keefektifan pembelajaran bahasa indonesia dengan … · 2020. 2. 28. · keefektifan pembelajaran...

102
KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MENGGUNAKAN SOFTWARE ISPRING SUITE PADA SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 12 LUWU UTARA Tesis Oleh : IKHWAN MA’RUF Nomor Induk Mahasiswa :10504.11.057.16 PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR 2019

Upload: others

Post on 02-Dec-2020

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN … · 2020. 2. 28. · KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MENGGUNAKAN SOFTWARE ISPRING SUITE

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN

MULTIMEDIA INTERAKTIF MENGGUNAKAN SOFTWARE ISPRING

SUITE PADA SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 12 LUWU UTARA

Tesis

Oleh :

IKHWAN MA’RUF

Nomor Induk Mahasiswa :10504.11.057.16

PROGRAM PASCASARJANAMAGISTER PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSARMAKASSAR

2019

Page 2: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN … · 2020. 2. 28. · KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MENGGUNAKAN SOFTWARE ISPRING SUITE

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MENGGUNAKAN SOFTWARE ISPRING SUITE

PADA SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 12 LUWU UTARA

TESIS

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Magister

Program Studi

Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Disusun dan Diajukan oleh

Ikhwan Ma’rufNomor Induk Mahasiswa : 10504.11.057.16

Kepada

PROGRAM PASCASARJANAMAGISTER PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR2019

Page 3: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN … · 2020. 2. 28. · KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MENGGUNAKAN SOFTWARE ISPRING SUITE

TESIS

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MENGGUNAKAN SOFTWARE ISPRING SUITE

PADA SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 12 LUWU UTARA

Yang Disusun dan Diajukan oleh

IKHWAN MA’RUFNIM . 10504.11.057.16

Telah Dipertahankan di depan Panitia Ujian TesisPada Tanggal 7 Februari 2019

MenyetujuiKomisi Pembimbing

Pembimbing I, Pembimbing II,

Prof. Dr. H. M. Ide Said D. M., M.Pd. Dr. Munirah, M.Pd.

Mengetahui,

Direktur Program Pascasarjana Ketua Program Studi MagisterUnismuh Makassar Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Dr. H. Darwis Muhdina, M.Ag. Dr. Abd. Rahman Rahim, M.Hum.NBM : 483 523 NBM : 922 699

Page 4: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN … · 2020. 2. 28. · KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MENGGUNAKAN SOFTWARE ISPRING SUITE

HALAMAN PENERIMAAN PENGUJI

Judul Tesis : Keefektifan Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan

Multimedia Interaktif Menggunakan Software Ispring Suite

pada Siswa Kelas X di SMA Negeri 12 Luwu Utara

Nama Mahasiswa : Ikhwan Ma’ruf

NIM : 105.04.11.057.16

Program Studi : Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Telah diuji dan dipertahankan di depan panitia penguji tesis pada Tanggal 7 Februari

2019 dan dinyatakan telah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (M.Pd.) pada Program

Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Makassar

Makassar, 24 Oktober 2019

Tim Penguji

Prof. Dr. H. M. Ide Said D.M., M.Pd.(Ketua Pembimbing/Penguji) ………………………………

Dr. Munirah, M.Pd.(Sekretaris Pembimbing/Penguji) ………………………………

Dr. Abd. Rahman Rahim, M.Hum.(Penguji ) ………………………………

Erwin Akib, S.Pd, M.Pd., Ph.D.(Penguji) ………………………………

Page 5: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN … · 2020. 2. 28. · KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MENGGUNAKAN SOFTWARE ISPRING SUITE

PERNYATAAN KEASLIAN TESIS

Yang bertandatangan di bawah ini:

Nama : Ikhwan Ma’ruf

NIM : 105.04.11.057.16

Program Studi : Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa tesis yang saya tulis ini benar-benar merupakan

hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pemikiran orang lain.

Apabila kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa sebagian atau keseluruhan tesis ini

hasil karya orang lain, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Makassar, Februari 2019

Ikhwan Ma’ruf

Page 6: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN … · 2020. 2. 28. · KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MENGGUNAKAN SOFTWARE ISPRING SUITE

iii

PRAKATA

Sembah dan sujud kepada Allah Maha Kuasa yang telah menciptakan bumi

beserta isinya, serta syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah Swt.,

karena dengan rahmat dan hidayah-Nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan tesis

ini.

Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad

saw., keluarganya, sahabat-sahabatnya serta para pengikut yang setia.

Dalam penulisan tesis ini, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih

terdapat banyak kekurangan dan kelemahan yang penulis miliki. Namun, berkat

dorongan dari berbagai pihak, akhirnya tesis ini dapat diselesaikan meskipun masih

jauh dari kesempurnaan.

Oleh karena itu, dengan kerendahan hati sudah sepantasnya penulis

mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu hingga

terselesainya tesis ini. Segala rasa hormat dan ucapan terima kasih kepada

Prof. Dr. H. M. Ide Said D. M., M.Pd., pembimbing I dan Dr. Munirah, M.Pd.,

pembimbing II yang telah senantiasa meluangkan waktunya untuk memberikan arahan

serta motivasi hingga selesainya tesis ini.

Demikian pula terima kasih penulis sampaikan kepada Ayahanda Suratman

dengan Ibunda Sumarti yang tercinta, yang telah berjuang dan berkorban untuk

membesarkan, mendidik, dan tidak lupa pula mendoakan sehingga akhirnya penulis

dapat menyelesaikan tugas tesis ini. Jazakumullah khairan katsiron.

Page 7: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN … · 2020. 2. 28. · KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MENGGUNAKAN SOFTWARE ISPRING SUITE

iv

Tidak lupa pula penulis ucapkan terima kasih kepada Ketua Jurusan Program

Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Makassar Dr. Abdul Rahman Rahim, M.Hum.,

juga keluarga tersayang yang senantiasa memberikan dukungan dan kasih sayang

kepada penulis. Sahabat-sahabat yang tidak dapat disebutkan satu per satu dan

kawan-kawan mahasiswa Jurusan Program Pascasarjana Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia Angkatan 2016 terima kasih atas doa, bantuan, dan dukungannya.

Juga kepada pihak-pihak yang telah membantu terselesaikannya tesis ini.

Akhirnya, hanya kepada Allah Swt jualah penulis serahkan, semoga jasa baik

yang mereka sumbangkan menjadi amal soleh dan mendapat balasan dari Allah Swt.

Amin.

Makassar, Januari 2019

Ikhwan Ma’ruf

Page 8: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN … · 2020. 2. 28. · KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MENGGUNAKAN SOFTWARE ISPRING SUITE

v

ABSTRAK

Ikhwan Ma’ruf. 2018. Keefektifan Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Multimedia Interaktif menggunakan Software Ispring Suite pada Siswa Kelas X di SMA Negeri 12 Luwu Utara. Tesis. Dibimbing oleh H. M. Ide Said D. M. dan Munirah

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keefektifan pembelajaran Bahasa Indonesia dengan multimedia interaktif menggunakan Software Ispring Suite pada siswa kelas X dan mendeskripsikan hasil belajar siswa pada pembelajaranBahasa Indonesia dengan multimedia interaktif menggunakan Software Ispring Suite pada siswa kelas X di SMA Negeri 12 Luwu Utara. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 12 Luwu Utara.

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pra-eksperimen yang bersifat kuantitatif dengan menggunakan rancangan One-Group Pretest-Posttest Design. Adapun jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 22 orang siswa kelas Xc SMAN 12 Luwu Utara.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar Bahasa Indonesia siswakelas Xc SMAN 12 Luwu Utara sesudah penggunaan multimedia interaktifmenggunakan software ispring suite masuk dalam kategori tinggi yaitu dengan nilai rata-rata 77,73 dan dapat dilihat dari tingginya persentase nilai ketuntasankeseluruhan siswa sebanyak 17 siswa dengan persentase 77,27 %. Nilai thitung sebesar 15,06 yang lebih besar dari pada nilai ttabel = 1,721 oleh karena thitung>ttabel pada tarafsignifikansi 0,05, maka hipotesis yang berbunyi multimedia interaktif menggunakanSoftware Ispring Suite efektif digunakan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia siswakelas X SMAN 12 Luwu Utara diterima yang memberikan arti bahwa multimedia interaktif menggunakan Software Ispring Suite efektif digunakan dalam pembelajaranBahasa Indonesia siswa kelas X SMAN 12 Luwu Utara.

Kata kunci: Multimedia Interaktif, Software Ispring Suite

Page 9: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN … · 2020. 2. 28. · KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MENGGUNAKAN SOFTWARE ISPRING SUITE

vi

Page 10: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN … · 2020. 2. 28. · KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MENGGUNAKAN SOFTWARE ISPRING SUITE

vii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ ii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TESIS ........................................... iii

PRAKATA ......................................................................................................... iv

ABSTRAK.......................................................................................................... vi

ABSTRACT.......................................................................................................... vii

DAFTAR ISI....................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL............................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah..........................................................................1

B. Rumusan Masalah...................................................................................7

C. Tujuan Penelitian ....................................................................................8

D. Manfaat Penelitian ..................................................................................8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, PENELITIAN YANG RELEVAN, KERANGKA

PIKIR, DAN HIPOTESIS PENELITIAN............................................10

A. Tinjauan Pustaka ...................................................................................10

1. Hakikat Pembelajaran .......................................................................10

2. Efektivitas Pembelajaran................................................................... 26

Page 11: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN … · 2020. 2. 28. · KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MENGGUNAKAN SOFTWARE ISPRING SUITE

viii

3. Multimedia Interaktif ........................................................................ 35

4. Penggunaan Media dalam Pendidikan ............................................. 47

5. Peranan Multimedia dalam Pembelajaran......................................... 48

6. Keunggulan dan Kekurangan Multimedia ....................................... 50

7. Gambaran Umum tentang Software Ispring Suite ............................ 51

B. Penelitian yang Relevan.......................................................................... 54

C. Kerangka Pikir ........................................................................................ 56

D. Hipotesis Penelitian ................................................................................ 58

BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................... 59

A. Jenis dan Desain Penelitian .................................................................... 59

B. Definisi Variabel Penelitian .................................................................... 62

C. Populasi dan Sampel Penelitian .............................................................. 63

D. Instrumen Penelitian ............................................................................... 65

E. Prosedur Pengumpulan Data .................................................................. 66

F. Teknik Analisis Data .............................................................................. 68

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 69

A. Hasil Penelitian ....................................................................................... 69

1. Hasil Belajar Bahasa Indonesia Sebelum Penggunaan Multimedia

Interaktif Software Ispring Suite dengan Analisis Statistik

Deskriptif .......................................................................................... 69

Page 12: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN … · 2020. 2. 28. · KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MENGGUNAKAN SOFTWARE ISPRING SUITE

ix

2. Hasil Belajar Bahasa Indonesia Sesudah Penggunaan Multimedia

Interaktif Software Ispring Suite dengan Analisis Statistik

Deskriptif .......................................................................................... 71

3. Uji Hipotesis Efektivitas Penggunaan Multimedia Interaktif

Software Ispring Suite....................................................................... 74

B. Pembahasan............................................................................................. 76

BAB V SIMPULAN DAN SARAN................................................................... 82

A. Simpulan ................................................................................................ 82

B. Saran ...................................................................................................... 83

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 84

RIWAYAT HIDUP

Page 13: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN … · 2020. 2. 28. · KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MENGGUNAKAN SOFTWARE ISPRING SUITE

x

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

2.1 Tombol dan Fungsi dari Software Ispring Suite ............................................ 52

3.1 Keadaan Populasi Siswa Kelas Xc SMAN 12 Luwu Utara .......................... 62

3.2 Keadaan Sampel............................................................................................. 63

3.3 Standar Ketuntasan Bahasa Indonesia ........................................................... 67

4.1 Perhitungan untuk Mencari Mean (Rata-rata) Nilai Pretest .......................... 69

4.2 Tingkat Hasil Belajar Pretest......................................................................... 70

4.3 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Bahasa Indonesia .................................. 71

4.4 Perhitungan untuk Mencari Mean (Rata-rata) Nilai Posttest......................... 72

4.5 Tingkat Hasil Belajar Posttest ....................................................................... 73

4.6 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Bahasa Indonesia .................................. 73

4.7 Analisis Skor Pretest dan Posttest ................................................................. 74

Page 14: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN … · 2020. 2. 28. · KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MENGGUNAKAN SOFTWARE ISPRING SUITE

xi

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

2.1 Lembar Kerja Software Ispring Suite.............................................................. 52

2.2 Ruang Kerja Software Ispring Suite................................................................ 53

2.3 Kerangka Pikir Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Multimedia

Interaktif Menggunakan Software Ispring Suite ............................................ 57

Page 15: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN … · 2020. 2. 28. · KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MENGGUNAKAN SOFTWARE ISPRING SUITE

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dan berguna bagi diri

manusia. Pada era globalisasi ini, ilmu pengetahuan dan teknologi semakin

berkembang pesat, baik teknologi informasi maupun teknologi komunikasi. Hal

tersebut memberikan pengaruh di berbagai bidang termasuk bidang pendidikan.

Pendidikan memanfaatkan teknologi untuk mempermudah proses pendidikan, salah

satunya adalah keberadaan multimedia sebagai media pembelajaran. Seperti halnya

yang terkandung dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 164:

ھار وٱلفلك ٱلتي تجري في ٱلبحر بما ف ٱلیل وٱلن ت وٱلأرض وٱختل و م ینفع ٱلناس وما أنزل إن في خلق ٱلس ٱی ة وتصریف ٱلر اء فأحیا بھ ٱلأرض بعد موتھا وبث فیھا من كل داب ماء من م ر بین من ٱلس حاب ٱلمسخ ح وٱلس

ت لقوم یعقلون ماء وٱلأرض لأی ٱلس

Artinya: Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh(terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.

Dalam dunia pendidikan, khususnya pada tingkat SMA, saat ini menuntut

siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran. Guru bukanlah satu-satunya sumber

belajar. Pola komunikasi dalam pembelajaran tidak lagi satu arah dengan

menempatkan guru sebagai satu-satunya sumber belajar namun guru memiliki peran

Page 16: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN … · 2020. 2. 28. · KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MENGGUNAKAN SOFTWARE ISPRING SUITE

2

sebagai fasilitator yang memandu dan mengarahkan siswa dalam proses belajar serta

mendayagunakan seluruh sumber daya agar terjadi tindak belajar secara efisien dan

efektif.

Kompetensi guru sebagaimana diharapkan meliputi kompetensi pedagogis,

kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang

diperoleh melalui pendidikan profesi. Untuk menunjang aspek-aspek tersebut, salah

satunya adalah dengan mampunya guru membuat media pembelajaran secara

mandiri. Media belajar dapat dibuat dari bahan apapun tergantung kreativitas dari

guru tersebut.

Media sebagai alat bantu mengajar, berkembang sedemikian pesatnya sesuai

dengan kemajuan teknologi. Ragam dan jenis media pun cukup banyak sehingga

dapat dimanfaatkan sesuai dengan kondisi, waktu, keuangan, maupun materi yang

akan disampaikan. Media pembelajaran berkonstribusi dalam meningkatkan mutu

dan kualitas pembelajaran. Kehadiran media pembelajaran tidak saja membantu

pengajar dalam menyampaikan materi ajarnya, tetapi memberikan nilai tambah pada

kegiatan pembelajaran. Hal ini berlaku bagi segala jenis media, baik yang canggih

dan mahal, ataupun media pembelajaran yang sederhana dan murah.

Masalah yang dihadapi oleh guru sekarang ini adalah kurangnya inovasi

dalam mengembangkan media pembelajaran. Salah satunya adanya keterbatasan

dalam merancang dan menyusun media pembelajaran serta belum memiliki

pengetahuan dan keterampilan yang memadai. Seiring berkembangnya ilmu

Page 17: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN … · 2020. 2. 28. · KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MENGGUNAKAN SOFTWARE ISPRING SUITE

3

pengetahuan dan teknologi media sebagai alat bantu mengajar, berkembang

sedemikian pesatnya sesuai dengan kemajuan teknologi. Berbagai macam dan jenis

media cukup banyak yang dapat dimanfaatkan sesuai dengan materi yang akan

disampaikan oleh guru dalam menunjang proses pembelajaran yang diharapkan.

Media pembelajaran berkontribusi dalam meningkatkan mutu dan kualitas

pembelajaran. Kehadiran media pembejaran tidak hanya membantu pengajar dalam

memberikan materi pembelajarannya kepada siswa, tetapi memberikan nilai tambah

pada kegiatan belajar mengajar.

Proses pembelajaran ideal adalah proses menciptakan kondisi siswa supaya

dapat belajar. Untuk mengondisikan siswa langkah pertama yang dapat dilakukan

yaitu menarik perhatian mereka agar tumbuh minat untuk mempelajari materi.Salah

satu cara efektif yaitu penggunaan media dalam proses pembelajaran, yang

diharapkan dapat membuat siswa termotivasi untuk aktif dalam proses pembelajaran.

Inovasi pembelajaran mutlak diperlukan seiring perubahan dan

perkembangan teknologi, baik dalam arti perangkat keras, perangkat lunak maupun

teknologi mengenai teori-teori baru dalam pembelajaran. Teknologi informasi dan

komunikasi bisa membantu menyediakan lingkungan bagi siswa mengembangkan

kegiatan berpikir kritis, memecahkan masalah, dan mengambil keputusan.

Saat ini telah banyak media pembelajaran dalam semua mata pelajaran dan

semua jenjang pendidikan yang dijual di pasaran. Namun, harga yang ditawarkan

cukup mahal untuk sebagian masyarakat. Dengan perkembangan teknologi yang

Page 18: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN … · 2020. 2. 28. · KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MENGGUNAKAN SOFTWARE ISPRING SUITE

4

pesat ini, maka banyak hal yang dapat digunakan untuk membuat media

pembelajaran, terutama media pembelajaran berbasis teknologi. Maka alangkah

baiknya guru dapat membuat media pembelajaran secara mandiri.

Multimedia interaktif sudah banyak dikembangkan oleh beberapa peneliti,

namun multimedia interaktif yang sudah dikembangkan kebanyakan menggunakan

Software Adobe Flash, Software tersebut sulit bagi programmer pembelajaran yang

tidak memiliki kemampuan dasar pada bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi.

Terdapat Software yang mudah dan dapat digunakan untuk merancang sumber belajar

dengan tampilan yang tidak kalah menarik yaitu Ispring Suite. Ispring Suite

merupakan Software yang dapat mengubah file presentasi (format ppt) menjadi

bentuk flash (format swf), sehingga tidak dapat diedit oleh programmer lain.

Telah tersedianya banyak Software yang gratis maupun berbayar yang dapat

dimanfaatkan untuk membuat media pembelajaran. Dan yang terpenting, guru harus

tahu dan mampu menggunakan teknologi serta mampu berkreativitas memanfaatkan

teknologi dari berbagai macam Software/aplikasi yang ada. Bila belum mampu, maka

guru dituntut untuk belajar agar mampu karena pada hakikatnya belajar itu untuk

sepanjang hayat. Namun, pada kenyataannya, dalam proses pembelajaran tingkat

Sekolah Menengah Atas (SMA), masih banyak guru yang belum memanfaatkan

media pembelajaran dalam menyampaikan materi pelajaran di kelas, walaupun telah

banyak media pembelajaran yang telah tersedia sebagai alat bantu pembelajaran.

Page 19: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN … · 2020. 2. 28. · KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MENGGUNAKAN SOFTWARE ISPRING SUITE

5

Pada penelitian ini, peneliti melakukan pembelajaran bahasa Indonesia

menggunakan Software Ispring Suite. Software Ispring Suite merupakan Software

yang dapat mengubah file presentasi menjadi bentuk flash dan secara mudah dapat

diintegrasikan dalam Microsoft PowerPoint. Sebenarnya Microsoft PowerPoint dapat

digunakan tanpa Ispring Suite, begitu pula sebaliknya. Namun, hasil yang didapat

kurang menarik dan kurang maksimal.

Integrasi antara Microsoft PowerPoint dengan Ispring akan menghasilkan

media pembelajaran Bahasa Indonesia yang menarik. Hasil media dari Ispring akan

berubah ke dalam bentuk flash yang memuat gambar, animasi, audio, maupun video,

presentasi dan hal lainnya yang membutuhkan ketersediaan sarana interaksi dengan

penggunaannya. Adanya kelebihan ini, diharapkan proses pembelajaran akan lebih

menarik sehingga siswa lebih tertarik, nyaman, serta timbul minat belajar.

Pembelajaran Bahasa Indonesia berbasis Ispring ini diharapkan menunjang sarana

yang sudah ada, memudahkan siswa untuk menguasai materi pelajaran serta dapat

digunakan sebagai media alternatif yang mempermudah untuk memahami materi

yang sifatnya abstrak dan konkret sehingga dapat memberikan perubahan pada hasil

uji kompetensi siswa.

Pembelajaran Bahasa Indonesia menggunakan Software Ispring Suite ini

dilakukan di SMA Negeri 12 Luwu Utara. Sebelumnya peneliti telah

mengobservasi/mengamati SMA lain yaitu SMA Negeri 4 Luwu Utara yang telah

Page 20: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN … · 2020. 2. 28. · KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MENGGUNAKAN SOFTWARE ISPRING SUITE

6

memiliki fasilitas untuk pembelajaran yang lebih baik bila dibandingkan dengan

fasilitas yang dimiliki SMA Negeri 12 Luwu Utara untuk pembelajaran.

Peneliti mendapatkan informasi bahwa di SMA Negeri 12 Luwu Utara, guru

masih cenderung menggunakan sistem pembelajaran teacher centered yaitu

pembelajaran yang berpusat pada guru. Padahal saat ini menurut KTSP (Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan) maupun Kurikulum 2013, pembelajaran harus berpusat

pada siswa (student centered), yaitu guru mengarahkan siswa untuk belajar sesuai

tingkat kemampuan dan kecepatan belajar masing-masing siswa.

Oleh karena itu, peneliti lebih memilih SMA Negeri 12 Luwu Utara sebagai

tempat/lokasi penelitian karena walaupun kedua SMA telah memiliki fasilitas yang

menunjang untuk pembelajaran berbasis teknologi dan komputer, namun SMA

Negeri 12 Luwu Utara lebih membutuhkan media pembelajaran untuk memunculkan

minat dari para siswa yang ada di SMA Negeri 12 Luwu Utara untuk pembelajaran

secara mandiri. Menurut pendapat peneliti, pembelajaran Bahasa Indonesia berbasis

Software Ispring Suite ini sudah tepat karena merupakan Software yang mudah

digunakan untuk membuat media pembelajaran multimedia interaktif berbentuk flash

karena dibuat menggunakan integrasi dengan Microsoft PowerPoint yang tentunya

sudah tidak asing lagi bagi guru tingkat SMA bila dibandingkan dengan membuat

flash menggunakan Macromedia Flash, Adobe Flash, dan program sejenisnya untuk

membuat flash yang lebih membutuhkan keahlian yang lebih tinggi.

Page 21: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN … · 2020. 2. 28. · KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MENGGUNAKAN SOFTWARE ISPRING SUITE

7

Dari permasalahan tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian yang berjudul “Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Multimedia

Interaktif Menggunakan Software Ispring Suite pada Siswa Kelas X di SMA Negeri

12 Luwu Utara”. Penelitian ini perlu dilakukan, karena saat ini guru dituntut untuk

dapat menggunakan teknologi dalam proses pembelajaran, meningkatkan kompetensi

profesional guru, dan memfasilitasi siswa dalam belajar agar materi yang bersifat

abstrak dapat dipahami dengan mudah dan menyenangkan, sehingga diharapkan ilmu

pengetahuan yang didapat siswa menjadi lebih bermakna dan meningkatkan

kemampuan siswa dalam melakukan uji kompetensi.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka

dapat dirumuskan beberapa rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Bagaimanakah keefektifan pembelajaran Bahasa Indonesia dengan multimedia

interaktif menggunakan Software Ispring Suite pada siswa kelas X di SMA

Negeri 12 Luwu Utara?

2. Bagaimanakah hasil belajar siswa pada pembelajaran Bahasa Indonesia dengan

multimedia interaktif menggunakan Software Ispring Suite pada siswa kelas X

di SMA Negeri 12 Luwu Utara?

Page 22: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN … · 2020. 2. 28. · KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MENGGUNAKAN SOFTWARE ISPRING SUITE

8

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, tujuan dari

penelitian ini adalah:

1. Untuk mendeskripsikan keefektifan pembelajaran Bahasa Indonesia dengan

multimedia interaktif menggunakan Software Ispring Suite pada siswa kelas X

di SMA Negeri 12 Luwu Utara.

2. Untuk mendeskripsikan hasil belajar siswa pada pembelajaran Bahasa

Indonesia dengan multimedia interaktif menggunakan Software Ispring Suite

pada siswa kelas X di SMA Negeri 12 Luwu Utara.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian diharapkan memberikan manfaat atau kontribusi dalam:

1. Manfaat Teoretis:

a. Bagi akademisi, sebagai alat bantu pembelajaran, sehingga dapat

menumbuhkan semangat dan motivasi belajar, selain itu juga memberikan

pengalaman belajar yang dapat membantu mereka untuk belajar mandiri

b. Bagi peneliti, dapat memberikan tambahan pengetahuan, wawasan, dan

pengalaman serta mempersiapkan diri sebagai calon guru yang siap

memanfaatkan teknologi modern (komputer) dalam proses pembelajaran

Bahasa Indonesia di masa yang akan datang.

Page 23: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN … · 2020. 2. 28. · KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MENGGUNAKAN SOFTWARE ISPRING SUITE

9

2. Manfaat Praktis:

a. Bagi guru, dapat memberikan masukan atau wacana terhadap guru dalam

upaya pemanfaatan media pembelajaran dalam proses belajar. Sebagai

referensi untuk mengembangkan media pembelajaran yang baru sehingga

dapat membuat pembelajaran (khususnya Bahasa Indonesia) menjadi

pembelajaran yang menyenangkan.

b. Bagi sekolah, meningkatkan kualitas pembelajaran dalam mencapai

kurikulum yang dikembangkan sekolah dan untuk lebih mengembangkan

sarana dan prasarana sekolah.

Page 24: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN … · 2020. 2. 28. · KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MENGGUNAKAN SOFTWARE ISPRING SUITE

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA, PENELITIAN YANG RELEVAN, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

A. Tinjauan Pustaka

1. Hakikat Pembelajaran

a. Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan

sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan

yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan

pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan

kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses

untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Proses

pembelajaran dialami sepanjang hayat seorang manusia serta dapat berlaku di

mana pun dan kapan pun. Pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan

pengajaran, walaupun mempunyai konotasi yang berbeda.

Pembelajaran adalah pemberdayaan potensi peserta didik menjadi

kompetensi. Kegiatan pemberdayaan ini tidak dapat berhasil tanpa ada orang yang

membantu. Menurut Dimyati dan Mudjiono (dalam Syaiful Sagala, 2011: 62)

pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional,

Page 25: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN … · 2020. 2. 28. · KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MENGGUNAKAN SOFTWARE ISPRING SUITE

11

untuk membuat belajar secara aktif, yang menekankan pada penyediaan sumber

belajar.

Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional pasal 1 ayat 20 dinyatakan bahwa Pembelajaran adalah Proses interaksi

peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.

Konsep pembelajaran menurut Corey (dalam Syaiful Sagala, 2011: 61)

adalah suatu proses di mana lingkungan seseorang secara disengaja dikelola untuk

memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi-kondisi

khusus atau menghasilkan respons terhadap situasi tertentu, pembelajaran

merupakan subset khusus dari pendidikan.

Pembelajaran mengandung arti setiap kegiatan yang dirancang untuk

membantu seseorang mempelajari suatu kemampuan dan nilai yang baru. Proses

pembelajaran pada awalnya meminta guru untuk mengetahui kemampuan dasar

yang dimiliki oleh siswa meliputi kemampuan dasarnya, motivasinya, latar

belakang akademisnya, latar belakang ekonominya, dan sebagainya. Kesiapan

guru untuk mengenal karakteristik siswa dalam pembelajaran merupakan modal

utama penyampaian bahan belajar dan menjadi indikator suksesnya pelaksanaan

pembelajaran.

Dapat ditarik kesimpulan bahwa Pembelajaran adalah usaha sadar dari guru

untuk membuat siswa belajar, yaitu terjadinya perubahan tingkah laku pada diri

Page 26: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN … · 2020. 2. 28. · KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MENGGUNAKAN SOFTWARE ISPRING SUITE

12

siswa yang belajar, di mana perubahan itu dengan didapatkannya kemampuan baru

yang berlaku dalam waktu yang relatif lama dan karena adanya usaha.

b. Komponen Pembelajaran

Interaksi merupakan ciri utama dari kegiatan pembelajaran, baik antara

yang belajar dengan lingkungan belajarnya, baik itu guru, teman-temannya, tutor,

media pembelajaran, atau sumber-sumber belajar yang lain. Ciri lain dari

pembelajaran adalah yang berhubungan dengan komponen-komponen

pembelajaran. Sumiati dan Asra (2009: 3) mengelompokkan komponen-komponen

pembelajaran dalam tiga kategori utama, yaitu: guru, isi atau materi pembelajaran,

dan siswa. Interaksi antara tiga komponen utama melibatkan metode

pembelajaran, media pembelajaran, dan penataan lingkungan tempat belajar,

sehingga tercipta situasi pembelajaran yang memungkinkan terciptanya tujuan

yang telah direncanakan sebelumnya.

1) Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran pada dasarnya merupakan harapan, yaitu apa yang

diharapkan dari siswa sebagai hasil belajar. Robert F. Meager (dalam Sumiati dan

Asra, 2009: 10) memberi batasan yang lebih jelas tentang tujuan pembelajaran,

yaitu maksud yang dikomunikasikan melalui pernyataan yang menggambarkan

tentang perubahan yang diharapkan dari siswa.

Menurut H. Daryanto (2005: 58) tujuan pembelajaran adalah tujuan yang

menggambarkan pengetahuan, kemampuan, keterampilan, dan sikap yang harus

Page 27: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN … · 2020. 2. 28. · KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MENGGUNAKAN SOFTWARE ISPRING SUITE

13

dimiliki siswa sebagai akibat dari hasil pembelajaran yang dinyatakan dalam

bentuk tingkah laku yang dapat diamati dan diukur. B. Suryosubroto (1990: 23)

menegaskan bahwa tujuan pembelajaran adalah rumusan secara terperinci apa saja

yang harus dikuasai oleh siswa sesudah ia melewati kegiatan pembelajaran yang

bersangkutan dengan berhasil. Tujuan pembelajaran memang perlu dirumuskan

dengan jelas, karena perumusan tujuan yang jelas dapat digunakan sebagai tolok

ukur keberhasilan dari proses pembelajaran itu sendiri.

Tujuan pembelajaran tercantum dalam rencana pelaksanaan pembelajaran

(RPP). RPP merupakan komponen penting dalam kurikulum tingkat satuan

pendidikan yang pengembangannya harus dilakukan secara profesional. Menurut

E. Mulyasa (2010: 222) cara pengembangan RPP dalam garis besarnya.

(1) Mengisi kolom identitas.(2) Menentukan alokasi waktu yang dibutuhkan untuk pertemuan.(3) Menentukan standar kompetensi dan kompetensi dasar, serta indikator

yang akan digunakan yang terdapat dalam silabus yang telah disusun.(4) Merumuskan tujuan pembelajaran berdasarkan standar kompetensi dan

kompetensi dasar, serta indikator yang telah ditentukan.(5) Mengidentifikasi materi standar berdasarkan materi pokok atau

pembelajaran yang terdapat dalam silabus.(6) Menentukan metode pembelajaran yang akan digunakan.(7) Menentukan langkah-langkah pembelajaran.(8) Menentukan sumber belajar yang akan digunakan.(9) Menyusun kriteria penilaian, lembar pengamatan, contoh soal, dan teknik

penskoran.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa perumusan tujuan

pembelajaran harus berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar, serta

indikator yang telah ditentukan.

Page 28: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN … · 2020. 2. 28. · KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MENGGUNAKAN SOFTWARE ISPRING SUITE

14

Tujuan pembelajaran juga harus dirumuskan secara lengkap agar tidak

menimbulkan penafsiran yang bermacam-macam. Suatu tujuan pembelajaran juga

harus memenuhi syarat-syarat berikut:

(1) Spesifik, artinya tidak mengandung penafsiran (tidak menimbulkan

penafsiran yang bermacam-macam).

(2) Operasional, artinya mengandung satu perilaku yang dapat diukur untuk

memudahkan penyusunan alat evaluasi.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulakan bahwa tujuan pembelajaran

adalah rumusan secara terperinci apa saja yang harus dikuasai oleh siswa sebagai

akibat dari hasil pembelajaran yang dinyatakan dalam bentuk tingkah laku yang

dapat diamati dan diukur.

Rumusan tujuan pembelajaran ini harus disesuaikan dengan standar

kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator pencapaian siswa. Selain itu tujuan

pembelajaran yang dirumuskan juga harus spesifik dan operasional agar dapat

digunakan sebagai tolok ukur keberhasilan dari proses pembelajaran.

2) Materi Pembelajaran

Materi pembelajaran pada dasarnya merupakan isi dari kurikulum, yakni

berupa mata pelajaran atau bidang studi dengan topik/subtopik dan rinciannya. Isi

dari proses pembelajaran tercermin dalam materi pembelajaran yang dipelajari

oleh siswa. Syaiful Bahri Djamarah, dkk. (2006: 43) menerangkan materi

pembelajaran adalah substansi yang akan disampaikan dalam proses belajar

Page 29: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN … · 2020. 2. 28. · KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MENGGUNAKAN SOFTWARE ISPRING SUITE

15

mengajar. Tanpa materi pembelajaran proses belajar mengajar tidak akan

berjalan.

Materi pembelajaran disusun secara sistematis dengan mengikuti prinsip

psikologi. Agar materi pembelajaran itu dapat mencerminkan target yang jelas

dari perilaku siswa setelah mengalami proses belajar mengajar. Materi

pembelajaran harus mempunyai lingkup dan urutan yang jelas. Lingkup dan

urutan itu dibuat bertolak dari tujuan yang dirumuskan. Materi pembelajaran

berada dalam ruang lingkup isi kurikulum. Karena itu, pemilihan materi

pembelajaran tentu saja harus sejalan dengan ukuran-ukuran yang digunakan

untuk memilih isi kurikulum bidang studi yang bersangkutan.

Harjanto (2005: 222) menjelaskan beberapa kriteria pemilihan materi

pembelajaran yang akan dikembangkan dalam sistem pembelajaran dan yang

mendasari penentuan strategi pembelajaran, yaitu:

(1) Kriteria tujuan pembelajaran

Suatu materi pembelajaran yang terpilih dimaksudkan untuk mencapai

tujuan pembelajaran khusus atau tujuan-tujuan tingkah laku. Karena itu,

materi tersebut supaya sejalan dengan tujuan-tujuan yang telah

dirumuskan.

(2) Materi pembelajaran supaya terjabar

Perincian materi pembelajaran berdasarkan pada tuntutan di mana

setiap tujuan pembelajaran khusus yang dijabarkan telah dirumuskan

Page 30: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN … · 2020. 2. 28. · KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MENGGUNAKAN SOFTWARE ISPRING SUITE

16

secara spesifik, dapat diamati dan terukur. Ini berarti terdapat keterkaitan

yang erat antara spesifikasi tujuan dan spesifikasi materi pembelajaran.

(3) Relevan dengan kebutuhan siswa

Kebutuhan siswa yang pokok adalah bahwa mereka ingin berkembang

berdasarkan potensi yang dimilikinya. Karena setiap materi pembelajaran

yang akan disajikan hendaknya sesuai dengan usaha untuk

mengembangkan pribadi siswa secara bulat dan utuh. Beberapa aspek di

antaranya adalah pengetahuan sikap, nilai, dan keterampilan.

(4) Kesesuaian dengan kondisi masyarakat

Siswa dipersiapkan untuk menjadi anggota masyarakat yang berguna

dan mampu hidup mandiri. Dalam hal ini, materi pembelajaran yang dipilih

hendaknya turut membantu mereka memberikan pengalaman edukatif yang

bermakna bagi perkembangan mereka menjadi manusia yang mudah

menyesuaikan diri.

(5) Materi pembelajaran mengandung segi-segi etik

Materi pembelajaran yang dipilih hendaknya mempertimbangkan segi

perkembangan moral siswa kelak. Pengetahuan dan keterampilan yang

bakal mereka peroleh dari materi pelajaran yang telah mereka terima di

arahkan untuk mengembangkan dirinya sebagai manusia yang etik sesuai

dengan sistem nilai dan norma-norma yang berlaku di masyarakat.

Page 31: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN … · 2020. 2. 28. · KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MENGGUNAKAN SOFTWARE ISPRING SUITE

17

(6) Materi pembelajaran tersusun dalam ruang lingkup dan urutan yang

sistematik dan logis

Setiap materi pembelajaran disusun secara bulat dan menyeluruh,

terbatas ruang lingkupnya dan terpusat pada satu topik masalah tertentu.

Materi disusun secara berurutan dengan mempertimbangkan faktor

perkembangan psikologi siswa. Dengan cara ini diharapkan sisi materi

tersebut akan lebih mudah diserap siswa dan dapat segera dilihat

keberhasilannya.

(7) Materi pembelajaran bersumber dari buku sumber yang baku, pribadi guru

yang ahli, dan masyarakat

Ketiga faktor tersebut perlu diperhatikan dalam memilih materi

pembelajaran. Buku sumber yang baku umumnya disusun oleh para ahli

dalam bidangnya dan disusun berdasarkan GBPP yang berlaku, kendatipun

belum tentu lengkap sebagaimana yang diharapkan.

Dari berbagai pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa materi

pembelajaran merupakan komponen pembelajaran yang sangat penting. Tanpa

materi pembelajaran proses pembelajaran tidak dapat dilaksanakan. Oleh karena

itu, materi pembelajaran yang dipilih harus sistematis, sejalan dengan tujuan yang

telah dirumuskan, terjabar, relevan dengan kebutuhan siswa, sesuai dengan kondisi

masyarakat sekitar, mengandung segi-segi etik, tersusun dalam ruang lingkup yang

logis, dan bersumber dari buku.

Page 32: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN … · 2020. 2. 28. · KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MENGGUNAKAN SOFTWARE ISPRING SUITE

18

3) Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran merupakan cara melakukan atau menyajikan,

menguraikan, dan memberi latihan isi pelajaran kepada siswa untuk mencapai

tujuan tertentu. Metode pembelajaran yang ditetapkan guru memungkinkan siswa

untuk belajar proses, bukan hanya belajar produk.

Belajar produk pada umumnya hanya menekankan pada segi kognitif.

Sedangkan belajar proses dapat memungkinkan tercapainya tujuan belajar baik

segi kognitif, afektif, maupun psikomotor. Oleh karena itu, metode pembelajaran

pembelajaran diarahkan untuk mencapai sasaran tersebut, yaitu lebih banyak

menekankan pembelajaran melalui proses. Dalam hal ini guru dituntut agar

mampu memahami kedudukan metode sebagai salah satu komponen yang ikut

ambil bagian bagi keberhasilan kegiatan belajar mengajar.

Untuk melaksanakan proses pembelajaran perlu dipikirkan metode

pembelajaran yang tepat. Menurut Sumiati dan Asra (2009: 92) ketepatan

penggunaan metode pembelajaran tergantung pada kesesuaian metode

pembelajaran, materi pembelajaran, kemampuan guru, kondisi siswa, sumber atau

fasilitas, situasi dan kondisi dan waktu.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ketepatan

penggunaan metode pembelajaran oleh guru memungkinkan siswa untuk

mencapai tujuan belajar baik dari segi kognitif, afektif, maupun psikomotor. Agar

metode pembelajaran yang digunakan oleh guru tepat, guru harus memperhatikan

Page 33: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN … · 2020. 2. 28. · KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MENGGUNAKAN SOFTWARE ISPRING SUITE

19

beberapa faktor, yaitu tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, kemampuan

guru, kondisi siswa, sumber dan fasilitas, situasi kondisi dan waktu. Penggunaan

metode pembelajaran dengan memperhatikan beberapa faktor di atas diharapkan

proses pembelajaran dapat berlangsung dengan baik.

4) Media Pembelajaran

Pembelajaran merupakan kegiatan yang melibatkan siswa dan guru

dengan menggunakan berbagai sumber belajar baik dalam situasi kelas maupun di

luar kelas. Dalam arti media yang digunakan untuk pembelajaran tidak terlalu

identik dengan situasi kelas dalam pola pengajaran konvensional namun proses

belajar tanpa kehadiran guru dan lebih mengandalkan media termasuk dalam

kegiatan pembelajaran.

Rudi Susilana dan Cepi Riyana (2009: 179) mengklasifikasikan

penggunaan media berdasarkan tempat penggunaannya, yaitu:

(1) Penggunaan media di kelas

Pada teknik ini media dimanfaatkan untuk menunjang tercapainya

tujuan tertentu dan penggunaannya dipadukan dengan proses belajar

mengajar dalam situasi kelas. Dalam merencanakan pemanfaatan media

tersebut guru harus melihat tujuan yang akan dicapai, materi pembelajaran

yang mendukung tercapainya tujuan tersebut, serta strategi belajar

mengajar yang sesuai untuk mencapai tujuan tersebut.

Page 34: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN … · 2020. 2. 28. · KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MENGGUNAKAN SOFTWARE ISPRING SUITE

20

(2) Penggunaan media di luar kelas

Media tidak secara langsung dikendalikan oleh guru, namun

digunakan oleh siswa sendiri tanpa instruksi guru atau melalui

pengontrolan oleh orang tua siswa. Penggunaan media di luar kelas dapat

dibedakan menjadi dua kelompok utama, yaitu penggunaan media tidak

terprogram dan penggunaan media secara terprogram.

a) Penggunaan media tidak terprogram

Penggunaan media dapat terjadi di masyarakat luas. Hal ini ada

kaitannya dengan keberadaan media massa yang ada di masyarakat.

Penggunaan media ini bersifat bebas yaitu bahwa media itu digunakan

tanpa dikontrol atau diawasi dan tidak terprogram sesuai tuntutan

kurikulum yang digunakan oleh guru atau sekolah.

b) Penggunaan media secara terprogram

Media digunakan dalam suatu rangkaian yang diatur secara sistematik

untuk mencapai tujuan tertentu disesuaikan dengan tuntutan kurikulum

yang sedang berlaku. Peserta didik sebagai sasaran diorganisasikan

dengan baik sehingga mereka dapat menggunakan media itu secara

teratur, berkesinambungan dan mengikuti pola belajar mengajar

tertentu.

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa media

pembelajaran merupakan peralatan yang membawa pesan-pesan untuk mencapai

Page 35: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN … · 2020. 2. 28. · KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MENGGUNAKAN SOFTWARE ISPRING SUITE

21

tujuan pembelajaran. Jenis-jenis media pembelajaran sangat beragam dan

mempunyai kelebihan dan kelemahan masing-masing, maka diharapkan guru

dapat memilih media pembelajaran sesuai dengan kebutuhan agar proses

pembelajaran dapat berlangsung secara efektif. Selain dalam memilih media

pembelajaran, guru juga harus dapat memperlihatkan penggunaan media

pembelajaran. Media pembelajaran yang tidak digunakan secara maksimal juga

akan memengaruhi hasil belajar siswa.

5) Evaluasi Pembelajaran

Lee J. Cronbach (dalam Suryadi, 2009: 212) merumuskan bahwa evaluasi

sebagai kegiatan pemeriksaan yang sistematis dari peristiwa-peristiwa yang

terjadi dan akibatnya pada saat program dilaksanakan pemeriksaan diarahkan

untuk membantu memperbaiki program itu dan program lain yang memiliki

tujuan yang sama. Evaluasi merupakan salah satu komponen dalam sistem

pembelajaran.

Dalam hubungannya dengan pembelajaran dijelaskan oleh Harjanto

(2005: 277) evaluasi pembelajaran adalah penilaian atau penaksiran terhadap

pertumbuhan dan kemajuan peserta didik ke arah tujuan-tujuan yang telah

ditetapkan dalam hukum. Hasil penilaian ini dapat dinyatakan secara kuantitatif

maupun kualitatif. Dari pengertian tersebut dapat diketahui salah satu tujuan

evaluasi pembelajaran adalah mendapatkan data pembuktian yang akan mengukur

Page 36: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN … · 2020. 2. 28. · KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MENGGUNAKAN SOFTWARE ISPRING SUITE

22

sampai di mana tingkat kemampuan dan pemahaman peserta didik dalam

mencapai tujuan pembelajaran.

Dengan demikian, evaluasi menempati posisi yang sangat penting dalam

proses pembelajaran. Karena dengan adanya evaluasi keberhasilan pembelajaran

dapat diketahui. Evaluasi yang diberikan oleh guru mempunyai banyak kegunaan

bagi siswa, guru, maupun bagi guru itu sendiri.

Menurut Sumiati dan Asra (2009: 200) hasil tes yang diselenggarakan

oleh guru mempunyai kegunaan bagi siswa, di antaranya:

(1) Mengetahui apakah siswa sudah menguasai materi pembelajaran yang

disajikan oleh guru.

(2) Mengetahui bagian mana yang belum dikuasai oleh siswa, sehingga dia

berusaha untuk mempelajarinya lagi sebagai upaya perbaikan.

(3) Penguatan bagi siswa yang sudah memperoleh skor tinggi dan menjadi

dorongan atau motivasi untuk belajar lebih baik.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa evaluasi

pembelajaran merupakan penilaian terhadap kemajuan siswa dalam

melaksanakan proses pembelajaran. Evaluasi pembelajaran menempati posisi

yang sangat penting dalam proses pembelajaran. Karena dengan adanya evaluasi

pembelajaran keberhasilan pembelajaran dapat diketahui hasilnya. Oleh karena

itu, evaluasi pembelajaran harus disusun dengan tepat, agar dapat menilai

kemampuan siswa dengan tepat.

Page 37: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN … · 2020. 2. 28. · KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MENGGUNAKAN SOFTWARE ISPRING SUITE

23

6) Peserta Didik

Siswa merupakan salah satu komponen inti dari pembelajaran, karena inti

dari proses pembelajaran adalah kegiatan belajar siswa dalam mencapai suatu

tujuan. Menurut Kimble dan Garmezy (dalam Sumiati dan Asra 2009: 38) sifat

dan perubahan perilaku dalam belajar relatif permanen. Dengan demikian, hasil

belajar dapat diidentifikasi dari adanya kemampuan melakukan sesuatu secara

permanen dan dapat diulang-ulang dengan hasil yang relatif sama. Seorang siswa

perlu memiliki sikap disiplin belajar dengan melakukan latihan dan memperkuat

dirinya sendiri untuk selalu terbiasa patuh dan mempertinggi daya kendali diri,

sehingga kemampuan yang diperoleh dapat diulang-ulang dengan hasil yang

relatif sama.

Herlin Febriana Dwi Prasti (2011) mengemukakan disiplin merupakan

suatu sikap moral siswa yang terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku

yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, keteraturan, dan ketertiban

berdasarkan acuan nilai moral.

Slamet (2003: 2) menyatakan belajar adalah proses usaha yang dilakukan

seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara

keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan

lingkungannya.Disiplin belajar adalah suatu kondisi yang terbentuk melalui

proses usaha seseorang yang dilakukan untuk memperoleh suatu perubahan

tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri

Page 38: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN … · 2020. 2. 28. · KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MENGGUNAKAN SOFTWARE ISPRING SUITE

24

dalam interaksi dengan lingkungan yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan,

kepatuhan, kesetiaan, keteraturan, dan ketertiban.

Dari berbagai pengertian di atas dapat diketahui bahwa siswa merupakan

komponen inti dari pembelajaran, maka siswa harus memiliki disiplin belajar

yang tinggi. Siswa yang memiliki disiplin belajar yang tinggi akan terbiasa untuk

selalu patuh dan mempertinggi daya kendali diri, sehingga kemampuan yang

sudah diperoleh siswa dapat diulang-ulang dengan hasil yang relatif sama.

7) Pendidik

Menurut Syaiful Bahri Djamarah (dalam Martinis Yamin dan Maisah,

2009: 100) secara keseluruhan guru adalah figur yang menarik perhatian semua

orang, entah dalam keluarga, dalam masyarakat maupun di sekolah. Guru dilihat

sebagai sosok yang kharismatik, karena jasanya yang banyak mendidik umat

manusia dari dulu hingga sekarang. Mulyasa (dalam Martinis Yamin dan Maisah,

2009: 101) juga menegaskan jika semua orang yakin bahwa guru memiliki andil

yang sangat besar terhadap keberhasilan pembelajaran di sekolah.

Minat, bakat, kemampuan, dan potensi yang dimiliki oleh peserta didik

tidak akan berkembang secara optimal tanpa bantuan seorang guru. Secara umum

tugas guru adalah sebagai fasilitator, yang bertugas menciptakan situasi yang

memungkinkan terjadinya proses belajar pada diri siswa. Menurut Suciati, dkk.

(2007: 523) dalam menjalankan tugasnya sebagai fasilitator, ada dua tugas yang

Page 39: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN … · 2020. 2. 28. · KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MENGGUNAKAN SOFTWARE ISPRING SUITE

25

harus dikerjakan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran yang efektif. Kedua

tugas tersebut sebagai pengelola pembelajaran dan sebagai pengelola kelas.

Sebagai pengelola pembelajaran, guru bertugas untuk menciptakan

kegiatan pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk mencapai tujuan

pembelajaran secara optimal. Sedangkan sebagai pengelola kelas, guru bertugas

untuk menciptakan situasi kelas yang memungkinkan terjadinya pembelajaran

yang efektif. Kedua tugas itu saling berkaitan satu dengan yang lain.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa guru merupakan

komponen utama yang sangat penting dalam proses pembelajaran karena tugas

guru bukan hanya sebagai fasilitator namun ada dua tugas yang harus dikerjakan

oleh guru dalam kegiatan pembelajaran yang efektif. Kedua tugas tersebut

sebagai pengelola pembelajaran dan sebagai pengelola kelas.

8) Lingkungan Tempat Belajar

Lingkungan merupakan segala situasi yang ada di sekitar kita. Suciati,

dkk. (2007: 5) menjelaskan bahwa lingkungan belajar adalah situasi yang ada di

sekitar siswa pada saat belajar. Situasi ini dapat memengaruhi proses belajar

siswa. Jika lingkungan ditata dengan baik, lingkungan dapat menjadi sarana yang

bernilai positif dalam membangun dan mempertahankan sifat positif.

Lingkungan terdiri atas lingkungan luar dan lingkungan dalam.

Lingkungan luar diartikan sebagai gabungan faktor-faktor geografi dan sosial

ekonomi yang memengaruhi hubungan sekolah dengan masyarakatnya.

Page 40: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN … · 2020. 2. 28. · KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MENGGUNAKAN SOFTWARE ISPRING SUITE

26

Sedangkan lingkungan dalam adalah bahan pokok bangunan dan ketersediaan

peralatan untuk menunaikan tugas pengajaran dan belajar. M. Dalyono (2007:

129) juga menegaskan bahwa lingkungan itu sebenarnya mencakup segala

material dan stimulus di dalam dan di luar individu, baik yang bersifat fisiologis,

psikologis maupun sosio-kultural.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa lingkungan tempat

belajar adalah segala situasi yang ada di sekitar siswa saat proses pembelajaran.

Jadi, lingkungan fisik tempat belajar adalah segala sesuatu dalam bentuk fisik

yang ada di sekitar siswa saat proses pembelajaran. Lingkungan yang ditata

dengan baik akan menciptakan kesan positif dalam diri siswa, sehingga siswa

menjadi lebih senang untuk belajar dan lebih nyaman dalam belajar.

2. Efektivitas Pembelajaran

Efektivitas berasal dari kata efektif. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia

(Depdiknas, 2008: 352), kata efektif mempunyai dari efek, pengaruh, akibat atau

dapat membawa hasil. Jadi, efektivitas adalah keaktifan, daya guna, adanya

kesesuaian dalam suatu orang yang melaksanakan tugas dengan sasaran yang dituju.

Efektivitas memiliki arti berhasil atau tepat guna. Efektif merupakan kata

dasar, sementara kata sifat dari efektif adalah efektivitas. Effendy (1989)

mendefinisikan efektivitas sebagai berikut: “Komunikasi yang prosesnya mencapai

tujuan yang direncanakan sesuai dengan biaya yang dianggarkan, waktu yang

ditetapkan dan jumlah personil yang ditentukan” (Effendy, 1989: 14). Efektivitas

Page 41: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN … · 2020. 2. 28. · KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MENGGUNAKAN SOFTWARE ISPRING SUITE

27

menurut pengertian di atas mengartikan bahwa indikator efektivitas dalam arti

tercapainya sasaran atau tujuan yang telah ditentukan sebelumnya merupakan sebuah

pengukuran di mana suatu target telah tercapai sesuai dengan apa yang telah

direncanakan. Pengertian lain menurut Susanto, Efektivitas merupakan daya pesan

untuk memengaruhi atau tingkat kemampuan pesan-pesan untuk memengaruhi

(Susanto, 1975: 156). Menurut pengertian Susanto di atas, efektivitas bisa diartikan

sebagai suatu pengukuran akan tercapainya tujuan yang telah direncanakan

sebelumnya secara matang.

Keefektifan suatu pembelajaran dapat dilihat dari yang tidak hanya secara

pasif menerima informasi yang diberikan guru, tetapi siswa ikut terlibat dalam

mengorganisasikan hubungan-hubungan dari informasi yang diberikan. Slavin (2011)

mengatalan bahwa, keefektifan pembelajaran ditentukan oleh beberapa indikator

antara lain:

a. Kualitas Pembelajaran

Kualitas pembelajaran adalah banyaknya informasi bantuan media

pembelajaran yang dapat diserap oleh siswa, yang nantinya dapat dilihat dari

hasil belajar siswa.

b. Kesesuaian Tingkat Pembelajaran

Kesesuaian tingkat pembelajaran adalah sejauh mana guru dapat memastikan

tingkat kesiapan siswa untuk mempelajari materi baru.

c. Intensif

Page 42: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN … · 2020. 2. 28. · KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MENGGUNAKAN SOFTWARE ISPRING SUITE

28

Intensif adalah seberapa besar peran media dapat memotivasi siswa dalam

mempelajari media yang diberikan.

d. Waktu

Waktu yaitu lamanya waktu yang disediakan cukup dan dapat dimanfaatkan

dalam proses pembelajaran dengan pengunaan media.

Arif (2011) mengemukakan bahwa dasar penting untuk memilih suatu media

yaitu dapat memenuhi kebutuhan atau mencapai tujuan yang diinginkan. Cara

mengukur efektivitas pembelajaran diawali dengan mengajukan pertanyaan “apa

yang telah dicapai siswa?”. Media adalah bagian dalam pembelajaran maka untuk

menjawab pertanyaan ini, berapa jumlah siswa yang berhasil mencapai tujuan

pembelajaran, peneliti dapat menyebutnya sebagai hasil belajar. Berdasarkan

pendapat di atas, keefektifan media dalam penelitian ini berdasarkan indikator

sebagai berikut:

a. Proses pembelajaran

b. Motivasi belajar siswa

c. Hasil belajar siswa

Keefektifan media tersebut tercapai apabila memenuhi paling sedikit dua dari

tiga indikator di atas, dengan syarat indikator hasil belajar harus tercapai.

1) Prinsip-Prinsip dalam Pembelajaran Efektif

Menurut Uno dan Nurdin (2015: 191) ada delapan prinsip dasar dalam

pembelajaran efektif. Prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut.

Page 43: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN … · 2020. 2. 28. · KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MENGGUNAKAN SOFTWARE ISPRING SUITE

29

a) Perhatian

Siswa dituntut untuk memberikan perhatian terhadap semua rangsangan

yang mengarah untuk mencapai tujuan belajar. Adanya tuntutan untuk selalu

memberikan perhatian, menyebabkan siswa harus menciptakan atau

membangkitkan perhatiannya kepada segala pesan yang dipelajarinya. Perhatian

bersifat sementara dan ada hubungannya dengan minat. Peranan perhatian sangat

penting dimiliki siswa karena dari kajian teori belajar pengolahan informasi

terungkap bahwa tanpa adanya perhatian dari siswa tidak mungkin terjadi belajar.

Dalam proses pembelajaran ada dua macam tipe perhatian, yaitu perhatian

terpusat dan perhatian terbagi. Perhatian terpusat atau terkonsentrasi merupakan

tipe perhatian yang hanya tertuju pada satu objek saja. Dalam pembelajaran di

kelas tentunya jenis perhatian ini yang digunakan, karena aneka gangguan

tentunya tidak pernah tidak ada dalam setiap kegiatan pembelajaran, sehingga

materi pelajaran dapat diterima dengan baik. Sedangkan perhatian terbagi atau

tidak terkonsentrasi merupakan perhatian yang tertuju kepada berbagai hal atau

objek secara sekaligus.

b) Motivasi

Motivasi merupakan suatu kekuatan (power) atau tenaga (forces) atau daya

(energy) atau suatu keadaan yang kompleks dan kesiapsediaan dalam diri individu

untuk bergerak ke arah tujuan tertentu. Motivasi dipengaruhi oleh nilai-nilai

penting untuk dipelajari dengan tujuan untuk memperhalus perasaannya, dengan

Page 44: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN … · 2020. 2. 28. · KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MENGGUNAKAN SOFTWARE ISPRING SUITE

30

demikian motivasi untuk mengetahui dan mempelajari sesuatu pun akan tinggi.

Sebagai suatu hasil, motivasi merupakan hasil dari pembelajaran yang efektif, jika

pembelajaran efektif, menarik, bermanfaat, dan sesuai dengan minat dan

kebutuhan siswa, maka akan meningkatan keterlibatan siswa dalam proses

pembelajaran.

Motivasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu motivasi intrinsik dan

motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik merupakan hal dan keadaan yang berasal

dari dalam diri siswa sendiri yang dapat mendorongnya melakukan tindakan

belajar. Contoh motivasi intrinsik adalah perasaan menyenangi materi dan

kebutuhan akan materi tersebut. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah hal dan

keadaan yang datang dari luar individu yang juga mendorongnya melakukan

kegiatan belajar. Contoh konkret motivasi ekstrinsik adalah pujian dan hadiah,

peraturan atau tata tertib sekolah, suri teladan dari orang-orang di sekelilingnya,

seperti guru dan orang tua.

c) Keaktifan

Seorang anak pada dasarnya sudah memiliki keinginan untuk berbuat dan

mencari sesuatu yang sesuai dengan aspirasinya, demikian halnya dengan belajar.

Belajar hanya memungkinkan terjadi apabila siswa aktif dan mengalaminya

sendiri.

Page 45: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN … · 2020. 2. 28. · KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MENGGUNAKAN SOFTWARE ISPRING SUITE

31

d) Keterlibatan Langsung atau Pengalaman

Belajar yang paling baik adalah dengan melalui pengamatan langsung.

Dalam belajar, siswa tidak hanya mengamati, tetapi harus menghayati, terlibat

langsung, dan bertanggung jawab terhadap proses dan hasilnya. Sebagai contoh,

siswa yang tidak belajar tentang proses terjadinya hujan, akan lebih efektif

apabila ia terlibat langsung dalam demonstrasi terjadinya hujan (direct

performance), bukan hanya sekadar melihat (seeing), apalagi sekadar

mendengarkan.

e) Pengulangan

Pengulangan merupakan prinsip belajar yang bertujuan sebagai latihan

dalam menyempurnakan sesuatu. Dengan pengulangan, maka daya-daya yang ada

pada individu seperti mengamati, memegang, mengingat, menghayal, merasakan,

dan berpikir akan berkembang. Metode latihan (drill) merupakan bentuk belajar

yang menerapkan prinsip pengulangan.

f) Tantangan

Teori medan yang dikemukanan oleh Kurt Lewin menyatakan bahwa

sesungguhnya seorang siswa yang sedang belajar berada dalam suatu medan

lapangan psikologis. Siswa menghadapi tujuan yang harus dicapai, tetapi untuk

mencapainya selalu ada hambatan yang harus dihadapi, tetapi ada motif yang

mengatasi hambatan tersebut, sehingga tujuan dapat tercapai, begitu seterusnya.

Page 46: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN … · 2020. 2. 28. · KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MENGGUNAKAN SOFTWARE ISPRING SUITE

32

Agar siswa dapat mengatasi hambatan, maka belajar harus dapat menimbulkan

motivasi untuk dapat mengatasi hambatan tersebut.

g) Balikan atau Penguatan

Dalam belajar, siswa akan lebih bersemangat apabila mengetahui akan

mendapatkan hasil (balikan) yang menyenangkan. Menurut BF Skinner bukan

hanya yang menyenangkan, tetapi juga yang tidak menyenangkan atau dengan

kata lain penguatan positif (operant conditioning) dan negarif (escape

conditioning) dapat memperkuat belajar.

h) Perbedaan Individual

Perbedaan individual berpengaruh pada acara dan hasil belajar siswa.

Dengan demikian, perbedaan ini perlu diperhatikan oleh seorang guru. Pemberian

bimbingan kepada siswa harus memperhatikan kemampuan dan karakteristik

setiap siswa. Pembelajaran dengan sistem klasikal kurang memperhatikan

perbedaan individual, namun hal ini dapat diatasi dengan cara antara lain, yaitu

penggunaan metode atau strategi yang bervariasi, penggunaan media

instruksional akan membantu melayani perbedaan siswa dalam belajar.

Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran efektif

bukan hal mudah untuk dilakukan. Ada prinsip-prinsip dasar yang harus

dilaksanakan sehingga pembelajaran tersebut dikatakan efektif. Secara umum,

prinsip-prinsip dasar dalam mewujudkan pembelajaran yang efektif adalah: 1)

Dengan latihan dan pengulangan, siswa akan lebih mampu mengingat dan

Page 47: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN … · 2020. 2. 28. · KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MENGGUNAKAN SOFTWARE ISPRING SUITE

33

memahami materi pelajaran apabila selalu dilakukan pengulangan, baik melalui

latihan-latihan kecil maupun tugas-tugas yang bersifat analisis; 2) Melalui

pengalaman, siswa akan mampu belajar dengan baik apabila guru tidak hanya

sekadar memberikn teori di kelas, namun juga pengamatan langsung yang

autentik; 3) Motivasi, guru yang baik dan berhasil adalah guru yang mampu

memotivasi dan membangkitkan minat belajar siswa sehingga siswa merasa

senang dan betah dalam belajar; 4) Penguatan, dalam kegiatan belajar mengajar

guru sebaiknya memberikan penguatan terhadap sikap dan tingkah laku siswa,

yaitu memberi tanda persetujuan baik itu respons positif maupun negatif; 5)

Keaktifan, guru sebaiknya merancang kegiatan pembelajaran yang

memungkinkan siswa melakukan kegiatan belajar secara aktif, baik fisik maupun

mental.

2) Faktor-Faktor yang Memengaruhi Keefektifan Belajar siswa

Secara garis besar, ada dua faktor yang memengaruhi keefektifan siswa dalam

belajar. Menurut Uno dan Nurdin (2015: 198) faktor-faktor yang memengaruhi

keefektifan belajar siswa tersebut adalah faktor internal siswa dan pendekatan

belajar yang akan dijelaskan berikut ini.

a) Faktor Internal Siswa

Faktor internal siswa merupakan faktor yang berasal dari dalam diri siswa.

Faktor internal, terdiri atas dua aspek yaitu aspek fisiologis dan aspek psikologis.

Page 48: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN … · 2020. 2. 28. · KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MENGGUNAKAN SOFTWARE ISPRING SUITE

34

(1) Aspek fisiologis merupakan kondisi kesehatan tubuh secara umum yang

memengaruhi semangat dan konsentrasi belajar siswa dalam mengikuti

pelajaran.

(2) Aspek psikologis, ada beberapa faktor psikologis yang dapat memengaruhi

kualitas dan kuantitas pembelajaran, yaitut tingkat kecerdasan dan

intelegensi siswa (IQ), sikap siswa, dan bakat siswa.

b) Pendekatan Belajar

(1) Pengertian Belajar

Kemampuan siswa untuk mengorganisasikan belajar turut memengaruhi

efektivitas belajarnya. Kemampuan siswa menerima dan memprosesnya

menjadi sesuatu yang bermakna dapat dilakukan dngan mengorganisasi

waktu belajar. Misalnya dengan mematuhi jadwal belajar yang telah dibuat,

keterampilan menggunakan kamus serta menggunakan pendekatan yang

tepat untuk memepalajari sesuatu. Setelah siswa menerima pelajaran,

langkah selanjutnya adalah menyimpan hasil belajar. Penyimpanan hasil

belajar dapat terjadi dalam jangka waktu pendek dan lama.

(2) Hambatan mengorganisasikan belajar

Dalam kenyataannya semua proses tidak selalu berjalan dengan lancar.

Ada siswa yang mengalami kesulitan dalam proses penyimpanan. Ada

beberapa hal yang menyebabkan hambatan dalam mengorganisasikan

belajar, misalnya faktor lupa. Siswa bisa saja lupa dengan materi yang telah

Page 49: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN … · 2020. 2. 28. · KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MENGGUNAKAN SOFTWARE ISPRING SUITE

35

dipelajarinya karena berbagai sebab misalnya adanya materi ajar yang baru

atau mempelajari secara mendadak. Selain faktor lupa, hal lainnya yang

cukup memengaruhi efektivitas pembelajaran adalah kejenuhan belajar,

artinya adanya ketidakmampuan individu untuk mengakomodasikan

informasi atau pengalaman baru.

Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa keefektifan

belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya: kemampuan siswa

dalam menerima pelajaran, minat dan bakat siswa, tingkat kecerdasan siswa, serta

kondisi fisik dan mental siswa. Tentunya guru harus memperhatikan kondisi siswa

sebelum melaksanakan pembelajaran. Siswa yang terlihat kurang baik dalam

menerima pelajaran sebaiknya diberikan perlakuan khusus, agar semua siswa

memiliki kesempatan yang sama dalam meningkatkan prestasi belajarnya.

3. Multimedia Interaktif

a. Definisi Multimedia Interaktif

Rosch (dalam Munir 2012: 2), mendefinisikan multimedia adalah suatu

kombinasi data atau media untuk menyampaikan suatu informasi sehingga

informasi itu tersaji dengan lebih menarik, sedangkan Vaughan (dalam Iwan

Binanto 2010: 2), multimedia merupakan kombinasi teks, seni, suara, gambar,

animasi, dan video yang disampaikan dengan komputer atau dimanipulasi secara

digital dan dapat disampaikan dan/atau dikontrol secara interaktif. Sementara itu,

tim pengembang Ilmu Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan UPI (2007: 217)

Page 50: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN … · 2020. 2. 28. · KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MENGGUNAKAN SOFTWARE ISPRING SUITE

36

mengemukakan pendapatnya multimedia berkenaan dengan Pendidikan

menyatakan bahwa:

“Multimedia merupakan suatu sistem penyampaian dengan menggunakan berbagai

jenis bahan belajar yang membentuk suatu unit atau paket. Contohnya suatu modul

belajar yang terdiri atas bahan cetak, bahan audio, dan bahan audiovisual”.

Secara sederhana, Multimedia berarti “multiple media” or “a combination

of media. The media can be still graphics and photographs, sound, motion video,

animation, and/or text items combined in a product whose purpose is to

communicate information in multiple ways. (Roblyer & Doering 2010: 170).

Definisi senada dinyatakan Tay (dalam Pramono 2007: 8) bahwa “Multimedia

adalah kombinasi teks, grafik, suara, animasi dan video. Bila pengguna

mendapatkan keleluasaan dalam mengontrol maka disebut multimedia interaktif”.

Sedangkan menurut Riyana (2007: 5), “multimedia Interaktif merupakan alat atau

sarana pembelajaran yang berisi materi, metode, batasan-batasan, dan cara

mengevaluasi yang dirancang secara sistematis dan menarik untuk mencapai

kompetensi/subkompetensi mata pelajaran yang diharapkan sesuai dengan tingkat

kompleksitasnya.”

Terdapat perbedaan pendapat beberapa ahli lain tentang penggunaan

terminologi multimedia berkaitan dengan interakitivitas komponen-komponen

yang ada di dalamnya. Roblyer dan Doering (2010: 170) menyatakan bahwa: “The

combination of media such as video and audio with text makes them multimedia.

Page 51: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN … · 2020. 2. 28. · KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MENGGUNAKAN SOFTWARE ISPRING SUITE

37

The ability to get from one another makes them hypermedia. Dengan demikian,

menurut Roblyer & Doering jika hanya kombinasi video, audio dan text maka

disebut multimedia, dan jika memiliki kemampuan interaksi, maka media tersebut

menjadi hypermedia.

Terlepas dari perbedaan pendapat tentang definisi multimedia, Pramono

(2006: 43) menyatakan bahwa” interaksi adalah suatu fitur yang menonjol dalam

multimedia yang memungkinkan pembelajaran yang aktif (active learning).

Pembelajaran yang aktif tidak saja memungkinkan siswa (pengguna) melihat atau

mendengar (see and hear), tetapi juga melakukan sesuatu (do). Dalam konteks

multimedia do di sini dapat berupa: memberikan respons terhadap pertanyaan yang

diajukan komputer atau aktif dalam simulasi yang disediakan komputer”.

Selaras dengan pendapat di atas Bates (dalam Pramono 2006:11)

menyatakan bahwa “di antara media-media lain interaktivitas multimedia atau

media lain yang berbasis komputer adalah yang paling nyata (overt). Keunggulan

multimedia dalam hal interaktivitas adalah media ini secara inheren memaksa

pengguna untuk berinteraksi dengan materi. Interaksi ini bervariasi dari yang

paling sederhana hingga yang kompleks. Interaksi sederhana misalnya pengguna

harus menekan keyboard atau melakukan klik dengan mouse untuk berpindah-

pindah halaman (display) atau memasukkan jawaban dari suatu latihan dan

komputer merespons dengan memberikan jawaban benar melalui suatu umpan

balik (feedback). Interaksi yang kompleks misalnya aktivitas di dalam suatu

Page 52: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN … · 2020. 2. 28. · KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MENGGUNAKAN SOFTWARE ISPRING SUITE

38

simulasi sederhana karena pengguna bisa mengubah-ubah suatu variabel tertentu

atau simulasi kompleks seperti simulasi menerbangkan pesawat udara”.

Dari definisi-definisi menurut para ahli dapat disimpulkan bahwa

multimedia setidaknya mengandung unsur teks, audio, gambar, video, dan animasi

yang membentuk suatu unit atau paket dan disampaikan menggunakan komputer.

Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur

manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling

memengaruhi dalam mencapai tujuan pembelajaran (Oemar Hamalik, 2003: 57).

Menurut Kimble dan Garmezy (dalam Pringgowidagdo, 2002: 20) bahwa

pembelajaran adalah suatu perubahan perilaku yang relatif tetap dan merupakan

hasil praktik yang diulang-ulang.

Brown (dalam Pringgowidagdo 2002: 20) merumuskan karakteristik

pembelajaran sebagai berikut:

1) Belajar adalah menguasai atau “memperoleh”. 2) Belajar adalah mengingat-ingat informasi atau keterampilan. 3) Peroses mengingat-ingat melibatkan sistem penyimpanan, memori, dan

organisasi kognitif. 4) Belajar melibatkan perhatian aktif sadar dan bertindak menurut peristiwa-

peristiwa di luar serta di dalam organisme. 5) Belajar itu bersifat permanen, tetapi tunduk pada lupa. 6) Belajar melibatkan berbagai bentuk latihan, mungkin latihan yang ditopang

dengan imbalan dan hukuman. 7) Belajar adalah suatu perubahan dalam perilaku.

Dapat disimpulkan dari para ahli, bahwa pembelajaran adalah perubahan

perilaku yang relatif tetap dari proses belajar yang melibatkan perhatian aktif sadar

dan bertindak menurut peristiwa-peristiwa di luar serta di dalam organisme.

Page 53: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN … · 2020. 2. 28. · KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MENGGUNAKAN SOFTWARE ISPRING SUITE

39

Dari uraian di atas, apabila konsep multimedia interaktif dan pembelajaran

digabungkan maka multimedia pembelajaran dapat diartikan sebagai aplikasi

multimedia yang digunakan dalam proses pembelajaran. Multimedia merupakan

gabungan gambar, audio, video dan animasi digunakan dalam proses pembelajaran

sehingga nanti dapat terjadi perubahan tingkah laku yang relatif tetap.

b. Jenis Multimedia Interaktif

Model-model multimedia pembelajaran menurut Padmanthara (dalam

Pustekkom 2007: 134-139) Hannafin & Peck (1998: 139-158) dan Roblyer dan

Doering (2010: 175-176), yaitu tutorial, drill and practice, simulasi, instructional

games, hybrid, socratic, inquiry dan informational. Penjabaran dari masing-

masing model tersebut adalah sebagai berikut.

1) Tutorial

Model tutorial adalah salah satu jenis model pembelajaran yang memuat

penjelasan, rumus, prinsip, bagan, tabel, definisi istilah, latihan dan branching

yang sesuai. Disebut branching karena terdapat berbagai cara untuk berpindah

atau bergerak melalui pembelajaran berdasarkan jawaban atau respons

mahasiswa terhadap bahan-bahan, soal-soal atau pertanyaan-pertanyaan.

Model tutorial yang didesain secara baik dapat memberikan berbagai

keuntungan bagi siswa dan guru. Dalam berinteraksi dengan siswa, model

tutorial komputer tidak sefleksibel guru berhadapan dengan siswa, karena

komputer memiliki keterbatasan dibandingkan dengan manusia. Namun, model

Page 54: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN … · 2020. 2. 28. · KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MENGGUNAKAN SOFTWARE ISPRING SUITE

40

tutorial komputer menawarkan keuntungan yang melebihi kemampuan seorang

guru dalam upayanya berinteraksi dengan banyak siswa sekaligus dalam waktu

yang sama secara individual. Dalam interaksi tutorial ini informasi dan

pengetahuan yang disajikan sangat komunikatif, seakan-akan ada tutor yang

mendampingi siswa dan memberikan arahan secara langsung kepada siswa.

Jenis ini melibatkan presentasi informasi. Tutorial secara khusus terdiri

atas diskusi mengenai konsep atau prosedur dengan pertanyaan bagian demi

bagian atau kuis pada akhir presentasi. Instruksi tutorial biasanya disajikan

dalam istilah “Frames” yang berhubungan dengan sekumpulan tampilan.

Bergantung kepada kemampuan perangkat keras, tampilan layar memikat, teks,

citra warna atau suara.

Model tutorial bertujuan untuk menyampaikan atau menjelaskan materi

tertentu, komputer menyampaikan materi, mengajukan pertanyaan dan

memberikan umpan balik sesuai dengan jawaban siswa.

2) Drill and Practice

Model drill and practice menganggap bahwa konsep dasar telah dikuasai

oleh siswa dan mereka sekarang siap untuk menerapkan rumus-rumus, bekerja

dengan kasus-kasus konkret, dan menjelajahi daya tangkap mereka terhadap

materi. Fungsi utama latihan dan praktik dalam program pembelajaran

berbantuan komputer memberikan praktik sebanyak mungkin terhadap

kemampuan siswa.

Page 55: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN … · 2020. 2. 28. · KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MENGGUNAKAN SOFTWARE ISPRING SUITE

41

Cara kerja drill and practice ini terdiri atas tampilan dari sebuah

pertanyaan atau masalah, penerimaan respons dari peserta pelatihan, periksa

jawaban, dan dilanjutkan dengan pertanyaan lainnya berdasarkan kebenaran

jawaban. Jenis ini tidak menampilkan suatu instruksi, tetapi hanya

mempraktikkan konsep yang sudah ada. Jadi, jenis ini merupakan bagian dari

testing.

Model ini dapat diterapkan pada siswa yang sudah mempelajari konsep

(kemampuan dasar) dengan tujuan untuk memantapkan konsep yang telah

dipelajari, di mana siswa sudah siap mengingat kembali atau mengaplikasikan

pengetahuan yang telah dimiliki.

3) Hybrid

Model hybrid adalah gabungan dari dua atau lebih model multimedia

pembelajaran. Contoh model hybrid adalah penggabungan model tutorial dengan

model drill and practice dengan tujuan untuk memperkaya kegiatan siswa,

menjamin ketuntasan belajar, dan menemukan metode-metode yang berbeda

untuk meningkatkan pembelajaran. Meskipun model hybrid bukanlah model

yang unik, melainkan model ini menyajikan metode yang berbeda dalam

kegiatan pembelajaran. Model hybrid memungkinkan pengembangan

pembelajaran secara komprehensif yaitu menyediakan seperangkat kegiatan

belajar yang lengkap.

Page 56: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN … · 2020. 2. 28. · KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MENGGUNAKAN SOFTWARE ISPRING SUITE

42

4) Socratic

Model ini berisi percakapan atau dialog antara pengguna pelatihan dengan

komputer dalam natural language. Bila pengguna pelatihan dapat menjawab

sebuah pertanyaan disebut Mixed-Initiative CAI. Socratic berasal dari penelitian

dalam bidang intelegensia semua (Artificial Intelligence) dibandingkan dengan

dunia pendidikan atau bidang CAI itu sendiri.

5) Problem Solving

Model problem solving adalah latihan yang sifatnya lebih tinggi daripada

drill and practice. Tugas yang meliputi beberapa langkah dan proses disajikan

kepada siswa yang menggunakan komputer sebagai alat atau sumber untuk

mencari pemecahan. Dalam program problem solving yang baik, komputer

sejalan dengan pendekatan mahasiswa terhadap masalah, dan menganalisis

kesalahan-kesalahan mereka.

Pemecahan masalah mirip dengan drill and practice, namun dengan tingkat

kesulitan lebih tinggi, karena siswa tidak sekadar mengingat konsep-konsep atau

materi dasar, melainkan dituntut untuk mampu menganalisis dan sekaligus

memecahkan masalah.

6) Simulations

Simulasi dengan situasi kehidupan nyata yang dihadapi siswa, dengan

maksud untuk memperoleh pengertian global tentang proses. Simulasi digunakan

untuk memperagakan sesuatu (keterampilan) sehingga siswa merasa seperti

Page 57: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN … · 2020. 2. 28. · KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MENGGUNAKAN SOFTWARE ISPRING SUITE

43

berada dalam keadaan yang sebenarnya. Simulasi banyak digunakan pada

pembelajaran materi yang membahayakan, sulit, atau memerlukan biaya tinggi,

misalnya untuk melatih pilot pesawat terbang atau pesawat tempur.

7) Instructional Games

Model ini jika didesain dengan baik dapat memanfaatkan sifat kompetitif

siswa untuk memotivasi dan meningkatkan belajar. Seperti halnya simulasi,

game pembelajaran yang baik sukar dirancang dan perancang harus yakin bahwa

dalam upaya memberikan suasana permainan, integritas tujuan pembelajaran

tidak hilang.

Jenis permainan ini tepat jika diterapkan pada siswa yang senang bermain.

Bahkan, jika didesain dengan baik sebagai sarana bermain sekaligus belajar,

maka akan lebih meningkatkan motivasi belajar siswa.

8) Inquiry

Model Inquiry adalah suatu sistem pangkalan data yang dapat

dikonsultasikan oleh siswa, karena pangkalan data tersebut berisi data yang

dapat memperkaya pengetahuan siswa.

9) Informational

Informational biasanya menyajikan informasi dalam bentuk daftar atau

tabel. Informasional menuntut interaksi yang sedikit dari pemakai.

Page 58: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN … · 2020. 2. 28. · KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MENGGUNAKAN SOFTWARE ISPRING SUITE

44

c. Fungsi Multimedia Interaktif

Dalam kegiatan pembelajaran di kelas, multimedia dapat berfungsi sebagai

suplemen yang sifatnya opsional, pelengkap (komplemen), atau bahkan pengganti

guru (substitusi) (Robblyer & Doering, 2010:85).

1) Suplemen (Tambahan)

Multimedia dikatakan sebagai suplemen (tambahan), apabila guru atau

siswa mempunyai kebebasan memilih, apakah akan memanfaatkan multimedia

atau tidak untuk materi pelajaran tertentu. Dalam hal ini, tidak ada keharusan bagi

guru atau siswa untuk memanfaatkan multimedia. Meski bersifat opsional, guru

yang memanfaatkan multimedia secara tepat dalam membelajarkan siswa atau

para siswa sendiri yang berupaya mencari dan kemudian memanfaatkan

multimedia tersebut tentulah akan memiliki tambahan pengetahuan atau

wawasan.

2) Komplemen (Pelengkap)

Multimedia dikatakan sebagai komplemen (pelengkap) apabila multimedia

tersebut diprogramkan untuk melengkapi atau menunjang materi pembelajaran

yang diterima siswa di dalam kelas. Sebagai komplemen, multimedia

diprogramkan sebagai materi reinforcement (pengayaan) atau remedial bagi siswa

dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Multimedia dikatakan sebagai

enrichment apabila kepada siswa yang dapat dengan cepat menguasai materi yang

disampaikan guru secara tatap muka diberikan kesempatan untuk memanfaatkan

Page 59: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN … · 2020. 2. 28. · KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MENGGUNAKAN SOFTWARE ISPRING SUITE

45

multimedia tertentu yang memang dikembangkan secara khusus. Tujuannya

adalah lebih memantapkan tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran

yang disajikan guru di dalam kelas. Multimedia dikatakan sebagai program

remedial apabila kepada para siswa yang mengalami kesulitan memahami materi

pelajaran yang disajikan guru secara tatap muka di kelas diberikan kesempatan

untuk memanfaatkan multimedia yang memang dirancang secara khusus dengan

tujuan agar para siswa semakin lebih mudah memahami materi pelajaran yang

disajikan guru di kelas.

3) Substitusi (Pengganti)

Multimedia dikatakan sebagai Substitusi (Pengganti) apabila multimedia

dapat menggantikan sebagian besar peran guru. Ini dapat menjadi alternatif

sebagai sebuah model pembelajaran. Tujuannya adalah agar para siswa dapat

secara luwes mengelola kegiatan pembelajarannya sesuai dengan waktu, gaya

belajar, dan kecepatan belajar masing-masing siswa. Ada 3 (tiga) alternatif model

kegiatan pembelajaran yang dapat dipilih guru dan siswa, yaitu: (1) sepenuhnya

secara tatap muka yang pembelajarannya disertai dengan pemanfaatan

multimedia, (2) sebagian secara tatap muka dan sebagian lagi melalui multimedia

(3) pembelajaran sepenuhnya melalui multimedia.

d. Manfaat Multimedia Interaktif

Penggunaan media dalam pembelajaran dapat membantu memberikan

pengalaman yang bermakna kepada siswa, karena penggunaan media dapat

Page 60: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN … · 2020. 2. 28. · KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MENGGUNAKAN SOFTWARE ISPRING SUITE

46

mempermudah siswa dalam memahami sesuatu yang abstrak menjadi lebih

konkret. Edgar Dale mengklasifikasi pengalaman belajar anak mulai dari hal-hal

yang paling konkret sampai kepada hal-hal yang dianggap paling abstrak, dimulai

dari siswa yang berpartisipasi dalam pengalaman nyata, kemudian menuju siswa

sebagai pengamat kejadian nyata, dilanjutkan ke siswa sebagai pengamat terhadap

kejadian yang disajikan dengan media, dan terakhir siswa sebagai pengamat

kejadian yang disajikan dengan simbol.

Perolehan pengetahuan siswa dalam Kerucut Pengalaman Edgar Dale

menggambarkan bahwa pengetahuan akan semakin abstrak apabila pesan hanya

disampaikan melalui kata verbal. Hal ini memungkinkan terjadinya verbalisme.

Artinya siswa hanya mengerti makna yang terkandung di dalamnya mengetahui

tentang kata tanpa memahami dan sehingga dapat menimbulkan kesalahan

persepsi siswa. Oleh sebab itu, sebaiknya siswa diberikan pengalaman yang lebih

konkret sehingga pesan yang ingin disampaikan benar-benar dapat mencapai

sasaran dan tujuan. Berdasarkan hasil penelitian Mayer & McCarthy (1995) dan

Walton (1993) (dalam Sidhu, 2010: 24) pemanfaatan multimedia dalam

pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar 56% lebih besar, konsistensi dalam

belajar 50- 60% lebih baik dan ketahanan dalam memori 25-50% lebih tinggi.

Sutopo (2003: 21) mengemukakan bahwa sistem multimedia mempunyai beberapa

keuntungan, yaitu: (1) mengurangi waktu dan ruang yang digunakan untuk

menyimpan dan menampilkan dokumen dalam bentuk elektrinik dibanding dengan

Page 61: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN … · 2020. 2. 28. · KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MENGGUNAKAN SOFTWARE ISPRING SUITE

47

bentuk kertas; (2) meningkatkan produktivitas dengan menghindari hilangnya file;

(3) memberi akses dokumen dalam waktu bersamaan dan ditampilkan dalam layar;

(4) memberi informasi multidimensi dalam organisasi; (5) mengurangi waktu dan

biaya dalam pembuatan foto; dan (6) memberikan fasilitas kecepatan informasi.

yang diperlukan dengan interaksi visual.Selain itu, manfaat multimedia adalah

memungkinkan dialog, meningkatkan kreativitas, memfasilitasi kolaborasi,

memperkaya pengalaman, dan meningkatkan keterampilan.

Berdasarkan uraian di atas, pemanfaatan multimedia dalam pembelajaran,

dapat: 1) meningkatkan motivasi kreativitas keterampilan gairah belajar

konsistensi dalam belajar, ketahanan dalam memori dan hasil belajar, 2)

memperjelas dan mempermudah penyajian pesan, 3) mengatasi keterbatasan

waktu, ruang, dan daya indera, baik siswa maupun guru, 4) mengembangkan

kemampuan siswa dalam berinteraksi langsung dengan lingkungan dan sumber

belajar, 5) memungkinkan siswa untuk belajar secara mandiri sesuai kemampuan

dan minatnya, dan 6) memungkinkan para siswa untuk dapat mengukur atau

mengevaluasi sendiri hasil belajarnya.

4. Penggunaan Media dalam Pendidikan

Multimedia dapat digunakan dalam banyak bidang. Multimedia dapat masuk

dan menjadi alat bantu yang menyenangkan. Hal ini terjadi karena kekayaan elemen-

elemen dan kemudahannya digunakan dalam banyak konten yang bervariasi. Menurut

Page 62: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN … · 2020. 2. 28. · KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MENGGUNAKAN SOFTWARE ISPRING SUITE

48

Iwan Binanto (2010: 3) Beberapa bidang yang menggunakan multimedia adalah

sebagai berikut:

a. Bisnis b. Sekolah c. Rumah d. Tempat umum e. Virtual Reality (VR)

Dari teori tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa multimedia dapat

digunakan sebagai bahan pembelajaran yang digunakan di sekolah. Menurut Iwan

Binanto (2010: 4) dengan multimedia membuat pembelajaran menjadi lebih lengkap

dan lebih menarik. Selain itu, multimedia yang terdiri atas teks, grafik, audio, video

dan animasi dapat memengaruhi proses dalam belajar.

5. Peranan Multimedia dalam Pembelajaran

Multimedia bisa digunakan sebagai media pendidikan yang dapat diandalkan.

Dibandingkan dengan media-media lain, multimedia mempunyai kelebihan.

Multimedia mampu merangkum berbagai media, seperti teks, suara, gambar, grafik,

dan animasi dalam satu sajian digital. Multimedia juga mempunyai akses interaktif

dengan pengguna. Keberadaan multimedia dalam pendidikan telah menunjukkan

suatu perkembangan baru yang diharapkan mampu membantu dunia pendidikan

menjadi lebih bermakna melalui pembelajaran. Bahkan menarik minat siswa perlu

menggunakan strategi pemanfaatan komputer dalam kurikulum pendidikan Hyper

Studio (Munir, 2012: 109) .

Page 63: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN … · 2020. 2. 28. · KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MENGGUNAKAN SOFTWARE ISPRING SUITE

49

Teknologi multimedia membantu menyediakan cara yang unik untuk para

siswa agar lebih aktif dalam pembelajaran, dan menjelaskan konten rekayasa dengan

cara berbeda dari metode tradisional. Salah satu multimedia yang menjanjikan untuk

pendidikan adalah virtual reality (VR). Virtual reality adalah teknologi yang

memungkinkan seseorang melakukan simulasi terhadap suatu objek nyata dengan

menggunakan komputer yang mampu membangkitkan suasana tiga dimensi (3-D)

sehingga membuat pemakai seolah-olah terlibat secara fisik. Salah satu kekurangan

strategi berbasis komputer adalah bahwa sering siswa menjauhkan diri dari

lingkungannya. Keuntungan virtual reality adalah memungkinkan orang untuk

memperluas presepsinya tentang dunia nyata dengan cara yang sebelumnya tidak

mungkin (Munir 2012: 109).

Multimedia dianggap sebagai media pembelajaran yang menarik berdasarkan

upaya yang menyentuh berbagai panca indera, baik itu indera penglihatan, indera

pendengaran maupun indera sentuhan. Scade (dalam Munir, 2012: 109-110)

menyatakan bahwa:

“Multimedia improves sensory simulation, particulary due to the inclusion of

interactify”.

Penelitian Scade telah memperlihatkan bahwa daya ingat bagi orang yang membaca

adalah terendah (1%). Daya ingat ini bisa ditingkatkan hingga (25-30%) dengan

adanya bantuan alat pembelajaran. Media pembelajaran bisa lebih menarik dan

memberikan rangsangan apabila tiga dimensi (3D) digunakan. Kajian Scade juga

Page 64: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN … · 2020. 2. 28. · KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MENGGUNAKAN SOFTWARE ISPRING SUITE

50

telah menjadikan penggunaan tayangan 3D dapat meningkatkan ingatan sebanyak

60%. Multimedia juga memiliki kemampuan menampilkan konsep 3D dengan

menarik, sekiranya kurikulum pembelajaran dapat dirancang secara sistematik,

komunikatif, dan interaktif sepanjang proses pembelajaran (Munir 2012:109-110).

6. Keunggulan dan Kekurangan Multimedia

Komputer adalah mesin yang dirancang khusus untuk memanipulasi informasi

yang diberi kode, mesin elektronik yang otomatis melakukan pekerjaan dan

perhitungan sederhana dan rumit (Azhar Arsyad, 2002: 53). Komputer dewasa ini

memiliki kemampuan untuk menggabungkan dan mengendalikan berbagai peralatan

lainnya, seperti CD player, video tape, dan audio tape. Di samping itu, komputer

dapat merekam, menganalisis, dan memberi reaksi kepada respons yang diinput oleh

pemakai atau siswa.

Pemanfaatan komputer untuk Pendidikan dinamakan bering. Pembelajaran

dengan bantuan komputer dikembangkan dalam beberapa format, antara lain latihan

dan praktik, tutorial, simulasi, permainan, dan animasi. Komputer sebagai media

pembelajaran menggunakan perangkat lunak komputer di antaranya microsoft,

macromedia, adobe, dan perangkat lunak lainnya.

Berikut ini keunggulan dan keterbatasan komputer yang digunakan untuk

tujuan-tujuan komputer.

a. Keunggulan

1) Sistem pembelajaran lebih inovatif dan intetraktif.

Page 65: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN … · 2020. 2. 28. · KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MENGGUNAKAN SOFTWARE ISPRING SUITE

51

2) Guru akan selalu dituntut untuk kreatif inovatif dalam mencari trobosan pembelajaran.

3) Mampu menggabungkan teks, gambar, audio, musik, animasi dan video dalam satu kesatuan yang saling mendukung guna tercapainya tujuan pembelajaran.

4) Menambah motivasi siswa selama proses belajar mengajar hingga didapat tujuan pembelajaran yang diinginkan.

5) Mampu memvisualisasikan materi yang selama ini sulit diterangkan hanya sekadar dengan penjelasan atau alat peraga yang konvensioanl.

6) Melatih siswa lebih mandiri dalam mendapatkan ilmu pengetahuan (Munir 2012:114).

b. Kelemahan

1) Meskipun harga perangkat keras komputer cenderung semakin menurun (murah), pengembangan perangkat lunaknya masih relatif mahal.

2) Untuk menggunakan komputer diperlukan pengetahuan dan keterampilan khusus tentang komputer.

3) Keragaman model komputer (perangkat keras) sering menyebabkan program (software) yang tersedia untuk satu model tidak cocok (compatyble) yang tersedia dengan model lainya.

4) Komputer hanya efektif bila digunakan oleh satu orang atau beberapa orang dalam kelompok kecil. Untuk kelompok besar diperlukan tambahan peralatan lain yang mampu memproyeksikan pesan-pesan di monitor ke layar yang lebih lebar (Azwar Arsyad, 2002:55).

7. Gambaran Umum tentang Software Ispring Suite

Software Ispring Suite merupakan salah satu tool yang mengubah file

presentasi yang kompatibel dengan powerpoint untuk dijadikan dalam bentuk flash.

Perangkat lunak Ispring tersedia dalam versi free (gratis) dan pro (berbayar).

Software Ispring Suite secara mudah dapat diintegrasikan dalam Microsoft

Power Point sehingga Anda tidak membutuhkan keahlian khusus. Beberapa fitur

Ispring Suite adalah:

a. Ispring suite bekerja sebagai add-ins.

Page 66: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN … · 2020. 2. 28. · KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MENGGUNAKAN SOFTWARE ISPRING SUITE

52

b. Dikembangkan untuk mendukung e-learning.

c. Membuat kuis dengan berbagai jenis pertanyaan/soal.

1) Membuka dan Menjalankan Ispring Suite

Langkah-langkah untuk menjalankan Ispring Suite adalah sebagai berikut:

a) Klik tombol Start pada windows taskbar.

b) Klik pilihan All Programs, kemudian pilihan folder Ispring Suite. Klik

Ispring pro, selanjutnya akan tampil welcome screen, klik launch

powerpoint, sehingga lembar kerja Ispring Suite akan ditampilkan seperti

gambar di bawah ini.

Gambar 2.1 Lembar Kerja Ispring Suite

2) Mengenal Ruang Kerja dan Panel Ispring Suite

Perhatikan Gambar 2.2 yang menampilkan ruang kerja Ispring Suite beserta

elemen-elemennya:

a) Aplication Bar, berada di bagian paling atas jendela aplikasi Ispring Suite.

Baris ini berisi tombol workspace, menu dan aplikasi lainnya.

Page 67: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN … · 2020. 2. 28. · KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MENGGUNAKAN SOFTWARE ISPRING SUITE

53

Gambar 2.2 Ruang Kerja Ispring Suite

Berikut ini adalah keterangan dan fungsi masing-masing tombol dalam

dokumen:

Tabel 2.1 Tombol dan Fungsi dari Software Ispring Suite

Tombol FungsiUntuk mengconvert powerpoint dengan menggunakan pengaturan

standar.

Untuk mengconvert powerpoint dengan menggunakan pengaturan

yang dikehendaki

Untuk memeriksa dan mengubah susunan powerpoint.

Untuk mengatur tautan dan referensi powerpoint.

Untuk mencantumkan nama pembuat/perusahaan serta alamat

website pembuat/perusahaan.

Untuk merekam suatu audio narasi.

Untuk mengelola narasi.

Page 68: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN … · 2020. 2. 28. · KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MENGGUNAKAN SOFTWARE ISPRING SUITE

54

Untuk memasukkan flash pada sebuah slide.

Untuk membuat kuis pada sebuah slide.

Untuk memasukkan interaksi pada suatu slide.

Untuk menyisipkan video dari youtube.

3) Menutup Program Ispring Suite

Untuk menutup program Ispring Suite dapat dilakukan dengan berbagai cara

yaitu:

a) Klik menu File exit atau langsung menekan Ctrl + Q.

b) Menekan tombol Alt + F4.

c) Mengklik tombol close yang ada di sudut kanan atas jendela program

Ispring Suite.

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian ini membahas tentang pembelajaran Bahasa Indonesia dengan

multimedia interaktif menggunakan software ispring suite pada siswa kelas X di

SMA Negeri 12 Luwu Utara. Berdasarkan penelitian, ditemukan penelitian yang

berhubungan dengan penelitian ini, yaitu:

1. Devi Yulia Rahmah. 2016. Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif

Berbasis I-Spring pada Materi Sistem Pernafasan Manusia dan Hewan untuk

Page 69: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN … · 2020. 2. 28. · KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MENGGUNAKAN SOFTWARE ISPRING SUITE

55

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas V di MIN Loloan Timur Jembrana

Bali.Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim. Penelitian

ini bertujuan untuk: (1) Menghasilkan bentuk produk media pembelajaran

berbasis I-spring, (2) Mendeskripsikan tingkat kemenarikan media

pembelajaran berbasis I-spring, dan (3) Mendeskripsikan efektivitas

penggunaan media pembelajaran berbasis I-spring terhadap peningkatan hasil

belajar siswa.

2. Rr. Madinatul Munawwaroh. 2014. Pengembangan Media Pembelajaran IPA

Berbasis Multimedia Menggunakan Software I-Spring Suite 6.2 untuk SD/MI

Kelas V Materi Organ Tubuh Manusia dan Fungsinya. Yogyakarta:

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. Penelitian ini bertujuan untuk: 1)

mengembangkan media pembelajaran IPA kelas V materi organ tubuh

manusia dan fungsinya, 2) mengetahui kelayakan media pembelajaran IPA

kelas V materi organ tubuh manusia dan fungsinya, 3) mengetahui respons

siswa kelas V terhadap media pembelajaran IPA materi organ tubuh manusia

dan fungsinya, 4) mengetahui kelebihan dan kelemahan media pembelajaran

IPA kelas V materi organ tubuh manusia dan fungsinya.

3. Melinda Erida Damasari. 2014. Pengembangan Media Pembelajaran

Berbasis I-Spring Suite 6.0 pada Pokok Bahasan Teori Kinetik Gas untuk

Page 70: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN … · 2020. 2. 28. · KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MENGGUNAKAN SOFTWARE ISPRING SUITE

56

Meningkatkan Motivasi Belajar Fisika Siswa SMA Muhammadiyah 2

Yogyakarta Kelas XI Semester II. Penelitian ini bertujuan untuk: 1)

menghasilkan media pembelajaran berbasis iSpring Suite 6.0 yang layak

digunakan dalam pembelajaran fisika pada pokok bahasan teori kinetik gas

dan 2) mengetahui peningkatan motivasi belajar fisika siswa kelas XI SMA

Muhammadiyah 2 Yogyakarta setelah mengikuti pembelajaran dengan media

pembelajaran berbasis iSpring Suite 6.0 pada pokok bahasan teori kinetik gas.

C. Kerangka Pikir

Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA Negeri 12 Luwu Utara masih

dilakukan dengan metode ceramah, tanya jawab, dan penugasan baik secara individu

maupun kelompok. Pembelajaran Bahasa Indonesia tersebut bersifat membosankan,

tidak menarik, dan menyebabkan siswa mengantuk, tidak berminat untuk aktif dalam

proses pembelajaran. Siswa malas bertanya, malas mengerjakan tugas, dan malas

mendengarkan penjelasan guru. Penugasan untuk dikerjakan di rumah juga banyak

yang tidak diselesaikan sendiri. Selama proses pembelajaran siswa lebih banyak

pasif. Kondisi tersebut menunjukkan siswa kurang berminat dalam mengikuti

pembelajaran Bahasa Indonesia. Oleh karena itu, diperlukan perubahan proses

pembelajaran untuk lebih meningkatkan minat siswa dan mengurangi keengganan

siswa dalam belajar Bahasa Indonesia. Pembelajaran Bahasa Indonesia dapat

Page 71: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN … · 2020. 2. 28. · KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MENGGUNAKAN SOFTWARE ISPRING SUITE

57

dilakukan dengan menerapkan media pembelajaran. Proses ini lebih menyenangkan

dan lebih menarik minat siswa untuk berpartisipasi dalam pembelajaran.

Keberhasilan proses pembelajaran dapat dilihat dari hasil belajar siswa.

Banyak faktor yang memengaruhi keberhasilan dalam proses pembelajaran, di

antaranya adalah penggunaan media pembelajaran multimedia interaktif. Penggunaan

media multimedia interaktif yang tepat akan membantu guru maupun siswa dalam

proses pembelajaran. Penggunaan multimedia interaktif yang digunakan berbasis

Software Ispring Suite yang mampu menggabungkan antara teks, gambar, audio,

musik, animasi, gambar atau video dalam satu kesatuan, sehingga software Ispring

Suite dapat memberikan pembelajaran yang lebih menarik. Penggunaan media

pembelajaran yang menarik secara tidak langsung akan menumbuhkan motivasi

siswa untuk belajar. Selain itu, dengan menggunakan sebagai media akan lebih jelas

maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh para siswa dan memungkinkan siswa

mencapai tujuan pembelajaran lebih baik dan hasilnya akan mampu membantu siswa

dalam menunjang hasil belajarnya. Untuk lebih jelasnya kerangka pikir dalam

penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Page 72: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN … · 2020. 2. 28. · KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MENGGUNAKAN SOFTWARE ISPRING SUITE

58

Gambar 2.3 Kerangka Pikir Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Multimedia Interaktif Menggunakan Software ISpring Suite.

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis dalam penelitian ini adalah multimedia interaktif menggunakan

Software Ispring Suite efektif digunakan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia pada

siswa kelas X SMAN 12 Luwu Utara.

Software Ispring Suite

-Gambar-Video-Audio

-Animasi-interaktifitas

- Quiz

Multimedia interaktif

Pembelajaran yang lebih menarik

Membantu dalam proses pembelajaran

PembelajaranBahasa

Indonesia

Menumbuhkan motivasi

HASIL BELAJAR

Page 73: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN … · 2020. 2. 28. · KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MENGGUNAKAN SOFTWARE ISPRING SUITE

59

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pra-

eksperimen yang bersifat kuantitatif yaitu rancangan penelitian eksperimen yang

hanya melibatkan satu kelas sebagai kelas eksperimen saja tanpa menggunakan kelas

kontrol (pembanding). Sampel subjek dipilih seadanya tanpa randomisasi dengan

tujuan untuk mengetahui keefektifan multimedia yang akan digunakan. Rancangan

yang digunakan dalam penelitian eksperimen ini adalah One-Group Pretes-Posttest

Design. Pembelajaran diukur sebelum dan sesudah perlakuan. Dengan demikian,

hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat karena dapat membandingkan dengan

keadaan sebelum diberi perlakuan (Sugiyono, 2014: 74). Desain ini dapat

digambarkan seperti berikut ini:

O1 XO 2

Keterangan

O1 = tes awal (pretest)X = pembelajaran dengan multimedia interaktif menggunakansoftware ispring

suiteO 2 = tes akhir (posttest)

Page 74: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN … · 2020. 2. 28. · KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MENGGUNAKAN SOFTWARE ISPRING SUITE

60

B. Definisi Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah memberikan gambaran yang jelas tentang

variabel-variabel yang sedang diteliti. Adapun definisi variabel penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Multimedia Interaktif

Multimedia interaktif adalah perpaduan antara teks, grafik, suara,

animasi, dan video untuk meyampaikan pesan atau materi pembelajaran

kepada siswa. Multimedia interaktif memungkinkan adanya hubungan

stimulus respons antara program dan siswa, sehingga dapat menimbulkan

inspirasi dan meningkatkan hasil belajar. Selain itu, siswa jg dapat mengulang

materi atau bagian tertentu dalam multimedia interaktif.

2. Hasil Belajar

Hasil belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua kata yang

membentuknya yaitu “hasil” dan “belajar”. Pengertian hasil belajar atau

(product) menunjuk pada suatu perolehan akibat dilakukannya suatu aktivitas

atau proses yang mengakibatkan berubahnya input secara fungsional. Hasil

produksi adalah perolehan yang didapatkan karena adanya kegiatan mengubah

bahan (raw materials) menjadi barang jadi (finished goods). Begitu pula

dalam kegiatan belajar mengajar, setelah mengalami belajar siswa berubah

perilakunya dibanding sebelumnya.

Page 75: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN … · 2020. 2. 28. · KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MENGGUNAKAN SOFTWARE ISPRING SUITE

61

Sebagian orang yang beranggapan bahwa belajar adalah semata-mata

mengumpulkan atau menhafalkan fakta-fakta yang tersaji dalam bentuk

informasi atau materi pelajaran. Orang yang beranggapan demikian biasanya

akan segera merasa bangga ketika anak-anaknya telah mampu menyebutkan

kembali secara lisan (verbal) sebagian besar informasi yang terdapat dalam

buku teks atau yang diajarkan oleh guru.

C. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Kegiatan penelitian pada dasarnya bertujuan untuk mengolah data yang

otentik di lapangan. Penelitian populasi maupun penelitian sampel sama-sama

tujuannya untuk memperoleh sejumlah data.Penentuan jumlah populasi dalam suatu

penelitian merupakan salah satu langkah penting karena dalam populasi diharapkan

diperoleh data yang diperlukan. Untuk mengetahui secara jelas populasi yang akan

dijadikan objek penelitian, terlebih dahulu penulis mengemukakan pengertian

populasi berdasarkan rumusan oleh ahli antara lain: (Sugiyono, 2014:80)

berpendapat bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas:

objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Populasi adalah sekumpulan unsur atau elemen yang menjadi objek

penelitian dan elemen populasi itu merupakan satuan analisis dengan demikian

Page 76: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN … · 2020. 2. 28. · KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MENGGUNAKAN SOFTWARE ISPRING SUITE

62

populasi adalah keseluruhan objek yang akan diteliti baik berupa benda, manusia,

peristiwa ataupun gejala yang akan terjadi.

Arikunto (dalam Sugiyono, 2006: 115) berpendapat bahwa “populasi yaitu

keseluruhan objek penelitian”. Pendapat ini senada dengan apa yang dikemukakan

oleh (Sugiyono, 2014: 55), bahwa “populasi adalah keseluruhan objek yang diteliti,

baik berupa benda, kejadian, nilai maupun hal-hal yang terjadi”.

Berdasarkan beberapa pandangan di atas, maka dapat dipahami bahwa yang

dimaksud dengan populasi adalah seluruh anggota atau objek yang akan diteliti di

dalam suatu penelitian yang akan dijadikan sumber, dalam hal ini seluruh siswa

kelas Xc SMAN 12 Luwu Utara yang terdaftar pada tahun ajaran 2018/2019 yang

terdiri dari 22 siswa.

Tabel 3.1. Keadaan Populasi Siswa Kelas Xc SMAN 12 Luwu Utara

No KelasJenis Kelamin

PopulasiPerempuan Laki-laki

Siswa Kelas Xc 10 12 22Jumlah 10 12 22

Sumber: SMAN 12 Luwu Utara

2. Sampel

Dalam penelitian diperlukan adanya yang dinamakan sampel penelitian atau

miniatur dari populasi yang dijadikan sebagai contoh. Dalam hal ini Sudjana (2009:

72) mengemukakan sampel adalah sebagian dari populasi terjangkau yang memiliki

sifat yang sama dengan populasi.

Page 77: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN … · 2020. 2. 28. · KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MENGGUNAKAN SOFTWARE ISPRING SUITE

63

Pendapat lain tentang sampel dapat dilihat dari apa yang dikemukakan oleh

Sutrisno Hadi (dalam Amirul Hadi dan Haryono, 1998: 194) bahwa “sampel adalah

sebagian individu yang diselidiki dari keseluruhan individu penelitian”. Sugiyono

(2014: 81) mengemukakan bahwa sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.

Dengan melihat beberapa pendapat di atas maka penulis menyimpulkan

bahwa sampel adalah bagian dari populasi yang mewakili keseluruhan. Adapun

teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling karena sampel dipilih

langsung oleh peneliti yakni kelas Xc dengan jumlah 22 Siswa.

Tabel 3.2. Keadaan Sampel

NoKelas

Jenis KelaminSampel

Perempuan Laki-lakiSiswa Kelas Xc 10 12 22

Jumlah 10 12 22 Sumber: SMAN 12 Luwu Utara

D. Instrumen Penelitian

Dalam mengumpulkan data dan informasi dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan instrumen penelitian dalam bentuk tes. Bentuk tes ini bertujuan

mengukur hasil belajar siswa. Untuk mengetahui adanya peningkatan hasil belajar

siswa maka diadakan tes hasil belajar yaitu sebagai berikut:

Page 78: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN … · 2020. 2. 28. · KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MENGGUNAKAN SOFTWARE ISPRING SUITE

64

a. Pre-tes adalah tes yang diberikan sebelum pengajaran dimulai, bertujuan

mengetahui sampai di mana penguasaan siswa terhadap bahan pengajaran

(pengetahuan dan keterampilan) yang akan diajarkan.

b. Post-tes adalah tes yang diberikan pada setiap akhir pengajaran. Adapun

tujuan dari post-tes adalah mengetahui sejauh mana pencapaian siswa

terhadap bahan pengajaran setelah mengetahui kegiatan proses belajar

mengajar dengan multimedia interaktif menggunakan Software Ispring Suite.

E. Prosedur Pengumpulan Data

Adapun tahap-tahap prosedur pengumpulan data dalam penelitian adalah

sebagai berikut:

1. Teknik Observasi Awal

Teknik observasi awal biasa diartikan dengan pengamatan dan pencatatan

sistematik fenomena-fenomena yang diselidiki. Observasi awal ini dilakukan

untuk memperoleh data tentang kondisi sekolah atau deskripsi lokasi penelitian

yang dilaksanakan di SMA Negeri 12 Luwu Utara.

2. Tahap Perencanaan

Pada tahap perencanaan ini dilakukan beberapa persiapan yaitu:

a. Mempelajari kurikulum yang digunakan di Kelas X SMAN 12 Luwu

Utara terutama komponen-komponen kurikulum untuk mata pelajaran

Bahasa Indonesia untuk kelas X SMAN 12 Luwu Utara.

Page 79: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN … · 2020. 2. 28. · KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MENGGUNAKAN SOFTWARE ISPRING SUITE

65

b. Melakukan koordinasi dengan dosen pembimbing serta pihak sekolah

mengenai rencana teknis penelitian.

c. Membuat skanario pembelajaran di kelas dalam hal ini pembuatan

rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sesuai dengan materi yang

akan diajarkan.

d. Merancang alat bantu atau media pembelajaran yang akan digunakan

dalam hal ini menggunakan Software Ispring Suite.

e. Membuat lembar observasi untuk mengamati bagaimana kondisi belajar

mengajar ketika pelaksanaan berlangsung.

f. Menyusun tes sebagai instrumen penelitian yang digunakan untuk

mengumpulkan data penelitian.

3. Tahap Pelaksanaan

a. Pra perlakuan, yaitu melaksanakan pengajaran sesuai dengan prosedur

dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat

sebelumnya, tentunya tanpa multimedia interaktif menggunakan

Software Ispring Suite.

b. Memberikan tes kepada Kelas Xa SMAN 12 Luwu Utara Post

Perlakuan.

c. Melaksanakan pengajaran sesuai dengan prosedur dalam Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat sebelumnya, yaitu

Page 80: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN … · 2020. 2. 28. · KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MENGGUNAKAN SOFTWARE ISPRING SUITE

66

memberikan perlakuan dengan multimedia interaktif menggunakan

Software Ispring Suite.

d. Memberikan tes kepada siswa untuk dijawab setelah diadakan perlakuan

untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa.

F. Teknik Analisis Data

Menganalisis data yang diperoleh dari hasil penelitian akan digunakan

analisis statistik deskriptif dan inferensial. Data yang terkumpul berupa nilai Pretest

dan nilai posttest kemudian dibandingkan. Membandingkan kedua nilai tersebut

dengan mengajukan pertanyaan apakah ada perbedaan antara nilai yang didapatkan

antara nilai pretest dengan nilai posttest. Pengujian perbedaan nilai hanya dilakukan

terhadap rerata kedua nilai saja, dan untuk keperluan itu digunakan teknik yang

disebut dengan uji-t (t-test). Dengan demikian langkah-langkah analisis data

eksperimen dengan metode One Group Pretest posttest Design adalah sebagai

berikut.

1. Analisis Data Statistik Deskriptif

Merupakan statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara

mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul selama proses

penelitian dan bersifat kuantitatif. Adapun langkah-langkah dalam penyusunan

melalui analisis ini adalah sebagai berikut:

Page 81: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN … · 2020. 2. 28. · KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MENGGUNAKAN SOFTWARE ISPRING SUITE

67

a) Rata-rata (mean)

=∑

b) Persentase (%) nilai rata-rata

P = 100Keterangan:

P = Angka persentase

F = Frekuensi yang dicari persentasenya

N = Banyaknya sampel responden

Analisis ini peneliti menetapkan tingkat kemampuan siswa dalam

penguasaan materi pembelajaran sesuai dengan prosedur yang ditentukan oleh

SMAN 12 Luwu Utara yaitu:

Tabel 3.3. Standar Ketuntasan Pengajaran Bahasa Indonesia

Tingkat Penguasaan (%) Kategori Hasil Balajar

0 - 6465 - 6970 - 8081 - 9191 - 100

Sangat RendahRendahSedangTinggi

Sangat Tinggi

2. Analisis Data Statistik Inferensial

Analisis Data Statistik Inferensial adalah teknik statistik yang

digunakanuntuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk

populasi. Statistik ini cocok untuk digunakan bila sampel diambil dari populasi

Page 82: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN … · 2020. 2. 28. · KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MENGGUNAKAN SOFTWARE ISPRING SUITE

68

yang jelas, dan teknik pengambilan sampel dari populasi itu dilakukan secara

random. Statistik ini juga disebut statistik probabilitas karena kesimpulan

diberlakukan untuk populasi berdasarkan data sampel itu kebenarannya bersifat

peluang. (Sugiyono, 2015:189).

Penggunaan statistik inferensial ini peneliti menggunakan teknik statistik t

(uji-t) dengan tahapan sebagai berikut:

= MD∑ ( )

(Herianti, 2013:38)

Keterangan:

Md = mean dari perbedaan Pretest dan posttest

= hasil belajar sebelum perlakuan (pretest)

= hasil belajar setelah perlakuan (posttest)

d = deviasi masing-masing subjek

∑ x d = jumlah kuadrat deviasi

N = subjek pada sampel

Page 83: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN … · 2020. 2. 28. · KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MENGGUNAKAN SOFTWARE ISPRING SUITE

69

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Hasil Belajar Bahasa Indonesia Sebelum Penggunaan Multimedia Interaktif Software Ispring Suite dengan Analisis Statistik Deskriptif

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti di SMAN 12 Luwu

Utara, maka diperoleh data-data yang dikumpulkan melalui observasi dan

memberikan pembelajaran langsung tanpa menggunakan multimedia interaktif

Softwrare Ispring Suite sehingga dapat diketahui kemampuan hasil belajar siswa

kelas X SMAN 12 Luwu Utara.

Untuk mencari mean (rata-rata) nilai pretest dari murid kelas X SMAN

Luwu Utara dapat dilihat melalui tabel dibawah ini.

Tabel 4.1. Perhitungan untuk Mencari Mean (Rata-rata) Nilai Pretest

X F F.X50 2 10055 1 5560 5 30065 6 39070 2 14075 3 22580 2 16085 1 8590 - -95 - -100 - -

Jumlah 22 1.455

Page 84: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN … · 2020. 2. 28. · KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MENGGUNAKAN SOFTWARE ISPRING SUITE

70

Dari data di atas dapat diketahui bahwa nilai dari ∑ = 1.455 sedangkan

nilai dari N sendiri adalah 22. Oleh karena itu, dapat diperoleh nilai rata-rata (mean)

sebagai berikut:

= ∑

= .

= 66,13

Dari hasil perhitungan di atas, maka diperoleh nilai rata-rata dari dari hasil

belajar Bahasa Indonesia belajar siswa kelas X SMAN 12 Luwu Utara sebelum

menerapkan multimedia interaktif Software Ispring Suite yaitu 66,13. Adapun nilai

tersebut dikonfirmasikan ke dalam kriteria ketuntasan yang telah ditetapkan oleh

pihak sekolah untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia. Kriteria ketuntasan minimal

(KKM) yang telah ditetapkan oleh pihak sekolah dalam hal ini SMAN 12 Luwu Utara

untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia, yaitu 75. Maka keterangan nilai siswa dapat

dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.2. Tingkat Hasil Belajar Pretest

No Nilai Frekuensi Persentase (%) Kategori Hasil Belajar

1.2.3.4.5.

0-5960-6970-7980-8990-100

311530

13,63%50%

22,72%13,63%

0%

Sangat RendahRendahSedangTinggi

Sangat TinggiJumlah 22 100%

Page 85: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN … · 2020. 2. 28. · KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MENGGUNAKAN SOFTWARE ISPRING SUITE

71

Berdasarkan data yang dilihat pada tabel di atas maka dapat disimpulkan

bahwa hasil belajar siswa pada tahap pretest dikategorikan yakni sangat rendah

13,63%, rendah 50%, sedang 22,72%, tinggi 13,63% dan sangat tinggi 0%. Melihat

dari hasil persentase yang ada dapat dikatakan bahwa tingkat hasil belajar sebelum

menggunakan multimedia interaktif Software Ispring Suite tergolong rendah.

Tabel 4.3. Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Bahasa Indonesia

Skor Kategorisasi Frekuensi %0 ≤ <75 Tidak tuntas 16 72,73%

75≤ ≤ 100 Tuntas 6 27,27%Jumlah 27 100 %

Apabila Tabel 4.3 dikaitkan dengan indikator kriteria ketuntasan hasil

belajar Bahasa Indonesia siswa yang ditentukan oleh peneliti yaitu jika jumlah siswa

yang mencapai atau melebihi nilai KKM (75)≥70%, sehingga dapat disimpulkan

bahwa ketuntasan hasil belajar Bahasa Indonesia siswa kelas X SMAN 12 Luwu

Utara belum memenuhi kriteria ketuntasan secara klasikal karena siswa yang tuntas

hanya 27,27%.

2. Hasil Belajar Bahasa Indonesia Sesudah Penggunaan Multimedia Interaktif Software Ispring Suite dengan Analisis Statistik Deskriptif

Selama penelitian berlangsung terjadi perubahan terhadap kemampuan

siswa setelah diberi perlakuan. Perubahan tersebut berupa hasil belajar Bahasa

Indonesia yang datanya diperoleh setelah diberikan posttest. Perubahan tersebut dapat

dilihat dari data berikut ini.

Page 86: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN … · 2020. 2. 28. · KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MENGGUNAKAN SOFTWARE ISPRING SUITE

72

Untuk mencari mean (rata-rata) nilai posttest dari siswa kelas X SMAN 12

Luwu Utara.

Tabel 4.4 Perhitungan untuk Mencari Mean (Rata-rata) Nilai Posttest

X F F.X60 2 12065 2 13070 1 7075 6 45080 3 24085 5 42590 2 18095 1 95100 0 0

Jumlah 22 1.710

Dari data di atas dapat diketahui bahwa nilai dari ∑ = 1.710 sedangkan

nilai dari N sendiri adalah 22. Oleh karena itu, dapat diperoleh nilai rata-rata (mean)

sebagai berikut:

= ∑=

.

= 77,73

Dari hasil perhitungan di atas maka diperoleh nilai rata-rata dari hasil

belajar Bahasa Indonesia siswa kelas X SMAN 12 Luwu Utara setelah menggunakan

multimedia interaktif Software Ispring Suite yaitu 77,73. Adapun kriteria ketuntasan

minimal (KKM) yang telah ditetapkan oleh pihak sekolah dalam hal ini SMAN 12

Luwu Utara untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia, maka keterangan siswa dapat

dilihat pada tabel berikut:

Page 87: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN … · 2020. 2. 28. · KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MENGGUNAKAN SOFTWARE ISPRING SUITE

73

Tabel 4.5 Tingkat Hasil Belajar Posttest

No Nilai Frekuensi Persentase (%) Kategori Hasil Belajar

1.2.3.4.5.

0-5960-6970-7980-8990-100

04783

0%18,18%31,82%36,36%13,64%

Sangat RendahRendahSedangTinggi

Sangat TinggiJumlah 22 100%

Berdasarkan data yang dilihat pada tabel di atas maka dapat disimpulkan

bahwa hasil belajar Bahasa Indonesia siswa pada tahap posttest dikategorikan yakni

sangat rendah 0%, Rendah 18,18%, sedang 31,82%, tinggi 36,36%dan sangat tinggi

13,64%. Melihat dari hasil persentase yang ada dapat dikatakan bahwa tingkat

kemampuan hasil belajar Bahasa Indonesia setelah diterapkan multimedia interaktif

Software Ispring Suite adalah tergolong tinggi.

Tabel 4.6 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Bahasa Indonesia

Skor Kategorisasi Frekuensi %0 ≤ <75 Tidak tuntas 5 22,73%

75≤ ≤ 100 Tuntas 17 77,27%Jumlah 22 100 %

Apabila Tabel 4.6 dikaitkan dengan indikator kriteria ketuntasan

kemampuan hasil belajar Bahasa Indonesia siswa yang ditentukan oleh peneliti yaitu

jika jumlah siswa yang mencapai atau melebihi nilai KKM (75)≥ 70%, sehingga

dapat disimpulkan bahwa ketuntasan kemampuan hasil belajar Bahasa Indonesia

siswa kelas X SMAN 12 Luwu Utara sudah memenuhi kriteria ketuntasan secara

klasikal karena siswa yang tuntas 77,27%.

Page 88: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN … · 2020. 2. 28. · KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MENGGUNAKAN SOFTWARE ISPRING SUITE

74

3. Uji Hipotesis Efektivitas Penggunaan Multimedia Interaktif Software Ispring Suite

Sesuai dengan hipotesis penelitian yakni “multimedia interaktif

menggunakan Software Ispring Suite efektif digunakan dalam pembelajaran Bahasa

Indonesia siswa kelas X SMAN 12 Luwu Utara.

Maka teknik yang digunakan untuk menguji hipotesis tersebut adalah teknik

statistik inferensial dengan menggunakan uji-t.

Tabel 4.7 Analisis Skor Pre-test dan Post-test

Nomor urut siswa

X1 (Pre-test) X2 (Post-test) d= X2-X1 d2

1 55 60 5 252 50 60 10 1003 60 85 15 2254 60 70 10 1005 80 90 10 1006 70 85 15 2257 75 80 5 258 60 75 5 259 50 65 15 22510 65 75 10 10011 75 85 10 10012 65 75 10 10013 60 65 5 2514 65 80 15 22515 80 90 10 10016 75 85 10 10017 70 85 15 22518 85 95 10 10019 65 75 10 10020 60 75 15 22521 65 75 10 10022 65 80 15 225

Jumlah 1.455 1710 235 2775

Page 89: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN … · 2020. 2. 28. · KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MENGGUNAKAN SOFTWARE ISPRING SUITE

75

Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut:

a. Mencari harga “Md” dengan menggunakan rumus:

Md = ∑

=

= 10,68

b. Mencari harga “ ∑ ” dengan menggunakan rumus:

∑ = ∑ − (∑ )

= 235 -( )

= 235 - –,

= 235 – 2,51

= 232,49

c. Menetukan harga t Hitung dengan menggunakan rumus:

t = ∑( )

t = ,

,( )t =

,,

t = ,

√ ,t =

,,

t = 15,06

Page 90: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN … · 2020. 2. 28. · KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MENGGUNAKAN SOFTWARE ISPRING SUITE

76

d. Menentukan harga t Tabel

Untuk mencari harga t Tabel peneliti menggunakan tabel distribusi t dengan

taraf signifikan = 0,05dan . = − 1 = 22 – 1 = 21 maka diperoleh t 0,05

= 1,721. Setelah diperoleh t Hitung = 15,06 dan t Tabel =1,721 maka diperoleh t Hitung

>t Tabel atau 15,06 > 1,721. Sehingga dapat disimpulkan bahwa multimedia

interaktif menggunakan Software Ispring Suite efektif digunakan dalam

pembelajaran Bahasa Indonesia pada siswa kelas X SMAN 12 Luwu Utara.

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perubahan

signifikan pada siswa. Hal ini dapat dilihat dari pretest, nilai rata-rata hasil belajar

Bahasa Indonesia siswa 66,13 dengan kategori yakni 3 siswa atau 13,64% masuk

dalam kategori sangat rendah, 11siswa atau 50% masuk dalam kategori rendah, 5

siswa atau 22,72% masuk dalam kategori sedang, 3 siswa atau 13,63% masuk dalam

kategori tinggi, dan tidak terdapatsiswa yang masuk dalam kategori sangat tinggi.

Ini berarti tidak ada siswa yang berada pada kategori sangat tinggi sebelum

diterapkannya multimedia interaktif menggunakan Software Ispring Suite. Hal ini

karena kurangnya minat dan motivasi siswa dalam belajar secara individu walaupun

masih ada beberapa siswa yang mampu menyelesaikan tugas dengan baik dan juga

masih ada beberapa siswa yang kesulitan dalam menyelesaikan tugas. Selain itu, ada

beberapa siswa yang sering mengganggu temannya yang lain yang serius belajar

Page 91: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN … · 2020. 2. 28. · KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MENGGUNAKAN SOFTWARE ISPRING SUITE

77

sehingga siswa tersebut kurang konsentrasi hingga lamban dalam memahami

pembelajaran yang diberikan. Pada pembelajaran langsung, beberapa siswa juga aktif

pada saat proses pembelajaran. Mereka dapat mendengarkan penjelasan materi dari

guru sehingga dapat menjawab pertanyaan lisan guru dan menyelesaikan masalah

yang diberikan meskipun tidak semua siswa menjawab soal dengan benar.

Melihat dari hasil pembelajaran Bahasa Indonesia yang diperoleh,

ketuntasan siswa sebesar 27,27% yaitu 6 dari 22 siswa dalam kategori tuntas dan

72,73% yaitu 16 dari 22 siswa dalam kategori tidak tuntas. Maka, dari hasil yang

diperoleh dapat dikatakan bahwa tingkat hasil belajar Bahasa Indonesia siswa kelas X

SMAN 12 Luwu Utara sebelum menggunakan multimedia interaktif Software Ispring

Suite tergolong rendah. Hal ini disebabkan karena kurangnya pemahaman konsep

siswa tentang materi yang diajarkan dan siswa masih sulit memahami penerapan soal

sebelum menggunakan multimedia interaktif Software Ispring Suite. Selain itu,

keberanian siswa untuk menanyakan materi pembelajaran yang belum dipahami

kepada guru masih sangat kurang, serta kurangnya kepercayaan diri siswa untuk

mengungkapkan pendapat sehingga pengetahuan siswa hanya terbatas terhadap apa

yang dijelaskan oleh guru.

Selanjutnya, nilai rata-rata hasil posttest adalah 77,73. Jadi, hasil belajar

Bahasa Indonesia siswa X SMAN 12 Luwu Utara setelah menggunakan multimedia

interaktif Software Ispring Suite mempunyai hasil yang lebih baik dibanding dengan

sebelum menggunakan multimedia interaktif Software Ispring Suite. Selain itu,

Page 92: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN … · 2020. 2. 28. · KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MENGGUNAKAN SOFTWARE ISPRING SUITE

78

persentase kategori hasil belajar siswa kelas X juga meningkat tinggi yakni tidak ada

siswa atau 0% masuk dalam kategori sangat rendah, 4 siswa atau 18,18% masuk

dalam kategori rendah, 7 siswa atau 31,82% masuk dalam kategori sedang, 8 siswa

atau 36,36% masuk dalam kategori tinggi dan 3 siswa atau 13,64% masuk dalam

kategori sangat tinggi.

Ini berarti ada 3 siswa yang berada pada kategori sangat tinggi setelah

menggunakan multimedia interaktif Software Ispring Suite dibanding sebelumnya

yang tidak ada satu siswa pun berada pada kategori sangat tinggi. Hal ini disebabkan

dengan pengetahuan siswa terhadap materi yang diajarkan sudah lebih dipahami dan

menunjukkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa setelah diajar dengan

menggunakan multimedia interaktif Software Ispring Suite. Hal ini memberikan

indikasi bahwa penggunaan multimedia interaktif Software Ispring Suite dapat

digunakan untuk meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia karena multimedia

interaktif Software Ispring Suite merupakan suatu pendekatan yang dapat merancang

dan membuat peresentasi termasuk menjadikan sebagai salah satu pendekatan

pembelajaran yang bisa menarik perhatian siswa.

Berdasarkan hasil analisis statistik inferensial dengan menggunakan rumus

uji t, dapat diketahui bahwa nilai thitung sebesar 15,06. Dengan frekuensi (dk) sebesar

22 – 1 = 21, pada taraf signifikansi 0,05% diperoleh ttabel = 1,721. Oleh karena thitung

>ttabel pada taraf signifikansi 0,05, maka hipotesis diterima yang berarti bahwa

Page 93: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN … · 2020. 2. 28. · KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MENGGUNAKAN SOFTWARE ISPRING SUITE

79

multimedia interaktif menggunakan Software Ispring Suite efektif digunakan dalam

pembelajaran Bahasa Indonesia pada siswa kelas X SMAN 12 Luwu Utara.

Proses pembelajaran yang menyenangkan membuat siswa berkonsentrasi

pada saat pembelajaran berlangsung dan tidak lagi merasa bosan ataupun tertekan

ketika mengikuti proses pembelajaran di kelas.

Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif dan statistik inferensial yang

diperoleh serta hasil observasi yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa

multimedia interaktif menggunakan Software Ispring Suite efektif digunakan dalam

pembelajran Bahasa Indonesia pada siswa kelas X SMAN 12 Luwu Utara.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Putri

Theodora Anggraeni yang menarik kesimpulan yaitu hasil penelitian menunjukkan

bahwa keefektifan model pembelajaran Time Token pada mata pelajaran bahasa

Indonesia dapat menigkatkan hasil minat belajar siswa kelas X-7 SMAK St. Albertus

Malang terbukti semakin antusiasnya siswa dalam mendengarkan, memperhatiakn,

dan bertanya kepada peneliti. Sementara itu, hasil belajar siswa kelas X-7 SMAK St.

Albertus Malang dapat dilihat dari nilai rata-rata posttest dan persentase ketuntasan

belajar. Pada siklus satu 1 siswa yang mendapatkan nilai > 75 dengan ketuntasan

belajar sebesar 90% sebanyak 36 orang. Pada siklus 2 siswa yang mendapatkan nilai

> 75 dengan ketuntasan belajar sebesar 95% sebanyak 38 orang.

Penelitian kedua yang sesuai dengan penelitian ini adalah penelitian yang

berjudul “Peningkatan Kemampuan Menulis Paragraf Argumentasi dengan

Page 94: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN … · 2020. 2. 28. · KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MENGGUNAKAN SOFTWARE ISPRING SUITE

80

Menggunakan Metode Pembelajaran Berpikir Spiritual (Spiritual Thinking) untuk

Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar pada Siswa Kelas XI di SMA 1

Cangkringan Yogyakarta” yang dilakukan oleh Rista Yuni yang menyimpulkan

bahwa pencapaian nilai-nilai rata-rata kelas 74,7 dari 52,3 jadi, terdapat penigkatan

42,26%. Siklus II diperoleh pencapaian ketuntasan belajar individu 100%. Terjadi

penigkatan 40% dari siklus I. Nilai rata-rata kelas mencapai 90,9. Terjadi penigkatan

21,68% dari siklus I. Berdasarkan hasil tersebut diketahui bahwa penggunaan media

pembelajaran dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa.

Kedua penelitian sebelumnya mempunyai pengaruh terhadap peningkatan

hasil belajar siswa, begitupun dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti

yaitu dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X SMAN 12 Luwu Utara.

Adapun perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah

penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Putri Theodora Anggaraeni menerapkan

keefektifan model pembelajaran Time Token pada mata pelajaran Bahasa Indonesia

dengan memeroleh peningkatan hasil belajar 5% dari siklus I ke siklus II.

Sedangkan, penelitian yang lain yang dilakukan oleh Rista Yuni menerapkan metode

pembelajaran berpikir spiritual (spiritual thinking) pada mata pelajaran Bahasa

Indonesia untuk meningkatkan motivasi dan prestasi yang memeroleh penigkatan

21,68% dari siklus I ke siklus II. Untuk itu, peneliti tertarik menggunakan multimedia

interaktif menggunakan Software Ispring Suite untuk meningkatkan hasil belajar

siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia sehingga terjadi peningkatan hasil

Page 95: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN … · 2020. 2. 28. · KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MENGGUNAKAN SOFTWARE ISPRING SUITE

81

belajar dari 27,27%menjadi 77,27%. Penigkatan hasil belajar ini berbeda dari

peningkatan hasil belajar penelitian sebelumnya. Ini dikarenakan setiap mata

pelajaran mempunyai tingkat kesukaran yang berbeda.

Page 96: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN … · 2020. 2. 28. · KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MENGGUNAKAN SOFTWARE ISPRING SUITE

82

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sebelumnya, maka

disimpulkan bahwa hasil belajar Bahasa Indonesia siswa kelas Xc SMAN Luwu

Utara sebelum penggunaan multimedia interaktif menggunakan Software Ispring

Suite masuk dalam kategori rendah yaitu dengan nilai rata-rata 66,13 dan persentase

nilai ketuntasan dari keseluruhan siswa, hanya 6 siswa yang mencapai nilai

ketuntasan dengan presentase 27,27%. Hasil belajar Bahasa Indonesia siswa kelas Xc

SMAN 12 Luwu Utara sesudah penggunaan multimedia interaktif menggunakan

Software Ispring Suite masuk dalam kategori tinggi yaitu dengan nilai rata-rata 77,73

dan dapat dilihat dari tingginya persentase nilai ketuntasan keseluruhan siswa

sebanyak 17 siswa dengan presentase 77,27%.

Nilai thitung sebesar 15,06 yang lebih besar daripada nilai ttabel = 1,721 oleh

karena thitung>ttabel pada taraf signifikansi 0,05, maka hipotesis yang berbunyi

multimedia interaktif menggunakan Software Ispring Suite efektif digunakan dalam

pembelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas X SMAN 12 Luwu Utara diterima yang

memberikan arti bahwa multimedia interaktif menggunakan Software Ispring Suite

efektif digunakan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas X SMAN 12

Luwu Utara.

Page 97: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN … · 2020. 2. 28. · KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MENGGUNAKAN SOFTWARE ISPRING SUITE

83

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan, maka diberikan beberapa saran

untuk guru dan siswa SMAN 12 Luwu Utara yaitu di antaranya:

1. Guru diharapkan lebih inovatif dalam menyampaikan materi pembelajaran agar

siswa lebih termotivasi dalam belajar.

2. Guru diharapkan mengikuti pelatihan-pelatihan untuk membuat media

pembelajaran agar memiliki kemampuan membuat media pembelajaran.

3. Guru diharapkan memperbaiki cara dan metode pembelajaran.

4. Guru diharapkan lebih memanfaatkan teknologi dan fasilitas yang disediakan

sekolah.

5. Siswa diharapkan lebih termotivasi dalam belajar.

6. Siswa diharapkan lebih menggali potensinya dengan cara memanfaatkan

teknologi internet yang ada saat ini.

7. Siswa diharapkan mampu menyampaikan masalah-masalah yang dihadapi dalam

proses pembelajaran kepada guru agar guru dapat memperbaiki metode atau cara

yang selama ini digunakan.

8. Guru dan siswa diharapkan lebih saling menghormati dan menghargai agar

tercipta suasana kelas yang menyenangkan.

Page 98: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN … · 2020. 2. 28. · KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MENGGUNAKAN SOFTWARE ISPRING SUITE

84

DAFTAR PUSTAKA

Arif S. Sadiman, dkk. 2011. Media Pendidikan, Pengertian,Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Arikunto, S. 1999. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: BumiAksara.

Arikunto, S. 2010. Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arsyad, Azhar. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press.

Binanto, Iwan. 2010. Multimedia Digital-Dasar Teori dan Pengembangannya. Yogyakarta: Andi.

Borg, W. R. & Gall, M. D. 2003. Educational Research: An Introduction (7th ed.). New York: Longman, Inc.

Dalyono, Muhammad. 2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Damasari, Melinda Erida. 2014. Pengembangan Media Pembelajaran Ispring Suite 6.0 Materi Teori Kinetik Gas untuk Meningkatkan Motivasi Belajar FisikaSiswa Kelas XI SMA. Skripsi Jurusan Fisika – Fakultas Pendidikan Fisika UNY.

Daryanto, H. 2005. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Daryanto, H. 2010. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media.

Dick, W., Carey, L. & Carey, J. O. 2005. The Systematic Design of Instruction. Boston: Harper Collin College Publisher.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Effendy, Onong Uchjana. 1989. Kamus Komunikasi. Bandung: PT Mandar Maju.

Hadi Sutopo, Ariesto. 2003. Multimedia Interaktif dengan Flash. Yogyakarta: GrahaIlmu.

Hamalik, Oemar. 2007. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Hannafin, Michael, J and Peck Kyle L. 1998. The Design, Development, and Evaluation of Instruction Software. New Jersey: Macmilian Publishing Company.

Harjanto. 2005. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Page 99: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN … · 2020. 2. 28. · KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MENGGUNAKAN SOFTWARE ISPRING SUITE

85

Herman, Dwi Surjono. 1995. Pengembangan Computer Assisted Instruction (CAI) untuk Pembelajaran Elektronika [Versi Elektronik]. Jurnal Kependidikan. No.2 (XXV): 95-106. (1999).

Kustandi, Cecep. 2011. Media Pembelajaran Manual dan Digital. Bogor: Ghalia Indonesia.

Mardalis. 1999. Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta: Bumi Aksara.

Moleong, Lexy J. 2006. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya

Mulyanto, Marlon Leong. 2009. Tutorial Membangun Multimedia Interaktif Media Pembelajaran. Yogyakarta: Universita Atma Jaya.

Mulyasa, E. 2010. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Bandung: PT Remaja Posdakarya.

Munnawwaroh, RR Maadinatul. 2014. Pengembangan Media Pembelajaran IPA Berbasis Multimedia Menggunakan software I-Spring Suite 6.2 untuk SD/MI Kelas V Materi Organ Tubuh Manusia dan Fungsinya. Skripsi Jurusan PGMI - Fakultas FITK UIN SUKA.

Munir. 2012. Multimedia Konsep dan Aplikasi dalam Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Nurgiantoro, Burhan. Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum Sekolah. Yogyakarta: BPFE, 1988, 42.

Padmo, Dewi,dkk. 2004. Teknologi Pembelajaran Peningkatan Kualitas Belajarmelalui Teknologi Pembelajaran. Jakarta: Pusat Teknologi Komunikasi dan Informasi Pendidikan.

Pramono, Gatot. 2007. Aplikasi Component Display Theory dalam Multimedia dan Web pembelajaran. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan.

Prasti, Herlin Febriana Dwi. 2011. Indikator Motivasi Belajar Siswa.http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2114607-indikator-indikator-motivasi-belajar-siswa/ Diakses tanggal 28 Februari 2018.

Prastowo, Andi. 2011. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: Diva Press.

Prawiradilaga, Dewi Salma. 2007. Prinsip Desain Pembelajaran (InstructionalDesign Principles). Jakarta: Kencana.

Page 100: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN … · 2020. 2. 28. · KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MENGGUNAKAN SOFTWARE ISPRING SUITE

86

Pringgawidagda, Suwarna. 2012. Strategi Penguasaan Bahasa. Bandung: Adicita.

Pujianto, S. 2012. Biologi untuk Kelas X SMA dan MA. Solo: PT. Tiga SerangkaiPustaka Mandiri.

Pujiriyanto. 2012. Teknologi Pengembangan Media dan Pembelajaran. Yogyakarta: UNY Press.

Purwanto, M. 2010. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Pusat Bahasa Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi Keempat). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Riyana, Cepi. 2007. Pedoman Pengembangan Multimedia Interaktif. Bandung: Program P3AI Universitas Pendidikan Indonesia.

Roblyer, M dan Doering A. H. 2010. Integrating Educational Technology in to Teaching. Boston: Pearson.

Sagala, Syaiful. 2011. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Setyosari, Punaji. 2012. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta: Kencana.

Slamet. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Cet. IV. Jakarta: Rineka Cipta.

Slavin, Robert E. 2011. Cooperative Learning Teori, Riset, dan Praktik. Bandung: Nusa Media.

Subroto, Suryo. 1990. Tatalaksana Kurikulum. Jakarta: Rineka Cipta.

Suciati, dkk. 2007. Belajar dan Pembelajaran 2. Jakarta: Universitas Terbuka.

Sudjana, Nana.2000. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT SinarBaru Algensindo.

Sudjana, Nana. 2013. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Sugiyono, 2015. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan, Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sumiati. 2009. Metode Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima.

Suryadi. 2009. Manajemen Mutu Berbasis Sekolah: Konsep dan Aplikasi. Bandung: PT Sarana Panaca Nusa.

Page 101: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN … · 2020. 2. 28. · KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MENGGUNAKAN SOFTWARE ISPRING SUITE

87

Susanto, Astrid S. 1975. Pendapat Umum. Bandung: Bina Cipta.

Susiliana, Rudi dan Riyana, Cepi. 2009. Media Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima.

Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP UPI. 2007. Ilmu dan Aplikasi Pendidikan. Bandung: Grasindo Intima.

Uno, Hamzah, B. dan Muhammad, Nurdin. 2015. Belajar dengan Pendekatan PAIKEM. Jakarta: Bumi Aksara.

Vaughan, Tay. 2006. Multimedia: Making it Work Edisi 6. Yogyakarta: Andi.

Waryanto, Nur Hadi. 2010. Tutorial Komputer Multimedia (Macromedia Flash dan iSpring).http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/Handout%20Komputer%20Multimedia.pdf. Diakses tanggal 28 Februari 2018.

Widoyoko, EkoPutro. 2013. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta: PustakaPelajar.

Winarno. Surakhmat. 2009. Teknik Evaluasi Multimedia Pembelajaran. Yogyakarta: Genius Prima Media.

Yamin, Martinis dan Maisah. 2009. Standardisasi Kinerja Guru. Jakarta: Persada Press.

Yulia Rahma, Devi. 2016. Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Berbasis I-Spring pada Materi Sistem Pernafasan Manusia dan Hewan untuk Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas V di MIN Loloan Timur Jembrana Bali. Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/Handout%20Komputer%20Multimedia.pdf.

http://taulia.wordpress.com/2012/01/21/numbered-heads-together/ (28 Februari 2018)

Page 102: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN … · 2020. 2. 28. · KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MENGGUNAKAN SOFTWARE ISPRING SUITE

RIWAYAT HIDUP

Ikhwan Ma’ruf, lahir pada tanggal 26 Januari 1993 di

Sidobinangun, Luwu Utara (Sulawesi Selatan). Anak ketiga dari

tiga bersaudara pasangan Suratman dengan Sumarti. Penulis mulai

menempuh pendidikan Sekolah Dasar (1999-2005), Sekolah

Menengah Pertama (2005-2008), dan Sekolah Menengah Atas (2008-2011). Pada

pertengahan tahun 2011 mulai aktif sebagai mahasiswa Program Studi Pendidikan

Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Muhammadiyah Makassar.

Pada tahun 2016, penulis diberi kesempatan untuk melanjutkan pendidikan di

jenjang Strata dua (S2) dengan memilih program studi yang sama, Pendidikan Bahasa

dan Sastra Indonesia Program Pascasajana Universitas Muhammadiyah Makassar.

Besar harapan penulis dalam melanjutkan studi untuk mendapatkan pengalaman

belajar yang lebih banyak..

Pada tahun 2018 untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.),Ia

menulis tesis dengan judul Keefektifan Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan

Multimedia Interaktif Menggunakan Software Ispring Suite pada Siswa Kelas X di

SMA Negeri 12 Luwu Utara.