kebijakan publik gresik

17
BAB 1 PENDAHULUAN Pengertian Kebijakan Publik menurut beberapa ahli yaitu sebagai berikut : Dye (1978) Mendefinisikan kebijakan publik sebagai “Whatever governments choose to do or not to do.”, yaitu segala sesuatu atau apapun yang dipilih oleh pemerintah untuk dilakukan atau tidak dilakukan. Dye juga memaknai kebijakan publik sebagai suatu upaya untuk mengetahui apa sesungguhnya yang dilakukan oleh pemerintah, mengapa mereka melakukannya, dan apa yang menyebabkan mereka melakukannya secara berbeda- beda. Dia juga mengatakan bahwa apabila pemerintah memilih untuk melakukan suatu tindakan, maka tindakan tersebut harus memiliki tujuan. Kebijakan publik tersebut harus meliputi semua tindakan pemerintah, bukan hanya merupakan keinginan atau pejabat pemerintah saja. Di samping itu, sesuatu yang tidak dilaksanakan oleh pemerintah pun termasuk kebijakan publik. Hal ini disebabkan karena sesuatu yang tidak dilakukan oleh pemerintah akan mempunyai pengaruh yang sama besar dengan sesuatu yang dilakukan oleh pemerintah. ( Dye, Thomas R., Understanding Public Policy, Englewood Cliffs, Prentice Hall, New Jersey, 1978 ; 1995 ) David Easton Mendefinisikan public policy sebagai : “The authoritative allocation of value for the whole society, but it turns out 1

Upload: disckid

Post on 06-Dec-2014

172 views

Category:

Documents


38 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kebijakan Publik Gresik

BAB 1

PENDAHULUAN

Pengertian Kebijakan Publik menurut beberapa ahli yaitu sebagai berikut :

Dye (1978)

Mendefinisikan kebijakan publik sebagai “Whatever governments choose to do or

not to do.”, yaitu segala sesuatu atau apapun yang dipilih oleh pemerintah untuk

dilakukan atau tidak dilakukan. Dye juga memaknai kebijakan publik sebagai

suatu upaya untuk mengetahui apa sesungguhnya yang dilakukan oleh

pemerintah, mengapa mereka melakukannya, dan apa yang menyebabkan

mereka melakukannya secara berbeda-beda. Dia juga mengatakan bahwa

apabila pemerintah memilih untuk melakukan suatu tindakan, maka tindakan

tersebut harus memiliki tujuan. Kebijakan publik tersebut harus meliputi semua

tindakan pemerintah, bukan hanya merupakan keinginan atau pejabat

pemerintah saja. Di samping itu, sesuatu yang tidak dilaksanakan oleh

pemerintah pun termasuk kebijakan publik. Hal ini disebabkan karena sesuatu

yang tidak dilakukan oleh pemerintah akan mempunyai pengaruh yang sama

besar dengan sesuatu yang dilakukan oleh pemerintah. ( Dye, Thomas R.,

Understanding Public Policy, Englewood Cliffs, Prentice Hall, New Jersey, 1978 ;

1995 )

David Easton

Mendefinisikan public policy sebagai : “The authoritative allocation of value for

the whole society, but it turns out that only theg overnment can authoritatively act

on the ‘whole’ society, and everything the government choosed do or not to do

result in the allocation of values.” Maksudnya, public policy tidak hanya berupa

apa yang dilakukan oleh pemerintah, akan tetapi juga apa yang tidak dikerjakan

oleh pemerintah karena keduanya sama-sama membutuhkan alasan-alasan

yang harus dipertanggungjawabkan.( Easton, David. 1965. A Systems Analysis

of Political Life. New York: Wiley.)

William N. Dunn

1

Page 2: Kebijakan Publik Gresik

Menurut Dunn (1994), proses analisis kebijakan adalah serangkaian aktivitas

dalam proses kegiatan yang bersifat politis. Aktivitas politis tersebut diartikan

sebagai proses pembuatan kebijakan dan divisualisasikan sebagai serangkaian

tahap yang saling tergantung, yaitu (a) penyusunan agenda, (b) formulasi

kebijakan, (c) adopsi kebijakan, (d) implementasi kebijakan, dan (e) penilaian

kebijakan.

Proses formulasi kebijakan dapat dilakukan melalui tujuh tahapan sebagai

berikut:

1. Pengkajian Persoalan. Tujuannya adalah untuk menemukan dan

memahami hakekat persoalan dari suatu permasalahan dan kemudian

merumuskannya dalam hubungan sebab akibat.

2. Penentuan tujuan. Adalah tahapan untuk menentukan tujuan yang

hendak dicapai melalui kebijakan publik yang segera akan diformulasikan.

3. Perumusan Alternatif. Alternatif adalah sejumlah solusi pemecahan

masalah yang mungkin diaplikasikan untuk mencapai tujuan yang telah

ditentukan.

4. Penyusunan Model. Model adalah penyederhanaan dan kenyataan

persoalan yang dihadapi yang diwujudkan dalam hubungan kausal. Model

dapat dibangun dalam berbagai bentuk, misalnya model skematik, model

matematika, model fisik, model simbolik, dan lain-lain.

5. Penentuan kriteria. Analisis kebijakan memerlukan kriteria yang jelas dan

konsisten untuk menilai alternatif kebijakan yang ditawarkan. Kriteria yang

dapat dipergunakan antara lain kriteria ekonomi, hukum, politik, teknis,

administrasi, peranserta masyarakat, dan lain-lain.

6. Penilaian Alternatif. Penilaian alternatif dilakukan dengan menggunakan

kriteria dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran lebih jauh mengenai

tingkat efektivitas dan kelayakan setiap alternatif dalam pencapaian

tujuan.

7. Perumusan Rekomendasi. Rekomendasi disusun berdasarkan hasil

penilaian alternatif kebijakan yang diperkirakan akan dapat mencapai

tujuan secara optimal dan dengan kemungkinan dampak yang sekecil-

kecilnya.

( William Dunn. Pengantar Analisis Kebijakan Publik, 1998, Yogyakarta:

Gadjah Mada University Press.)

2

Page 3: Kebijakan Publik Gresik

Dari definisi – definisi di atas, kita sudah mengetahui bagaimana kebijakan publik

itu. Pemimpin suatu daerah atau bupati juga merupakan pembuat kebijakan

publik. Beliau yang membuat keputusan demi kepentingan di daerahnya, yang

jelas kebijakan terbaik untuk menyejahterakan rakyatnya. Seperti halnya yang

akan saya bahas ini, yaitu perindustrian di Gresik dimana bupati berinisiatif untuk

mengoptimalkan sumber daya alam yang ada. Sehingga akhirnya, Gresik

menjadi salah satu kabupaten yang diperhitungkan perekonomiannya di Jawa

Timur.

3

Page 4: Kebijakan Publik Gresik

BAB II

Tinjauan Teori dan Empiris

Kabupaten Gresik sekarang menjelma menjadi salah satu kabupaten

yang merupakan penyokong perekonomian di Jawa Timur dengan industri –

industri yang berdiri saat ini. Memang, keadaan alam Gresik terlihat gersang.

Hasil pertaniannya yang menonjol yaitu tebu, selain itu Gresik juga memiliki

pusat budidaya perikanan dengan tambak – tambak ikan bandeng. Sumber daya

alam yang berupa gunung kapur untuk bahan baku semen juga sudah diplot

sebagai millik PT.Semen Gresik. Selain itu semua, lahan tandus yang tidak

menghasilkan apa – apa. Bupati Gresik mengambil keputusan yang tepat

dengan meningkatkan potensi lahannya untuk pusat industri. Hampir semua

kecamatannya memiliki pabrik – pabrik dimana di dalamnya terdapat beribu –

ribu tenaga kerja. Hal ini tentu saja meningkatkan pendapatan perkapita rakyat

Gresik dan juga mengurangi tingkat pengangguran. Selain untuk pabrik, lahan –

lahan yang lain digunakan untuk bisnis properti seperti perumahan. Hal positif

banyak diperoleh dari kebijakan ini. Para investor dari dalam maupun luar negeri

juga berbondong – bondong menancapkan modalnya di Gresik. Hal ini

dikarenakan letak Kabupaten Gresik yang mudah dijangkau dari darat maupun

laut. Teori yang sesuai dengan pertumbuhan ekonomi di Gresik ini ialah teori

pentahapan oleh Rostow.

Teori Pentahapan

Pandangan teori tersebut menekankan bahwa suatu wilayah/negara akan

mengalami pertumbuhan secara linier. Teori pentahapan ini dikembangkan oleh

sependuduk ahli ekonomi.

Rostow

Yang mengatakan bahwa : Pentingnya Investasi dan Inovasi. Menyatakan

bahwa suatu wilayah / negara tumbuh dan berkembang melalui tahapan/fase

yang sama, yaitu tradisional–prakondisi tinggal landas–tinggal landas–menuju

kematangan–sampai dengan tingkat konsumsi masa tinggi. Misalnya: dari

pertanian di kembangkan industri yang memerlukan investasi dan modal untuk

dikembangkan lagi menjadi perdagangan dan jasa. Dimana faktor investasinya

adalah keterampilan sedangkan modal adalah teknologi dan infrastruktur .

4

Page 5: Kebijakan Publik Gresik

Teori pembangunan ekonomi ini muncul pada awalnya merupakan artikel

yang dimuat dalam Economic Journal (1956), selanjutnya dikembangkan dalam

buku yang berjudul The Stages of Economics, (1960). Teori pembangunan

Rostow ini termasuk dalam teori linier tahapan pertumbuhan ekonomi, yang

memandang proses pembangunan sebagai suatu tahap-tahap yang harus

dialami oleh seluruh negara. Proses pembangunan sebagai suatu urutan tahap-

tahap yang harus dilalui oleh seluruh negara. Industrialisasi merupakan salah

satu kunci dari perkembangan

Menurut Walt W. Rostow, pembangunan ekonomi atau transformasi suatu

masyarakat tradisional menjadi suatu masyarakat modern merupakan proses

yang multidimensi. Pembangunan ekonomi bukan saja pada perubahan dalam

struktur ekonomi, tetapi juga dalam hal proses yang menyebabkan:

1) Perubahan reorientasi organisai ekonomi

2) Perubahan masyarakat

3) Perubahan penanaman modal, dari penanam modal tidak produktif ke

penanam modal yang lebih produktif

4) Perubahan cara masyarakat dalam membentuk kedudukan sesependuduk

dalam sistem kekeluargaan menjadi ditentukan oleh kesanggupan melakukan

pekerjaan

5) Perubahan pandangan masyarakat yang pada mulanya berkeyakinan bahwa

kehidupan manusia ditentukan oleh alam

Dalam dimensi ekonominya menurut Rostow, semua masyarakat dikelompokkan

ke dalam salah satu dari lima tahap pertumbuhan, yakni:

a. Masyarakat tradisional (the traditional society)

b. Prasyarat pra-lepas landas (precondition for take-off)

c. Lepas landas (take-off)

d. Tahap menuju kematangan (the drive to maturity)

e. Masyarakat berkonsumsi tinggi (the age of high mass consumption)

Konsep dasar Teori Tahapan Pertumbuhan Rostow:

1. Ada pentahapan pembangunan yang harus dilalui oleh seluruh negara:

a. Masyarakat tradisional (the traditional society) /fungsi produksi yang terbatas,

didasarkan pada teknologi dan ilmu pengetahuan yang sederhana dan sikap

masyarakat primitif, serta berpikir irasional /meliputi masyarakat yang sedang

5

Page 6: Kebijakan Publik Gresik

dalam proses peralihan, yaitu suatu periode yang sudah mempunyai prasyarat-

prasyarat untuk lepas landas.

b. Prasyarat untuk take-off (Pre conditions for take-off /tinggal landas)

c. Take off /dimotori oleh teknologi industri dan pertanian, pembagunan

prasarana serta tumbuhnya kekuatan politik yang sangat peduli akan

modernisasi dan pertumbuhan ekonomi

d. Tahap menuju kematangan (drive to maturity) /didasari oleh pertumbuhan

industri yang beraneka ragam dan telah terkait dengan pasar internasional.

e. Komsumsi Masal (High Mass Consumption) /pendapatan per kapita yang

tinggi dan persoalaan telah beralih dari pertumbuhan industri ke kesejahteraan

sosial yang lebih tinggi (Walfare State).

2. Perlu peranan pemerintah pada proses tersebut (perencanaan).

Rostow membagi sektor-sektor ekonomi dalam tiga sektor pertumbuhan:

a) Sektor primer /sektor pertanian

b) Sektor Supplemen /sektor yang tumbuh sebagai pertumbuhan sektor primer

seperti pertambangan dan pengakutan.

c) Sektor tarikan (derived sector)/industri dan perumahan.

( Rostow, W.W The Stages of Economic Growth: A Non-Communist

Manifesto ,Cambridge: Cambridge University Press, 1960, Chapter 2)

6

Page 7: Kebijakan Publik Gresik

BAB III

Hasil Observasi dan Pembahasan

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kabupaten Gresik, pertumbuhan

ekonomi Kabupaten Gresik pada tahun 2011 mencapai 7,36%, lebih tinggi jika

dibanding tahun 2010 sebesar 6,93%. Sedangkan inflasi pada tahun 2011

sebesar 5,80%, lebih rendah dibanding pada tahun 2010 sebesar 7,02%. Produk

Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku pada tahun 2010 sebesar

Rp. 38.024.382.950.000,00, kemudian pada tahun 2011 meningkat menjadi Rp.

43.028.242.330.000,00. Sedangkan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar

Harga Konstan 2000 pada tahun 2010 sebesar Rp. 17.074.646.750.000,00,

kemudian pada Tahun 2011 meningkat menjadi Rp. 18.262.787.930.000,00.

Total Target untuk Pendapatan Daerah tahun 2010 adalah Rp.

1.092.387.177.610,47. sedangkan pada tahun 2011 mengalami peningkatan

menjadi sebesar Rp. 1.336.212.614.579,13.

Darimanakah pendapatan sebesar itu diperoleh ? Kabupaten Gresik

merupakan persinggahan utama dalam hal perdagangan, itu terjadi sejak jaman

kerajaan Hindu – Buddha di Indonesia. Gresik masih menjadi tempat favorit bagi

perdagangan antar pulau bahkan antar negara. Hal ini rupanya yang terus

diterapkan oleh pemimpin pemimpin Gresik dari masa ke masa untuk menjadikan

Gresik bukan hanya persinggahan dagang, namun juga sebagai pusat produksi

dan perdagangan. Langkah pertama yaitu dengan mendirikan pabrik semen

pertama yaitu PT. SEMEN GRESIK pada tanggal 7 Agustus 1957 yang

diresmikan oleh Ir. Soekarno. Hingga saat ini, kapasitas produksi PT. SEMEN

GRESIK mencapai 16,92 juta ton semen per tahun. PT. SEMEN GRESIK

menjelma menjadi nyawa perekonomian bagi Indonesia khususnya rakyat

Gresik, karena banyak sekali karyawannya merupakan orang Gresik. Dengan

berdirinya PT. SEMEN GRESIK ini, menjadi magnet bagi produsen – produsen

atau investor – investor asing yang tertarik untuk berinvestasi di Gresik. Hingga

di periode 2002 – 2007 tercatat ada 761 unit pabrik yang tersebar di Gresik

dengan nilai investasi sebesar 1,23 triliun rupiah. Karyawan yang dipekerjakan

mencapai 30.429 karyawan.

7

Page 8: Kebijakan Publik Gresik

Pada tahun 2010 Jawa Timur tercatat sebagai propinsi dengan

pertumbuhan ekonomi tinggi dan stabilitas inflasi yang mantap. Minat investor

baik didalam maupun luar negreri seakan mengalir tak terbendung. Wilayah

emas yang di tuju adalah Tuban, Gresik, dan Mojokerto, perkembangan ketiga

kabupaten ini cukup pesat di bidang infrastruktur dan perdagangan. Diantara

ketiga kabupaten tersebut, Gresik mengalami perkembangan laju industri yang

cukup signifikan, kemudahan akses jalan baik darat maupun laut agaknya

menjadi pertimbangan utama. Selain itu, tenaga kerja trampil cukup mudah

diperoleh di Kota Gresik karena memang kawasan industri strategis sejak

puluhan tahun. Iklim dan kebijakan investasi membuat para investor semakin

nyaman dalam berbisnis.

Industri di Surabaya sudah jenuh dan padat, sementara pengembangan di

wilayah Sidoarjo terhalang oleh lumpur Lapindo. Sementara wilayah Madura

masih terkendala persoalan budaya dan perizinan. Satu-satunya kawasan

industri yang mampu menyediakan kebutuhan adalah Gresik.

Khusus di Kota Gresik, pemerintah setempat telah menyiapkan rencana

tata ruang dan tata wilayah (RT/RW) dengan memperluas kawasan industri ke

Kecamatan Manyar. Rencana pengembangan itu ditungkan dalam RT/RW

jangka panjang 2010 – 2030. Sementara itu, wilayah Selatan nantinya akan

dikembangkan menjadi pusat pemukiman dengan menyediakan lahan seluas 10

ribu hektar.

Selama ini kawasan Utara mulai Manyar hingga Ujung Pangkah dikenal

sebagai areal produksi perikanan budidaya tambak serta produksi tambak

garam. Selama bertahuntahun, kawasan ini jarang tersentuh karena

pengembangan bisnis hanya berkutat di wilayah Kecamatan Kebomas,

Kecamatan Gresik, Kecamatan Driyorejo dan Kecamatan Wringinanom. Dengan

dengan perubahan peruntukan itu, lahan di jalur pantai utara (pantura) tersebut

akan menjadi rebutan. Hal ini bisa menjadi pertimbangan para investor, karena

kawasan tersebut dinilai sangat potensial untuk industri. Hanya saja, saat ini

infrastruktur jalan dinilai kurang memadai.

Bupati Sambari Halim Radianto dalam beberapa kesempatan

mengungkapkan, wilayah Utara memang hendak dijadikan kawasan industri.

Namun industri yang ringan dan tidak menimbulkan dampak besar. “Saat ini kan

8

Page 9: Kebijakan Publik Gresik

sudah dimulai dengan keberadaan Kawasan Industri Maspion (KIM) di Desa

Sukomulyo yang menjadi pusat industri berbasis minyak dan gas,” bupati.

Hingga di tahun 2013 ini, Gresik memiliki UMK mencapai Rp 1.700.000.

Angka UMK tetinggi yang dimiliki Jawa Timur. Perkembangan industri di Gresik

memang tidak bisa dibendung. Sebagai kota penyangga, sekarang sudah berdiri

sedikitnya 1.423 industri besar dan kecil di kota Pudak ini. Menurut Tri Andhi

yang juga Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Asosiasi Pengusaha Indonesia

(Apindo) Kabupaten Gresik kelebihan di wilayah tersebut adalah kemudahan

transportasi, baik darat maupun laut. Tapi, untuk saat ini dia tidak menampik jika

infrastruktur Jalan Daendles yang ada memang kurang memadai untuk industri.

“Kurang lebar pastinya,” pungkasnya.

Selain sektor industri yang menjadi sektor andalan untuk mendapatkan

perkapita yang tinggi, Gresik juga cukup meyakinkan di bidang pertanian. Jangan

diremehkan, manajemen yang bagus dan hasil olah tani yang berkualitas

membuat Gresik mampu berproduksi hasil hasil pertanian, diantaranya beras,

tebu, jagung, dan lain lain. Bahkan, bupati Gresik, Sambari Halim Radianto

optimis tahun 2014 Gresik swasembada beras. Hal ini jelas tidak main – main, di

tahun 2012 ini Gresik surplus 60.000 ton beras. Hasil yang cukup besar

mengingat keadaan Gresik yang gersang. Bupati Gresik, mendanai fasilitas

Pertanian Gresik tahun 2012 sebesar Rp. 2,3 milyar. Fasilitas Pertanian Gresik

tersebut meliputi jalan dan irigasi sawah yang representatif untuk memudahkan

mobilitas hasil pertanian. Jalan dan irigasi tersebut telah dibangun disejumlah

desa dan diresmikan penggunaannya oleh Bupati Gresik di desa Laban

Kecamatan Menganti.

Ada 20 ruas jalan menuju sawah yang dibangun di 20 desa pada 9

kecamatan. Volume masing-masing jalan sejauh 300 meter dengan lebar 2,5

meter dengan biaya Rp. 60 juta. Total panjang jalan yang dibangun sejauh 6 km

dengan menelan anggaran Rp. 1,2 milyar. Sedangkan Pertanian Gresik irigasi

dibangun sebanyak 19 irigasi di 19 desa pada 9 kecamatan. Total irigasi yang

dibangun sejauh 1,9 km masing-masing menghabiskan dana Rp. 60 juta. Biaya

proyek irigasi tersebut sebesar Rp. 1,1 milyar.Terkait semua proyek Pertanian

Gresik yang dibangun tersebut, Bupati Gresik berkeinginan agar Pertanian di

Gresik bisa lebih baik. “saya senang produksi pertanian terutama beras saat ini

masih surplus.

9

Page 10: Kebijakan Publik Gresik

Ada peningkatan rendemen padi sebesar 64 prosen disbanding dulu yang

hanya 52 prosen. Padahal lahan pertanian sudah semakin menyempit. Di

beberapa wilayah lahan ini terkikis oleh perumahan. Untuk peningkatan produksi

tidak ada jalan lain kecuali dengan intensifikasi” ujarnya. Dengan pembangunan

ini semua, kami menginginkan fasilitas Pertanian Gresik seperti pada jaman

Belanda dulu. Dimana pada jaman dahulu, galengan (jalan sawah) lebar.

Sedangkan saat ini semakin menyempit karena dikikis pacul oleh petani sendiri.

Padahal kalau jalan dan irigasi di sawah itu bagus, produksi pasti bagus.

“makanya saya membangun areal Pertanian Gresik seperti Belanda. Karena

Belanda selama ini menjadi contoh dalam pembangunan irigasi dan jalan

pertanian” katanya. Tentang pupuk, Bupati menjamin tidak akan ada lagi

kelangkaan pupuk.”kalau ada masalah dengan pupuk, silahkan lapor ke Camat

langsung. Dan camat harus lapor ke Bupati dalam waktu 1 X 24 jam. Niscaya

akan diatasi secepatnya” katanya. Terkait pembangunan Irigasi dan jalan menuju

sawah, Kepala Dinas Pertanian Gresik Agus Joko Waluyo mengatakan. Program

pembangunan irigasi adalah program APBD II tahun 2012, yaitu Jaringan Irigasi

Tingkat Usaha Tani (JITUT) dan Jaringan Irigasi Desa (JIDES). Sedangkan

pembangunan Jalan menuju Sawah adalah Program Jalan Usaha Tani (JUT),

saat ini sudah rampung 100 prosen.

Untuk tahun 2013 mendatang Program ini masih ada lagi yang melalui

Dinas Pertanian ada 18 ruas di 18 desa sejauh 10 km. Sedangkan yang melalui

Jaring Aspirasi Masyarakat pembangunan jalan menuju sawah sebanyak 15

desa dan irigasi di 13 kecamatan.

Sementara Camat Menganti, Sutrisno menyatakan senang atas

pembangunan fasilitas Pertanian Gresik di wilayahnya. Menurut Sutrisno, saat ini

dari jumlah penduduk sebanyak 114.721 jiwa, 40 prosen diantaranya adalah

petani. “Meski banyak pengembang yang masuk ke wilayahnya, namun sisa

lahan pertanian saat ini masih 2.994 ha”, ujarnya. Pihaknya berharap dengan

dibangunnya sarana Pertanian Gresik ini akan meningkatkan produksi dengan

semakin menekan potensial loss produksi, tambahnya.

Perkembangan yang signifikan ini selayaknya juga menjadi PR tersendiri

dari pemkab Gresik, sehingga bisa meminimalisir dampat sosial yang pasti akan

terjadi. Pemerataan pembangunan den kesejahteraan masyarakat yang selama

10

Page 11: Kebijakan Publik Gresik

ini terabaikan harus mulai dibuat planing pemberdayaan yang terencana dan

terukur. Polusi Kota yang berada di ambang batas wajar kesehatan harus

menjadi prioritas agar Gresik menjadi kota industri yang manusiawi. Limbah

pabrik yang pengaruhnya sangat terasa di masyarakat harus bisa diatasi. Industri

– industri ini harus memperhatikan nasib lingkungan dan masyarakatnya, limbah

harus kembali diolah ke tingkat yang lebih ramah lingkungan, karena lingkungan

juga mempunyai peran yang penting dalam sapek kehidupan. Kendala lain yaitu

meskipun banyak industri berdiri, tetapi mereka masih memberlakukan

outsourcing untuk tingkat buruh. Seperti kasus yang terjadi pada Petrokimia

Gresik, 60% dari total karyawan yang di sana yaitu merupakan pekerja

outsourcing. Hingga pada puncaknya para buruh melakukan demonstrasi besar

besaran dan mogok kerja. Tentunya kita tidak menginginkan kasus – kasus

seperti ini, karena ini membuat resah masyarakat.

11

Page 12: Kebijakan Publik Gresik

BAB IV

Kesimpulan

Kebijakan Publik adalah segala hal yang dilakukan pemerintah baik itu

melakukan sesuatu ataupun diam demi kepentingan dan kesejahteraan

rakyatnya.

Di sini dapat kita ambil kesimpulan bahwa Gresik bisa maju dengan pesat karena

memiliki pemimpin – pemimpin yang pandai dalam membuat kebijakan. Pembuat

kebijakan harus bisa melihat peluang dan memikirkan dampak yang terjadi

sebelum membuat sebuah kebijakan. Industrialisasi yang terjadi di Gresik

bukanlah hal yang buruk, malah menjadi prioritas utama yang memberikan

banyak kontribusi bagi rakyat Gresik.

Dari sini kita mengerti bahwa, sebuah masyarakat akan mengalami tahapan –

tahapan yang telah dijelaskan di teori Rostow tadi. Dahulunya Gresik bukanlah

apa apa, hanyalah sebatas pelabuhan transit dan tempat perdagangan. Tetapi

melalui progress yang menjanjikan, Gresik bisa terus melaju hingga menjadi

yang seperti sekarang ini. UMK tertinggi di Jawa Timur dan akan mencanangkan

swasembada beras, ini sungguh pencapaian yang luar biasa.

Kebijakan – kebijakan oleh bupati memang sangat mempengaruhi nasib

rakyatnya, karena bagaimanapun mereka mengabdi kepada rakyat. Saya

menilai, bupati Gresik sudah cukup bagus dalam membuat kebijakan untuk

mengoptimalkan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang ada di

Gresik. Dengan mengijinkan investor – investor asing berbondong – bondong

untuk menanamkan modal di Gresik, hingga mendanai fasilitas – fasilitas

pertanian demi meningkatkan hasil panen. Walaupun, memang setiap kebijakan

ada resikonya dan dampak negatifnya. Tetapi, pasti sang pemimpin sudah tahu

apa yang harus dilakukannya demi kesejahteraan rakyat.

Jadi, poin yang saya tekankan di sini yaitu pemimpin memiliki peran yang sangat

vital terhadap yang dipimpin. Pemimpin yang bijak akan selalu berpikir keras

untuk bisa membuat rakyatnya sejahtera. Kebijakan – kebijakan yang dibuat oleh

para pemimpin haruslah memikirkan kepentingan dan kondisi rakyatnya.

Pemimpin memiliki tanggung jawab pada nasib rakyatnya kelak.

12