kebijakan publik

16
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertanyaan tentang kebijakan adalah pertanyaan sepanjang masa karena kebijakan tetap ada dan terus ada sepanjang masih ada negara yang mengatur kehidupan bersama. Beberapa ciri dari negara yaitu merdeka atau mempunyai kedaulatan, mempunyai wilayah, rakyat dan pemerintahan. Serta satu hal lagi yaitu pengakuan dari dunia internasional yang diwakili oleh PBB Kehidupan bersama yang kita batasi sebagai negara secara absolut mengatur apa dan siapa yang ada di dalamnya dan secara relatif mereka yang menjadi bagian dari Negara tetapi tidak berada di dalam negara dan mereka yang berhubungan dengan Negara tersebut. Sebuah kehidupan bersama harus diatur dengan sebuah aturan aturan tertentu yang sesuai dengan kondisi sebuah wilayah itu sendiri. Tujuannya adalah supaya satu dengan yang lainnya tidak saling merugikan, terciptanya kehidupan masyarakat yang adil dan makmur serta sejahtera. Aturan tersebut yang secara sederhana kita pahami sebagai kebijakan. Dalam pembuatan rumusan suatu kebijakan yang ideal dan baik tentulah pasti terdapat tahapan – tahapan tertentu. Tahapan – tahapan tersebut membantu bagi para pembuat kebijakan dalam 1

Upload: vina-hermawati

Post on 12-Jul-2016

215 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Bab 1 -3

TRANSCRIPT

Page 1: Kebijakan publik

BAB I

PENDAHULUANA. Latar Belakang

Pertanyaan tentang kebijakan adalah pertanyaan sepanjang masa karena

kebijakan tetap ada dan terus ada sepanjang masih ada negara yang mengatur

kehidupan bersama. Beberapa ciri dari negara yaitu merdeka atau mempunyai

kedaulatan, mempunyai wilayah, rakyat dan pemerintahan. Serta satu hal lagi

yaitu pengakuan dari dunia internasional yang diwakili oleh PBB

Kehidupan bersama yang kita batasi sebagai negara secara absolut

mengatur apa dan siapa yang ada di dalamnya dan secara relatif mereka yang

menjadi bagian dari Negara tetapi tidak berada di dalam negara dan mereka yang

berhubungan dengan Negara tersebut.

Sebuah kehidupan bersama harus diatur dengan sebuah aturan aturan

tertentu yang sesuai dengan kondisi sebuah wilayah itu sendiri. Tujuannya adalah

supaya satu dengan yang lainnya tidak saling merugikan, terciptanya kehidupan

masyarakat yang adil dan makmur serta sejahtera. Aturan tersebut yang secara

sederhana kita pahami sebagai kebijakan. Dalam pembuatan rumusan suatu

kebijakan yang ideal dan baik tentulah pasti terdapat tahapan – tahapan tertentu.

Tahapan – tahapan tersebut membantu bagi para pembuat kebijakan dalam

perumusannya tersebut, serta menghindari adanya penyimpangan.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah yang dimaksud kebijakan publik ?

2. Apakah unsur – unsur pembuatan kebijakan publik ?

C. Tujuan Penelitian

1.Untuk mendeskripsikan definisi kebijakan publik.

2.Untuk mengetahui, mendeskripsikan dan menganalisis unsur - unsur yang

terjadi dalam pembuatan kebijakan publik.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini di harapkan dapat berguna secara teoritis maupun secara

praktis. Adapun konstribusi penelitian ini sebagai berikut :

1

Page 2: Kebijakan publik

1.Secara Teoritis

Sebagai bahan referensi dan sebagai bahan kajian bagi pengembangan ilmu

pengetahuan khususnya bagi pengembangan Ilmu Administrasi Publik.

2.Secara Praktis

Sebagai salah satu upaya memberikan masukan kepada para penyelenggara

pelayanan publik khususnya dalam proses pembuatan rumusan kebijakan publi

2

Page 3: Kebijakan publik

BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Kebijakan Publik

1. Kebijakan Publik

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) definisi dari kebijakan

adalah rangakaian konsep dan asas yang menjadi garis besar dan dasar

negara dalam pelaksanaan suatu pekerjaan, kepemimpinan, dan cara bertindak

(terutama tentang pemerintahan, organisasi dll). Sedangkan pengertian atau

definisi dari publik adalah orang banyak (umum). Kebijakan publik secara

sederhana adalah konsep dasar rencana pemerintah atau organisasi publik untuk

mengatur kepentingan umum atau orang banyak. Sedangkan Secara umum,

pengertian kebijakan publik adalah segala sesuatu yang dikerjakan dan tidak

dikerjakan oleh pemerintah untuk kepentingan umum. Segala sesuatu yang

dimaksud adalah setiap aturan dalam kehidupan bersama, baik itu hubungan

antarwarga maupun warga dengan pemerintah. 

Kebijakan publik biasanya dituangkan dalam peraturan perundang-

undangan seperti undang-undang (UU), peraturan presiden, dan peraturan daerah

(perda) merupakan bentuk-bentuk kebijakan publik. Kebijakan publik atau

kebijakan umum merupakan program-program yang diterapkan oleh pemerintah

dalam arti luas untuk mencapai tujuan masyarakat. Dengan kata lain, kebijakan

publik adalah suatu keputusan - keputusan dari lembaga yang berwenang atau

pemerintah yang menyangkut kepentingan masyarakat luas. Seperti kebijakan

tentang tarif dasar listrik (TDL), tarif telepon, harga BBM, dan tarif bus kota. 

2. Pengertian kebijakan publik menurut pendapat para ahli - Berikut pendapat

para ahli mengenai definisi kebijakan publik : 

Thomas R. Dye : Menurut Thomas R. Dye, pengertian kebijakan publik

adalah segala sesuatu yang dikerjakan pemerintah, mengapa mereka

melakukan, dan hasil yang membuat sebuah kehidupan bersama tampil

berbeda 

3

Page 4: Kebijakan publik

Carl Frederich : Menurut Carl Frederich, pengertian kebijakan publik adalah

serangkaian tindakan yang diusulkan seseorang, kelompok, atau pemerintah

dalam suatu lingkungan tertentu, dengan ancaman dan peluang yang ada 

David Easton : Menurut David Easton, pengertian kebijakan publik adalah

pengaruh dan aktivitas pemerintah. 

Pengertian ini memberikan pemahaman bahwa kebijakan dapat berasal

dari seorang pelaku atau sekelompok pelaku yang berisi serangkaian tindakan

yang mempunyai tujuan tertentu. Kebijakan ini diikuti dan dilaksanakan oleh

seorang pelaku atau sekelompok pelaku dalam rangka memecahkan suatu masalah

tertentu. Jadi pengertian dari kebijakan publik adalah segala peraturan dan

tindakan pemerintah yang disusun serta dilaksanakan untuk kepentingan umum

atau masyarakat (publik).

3. Macam-Macam Kebijakan Publik - Pada dasarnya kebijakan umum

dibedakan menjadi tiga, antara lain sebagai berikut..

Kebijakan Umum Ekstraktif adalah penyerapan sumber-sumber materiil dan

sumber daya manusia yang ada di masyarakat. Seperti pemungutan pajak

dan tarif, iuran dan retribusi dari masyarakat, dan pengolahan sumber alam

yang terkandung dalam wilayah negara

Kebijakan umum distributif adalah pelaksanaan distrubusi dan alokasi

sumber-sumber kepada masyarakat. Distribusi berarti pembagian secara

relatif merata kepada semua anggota masyarkat, sedangkan alokasi berarti

yang mendapat bagian cenderung kelompok atau sektor masyarakat tertentu

sesuai dengan skala prioritas yang ditetapkan atau sesuai dengan situasi

yang dihadapi pada waktu itu.

Kebijakan umum regulatif adalah pengaturan perilaku anggota masyarakat.

Kebijakan umum yang bersifat regulatif merupakan peraturan dan

kewajiban yang harus dipatuhi oleh warga masyarakat dan para

penyelenggara pemerintahan negara.

4. Sebuah kebijakan yang dibuat pasti memiliki fungsi-fungsi. Fungsi Kebijakan

Publik adalah sebagai berikut :

Menciptakan ketertiban dalam masyarakat demi kelancaran pelakanan

kebijaksanaan ekstraktif dan distributif

4

Page 5: Kebijakan publik

Menjamin hak asasi warga masyarakat dari penyalahgunaan kekuasaan yang

dilakukan oleh penyelenggara pemerintahan ataupun kelompok dominan di

masyarakat.

B. Unsur-Unsur Dalam Kebijakan Publik

Kebijakan publik merupakan suatu sistem ilmu yang terdiri dari subsistem,

dan dalam kebijakan publik terdapat dua (2) perspektif, yaitu perspektif proses

kebijakan dan struktur kebijakan.

Dari perspektif proses kebijakan terdapat tahapan identifikasi masalah,

formulasi kebijakan, pelaksanaan kebijakan dan evaluasi kebijakan. Sebagai

berikut :

a. Identifikasi Masalah atau Agenda Setting

Agenda setting adalah sebuah fase dan proses yang sangat strategis dalam

realitas kebijakan publik. Dalam proses inilah memiliki ruang untuk memaknai

apa yang disebut sebagai masalah publik dan prioritas dalam agenda publik

dipertarungkan. Jika sebuah isu berhasil mendapatkan status sebagai masalah

publik, dan mendapatkan prioritas dalam agenda publik, maka isu tersebut berhak

mendapatkan alokasi sumber daya publik yang lebih daripada isu lain.

Dalam agenda setting juga sangat penting untuk menentukan suatu isu

publik yang akan diangkat dalam suatu agenda pemerintah. Issue kebijakan

(policy issues) sering disebut juga sebagai masalah kebijakan (policy problem).

Policy issues biasanya muncul karena telah terjadi silang pendapat di antara para

aktor mengenai arah tindakan yang telah atau akan ditempuh, atau pertentangan

pandangan mengenai karakter permasalahan tersebut. Menurut William Dunn

(1990), isu kebijakan merupakan produk atau fungsi dari adanya perdebatan baik

tentang rumusan, rincian, penjelasan maupun penilaian atas suatu masalah

tertentu. Namun tidak semua isu bisa masuk menjadi suatu agenda kebijakan.

Ada beberapa Kriteria isu yang bisa dijadikan agenda kebijakan publik

(Kimber, 1974; Salesbury 1976; Sandbach, 1980; Hogwood dan Gunn, 1986)

diantaranya:

Telah mencapai titik kritis tertentu jika diabaikan, akan menjadi ancaman

yang serius;

5

Page 6: Kebijakan publik

telah mencapai tingkat partikularitas tertentu berdampak dramatis;

menyangkut emosi tertentu dari sudut kepent. orang banyak (umat

manusia) dan mendapat dukungan media massa;

menjangkau dampak yang amat luas ;

mempermasalahkan kekuasaan dan keabsahan dalam masyarakat ;

menyangkut suatu persoalan yang fasionable (sulit dijelaskan, tetapi

mudah dirasakan kehadirannya)

b. Formulasi Kebijakan

Masalah yang sudah masuk dalam agenda kebijakan kemudian dibahas

oleh para pembuat kebijakan. Masalah-masalah tadi didefinisikan untuk kemudian

dicari pemecahan masalah yang terbaik. Pemecahan masalah tersebut berasal dari

berbagai alternatif atau pilihan kebijakan yang ada. Sama halnya dengan

perjuangan suatu masalah untuk masuk dalam agenda kebijakan, dalam tahap

perumusan kebijakan masing-masing alternatif bersaing untuk dapat dipilih

sebagai kebijakan yang diambil untuk memecahkan masalah

c. Pelaksanaan Kebijakan

Tujuan legitimasi adalah untuk memberikan otorisasi pada proses dasar

pemerintahan. Jika tindakan legitimasi dalam suatu masyarakat diatur oleh

kedaulatan rakyat, warga negara akan mengikuti arahan pemerintah. Namun

warga negara harus percaya bahwa tindakan pemerintah yang sah.Mendukung.

Dukungan untuk rezim cenderung berdifusi - cadangan dari sikap baik dan niat

baik terhadap tindakan pemerintah yang membantu anggota mentolerir

pemerintahan disonansi. Legitimasi dapat dikelola melalui manipulasi simbol-

simbol tertentu. Di mana melalui proses ini orang belajar untuk mendukung

pemerintah.

d. Evaluasi Kebijakan

Secara umum evaluasi kebijakan dapat dikatakan sebagai kegiatan yang

menyangkut estimasi atau penilaian kebijakan yang mencakup substansi,

implementasi dan dampak. Dalam hal ini , evaluasi dipandang sebagai suatu

kegiatan fungsional. Artinya, evaluasi kebijakan tidak hanya dilakukan pada tahap

akhir saja, melainkan dilakukan dalam seluruh proses kebijakan. Dengan

demikian, evaluasi kebijakan bisa meliputi tahap perumusan masalh-masalah

6

Page 7: Kebijakan publik

kebijakan, program-program yang diusulkan untuk menyelesaikan masalah

kebijakan, implementasi, maupun tahap dampak kebijakan

Sedangkan pada perspektif struktur, terdapat lima (5) unsure kebijakan,

sebagai berikut :

a. Tujuan kebijakan kebijakan yang baik harus mempunyai tujuan yang baik.

Tujuan yang baik tersebut sekurang-kurangnya harus memenuhi 4 kriteria

sebagai berikut :

Apa yang diinginkan untuk dicapai

Bersifat rasional atau realistis (rational or realistic)

Jelas (clear)

Berorientasi kedepan (future oriented)

b. Masalah merupakan unsur yang sangat penting dalam kebijakan. Kesalahan

dalam menentukan masalah secara tepat dapat menimbulkan kegagalan total

dalam seluruh proses kebijakan. Jadi kalau suatu masalah telah dapat

diidentifikasi secara tepat, maka ini berarti sebagian pekerjaan dapat

dianggap dikuasai. Sebab, apabila keliru mengidentifikasi masalah, maka

orang terperosok pada anggapan bahwa sebuah gejala sebagai masalah.

Sebagai contoh, kekeliruan mendiagnosa sakit panas pada tubuh pasien

antara orang awam dengan dokter. Demikian juga kekeliruan dalam

merumuskan masalah antara urbanisasi dengan tingkat kriminalitas.

c. Tuntutan (demand), secara umum sudah diketahui, bahwa partisipasi

merupakan indikasi dari masyarakat maju. Partisipasi itu dapat berbentuk

dukungan, tuntutan dan tantangan atau kritik. Seperti halnya prtisipasi pada

umumnya, tuntutan dapat bersifat moderat atau radikal. Kedua sifat ini

tergantung tingkat urgensinya, gerahnya masyarakat dan sikap pemerintah

dalam menggapai tuntutan itu. Tuntutan terjadi karena salah satu dari 2

sebab sebagai berikut :

Karena terabaikannya kepentigan suatu golongan dalam proses

kebijakan, sehingga kebijakan yang dibuat pemerintah dirasakan tidak

memenuhi atau merugikan kepentingan mereka.

Karena munculnya kebutuhan baru setelah tujuan tercapai atau suatu

masalah terpecahkan.

7

Page 8: Kebijakan publik

d. Dampak (Impact), dalam ekonomi, dampak ganda disebut multiplier effect.

Misalnya kebijakan dalam investasi, perpajakan, atau pengeluaran

pemerintah untuk membiayai program rutin atau pembangunan dan

sebagainya. Tindakan kebijakan itu membawa pengaruh pada pertambahan

atau pengurangan yang berlipat ganda atas pertambahan pendapatan

masyarakat secara menyeluruh. Multiplier effect juga dapat terjadi pada

bidang social dan politik baik positif maupun negative. Setiap kebijakan

yang bersifat positif ataupun negative dapat berdampak positif atau negative

pula.

e. Sarana (Policy Instrument), suatu kebijakan dilaksanakan dengan

menggunakan sarana dimaksud. Sarana tersebut antara lain berupa

kekuasaan, insentif, pengembangan kemampuan, simbolis dan perubahan

kebijakan itu sendiri. Misalnya menghapus becak dan rumah gubuk di DKI

Jakarta menggunakan sarana kekuasaan.

8

Page 9: Kebijakan publik

BAB IV

PENUTUPA. Kesimpulan

Pembuatan kebijakan publik adalah sebuah proses politik yang

melibatklan berbagai kepentingan dan sumber daya sehingga akhir dari proses

politik tersebut adalah produk subyektif yang diciptakan oleh pilihan-pilihan sadar

dari pelaku kebijakan.

Pembuatan kebijakan publik adalah sebuah proses politik yang

melibatklan berbagai kepentingan dan sumber daya sehingga akhir dari proses

politik tersebut adalah produk subyektif yang diciptakan oleh pilihan-pilihan sadar

dari pelaku kebijakan. Untuk itu pemahaman tentang makna kebijakan publik

menyangkut ruang lingkup, tahapan dan model-modelnya menjadi penting

dilakukan dalam rangka membangun demokrasi.

B. Saran

Kebijakan publik harusnya berorientasi kepada pencapaian tujuan

kesejahteraan rakyat, maka harus dimaknai dalam dua pengertian pokok, yaitu :

memecahkan masalah kesejahteraan rakyat dan memenuhi kebutuhan sosialnya.

Sehingga alur kebijakan publik dalam dimensi mencapai tujuan

kesejahteraan rakyat adalah: (1) mengidentifikasi dan menentukan tujuan

kesejahteraan rakyat; (2) Memecahkan masalah kesejahteraan rakyat; (3)

Merumuskan kebijakan publik untuk kesejahteraan rakyat; dan, (4) Memenuhi

kebutuhan sosial secara keseluruhan.

Secara lebih rinci, tujuan-tujuan kebijakan publik yang berkaitan dengan

kesejahteraan rakyat adalah: (1) Mengantisipasi, mengurangi, atau mengatasi

masalah-masalah sosial yang terjadi di masyarakat.(2) Memenuhi kebutuhan-

kebutuhan individu, keluarga, kelompok atau masyarakat yang tidak dapat mereka

penuhi secara sendiri-sendiri melainkan harus melalui tindakan kolektif. (3)

Meningkatkan hubungan intrasosial manusia dengan mengurangi kedisfungsian

9

Page 10: Kebijakan publik

sosial individu atau kelompok yang disebabkan oleh faktor-faktor internal-

personal maupun eksternal-struktural. (4) Meningkatkan situasi dan lingkungan

sosial-ekonomi yang kondusif bagi upaya pelaksanaan peranan-peranan sosial dan

pencapaian kebutuhan masyarakat sesuai dengan hak, harkat, dan martabat

kemanusiaan. (5) Menggali, mengalokasikan dan mengembangkan sumber-

sumber kemasyarakatan demi tercapainya kesejahteraan rakyat dan keadilan

sosial.

Kebijakan kesejahteraan rakyat harus memiliki efek pada penghilangan

segala bentuk diskriminasi. Kebijakan sosial harus mendorong bahwa semua

anggota masyarakat memiliki kesempatan yang sama untuk memperoleh

pendidikan, pekerjaan yang layak, berserikat dan berkumpul dalam organisasi

sosial, tanpa mempertimbangkan usia, jenis kelamin, status sosial ekonomi, ras,

suku bangsa, dan agama. Pendistribusian hak menunjuk pada perluasan

kesempatan individu dan kelompok dalam mengontrol sumber-sumber material

dan non-material. Ketiga aspek tersebut pada umumnya merupakan kerangka

acuan pemerintah dalam menentukan tujuan kebijakan publik berkaitan dengan

kesejahteraan rakyat.

Jelasnya, bahwa kebijakan kesejahteraan rakyat harus memperhatikan

distribusi barang dan pelayanan, kesempatan, dan kekuasaan yang lebih luas, adil

dan merata bagi segenap warga masyarakat. Sehingga diharapkan pembangunan

nasional dapat berjalan sesuai dengan tujuan nasional.

10

Page 11: Kebijakan publik

DAFTAR PUSTAKA

Kita Punya. 2015, diakses pada bulan Maret 2016 dari http://www.kitapunya.net/2015/08/pengertian-tujuan-dan-contoh-kebijakan.html

Artikel Sianan. 2015, diakses pada bulan Maret 2016 dari, http://www.artikelsiana.com/2015/06/kebijakan-publik-pengertian-macam-jenis-fungsi-fungsi.html#

Genggam Internet. 2014, diakses pada bulan Maret 2016 dari, http://genggaminternet.com/pengertian-dan-definisi-kebijakan-publik/

Suryono, Agus. 2014. “Kebijakan Publik untuk Kesejahteraan Rakyat”. Jakarta.

Ramadan, Wahyudi. 2016. “Siklus Pembuatan Kebijakan”, pada tanggal 1 Maret 2016.

11