kegiatan pengawasan kedatangan di bandara
DESCRIPTION
Kegiatan Pengawasan Kedatangan Di BandaraTRANSCRIPT
Kegiatan Pengawasan Kedatangan di Bandara
Pengawasan Orang Pengawasan pesawatPengawasan
barang
Bandar Udara sehat
Pemeriksaan dokumen kesehatan
OMKABA
Pemeriksaan Penumpang dan crew
Memenuhi syarat
kesehatan (+)
Pengobatan dipoliklinik karantina kesehatan
Sakit (+)
Menunjukkan general devlaration of health
(Gendec)
OMKABA ditolak masuk atau
dimusnahkan.
Memenuhi syarat
kesehatan (-)
Menerbitkan sertifikat
kesehatan
Sakit (-)
Menurunkan penumpang
Bandar udara + akses wilayah episenter PHEIC
Parkir di tempat khusus
Desinfeksi, desinseksi dan fumigasi pesawat
Melanjutkan perjalanan
Karantina 2 x masa inkubasi
Penumpang-3 baris kiri
-3 baris kanan-3 baris belakang
-3 baris depan
Sehat
Rujuk ke RS
Anamnesa dan Pemfis di poli karantina
Penumpang Turun
Suspek PHEIC
Pemeriksaan kesehatan & kartu kewaspadaan
Kegiatan Pengawasan Kedatangan di Pelabuhan
Pengawasan Orang Pengawasan alat angkut/kapal laut
Pengawasan barang
Pelabuhan sehat
Pemeriksaan dokumen kesehatan
OMKABA
Pemeriksaan Penumpang dan crew
Memenuhi syarat
kesehatan (+)
Pengobatan dipoliklinik karantina kesehatan
Sakit (+)
Menunjukkan dokumen kesehatan
kapal
OMKABA ditolak masuk atau
dimusnahkan.
Memenuhi syarat
kesehatan (-)
Menerbitkan sertifikat
kesehatan
Sakit (-)
Menurunkan penumpang
Pelabuhan laut + wilayah episenter PHEIC
Berasal dari wilayah penanggulangan episenter
Pengembalian Suspek (-)
Lab JE (+) karantina + 2
mingguditeruskan 2 x masa
inkubasi
Penumpang di ruang tunggu
karantina 2 kali masa inkubasi
Rujuk ke RS + desinfeksi
barang bawaan
Suspek (+)
Mengunjungi wilayah karantina + tidak berasal dari wilayah
penanggulanganT>38°C
Diobati sesuai dengan
penyakitnya bila perlu
dirujuk ke RS
Karantina selama 2 kali masa inkubasi
Kesimpulan
Japanese encephalitis adalah suatu penyakit infeksi pada sistem saraf pusat yang disebabkan oleh virus Japanese Encephalitis (JE) yang ditularkan melalui vektor nyamuk Culex tritaeniorrhynchus.
Gejala klinis yang timbul berbeda-beda pada settiap stadium prodormal, akut, subakut dan konvalesens
Secara klinis tidak ada gejala yang khas pada Japanese Encephalitis, maka seringkali diagnosis ditegakkan sebagai ensefalitis tanpa dicari penyebabnya
Uji diagnostik baku untuk JE adalah pemeriksaan IgM capture dengan cara ELISA dari serum atau cairan serebrospinal, mempunyai sensitivitas mendekati 100%, bila kedua bahan tersebut diperiksa.
Penatalaksanaan Japanese Encephalitis sendiri lebih ditujukan kepada perbaikan kondisi umum, mengatasi kejang, menurunkan tekanan intrakranial, mempertahankan fungsi metabolisme otak, serta pemberian antibiotik untuk mengatasi infeksi sekunder.
Prognosis yang buruk dapat diprediksi dengan adanya stadium prodormal yang singkat, koma yang dalam, gangguan pernapasan dan postur tubuh deserebrasi
Komplikasi yang dapat terjadi adalah sekuele neurologis (gangguan emosi, retardasi mental) dan kematian.
KKP berperan sebagai pencegah masuknya penyakit Japanese Encephalitis melalui pintu negara dengan cara Pengawasan Keberangkatan , Pengawasan Karantinaan di Bandara, pengawasan keberangkatan di pelabuhan laut , Pengawasan Keberangkatan di Bandara, Pengawasan Keberangkatan di Pelabuhan, Pengawasan Kedatangan di Bandara , Pengawasan Kedatangan di Pelabuhan
Saran
Meningkatkan sarana dan prasarana termasuk meningkatkan penggunaan APD pada saat menuju pesawat atau kapal yang datang dari negara terjangkit
Pengembangan asrama karantina sesuai dengan standar
Kelengkapan operasional alat pencitraan baik di bandara maupun pelabuhan.
Meningkatkan kerja sama lintas sektoral antara Kantor Kesehatan Pelabuhan dengan pihak bandara dan pelabuhan, maskapai penerbangan, perusahaan kapal, dalam dan luar negeri.
TERIMA KASIH