kejang demam
DESCRIPTION
asdTRANSCRIPT
BED SIDE TEACHINGPreseptor :
Linda Marlina, dr., Sp.A, M.Kes.
Disusun Oleh :Nurul Fauziah Mahmudah 12100114022
BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAKPROGRAM PENDIDIKAN POFESI DOKTER (P3D)
FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
RS MUHAMMADIYAH2015
Nama : An. KR Jenis Kelamin : Perempuan Alamat : Jl. Suryalaya XVI RT 09 RW 04
Cijagra – Lengkong Tanggal lahir : 11 Februari 2014 Umur : 14 bulan 6 hari Anak ke : 3 dari 3 bersaudara Masuk RS : 16 April 2015, pukul 21.10 Tanggal pemeriksaan : 17 April 2015
Identitas Pasien
Ibu Nama :Ny. D Umur : 40 tahun Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Ayah Nama : Tn. F Umur : 40 tahun Pekerjaan : Pegawai Swasta
Identitas Orang Tua Pasien
Pasien datang dengan keluhan kejang 10 menit sebelum masuk IGD RS Muhamadiyah. Kejang dirasakan selama kurang dari 2 menit. Sebelum kejang pasien tampak sadar, tapi saat kejang tidak sadar. Kejang berupa adanya kaku pada kedua tangan dan kaki pasien, dan gerakan mata mendelik ke atas. Setelah kejang, pasien sadar kembali. Kejang ini terjadi 1 kali dalam waktu 24 jam. Keluhan kejang ini baru pertama kali dirasakan oleh pasien.
Anamnesis : alloanamnesisKeluhan Utama : Kejang
Keluhan kejang didahului dengan demam yang tinggi sebelum terjadinya kejang. Suhu pada saat masuk ke IGD 39,2 0C. Pasien mengaku demam dirasakan sudah sejak 1 hari yang lalu pukul 4 subuh, sekitar 17 jam yang lalu, dan terus-menerus. Keluhan juga disertai dengan batuk dan pilek sejak 4 hari yang lalu. Batuk yang dirasakan terus-menerus, dan berdahak. Dahaknya berwarna putih, jumlah sedikit, agak kental dan tidak berdarah. Keluhan juga disertai mencret 2 kali dengan konsistensi cair, terdapat sedikit ampas namun tidak berdarah atau berlendir. Keluhan juga disertai muntah sebanyak 1 kali yang berisi cairan dan makanan namun tidak ada darah. Ibu pasien mengaku selama sakit anaknya terlihat sakit jika menelan dan rewel saat diberi makan.
Kejang tidak disertai sakit kepala hebat, muntah terus-menerus, kehilangan kesadaran setelah kejang dan kaku pada leher. Kejang tidak disertai dengan lemah pada kedua tangan dan kaki. Tidak ada cairan yang keluar dari telinga maupun nyeri telinga. Tidak ada suara mengorok, batuk menggonggong. Orang tua pasien juga menyangkal riwayat trauma kepala sebelumnya. Tidak ada keluhan nyeri dan tidak ada perubahan jumlah dan frekuensi BAK.
Pasien mengaku baru pertama kali mengalami keluhan tersebut. Baik kakak maupun orang tua pasien tidak pernah mengalami keluhan yang sama dengan pasien pada saat kecil. Pasien mengaku sudah berobat ke klinik dan diberikan obat penurun panas (parasetamol syrup) dan antibiotik (cefixime) namun keluhan tidak membaik. Pasien mengaku ketika dibawa ke IGD RS Muhammadiyah diberi obat yang dimasukkan ke anus dan dipasang infus. Pasien di rawat selama satu hari, kejang menghilang namun demam masih ada.
Riwayat Penyakit KeluargaTidak ada anggota keluarga pasien yang mengalami keluhan yang sama dengan pasien, baik kakak ataupun orangtua pasien.
Riwayat Penyakit Dahulu• Keluhan belum pernah dialami pasien
sebelumnya. Orang tua pasien mengatakan bahwa pasien jarang sakit.
Riwayat Makanan0-6 bulan : ASI eksklusif7 bulan – sekarang : Susu formula + bubur nasiPasien makan 3x1 hari dengan makanan yang bergizi (nasi, sayur, ayam)
Riwayat Imunisasi Pasien sudah mendapatkan imunisasi
dasar yang lengkap Vaksin Sudah / Belum
Usia
BCG Sudah 1 bulan
Hepatitis B Sudah 0,1,6 bulan
Polio Sudah 0, 2, 4, 6 bulan
DPT Sudah 2, 4, 6 bulan
Campak Sudah 9 bulan
Riwayat kehamilan dan Persalinan:• Selama mengandung pasien, gizi kehamilan
ibu pasien cukup baik dan tidak pernah sakit ataupun konsumsi obat-obatan tertentu. Ibu pasien rajin kontrol rutin ke dokter. Pasien lahir dari ibu P3A0, cukup bulan, letak kepala, lahir spontan, ditolong oleh bidan, langsung menangis, air ketuban jernih, dengan berat badan 4,2 kg dan panjang badan 52 cm.
Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan Orang tua pasien mengatakan bahwa sekarang anaknya sudah bisa bicara 2 kata dan sudah bisa berjalan dengan bantuan.
Motorik kasar : sudah bisa tengkurap usia 4 bulan, merangkak 6 bulan, duduk 8 bulan,
berjalan dengan bantuan 11 bulan Motorik halus : sudah bisa mengambil makanan
dengan 2 jari, sudah bisa memegang pensil.
Bahasa : sudah bisa mengucapkan 2 kata Sosial : menunjuk apa yang diinginkan
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang Kesadaran : Compos mentis, rewel Nadi : 110 x/menit, regular, equal,
isi cukup Respirasi : 54 x/menit,
abdominotorakal Suhu : 38,3º C Tekanan darah : 100/70 mmHg
Pemeriksaan Fisik
Umur : 14 bulan 6 hari Berat badan : 10 kg Tinggi badan : 75 cm Lingkar kepala : 48 cm Lingkar dada : 48 cm TB/U : 0 s/d -2 SD normal BB/U : 0 s/d +2 SD normal HC/U : +2 s/d +1 SD normal BB/TB : +1 SD normal Status Gizi : BB x 100 % =
BB Ideal 10 X 100% = 108,69 normal 9,2
Kesimpulan Gizi baik
Antropometri
Pemeriksaan Fisik Kulit : sianosis –, pucat - Otot : tidak ada atrofi Tulang : tidak ada deformitas Sendi : tidak ada kelainan Kepala : normocephal, simetris
◦ Bentuk : tidak ada kelainan bentuk◦ Mata : letak simetris, conjunctiva anemis -/-,
sclera ikterik -/-, pupil bulat isokor, reflek cahaya +/+
◦ Hidung : deviasi septum -, PCH -, sekret +/+◦ Telinga : simetris, sekret -/- ◦ Mulut : perioral sianosis -, mukosa mulut basah◦ Tonsil : T1/T1◦ Faring: hiperemis (+)
Leher : pembesaran KGB -, pembesaran tiroid -
Thoraks: simetris, bentuk kanan = kiri, retraksi interkostal -
◦ Pulmo: bentuk normal, simetris, VBS kanan=kiri, ronchi -/-, wheezing -/-
◦ Cor : S1 dan S2 murni reguler, murmur -, gallop –, ictus kordis tidak tampak,
ictus kordis terpalpasi pada ICS 4 linea midklavikularis sinistra
Abdomen : ◦I : datar, hiperemis -◦P : lembut, massa -, turgor kulit baik◦P : timpani◦A : bising usus + normal◦Hepar : hepar tidak teraba◦Lien : lien tidak teraba
Extrimitas :
Gerakan : aktif Tonus : normal
Atas Bawah
Edema -/-
Sianosis (-)
Deformitas (-)
Akral hangat
Capillary refill < 2 detik
Edema -/-
Sianosis (-)
Deformitas (-)
Akral Hangat
Capillary refill < 2 detik
Status neurologis Reflex fisiologi : (+/+) Reflek patologi : (-/-) Saraf otak : tidak diperiksaRangsang meningen Kaku kuduk : (-) Brudzinski I/II/III: (-/-/-) Laseque : (-) Kernig : (-)
Resume…
Seorang anak perempuan usia 14 bulan mengalami kejang sejak 10 menit sebelum masuk rumah sakit. Kejang muncul tiba-tiba, berlangsung selama 2 menit dan hanya berlangsung 1 kali dalam 24 jam. Kejang dikarakteristikan dengan kaku pada kedua tangan dan kaki, mata mendelik ke atas, dan selama kejang pasien tidak sadarkan diri. Setelah kejang pasien sadar kembali.
Kejang didahului dengan demam tinggi, batuk berdahak, pilek, dan pasien rewel.
Keadaan Umum: tampak sakit sedang, komposmentis, rewel
Febris, takipneu, tanda vital lainnya dalam batas normal
Pemeriksaan fisik : sekret pada hidung +/+, hiperemis (+) pada faring, dan pemeriksaan fisik lain dalam batas normal
USULAN PENATALAKSANAANTerapi umumTirah baringKebutuhan diet 1000 kkal/hari terdiri dari bubur nasi Jaga hiegenitas
Terapi khusus Kebutuhan cairan menurut Holiday Segar
IVFD RL 100 mL/kgBB/hari = 100x10Total kebutuhan cairan= 1000 cc/24 jam= 41,6 ml/jam
Mukolitik Ambroksol, dosis: 0,5 mg/kg/kali
pada pasien ini : 5 mg/kali = 1/2 sendok takar 2 kali sehari Antibiotik
Amoxicillin syrup, dosis: 7,5-25 mg/kg/kalipada pasien ini : 100 mg/kali = 1 sendok takar 3 kali sehari
◦Antikonvulsi Diazepam (dosis 0,3-0,5 mg/kgBB)
3 mg jika kejang Diazepam rectal 5 mg BB<10 kg
Diberikan 5 mg.◦Antipiretik Parasetamol sirup (dosis 10 mg/kgBB/x)
100 mg/x setiap 4-6 jam sekalisediaan: 120 mg/ 5ml 1 corg.
Pencegahan Untuk menghindari terjadinya kejang,
beritahukan bahwa ketika pasien mengalami panas segera berikan obat penurun panas.
PENYULUHAN
Edukasi orangtua :◦Kemungkinan kejang kembali◦Persiapannya : Sedia obat anti kejang dan obat penurun panas dirumah.
Beritahu cara pemberiannya.