kebutuhan eleminasi

31

Upload: stenly

Post on 03-Nov-2015

220 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

MATERI AJAR SMK KEPERAWATAN

TRANSCRIPT

  • ANATOMI FISIOLOGI SALURAN PENCERNAAN BAWAH :Usus Halus terdiri duodenum,jejenum,ileumUsus Besar : apendiks,sekum,kolon dan rektum.

  • Makanan yang sudah melewati usus halus bergerak karena adanya peristaltik usus dan akan berkumpul menjadi feses di usus besar.DEFEKASI adalah proses pembuangan atau pengeluaran sisa metabolisme berupa feses dan flatus yang berasal dari saluran pencernaan melalui anus

  • SEWAKTU MAKANAN MASUK KE LAMBUNG, TERJADI GERAKAN MASSA DIKOLON YANG DISEBABKAN OLEH REFLEKS GASTROKOLON. REFLEKS INI BIASANYA PALING JELAS TERLIHAT SETELAH SARAPAN DAN SERING DIIKUTI OLEH KEINGINAN KUAT UNTUK BUANG AIR BESAR, KETIKA GERAKAN MASSA DIKOLON MENDORONG ISI KOLON KE DALAM REKTUM, TERJADI PEREGANGAN REKTUM YANG MEMICU REFLEKS DEFEKASI

  • FESES terdiri dari 75 % air dan 25 % materi padat.Feses Normal berlembek namun berbentukwarna Cokelatakibat pengaruhsterkobilin dan urobilin serta aktivasi bakteri.Bau Khas karena pengaruh mikroorganismeKonsistensi

  • Usia 2. Diet3. Asupan cairan4. Fisiologis5. Pengobatan6. Gaya Hidup7. Prosedur Diagnostik8. Penyakit9. Anastesi dan Pembedahan10. Nyeri11. Kerusakan Sensorik dan Motorik12. Kehamilan13. Posisi Defekasi

  • KONSTIPASI : DIAKIBATKAN ADANYA FESES YANG KERING DAN KERAS MELALUI USUS BESARIMPAKSI FESES : MASSA FESES YANG KERAS TERABA DI LIPATAN REKTUM AKIBAT RETENSI DAN AKUMULASI FESES YANG BERKEPANJANGANDIARE : KELUARNYA FESES CAIR DAN MENINGKATNYA FREKUENSI BUANG AIR BESAR AKIBAT PERJALANAN KIMUS YANG CEPAT SEWAKTU MELEWATI USUS SEHINGGA USUS TIDAK MEMPUNYAI CUKUP WAKTU UNTU MENYERAP AIR

  • 4. FLATULENSI ADALAH RASA KEMBUNG PADA PERUT YANG DITANDAI DENGAN FLATUS YANG BERLEBIHAN DIUSUS SEHINGGA MENYEBABKAB GANGGUAN PADA FUNGSI USUS BERUPA NYERI5. HEMOROID MERUPAKAN PELEBARAN VENA DIDAERAH ANUS SEBAGAI AKIBAT PENINGKATAN TEKANAN DAERAH TERSEBUT

  • RIWAYAT KEPERAWATAN- Pola Defekasi : frekwensi,pernah berubah?- Perilaku Defekasi : Mengunakan laksatif- Deskripsi fese : Warna,Bau,Tekstur- Diet -- Cairan : jumlah dan jenis- Aktivitas- Stress- pembedahan

  • 2. PEMERIKSAAN FISIKAbdomen : inspeksi, auskultasi,perkusi,palpasiRektum dan anus; inspeksi dan palpasiFeses : amati feses klien

  • *

  • ELEMINASI URINE NORMALNYA ADALAH PENGELUARAN CAIRAN. PROSES PENGELUARAN INI SANGAT BERGANTUNG PADA FUNGSI FUNGSI ORGAN ELEMINASI URINE SEPERTI GINJAL,URETER,BLADDER DAN URETRAGINJAL MEMINDAHKAN AIR DARI DARAH DALAM BENTUK URINEURETER MENGALIRKAN URINE KE BLADDERDALAM BLADDER URINE DITAMPUNGSAMPAI PADA BATAS TERTENTU KEMUDIAN DIKELUARKAN MELALUI URETRA

  • WARNA URINE NORMAL ADALAH KUNING TERANG TANPA ENDAPANNAMUN DEMIKIAN WARNA URINE TERGANTUNG PADA INTAKE CAIRAN.BAU URINE NORMAL ADALAH BAU KHAS AMONIAK YANG MERUPAKAN HASIL PEMECAHAN UREA OLEH BAKTERI, PEMBERIAN OBAT OBATAN DAPAT MEMPENGARUHI BAU URINEJumlah urine tergantung usia,,intake cairan dan status kesehatan

  • *Eliminasi urin adalah pembuangan produk-produk yang sudah tidak terpakai di dalam darah, yang telah difiltrasi di dalam ginjal. Produk yang diekskresikan tersebut disebut sebagai urin.

    Eliminasi urin sangat tergantung pada efektifitas fungsi dari organ-organ sistem perkemihan: ginjal, ureter, kandung kemih (bladder), dan uretra.

  • Proses BerkemihPengumpulan urin di dalam bladderDewasa 150 200 mlAnak-anak 50 200 ml

    Dinding abdomen meregang

    Stimulus pd pusat berkemih di saraf sakral 2 4 di vertebrae (tulang belakang)

    Stimulus pada saraf simpatis meningkat

    Otot detrusor pada bladder berkontraksi

    Sphingter internal uretral relaksasi Impuls saraf berjalan di sepanjang spinal cord, pons, dan korteks serebralUrin masuk ke uretra seseorang sadar utk berkemih

    Org tsb memilih utk berkemih org tsb memilih utk tidak berkemih

    Sphingter eksterna relaksasi sphingter eksterna terus berkontraksi

    Urin keluar Urin tidak keluar

    *

  • *Kondisi Patologis (kondisi penyakit)b. Tahap Tumbuh Kembang- Bayi dan anak-anak tidak dapat mengontrol berkemih dengan maksimal dan sering mengalami enuresis (mengompol)

    - Lansia sering mengalami nocturia (berkemih dengan jumlah banyak pada malam hari)

  • *C. Faktor sosial budaya- Kondisi toilet- Privacy- Kebiasaan- Posisi tubuh saat berkemih

    D. Faktor psikologis- Stress emosional- Cemas/ takut

  • *e. Tonus ototKelemahan pada otot-otot abdomino pelvic dapat mengganggu kontraksi bladder dan mengganggu kontrol terhadap sphingter uretra eksterna.f. Obat-obatan (medikasi)- Menghambat reabsorpsi air dan elektrolit tertentu urin output meningkat (diuresis)- Mengakibatkan retensi urin- Mempengaruhi warna urin

  • *g. Keseimbangan cairan tubuh Dipengaruhi oleh : - Intake makanan dan minuman- Pengeluaran urin yang berlebihan (> 2500 ml/24 jam) disebut dengan polyuria)- Makanan/ minuman yang mengandung kaffein dapat meningkatkan produksi urin.

  • *a. Retensi urinPenumpukan urin di dalam kandung kemih yang disebabkan oleh ketidakmampuan kandung kemih untuk mengosongkan urin.

    Peran perawat: - Melakukan abdominal assessment untuk mengkaji adanya distensi bladder.- Memantau urin output

    Prosedur terkait: Pemasangan kateter

  • *b. Lower Urinary Tract Infections/ Infeksi Saluran Kemih (ISK) ISK Lebih banyak terjadi pada wanita daripada pria.Penyebab ISK : - pemasangan kateter - kurangnya kebersihan genitalia - iritasi lokal

    Tanda dan gejala: Bakteriuria, dysuria, hematuriaProsedur terkait : Perineal Hygiene.

  • *c. Inkontinensia Urin/ Urinary IncontinenceMerupakan ketidakmampuan untuk mengontrol pengeluaran urin. Dapat bersifat sementara ataupun permanen.D. ENURESIS : peristiwa berkemih yang tidaj disadari pada anak yang usianya melampaui batas usia normal kontrol kandung kemihE. DISURIA : rasa nyeri dan kesulitan saat berkemihF. POLYURIA : Produksi urin melebihi normal

  • PENGKAJIAN RIWAYAT KEPERAWATANPOLA BERKEMIHFREKWENSI BERKEMIVOLUME BERKEMIHASUPAN DAN HALUARAN CAIRAN

  • ABDOMEN : KAJI ADANYA PEMBESARAN, DISTENSI KANDUNG KEMIH,NYERI TEKAN PADA KANDUNG KEMIHGENITALIA ; KAJI KEBERSIHAN GENITALIAURINE ; KAJI KARAKTERISTIK URINE KLIEN.

  • *Memantau karakter urin: jumalh, warna, dan bau.Memantau frekuensi berkemih.Mengukur intake dan output cairan klien.Inspeksi kondisi kulit disekitar perineum.Abdominal assessmentPerineal Hygiene.Pemasangan kateter.