kebutuhan nyaman nyeri

Upload: lala-pulcino

Post on 10-Oct-2015

40 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

dokumen

TRANSCRIPT

Kebutuhan nyaman nyeri

Kebutuhan nyaman nyeriKelompokDinar purwaningrumMegarita sri LNur rizki daulika PRupiahYuda suprianto

Konsep nyeriNyeri merupakn kondisi berupa perasaan ynag tidak menyenagkan bersifat sangat subjektif karena perasaan nyeri berbeda pada setiap orang dalam hal sekala atau tingkatan dan hanya orang tersebutlah yang dapat menjelaskan atau mengevaluasi rasa nyeri tersebut.Nyeri akut dalh keadaan dimana seseorang melaporkan adanya ketidaknyamanan yang hebat.Nyeri kronis adalah keadaan dimana seorang individu mengalami nyeri yang berlangsung secarateru-menerus dan lama kurang lebih 6 bulna atau lebih.Fisiologi nyeriMunculnya nyeri berkaitan dengan reseptor nyeri dan adanya rangsangan.reseptor nyeri yang dimaksud adalah merupakan ujung syaraf sangat bebas dan memiliki sedikit atau bahkan tidak memiliki myelin yang tersebar pada kulit dan mukaosa,khususnya pada visera,persendian,dinding arteri hati dan kantuung empedu.Mekanisme dasar nyeriMekanisme dasar terjadinya nyeri adalah proses nosisepsi.deskripsi mekanisme dasar terjadinya nyeri secara klasik dijelaskan dengan empat proses yaitu transduksi,trasmisi,persepsi dan modulasi.Klasifikasi nyeriNyeri berdasarkan kwalitasnyaNyeri menyayatNyeri menusukNyeri berdasarkan tempatnyaNyeri permukaan tubuhNyeri tusuk bagian dalm Nyeri dari tusuk jaringan ulseralDllNyeri berdarkan seranganNyeri akutNyeri kronisNyeri berdasarkan sifatnyaNyeri timbul sewaktu-waktuNyeri yang menetapNyeri yang kumat-kumatanNyeri berdasarkan rasaNyeri yang cepatNyeri yang difusiNyeri mnurut kegawatanNyeri ringan Nyeri sedangNyeri berat

Faktor yang mempengaruhi nyeri

UsiaJenis kelaminKebudayaan Makna nyeriPerhatian AnsietasKeletihan Pengalamn sebelumnyaGaya kopingDukungan keluarga dan sosialSifat-sifat nyeriSubyektif dan sangat individualGejala objektif merupakan manifestasi rangsangan simpatisTidak menyenagkan Merupakan suati kekuatan yang mendominasiBersifat tidak berkesudahanMelelahkan dan menuntut enegiMacam-macam skala nyeriSkala numeris

Nyeri skala deskriptif

Skala analog visual

Skala wajah

Skala oucher

mualMual merupakan perasaan ingin muntah subjektif.muntah adalah pengeluaran isi lambung melalui esofagus dan mulut.banyak penyebab muntah yaitu;Infeksi virusStressKehamilan ObatmIocardial infarkUremiaKondisi lain

Meningkatnya kebutuhan rasa nyamanMeningkatnya kebutuhan rasa nyaman diartikan perawat telah memberi kekuatan,harapan,hiburan,dukungan,dorongan dan bantuan.secara umum dalam aplikasi pemenuhan kebutuhan rasa nyaman adalah kebutuhan rasa nyaman babas dari rasa nyeri dan hipo/hipertermiaFaktor yang mempengaruhiEmosi Status mobilisasiGangguan persepsi sensoriKeadaan imunitasTingkat kesadaranInfomasi atau komunikasiGangguan tingkat pengetahuan8 .penggunaan anti biotik yng tidak rasional9 .status nutrisi10 .usia 11.Jenis kelamin12 .kebudayaanAskep kebutuhan nyeri

17pengkajianPengkajian nyeri yang akurat penting untuk upaya penatalaksanaan nyeri yang efektif.Nyeri merupakan pengalaman yang subjektif dan dirasakan secara berbeda pada masing-masing individu, maka perawat perlu mengkaji semua factor yang mempengaruhi nyeri, seperti factor psikologis, fisiologis, perilaku, emosional, dan sosiokultural. Pengkajian nyeri terdiri atas dua komponen utama, yakni:

Asuhan keperawatan klien yang mengalami nyeri :

PENGKAJIANRiwayat nyeri untuk mendapatkan data dari klienObservasi langsung pada respons perilaku dan fisiologis klien. Tujuan pengkajian adalah untuk mendapatkan pemahaman objektif terhadap pengalaman subjektif.

HAL-HAL YANG PERLU DIKAJIKarakteristik Nyeri (PQRST)P (Provokative) : faktor yg mempengaruhi gawat dan ringannya nyeriQ (quality):seperti apa-> tajam, tumpul, atau tersayatR (region) : daerah perjalanan nyeriS (severity/SKALA NYERI) : keparahan / intensitas nyeriT (time) : lama/waktu serangan atau frekuensi nyeri

Hal-hal yang perlu dikaji :

1 .LokasiUntuk menentukan lokasi nyeri yang spesifik minta klien untuk menunjukkan area nyerinya, bisa dengan bantuan gambar. Klien bisa menandai bagian tubuh yang mengalami nyeri.2. Intensitas nyeriPenggunaan skala intensitas nyeri adalah metode yang mudah dan terpercaya untuk menetukan intensitas nyeri pasien.3. Kualitas nyeriTerkadang nyeri bisa terasa seperti dipukul-pukul atau ditusuk-tusuk. Perawat perlu mencatat kata-kata yang digunakan klien untuk menggambarkan nyerinya. Sebab informasi berpengaruh besar pada diagnosis dan etiologi nyeri.

4. PolaPola nyeri meliputi waktu awitan, durasi, dan kekambuhan atau interval nyeri. Karenanya, perawat perlu mengkaji kapan nyeri dimulai, berapa lama nyeri berlangsung, apakah nyeri berulang, dan kapan nyeri terakhir muncul.5. Faktor presipitasiTerkadang, aktivitas tertentu dapat memicu munculnya nyeri sebagai contoh, aktivitas fisik yang berat dapat menimbulkan nyeri dada. Selain itu, factor lingkungan ( lingkungan yang sangat dingin atau sangat panas), stressor fisik dan emosionaljuga dapat memicu munculnya nyeriGejala yang menyertaiGejala ini meliputi mual, muntah, pusing, dan diare. Gejala tersebut dapat disebabkan awitan nyeri atau oleh nyeri itu sendiri.Pengaruh pada aktivitas sehari-hariDengan mengetahui sejauh mana nyeri mempengaruhi aktivitas harian klien akan membantu perawat memahami perspektif klien tentang nyeri. Beberapa aspek kehidupan yang perlu dikaji terkait nyeri adalah tidur, napsu makan, konsentrasi, pekerjaan, hubungan interpersonal, hubungan pernikahan, aktivitas dirumah, aktivitas diwaktu senggang serta status emosional.

Sumber kopingSetiap individu memiliki strategi koping yang berbeda dalam menghadapi nyeri. Strategi tersebut dapat dipengaruhi oleh pengalaman nyeri sebelumnya atau pengaruh agama atau budaya.Respon afektifRespon afektif klien terhadap nyeri bervariasi, bergantung pada situasi, derajat, dan durasi nyeri, interpretasi tentang nyeri, dan banyak factor lainnya. Perawat perlu mengkaji adanya perasaan ansietas, takut, lelah, depresi, atau perasaan gagal pada klien.

OBSERVASI RESPON PERILAKU DAN FISIOLOGIS

Respon non verbal yang bisa dijadikan indicator nyeri. Salah satu yang paling utama adalah ekspresi wajah.Perilaku seperti menutup mata rapat-rapat atau membukanya lebar-lebar, menggigiti bibir bagian bawah, dan seringai wajah dapat mengindikasikan nyeri.

Selain ekspresi wajah, respon perilaku lain yang dapat menandakan nyeri adalah vokalisasi (misalnya erangan, menangis, berteriak), imobilisasi bagian tubuh yang mengalami nyeri, gerakan tubuh tanpa tujuan (misalnya menendang-nendang, membolak-balikan tubuh diatas kasur), dll.

Selain ekspresi wajah, respon perilaku lain yang dapat menandakan nyeri adalah vokalisasi (misalnya erangan, menangis, berteriak), imobilisasi bagian tubuh yang mengalami nyeri, gerakan tubuh tanpa tujuan (misalnya menendang-nendang, membolak-balikan tubuh diatas kasur), dll.Sedangkan respon fisiologis untuk nyeri bervariasi, bergantung pada sumber dan durasi nyeri.Pada awal awitan nyeri akut, respon fisiologis dapat meliputi peningkatan tekanan darah, nadi, dan pernafasan, diaphoresis, srta dilatasi pupil akibat terstimulasinya system saraf simpatis.Akan tetapi, jika nyeri berlangsung lama, dan saraf simpatis telah beradaptasi, respon fisiologis tersebut mungkin akan berkurang atau bahkan tidak ada. Karenanya, penting bagi perawat untuk mengkaji lebih dari satu respon fisiolodis sebab bisa jadi respon tersebut merupakan indicator yang buruk untuk nyeri.

PENETAPAN DIAGNOSIS

Menurut NANDA ( 2009-2011 ), diagnosis keperawatan untuk klien yang mengalami nyeri:Nyeri akutNyeri kronis

intervensiMengurangai dan membatasi faktor-faktor yang menambah nyeriMengunakan beberapa tehnik noninvasif untuk memodifikasi nyeri yang dialamiMenggunakan berbagai cara untung mengurangi nyeri yang optimal seperti memberi analgesik sesuai denagn program yang ditentukan

implementasiMengurangi dan membatasi fakto-faktor nyeriMenggunakan berbagai tehnik nonivasif untuk memodifikasi nyeri yang dialamiMengunakn cara-cara untuk mengurangi nyeri yang optimal,seperti memberikan analgesik dengan program yng ditentukanevaluasi S = DATA SUBJEKTIF Masalah yang dikemukakan dan dikeluhkan atau yang dirasakn sendiri oleh pasienO = DATA OBJEKTIF Tanda-tanda klinik dan fakta yang berhubungan diagnosa keperawatn meliputi data fisiologi dan informasi dari pemeriksaan.data informasi dari pemeriksaan.data info dapat diperoleh melalui wawancara,observasi,pemeriksaan fisik dan pemeriksaan diagnostik laboratorium.A = PENGKAJIAN Analisis data subjektif dan objektif dalammenentukan masalah pasienP =PERENCANAAN Pengembangan rencana segera atau untuk yang akan datang dari intervensi tindakan untuk dicapai status kesehatan optimal.TERIMAKASIH