, cabang a.karotis interna cabang medial dan lateral a. communicans posterior circulus Willisi ke pars distalis dan pars tuberalis membentuk plexus di eminentia mediana pars intermedia avaskularb) Darah balik venula ke sistem portae hypophysealis

diduga membawa hormon

releasing factor vasa portae panjang pendek

Darah balik terdapat :

1). adenohypophsis melalui vasa portae panjang dan pendek

2). v. hypophysealis inferior ke sinus venosus duralis

3). ke hypothalamus, melalui anyaman kapiler di eminentia medialis ke sinusoid pars distalisInervasi

simpathis dari plexus perivaskulare

parasimpatis dari n. petrosus dan tractus hypothalamo hypophysialis saraf yang di pars nervosa terdapat banyak berakhir akson sekretoris

terdapat tractus supraoptico dan tubero-hypophysialis dengan terminasi

di eminensia medialis, yang masuk pars distalis masih meragukanOrganogenesis

ektodermal

neurohypophysis berasal dari infundibulum, tonjolan hypothalamus

lobus anterior dan intermedia berasal dari pertumbuhan keluar atap mulut (sinus Rathke)

pars intermedia berasal dari dinding sinus

sisa sinus menebal menjadi pars distalisPULAU LANGERHANS

merupakan mikroorgan endokrin di pancreas, multihormonal berkelompok padat bulat, terdapat dalam jaringan eksokrin sebagai kumpulan sel entodermal, hormon yang dihasilkan langsung dibebaskan ke sirkulasi

diameter antara 100 200 (m, berisi beberapa ratus sel epitel sekretoris tersebar di antara sel sel eksokrin pulau pulau langerhans banyak terdapat di cauda pancreatis sel sel pulau langerhans bulat atau polygonal pucat, tersusum berderet dipisah jalinan kapiler darah atau sinusoid inervasi serabut saraf otonom untuk vasa darah dan sel parenchyma pulau langerhans dipisah dari jaringan eksokrin oleh serat retikulin halus

dikenal sel A ( ) dan sel B ( ) dengan pulasan trikhrom atau pulasan rutin

dengan pulasan imunositokimia dikenal 4 macam sel : A, B, D dan F

sel = penghasil glukagon 30 %

sel = penghasil insulin 70 %

sel = penghasil somatostatin < 5 %

sel = polipeptide pankreas

sel memiliki granula teratur dengan pusat padat, dikelilingi daerah bening berbatasan membran sel memiliki granula tidak teratur dengan pusat terdiri dari kristal insulin tergabung dengan baik

hormon polipeptide : gastrin dan sekretin, berasal dari epitel mukosa intestinum dan gasterOrganogenesis

pulau Langerhans, sebagai tunas epitel duktus dan tubulus kelenjar eksokrin pancreas, selanjutnya hubungan lepas

dianggap sebagai spesialisasi kelenjar endokrin mukosa duodenum

pancreas menghasilkan insulin pada fetus trisemester II

insulin terdapat dalam sel dibuat dari rantai tunggal polipeptide sebagai precursor, disebut pro insulin

transportasi di dalam darah dilakukan oleh karier protein plasma

umur 15 50 menit

GLANDULA THYROIDEAAnatomi :

terdiri dari 2 lobus, kanan kiri trachea

warna merah kecoklatan, banyak vasa darah ( vaskular )

diantara VC5 VTh 1

dibungkus fascia cervicalis profunda lamina pretrachealis kanan kiri dihubungkan oleh isthmus, diventral trachea berat 25 40 gram

ukuran berfluktuasi dengan umur, status reproduksi,daerah tempat tinggal dan diet/makanan

membesar saat menstruasi atau hamil bentuk masing masing lobus seperti konus apex di atas kearah lateral sesuai linea obliqua cartilago thyroidea basis setinggi cartilago trachealis 4/5 difiksasi ke cartilago cricoidea oleh lig. thyroideum laterale ditutupi : -m. sternothyroideus

-m. sternohyoideus

-m. omohyoideus venter superior

-m. sternocleidomastoideus

facies medialis mengahadap trachea/larynx berbatasan dengan m. constrictor pharyngeus inferior facies posterolateralis berbatasan dengan fascia carotis (membungkus a.carotis communis) tepi posterior bulat berbatasan dengan a. thyroidea inferior dan beranastomose dengan cabang posterior a. thyroidea superior terdapat m.levator glandulae thyroideae dari os hyoidea ke isthmus vaskularisasi banyak

regenerasi jaringan thyroid berlangsung cepat bila diet yodium rendah

regenerasi tidak terjadi bila diberi hormon thyroid

kemampuan menyimpan yodium, 50 beberapa ratus kali plasma darah

Histologi :

terdiri dari folikel spheris atau oval dengan ukuran beda beda berisi koloid (substansia gelatinosa) epitel gepeng-silindris kelenjar dibungkus jaringan pengikat longgar sampai ke folikel terdiri dari serat retikulin daerah antar folikel terdapat anyaman vasa darah, mungkin ditemukan limfosit atau histiosit dipengaruhi oleh thyrotropin sekresi kelenjar hypophysis anterior folikel tiroid bervariasi tergantung aktivitas, kadang-kadang folikel dengan epitel kuboid/gepeng, kadang-kadang epitel silindris rongga folikel diisi cairan homogen, gelatinus, globulin disebut koloid

jumlah koloid berfluktuasi

folikel diperifer besar besar, sedang disentral kecil kecil

bila inaktif koloid terakumulasi, epitel menjadi kuboidal pendek atau pipih

bila gepeng dikatakan hipoaktif bila aktivitas tinggi, simpanan koloid kosong, epitelium menjadi kolumnar dan berplika (melipat) membran sel dibasis sel mempunyai plika dan meluas masuk ke sel mikrovili dipermukaan apeks sel, yang jumlahnya bertambah setelah diberi TSH thyrotropin merangsang sintesis hormon tiroid di tandai dengan epitel meninggi epitel tiroid terletak di atas lamina basalis epitel memiliki ciri-mensintesis

-mensekresi

-mengabsorbsi

-mencerna

bagian basal sel banyak retikulum endoplasmik kasar inti bulat terletak sentral apeks mempunyai kompleks Golgi dan granula sekresi, banyak lisosom dan fagosom besar banyak mikrovili mitokhondria dan sisterna retikulum endoplasmik kasar tersebar terdapat sel parafolikel = sel C dengan ciri :berkelompok di antara folikel tiroidsel lebih besar, pucatmengandung sedikit retikulum endoplasmik kasar mitokhondria panjang, kompleks Golgi besarbanyak granula kecil berisi hormon = kalsitonin berpengaruh pada penurunan kadar kalsium darah dengan cara menghambat resorbsi pada tulangsekresi kalsitonin meningkat akibat peningkatan kalsium darah

pengaruh hormon tiroid terhadap laju metabolism basal

meningkatkan absorpsi KH dari usus

mengatur metabolisme lipid

mempengaruhi pertumbuhan badan

dan perkembangan sistem sarafInervasi : gln cervioale superior dan inferior (Sy)

n. laryngeus superior dan inferior (n. x)

berfungsi mengatur aliran darah ke organOrganogenesis

derivat saluran pencernakan

terjadi evaginasi dasar pharynx setinggi sakus pharyngealis I

ujung distal mengembang dan menjadi 2 lobi

tangkainya mengecil membentuk ductus thyroglossus

cabang terminal bakal thyroid dipermukaan trachea

ductus thyroglossus mengalami obliterasi, sisanya dikenal sebagai foramen cecum, (cekungan di apeks sulcus terminalis dorsum linguae)GLANDULA PARATHYROIDEA

Morfologi :

bentuk ovoid pipih atau lentiformis, warna kekuningan terletak di permukaan posterior gld. thyroidea, dekat tepi medial ditutupi kapsula dibedakan kanan dan kiri, masing-masing atas dan bawah dapat ditemukan di dalam mediastinum kelenjar parathyroid dan thymus berkembang dari kantong pharynx yang sama

vaskularisasi : a thyroidea inferior

anastomose a thyroidea superior dan inferior

vena mengikuti vena berasal dari gld thyroidea

inervasi : saraf sifat vasomotoris dikelilingi kapsul yang masuk ke dalam jaringan parathyroid membagi dalam lobulus substansi kelenjar terdiri dari masa padat sel epitel diantaranya terdapat vasa

darah sel utama mengandung glikogen, sumber PTH sel oksifil mengandung banyak mitochondria, tidak ada glikogen, fungsi belum jelas berasal dari saccus pharyngealis 3 dan 4

Histologi :

sel endokrin ada 2 jenis :

- sel prinsipal = chief cell, dan

- sel oksifil sel eosinofil

-sel poligonal kecil, inti vesikuler

-sitoplasma pucat asidofilik-poligonal besar

-granula sekretoris dalam sitoplasma-mitokhondria asidofilik

mengandung hormon parathyroid = polipeptida-banyak krista sel sekresi pada usia lanjut diganti sel lemak sampai 50 %

reseptor hormon parathyroid : osteoblas

membentuk faktor perangsang osteoklas

meningkatkan jumlah dan aktivitas osteoklas

memperbanyak absorpsi matriks tulang

pelepasan Ca++ ke dalam darah

konsentrasi Ca++ darah naik menekan pembuatan

hormon parathyroid

kalsitonin (kelenjar thyroid) menghambat kerja resorptif osteoklas pada tulang dan pembebasan Ca++

mengurangi konsentrasi Ca++ darah dan meningkatkan osteogenesis

efek kalsitonin berlawanan efek hormon parathyroid

hormon parathyroid menurunkan konsentrasi fosfat darah

akibat absorpsi fosfat di tubulus ginjal berkurang

peningkatan ekskresi fosfat dalam urine

hormon parathyroid meningkatkan absorpsi Ca++ saluran cerna melalui rangsangan sintesis Vitamin D yang diperlukan untuk absorpsi Ca++ sekresi sel parathyroid oleh kadar Ca++ darah

Metabolisme mineral

hormon parathyroid

thyrocalcitonin

vitamin D calcium : 99 % di tulang manusia

kadar 1200 1400 gr calcium, 12 gram terdapat di jaringan pengikat longgar dan

intraselular; 1 gram ditimbun di cairan darah dan ekstraselular

ion calcium sangat vital dalam :

eksitabilitas neuro muskular

permeabilitas membran

aktivitas enzim

pembekuan darah

tanggung jawab terhadap fluktuasi keseimbangan asam basa

diabsorbsi oleh bagian atas usus kecil

jumlah calcium dalam darah tergantung keseimbangan antara :1. jumlah absorbsi usus halus dan resorbsi tulang2. jumlah hilangnya akibat ekskresi dalam urine/feses dan deposisi garam tulang fosfat terdapat dalam bentuk organik dan anorganik manusia dewasa mengandung 500 600 gram 85 % nya terdapat di skeleton fosfat anorganik dalam darah 5 7 mg/100 cc, berkurang sesuai umur, 3 4,5 mg/cc manusia dewasa fosfat anorganik diabsorbsi usus kecil, pengaruh asam media alkalis menggumpal absorbsi fosfat ditingkatkan dengan diet kalsium rendah

vit D secara tidak langsung memacu absorbsi fosfat di simpan di tulang atau dalam bentuk nucleic acid, phospholipid, nucleoprotein dan phosphoprotein

pembuangan melalui ginjal 66 %, kotoran sisanya

keseimbangan fosfat oleh ginjal

Hormon parathyroid

meningkatkan serum kalsium dan menurunkan serum fosfat

pengaruhnya langsung ke tulang, ginjal dan mukosa usus sekresi PTH diatur oleh fluktuasi kalsium plasma, dan secara tidak langsung oleh fosfat plasma

Thyrocalcitonin

Suatu rantai polipeptide dengan 3 2 asam amino

Menurunkan kalsium plasma dengan menekan resorbsi tulangGLANDULA SUPRARENALIS

jumlah 2 buah, pipih kekuningan

terletak anterosuperior polus cranialis renalis

dibedakan medulla dan korteks (bagian luar)

merah gelap/ abu-abukuning

tergantung isi darah

mempunyai kapsula dari kolagen yang melanjutkan ke korteks membentuk trabekula

kapsula banyak vaskularisasi merupakan organ pipih, retroperitomal dipolus cramialis ginjal

bentuk triangular

diselubungi kapsul, masuk kedalam korteks membentuk trabekula sel epitel disokong anyaman jaringan retikular

asal dari mesoderm (sesuai asal gonade) menyerupai hypophysis anterior, tidak ada terminal saraf sekretoris

Korteks :- mempunyai 3 lapis (zone)

zona glomerulosa

zona fasciculata

zona reticularis

mengandung hormon steroid

Zona glomerulosa

(lapisan subkapsularis)

sel polihidral silindris atau pyramidal membentuk kelompok bulat atau melengkung asal hormon steroid

dikelilingi kapiler

mensekresi mineralokortikoid, mempertahankan keseimbangan elektrolit (Na K) dan air

Zona fasciculata

sel polihidral,mengandung tetes lipid

sel-sel tersusun lurus, memiliki kapiler

tetes lipid pada sediaan histologis tampak sebagai vakuola = spongiositZona reticularis

lapisan terdalam

sel-sel tersusun berderetan tak teratur membentuk anyaman

sel-sel kecil, mempunyai granula pigmen lipofuhsin banyak

bentuk sel tidak teratur, inti piknotis merupakan ciri sel yang mengalami degenerasi

sekresi hormon bila diperlukan

steroid, larut dalam lipid, berat molekul rendah dapat berdifusi bebas melalui membran plasma, tidak perlu proses eksositosis untuk pelepasannya

Zona fasciculata dan zona reticularis menghasilkan glukokortikoid, kortison dan kortisol yang berfungsi mengatur metabolisme KH, protein dan lemakJuga menghasilkan androgen dan mungkin estrogen

Steroid dibedakan :-glukokortikoid

-mineralokortikoid

-androgen

Glukokortikoid

di hati :-meningkatkan masukan dan penggunaan asam lemak (sumber energi), asam amino dan karbohidrat (sintesis glukosa)-merangsang sintesis glikogen dari non karbohidrat disebut glikoneogenesis-merakit glukose menjadi glikogen proses sintesis disebut glikogenesis

di luar hati :

-efek katabolik (menghambat sintesis glukosa) di organ perifer misal : di kulit, otot, jaringan lemak = mengurangi sintesis-meningkatkan degradasi protein dan lipid produk samping asam amino, asam lemak dilepas dari darah dipakai hepatosit-menekan respons imunitas dengan menghancurkan limfosit-bekerja di transport ion

Mineralokortikoid

bekerja di-tubulus distal ginjal

-mukosa lambung

-kelenjar saliva/keringat

-merangsang absorbsi Na

-meningkatkan konsentrasi Kdi sel otot

-mengurangi konsentrasi Nadan sel otakDehidroepiandrosteron

hormon kelamin disekresi dalam jumlah fisiologisMedula : bagian dalam glandula suprarenalis

sel-sel polihidral, tersusun berupa deretan atau kelompok = sel khromafin modifikasi sel ganglion dijalin dengan serat retikulin

sel berasal dari sel krista neuralis bersama ganglion sympathica sel khromafin mensintesis noradrenalin dan adrenalin ke sinus venosus

sel kolumner, besar tersusun sepanjang sinusoid

sitoplasma basofil, granula endoplasmik retikulum berkembang baik, begitu juga mitokhondria mengindikasikan aktivitas metabolik tinggi

isi vesikel (hormon) dibebaskan melalui apeks sel ke spatium perivaskulare masuk sirkulasi melalui fenestra endotel sinus venosus v. suprarenalis (hilus)

sekresi medula sebagian besar diatur oleh saraf simpatis

Vasa darah dan saraf

Glandula suprarenalis divaskularisasi :

a. suprarenalis superior asal a. phrenica inferior a. suprarenalis medius asal aorta abdominalis

a. suprarenalis inferior asal a. renalis

Aa. suprarenales membentuk pleksus subkapsularis sinusoid berfenestra

Inervasi dilakukan oleh saraf simpatis

TESTIS

mempunyai 2 fungsi : proliferasi spermatozoa

sekresi hormon steroid

terdiri dari tubulus seminiferus, sel interstitial Leidig terletak di celah sudut antara tubulus

dilapisi epithelium seminiferus, diluar terdapat membrana basalis yang diperkuat oleh lamina propria

diantara interstitialis terdapat vasa darah dan vasa limfatika

tubulus seminiferus avaskular

jaringan pengikat membungkus tubulus sangat penting mengatur cairan sekelilingnya masuk dalam tubulus

epitel germinativum terdiri dari nongerminal, nutrient, dan elemen penyokong, sel Sertoli dan sel germinativum yang melalui proliferasi, transformasi menjadi spermatozoa

dua proses penting dalam transformasi spermatogonia menjadi spermatozoa :

1. reduksi jumlah chromosom (meiotik) dan

2. transformasi sel haploid ke spermatozoa (spermiogenesis)

lapisan yang paling dalam dibentuk oleh spermatid

transformasi spermatogonium menjadi spermatozoa memerlukan waktu 74 hari

hormon tidak memacu diferensiasi sel germinutivum, tetapi menyebabkan lingkungan dalam transformasi ke spermatozoa

sel Leidig sulit dibedakan dari jaringan pengikat intertubular sekelilingnya

sumber hormon steroid :

smooth endoplasmik retikulum

Golgi complex

tetes tetes lemak

lisosomes

sel Sertoli :

smooth reticulum

tetes lemak

lamel membungkus tetes lipid

Golgi complex

mitochondria

OVARIUM

fungsi : produksi telor menghasilkan hormon mengatur alat reproduksi dan tanda tanda seks sekunder

kondisi perkawinan

efek metabolik

gametogenik dan fungsi endokrinologik merupakan proses yang kontinu, fluktuasi secara ritmis selama hidup

pada wanita berlangsung secara periodik ditandai dengan adanya variasi secara siklis kelenjar pituitary dan ovarium

disebut siklus menstruasi

perkembangan prepuberal diikuti periode kehidupan aktif seks ovarium tumbuh menjadi tua dan reproduksi berhenti, siklus menstruasi berhenti

terjadi menopause umur antara 40 50 th

satu atau lebih oosit terdapat dalam folikel primordial

folikel mature dibungkus theca dibedakan theca interna dan externa

sesudah ovulasi, folikel berubah menjadi corpus luteum sebagai hasil proliferasi sel granulosa dan theca interna (berperan sebelum, selama dan segera sesudah ovulasi)

atresia = proses degenerasi, dimana telor hilang dari ovarium selain melalui ovulasi

dipengaruhi : umur, iklim, nutrisi, siklus reproduksi, hamil dan laktasi, hipofisektomi, ovariektomi, perusakan darah ke ovarium

protein

Agen utama regulasi 1 metabolisme ion Ca+, fosfat, pyrofosfat, citrat dan magnesium 2 regulasi metabolisme tulang dan substansi organiknya

1

2

Terletak pada dinding venticulus tertius diatas corpus mamillare

Menutupi tractus opticus

Tractus hypothalamus hipophysialis mencapai lobus posterior di dinding infudibulum

Terletak dibagian posterior tuber cinereum Membentuk substantia transmitter

Mengontrol lepasnya regulating hormone