kebijakn surv kes anak-konsorsium

28
Disampaikan dr. Nancy Dian Anggraeni, M.Epid Pertemuan Dukungan Konsorsium Perguruan Tinggi Direktorat Bina Kesehatan Anak

Upload: hendrik

Post on 18-Dec-2015

248 views

Category:

Documents


16 download

DESCRIPTION

kebijakan kes anak

TRANSCRIPT

  • Disampaikan dr. Nancy Dian Anggraeni, M.EpidPertemuan Dukungan Konsorsium Perguruan TinggiDirektorat Bina Kesehatan Anak

  • Kerangka PenyajianPendahuluanKebijakan Surveilans Kesehatan BalitaKohort Kesehatan Bayi dan Anak BalitaKesimpulan

  • Pendahuluan

  • CAPAIAN RPJMN 2010-2014Keterangan : *) SDKI **) SP, *** Riskesdas 2013*

    NOINDIKATORSTATUS AWAL (2009)CAPAIANTARGET 2014STATUS2011201220131Umur harapan hidup waktu lahir (tahun)70,771,171,1n.a72,02Angka kematian ibu melahirkan per 100.000 kelahiran hidup228*n.a359*n.a1183Persentase ibu bersalin yang ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih84,386,3888,6486,9***904Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup343432 n.a245Prevalensi kekurangan gizi (gizi kurang dan gizi buruk) pada anak balita18,4n.an.a19,6***

  • Fokus Utama Pada Penyebab Kematian NeonatusRiskesdes, 2007

  • Penyebab kematian bayi 0-11 bulanPenyebab kematian bayi 0-59 bulanSumber : Riskesdas 2007Pneumonia, 12.7 %Diare, 15 %Masalah Neonatal46,2 %Meningtis, 4.5 %Kelainan Kongenital, 5.7 %Tidak diketahui penyebabnya, 3.7 % Tetanus, 1.7 %Masalah Neonatal36 %Diare, 17.2 %Pneumonia, 13.2 %Kelainan Kongenital4.9 %Tidak diketahui penyebabnya, 5.5 % Meningtis, 5.1 %Tetanus, 1.5 %Masalah neonatal : Asfiksia BBLR Infeksi, dll

    Chart1

    3.7

    4.5

    5.7

    12.7

    15

    1.7

    46.2

    Sales

    Sheet1

    Sales

    1st Qtr3.7

    2nd Qtr4.5

    3rd Qtr5.7

    4th Qtr12.7

    15

    1.7

    46.2

    Chart1

    5.5

    5.1

    4.9

    13.2

    17.2

    36

    1.5

    Sales

    Sheet1

    Sales

    tdk diket5.5

    meningitis5.1

    kln kongenital4.9

    pneumonia13.2

    diare17.2

    masalah neonatal36

    tetanus1.5

  • Trend Cakupan Pelayanan Kesehatan Balita 2007-2013 vs Kematian Balita menurut Sebab

    www.healthmetricsandevaluation.orgData laporan rutin 2007-2013

  • Capaian Indikator Tahun 2010 s/ 2013*

    Chart1

    84.0190.5191.8795.13

    71.0584.1887.2285.41

    38.0239.4646.1250.41

    84.0485.2188.0791.53

    78.1180.9670.2670.16

    60.5574.9179.5661.53

    55.8761.1776.0681.69

    41.4151.1267.476.26

    2010

    2011

    2012

    2013

    Sheet1

    Tahun2010201120122013Yankes AnBalPenjarkes SD/MIPuskesmas PKPRPuskesmas KtA

    Kunjungan Neonatus 184.0190.5191.8795.13

    Kunjungan Neonatus Lengkap71.0584.1887.2285.41

    Neonatus Komplikasi38.0239.4646.1250.41

    Yankes Bayi84.0485.2188.0791.53

    Yankes AnBal78.1180.9670.2670.16

    Penjarkes SD/MI60.5574.9179.5661.53

    Puskesmas PKPR55.8761.1776.0681.69

    Puskesmas KtA41.4151.1267.476.26

    Kunjungan Neonatus 184.0190.5191.87

    Kunjungan Neonatus Lengkap71.0584.1887.22

    Neonatus Komplikasi38.0239.4646.12

    Yankes Bayi84.0485.2188.07

    Yankes AnBal78.1180.9670.26

    Penjarkes SD/MI60.5574.9179.56

    Puskesmas PKPR55.8761.1776.06

    Puskesmas KtA41.4151.1267.4

    To resize chart data range, drag lower right corner of range.

  • Intervensi kesehatan & gizi untuk kelangsungan hidup & pencegahan kecacatan : Fe, asam folat, Zinc, vit K1 injKesehatan Reproduksi

    Yankes remajaPendidikan perilaku kesehatan & gizi, pencegahan anemia pada anak usia sekolah & remajaPemantauan pertumbuhan & perkembangan, Vit A & tata laksana balita sakitIntervensi kesehatan & gizi:IMD & ASI EksklusifUpaya peningkatan kelangsungan hidup bayi baru lahir, bayi dan anak balitaUpaya peningkatan kualitas hidup bayi baru lahir, bayi, anak balita, anak usia sekolah, remajaUpaya peningkatan perlindungan kesehatan anak

    Continuum of care pathways

    Continuum of care across the life cycle

    *

  • FINANCINGINDICATOR: Inputs Outputs OutcomesKEY OF MANAGEMENTIndonesian Health System

    6 BUILDING BLOCKSOVERALL GOALS/OUTCOMES(Surveilans menghasilkan informasi)Informasi masih tersebar, belum dimanfaatkan optimal

  • Keputusan Menteri KesehatanNomor : 1116/Menkes/SK/VIII/2003PEDOMAN PENYELENGGARAANSISTEM SURVEILANS EPIDEMIOLOGI KESEHATANSurveilans epidemiologi adalah kegiatan analisis secara sistematis dan terus menerus terhadap penyakit atau masalah-masalah kesehatan dan kondisi yang mempengaruhi terjadinya peningkatan dan penularan penyakit atau masalah-masalah kesehatan tersebut, agar dapat melakukan tindakan penanggulangan secara efektif dan efisien melalui proses pengumpulan data, pengolahan dan penyebaran informasi epidemiologi kepada penyelenggara program kesehatan.Sistem surveilans epidemiologi merupakan tatanan prosedur penyelenggaraan surveilans epidemiologi yang terintegrasi antara unit-unit penyelenggara surveilans dengan laboratorium, sumber-sumber data, pusat penelitian, pusat kajian dan penyelenggara program kesehatan, meliputi tata hubungan surveilans epidemiologi antar wilayah Kabupaten/Kota, Propinsi dan Pusat Sistem Surveilans Epidemiologi Kesehatan merupakan subsistem dari Sistem Informasi Kesehatan Nasional (SIKNAS), yang mempunyai fungsi strategis sebagai intelijen penyakit dan masalah-masalah kesehatan yang mampu berkontribusi dalam penyediaan data dan informasi epidemiologi untuk mewujudkan Indonesia Sehat dalam rangka ketahanan nasional. Peraturan Menteri Kesehatan no 25 tahun 2014, Upaya Kesehatan Anak, pasal 42 & 43 ttg Surveilans Kesehatan Anak

  • PERATURAN BERSAMA MENTERI DALAM NEGERI DAN MENTERI KESEHATAN TENTANG PELAPORAN KEMATIAN DAN PENYEBAB KEMATIAN

  • Kebijakan Surveilans Kesehatan Balita

  • Konsep Umum SurveilansKeterkaitan dengan Sistem Kesehatan Nasional

    Upaya KesehatanSumber Daya Manusia KesehatanSediaan farmasi, alat kesehatan dan makanan7. Pemberdayaan masyarakat

    4. Informasi6. Penelitian dan pengembangan kesehatan

    4. Manajemen dan regulasi kesehatan5. Pembiayaan kesehatanTrenDistribusi: orang, tempat,waktuPrevalens/insidensdllCakupan programVital statistikHasil laboratoriumSurvei rutin

  • Konsep Umum Pemantauan Upaya Kesehatan BalitaSurveilans Kelainan Bawaan di 13 RS, 9 propinsiKelengkapan laporanKetepatan laporanAdanya umpan balik

  • Alur Pikir : Outcome Surveilans Kesehatan BalitaKelangsungan Hidup AnakKualitas Hidup AnakKematian pada Anak (mortalitas)Penyakit pada Anak (Morbiditas)Analisis & InterpretasiPeningkatan Kinerja ProgramKetersediaan Layanan,Keterjangkauan Layanan,Kualitas Layanan Intervensi TerarahSurveilans Kesehatan Anak Kewaspadaan/Deteksi dini

  • Tujuan Pedoman Surveilans Kesehatan Balita

    Tujuan UmumTerselenggaranya sistem surveilan kesehatan anak khususnya balita yang dapat memberikan informasi berkala tentang kejadian dan penyebab morbiditas dan mortalitas balita.

    Tujuan Khusus Tersedianya data kesakitan dan kematian balitaTerlaksananya pengolahan data morbiditas dan mortalitas balita, analisis dan interpretasi, penyebaran informasi dan umpan balik secara rutin Tersedianya rekomendasi dan rencana aksi penanggulangan terhadap permasalahan yang ditemukanTerdeteksinya permasalahan kesehatan balita secara dini

  • RUANG LINGKUPMelakukan pengumpulan, dan pengolahan data kematian, penyebab kematian dan peyakit tertentu pada neonatus, bayi dan anak balita Melakukan analisis, interpretasi data terintegrasi dari hasil data kesakitan dan kematian bayi dan balita serta PWS Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA), Gizi, Imunisasi dan data terkait lainnyaMelakukan penyebaran informasi serta umpan balik kepada unit terkait sehingga dapat melakukan tindakan (respon cepat/terencana) yang efektif dan efisien terhadap permasalahan yang ditemukanMelakukan pemantauan penyelenggaraan surveilans kesehatan balita berdasarkan indikator kinerja surveilans

  • Sasaran Surveilans Kesehatan Balita

    Langsung: Pengelola program kesehatan anak di Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

    Tidak langsungPengelola program kesehatan anak di Dinas Kesehatan ProvinsiPengelola program lain yang terkait kesehatan anak di Dinas Kesehatan kabupaten/kota/provinsi

  • Kebijakan Operasional Penyelenggaraan Surveilans Kesehatan Balita Surveilans kesehatan balita bagian program kesehatan anak wajib dilaksanakan rutin oleh petugas kesehatan mulai di tingkat kabupaten dan kota, provinsi serta pusatSurveilans kesehatan balita merupakan bagian dari monitoring dan evaluasi program kesehatan anak, terhadap morbiditas dan mortalitas balita.Analisis surveilans kesehatan balita analisis integrasi data surveilans informasi lebih komprehensif.Kohort Bayi dan Anak Balita salah satu sumber data surveilans kesehatan balita.Pendanaan anggaran kabupaten dan kota, provinsi, pusat, serta sumber dana lainnya.Persyaratan standar minimal pelayanan bidang kesehatan upaya peningkatan kelangsungan dan kualitas hidup bayi dan anak balita.Penyelenggaraan surveilans kesehatan balita pendekatan sumber data berbasis pelayanan kesehatan.

  • Peran Tiap Unit Administrasi Dalam Surveilans Kesehatan Balita

    NoPeranPusatProvinsiKab/KotaRSPKM1Melakukan bimbingan teknis, evaluasi dan umpan balik vvv2Menganalisis dan interpretasi data surveilans kesehatan balita. vvv3Melakukan intervensi kesehatan bila diperlukan sesuai hasil analisis vvvvv4Melakukan koordinasi lintas program dan lintas sektor vvvvv5Menganalisis data kesehatan anak di RSv6Memberikan laporan data kesehatan anak ke Dinkes/PKMv7Mendapatkan data surveilans / data indikator program kesehatan anakv8Menganalisis data sederhanav9Memonitor data kohort bayi dan anak balita serta melakukan intervensi tertentu sesuai kewenangan v

  • Kohort Kesehatan Bayi dan Anak Balita

  • PWS KIASE Mendagri No. 440/1300/PUOD tgl 10 April 1990PP No. 34 th 2004 ttg Otda, PWS KIA sbg bahan masukan Musrenbang desa dan Kab./Kota.

  • Kohort Kesehatan Anak (Bayi & Anak Balita)Merupakan instrumen di tingkat fasyankes :Memantau kesehatan individu surveilans kesehatan bayi dan anak balita kewaspadaan kesehatan individuMemantau kinerja pelayanan kesehatan wilayah PWS kewaspadaan wilayahMengetahui status kesehatan suatu wilayah lap kematian dan kesakitan bayi dan anak balita kewaspadaan wilayahMenyamakan data sasaran bayi antar program terkaitMenginterasikan semua pelayanan kesehatan bayi dan anak balita oleh program terkait

  • Pada Umumnya PWS-KIA hanya melakukan kegiatan*

    PENDATAAN DAN PENCATATAN CAKUPAN PROGRAM

    SIMPAN DI ARSIP (LEMARI)

    *

    PENDATAAN DAN PENCATATAN CAKUPAN PROGRAM

    PEMBUATAN GRAFIK PWS

    TEMPEL DI PAPAN RUANG RAPAT

    SIMPAN DI ARSIP (LEMARI)

    *

    *

    PENDATAAN DAN PENCATATAN CAKUPAN PROGRAM

    PEMBUATAN GRAFIK PWS

    HASIL PENDATAAN DI-ANALISIS

    TEMPEL DI PAPAN RUANG RAPAT

    SIMPAN DI ARSIP (LEMARI)

    *

    *

    PENDATAAN DAN PENCATATAN CAKUPAN PROGRAM

    PEMBUATAN GRAFIK PWS

    HASIL PENDATAAN DI-ANALISIS

    DI DISKUSIKAN PADA PERTEMUAN BULANAN

    RENCANA AKSI DAN TINDAK LANJUT

  • KesimpulanMeningkatkan kualitas kesehatan anak dan meningkatkan kelangsungan hidup anak, dilakukan pemantauan terhadap upaya pelayanan kesehatan anak pemantauan thd indikator input, output pelayanan, indikator outcome, indikator impact surveilans kesehatan balita dan monev kesehatan anak

    Amanat Tri Dharma Perguruan Tinggi mendukung dalam proses penyusunan dan penerapan kebijakan meningkatkan upaya kesehatan anak peningkatan derajat kesehatan anak

  • E-mail : [email protected]

    Telepon : 021 5273422

    Fax : 021 - 5214891

    **Berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2007, hampir separuh penyebab kematian bayi (0-11 bulan) disebabkan oleh masalah neonatal (asfiksia, BBLR, infeksi, dll). Tidak jauh berbeda dengan penyebab kematian bayi, masalah neonatal, diare dan pneumonia masih menjadi penyebab utama kematian pada balita.

    Untuk itu, penanganan masalah neonatal ini perlu mendapat prioritas disamping penyebab terbesar kematian lainnya (diare dan pneumonia

    *Pendekatan yg digunakan adalah Continuum of Care:

    Life cycle: kesehatan anak memiliki intervensi di seluruh siklus kehidupan sejak bayi baru lahir, anak balita, anak usia sekolah hingga remaja

    Pathways: bagaimana program kesehatan anak dengan struktur baru dibawah GiKIA bisa merambah rumah sakit, karena dulu dengan struktur dibawah Binkesmas program kesehatan anak berkecimpung di puskesmas dan jajarannya

    Untuk itu memerlukan sinergi lintas program, utamanya BUK dasar dan BUK rujukan

    ************