kejang demam

49
KEJANG DEMAM Dr. Romy W, M.Sc, Sp.A Bagian Ilmu Kesehatan Anak RSUD Sanjiwani, Gianyar 07 November 2012

Upload: nidhasavitri

Post on 16-Sep-2015

33 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

ppt kejang demam

TRANSCRIPT

  • KEJANG DEMAMDr. Romy W, M.Sc, Sp.A

    Bagian Ilmu Kesehatan AnakRSUD Sanjiwani, Gianyar

    07 November 2012

  • Apa penyebab kejang ?

  • DefinisiKejang Demam: Bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhutubuh (suhu rektal diatas 38% ) yang disebabkanoleh suatu proses ekstrakranium

    Konsensus kejang demam 2006

  • KRITERIA KEJANGDIAGNOSIS KEJANG SERING DARI ANAMNESIS MEMBEDAKAN SERANGAN KEJANG DENGAN MENYERUPAI KEJANGDIAGNOSIS KD TIDAK SELALU MUDAH: Ensefalopati dengan demam, ensefalitis & meningitis Mengigil pada demam (sianosis peribukal) Agitasi atau delirium pada keadaan demam Epilepsi yang di presipitasi demam

    IRAWAN M., 2002, ROTH HI., DKK, 1998

  • PERBEDAAN ANTARA KEJANG DAN SERANGAN YANG MENYERUPAI KEJANGSUMBER : SMITH DKK (1998), IRAWAN M. 2002

    KeadaanKejangMenyerupai kejangOnsetLama seranganKesadaran SianosisGerakan ekstremitasStereotipik seranganLidah tergigit atau luka lainGerakan abnormal bola mataFleksi pasif ekstremitasDapat diprovokasiTahanan terhadap gerakan pasifBingung pasca seranganIktal EEG abnormalPasca iktal EEG abnormalTiba-tibaDetik / menitSering tergangguSeringSinkronSelaluSeringSelaluGerakan tetap adaJarangJarangHampir selaluSelaluSelalu Mungkin gradualBeberapa menitJarang tergangguJarangAsinkronJarangSangat jarangJarangGerakan hilangHampir selaluSelaluTidak pernahHampir tidak pernahJarang

  • KejadianBentuk kejang yang paling sering pada anak2-4% dari populasi anak 6 bulan - 4 tahun80 90% merupakan kejang demam sederhana20% kasus kejang demam kompleks8% berlangsung > 1516% berulang dalam waktu 24 jam2 4% berkembang menjadi epilepsiOrang tua cemas, tenaga medis panikBagaimana out come ?

    Nelson Ellenberg, 1996

  • EtiologiTerdapat interaksi 3 faktor : 1. Imaturitas otak dan termoregulator 2. Demam kebutuhan O2 meningkat 3. Predisposisi genetik; > 7 lokus kromosom ( poligenik,autosomal dominan )

  • Imaturitas otak dan termoregulator KD memiliki hubungan dengan prematuritas Riwayat perawatan NICU >28 hari Asfiksia berkontribusi pada KD Peningkatan risiko pada delay development

  • Faktor demam Cepatnya kenaikan suhu tubuh memegang peranan penting sebagai penyebab KD

    Derajat demam: 75% dari anak dengan demam : 39oC 25% dari anak dengan demam : >40oC

  • Faktor gen Gen beperanan penting pada KD Anamnese KD pada famili 7.5% Risiko meningkat 2-3 x bila saudara KD Risiko meningkat 5%, bila seorang orang tua menderita KD

    (Nelson-Ellenberg 1990)

  • Penyebab demam : ISPA 38% Otitis media 23% Pneumonia 15% Gastroenteritis 7% Pasca vaksinasi ( DTwP, campak ) 25 per 100 000 anak yang di vaksinasiEtiologi

  • Date of download: 10/30/2012Copyright 2012 American Medical Association. All rights reserved.From: Risk of Febrile Seizures and Epilepsy After Vaccination With Diphtheria, Tetanus, Acellular Pertussis, Inactivated Poliovirus, and Haemophilus Influenzae Type bJAMA. 2012;307(8):823-831. doi:10.1001/jama.2012.165Figure Legend:

  • KejadianMerupakan bentuk kejang yang paling sering pada anak usia 6 bulan- 5 tahun4-5% anak pernah mengalami 1 x KDOrang tua cemas, tenaga medis panikBagaimana out come ?

    Nelson Ellenberg, 1996

  • PATOFISIOLOGI KEJANG-DEMAM

  • PATOFISIOLOGI (Ca+2, Mg +2, piridoksin)

  • Kejang demam kompleks (satu atau lebih): Kejang > 1 kali dalam 24 jam Durasi > 15 menit Jenis kejang fokal Kejang Demam Sederhana Tunggal < 15 menit UmumSubtipe Kejang Demam

  • Kejang Demam KompleksKejang demam lama atau fokal dapat berhubungan dengan kerusakan otakBiasanya ada kelainan neurologi pasca kejangStudi dengan populasi besar 4,3 % berlangsung > 30 menit7,4 % > 15 menit4 % dengan onset fokal

    Nelson and Ellenberg,1978

  • PATOFISIOLOGI KOMPLIKASI

  • Febrile Seizure Plus (FS+)Kejang demam yang menetap sampai umur > 6 thKejang sangat sering > 13 kali pertahunBiasanya hilang umur > 12 tahun

  • Generalized Epilepsy With FebrileSeizure Plus (GEFS+)Sindrom KD yang khas dengan berbagai bangkitan kejang afebrilKD menetap s/d umur >6 th (mid adolescence)Kejang demam kejang tanpa demam kejang demamFamilial autosom dominanSerangan kejang umum afebril: tonik-klonik / mioklonik / atonik / absence / epilepsi lobus temporal*

  • Gambaran KlinikSemua KD bentuk tonik klonikTidak ada mioklonik, spasme dan absence

  • Knudsen FU. Recurrence risk after first febrile seizure and effect short term diazepam prophylaxis.Arch Dis Child 1996; 17:33-8 1. Usia < 1 th 2. Kejang demam pertama kali 3. Riwayat keluarga KD 4. Suhu demam yang tidak tinggi 5. Cepat timbulnya kejang setelah demamKnudsen FU. Recurrence risk after first febrile seizure and effect short term diazepam prophylaxis. Arch Dis Child 1996; 17:33-8Prediktor KD berulang :

  • InvestigasiEvaluasi etiologi demam (port de entry infeksi) Lumbal pungsi: 18 bln tidak rutin EEG tidak rutin dilakukan Evaluasi laboratorium jarang dikerjakan

  • NEUROPENCITRAANPada umumnya neuropencitraan tidak diperlukan, kecuali:Kelumpuhan nervi kranialis (mis: N.VI)Hemiparesis atau persisten neurologik fokalPenurunan kesadaran

  • Penatalaksanaan KDPenatalaksanaan saat kejangPemberian obat pada saat demamPemberian obat rumat

  • MANAJEMEN ABC YANG ADEKUAT:JALAN NAPAS BEBASHISAP LENDIROKSIGENASI TERJAMINPOSISI TIDUR MIRINGAKSES VASKULER TATALAKSANA SAAT KEJANG

  • TATALAKSANA SAAT KEJANGDIAZEPAM IV. 0.3 0.5 mg/KgBBKECEPATAN 1 2 mg/MENIT (2 MENIT)DOSIS MAKSIMAL 20 mg

  • PENGOBATAN LAIN:GLUKOSA2 4 mg/KgBB, Dextrose 10% (2 cc/kgBB)PIRIDOKSIN (vit B6)50 mg IM10 100 mg/oral dibagi dalam 4 dosisKALSIUM2 mg/KgBB, Glukonas Kalsikus 10%IV pelan-pelanMAGNESIUM0.2 mg/KgBB, Magnesium Sulfat 50%PENGOBATAN PENYAKIT DASAR:MISALNYA : ANTIBIOTIKA, ANTIVIRAL, DLL

  • ANTIPIRETIK Antipiretik pada saat demam dianjurkan, walaupun tidak ditemukan bukti bahwa penggunaan antipiretik mengurangi resiko terjadinya kejang demam (level I, rekomendasi E). Dosis parasetamol 10-15 mg/kg/kali diberikan 4 kali sehari dan tidak lebih dari 6 kali. Dosis Ibuprofen 5-10 mg/kg/kali, 3-4 kali sehari

    Camfiled dkk. The first febrile seizures-Antypyretic instruction plus either pnenobarbital orPlacebo to prevent recurrence. J Pediatr 1980;97:16-21 Scanaiderman dkk. AntipyreticUhari dkk. Effect of acetaminophen and of low intermittent doses of diazepam onPreventation of recurrences of febrile seizures. J Pediatr 1995;126:991-5

    Parasetamol 10mg/kg sama efektifnya dengan ibuprofen 5 mg/kg dalam menurunkan suhu tubuh.

    Van Esch A, dkk. Antipyretic efficacy of ibuprofen and acetaminophen in children with febrile seizures. Arch Pediatr Adolesc Med. 1995;149:632-PEMBERIAN OBAT PADA SAAT DEMAM

  • Pemakaian diazepam oral dosis 0,3 mg/kg setiap 8 jam pada saat demam menurunkan resiko berulangnya kejang (1/3-2/3 kasus), begitu pula dengan diazepam rektal dosis 0,5 mg/kg setiap 8 jam pada suhu > 38,5 C (level I, rekomendasi E)

    Rosman dkk.A.controlled trial of diazepam administered during febrile illneses to preventRecurrence of febrile seizures. NEJM 1993;329:79-84Knudsen. Intermitten diazepam prophylaxis in febrile convulsion: Pros and cos . ActaNeurol Scand 1991; 83 (suppl. 135):1-24Uhari dkk. Effect of acetaminophen and low dose intermitten diazepam on preventation of recurrences of febrile seizures. J.Pediatr. 1995;126:991-5

    Fenobarbital, karbamazepin, fenitoin pada saat demam tidak berguna untuk mencegah kejang demam

    Knudsen. Practical management approaches to simple and complex febrile seizuresDalam: Baram TZ, Shinnar S, eds, Febrile seizures. San Diego: Academic Press 2002;p.1-20INTERMITEN

  • Pemberian obat fenobarbital atau asam valproat setiap hari efektif dalam menurunkan resiko berulangnya kejang (level I) Mamelle dkk. Prevention of recurrent febrile convulsion-a randomised therapeutic assay:Sodium valproate, phenobarbital and placebo. Neuropediatrics 1984;15:37-42Farwell dkk. Phenobarbital for febrile seizures-effects on intelligence and on seizure recurrence. NEJM 1990:322:364-9PEMBERIAN OBAT RUMAT

  • Pengobatan rumat hanya diberikan bila kejang demam menunjukkan ciri sebagai berikut (salah satu) :Kejang lama > 15 menitAdanya kelainan neurologis yang nyata sebelum atau sesudah kejang, misalnya hemiparesis, paresis Todd, Cerebral Palsy, retardasi mental, hidrosefalusKejang fokalPengobatan rumat dipertimbangkan bila :Kejang berulang dua kali atau lebih dalam 24 jamKejang demam pada bayi kurang dari 12 bulanKejang demam 4 kali per tahunPemberian Obat Rumat..

  • Pengobatan diberikan selama 1 tahun bebas kejang, kemudian dihentikan secara bertahap selama 1-2 bulanSoetomenggolo T. Buku Ajar Neurologi Anak 1999Knudsen FU. Febrile seizures: treatment and outcome.Brain Dev 1996;18:438-49LAMA PENGOBATAN RUMAT

  • Pencegahan KDDiperlukan oleh karena:Menakutkan orang yang menyaksikannyaMengakibatkan kerusakan otak permanenMenurunkan IQ

  • Prognosis dan KomplikasiAda 2 risiko KD 1. KD berulang 30 40% biasanya pada tahun pertama 2. Epilepsi ( 2 4% ) 3. Status epileptikus

  • Status epileptikus karena kejang demam25% status epileptikus pada anak karena kejang demam40% nya merupakan kejang demam pertama1/3 anak dengan kelainan neurologik akan mengalami kembali status epileptikus

  • Kejadian Epilepsi setelah KDKejadian epilepsi 2-7%Saat terjadinya epilepsi:2% sebelum umur 5-7 thn4,5% pada umur 10 thn5,5% pada umur 11-15 thn7% pada umur 25 thn

  • 1. Kelainan neurologis/ keterlambatan perkembangan 2. Riwayat keluarga epilepsi 3. KD kompleksAnnegers JF, dkk. Factor prognotic of unprovoked seizures after febrile convulsions. NEJM 1987; 316:493-8Prediktor epilepsi :

  • Edukasi pada orang tuaKejang selalu merupakan peristiwa yang menakutkan bagi orang tuaKecemasan dikurangi dengan cara:Meyakinkan bahwa kejang demam dengan penanganan yang baik, mempunyai prognosis baikMemberitahukan cara penanganan kejangMemberikan informasi mengenai kemungkinan bisa kejang kembaliPemberian obat untuk mencegah rekurensi memang efektif tetapi harus diingat adanya efek samping obat

    Wong V, dkk. Clinical Guideline on Management of Febrile Convulsion. HK J Paediatr 2002

  • *********