kebutuhan air untuk budidaya ikan
TRANSCRIPT
-
Modul Kebutuhan Air Untuk Kolam
1
MODUL KEBUTUHAN AIR UNTUK BUDIDAYA IKAN
A. Tujuan.
1. Peserta dapat memperoleh gambaran bahwa air irigasi bermanfaat untuk banyak
kegiatan selain pertanian
2. Peserta dapat mendapatkan wawasan tentang budidaya ikan air tawar serta dapat
menentukan jenis budidaya ikan yang sesuai potensi di wilayahnya.
B. Sasaran
1. Anggota (petani) dan Pengurus P3A
2. Tokoh masyarakat
C. Lama penyampaian
Pelatihan dilakukan didalam kelas dengan waktu kurang lebih 2 jam, dan jika peserta
menghendaki dapat dilakukan tambahan waktu untuk melakukan praktek dilapangan.
D. Cara penyampaian
Didalam Kelas
Penyampaian informasi dapat diberikan secara tatap muka di kelas untuk membahas
tentang kebutuhan air untuk kolam dan jenis-jenis kolam ikan
Diluar kelas
Praktek melakukan observasi lapang untuk selanjutnya mendiskusikan sistem budidaya
ikan yang paling potensial diwilayah yang bersangkutan.
E. Proses pembelajaran
Pelatih menyampaikan seluruh informasi kepada peserta tentang budidaya ikan air
tawar
Pelatih memandu peserta untuk berdiskusi tentang budidaya ikan.
-
Modul Kebutuhan Air Untuk Kolam
F. Isi Pembelajaran.
I. Jenis Kolam Air Tawar
Terdapat 4(empat) jenis budidaya ikan air tawar yang banyak dilakukan petani ikan,
yaitu :
(1) . Budidaya ikan di kolam biasa,
(2) . Budidaya ikan di kolam air deras,
(3) . Budidaya ikan secara terpadu, dan
(4) . Budidaya ikan di karamba.
Pada umumnya budidaya ikan dikolam biasa dan dari air deras yang banyak dilakukan oleh
petani ikan, karena secara nyata telah memberi kontribusi ikan yang cukup nyata.
Perbedaan pokok kedua jenis budidaya tersebut ialah :
2
(i) ukuran unit lahan budidaya, (ii) padat penebaran, dan (iii) kebutuhan airnya
Secara umum disebutkan bahwa budidaya kolam biasa memerlukan unit lahan yang relatif
luas, kepadataan penebarannya rendah, debit air kecil, dan mempunyai pilihan jenis ikan
lebih banyak. Sedangkan secara umum untuk budidaya kolam air deras berbeda atau
berlawanan dengan kolam biasa.
Karena ketersediaan air dalam jumlah dan kualitas yang cukup menjadi syarat utama
dalam usaha kolam ikan, maka penentuan kebutuhan air ikan sangat ditentukan oleh :
(i) Tipe kolam,
(ii) Potensi pengembangan budidaya kolam, dan
(iii) Permasalahan yang mungkin timbul serta penanggulangannya
Potensi ikan masih sangat terbuka untuk dikembangkan, terutama bila dilihat bahwa pada
umumnya daerah di Indonesia cukup tersedia air. Jenis ikan yang dapat dibudidayakan
adalah : ikan mas, tawes, gurami, nila, tombro, greskap, nirah, nilem, tambakan, sepat siam,
lele, jambal, belut, udang galah, sidat, mola, kowan rumput, katak, bawal, dll.
-
Modul Kebutuhan Air Untuk Kolam
1. Budidaya ikan kolam biasa
Dilihat dari teknik pemanfaatan sumber air, pada umumnya terdapat 2 (dua) tipe
kolam ikan, yaitu :
a. Tipe bendungan, yaitu air dibendung secara total untuk membuat kolam dengan
resiko kesulitan untuk mengatur air (Gambar 1),
Gambar 1. Kolam tipe bendungan
b. Kolam tipe pelimpasan, di bedakan menjadi:
Kolam dengan pelimpasan secara seri, yaitu air dari kolam yang satu masuk ke
kolam berikutnya yang biasanya dilakukan untuk sumber air terbatas dengan
model tanpa saluran pemasukan (Gambar 2) dan dengan saluran
pemasukan (Gambar 3).
Kolam dengan pelimpasan secara paralel, yaitu setiap kolam mendapat air
langsung dari saluran pemasukan dan kelebihan air dibuang melalui saluran
pembuangan yang biasanya cocok untuk sumber air yang mencukupi. Model ini
dapat dibentuk dengan satu seri kolam untuk satu saluran pemasukan dan satu
salurari pembuang (Gambar 4), serta dua sen kolam untuk dua saluran
pemasukan dan satu saluran pembuangan (Gambar 5).
3
-
Modul Kebutuhan Air Untuk Kolam
Gambar 2. Kolam pelimpasan tipe seri tanpa saluran pemasukan
Gambar 3 . Kolam pelimpasan tipe seri dengan saluran pemasukan
4
-
Modul Kebutuhan Air Untuk Kolam
Gambar 4. Kolam pelimpasan sistem paralel dengan satu kolam
Gambar 5 . Kolam pelimpasan sistem paralel dengan dua seri kolam
5
-
Modul Kebutuhan Air Untuk Kolam
2. Budidaya ikan kolam air deras.
Bentuk kolam dapat berbentuk segi empat (Gambar 6) atau segi tiga (Gambar 7).
Karena pada umumnya yang banyak dipelihara adalah ikan mas unggul, maka lokasi kolam
sebaiknya < 800 m di atas permukaan laut. Untuk kolam segi empat, biasanya kolam
dibangun secara paralel dengan ukuran kl. 50 m.2. Sedangkan kolam segi tiga akibat
konstruksinya, maka akan tcrjadi perputaran arus yang menguntungkan bagi ikan untuk
memakan pakannya. Ukuran kolam segi tiga pada umumnya 50-100 m2.
1. Pintu Pemasukan air 2. Pintu Pengeluaran air
pertama 3. Pintu pengeluaran air
kedua 4. Pintu pengeluaran air
ketiga 5. Saluran pengurasan /
pembuangan
Gambar 6. Kolam air deras bentuk segi empat
6
-
Modul Kebutuhan Air Untuk Kolam
Gambar 7. Kolam air deras bentuk segi tiga
II. PENENTUAN KEBUTUHAN AIR
1. Kolam biasa
Pengisian kolam yang sudah selesai dibuat, sebaiknya tidak lebih dari 10 hari, yang
terbaik adalah 2-4 hari. Kolam dengan luas 1,0 ha dengan kedalaman rata-rata 1,0 meter
akan membutuhkan air 10.000 m3. Apabila pengisian air harus selesai 2-4 hari, maka
kebutuhan air pengisian adalah 60-30 It/dt Kemudian untuk mengganti air yang hilang
dibutuhkan aliran air secara terus menerus sebesar 10-15 It/dt/ha. Bila unit kolamnya lebih
besar, maka kebutuhan air baik untuk pengisian dan penggantian air yang hilang akan
bertambah besar pula.
2. Kolam air deras
Kebutuhan air yang dibutuhkan adalah mengisi kolam sekaligus mempertahankan
muka air di kolam. Disebabkan kepadatan ikan yang tinggi yaitu kl. 20 kg ikan/m3 air, maka
7
-
Modul Kebutuhan Air Untuk Kolam
8
diperlukan aliran air yang cepat yaitu dengan debit kl. 100 lt/dt/100 m2 kolam atau paling
tidak air harus sudah terganti semua dalam waktu 10 menit.
III. PERMASALAHAN
Permasalahan yang umum dijumpai dalam budidaya ikan di kolam ialah :
1. Air keruh yang menyebabkan insang ikan terselaputi lumpur sehingga sulit
bernafas dan mati,
2. Kekurangan oksigen yang biasanya terjadi pada waktu pagi hari atau cuaca
mendung,
3. Adanya hama ikan yang berupa ikan buas, ular, lingsang, dll.
4. Penyakit ikan yang biasanya timbul akibat kolam yang kondisi airnya jelek,
misalnya keruh, dan
5. Pencemaran lingkungan, misalnya air tercemari pestisida, kandungan logam
berat limbah industri, limbah rumah tangga, dll.
B. SasaranDidalam KelasDiluar kelas
I. Jenis Kolam Air TawarII. PENENTUAN KEBUTUHAN AIR III. PERMASALAHAN