kedudukan janda terhadap harta peninggalan …repository.unair.ac.id/13550/1/retno yuli...

SKRIPSI

RETNO YULI ARYANTl

KEDUDUKAN JANDA TERHADAP HARTA PENINGGALAN SUAMINYA ALMARHUM MENURUT HUKUM ADAT DI SIDOARJO

4 <

f i r /i fa / S j

/ ) r y

F A K U L T A S HUKUM U N IV E R S IT A S A IR L A N G G A

S U R A B A Y A

1 9 8 9

ADLN Perpustakaan Universitas Airlannga

Skripsi KEDUDUKAN JANDA TERHADAP HARTA PENINGGALAN SUAMINYA ALMARHUM MENURUT HUKUM ADAT DI SIDOARJO

RETNO YULI ARYANTl

KEDUDUKAN JANDA TERHADA? HARTA PENINGGALAN 3UAHINYA

ALMARHUM MENURUT HUKUM ADAT DI SIDOARJO

SKRIPSI

DIAJUKAN UNTUK MSLENGKAPI

DAN MEMENUHI SYARAT UNTUK

MEMCAPAI GELAR SARJAHA HUI'UH

CLEH

RETT'J0 YULI ARYANTI

( 03851^118 )

nr'?totr mTi.rr’

NGAKAN PUTU MUDERANA, 3.H.

FAKULTAS HUKUM UNIVETujITAG AIRLANGGA

SURABAYA



RETNO YULI ARYANTl

DIUJ1 1'ADA TANGOAL 9 DECEMBER 1939

Panitia Pervru.ji

K q t u a : Marthalena Pohan, S.H.

Sekretaris : Naniek Endang Wrediningsih, S .!I.

Ang^ota : Ngakan Putu Muderana, S.H.

Soedalhar, S.H.

Sri H a ja ti, S .H ., 3M*



RETNO YULI ARYANTl

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan p u ji syukur kehadirat Tuhan Yang

I.Caha E3a, akhirnya saya dapat menyelesaikan penuliRftn

skripai in i sebagai eyarat untuk mencupai /je lar keaarjana-

an pada Fakultas Hukum U niversitas Airlangga.

Dalam kesempatan in i saya menghaturkan rasa terima

kasih sebesar-besarnya kepada Bapak Ngakan Putu IVkderana,

S.H. selaku dosen pembimbing yang bersedia meluangkan wak-

tu dengan tekun serta penuh kesabaran telah membimbing

saya dalam penulisan sk rip si i n i , Juga, saya ingin meng-

ungkapkan rasa terima kasih serta sayang kepada bapak dan

ibu serta kakak dan adik 3aya yang telah membantu dan mem-

beri dorongan dan semangat dalam menyelesaikan penulisan

sk rip si in i .

Rasa terima kasih juga saya tujukan kepada :

1 . Ibu Marthalena Pohan, S.H. sebagai ketua, Ibu Naniek

Endang Wrediningsih, S.H. sebagai sek retaris serta

Bapak Soedalhar, S.H. dan Ibu Sri H a jati, S .H ., K3.

selaku dosen penguji.

2 . Para dosen yang telah bersusah payah mendidik dan

membimbing saya selama kuliah di ?akultas Hukum

UNAIR.

3. Bapak Bambang Jhatiarso, S.H. , Bapak Soejono, Bapak

Anam Syamsul dan para pihak yang tidak dapat sebu t-

kan aatu persatu, yang telah bersedia meluangkan

iv



RETNO YULI ARYANTl

waktu guna memberikan data yang saya perlukan.

4. ?etugas perpustakaan koleksi non eksakta UNAIR

yang telah membantu saya dalam melakukan studi per

pustakaan,

5 . Rekan-rekan aefakultas yang ikut menyumbangkan p i -

kiran dan pendapat serta semangat dalam penulisan

sk rip si i n i .

Dengan selesainya penulisan skripai in i saya menya-

dari sepenuhnya bahwa sk rip 3i in i mengandung banyak keku-

rangannya dan tentu jauh dari sempurna. Kiranya hal in i

dapat dimaklumi mengingat keterbatasan pengetahuan saya,

khususnya dalam ilmu hukum. Namun di la in pihak 3aya tetap

berharap, semoga sk rip si in i bermanfaat bagi rekan-rekan

mahasiswa dan bagi perkembangan ilmu.

Surabaya, Desember 1989

??ETNO YJII ARYANTI



RETNO YULI ARYANTl

DAPTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL i

KATA PENGANTAR iv

DAJTAR ISI v i

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1

1 . Permasalahan : la ta r Belakang dan

Rumusannya....................................................................................1

2 . Penjelasan Judul................................................................... 10

3- Alasan Pemilihan Judul............................. *.......................11

4 . Tujuan Penulisan................................... ................ ............. 12

5 . K etodologi................................................................................. 13

6 . Pertanggungjawaban Siatem atika..................................14

BAB II TINJAUAN UKUK TENTANG PERKAWINAN.................................... 16

1 . Perkawinan................... ............................................................. 16

’d , Tujuan P erkaw inan.............................................................20

3. Harta Perkawinan..................................................................21

4 . Putu^nya Perkawinan............................................................ 28

a . Kematian............................................................................... 28

b. Perceraian.......................................................................... 30

c . Atas keputusan pengadilan...................................... 33

BAB I I I HA3C DAN KEWAJIBAN JANDA AKIBAT PUTU3NYA

PERKAWINAN KENURUT HUKUK ADAT JAVA

DI KABUPATEN 3ID0ARJ0.............................................................. 34

1 . Janda karena P e rc e ra ia n ..................... ................ ,



RETNO YULI ARYANTl

a . Janda tanpa anak.......................... .................................39

b . Janda yang mempunyai anak................................... .4 1 .

2 . Janda karena Kematian....................................................... 44

a , Janda yang mempunyai anak...................................... 44

b. Janda tanpa a n a k ......................................................... 49

BAB IV PENUTUP............................................................................................... 55

1 . Kesimpulan. ......................................... .................. .. .55

2 . Saran................................................ ............................................ 56



RETNO YULI ARYANTl

1 • iiL:n : Tatar Belakan^; dan RuL'iu army a

"Jilapanân hukum waris beluu ada u n i f ik c si dan i:odi

f ikaoj. beroc-da halnya dengan hukum porkawinan yant-.; berlaku

sep<;rli Uiuian^-undone; nomor 1 tahun 1074, teuton^ porkawin

an a<..-rta l\:raturan Pelaitsaru'nya, yai tu ?T nor.or 9 tahun

19'/;, :..cbajai i* era turan ’! elakânaan UU i n i .yaii bwrlaku sc—

j .-j■;. c i V i i t i f L.ulai 1 oktob cr 1975 ba,ji a ct.ua "/orâ Kegara

] a ;kj: a .-> i . t'.T i i i i ji.i.-ruâkan unif ikatj i dan 1 a.l i iVa aa.i .li Li

; ka..ui:* i7..av.in;.:.a, au c ; : ;: a..la;.. ui. • a_ hukui;: kewa-

riaan t;asih terdapat 3 ( t i ^ a ) s i s tern hukum ante.ra l a i n :

- hukum waria adat.

- hukun. war id n»eaurut hukun uâcn Islati..

- nukum v/aris menurut 3urôrlijjc 'astboek.

l.etentuun-ke tentuan bci'i:_<.unyu hukur. va.. ' i j tersebut

i-dalah aebaâi bi*rikut :

i . '"ia i ■a.u'ru lic-ûra Indone j ia aal i pa u.a . ’oaoar.ya ber

laku kukun v/aris ada t.

I!. Un cuk "/arâ Ilc&ara Indonesia kcturunan Arab dan In

donesia a s l i yant, beraâwa Islam di a.;b.;rnpa daerah

berlaku hukum aâma Is la^ .

j.• liitul: *7arga I'eâra Indonesia koturunan .-x-opa dan ke

luruaan Jina berlaku hukum v.c-. 5• i '< •' ( B.n\>*r?..ij k



RETNO YULI ARYANTl

2

Berlakunya hukum waris tersebut teivnntun# pada hu-

kaL v.aria mono yang berlaku bagi yang meningeal dunia atau

pcwaris. Apabila yang meninggal dunia tersebut termasuk

•Varga Nejara Indonesia a s l i borlaku iiuLuja adat wariauya ma-

Van Yollenhoven yan£ L»viaba£i Indonesia dnlan 19

(sembilan b ela s) lingkaran hukum adat, yang r.a3infT-iiasing

i&empunyai aturan a e n d ir i-a e n d ir i. Oalarfi jutu lin^rkaran hu-

kua adat saja casih ada perbedaan kukuban-kukuban hukum.

i>ari a im dapat k ita tcirik auatu keaimpulan bahwa dal am

hukuia adat terdapat pluralism e liukuiii. liukiua '/aria Adat ue-

rupai-an banian dari hukum adat, sehinjâ aeoara otomatiy

dalom i.ukutf adat waria jup;a terdapat pluralism s hukum.

Untuk menentukan hukum v/aris adat daerah mar.a yan^

haras diperlakukan untuk suatu ptrsoalan atau aen^keta

Lengenai warisan ? l.enurut Hetnowulan 'Sutantio* dalan buku-

nya »aai ta uan hukum, m<inâtakan :

'vmyak ha] yan^' harua d j perha tikan ol «:h haki/r aob'.Oun Japa t di tfii Lukan Hukum Adat dari daurah yanj cana pad a auata ketika dalnm suatu perkara wariaan yang dihudapi- nya harua diperlakukan. Antaranya adalah, siapa dan dar i daerah cana i3 teri/su a m i yan£ beraan^kutan berasal, diir.ana powaria w cfat, dan bora pa lamakah pev,*:ris audaii »•*>jIit?xL’«p di Liiiiipat t^raebut, o-jâiinaiui ijUbLai i.a pewariij ad;ir:ia hidupnya denân keiuarâ ducrah aâla., apakoh

aih s-Uiât rapat atau audah lon^,..;:/1 dan h al-h al I fair.1 : ’1 .

AbtiiOttulan jU tan t io , 'Vauita dan Lakui:., Alu.Lr.ii, "dan— dun-, 1970, h. S5.



RETNO YULI ARYANTl

jGoelam xnolangknh lobih jauh terlcb ih dulu ktta hc-

rus lin g e r t i apa Hukum ',aria Ad at itu ? Untuk itu saya ku-

tipkan bcb-rapa p^ndapat d a n para sarjana /..ea/.cru.i peagtrr-n

tian liukuu. faris Adat, joepoti.cP dalam buku '3.V3-BAVJ tontang

A'3 A? mengatakan :

Ilukuin adat waria menuat pera turan-peraturan yang mengatur proJ63 oeneruakan aerta mengoperkan barang-barang harta benda dun barong-barang yang tidak terwujud benda (icunateriele goederen) dari auatu angkatan xaanuaia ( generatie ) kepada turunnya.

oedang laciiurut .3. ” 211 HAA:* dalai:; bukunya " A I l j - A k l j dann

.jt-JUixAil AlvAT", hukum y/aria adat itu w elip uti aturan^

hui.uii: yan^ bc-rtalian dengun proaea dari a bad kc abad yang

c«narik pcrhatian, iulah proaea peneruaan dan pcralihan

kvrkayaan inaterieel dan iu x a te ile e l dari auatu generasi

ii'jp-iJij Ilc turunaii • •

l>ari uraian twrauhut, j.u ka pongL r tian v.sriaaa me--,

ng.-aiuung 3 ( t ig a ) iinaur :

1. juoraiig Juuniiiggal dujiia yang i;.«;iiinggalk<.;n auatu har-

ta brnda y&ng diaebut aebagai pewaria.

2 . ite03*-ang atau bebi.-rapa ora rig la in yang / ... 5ih i'.idup

Li a a iri'u.paii.an a^ili w an a yang bcriiL.ii. ataa harts

burjid yang ditinggalkan ai penvaria terscbu t.

3. Adanya harta wariaan atau harta peningralan yang

“ .joepocio, 1A~V3A3 ten tang InA H ' A 'A?, Jet . XI, -radnya 7arau.ita, Jakarta, P^HTT- hT~79.



RETNO YULI ARYANTl

merupakan ujud dari harta benda yang ditinggalkan

s i pewaris dan untuk selanjutnya dapat beralin atau

dialihkan kepada ah li warisnya.

ttenurut hukum adat, proses pewarisan sudah mulai

ber’ alan sejak pewaris masih hidup dan dilanjutkan setelah

pewaris meninggal dunia. Kalau proses penerusan dan peng-

alihan harta benda sudah berjalan sewaktu pewaris masih

hidup, hal in i disebabkan anak-anak pewaris sudah kawin

(jawa : mentas/mencar) dimaksudkan harta tersebut d i ja d i-

kan modal atau dasar kebendaan untuk kelanjutan hidup anak-

anaknya yang sudah kawin, se la in itu pewaris mempunyai

tujuan agar kelak setelah s i pewaris wafat harta yang d i -

tinggalkannya tidak menjadi ajang kon flik antar sesama

ah li w aris. Proses tersebut dengan m elalui penghibahan.

Pewarisan merupakan penerusan dan pengalihan harta

benda dari suatu generasi kepada generasi berikutnya, maka

pewuriaun harus berlangsung kepada orang yang mempunyai hu-

bungan darah atau yang merupakan keturunan dari pev/aris.

Sedangkan janda je la s bukan generasi penerus atau keturunan

dari pewaris, ia orang luar yang mempunyai hubungan dengan

pev/uris karena adanya ikatan perkawinan.

Kedudukan janda sebagai waris atau bukan tergantung

pada sistem kekerabatan dari masyarakat bersangkutan dan

bentuk perkawinan yang berlaku diantara rnereka, karena ada

janda yang setelah suaminya wafat ia tetap tidak bebas

untuk menentukan sikap dan tindakannya, oleh karena ia



RETNO YULI ARYANTl

selayaknya tetap harua t in g g a l d ikerabat auawinya. ~)±aCiu-

pin,; i tu sda janda aete luh ter,an hiuupnya wafat ia dar,at

kci..b..-li p^da kuluarânya dan a tau bab&a cenun tu*.an sikap

dan lindakannya untuk kav.in atau t idak kawm Iap;i.

Indonesia mensenal 3 ( t i ^ a ) si^teiii kcr.a^yarakatan

y a i tu :

1. jiatuiu kufta9yarukatan pa t r i l i n i a l .

?.. Ji.-stoc koLasyarîka tan fua t r i l i n i a l .

3. Ji-itc;:; keiuasyarakatan pareri cal

.iiyteu kee.a syaraka tan p a L rilin ia l , yakni auatu J ia -

t£L. • .jyi:i*.:kr;tan yanj, para v/::iv-£ atau aJj_po tanya .ai.narik

u-.'ri;i awturan-in hanya ii.olc3.ui pihal; ayah at.-.a laki-lsik i

b.. j :; .

I't-rkavfinan d.-lam lunsyarokat i n i burs ister . ek*o£ac;i ,

art iaya antara m o i j i l u i p r ia dan v/anila iiarut* lurraual dar i

elan atau uarâ yan& bw-rlninan.

jodaiijT bciituk perkav/inannya dengan pe^tayaran ju ju r ,

ya i tu aJanya puLiberian dari pikak kcsluar./a j r i a kepada p i —

ha-. j uar_a v.-.nila bcrupa ’.van._ atau beji.;L.-bcnda ti.-rtc-ntu

y:m,-/ oi5Cai*a adat LieL.punyc i. n i l a i Liaa'is untuk i. n-n o' ihkan per -

*a..\<inan t^rsscbut* Sen.ân dit^îuanya j u j u r tcrsc 'out o lch

kciuar/;a piliak wanita, i ..aka ;;<cr:pwlai \,aaita diputuakar* hu-

buitâinnya den/-an kelusr<ja aaalnya dan aukaliûa diiuaau-kan

ktf3alan L^râ auaii.inya,

-iO';itu pula anak-anakry^ Js.utik uarpa bapakaya, j e -

hinpâ ha'jua-an antara anuk der.ân kulaaraa t . p . a ;a l e b ih

5



RETNO YULI ARYANTl

orat dan leb ih pon tin.-1; dari oac!;j ki;lu.u\;a i i - u n y n ' ' ,

i 'a jyarala; L pa t r i l in ia l tordupat di -Jatah, Xnijpuu^,

.ia li, Jouba, ‘I'imor dan Ambon. >jcdanjkan aiateri L'.nsyarakat iriatrili;.ic';l, ia lak :su-

alu aiste/u kemasyarakaton yanj para warga atau ar-rôtanya

tonarik ja rid keturunun dari pihak ibu, aakûdnya setiap

orana hanya aengkubunjkan dirinya dengan wan^ja ibu.

3i3texii perkawinan dalam ma^yai'akat in i âma denjan

caayarakat p a t r i l in ia l , yakni ekaogani. .âsyarakat i*.atri-

l i n ia l da lain bentuk perkaw inannya senc*nda, Jiwana dalu.i

proyeo perkawinan tidak dikenal penbayaran ûjur kepada

piiiak i^«:Mpclai wanitfu. Hainan setelah perkav/inannya k«=du&

at'Dpulai tetap pada kerabatnya iâain^-muaiii£, artinya ■:

suaxai tidak naauk dalam kerabat ia terin y a , Licakipun ia

bcMvtc?ii;pat t i n ^ a l dikwrcbat iu terin y a .

Mi-,-'! Lu jUji’.a dengan anak-aniik eureka i.iiijui* clan ibu -

nya, hal in i uenimbulkan iiubunân anak denjan kerabat ibu -

::yn lobih erat dan lebih panting dnri paua keraV.t b"pn Jin

ny a ' , ka^yarakat i^ a trilin ia l d:;pc. t k it;: -w-.ai ; 'iiu.a ,ka-

£ja a •

3iatei.i keaasyarakatan parental, adala;....... .:

k ri.-a;.>yui‘;;kataa yar.^ para wartj,.: atau an;:, ;o t :ai;/a : :onarik â-

AGoerojo Vignjodipooro, T2!\G.V''?.Vi a.--i A kV3-A:>A3 *:U-

1.11. .VkV-t Jut. VII, C-unung Aûn^, Jakarta, h . 115.

'-'Ibid



RETNO YULI ARYANTl

'JI

r i j keturunan da rah Liclalui keduu boluh pih_k ( t ji la t -iT :l)

orau£ tuanya, yaitu Lioncakui keturunan da rah dari pikak

ayah dan ibu.

J'asyurakat parental/bilateral i.:ecpunyai dua eorak uasar, yakni jpertaua, uasyarakat parental dalam corak sa- tuan-aatuan keluarga (family/josin) yang ceiMpakan corak daacr ir.aayarakat «Jawa. Perkawinan dalan nasyarakat ini ber- aiatem bebaa, maksudnya soaeoran^ boleh secara bebaj kawin J-.zn, ;an aiapa 3a j a , aepanjang tidak Hielan^jar laranân-la- randan atau pantangan-pantanjan ypAg tcrnuat dalar. uoru.;;- jiorj:.a keagamcan, sopan-santun, kosusilacn yz iiz berlaku a tr.u yc.nc &ercka aiiut aasin^-iaajin".

i.C'du:i, miijyai’uka t par«;n i. il dcjijaii ooi\.sk hij.'ipunan-

hji:.; uuan atau keloj.vpok~keloc.po- yanz disebut runpun atau

i v i c e y.uir merupakan corak dasar suku banâa ",ayak di ka-

li-.antan . .Sistern perkawinanny;; cndojaiui, yaitu îatei.. per-

kawinr.n y:>iir: i:,ewajibkun uu3l*o riin^ untuk kawin .«-i. .-a orang

yan^ L.acili satu. clan /ârga denûnnya atau s is t e r pe-rkawin-

on yan^ eelaran^ seseoran^ untuk kawin denân oran^ yan£

b^ruaal dari luar clan/marânya.

jc tc la h perkawinan berlanâung auaai uenj adi auggo-

ta i.eluarga i~terinya dan 3cbaliknya i s t e r i juga c*enj adi

L.-iôtu keluarga ouaninya^ , aehingga maaing-i:;aaing cieiupu

ny a i dua keluarga yakni keluarga i s t e r i dan keluarga suaini

" I L i J . , h. 130.



RETNO YULI ARYANTl

Hal in ipun b c r a k i b a t pu la pa da hubunân anak dfcnjan k c l u a r -

aa d a n pihuk bapak ataupun dunân k e lu a iv a p i i i -k ibu ada-7

lali aai;.a era tnya utuupun dera j atnya .

Apabil a liiaaih t « r d a p a t juuim^n ^ciuuay;:-.ra.aa tax: ya:i£

l a i n bir.:;;uiyj-* banya i:;erupukun VL;riaai d a r i bu-utuk

daaar Leraebut d ia ta s*

Ileti^-a a iste i 'a k e m a sy a i\*ka t o n t e i ’s e b u t d i a t a a r:.enc-m-

aata .u i L>eoran0 j a n d a bukan a h l i v . a r i s d a r i a i i i a r h u i . s u a r . i -

n y... uiaiâai alu.ijt.tii j imui. t i d a j . i.i'-.'fupunyai 3aat.iaa aara. 'i

u la u L.y.-i-uâkafl ke m r u a a n u a r i a u a u in y r i , huûa^-an yniic t e r -•

j a d i antara din dengan auaoinya karona adanya i*katan p«?r-

kawiaan. Jial i i i i l a a yaii^ d i run a kail o l e h maay^rakat uii tuk

t id a k ca.x^berikan liak w ar is kepada seoran^ janda terhadap

Jiar l p e n i n j j a l a n suaninya alna rhum.

kedudukan janda yanr der.ikian i n i ;judah t iu a k s>w-

auai l a j i dengan peran dan I'unâi s eora n g ibu dalam i l ju -

b iaa i-cw.ai; taaaâ y a n j bahsuîa, a e ja h t a r a , l a h i r dan ba -

ta in , j u / a i.'criôr’,|aiinya yaaa v - l a h denjan at: i i a a o a d a ^ p in r i

ûaLiinya d^.loW aaka daa duku. Ada suatu ua^kap:.ai ya-nr a e -

n y n d u n r u r t i uiendalai:. n 3c;:va dibav.ah t e la p a k kaki i b u " .

'Ja/kapan t e r s e b u t ::ien£andun,_ a r t ! betaaa b ta a r peranan ibu

.1.-laj.. aoncntukaxi nuaib anak-anaknya; betapa beaar t a n g l in g

j lavab ibu da] am «.embina dan u o n d id ik anak-anaiaiya s e k in r ra

i:.t;n j :.d i orui' ; .>oran^ dew as a y a n j b orbu d i luku": dan k e p r ib a -

8

7 Ibid>, h. U 5 .



RETNO YULI ARYANTl

badian unggul. Hubungan anak-anak jauh le b ih erat dengan

ibunya dibandingkan dengan bapaknya, begitu pula hubungan

suami dan i s t e r i sedemikian eratnya sehingga m elebihi hu

bungan suami dengan saudara kandun^nya, A*Ridv.r.a rialiu^

dalair. Hukuu Adat dalam tanya jawab mengatakan ;

a. 3elaku bekas isteri, sang janda tersebut adalah orang yang sebenarnya terdekat dengan suajninya, sehingga dengan aemikian b erarti baik 3ecara langsung ataupun tidak langsung ia pan mempunyai ' andil* dalam keberhasilan usaha 3uac:inya yang membuahkan harta kekayaan yang kemudian ditinggalkan sua&inya itu.

b. Tanpa bantaan sang janda, suaminya itupun beluiL ten - ta dapat bekerja dengan tenang dan b e rh a sil.

c . 3elaku seorang ibu dari anak-anaknya, sang janda harus pula mendapat janinan nafkah untuk menhidupi dan merabesarkan anak-anaknya, tcrutama b ila anak- anak tersebut masih k o eil ataupun belum dewasa sehingga benar-benar cemerlukan belaian kasih 3 ay an g je r ta biaya hidap dari ibanya.

I.laka sudah sepanta3nyalah masyarakat meirberikan ke-

dudukan bagi janda untuk dapat mengelolah serta mewaris

harta peninggalan alcarhur. suaminya. Oleh karena itu I."ah-

ka£.ah Ajung 'tepublil; Indonesia i^uutuskan bah’.va seorang

janda &onjadi a h l i ‘ waris aliiarhum suajninya, dalam a r ti lu -

a s . Artinyr. ai janda hanya berhak cevvaria harta bersasa,

sedangkan harta gav/an kec.bali keasalnya /aasing-ma3 in g ♦

lari uraian tersebut diata3 akan neni:ubul.;.an beberapa peroasalahan yang akan saya rue.uskan sebagai berikut :

1. Bagaimanakah perbandingan a r ti perkawinan, tujuan

A.'Hdwan Ilalim, Hukun -‘>dat dalam Tanya Jawab, letI, Chalia Indonesia, Jakarta* 19851 30.



RETNO YULI ARYANTl

perkawinan, harta perkawinan, sebab dan alasan pu-

tusnya perkawinan menurut UUP dan Hukum Adat.

2 . Bagaimanakah kedudukan seorang janda karena p ereerai-

an terhadap harta perkawinan dan janda karena kema-

tian untuk menguasai dan mewarisi harta guar.inya a l -

/r.arhum 3etelah adanya Yuri3pruden3i Ilukun Adat Indo

nesia oleh irARI tentang janda 3ebagai ah li waris a l -

/uariium 3uaciinya di jid o a rjo .

2 • Pen.i elaaan JudulUntuk inemperoleh suatu gambaran yang jelas mengenai

judul sk r ip s i in i , saya akan munjela3kan satu peraatu dari

katn-kuta dala/u judul in i antara la in :

a. /edudukan, menurut kar.us umum Bahasa Indonesia yango

disusun oleh V.J . .3.Poerv.if.darminto^, udulah statU3

( koaduan/tingkatan orang, badan atau negara).

b. Janda, dalam hukum adat iiiempunyai dua rnakna yakni

janda perempuan dan janda la k i -la k i yang la z in d i -

cc'T'ut duda. Janda adalah seorang wanita atau la k i -

la k i yang telah ditinggalkan oleh teman hidupnya

baik karena kematian maupun karena perceraian.

c . Harta p e n in ^ a la n , adalah harta yang ditinggalkan

oleh pewaris yang dapat berupa harta bersama dan

10

n J . ‘3 .Poerwadarminto, ilanus Umum Bahasa Indonesia, l e t . IX, Balai Pustaka, Jakarta, 1 9 - - , h. 250^



RETNO YULI ARYANTl

h a r t a a s a l .

d. 'fakmn Adat Jawa, adalah hukuii: yanj sc-baîan besar

tidak tc r tu lis yrm» itur kahidupan Jnasyarakat

Ja'.va,

«• UJoar.j o , adalah yaluh oa lu kabupaten di Jawa Titiur

yrn(; bersistem kekeluaraaau parental dengan s ifn t

huliuc warisnya individual artinya bail: anak 'la k i -la -

k i iuaupun perecipuan mempunyai hak waris sama terh?.-

dap harta orang tuanya.

3* A3 a ..an I'Vi.-H i kaa Judu]

juy;4 Judul akri pa i. Lei'acbut d-LaLraa aart-aiu

^âgat i . . i i . Lai

1 . t.i Ini' ione.- j ia, a a ^ p a i sa a ' i i n i K.aaih i 3 ( f.i g a )

«ii.j tt*L. i;ui.uxi; wai’ia ) dianûia.nya h a ' a. v va r i

yang L.trupakan t*- _ian davi hukm adat. ’.kikun; adat

i.,o> ipuuyu i auraiian yang' pealing; dale*:. aangka pe^b^r,-

tu a a a hukiiD n a a i o n a l . a i l a a n h a d i k u a a r . a ^ da lar . ” u -

kui- a\ ri a Adat taknn :

AukiiL'. a d a t ric rupakan m-1 an aa t u s u c b o r yang- a e n t i n * airuuk L ^ ^ p e r o l e h b a h a a - b a ^ a a b a ^ i pezr.ban/'unai] hukun; a a a i o n a l k e a r a h u n i f i k a a i huicuL. y a n £ t u r u t u c a aaan d i l a k y a n a k a n a e l a l u i p o n b u a ta n p e r a t u r a n pc -randan^-u n d a n ^ a n .

2 . Jcoraag janda yang; 3cbelu::.nya ia«ngrantun;;kan hidupnya

71

' 'Î:ili.;an aadikusui'ui, . ’ukuj.i ' /aria Adat, Aluani, -Vin- dun^, l r*S3, h. 11.



RETNO YULI ARYANTl

pada orang terdekat yaitu almarhum auaminya, maka

dirasa patut dan a d il bilamana tempat ia bergantung

hidupnya aekarang sudah tidak ada la g i , mendapat

perlindungan dan perhatian demi kelangaungan hidup

nya.

3. S idoarjo , adalah aalah satu daerah yang menganut s i s -

tem kekeluargaan berhukum ibu-bapak dengan corak hu

kum warisnya in d iv id u al. Keadaan hukum yang demikian

aesuai dengan daaar dan aaas tata hukum naaional

yang akan dimasukkan daTam Tembaga hukum baru

( perundang-undangan nasional )

uan Penuliaan

Tujuan penuliaan akrip;si in i untuk :

1 . Kelengkapi tugaa dan memenuhi sy a rat-sy a ra t untuk

mencapui go lar aarjana hukum, aeauai dengan kuriku-

lum yang telah ditentukan pada Pakultas Hukum Uni-

veraitaa Airlangga.

2 . Dengan mengadakan p en elitian dibidang hukum adat

akan memperoleh gambaran yang je la s dan nyata ten

tang hukum adat yang benar-benar hidup di daerah,

3ebab kenyataan yang hidup di daerah yang patut d i -

abatraksikan dalam norma-norma hukum umum yang dapat

diterim a oleh seluruh rakyat.

3. Dengan menganalisis tentang hukum waria khusu3nya

mengenai janda, sehingga dapat menyumbangkan sesuatu

12



RETNO YULI ARYANTl

yang berguna bagi masyarakat dan bangsa le b ih -le b ih

dalam rangRa pembentukan hukum waris naaional.

13

5 . Jtetodolofli

a . Pendekatan maaalah.

Untuk memperoleh data uipakai penuukatan secara yu-

r id i3 baik yang b e r s ifa t te o r i t i3 maupun praktia. Tendekat-

an yu rid is t e o r it is artinya pendekatan yang didasarkan pada

to o r i-te o r i hukum yang diperoleh dari perkuliahan, l i t e r a -

tur dan bahan bacaan la in yang materinya membicarakan masa-

lah yang sesuai dengan judul sk rip si in i . Sedangkan pende

katan yuridis praktia maksudnya, pendekatan yang didasarkan

pada penyelesaian perselisih an atau kasu3 harta peninggalan

dalam masyarakat adat s id o a rjo .

b . 3umber data.

3umber data yang diperoleh m elalui wawancara d i la -

pangan, terutama di Pengadilan Hegeri .Sidoarjo. Untuk u ra i-

an lebih jauh antara la in :

- Juicber data primer, yang diperoleh dengan cara watvan-

cara langsung dengan Bapak Bambang Jhatiarjo 'lakim

Pengadilan ITegeri jid o a r jo , kemudian dengan Bapak Soe-

jond dan 3yam3ul Anam Pemuka Desa Xetegan yang b er-

kaitan dengan permaaalahan yang akan saya bahas, ka

rena b elia u -b e lia u in i t& rlib at langsung ;::enangani

masalsh-masalah yang diajukan padanya yang merupakan

praktek seh ari-h arin ya.



RETNO YULI ARYANTl

- Sucber data sekunder yang didapst dari literatur dan bahon bacaan lain yang cenun.-jang penulisan skripsi ini *

o« Prosedur Fengumpulan dan Oengolahan Data.- j'ield Research.

Yaitu pengumpulan data m elalui wawancara.''interview

seoara langsung dengan cenggunakan kuisioner yang s i -

1'atnya terbuka.

- lib ra ry Research*

Yaitu suatu cara untuk cecperoleh data dengan jalanAcecpelixj ari serta mencatat dari buku-buku, cass ce

il ia ataupun tulisan-tulisan lain yang herhubungan dengan penulisan skripsi ini.

d. .'jisli3is ^ata.L.^todo yang aaya porgunakan dalarr. oenganalisis data

adalah, xnetode kocparatif yakni cecbandingkan antara ha3il aenelitian dengan bahan-bah&n dari literatur, sehingga dari pertandingan tersebut akan diperoleh suatu kesicpulan.

* Pertanffgungjawaban Sistem atika

Berdaaarkan kerangka percasalahan tersebut d ia ta s,

maka pecbahasan akan diaw ali dengan menguraikan la ta r be-

lalcang materi sk rip si in i serta beberapa hal yang perlu d i -

ketahui leb ih awal. llesemuanya itu dibahas dalac bab penda-

huluan yang saya letakkan dalam Bab I , karena dari penda-

huluan in i diharapkan dapat ruecperoleh gambaran.sacara

14



RETNO YULI ARYANTl

menyeluruh dan je la s tentang pokok permasalahan.

Tinjauan umum tentang perkawinan saya letakkan da-

lam 3ab I I , karena permasalahan yang dibahas b e r t it ik t o -

lak pada kedudukan janda terhadap harta peninggalan suami-

nya almarhum menurut hukum adat di S idoarjo , sehingga tera -

sa perlu untuk mengetahui le b ih la n ju t tentang segala per

masalahan yang menyangkut perkawinan.

3etelah mengetahui segala h a l-h a l yang berkaitan

dengan suatu perkawinan tercasuk sebab dan ala3an putusnya

perkawinan. Suatu perkawinan putus baik karena perceraian

maupun karena kematian akan menimbulkan hak dan kewajiban

bagi seorang janda, hal :in i saya bahas dalam Bab I I I yang

merupakan materi pokok dalam sk rip si in i .

Akhirnya 3etelah memahami apa yang telah 3aya u ra i-

kan dalam bab-bab sebelurnya, maka 3aya mencoba untuk mem-

berikan kesimpulan dan saran sebagai bab penutup yang saya

letakkan pada Bab IV.

Dengan pertanggungjawaban sistematika seperti diatas

skripsi in i saya 3usun berurutan dan tidak 3aling berten-



RETNO YULI ARYANTl

II

TIKJAUAN UI.IU1' T.AVV.jr, ..‘j:

i . I ' . r k a a in a n

u e n ju n hukuj,, aljoii bah ..s 1 tu d i l a k i r -

ii.i. LiU'J i. !iX. LitiXi/'il* J illt J t,‘»i 1-.., .; , ; j i _Tl SS t«e!» ;-;ii i «*.i j.; iJ 1 j 1 U 1. a -

4- •• un tuk /.r. e a b a n t_,un .iux: im?£.bentuk ssu:i lu k^kirju.,,-)/'.

ti Ji.; ..! ya. r>a runur* «eb:;*'i»i "aiiui lan i.in tun;.” kekal

ii:.:'j ubDc i samps! ka tt-H—haktai dull nineix—xiineri ax'tiny a auaaj.

i. onjadi kaki-kaki daxi iaucri i..cnjadi n in i -n in i .

is.-iJi.pinj i t u i ‘t :rlaavinan t i d a k haiiya i rupanan u r u y -

;,r* a-.. Va ; i..<.:ii.pfciai oa;i : . , menyan ' l :u t hubuiaa.n

i'.Xi "ti : a"j i. j r t" cj px-bak j u a a i ojii » i c l i i £ r c ..: 4a.Lak i d I c i ' i , ya n a

uin .hkaul J-..-a/:&rj k fe lu «raa a d a l a h tcrd . iX 'i u;_ri *■. jws*.

taa i . . ^ i i f i , Ciij. j j u i j n.acipiiri i.skt 'r ’.ij o tu j : : r . ra.ai—

;■ uii,’ 3an. xu.aX’â d k£i"u I iru;y{; dbpc?x*'ti ptjx.a/ij b ibi) :jaa«-

..:: f C-: jGâj-Uj uiJi c u a.''a Lay a • ..al in ilah y-aiy i.'riiycbabi.an

oi\ .ii tu: dulîL.- menexitukan s v le k t i f o e k a li . Jalon u.vinji -d-

tiy;; i j i Uo Ilh.: Lj‘-Xiiii. i 113T“ i liO x'i;' “ ai'i t *’■ r i 3 tc rtr-nta .] *-■ b a a a iixaafa.

ii a:iii , :■ i.iciiyi1 uu Lj.yts uiui bouot i.aa i... fi a 1 p.’i .

i - o . a. 'i. i . - - i . t y l f b X o »-•«*• t ^ j . #

. . . ipua ^crkav. m a n a - ;'uaa\kan aruaan kts3 ui-r,;;.! t .au-

.**» ..t j t a t , D a ; i iauii , pan pcsi'ia'a ir. aa i t u t c t a p i . ' - T i -

i.;ak<.n a ruaan a f i b a o i iu,arxu; '...^.-jin^ piaa<. ycji ; t r j a ri;'/.ii I,

.:.;i;a. ; ? J a V u p o rkaU . .an .\ ja iya te rut r;;aayara!aat

v. a a : j t r..'; sudah ii*a’ u, br;hva. o r u n g t a a , oaud . r a , d:m kcx 'a -

16



RETNO YULI ARYANTl

bat sering disekunderkan oleh para remaja. kereka ada ka-

lanya tidak mau la g i terik a t dengan petunjuk-petunjuk yang

telbii diberikan oleh orang tuanya dalam xoencari pasangan

hidup, karena mereka tidak la g i mempersoalkan a sa l-u 3 u l,

derajad, pangkat dan harta kekayaan 3eseorang untuk eelaku-

kan auatu perkawinan, sehingga akhir-akhir in i sering te r -

ja d i perkawinan campuran antar suku, bahkan antar golong-

an ponduduk.

Perkawinan yang dilakukan pada masyarakat adat Jav/a

di :Jidoarjo, biasanya didahului dengan acara "lanaran"

yang dilakukan oleh pihak keluarga pria kepada pihak ke-

luarga wanita yang dilanjutkan dengan acara "tukar c in c in ",

yakni pik^k pria r*etberi oerta menasukkan cincin k eja ri

j;*ani3 tangun k ir i wanita, begitu pula aebaliknya yi wax; itu

t.ec.baluiikan dan memasukkan cincin k ejari manis tangan k i

r i pria . Cincin tersebut oebagai tanda, bahv/a nasing-n.a-

uint'.. piiick L>udah ada yang ciengikatnya.

'Disaiuping £ihak keluarga pria nemberikan cincin ka-

v/ia ju t.a Lieuberikan yeperaxigkat pakaian v/anitc lengkap

dengan p<~-rkia.3annya yang l a 2 in disebut dengan "p en in g set",

Xiialuud dari uexuberian in i tidak sama dengan pemberian uang

ju ju r dalan Liasyarakat p a t r i l in ia l di Batak, tetap i hanya

aek-dar scbagai hadiah kepada calon ir.empelai wanita.

juli.iii itu pihak keluarga pria juga Demberikan"aejualah

ucn:;" s.jbagai yuinbangan kepada pihak keluarga wanita untuk

£.c:.yclcngg3rakun upucara perkawinan. karena pfcda uxiufonya

17



RETNO YULI ARYANTl

upacara perkawinan menurut Adat Jawa dilakukan dipihak ke

luarga wanita.

Dengan selesainya upacara perkawinan, maka s i suami

menjadi anggota keluarga ia te rin y a , begitu pula sebaliknya

s i i3 te r i juga menjadi anggota keluarga suaminya. Dengan

demikian masing-masin^ su a m i-iste ri mempunyai dua kekelu-

argaan yakni kerabat suami disatu pihak dan kerabat ia te r i

dipihuk la in .

Setelah "sepasaran" (lim a hari) dihitung dari tang-

gal upacara perkawinan, maka pihak keluarga mempelai pria

datang ke tempat mempelai wanita untuk menjemput mempelai

berdua untuk datang ke tempat keluarga p ria beserta semua

anggota keluarga mempelai wanita guna acara selamatan d i -

tempat pria in ila h yang diaebut dengan "ngunduh mantu".

Apabila d itin ja u le b ih mendalajn, maka sahnya suatu

perkawinan dapat dibuktikan dengan telah terjadinya suatu

akad nikah yang disusul dengan upacara adat Jawa, m iaal-

nya telah temu kemanten dengan sepasang kembar mbayang

beserta reaepsinya juga sebelum akad nikah didahului de

ngan upacara selamatan yang merupakan upacara pendahuluan,

kemudian dilanjutkan dengan pemberian sesajen kepada arwah

nenek moyang atau leluhurnya, arak-arakan mempelai pria

ke rumah memepelai wanita, penyerahan benda-benda r e lig io

magi3 dari memepelai pria kepada mempelai wanita, duduk

beraanding kedua temanten, acara bersantap bersama, dan

diakhiri dengan tinggalnya mempelai la k i -la k i dan mempelai

18



RETNO YULI ARYANTl

wanita sebagai suami i s t e r i dalam satu tempat tin g g a l.

Keseluruhan rangkaian dari peristiw a perkawinan tersebut

harus dilaksanakan secara lengkap karena seluruhnya meru

pakan satu kesatuan dalam pembentukan rumah tangga yang

bahagia dan abadi.

Sedan^kan menurut Undang-undang nomor x tahun 1974

yang dimaksud dengan perkawinan menurut pasal 1 UU in i

berbunyi :

Terkawinan ia la h ikatan la h ir bathin antara seorang

pria dengan seorang wanita sebagai suami i s t e r i dengan

tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia

dan kekal berdasarlcan ketuhanan Yang Kaha Esa.

dan paaal 2 menyebutkan :

(1) Perkawinan adalah sah, apabila dilakukan menurut

hukum masing-masing agamanya dan kepercayaannya

it u .

(2 ) T iap -tiap perkawinan d ic a ta t menurut peraturan

perundang-iindangan yang berlaku.

Kedua bunyi pasal tersebut kalau k ita a n alisa , maka

untuk menentukan tentang sahnya suatu perkawinan, apabila

perkawinan tersebut dilakukan menurut hukum agama dan ke-

percayaan kedua mempelai dan dilaksanakan dihadapan pega-

wai pencatat perkawinan yang d ih ad iri oleh dua orang sak-

s i . Dengan ketentuan bagi orang yang beragama Islam p er-

kawinannya dioatatkan ke Eantor Uruaan Agama (KUA), sedang-

kan bagi pemeluk agama se la in Islam ke Kantor Jatatan S ip i l .

19



RETNO YULI ARYANTl

Dengan dicatatkannya perkawinan dari suami i s t e r i tersebut

akan memperoleh akta perkawinan yang berfungsi sebagai

bukti yang othentik bahwa perkawinan mereka sah baik menu-

rut agama maupun menurut poraturan perundang-undangan yang

berlaku. Hal in i berakibat apabila suatu perkawinan antara

eeOi'an^ pria dengan seorang v/anita tidak dica^atkan kepc-

gawai pencatat perkawinan seakan-akan secara yu rid is tidak

terbukti adanya perkawinan, sehingga akan menimbulkan ke-

su lita n bilamana te r ja d i h a l-h a l yang tidak diinginkan.

2 . Tujuan Perkawinan

Perkawinan merupakan suatu peristiw a yang penting

dalam kehidupan seseorang. Juga bagi orang tua anak gadis,

perkawinan anaknya itu sangat mengharukan, dimana orang

tua melepaskan anak gadisnya yang d ic in ta i itu untuk me-

nempuh hidup bam bersama suami pilihannya. Hal in i b er-

a r ti mereka melepaskan d ir i dari tanggung jawab kedua

orang tuanya masing-masing dan untuk membentuk suatu ru

mah tangga sen d iri, ya itu suatu keluarga baru yang b erd iri

sen diri terlepas dari kekuasaaii orang tuanya.

Dari keluarga baru in i kelak akan dilahirkan atau

diperoleh anak-anak sebagai generaBi baru yang akan mene-

ruskan keturunannya itu , baik sebagai bagian clan , suku,

kerabat dan keluarga karena perkawinan menurut masyarakat

adat bukan semata-mata untuk ixntingan suami i s t e r i be-

laka, melainkan ikut campur urusan orang tua, kerabat,

20



RETNO YULI ARYANTl

iuajyarakat deraj at bahkan leluhurnya pula.

Dari uraian diataa dapat disimpulkan bahwa tujuan

perkawinan adalah untuk membentuk keluarga (rumah tangga)

yang bahagia dan kekal abadi, berdaaarkan Ketuhanan Yang

faaha l-'aa.

Dari hubungan suami i s t e r i tersebut akan dilahirkan

generasi baru sebagai generasi penerus kedua orang tuanya,

yang b erarti prosea kelangaung-an generasi berjalan dengan

te r t ib dan le s t a r i .

3elain itu juga perkawinan dalam masyarakat adat*

k ita tidak b isa lepas dari campur tanggan keluarga, kera

bat, maka perkawinan tersebut juga akan memperkokoh atau

memperer^t hubungan kekerabatan, ya itu antara kerabat

suaji.i di^atu pihak dengan kerabat i s t e r i dipihak la in , bah-

kan dapat n^enetralisir ketegangan-kvtegangan ynng terja d i

diar^tar£i dua kerabat tersebut yang sudah berlangaung lama.

3. ?Tarta Perkawinan

Keluarga selaku paguyuban hidup yang terbentuk ka

rena perjodohan (perkawinan) memerlukan dasar in ateriil un

tuk iuem'oiayai kehidupan rumah tangga seh ari-h ari dari ke

luarga teraebat. taaar m ateriil in i disebut dengan 'harta

perkawinan atau 'benda perkaw im n', ’ harta keluarga' atau

pun 'harta benda keluarga

21

^ 3 o e r o jo *Vignjodipoero, op. o i t . , h. 149.



RETNO YULI ARYANTl

Harta perkawinan dalam Undang-undang nomor 1 tahun

1974 diatur pada paaal 35 yang bunyinya sebagai berikut :

(1) Harta benda yang diperoleh 3elarr.a perkawinan men-

ja d i harta bersama.

(2) Harta bawaan dari nasing-ma3ing 3uami dan i3 te r i

dan harta benda yang diperoleh masing-masing ae-

bagai hadiah atau warisan, adalah dibawah penguasa-

an nasing-aaaing sepanjang para pihak tidak menen-

tukan la in .

Menurut huku/n urtut harta perkawinan adalah harta

benda yang d im ilik i oleh suami iatpri. selana adanya ikatan

perkawinan, baik harta yang diperoleh sebelum perkawinan

niaupun harta yang diperoleh sesudah upacara perkawinan.

Adapun harta kekayaan kawin itu te r d ir i dari :

a . Harta a sa l/h a rta bawaan/harta gawan, yakni harta yang

diperoleh suami atau is t e r i sebelun perkawinan dan kemudi-

an dibawa raaauk kedalam perkawinan.

Harta a3al'dapat dibedakan antara harta asa l suani

dan harta asal i s t e r i , yang maaing-maaing dapat dibedakan

antara :

1. Harta wariaan, yang diperoleh suami atau is t e r i

sebagai wariaan dari orang tuanya atau keluarga/ke-

rabat lainnya masing-masing 3ebelum maupun aesudah perkawinan baik yang berupa barang bergerak maupun barang tidak bergerak.

Barang-barang tersebut diataa untuk dikuasai dan

22



RETNO YULI ARYANTl

d im ilik i oecara perseorangan oleh suami atau i3 te r i

yang dapat dipergunakan untuk kelangsungan kehj.dup-

an keluarga yaitu antara suami, i s t e r i beserta

anak-anaknya.

2 . Harta yang beraaal dari penghibahan orang tua atau

sanak keluarga terdekat yakni saudara ayah atau

saudara ibu masing-masing suami atau i s t e r i yang

kemudian dibawa masuk dalam perkawinan, Hibah dari

orang tua dimaksudkan sebagai dasar m a te riil bagi

kehidupan segenap anggota rumah tangga, terutama

anak-anaknya yang sudah mentas atau mencar. Barang-

barang tersebut sudah diterim a dan langsung dapat

dinikmati s e la g i ’ s i pemberi hibah atau pewaris ma-

sih hidup, Barang-barang hibah in i b e r s ifa t semen-

tara bagi suami atau i s t e r i secara perseorangan

sehingga suami atau i s t e r i dapat memanfaatkan harta

tersebu t. Terhadap n i la i dari barang-barang yang

telah dihibahkan kelak kemudian hari akan d ip erh i-

tungkan kembali pada waktu harta warisan dibagi,

karena penghibahan menurut hukum adat tidak boleh

nerugikan para a h li waris lainnya. Hal in i dimaksud

kan untuk menjamin adanya persamaan hak diantara

para ah li w aris. Selain itu juga barang yang telah

dihibahkan dimungkinkan dicabut kembali oleh s i - .

pemberi hibah (orang tua) kalau sikap, kelakuan dan

perbuatan s i penerima hibah sangat buruk terhadap

23



RETNO YULI ARYANTl

s i pemberi hibah m isalnya, menyia-nyiakan kehidupan

orang tua, membunuh orang tua dan la in sebagainya.

3. Harta hibah wasiat yakni harta yang diperoleh suaini

atau i s t e r i yang berasal dari harta orang tua s i

pewaris atau juga dari saudara-saudara ayah yang

tanpa keturunannya, yang kemudian aibawa masuk k e-

dalam perkawinan oleh suaini atau i s t e r i yang mene-

rima hibah wasiat tersebu t. 3eperti halnya pada

penghibahan biasa , harta hibah wasiat biasanya ber-

asal dari orang tua yang akan meninggal dunia meng-

ucapkan pesan atau weling dihadapan semua anggota

keluarga yang disaksikan oleh kepala desa dan pa-

mong desa untuk menyak3ikan dan mendengarkan apa

yang akan diucaplcan oleh s i pewaris. Pelaksanaan

dari pesan atau weling tersebut sete lah s i pewaris

meninggal dunia. Palam perkembangannya sekarang,

pemberian dengan hibah waaiat sering dilakukan oleh

pewaris dihadapan n otaris dengan dua orang sa k si,

yang biasanya dijadikan saksi adalah kepala desa

dan pamong desa setempat. Hibah w asiat yang dilaku

kan dengan akta othentik le b ih terjamin secara yu-

r i d i 3 kepentingan kedua belah pihak, yakni s i pem-

beri hibah w asiat/pew aris disatu pihak dan s i pene-

rima hibah wasiat d ila in pihak serta mempunyai ke-

pastian hukum dari pada hibah wasiat yang dilakukan

39Ciira lis a n .

24



RETNO YULI ARYANTl

4. Harta yang dihasilkan atau diciptakan oleh masing—

masing suami atau i s t e r i 3ebelum perkawinan yang

berasal dari h a sil usaha se n d iri, baik berupa ba—

rang bergerak maupun barang tidak bergeralc menjadi

m ilik niasing-masing in i t.idav hnnya terdapat dika—

langan anggota masyarakat hukum yang modern sa ja ,

teta p i juga dikenal pula pada masyarakat tani di

pedesaan.

3emua macam harta asa l tersebut tetap menjadi m ilik

dan berada dalam kekuasaan masing-masing suami atau i s t e r i

yang memperolehnya, sehingga masing-masing suami atau i s

te r i mempunyai hak sepenuhnya atas harta benda tersebut

dan bebas melakukan perbuatan apasaja terhadap harta a s a l-

nya aendiri, tetap i in i dapat di3impangi dengan mengadakan

perjanjian antara suami i s t e r i misalnya, mengenai penguasa-

annya akan diserahkan kepada suami sepenuhnya. Antara suami

i3teri tersebut jik a tidak mengadakan perjanjian, maka se -

tiap tinadakan atau perbuatan hukum yang dilakukan atas

harta benda tersebut oleh salah satu pihak 3uami atau i s

te r i sedang s i pem ilik harta asa l tersebut tidak menyetu-

juinya tetapi perbuatan hukum untuk mengurangi harta benda

tetap dilakukan, kalau perkawinan diantara suami i s t e r i

putus karena perceraian, maka merupakan suatu kewajiban

bagi pihak yang melakukan perbuatan hukum tersebut untuk

mengembalikan atau mengganti.

b . Marta bersama atau Harta gon o-gin i.

25



RETNO YULI ARYANTl

b. Harta bersama atau Harta gon o-gin i.

Harta bersama ad a la h harta kekayaan kawin yang d i -

h a s i1k a n /d ic ip ta k a n o la h suami don i s t e r i atau o le h auami

atau i s t e r i s a ja , maka i n i adalah harta bersama aelama

perkawinan mereka b er la n g su n g , Dalam h a rta bersama i n i t i

dak d ip e r s o a lk a n siapakah yang memperolehnya asa lka n d ih a -

s i lk a n dalam maaa perkawinan, maka m enjadi m i l i k bersama

suami dan i s t e r i .

B eg itu pu la k a la u sang i s t e r i yang berau sah payah

b e k e r ja membanting tu la n g s ia n g malam, sedang s i ' suami ha -

nya pandai bermain j u d i , b e r f o y a - f o y a s a ja , maka harta

yang d ip e r o le h i s t e r i selama perkawinan masih b er la n gsu n g

m enjad i m i l i k bersama.

Demikian ju g a s e b a l ik n y n , j i k a hanya auami s a ja

yang a k t i f m encari na fkah sedang i s t e r i yang pekerjaan nya

d i rumah s a ja hanya memelihara anak-anak dan mengurua r u -

mah tangga s a ja yang aebenarnya merupakan 9uatu p^kerjaan

yang san gat b e r a t , t e t a p i harta yang d i p e r o le h suami a e la

ma perkawinan m enjadi h a rta bersama.

I.!enurut pa3al 35 Undang-Undang nomor 1 tahun 1974*

dengan perkawinan maka derai hukum t e r j a d i h a rta bersam a.

aedangkan menurut hukum ad at h a rta bersama t id a k se ca ra

o tom a tis ada dalam a e t ia p perkawinan, karona untuk t e r b e n -

tuknya h a rta bersama harus memenuhi beberapa p era y a ra ta n ,

suami i s t e r i harus hidup bersama dalam perkawinan t e r s e b u t ,

dalam a r t i t in g g a l 3erumah bersama-sama, an tara auami dan

26



RETNO YULI ARYANTl

i s t e r i h&rus s e j a j a r atau seimbang a n ta ra suami dan i s t e r i ,

seh in gga b a ik suami maupun i s t e r i mempunyai kesamaan hak

untuk menguasai dan m em ilik i harta yang b e r a s a l d a r i usaha

rnereka. Keseimbangan a n ta ra suami dan i s t e r i m e l ip u t i k e -

mampuan okonomis s e r t a g e n e o lo g i9 atau a s a l keturunan .

Harta bersama d ik u a s a i dan d i m i l i k i o l e h suami dan

i s t e r i s e ca ra bersama-sama, seh ingga m a3ing-m asing suami

atau i s t e r i dapat melakukan perbuatan hukum terhadap harta

t e r s e b u t dengan le lu a s a dan dianggap s e l a l u dengan p e r s e -

tu j u <hi p ihak yang l a i n .

c . Harta yang d ip e r o le h d a r i hadiah perkawinan.

Pada waktu upacara perkawinan b ia sa n ya kedua mempe

l a i menerima hadiah d a r i anggota k e lu a rg a , k era b a t maupun

bukan anggota k era b a t . Barang-barang hadiah yang disampai-

kan lcetika kedua mempelai duduk b e rsa n d in g dan menerima

ucapan ^elumat d a r i para h a e ir in merupakan h a rta bersama

suami i s t e r i , k e c u a l i ka lau hadiah t e r s e b u t j e l a s - j e l a a

diperuntukan pada s a la h sa tu p ihak suami atau i s t e r i , maka

barang hadiah t e r s e b u t m enjadi m i l i k perseorangan 3uami

atau i s t e r i yang dinaksudkan dalam pemberian hadiah t e r s e

but.

i^eaeluruhan harta kekayaan kawin b a ik yang berupa harta gaw an/harta a s a l , harta g o n o -g in i maupun h a rta ha

d ia h perkawinan dipergunakan untuk kelangsungan hidup

suami, i 3 t e r i dan anak-anaknya. flamun 3tatu3 d a r i t i a p - t i -

up harta te ta p dibedakan h a l i n i p en tin g kalnu perkawinan

27



RETNO YULI ARYANTl

diantara suami i s t e r i tersebut putus, baik karena p ercera i -

an ;.:aupun karena kematian.

28

4. Puiusnya Perkawinan

I.'enurut ketentuan pasal 38 UUP perkawinan dapat putus karsna : a.fceinatian; b.perceraian; c.atas putusun pengadilan, sedang i:.enurut hukum adat perkawinan dapat pu* ad karena ke- u;atian dan perceraian.a. Kcifiatian.

;uatu perkawinan putu3 diaobabkan adanya ‘suatu peristiw.. kerra Li an dari salah a 00 rang suaiui atau idteri.-•‘.kan t e t a p i bukan kedua-duanya sebab kalau duan-i isteri tieaia.r al kita tidak perlu lagi membicarakan akibat-akibat putuonya perkawinan karena kecatian.

f.’e n je n a i kematian i n i dapat dibedakan an ta r a k e c .a t i -

a n seoara de fa a to dan Iteration seoa ra de j u r e , kematian

de .Cac co i..aksudnya .pada kenyaiaan orang yang jrer.inggal du

n i a i t u da_.nt d ik eta h u i 'd ib u k tik a n t e la h /neninggal dunia ,

Sedangkan kematian se ca ra de j u r e a r t in y a kematian

3 e-sec :’nng b j i -d ao ar l :a n ataa kepu cusun p en g a d ila n yang berupa

s u r a t por.etapan, karena t id a k d ik e ta h u i n a s ib n y a / h i l a n g .

L isa lnya s e o r a n g aua^.i yang sedan.: ' ir.enja lan k an t u g s s ' ' p o

ke rjaanny a dalam p e r ja la n a n mendapat r.usibah ke^elakann b a

ik d i da r a t , la u t dan udara yang kemudian t id a k d ik e ta h u i

aoonra pcuzli nn.3ibr.iyn ap ak ah suul .I L e r d e b u t Las i h hid up

atau dudah ; ; .oninf2g a l d u n i a . Dalai-, h a l i n i s t a t u s i s t e r i



RETNO YULI ARYANTl

s ta tu s i s t e r i n y a t id a k p a o t i , seh in gga i a mengajukan s u r a t

pernohonan kepada p en g a d ila n agar suaminya d ite ta p k a n t e

la h m eninggal du n ia . llakim dalam memberikan putusan hara3

b e r t in d a k h a t i - h a t i y a i t u harus memperhatikan b u k t i -b u k t i

3 e p e r t i s u r a t keterangan d a r i i n s t a n s i ataupun perusahaan

dimana suaminya b e k e r ja , s u r a t p e r ja la n a n dan kenyakinan

hakim bahwa suami t e r s e b u t b en a r -b e n a r t e la h m eninggal.

Apabila putusan pengadilan tersebut telah menjadi

tetap, ternyata s i suami muncul la g i artinya dia masih h i

dup,xaaka beka3 suami in i mempunyai 2 (dua) ja lan untuk

membatalkon putusan pengadilan tersebut yaitu :

1 . Mengajukan permohonan peninjauan kembali pada T'ah-

kamah Agung.

2 . I.Iengajukan pernohonan pembatalan a ta s penetapan12kematiarxnya pada p en g a d ila n n e g e r i

iiamun j i k a janda d a r i suami t e r s e b u t t e la h kawin

l a g i dengan orang l a i n s e c a r a sah, maka permohonan pemba

ta la n perkawinan o le h bekas suaminya t id a k akan dimenang-

kan o le h p e n g a d ila n .

Akibat putusnya perkawinan karena kematian baik se

cara de facto maupun secara de jure mengakibatkan is t e r i

yang ditinggalkan oleh almarhum suaminya berstatus sebagai

janda atau dengan is t i la h janda karena kematian, begitu

29

Wawancara dengan Bambang Ohatiarso Hakim Pengadilan Negeri 3idoarjo, !Jj9 -September 13)909.

12



RETNO YULI ARYANTl

pula sebaliknya jik a sang i s t e r i yang meninggal maka suami-

nya mendapat sebutan duda karena kematian.

Dengan meninggalnya salah satu pihak suami atau i s

te r i tidak mengakibatkan hubungan dua kekeluargaan ikut •

putus pula, apalagi jik a dari perkawinan itu telah d ila h ir -

kan keturunan/anak yang dapat merapererat hubungan kekeluar

gaan antara keluarga suami disatu pihak dengan keluarga

is t e r i d ila in pihak#

b. Perceraian.

Perceraian yang dimaksud d is in i adalah ptitusnya

suatu perkawinan akibat jatuhnya talak dari seorang suami

yang perkawinannya dilakukan secara Islam . Hal in i dapat

k ita lih a t pada paaal 14 Peraturan Pemerintah nomor 9 ta -

hun 1975 yang menyatakan, bahwa pa3a l in i berikut pasal

15, 16, 17 dan 18 mengatur perceraian dengan ta lak .

Talak ada 3 (t ig a ) macam yaitu talak satu , dua dan

talak t ig a . Talak satu dan dua suami dapat merujuk kembali

pada isterin y a dengan tidak perlu melakukan perkawinan

baru.

"Dengan diundangkannya Undang-Undang tentang perka

winan dan peraturan pelaksananya, maka perceraian dengan

talak d ip e rsu lit , karena harus memenuhi syarat-ayarat :

1 . Dilakukan dengan mengajukan surat pemberitahuan.

2 . I.Iemenuhi salah satu alasan yang tercantum dalam

PF n o .9 th .1975 .

3 . Ikrar talak harus diucapkan didepan sidang.

30



RETNO YULI ARYANTl

Adapun alasan-alasan perceraian menurut penjelasan

pasal 39 ayat 2 UU n o .l th .1974 dan pasal 19 PP n o ,9 th.

1975 adalah sebagai berikut :

a . Salah satu pihak berbuat zina atau menjndi pemabok,

pemadat, penjudi, dan la in sebageinya yang sukar

di sembuhkan.

b. Salah sata pihak meninggalkan pihak la in selana 2

(dua) tahun berturut-turut tanpa iz in pihak la in

dan tanpa alasan yang sah atau karena hal la in d i -

lurir kemampuannya.

c . Salah satu pihak mendapat hukuman penjara 5 (lim a)

tahun atau hukuman yang leb ih berat setelah perka

winan berlangsung.

d. 3alah satu pihak melakukan kekejaman atau pengania-

yaan berat yang membahayakan pihak yang la in .

e. Salah satu pihak mendapat cacat badan atau penyakit

dengan akib,at tidak dapat menjalankan kewajibannya

sebagai 3uam i/isteri.

f . Antara suami dan i s t e r i terus menerus te r ja d i per-

se lis ih a n dan pertengkaran dan tidak ada harapan

akan hidup rukun la g i dalam rumah tangga.

Sedangkan menurut hukum adat sebab-sebab terjadinya

perceraian adalah :

a. I s te r i berzina.

b. I s te r i mandul.

c . Suami impoten.

31



RETNO YULI ARYANTl

d. Ouami meninggalkan i s t e r i dalam waktu yang sangat

lama.

e. I s te r i berkelakuan tidak sopan.

f . Adanya keinginan bersama atau kesepakatan antara

suami dan ia te r i untuk bercerai.

Dari 2 (dua) macam alasan perceraian menurut UU no,

1 th .1974 dan hukum adat terdapat perbedaan yang mendasar

yakni Undang-Undang tentang perkawinan tidak memperkenan-

kan putusnya perkawinan karena perceraian dengan alasan

adanya kesepakatan atau keinginan bersama suami ‘i s t e r i un

tuk bercerai, karena in i akan bertentangan dengan tujuan

dari perkawinan untuk membentuk keluarga (rumah tangga)

yang bahagia dan kekal.

Akibat dari putusnya perkawinan karena perceraian

ia te r i mendapat sebutan janda karena perceraian dan seba-

liknya suami juga memperoleh sebutan duda karena percerai

an.

Terhadap harta yang diperoleh selama perkawinan ber

langsung dibagi dua. Sebagian m ilik suami dan sebagaian

la g i merupakan hak i3 t e r i , sedangkan terhadap harta bawaan

akan kembali pada pemiliknya s e n d ir i-s e n d ir i, Selain itu

janda selama ia masih hidup dan tidak kawin la g i ic berhak

memperoleh nafkah dari bekas suaminya"^.

13Ibid



RETNO YULI ARYANTl

c . Atas keputusan pengadilan.

Putusnya perkawinan atas keputusan pengadilan d i-

makaudkan sebagai cerai gugat yang diatur pada paaal 38 do

40 Undang-Undang nomor 1 tahun 1974 dan dilaksanakan leb ih

la n ju t dalam pasal 19 sampai dengan pasal 36 ? ? n o .9 th.

1975.

Sepertihalnya pada putusnya perkawinan karena per

ceraian, maka putusnya perkawinan atas keputuaan pengadil

an juga diharuskan memenuhi alaaan-alasan perceraian yang

tercantum pada pasal 19 ? ? n o.9 th ,1975 .

Dari h a sil wawancara yang telah saya lakukan a la s -

an perceraian yang sering dipergunakan oleh auami i s t e r i

adalah yang tercantum dalam huruf " f " yaitu antara suami

dan i 3 te r i terua menerus te r ja d i p erse lisih an dan perteng-

karan, eehingga tidak mungkin rumah tangga tersebut d ip er-

tahankan l a g i ^ .

Akibat putusnya perkawinan atas Jceputusan pengadil

an terhadap harta perkawinan sama dengan putusnya perka

winan karena perceraian. Harta bersama akan dibagi dua an

tara suami dan i s t e r i , sedangkan harta asal kembali kepada

pemiliknya masing-masing.

1 4 Ibid .



RETNO YULI ARYANTl

BAB I I I

HAK DAN KEWAJIBAN JANDA AKIBAT PUTUSNYA PERKAWINAN

MENURUT HUKUM ADAT JAWA DI KABUPATEN SIDOARJO

Telah k ita ketahui bersama bahwa hukum itu tidak

s t a t i s , akan teta p i se la lu tumbuh dan berkembang. Seperti

halnya dengan hukum adat dari waktu ke waktu se la lu b er-

ubah dan terus berkembang mengikuti perubahan masyarakat.

Hal in i sesuai dengan s i f a t dari hukum adat itu sen d iri

yang f le k s ib e l dan dinamis, maksudnya hukum adat mampu me-

nampung dan mengikuti segala perkembangan dan kebutuhan

masyarakat sehingga hukum Adat berasaskan kekeluargaan.

Artinya didalam memutus sesuatu sengketa d iselesaikan se

cara kekeluargaan yang sesuai dengan asas keseimbangan,

selaras dan s e r a s i.

Hukum waris merupakan bagian dari hukum adat yang

mengatur mengenai harta peninggalan pewaris yang d ite ru s-

kan kepada para ah li warisnya. Dalam hal in i timbul per-

tanyaan, apakah seorang janda berhak mewaris menurut Hukum

Adat Jawa ? Apabila k ita memperhatikan yurisprudensi dari

KA bahwa seorang janda berhak mewaris harta peninggalan

suaminya almarhum dalam a r ti lu a s.

Sedangkan apabila d ilih a t dalam Keputusan Haad van

J u s tit ie Jakarta pada tanggal 26 mei 1939 memutuskan bahwa :

Janda perempuan tidak dapat dianggap sebagai a h li waris dari almarhum suaminya, akan tetap i ia berhak dari harta peninggalan mendapat manfaat sepanjang barang gono-

34



RETNO YULI ARYANTl

gini ternyata tidak mencukupi supaya dapat untuk hidup terus k ira -k ira sep erti dalam keadaan pada waktu jelama perkawinan .

Jadi, dengan demikian pada mulanya menurut hukum

adat seorang janda terhadap harta peninggalan suaminya a l -

mnrhun: tadak mendapat bagian 3ebagui w aris, karena seorang

jriiida tidak mempunyai hubungan darah dengan suaminya, akan

tc-tapi sebagai i s t e r i ia berhak menarik penghasilan dari

h a r t a peninggalan tersebut untuk naf.kahnya, bahkan j ika

p e r l u untuk seumur hidupnya atau sampai janda tersebut me-

ning^al dunia atau kawin la g i . Lengan catatan j&nda terse

but tidak nelakukan perkawinan baru 9etelah suaminya w afat.

^etentuan in i dimaksudkan agar janda dapat meneruskan ke-

aidjn.-innya sep erti sewaktu suaminya masih hidup.

1' iiiun ijesudah kemerdekaan banyak mengalami perubah-

:m ai-si perke-mbangan baik dalam alan pikiran, kesadaran

masyerakat, enansipasi antara wanita dan pria serta me-

ningkstnya dunia pendidikan, 3ehingga statu s seorang janda

iii eiiga 1 ami perubahan pula.

I'enurut yurispruden3i cenderung menjadikan janda

sebagai ah li waris dari harta peninggalan cendiang suami-

nya itu . Hal in i sesuai dengan >'utusan I'ahkamah Agung No.

l3 C k /)ip /l9 5 7 tanggal 15 nopember 1957 yang menyatakan,

dimana seorang janda bersama anak-anaknya adalah a h li waris

Soeripto, Hukum Adat ’Varis Jawa dan J'adu- ra, Jet. I l l , ?akulta3 Iiukum tiniveraitas tfegeri J ember, 1576, h. 177.



RETNO YULI ARYANTl

lari harta peninggalan dr.Soeratman Erwin almarhum. Dalam

hal in i menimbulkan kesan seakan-akan janda tidak berhak

atas warisan 3uaminya almarhum, tetap i untuk menghilangkan

kesan tersebut bahwa I.'ahkamah Agung memutuskan untuk menya-

takan anak-anak dan ibu aama berhak atas wari3an mendiang

dr.Joeratman tersebut (kasus in i te r ja d i di Jawa Barat).

Putusan J ahkamah Agung tersebut d iatas merupakan ba-

tu loneatan' kearah pernyataan janda aebagai ah li waris se -

ja^ar dengan anak-anaknya. -an pada nkhir tahun I 9 6 0 , dima-

na I.‘ahkamah Agung memandang perlu bahwa k r ite r ia seseorang

dapat disebut sebagai a h li waris tidak hanya karena adanya

kesaiuaan darah antara pewaris dengan ah li waris, melainkan

juga mclihat pada kenyataan bahwa pada umumnya dalam suatu

Perkawinan hubungan antara suami dengan i s t e r i baik hubung

an la iiir maupun bathin sedeminian eratnya sehingga melebihi

hubungan antara suami dengan saudara kandungnya, sebab ja n -

d?. dalam hal in i is t e r i yang ikut merasakan suka dan duka

dalam menggarungi kehidupan rumah tangga bersama suaminya.

Dengan demikian akan menimbulkan suatu rasa keadilan b ila

kepada janda diberikan hak mewaris dan kedudukan yang pan-

tas disamping anak-anak keturunan pewaris.

Pandangan yang demikian in i sesuai dengan tujuan

dari hukum waris itu sendiwi yaitu untuk melindungi kepen-

tingan dan kelangsungan hidup sanak keluarga dari s i pewa

r is dan sudah je la s bukankah seorang janda merupakan bagi

an dari keluarga almarhum suaminya.



RETNO YULI ARYANTl

Berdasarkan a la3an tersebut, maka kedudukan 9eorang

janda telah mengalami perubahan. Semula seorang janda bu

kan sebagai ah li waris dari almarhum suaminya, tetap i ber

dasarkan Keputusan Kahkamah Agung tanggal 20 a p ril I960

TCeg.No.110k/3ip/l960 yang dengan tegas menyatakan, bahwa

janda pereiT.;'jur*n adalah ah li waris dari nlmari.ar;, auaoinya^*

Berturut-turut saya sajikan beberapa lutusan llahka-

mah Agung dan Pengadilan Tinggi Surabaya yang memperkuat

kedudukan j nnda.

- ilenutuaan r.lahkainah Agung tanggal 14 jun i .1968, No.

100k/..iip,/ 19G7.

: engingat pertumbuhan masyarakat dewatsa in i menuju itearah persaircnan kedudukan antara pria'dan wanita dan pengokunn janda sebagai a h li w aris, l-'ahkuuiah Agung uiembenarkan pertioibangan dan putusan Fengadil- an tinggi yang menetapkan bahwa dalam hal meninggalnya seorang suami dengan meninggalkan seorang janda, seor«.mg anak ]a k i-la k i dan seorang anak perenipuan, janda berhak atas separoh dari harta bersama. 3edang sisanya dibagi antara janda dan kedua-, anaknya, masing-masing mendapat sepertiga bagian .

- j'.eputusan Kahkamah Agung tanggal 2 oktober 1971, No,

636k /:5ip /l971 menyatakan Janda adalah a h li waris

auaiuinya ^isterinya dan berhak atas separo bagian da

r i warisan dengan ketentuan, bahwa selama janda ma-

sih hidup dan belum kawin la g i , a h li waris lainnya

37

°3oerojo "/ignjodipoero, op. c i t . , h. 19.?.

17 Oilman ’ladikusuma, op. c i t . , h. 150 •

1 ^



RETNO YULI ARYANTl

tidak berhak menuntut bagiannya dari warisan terse

but1 8 .

- Keputusan JJahkamah Agung tanggal 9 September 1972

No. 4 2 0 k /3 ip /l9 7 2 . Seorang janda adalah a h li waris

almarhum suaminya yang berhak mewaris atas semua har-T Q

ta peninggalannya termasuk piutang-piutang .

- Keputusan Pengadilan Tinggi Surabaya, tanggal 13 desem-

ber 1973 No. 33 5 /^ d t. Menurut hukum adat seorang jan

da Jika tidak mempunyai anak adalah satu-satunya

ah li waris almarhum suaminya dan selama /tidak kawin

la g i ia berhak menikxaati harta peninggalan almarhum?0suaminya sekalipun berupa barang gawan (a sa l) .

Dari beberapa keputusan tersebut d iatas dapat d ik ata-

kan bahwa keputusan hakim sangat besar pengaruhnya untuk

menciptakan tuntutan rasa keadilan bagi seorang janda akan

haknya sebagai waris dari almarhum suaminya.

Maka je la s la h dengan adanya keputusan Kahkamah Agung4

tersebut d ia tas, janda mempunyai kedudukan sebagai waris

dari almarhum suaminya, tetap i harus d iingat pula bahwa di-

Indonesia dikenal adanya 3 (t ig a ) sistem kekeluargaan, yaitu

•i Q

'^Dirjen Pembinaan Badan Peradilan Umtua ‘Ospartemen iCehakiuan, Yurisprudenai Jawa Timur 1975-1976 (tahap I I ) , Surabaya, DcaembeFTSTS, h ,~40 .

T 0“ •'Ibid .

38

90‘ I bi d,



RETNO YULI ARYANTl

' *sintuin kekeAuargaan p a r e n ta l(b ila te r a l) , m a tr ilin ia l don

p atrilin ia l;-. "'Yang masing-ma^ing sistem kekeluargaan akan

berbeda pula dalam menempatkan kedudukan seorang janda.

Hal Ini diakibatkan dalam maQing-masing kemasyarakatan

coJLpunyai bentuk perkawinarl' s e n d ir i-s e n d ir i.

Jadi, Jengan demiitia:-. i.eputuaan I'ahkai'oh Agung yang

iLead Uipk-.:n Janda merupakan waris hanya sebaga'i sirnbol/ pe-

doman guna menyelaraakan' ketentuan-ketentuan yang berlaku

d isetiap lingkungan hukuin.jOdat dalam hal acara pembagian

vvjriaan.

I-lelalui penulisan .skripsi in i , 3aya ingin mengeta-

hui sejauh manakah diakuinya janda 3ebagai ah li waris a l -

uiarhum isterinya/suaminya dalam masyarakat p a re n ta l(b ila -

to r a l) .

Sehubungan dengan p en elitian yang telah saya laku-

kan di daerah aidoarjo, akan diuraikan lebih la n ju t menge-

nai k-adudukar? baik karena perecraian maupun karena

kematian. Hal;?'- ■ '.iarena seseorang mendapat nebutan janda

bukan hanya hidupnya telah raeninggal dunii. melainkan

juga seseoiang di:;ebut janda karena barcerai uengan teman

hidupnya.

} ,* Jf.i.da karena .'’ftrveraie.n

a. Janda tanpa anak.

r.:-33kipun sebelum dilangsungkan suatu perkawinan te r -

lebih dulu d i t e l i t i b ib it , bobot Jan bebet aesoorang/calon

39



RETNO YULI ARYANTl

teman hidupnya, tetapi bukan b erarti kelangsungan kehidupan

rumah tangga terjamin kelanggengannya. Perceraian diantara

suami i s t e r i masih dimungkinkan akan te r ja d i.

Mengenai suami i s t e r i yang belum dan atau /tid ak d i -

karuniai anak, apabila suami i s t e r i tersebut bercerai yang

hanya dapat dibagi adalah harta kekayaan kawin. Harta keka-

yaan kawin te r d ir i dari harta asal i s t e r i , harta asa l suami

dan harta yang diperoleh selama perkawinan mereka masih

berlangsung yang laziin disebut dengan harta bersama atau

gono-gin i.

Terhadap harta asal/barang gawan akan kembali kppnda

masing-masing pihak yang membawa lcedalam perkawinan mereka.

Jadi, barang asal is t e r i akan diambil kembali oleh bekas

i3 te r i sebagai pem ilik 3emula dan sebaliknya barang gawan

suami akan dibawa kembali oleh bekas suami.

Mengenai harta gon o-gin i, sobagaimana Undang-undang

tentang Perkawinan telah mengaturnya dalam pasal 37 yang

mengatur tentang pembagian harta bersama, apabila terja d i

perceraian menurut hukumnya masing-masing. Van yang dimak-

sud dengan’ hukumnya masing-masing pihak adalah hukum adat,

hukum agama dan hukum yang la in .

Kenurut hukum adat Jawa di Sidoarjo, masing-masing

bekas suami dan bekas i s t e r i akan memperoleh separo-separo.

Artinya bagian suami dan bagian isteriberbanding 1 :1 .

Dari s in i dapatlah dimengerti bahwa telah terja d i

perubahan dalam pembagian harta perkawinan bi'.a te r ja d i

40



RETNO YULI ARYANTl

perceraian karena sebelumnya telah te r ja d i pembagian harta

bersama sepikul segendong, artm ya bagian i s t e r i dan bagian

suami berbanding 1 :2 . Dengan demikian pembagian harta ber

sama dengan pembagian sepikul segendong in i merupakan peng-

aruh dari Hukum Islam. Tetapi dengan adanya U.U n o .1/1974

yang mana dalam pasal 31 UUP yang mengakui hak dan kedu

dukan seorang i s t e r i adalah seimbang dengan hak dan kedu

dukan suami, baik dalam kehidupan rumah tangga maupun da

lam pergaulan hidup bermasyarakat.

pada umumnya suami i s t e r i yang bercerai yang belum

dan atau tidak mempunyai anak, maka ma3 ing-masing bekas

suami dan bekas is t e r i kembali la g i kepada orang tuanya

mas ing-m asing.

o. Janda yang mempunyai anak.

Apabila suami i s t e r i yang melakukan perceraian dan

dalam perkawinan tersebut telah dilahirkan anak, maka seba-

guimana telah diatur dalam paaal 41 TTUP, bahwa bekas uuami*

dan bak&3 i s t e r i tetap berkewsjiban untuk memelihara dan

mc-ndidik anaknya. 3ila mana ada p erselisih an mengenai pe-

n^uasaan anak Pengadilan dapat memutuskan siapa diantara

mereka berdua yang berhak menguasai anak. Keputusan Penga

dilan dalam hal in i harus didasarkan atas kepentingan s i

anak.

Biasanya anak-anak yang telah dewasa dapat menetu-

kan sendiri apakah ia akan ikut ibu atau ikut bapaknya.

Ukuran seseorang telah dianggap dewasa apabila ia telah

41



RETNO YULI ARYANTl

berumur sek itar 1 7 (tujuh b elas) tahun atau apabila ia te

lah kawin. 3elain itu seorang perempuan dianggap telah de-

wasa apabila ia sudah mengalami datang bulan.

Dalam hal 3emua atau sebagian ikut ibunya bekas

suumi/bapak yang bertanggung jawab atas semua biaya pem eli-

haraan dan pendidikan yang diperlukan anak itu , akan tetap i

bilamana bapak dalam kenyataannya tidak dapat memenuhi ke-

wajiban tersebut Pengadilan dapat menentukan ibu dapat i -

kut memikul biaya tersebut.

oedang mengenai pembagian harta benda kawin akibat

perceraian dimana dalam perkawinan tersebut 'te lah d ila h ir -

kun keturunan akan soma dengan pembagian padt. auami is t e r i

yang belum atau tidak dikaruniai anak.

Harta gawan/asal masing-masing suami atau is t e r i

kembali kepada bekas suami atau bekas i s t e r i yang memper-

olehnya. Begitu pula dengan harta bersama masing-masing

bekas suami dan bekas i s t e r i akan mendapat setengah-setengah.

ltetentuan in i dipergunakan se la in atas raaa kemanu3 iaan

dan keadilan umum, juga atas diakuinya persamaan hak antara

pria dan wanita .

Dengan demikian meskipun telah dilahirkan anak da

lam perkawinan tersebut pembagian harta bersama bukan aen-

ja d i 3 (tig a ) bagian, melainkan tetap dibagi menjadi 2 (dua)

bagian yang sama antara bekas suaini dan bekas i s t e r i . Anak-

anak belum mempunyai hak atas bagian harta bersama, karena

orang tuanya masih hidup. Hal in i sesuai dengan Keputusan

42



RETNO YULI ARYANTl

Wahkamah Agung H o.2253-k /Pdt/l9S4i tanggal 30 agustu3 1986

berpendirian oleh karena orang tua (ayah) maaih hidup, maka

anak-anaknya ma9ih belum mempunyai hak atas bagian dario\

harta bersama orang tuanya

oeandainya perkawinan tersebut antara seorang la k i -

la k i dengan seorang janda yang mempunyai anal., maka seorang

ayah wajib menanggung biaya hidup anak-anak tirin y a sama

aeperti anak kandungnya sen d iri, tetap i b ila kemudian te r -

ja d i perceraian dengan iste r in y a , sedang «nak-anaK tirin y a

ikut ibunya maka bekas suami tidak berkewajiban la g i me-

nanggung kehidupan anak tirin y a i t u .

Apabila perceraian te r ja d i karena kesalahan salah

satu pihak suami atau i3teri misalnya nyeleweng, maka hal

tersebut tidak akan mempengaruhi pembagian harta kekayaan

kawin, Dengan demikian masing-masing bekas suami dan bekas

i s t e r i akan inendapatkan kembali barang asal yang telah d i-

bawanya kedalam perkawinan dan separo dari harta gono-gin i.

Begitu pula dalam hal terjadinya perceraian antara

suami i s t e r i karena kesalahon pihak i s t e r i , maka pihak suami

tidak dapat menuntut harta yang diserahkan kepada is t e r i

ataupun keluarga pada waktu menjelang perkawinan*

Janda karena perceraian tidak dapat diaebut sebagai

a h li waris harta peninggalan su a m i/is te r i , karena pada ke-

43

^ A l i Boediarto, "Pembagian Harta 3uami I s te r i Aki- bat P erceraian", Varxa Perauilan, Nc*44 T.h.IV, mei 1989-



RETNO YULI ARYANTl

nyataannya hubungan suami i s t e r i telah putus sebelum salah

jatu pihak suami atau i s t e r i meninggal dunia.

44

2 . Janda karena Ilematian

a . Janda yang mempunyai anak.

Apabila dalam suatu rumah tangga telah dilahirkan

anak, maka dengan meninggalnya salah seorang suami atau i s

te r i tidak begitu menimbulkan persoalan baik terhadap anak-

anak yang ditinggalkannya maupun terhadap harta peninggalan

s i wafat.

I'engenai anak-anak yang ditinggalkan' yang semasa

itu bapaknya masih hidup, maka yang bertanggung jawab atas

anak-anak in i adalah kedua orang tuonya. Dengan meninggal-

nya salah satu orang tuanya, maka yang bertanggung jawab

terhadap anak-anak adalah sebagai berikut :

a . Bila bapaknya sudah meninggal, teta p i ibunya masih

hidup maka yang bertanggung jawab adalah ibunya ;

b. Jika ibunya sudah meninggal sedang bapaknya masih

hidup maka yang bertanggung jawab adalah bapaknya ;

c . '3eandainya bapak dan ibunya sudah meninggal dunia,

malca yang bertanggung jawab adalah saudara dari ba

pak atau saudara dari ibu.

I'asyarakat Sidoarjo yang hubungan kekeluargaannya

b e rs ifa t p a re n ta l(b ila te ra l) dimana suami bertindak sebagai

kepala rumah tanggt. dan i s t e r i sebagai ibu rumah tangga,

sehingga apabila 3uami meninggal" darviay nralra 'j andal b e rtin -



RETNO YULI ARYANTl

dak sebagai kepala rumah tangga sekaligus sebagai ibu.

Sebagaimana telah dijelaakan d iatas bahwa janda b er-

tindak sebagai kepala rumah tangga jik a suami meninggal du

n ia , maka seorang janda mempunyai kewajiban untuk mengurus,

menguasai dan menggunakan harta kekayaan yang ditinggalkan

oleh almarhum suaminya untuk membiayai keperluan hidup s i -

janda dan anak-anaknya.

Jadi, d is in i tidak dipersoalkan apakah janda terse

but menjadi a h li waris suami atau bukan dari almarhum suami

nya, karena dalam hal seseorang meninggal dengan meninggal-

kan janda dan anak-anak, maka barang peningg'alan baik yang

berupa barang gawan/asal maupun harta gono-gin i tetap ber-

ada dalam kekuasaan janda dan dapat dinikmatinya sampai ia

meninggal dunia atau melakukan perkawinan baru.

Selama anak-anak masih belum dewasa dan masih menja- .

di tanggung jawab janda. Janda berhak untuk menahan/menun-

da pembagian harta peninggalan selama diperlukan untuk ke-

langsungan hidupnya beserta anak-anaknya. Kelak seluruh

harta warisan itu akan diwaris secara in dividu al oleh 3emua

anak-anaknya baik la k i-la k i maupun perempuan antuk mendapat

bagian yang sama.

Apabila anak-anak tersebut telah dewaaa/n.ampu b erd i-

r i sen diri atau mencar/mentas, maka ada beberapa kemungkin-

an yang dapat dilakukan oleh seorang janda :

a. Janda tetap menguasai dan menikmati harta peninggal

an 3ampai ia meninggal dunia. ‘Dalam hal in i harta

45



RETNO YULI ARYANTl

peninggalan baru dibagi setelah janda tersebut

meninggal dunia .

b. Janda mendapat sebagaian dari harta peninggalan,

misalnya sebuah rumah dan sebidang sawah kemudian

s isa dari harta peninggalan tersebut dibagi diantara

anak-anaknya.

c . Seluruh harta peninggalan d ibagi-bagi antara semua

anak secara a d i l . Hal in i sesuai dengan ICeputusan

•T.Cahkamah Agung tanggal 9 September 1959 No* 26 3k./

3ip/1959 yang berkesimpulan seorang janda berhak mem-

bagi-bagikan harta keluarga antara semua anak, aaal22sa ja setiap anak memperoleh bagian yang pantas

Dengan demikian janda tidak mengambil haknya, sebab

janda tersebut akan mengikuti salah satu dari anak-

anaknya yang paling baik perlakuannya terhadap d i r i -

nya atau janda tersebut mengikuti semua anaknya se

cara b e r g i lir . Sehingga meskipun s i janda tidak

mengambil haknya hidupnya tidak akan terlan tar*

Kemungkinan yang pertama dapat ditemui di Desa Nge-

dang Porong, o id oarjo . 3uami i s t e r i , Pak Hisin dan Bu S it i

Eka mempunyai 4 (empat) orang anak, ya itu Soejono, Frapto,

3upiyani dan 3uwatin. ouwatin telah meninggal dunia lebih

dahulu tanpa meninggalkan seorang a h li w aris. Setahun ke-

22 R.Subekti, Hukum Adat Indonesia dalam Yurisprudensi L.'ahkamah A^ung, Cet. I l l , Alumni, Bandung, 19^3,



RETNO YULI ARYANTl

nudian, y a itu tahun 1941 Pak R isin juga meninggal dunia,

ketiga anaknya masih kecil/belum dewa3a. Dalam perkawinan

antara Pak ’*isin Dan Bu 'J iti Kka telah diperoleh :

- Sebidang tanah 9 eluas 0 ,1 4 ha yang kemudian d iatas

tanah tersebut didirikan sebuah rumah,

- Sawah seluas 0 ,3 ha.

3epeninggal suaminya semua harta peninggalan dikua3a i oleh

janda ^ i t i i£ka dan aebagian te la h d iju a l yakni sawah yang

d iju a l pada tahun 1950. H asil dari penjualan tersebut d i -

pergunakan untuk memelihara dan mendidik anak-anaknya.

Sepuluh tahun kemudian anaknya yang kedua, . yaiti* Prapto

meninggal dunia karena s a k it . Setelah 3oejono dan Supiyani

dewasa rnereka dinikahkan dan hidup terpisah dengan ibunya,

Sedang janda S i t i ILka tetap mendiami rumah yang dibangun

bersama suaminya sampai meninggal dunia pada tahun 1975*

Baru pada tahun 1989 dilakukan pembagian atas harta peninggal

an tersebut diantara Soejono dan .Supiyani, tDari uraian tersebut d iatas jik a dianaliaa seorang

janda menguasai harta peninggalan yang berupa harta gono-

g in i sampai ia meninggal dunia tanpa membagi-bagikan kepada

anak-anaknya meskipun semua anaknya telah mentas/mencar.

Penguasaan yang dilakukan oleh janda tersebut dapat d ib e -

narkan karena selama ia menjanda sampai meninggal dunia

janda tersebut tidak melalcukan perkawinan la g i . le la in itu

jik a d itin ja u dari sudut harta yang ditinggalkan oleh a l

marhum suaminya yang beruf-r sebidang tanah rung diatasnya

47



RETNO YULI ARYANTl

didirikan sebuah rumah dan sawah yang telah dijualnya pada

tahun 1950. Agar janda tersebut tidak terla n ta r hidupnya

setelah suaminya meninggal, maka wajar kalau ia tetap

tin ggal di rumah tersebut sampai meninggal dunia dan tempat

tinggal merupakan salah satu sarana untuk hidup layak.

Pada dasarnya seorang janda hanya mempunyai hak me-

nguasai dan menikmati tidak boleh mengalihkan harta peninggal

an misalnya menjual tetap i in i dapat disimpangi apabila

mendapat persetujuan dari anak-anaknya dan diperuntukan2bagi kelangsungan hidup/kepentingan anak-anaknya .

Hal in i sesuai dengan ICeputusan Pengadilan Negeri Sidoarjo

No.28/PDT/G/1984/PN.3BA. yang dalam pertimbangannya me-

nyatakan ju a l b e li atas sawah gogolan haruslah batal demi

hukum karena seorang janda hanya berhak untuk menikmati

barang gono-gini saja sepanjang ia tidak kawin la g i dan24masih hidup .

Dengan demikian perbuatan janda S i t i Eka yang men

ju a l sawah pada tahun 1950 dapat dibenarkan karena h a sil

dari penjualan tersebut dipergunakan untuk membiayai anak-

anaknya.

a . Janda tanpa anak.

48

JWawancara dengan Bambang Chatiar30, 3 .H . hakim Pengadilan Negeri S idoarjo .

^ S a lin a n Putusan Pengadilan Negeri Sidoarjo No.2 8 / PDT/G/198 4/PN. S DA.



RETNO YULI ARYANTl

b. Janda tanpa anak.

Bilamana dalam suatu rumah tangga tidak diperoleh

anak/keturunan sampai salah seorang suami atau i s t e r i me-

r.inggal dunia, maka janda yang d itin gg al mati oleh aluiar-

hum su a m i/iste ri dikenal dengan janda tanpa anujt,

. tjalam masyarakat sering te r ja d i sengiieta te.ntang

pembagian harta warisan karena dari perkawinan tersebut

tidak dikaruniai anak. Hal in i dapat d ilih a t sering adanya

gugatan ke pengadilan negeri terhadap janda yang tidak mem-

punyai anak dimana tetap menguasai dan menikmati harta

peninggalan suaminya. Ougatan tersebut biasanya dilakukan

oleh saudara-saudara almarhum yang merasa le b ih berhak atas

harta peninggalan tersebut dari pada s i janda yang tidak

mempunyai hubungan darah dengan almarhum suaminya.

Pengadilan Negeri Sidoarjo pernah memutus perkara

janda tanpa anak yaitu dalam putusan N o.23/PD '"Ai/1987/?N*253T5A, yang dalam pertimbangan menyatakan :

Janda tanpa anak yang hingga k in i masih tetap menjanda belum menikah la g i dengan orang la in , maka kedudukannya sebagai janda dan a h li waris tetap melekat, sehingga leb ih berhak untuk menguasai dan menikmati barang gono- g in i sampai menikah la g i atau meninggal dunia. Hal mana sesuai pula dengan putusan l^aad Van Ju3 t i t i e Jakarta tanggal 17 -3 -1939 dan belum saatnya saudara kandung dar i almarhum menggunakan statusnya untuk mer.untut b a g i- annya yaitu i bagian dari barang go n o -g in i.

49

Jalinan ?utu3an Pengadilan Negeri 2idoarjo No.2 3 //1937/rN..: s a .



RETNO YULI ARYANTl

Begitu pula dalam ICeputusan No.28 ?d t.G /l9 84 /?N .O d a . mene-

tapkan janda berhak untuk menikmati barang gono-gini sepan-

jang tidak kawin la g i dan meninggal dunia

J ela sla h , seorang janda tanpa anak inasih mempunyai

hak untuk menguasai dan menikmati seluruh barang gono-gini

dan tidak dapat diganggu gugat oleh a h li wari3 dari almar

hum suaminya itu , delama janda ma3ih hidup dan tidak kawin

la g i .

Gono-gini adalah hak s i mati dan janda yang diper

oleh bersama almarhum suaminya selama perkawinan. Janda

sebagai s is a keluarga s i wafat berhak menguasai seluruh

barang gono-gini untuk hidup seterusnya secara pantas.

Dengan demikian janda tidak dapat menguasai harta a3a l yang

uitinggalkan oleh almarhum suaminya. Akan tetap i s i janda

masih dapat menikmati h a s il dari harta asa l bilamana harta

gono-gini yang diterim a tidak mencukupi untuk hidup layak.

C rite r ia hidup layak 3angat s u l i t untuk menentukan-

nya tetap i paling tidak kehidupan s i janda tersebut sama

dengan pada waktu suaminya masih hidup. Ketentuan in i ber-

langsung terus sampai janda tersebut meninggal dunia atau

kawin la g i .

Dengan perkawinan baru b era rti janda tersebut d i -

anggap telah keluar dari lingkungan/anggotj keluarga alm ar-

50

oalinan Putusan>-Loo* o i t .26



RETNO YULI ARYANTl

hum suaminya yang pertama sehingga sudah tidak pantas bagi

dirinya untuk terus menikmati h a s il dari harta a sa l suami

nya yang pertama.

Begitu pula dengan harta gono-gini yang sebelumnya

diltuasai dan dinikmati oleh s i janda secara keseluruhan,

maka dengan perkawinan baru harta bersama haru3 dibagi dua

yaitu., separo merupakan m ilik /bagian almarhum suaminya yang

akan diterimakan kepada keluarganya dan separo la g i untuk

s i janda. Apabila 2 bagian harta bersama m ilik janda in i

dibawa dalam perkawinan kedua akan berubah statusnya yaitu

sebagai harta asal i s t e r i .

Dalam kehidupan seh a ri-h ari harta bersama yang b er-

wujud barang bergerak sep erti a la t -a la t perlengkauan rumah

tangga pada umumnya tidak dibagi kecuali barang bergerak

yang mempunyai n i la i ekonomis yang tin ggi misalnya mobil

begitu pula dengan barang-barang yang tidak bcrgerak seper-

t i tanah, rumah, sawah maka akan dibagi, seandainya dalam

pembagian tersebut mengalami kesu litan terleb ih dahulu d i

lakukan penjualan kemudian hasilnya dibagi dua.

Andaikata sebelum suami meninggal dunia telah mela-

.ukan poligam i, d is in i ada beberapa kemungkinan :

a . Jika dalam perkawinan pertama diperoleh anak sedang

dalam perkawinan kedua tidak ada anak, maka harta

gono-gini dalam perkawinan pertama dan harta a3al

bapaknya akan diwaris oleh anak-anak dalam perkawin

an pertama. Janda dalam perkawinan kedua hanya me-

51



RETNO YULI ARYANTl

menguasai dan menikmati harta gono-gini yang terben-

tuk dalam perkawinannya dan anak-anak dalam perka

winan pertama tidak dapat menggugat harta gono-gini

dalam perkawinan kedua,

b. Kalau dalam perkawinan pertama tidak diperoleh ketu-

ranan sedang dalam perkawinan kedua diperoleh anak,

maka janda dalam perkawinan pertama hanya menguasai

dan menikmati harta gono-gini yang terbentuk dalam

perkawinan pertama. Sedang terhadap harta asal suami

akan diwaris oleh anak almarhum suami dengan i s t e r i

kedua, meskipun anak tersebut merupakan h a s il dari

perkawinan 3Uami yang kedua dialah yang le b ih berhak

atas harta asa l bapaknya karena dia sebagaigenerasi

penerus bapaknya. Ketentuan in i sesuai dengan p rin -

3ip hukum adat bahwa harta asa l kembali keasal dapat

disimpangi kalau pewaris mempunyai ke caruiian dan t i

dak dipersoalkan anak tersebut diperoleh s i pewaris

dari perkawinannya yang keberapapun pertama atau ke

dua .

c . Seandainya baik dalam perkawinan pertama maupun ke

dua diperoleh anak, maka anak-anak dalam perkawinan

pertama mewaris harta bersama perkawinan pertama be-

g itu pula anak-anak dalam perkawinan kedua juga me

waris harta bersama orang tuanya. Mengenai harta

asa l bapaknya masing-masing anak baik dalam perkawin

an pertama maupun kedua mempunyai hak dan bagian

52



RETNO YULI ARYANTl

yang sama

d. Apabila baik dalam perkawinan pertama maupun kedua

tidak diperoleh anak, maka janda dalam perkawinan

pertama menguasai harta gono-gininya sa ja begitu

juga dengan janda dalam perkawinan kedua hanya ber

hak menguasai dan menikmati harta bersama yang ter

bentuk dalam perkawinan tersebu t. Baik janda dalam

perkawinan pertama maupun kedua tidak berhak untuk

menguasai harta asa l suaminya almarhum karena harta

in i akan dikembalikan kepada keluarga almarhum suami.

Dalam hal seorang janda berbeda agama dengan suaainya

almarhum dia tetap berhak menguasai dan menikmatiharta gono-

g in i sampai meninggal dunia atau melakukan perkawinan baru.

Dengan demikian perbedaan agama antara janda dengan suaminya-

tidak dipersoalkan.

Apabila janda tanpa anak yang tidak melangsungkanv

perkawinan baru artinya, dia tetap berstatus sebagai janda

sampai meninggal, maka harta gono-gini yang belum dibagi

karena masih dikuasai oleh s i janda sampai ia meninggal

akan dilakukan pembagian oleh 2 (dua) keluarga yaitu keluar

ga almarhum suami dan keluarga i s t e r i , Masing-masing kelu

arga akan mendapat setengah-setengah.

Kedudukan janda la k i-la k i(d u d a ) terhadap harta wa-

risan almarhum ister in y a di daerah dengan sistem kekeluar-

gaan p aren tal/b ilateral/k eb ap ak -ib u an pada dasarnya adalah

t~.ama dengan kedudukan janda perempuan.

53



RETNO YULI ARYANTl

Dalam kenyataannya berlainan karena hidup duda tidak

begitu mudah terlan tar setelah kematian is te r in y a . Hal in i

perlu d iingat bahwa d i3etiap lingkungan hukum baik hukum

adat, hukum islam maupun hukum perdata bahwa selama suami

i s t e r i hidup berdampingan s i suami wajib melindungi i s t e r i

nya dan memberi nafkah kepada isterin y a menurut kedudukan

dan kemampuan suami.

Dengan demikian sepeninggal i s t e r i duda tetap mene-

ruskan pekerjaannya seh ari-h ari untuk kelangsungan hidupnya.

Jadi, bagi seorang duda tidak mempunyai alasan sekuat s e -

p e rti halnya pada seorang janda perempuan untuk menahan

pembagian harta peninggalan.

Apabila duda tersebut benar-benar memerlukan nafkah

dari harta peninggalan almarhum ister in y a misalnya karena

duda tersebut sudah tidak kuat la g i untuk belter j a/mencari

nafkah maka demi kelangsungan hidupnya dia dapat menuntut j

agar harta peninggalan tersebut disediakan bagi d irin ya.

Mengenai janda la k i -la k i (duda) Pengadilan Negeri

Sidoarjo pernah memutuskan dalam Putusan No. 9 /P d t /G /l9 8 5 /27PN.Sda. dalam pertimbangan berkesimpulan

Bagi suami i s t e r i yang tidak mempunyai anak maka harta gono-gini akan diwariskan kepada suami dan keluarga yaitu masing-masing mendapat 3eparo bagian,sehingga dengan meninggalnya is t e r i maka yang berhak atas t bagian i s te r i adalah keluarganya sesuai urut-urutan yang ada.

54

^ S a lin a n Putusan Pengadilan Negeri Sidoarjo Ho.9 / Pd t /G . /1985/P N . 3da.



RETNO YULI ARYANTl

BAB IV

P E N U T U P

1 . Kesimpulan

a. Dari beberapa alasan perceraian, alasan yang paling

penting dipergunakan adalah karena salah satu pihak b er-

zina dan pertengkaran yang te r ja d i secara terus menerus

tanpa dapat didamaikan, sehingga rumah tangga mereka

tidak mungkin dapat dipertahankan la g i .

b. Dalam garis besarnya "h arta benda perkawinan" dapat d i -

golongkan menjadi dua, ya itu harta gawan dan harta ber

sama. Dengan adanya perceraian antara suami i s t e r i te r

sebut, maka harta yang dapat dibagi hanyalah harta ber

sama dan masing-masing (suami i3 t e r i ) mendapat separo,

sedang terhadap harta gawan kembali kepada pihak yang

membawa kedalam perkawinan tersebu t.

c . iiukum waris adat telah banyak mengalami perubahan ten -

tung kedudukan janda yang semula bukan merupakan ah li

waris dari harta almarhum suaminya, tetap i sete la h ada

nya Keputusan Kahkamah Agung N o .ll0 k /S ip /1 9 6 0 , janda

merupakan a h li w aris, meskipun demikian kedudukan janda

dalam mewaris adalah tergantung pada Hukum Adat yang

berlaku dibeberapa daerah di Indonesia. Dulum masyarakat

adat 3idoarjo yang sistem kekeluargaannya berhukum ibu

bapah, janda diakui sebagai a h li waris dari almarhum

suaminya, dalam a r ti ia berhak mewaris harta gono-gini

55



RETNO YULI ARYANTl

dan menikmati harta gawan suaminya b ila mana harta gono-

gininya tak cukup untuk kebutuhan hidupnya sampai ia

meninggal dunia atau kawin la g i . Ketentuan in i berlaku

bagi janda tanpa anak. Sedangkan terhadap harta asal

suaminya almarhum, bahwa kedudukan janda yang mempunyai

anak akan berbeda dengan kedudukan janda tc.npa anak.

Janda yang mempunyai anak dapat menguasai harta asa l

suaminya beserta gono-gininya, karena harta in i dikelak

kemudian hari akan diwaris oleh anak-anaknya. Sedangkan

janda tanpa anak tidak dapat menguasai harta asal suami

nya, karena harta in i harus dikembalikan kepada keluarga

suami. Jadi, dengan demikian harta asa l kembali keasal

dapat disimpangi kalau dalam perkawinan tersebut d ila h ir -

kan anak.

2 . Saran-saran

a. Kenurut UU No. 1 Th. 1974 dalam pasal 37 TJUP mengatur,

bahwa b ila perkawinan putu3 karena perceraian, maka har

ta bersama diatur menurut hukumnya masing-masing. Yang

dimaksud dengan hukumnya masing-masing pihak adalah hu

kum agama, hukum adat dan hukum yang la in , sehingga da-

lam hal pembagian harta bersama sebagai akibat adanya

pcrceraian terdapat adanya pluralism e hukum. Oleh karena

itu perlu dibentuk suatu u n ifik a si dan k o d ifik a si Hukum

Nasional, supaya ada satu peraturan hukum yang berlaku

bagi semua '-Varga Negara Republik Indonesia dalam hal

56



RETNO YULI ARYANTl

pembagian harta bersama akibat perceraian.

b . Dengan berlakunya UUP in i sebagai u n ifik a si dan k o d if i -

kasi dibidang perkawinan yang b e r s ifa t N asional, namun

belum sempurna. Juatru itu kin i sudah waktunya untuk

disempurnakan, sep erti ketentuan pasal 37 tersebut

d ia ta s .

57



RETNO YULI ARYANTl

T,A?TATi RAJAAN

Halim, A.Ridwan, Hukum Adat dalam Tanya Jawab, vet. I ,'.rhalia Indonesia, Jakarta, I9"b5.

Hadikusuma, Hilman, Hukum Varia Adat, Alumni, Bandung, 1983.

.............. .. Hukum Perkawinan Adat, Alumni, Bandung, 1983.

............ .. Hukum Kekerabatan Adat, Pajar Agung, Jakarta, 1987.

r.uhammad, Bushar, Pokok-pokok Hukum Adat, Oet. I l l , Pradnya Paramita, J ak ar ta , ~19 8 5.

Prodjodikoro, 'Virjono, ^unga rampai Hukum, Jet. I , Ioh tiar Baru, Jakarta, 1974.

.............. .. Hukum Wariaan di Indonesia, Jet. 7, oumur Bandung,Jakarta^ 1966.

.joekanto, I-eiun.jau Hukum Adat, Rajawali, Jakarta, 1981.

Soepouo, ?ab-bab tentang Hukum Adat , Jet. XI, Pradnya Para- mi'ta, Jakarta^ 1957.

oubekti, R ., Hukum Adat Indonesia dalam Yurisorudenai l!an- kamah A.^ung t 3 e t . TTTj Alumni, Ban d un d 19&3 -

Sutantio, Hetnowulan, Vanita dan Hukum, Alumni, Bandung, 1979.

f iudiyat, Iman, Hukum Ada t S ketaa A sas, J e t . I l l , l i b e r t y ,Yojy^tk.'irta,

Ter Haar, B . , Aaaa-aaa3 dan Susunan Hukum A dat, J e t . IX, Pradnya Param ita, J a k a r ta , 1987.

W ig n jo d ip o e ro , S o e r o jo , Pengantar dan A sas-a sa s Hukum Adat, •Jet. V II , (lunung Agung, J a k a rta , 19^5.



RETNO YULI ARYANTl

kedudukan janda terhadap harta peninggalan …repository.unair.ac.id/13550/1/retno yuli...

Documents