kebutuhan air untuk budidaya ikan

8
Modul Kebutuhan Air Untuk Kolam 1 MODUL KEBUTUHAN AIR UNTUK BUDIDAYA IKAN  A. Tu ju an.  1. Peserta dapat memperoleh gambaran b ahwa air irigasi bermanfaat untuk banyak kegiatan selain pertanian 2. Peserta dapa t mendapatka n wawasan tentang bud idaya ikan air tawar se rta dapat menentukan jenis budidaya ikan yang sesuai potensi di wilayahnya. B. Sasaran 1. Anggota (petani) dan Pengurus P3A 2. Tokoh masyarakat C. Lama penyampaian  Pelatihan dilakukan didalam kelas dengan waktu kurang lebih 2 jam, dan jika peserta menghendaki dapat dilakukan tambahan waktu untuk melakukan praktek dilapangan. D. Cara penyampaian  Didalam Kelas Penyampaian informasi dapat diberikan secara tatap muka di kelas untuk membahas tentang kebutuhan air untuk kolam dan jenis-jenis kolam ikan Diluar kelas Praktek melakukan observasi lapang untuk selanjutnya mendiskusikan sistem budidaya ikan yang paling potensial diwilayah yang bersangkutan. E. Proses pembelajaran  Pelatih menyampaikan seluruh informasi kepada peserta tentang budidaya ikan air tawar Pelatih memandu peserta untuk berdiskusi tentang budidaya ikan.

Upload: kris-ekwanda

Post on 17-Oct-2015

407 views

Category:

Documents


59 download

TRANSCRIPT

  • Modul Kebutuhan Air Untuk Kolam

    1

    MODUL KEBUTUHAN AIR UNTUK BUDIDAYA IKAN

    A. Tujuan.

    1. Peserta dapat memperoleh gambaran bahwa air irigasi bermanfaat untuk banyak

    kegiatan selain pertanian

    2. Peserta dapat mendapatkan wawasan tentang budidaya ikan air tawar serta dapat

    menentukan jenis budidaya ikan yang sesuai potensi di wilayahnya.

    B. Sasaran

    1. Anggota (petani) dan Pengurus P3A

    2. Tokoh masyarakat

    C. Lama penyampaian

    Pelatihan dilakukan didalam kelas dengan waktu kurang lebih 2 jam, dan jika peserta

    menghendaki dapat dilakukan tambahan waktu untuk melakukan praktek dilapangan.

    D. Cara penyampaian

    Didalam Kelas

    Penyampaian informasi dapat diberikan secara tatap muka di kelas untuk membahas

    tentang kebutuhan air untuk kolam dan jenis-jenis kolam ikan

    Diluar kelas

    Praktek melakukan observasi lapang untuk selanjutnya mendiskusikan sistem budidaya

    ikan yang paling potensial diwilayah yang bersangkutan.

    E. Proses pembelajaran

    Pelatih menyampaikan seluruh informasi kepada peserta tentang budidaya ikan air

    tawar

    Pelatih memandu peserta untuk berdiskusi tentang budidaya ikan.

  • Modul Kebutuhan Air Untuk Kolam

    F. Isi Pembelajaran.

    I. Jenis Kolam Air Tawar

    Terdapat 4(empat) jenis budidaya ikan air tawar yang banyak dilakukan petani ikan,

    yaitu :

    (1) . Budidaya ikan di kolam biasa,

    (2) . Budidaya ikan di kolam air deras,

    (3) . Budidaya ikan secara terpadu, dan

    (4) . Budidaya ikan di karamba.

    Pada umumnya budidaya ikan dikolam biasa dan dari air deras yang banyak dilakukan oleh

    petani ikan, karena secara nyata telah memberi kontribusi ikan yang cukup nyata.

    Perbedaan pokok kedua jenis budidaya tersebut ialah :

    2

    (i) ukuran unit lahan budidaya, (ii) padat penebaran, dan (iii) kebutuhan airnya

    Secara umum disebutkan bahwa budidaya kolam biasa memerlukan unit lahan yang relatif

    luas, kepadataan penebarannya rendah, debit air kecil, dan mempunyai pilihan jenis ikan

    lebih banyak. Sedangkan secara umum untuk budidaya kolam air deras berbeda atau

    berlawanan dengan kolam biasa.

    Karena ketersediaan air dalam jumlah dan kualitas yang cukup menjadi syarat utama

    dalam usaha kolam ikan, maka penentuan kebutuhan air ikan sangat ditentukan oleh :

    (i) Tipe kolam,

    (ii) Potensi pengembangan budidaya kolam, dan

    (iii) Permasalahan yang mungkin timbul serta penanggulangannya

    Potensi ikan masih sangat terbuka untuk dikembangkan, terutama bila dilihat bahwa pada

    umumnya daerah di Indonesia cukup tersedia air. Jenis ikan yang dapat dibudidayakan

    adalah : ikan mas, tawes, gurami, nila, tombro, greskap, nirah, nilem, tambakan, sepat siam,

    lele, jambal, belut, udang galah, sidat, mola, kowan rumput, katak, bawal, dll.

  • Modul Kebutuhan Air Untuk Kolam

    1. Budidaya ikan kolam biasa

    Dilihat dari teknik pemanfaatan sumber air, pada umumnya terdapat 2 (dua) tipe

    kolam ikan, yaitu :

    a. Tipe bendungan, yaitu air dibendung secara total untuk membuat kolam dengan

    resiko kesulitan untuk mengatur air (Gambar 1),

    Gambar 1. Kolam tipe bendungan

    b. Kolam tipe pelimpasan, di bedakan menjadi:

    Kolam dengan pelimpasan secara seri, yaitu air dari kolam yang satu masuk ke

    kolam berikutnya yang biasanya dilakukan untuk sumber air terbatas dengan

    model tanpa saluran pemasukan (Gambar 2) dan dengan saluran

    pemasukan (Gambar 3).

    Kolam dengan pelimpasan secara paralel, yaitu setiap kolam mendapat air

    langsung dari saluran pemasukan dan kelebihan air dibuang melalui saluran

    pembuangan yang biasanya cocok untuk sumber air yang mencukupi. Model ini

    dapat dibentuk dengan satu seri kolam untuk satu saluran pemasukan dan satu

    salurari pembuang (Gambar 4), serta dua sen kolam untuk dua saluran

    pemasukan dan satu saluran pembuangan (Gambar 5).

    3

  • Modul Kebutuhan Air Untuk Kolam

    Gambar 2. Kolam pelimpasan tipe seri tanpa saluran pemasukan

    Gambar 3 . Kolam pelimpasan tipe seri dengan saluran pemasukan

    4

  • Modul Kebutuhan Air Untuk Kolam

    Gambar 4. Kolam pelimpasan sistem paralel dengan satu kolam

    Gambar 5 . Kolam pelimpasan sistem paralel dengan dua seri kolam

    5

  • Modul Kebutuhan Air Untuk Kolam

    2. Budidaya ikan kolam air deras.

    Bentuk kolam dapat berbentuk segi empat (Gambar 6) atau segi tiga (Gambar 7).

    Karena pada umumnya yang banyak dipelihara adalah ikan mas unggul, maka lokasi kolam

    sebaiknya < 800 m di atas permukaan laut. Untuk kolam segi empat, biasanya kolam

    dibangun secara paralel dengan ukuran kl. 50 m.2. Sedangkan kolam segi tiga akibat

    konstruksinya, maka akan tcrjadi perputaran arus yang menguntungkan bagi ikan untuk

    memakan pakannya. Ukuran kolam segi tiga pada umumnya 50-100 m2.

    1. Pintu Pemasukan air 2. Pintu Pengeluaran air

    pertama 3. Pintu pengeluaran air

    kedua 4. Pintu pengeluaran air

    ketiga 5. Saluran pengurasan /

    pembuangan

    Gambar 6. Kolam air deras bentuk segi empat

    6

  • Modul Kebutuhan Air Untuk Kolam

    Gambar 7. Kolam air deras bentuk segi tiga

    II. PENENTUAN KEBUTUHAN AIR

    1. Kolam biasa

    Pengisian kolam yang sudah selesai dibuat, sebaiknya tidak lebih dari 10 hari, yang

    terbaik adalah 2-4 hari. Kolam dengan luas 1,0 ha dengan kedalaman rata-rata 1,0 meter

    akan membutuhkan air 10.000 m3. Apabila pengisian air harus selesai 2-4 hari, maka

    kebutuhan air pengisian adalah 60-30 It/dt Kemudian untuk mengganti air yang hilang

    dibutuhkan aliran air secara terus menerus sebesar 10-15 It/dt/ha. Bila unit kolamnya lebih

    besar, maka kebutuhan air baik untuk pengisian dan penggantian air yang hilang akan

    bertambah besar pula.

    2. Kolam air deras

    Kebutuhan air yang dibutuhkan adalah mengisi kolam sekaligus mempertahankan

    muka air di kolam. Disebabkan kepadatan ikan yang tinggi yaitu kl. 20 kg ikan/m3 air, maka

    7

  • Modul Kebutuhan Air Untuk Kolam

    8

    diperlukan aliran air yang cepat yaitu dengan debit kl. 100 lt/dt/100 m2 kolam atau paling

    tidak air harus sudah terganti semua dalam waktu 10 menit.

    III. PERMASALAHAN

    Permasalahan yang umum dijumpai dalam budidaya ikan di kolam ialah :

    1. Air keruh yang menyebabkan insang ikan terselaputi lumpur sehingga sulit

    bernafas dan mati,

    2. Kekurangan oksigen yang biasanya terjadi pada waktu pagi hari atau cuaca

    mendung,

    3. Adanya hama ikan yang berupa ikan buas, ular, lingsang, dll.

    4. Penyakit ikan yang biasanya timbul akibat kolam yang kondisi airnya jelek,

    misalnya keruh, dan

    5. Pencemaran lingkungan, misalnya air tercemari pestisida, kandungan logam

    berat limbah industri, limbah rumah tangga, dll.

    B. SasaranDidalam KelasDiluar kelas

    I. Jenis Kolam Air TawarII. PENENTUAN KEBUTUHAN AIR III. PERMASALAHAN