kegiatan home care 1

13
Kegiatan home care 1 Nama: Mr A Umur: 16 tahun Alamat: Pesantren Al-fatah, Natar Pekerjaan: Pelajar Agama: Islam 1.Anamnesa Keluhan utama: Gatal gatal pada kulit tangan dan badan sejak 1 minggu yang lalu Keluhan tambahan: Gatal terjadi pada malam hari Riwayat penyakit sekarang: Gatal gatal di tangan dan badan yang diawali dengan bintik kemerahan kecil berair yang terasa gatal sehingga pasien ingin menggaruk dan bekas garukan berwarna kehitaman. Riwayat penyakit terdahulu : Tidak pernah mengalami hal yang sama sebelumnya Riwayat kebiasaan: Tidak mengganti pakaian 2 kali sehari terkadang bertukar pakaian dengan teman terkadang tidak mandi setelah olahraga terutama sore hari

Upload: lian-anggina-pinayungan

Post on 14-Dec-2015

214 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

home care

TRANSCRIPT

Page 1: Kegiatan Home Care 1

Kegiatan home care 1

Nama: Mr A

Umur: 16 tahun

Alamat: Pesantren Al-fatah, Natar

Pekerjaan: Pelajar

Agama: Islam

1.Anamnesa

Keluhan utama:

Gatal gatal pada kulit tangan dan badan sejak 1 minggu yang lalu

Keluhan tambahan:

Gatal terjadi pada malam hari

Riwayat penyakit sekarang:

Gatal gatal di tangan dan badan yang diawali dengan bintik kemerahan kecil berair yang

terasa gatal sehingga pasien ingin menggaruk dan bekas garukan berwarna kehitaman.

Riwayat penyakit terdahulu :

Tidak pernah mengalami hal yang sama sebelumnya

Riwayat kebiasaan:

Tidak mengganti pakaian 2 kali sehari

terkadang bertukar pakaian dengan teman

terkadang tidak mandi setelah olahraga terutama sore hari

mengganti pakaian dalam 2 hari sekali

tidak selalu menjemur handuk dibawah sinar matahari-tidur seruangan dengan teman yang

menderita skabies

kasur jarang dijemur dan sering bertukar kasur dengan teman

teman sekamar ada yang menderita skabies

Page 2: Kegiatan Home Care 1

Riwayat keluarga :

Tidak ada yang menderita hal yang sama

Riwayat pengobatan:

Sudah berobat sebelumnya di pusat kesehatan pesantren

Riwayat alergi:

Tidak ada alergi obat

2. Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum: compos mentis

Berat badan: 48 kg

Tinggi badan: 165 cm

TD: 120/90 mmHg

Nadi: 80 x/menit

RR: 22 x/menit

Suhu: 37 °C

Pemeriksaan efloresensi

Inspeksi: Ditemukan vesikel pada tangan yang terinfeksi, sebagian menjadi krusta

Palpasi: Teraba kasar

3. Diagnosis banding

a) Skabies

Page 3: Kegiatan Home Care 1

Papula dan vesikel miliar sampai lentikular disertai eksoriasi. Penderita selalu

mengeluh gatal terutama malam hari. (Siregar, 2005)

b) Prurigo

Diawali gigitan serangga selanjutnya timbul urtikaria papular. Papula berwarna

merah selanjutnya papula menjadi runcing runcing membentuk vesikel. Berbeda

dengan skabies dengan lesi papulo-vesikel dengan gejala gatal di tangan pada

malam hari. (Siregar, 2005)

c) Pedikulosis korporis

Pedikulosis korporis berbeda dari Scabies, terutama pada lingkungan

terjadinya pada umumnya terjadi daerah perkebunan dan peternakan. Rasa gatal

yang dirasakan tidak hanya terjadi pada malam hari dan tidak membentuk

terowongan. Siregar (2005)

4. Edukasi

Jaga kebersihan dengan mandi 2 kali sehari. Kasur dijemur sekurang-kurangnya seminggu

sekali. Jangan menggaruk daerah yang gatal apabila ada gejala yang sama berulang segera ke

petugas kesehatan agar diberi pengobatan.

5. Konsultasi klinik gizi

makan teratur 3 kali sehari yang disediakan asrama

dalam seminggu sekurang-kurangnya mengkonsumsi daging 3 kali

konsumsi sayur sayuran cukup

buah buahan tidak setiap hari

6. Standar gizi

Page 4: Kegiatan Home Care 1

Makanan yang dibutuhkan setiap hari yang mengandung karbohidrat seperti nasi, jagung,

singkong,kentang. Kandungan lemak seperti minyak nabati, daging, kacang-kacangan.

Kandungan protein seperti daging, kedelai, ikan. Kebutuhan kalsium dari susu. Vitamin

didapat dari buah buahan setiap hari.

7. Konsultasi klinik sanitasi

ruangan tinggal kurang lebih 10x5 meter ditinggali kurang lebih 20 orang

tempat tidur berupa matras lantai yang kasurnya tidak selalu dijemur 1 minggu sekali

dibawah terik matahari

fasilitas toilet untuk mandi dan septic tank terpisah

kualitas air bening, tidak berbau, dasarnya wadah tampungan air kotor

septic tank model leher angsa

sumber air tanah/pompa

tempat berjemur pakaian cukup terbuka

kebersihan kamar mandi cukup

fasilitas laundri asrama

Saran:

Selalu bersihkan lantai kamar mandi agar tidak berlumut. Hindari terjadinya genangan air di

kamar mandi. Bersihkan bak penampungan air seminggu sekali. Setiap seminggu sekali

menjemur kasur dibawah terik matahari agar parasit skabies mati. Cuci spray seminggu

sekali. Biasakan mandi 2 kali sehari dan mengganti baju setelah mandi. Hindari bertukar

pakaian dengan kerabat yang mempunyai gejala skabies.

8. Sanitasi yang baik

Page 5: Kegiatan Home Care 1

Sanitasi sesuai nomenklatur MDGs adalah pembuangan tinja. Termasuk dalam

pengertian ini  meliputi jenis pemakaian atau penggunaan tempat buang air besar, jenis kloset

yang digunakan dan jenis tempat pembuangan akhir tinja. Sedangkan kriteria akses terhadap

sanitasi layak jika penggunaan fasilitas tempat BAB milik sendiri atau bersama, jenis kloset

yang digunakan jenis ‘latrine’ dan tempat pembuangan akhir tinjanya menggunakan tangki

septik atau sarana pembuangan air limbah (SPAL).

Fungsi jamban dari aspek kesehatan lingkungan antara lain dapat mencegah

berkembangnya berbagai penyakit yang disebabkan oleh kotoran manusia. Sementara

dampak serius membuang kotoran di sembarang tempat menyebabkan pencemaran tanah, air

dan udara karena menimbulkan bau. Pembuangan tinja yang tidak dikelola dengan baik

berdampak mengkawatirkan terutama pada kesehatan dan kualitas air untuk rumah tangga

maupun keperluan komersial

Terdapat beberapa bagian sanitasi pembuangan tinja, antara lain :

A. Rumah Kakus: Berfungsi sebagai tempat berlindung dari lingkunagn sekitar, harus

memenuhi syarat ditinjau dari segi kenyamanan maupun estetika. Konstruksi

disesuaikan dengan keadaan tingkat ekonomi rumah tangga.

B. Lantai Kakus: Berfungsi sebagai sarana penahan atau tempat pemakai yang sifatnya

harus baik, kuat dan mudah dibersihkan serta tidak menyerap air. Konstruksinya juga

disesuaikan dengan bentuk rumah kakus.

C. Tempat Duduk Kakus: Fungsi tempat duduk kakus merupakan tempat penampungan

tinja, harus kuat, mudah dibersihkan, berbentuk leher angsa atau memakai tutup yang

mudah diangkat.

D. Kecukupan Air Bersih: Jamban hendaklah disiram minimal 4-5 gayung, bertujuan

menghindari penyebaran bau tinja dan menjaga kondisi jamban tetap bersih. Juga agar

Page 6: Kegiatan Home Care 1

menghindari kotoran tidak dihinggapi serangga sehingga dapat mencegah penularan

penyakit.

E. Tersedia Alat Pembersih: Tujuan pemakaian alat pembersih, agar jamban tetap bersih

setelah jamban disiram air. Pembersihan dilakukan minimal 2-3 hari sekali meliputi

kebersihan lantai agar tidak berlumut dan licin. Sedangkan peralatan pembersih

merupakan bahan yang ada di rumah kakus didekat jamban.

F. Tempat Penampungan Tinja: Adalah rangkaian dari sarana pembuangan tinja yang

berfungsi sebagai tempat mengumpulkan kotoran/tinja. Konstruksi lubang harus

kedap air dapat terbuat dari pasangan batu bata dan semen, sehingga menghindari

pencemaran lingkungan.

G. Saluran Peresapan: Merupakan sarana terakhir dari suatu sistem pembuangan tinja

yang lengkap, berfungsi mengalirkan dan meresapkan cairan yang bercampur tinja.

Menurut Depkes RI, terdapat beberapa syarat Jamban Sehat, antara lain :

A. Tidak mencemari sumber air minum, letak lubang penampung berjarak 10-15 meter

dari sumber air minum.

B. Tidak berbau dan tinja tidak dapat dijamah oleh serangga maupun tikus.

C. Cukup luas dan landai/miring ke arah lubang jongkok sehingga tidak mencemari tanah

di sekitarnya.

D. Mudah dibersihkan dan aman penggunannya.

E. Dilengkapi dinding dan atap pelindung, dinding kedap air dan berwarna.

F. Cukup penerangan

G. Lantai kedap air

H. Ventilasi cukup baik

Page 7: Kegiatan Home Care 1

I. Tersedia air dan alat pembersih.

Manfaat dan Fungsi Jamban Keluarga

Jamban berfungsi sebagai pengisolasi tinja dari lingkungan. Jamban yang baik dan memenuhi

syarat kesehatan akan menjamin beberapa hal, yaitu :

A. Melindungi kesehatan masyarkat dari penyakit

B. Melindungi dari gangguan estetika, bau dan penggunaan saran yang aman

C. Bukan tempat berkembangnya serangga sebagai vektor penyakit

D. Melindungi pencemaran pada penyediaan air bersih dan lingkungan

Sedangkan prosedur pemeliharaan jamban menurut Depkes RI adalah sebagai berikut:

A. Lantai jamban hendaknya selalu bersih dan kering

B. Di sekeliling jamban tidak ada genangan air

C. Tidak ada sampah berserakanan

D. Rumah jamban dalam keadaan baik

E. Lantai selalu bersih dan tidak ada kotoran yang terlihat

F. Lalat, tikus dan kecoa tidak ada

G. Tersedia alat pembersih

H. Bila ada yang rusak segera diperbaiki

9. Bangunan yang disarankan

Luas bangunan rumah minimal adalah 8m2 perorang.3 Sedangkan menurut UU No.1

Pasal 23 Ayat 3 Tentang Perumahan dan Kawasan Pemukiman, luas rumah minimal adalah

36m2.

Page 8: Kegiatan Home Care 1

10. Pengadaan air bersih

A. Persediaan air

A. Persediaan air harus cukup untuk memberi sedikit–dikitnya 15 liter per orang per hari

B. Volume aliran air ditiap sumber sedikitnya 0,125 liter perdetik.

C. Jarak pemukiman terjauh dari sumber air tidak lebih dari 500 meter

D. 1 (satu) kran air untuk 80 – 100 orang

B. Kualitas air

Air di sumber–sumber harus layak diminum dan cukup volumenya untuk keperluan keperluan

dasar (minum, memasak, menjaga kebersihan pribadi dan rumah tangga) tanpa

menyebabakan timbulnya risiko–risiko besar terhadap kesehatan akibat penyakit–penyakit

maupun pencemaran kimiawi atu radiologis dari penggunaan jangka pendek.

A. Di sumber air yang tidak terdisinfektan (belum bebas kuman), kandungan bakteri dari

pencemaran kotoran manusia tidak lebih dari 10 coliform per 100 mili liter

B. Hasil penelitian kebersihan menunjukkan bahwa resiko pencemaran semacam itu

sangat rendah.

C. Untuk air yang disalurkan melalui pipa–pipa kepada penduduk yang jumlahnya lebih

dari 10.000 orang, atau bagi semua pasokan air pada waktu ada resiko atau sudah ada

kejadian perjangkitan penyakit diare, air harus didisinfektan lebih dahulu sebelum

digunakan sehingga mencapai standar yang bias diterima (yakni residu klorin pada

kran air 0,2–0,5 miligram perliter dan kejenuhan dibawah 5 NTU)

D. Konduksi tidak lebih dari 2000 jS / cm dan airnya biasa diminum

Page 9: Kegiatan Home Care 1

E. Tidak terdapat dampak negatif yang signifikan terhadap kesehatan pengguna air,

akibat pencemaran kimiawi atau radiologis dari pemakaian jangka pendek, atau dari

pemakain air dari sumbernya dalam jangka waktu yang telah direncanakan, menurut

penelitian yang juga meliputi penelitian tentang kadar endapan bahan–bahan kimiawi

yang digunakan untuk mengetes air itu sendiri. Sedangkan menurut penilaian situasi

nampak tidak ada peluang yang cukup besar untuk terjadinya masalah kesehatan

akibat konsumsi air itu.

C. Prasarana dan Perlengkapan

A. Setiap keluarga mempunyai dua alat pengambil air yang berkapasitas 10–20 liter, dan

tempat penyimpan air berkapasitas 20 liter. Alat–alat ini sebaiknya berbentuk wadah

yang berleher sempit dan/bertutup

B. Setiap orang mendapat sabun ukuran 250 gram per bulan.

C. Bila kamar mandi umum harus disediakan, maka prasarana ini harus cukup banyak

untuk semua orang yang mandi secara teratur setiap hari pada jam–jam tertentu.

Pisahkan petak–petak untuk perempuan dari yang untuk laki–laki.

D. Bila harus ada prasarana pencucian pakaian dan peralatan rumah tangga untuk umum,

satu bak air paling banyak dipakai oleh 100 orang.

Sumber diagnosis banding:

a. Siregar.R.S. Hartanto.H.(Eds)2005. Atlas Berwarna Saripati Kulit. 2nd ed. Jakarta : EGC, pp: 164.

b. Siregar.R.S. Hartanto.H.(Eds)2005. Atlas Berwarna Saripati Kulit. 2nd ed. Jakarta : EGC, pp: 133.

c. Siregar.R.S. Hartanto.H.(Eds)2005. Atlas Berwarna Saripati Kulit. 2nd ed. Jakarta : EGC, pp: 169.

Sumber:

Page 10: Kegiatan Home Care 1

1. www.indonesian-publichealth.com 24/07/2013., diakses tanggal 09/01/2015 (sanitasi jamban dan air)

2. UU No.1 Pasal 23 Ayat 3 Tentang Perumahan dan Kawasan Pemukiman (luas bangunan)

3. www.sanitasi.or.id. 06/10/2009., diakses tanggal 09/01/2015 (penyediaan air bersih)