kelainan urinalisis peb

46
Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK Universitas Tarumanagara 2010 PENDEKATAN DIAGNOSTIK DAN TATALAKSANA KELAINAN URINALISIS

Upload: ipenpagar

Post on 19-Dec-2015

255 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

defects in urinalysis

TRANSCRIPT

  • PENDEKATAN DIAGNOSTIK DAN TATALAKSANA KELAINAN URINALISISBagian Ilmu Kesehatan Anak FK Universitas Tarumanagara2010

  • UrinalisisPemeriksaan urin secara makroskopik dan mikroskopik

    Urinalisis dilakukan terhadap- Warna dan kekeruhan- Berat jenis- Komponen kimia- Sedimen urin

  • KELAINAN URINALISISKelainan urinalisis (a.l)-Hematuria-Proteinuria

    Urin berwarna merah 1.Hematuria : eritrosit (+)2.Non hematuria : eritrosit (-)

  • Istilah yang sering digunakan di klinik1.Hematuria asimtomatik 2.Hematuria simtomatik 3.Hematuria persisten 4.Hematuria rekuren5.Hematuriamakroskopis6.Hematuria mikroskopisHEMATURIA

  • Berapa jumlah minimal eritrosit dalam urin untuk dikatakan sebagai hematuria mikroskopik ??Masalah

  • Asal perdarahan (makroskopik) : 3 tabungHematuria awal : uretra bagian distal / stenosis meatus uretraHematuria akhir : leher buli-buli / uretra bagian proksimalHematuria total : ginjal / perda-rahan hebat buli-buli (sistitis hemoragik)

  • HematuriaPemeriksaan mikroskopikToraks eritro-sit, granularSDM : btk, besar & kandungan Hb tidak samaSDM : btk, besar & kandungan Hb samaGinjalGlomerulusTumor, Batu, ISK bg bawah

  • Painful hematuriaHematuria disertai rasa sakit-I S K, trauma / luka saluran kemihPainless hematuriaHematuria tanpa rasa sakit TB ginjalDarah segar / bekuan darah di urin -Kelainan darah, trauma, malformasi A-VHematuria disertai-Disuria cystitis atau urethritis-Nyeri / pegal punggung pyelonefritis-Nyeri kolik pinggang batu yg bergeser

  • Kelainan berdasarkan organ 1.Ginjal * GNA pasca infeksi Streptokokus, pye-lonefritis, trauma,batu ginjal, hiperkal-siuria, sickle cell disease, HUS (Hemo-lytic Uremic Syndr), tumor, dan toksik (phenacetin, sulfa) 2.Vesica urinaria : cystitis, trauma, toksik3.Urethra : trauma, radang, divertikulitis, corpus alienum

  • Urin berwarna merah tanpa eritrosit * Heme (+) - hemoglobin hemolisis- myoglobin rhabdomyolisis syndr. kerskan otot rangka, DIC, kejang lama * Heme (-) - dyes (sayuran / buah) anthocyanin (bits, black berries) pewarna makanan - toksin (benzene, carbon tetrachlorida) - logam berat (Pb, Hg)- obat-obatan- Hasil metabolit

  • Urine : Cola/coklat ?, Proteinurina (>30 mg/dL) ? RBC cast ? , Sindrom nefritis akut ? YAGlomerular hematuria - darah lengkap - elektrolit - ureum / kreatinin - serum protein/albumin - cholesterol - C3 / C4 - ASTO / anti DNase B - ANA - antineutrofil antibodi - kultur swab tenggorok - EsbachTIDAKEkstra glomerular hematuria Step 1 - kultur urin Step 2 - ca / kreatinin urin - USG : ginjal, kandung kemih Step 3 - Urinalisa (saudara / ortu) - elektrolit serum, Cr, Ca - diduga kristaluria, urolitiasis / nefro- kalsinosis : urin 24 jam utk Ca, kratinin, as. Urat, oxalat - diduga hydronefrosis / pyelocali-ectasis : sistogram , scan ginjalPemeriksaan penunjang

  • Glomerulus normalSuatu jaringan vasa kapiler yang terletak di antara arteriol aferen dan arteriol eferen.Kapiler melekat, mengelilingi suatu jaring-an penyangga mesangium (jaringan eks-traselular yang terdiri dari matriks mesangial dan sel mesangial)

  • Penampang ginjal

  • Glomerulus

  • GLOMERULONEFRITISBatasan Penyakit inflamasi glomerulus ginjal ditan-dai oleh hematuria, proteinuria, edema, hipertensi dan gangguan fungsi ginjal.Secara histopatologik Inflamasi dan proliferasi sel glomerulus dimediasi oleh mekanisme imunologik

  • *Penyebab utama gagal ginjal termi-nal (GGT) *Angka kejadian tinggi pada anak dan orang dewasa*Sebagian besar bersifat kronis*Terminologi glomerulonefritis ke-lainan utama pada glomerulus dgn karakteristik gambaran klinik dan kelainan histologis nya.

  • GLOMERULONEFRITIS KONGENITAL / HEREDITERDIDAPATPRIMER / IDIOPATIKSEKUNDERINFEKSI, MULTISISTEM, OBAT, NEOPLASIA, LAIN-LAINKlasifikasi

  • Klasifikasi 1.Kongenital / herediter-Sindrom Alport-SN Kongenital (tipe Finlandia)-Hematuria Familial-Sindroma Nail Patella2.Didapat-Primer / idiopatik : kelainan terjadi pada glomerulus nya langsung.GN Proliferatif MesangialGlomerulo NefropatiaNefropati IgAGlomerulosklerosis Fokal SegmentalGN Membranoproliferatif tipe I, II, III

  • -Sekunder : sebagai suatu manifestasi dari suatu penyakit sistemik.InfeksiGN Pasca Infeksi StreptokokusGN pada hepatitisSBEinfeksi pneumokokussifilis kongenitalmalariaschistomiasisfilariasisAIDS

  • Berhbgan dg penyakit multisistempurpura henoch schnleinlupus eritematous sistemik (SLE)sindroma hemolitik uremik (HUS)diabetes mellitusObat-obatanNeoplasiaLain-lainnefropatia reflukspeny. Sel Sabit

  • PURPURA HENOCH SCHONLEIN

  • GLOMERULONEFRITIS KONGENITALSindroma AlportDefinisiSuatu penyakit herediter yang ditandai dgn -glomerulonefropati progresif familial-tuli saraf-kelainan mata (lentikonus anterior, keratokonus)

  • LENTICONUS ANTERIOR katarak pada capsul anterior

  • KeratokonusKelainan cornea, dimana bagian tengah cornea menipis, sehingga cornea berbentuk kerucut dan tidak teratur

  • Etiologi-Disebabkan kelainan gen pd kromosom x-Diturunkan secara X-linked dominant (85%) atau autosomal dominant (5%) mau-pun autosomal resesif (10%)- yang mempunyai gen ini pada salah satu komponen x-nya, umumnya tdk menunjuk-kan gejala, wlp ginjalnya kurang efisien, ttp dapat menurunkan pd anaknya- dgn gen ini gagal ginjal pada usia 20-30 thn

  • GLOMERULO NEFRITIS AKUTAPASCA INFEKSIGNA pasca infeksi suatu reaksi imuno-logik pada ginjal terhadap bakteri atau virusTersering Streptokokus hemolitikus grup A yang nefritogenikMerupakan bentuk glomerulonefritis tersering pada anak (85%)GLOMERULONEFRITIS

  • PIODERMI / IMPETIGOFARINGITIS

  • Hubungan antara GNA dgn infeksi Strepto-kokus dikemukakan pertama kali oleh Lohlein (1907) dengan pertimbangan*GNA terjadi setelah infeksi skarlatina*Ter isolasinya kuman Streptokokus he-molitikus gol A*Titer ASTO meningkat GNA PASCA INFEKSI STREPTOKOKUS GRUP A

  • Patogenesis Hipotesa adanya proses imunologik adalah 1.Terbentuknya kompleks antigen-antibodi yang melekat pada membrana basalis glomerulus rusak 2.Proses autoimun, Streptokokus bersifat nefritogenik dlm tubuh rusak glomerulus. 3.Streptokokus nefritogenik dan membrana basalis mempunyai komponen antigen yg sama terbentuk zat anti yang langsung merusak membrana basalis glomerulus

  • Hipotesa Adanya neuraminidase yang dihasilkan streptokokus akan mengubah IgG endogen menjadi auto-antigenik.Terbentuk auto-antibodi terhadap IgG yang telah berubah tsb kompleks imun yang bersirkulasi dan akan mengendap di ginjal rusak membrana glomerulus

  • Gejala klinik - Fase oliguria- Fase diuretik Fase oliguria *edema ringan terutama kelopak mata *gross hematuria sering *proteinuria *hipertensi *oliguria / anuria

  • Pemeriksaan penunjang*Darah-LED- Uji fungsi ginjal-ASTO-Serum komplemen C3 dan C4dan globulin -1C*Urin-albumin-sedimen*Radiologis

  • Tatalaksana*Umum -tirah baring total (3 - 4 minggu)-timbang berat badan tiap hari -ukur cairan yang masuk dan keluar -ukur tekanan darah harian -makanan / minuman fase oliguria : batasi cairan, protein dan garam.*Khusus untuk mengatasiinfeksi, hipertensi, dan kejang

  • *Anuria berlangsung lama (5-7 hari) ureum harus dikeluarkan hemodialisis dialisis peritoneum transfusi tukar*Diuretikum dapat diberikan furosemid*Bila gagal jantung, berikan digitalis, penenang

  • PROTEINURIAKlasifikasi1.Proteinuria sementara (transient) tidak selalu ditemukan pada tiap sampel urin2.Proteinuria menetap (persistent, fixed)terdapat pada semua sampel urin3.Proteinuria ortostatik uji protein (-) pd urin posisi tidur, tp posisi tegak (+)

  • PROTEINURIAOrtostatikTransientPersisten / fixedGlomerularTubularOverloadhemodinamikkongenitaldidapatprimersekunderkongenitaldidapatKlasifikasi

  • TransientProteinuriaMekanisme belum jelas Tidak perlu pengobatan Proteinuria 2+Demam > 38,30 C Exercise Kedinginan Kejang Stres Gagal jantung

  • GlomerularprimersekunderSindr nefrotik konge-nital Sindr AlportSN kelainan minimal glomerulosklerosis GN membranoproliferatif nefropati membanosa GN proliferatif nefropati IgA GN kronikInfeksi kelainan multisistem obat-obatan neoplasma lain-lainkongenitaldidapatProteinuria fixed

  • TubularKongenital/herediterdidapatSindr Fanconi Sindr Bartter Asidosis tubulus renal sistinosis oksalosis poly cystic kidney peny. Wilson intoleransi fruktose herediter galaktosemiaNefritis inerstitialis pielonefritis ATN sarkoidosis nefrokalsinosis hiperkalsemia gout obat-obatan (analgesik,aminogliko-sid, siklosporin) nefropati refluksProteinuria fixedReabsorbsi protein BM rendah gagal

  • overloadProteinuria fixedProduksi protein melebihi ambang reabsorbsi tubulusImunogloulin rantai ringan (protein Benze Jones)Multiple mieloma Leukemia mielositik Mioglobin Rhabdomiolisis Mioglobulin Hemolisis

  • Perubahan hemodinamik intra-renalProteinuria fixedPengaruhi selektivitas glomeruliProteinuria Gagal jantung Olah raga Hipertensi Orthostatik proteinuria

  • Proteinuria ortostatik-sering penyebab proteinuria menetap pd anak usia sekolah dan remaja (60%)-umumnya asimtomatik-dijumpai waktu pemeriksaan urin rutin-etiologi belum jelas -spesimen urin yg diperoleh pada posisi berbaring proteinuria (-), sedangkan posisi tegak proteinuria (+) 1 g / 24 jam.

  • DipstickpositifnegatifUji asam sulfosalisilatnegatif positif Uji proteinuria ortostatikProteinuria persistenProteinuria ortostatikProtein,kreatinin urin 24 jamBUN,kreatinin serum (tiap 6 bln)Juml. abnJuml. normalUrinalisis lengkap pagiHematuria, silinderPerlu uji tambahanNormal hematuria (-) silinder (-)PendekatanPROTEINURIA

  • Sindroma nefrotik- edema edema anasarca- proteinuria- hiperkolesterolemia / hiperlipidemia- hipoalbuminemiaBila ada - hipertensi- hematuria SN berasal dari GN

  • Kepustakaan 1.Lange F. Ginjal, keseimbangan Air dan Garam. In: Silbernagi S., Lang F. Color Atlas of pathofisiology, 2000, Editor edisi bahasa Indonesia, Resmisari T., Liena, dalam Teks & Atlas Berwarna Pathofisiology, Penerbit Buku Kedokteran EGC, 2003: 92 130.2.Davis ID., Avner ED., Nephrology. In: Kliegman RM.,BehrmanRE., Jenson HB.,Stanton BP. Nelsons Text- book of Pediatrics, 18th, Ed. Philadelphia: WB Saunders Co. 2007: 2168 2213.3.Alatas H., Tambunan T., Trihono PP., Pardede SO., Buku Ajar Nefrologi Anak. Unit kerja Nefrologi Ikatan Dokter Anak Indonesia, edisi 2, Balai Penerbit FKUI, Jakarta, 2009.4.Lum GM., Kidney & Urinary Tract. In : Hay WW., Levin MJ., Soundheimer JM., Deterding RR., Current Diagnosis & Pediatrics, 19th Ed. New York: The Mcgraw-Hill W, 2009: 651 72.