kejang demam pada anak

Upload: alma-palupi

Post on 14-Oct-2015

71 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

kejang demam dr.ommy

TRANSCRIPT

Kejang demam pada anak

Kejang demam pada anakDr Ommy Ariansih, Sp.ABagian Anak RS Islam JakartaMei 2009

Pendahuluan Kejang : kedaruratan perlu tindakan segeraKejang demam : ggn kejang paling sering pada anakSebagian besar berhenti sendiri kurang dari 5 menitTerapi segera jika kejang tidak berhenti setelah 5 menitKejang lama lebih sukar diatasiKejang lebih dari 30 menit sebabkan kematian sel saraf

Faktor demamCepatnya peningkatan suhu tubuh berperan penting terjadinya kejang demamPanas yg berperan pd kejang demam :Inf sal. pernapasanInf sal. pencernaanInf sal. kemihPasca imunisasiDerajat demam :75% anak dgn demam 39oC25% anak dgn demam > 40oCFaktor umurUmumnya KD pd umur 6 bln-6 thnPuncak tertinggi umur 17-23 bln85 % KD pertama terjadi pd umur < 4 thnKD sebelum umur 5-6 bln mungkin infeksi SSPKD menetap diatas umur 6 thn pertimbangkan Febrile Seizure plus (FS+)Faktor genGen berperan penting pada KDAnamnesis KD pada famili 7,5%Risiko KD pada saudara 2-3 x > dr pendudukRisiko selanjutnya pd turunan dgn satu anak penderita KD 10%Risiko meningkat 5% jika orangtua menderita KDPenurunan gen KD dpt : dominan, resesivePeranan faktor gen sehubungan dgn mutasi reseptor GABA

Perbedaan kejang atau bukan kejangKejang :Tidak dapat diprovokasiTimbul kapan saja dan dimana sajaDengan tahanan, kejang tidak berhentiPada kejang umum, anak tidak sadarSerangan menyerupai kejang :Dapat diprovokasiTimbul pada kondisi tertentu (untuk menarik perhatian,terlalu lama berdiri dll)Dengan tahanan, kejang berhentiAnak tetap sadar

Kejang demam sederhanaLama kejang < 15 menitKejang umum / kedua belah tubuhSerangan kejang 1x pada satu periode demamTidak ada kelainan neurologi pasca kejangKejang demam kompleksLama kejang > 15 menitKejang fokal / sebelah tubuhSerangan kejang > 1x dalam 24 jamAda kelainan neurologis pasca kejangKejang demam plus (FS+)Kejang demam pada anak umur > 6 tahunKejang demam bersamaan dgn epilepsiSerangan kejang yg sering > 13x/ tahunPhenotype Kejang DemamMutasi pada channel sodium & GABADiagnosis BandingMenggigil waktu demamSyncopeEnsefalopati akutSindrom hemolitik-uremiaEpilepsi mioklonik

Pemeriksaan Pemeriksaan paling penting : cairan otak (LCS)Semua anak dengan KD pertamaKebanyakan dokter melakukan LP pada kasus tertentuLP diharuskan pada bayi < 6 bulanLP dianjurkan pada anak < 18 bulan

Pemeriksaan gula darah & elektrolitPem EEG tidak dianjurkan pd KD sederhanaPemeriksaan EEGEEG dianjurkan pada KD kompleks abnormalitas 35-45 %Abnormalitas EEG berhubungan dgn seringnya serangan kejangKejadian abnormalitas paroksismal EEG risiko 5x menjadi epilepsi dibandingkan dengan yang EEG normal

Gambaran EEG

Tata laksanaBaringkan pasien posisi miring cegah aspirasiPertahanakan jalan napas baikAtasi kejang dengan obat anti kejang diazepam (intra-rectal)Turunkan suhu tubuh kalau perlu antipiretik intra-rectalObati penyakit infeksi penyebab demamLangkah pertamaResusitasiA. Airway : Bebaskan jalan napas, posisi,suction B. Breathing : berikan O2 100% C. Circulation: monitor nadi & tekanan darah, EKG D. Cek gula darah segera, koreksi Dextrose bila hipoglikemiaE. Establish : akses venaInvestigasi : menentukan etiologiAnamnesis dan pemeriksaan neurologi Glukosa,Na,K,Ca,Mg,DPL (jika ada indikasi)Bila perlu : kultur darah,AGD,kadar obat antikonvulsan,toksikologi,insulin & kortisol

Langkah kedua : Pemberantasan kejang Diazepam 0,2-0,5 mg/kg IV, IORektal : 5-10 kg : 5 mg, > 10 kg : 10 mg Diazepam 0,2-0,5 mg/kg IV, IORektal : 5-10 kg : 5 mg, > 10 kg : 10 mg Fenitoin : 15-20 mg/kg IV 5 menit,kejang tidak berhenti Status EpileptikusFenobarbital : 10-20 mg/kg IV atau IM 5 menit,kejang tidak berhenti 20 menit,kejang tidak berhenti kejang berhentiTh/rumat tergantung etiologi kejang berhentiTh/rumat tergantung etiologi kejang berhentirumatan Fenitoin 5-7 mg/kg/hr: 2 10 menit,kejang tidak berhenti kejang berhentiRumatan Fenobarbital 3-5 mg/kg/hari dibagi 2 dosis Status Epileptikus Refrakter, masuk ICU 21Langkah ketiga : ICU Tambahkan Fenobarbital 10-15 mg/kg , atau Midazolam bolus 0,15 mg/kg dilanjutkan 2 mikrogram/kg/menit infus drip Masih kejang Naikkan dosis 2 mikrogram/kg/menit setiap 5 menit sampai dosis max 24 mikrogram/kg/menit Bolus midazolam 0,15 mg/kg bila perluKejang (-) dalam 24 jam turunkanmidazolam 1 mikrokrogram/kg/menit tiap 15 menit.Note : Pasang jalur arteri & vena sentral bila perlu,monitor TD Monitor EEG jika ada Rumatan fenitoin dan fenobarbital tetap diberikan Jika selama tappering off midazolam kejang timbul lagi, berikan lagi midazolam dan pertahankan selama 24 jam

22Langkah ketiga : ICUJika dengan Midazolam sampai dosis maksimal masih kejang : Infus Tiopental bolus 2-4 mg/kg dilanjutkan 2-4 mg/kg/jam Hentikan pemberian midazolam dan fenobarbital Pertahankan rumatan fenitoin Obat-obat vasopresor mungkin diperlukan Jika ada EEG, naikkan dosis I mg/kg/jam tiap 30 menit sampai 6 mg/kg/jam sampai tidak ada gelombang kejang pada EEG Turunkan tiopental bertahap 25% dalam waktu 12 jam Berikan lagi fenobarbital selama tappering tiopental Kejang (-) selama 24 jam Titrasi ulang tiopental Setelah 3 hari, start ulang midazolam dan coba tappering-off tiopental, jika kejang timbul lagi naikkan dosis midazolam sampai dosis maksimal tiap 5 manit. Kejang (+) selama tappering tiopental 23Cara pemberian DiazepamIV (tanpa pengenceran), rektal,intraosseusKecepatan pemberian IV : 1-2 mg/menit, maksimum pemberian 2 kaliRektal sama efektifnya dengan IV asalkan benar cara pemberiannyaSebagian besar kejang berhenti dalam waktu 3 menit setelah pemberian Efek samping timbul jika pemberian IV terlalu cepat Efek samping : sedasi, apnea,depresi napas,hipotensi24Cara pemberian Diazepam rektal

25Cara pemberian Diazepam rektal

26Resiko berulangnya KD50% anak yg mengalami KD pertama sebelum umur 1 thn akan berulangHanya 9-12% pasien mengalami > 3x berulangKejang berulang kasus terjadi dalam 1 thnKD pada keluarga positifKejang terjadi pada tingkat suhu relatif rendah

Resiko epilepsi setelah KDPada KD kompleksJika sebelum KD perkembangan pasien abnormal/terlambatRiwayat epilepsi pada keluarga Kejadian epilepsi 2-7%Saat terjadi epilepsi :2% sebelum umur 5-7 thn4,5% pada umur 10 thn 5,5% pada umur 11-15 thn7% pada umur 25 thn Pencegahan KDDiperlukan oleh karena:Menakutkan orang yg menyaksikannyaMengakibatkan kerusakan otakMenurunkan IQ

Tiga tipe pencegahan :Selang-seling/intermitenTerus-menerus/continuousKejang lama/prolonged seizurePencegahan IntermitenOrangtua / pengasuh anak dpt mengenal demam secara diniBerikan obat turun panas jika suhu > 37,5oCDiazepam rectal jika suhu > 38,5oC5 mg BB < 10 kg10 mg BB > 10 kgDiazepam per oralDosis 0,3-0,5 mg/kgBB/hari (bagi 3 dosis)Pencegahan ContinuousAsam Valproat menurunkan KD berulang 12,8%Phenobarbital dosis 4-5 mg/kgBB/hari (bagi 2 dosis) menurunkan KD berulang 13% yg tidak terobati 34%Terutama pada pasien dgn resiko epilepsiKesimpulanPeran dokter jaga dan paramedis penting untuk mencegah kejang menjadi status epileptikusTentukan gejala yang tampak kejang atau bukan. Pemberian obat-obat anti kejang lini pertama (diazepam, fenitoin, fenobarbital) dengan baik dan benar sangat menentukan.Tatalaksana terhadap etiologi dan terapi suportif sangat menentukan untuk mencegah komplikasi kejang di kemudian hari 32KesimpulanAjarkan orang tua cara menggunakan diazepam rektal dengan benar

Bekali orang tua diazepam rektal untuk persediaan di rumah agar jika anak kejang di rumah orang tua bisa mengatasi kejang sehingga kejang tidak berubah menjadi kejang lama atau status epileptikus 33Terima kasih34