kejang demam
DESCRIPTION
kTRANSCRIPT
![Page 1: KEJANG DEMAM](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022070417/5695cf0d1a28ab9b028c5f11/html5/thumbnails/1.jpg)
Definisi
Adalah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu rektal di atas 38°C) yang disebabkan oleh suatu proses ekstrakranium
Anak yg sebelumnya pernah mengalami kejang tanpa demam tidak digolongkan sebagai penderita kejang demam
IDAI :
>1 bln
38oCSSP (-)
Epilepsi (-)
![Page 2: KEJANG DEMAM](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022070417/5695cf0d1a28ab9b028c5f11/html5/thumbnails/2.jpg)
![Page 3: KEJANG DEMAM](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022070417/5695cf0d1a28ab9b028c5f11/html5/thumbnails/3.jpg)
Demam
![Page 4: KEJANG DEMAM](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022070417/5695cf0d1a28ab9b028c5f11/html5/thumbnails/4.jpg)
Suhu Tubuh MenurunInfeksi
Radang
Alergi
Obat
Pirogen
Mengerahkan sel darah putih ke lokasi infeksi
Sel Darah Putih Memerangi Infeksi
Leukosit Meningkat
Infeksi dapat diatasi
Do not treat Do not treat Low grade Low grade
fever!fever!
Bagaimana Demam terjadi?
![Page 5: KEJANG DEMAM](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022070417/5695cf0d1a28ab9b028c5f11/html5/thumbnails/5.jpg)
Penyebab Demam
NON-INFEKSINON-INFEKSI AlergiAlergi TraumaTrauma Auto-imunAuto-imun Tumbuh GugiTumbuh Gugi
INFEKSIINFEKSI VirusVirus BakteriBakteri
37 38 4037 38 40
![Page 6: KEJANG DEMAM](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022070417/5695cf0d1a28ab9b028c5f11/html5/thumbnails/6.jpg)
InputInputUjung saraf & suhu Ujung saraf & suhu
darahdarah
HypothalamusHypothalamusSet pointSet point
OutputOutputSuhu/temperatur Suhu/temperatur
tubuhtubuh
Thermostat Thermostat Homothermal Homothermal 3737C/98.6C/98.6F; pm > amF; pm > am
HypothalamusHypothalamus
Mekanisme Pengaturan Suhu Tubuh
![Page 7: KEJANG DEMAM](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022070417/5695cf0d1a28ab9b028c5f11/html5/thumbnails/7.jpg)
Suhu dinginSuhu dingin Suhu panasSuhu panas
set point meningkat
set point menurun
m’hasilkan panas:
menggigil
mengerutkan pembuluh darah -> pucat
melepas panas:
melebarkan pembuluh darah
b’keringat
nafas lebih cepat
Hypothalamic - Pada Umumnya
![Page 8: KEJANG DEMAM](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022070417/5695cf0d1a28ab9b028c5f11/html5/thumbnails/8.jpg)
Kelirumologi Demam?dikompres saja pakai air es agar suhunya turun
Fakta:
apabila diberi air dingin, otak kita akan menyangka bahwa suhu diluar tubuh dingin sehingga otak akan memerintahkan tubuh untuk menaikkan suhunya dengan cara menggigil sehingga memproduksi panas.
Akibatnya suhu tubuh anak bukannya turun, melainkan tambah panas
![Page 9: KEJANG DEMAM](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022070417/5695cf0d1a28ab9b028c5f11/html5/thumbnails/9.jpg)
Kejang
![Page 10: KEJANG DEMAM](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022070417/5695cf0d1a28ab9b028c5f11/html5/thumbnails/10.jpg)
Kejang Kejang demamdemam
EpilepsiEpilepsi MeningitiMeningitiss
EnsefalitiEnsefalitiss
DemamDemam PencetusPencetus Tidak ada Tidak ada kaitannya kaitannya
Salah satu Salah satu gejalanyagejalanya
Kelainan Kelainan otakotak
(-)(-) (+)(+) (-)(-)
Kejang Kejang berulangberulang
(-)(-) (+)(+) (+)(+)
PenurunPenurunan an kesadarakesadarann
(-)(-) (-)(-) (+)(+)
PERBANDINGANPERBANDINGAN
![Page 11: KEJANG DEMAM](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022070417/5695cf0d1a28ab9b028c5f11/html5/thumbnails/11.jpg)
Insidensi Kejang
Usia:Hirtz & Nelson, 1992:
usia rata-rata mulainya KD antara 18-22 bln IDAI : > 1 bulan , terjadi 2-5 % 6 bln-3 thn, tertinggi 18 bln
Jenis kelamin:Laki-laki > Perempuan
Lumbantobing S.M. 1,25 : 1
Millichap 1,4 : 1
![Page 12: KEJANG DEMAM](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022070417/5695cf0d1a28ab9b028c5f11/html5/thumbnails/12.jpg)
Penyebab Kejang Demam
Faktor2 yg berperan:
1. Demam itu sendiri
2. Efek produk toksik drpd microorganisme thdp otak
3. Respon alergik atau keadaan imun yg abnormal oleh infeksi
4. Perubahan keseimbangan cairan atau elektrolit
5. Ensefalitis viral yg ringan yg tidak diketahui atau ensephalopathy toksik sepintas
6. Gabungan semua faktor tersebut diatas
![Page 13: KEJANG DEMAM](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022070417/5695cf0d1a28ab9b028c5f11/html5/thumbnails/13.jpg)
Penyebab demam pada 297 penderita KDLumbantobing S.M.
Penyebab denam Jumlah penderita
Tonsilitis dan/atau faringitis 100
Otitis media akut 91
Enteritis/gastroenteritis disertai dehidrasi 44
Bronkopneumonia 38
Enteritis/gastroenteritis 22
Bronkitis 17
Morbili 12
Varicella 1
DHF 1
Tidak diketahui 66
![Page 14: KEJANG DEMAM](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022070417/5695cf0d1a28ab9b028c5f11/html5/thumbnails/14.jpg)
Tinggi suhu badan pada KD Lumbantobing S.M.
Tinggi Suhu Jumlah penderita Presentase
37,8 - 38,0 22 11
38,1 - 38,5 58 29
38,6 - 39,0 40 20
39,1 - 39,5 27 13,5
39,6 - 40,0 36 18
40,1 - 40,5 10 5
41,6 - 41,0 7 3,5
41,1 - 41,5 1 0,5
Suhu yg dapat mencetuskan serangan kejang ialah suhu sebelum terjadinya kejang
![Page 15: KEJANG DEMAM](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022070417/5695cf0d1a28ab9b028c5f11/html5/thumbnails/15.jpg)
Faktor Genetik20 – 25 % pederita KD mempunyai keluarga dekat (orang
tua dan saudara kandung) yang juga pernah menderita KD
Knudsen FU , Tsuboit
• Lokus genetik kejang demam :
– Kromosom 8 q 13- 21 FEB 1 B– Kromosom 19 p 13,3 FEB 2– Kromosom 2 q23-24 FEB 3– Kromosom 5 q 14-15 FEB 4– Kromosom 6 q 22-24 FEB 5
• Diturunkan autosomal dominan dengan penetrasi tidak lengkap
![Page 16: KEJANG DEMAM](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022070417/5695cf0d1a28ab9b028c5f11/html5/thumbnails/16.jpg)
Patofisiologi
![Page 17: KEJANG DEMAM](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022070417/5695cf0d1a28ab9b028c5f11/html5/thumbnails/17.jpg)
17
Hipoksemia Iskemia Hipoglikemia
Gangguan produksi ATP
Perubahan permeabilitas membran neuron
Pompa Sodium Potasium gagal
Natrium ke dalam sel>>
Hipomagnesemia
Hipokalsemia
Depolarisasi
Pelepasan muatan listrik berlebihan.
KEJANG
Enzym Glutamic Acid Decarboxylase ↓
GABA ↓
Excitatory > Inhibitory
Iskemia Hipoksemia Hipoglikemia
Gangguan produksi ATP Enzym Glutamic Acid Decarboxylase ↓
Natrium ke dalam sel>>
Depolarisasi
Patofisiologi kejang neonatus
![Page 18: KEJANG DEMAM](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022070417/5695cf0d1a28ab9b028c5f11/html5/thumbnails/18.jpg)
Terjadi pada suhu > Terjadi pada suhu > 38.3C38.3C
6 bulan – 5 tahun; 6 bulan – 5 tahun; Tersering pada BATITA!!Tersering pada BATITA!!
Jarang: Jarang: < 6 bln atau > 3 thn < 6 bln atau > 3 thn
Terjadi pada 24 jam Terjadi pada 24 jam pertamapertama
Semakin besar anak saat Semakin besar anak saat pertama kali serangan, pertama kali serangan, semakin kecil semakin kecil kemungkinan kemungkinan kejangnya berulangkejangnya berulang
Hanya dialami Hanya dialami oleh 1 dari 25–oleh 1 dari 25–40 anak demam; 40 anak demam;
Kejang bisa Kejang bisa berulang pada berulang pada 1/3 anak kejang 1/3 anak kejang demamdemam
SEBERAPA SERING?
KARAKTERITIKKARAKTERITIK
![Page 19: KEJANG DEMAM](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022070417/5695cf0d1a28ab9b028c5f11/html5/thumbnails/19.jpg)
Klasifikasi Kejang Demam
1. Prichard & Mc Greal (1956)
2. Livingstone (1954)
3. Fukuyama (1963)
IDAI ?
![Page 20: KEJANG DEMAM](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022070417/5695cf0d1a28ab9b028c5f11/html5/thumbnails/20.jpg)
Kejang Demam
Prichard & Mc Greal Livingstone Fukuyama
Klasifikasi & Uraian
KD Sederhana KD Sederhana KD Sedehana
1 Kejang bersifat simetris 1 Kejang bersifat umum 1 Tidak ada riwayat epilepsi dalam keluarga
2 Usia: 6 bln - 4 thn 2 Kejang berlangsung singkat ( <15 mnt ) 2 Tidak ada riwayat cidera otak oleh penyebab apapun
3 Suhu 100'F (37,78'C) atau lebih 3 Usia waktu KD pertama muncul < 6 thn 3 Serangan KD pertama terjadi antara 6 bln - 6 thn
4 Kejang berlangsung < 30 mnt 4 Frekuensi serangan 1-4 kali dalam setahun 4 Kejang berlangsung tidak lebih dari 20 mnt
5 Fungsi saraf normal dan setelah kejang tetap normal
5 EEG normal 5 Tidak bersifat fokal
6 EEG setelah tidak demam normal
6 Tidak didapatkan gangguan atau abnormalitas pasca kejang
7 Sebelumnya juga tidak didapatkan abnormalitas neurologis atau abnormalitas perkembangan
8 Kejang tidak berulang dalam waktu singkat
KD tidak khas Epilepsi yg dicetuskan demam KD Kompleks
1 KD yg tidak memenuhi butir KD sederhana diatas
1 Kejang berlangsung lama atau bersifat fokal/setempat
1 Bila KD tidak memenuhi kriteria KD sederhana diatas
2 Usia penderita lebih dari 6 thn saat serangan KD pertama
3 Frekuensi serangan kejang melebihi 4 kali dalam setahun
4 EEG yg dibuat setelah anak tidak demam lagi adalah abnormal
![Page 21: KEJANG DEMAM](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022070417/5695cf0d1a28ab9b028c5f11/html5/thumbnails/21.jpg)
IDAI (2004)
![Page 22: KEJANG DEMAM](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022070417/5695cf0d1a28ab9b028c5f11/html5/thumbnails/22.jpg)
1. Kejang Partial
2. Kejang Generalisata Kejang absence ( petit mal )
hilangnya kesadaran secara singkat contoh, mungkin pasien tiba-tiba menghentikan pembicaraan, menatap kosong, atau berkedip-kedip dengan cepat.
Kejang tonik-klonik ( grand mal )
Kejang tonik-klonik adalah kejang epilepsi yang klasik. Kejang tonik-klonik diawali oleh hilangnya kesadaran dengan cepat. Pada fase tonik, otot-otot berkontraksi dan posisi tubuh mungkin berubah
Kejang tonik-klonik demam, yang sering disebut sebagai kejang demam, paling sering terjadi pada anak berusia kurang dari 5 tahun. Teori menyarankan bahwa kejang ini disebabkan oleh hipernatremia yang muncul secara cepat yang berkaitan dengan infeksi virus atau bakteri. Kejang ini umumnya berlangsung singkat, dan mungkin terdapat predisposisi familial. Pada beberapa kasus, kejang dapat berlanjut melewati masa anak dan anak mungkin mengalami kejag non demam pada kehidupan selanjutnya.
Kejang tonik
Peningkatan mendadak tonus otot (menjadi kaku, kontaksi) wajah dan tubuh bagian atas, fleksi lengan dan ekstensi tungkai, mata dan kepala mungkin berputar ke satu sisi, dapat menyebabkan henti nafas.
Kejang klonik
Gerakan menyentak, repetitif, tajam, lambat, dan tungal atau multipel di lengan, tungkai, atau torso Kejang mioklonik
Kontraksi mirip syok mendadak yang terbatas dibeberapa otot atau tungkai, cenderung singkat. Kejang atonik
Hilangnya secara mendadak tonus otot disertai lenyapnya postur tubuh.
![Page 23: KEJANG DEMAM](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022070417/5695cf0d1a28ab9b028c5f11/html5/thumbnails/23.jpg)
![Page 24: KEJANG DEMAM](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022070417/5695cf0d1a28ab9b028c5f11/html5/thumbnails/24.jpg)
DiagnosisAnamnesis :
•Adanya kejang, jenis kejang , kesadaran, lama kejang•Suhu sebelum/saat kejang, frekuensi dalam 24 jam, interval, keadaan anak pasca kejang•Penyebab demam di luar infeksi susunan saraf pusat (gejala infeksi saluran napas akut/ISPA, infeksi saluran kemih/ISK. Otitis media akut/OMA, dll)•Riwayat perkembangan, riwayat kejang demam dan epilepsi dalam keluarga•Singkirkan penyebab kejang yang lain (misalnya diare/muntah yang mengakibatkan gangguan elektrolit, sesak yang mengakibatkan hipoksemia, asupan kurang yang dapat menyebabkan hipoglikemia)
Pemeriksaan Fisik :•Kesadaran : apakah terdapat penurunan kesadaran•Suhu tubuh: apakah terdapat demam•Tanda rangsang meningeal: kaku kuduk, Bruzinski I dan II, Kernique, Lasuque dan pemeriksaan nervus cranial•Tanda peningkatan tekanan intrakranial: ubun ubun besar (UUB) membonjol, papil edema•Tanda infeksi di luar susunan saraf pusat seperti infeksi saluran pernapasan, faringitis, otitis media, infeksi saluran kemih dan lain sebagainya yang merupakan penyebab demam•Pemeriksaan neurologi: tonus, motorik, reflex fisiologis, reflex patologis11
Pemeriksaan Penunjang :
• Lab darah tepi, kadar gula darah, elektrolit, dapat dilakukan atas indikasi
• EEG
• Radiologis Ro kepala, CT-scan, MRI
• Kemungkinan kelainan lain maka lakukanlah pemeriksaan cairan serebrospinalis, punksi lumbal
![Page 25: KEJANG DEMAM](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022070417/5695cf0d1a28ab9b028c5f11/html5/thumbnails/25.jpg)
![Page 26: KEJANG DEMAM](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022070417/5695cf0d1a28ab9b028c5f11/html5/thumbnails/26.jpg)
Diagnosa BandingPenyebab dari kejang itu didalam atau diluar susunan saraf pusat (otak). Oleh sebab itu perlu waspada untuk menyingkirkan dahulu apakah ada kelainan organis di otak.
Kelainan didalam otak biasanya karena infeksi, misalnya meningitis, ensefalitis, abses otak dan lain-lain.
Kejang demam sederhana atau epilepsi yang diprovokasi oleh demam.
Menggigil karena demam ex : malaria
![Page 27: KEJANG DEMAM](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022070417/5695cf0d1a28ab9b028c5f11/html5/thumbnails/27.jpg)
Perjalanan PenyakitMortalitas 0,65-0,75 %Perkembangan mental dan neurologi normal bila sebelumnya normal Gejala sisa hemiparesis, diplegia, koreoatetosis, regiditas deserebras, hiperaktifitas Ggn intelektual dan ggn belajar jarang terjadi, IQ lebih rendah pd penderita KD yang lama dan alami komplikasi Kejadian epilepsi pada KD bervariasi sekitar 2,5 %2-3 kali lebih banyak dari populasi umumKD berulang 2 kali lebih bayak alami epilepsi dibanding tidak berulang. Faktor risiko epilepsi:
Ggn neurologi,riwayat kejang tanpa demam dalam keluarga, kejang fokal/> 15 mnit
![Page 28: KEJANG DEMAM](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022070417/5695cf0d1a28ab9b028c5f11/html5/thumbnails/28.jpg)
Serangan berulang:
Satu episode KD dapat terdiri dari satu, dua, tiga atau lebih serangan kejang.
30 -35% alami kejang berulang
( berulang lebih dari 3, 9-17 %, 75 % berulang dalam 1 tahun)
50 % berulang pada anak < 1 tahun. risiko berulang kejang pada anak > 1 tahun : 28 %
Risiko berulang lebih sering pada anak dengan perkembangan abnormal , riwayat epilepsi pada keluarga,
![Page 29: KEJANG DEMAM](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022070417/5695cf0d1a28ab9b028c5f11/html5/thumbnails/29.jpg)
Penatalaksanaan Penderita KD
Terapi pada fase akut
Pengobatan profilaksis terhadap kambuhnya KD
![Page 30: KEJANG DEMAM](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022070417/5695cf0d1a28ab9b028c5f11/html5/thumbnails/30.jpg)
Terapi pada fase akut1. Penderita dimiringkan, mencegah aspirasi ludah atau lendir dari mulut2. Jalan nafas dijaga agar tetap terbuka3. Bila perlu berikan oksigen4. Fungsi vital, keadaan jantung, tekanan darah, kesadaran, diikuti seksama5. Perhatikan kebutuhan dan keadaan cairan, kalori dan elektrolit6. Suhu yang tinggi harus segera diturunkan:
– Kompres dingin, selimut dan pembungkus badan harus dibuka– Pemberian obat penurun panas: asetaminofen atau antipiretik lainnya
7. Bila masih kejang:– Diazepam IV atau per rectum
• 5 mg bila BB < 10 kg, 10 mg bila > 10 kg– Fenobarbital dgn dosis awal IM
• 30 mg untuk neonatus• 50 mg untuk usia 1 bln – 1 thn• 75 mg untuk usia > 1 thn
Bila masih kejang :• 15 mnt kemudian – ulangi pemberian diazepam dgn dosis yang sama• 4 jam kemudian berikan fenobarbital dengan dosis
• Hari pertama dan kedua : 8-10 mg/kgBB/hr - 2 dosis• Hari berikutnya sampai demam reda : 4-5 mg/kgBB/hr - 2 dosis
![Page 31: KEJANG DEMAM](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022070417/5695cf0d1a28ab9b028c5f11/html5/thumbnails/31.jpg)
APRC 2007
![Page 32: KEJANG DEMAM](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022070417/5695cf0d1a28ab9b028c5f11/html5/thumbnails/32.jpg)
Dosis Antikonvulsif
![Page 33: KEJANG DEMAM](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022070417/5695cf0d1a28ab9b028c5f11/html5/thumbnails/33.jpg)
Pengobatan profilaksis terhadap kambuhnya KD
3 upaya yang dapat dilakukan:1. Profilaksis intermiten, pada waktu demam
1. Obat antikonvulsan segera diberi begitu diketahui anak demam.2. Diazepam oral atau rectum.
1. Dosis per oral 0,5 mg/kgBB/hr dibagi 3 dosis2. Dosis per rectum 5 mg pada usia < 3 thn; 10 mg pada usia > 3 thn
2. Profilaksis terus menerus, dengan obat antikonvulsan tiap hari1. Pemberian fenobarbital rumatan dapat mengurangi kambuhnya KD2. Obat lain yg dapat digunakan ialah asam valproat (20-40 mg/kgBB/hr)
Asam valproat lebih sedikit mengakibatkan gangguan atau perubahan tingkah laku, namun bersifat hepatotoksik
3. Mengatasi segera bila terjadi kejang
Kambuhnya KD perlu dicegah, karena serangan kejang merupakan pengalaman yg menakutkan dan mencemaskan bagi keluarga
Phenitoin dan karbamazepin tidak efektifPengobatan jangka panjang dipertimbangkan
pada kejang demam komplek dengan faktor risiko
Diberikan selama 1 tahun
![Page 34: KEJANG DEMAM](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022070417/5695cf0d1a28ab9b028c5f11/html5/thumbnails/34.jpg)
Langkah promotif / preventifFaktor risiko berulang - riwayat kejang dalam keluarga- usia < 18 bulan - suhu tubuh saat kejang,- lama demam saat awitan kejang, - riwayat epilepsi dalam keluarga
Faktor risiko epilepsi- ggn neurodevelopmental- kejang demam komplek- epilepsi dalam keluarga- lebih dari 1 kali kejang demam kompleks
![Page 35: KEJANG DEMAM](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022070417/5695cf0d1a28ab9b028c5f11/html5/thumbnails/35.jpg)
Rujukan
Perlu rawat inap Kejang demam komplek Hiperpireksia Usia < 6 bulan Kejang demam pertama Dijumpai kelainan neurologis
![Page 36: KEJANG DEMAM](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022070417/5695cf0d1a28ab9b028c5f11/html5/thumbnails/36.jpg)
Edukasi
Beberapa hal yang harus dikerjakan, bila kembali kejang .
Tetap tenang dan tidak panik.
Kendorkan pakaian yang ketat terutama disekitar leher
Bila tidak sadar, posisikan anak terlentang dengan kepala miring. Bersihkan muntahan atau lendir di mulut atau hidung. Walaupun kemungkinan lidah tergigit, jangan memasukan sesuatu ke dalam mulut.
Ukur suhu, observasi dan catat lama dan bentuk kejang.
Tetap bersama pasien selama kejang.
Berikan diazepam rektal. Dan jangan diberikan bila kejang telah berhenti.
Bawa ke dokter atau rumah sakit bila kejang berlangsung 5 menit atau lebih.
![Page 37: KEJANG DEMAM](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022070417/5695cf0d1a28ab9b028c5f11/html5/thumbnails/37.jpg)