kebijakan, strategi dan langkah operasional program kependudukan dan kb tahun 2011

32
KEBIJAKAN, STRATEGI DAN LANGKAH OPERASIONAL PROGRAM KEPENDUDUKAN DAN KB TAHUN 2011 RAPAT KERJA DAERAH (RAKERDA) PEMBANGUNAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA PROVINSI LAMPUNG Bandar Lampung, 14 Februari 2011

Upload: kendra

Post on 18-Mar-2016

128 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

KEBIJAKAN, STRATEGI DAN LANGKAH OPERASIONAL PROGRAM KEPENDUDUKAN DAN KB TAHUN 2011. RAPAT KERJA DAERAH (RAKERDA) PEMBANGUNAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA PROVINSI LAMPUNG Bandar Lampung, 14 Februari 2011. PENDAHULUAN. - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

KEBIJAKAN, STRATEGI DAN LANGKAH OPERASIONAL PROGRAM KEPENDUDUKAN

DAN KB TAHUN 2011

RAPAT KERJA DAERAH (RAKERDA)PEMBANGUNAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA

BERENCANA PROVINSI LAMPUNG

Bandar Lampung, 14 Februari 2011

PENDAHULUANPembangunan Kependudukan dan KB tahun 2010-2014

merupakan salah satu program strategis dalam penyiapan SDM berkualitas, berdaya saing dan berkarakter.

Hasil Sensus Penduduk tahun 2010 mengindikasikan pertambahan dan pertumbuhan penduduk meskipun tidak melebihi proyeksi, maka perlu upaya kegiatan dan strategi yang lebih inovatif.

Berdasarkan UU No.52/2009 dan PerPres No.62/2010, tupoksi BKKBN berubah.

KONDISI SAAT INI

Jumlah Penduduk (SP 2010)

Lampung : 7.596.115

,000

Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP)

Jumlah Kepala Keluarga Menurut Jenis Kelamin, Status Pekerjaan, dan Status Perkawinan

2001

,000

Pendataan Keluarga 2010

Jumlah Kepala Keluarga Menurut Status Pendidikan

Pendataan Keluarga 2010

Prosentase PUS menurut Kelompok Umur

Pendataan Keluarga 2010

(577.719)

(886.086)

Jumlah PUS 1.527.399

(63.594)

(577.719)

(886.086)

37, 82%

4,16%

58, 61%

Peserta KB Baru (2010)

PB TOTAL : 501.819 (122,25 % dari KKP)PB PRIA : 59.317 ( 83,55 % dari KKP)Kondom : 57.654 (83,56 % dari KKP)MOP : 1.663 ( 83,15 % dari KKP)

Peserta KB Aktif 2010

127.761

14.535 13.233

146.563

394.415365.988

20.7290

50000100000150000200000250000300000350000400000450000

IUD

MO

W

MO

P

IMPL

AN

SUN

TIK PIL

KO

ND

OM

JUMLAH PA

1.083.224

JUMLAH PUS

1.533.422

% PA/PUS

70,64Sumber : Rek Prov. F/I/Dal/08 Des’2010

Keluarga Balita Anggota BKB Aktif :106.878

Keluarga Remaja Anggota BKR Aktif : 67.539

Kelompok UPPKS mendapat akses modal : 850

KPS dan KS I Anggota UPPKS ber – KB : 95,84 %

PIK Remaja/ Mahasiswa Tahap Tumbuh :239 Tahap Tegak : 46 Tahap Tegar : 28

N R R = 1UNMET NEED (5%)

Total Peserta KB Baru Bukan Pria 445.699IUD 25.581MOW/Tubektomi 1.252Implant 28110 Suntikan 200.615 Pil 190.141

T F R 2,1

SASARAN SASARAN KINERJA TAHUN 2011KINERJA TAHUN 2011

PIK Remaja/Mahasiswa: Tumbuh 308, -Tegak 52, -Tegar 31119.467 keluarga yang memiliki balita aktif BKB

Setiap Kecamatan membentuk 2 kelompok BKB Percontohan73.341 Keluarga yang memiliki remaja aktif BKR

Setiap Kecamatan membentuk 1 kelompok BKR PercontohanSetiap Kecamatan membentuk 1 kelompok BKL Percontohan

Sebanyak 2.308 kelompok UPPKS terdaftar dalam Data Basis Online90,5 % PUS Keluarga Pra S dan KS I anggota kelompok UPPKS menjadi peserta KB

RPJMN 2010 - 2014

KONTRAK KINERJA PROVINSI TAHUN 2011Total Peserta KB Baru Pria 59.544

MOP/Vasektomi 1.890 Kondom 57.654

Peserta KB Baru MKJP 56.833 Total Peserta KB Baru 505.243

PERMASALAHAN1. Total Fertility Rate (TFR) cenderung menurun (SDKI 2007 :

2,5) namun “keinginan” untuk memiliki anak lebih dari 2 (jumlah anak ideal) masih terjadi (SDKI 2007 : 2,9).

2. Kecenderungan Pasangan Usia Subur (PUS) menggunakan alat kontrasepsi sebagian besar (70,20 %) adalah Suntik dan Pil, sedangkan IUD, MOW, MOP, Implant sebesar 27,88 % dari Peserta KB Aktif.

3. Tingkat kontribusi Peserta KB Baru (PB) terhadap Peserta KB Aktif (PA) masih rendah.

4. Tingkat partisipasi KB Pria masih rendah (3,14 % dari PA).

5. Pembinaan dan cakupan pelayanan KB Pasca Persalinan dan Pasca Keguguran belum optimal.

6. Pembangunan Kependudukan belum dilaksanakan secara komprehensif.

7. Proporsi antara jumlah Petugas Keluarga Berencana (PKB) dengan Desa/Kelurahan belum seimbang.

8. Masih tinggi dan bervariasinya unmet need KB.

9. Kurangnya sosialisasi dan kurang mendalamnya Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) khususnya MOP, IUD dan Kondom.

10.Kurangnya komitmen, strategi, penggerakan, pelayanan, pembinaan dan pelaporan KB swasta.

11.Belum optimalnya pemanfaatan petugas penghubung.

Permasalahan…..(lanjutan)

12. Keterbatasan sarana dan prasarana wilayah Kabupaten/Kota untuk persyaratan Pusat Informasi Konseling (PIK) Remaja dan PIK Mahasiswa tahap Tegar.

13. Penggerakan, pelayanan KB, dan pembinaan (Kesehatan Reproduksi, Ketahanan Keluarga dan Pemberdayaan Ekonomi Keluarga/PEK) belum optimal.

14. Belum optimalnya pemanfaatan Kelompok Kegiatan/Poktan untuk peningkatan kesertaan, pembinaan, dan kemandirian ber KB bagi PUS anggota Poktan.

15. Keterbatasan akses modal usaha bagi kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS).

16. Sumber dana, sarana dan prasarana kurang mendukung kegiatan operasional di lapangan, khususnya kegiatan Ketahanan Keluarga dan PEK.

17. Belum optimalnya Pencatatan dan Pelaporan berbasis Tehnologi Informasi

Permasalahan…..(lanjutan)

KEBIJAKAN DAN STRATEGI

1. Perumusan kebijakan pengendalian penduduk antara aspek kuantitas, kualitas dan mobilitas.

2. Peningkatan Pengetahuan, Sikap, Perilaku (PSP) lintas sektor melalui sosialisasi Kependudukan.

3. Peningkatan Advokasi Program Kependudukan dan KB kepada Eksekutif dan Legislatif.

4. Peningkatan Sosialisasi dan KIE melalui berbagai media dan pertemuan.

5. Peningkatan kesertaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP).

6. Penajaman sasaran pelayanan KB : PUSMUPAR, Keluarga Pra Sejahtera (KPS) & Keluarga Sejahtera (KS I), wilayah tertinggal, terpencil, perbatasan/GALCILTAS, dan wilayah khusus.

7. Peningkatan akses kualitas dan kemitraan dalam pembinaan kesertaan KB di 972 Klinik Keluarga Berencana (KKB) Pemerintah dan Swasta.

KEBIJAKAN

8. Peningkatan komitmen, strategi, penggerakan, pelayanan, pembinaan dan pelaporan KB Swasta.

9. Peningkatan komitmen Stakeholder dan keluarga terhadap Program Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga dalam mewujudkan Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera.

10. Pemanfaatan Poktan untuk peningkatan kesertaan, pembinaan, dan kemandirian ber KB bagi PUS anggota Poktan.

11. Peningkatan Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku remaja tentang cara hidup sehat dan berakhlak mulia dalam rangka mewujudkan Generasi Remaja/GENRE.

12. Pengembangan kemitraan dengan lintas sektor, LSM, LSOM, dan Swasta.

13. Pemantapan sistem Pencatatan dan Pelaporan.

14. Peningkatan kecepatan dan kualitas penyediaan data, informasi dan dokumentasi berbasis Tehnologi Informasi dan Komunikasi (TIK).

Kebijakan…..(lanjutan)

STRATEGI OPERASIONAL

1. Mempertajam segmentasi sasaran advokasi, sosialisasi, promosi dan fasilitasi kebijakan pengendalian penduduk.

2. Mengintensifkan advokasi, sosialisasi, KIE program Kependudukan dan KB Nasional.

3. Meningkatkan akses dan kualitas informasi, penggerakan, dan pelayanan KB di 972 Klinik.

4. Meningkatkan jaminan kemitraan program Pembangunan Kependudukan dan Keluarga Berencana.

5. Mengembangkan peta wilayah sesuai dengan potensi wilayah garapan.

6. Meningkatkan jaminan ketersediaan sarana, prasarana alat obat kontrasepsi/alokon, dan non alokon.

7. Meningkatkan pelayanan KB bagi keluarga miskin/GAKIN dan RENTAN (KPS & KS I) dan daerah GALCILTAS.

8. Meningkatkan Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Poktan melalui pembinaan Ketahanan Keluarga.

9. Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan akses sumber daya terhadap keluarga akseptor melalui ekonomi dan modal.

10.Mengembangkan dan melembagakan program Penyiapan Kehidupan Berkeluarga bagi Remaja (PKBR) melalui pendekatan ” Ramah Remaja dan Mahasiswa ”.

11.Pemanfaatan secara optimal tenaga lini lapangan, petugas penghubung yang ada.

Strategi Operasional .... (lanjutan)

KEGIATAN STRATEGIS TAHUN 2011

A. Kegiatan Bidang Kependudukan

1. Pembentukan tim kajian kebijakan Pengendalian Penduduk.2. Inventarisasi peraturan tentang kependudukan.3. Analisis Sensus Penduduk 2010 dengan parameter

Kependudukan4. Penyusunan analisis dan kebijakan pengendalian penduduk.5. Sosialisasi kajian kebijakan pengendalian penduduk bagi

Pengelola Program KB Tingkat Provinsi, Pengelola Program KB Kab/ Kota dan Organisasi Wanita.

B. Kegiatan Bidang Advokasi, Penggerakan dan Informasi

1. Pengadaan media luar ruang (Bilboard, Poster, Leaflet tentang Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP), Kesehatan Reproduksi(Kespro), dan Generasi Berencana (GENRE) di 14 Kab/Kota).

2. Orientasi peningkatan wawasan bidang Advokasi dan KIE.3. Operasional KIE Mupen oleh Prov. dan Kab/Kota (pemutaran film).4. Pelatihan teknis Mupen.5. Pemantapan Advokasi kepada Stakeholder dan Mitra Kerja.6. Pembinaan KB Lestari.7. Pemantapan Bhakti TNI-KB-KES terpadu, Bhakti POLRI-KB-KES,

KESRAK-PKK-KB-KES.8. Pengembangan dan pemanfaatan SIDUGA berbasis Teknologi

Informasi Komunikasi (TIK).9. Penyebarluasan informasi Program Kependudukan dan Keluarga

Berencana melalui media Elektronik dan media Cetak.10. Pemilihan Institusi Masyarakat Pedesaan (IMP), PKB terbaik tingkat

Nasional / Provinsi.11. Pertemuan Nasional KB Lestari.

C. Kegiatan Bidang KB

1. Peningkatan pembinaan dan kesertaan KB jalur Pemerintah, swasta melalui optomalisasi petugas penghubung.

2. Peningkatan pelayanan KB Pasca Persalinan dan Pasca Keguguran melalui Rumah Sakit Pemerintah maupun Swasta dan Puskesmas Rawat Inap melalui pembinaan dan monitoring pencatatan pelaporan.

3. Penyediaan sarana dan prasarana Klinik KB Alkon dan Non Alkon oleh Provinsi dan Kab/ Kota dengan monitoring distribusi alkon.

4. Sosialisasi dan KIE yang intensif tentang Medis Operatif Pria (MOP), Kondom dan Intra Uterine Device (IUD) melalui berbagai media pertemuan (sarasehan), media cetak dan media elektronik.

5. Peningkatan jejaring kerjasama dengan mitra kerja tentang pelayanan KB, Kelangsungan Hidup Ibu, Bayi dan Anak, (KHIBA) dan Penanganan Masalah Kesehatan Reproduksi (PMKR).

Bersambung..

Kegiatan Bidang KB (lanjutan)6. Promosi program KHIBA dan PMKR.7. Menyediakan Ayoman dalam Pelayanan KB.8. Pemanfaatan dan pemantapan proses Informed Choice dan

Informed Consent dalam pelayanan KB.9. Meningkatkan kepatuhan dalam pelayanan KB sesuai SOP.10. Peningkatan akses pelayanan KB melalui Bhakti IBI (40 %),

Bhakti TNI (20 %), Bhakti Bhayangkara (20 %), Kesrak PKK-KB-Kesehatan (20), dengan dirinci :

Episode I Maret : 25 % Episode II Juli : 65 % (Bhakti IBI, Bhakti TNI dan Bhakti Bhayangkara) Episode III Oktober : 85 %(BhaktiTNI & Kesrak PKK-

KB- Kesehatan) Episode IV Desember : 100 % (Kesrak PKK-KB-Kes)

Bersambung..

Kegiatan Bidang KB (lanjutan)

11. Meningkatkan pelayanan KB integratif (Papsmear, kondom dual protection, sosialisasi pencegahan PMS, HIV dan AIDS).

12. Pertemuan Medis teknis.13. Mengintensifkan pencatatan dan pelaporan penggunaan

kondom melalui apotek, toko obat dan supermarket.

D. Kegiatan Bidang Keluarga Sejahtera

1. Peningkatan Akses dan Kualitas Pelayanan dan Kemitraan PIK Remaja/ Mahasiswa.

a. Meningkatkan akses melalui pembentukan PIK Remaja/ Mahasiswa di Kecamatan dan di Perguruan Tinggi melalui : Pengembangan COE ( Center Of Exellence ) di

Perguruan Tinggi. Workshop Pendidik Sebaya & Konselor Sebaya. Sosialisasi program PKBR (Penyiapan Kehidupan

Berkeluarga bagi Remaja). Advokasi PKBR kepada Pemerintah Daerah.

b. Meningkatkan Tahapan PIK Remaja/ PIK Mahasiswa, Tahap Tumbuh menjadi Tahap Tegak, Tahap Tegak menjadi Tahap Tegar melalui pembinaan, pelatihan, dan lomba.

Pembinaan dan Pengembangan PIK Remaja dan Mahasiswa. Orientasi PIK Remaja dan Mahasiswa. Workshop pengembangan kualitas PIK Mahasiswa.

c. Meningkatkan kuantitas dan kualitas kemitraan pembinaan Program Penyiapan Kehidupan Berkeluarga bagi Remaja (PKBR) pada Kabupaten/Kota.

2. Penyusunan strategi program pembinaan Ketahanan Keluarga.

3. Peningkatan kemitraan dan keterpaduan dengan sektor terkait dalam pembinaan ketahanan keluarga.

4. Peningkatan kualitas dan kuantitas kelompok Bina - Bina.5. Memaksimalkan pemanfaatan Data Basis dalam

pembinaan dan pengembangan program.

Kegiatan Bidang KS…..(lanjutan)0

6. Pelaksanaan Program PKLK melalui kelompok Percontohan Bina Lingkungan Keluarga (BLK).

7. Peningkatan kemampuan Tenaga Pengelola dan Pelaksana Kelompok UPPKS dalam pelatihan dan orientasi.

8. Pengembangan jejaring kemitraan dalam mengakses sumber daya ekonomi.

9. Pengembangan pola pendampingan kelompok UPPKS dengan Perguruan Tinggi (Program KKN)

10.Pengembangan data basis kelompok UPPKS Online.

11.Kegiatan Momentum antara lain : HARGANAS, Hari Anak Nasional, Hari Lansia dan Hari HIV/AIDS,

Kegiatan Bidang KS…..(lanjutan)

12.Lomba Pengelola dan Kader Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Lingkungan Keluarga(BLK), Keluarga Harmonis Sejahtera dan UPPKS Tk Provinsi dan Kab/Kota.

13.Temu Kader BKB, BLK, Keluarga Harmonis dan UPPKS Tk Nasional.

14.Orientasi Pengelola Program Ketahanan keluarga.

15.Jambore Kader Bina -Bina (BKB, BKR dan BKL) Tingkat Provinsi.

16.Pendampingan Kelompok Bina – Bina

Kegiatan Bidang KS…..(lanjutan)

E. Kegiatan Bidang Penunjang

1. Pengembangan Sistem Informasi Data Keluarga.• Memberikan dukungan dan pembinaan ke pengelola KB

Kabupaten/Kota untuk melakukan pencatatan dan pelaporan secara tertib dan benar.

• Identifikasi data keluarga dan penunjang lainnya.• Melakukan pelaporan secara berjenjang dan tepat waktu.• Kapasitas kompetensi petugas yang meliputi :

Pengembangan sub sistem pelaporan pengendalian lapangan dan pengembangan program aplikasi data basis dan kegiatan pelayanan KB.

• Pengembangan program aplikasi data basis dan kegiatan pengendalian lapangan.

• Pengembangan program aplikasi data basis dan data pengendalian lapangan.

• Pengembangan program aplikasi Mutasi Data Kependudukan (MDK).

• Penyediaan dan pengembangan sarana dan prasarana TIK.• Pengembangan analisa dan evaluasi.

2. Pendidikan dan Pelatihan.a. Pengembangan dan Penelitian Pembangunan

Kependudukan.• Sosialisasi hasil penelitian.• Survey RPJM.• Mini Survey.

b. Peningkatan kapasitas tenaga pengelola Pembangunan Kependudukan dan KB. • Pelatihan Medis Tehnis bagi Dokter dan Bidan.• Orientasi Program Kependudukan dan KB.• Pelatihan Pembentukan dan Pembinaan PIK Remaja

dan Mahasiswa.• Pelatihan KIP/K dengan ABPK.• Pelatihan Pencatatan dan Pelaporan Program KB.• Pelatihan Advokasi dan KIE bagi Toga/Toma. • Pelatihan Peningkatan Kompetensi (PDU, TOT).

Kegiatan Penunjang Bidang …..(lanjutan)

3. Dukungan Manajemen dan tugas teknis lainnya.a. Dukungan Logistik.

• Perencanaan kebutuhan kontrasepsi dan non kontrasepsi.• Pengelolaan, penyimpanan dan penyaluran sesuai dengan

kebutuhan.• Meningkatan kualitas managemen logistik, termasuk dukungan

administrasi pelayananBhakti Sosial.• Mengoptimalkan penyediaan dukungan sarana non alat obat

kontrasepsi, berupa alat-alat kesehatan untuk pelayanan KB.b. Dukungan Pembiayaan

• Pengendalian pelaksanaan program dan anggaran• Inventarisasi dan pengadministrasian Barang Milik Negara (BMN) • Peningkatan kualitas laporan keuangan.

c. Pengendalian dan Pengawasan• Kegiatan pengawasan/pemeriksaan dan pembinaan.• Koordinasi pengawasan.

Kegiatan Bidang Penunjang…..(lanjutan)

sekian, TERIMAKASIH