kedudukan manusia dalam masyarakat

20
Kedudukan Manusia Dalam Masyarakat Sebagai makhluk pribadi Punya sifat berbeda (unik) Punya kepribadian,kemandirian Punya hak menentukan langkah sendiri tanpa pengaruh orang lain Sebagai makhluk sosial Untuk pemenuhan kebutuhan harus berinteraksi dengan orang lain. Mis: polisi diperlukan masyarakat untuk keamanan, siswa perlu guru agar bisa belajar Untuk bisa diterima maka orang harus mau menghilangkan egonya. Apa itu Bangsa? Bangsa (politis) Adalah kumpulan masyarakat yang membentuk suatu negara karena dipersatukan oleh cita-cita yang sama Rakyat (sosiologis) Kelompok paguyuban yang secara kodrati ditakdirkan untuk hidup bersama dalam suatu negara karena persamaan nasib ( senasib sepenanggungan) NASIONALISME? • Apa itu nasionalisme ?Munculnya kesadaran dari seseorang sebagai bagian dari suatu bangsa • Kenapa bisa muncul? – Sengsara karena dijajah oleh bangsa lain – Adanya kebanggaan yang meluap-luap sebagai suatu bangsa besar • Kapan nasionalisme mulai muncul di Indonesia? – 1908 melalui BU (nasionalisme kultural) – 1928 lewat Sumpah pemuda (nasionalisme politik) NEGARA

Upload: conan-edogawa

Post on 05-Jul-2015

601 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kedudukan Manusia Dalam Masyarakat

Kedudukan Manusia Dalam Masyarakat

Sebagai makhluk pribadi Punya sifat berbeda (unik)� Punya kepribadian,kemandirian� Punya hak menentukan langkah sendiri tanpa pengaruh orang lain�

Sebagai makhluk sosial Untuk pemenuhan kebutuhan harus berinteraksi dengan orang lain. Mis: polisi �

diperlukan masyarakat untuk keamanan, siswa perlu guru agar bisa belajar Untuk bisa diterima maka orang harus mau menghilangkan egonya.�

 

Apa itu Bangsa?

Bangsa (politis) Adalah kumpulan masyarakat yang membentuk suatu negara karena dipersatukan oleh �

cita-cita yang sama

Rakyat (sosiologis) Kelompok paguyuban yang secara kodrati ditakdirkan untuk hidup bersama dalam suatu �

negara karena persamaan nasib ( senasib sepenanggungan)

 

NASIONALISME?• Apa itu nasionalisme ?Munculnya kesadaran dari seseorang sebagai bagian dari suatu

bangsa• Kenapa bisa muncul?

– Sengsara karena dijajah oleh bangsa lain– Adanya kebanggaan yang meluap-luap sebagai suatu bangsa besar

• Kapan nasionalisme mulai muncul di Indonesia?– 1908 melalui BU (nasionalisme kultural)– 1928 lewat Sumpah pemuda (nasionalisme politik)

 

NEGARASifat hakekat negara

- sifat memaksa

-sifat monopoli

– sifat mancakup semua

 

Unsur unsur Negara

Page 2: Kedudukan Manusia Dalam Masyarakat

1.Rakyat

orang yang diam dan berkumpul disuatu negara

2. Wilayah

bagian/tempat yang merupakan bagian tak terpisahkan dari negara

- darat – udara

- laut – wilayah ekstra teritorial

3. Pemerintah yang berdaulat

arti sempit : lembaga eksekutif (Pres dan kabinet)

arti luas : semua badan yang berwenang mengelola negara, terdiri:

- legislatif : DPR

- eksekutif : Presiden

- yudikatif : MA

- eksaminatif(kontrol): BPK

- konstitutif : MPR

4. Pengakuan negara lain

a. De facto (fakta/fisik)

kenyataan berdirinya suatu negara.

Bersifat :lemah, mudah berubah

b. De jure (hukum)

pengakuan secara tertulis dan resmi.

Bersifat: kuat, permanen

 

 

Bagaimana Negara Terbentuk?

Pendekatan faktual (historis) Memahami proses terjadi nya negara berdasar fakta sejarah :�

Page 3: Kedudukan Manusia Dalam Masyarakat

¡ Pendudukan¡ Fusi¡ Cessie¡ Penaikan (accesie)¡ Aneksasi¡ Proklamasi¡ Pembentukan (innovasion)¡ Separatisme

Pendekatan Teoritis Memahami proses terjadinya negara melalui teori yang dikemukakan oleh para ahli :�

¡ Teori Ketuhanan¡ Teori Perjanjian masyarakat¡ Teori Kekuasaan¡ Teori Hukum kodra

 

 

BENTUK NEGARA

KESATUAN Adalah suatu negara merdeka dan berdaulat yang memiliki pemerintah pusat dan �

berkuasa mengatur seluruh wilayah. Ciri-ciri :�

¡ Mempunyai 1 UUD¡ Mempunyai 1 presiden¡ Hanya pusat yang berhak membuat UU

Untuk memerintah daerah, dibagi 2 sistem�¡ Sentralisasi, bila semua urusan diatur dan diurus pusat¡ Desentralisasi, pemda diberi kekuasaan mengatur dan mengurus rumah

tangganya sendiri (hak otonomi)

SERIKAT (Federasi) Disebut gabungan, suatu negara yang terdiri dari beberapa negara bagian yang tidak �

berdaulat. Kedaulatan tetap dipegang oleh pusat. Ciri-ciri :�

¡ Tiap negara bag punya 1 UUD, 1 lembaga legisltif Masing-masing negara bagian msh memegang kedaulatan ke dalam, kedaulatan keluar �

dipegang pusat. Aturan yang dibuat pusat tidak lgs bisa dilaksanakan daerah, hrs dgn persetujuan �

parlemen negara bagian

 

 

BENTUK KENEGARAAN(dibentuk s/d abad 19)

Page 4: Kedudukan Manusia Dalam Masyarakat

Pada dasarnya negara ini sudah merdeka, dibentuk karena suatu tujuan tertentu, mis :�¡ Perserikatan negara¡ Uni¡ Dominion

Pada dasarnya negara ini belum merdeka,karena masih mendapat perlindungan dari �negara lain, mis:

¡ Protektorat¡ Mandat¡ Trustee

 

TUJUAN DIBENTUKNYA NEGARA Shang Yang(532 – 428 SM)�

Tujuan dibentuk negara adalah untuk membentuk kekuasaan, demi kelangsungan sang raja pribadi

Niccolo Machiavelli (1429 – 1527)�Tujuan dibentuk negara adalah membentuk kekuasaan yang mutlak, demi kebesaran bangsa dan negara

Dante Alleghieri (1265-1321)�

Tujuan negara adalah membentuk perdamaian dunia Immanuel Kant (1724-1804)�

Tujuan dibentuk negara adalah untuk membentuk dan mempertahankan hukum agar hak dan kemerdekaan warga negara terpelihara dengan baik

Prof. Kranenburg�

Tujuan dibentuk negara adalah untuk mencapai kesejahteraan seluruh masyarakat

Sistem Hukum dan Peradilan   Nasional

A. Pengertian Sistem, Hukum, dan Peradilan Nasional

1. Sistem

Sistem adalah suatu kesatuan susunan, dimana masing – masing unsur yang ada di

dalamnya tidak diperhatikan hakikatnya, tetapi dilihat menurut fungsinya terhadap

keseluruhan kesamaan susunan tersebut.

2. Hukum

Page 5: Kedudukan Manusia Dalam Masyarakat

Hukum sulit didefinisikan karena kompleks dan beragamnya sudut pandang yang

akan dikaji. Prof. Van Apeldoorn mengatakan bahwa ” definisi hukum sangat sulit dibuat

karena tidak mungkin untuk mengadakannya yang sesuai dengan kenyataan”. Karena itu,

sebaiknya kita lihat dulu pengertian hukum menurut para ahli hukum terkemuka berikut ini :

a. Prof. Mr. E.M. Meyers

Hukum adalah semua aturan yang mengandung pertimbangan kesusilaan, ditujukan

kepada tingkah laku manusia dalam masyarakat, dan menjadi pedoman bagi penguasa

negara dalam melaksanakan tugasnya.

a. Leon Duguit

Hukum adalah aturan tingkah laku anggota masyarakat, aturan yang daya

penggunaannya pada saat tertentu diindahkan oleh suatu masyarakat sebagai jaminan

dari kepentingan bersama dan yang pelanggaran terhadapnya akan menimbulkan

reaksi bersama terhadap pelakunya.

a. Drs. E. Utrecht, S.H

Hukum adalah himpunan peratuan ( perintah dan larangan ) yang mengurus tata tertib

suatu masyarakat dan karena itu harus ditaati oleh masyarakat itu.

a. S.M. Amin, S.H

Hukum merupakan kumpulan peraturan yang terdiri dari norma dan sanksi, dengan

tujuan mewujudkan ketertiban dalam pergaulan manusia.

a. J.C.T. Simorangkir, S.H. dan Woerjono Sastropranoto, S.H

Hukum adalah peratuan-peraturan yang bersifat memaksa, yang menentukan tingkah

laku manusia dalam lingkungan masyarakat, yang dibuat oleh badan-badan resmi

yang berwajib, dan yang pelanggaran terhadapnya mengakibatkan diambilnya

tindakan, yaitu hukuman terentu.

1). Tujuan dan Penggolongan Hukum

a. Tujuan Hukum

Page 6: Kedudukan Manusia Dalam Masyarakat

Hukum mempunyai sifat mengatur dan memaksa. Adapun tujuan dibuatnya hukum dapat

dilihat pada mariks di bawah ini:

No. Tokoh / Pakar Pendapat yang Dikemukakan

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Prof. Subekti, SH.

Van Apeeldoorn

Teori Etis

Oeny

Bentham (Teori

Utilitarianisme)

Prof. Y. Van Kant

Geny

Tujuan Hukum Nasional

Indonesia

Hukum itu mengabdi pada tujuan negara, yaitu

mendatangkan atau ingin mencapai kemakmuran

dan kebahagiaan pada rakyatnya.

Mengatur pergaulan oleh hukum dengan

melindungi kepentingan-kepentingan hukum

manusia tertentu., (kehormatan, kemerdekaan jiwa,

harta benda) dari pihak yang merugikan.

Hukum itu semaa-mata menghendaki “keadilan”.

Isi hukum semata-mata harus ditentukan oleh

kesadaran etis kita mengenai “apa yang adil dan

apa yang tidak adil”.

Hukum bertujuan semata-mata untuk mencapai

keadilan, sedangkan unsur-unsur keadilan ialah :

“Kepentingan dayaguna dan kemanfaaannya”.

Tujuan hukum adalah semata-mata untuk

mewujukan apa yang berfaedah bagi banyak

orang. Dengan kata lain, “Menjamin kebahagiaan

sebesar-besarnya bagi sebanyak mungkin orang”.

Tujuan hukum ialah untuk menjaga agar

kepentingan tiap-tiap manusia tidak diganggu.

Hukum bertujuan semata-mata untuk mencapai

keadilan. Sebagai unsur keadilan, ada kepentingan

daya guna dan kemanfaatan.

Ingin mengatur secara pasti hak-hak dan

kewajiban lembaga tertinggi negara, lembaga-

Page 7: Kedudukan Manusia Dalam Masyarakat

lembaga tinggi negara, semua pejabat negara,

setiap warga Indonesia agar semuanya dapat

melaksanakan kebijaksanaan-kebijaksanaan dan

tindakan-tindakan demi terwujudnya tujuan

nasional bangsa Indonesia, yaitu terciptanya

masyarakat yang terlindungi oleh hukum, cerdas,

terampil, cinta dan bangga bertanah air Indonesia

dalam suasana hidup makmur dan adil berdasarkan

falsafah Pancasila.

Dengan demikian, hukum merupakan peraturan-peraturan hidup di dalam masyarakat yang

dapat memaksa orang supaya mentaati tata tertib dalam masyarakat sera memberikan sanksi

yang tegas (berupa hukuman) terhadap siapa saja yang tidak mematuhinya.

b. Penggolongan hukum

· Berdasarkan Wujudnya

- Hukum tertulis, yaitu hukum yang dapat kita temui dalam bentuk tulisan dan

dicantumkan dalam berbagai peraturan negara.

- Hukum tidak tertulis, yaitu hukum yang masih hidup dan tumbuh dalam keyakinan

masyarakat tertentu (hukum adat). Alam praktik ketatanegaraan hukum tidak tertulis

disebut konvensi (Contoh: pidato kenegaraan presiden setiap tanggal 16 Agustus)

· Berdasarkan Ruang atau Wilayah Berlakunya

- Hukum lokal, yaitu hukum yang hanya berlaku di daerah tertentu saja (hukum adat

Manggarai-Flores, hukum adat Ende Lio-Flores, Batak, Jawa Minangkabau, dan

sebagainya.

- Hukum nasional, yaitu hukum yang berlaku di negara tertentu (hukum Indonesia,

Malaysia, Mesir dan sebagainya).

- Hukum internasional, yaiu hukum yang mengatur hubungan antara dua negara atau

lebih (hukum perang, hukum perdata internasional, dan sebagainya).

Page 8: Kedudukan Manusia Dalam Masyarakat

· Berdasarkan Waktu yang Diaturnya

- Hukum yang berlaku saat ini (ius constitutum); disebut juga hukum positif

- Hukum yang berlaku pada waktu yang akan datang (ius constituendum).

- Hukum antarwaktu, yaitu hukum yang mengatur suatu peristiwa yang menyangkut

hukum yang beraku saat ini dan hukum yang berlaku pada masa lalu.

· Berdasarkan Pribadi yang Diaturnya

- Hukum satu golongan, yaitu hukum yang mengatur dan berlaku hanya bagi golongan

tertentu saja.

- Hukum semua golongan, yaitu hukum yang mengatur dan berlaku bagi semua golongan.

- Hukum antargolongan yaitu hukum yang mengatur dua orang atau lebih yang masing-

masingnya tunduk pada hukum yang berbeda.

· Berdasarkan Isi Masalah yang Diaturnya

Berdasarkan isi masalah yang diaturnya, hukum dapat dibedakan menjadi: hukum publik

dan hukum privat.

- Hukum Publik, yaitu hukum yang mengaur hubungan antara warga negara dan negara

yang menyangkut kepentingan umum. Dalam arti formal, hukum publik mencakup

Hukum Tata Negara Hukum Administrasi Negara, hukum Pidana dan Hukum Acara.

a. Hukum Tata Negara

Hukum Taa Negara mempelajari negara tertentu, seperti bentuk negara, bentuk

pemerintahan, hak-hak asasi warga negara, alat-alat perlengkapan negara, dan

sebagainya. Singkatnya mempelajari hal-hal yang bersifat mendasar bagi negara.

b. Hukum Administrasi Negara

Adalah Seperangkat peraturan yang mengatur cara bekerja alat-alat perlengkapan

negara termasuk cara melaksanakan kekuasaan dan wewenang yang dimiliki oleh

Page 9: Kedudukan Manusia Dalam Masyarakat

setiap organ negara. Singkatnya mempelajari hal-hal yang bersifat teknis dari

negara.

c. Hukum Pidana

Aalah hukum yang mengatur pelangaran-pelanggaran dan kejahatan-kejahatan

terhadap kepentingan hukum yang diancam dengan sanksi piana tertentu. Dalam

KUHP (Kitab Undang-undang Hukum Pidana), pelanggaran (Ovrtredingen)

adalah perbuatan yang melanggar (ringan) dengan ancaman denda. Sedangkan

kejahaan (misdrijven) adalah perbuatan yang melanggar (berat) seperti pencurian,

penganiayaan, pembunuhan dan sebagainya.

d. Hukum Acara

Disebut juga hukum formal (Pidana dan Perdata), hukum acara adalah

seperangkat aturan yang berisi tata cara menyelesaikan, melaksanakan atau

mempertahankan hukum material. Di dalam Kitab Undang-undang Hukum Acara

Pidana (KUHAP) No.8/1981 diatur tata cara penangkapan, penahanan, penyitaan

dan penuntutan. Selain iu juga diatur siapa-siapa yang berhak melakukan

penyitaan, penyelidikan, pengadilan yang berwenang, dan sebagainya.

- Hukum Privat (Hukum Perdata), adalah hukum yang mengatur kepentingan orang-

perorangan. Perdata, berarti warga negara pribadi, atau sipil. Sumber pokok hukum

perdata adalah Buergelijk Wetboek (BW). Dalam arti luas hukum privat (perdata)

mencakup juga Hukum Dagang dan hukum Adat. Hukum Perdata dapat dibagi

sebagai berikut:

a. Hukum Perorangan

Adalah himpunan peraturan yang mengatur manusia sebagai subjek hukum dan

tentang kecakapannya memiliki hak-hak serta bertindak sendiri dalam

melaksanakan hak-haknya itu. Manusia dan Badan Hukum (PT, CV, Firma, dan

sebagainya) merupakan “pembawa hak” atau sebagai “subyek hukum”.

b. Hukum Keluarga

Page 10: Kedudukan Manusia Dalam Masyarakat

Adalah hukum yang memuat serangkaian peraturan yang timbul dari pergaulan

hidup dalam keuarga (terjadi karena perkawinan yang melahirkan anak). Hukum

keluarga dapat dibagi sebagai berikut:

a.a. Kekuasaan Orangtua, yaitu kewajiban membimbing anak sebelum cukup

umur. Kekuasaan Orangtua putus ketika seorang anak telah dewasa (21 tahun), terlalu nakal putusnya perkawinan.

b. Perwalian, yaitu seseorang/perkumpulan terenu yang bertindak sebagai wali untuk memelihara anak yatim piatu sampai cukup umur. Hal ini terjadi, misalnya, karena perkawinan kedua orangtuanya puus. Di Indonesia, wali pengawas dijalankan oleh pejabat Balai Harta Peninggalan.

c. Pengampuan, yaitu seseorang/perkumpulan tertentu yang ditunjuk hakim untuk menjadi kurator (pengampun) bagi orang dewasa yang diampuninya (kurandus) karena adanya kelainan; sakit ingatan, boros, lemah daya, tidak sanggup mengurus diri, dan berkelakuan buruk.

d. Perkawinan yaitu mengatur perbuaan-perbuatan hukum serta akibat-akibatnya antara dua pihak (laki-laki dan perempuan) dengan maksud hidup bersama untuk jangka waku yang lama menurut undang-undang. Di Indonesia, diatur dengan UU No. 1/1974.

c. Hukum Kekayaan

Adalah peaturan-peraturan hukum yang mengatur hak dan kewajiban manusia

yang dapat dinilai dengan uang. Hukum kekayaan mengatur benda (segala barang

dan hak yang dapat menjadi milik orang atau obyek hak milik) dan hak-hak yang

dapat dimiliki atas benda. Hukum kekayaan mencakup:

a.a. Hukum Benda, mengatur hak-hak kebendaan yang bersifat mutlak (diakui dan

dihormati setiap orang). Hukum bena terdiri dari: 1) Hukum Benda Bergerak: karena sifatnya (kendaraan bermotor) dan karena peneapan undang-undang (surat-surat berharga); 2) Hukum Benda idak Bergerak: karena sifatnya (tanah dan bangunan) karena tujuannya (mesin-mesin pabrik) an karena peneapan unang-nang (hak opstal dan hipotik).

b. Hukum Perikatan, mengatur hubungan yang bersifat kehartaan antara dua orang atau lebih. Pihak pertama (kreditur)berhak atas suau prestasi (pemenuhan sesuau). Pihak lain (sebitur) wajib memberikan sesuau. Bila debitur tidak menepati perkataannya, hal itu inamakan wanpresasi. Obyeknya adalah prestasi, yaitu hal pemenuhan perikatan yang terdiri dari: 1) memberikan sesuatu; yaitu membayar harga menyerahkan barang, dan sebagainya; 2) berbuat sesuatu; yaitu memperbaiki barang yang rusak, memboongkar bangunan, karena puusan pengadilan, dan sebagainya; 3) iak berbua sesuatu; yaitu tidak mendirikan bangunan, tidak memakai merk tertentu karena putusan pengadilan.

Page 11: Kedudukan Manusia Dalam Masyarakat

d. Hukum Waris

Hukum yang mengaur kedudukan hukum harta kekayaan seserang seelah ia

meninggal, eruama berpindahnya harta kekayaan iu kepada orang lain. Hukum

waris mengatur pembagian hara peninggalan ahli waris, uruan penerimaan waris,

hibah, sera wasiat. Pembagian waris dapat ilakukan engan cara:

a. Menurut Undang-undang, yaitu pembagian warisan kepada si pewaris yang

memiliki hubungan darah erdekat. Contoh: jika seorang ayah meninggal,

hartanya akan diwariskan kepada istri dan anaknya, tetapi apabila ia tiak

mempunyai keturunan pembagian warisannya diatur menurut undang-undang.

b. Menurut Wasiat, yaitu pembagian waris berdasarkan pesan atau kehendak

terakhir (wasiat) dari si pwaris yang harus inyaakan secara tertulis dalam ake

noaris. Penerimaan warisan disebu legaaris, an bagian warisan yang

diterimannya disebu legaat.

Dalam arti luas, hukum perdata mencakup pula Hukum agang an Hukum Adat.

e. Hukum Dagang (Bersumber dari Wetboek Van Koopehandel)

Hukum dagang aalah hukum yang mengaur soal-soal perdaganganperniagaan

yang timbul karena tingkah laku manusia (person) dalam perdagangan atau

perniagaan. Hal-hal yang diatur mencakup: Buku 1 (perniagaan pada umumnya),

dan Buku II (hak an kewajiban yang timbul daam dunia perniagaan).

f. Hukum Adat

Hukum adat adalah hukum yang umbuh dan berkembang di dalam masyarakat

terentu serta hanya dipatuhi dan diaai oleh masyaraka yang bersangkutan. Contoh:

pernikahan menurut adat Manggarai-Flores, pernikahan daerahBugis, pembagian

waris di Batak.

2). Unsur hukum :

Peraturan mengenai tingkah laku manusia dalam pergaulan masyarakat. Peraturan diadakan oleh badan – badan resmi yang berwajib.

Page 12: Kedudukan Manusia Dalam Masyarakat

Peraturan bersipat memaksa. Sanksi pelanggar peraturan tersebut adalah tegas.

III ) Sistem Hukum

Jadi, sistem hukum adalah suatu kesatuan hukum dari unsur hukum yang saling

berhubungan dan bekerjasama sebagai suatu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu.

B. Peran Lembaga Hukum

Lembaga hukum (lembaga peradilan) adalah lembaga yang mengatur segala sesuatu

tentang hukum. Peran lembaga hukum dalam menjalankan hukum adalah mengatur segala

sesuatu hukum yang berlaku.

Upaya pemajuan dan perlindungan HAM di Indonesia merupakan prioritas pentingmengingat UUD 1945 dan peraturan perundang-undangan tentang HAMmengamanatkan hal tersebut.Pemajuan dan Perlindungan HAM merupakan salah satu program utamapemerintah Indonesia sejalan dengan proses reformasi dan pemantapankehidupan berdemokrasi yang sedang berlangsung. Konsep Hak Asasi Manusiasendiri bukan merupakan hal yang baru lagi bagi bangsa Indonesia yang telahmelewati perjuangan yang panjang selama ratusan tahun di bawah kekuasaankolonialis untuk meraih dan mewujudkan hak untuk menentukan nasib sendiri(self determination) atau merdeka dari penjajahan asing, salah satu hak asasimanusia paling mendasar. Setelah memperoleh kemerdekaan, hak tersebutdipatrikan di dalam pembukaan UUD 1945, yang dianggap sebagai hak segalabangsa.Reformasi yang bergulir semakin memantapkan tekad Indonesia dalampenghormatan HAM. UUD 1945 awal yang hanya memuat sedikit jaminanperlindungan HAM kemudian dilengkapi dengan perubahan kedua UUD 1945 yangmerumuskan HAM di dalam bab tersendiri yang terdiri dari sepuluh pasal. Denganterbitnya Undang-Undang No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia danUndang-Undang No. 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia,landasan hukum bagi upaya pemajuan dan perlindungan HAM di Indonesiasemakin diperkokoh.Sampai saat ini Indonesia telah meratifikasi 6 dari 7 instrumen pokok HAMintemasional, yaitu Konvensi Penghapusan Diskriminasi terhadap Perempuan,Konvensi Hak Anak, Konvensi Menentang Penyiksaan dan Bentuk PerlakuanLainnya yang Tidak Manusiawi atau Merendahkan, Konvensi Penghapusan SegalaBentuk Diskriminasi Rasial, Kovenan Internasional Hak Sipil dan Politik, danKovenan Internasional Hak-Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya.Pemerintah Indonesia melalui Keputusan Presiden No. 40 tahun 2004 telahmengesahkan Rencana Aksi Nasional HAM (RANHAM) Indonesia Kedua tahun2004 - 2009 yang merupakan kelanjutan dari RANHAM Indonesia Pertama tahun1998 - 2003. RANHAM ini dipandang sebagai bukti nyata komitmen Indonesia

Page 13: Kedudukan Manusia Dalam Masyarakat

terhadap Deklarasi dan Program Aksi Wina 1993, khususnya pasal 71, yangmengharapkan semua negara di dunia menuangkan rencana aksi di bidangpemajuan dan perlindungan HAM. Indonesia merupakan satu-satunya negara didunia yang sudah menyusun RANHAM untuk kedua kalinya.Konsep RANHAM Indonesia lebih mengedepankan pemberdayaan danpeningkatan hubungan antara pemerintah dan Community Civil Organizationserta dilandasi nilai-nilai demokrasi dan HAM. RANHAM tersebut menjadi GerakanNasional yang merupakan salah satu agenda dalam Rencana PembangunanJangka Menengah (RPJM) tahun 2004-2009 yang ditetapkan dengan PeraturanPemerintah No. 7 Tahun 2005.Enam program utama RANHAM Kedua tahun 2004 - 2009, yaitu:1.Pembentukan dan penguatan institusi pelaksana RANHAM2.Persiapan ratifikasi instrumen HAM internasional3.Persiapan harmonisasi peraturan perundang-undangan4.Diseminasi dan pendidikan HAM5.Penerapan norma dan standar HAM6.Pemantauan, evaluasi dan pelaporanWalaupun tidak diminta oleh Deklarasi dan Program Aksi Wina 1993, namunPemerintah Indonesia sejak tahun 2005 telah membentuk panitia RANHAM ditingkat provinsi dan kabupaten yang bertujuan meyakinkan pelaksanaan RANHAMdi daerah, khususnya untuk menjamin bahwa tidak ada peraturan daerah yangbertentangan dengan HAM. Hingga saat ini lebih dari 300 panitia RANHAM daerahsudah terbentuk yang juga melibatkan akademisi dan LSM daerah.Dengan RANHAM yang berhasil disusun dan perkembangan positif di bidang HAMlainnya sebagai faktor pendukung, pada 9 Mei 2006, Indonesia telah terpilihsebagai anggota Dewan HAM dalam pemilihan oleh Majelis Umum PBB. Dalampemilihan tersebut Indonesia memperoleh dukungan dari 165 negara anggotaPBB. Dari 18 calon dari negara-negara Asia, suara dukungan yang diperolehIndonesia tersebut merupakan perolehan kedua terbesar setelah India. Melaluiproses pengundian, Indonesia bersama-sama dengan Bahrain, India dan Filipinatermasuk dalam anggota Dewan HAM dari kelompok Asia untuk periode satutahun (2006-2007).Terpilihnya Indonesia sebagai anggota Dewan HAM PBB dengan suara yang cukupbesar serta kepercayaan yang diberikan kepada Indonesia sebagai Ketua KomisiHAM ke-61 tahun 2005 merupakan bukti nyata kepercayaan masyarakatinternasional terhadap komitmen Pemerintah terhadap pemajuan danperlindungan HAM di Indonesia.Berbagai kerjasama internasional dalam upaya pemajuan dan perlindungan HAMtelah dilakukan oleh Pemri. Di tingkat ASEAN, sejak tahun 1993 Indonesiamenjadi salah satu pelopor bagi upaya pembentukan mekanisme HAM ASEAN dantelah dua kali menjadi tuan rumah Lokakarya Kelompok Kerja PembentukanMekanisme HAM ASEAN. Indonesia juga mendorong kerjasama bilateral dalamupaya pemajuan HAM dengan Kanada, Norwegia dan Perancis; kemudian dalamrangka ASEM bersama Swedia, Perancis dan China; serta kerjasama Plurilateralbersama China, Kanada dan Norwegia.

Page 14: Kedudukan Manusia Dalam Masyarakat

Menurut Bung Hatta, UUD 1945 memuat ide HAM dalam Pantjasila dan beberapa pasal mengenai hak asasi warga negara. Sila ke 4, Kerakyatan, mencerminkan HAM di bidang politik, sedangkan sila ke 5, Keadilan sosial, berisikan dimensi ekonomi dari HAM. Bung Hatta juga menjelaskan bahwa pengertian HAM secara lebih mendasar dirumuskan dengan istilah lain, yaitu “Kemanusiaan yang adil dan beradab”, yang selanjutnya berakar pada sila “Ketuhanan yang Maha Esa”. Beberapa pasal dalam batang tubuh UUD 1945, menurut Hatta, adalah eksplisitasi dari prinsip HAM, yaitu :

 

1-       Pasal 27, tentang persamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan serta hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan;

2-       Pasal 28, tentang kemerdekaan berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pikiran dan tulisan;

3-       Pasal 29, tentang kemerdekaan tiap-tiap penduduk, untuk memeluk agamanya masing-masing;

4-       Pasal 30, tentang hak dan kuwajiban ikut serta dalam usaha pembelaan negara;

5-       Pasal 31, tentang hak mendapat pengajaran; dan

6-       Pasal 34, tentang hak fakir miskin dan anak-anak yang terlantar untuk dipelihara oleh negara.