kekuatan wanita penyintas kanker payudara: dilihat...

139
KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT DARI SUMBER-SUMBER RESILIENSI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi Rosa Ayuning Sasmita 149114124 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 29-Jul-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT

DARI SUMBER-SUMBER RESILIENSI

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

Rosa Ayuning Sasmita

149114124

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

iv

HALAMAN MOTTO

Life is not about how fast you run or how high you climb, but how well you bounce

Vivian Komori

Manusia memikir-mikirkan jalannya tetapi Tuhan menentukan arah langkahnya

Amsal 16:9

Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan kadar

kesanggupannya

Al Baqarah 286

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Penelitian ini secara khusus saya persembahkan untuk:

Tuhan Yesus yang membimbing dan menolong disetiap proses kehidupan saya

Tiga wanita hebat dan tahan banting yang dengan suka cita menyediakan diri untuk

turut ambil bagian dari proses penelitian ini

serta

Seluruh wanita penyintas kanker payudara yang sedang berjuang melawan

penyakitnya tanpa melupakan tugas sebagai ibu, istri, anak, dan teman. Percayalah

bahwa dunia bersama kita untuk melawan ketakutan, kelemahan dan kesengsaraan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

vii

KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT DARI

SUMBER-SUMBER RESILIENSI

Rosa Ayuning Sasmita

Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sumber-sumber resiliensi pada

penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan dari

orang lain dan lingkungan sekitar), I am (kekuatan yang berasal dari diri sendiri), dan

I can (kemampuan sosial dan hubungan interpersonal). Informan dalam penelitian ini

merupakan seorang wanita dewasa (40-60 tahun) penyintas kanker payudara yang

berjumlah tiga orang. Penelitian ini menggunakan metode wawancara semi-terstruktur.

Analisis data yang digunakan adalah analisis isi kualitatif (AIK) dengan pendekatan

deduktif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa sumber-sumber resiliensi saling

berdinamika satu sama lain.

Kata kunci: sumber-sumber resiliensi, penyintas kanker payudara.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

viii

THE STRENGTH OF WOMAN SURVIVING BREAST CANCER: LOOKING

THROUGH THEIR SOURCES OF RESILIENCE

Rosa Ayuning Sasmita

Faculty of Psychology

Sanata Dharma University

ABSTRACT

The current research was aimed to find the sources of resilience in breast

cancer survivors. The sources of resilience are; I have (external support), I am

(personal strengths), and I can (social and interpersonal skill). The participants of

the research were three women (40-60 years old) that are breast cancer survivors.

The data was collected using interview and analyzed using qualitative content

analysis with deductive approach. The result of the research showed that the sources

of resilience are mutually dynamic by each other.

Keywords: breast cancer survivor, sources of resilience.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

x

KATA PENGANTAR

Hal yang tidak disangka-sangka adalah berada pada titik ini. Terdengar sangat

dibuat-buat, tapi memang begitu adanya. Dan akan terdengar basa basi ketika saya

merasa baru kemarin ikut inisiasi mahasiswa baru. Suatu hari di kantin, saya merasa

kebingungan memilih topik apa yang akan saya angkat menjadi sebuah karya tulis.

Saya tidak menyangka akan menggandeng wanita hebat penyintas kanker payudara

untuk berkontribusi pada tulisan ini. Sangat beruntung bukan?

Tidak dengan jalan yang mudah saya dapat menyelesaikan tulisan ini. Selama

hampir empat semester saya lalui lika-liku perjalanan yang penuh dengan tawa, air

mata, rasa bosan, kejenuhan dan terkadang keputusasaan juga datang menyapa. Tapi

saya menyadari bahwa perjalanan yang penuh pelajaran ini memang harus terjadi pada

saya. Perjalanan yang Tuhan rancang dengan maksud membentuk saya menjadi pribadi

yang besar, sabar, mau belajar dan tidak putus asa. Keberhasilan saya melewati semua

ini adalah suatu usaha yang tidak saya lalui sendirian. Oleh sebab itu, pada kesempatan

ini saya ingin menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada semua yang terlibat

dalam proses ini.

Rasa syukur saya hunjukkan pada Tuhan Yesus yang selalu menyertai dan

membimbing setiap langkah saya melalui proses kehidupan ini. Saya adalah orang

beruntung yang Tuhan pilih untuk bertemu sahabat sekaligus seorang panutan dalam

mengerjakan tulisan ini. Seseorang yang dengan sabar membimbing dan menjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

xi

terang dikegelapan saya, Diana Permata Sari, S.Psi, M.Sc. Dengan hormat saya juga

berterima kasih kepada Dr. M. Laksmi Anantasari, M.Si., selaku dosen pembimbing

akademik dan Dr. Titik Kristiyani, M. Psi., selaku dekan Fakultas Psikologi. Selain itu

saya juga berterima kasih kepada Monica E. Madyaningrum, Ph.D., selaku kepala

program studi Psikologi. Kepada yang terkasih B. Erlita Tri Anggadewi, M.Psi yang

selama perjalanan ini membantu saya menemukan sebagian diri yang hilang. Terima

kasih atas cinta tanpa syarat dan penerimaannya kepada saya.

Dapat menyelesaikan perguruan tinggi adalah kebahagiaan yang dinantikan

tiap insan. Untuk itu saya berterima kasih kepada mama dan papa karena sudah

membantu saya mewujudkan kebahagiaan ini dengan dukungan finansial dan

emosional tanpa menuntut lebih. Kepada dua adik saya yang selalu memberikan

kebahagiaan kecil setiap harinya. Perjalanan ini mungkin akan membosankan dan tidak

akan bertemu titik terang tanpa kehadiran empat orang sahabat baru. Noia, Umik, Yuka

dan Ayne yang dipertemukan saat pergulatan di perpustakaan membuat persahabatan

ini kuat dan tak terlupakan. Akhir perkuliahan yang ditutup dengan lingkaran

pertemanan yang tidak disangka-sangka, terima kasih atas waktu, canda tawa, keluh

kesah dan makan bersamanya Ridho, David, Btari, Anus, Anggung dan Yosta.

Tanpa mengurangi rasa syukur atas segala hal baik yang Tuhan berikan kepada

saya. Terima kasih saya lambungkan kepada teman-teman tercinta yang senantiasa

memberikan kenangan. Kepada kelompok perempuan yang berdiri dengan karakternya

masing-masing, Genggesh. Kepada Deo teman baik saya yang dengan tulus membantu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

xii

sekaligus menyediakan bahu dan waktu dalam setiap kesulitan. Serta teman-teman

seperjuangan KeluhKesahSkripsi yang akhir-akhir ini sering disebut dengan

Mbokdiy’s squad terima kasih atas perjuangan kalian terlebih untuk Joste dan Dwina.

Perjalanan ini tidak melulu dikelilingi oleh penggiat 3C Sanata Dharma. Energi

dapat diperoleh dari mana saja seperti dari seorang teman yang menjelma menjadi

seorang kakak. Mas Bayu yang tidak setiap waktu dapat ditemui, terima kasih karena

sudah peduli. Kepada Arnoldus yang diam-diam membuat saya kagum dan

menyadarkan saya bahwa hidup harus berpikir kedepan walaupun sesekali dibuat

jengkel. Dalam perjalanan yang tidak mudah ini, alam raya seolah ingin

mempertemukan saya pada pribadi yang baik dan selalu ada. Kawan lama yang tak

pernah berbagi cerita sebelumnya dapat membuka tangannya dengan lebar dan

menerima saya setiap bertemu dengan keterpurukan, Hans. Sahabat sekaligus keluarga

yang tidak pernah sedikitpun berubah dari sepuluh tahun yang lalu, terima kasih atas

kesetiaannya Fransiska Wulan. Terima kasih pula kepada semua yang terlibat selama

proses ini dan tidak dapat saya sebutkan satu persatu.

Tulisan ini 100% faking apabila tidak ada tiga wanita hebat yang dengan tulus

menyediakan diri untuk berbagi pengalamannya kepada saya. Mereka semua adalah

seorang penyintas kanker payudara yang selalu bersyukur atas kanker yang menjadi

bagian dari hidup mereka. Tidak ada kata yang dapat saya ucapkan selain terima kasih

atas kasih yang ibu-ibu ajarkan kepada saya. Terima kasih atas pelajaran berharga yang

ibu bagikan kepada saya sehingga membentuk saya menjadi pribadi yang selalu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

xiii

bersyukur. Semoga semangat ibu-ibu sekalian dapat membangkitkan semangat

saudara-saudara kita penyintas kanker payudara di luar sana.

Terakhir, saya mengucapkan terima kasih atas apa yang telah dilakukan.

Terima kasih karena sudah memilih untuk belajar dan berjalan hingga titik ini. Terima

kasih karena telah berjuang dan tidak menyerah begitu saja. Tanpa perjuangan itu saya

tidak akan benar-benar berada pada titik ini. Cha, thank you for not giving up. You did

it so great!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

xiv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ....................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................ iii

HALAMAN MOTTO ............................................................................................ iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ..............................................................................v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................... vi

ABSTRAK ............................................................................................................ vii

ABSTRACT ........................................................................................................... viii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI................................. ix

KATA PENGANTAR .............................................................................................x

DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiv

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xvii

BAB I .......................................................................................................................1

PENDAHULUAN ...................................................................................................1

A. Latar Belakang .............................................................................................1

B. Pertanyaan Penelitian ...................................................................................9

C. Tujuan Penelitian .........................................................................................9

D. Manfaat Penelitian .....................................................................................10

1. Manfaat Teoritis ...................................................................................10

2. Manfaat Praktis ....................................................................................10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

xv

BAB II ....................................................................................................................12

TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................12

A. Resiliensi ....................................................................................................12

1. Pengertian Resiliensi ............................................................................12

2. Sumber-sumber Resiliensi ...................................................................13

B. Penyakit Kanker .........................................................................................19

1. Pengertian Kanker ................................................................................19

2. Jenis-jenis Kanker ................................................................................20

3. Kanker Payudara ..................................................................................20

4. Pengobatan Kanker Payudara ..............................................................21

5. Dampak Penyakit dan Pengobatan Kanker Payudara ..........................25

C. Teori Perkembangan ..................................................................................26

D. Sumber-sumber Resiliensi Penyintas Kanker Payudara ............................29

BAB III ..................................................................................................................33

METODE PENELITIAN .......................................................................................33

A. Jenis dan Desain Penelitian ........................................................................33

B. Fokus Penelitian .........................................................................................34

C. Informan Penelitian ....................................................................................34

D. Peran Peneliti .............................................................................................35

E. Metode Pengambilan Data .........................................................................37

F. Analisis dan Intepretasi Data .....................................................................39

G. Kredibilitas Hasil Penelitian ......................................................................43

BAB IV ..................................................................................................................44

HASIL DAN PEMBAHASAN ..............................................................................44

A. Pelaksanaan Penelitian ...............................................................................44

B. Informan Penelitian ....................................................................................48

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

xvi

1. Data Informan ......................................................................................48

2. Latar Belakang Informan .....................................................................48

C. Hasil Penelitian ..........................................................................................54

1. Analisis Data Informan 1 .....................................................................54

a. Dampak Kanker .............................................................................54

b. Sumber-sumber Resiliensi Informan 1 ..........................................55

c. Dinamika Sumber-Sumber Resiliensi Informan 1 .........................61

2. Analisis Data Informan 2 .....................................................................61

a. Dampak Kanker .............................................................................61

b. Sumber-sumber Resiliensi Informan 2 ..........................................62

c. Dinamika Sumber-sumber Resiliensi Informan 2 ..........................67

3. Analisis Data Informan 3 .....................................................................68

a. Dampak Kanker .............................................................................68

b. Sumber-sumber Resiliensi Informan 3 ..........................................69

c. Dinamika Sumber-sumber Resiliensi Informan 3 ..........................73

4. Dinamika Sumber-sumber Resiliensi Tiga Informan ..........................74

5. Integrasi Tiga Informan Penelitian.......................................................74

D. Pembahasan ................................................................................................98

BAB V ..................................................................................................................116

PENUTUP ............................................................................................................116

A. Kesimpulan ..............................................................................................116

B. Keterbatasan Penelitian ............................................................................117

C. Saran .........................................................................................................118

1. Bagi Penyintas Kanker Payudara .......................................................118

2. Bagi Keluarga Penyintas Kanker Payudara .......................................118

3. Bagi Peneliti Selanjutnya ...................................................................118

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................119

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Pedoman Wawancara ............................................................................... 38

Tabel 2. Kerangka Analisis Data .......................................................................... 40

Table 3. Tanggal Pengambilan Data dan Konfirmasi ............................................ 47

Table 4. Identitas Informan .................................................................................... 48

Tabel 5. Analisis Data ............................................................................................ 97

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyakit kanker, jantung, stroke dan AIDS termasuk dalam kategori

high-mortality illness atau disebut juga dengan penyakit kronis yang

sangat mematikan (Sarafino, 2008). Dari keempat penyakit tersebut,

penyakit kanker merupakan penyebab kematian kedua di seluruh dunia

dan pada tahun 2018 diperkirakan mencapai 9,6 juta kematian

disebabkan oleh kanker (Cancer, 2018). Kanker sendiri memiliki empat

tipe, tipe pertama adalah karsinoma yang terjadi pada lapisan organ,

kedua adalah lipoma yang terjadi pada sistem limfalik, ketiga adalah

sarkoma yang terjadi pada otot dan tulang atau jaringan ikat dan yang

terakhir adalah leukimia yang terjadi pada organ pembentukan darah

(Sarafino, 1994). Individu yang telah dinyatakan mengidap kanker dan

masih berjuang untuk hidup disebut sebagai penyintas kanker (Putri &

Maulina, 2016).

Menurut data GLOBOCAN, International Agency for Research on

Cancer (IARC) pada tahun 2012 kanker payudara merupakan penyakit

dengan presentase paling tinggi yaitu sebesar 43,3% (Kementrian

Kesehatan, 2016). Kanker payudara berdampak pada 2,1 juta wanita

setiap tahunnya dan pada tahun 2018 diperkirakan sebanyak 627.000

wanita di dunia meninggal akibat kanker payudara (Breast Cancer,

2018). Indonesia sendiri memiliki jumlah pasien kanker payudara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

2

sebanyak 61.682 orang pasien (Kementrian Kesehatan, 2016).

Sementara itu, di provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada

tahun 2013 mengantongi jumlah pasien terbanyak yaitu 4.325 orang

terdeteksi memiliki kanker payudara (Kanker Payudara, 2016). Kanker

payudara lebih beresiko menyerang perempuan dewasa berusia 35-50

tahun atau sedang dalam usia pra-menopause (Wagman, 1996 dalam

Dewi, Djoeniana & Melisa, 2004). Hal tersebut disebabkan oleh

terjadinya ketidakseimbangan kadar hormon estrogen dan progesteron

pada usia 35-50 tahun sehingga mengaktifkan sel kanker (Jokie, 2009

dalam Utami & Mustikasari, 2017).

Penyintas kanker payudara menjalani serangkaian pengobatan

seperti operasi, sinar radiasi dan kemoterapi (Wahyuni, Huda & Utami,

2012). Serangkaian pengobatan tersebut memiliki dampak bagi fisik

penyintas, antara lain mual, muntah dan perubahan metabolisme yang

mempengaruhi massa otot (Wahyuni, Huda, & Utami, 2015). Smeltzer

dan Bare (2002; Nisman 2011, dalam Sari, Dewi, & Utami, 2012)

menambahkan bahwa dampak fisik yang dapat terjadi adalah

kerontokan rambut, kurang nafsu makan, kulit mengering hingga

menghitam dan rasa nyeri pada tulang.

Perubahan secara fisik ini berdampak juga pada penyintas secara

psikologis seperti gangguan terkait konsep diri (Wahyuni, Huda &

Utami, 2015). Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh

Damayanti, Fitriyah, dan Indriani (2008) yang mengatakan bahwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

3

dampak fisik pada penyintas kanker juga memberikan permasalahan

bagi aspek psikologis dan sosial. Dampak psikologis yang dirasakan

adalah perasaan cemas, kurang percaya diri, mudah putus asa dan

rendah diri (Wijayanti, 2007 dalam Sianipar, Nurmaini, & Darti, 2015).

Hal itu didukung oleh pernyataan dari salah satu penyintas bernama

Yustin (bukan nama sebenarnya) 57 tahun, bahwa dirinya merasa

minder karena sudah tidak memiliki payudara seperti teman-temannya

akibat operasi pengangkatan payudara. Dampak psikologis tidak hanya

dialami oleh penyintas kanker payudara melainkan berdampak juga

pada keluarga penyintas. Peneliti melakukan wawancara dengan Rudi

dan Andi (bukan nama sebenarnya), anak penyintas kanker payudara.

Rudi merasa sangat sedih saat melihat ibunya kehilangan payudara.

Sementara itu, Andi merasa terpukul ketika melihat ibunya sering

muntah-muntah dan kehilangan rambutnya karena bagi Andi rambut

adalah mahkota bagi seluruh perempuan.

Dampak psikologis yang terjadi membuat penyintas mengalami

permasalahan dalam interaksi sosial seperti menarik diri dari lingkungan

(Nurmahani, 2017). Menurut pernyataan Andi saat wawancara, ibunya

sempat menarik diri dari lingkungan sosial dengan mengurangi

intensitas menghadiri pertemuan RT dan lingkungan gereja. Pratiwi dan

Budiani (2014) menambahkan bahwa penyintas kanker memiliki tiga

respon saat diberikan vonis untuk yang pertama kali yaitu penolakan

(denial), putus asa, menerima dan pasrah. Ketiganya membawa dampak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

4

psikologis bagi penyintas seperti kecemasan dan memiliki pandangan

terhadap kematian (Pratiwi & Budiani, 2014). Hal tersebut juga

dirasakan oleh Yustin yang mengatakan bahwa dirinya merasa akan

meninggal dalam waktu singkat ketika mengetahui vonis dari dokter.

Kondisi ini akan cukup menyulitkan bila terjadi pada penyintas yang

sedang berada pada tahap perkembangan dewasa madya. Meskipun

pada umumnya, individu dewasa merupakan individu yang matang dan

mapan karena pada usia dewasa madya, individu memiliki kemauan

yang sangat besar untuk berhasil dan akan mencapai puncak

keberhasilannya pada usia ini (Hurlock, 1980). Akan tetapi, individu

dituntut untuk menyesuaikan diri secara radikal terhadap peran dan pola

kehidupan yang baru (Hurlock, 1980). Pada usia ini, individu sedang

mengalami masa yang sepi atau emptynest. Keadaan tersebut

merupakan masa dimana kehidupan individu madya berubah dari

family-centered-home atau rumah yang berpusat pada keluarga menjadi

pair-centered-home atau rumah yang berpusat pada pasangan (Hurlock,

1980).

Dalam kondisi yang sulit ini, individu dewasa madya perlu

menyelesaikan tugas perkembangannya agar tidak terjadi dampak buruk

pada tahap perkembangan selanjutnya. Individu perlu beradaptasi secara

positif pada keadaan sengsara dalam hidupnya atau yang sering disebut

dengan resiliensi (Fleming & Ledogar, 2008). Wolin dan Wolin (1995)

menjelaskan bahwa resiliensi merupakan kondisi seseorang berhasil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

5

beradaptasi dengan keadaannya meskipun terdapat resiko dan kesulitan

untuk mencapainya.

Penelitian yang dilakukan oleh Prasetyo dan Kustanti (2014)

mengatakan bahwa seseorang yang dapat mencapai resiliensi tergantung

pada daya tahan adaptasinya dan gambaran kepribadian dirinya. Selain

itu, resiliensi juga berhubungan dengan bagaimana individu

memberikan respon atas resiko yang dihadapi (Prasetyo & Kustanti,

2014). Sebagian individu akan menyerah pada kesulitan yang

menyebabkan stres dan sebagian individu lain memilih untuk

menghadapi kesulitannya (Rutter, 1987). Senada dengan Rutter,

O’Leary dan Ickovics (1995, dalam Carver 1998) juga mengatakan

respon yang muncul memiliki konsekuensi terhadap kesulitan yang

dihadapi oleh individu, yaitu menyerah, hidup dengan gangguan,

menjadi resilien dan berkembang dengan baik. Kemungkinan besar,

individu akan mengalami keadaan yang sangat merugikan jika individu

memilih menyerah pada keadaan. Konsekuensi kedua menggambarkan

bahwa individu akan memilih berjuang, namun akan terganggu pada hal

tertentu. Selanjutnya, individu yang menanggapi dengan resiliensi akan

merasa kembali pada keadaan seperti semula sebelum individu jatuh

pada keadaan yang sulit dan dapat berkembang dengan baik.

Saat menghadapi kesulitan dalam kehidupan, individu rentan

dengan gangguan psikologis sehingga resiliensi merupakan faktor

penting untuk melawan perkembangan gangguan tersebut (Rutter, 1985

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

6

dalam Shi, Chen, Yin, Zhao, Zhao, & Yao, 2016). Tekanan psikologis

yang dapat menyebabkan gangguan tersebut bisa diperoleh dari

pasangan. Sebagai sumber dukungan utama bagi penyintas kanker,

pasangan cenderung akan memenuhi kebutuhan multidimensionalnya

sehingga hal tersebut mungkin menimbulkan tekanan (Lim, Shon, &

Paek, 2014).

Dengan adanya resiliensi, individu dapat membawa dirinya keluar

dari kesulitan dan menjadi pribadi yang kuat. Pasalnya, resiliensi

berfungsi untuk membantu individu mencegah dan mengatasi dampak

yang merusak dari kesulitan (Grotberg, 1995). Dengan demikian

individu dapat menyadari agar tidak membiarkan kesengsaraan dan

kesulitan mengganggu kesejahteraannya, melainkan untuk bangkit dan

menghadapinya. Rinaldi (2010) mengatakan, bahwa ada perbedaan

resiliensi antara laki-laki dan perempuan. Laki-laki dinyatakan memiliki

kemungkinan resiliensi yang lebih besar dari pada perempuan (Rinaldi,

2010).

Resiliensi pada perempuan penyintas kanker payudara sering kali

dikaitkan dengan dukungan sosial yang tinggi (Saputri & Valentina,

2018). Dukungan sosial tersebut mampu mengurangi tekanan psikologis

bagi penyintas kanker payudara dan menumbuhkan rasa optimisme

(Saputri & Valentina, 2018). Saputri dan Valentina (2018)

menambahkan bahwa kedua faktor tersebut dapat meningkatkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

7

kesejahteraan penyintas kanker payudara dan membantu untuk

meningkatkan resiliensinya.

Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan Sari, Dewi, dan Utami

(2012) pada penyintas kanker payudara juga mengangkat dukungan

sosial sebagai variabelnya. Hasil penelitian tersebut mengatakan bahwa

dukungan dari keluarga merupakan suatu hal yang penting bagi

penyintas kanker payudara dalam menjalani pengobatan karena

memperoleh motivasi (Sari, Dewi, & Utami, 2012). Dengan demikian,

penyintas kanker payudara dapat merasakan perhatian, kasih sayang dan

kepedulian dari orang lain meskipun dalam keadaan sakit (Sari, Dewi &

Utami, 2012)

Penelitian serupa juga dilakukan oleh Kirana (2016), resiliensi pada

penyintas kanker payudara dikaitkan dengan dukungan sosial yang

ditampilkan dengan pemberian semangat oleh keluarga dan lingkungan

sekitar. Hal tersebut disinyalir dapat mengembangkan kemampuan

resiliensi yang ditandai dengan munculnya semangat untuk sembuh

(Kirana, 2016). Penyintas kanker payudara juga dapat lebih sabar,

percaya diri dan memiliki keyakinan besar untuk terus berusaha agar

dapat sembuh (Kirana, 2016). Hal tersebut dikarenakan penyintas

kanker payudara rentan terhadap permasalahan psikososial yang akan

mempengaruhi kualitas hidupnya (Utami & Mustikasari, 2017).

Pasalnya, kanker payudara merupakan jenis kanker yang sering

menimbulkan luka (Lund-Nielsen, 2011 dalam Utami & Mustikasari,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

8

2017). Luka yang muncul sering terjadi pada penyintas stadium lanjut

dan kondisi ini akan mempengaruhi psikosoial penyintas kanker

payudara seperti perubahan citra tubuh, konsep diri, hubungan sosial

dan lainnya (Costa-Requena, Rodríguez, & Fernández-Ortega, 2013;

Romito, et al, 2012; Sarafino & Smith, 2012 dalam Utami &

Mustikasari, 2017).

Berdasarkan topik-topik di atas, faktor yang telah diteliti pada

penyintas kanker payudara sebagian besar merupakan sumber-sumber

resiliensi. Dengan demikian, pada penelitian ini akan melihat dinamika

sumber-sumber resiliensi. Faktor pada penelitian sebelumnya yaitu

penelitian Kirana (2016) yang membahas tentang dukungan sosial (I

have). Penelitian tersebut menyatakan bahwa dukungan sosial membuat

penyintas kanker menjadi semangat untuk sembuh (I am). Menurut

Grotberg (1995), hal tersebut merupakan sumber-sumber resiliensi yang

saling berkesinambungan.

Sumber resiliensi pertama yaitu I have, merupakan dukungan yang

berasal dari luar diri individu yang mengembangkan perasaan aman.

Perasaan tersebut dapat membantu perkembangan sumber ketahanan

lainnya. Sumber ketahanan kedua yaitu I am, merupakan kekuatan yang

berasal dari dalam diri sendiri yang ditampilkan melalui perasaan, sikap

dan keyakinan. Dengan demikian, individu dapat mengelola

keterampilan sosialnya dan hubungan interpersonal yang menjadi

sumber resiliensi terakhir, yaitu I can.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

9

Pada penelitian penelitian sebelumnya, sumber-sumber resiliensi

diteliti secara terpisah. Akan tetapi, menurut Grotberg (1995) sumber-

sumber resiliensi merupakan sumber yang memiliki keterkaitan. Ketiga

faktor yang lebih akrab disebut sebagai sumber-sumber resiliensi ini

saling berinteraksi satu sama lain hingga dapat membantu individu

mencapai resiliensinya. Oleh sebab itu, penelitian ini akan melihat

dinamika sumber-sumber resiliensi sebagai aspek yang membantu

penyintas kanker payudara berproses mencapai resiliensi. Setelah

resiliensi terbentuk di dalam diri penyintas kanker, maka penyintas

kanker dapat merespon kesulitannya dengan baik.

B. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan latar belakang di atas, muncul pertanyaan penelitian

sebagai berikut: “Bagaimana dinamika sumber-sumber resiliensi yang

dimiliki penyintas kanker payudara?”

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan untuk

melihat dinamika sumber-sumber resiliensi yang dimiliki oleh informan

penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

10

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan

sumbangan pengetahuan yang memperkaya ilmu psikologi

kesehatan terkait dinamika sumber-sumber resiliensi penyintas

kanker payudara.

2. Manfaat Praktis

a. Penyintas Kanker

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

pengetahuan dan inspirasi bagi para penyintas kanker payudara

terkait adanya dinamika sumber-sumber resiliensi yang dapat

membantu dirinya pulih dan dapat menghadapi keadaan sulit.

b. Keluarga dan Kerabat Penyintas Kanker

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan

pemahaman dan pengetahuan tentang dinamika sumber-sumber

resiliensi kepada keluarga dan kerabat penyintas kanker

payudara.

c. Instansi Rumah Sakit

Bagi dokter dan tim medis yang turut campur tangan dalam

proses pengobatan penyintas kanker. Hasil penelitian ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

11

diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan pemahaman

terkait dinamika sumber-sumber resiliensi sehingga tenaga

medis dapat berkontibusi dalam perkembangan resiliensi pasien.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

12

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Resiliensi

1. Pengertian Resiliensi

Menurut Werner (2003, dalam Desmita 2007), resiliensi atau

ketahanan adalah kemampuan untuk bangkit kembali, pulih, berhasil

beradaptasi dalam menghadapi kesulitan, dan mengembangkan

kompetensi sosial, akademis, dan kejuruan kendati terpapar stres atau

hanya dengan tekanan yang melekat di dunia sekarang ini.

Richardson (2002) juga mengemukakan bahwa resiliensi atau

ketahanan adalah proses mengatasi peristiwa kehidupan yang

mengganggu, penuh tekanan, atau menantang dengan cara yang

memberi individu keterampilan pelindung dan mengatasi tambahan dari

pada sebelum gangguan yang diakibatkan dari kejadian. Ryff dan Singer

(2003) mendefinisikan ketahanan sebagai pemeliharaan, pemulihan atau

perbaikan kesehatan metal atau fisik beserta tantangannya.

Grotberg (1995) mengatakan bahwa resiliensi adalah kapasitas

universal yang memungkinkan seseorang, kelompok atau masyarakat

untuk mencegah, meminimalkan atau mengatasi dampak kemalangan

yang merusak. Synder (2011) menyatakan bahwa pengertian umum dari

resiliensi adalah “bouncing back” yang artinya adalah memantul

kembali atau upaya untuk bangkit dari keterpurukan. Selain itu,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

13

resiliensi adalah sebuah konsep yang dapat disimpulkan bahwa dua

penilaian utama harus diberikan untuk mendiagnosa ketahanan.

Pertama, ada penilaian bahwa individu setidaknya melakukan hal baik

sehubungan dengan harapan untuk berperilaku. Kedua, harus ada suatu

kesengsaraan atau resiko yang menjadi ancaman bagi invidu terkait.

Berdasarkan pengertian dari beberapa tokoh di atas dapat

disimpulkan bahwa resiliensi merupakan kemampuan dan proses

individu bangkit kembali, pulih kembali dalam mengatasi peristiwa

yang penuh tekanan dan keterpurukan sehingga dapat beradaptasi serta

mengatasi kesulitan hidup yang ada. Resiliensi dapat dikatakan juga

sebagai pemeliharaan, pemulihan dan perbaikan kesehatan mental juga

fisik serta mencegah dampak kemalangan atau keterpurukan yang

merusak.

2. Sumber-sumber Resiliensi

Grotberg (1995) menyatakan tiga sumber yang dapat membentuk

resiliensi, yaitu I have, I am, dan I can. Ketiganya harus saling

berinteraksi agar dapat menjadi resiliensi. Pasalnya, Grotberg (1995)

mengatakan bila individu hanya memiliki salah satu sumber resiliensi

maka tidak dapat dikatakan resiliensi. Adapun ketiga sumber ketahanan

sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

14

a. I Have

Faktor I have merupakan dukungan dari orang lain atau

lingkungan sekitar yang dapat diperoleh sejak masa anak-anak atau

sebelum mengalami keterpurukan. Hal tersebut berguna untuk

membentuk perasaan aman, sehingga dapat menjadi dasar untuk

pengembangan ketahanannya sebelum seseorang mengetahui siapa

dirinya (I am) dan apa yang bisa diperbuat (I can). Hal tersebut

terdiri dari:

1) Trusting relationship (hubungan yang dipercaya)

Individu mendapatkan penerimaan dan cinta tanpa syarat

serta dukungan secara emosional dari orang terdekatnya

seperti keluarga, anggota keluarga, dan teman.

Hubungan ini mampu memberikan dukungan emosional

dari lingkungan sekitar individu.

2) Stucture and rules (struktur dan aturan)

Adanya struktur dan aturan yang harus ditaati di dalam

keluarga dan nantinya akan digunakan sebagai kontrol

dari perilaku

3) Role models (model peran)

Model peran merupakan seseorang yang berperan

sebagai panutan dalam berperilaku. Model peran dapat

diperoleh dari orangtua, keluarga atau teman.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

15

4) Encouragement to be autonomous (dorongan untuk

menjadi mandiri)

Dorongan dari orang terdekat kepada individu untuk

bersikap mandiri dan mencari bantuan seperlunya.

5) Access to health, education, welfare and security service

(akses masyarakat)

Adanya akses yang memadai pada layanan umum yang

diberikan oleh lingkungan sosial. Layanan tersebut

berupa layanan kesehatan, pendidikan, kesejahteraan dan

keamanan.

b. I Am

Faktor I am merupakan kekuatan yang berasal dari dalam diri

sendiri yang ditampilkan melalui perasaan, sikap, dan keyakinan

diri. I am memiliki kekuatan internal yang dapat membantu

pembentukan resiliensi yang meliputi:

1) Loveable and my temperament is appealing (perasaan

dicintai dan perilaku yang menarik)

Individu merasa dicintai dan disukai oleh orang lain.

Selain itu, individu juga melakukan hal-hal yang menarik

untuk orang lain agar disukai. Individu juga memiliki

kepekaan terhadap suasana hati orang lain dan apa yang

diharapkan oleh orang lain terhadap dirinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

16

2) Loving, empathic, and altruistic (cinta, empati dan

kepedulian)

Individu mampu mencintai orang lain dan

mengungkapkannya dalam banyak cara. Selain itu,

individu juga merasakan kepedulian terhadap orang lain

dan mampu mengungkapkan kepeduliannya kepada

orang lain melalui tindakan serta kata-kata. Individu

merasakan ketidaknyamanan serta penderitaan orang

lain dan ingin melakukan sesuatu untuk menghentikan

segala penderitaannya atau melakukan penghiburan.

3) Proud of myself (bangga dengan diri sendiri)

Individu memiliki keyakinan bahwa dirinya merupakan

seseorang yang penting dan berharga. Individu mampu

merasa bangga terhadap siapa dirinya dan apa yang telah

individu perbuat.

4) Autonomous and responsible (mandiri dan bertanggung

jawab)

Individu mampu melakukan segala hal sendiri dan dapat

menerima konsekuensi dan segala resiko atas

perilakunya tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

17

5) Filled with hope, faith, and trust (penuh dengan harapan,

iman dan kepercayaan)

Individu memiliki keyakinan dan perasaan optimis

bahwa dirinya memiliki harapan terhadap masa depan.

Individu juga memiliki keyakinan iman pada moralitas

dan kebaikan serta kepercayaan kepada Tuhan.

c. I Can

Faktor I can merupakan kemampuan individu yang

diwujudkan dari ketrampilan sosial dan hubungan interpersonal

yang biasanya dilakukan dengan berinteraksi dengan orang lain dan

lingkungan. Kemampuan tersebut meliputi hal berikut:

1) Communicate (komunikasi)

Individu mampu mengungkapkan segala pikiran dan

perasaannya kepada orang lain. Selain itu, individu

mampu mendengarkan apa yang dikatakan orang dan

memahami apa yang mereka rasakan.

2) Problem solving (memecahkan masalah)

Individu mampu mengenali permasalahannya sehingga

individu dapat memahami apa yang perlu dilakukan dan

bantuan apa yang individu butuhkan. Dengan demikian,

individu memiliki kegigihan untuk tetap berada pada

permasalahan hingga terpecahkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

18

3) Manage my feelings and impulses (mengelola perasaan

dan dorongan)

Individu dapat mengenali perasaannya dan

mengungkapkannya dalam kata-kata serta prilaku yang

tidak melanggar perasaan serta hak diri sendiri dan orang

lain.

4) Gauge the temperament of myself and others (memahami

karakteristik diri sendiri dan orang lain)

Individu mengetahui dan memahami karatkeristik

dirinya dan orang lain dengan baik. Dengan demikian,

individu dapat menghadapi orang lain dengan tindakan

dan komunikasi.

5) Seek trusting relationships (mencari hubungan saling

percaya)

Individu mampu menemukan seseorang yang dipercaya

untuk meminta bantuan dalam menyelesaikan masalah.

Selain itu, individu juga dapat berbagi perasaan dan

berdiskusi tentang konflik yang sedang dialami kepada

orang kepercayaannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

19

B. Penyakit Kanker

1. Pengertian Kanker

Kanker merupakan penyakit yang sangat ditakuti oleh sebagian

orang karena menyebabkan kematian (Sarafino, 2008). Kanker sering

dikenal sebagai tumor oleh masyarakat pada umumnya. Pada

kenyataannya, tidak semua tumor merupakan penyakit kanker. Menurut

Yayasan Kanker Indonesia (Tentang Kanker, 2017) tumor dibagi

menjadi dua golongan, yaitu tumor jinak dan tumor ganas. Kanker

merupakan istilah untuk jenis tumor yang ganas (Tentang Kanker,

2017).

Dalam istilah medis, kanker disebut dengan carcinoma yang berarti

pertumbuhan sel baru dan ganas yang terdiri dari sel-sel epithelial yang

cenderung menyusupkan jaringan sekitar dan menimbulkan metastatis

atau penyebaran (Dorland, 2002). Lebih jelasnya, kanker sendiri

merupakan penyakit pada sel-sel yang berkembang secara tidak

terkendali dan membentuk neoplasma atau jaringan baru yang ganas

(Sarafino, 2008). Neoplasma tersebut dapat menyerang jaringan-

jaringan yang berada di sekitarnya sehingga dapat terjadi penyebaran

kanker dari neoplasma utama (Prastiwi, 2012).

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa

kanker merupakan salah satu jenis penyakit kronis yang berarti

pertumbuhan sel-sel jaringan tubuh dengan cepat dan melakukan

pembelahan tidak terkendali. Kemudian sel tersebut menyerang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

20

jaringan-jaringan di dekatnya sehingga menimbulkan metastatis atau

penyebaran sel kanker dari situs awal ke tempat lain di dalam tubuh.

2. Jenis-jenis Kanker

Sarafino (1994) mengungkapkan ada lebih dari 200 jenis kanker,

akan tetapi sebagian besar kanker memiliki empat tipe, yaitu:

a. Carcinomas (karsinoma) merupakan neoplasma ganas dari sel-sel

kulit dan sel-sel yang melapisi banyak organ tubuh, seperti saluran

pencernaan, pernapasan, dan reproduksi. Sebanyak 85% dari kanker

yang dimiliki manusia merupakan karsinoma.

b. Lyphomas (lipoma) seringkali dikatakan sebagai kanker yang terjadi

pada sistem limfalik.

c. Sarcomas (sarkoma) merupakan neoplasma ganas yang terjadi pada

otot, tulang atau jaringan ikat.

d. Leukimias (leukemia) atau kanker organ pembentukan darah, seperti

sumsum tulang belakang, atau mengarah pada perkembangan sel

darah putih yang ekstrem.

3. Kanker Payudara

Kanker payudara berawal saat sel-sel yang berada di payudara

bertumbuh dengan sangat pesat dan tidak terkendali (Breast Cancer,

2016). Sel-sel tersebut umumnya berawal dari tumor yang dapat terlihat

dengan x-ray dan terasa seperti benjolan (Breast Cancer, 2016).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

21

Menurut sumber yang sama, tumor yang ganas (kanker) dapat menyebar

ke daerah yang jauh dari pusat tumor. Kanker payudara dapat dimulai

dari berbagai bagian payudara, namun sebagian besar dimulai dari

saluran yang membawa susu ke puting (Breast Cancer, 2016).

4. Pengobatan Kanker Payudara

Menurut Taghian, El-Ghamry, dan Merajver (2018), pengobatan

kanker payudara dilakukan dengan pendekatan multidisipliner atau

dengan mengunakan berbagai sudut pandang. Pengobatan tersebut

melibatkan onkologi bedah, onkologi radiasi, dan onkologi medis.

Pendekatan perawatan pasien tergantung pada tahap presentasinya.

Kanker payudara yang tidak menyebar dari tempat pertama kanker

muncul, memiliki dua kategori, yang pertama adalah Early stage. Pasien

yang berada dalam tahap ini merupakan pasien dengan stadium I, IIA,

atau subset penyakit stadium IIB (T2N1). Kategori yang kedua adalah

Locally advanced, dimana pasien yang berada dalam tahap ini

merupakan pasien yang berada pada stadium IIB (T3N0) dan pasien

dengan stadium IIIA hingga IIIC. Oleh sebab itu pengobatan yang

dilakukan pada tiap kategori berbeda-berda.

A. Early stage breast cancer

Secara umum, pasien dengan kanker payudara tahap awal

menjalani operasi utama ke kelenjar payudara dengan atau

tanpa terapi radiasi, yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

22

1. Breast-conserving therapy (BCT)

Terapi konsevasi payudara terdiri dari operasi

breastconserving (BCS) yaitu lumpektomi dan disertai

oleh terapi radiasi. Tujuan BCT adalah untuk

memberikan keberlangsungan hidup seperti halnya

dengan mastektomi. BCT memungkinkan pasien

dengan kanker payudara mempertahankan

payudaranya tanpa mengorbankan hasil onkologis.

2. Mastectomy

Mastektomi diindikasikan untuk pasien yang tidak

melalukan BCT. Menurut Guntari dan Suariyani

(2016), mastektomi merupakan operasi pengangkatan

payudara yang terkena kanker.

3. Evaluation of the axillary nodes

Evaluasi nodus regional tergantung pada keterlibatan

aksila atau ketiak yang sudah di curgai sebelum operasi

dilakukan. Evaluasi dilakukan untuk pasien dengan

kelenjar getah bening yang berada pada ketiak

mencurigakan secara klinis. Pemeriksaan USG pra-

operasi ditambah aspirasi jarum halus (FNA) atau

biopsi inti dapat membantu pendekatan bedah terbaik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

23

Setelah pegobatan utama telah dilakukan, maka berbagai terapi

dapat ditawarkan berdasarkan karakteristik tumor primer (ukuran tumor,

tingkat, jumlah kelenjar getah bening yang terlibat, status estrogen dan

progesteron reseptor dan ekspresi dari growth factor 2 atau HER2

reseptor). Terapi tersebut adalah terapi sistemik yang mengacu pada

perawatan medis kanker payudara menggunakan terapi endokrin,

kemoterapi dan terapi biologis.

B. Locally advanced breast cancer

Kanker payudara pada tahap ini ditangani dengan terapi

multimodalitas menggunakan terapi sistemik dan

locoregional, seperti:

1. Neoadjuvant systematic therapy

Pasien dengan kanker payudara pada tahap ini harus

menerima terapi neoadjuvant dengan tujuan untuk

menginduksi respon tumor sebelum operasi dan

memungkinkan untuk melakukan konservasi

payudara. Terapi neoadjuvant menghasilkan

keberlangsungan hidup dengan jangka panjang

sebanding dengan pembedahan primer yang diikuti

oleh terapi sistemik adjuvant.

Pendekatan bedah setelah perawatan dengan

neoadjuvant

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

24

Semua pasien harus menjalani operasi setelah terapi

sistem neoadjuvant, terlebih bagi pasien yang

memiliki respon klinis dan radiologis yang lengkap.

Selain itu, operasi juga dianjurkan bagi pasien yang

mengalami perkembangan sementara pada terapi

neoadjuvant dari pada harus beralih pada rejimen

kemoterapi.

2. Primary surgery

Beberapa pasien mungkin dianjurkan untuk

melakukan operasi, akan tetapi pasien pada tahap ini

memiliki resiko yang sangat tinggi dari kekambuhan

dan penyebaran penyakit yang lebih jauh. Dengan

demikian pasien pada stadium lanjut dianjurkan

diobati secara lokal dengan terapi sistemik

neoadjuvant pertama.

3. Adjuvant therapy

Penggunaan terapi sistemik pasca operasi

tergantung pada status klinis pasien dan

karakteristik tumor. Pasien diberikan kemoterapi,

terapi biologis dan terapi endokrin seperti yang

diberikan pada pengobatan untuk kanker payudara

tahap awal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

25

5. Dampak Penyakit dan Pengobatan Kanker Payudara

Penyintas kanker payudara mengalami beberapa dampak akibat

kanker payudara dan pengobatan yang dilakukan. Dampak penyakit dan

pengobatan kanker meliputi dampak fisik, psikologis dan sosial.

Dampak fisik yang dialami oleh penyintas kanker merupakan

kerontokan rambut hingga botak, badan kurus, perut membesar,

kelemahan anggota tubuh, serta kuku dan kulit menghitam (Wahyuni,

Huda & Utami, 2015). Waluyo (2004, dalam Wahyuni, Huda & Utami,

2015) mengatakan bahwa permasalahan di atas berhubungan dengan

gangguan kebutuhan nutrisi yang dipengaruhi oleh gangguan nutrisi,

nafsu makan dan mual.

Penyintas kanker harus menghadapi kenyataan yang tidak

diinginkan di tengah harapan hidup yang kecil (Prastiwi, 2012). Hal

tersebut memunculkan rasa putus asa dan dapat menimbulkan depresi

bagi penyintas (Prastiwi, 2012). Selain itu, dampak psikologis yang

mungkin dialami oleh penyintas kanker adalah kecemasan dan rasa takut

akan kematian (Prastiwi, 2012). Perubahan citra tubuh, konsep diri dan

hubungan sosial juga dapat mempengaruhi penyintas secara psikologis

dan mempengaruhi kualitas hidup (Costa-Requena, et al, 2013, dalam

Utami & Mustikasari, 2017).

Permasalahan yang dialami oleh penyintas kanker payudara tersebut

memunculkan permasalahan dalam melakukan interaksi sosial

(Nurmahani, 2017). Penyintas kanker payudara yang mengalami

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

26

permasalahan fisik dan psikologis cenderung memilih untuk menarik

diri dari lingkungan sekitar seperti keluarga dan teman (Nurmahani,

2017).

C. Tugas-tugas Perkembangan Dewasa Madya

Hurlock (1980) mengatakan bahwa masalah yang muncul dalam

penyesuaian diri merupakan ciri dari usia dewasa madya pada budaya masa

kini. Beberapa dari masalah-masalah tersebut lebih menyulitkan bagi

wanita dan beberapa lebih menyulitkan bagi pria. Masalah-masalah yang

ada merupakan tugas-tugas perkembangan dalam periode ini (Hurlock,

1980). Hurlock (1980) menambahkan, sebagian besar tugas perkembangan

dalam periode ini diarahkan untuk mempersiapkan individu demi

berhasilnya penyesuaian diri menuju usia tua. Tugas perkembangan yang

harus diselesaikan oleh individu madya menurut Hurlock (1980) adalah

sebagai berikut:

1. Penyesuaian diri terhadap perubahan fisik

Penyesuaian yang sulit dari pria dan wanita pada usia dewasa madya

adalah saat harus mengubah penampilan. Individu harus menyadari

bahwa fisiknya tidak lagi berfungsi seperti pada saat mereka masih kuat.

Perubahan yang paling nyata terjadi adalah berat badan bertambah,

rambut berkurang, tumbuh uban, kulit keriput, otot yang mulai kendur,

gigi menguning dan mata yang tidak lagi bersinar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

27

Selain itu, beberapa organ vital individu pada usai ini sudah mulai

“aus” seperti berkurangnya kemampuan pendengaran, terjadi perubahan

pada ketajaman mata dan daya cium juga perasa. Individu juga harus

dapat menerima kenyataan bahwa kemampuan memproduksi sudah

akan selesai bahkan akan kehilangan dorongan serta daya tarik seksual.

Pada perubahan kondisi kesehatan individu dewasa madya umumnya

ditandai dengan menurunnya kebugaran fisik. Individu menjadi mudah

lelah, telinga berdengung, nyeri otot, sakit kepala, terjadi masalah pada

lambung sehingga menyebabkan sendawa, selera makan berkurang dan

dapat terjadi insomnia.

2. Penilaian tentang penyesuaian terhadap perubahan fisik

Perubahan fisik yang terjadi secara bertahap dan saat terjadi

perubahan, individu cenderung mulai menyesuaikan diri dengan

perubahan tersebut. Individu dewasa madya akan lebih cepat

menyesuaikan diri ketika berhasil menutupi beberapa tanda penuaan.

Akan tetapi, rasa terkejut dan takut terhadap hilangnya keindahan di

masa muda membuat individu madya cenderung menolak dan

memberontak. Hal ini lah yang membuat penyesuaian diri menjadi

buruk, namun sejauh ini penyesuaian diri paling sulit dilakukan adalah

pada perubahan seksual.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

28

3. Penyesuaian diri terhadap perubahan mental

Hasil penelitian menyatakan bahwa individu dengan IQ tinggi akan

menunjukkan sedikit perubahan intelektual daripada individu dengan IQ

yang rendah. Pasalnya, kecerdasan dapat meningkat di usia madya

terutama pada mereka yang memiliki kecerdasan tinggi dan bagi pria.

Pria dituntut untuk lebih waspada dan siap bersaing dalam pekerjaan,

sementara wanita akan menunjukkan penurunan karena wanita akan

membawakan peran sebagai pengatur rumah. Hal ini menunjukkan

bahwa kegunaan kemampuan mental adalah faktor yang penting dalam

menentukan penurunan mental pada usia madya.

4. Penyesuaian diri terhadap perubahan minat

Seiring dengan perubahan tugas, tanggung jawab dan peran dalam

hidup, individu madya mengalami perubahan pada minat. Perubahan

minat yang terjadi pada individu madya bukanlah minat baru, melainkan

memantapkan minat lama yang memberikan kepuasan. Minat umum

yang biasa terjadi adalah dalam hal berpakaian dan penampilan. Baik

wanita maupun pria biasanya mulai melakukan diet, olah raga dan

menggunakan alat kecantikan agar dapat menutupi kondisi fisiknya

yang berubah.

Individu madya banyak yang tertarik dengan kegiatan yang

berhubungan dengan keagamaan, disinyalir karna individu madya

memiliki banyak waktu. Selain itu, dengan mengikuti kegiatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

29

keagamaan individu madya juga menemukan kesenangan dan

kebahagiaan lebih dari yang diperoleh dari masa mudanya. Tidak hanya

kegiatan keagamaan, individu madya juga cenderung merasa ingin

melayani orang lain dan memilih untuk terjun dalam organisasi

kemasyarakatan. Individu madya juga diminta untuk menggunakan

waktu luangnya dengan cara yang memuaskan diri. Oleh sebab itu,

umumnya individu madya akan menggunakannya dengan

meningkatkan kegiatan yang bersifat rekreasional.

D. Sumber-sumber Resiliensi Penyintas Kanker Payudara

Keadaan yang rumit membuat individu dewasa madya menjadi

fokus pada bagaimana dirinya harus menyesuaikan diri. Akan tetapi, hal

tersebut akan tambah menyulitkan ketika individu mengalami hal yang

menyengsarakan. Kanker salah satunya, penyakit mematikan ini merupakan

mayoritas penyebab kematian di dunia bersama dengan penyakit kronis

lainnya yaitu penyakit jantung, penyakit stroke, dan AIDS (Sarafino, 2008).

Pada wanita, kanker yang menjadi momok menakutkan adalah kanker

payudara (Maulida & Hartini, 2012). Pasalnya, payudara merupakan organ

vital yang dimiliki wanita dan menjadi identitas kesempurnaan wanita

(Maulida & Hartini, 2012). Oleh sebab itu, kanker payudara menjadi sulit

diterima bagi penyintas terlebih saat harus menjalani serangkaian

pengobatan yang menyita waktu dan tenaga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

30

Serangkaian pengobatan yang dijalani oleh penyintas kanker

payudara adalah operasi mastektomi, kemoterapi dan radiasi (Wahyuni,

Huda, & Utami, 2015). Pengobatan yang dilakukan oleh penyintas kanker

payudara membawa dampak bagi fisik seperti kerontokan rambut, kulit

yang mengering dan menghitam (Smeltzer & Barre, 2002 dalam Sari, Dewi,

& Utami, 2012). Selain itu, mual dan muntah serta perubahan metabolisme

tubuh juga menjadi bagian dari dampak fisiknya (Huda, 2012 dalam

Wahyuni, Huda, & Utami, 2015). Penyintas kanker memiliki tiga respon

saat pertama kali diberikan vonis kanker, yang pertama adalah penolakan

(denial), putus ada (hopeless), serta menerima dan pasrah (Pratiwi &

Budiani, 2014). Pratiwi dan Budiani (2014) menambahkan bahwa ketiga

respon tersebut membawa dampak psikologis bagi penyintas seperti

kecemasan dan munculnya persepsi terhadap kematian. Kondisi tersebut

harus dihadapi oleh pasien dengan memiliki dukungan sosial, kemampuan

koping dan reaching out. Dengan demikian, penyintas mampu memaknai

hidupnya saat ini yang sejalan dengan pendapat Bastaman (1996, dalam

Pratiwi & Budiani, 2014) yang mana individu mampu merubah kondisi

penghayatan dirinya dari tidak bermakna (meaningless) menjadi lebih

bermakna (meaningfull).

Berdasarkan gambaran di atas, untuk kembali menjalani

kehidupannya seperti sedia kala, penyintas kanker payudara harus memiliki

kemampuan untuk merespon dengan positif dan berdamai dengan keadaan

sulitnya (Fleming & Ledogar, 2008). Perilaku berdamai dengan keadaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

31

sulit dan memberi respon positif tersebut sering dikenal dengan sebutan

resiliensi (Fleming & Ledogar, 2008). Resiliensi merupakan kemampuan

bangkit kembali dari keterpurukan dan proses mengatasi peristiwa yang

penuh tekanan sehingga dapat beradaptasi serta mengatasi kesulitan dalam

kehidupan.

Hal-hal yang dapat membantu penyintas kanker payudara

memperoleh kemampuan tersebut adalah dengan memiliki tiga sumber

resiliensi yang saling berkesinambungan. Tiga sumber resiliensi yang dapat

membantu penyintas kanker payudara dalam proses resiliensi adalah I Have,

I Am dan I Can. Dalam faktor I Have terdapat dukungan eksternal dari

keluarga, teman-teman dan lingkungan sekitar. Selain itu juga terdapat

akses mudah dalam hal kesehatan, pendidikan, kesejahteraan berupa

jaminan kesehatan serta fasilitas yang diberikan oleh lingkungan. Hal

tersebut dapat memberikan rasa aman bagi penyintas kanker payudara

sehingga tidak perlu terlalu mengkhawatirkan hal tersebut. Seperti hasil

penelitian yang telah dilakukan menyatakan bahwa penyintas kanker

payudara memiliki hubungan sosial yang positif (Saputri & Valentina,

2018). Dampak dari hubungan tersebut membuat penyintas kanker

payudara memperoleh dukungan sosial yang mempengaruhi

keberlangsungan hidup penyintas kanker payudara dalam pembentukan

resiliensi.

Pada faktor I Am, individu memperoleh kekuatan dari dirinya sendiri

seperti perasaan bangga terhadap diri sendiri, memiliki rasa cinta dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

32

empati, perasaan mandiri dan memiliki tanggung jawab serta memiliki

harapan, iman dan kepercayaan. Faktor ini muncul akibat faktor I Have yang

telah terpenuhi. Misalnya, pada hasil penelitian sebelumnya penyintas

kanker payudara memiliki harapan di masa depan (Saputri & Valentina,

2018). Harapan tersebut ditampilkan dengan melakukan banyak hal untuk

mewujudkan keingianannya di masa depan (Saputri & Valentina, 2018).

Faktor terakhir merupakan faktor I Can, faktor ini merupakan

keterampilan individu dalam bersosialisas. Hal tersebut dapat dilakukan

dengan cara berinteraksi dengan orang lain. Kemampuan tersebut meliputi

komunikasi dengan mengekspresikan perasaan, memecahkan

permasalahannya serta mencari hubungan saling percaya. Selain itu,

penyintas kanker payudara juga dapat mengelola dan mengenali emosi yang

muncul. Seperti pemaparan hasil penelitian yang dilakukan Saputri dan

Valentina (2018) bahwa penyintas payudara dapat mengatasi respon

emosional dengan baik sehingga dapat pulih dari kondisi sulit yang terjadi

(Saputri & Valentina, 2018). Pada penelitian ini, akan digali sumber-sumber

resiliensi yang dialami oleh penyintas kanker payudara, hal ini bertujuan

memberikan gambaran sumber-sumber resiliensi hingga dapat berproses

untuk menjadi individu yang resilien.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

33

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penenlitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian

kualitatif. Menurut Supratiknya (2015), penelitian kualitatif adalah

penelitian yang bersifat eksploratori. Penelitian tersebut lebih

menggandalkan data berupa ungkapan dari informan penelitian dalam

mengeksplorasi fenomena yang menjadi fokus penelitian (Supratiknya,

2015). Dengan demikian tujuan penelitian kualitatif adalah untuk

mendapatkan makna yang diyakini oleh informan terkait permasalahan

yang sedang dialami, sehingga penelitian ini akan menunjukkan perspektif

dari partisipan mengenai masalah tersebut dengan cara mengumpulkan data

secara langsung dengan wawancara, observasi, dokumen ataupun dengan

jenis data yang lain (Creswell, 2009 dalam Supratiknya, 2015).

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

analisis isi kualitatif. Analisis isi kualitatif (AIK) merupakan metode

penelitian untuk menafsirkan secara subjektif isi data berupa teks dengan

proses klasifikasi yang sistematik berupa pengodean (coding) serta

mengidentifikasikan aneka tema atau pola (Hsieh & Shannon, 2005 dalam

Supratiknya, 2015). Sebagai bentuk komunikasi, AIK memanfaatkan sifat

atau ciri bahasa. Hal tersebut bertujuan untuk mengungkapkan isi dan

makna dari sebuah teks yang sesuai konteksnya (Supratiknya, 2015).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

34

B. Fokus penelitian

Penelitian ini berfokus pada sumber-sumber resiliensi penyintas

kanker payudara. Penelitian ini hendak mengungkapkan sumber-sumber

resiliensi penyintas kanker payudara sehingga bertahan dalam kondisi high-

mortality illness. Gambaran tersebut nantinya akan ditunjukkan dengan

bentuk sumber-sumber resiliensi yang dialami oleh informan penelitian. Hal

tersebut diperoleh berdasarkan sumber-sumber resiliensi yang telah

dikemukakan oleh Grotberg (1995), yaitu seseorang dikatakan resilien

ketika memiliki tiga sumber ketahanan. Sumber ketahanan tersebut adalah

I Have, I Am, dan I Can (Grotberg, 1995). I Have adalah dukungan eksternal

guna mengembangkan rasa aman. Rasa aman tersebut merupakan dasar dari

berkembangnya ketahanan sebelum individu mengenal siapa dirinya (I Am)

dan apa yang bisa individu perbuat (I Can) berupa keterampilan sosial dan

interpersonal (Grotberg, 1995). Ketiga sumber ketahanan tersebut saling

berinteraksi satu sama lain sehingga dapat mencapai resiliensi.

C. Informan Penelitian

Proses dalam mencari informan adalah dengan menyebarkan pesan

berantai yang berisikan tujuan mencari informan dan kriteria yang sesuai.

Pesan tersebut disebarkan dengan menggunakan sosial media instagram dan

line. Selain itu, informasi dari teman juga berperan penting dalam proses

mencari informan penelitian. Dalam memilih informan penelitian, peneliti

menggunakan teknik sampling berupa criterion sampling. Criterion

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

35

sampling bertujuan untuk melihat dan mempelajari semua kasus yang

berkaitan dengan kriteria yang telah ditentukan oleh peneliti agar sesuai

dengan tujuan penelitian (Patton, 2002). Berdasarkan teknik sampling yang

digunakan, informan penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini

adalah seorang penyintas kanker payudara yang pernah melakukan

serangkaian pengobatan kanker payudara. Pengobatan tersebut meliputi

operasi mastektomi, kemoterapi dan sinar radiasi. Selain itu, informan

penelitian yang digunakan adalah penyintas kanker payudara yang berusia

40-60 tahun.

D. Peran Peneliti

Peneliti memegang peran sebagai instrument kunci yang turun

langsung ke lokasi penelitian untuk mengumpulkan data (Supratiknya,

2015). Untuk itu, peneliti membekali diri dengan pedoman wawancara dan

tetap peneliti sendiri yang benar-benar mengumpulkan data (Supratiknya,

2015). Peneliti berperan untuk merekam kata-kata informan secermat

mungkin (Supratiknya, 2018). Hal tersebut dilakukan guna mengungkap

pengalamannya dan menangkap makna yang diucapkan oleh informan

(Supratiknya, 2018). Selain itu, peneliti memiliki tugas untuk menjadi

cermin yang merefleksikan secara akurat sesuatu yang berlangsung di dunia

luar ataupun di dalam batin dan pikiran informan penelitian (Supratiknya,

2018). Supratiknya (2018) menambahkan bahwa peneliti harus mampu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

36

memaparkan dengan tepat dan benar (truthfully) dunia subjektif para

informan penelitian tanpa ada subjektivitas dari peneliti.

Peneliti tidak memiliki hubungan apapun dengan informan maupun

dengan lokasi penelitian. Peneliti melakukan penelitian di rumah informan

agar informan merasa lebih nyaman menceritakan pengalamannya.

Pemilihan tempat penelitian telah disepakati oleh peneliti dan informan.

Selama proses penelitian, potensi buruk yang bisa terjadi adalah munculnya

perasaan sedih dan perasaan-perasaan yang tidak diinginkan lainnya yang

dapat menimbulkan ketidaknyamanan. Ketidaknyamanan tersebut muncul

ketika informan mengingat-ingat pengalaman yang kurang menyenangkan

yang terjadi di hidupnya. Untuk mengantisipasi ketidaknyamanan tersebut,

peneliti menggunakan informed consent dimana informan diberikan

penjelasan tentang tema penelitian, prosedur pengambilan data, dan

kemungkinan buruk yang akan terjadi selama penelitian.

Hal-hal sensitif yang mungkin terjadi terkait etika penelitian adalah

tersebarnya identitas dan data partisipan. Dengan demikian, peneliti

menggunakan inisial dalam memaparkan hasil penelitian ini seperti I-1, I-2

dan I-3. Selain itu, peneliti juga menyimpan dan mengontrol keluarnya data

verbatim dan rekaman suara.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

37

E. Metode Pengambilan Data

Pengambilan data dalam penelitian ini utamanya menggunakan

metode wawancara semi terstruktur dengan menggunakan pedoman

wawancara. Pedoman wawancara yang dibuat berisikan pertanyaan-

pertanyaan yang tidak terstruktur dan biasanya merupakan pertanyaan

terbuka untuk memberi stimulus informan agar mengungkapkan pandangan

dan pendapatnya (Supratiknya, 2015). Sebelum wawancara dilakukan, ada

beberapa langkah yang dilakukan agar pengambilan data dapat terlaksana

dengan baik. Tahapan pelaksanaan wawancara tersebut adalah:

1. Mencari informan penelitian yang sesuai dengan

kriteria dan menyediakan waktu untuk berpartisipasi

dalam penelitian.

2. Peneliti bertemu dengan informan penelitian untuk

menjelaskan tentang penelitian yang akan dilakukan,

tujuan penelitian, dan menanyakan kesediaan

informan. Hal ini sekaligus menjadi sarana

membangun rapport.

3. Peneliti memberikan lembar persetujuan dan

menyusun jadwal serta tempat wawancara yang akan

dilakukan.

4. Melaksanakan wawancara sesuai kesepakatan waktu

dan tempat. Dalam proses wawancara, peneliti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

38

menggunakan bantuan alat perekam dan mencatat

perilaku nonverbal informan.

Tabel 1

Pedoman wawancara

No. Latar Belakang

1. Siapa nama lengkap ibu?

2. Apa pekerjaan ibu dan suami?

3. Apakah dapat diceritakan, bagaimana dinamika ibu dengan

orang-orang terdekat ibu? (keluarga, teman dan lingkungan

sekitar)

4. Bagaimana kehidupan ibu sebelum dan sesudah mengalami

kanker payudara?

Sumber Resiliensi: I have

1. Apakah ibu menerima dukungan dari orang lain?

2. Apakah ada hal-hal yang ibu taati sebagai penyintas kaker?

3. Bagaimana ibu memperoleh motivasi?

4. Apakah ibu mendapat pertolongan untuk menyelesaikan tugas

ibu?

5. Apakah ibu mendapatkan dan menggunakan fasilitas dari

lingkungan sekitar?

Sumber Resiliensi: I am

1. Perilaku seperti apa yang diberikan orang lain dan membuat ibu

merasa tenang?

2. Bagaimana ibu dapat menunjukkan kepedulian terhadap orang

lain?

3. Hal apa yang ibu syukuri dengan kondisi seperti ini?

4. Bagaimana ibu dapat menyelesaikan tugas ibu?

5. Bagaimana ibu mengimani kehidupan ibu saat ini

Sumber Resiliensi: I can

1. Apakah ibu sering kali menyampaikan perasaan dan pikiran ibu?

2. Bagaimana ibu menyikapi permasalahan yang terjadi?

3. Bagaimana ibu menyikapi hal-hal yang tidak sesuai keinginan

ibu?

4. Bagaimana ibu menyikapi kehadiran orang lain yang tidak

sesuai dengan keinginan ibu?

5. Apa yang ibu lakukan ketika terjadi permasalahan?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

39

F. Analisis dan Intepretasi Data

Dalam penelitian ini, metode analisis data yang digunakan adalah

analisis isi kualitatif (AIK). Metode ini merupakan metode untuk

menganalisis pesan komunikasi yang bersifat tertulis, lisan maupun visual

(Supratiknya, 2015). AIK mengulik informasi dengan media bahasa secara

mendalam dengan tujuan mengelompokan sebuah teks dalam jumlah besar

kedalam sejumlah kecil kategori yang mengungkapkan makna yang sama

(Supratiknya, 2015).

Penelitian ini menggunakan analisis isi terarah (directed content

analysis) atau lebih akrab disebut dengan analisis isi deduktif (Hsieh &

Shannon, 2005 dalam Supratiknya, 2015). Hsieh dan Shannon (2005, dalam

Supratiknya, 2015) menambahkan, analisis ini bertujuan untuk memvalidasi

atau menguji kembali sebuah kerangka teoritis atau bahkan sebuah teori.

Oleh sebab itu, hasil analisis nantinya akan dibuat beberapa tema dan untuk

mempermudah pengelompokan tema dapat dilakukan dengan menggunakan

tabel analisis data.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis isi terarah yang

pertama adalah menyusun sebuah matriks kategorisasi (Elo & Kyngas, 2008

dalam Supratiknya 2015). Peneliti menyusun kategori-katogori yang sesuai

dengan tema penelitian sesuai dengan teori yang digunakan yaitu sumber-

sumber resiliensi. Terdapat tiga sumber-sumber resiliensi yang saling

berkesinambungan. Sumber pertama adalah I have, sebuah bentuk

dukungan yang diterima individu dari orang lain dan lingkungan sekitar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

40

Sumber kedua merupakan I am yang merupakan kekuatan dari dalam diri.

Terakhir adalah I can yang merupakan sebuah kemampuan individu yang

ditampilkan melalui keterampilan sosial dan hubungan interpersonal.

Langkah kedua adalah melakukan coding atau pengodean.

Pengodean. Dalam pengodean, terdapat dua strategi yang dapat dilakukan.

Strategi pertama adalah dengan membaca keseluruhan transkrip wawancara

dan menandai setiap teks yang merepresentasikan konteks yang sedang

diteliti. Setelah itu peneliti langsung memberikan kode yang sudah

ditentukan dalam matriks kategorisasi. Setiap teks yang tidak cocok

dimasukan ke dalam salah satu kode diberi kode baru atau tambahan.

Strategi kedua dilakukan dengan cara yang sama namun saat menemukan

teks yang tidak cocok dimasukkan ke dalam kode maka dapat dianalisa

ulang. Hal tersbeut dilakukan untuk melihat apakah teks tersebut

merepresentasikan sebuah salah satu atau lebih kategori atau hanya

subkategori dari salah satu kode yang sudah ada (Hsieh & Shannon, 2005

dalam Supratiknya, 2015).

Tabel 2

Kerangka analisis data sumber-sumber resiliensi penyintas kanker

payudara

Sumber resiliensi

I Have

Dukungan dari orang

lain atau lingkungan

sekitar untuk

mengembangkan rasa

aman

Hubungan dipercaya (trusting relationship)

Mendapatkan penerimaan dan cinta tanpa syarat

serta dukungan emosional dari orang terdekat

Struktur dan aturan (structure and rules)

Adanya struktur dan aturan yng harus ditaati di

dalam keluarga sebagai kontrol perilaku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

41

Model peran (role model)

Seseorang yang berperan sebagai panutan dalam

berperilaku

Dorongan untuk menjadi mandiri

(encouragement to be autonomous)

Dorongan dari orang terdekat kepada individu

untuk bersikap mandiri

Akses masyarakat (access to health,

education, welfare and security service)

Adanya akses yang memadai pada layanan

umum yang diberikan lingkungan sosial.

Misalnya, layanan kesehatan, pendidikan,

kesejahteraan dan keamanan

I Am

Kekuatan yang

berasal dari diri

sendiri yang

ditampilkan memlaui

perasaan, sikap, dan

keyakinan diri.

Perasaan dicintai dan perilaku menarik

(lovable and my temperament is appealing)

Individu merasa dicintai dan disukai oleh orang

lain serta melakukan hal-hal menarik

Cinta, empati dan kepedulian (loving,

empathic, and altruistic)

Individu mampu mencintai orang lain dan

mengungkapkannya dalam berbagai cara.

Bangga dengan diri sendiri (proud of myself)

Individu memiliki keyakinan bahwa dirinya

merupakan seseorang yang penting dan

berharga.

Mandiri dan bertanggug jawab (autonomous

and responsible)

Individu mampu melakukan segala hal sendiri

dan dapat menerima konsekuensi serta segala

resiko atas perilakunya tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

42

Penuh harapan, iman dan kepercayaan (filled

with hope, faith, and trust)

Individu memiliki keyakinan dan perasaan

optimis bahwa dirinya memiliki harapan

terhadap masa depan.

I Can

Kemampuan individu

yang diwujudkan dari

keterampilan sosial

Komunikasi (communication)

Kemampuan individu dalam mengungkapkan

segala pikiran dan perasaannya kepada orang

lain.

Memecahkan masalah (problem solve)

Kemampuan individu dalam mengenali

masalahnya sehigga individu dapat memahami

apa yang perlu dilakukan dan bantuan.

Mengelola perasaan dan dorongan (manage

my feelings and impulses)

Kemampuan individu dalam mengenali

perasaannya dan mengungkapkannya dalam

kata-kata yang tidak melanggar perasaan serta

hak orang lain dan diri sendiri.

Memahami karakteristik diri sendiri dan

orang lain (gauge the temperament of myself

and others)

Individu mengetahui karakteristik dirinya dan

orang lain dengan baik, sehingga individu dapat

menghadapi orang lain dengan tindakan dan

komunikasi.

Mencari hubungan saling percaya (seek

trusting relationship)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

43

G. Kredibilitas Hasil Penelitian

Peneliti menggunakan beberapa cara untuk memastikan data yang

diperoleh dapat dipercaya atau kredibel. Cara pertama yang digunakan

adalah member checking. Member checking adalah upaya pemeriksaan hasil

penelitian kepada informan penelitian. Peneliti akan membawa hasil

penelitian kepada informan penelitian untuk mengetahui tema-tema yang

telah dirumuskan akurat sesuai dengan apa yang dimaksud informan. Cara

kedua adalah thick description yaitu memberikan deskripsi mendalam

dengan memaparkan deskripsi terperinci tentang setting dan lingkungan

penelitian. Dengan demikian, hasil penelitian akan menjadi lebih realistis

(Supratiknya, 2015). Selain itu, peneliti juga memaparkan latar belakang

setiap informan yang terlibat. Hal tersebut dapat membuktikan bahwa

informan penelitian benar adanya dan hasil penelitian menjadi lebih kaya.

Untuk menguji konsistensi hasil penelitian, peneliti melakukan

pemeriksaan transkrip wawancara. Hal tersebut dilakukan untuk

memastikan tidak ada kesalahan berarti yang terjadi selama proses

transkripsi. Peneliti juga memastikan tidak ada pergeseran makna pada

kode-kode selama proses pengodean berlangsung. Hal tersebut diantisipasi

dengan mendiskusikan kode-kode kepada teman sebaya dan expert.

Individu mampu menemukan seseorang yang

dipercaya untuk meminta bantuan dalam

menyelesaikan masalah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

44

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian

Proses pengambilan data dilakukan dengan metode wawancara secara

langsung pada tiap informan. Proses tersebut berlangsung pada bulan

Februari 2018 hingga November 2018. Sebelum pengambilan data, peneliti

meminta persetujuan pada informan untuk menjadi narasumber penelitian

dengan menandatangani lembar persetujuan. Setelah itu, peneliti

menjelaskan beberapa hal yang perlu diketahui oleh informan. Beberapa hal

tersebut juga tertera pada pernyataan persetujuan (informed consent)

sehingga informan dapat mengetahui secara garis besar terkait penelitian

yang akan dilakukan.

Peneliti mengunjungi informan 1 (I-1) sebanyak tiga kali untuk

membangun rapport, wawancara dan member checking. Pertemuan pertama

dengan I-1 dilakukan pada hari Minggu, 18 Februari 2018 pukul 10.50 WIB.

Dalam pertemuan tersebut, peneliti bermaksud untuk membangun rapport.

Peneliti mengenal I-1 dari informasi teman peneliti. Tidak banyak informasi

yang diberikan oleh teman peneliti terkait I-1 sehingga pada hari itu peneliti

banyak menggali informasi tentang latar belakang I-1. Setelah melakukan

perkenalan, peneliti membuat janji pertemuan selanjutnya.

Wawancara dengan I-1 dilakukan sebanyak dua kali. Wawancara

pertama dilakukan pada hari Minggu, 22 April 2018 pukul 10.55 WIB di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

45

ruang tamu kediaman I-1. Saat wawancara pertama, I-1 mengunakan

pakaian semiformal. Dalam sesi wawancara, I-1 terlihat santai dan tidak ada

perubahan ekspresi wajah yang signifikan saat bercerita. I-1 menjawab

pertanyaan dengan fokus dan sesuai dengan konteks pertanyaan. Gangguan

selama wawancara pertama datang dari pedagang keliling dan pembeli di

warungnya. Sementara itu, wawancara kedua dilakukan di tempat yang

sama pada hari Selasa, 15 Januari 2019 pukul 18.00 WIB. Wawancara

kedua dilakukan untuk menggali latar belakang dan melakukan member

checking. Pada wawancara kedua ini I-1 terlihat lebih santai saat bercerita.

Hal tersebut terlihat pakaian yang dikenakan I-1 yaitu daster.

Pada informan 2 (I-2) pertemuan juga dilakukan sebanyak tiga kali

untuk membangun rapport, wawancara dan member checking. Pertemuan

pertama dilakukan pada hari Minggu, 11 November 2018 pukul 16.00 WIB.

Peneliti mengetahui tentang I-2 dari teman peneliti yang merupakan anak

dari I-2. Dalam pertemuan itu peneliti melakukan perkenalan dan sedikit

menjelaskan maksud dan tujuan kedatangan peneliti. Dalam percakapan

tersebut kami juga membicarakan tentang pekerjaan I-2 yang bekerja di

Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat. Setelah cukup mengenal

satu sama lain, kami berdua menyusun jadwal pertemuan untuk melakukan

wawancara pengambilan data.

Setelah mendapatkan waktu yang tepat akhirnya I-2 melakukan

wawancara pertamanya pada hari Rabu, 21 November 2018 pukul 18.22

WIB di teras rumah kediaman informan. Saat wawancara, I-2 mengenakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

46

pakaian kasual. I-2 terlihat santai dan tenang saat menceritakan kisahnya.

Akan tetapi saat menceritakan latar belakang keluarga dan masa lalunya, I-

2 terlihat lebih ekspresif. I-2 menjawab seluruh pertanyaan yang diberikan

dengan fokus dan sesuai dengan topik pembicaraan. Selama wawancara,

gangguan datang dari suara pesawat yang lewat beberapa kali dan

pegawainya yang keluar masuk rumah. Setelah itu pada hari Sabtu, 12

Januari 2019 pukul 16.00 WIB di tempat yang sama kami melakukan

member checking hasil koding. Saat itu, I-2 menggunakan baju yang rapi

dan meneliti hasil koding dengan seksama. Beberapa kali I-2 menjelaskan

ulang hasil koding dan memberikan sedikit penjelasan tambahan untuk

beberapa hasil yang dirasa kurang sesuai.

Berbeda dengan informan lain pada informan 3 (I-3) peneliti melakukan

pertemuan sebanyak dua kali karena lokasi I-3 berada di Semarang. Peneliti

mengenal I-3 dari teman dekat peneliti. Pada hari Minggu, 25 November

2018 peneliti membangun rapport dengan berkenalan dan berbagi cerita.

Pada hari Senin, 26 November 2018 pukul 10.12 WIB peneliti melakukan

wawancara di ruang makan kediaman I-3. Saat wawancara, I-3

menggunakan pakaian kasual dan terlihat santai. Dalam menjawab

pertanyaan, I-3 terlihat fokus dan menjawab sesuai konteks pembicaraan.

Hal tersebut dapat dilihat dari jawaban yang diberikan secara lengkap

dengan alur maju mundur. I-3 menunjukkan ekspresi wajah yang ekspresif

dan cukup bersemangat dalam menjawab setiap pertanyaan yang diberikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

47

Pada saat menceritakan awal mula dirinya didiagnosa kanker payudara,

I-3 menangis tersedu-sedu. Akan tetapi, I-3 enggan menghentikan sesi

wawancara dan hanya mengatur perasaannya dengan minum segelas air.

Selama wawancara berlangsung, gangguan datang dari anak-anak I-3 yang

sedang bermain dengan temannya di ruangan yang sama. Selain itu, hujan

lebat yang tiba-tiba turun pada saat sesi wawancara berlangsung membuat

wawancara harus dihentikan sebentar untuk mengangkat pakaian yang

sedang dijemur. Pada I-3, member checking dilakukan melalui telepon pada

Jumat, 25 Januari 2019 pukul 13.00 WIB.

Tabel 3

Tanggal Pengambilan Data dan Konfirmasi

Informan Tanggal

Pengambilan

Data

Lokasi Keterangan

I-1 15 Februari 2018

Rumah Informan Perkenalan

22 April 2018 Rumah Informan Wawancara

15 Januari 2019 Rumah Informan Member

checking

I-2 11 November

2018

Rumah Informan Perkenalan

21 November

2018

Rumah Informan Wawancara

12 Januari 2019 Rumah Informan Member

checking

I-3 25 November

2018

Rumah Informan Perkenalan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

48

26 November

2018

Rumah Informan Wawancara

25 Januari 2019 Melalui Telepon Member

checking

B. Informan penelitian

1. Data Informan

Tabel 4

Indentitas informan penelitian

No. Keterangan Informan 1 Informan 2 Informan

3

1. Inisial VT CR TU

2. Jenis kelamin Perempuan Perempuan Perempuan

3. Usia 57 tahun 54 tahun 54 tahun

4. Pendidikan

terakhir

SMP S1 S1

5. Pekerjaan Ibu rumah

tangga

PNS Ibu asuh

6. Stadium

kanker

2B 3B 3B

2. Latar Belakang Informan

Informan pertama (I-1) adalah seorang wanita berusia 57 tahun

yang merupakan seorang ibu rumah tangga. I-1 memiliki dua orang anak

perempuan yang sudah berkeluarga. Anak pertamanya tinggal di

Yogyakarta dan anak keduanya berada di Jakarta. I-1 tinggal bersama suami

dan cucu laki-laki yang merupakan anak dari anak sulungnya. I-1

menganggap cucunya seperti anaknya sendiri karena telah merawat cucunya

sejak cucunya masih berada di Taman Kanak-kanak sehingga keduanya

menjadi sangat dekat seperti ibu dan anak. Suaminya merupakan seorang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

49

pensiunan dan saat ini membuka usaha warung sembako di rumah. Dalam

mengerjakan pekerjaan rumah, I-1 tidak dibantu oleh asisten rumah tangga

melainkan membagi tugas dengan suaminya. Hal tersebut merupakan hal

yang biasa dilakukan I-3 sejak masa kanak-kanak. Di masa kecilnya, I-1

sering membantu ibunya mengerjakan pekerjaan rumah seperti memasak

dan mencuci karena I-1 merupakan seorang kakak. Menjadi seorang kakak,

I-1 diberi batasan dalam bermain karena harus membantu ibunya

mengerjakan pekerjaan rumah. Saat I-1 lulus dari pendidikan Sekolah

Menengah Pertama, I-1 memutuskan untuk menikah dan membangun

rumah tangga sendiri.

I-1 bukan satu-satunya anggota keluarga yang mengidap penyakit

kanker payudara, sebelumnya ada anggota keluarga lain yaitu bude I-1 juga

mengalami kanker serupa. Sejak usia 22 tahun, I-1 sudah menjalani operasi

pengangkatan tumor pada payudaranya. Tidak hanya satu kali, I-1

melakukan operasi pengangkatan tumor di payudaranya sebanyak tiga kali

dalam rentang waktu dua tahun. Hingga benjolan itu muncul lagi saat usia

55 tahun dan pemeriksaan terakhir menunjukkan hasil bahwa dirinya positif

mengidap penyakit kanker payudara stadium 2B. Mendengar hal tersebut,

I-1 merasa sedih dan langsung pergi ke gereja untuk menenangkan diri

sebelum pulang dan memberikan kabar tersebut pada suami dan cucunya.

Setelah mengetahui hal tersebut pada tahun 2016 di usia 55 tahun, I-1

menjalani operasi pengangkatan payudara dan serangkaian pengobatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

50

kanker payudara yaitu kemoterapi yang dilakukan sebanyak 24 kali dan

sinar radiasi yang dilakukan sebanyak 31 kali.

Saat awal mengidap kanker payudara, I-1 merasa sangat sedih dan

tidak bersemangat. Hampir setiap hari I-1 menangis karena takut meninggal.

Akan tetapi, saat ini I-1 merasa lebih bersemangat dan bahagia. Oleh sebab

itu I-1 saat ini menyibukkan diri dengan mengikuti kegiatan di gereja dan

sering menghabiskan waktu di luar rumah. Hal tersebut dilakukan agar

dirinya tidak merasa sedih mengingat-ingat penyakitnya. I-1 mengatakan

bahwa hatinya harus merasa bahagia agar kesehatannya semakin baik.

Informan kedua (I-2) adalah wanita berusia 54 tahun yang bekerja

di Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat (BPPM) Daerah

Istimewa Yogyakarta. I-2 merupakan seorang ibu dari dua orang anak yang

sedang menempuh pendidikan di salah satu universitas swasta dan di salah

satu sekolah menengah atas di Yogyakarta. Suami I-2 bekerja sebagai

seorang dosen tetap di salah satu universitas negri di Yogyakarta. I-2

merupakan anak ketiga perempuan dari enam bersaudara yang semuanya

adalah laki-laki. Di masa kecilnya, I-2 terbiasa melakukan tugas rumah

tangga dan bekerja untuk memenuhi keinginannya. Menjadi pribadi yang

mandiri sejak kecil membuat I-2 terbiasa mengatur hidupnya sendiri.

Hingga akhirnya pada usia 24 tahun I-2 memutuskan untuk menikah dan

dikaruniai putra setelah delapan tahun pernikahan. Menjadi seorang ibu

sekaligus wanita karir, I-2 dibantu oleh asisten rumah tangga untuk

mengatur pekerjaan rumahnya. Selain itu, anak-anak I-2 yang sudah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

51

beranjak dewasa juga telah menjadi pribadi yang cukup mandiri dalam

mengatur kebutuhannya sendiri.

Pada tahun 2014 di usia 50 tahun, I-2 mendapati benjolan pada

payudaranya dan melakukan operasi pengangkatan tumor tersebut.

Meskipun tumor tersebut tidak ganas, I-2 tetap menyadari dan rutin

melakukan pengecekan. Hal tersebut dilakukan karena almarhum ibunya

pernah mengalami hal yang sama dan I-2 menyadari bahwa kanker

merupakan penyakit genetik. Pada bulan Desember tahun 2015, I-2

menyadari adanya benjolan lagi di posisi yang berbeda namun diabaikan.

Hingga pada April 2016, I-2 melakukan pemeriksaan dan mendapatkan

hasil bahwa tumor tersebut merupakan kanker payudara stadium 3B. Di

tahun yang sama, I-2 menjalani operasi pengangkatan payudara dan

memulai serangkaian pengobatan kanker payudara seperti kemoterapi yang

dilakukan sebanyak 24 kali dan sinar yang dilakukan sebanyak 31 kali.

Saat ini, I-2 masih bekerja aktif di Badan Pemberdayaan Perempuan

dan Masyarakat (BPPM). Setiap pagi sebelum pergi ke kantor, I-2

menyempatkan diri pergi ke gereja untuk mengikuti misa pagi. Sepulang

dari gereja, I-2 melakukan olah raga kecil dan berjemur untuk memperkuat

tulangnya. Setelah itu I-2 berangkat ke kantor dan melakukan kegiatannya

seperti biasa. I-2 menyadari kemampuannya semenjak mengidap kanker

payudara tidaklah maksimal seperti dulu lagi sehingga I-2 akan berhenti

bekerja ketika merasa lelah. Hal tersebut dapat diterima oleh teman-teman

dan atasannya sehingga I-2 diberikan kelonggaran dalam mengerjakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

52

tugasnya. I-2 melihat kanker payudara sebagai berkat yang diberikan Tuhan,

sehingga I-2 tidak larut dalam kesedihan melainkan mensyukurinya.

Melalui kanker payudara, I-2 mengatakan dapat mempersiapkan diri dengan

melakukan kebaikan sebelum menghadapi kematian.

Informan ketiga (I-3) adalah seorang wanita yang berasal dari

Yogyakarta namun saat ini I-3 berdomisili di Semarang. Wanita berusia 54

tahun ini sejak tahun 1993 di usia 29 tahun sudah memutuskan untuk tidak

menikah. Akan tetapi, di lubuk hatinya I-3 tetap ingin menjadi seorang ibu.

Hingga akhirnya saat ini I-3 bekerja sebagai ibu asuh di SOS children’s

village Indonesia yang bertempat di Semarang. SOS children’s village

merupakan organisasi sosial nirlaba non-pemerintah yang bergerak aktif

dalam mendukung hak-hak anak dan memiliki komitmen untuk

memberikan anak-anak yang beresiko atau telah kehilangan pengasuhan

orangtua kebutuhan utama mereka yaitu keluarga dan rumah yang penuh

kasih sayang. Di SOS, I-3 mengasuh tiga anak laki-laki, dua anak

perempuan dengan latar belakang dan usia yang bervariasi. Sebagai ibu

tunggal yang mengidap kanker payudara, I-3 sempat diberi fasilitas asisten

rumah tangga oleh SOS. Akan tetapi, I-3 merasa tidak nyaman karena pada

dasarnya I-3 merasa nyaman mengurus pekerjaan rumah tangganya sendiri.

Pasalnya, sejak kecil I-3 terbiasa mengurus rumah dan adik-adiknya

sehingga mudah saja bagi I-3 melakukan pekerjaan rumah tersebut. I-3 juga

sempat mengatakan bahwa pekerjaan rumah merupakan bagian dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

53

hidupnya sehingga sulit untuk tidak berbuat apa-apa dalam rumahnya

sendiri.

Sebelum didiagnosa mengidap kanker payudara, I-3 sering

mengalami pingsan dan mendapati lehernya bengkak. Saat memeriksakan

keadaannya ke rumah sakit, dokter yang menanganinya menanyakan perihal

benjolan pada payudara. Hal tersebut dibenarkan oleh I-3 dengan

menunjukkan keadaan benjolan pada payudaranya. Setelah itu, I-3 kembali

memeriksakan kondisinya ke rumah sakit yang lebih besar dan memperoleh

diagnosa kanker payudara stadium 3B. Di tahun yang sama, I-3 melakukan

rangkaian pengobatan yaitu operasi pengangkatan payudara, kemoterapi

yang dilakukan sebanyak 6 kali, sinar yang dilakukan sebanyak 30 kali,

kemo oral yang dilakukan selama tiga bulan dan konsumsi obat selama lima

tahun.

Awal mula didiagnosa kanker payudara, I-3 merasa sangat hancur.

I-3 berpikir usianya tidak lama lagi dan harus meninggalkan anak-anak

untuk selamanya. Akan tetapi, saat ini I-3 melihat kanker payudara adalah

berkat karunia Tuhan yang diberikan kepadanya karena dengan kanker I-3

dapat melihat cinta dan kasih sayang orang-orang kepadanya. I-3 menjalani

kegiatan sehari-hari sebagai ibu rumah tangga seperti biasa, namun I-3

menyadari bahwa kemampuannya tidak lagi sekuat dulu. Hal tersebut tidak

menghambat I-3 melakukan kegiatannya dengan memberikan waktu untuk

beristirahat. I-3 merasa saat ini dirinya lebih bahagia karena I-3 mensyukuri

keadaannya sekarang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

54

C. Hasil Penelitian

1. Analisis Data Informan 1

a. Dampak Kanker

Awal pertama diagnosa kanker payudara, informan 1 (I-1)

merasa sangat sedih dan hancur. I-1 langsung pergi ke gereja untuk

menenangkan diri dengan berdoa. Kejadian tersebut membuat I-1

tidak ingin keluar rumah selama beberapa bulan. I-1 mengatakan

bahwa dirinya sering menangisi keadaannya. Selain itu, I-1 merasa

minder ketika berkumpul bersama teman-temannya yang masih

memiliki payudara.

Dampak yang dialami oleh I-1 setelah menjalani pengobatan

operasi adalah kehilangan satu payudaranya. Selain operasi, I-1

menjalani kemoterapi yang sangat berdampak pada fisiknya. I-1

merasa mual dan sering muntah-muntah hal tersebut membuat I-1

menjadi lemah. Selain itu, kerontokan rambut yang cukup parah

membuat I-1 kehilangan seluruh rambutnya. Tidak hanya itu, I-1

juga merasa bahwa tulangnya rapuh. Kerapuhan tulang tersebut

membuat beberapa gigi I-1 tanggal. Pengobatan sinar radiasi juga

membawa dampak bagi fisiknya terlebih pada kulit. Setelah

melakukan sinar radiasi beberapa kali, I-1 mendapati kulitnya

muncul bercak-bercak berwarna hitam. Akan tetapi, hal tersebut

tidak menjadi masalah besar bagi I-1.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

55

b. Sumber-sumber Resiliensi Informan 1

1. I have

Dukungan yang diterima oleh individu dari orang lain

dan lingkungan sekitar untuk mengembangkan rasa aman.

a. Hubungan yang dipercaya

Bentuk perhatian yang diterima dari I-1 adalah

sebuah nasihat atau penguatan yang diberikan oleh

anaknya. Anaknya mengatakan bahwa dengan kanker

payudara I-1 memiliki persiapan dengan memperbaiki

diri. I-1 merasa lebih bersyukur ketika anaknya

mengajak dirinya melihat hal positif dari kejadian yang

menimpa dirinya.

b. Struktur dan aturan

Di dalam rumah, I-1 sering minum jus buah dan tidak

makan daging. Hal tersebut dilakukan karena tidak

diperbolehkan oleh dokter yang merawatnya. Dengan

demikian, I-1 membentuk perilaku untuk tidak makan

daging selagi di luar rumah demi menjaga kesehatan

fisiknya.

c. Model peran

Bergabung dalam komunitas penyintas kanker

payudara atau dikenal dengan nama love pink membuat

I-1 dipertemukan dengan penyintas lain. Beberapa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

56

penyintas lain yang lebih lama mengalami masih

berjuang untuk tetap bertahan dan sembuh. Dengan

demikian, I-1 mencontoh semangat teman-temannya

untuk optimis dan tidak menyerah.

d. Dorongan untuk menjadi mandiri

Sejak SD I-1 dibiasakan oleh orang tuanya untuk

mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Saat bermain di

luar, I-1 hanya diperbolehkan main hingga pukul tiga

sore. Hal tersebut dikarenakan, I-1 harus menyapu

rumah, memasak air dan membuat minum. Sehingga

perilaku mandirinya saat ini merupakan sebuah

kebiasaan yang sudah dilakukan sejak kecil.

e. Akses masyarakat

Fasilitas umum yang digunakan oleh I-1 adalah

gereja. Pada saat didiagnosa mengidap kanker payudara,

I-1 merasa sangat terpukul. Setelah pulang dari rumah

sakit, I-1 langsung menuju gereja untuk berdoa dan

menenangkan diri sejenak sebelum pulang ke rumah.

2. I am

Kekuatan dari dalam diri yang ditampilkan dengan

perasaan, sikap dan keyakinan diri. Kekuatan internal ini

mampu membantu individu membentuk resiliensi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

57

a. Perasaan dicintai dan perilaku menarik

I-1 merasa dicintai oleh keluarganya, yaitu suami dan

cucunya. Pasalnya, cucu dan suaminya merasa takut

kehilangan I-1. Hal itu diuangkapkan I-1 bahwa

suaminya pernah mengatakan apabila I-1 meninggal

dunia, dirinya ingin ikut bersama I-1. Selain itu, cucunya

mengatkan kepada I-1 bahwa ia tidak ingin I-1

meninggal dunia karena masih ingin bersama. Hal

tersebut membuat I-1 merasa masih dibutuhkan oleh

suami dan cucunya.

b. Cinta, empati dan kepedulian

Penguatan yang diberikan anaknya membuat I-1

menjadi melakukan hal yang sama kepada orang lain.

Penyakit kanker tidak dialaminya seorang diri di dalam

keluarga. Sepupu I-1 juga sedang mengalami sakit

kanker, dengan demikian I-1 memberi semangat kepada

sepupunya yang akan melakukan kemoterapi.

c. Bangga dengan diri sendiri

Bagian ini tidak terlihat pada I-1.

d. Mandiri dan bertanggung jawab

Pengobatan yang dijalani oleh I-1 sebagai penyintas

kanker tidaklah murah. Dengan tabungan yang dimiliki

dan beberapa investasi, I-1 membiayai pengobatannya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

58

tanpa meminta pertolongan dari orang lain. I-1 sempat

menjual salah satu tanahnya untuk membiayai

pengobatannya yang memakan banyak biaya.

e. Penuh dengan harapan, iman dan kepercayaan

Dengan penyakit kanker payudara yang dialaminya,

I-1 tergabung dalam komunitas love pink. Dalam

komunitas tersebut banyak anggota yang memiliki

tingkatan atau stadium yang lebih tinggi dan lebih lama.

Melihat penyintas lain yang masih terus berjuang, I-1

merasa yakin dan optimis bahwa dirinya juga memiliki

kekuatan yang sama. Selain itu, I-1 mengatakan bahwa

penyakitnya ini membuat dirinya menjadi lebih dekat

dengan Tuhan.

3. I can

Kemampuan individu yang ditampilkan dari

keterampilan sosial dan hubungan interpersonal. Hal

tersebut biasanya dilakukan dengan berinteraksi dengan

orang lain dan bersosialisasi.

a. Komunikasi

I-1 memiliki kemampuan untuk mengungkapkan

perasaannya kepada suaminya. I-1 cenderung tidak

mempercayai orang lain untuk mendengarkan ceritanya.

Hal tersebut dikarenakan tidak semua orang mampu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

59

menyimpan rahasia yang dibagikan. Dengan demikian,

I-1 lebih memilih untuk menceritakan dan diskusi

tentang banyak hal dengan suaminya.

b. Memecahkan masalah

Dalam rumah tangga, I-1 terbiasa melakukan segala

halnya sendirian. Semenjak I-1 mengalami kanker

payudara, dirinya mengaku tidak memiliki kekuatan

yang total seperti sedia kala. Sehingga untuk mengatur

pekerjaan rumah dirinya merasa cepat lelah. Dengan

demikian, I-1 membagi tugas rumah tangga dengan

suaminya. Hal tersebut cukup meringankan beban I-1

dalam mengurus rumah.

c. Mengelola perasaan dan dorongan

I-1 pernah mengatakan bahwa dirinya merasa tidak

lama lagi akan dipanggil oleh Tuhan karena penyakitnya.

Oleh sebab itu, I-1 sering kali merasa sedih bila teringat

dengan penyakitnya. Perasaan sedih yang berlebihan

akan mempengaruhi fisiknya. Bila perasaan tersebut

mulai menguasai I-1 dirinya hanya menyebut nama

Yesus berulang-ulang. I-1 mengatakan bahwa dengan

demikian dirinya akan merasa lebih tenang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

60

d. Memahami karakteristik diri sendiri dan orang lain

I-1 memiliki kedekatan dengan anaknya, sehingga

bila anaknya mengalami permasalahan akan

mempengaruhi perasaan dan pikirannya. Pikiran yang

berlebihan juga dapat mempengaruhi kesehatan I-1. Oleh

sebab itu, bila anaknya sedang mengalami permasalahan

rumah tangga dirinya berusaha untuk tidak

memikirkannya. Cara yang dilakukan I-1 untuk

membuang pikiran tersebut adalah dengan tidak

mengambil pikiran tersebut. Artinya, I-1 mencoba untuk

membiarkan pikiran tersebut berlalu dan berkata pada

diri sendiri bahwa anaknya mampu menyelesaikan

masalahnya sendiri.

e. Mencari hubungan dipercaya

Selain kepada suaminya, I-1 sering mencari adiknya

untuk membantu dirinya menyelesaikan masalahnya.

Meskipun hanya dengan membagikan cerita yang

menjadi beban pikirannya. I-1 mengatakan, dirinya

mencari adiknya karena rumahnya tidak begitu jauh dari

rumahnya sehingga mudah di jangkau.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

61

c. Dinamika Sumber-sumber Resiliensi Informan 1

Berdasarkan sumber-sumber resiliensi di atas, I-1 memiliki

dukungan dari keluarga dan komunitasnya. Dukungan tersebut

berupa hadirnya orang-orang terdekat I-1 yang salah satunya adalah

anak I-1. Anak I-1 memberikan dukungan berupa penguatan agar I-

1 tetap bersyukur atas apa yang terjadi pada I-1. Penguatan tersebut

yang kemudian membuat I-1 menjadi peduli dengan sesamanya.

Kepeduliannya itu ditunjukkan dengan memberikan semangat

kepada penyintas lainnya.

Selain itu, kehadiran penyintas lain dalam komunitas yang

memiliki tingkatan stadium lebih tinggi membuat I-1 merasa lebih

bersyukur dan kuat. I-1 melihat orang lain yang lebih parah mampu

bertahan membuat dirinya merasa lebih optimis. Perasaan optimis

tersebut didukung dengan perasaan bersyukur atas apa yang terjadi

pada dirinya. Hal tersebut membuat I-1 lebih dekat dengan Tuhan

sehingga I-1 dapat mengelola emosinya dengan berdoa pada Tuhan.

2. Analisis Data Informan 2

a. Dampak Kanker

Saat pertama kali mendapat diagnosa kanker payudara, I-2

tidak merasa kaget. Hal tersebut dikarenakan I-2 sangat menyadari

hal tersebut akan terjadi padanya. Pasalnya, almarhum ibunya juga

mengalami hal yang sama. Akan tetapi, di era yang berbeda dirinya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

62

lebih banyak melakukan metode pengobatan. Pengobatan yang

dilakukan I-2 membawa dampak yang sangat signifikan untuk I-2.

Pengobatan kemoterapi yang sangat memberikan dampak

lebih bagi I-2. Setelah menjali kemoterapi, I-2 mengatakan bahwa

dirinya merasa mual hingga sering muntah-muntah. Hal tersebut

membuat I-2 sangat lemas dan tidak dapat berbuat apa-apa. Kejadian

tersebut membuat I-2 terpaksa tidak masuk kantor selama beberapa

minggu. Dua hari setelah kemoterapi, I-2 mengalami kerontokan

rambut yang sangat parah hingga botak. Dampak pengobatan ini

sangat menguras tenaga I-2 hingga harus mengurangi intensitas

bersosialisasi karena mudah lelah.

b. Sumber-sumber Resiliensi Informan 2

1. I have

a. Hubungan yang dipercaya

Menjadi anggota love pink membuat I-2 merasa tidak

menjalaninya seorang diri. I-2 merasa memiliki teman-

teman yang mendukung I-2 dengan memberikan informasi

terkait terapi yang telah dilakukan. Sehingga I-2 dapat

memiliki bayangan saat akan melakukan terapi.

b. Struktur dan aturan

Bagian ini tidak terlihat pada I-2.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

63

c. Model peran

I-2 menilai ibunya adalah seseorang yang hebat.

Sehingga I-2 merasa bahwa dirinya juga mampu

menghadapi hal yang sedang terjadi. Selain itu, I-2 merasa

dirinya merupakan orang yang beriman sehingga putus asa

bukan langkah yang boleh diambil oleh I-2.

d. Dorongan untuk menjadi mandiri

I-2 tidak menerima dorongan dari orang terdekatnya.

Diduga perilaku mandirinya diperoleh dari pola asuh

orangtua yang mendidik I-2 menjadi mandiri. Sebagai anak

perempuan, I-2 dididik untuk dapat mengerjakan pekerjaan

rumahnya sejak kecil. Selain itu, I-2 juga terbiasa mengurus

segala keperluannya sendiri mulai dari mencari informasi

tentang sekolah dan mendaftarkan diri untuk sekolah. Hal

tersebut membentuk perilaku I-2 menjadi mandiri seperti

sekarang.

e. Akses masyarakat

I-2 mendapat tambahan kemoterapi sebanyak 18 kali.

I-2 harus mengeluarkan uang yang cukup banyak untuk

membayar biaya satu kali kemoterapi. Akan tetapi, I-2 tidak

merasa khawatir karena menggunakan fasilitas BPJS untuk

membantu biaya pengobatannya. BPJS membantu setengah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

64

biaya pengobatan kemoterapi tambahan yang diberikan oleh

dokter.

2. I am

a. Perasaan dicintai dan perilaku menarik

Perasaan dicintai yang dirasakan oleh I-2 diperoleh

dari atasan barunya di kantor yang merupakan seorang

dokter. Hal tersebut memudahkan I-2 ketika dirinya merasa

butuh waktu untuk istirahat. I-2 merasa bahwa atasannya

sangat mengerti kondisinya sehingga ketika merasa lelah

dirinya memperoleh keringanan dengan mudah.

b. Cinta, empati dan kepedulian

Melihat biaya pengobatan kanker payudara yang

mahal dan tidak seluruhnya dapat dipenuhi oleh BPJS, I-2

merasa kasihan terhadap orang yang benar-benar tidak

mampu membayar pengobatan tersebut. Tidak hanya merasa

kasihan, I-2 menunjukkan kepeduliannya dengan

memberikan bantuan berupa uang kepada sesama yang tidak

dapat membiayai pengobatan sinar radiasi kanker payudara.

c. Bangga dengan diri sendiri

I-2 merasa menjadi orang yang beruntung dengan

mengidap kanker payudara. Dengan demikian ia dapat

mempersiapkan diri apabila sewaktu-waktu dipanggil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

65

Tuhan. Dengan mempersiapkan diri, I-2 merasa dirinya lebih

baik dari pada hari kemarin.

d. Mandiri dan bertanggung jawab

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari teman-

temannya mengenai dampak pengobatan kemoterapi, I-2

mulai mempersiapkan kebutuhannya sendiri. I-2 menyadari

bahwa kemoterapi akan membuat dirinya mual dan muntah-

muntah, sehingga dirinya membeli susu dan bubur bayi

untuk mengganti nutrisi yang hilang. Selain itu, karena

banyak kegiatan akan dihabiskan di dalam rumah I-2

menyediakan kursi yang nyaman. Kursi tersebut

diletakannya di kamar untuk membaca buku agar lebih

nyaman.

e. Penuh dengan harapan, iman dan kepercayaan

Saat ini I-2 memiliki kebiasaan membaca kitab suci.

Saat I-2 membaca kitab suci, tanpa disengaja I-2 membuka

injil yang salah. Pada injil tersebut mengatakan bahwa

dirinya sudah sembuh dan jangan berbuat dosa lagi. Hal

tersebut membuat I-2 merasa Tuhan menuntunnya melalui

penyakitnya agar tidak berbuat dosa lagi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

66

3. I can

a. Komunikasi

I-2 memiliki kemampuan menyampaikan

perasaannya kepada orang lain. Saat berada di kantor dan

merasa lelah, I-2 akan mengatakan kepada atasan dan teman-

temannya. Hal tersebut juga dilakukan I-2 saat sedang di

rumah. I-2 berterus terang kepada seisi rumah untuk tidak

mengganggu istirahatnya.

b. Memecahkan masalah

Efek muntah-muntah pada kemoterapi membuat HB

I-2 menjadi turun. Sementara HB yang cukup merupakan

salah satu syarat I-2 dapat melakukan kemoterapi

selanjutnya. Dengan demikian, untuk menyelesaikan

masalah tersebut I-2 memilih untuk makan makanan yang

dapat menaikan HBnya seperti bakso.

c. Mengelola perasaan dan dorongan

Mendapat diagnosa kanker payudara membuat I-2

menjadi sedih. Akan tetapi, I-2 menyadari bahwa hal

tersebut merupakan fakta yang tidak dapat dipungkiri. I-2

mengatakan bahwa meratapi kesedihannya hanya akan

menambah beban. Sehingga I-2 mengelola perasaannya

untuk menerima penyakitnya dan tidak bersedih.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

67

d. Memahami karakteristik diri sendiri dan orang lain

I-2 mengatakan bahwa dirinya tidak banyak

menuntut orang lain. Bila ada kekurangan pada orang lain, I-

2 mencoba untuk memahaminya dan mencoba untuk

beradaptasi dengan itu.

e. Mencari hubungan dipercaya

I-2 memiliki kemampuan untuk menemukan orang

yang dipercaya guna berdikusi. Sebelum melakukan

kemoterapi, I-2 menanyakan kepada teman-teman di

komunitas love pink terkait kemoterapi. Hal tersebut

dilakukan agar I-2 memiliki gambaran tentang kemoterapi.

c. Dinamika Sumber-sumber Resiliensi Informan 2

Berdasarkan sumber-sumber resiliensi di atas, I-2 cenderung

memperoleh dukungan dari lingkungan kerjanya. Selain dukungan

dari lingkungan tempat kerja yang membangun rasa aman,

dukungan lain diperoleh dari fasilitas sosial. Dukungan tersebut

berupa jaminan kesehatan BPJS yang membantu I-2 dalam

membiayai pengobatannya. Pengobatan kanker payudara yang

dijalani oleh I-2 tidak seluruhnya dibiayai oleh BPJS. I-2 merupakan

seorang wanita karir yang memiliki pendapatan sendiri sehingga

sebagian besar pengobatannya dibiayai dengan uang pribadi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

68

Rangkaian pengobatan kanker payudara yang memakan

banyak biaya membuat I-2 merasa kasihan terhadap penyintas lain

yang kurang mampu. Perasaan kasihan tersebut membuat I-2

tergerak untuk menolong penyintas lain yang membutuhkan.

Pertolongan yang diberikan I-2 adalah memberikan sejumlah uang

kepada penyintas kanker payudara lain yang pada saat itu tidak dapat

menjalani pengobatan sinar karena keterbatasan biaya.

3. Analisis Data Informan 3

a. Dampak Kanker

Saat pertama kali memperoleh diagnosa kanker payudara, I-

3 merasa dunianya runtuh. Hal tersebut dirasakan lantaran I-3

mengira bahwa hidupnya sudah tidak lama lagi. Setelah mengalami

pergulatan tersebut, I-3 mulai berkonsultasi dengan dokter dan

melakukan serangkaian pengobatan.

Pengobatan pertama yang dilakukan oleh I-3 adalah operasi

pengangkatan payudara. Hal tersebut tidak membuat I-3 bersedih

karena dirinya menganggap bahwa kesehatannya lebih penting dari

pada estetika tubuhnya. Setelah operasi, I-3 melakukan kemoterapi

sebanyak enam kali yang berdampak mual-mual namun tidak dapat

dimuntahkan. Selain itu, dampak kemoterapi juga membuat tulang-

tulang pada kakinya sakit. Rasa sakit yang dialami pada kakinya

membuat I-3 tidak dapat berjalan. Kerontokan rambut juga dialami

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

69

oleh I-3. Seluruh rambut yang dimiliki rontok hingga botak.

Pengobatan sinar radiasi yang dilakukan I-3 juga membawa dampak

buruk pada kulitnya. Setelah melakukan sinar radiasi, kulit I-3

melepuh dan menghitam hingga kuku.

b. Sumber-sumber resiliensi Informan 3

1. I have

a. Hubungan yang dipercaya

Dukungan diterima I-3 dari dokter yang merawat di

rumah sakit. I-3 mengatakan bahwa dokternya sopan dan

optimis dirinya akan sembuh. Selain itu, dukungan juga

diperooleh I-3 dari seluruh SOS yang ada di Indonesia.

Selain itu kehadiran keluarga besar juga menjadi salah

satu dukungan bagi I-3

b. Struktur dan aturan

Bagian ini tidak terlihat pada I-3.

c. Model peran

Perilaku optimis I-3 dipengaruhi oleh orang-orang di

sekitarnya yang selalu mendukung. I-3 merasa bahwa

semua orang telah mendukung dirinya sehingga dirinya

tidak boleh kalah dengan penyakit melainkan harus

sembuh.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

70

d. Dorongan untuk menjadi mandiri

Dorongan menjadi mandiri yang diterima tidak dari

orang terdekat melainkan dari kebiasaannya mengurus

adik-adiknya. Perilaku mandiri tersebut diperoleh dari

kebiasaan masa lalunya sehingga I-3 tidak mengalami

dorongan untuk menjadi mandiri saat dewasa.

e. Akses masyarakat

I-3 menggunakan fasilitas umum rumah sakit untuk

melakukan pengobatan kanker payudara.

2. I am

a. Perasaan dicintai dan perilaku menarik

I-3 merasakan cinta dari tim medis yang merawatnya

selama di rumah sakit. Perlakuan baik tim medis

membuat I-3 merasa diberikan kasih sayang sehingga I-

3 merasa bersyukur.

b. Cinta, empati dan kepedulian

Di tengah-tengah perjuangannya melawan kanker

payudara, I-3 juga memiliki rasa peduli terhadap orang

lain. kepeduliannya tersebut ditampilkan dengan fokus

mendidik anak-anaknya yang memiliki kenakalan. Hal

tersebut dilakukan agar ibu asuh selanjutnya yang akan

menggantikannya saat pensiun nanti tidak kesulitan

mengurus anak-anaknya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

71

c. Bangga dengan diri sendiri

Perilaku bangga terhadap siapa dirinya ditunjukkan

oleh I-3 dengan ungkapan yang tegas bahwa dokter

senang melihat sikapnya yang optimis. Selain itu, I-3

juga dengan bangga mengatakan bahwa semua dokter

dan perawat yang merawat I-3 merasa senang dengan I-

3 karena dirinya selalu bahagia.

d. Mandiri dan bertanggung jawab

Kemandiriannya tersebut ditunjukkan dengan

memberhentikan asisten rumah tangga dan mengerjakan

semua sendiri. I-3 merasa bahwa kegiatan mengurus

rumah adalah kehidupannya yang tidak dapat dihentikan.

e. Penuh dengan harapan, iman dan kepercayaan

I-3 merasa bahwa kanker payudaranya merupakan

berkat. Selain itu, I-3 juga merasa bersyukur karena

penyakit ini memang harus terjadi pada dirinya

meskipun kanker menyimpan kepahitan.

3. I can

a. Komunikasi

I-3 memiliki kemampuan dalam menyapaikan

perasaannya. Hal tersebut ditampilkan dengan

memberitahu anak-anaknya tentang keadaannya dan

meminta anak-anaknya hidup rukun.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

72

b. Memecahkan masalah

Sebelum melakukan pemeriksaan, I-3 hanya

bertanya-tanya tentang benjolan dan perubahan bentuk

pada payudaranya. Suatu hari I-3 mengalami drop dan

dokter yang menanganinya bertanya tentang benjolan.

Saat itu juga, I-3 menunjukkan benjolan pada

payudaranya dan mendapat kemungkinan bahwa dirinya

mengidap kanker payudara. Setelah itu, I-3

memeriksakan dirinya ke rumah sakit yang lebih besar

dan memiliki fasilitas yang lebih memadai untuk kanker

payudara.

c. Mengelola perasaan dan dorongan

Awalnya, I-3 merasa tidak percaya bahwa dirinya

terkena kanker payudara. Pasalnya, I-3 bukanlah orang

yang sembarangan dalam mengonsumsi makanan. Selain

itu, seseorang meminta I-3 melakukan pertobatan setelah

terkena kanker. I-3 merasa dihakimi oleh perkataan

orang itu namun I-3 memilih untuk mengampuni orang

tersebut.

d. Memahami karakteristik diri sendiri dan orang lain

I-3 memilih tetap tertawa, mengampuni dan

mencintai orang-orang yang yang menghakimi dirinya.

Selain itu, I-3 mencoba berpikir bahwa hal ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

73

merupakan teguran dari Tuhan atas kesalahannya dan

berterimakasih pada orang yg terlah menghakimi

dirinya.

e. Mencari hubungan dipercaya

Bagian ini tidak terlihat pada I-3.

c. Dinamika Sumber-sumber Resiliensi Informan 3

Berdasarkan sumber-sumber resiliensi di atas, I-3

mendapatkan dukungan dari keluarga dan tim medis yang

merawatnya. Dukungan yang diterima dari lingkungan sekitar

membuat I-3 menjadi lebih optimis dan terus berjuang untuk

sembuh. Tim medis yang selalu memberi respon positif membuat I-

3 merasa senang. Di sisi lain, I-3 menganggap bahwa kanker

payudara memang harus terjadi pada dirinya karena merupakan

berkat yang ia syukuri meskipun menyimpan kepahitan. Kepahitan

yang diperoleh I-3 dari orang lain merupakan pernyataan agar I-3

segera bertobat. Hal tersebut membuat I-3 merasa dihakimi namun

I-3 memilih untuk mengampuni orang tersebut. Pengampunan yang

dilakukan I-3 karena dirinya bersyukur atas kanker payudara yang

terjadi pada dirinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

74

4. Dinamika Sumber-sumber Resiliensi Tiga Informan

Dukungan sosial yang diperoleh informan memunculkan emosi positif

pada setiap informan dalam bentuk yang berbeda-beda. Emosi positif yang

muncul pada informan antara lain rasa syukur atas kanker payudara yang

dialami. Selain itu, perasaan optimis untuk tetap bertahan dan berjuang

melawan penyakit serta perasaan aman untuk menghadapinya. Emosi

positif tersebut mendorong informan untuk berperilaku positif pula.

Perilaku positif ditunjukkan I-1 dan I-2 dalam komunitas love pink

(komunitas penyintas kanker payudara) adalah menyemangati penyintas

kanker payudara lainnya yang sedang berjuang. Selain itu juga menolong

dalam bentuk finansial untuk penyintas kanker payudara lain yang sedang

kesulitan biaya. Berbeda dengan I-1 dan I-2, perilaku positif yang

ditunjukkan I-3 adalah dengan mengampuni orang lain yang

menghakiminya. Hal tersebut diduga karena I-3 tidak berada di lingkungan

komunitas love pink sehingga tidak terstimulasi untuk menolong sesama

penyintas kanker payudara.

5. Integrasi Tiga Informan Penelitian

Dalam rangka menjawab pertanyaan penelitian, peneliti akan

menjabarkan sumber-sumber resiliensi yang muncul pada setiap informan

penyintas kanker payudara yang telah melakukan rangkaian pengobatan.

Sumber-sumber resiliensi meliputi, I have yang terdiri dari hubungan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

75

dipercaya, struktur dan aturan, model peran, dorongan untuk menjadi

mandiri, dan akses masyarakat. Selanjutnya adalah I am yang terdiri dari

perasaan dicintai dan perilaku menarik, cinta, empati dan kepedulian,

bangga dengan diri sendiri, mandiri dan bertanggung jawab, serta penuh

dengan harapan, iman dan kepercayaan. Sumber ketahanan yang terakhir

adalah I can yang terdiri komunikasi, memecahkan masalah, mengelola

perasaan dan dorongan, memahami karakteristik diri sendiri dan orang lain,

dan mencari hubungan dipercaya. Untuk memperkuat hasil penelitian,

peneliti akan menyertakan kutipan yang menunjukkan adanya sumber-

sumber resiliensi yang muncul pada informan. Selain itu, pada bagian akhir

juga akan diberikan tabel yang memaparkan tentang persebaran sumber

resiliensi yang muncul pada tiap informan penelitian.

1. Dampak pengobatan kanker payudara

Dampak kanker payudara dialami oleh seluruh informan penelitian.

Dampak yang dirasakan oleh informan penelitian meliputi dampak fisik

dan psikologis. Dampak psikologis pasca pengobatan kanker payudara

hanya dirasakan oleh informan 1 (I-1). I-1 merasa minder karena dirinya

sudah tidak memiliki payudara yang lengkap seperti teman-temannya.

Hal tersebut diungkapkan oleh I-1 seperti berikut:

“Heem. ya sama kan kadang minderkan mbak ya jelas kalo

ketemu temen banyak gitukan kayak kok dia sehat saya

engga payudaranya tinggal satu kan kadang-kadang

namanya manusiakan”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

76

Sementara pada dampak fisik, seluruh informan mengalami

perubahan fisik akibat pengobatan kanker payudara. Perubahan seperti

kerontokan rambut hingga botak disadari dan dialami oleh seluruh

informan. Hal ini disadari oleh seluruh informan seperti berikut:

“Yaa gundul habis semua, ibu tuh gundul bersih habis

semua. Kemo tuh bikin kita rontok pokoknya gak cuman

rontok, habis semua. Pokoknya ini habis”. (informan 1)

“Hm ya itu menghabiskan energi bener jadi aku udah siap

siap gitu nanti gundul gitu kan”. (informan 2)

“Jadi saya belum aku gak mau memikirkan apa apa mbak

jadi nanti saya akan gundul adek saya sudah belikan topi

sudah belikan wig jadi semuanya sudah disiapkan”.

(informan 3)

Dampak dari pengobatan lain adalah mual dan muntah-muntah.

Dampak ini hanya diungkapkan oleh I-2 dan I-3. Dampak muntah-

muntah dialami I-2 dan I-3 pasca kemoterapi dasar

“Kemo sehari dua hari tuh belum apa apa kan kebetulan

emm kebetulan aku sabtu kemo terus minggunya belum apa

apa aku masih bisa ketawa ketawa terus hari ketiga bener

langsung huek huek muntah gak karuan sebenernya udah

diantisipasi udah dikasih obat tapi ya gimana tetep aja

muntah sampe habis sampe kuning sampe pait ga keluar apa

apa jadi abis muntah minum susu muntah lagi buat lagi gitu

itu terus pokoknya pantang menyerah jangan sampe

menyerah sebelum itu”. (informan 2)

“Pulang kemo masih gagah, besokannya masih gagah juga

terus saya makan kan katanya nanti akan gak doyan makan

maka disaat saya bisa makan ya saya makan banyak

sebanyak banyaknya, kemudian dihari kemudian mual sekali

mual mual mual tapi gak bisa dimuntahkan sempat muntah

juga tapi tidak yang muntah muntah muntah gitu”.

(informan 3)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

77

Pada pengobatan sinar radiasi, dampak fisik hanya dialami oleh I-

1 dan I-3. Perubahan fisik yang tejadi pada I-1 adalah bercak hitam

yang terjadi pada kulit dan gigi yang tanggal.

“Kalo sinar gak ada efeknya cuman hitam-hitam. Efeknya

sekarang giginya pada rontok, karna gigi saya sudah gak

kuat jadi sekarang gampang kropos kalo gigi yang kuat saya

cuman berlubang, gigi ibukan udah gak bagus jadi udah

habis”.

Pada I-3 perubahan fisik akibat dari pengobatan sinar adalah kulit

yang melepuh dan menghitam hingga pada kuku. Hal tersebut

diungkapkan oleh I-3 seperti berikut:

“Selama penyinaran dan efeknya melonyoh semua kulit dan

hitam-hitam kuku juga”.

2. I have

I have merupakan dukungan dari orang lain atau lingkungan untuk

mengembangkan perasaan aman dan hal itu mencakup hubungan yang

dipercaya, struktur dan aturan, model peran, dorongan untuk

menjadi mandiri, dan akses masyarakat.

Hubungan yang dipercaya merupakan penerimaan, cinta tanpa

syarat, dan dukungan secara emosional dari orang terdekat. Hal tersebut

dapat diperoleh dari keluarga, anggota keluarga dan teman. Komponen

ini dapat terungkap dari ketiga informan. Informan 1 (I-1) yang merasa

diberi semangat oleh anaknya, seperti yang diungkapkan oleh informan

(I-1):

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

78

“Anak saya yang di Jakarta itu selalu memberi semangat

katanya kalo ibu beruntung diberi sakit…anak saya selalu

mengatakan seperti itu jadi malah bersyukur harusnya”.

Komponen serupa juga muncul pada informan 2 (I-2) yang merasa

tidak sendirian karena tergabung dalam komunitas yang cukup

informatif, seperti halnya yang diungkapkan I-2:

“Ini lagi aku kan udah jadi anggota love pink jadi disitu bisa

tidak merasa sendiri terus ada informasi apa yang temen

temen udah terapi apa jadi disitu bisa dapet informasi”.

Informan 3 (I-3) juga memaparkan hal serupa. I-3 merasa banyak

kekhawatirannya hilang dalam sekejap karena diberi penguatan. Selain

itu, kehadiran orang-orang disekitarnya juga membuat I-3 merasa

memiliki banyak pendukung dalam menghadapi permasalahan ini:

“Nah saat itu sudah ketemu dokter begitu sopannya dokter

itu dan

begitu melihat dia bilang sambil ditepuk ‘haaa gapapa yang

penting

hati gembira, makan banyak diobati pasti sembuh”.

“Waktu saya sakit saya disupport SOS, SOS kan besar ya

Lembaga yang besar ada di delapan tempat semua

mensupport saya. Taruhlah ibu asuhnya ada 14 ya 14 kali

delapan berapa, anaknya 100an di kali delapan belum lagi

anak saya yang sudah mandiri, mereka yang tidak kenal

saya datang mensupport saya. Keluarga besar saya ada

kakak, adik, ipar dan ponakan-ponakan, dokter dan perawat

di rumah sakit semua mendukung saya full”.

Struktur dan aturan adalah tersedianya aturan di rumah yang harus

ditaati dan nantinya akan digunakan sebagai kontrol perilaku. Dalam

komponen ini, hanya informan 1 (I-1) yang memiliki struktur dan

aturan. I-1 merasa saat ini dirinya tidak bebas mengonsumsi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

79

makanannya karena saat ini dirinya sudah tidak makan daging. Pasalnya

dokter meminta I-1 untuk tidak memakan daging:

“Makan sekarang gak bebas terbatas, dulu mau makan apa

dimanapun diluarpun mau makan apa bebas sekarang engga,

sekarang di rumah makan daging udah engga boleh sama

dokter, dulu juga makan gorengan sepuas-puasnya kan bebas

sekarang gak berani dan gak makan lagi”.

Model peran merupakan seseorang yang berperan sebagai panutan

dalam berperilaku. Dalam komponen ini seluruh informan penelitian

mendapatkan model peran dalam menjalani kehidupannya. Pada

informan 1 (I-1) dirinya melihat teman-teman di komunitas love pink

yang masih bertahan hidup setelah bertahun-tahun mengidap penyakit

kanker payudara. Dari situ, I-1 merasa bahwa dirinya juga harus menjadi

kuat seperti teman-temannya. Hal tersebut dikatakan oleh I-1 seperti

berikut:

“Saya tuh lihat temen-temen saya di love pink ada yang

udah bertahun-tahun tapi masih kuat bertahan jadi ya saya

harus kuat juga lah, mereka aja mampu masa aku engga”.

Melihat ibunya yang juga mengalami hal yang sama, I-2 merasa

harus mencontoh perjuangannya. Hal tersebut juga diungkapkan I-2

dalam wawancara:

“Melihat ibuku seperti itu ibuku hebatlah kenapa aku juga

engga terus itu ya aku orang beriman aku tidak boleh putus

asa menghadapi seperti itu aku belajar dari Tuhan Yesus

dan bunda Maria aja menghadapi itu aja kuat aku yang

kayak gini masa engga”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

80

Sementara itu bagi informan 3 (I-3) merasa bahwa orang-orang di

sekitarnya merupakan sumber kekuatan bagi dirinya sehingga I-3 harus

sembuh. Hal ini diungkapkan I-3 dengan perumpamaan seperti berikut:

“Jadi sebetulnya sumber kekuatan saya itu ya mereka

orang- orang yang mensupport saya di saat saya menjalani

pengobatan terus ibaratnya mbak saya pemain sepak bola

supporter saya banyak, saya nggak ingin supporter saya

malu jadi saya harus menang dengan sembuh”.

Dorongan untuk menjadi mandiri merupakan komponen yang

berupa dorongan dari orang terdekat agar individu dapat bersikap

mandiri dan mencari bantuan seperlunya saja. Akan tetapi, seluruh

informan tidak mendapatkan dorongan untuk bersikap mandiri dari

orang terdekat saat ini. Hal tersebut diduga karena seluruh informan

penelitian mengalami pola asuh yang membentuk informan menjadi

pribadi yang mandiri. Hal itu seperti yang dikatakan oleh informan

penelitian:

I-1 mengatakan bahwa dirinya sudah mengenal pekerjaan rumah

sejak dirinya masih duduk di bangku sekolah dasar:

“Dari kecil saya udah dididik seperti itu. Dari SD saya kalo

main jam tiga suruh pulang untuk nyapu, masak air, buat

minum, dari SD saya udah tau nyuci, ke pasar. Gak kayak

anak saya yang saya didik untuk belajar dan belajar. Kalo

saya dari SD udah tau kerja. Jadi saya ya terbiasa

melakukan itu”.

Pola asuh yang diberikan orangtua I-2 serupa dengan apa yang

orangtua I-1 ajarkan. I-2 dididik menjadi mandiri oleh orangtuanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

81

karena I-2 merupakan anak perempuan satu-satunya di dalam keluarga

sehingga diperlakukan sedikit berbeda dengan kakak laki-lakinya.

“Dulu aku tuh bantu-bantu ibu karena aku kan anak cewek

ya harus bantu masak nyuci dan banyak pekerjaan

rumahlah pokoknya. Lah kalo kakak kakakku ya sekolah

main gitu kan mereka laki-laki. Aku tuh dulu susah ya

sampe SMA aku pengen kuliah. Aku terbiasa ngapa-

ngapain sendiri, daftar SMP daftar SMA nyari informasi

tentang sekolah aku. Sampe aku tuh pengen kuliah tapi kan

aku cewek jadi agak gak penting dianggapnya dan gak ada

biaya juga. Tapi aku gak menyerah, aku cari informasi

tentang kuliah dan beasiswa. Kebetulan kan yang biayanya

sedikit itu saat itu negri yaudah aku cari info tentang UGM

sendirian. Aku belajar mati-matian tuh…Jadi kenapa aku

seperti ini sekarang, aku bisa mandiri walaupun aku kanker

karena aku memang sudah terbiasa melakukan semua

sendiri. Jangankan kebutuhan rumah, semua aku lakukan

sendiri. Aku dididik sama ibuku untuk bisa berdikari ya

mbak jadi ya ini semua udah aku lakukan dari lama jadi ya

gak masalah sih karena sebenernya udah terbiasa”.

Memiliki banyak adik membuat I-3 turut membantu ibunya

mengurus adik-adiknya. Selain perilaku mandiri, hal itu membuat I-3

menjalin kedekatan dengan saudara-saudaranya.

“Saya kan punya banyak adek, ya saya bantu urus mereka,

bantu ibu ngurus adek adek saya. Siapin makan, ya nyuci

baju, bantuin ngerjain PR, main bareng juga sama mereka

sih. Makannya saya sama saudara-saudara saya itu dekat

sekali, ketika susah kami selalu hadapi bersama”.

Akses masyarakat merupakan komponen yang berupa layanan

umum yang diberikan lingkungan sosial berupa kesehatan, pendidikan,

kesejahteraan dan keamanan. Komponen ini muncul pada seluruh

informan penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

82

Informan 1 (I-1) pergi ke gereja setelah mendapatkan vonis kanker

payudara dari rumah sakit. Hal ini diungkapkan I-1 dalam wawancara

pengambilan data seperti berikut:

“Saya begitu vonis dari rumah sakit saya gak langsung

pulang ke rumah saya langsung ke gereja kok mbak, gak

pulang ke rumah saya pulangnya langsung ke gereja”.

Sementara itu pada informan 2 (I-2) perilaku yang muncul adalah

penggunaan BPJS yang diberikan oleh pemerintah. I-2 melakukan

pemeriksaan kemoterapi sebanyak 24 kali yang biayanya setengah

biayanya dipenuhi oleh BPJS. Hal tersebut diungkapkan pula oleh I-2

seperti berikut:

“Yang 6 ini dari BPJS yang 18 kali yang 8 BPJS yang 10

mandiri karena mahal jadi tidak semua, aku tuh satu paket

tuh 27,5juta satu kali kemo jadi harus pesen dulu dan harus

bayar dulu baru besok dikemo…jadi ya berat sih belum lagi

kebijakan yang sekarang kemo tambahan gak dicover

BPJS”.

Serupa dengan I-2, informan 3 (I-3) juga menggunakan layanan

umum di bidang kesehatan. Selain penggunaan BPJS untuk seluruh

biaya pengobatan kanker, I-3 memilih layanan umum rumah sakit yang

memadai sebagai tempatnya berobat atas atas rekomendasi dari

pimpinannya. Hal ini diungkapkan dalam wawancara seperti berikut:

“Akhirnya di sarjito lah karena lengkap dan ada kusus

cancer jadi akan di teliti dengan tidak asal”.

3. I am

I am merupakan sumber ketahanan yang berasal dari dalam diri

sendiri dan ditampilkan melalui perasaan, sikap, dan keyakinan atas diri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

83

sendiri. I am memiliki kekuatan internal yang membantu proses

pembentukan resiliensi yang berupa perasaan dicintai dan perilaku

menarik, cinta, empati dan kepedulian, bangga dengan diri sendiri,

mandiri dan bertanggung jawab, serta penuh harapan, iman dan

kepercayaan.

Perasaan dicintai dan perilaku menarik merupakan komponen

berupa perasaan dicintai dan disukai yang dirasakan oleh individu.

Selain itu, individu juga dapat melakukan hal-hal yang menarik agar

disukai oleh orang lain. Individu juga memiliki kepekaan hati terhadap

suasana hati orang lain dan apa yang diharapkan orang lain terhadap

dirinya. Pada komponen ini, seluruh informan menunjukkan

perilakunya.

Pada informan 1 (I-1), perasaan tersebut muncul ketika suami dan

cucunya takut kehilangan dirinya ketika mengetahui dirinya mengidap

kanker payudara. Hal tersebut sama seperti yang diungkapkan I-1

sebagai berikut:

Pertanyaan: Selain secara spiritual seperti itu ada gak bu cara

lain misalkan keluarga atau temen-temen apa sih bu yang

bisa bikin ibu bertahan sampai sekarang ini?

Jawaban:

“Cucu saya sama suami.”

Pertanyaan: kenapa bu?

Jawaban:

“Dia sangat membutuhkan saya. Wong bapak aja takut kalo

kehilangan saya katanya kalo meninggal aku diajak aja

haha bilang gitu bapak, terus cucu saya bilang “jangan

meninggal ya yang nanti aku sama siapa?”.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

84

Sementara pada informan 2 (I-2), perasaan tersebut muncul ketika

dirinya merasa dimengerti oleh kepala atau pimpinannya di kantor.

Pimpinannya merupakan seorang dokter yang memahami proses

pengobatan ini sehinga dirinya merasa dimaklumi. Hal ini selaras

dengan pernyataan I-2 yang berbunyi:

“… kepalaku tuh baru dan dokter jadi dia paham bener ini

proses seperti apa dadi yo aku penak banget “yowis bu lina

gausah masuk”…waktu aku pamit aku bilang “ibu itu rejeki

buat saya, ya kondisi saya seperti ini, kalo kepalanya bukan

ibu tapi yang dulu mungkin akan berat banget”.”

Hal serupa dirasakan oleh informan 3 (I-3). I-3 merasa diperlakukan

dengan baik oleh tim medis yang merawatnya di rumah sakit. I-3 dapat

berinteraksi dengan baik dan bercanda bersama tim medis yang

merawatnya. Hal tersebut selaras dengan pernyataannya dalam proses

pengambilan data sebagai berikut:

“…mereka memperlakukan saya dengan sangat baik seperti

sayang gitu dan saya sudah mengenal mereka, dokter

anastesi juga datang dan sudah kenal jadi saya tuh

bersyukur sebelum operasi lama di rumah sakit terus kami

bercanda waktu mau di gambar terus saya bilang

‘gambarnya yang bagus ya kalo gak saya gak mau’ ya saya

masih begitu bercanda canda gitu”.

Cinta, empati dan kepedulian merupakan komponen yang

menunjukkan kemampuan individu dalam mencintai orang lain dan

merasakan kepedulian terhadap orang lain serta mengungkapkannya

dengan berbagai cara. Selain itu, individu juga mampu merasakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

85

penderitaan orang lain dan ingin melalukan sesuatu untuk membantu

menghentikan segala penderitaannya atau melakukan penghiburan.

Dalam komponen ini, ketiga informan menunjukkan perilakunya.

Pada I-1, perasaan peduli yang muncul ditampilkan melalui

memberikan dukungan kepada sesama yang sedang sakit agar tetap

semangat:

“Yak arena penguatan dan semangat dari anak saya,

sekarang kalo ada orang sakit saya memberi semangat

mbak…Nah kalo kakak sepupu saya kan ada yang lagi kemo

ke 4 saya memberi spirit dia.”

Pada I-2, perilaku ini muncul dan diungkapkan pada penyintas

kanker yang lain. I-2 merasa iba ketika mendengar cerita salah seorang

temannya sesama penyintas kanker payudara yang tidak dapat

melakukan pengobatan sinar radiasi karena keterbatasan biaya.

Mendengar cerita itu, I-2 yang saat itu memiliki uang lebih langsung

mengirimkan sejumlah uang agar temannya tersebut dapat melakukan

sinar radiasi karena I-2 merasa pengobatan itu sangat penting dilakukan.

Hal tersebut dikatakan oleh I-2 seperti berikut:

“…kebijakan yang sekarang kemo tambahan gak dicover

sama BPJS jadi kasian juga kalau yang gak mampu bener.

Terus apa yang ibu lakukan? Jadi gini waktu itu ada

temenku di love pink yang japri aku dan cerita kalo dia itu

gak punya uang buat sinar di kensaras. Waktu itu dia gak

langsung minta tapi dia cerita kesedihannya gak bisa sinar,

lalu aku tanya kenapa dan ternyata karena biaya. Dia

awalnya mau pinjam uang tapi karna aku rasa itu

pengobatan urgent jadi aku bilang ‘ibu gausah pinjam ini

untuk ibu supaya bisa sinar’ yaudah saat itu aku transfer dan

beberapa saat kemudian dia meninggal”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

86

Pada I-3, perilaku pada komponen diperlihatkan saat menyadari

dirinya akan segera pensiun dan sedang totalitas pada kedua anaknya

yang spesial dalam artian perilakunya yang dapat dikatan nakal. Hal

tersebut dilakukan agar ibu asuh pengganti yang akan mendidik anak-

anaknya tidak kesulitan dengan kenakalan mereka:

“Nah sekarang tinggal sesaat saya pensiun mbak kan saya

udah 50 nah tinggal 5 tahun lagi, saya kan sangat totalitas

dengan kristo dan tian karena spesial karena saya tidak mau

ibu yang menggantikan saya kesulitan dengan kenakalan

mereka nanti”.

Bangga dengan diri sendiri adalah komponen lain yang

menunjukkan keyakinan bahwa dirinya adalah individu yang penting

dan berharga. Pada komponen ini perilaku hanya muncul pada informan

2 (I-2) dan informan 3 (I-3). Pada I-2, perilaku ini berupa perasaan

beruntung bahwa dirinya diberikan penyakit kanker payudara. Dengan

demikian, dirinya dapat lebih mempersiapkan diri bila sewaktu-waktu

dipanggil oleh Tuhan:

“Aku tuh beruntung, aku merasa untung aku diberi sakit jadi

aku bisa mempersiapkan diriku kalo sewaktu-waktu nanti

aku dipanggil aku siap, aku cuman itu ya kalo aku dipanggil

kan ada orang yang baru nyebrang jalan dipanggil Tuhan

kan gak siap to, dengan sakit ini aku bisa merempersiapkan

diri, hidupku bisa lebih baik dari yang kemarin, gitu”.

Sementara itu, I-3 merasa dirinya berharga dan bangga terhadap

dirinya. Hal tersebut ditunjukkan melalui ungkapan yang diungkapkan

dengan bangga bahwa semua dokter dan perawat senang dengan dirinya

yang optimis dan selalu bahagia. I-3 juga menganggap penyakitnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

87

adalah berkat yang bermanfaat bagi orang lain sehingga dapat

memberikan tips untuk orang lain:

“Dokter yang melakukan usg saya tuh bilang kalau saya itu

optimis dan dokter senang melihat saya optimis dan semua

dokter yang merawat saya sama perawatnya senang dengan

saya karena saya everyday happy happy”.

“Oh iya satu hal lagi sakit saya ini juga menjadi berkat bagi

banyak

orang contohnya di sesama yang sakit saya berikan tips tips

saya

karena saya selalu bahagia untuk merubah mindsetnya dari

yang

‘aduhh kemo masih 5 kali lagi’ berubah menjadi ‘ah tingal

5 lagi,

tinggal 4 lagi’ dan mereka senang baik yang sehat mau yang

sakit,

mereka itu senang kalau ketemu saya kan saya selalu ceria”.

Mandiri dan bertanggung jawab adalah komponen yang

memperlihatkan bahwa individu mampu melakukan segala hal sendiri

dan menerima segala konsekuensi atas apa yang telah dilakukan. Ketiga

informan pada komponen ini memperlihatkan perilakunya. Untuk

membiayai pengobatan kanker payudara selain menggunakan BPJS, I-1

mengandalkan tabungan dan investasi yang dimilikinya. I-1 terbiasa

hidup hemat, sehingga hal tersebut sudah menjadi kebiasaannya:

Pertanyaan: sekarang bapak udah pensiun bu terus

sekarangkan mohon maaf ibukan ee butuh biaya banyak buat

operasi dan segala macem gitu ya bu ya, itu gimana bu cara

pemenuhannya?

Jawaban:

“Ya kan ibu dari dulu hemat ya mbak ya, jadi ada tabungan

sampe saya jual tanah satu saya juga dulu sering beli tanah

kan dulu kalo jaman dulu tanah murah, tanah sama emas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

88

murah tanah dulu itu dan ibu suka berhemat dari dulu saya

hemat mbak”.

Pada I-2 perilakunya diperlihatkan dari melakukan persiapan atas

kemungkinan-kemungkinan yang terjadi setelah usai kemoterapi seperti

membeli susu karena dirinya mengetahui dampak kemoterapi akan

membuat dirinya akan sering muntah-muntah:

“Hm ya itu menghabiskan energi bener jadi aku udah siap

siap gitu nanti gundul gitu kan terus aku persiapan beli susu

gitu kan kalo abis kemo tuh drop kalo abis kemo sehari dua

hari tuh belum apa apa kan…terus hari ketiga bener

langsung huek huek muntah gak karuan…sebelum itu aku

udah siap siap sih aku udah siap siap kursi kan aku suka

baca terus di kamar aku beli kursi yang enak biar aku bisa

baca aku udah beli bubur, bubur bayi kan ada susunya kan

nutrisinya kan banyak, terus beli susu”.

Pada I-3 perilakunya ditunjukkan dengan kembali melakukan segala

pekerjaan rumahnya sendiri karena dirinya merasa hal tersebut adalah

hidupnya:

“… sekarang saya tidak mau pake pembantu saya tidak mau

terus menerus bergantung, saya harus beraktivitas karena

itu hidup saya kalau dihentikan saya mati saya lebih baik

lakukan sendiri toh anak-anak sudah mandiri kok saya

yakinkan mereka, anak-anak juga gemuk sekarang”.

Penuh dengan harapan, iman dan kepercayaan merupakan

keyakinan dan perasaan optimis bahwa dirinya memiliki harapan

terhadap masa depan. Ketiga informan memunculkan perilaku pada

komponen ini. I-1 percaya bahwa Tuhan masih memiliki rencana yang

indah dibalik penyakit yang diidapnya. Hal tersebut diungkapkan saat

wawancara pengambilan data seperti berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

89

“Saya percaya Tuhan masih ada rencana yang indah yang

tidak kita tau dengan sakit ini saya menjadi merasa dekat

dengan Tuhan, dulu saya gak ikut sekolah penginjilan gini

saya gamau menyentuh kitab suci. Sekarang tiap malam

saya harus membukanya, dulu sama sekali gak pernah

menyentuh, ke gereja ya ke gereja kegiatan ya kegiatan tapi

gak pernah”.

Sementara itu, I-2 merasa dituntun oleh Tuhan saat I-2 salah

membaca kitab suci. Hal tersebut membuat I-2 menyadari bahwa

penyakitnya merupakan sebuah anugrah yang diberikan oleh Tuhan agar

I-2 tidak berbuat dosa lagi:

“Ini kesaksian…aku baca kitab suci yang tak baca itu aku

lupa jadi aku baca pasal berapa ayat berapa ya tapi tiba-

tiba yang tak baca tuh kok beda ya jadi tau buku misa yang

di kota baru kan ada bacaan harian gitu nah…ayat yang tak

maksud ternyata aku buka dan bacanya beda dan itu aku

kaget karena ada kata-kata begini “percayalah kamu sudah

sembuh oleh karena itu jangan berbuat dosa lagi, kalau

kamu berdosa lagi kamu tau akibatnya” aku kaget terus aku

cocokin loh kok yang tak buka beda ya jadi aku mikir ya

Tuhan kok menuntun aku baca ini ya jadi aku percaya tapi

apapun yang terjadi semua kehendak-Mu, makannya aku

kayak Tuhan itu memberi aku sakit itu biar aku gak banyak

berbuat dosa lagi loh ini anugrah loh sakitku coba aku

nyebrang jalan ketabrak aku gak bisa siap siap coba pas aku

nyetir nabrak terus mati jadi ya gamungkin to aku siap

siap”.

Pada I-3 rasa syukur tersebut muncul ketika kanker payudara terjadi

pada dirinya. I-3 merasa bahwa penyakitnya ini merupakan berkat dan

memang harus terjadi pada I-3 meskipun menyimpan kepahitan seperti

dicemooh oleh orang lain. Berikut merupakan kutipan ungkapan I-3:

“Ya ini berkat mbak bersyukur bahwa ini harus terjadi pada

saya… kanker itu menyimpan kepahitan, ada loh orang wali

murid yang bilang’oh ibu kena kanker oh harus banyak

bertobat’ bukan saya merasa suci tapi diakan gatau saya…”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

90

4. I can

I can merupakan sebuah kemampuan yang dimiliki oleh individu

dan dapat diwujudkan dengan keterampilan sosial serta hubungan

interpersonal. Kemampuan tersebut biasanya dilakukan dengan

berinteraksi dengan orang lain dan lingkungan. Kemampuan tersebut

meliputi komunikasi, memecahkan masalah, mengelola perasaan

dan dorongan, memahami karakteristik diri sendiri dan orang lain,

serta mencari hubungan saling dipercaya.

Komunikasi merupakan kemampuan individu dalam

mengungkapkan segala pikiran dan perasaannya kepada orang lain.

Individu juga mampu mendengarkan apa yang dikatakan orang dan

memahami yang mereka rasakan. Dalam komponen ini ketiga informan

menunjukkan perilakunya dalam mengungkapkan pikiran dan

perasaannya. Pada I-1 kemampuannya tersebut ditunjukkan saat dirinya

berbagi ceritanya dengan suaminya. I-1 merasa tidak ingin bercerita

dengan orang lain selain orang yang dia percayai karena dirinya merasa

tidak semua orang mau menyimpan rahasianya. Ketika ditanyai

mengapa dirinya tidak berbagi dengan orang lain, jawabnya dengan

yakin:

“Enggak lah, nanti kalo sharing malah belum tentu loh

orang tuh mau menyimpan rahasia kita mbak malahan kan

mesti nanti malah kemana-mana, paling ya ngomong dengan

suami aja di rumah”.

Sementara itu, pada I-2 komunikasi ditunjukkan dengan

menyampaikan perasaannya. Ketika merasa lelah dan ngantuk di kantor,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

91

I-2 akan memberitahukan kepada teman-teman dan kepala di kantornya.

Hal tersebut juga terjadi di rumah, I-2 akan menyampaikan kepada anak-

anaknya untuk tidak mengganggu I-2 jika merasa lelah:

“Ya aku biasanya terus terang sih aku jarang ya kalo di

kantor aku capek aku bilang aku capek aku ngantuk ke

kepala dan teman di kantor, kalo di rumah sama anak-anak

bilang jangan diganggu ya aku capek”.

Perilaku serupa dilakukan I-3 saat menyampaikan keadaannya

kepada anak-anaknya. I-3 yang awalnya merasa khawatir dengan anak-

anaknya karena kondisi kesehatannya akhirnya memutuskan untuk

memberitahukan kepada anak-anak kondisi kesehatannya. I-3

melakukan pendekatan kepada anak-anaknya agar saling menjaga satu

sama lain apabila I-3 harus melakukan pengobatan yang memakan

waktu lama:

“Tapi kemudian saya bicara dengan anak-anak ibu itu sakit

ini lalu saya udah mulai ke kristo tian untuk jaga adik-adik

yaa, adik-adik harus nurut sama kakak ya nanti kalo

sewaktu-waktu ibu harus ke rumah sakit operasi jadi anak-

anak udah tau kalo ibu sakit”.

Memecahkan masalah adalah kemampuan individu dalam

mengenali permasalahannya sehingga dapat memahami apa yang harus

dilakukan dan bantuan apa yang dibutuhkan. Dengan demikian, individu

dapat tetap gigih berada pada permasalahan hingga dapat terpecahkan.

Pada komponen ini ketiga informan menunjukkan perilaku

memecahkan masalah yang akan dibahas satu persatu. I-1 yang terbiasa

memasak sendiri juga melakukan pekerjaan rumahnya tanpa dibantu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

92

oleh asisten rumah tangga. Setelah mengalami sakit dan selama

menjalani pengobatan pekerjaan rumah tersebut dibagi dengan

suaminya di rumah:

“Saya yang masak, saya terbiasa.”

Pertanyaan: Gak ada rewang?

Jawaban:

“Enggak, saya berdua sama bapak. Bapak itu kalo pagi

udah nyiapin jus ibu buatin jus dulu bapak itu gak pernah

belanja di kranggan sekarang setiap pergi sering ke

kranggan beliin buah, buah itu bapak dulu sama sekali

engga pernah ke pasar, kita berdua aja sama bapak”.

Pemecahan masalah yang dilakukan I-2 adalah ketika dirinya

merasa mual akibat kemoterapi yang dilakukannya dan ketika HB mulai

turun. I-2 memilih untuk makan bakso ketika dirinya mual karena bakso

makanan yang panas dan dapat menaikan HBnya sekaligus. HB yang

pas adalah salah satu syarat dirinya dapat melakukan kemoterapi

lanjutan. Selain itu apa bila kondisnya kurang baik. Hal tersebut

dikatakan oleh I-2 dalam wawancara sebagai berikut:

“Nah ya udah setelah proses yang 6 kali itu selesai terus

yang 18 kali itu, nah yang 18 kali itu puji Tuhan efeknya gak

begitu yang muntah hanya mual terus kalo mual itu aku

cuman beli bakso di bakso jawi kan panas kan lagi pula gak

pake moto terus dagingnya juga bagus nah itu aku kesana

untuk naikkan HB kalo besok mau rapotan ya aku makan

bakso jawi ya gitu haha”.

Kecurigaan terhadap kondisi payudaranya yang terlihat buruk

adalah intuisi pertama yang memberitahukan I-3 bahwa dirinya terkena

kanker payudara. Hal tersebut nampaknya menjadi pertanyaan bagi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

93

dokter yang kala itu melayaninya ketika sakit. I-3 merasa dirinya sakit

pada bagian leher sehingga bertanya kepada dokter dan

memberitahukan semua kepada dokter sehingga I-3 dapat memperoleh

jawaban atas kecurigaannya itu. Setelah mendapat jawaban, I-3 memilih

untuk memeriksakan diri ke rumah sakit yang lebih besar dan lebih

memadai fasilitasnya:

“Jadi waktu dokter tanya ibu ada benjolan itu saya punya

benjolan tapi saya harus pastikan lagi benjolan apa yang

dimaksud… iya dok ada terus saya lihatkan kan ini udah

penyok kesini ini masuk kesini kan udah jelek gitu lah sudah

bentuknya, dokter itu menurut saya lagi melihat itu reaktif

menurut saya ‘aduh ibu ini harus mengambil tindakan, ini

hari senin ibu harus ada tindakan saya akan rujuk ke dokter

bedah’”.

“akhirnya di sarjito lah karena lengkap dan ada khusus

cancer jadi akan di teliti dengan tidak asal”.

Mengelola perasaan dan dorongan adalah kemampuan individu

dalam mengenali perasaannya. Tidak hanya mengenali, individu juga

dapat mengungkapkannya dengan kata-kata maupun perilaku yang tidak

melanggar perasaan serta hak diri sendiri dan orang lain.

Ketika mengingat penyakitnya, I-1 merasa sedih karena takut bisa

meninggal sewaktu-waktu. Supaya hal tersebut tidak lagi terasa

menakutkan, I-1 selalu menyebut nama Yesus seperti pernyataan yang

ada pada kutipan berikut:

“Ya itu kadang-kadang sedih inget penyakitnya, takut aduh

kapan kapan mati gitukan jadi saya menyebut nama Yesus

biar gak takut lagi”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

94

Meringankan beban dirinya merupakan bentuk perilaku yang

ditunjukkan I-2 dengan cara menerima keadaan. Bagi I-2, sedih tidak

akan menyelesaikan masalah dan dengan menerima kondisi

kesehatannya merupakan cara untuk meringankan dirinya. I-2 menerima

kondisi tersebut karena memang fakta yang tidak dapat dihalang-halangi

lagi. Hal tersebut dikatakan oleh I-2 dengan yakin seperti berikut:

“Iyalah, fakta to? Nek aku sedih kan gak menyelesaikan

masalah nek aku menerima kan meringankan aku, ha nek

aku sedih kan udah gamungkin dihilangin udah tambah

sedih lagi ya udah aku coba untuk meringankan dengan

menerima”.

Awalnya, I-3 merasa aneh karena dirinya merupakan seorang yang

lebih sehat dari pada adik-adiknya, tidak sembarangan, tertata dan

sangat pilih-pilih namun terkena kanker yang kata orang menyimpan

kepahitan. Hal tersebut pula membuat I-3 merasa dihakimi oleh orang

lain yang memintanya bertobat setelah mengidap kanker. Akan tetapi,

I-3 tetap merasa harus mengampuni orang tersebut:

“Ya ini berkat mbak bersyukur bahwa ini harus terjadi pada

saya kan saya ini kan ‘masak saya kena kanker’ kan saya tuh

lebih sehat dari adek adek saya saya gak

sembarangan….kan kata orang kanker itu menyimpan

kepahitan, ada loh orang yang ada wali murid yang bilang

‘oh ibu kena kanker oh harus banyak bertobat’ bukan saya

merasa suci ya tapi dia gak tau saya baru dengar saya kena

kanker sudah menghakimi saya itu sempat seperti itu, harus

mengampuni harus mengampuni”.

Memahami karakteristik diri sendiri dan orang lain merupakan

kemampuan yang dimiliki individu untuk mengetahui dan memhami

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

95

karakter diri sendiri dan orang lain. Dengan demikian, individu mampu

menghadapi orang lain dengan tindakan maupun komunikasi.

Pada komponen ini, ketiga informan menunjukkan perilakunya

dengan caranya masing masing. Pada I-1, ketika dirinya merasa berat

mendengar anaknya yang sedang mengalami masalah rumah tangga

dirinya menyadari bahwa anaknya sudah dewasa dan mencoba

menghilangkan pikiran tersebut karena akan membuat dirinya sakit:

“Ya saya harus menghilangkan sendiri ya udah ah luweh ah

saya gak mau mikir gitu kalo saya tak pikir-pikir nanti saya

sakit, saya gabisa mikir terus gak seperti dulu mbak jadi

saya harus udah ah dia udah rumah tangga udah dewasa

saya gamau mikir terus gamau campur tangan ah saya

begitu terus”.

Perilaku I-2 dalam komponen ini adalah dengan memahami orang

tersebut dan memilih untuk merubah dirinya karena pada dasarnya I-2

bukanlah individu yang banyak menuntut orang lain, ujarnya dalam

wawancara:

“Aku gak banyak menuntut orang kalo ada kekurangan di

orang lain ya bagaimana aku bisa memahami orang itu ya

aku aja yang berubah”.

Sedangkan I-3 memilih untuk tertawa saat merasa dihakimi oleh

orang lain dan mengampuni dengan cara mencintai. I-3 berpendapat

mungkin memang kejadian ini adalah teguran dari Tuhan karena selama

hidup I-3 telah berbuat banyak salah:

“Saya mencoba ya saya haha hehe ya saya harus banyak

mengampuni banyak mencintai mungkin saya banyak salah

selama ini Tuhan tegur saya, ya saya terima kasih aja sama

yang ngomong gitu”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

96

Mencari hubungan saling dipercaya adalah kemampuan individu

untuk menemukan seseorang yang dipercaya untuk meminta bantuan

dalam menyelesaikan masalah, berbagi perasaan maupun berdiskusi

tentang konflik yang dialami. Pada komponen ini, perilaku hanya

ditunjukkan oleh I-1 dan I-2 saja.

I-1 hanya dapat berbagi cerita dengan suaminya yang telah

disebutkan pada komponen sebelumnya. Akan tetapi, terkadang I-1

berdiskusi dengan adiknya yang tidak tinggal jauh dari rumahnya:

Pertanyaan: Siapa orang yang paling ibu percayai untuk

diskusi?

Jawaban:

“Ya saya ngomong sama bapak aja.”

Pertanyaan: Sama suami aja ya bu?

Jawaban:

“Adek paling, kan adek perempuan di deket sini ada saya

suka cari dia buat cerita cerita.”

Sementara itu, I-2 cenderung mencari informasi dari komunitas

yang diikutinya. Sebelum melakukan pengobatan kemoterapi, I-2

mencari informasi tentang bagaimana rasanya dan efek dari kemoterapi

kepada teman-teman komunitas love pink:

“Sebelum kemo aku udah tanya tanya ke teman-teman di

love pink kemo ki piye to lewat apa ternyata lewat ini

rasanya gimana setelah kemo gimana”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

97

Table 5

Analisis data

Sumber resiliensi Keterangan

I Have

(aku memiliki)

Hubungan dipercaya

(trusting relationship)

I-1, I-2, I-3

Struktur dan aturan

(structure and rules)

I-1

Model peran

(role model)

I-1, I-2, I-3

Dorongan untuk menjadi

mandiri

(encouragement to be

autonomous)

I-1, I-2, I-3

Akses masyarakat

(access to health, education,

welfare and security service)

I-1, I-2, I-3

I Am

(aku adalah)

Perasaan dicintai dan

perilaku menarik

(lovable and my

temperament is appealing)

I-1, I-2, I-3

Cinta, empati dan

kepedulian

(loving, empathic, and

altruistic)

I-1, I-2, I-3

Bangga dengan diri sendiri

(proud of myself)

I-2, I-3

Mandiri dan bertanggug

jawab

(autonomous and

responsible)

I-1, I-2, I-3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

98

Penuh harapan, iman dan

kepercayaan

(filled with hope, faith, and

trust)

I-1, I-2, I-3

I Can

(aku mampu)

Komunikasi

(communication)

I-1, I-2, I-3

Memecahkan masalah

(problem solve)

I-1, I-2, I-3

Mengelola perasaan dan

dorongan

(manage my feelings and

impulses)

I-1, I-2, I-3

Memahami karakteristik diri

sendiri dan orang lain

(gauge the temperament of

myself and others)

I-1, I-2, I-3

Mencari hubungan saling

percaya

(seek trusting relationship)

I-1, I-2

D. Pembahasan

Sejatinya, kanker termasuk dalam high-mortality illness atau

penyakit dengan tingkat kematian yang tinggi. Pada perempuan, kanker

payudara telah menjadi momok mengerikan dan memiliki jumlah pasien

terbanyak. Pasien kanker payudara harus menjalani serangkaian pengobatan

yang cukup panjang. Hal tersebut tidak hanya menimbulkan permasalahan

pada fisiknya, namun menimbulkan masalah pada sosial dan psikologis bagi

penyintas kanker payudara.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

99

Permasalahan yang muncul akibat pengobatan tersebut menjadi

sebuah kesulitan yang harus dijalani oleh penyintas kanker payudara dalam

hal ini adalah informan penelitian. Kesulitan tersebut dirasakan oleh

informan penelitian saat menjalani serangkaian pengobatan yang cukup

menyita waktu dan tenaga. Informan penelitian melakukan serangkaian

pengobatan seperti operasi mastektomi atau operasi pengangkatan seluruh

jaringan payudara, kemoterapi, sinar radiasi, konsumi obat-obatan dan

pemeriksaan rutin setiap bulan. Pengobatan tersebut menimbulkan dampak

fisik, sosial dan juga psikologis bagi informan penelitian.

Selama proses pengobatan, informan penelitian mengalami dampak

fisik berupa kehilangan payudara, kerontokan rambut, mual, muntah dan

mudah lelah. Seperti yang dikatakan Perry dan Yarbro (1984, dalam

Waluyo, 2004) bahwa mual dan muntah adalah gejala yang umum terjadi

setelah kemoterapi. Selain itu pada penelitian lain, perubahan fisik yang

terjadi juga meliputi kerontokan rambut hingga botak dan anggota tubuh

yang melemah (Wahyuni, Huda & Utami, 2015). Seluruh informan

penelitian juga kehilangan satu payudaranya yang terkena kanker payudara

akibat operasi mastektomi. Hal tersebut membuat informan sempat merasa

minder karena tidak memiliki payudara seperti teman-temannya. Penyataan

tersebut sejalan dengan hasil penelitian terdahulu yang menyatakan bahwa

pasien kanker payudara merasa tidak menarik akibat perubahan bentuk

payudara (Guntari & Suariyani, 2016).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

100

Pada I-3, kehilangan payudara bukan hal yang penting karena

informan penelitian merasa bahwa kesehatannya jauh lebih penting. Hal

serupa juga dinyatakan pada penelitian sebelumnya yang mengatakan

bahwa wanita lebih mementingkan kesehatannya dari pada penampilannya

(Grogan & Mechan, 2016). Kejadian tersebut dialami oleh seluruh informan

penelitian. Pada saat kemoterapi dasar yang dilakukan sebanyak enam kali,

dampak atau efek samping seperti mual, muntah-muntah dan rambut rontok

terjadi hingga kemoterapi dasar selesai. Setelah enam kali kemoterapi dasar,

dua dari tiga informan penelitian melakukan kemoterapi tambahan sesuai

dengan penyebab kanker payudara. Akan tetapi pada kemoterapi tambahan

efek samping yang terjadi tidak lebih parah dari pada kemoterapi dasar.

Selain itu, tulang keropos juga dapat menjadi dampak dari

pengobatan. Seperti yang dialami oleh I-1, beberapa giginya tanggal akibat

kemoterapi. Pengobatan lain seperti sinar radiasi juga menyebabkan kulit I-

3 melepuh dan terbakar. Hal tersebut dialami pula oleh I-1 yang mendapati

kulitnya muncul bercak hitam setelah melakukan pengobatan sinar radiasi.

Ketiga informan juga mengatakan bahwa fisiknya tidak lagi seperti sebelum

mengalami kanker payudara dalam mengerjakan tugas. Informan penelitian

mengatakan bahwa setelah mengalami kanker payudara dirinya lebih

mudah lelah, sehingga harus banyak istirahat. Hal serupa juga tertulis pada

penelitian sebelumnya, bahwa aktifitas individu yang menderita penyakit

mematikan akan terbatasi karena operasi dan pengobatan pasca operasi

(Ngupadi & Puspitadewi, 2017).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

101

Selain dampak fisik, dampak sosial juga terjadi pada I-2. Informan

penelitian mengatakan bahwa dirinya jarang sekali mengikuti kegiatan di

lingkungan rumahnya. Hal tersebut dikarenakan dirinya memahami

kapasitas kemampuannya, I-2 mengatakan bahwa dirinya tidak memiliki

waktu dan tenaga yang cukup. Akan tetapi di momen tertentu I-2

menyempatkan waktu untuk menjalin silahturahmi dengan lingkungan

sosialnya. Dalam kondisi ini, informan penelitian juga merasakan dampak

psikologis seperti rasa sedih dan minder. Dua informan penelitian yaitu I-1

dan I-3 merasa sangat sedih dan terpukul sejak awal mendapatkan diagnosa

kanker payudara. Keduanya merasa dalam waktu dekat akan meninggal

dunia karena mengetahui penyakit kanker yang sangat ganas. Seperti yang

dikatakan Ratih (2015, dalam Ngupadi & Puspitadewi, 2017) bahwa cemas

akan kematian merupakan salah satu dampak psikologis yang timbul dari

penyakit kanker payudara. Rasa sedih dirasakan salah satu informan ketika

menjenguk teman yang kritis atau melayat teman dari komunitas love pink

yang meninggal dunia. Akan tetapi, seluruh informan penelitian menyadari

bahwa rasa sedih yang berlarut-larut adalah hal yang sia-sia.

Dengan kondisinya yang kurang optimal tersebut, resiliensi mampu

membantu individu untuk memantul atau bouncing back dari kesulitan yang

sedang dialami (Synder, Lopes & Pedrotti 2011). Grotberg (1995)

mengatakan resiliensi dapat dibentuk dari tiga sumber yang saling

berkesinambungan, yaitu I have (aku memiliki), I am (aku adalah), dan I

can (aku mampu). Grotberg (1995) juga menyatakan bahwa sumber I have

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

102

yang merupakan dasar untuk mengembangkan rasa aman dapat diperoleh

individu dari adanya hubungan dipercaya, struktur dan aturan, model peran,

dorongan untuk menjadi mandiri, dan akses masyarakat yang diterima

individu dari lingkungan sekitar.

Sesuai dengan pernyataan Grotberg (1995), dalam mengalami

kesulitan yang ada informan penelitian tidak lagi merasa khawatir karena

memperoleh dukungan dari orang lain. Grotberg (1995) mengungkapkan

bahwa hubungan dipercaya merupakan bentuk dari penerimaan dengan

adanya cinta tanpa syarat serta dukungan emosional dari keluarga, teman

dan orang-orang terdekat. Dukungan tersebut dialami oleh ketiga informan

penelitian dan diterima dalam bentuk dukungan emosional dan dukungan

dalam bentuk informasi. Seperti yang dikatakan oleh Bomar (2004, dalam

Kirana, 2016) bahwa bentuk dukungan sosial dapat diperoleh dalam bentuk

dukungan emosional maupun dukungan informasi.

Bentuk dukungan emosional yang dialami dapat membantu untuk

melihat hal baik yang ada dalam kondisi yang kurang menyenangkan ini.

Informan mengungkapkan bahwa anaknya memberi semangat dengan

mengatakan bahwa dirinya masih diberikan kesempatan untuk memperbaiki

diri melalui penyakit kanker payudara ini. Selain itu, dukungan juga dapat

diperoleh dari dokter yang merawat dengan memberikan energi optimis

ketika mendapat diagnosa kanker payudara. Hal tersebut membuat informan

penelitian tidak merasa takut dan lebih tenang menghadapi kejadian tidak

menyenangkan ini. Seperti yang tertulis pada penelitian sebelumnya, bahwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

103

perawat atau tenaga medis yang dapat memuaskan pasien adalah perawat

yang dapat memahami kondisi pasien dengan sabar dan memberikan

semangat serta memperhatikan keseluruhan kondisi pasien (Wahyuni,

Huda, dan Utami, 2015).

Bentuk dukungan informasi juga diterima dari komunitas kanker

payudara yaitu komunitas love pink. Berada di dalam komunitas tersebut

informan penelitian dapat memperoleh informasi terkait terapi yang harus

dilakukan dari teman-temannya yang sudah pernah melakukan terapi.

Dengan demikian, informan penelitian dapat memperoleh gambaran tentang

pengobatan yang akan dijalani dan tidak merasa sendirian. Hasil penelitian

tersebut, selaras dengan hasil penelitian sebelumnya yang mengatakan

bahwa individu yang menerima dukungan akan merasa lebih nyaman,

diperhatikan dan merasa tidak sendirian (Kirana, 2016).

Sumber resiliensi I have lain yang muncul adalah struktur dan

aturan. Salah satu informan penelitian mengatakan bahwa dirinya merasa

sedih karena sudah tidak bebas makan. Sebagai penyintas kanker, informan

penelitian diberi aturan untuk tidak mengonsumsi daging. Aturan tersebut

diterapkan dalam rumah dan membuat informan penelitian menjalankan

peraturan tersebut di luar rumah. Seperti halnya yang dikatakan Grotberg

(1995) bahwa adanya struktur dan aturan di dalam keluarga nantinya akan

digunakan sebagai kontrol dari perilaku individu. Sikap yang terbentuk

melalui pengalaman langsung akan lebih mudah diingat dan mudah

diaktifkan (Sarwono & Meinarno, 2009). Sikap yang dilakukan dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

104

intensi akan membentuk tingkah laku individu (Sarwono & Meinarno,

2009)

Hasil penelitian juga menunjukkan sumber resiliensi I have berupa

model peran. Seluruh informan penelitian mengungkapkan bahwa dirinya

memiliki panutan dalam bertahan menjalani kehidupan sebagai penyintas

kanker. Seperti yang ditulis Sarwono dan Meinarno (2009) bahwa perilaku

dapat dipelajari dengan cara mengamati perilaku orang lain yang nantinya

akan dicontoh dan diaplikasikan menjadi perilaku. Pernyataan tersebut

selaras dengan hasil penelitian, informan penelitian menjadikan

keluarganya yang pernah berjuang melawan kanker sebagai panutan untuk

informan dalam berjuang melawan kanker. Selain itu, orang terdekat yang

menjaganya selama sakit sebagai motivasi dalam berjuang melawan kanker.

Bentuk lain yang menunjukan adanya seorang panutan melawan kanker dan

menjadi kuat adalah komunitas love pink yang banyak anggotanya masih

terus berjuang melawan kanker. Penemuan tersebut juga sesuai dengan

pernyataan Grotberg (1995) yang mengatakan bahwa model peran

merupakan individu yang berperan sebagai panutan dalam berperilaku dam

dapat diperoleh dari orangtua, keluarga dan teman.

Berikutnya, sumber resiliensi berupa dorongan untuk menjadi

mandiri juga muncul pada penelitian ini. Dorongan dari orang terdekat

untuk membuat individu bersikap mandiri dan mencari bantuan seperlunya

(Grotberg, 1995). Dalam sumber resiliensi ini, seluruh informan penelitian

tidak menunjukkan adanya dorongan perilaku mandiri. Hal tersebut diduga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

105

karena pengaruh masa lalu informan penelitian yang dididik oleh orangtua

agar terbiasa melakukan banyak hal sendiri.

Sumber resiliensi berupa akses masyarakat juga didapatkan oleh

seluruh informan penelitian. Akses masyarakat yang digunakan oleh

informan penelitian seperti rumah sakit, tempat ibadah dan BPJS

memberikan dukungan dalam mempermudah proses kesembuhan dan

ketenangan batin. Hasil penelitian tersebut juga sesuai dengan pernyataan

Grotberg (1995) yang menyatakan bahwa akses masyarakat merupakan

layanan umum yang diberikan oleh lingkungan sosial seperti layanan

kesehatan, pendidikan, kesejahteraan dan keamanan.

Selain sumber resiliensi I have seluruh informan penelitian juga

mendapatkan sumber resiliensi I am. Sumber resiliensi ini merupakan

kekuatan dari dalam diri individu yang diwujudkan melalui perasaan, sikap

dan kepercayaan diri (Grotberg, 1995). Sumber resiliensi I am dapat

diperoleh dari perasaan dicintai dan perilaku menarik, cinta, empati dan

kepedulian, bangga dengan diri sendiri, mandiri dan bertanggung jawab,

serta perasaan penuh harapan, iman dan kepercayaan. Berdasarkan hasil

penelitian, seluruh informan penelitian merasa dicintai oleh orang

terdekatnya seperti pernyataan Grotberg (1995) yang mengatakan bahwa

pada sumber resiliensi I am, individu memiliki perasaan dicintai dan disukai

oleh orang lain. Selain itu, individu juga dapat melakukan hal yang menarik

agar dapat disukai oleh orang lain (Grotberg, 1995). Individu dapat

merasakan hal-hal apa saja yang diharapkan oleh orang lain terhadap dirinya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

106

(Grotberg, 1995). Akan tetapi pada hal ini, informan penelitian cukup

menunjukkan bahwa dirinya merasa dicintai oleh orang terdekatnya.

Berdasarkan hasil penelitian, informan penelitian merasa dicintai ketika

suaminya merasa takut kehilangan dirinya. Selain itu, bentuk dukungan

yang diterima merupakan pengertian yang diberikan oleh atasannya di

kantor dan diperlakukan baik oleh tim medis di rumah sakit yang

merawatnya.

Sumber resiliensi I am lain yang muncul adalah cinta, empati dan

kepedulian. Menurut Grotberg (1995), sumber resiliensi ini merupakan

kemampuan individu dalam mencintai orang lain dan mengungkapkannya

dengan berbagai cara. Selain itu, individu juga memiliki kemampuan untuk

merasakan kepedulian terhadap orang lain serta dapat mengungkapkannya

dengan tindakan maupun kata-kata (Grotberg, 1995). Apabila orang lain

menderita maka individu mampu merasakan ketidaknyamanan dan ingin

melakukan sesuatu untuk menolong penderitanya (Grotberg, 1995).

Pernyataan tersebut sesuai dengan hasil penelitian yang menunjukkan

bahwa informan penelitian menunjukkan rasa cinta dan kepeduliannya

dengan memberi semangat pada saudaranya yang juga mengidap kanker

saat menjalani kemoterapi dasar. Selain itu, rasa cinta dan kepeduliannya

ditunjukkan dengan memfokuskan diri pada anak-anaknya yang memiliki

kenalan. Hal tersebut dilakukan agar ibu penggantinya kelak tidak merasa

kewalahan dengan kenakalan anaknya. Perilaku serupa dilakukan informan

penelitian lain yang membantu membiayai pengobatan penyintas kanker

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

107

yang lain agar dapat melakukan sinar radiasi. Perilaku tersebut dilakukan

untuk mensejahterakan orang lain seperti yang dikatakan Baston (1995,

dalam Sarwono & Meinamo, 2009) bahwa perilaku menolong merupakan

tindakan atau motivasi untuk meningkatkan kesejahteraan orang lain.

Grotberg (1995) mengatakan bahwa sumber resiliensi I am juga

dapat diperoleh dengan perasaan bangga dengan diri sendiri dan apa yang

telah dilakukan. Perasaan tersebut dapat ditampilkan dengan keyakinan

bahwa individu merupakan seorang yang penting dan berharga (Grotberg,

1995). Pernyataan tersebut selaras dengan hasil penelitian dan dimiliki oleh

seluruh informan penelitian. Informan penelitian merasa bahwa dirinya

merasa beruntung karena diberi penyakit kanker payudara. Menurut

keduanya, penyakit ini merupakan berkat dari Tuhan karena dengan

penyakit kanker payudara ini berarti dirinya diberi kesempatan untuk

mempersiapkan diri bila sewaktu-waktu dipanggil Tuhan. Persiapan

tersebut dilakukan dengan cara memperbaiki sikap dan perilaku agar lebih

baik dari sebelumnya.

Selain untuk diri sendiri, penyakitnya merupakan berkat bagi bagi

orang lain juga. Informan penelitian mengatakan bahwa dirinya sering

berbagi tips pada penyintas kanker lain agar lebih ringan menjalani

rangkaian pengobatan yang cukup panjang. Informan penelitian juga

mengatakan bahwa orang lain merasa senang bila bertemu dengan dirinya

karena selalu bahagia. Hasil penelitian itu selaras dengan hasil penelitian

terdahulu yang mengatakan bahwa pada akhirnya individu dengan kanker

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

108

akan lebih mengerti arti kehidupan dan memaknai hidup yang dimiliki saat

ini (Pratiwi & Budiani, 2014). Pernyataan tersebut juga sesuai dengan

pernyataan Bastaman (1996, dalam Pratiwi & Budiani, 2014) yang

menyatakan bahwa individu mampu merubah kondisi dari penghayatan

hidup tidak bermakna (meaningless) menjadi lebih bermakna (meaningful).

Informan menunjukan kebanggaan terhadap dirinya adalah dengan cara

menceritakan betapa tim medis sangat senang terhadap dirinya. Informan

merasa bahwa semua dokter dan perawat yang merawatnya senang dengan

sikap optimis yang dimilikinya.

Sumber resiliensi I am berupa perilaku mandiri dan bertanggung

jawab muncul dan dimiliki oleh ketiga informan penelitian. Selain

menggunkakan BPJS untuk membiayai pengobatan, informan penelitian

memiliki kebiasaan untuk berhemat. Selain itu, informan penelitian juga

membiayai pengobatan yang tidak dicukupi oleh BPJS dengan biaya yang

didapat dari hasil usaha sendiri. Kemandirian dan tanggung jawab

ditunjukkan melalui mempersiapkan kebutuhannya setelah kemoterapi.

Informan penelitian mengetahui efek samping kemoterapi akan

merontokkan seluruh rambutnya sehingga informan penelitian sudah

menyiapkan penutup kepala dan kebutuhan lain seperti susu yang harus

diminum setelah kemoterapi. Selain itu, kemandirian ditampilkan dengan

melakukan dan menyelesaikan pekerjaan rumah sendiri sehingga harus

memberhentikan pembantu rumah tangga yang menolongnya di rumah. Hal

itu dilakukan karena informan penelitian merasa bahwa pekerjaan rumah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

109

adalah sebagian dari hidupnya. Hal-hal diatas sesuai dengan pernyataan

Grotberg (1995) bahwa individu mampu melakukan segala hal sendiri dan

dapat menerima konsekuensi atas perilakunya. Seperti yang dikatakan

Reivich dan Shatte (2002, dalam Smith, 2013) bahwa unsur dasar dalam

resiliensi adalah keyakinan individu dalam bertanggung jawab atas pilihan

dan keputusannya. Selain itu, individu tidak menunggu nasip untuk campur

tangan memutuskan sebuah keputusan melainkan percaya diri membuat

keputusan (Reivich & Shatte, 2002 dalam Smith, 2013)

Sumber resiliensi I am lain yang terlihat dan dialami oleh seluruh

informan penelitian adalah perasaan penuh harapan, iman dan kepercayaan.

Berdasarkan hasil penelitian, informan penelitian merasa dengan

penyakitnya ini dirinya merasa lebih dekat dengan Tuhan. Hal ini sesuai

dengan hasil penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa pengalaman

kanker membawa individu lebih dekat dengan Tuhan dan memperkuat

hubungannya dengan Tuhan (Schulz, et al, 2008). Informan penelitian

memperkuat hubungan dengan Tuhan melalui membaca kitab suci dan

pernah diberi pertanda melalui kitab suci. Pada saat informan penelitian

membaca kitab suci, informan penelitian membaca ayat yang salah dan ayat

tersebut mengatakan bahwa informan penelitian akan sembuh. Hal tersebut

membuat informan penelitian merasa yakin bahwa dirinya akan sembuh dari

sakitnya.

Selain itu, informan penelitian juga mengatakan bahwa dirinya

percaya akan ada hal baik yang Tuhan rencanakan di balik penyakitnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

110

Rasa syukur juga diungkapkan saat memperoleh efek samping pengobatan

sinar hanya membuat kulitnya yang melepuh. Hal tersebut membuat

informan penelitian yakin bahwa tubuhnya sehat. Penemuan tersebut

sejalan dengan pernyataan Grotberg (1995) yang mengatakan bahwa

individu memiliki keyakinan serta perasaan optimis bahwa dirinya memiliki

harapan di masa depan. Keyakinan tersebut dapat dilihat dari keyakinan

iman pada moralitas dan kepercayaan kepada Tuhan (Grotberg, 1995). Pada

penelitian lain juga mengatakan bahwa spiritualitas atau kerohanian

memiliki peran penting dalam mengatasi kanker (Schulz, et al, 2008). Hal

tersebut dapat dilakukan dengan pendalaman iman, merasakan kehadiran

Tuhan dalam hidup yang menghibur serta penerimaan (Schulz, et al, 2008).

Setelah mendapatkan dukungan dari orang lain dan lingkungan

sekitar, individu mampu mengembangkan kekuatan dari dalam diri

sehingga individu mampu mewujudkan perilaku-perilaku sosial. Menurut

Grotberg (1995) hal tersebut merupakan sumber resiliensi I can. I can

adalah kemampuan individu yang diwujudkan melalui ketrampilan sosial

dan hubungan interpersonal (Grotberg, 1995). Hal tersebut biasanya

dilakukan dengan cara berinteraksi dengan orang lain (Grotberg, 1995).

Sumber resiliensi I can dapat didapatkan oleh individu melalui komunikasi,

memecahkan masalah, mengelola perasaan dan dorongan, memahami

karakteristik diri sendiri dan orang lain, serta mencari hubungan saling

dipercaya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

111

Berdasarkan hasil penelitian seluruh informan penelitan

menunjukkan bentuk komunikasi kepada orang lain. Informan penelitian

cenderung berterus terang tentang perasaan yang sedang dirasakan kepada

orang terdekat seperti kepada suami, anak-anak, dan teman-temannya. Hal

tersebut tentu selaras dengan pernyataan Grotberg (1995) yang menyatakan

bahwa komunikasi dalam sumber resiliensi I can adalah kemampuan

individu dalam mengungkapkan segala pikiran dan perasannya kepada

orang lain. Dalam penelitian sebelumnya, tertulis bahwa individu dapat

mengembangkan resiliensi melalui proses komunikasi (Buzzanell, 2010).

Adapun sumber resiliensi I can lain yang muncul adalah

memecahkan masalah. Grotberg (1995) mengatakan bahwa dalam hal ini

individu memiliki kemampuan dalam mengenali permasalahannya sehingga

individu mengetahui apa yang harus dilakukan dan bantuan seperti apa yang

dibutuhkan. Dengan demikian, individu dapat tetap bertahan dalam

permasalahannya hingga selesai (Grotberg, 1995). Ungkapan Grotberg

tersebut sesuai dengan hasil penelitian yang muncul pada ketiga infoman

penelitian. Berdasarkan hasil penelitian, bentuk pemecahan masalah yang

dilakukan oleh informan penelitian dengan cara yang berbeda-beda.

Misalnya, saat informan mendapati perubahan pada payudaranya ia

memberanikan diri bertanya kepada dokter. Sehingga dirinya mengetahui

dengan pasti bahwa informan penelitian mengidap kanker payudara. Selain

itu, informan penelitian juga melakukan pemeriksaan ke rumah sakit yang

lebih memadai. Hal tersebut seperti yang dikatakan Jackson dan Watkin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

112

(2004) bahwa terdapat tujuh kemampuan yang dapat meningkatkan

resiliensi, salah satunya adalah proses yang panjang dan pemahaman akan

suatu peristiwa untuk membentuk perilaku memecahkan masalah. Selain itu

pada penelitian sebelumnya mengatakan bahwa dampak dari penyakit

kanker seperti dampak estetika, rasa nyeri yang dirasakan dan dampak

psikologis yang dialami memunculkan tindakan mencari pengobatan dan

kesembuhan (Notoatmodjo, 2010 dalam Patrika & Sulistyo, 2012).

Selain itu, pemecahan masalah lain ditunjukkan dengan membagi

tugas rumah tangga dengan suaminya karena kondisi fisiknya yang tidak

lagi sekuat dulu. Efek pengobatan kemoterapi yang menguras tenaga hingga

muntah-muntah membuat daya tahan tubuh informan penelitian berkurang.

Hal tersebut terkadang membuat HB menurun, sementara HB yang baik

merupakan salah satu syarat melakukan kemoterapi setiap tiga minggu

sekali. Oleh sebab itu, informan penelitian mengonsumsi makanan yang

mengandung daging untuk menaikkan HB sehingga dapat melakukan

kemoterapi. Seperti yang dikatakan dalam penelitian sebelumnya bahwa

perilaku yang akan dilakukan individu dalam mengatasi masalah fisik salah

satunya dengan makan makanan yang bergizi (Wahyuni, Huda & Utami,

2015).

Selanjutnya, sumber resiliensi I can lain yang muncul diwujudkan

dengan mengelola perasaan dan dorongan. Berdasarkan penemuan di atas,

informan penelitian mampu mengenali perasaan yang muncul ketika

teringat dengan penyakitnya. Perasaan yang muncul adalah rasa sedih dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

113

takut. Akan tetapi, informan penelitian berdoa agar perasaan tersebut hilang.

Perilaku tersebut menunjukkan bahwa informan penelitian mampu

mengelola perasaan yang muncul dan mengganggu. Hal tersebut juga dapat

dirasakan oleh informan penelitian lainnya.

Bagi informan penelitian, bersedih adalah suatu hal yang tidak akan

menyelesaikan masalah sehingga informan penelitian lebih meringankan

bebannya dengan menerima kejadian ini. Bagi sebagian orang, kanker

menyimpan kepahitan dan menganggap bahwa informan penelitian terkena

kanker karena berdosa dan harus bertobat. Mendengar hal itu, informan

penelitian memilih untuk mengampuni dan menerimanya. Penemuan

tersebut sesuai dengan pernyataan Grotberg (1995) yang mengatakan bahwa

hal tersebut merupakan kemampuan individu dalam mengenali perasaannya

serta dapat mengungkapkannya dalam perkataan maupun tindakan yang

tidak melukai perasaan dan hak dirinya dan orang lain. Pernyataan pada

penelitian tersebut sesuai dengan Jackson dan Watkin (2004) bahwa

individu mampu merubah pola pemikiran yang membahayakan jiwa dengan

pikiran yang realistis.

Informan dalam penelitian ini seluruhnya dapat mengenali

perasaannya sehingga terdapat temuan lain yang menunjukkan bahwa

informan penelitian mampu memahami karakteristik dirinya sendiri beserta

orang lain. Hal tersebut ditampilkan dengan berbicara pada diri sendiri

untuk tidak terlalu banyak memikirkan suatu hal. Informan penelitian

menyadari bahwa dirinya akan merasa sakit bila terlalu banyak berpikir.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

114

Selain itu, perilaku lain ditampilkan dengan sikap mengampuni dan tidak

banyak menuntut. Informan penelitian merasa dihakimi karena penyakit

kanker dianggap sebagai hukuman atas dosanya. Hal tersebut disikapi oleh

informan penelitian dengan tetap mencintai dan mengampuni orang itu.

Informan penelitian juga memilih untuk merubah dirinya ketika ada hal

yang kurang cocok dengan orang lain, sehinga cenderung tidak menuntut

orang lain untuk berubah dan menyesuaikan diri dengan informan

penelitian.

Penemuan di atas sesuai dengan pernyataan dalam penelitian

sebelumnya bahwa salah satu hal yang mampu membantu individu dapat

bertahan adalah kesadaran dan keyakinan individu tentang bagaimana dunia

bekerja dan dampak yang terjadi (Jackson & Watkin, 2004). Hasil penelitian

di atas sesuai dengan pernyataan Grotberg (1995) yang mengatakan bahwa

hal tersebut adalah kemampuan individu dalam memahami karakteristik

dirinya sendiri dan orang lain. Dengan demikian, individu pun mampu

menghadapi orang lain dengan komunikasi maupun dengan sebuah tindakan

(Grotberg, 1995).

Sumber resiliensi I can terakhir ditampilkan dengan mencari

hubungan saling percaya. Hal ini merupakan kemampuan individu untuk

menemukan individu lain yang dipercaya untuk membantu dalam

menyelesaikan masalah (Grotberg, 1995). Pernyataan Grotberg tersebut

diwujudkan dengan menceritakan permasalahan yang sedang dialami oleh

informan penelitian kepada orang terdekatnya seperti suami dan keluarga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

115

lain. Sama seperti penelitian sebelumnya yang mengatakan bahwa

perlakuan berbasis pasangan memungkinkan individu untuk berhasil

melakukan persiapan menghadapi tantangan psikososial dengan

menciptakan hal yang mendukung individu dalam menghadapi tantangan

yang memungkinkan di hadapi bersama (Lim, et al, 2014). Selain itu,

informan penelitian juga mencari teman-teman komunitas yang sudah

melakukan pengobatan yang akan dilakukan oleh informan penelitian

sehingga informan penelitian memiliki gambaran tentang pengobatan

tersebut. Hasil penelitian tersebut sesuai dengan pernyataan Grotberg

(1995) yang mengatakan bahwa individu juga dapat berbagi perasaan

dengan berdiskusi tentang permasalahan yang sedang dialami kepada

individu yang dipercaya. Pada penelitian sebelumnya mengatakan bahwa

individu yang memiliki emosi positif mampu melakukan pengungkapan

dengan menceritakan perasaan dan pikirannya (Mahleda & Hartini, 2012).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

116

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil

beberapa kesimpulan terkait sumber-sumber resiliensi penyintas kanker

payudara. Pertama, adanya alur dan keterkaitan satu sama lain antara

sumber-sumber resiliensi. Hal tersebut ditunjukkan dari dukungan sosial (I

have) yang diterima oleh informan. Dukungan tersebut memicu adanya

emosi positif bagi informan yaitu rasa aman, bersyukur dan perasaan

optimis (I am), sehingga informan dapat menunjukkan perilaku positif pula.

Perilaku positif tersebut ditampilkan dengan menolong dan mendukung

sesama penyintas kanker payudara serta memberi pengampunan bagi orang

yang menyakiti hati informan (I can).

Kedua, terdapat ciri khas yang ada pada tiap sumber-sumber

resiliensi. Pada I have, dukungan dapat diperoleh dari masa lalunya dan

dapat diperkuat saat informan mengalami keterpurukan. I have dapat

diperoleh dari masa lalu melalui kehadiran dan kedekatan informan dengan

keluarga. Akan tetapi, informan juga dapat memperoleh sumber I have dari

rekan kerja dan komunitas yang dekat dengan kehidupan informan. Hal

tersebut membuat informan dapat merasa lebih aman sehingga memiliki

kekuatan dari dalam diri (I am) untuk menghadapi keterpurukannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

117

Pada sumber I am, informan dapat menjadi mandiri dan bertanggung

jawab saat mengalami kanker payudara. Hal tersebut dikarenakan informan

terbiasa melakukan segala hal sendiri sejak kecil. Selain itu, disaat sakit

informan tetap menjalankan tugasnya sebagai ibu di rumah, aktif

bersosialisasi di lingkungan maupun di dalam komunitas, dan masih bekerja

untuk membiayai pengobatan kanker payudara. Dengan perilaku tersebut,

individu dapat dengan mudah menunjukkan keterampilan sosial dan

hubungan interpersonal dengan berinteraksi kepada orang lain (I can).

Keterampilan tersebut ditunjukkan dengan berkomunikasi pada anggota

keluarga maupun orang lain. Informan mampu mengkomunikasikan

perasaannya dan menyampaikan keinginannya kepada orang lain.

B. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan dalam penelitian ini ada pada metode yang digunakan.

Penelitian ini menggunakan metode deduktif atau analisis isi terarah yang

membuat peneliti terbatas pada kerangka penelitian yang menyesuaikan

dengan teori yang digunakan. Hal tersebut membuat penelitian ini kurang

mampu menganalisa temuan-temuan baru yang ditemukan dalam proses

pengambilan data. Selain itu, pertanyaan wawancara yang disajikan kepada

informan berbentuk leading question sehingga mengarahkan informan

untuk menjawab sesuai dengan kebutuhan penelitian. Pada penelitian ini

juga kurang mengeksplorasi pertanyaan sehingga dinamika sumber-sumber

resiliensi tidak maksimal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

118

C. Saran

1. Bagi Penyintas Kanker Payudara

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, penyintas kanker

payudara diharapkan dapat membangun sumber-sumber resiliensi yang

ada dalam diri penyintas.

2. Bagi Keluarga Penyintas Kanker Payudara

Anggota keluarga penyintas kanker payudara baiknya memberikan

kehadiran dan penerimaan sebagai bentuk dukungan kepada penyintas

kanker payudara. Melihat pentingnya dukungan secara emosional yang

diberikan keluarga dapat membangun perasaan aman bagi penyintas

kanker dalam mengembangkan proses resiliensi.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian terkait sumber-sumber resiliensi pada penyintas kanker

payudara sebaiknya diteliti dengan metode induktif dan dengan

menyajikan pertanyaan terbuka agar hasil penelitian menjadi lebih kaya.

Bila penelitian selanjutnya memiliki resiko serupa dengan

psychological bleeding pada penelitian ini, peneliti sebaiknya

menyediakan tenaga professional. Hal tersebut dilakukan untuk

mengantisipasi resiko yang berkelanjutan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

119

DAFTAR PUSTAKA

Baumgardner, R. S., & Crothers, M. K. (2009). Positive psychology. London:

Pearson Education.

Breast Cancer. (2018). Retrieved April 13, 2019, from

https://www.who.int/cancer/prevention/diagnosis-screening/breast-

cancer/en/

Buzzanell, P. M. (2010). Resilience: Talking, resisting, and imagining new

normalcies into being. Journal of Communication, 60(1), 1-14.

Carver, C. S. (1998). Resilience and thriving: Issues, model, and linkages. Journal

of Social Issues, 54(2), 245-266.

Cancer. (2018). Retrieved February 4, 2019, from https://www.who.int/cancer/en/

Damayanti, A. D., Fitriyah, & Indriani. (2008). Penanganan masalah sosial dan

psikologis pasien kanker stadium lanjut dalam perawatan paliatif.

Indonesian Journal of Cancer, 2(1), 30-34.

Desmita. (2007). Psikologi perkembangan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Dewi, F. I., Djoemaina, V., & Melisa. (2004). Hubungan antara resiliensi dengan

depresi pada perempuan pasca pengangkatan payudara (mastektomi).

Jurnal Psikologi, 2(2), 101-120.

Dorland, W. A. N. (2002). Kamus kedokteran dorland. Jakarta: EGC.

Fleming, J., & Ledogar, R. J. (2008). Resilience, an evolving concept: A review of

literature relevant to aboriginal research. Candian institutes of health

research, 6(2), 7-23.

Grogan, S., & Mechan, J. (2016). Body image after mastectomy: A thematic

analysis of younger women's written accounts. Journal of health

psychology, 22(11), 1480-1490.

Grotberg, E. (1995). A Guide to promoting resilience in children: Strengthening the

human spirit. Washington DC, America: Bernard van Leer Foundation.

Guntari, G. S., & Suariyani, N. (2016). Gambaran fisik dan psikologis penderita

kanker payudara post mastektomi di RSUP Sanglah Denpasar tahun 2014.

Archive of community health, 3(1), 24-35.

Hurlock, E. B. (1980). Psikologi perkembangan: Suatu pendekatan sepanjang

rentang kehidupan. Jakarta: Erlangga.

Maulida, M., & Hartini, N. (2012). Post-traumatic growth pada pasien kanker

payudara pasca mastektomi usia dewasa madya. Jurnal psikologi klinis dan

kesehatan, 1(2), 67-71.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

120

Jackson, R., & Watkin, C. (2004). The resilience inventory: seven essential skills

for overcoming life's obstacles and determining happiness. Selection &

Development Review, 20(6), 13-17.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2016). Bulan peduli kanker payudara,

2016. Retrieved from Infodatin kanker payudara:

www.depkes.go.id/article/view/17010500002/infodatin-kanker-

payudara.html

Kirana, L. A. (2016). Dukungan sosial dan resiliensi pada pasien kanker payudara

(studi kasus pada pasien kanker payudara yang sedang menjalani

kemoterapi). Jurnal Psikologi, 4(4), 829-837.

Lim, J. W., Shon, E. J., Paek, M., & Daly, B. (2014). The dyadic effects of coping

and resilience on psychological distress for cancer survivor couples.

Support Care Cancer, 22(12), 3209-3217.

Ngupadi, F. M., & Puspitadewi, N. S. (2017). Resiliensi pada survivor kanker

payudara pasca operasi. Jurnal Psikologi Pendidikan, 4(1), 1-12.

Nurmahani, Z. D. (2017). proses koping religius pada wanita dengan kanker

payudara. Psikologika, 22(1), 14-39.

Patrika, F. J., & Sulistyo, E. (2012). Hubungan antara efikasi diri dengan perilaku

mencari pengobatan pada penderita kanker payudara di RSUD Ibnu Sina

Gresik. Jurnal Psikologi Klinis dan Kesehatan Mental, 1(2), 138-144.

Patton, M. Q. (2002). Qualitative research and evaluations methods. London: Sage

Publication.

Prasetyo, A. R., & Kustanti, E. R. (2014). Bertahan dengan lupus: Gambaran

resiliensi pada odapus. Jurnal Psikologi, 13(2), 139-148.

Prastiwi, T. F. (2012). Kualitas hidup penderita kanker. Developmental and Clinical

Psychology, 1(1), 21-27.

Pratiwi, N. H., & Budiani, M. S. (2014). Kebermaknaan hidup survivor kanker

payudara setelah mastektomi. Jurnal Psikologi Teori dan Terapan, 30-37.

Putri, E. P., & Maulina, V. V. (2016). Gambaran kepuasan pernikahan pada

penyintas kanker serviks pasca pengobatan kanker. Jurnal Psikogenesis,

192-205.

Richardson, G. E. (2002). The metatheory of resilience and resiliency. Journal of

Clinic Psychology, 307-321.

Rinaldi. (2010). Resiliensi pada masyarakat kota padang ditinjau dari jenis kelamin.

Jurnal Ilmiah Psikologi, 3(2), 99-105.

Rutter, M. (1987). Psychosocial resilience and protective mechanisms.

Orthopsychiat, 57(3), 316-331.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

121

Ryff, C. D., & Singer, B. (2003). Flourishing under fire: Resilience as a prototype

of challenged thriving. 15-36.

Saputri, A., & Valentina, T. D. (2018). Gambaran resiliensi pada perempuan

dengan kanker payudara. Jurnal psikologi, 5(2), 287-296.

Sarafino, E. P. (1994). Health Psychology: Biopsychosocial interaction. USA: John

Wiley & Son Inc.

Sarafino, E. P. (2008). Health Psychology: Biopsychosocial Interaction. USA: The

College of New Jersey.

Sari, M., Dewi, Y. I., & Utami, A. (2012). Hubungan dukungan keluarga terhadap

motivasi pasien kanker payudara dalam menjalani kemoterapi di ruang

cendrawasih I RSUD Arif Achmad Provinsi Riau. Jurnal ners Indonesia,

2(2), 158-166.

Sarwono, S. W., & Meinarno, E. A. (2009). Psikologi sosial. Jakarta: Penerbit

Salemba Humanik.

Schulz, E., Holt, C. L., Caplan, L., Blake, V., Southward, P., Buckner, A., &

Lawrence, H. (2008). Role of spirituality in cancer coping among African

Americans: a qualitative examination. Cancer Survivor, 2(2), 104-115.

Shi, J., Chen, Z., Yin, F., Zhao, J., Zhao, X., & Yao, Y. (2016). Resilience as

moderator of the relationship between left-behind experience and mental

health of Chinese adolescent. International journal of Social psychiatry,

62(4), 1-8.

Sianipar, C. M., Nurmaini, & Darti, N. A. (2015). Pengalaman pasien kanker

payudara pada suku Batak yang menjalani kemoterapi. Idea Nursing

Journal, 6(3), 34-44.

Smith, A. (2013). Excellence in Recilience Adapt Faster Work Happier. The 7

Areas of Resilience, pp. 1-3.

Supratiknya, A. (2015). Metode penelitian kuantitatif & kualitatif dalam psikologi.

Yogyakarya: USD.

Supratiknya, A. (2018). Diktat metodologi penelitian. Yogyakarta: Fakultas

Psikologi, Universitas Sanata Dharma

Synder, C. R., Lopes, S. J., & Pedrotti, J. T. (2011). Positive psychology: The

scientific and partical explorations of human strengths. New York: Sage.

Taghian, A., El-Ghamry, M. N., & Merajver, S. D. (2018). Overview of the

treatment of newly diagnosed, non-metastatic breast cancer. In D. F. Hayes.,

& S. R. Vora (Ed.), UpToDate. Retrieved from

https://www.uptodate.com/contents/overview-of-the-treatment-of-newly-

diagnosed-non-metastatic-breast-cancer

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: KEKUATAN WANITA PENYINTAS KANKER PAYUDARA: DILIHAT …repository.usd.ac.id/35053/2/149114124_full.pdf · penyintas kanker payudara. Sumber-sumber resiliensi meliputi I have (dukungan

122

Utami, S. S., & Mustikasari. (2017). Aspek psikososial pada penderita kanker

payudara: studi pendahuluan. Jurnal Keperawatan Indonesia, 20(2), 65-74.

Wahyuni, D., Huda, N., & Utami, G. T. (2015). Studi fenomenologi: pengalaman

pasien kanker stadium lanjut yang menjalani kemoterapi. Jurnal

keperawatan, 2(2), 1041-1047.

Waluyo, A. (2004). Analisis masalah keperawatan pada klien keganasan

hematologi yang mendapatkan terapi medik kemoterapi. Jurnal

keperawatan, 8(1), 1-7.

Wolin, S., & Wolin, S. (1995). Resilience among youth growing up in substance

abusing families. Subtance abuse, 42(2), 415-429.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI