kebijakan pengembangan koleksi terbitan berkala...

120
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN NASIONAL RI Skripsi Diajukan kepada Fakultas Adab dan Humaniora Untuk memenuhi persyaratan memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP) Oleh FADHLAN ABDUL WADUD IMRON 107025101446 JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1433 H/2011

Upload: hoangcong

Post on 07-Mar-2019

241 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/423/1/102601... · KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN

BERKALA DI PERPUSTAKAAN NASIONAL RI

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Adab dan Humaniora

Untuk memenuhi persyaratan memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)

Oleh

FADHLAN ABDUL WADUD IMRON

107025101446

JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1433 H/2011

Page 2: KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/423/1/102601... · KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN

BERKALA DI PERPUSTAKAAN NASIONAL RI

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Adab dan Humaniora

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan dan Informasi (S.IP)

Oleh :

FADHLAN ABDUL WADUD IMRON

NIM. 107025101446

Di Bawah Bimbingan

PUNGKI PURNOMO, MLIS

NIP: 196412151999031005

JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1433 H / 2011 M

Page 3: KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/423/1/102601... · KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul “Kebijakan Pengembangan Koleksi Terbitan Berkala di

Perpustakaan Nasional RI” telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas

Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 29 November

2011. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP) pada Program Studi Ilmu Perpustakaan.

Jakarta, 29 November 2011

Sidang Munaqasyah

Ketua Sidang Sekretaris

Drs. Rizal Saiful Haq, MA Pungki Purnomo, MLIS

NIP. 19530319 198303 1 008 NIP. 19641215 199903 1 005

Pembimbing

Pungki Purnomo, MLIS NIP. 19641215 199903 1 005

Penguji I Penguji II

Siti Maryam, S.Ag, M.Hum Drs. Rizal Saiful Haq, MA

NIP. 19700705 199803 2 002 NIP. 19530319 198303 1 008

Page 4: KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/423/1/102601... · KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah dicantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya

atau merupakan hasil jiplakan karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, November 2011

Fadhlan Abdul Wadud Imron

107025101446

Page 5: KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/423/1/102601... · KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN

i

ABSTRAK

Fadhlan Abdul Wadud Imron

Kebijakan Pengembangan Koleksi Terbitan Berkala di Perpustakaan

Nasional RI

Penelitian mengenai kebijakan pengembangan koleksi terbitan berkala di

Perpustakaan Nasional RI adalah bertujuan untuk mengetahui bagaimana

kebijakan tersebut ditetapkan atau dilaksanakan dan beberapa kendala yang

dihadapi dalam pengembangan koleksi jurnal. Agar penelitian ini lebih fokus

maka peneliti hanya membatasi pada jenis terbitan berkala berupa jurnal yang

terbit tahun 2010. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yaitu untuk

menjelaskan suatu hal seperti apa adanya. Metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah metode kualitatif dan kuantitatif, penelitian kualitatif

digunakan untuk memperoleh beberapa keterangan yang diperlukan berkaitan

dengan penelitian ini, sedangkan penelitian kuantitatif digunakan untuk

memperkuat keterangan dengan beberapa data faktual berupa angka-angka.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh jurnal yang terbit pada tahun 2010

yang jumlahnya adalah 61 jurnal terbitan dalam dan luar negeri. Adapun sampel

yang digunakan adalah keseluruhan populasi tersebut. Temuan dari penelitian ini

adalah meskipun menurut kebijakan yang tertulis pada buku pedoman teknis

pengembangan koleksi layanan Perpustakaan Nasional RI tahun 2002 membatasi

hanya bidang ilmu Sosial dan Humaniora, namun dalam penerapannya

Perpustakaan Nasional RI mengembangkan subyek-subyek bidang lainnya seperti

sains dan teknologi. Selain itu menurut kebijakan tertulis bahwa pengembangan

terbitan jurnal luar negeri hanya dibatasi pada jurnal yang berkaitan dengan ke

Indonesiaan (Indonesiana), namun dalam penerapannya tidak demikian,

Perpustakaan Nasional RI tidak membatasi hanya pada jurnal yang memuat

Indonesiana. Temuan lainnya mengungkapkan bahwa pengembangan jurnal luar

negeri lebih banyak dibanding terbitan dalam negeri. Setidaknya ada 2 kendala

yang dihadapi Perpustakaan Nasional RI dalam pengadaan koleksi terbitan

berkala jurnal. Pertama, pengadaan melalui lelang dapat menyebabkan

keterlambatan. Kedua, terbitan jurnal yang diperoleh melalui hadiah kadang-

kadang tidak terdaftar di bagian pengadaan terbitan berkala, hal ini karena sering

kali hadiah dari penerbit langsung diberikan ke bagian sirkulasi terbitan berkala.

Page 6: KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/423/1/102601... · KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN

ii

KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah

memberikan kekuatan lahir batin kepada penulis, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini, dengan judul “KEBIJAKAN PENGEMBANGAN

KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN NASIONAL RI”

ini dengan baik dan lancar. Topik skripsi ini penulis pilih atas pertimbangan

pentingnya peran dan fungsi kebijakan pengembangan dalam mencapai visi dan

misi perpustakaan.

Disadari benar tanpa bantuan, bimbingan, serta dorongan dari beberapa

pihak, penulisan skripsi ini tidak mungkin dapat terselesaikan tepat pada

waktunya. Oleh sebab itu pada kesempatan kali ini penulis menyampaikan ucapan

terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terwujudnya penulisan

skripsi ini, diantaranya yaitu kepada :

1. Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan karunia-Nya yang tidak

terhenti hingga saat ini.

2. Drs. H. Abd. Wahid Hasyim, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Adab dan

Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Drs. Rizal Saiful Haq, MA, selaku Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Pungki Purnomo, MLIS, selaku dosen pembimbin sekaligus sekertaris

Jurusan Ilmu Perpustakaan.

5. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Adab dan Humaniora, khususnya

Dosen Jurusan Ilmu Perpustakaan yang telah memberikan segala

pengetahuan dan ilmu kepada penulis.

Page 7: KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/423/1/102601... · KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN

iii

6. Asep Muslih, SH selaku Kepala Bidang Akuisisi Perpustakaan Nasional

RI yang telah memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian di

Perpustakaan Nasional RI sekaligus memberikan bimbingan dan

membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Dian, Bintari Warita Dewi Utami dan segenap staf Perpustakaan Nasional

RI, yang telah banyak memberikan bimbingan dan membantu penulis

dalam menyelesaikan skripsi ini.

8. Kedua orangtuaku Ayahanda (alm) Imron Muthohar dan Ibunda tercinta

Erna Muthmainah yang selalu melimpahkan seluruh kasih sayangnya dan

tidak pernah bosan memberikan nasehat, serta kakak Azizul Fahmi Imron

yang mudah-mudahan dapat menyelesaikan skripsinya dan adik Fauzan

Ghifari Imron semoga dapat sukses UN 2012. Terima kasih untuk setiap

untaian doa, kasih sayang, perhatian, dukungan, semangat, dan motivasi

yang begitu besar sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

9. Fauzah Novantri yang tidak pernah bosan memberi semangat, motivasi,

dan masukan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini.

10. Teman-teman seperjuanganku Fikry Kurniadi, Chalilul Rahman, Erry

wibisono, Eva Maftuhah yang telah memberikan motivasi dan dukungan

kepada penulis.

11. Seluruh teman-teman Ilmu Perpustakaan yang tidak dapat disebutkan satu

persatu, terima kasih atas segala kenangan yang telah menjadi bagian

dalam perjuangan hidup kita, saat ini dan yang akan datang. Tetap jaga

rasa kekeluargaan di Jurusan Ilmu Perpustakaan.

Page 8: KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/423/1/102601... · KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN

iv

12. Motor King yang selalu mengantarkan penulis selama kuliah dan

menyelesaikan skripsi ini, walaupun kadang ngambek tanpanya penulis

tidak akan sampai tujuan.

Akhirnya dengan segala keterbatasan penulis mengucapkan terima kasih

atas segala bantuan yang diberikan, semoga ALLAH SWT membalas amal

baiknya. Penulis akui dalam skripsi ini masih terdapat kekurangan dan

jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan

saran yang membangun.

Jakarta, November 2011

Fadhlan Abdul Wadud Imron

Page 9: KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/423/1/102601... · KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ......................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... v

DAFTAR TABEL ............................................................................................. ix

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................ 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah.......................................... 5

C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 6

D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 6

E. Metode Penelitian........................................................................ 7

1. Jenis Penelitian ...................................................................... 7

2. Informan Penelitian ............................................................... 7

3. Sumber Data .......................................................................... 8

4. Metode Pengumpulan Data ................................................... 9

5. Populasi dan Sampel ............................................................. 10

6. Teknik Analisa Data .............................................................. 10

F. Definisi Istilah ............................................................................. 11

G. Sistematika Penulisan ................................................................. 12

BAB II TINJAUAN LITERATUR

A. Perpustakaan Nasional................................................................. 14

1. Definisi Perpustakaan Nasional ............................................ 14

Page 10: KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/423/1/102601... · KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN

vi

2. Fungsi Perpustakaan Nasional .............................................. 15

3. Tugas Perpustakaan Nasional .............................................. 16

B. Pengembangan Koleksi ............................................................... 18

1. Kebijakan Pengembangan Koleksi ....................................... 19

2. Fungsi Kebijakan Pengembangan Koleksi ........................... 21

3. Manfaat Kebijakan Pengembangan Koleksi ......................... 21

4. Unsur-unsur Kebijakan Pengembangan Koleksi ................. 23

C. Terbitan Berkala ......................................................................... 29

1. Ciri-ciri Terbitan Berkala ..................................................... 30

2. Fungsi Terbitan Berkala ....................................................... 31

3. Jenis-jenis Terbitan Berkala ................................................. 31

4. Peran Terbitan Berkala ......................................................... 36

5. Permasalahan Terbitan Berkala ............................................ 37

BAB III GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN NASIONAL RI

A. Sejarah Singkat Perpustakaan Nasional RI ................................. 39

B. Visi, Misi, Tugas, Fungsi dan Peran Perpustakaan Nasional RI . 41

C. Struktur Organisasi Perpustakaan Nasional RI ........................... 44

D. Pengembangan Koleksi Perpustakaan Nasional RI ..................... 45

E. Koleksi Perpustakaan Nasional RI .............................................. 45

1. Koleksi Buku ......................................................................... 47

2. Koleksi Surat Kabar ............................................................. 47

3. Koleksi Majalah ................................................................... 48

4. Koleksi Kliping ..................................................................... 48

Page 11: KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/423/1/102601... · KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN

vii

5. Koleksi Peta ......................................................................... 48

6. Koleksi Lukisan ................................................................... 48

7. Koleksi Audio Visual ........................................................... 49

8. Koleksi Manuskrip/Naskah Nasional ................................... 49

F. Koleksi Terbitan Berkala ............................................................ 49

G. Pemakai Perpustakaan Nasional RI ............................................ 50

H. Sistem dan Layanan Perpustakaan Nasional RI ......................... 50

I. Peraturan Perpustakaan Nasional RI .......................................... 50

J. Fasilitas dan Pelayanan Perpustakaan Nasional RI .................... 51

K. Lokasi Perpustakaan Nasional RI ............................................... 52

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ........................................................................... 54

1. Metode Pengambilan Data ................................................... 55

2. Kebijakan Pengembangan Koleksi Terbitan Berkala Jurnal

Perpustakaan Nasional RI ..................................................... 55

3. Kebijakan Teknis Pengadaan Terbitan Berkala Jurnal ........ 56

B. Penerapan Kebijakan Pengembangan Koleksi Terbitan Berkala

Jurnal di Perpustakaan Nasional RI ........................................... 60

1. Penerapan Kebijakan Pengembangan Koleksi Terbitan Jurnal

Dalam dan Luar Negeri Tahun Terbit 2010 ......................... 61

2. Penerapan Kebijakan Pengembangan Koleksi Terbitan Jurnal

Menurut Bidang Ilmunya ..................................................... 62

Page 12: KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/423/1/102601... · KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN

viii

3. Penerapan Kebijakan Pengembangan Koleksi Terbitan Jurnal

Berdasarkan Pengadaannya .................................................. 63

4. Kelengkapan Koleksi Terbitan Jurnal Tahun Terbit 2010 ... 65

C. Kendala yang Dihadapi Dalam Pengembangan Koleksi Terbitan

Berkala Jurnal.............................................................................. 67

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................. 68

B. Saran ........................................................................................... 70

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 72

LAMPIRAN-LAMPIRAN .............................................................................. 74

Page 13: KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/423/1/102601... · KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Jenis Koleksi Bahan Pustaka Perpustakaan Nasional RI .................. 46

Tabel 2 Koleksi Terbitan Berkala Tahun 2010 ............................................. 49

Tabel 3 Profil Pemakai ................................................................................... 50

Tabel 4 Jumlah Jurnal Dalam dan Luar Negeri Tahun 2010 ......................... 62

Tabel 5 Perbandingan Bidang Ilmu Jurnal Dalam Negeri ............................. 63

Tabel 6 Perbandingan Bidang Ilmu Jurnal Luar Negeri ................................ 64

Tabel 7 Asal Perolehan Jurnal Dalam Negeri ............................................... 64

Tabel 8 Asal Perolehan Jurnal Luar Negeri .................................................. 65

Tabel 9 Kelengkapan Jurnal Terbitan Dalam Negeri .................................... 66

Tabel 10 Kelengkapan Jurnal Terbitan Luar Negeri ....................................... 67

Page 14: KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/423/1/102601... · KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Struktur Organisasi Perpustakaan Nasional RI ................................. 44

Gambar 2 Gedung Perpustakaan Nasional RI.................................................... 53

Page 15: KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/423/1/102601... · KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Pengajuan Proposal Skripsi

Lampiran 2 Lembar Dosen Pembimbing

Lampiran 3 Lembar Izin Penelitian

Lampiran 4 Pedoman Teknis Pengembangan Koleksi Terbitan Berkala

Lampiran 5 Hasil Wawancara

Lampiran 6 Hasil Observasi Jurnal

Lampiran 7 Alur Kerja Pengembangan Bahan Pustaka Melalui Pembelian

Lampiran 8 Alur Kerja Pengembangan Bahan Pustaka Melalui Hadia/Tukar

Menukar

Lampiran 9 Daftar Koleksi Jurnal

Lampiran 10 Daftar Hasil Akuisisi Serial (Hadiah) 2010

Lampiran 11 Daftar Hasil Akuisisi Serial (Pembelian) 2010

Page 16: KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/423/1/102601... · KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan berbagai informasi yang begitu besar disebabkan

semakin pesatnya ilmu pengetahuan dan teknologi di dunia. Untuk

mengetahui perkembangan-perkembangan yang terjadi di luar negeri maupun

di dalam negeri, masyarakat tidak cukup hanya mengandalkan buku-buku saja,

dari beberapa koleksi yang ada di perpustakaan, salah satunya yaitu koleksi

terbitan berseri yang merupakan salah satu sumber referensi yang dapat

dimanfaatkan untuk menambah pengetahuan dan informasi terbaru dan aktual.

Terbitan berkala merupakan terbitan yang dipublikasikan secara berturut-turut

dengan tenggang waktu tertentu koleksi terbitan berkala mempunyai peranan

penting dalam penyebaran informasi salah satunya melalui majalah maupun

surat kabar yang merupakan jenis koleksi berkala.

Terbitan berkala memuat berita mengenai berbagai peristiwa aktual

dan terbaru dalam kehidupan sehari-hari. Juga memuat berbagai penemuan

baru dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, kepuasan ilmiah.

Berbagai artikel yang berhubungan dengan kepentingan kehidupan sehari-

hari, kesenian dan olahraga, cerita hiburan, cerita bergambar, iklan kesehatan,

ketrampilan praktis, pertanian teknik dan sebagainya. Terbitan berkala dapat

menambah pengetahuan dan membantu pelaksanaan program pendidikan dan

pengajaran.

Page 17: KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/423/1/102601... · KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN

2

Bagi masyarakat Indonesia yang sedang membangun di tengah-tengah

perkembangan era ilmu pengetahuan dan teknologi modern keberadaan

perpustakaan mutlak diperlukan. Dengan adanya perpustakaan akan

mendorong masyarakat untuk meningkatkan perkembangan intelektual dan

keterampilan teknologinya, sehingga memungkinkan mereka untuk melepas

diri dari kebodohan, keterbelakangan serta kemiskinan. Oleh karena itu

kebijakan tentang pembinaan serta pengembangan perpustakaan perlu disertai

dengan menumbuhkan kesadaran masyarakat akan arti penting serta manfaat

perpustakaan. Dengan demikian ketertinggalan masyarakat dalam ilmu

pengetahuan dan teknologi dapat di atasi segera sesuai dengan tuntutan

pembangunan masa kini.

Terbitan berkala merupakan salah satu koleksi penting di

perpustakaan beberapa ciri khas yang dimiliki terbitan berkala sehingga

terbitan ini menjadi media penyebaran informasi baru yang paling efektif.

Menyediakan informasi yang mutakhir merupakan bagian yang penting

dalam layanan perpustakaan, dan ini tergantung pada seberapa besar jumlah

bahan-bahan yang terkumpul dari surat kabar, kebijakan pembinaan dan

pengembangan koleksi yang berlaku di perpustakaan agar upaya pengadaan

tersebut dapat dilakukan dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan pemakai

perpustakaan. Perpustakaan sebagai unit pemberi jasa/layanan selalu

menaruh perhatian pada pengukuran kinerja dalam memenuhi kebutuhan para

penggunanya, dan meyakinkan diri bahwa berbagai sumber daya yang dipilih

bermanfaat bagi pemustakanya. Hal ini merupakan tugas yang berat bagi

Page 18: KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/423/1/102601... · KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN

3

perpustakaan, karena ukuran keberhasilan suatu perpustakaan adalah dari

manfaat koleksinya bagi kebutuhan masyarakat pemakainya.

Perpustakaan Nasional Indonesia sebagai lembaga pemerintah non

Departemen yang melaksanakan tugas pemerintah dalam bidang

perpustakaan mutlak membutuhkan tebitan berkala sebagai sumber informasi

yang paling update, salah satu kriteria penilaian layanan perpustakaan yang

bagus adalah dilihat dari kualitas koleksinya. Salah satu koleksi terbitan yang

dapat menarik minat pemustaka salah satunya dari majalah yang bersifat

popular sampai majalah yang bersifat serius, terbitan berkala di definisikan

sebagai terbitan atau publikasi berseri dan berkelanjutan kecuali surat kabar,

terbit secara teratur dalam waktu berselang-seling, mungkin sekali terbit

dengan kala/frekuensi tengah mingguan (seminggu dua kali) atau dapat juga

terbit setiap semester/tengah tahunan (dua tahun sekali).1 Koleksi yang

dimaksud tentu saja mencakup berbagai format bahan sesuai dengan

perkembangan dan kebutuhan alternatif para pemakai perpustakaan terhadap

media rekam informasi. Setiap kegiatan lain di perpustakaan akan bergantung

pada pemilikan koleksi perpustakaan yang bersangkutan.

Dibutuhkan suatu kebijakan dalam pengembangan terbitan berkala

untuk menambah koleksi yang dibutuhkan oleh para pemakai, perlu

pembinaan dari suatu seleksi yang sistematis dan terarah dikoordinasikan

berdasar tujuan, rencana dan anggaran yang tersedia. Peran pustakawan

dalam menentukan kebijakan pengembangan tebitan berkala terlebih dahulu

1 Abdul Rahman Saleh dan Yuyu Yulia Toha, Pengelolaan Terbitan Berseri (Jakarta:

Universitas Terbuka, 1996), h..9.

Page 19: KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/423/1/102601... · KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN

4

harus mengetahui kendala serta tujuan perpustakaan dan siapa yang

memakainya, oleh karena itu sebelum melakukan seleksi dan pengadaan

bahan pustaka diperlukan analisa kebutuhan pemakai terlebih dahulu. Dengan

cara mengenali pemakai yang dilayani serta analisis koleksi dan evaluasi

apakah kebijakan yang telah dilakukan telah sesuai dengan tujuan.

Dengan kebijakan tertulis yang dijadikan pedoman dalam

mengembangkan koleksi sudah terlalu lama tidak diperbaharui, sedangkan

pedoman tersebut harus dilakukan revisi seiring dengan adanya perubahan

zaman dan kebutuhan pemustaka juga akan berubah dalam hal kebijakan

pengembangan koleksi

Berdasarkan kondisi diatas untuk mengetahui apakah koleksi berkala

Perpustakaan Nasional RI sudah mencapai sesuai dengan yang diharapkan

yaitu dapat memenuhi kebutuhan pemakainya dan memenuhi visi dan misi.

Maka dengan demikian penulis tertarik untuk meneliti tentang “Kebijakan

Pengembangan Koleksi Terbitan Berkala di PERPUSTAKAAN

NASIONAL REPUBLIK INDONESIA”.

Page 20: KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/423/1/102601... · KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN

5

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Mengingat luasnya permasalahan yang dihadapi dalam usaha

pengembangan koleksi yang mencakup kebijakan, penyeleksian,

pengadaan, penyiangan dan evaluasi. Agar penulisan skripsi ini lebih

terarah, jelas dan memberikan hasil yang maksimal maka penulis

memberikan batasan hanya pada :

a. Jenis koleksi terbitan berkala jurnal tahun terbit 2010

b. Penerapan kebijakan pengembangan koleksi terbitan berkala jurnal

c. Kendala-kendala dalam melakukan pengembangan koleksi jurnal

2. Perumusan Masalah

Dari latar belakang masalah di atas dan batasan masalah maka

pokok masalah yang akan dibahas akan dirumuskan sebagai berikut:

a. Bagaimana kebijakan pengembangan koleksi jurnal pada Perpustakaan

Nasional RI?

b. Bagaimana penerapan kebijakan pengembangan koleksi jurnal di

Perpustakaan Nasional RI?

c. Kendala apa yang ada dalam melakukan pengembangan jurnal?

Page 21: KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/423/1/102601... · KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN

6

C. Tujuan dan Manfaat penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

a. Mengetahui kebijakan pengembangan koleksi jurnal yang dilakukan

Perpustakaan Nasional RI.

b. Mengetahui sejauh mana penerapan kebijakan pengembangan koleksi

jurnal pada Perpustakaan Nasional RI.

c. Mengetahui kendala apa saja yang dihadapi dalam penyediaan terbitan

berkala.

2. Manfaat Penelitian

a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pemikiran

untuk memperkaya khazanah pengetahuan jurusan Ilmu Perpustakaan.

b. Memberikan sumbangan pemikiran dan kepustakaan dalam hal

pengadaan dan pelayanan bahan pustaka terbitan berkala.

c. Memberikan pengalaman praktis yang lebih luas kepada penulis dalam

hal pengembangan dan pelayanan terbitan berkala.

d. Memberikan informasi tentang kajian kebijakan pengadaan dan

pelayanan terbitan berkala kepada pemakai.

Page 22: KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/423/1/102601... · KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN

7

D. Metode Penelitian

1. Metode Penelitian

Metodologi penelitian yaitu pengkajian dalam mempelajari tata

cara yang terdapat dalam penelitian2. Metode yang digunakan untuk

penelitian ini yaitu kualitatif dan kuantitatif. metode penelitian yang

digunakan kualitatif yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data

deskriptif berupa kata-kata tertuls atau lisan dari orang-orang dan perilaku

yang diamati. Pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut

secara utuh.3 . Kuantitatif adalah analisis yang dilakukan terhadap angka,

baik angka yang merupakan representasi dari suatu kuantita (kuantitas

murni) maupun angka yang merupakan hasil dari konversi data kualitatif

(yakni data kualitatif yang dikuantifikasikan).4

Penelitian kualitatif digunakan untuk memperoleh informasi

kebijakan pengembangan koleksi jurnal dari beberapa informan yang

dianggap kompeten dalam memberikan informasi tersebut. Sedangkan

penelitian kuantitatif digunakan untuk memperkuat informasi dengan

melalui pengukuran terhadap perbandingan jurnal terbitan dalam dan luar

negeri yang dikembangkan Perpustakaan Nasional RI. Tipe penelitian

yang digunakan penulis dalam penelitian ini bersifat deskriptif yang

diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan

menggambarkan/melukiskan keadaan subyek/obyek penelitian (seseorang,

2 Husaini Usman, Metodologi Penelitian Sosial (Jakarta: Bumi aksara, 2009), h.41.

3 Lexy J. Moelong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya,

2001), h.4. 4 Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian: Pengantar Teori dan Panduan

Praktis (Jakarta: STIA-LAN, 1999), h. 60.

Page 23: KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/423/1/102601... · KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN

8

lembaga, mayarakat dan lain-lain.) pada saat sekarang berdasarkan fakta-

fakta yang tampak atau sebagaimana adanya5, Jenis desain deskriptif ini

bertujuan menjelaskan sesuatu seperti apa adanya secara mendalam.

2. Informan Penelitian

Informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan

informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian. Informan dalam

penelitian ini adalah Asep Muslih, SH selaku kepala pengembangan

koleksi, Dian Nusantari, S.Sos selaku staf bidang akuisisi pembelian,

Bintari Warita Dewi Utami selaku staf bidang akuisisi hibah/hadiah tukar

menukar, Dra. Wuri Setya Intarti, MM selaku ketua kelompok

penerimaan, pemantauan dan evaluasi hasil pelaksanaan UU no. 4 tahun

1990.

3. Sumber Data

a. Data primer yaitu data yang diambil langsung, tanpa perantara, dari

sumbernya. Sumber ini dapat berupa benda-benda, situs, atau manusia.

Dalam hal ini peneliti dapat memperoleh data yang langsung ditemui

di lapangan dalam hal ini perpustakaan, staff.

b. Data sekunder yaitu data yang diambil secara tidak langsung dari

sumbernya bersumber dari kepustakaan, yang diteliti dari literatur-

literatur, buku-buku, dokumen dan artikel yang berkaitan dengan

masalah yang akan diteliti.6

5 Nawawi H Badari, Metode Penelitian Bidang Sosial (Yogyakarta: Gajah Mada

University, 2003), h.63 6 Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian (Jakarta: STIA-LAN, 1999), h.86-87

Page 24: KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/423/1/102601... · KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN

9

4. Metode Pengumpulan data

Dalam suatu penelitian diperlukan teknik pengumpulan data agar

data yang di kumpulkan dapat digunakan sebagai bahan analisis data.

Maka ditempuh beberapa teknik pengumpulan data, yaitu :

1. Metode Penelitian Lapangan (field research)

Maksud dari penelitian lapangan ini yaitu peneliti mengadakan

pendekatan langsung dengan mendatagi obyek yang akan diteliti, yang

sebelumnya mengadakan persiapan-persiapan untuk memperoleh data-

data dan keterangan-keterangan yang diperlukan dalam penelitian.

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data dilakukan dengan:

a. Observasi : yaitu penelitian yang pengambilan datanya bertumpu

pada pengamatan langsung terhadap objek penelitian dalam hal ini

perpustakaan.

b. Wawancara : penulis melakukan wawancara dengan staff

perpustakaan yang berwenang dalam pengembangan koleksi yaitu

Bpk Asep Muslih, SH selaku kepala pengembangan koleksi

Perpustakaan Nasional RI.

2. Metode Riset Perpustakaan (library research)

Dalam riset perpustakaan, peneliti melakukannya dengan

mempelajari buku-buku, literatur, dokumen, dan artikel sesuai dengan

masalah yang dibahas dalam skripsi ini.

Page 25: KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/423/1/102601... · KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN

10

5. Populasi dan sampel

Populasi adalah keseluruhan elemen yang hendak dijelaskan oleh

peneliti melalui penelitiannya.7 Populasi yang digunakan penulis yaitu

sebanyak 61 judul jurnal yang tahun terbitnya adalah 2010 baik di dalam

dan luar negeri. Sampel yang diambil adalah keseluruhan populasi jurnal

yang terbit tahun 2010.

6. Teknik Analisa Data

Setelah data diperoleh maka langkah selanjutnya adalah mengolah

data melalui beberapa tahap yaitu :

a. Edit

Proses edit yakni memeriksa kembali berkas-berkas data yang telah

terkumpul sehingga keseluruhan berkas itu dapat diketahui dan

dinyatakan baik, sehingga dapat disiapkan untuk proses berikutnya.

b. Tabulasi

Yakni mentabulasikan hasil observasi terhadap jurnal ke dalam

tabulasi atau tabel yang kemudian dicari untuk dianalisa. Adapun

untuk memperoleh data hasil observasi yang telah ditabulasikan dan

prosentase digunakan rumus :

P = f/n X 100 %

Dimana :

P : Angka prosentase untuk setiap kategori

F : Frekuensi hasil obaservasi jurnal

7 Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian: Pengantar teori dan panduan praktis

(Jakarta: STIA-LAN, 1999), h.179.

Page 26: KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/423/1/102601... · KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN

11

Adapun parameter untuk penafsiran nilai presentase adalah :

0% = Tidak satupun

1% - 25% = Sebagian kecil

26% - 49 = Hampir setengahnya

50% = Setengahnya

51% - 75% = Sebagian besar

76% - 99% = Hampir seluruhnya

100% = Seluruhnya

F. Definisi Istilah

a. Perpustakaan Nasional

Perpustakaan nasional adalah suatu jenis perpustakaan atau

lembaga non departemen (LPND) yang melaksanakan tugas berfungsi

sebagai perpustakaan Pembina, perpustakaan rujukan, perpustakaan

deposit, perpustakaan penelitian, perpustakaan pelestarian, dan pusat

jejaring perpustakaan, serta berkedudukan di ibukota Negara.8

b. Pengembangan Koleksi

Menurut ALA Glossary of Library and Information Science

(1983) pengembangan koleksi merupakan sejumlah kegiatan yang

berkaitan dengan penentuan dan koordinasi kebijakan seleksi, menilai

kebutuhan pemakai, studi pemakaian koleksi, evaluasi koleksi,

identifikasi kebutuhan koleksi, seleksi bahan pustaka, perencanaan

8 Undang-Undang Republik Indonesia no. 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan

Page 27: KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/423/1/102601... · KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN

12

kerjasama sumberdaya koleksi, pemeliharaan koleksi dan penyiangan

koleksi perpustakaan.9

c. Terbitan Berkala

Suatu terbitan dalam media apa saja, yang terbitnya berturut turut

dalam beberapa bagian biasanya mempunyai nomor atau secara berturut-

turut dan dengan maksud untuk dilanjutkan dengan ketetapan tanpa batas

(akhir).10

G. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah penyusunan proposal ini penulis membagi

pembahasan menjadi 5 bab dan masing-masing bab berisi beberapa bagian

seperti yabg digambarkan dibawah ini :

BAB I PENDAHULUAN

Terdiri atas dasar pemikiran yang menjadi latar belakang penelitian

ini harus dilakukan, diikuti dengan uraian perumusan dan pembahasan

masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika

penulisan.

BAB II TINJAUAN LITERATUR

Berisi definisi dan asal usul Perpustakaan Nasional RI, fungsi

perpustakaan serta pengertian terbitan berkala dan jenis-jenis terbitan berkala,

terbitan berkala sebagai sumber informasi. Pengembangan koleksi terbitan

berkala mencakup kebijakan pengembangan dan pengadaannya Definisi

terbitan berkala, dan jenis-jenis terbitan berkala

9Farida Nurhidayah. Pengembangan Koleksi Perpustakaan di Perguruan Tinggi,di akses

pada tanggal 23 April 13.42 wib 10

Kosam Rimbarawa. Manajemen Terbitan Berkala, (Jakarta: Hakaeser, 2009), h.2

Page 28: KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/423/1/102601... · KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN

13

BAB III GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN NASIONAL RI

Pada bab ini penulis menguraikan tentang sejarah berdirinya

Perpustakaan Nasional RI, tugas dan fungsi, struktur organisasi, visi dan

misi, koleksi Perpustakaan Nasional RI, koleksi terbitan berkala di

Perpustakaan Nasional RI, sistem dan layanan, peraturan Perpustakaan

Nasional RI, fasilitas dan pelayanan Perpustakaan Nasional RI dan lokasi

Perpustakaan Nasional RI.

BAB IV HASIL PENELITIAN

Membahas hasil yang berisi tentang kebijakan pengembangan koleksi

terbitan berkala Perpustakaan Nasional RI mencakup metode pengadaan serta

penerapan kebijakan pengembangan koleksi terbitan berkala pada

Perpustakaan Nasional RI.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dari permasalahan yang di angkat dan telah

diteliti serta saran untuk permasalahan yang di angkat penulis dan diberikan

untuk perpustakaan yang diteliti.

Page 29: KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/423/1/102601... · KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN

14

BAB II

TINJAUAN LITERATUR

A. Perpustakaan Nasional

1. Definisi Perpustakaan Nasional

Di dalam Undang-undang No. 43 tahun 2007 Perpustakaan

Nasional di definisikan lembaga pemerintah non departemen (LPND) yang

melaksanakan tugas pemerintahan dalam bidang perpustakaan yang

berfungsi sebagai perpustakaan pembina, perpustakaan rujukan,

perpustakaan deposit, perpustakaan penelitian, perpustakaan pelestarian,

dan pusat jejaring perpustakaan, serta berkedudukan di ibukota negara.11

Pada tahun 1970, dalam konferensi umumnya yang ke 16,

UNESCO mengeluarkan Recommendations Concerning the International

Standarization of Library Statistics yang memuat definisi perpustakaan

nasional adalah sebagai berikut:12

Perpustakaan nasional adalah perpustakaan yang bertanggung

jawab atas akuisisi dan pelestarian kopi semua terbitan yang

signifikan, yang diterbitkan di sebuah negara dan berfungsi sebagai

"deposit", baik berdasarkan undang-undang maupun kesepakatan

lain, dengan tidak memandang nama perpustakaan. Perpustakaan

nasional juga umumnya menjalankan fungsi sebagai berikut:

menyusun bibliografi nasional, menyimpan dan memutakhirkan

koleksi asing yang bernilai tinggi dan representatif termasuk buku

mengenai negara yang bersangkutan, bertindak sebagai pusat

bibliografi nasional, menyusun katalog induk, menerbitkan

bibliografi nasional retrospektif. perpustakaan yang menyebut

11

Undang-Undang Perpustakaan No.43 tahun 2007 12

Sulistyo-Basuki. ”Sejarah Perpustakaan Nasional RI: sebuah kajian,” Diakses pada

tanggal 27 September 2011 dari http://digilib.usu.ac.id/download/fs/perpus-zurni3.pdf/

Page 30: KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/423/1/102601... · KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN

15

dirinya sebagai perpustakaan "nasional" namun fungsinya tidak

sesuai dengan definisi diatas tidak dapat dimasukkan ke kategori

perpustakaan nasional.

Jika dikaitkan dengan fungsi kepustakawanan, maka fungsi utama

perpustakaan nasional adalah menyimpan artinya perpustakaan nasional

disusun untuk menyimpan semua terbitan yang dihasilkan dalam negara

masing-masing. Sering kali koleksi itu diperluas dengan semua terbitan

asing tentang negara yang bersangkutan. Koleksi tentang sebuah negara

disebut nama negara itu ditambah dengan imbuhan iana atau na. misalnya

koleksi buku tentang Indonesia disebut Indonesiana.13

2. Fungsi Perpustakaan Nasional

Fungsi utama perpustakaan nasional adalah menyimpan semua

bahan pustaka yang tercetak dan terekam yang diterbitkan di suatu negara.

Adapun fungsi Perpustakaan Nasional ialah:

a. Menyimpan setiap bahan pustaka yang diterbitkan di sebuah negara.

b. Mengumpulkan atau memilih bahan pustaka terbitan negara lain

mengenai negara yang bersangkutan.

c. Menyusun bibliografi nasional artinya daftar buku yang diterbitkan di

sebuah negara.

d. Menjadi pusat informasi negara yang bersangkutan. Biasanya jasa ini

diberikan atas jasa permintaan.

e. Berfungsi sebagai pusat antar pinjam perpustakaan di negara yang

bersangkutan serta antara negara yang bersangkutan dengan negara

13

Sulistyo-Basuki. Materi Pokok Pengantar Ilmu Perpustakaan (Jakarta:Universitas

Terbuka, 1993), hal.151.

Page 31: KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/423/1/102601... · KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN

16

lain. Umumnya perpustakaan nasional tidak meminjamkan buku

langsung ke pembaca melainkan harus melalui perpustakaan.

f. Sebagai tugas tambahan biasanya perpustakaan nasional memberikan

jasa penerjemahan, latihan kerja bagi pustakawan, mencatat hak cipta

atas buku, dan sebagainya.14

Fungsi yang diinginkan dari Perpustakaan Nasional :

1. Bertindak sebagai pusat penelitian dan pengembangan pekerjaan

perpustakaan dan informasi.

2. Menyediakan pendidikan dan pelatihan dalam pekerjaan perpustakaan dan

informasi.

3. Bertindak sebagai pusat perencanaan bagi perpustakaan sebuah negara.

Fungsi yang dimungkinkan dari Perpustakaan Nasional :

1. Bertindak sebagai pusat pertukaran bahan perpustakaan antar perpustakaan.

2. Menyediakan jasa perpustakaan khusus untuk lembaga pemerintah, bertindak

sebagai museum buku.15

3. Tugas Perpustakaan Nasional

Menurut ketentuan perundang-undangan, tugas Perpustakaan

Nasional Indonesia adalah sebagai berikut:

a. Melaksanakan pengumpulan, pengolahan, dan pendayagunaan bahan

pustaka yang diterbitkan di Indonesia sebagai koleksi deposit nasional.

b. Melaksanakan pengumpulan, pengolahan, pengembangan serta

pendayagunaan bahan pustaka dengan mengutamakan terbitan asing.

14

Sulistyo-Basuki. Pengantar Ilmu Perpustakaan (Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama,1993), hal.44-45. 15

Sulistyo-Basuki. ”Sejarah Perpustakaan Nasional RI: sebuah kajian,” Diakses pada

tanggal 27 September 2011 dari http://digilib.usu.ac.id/download/fs/perpus-zurni3.pdf/

Page 32: KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/423/1/102601... · KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN

17

c. Melaksanakan penyusunan dan penerbitan bibliografi nasional.

d. Melaksanakan tugas sebagai pusat kerjasama antar perpustakaan di

dalam negeri maupun luar negeri.

e. Memberikan jasa referensi studi, jasa bibliografi, dan informasi ilmiah.

f. Melaksanakan urutan tata usaha Perpustakaan Nasional.

Berdasarkan Undang-Undang No. 43 tahun 2007, Perpustakaan

Nasional bertugas:16

a. Menetapkan kebijakan nasional, kebijakan umum, dan kebijakan teknis

pengelolaan perpustakaan;

b. Melaksanakan pembinaan, pengembangan, evaluasi, dan koordinasi

terhadap pengelolaan perpustakaan;

c. Membina kerja sama dalam pengelolaan berbagai jenis perpustakaan;

dan

d. Mengembangkan standar nasional perpustakaan.

Perpustakaan Nasional bertanggung jawab:

a. Mengembangkan koleksi nasional yang memfasilitasi terwujudnya

masyarakat pembelajar sepanjang hayat;

b. Mengembangkan koleksi nasional untuk melestarikan hasil budaya

bangsa;

c. Melakukan promosi perpustakaan dan gemar membaca dalam rangka

mewujudkan masyarakat pembelajar sepanjang hayat; dan

16 Undang-Undang Perpustakaan No.43 tahun 2007

Page 33: KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/423/1/102601... · KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN

18

d. Mengidentifikasi dan mengupayakan pengembalian naskah kuno yang

berada di luar negeri.

B. Pengembangan Koleksi

Pengembangan koleksi merupakan suatu proses universal untuk

perpustakaan karena setiap perpustakaan akan membangun koleksi yang kuat

demi kepentingan pengguna perpustakaan. Kegiatan membangun koleksi

perpustakaan dikenal dengan istilah pengembangan koleksi.17

Pengembangan koleksi adalah proses menghasilkan kepastian bahwa

perpustakaan memenuhi kebutuhan informasi dari populasi yang dilayaninya

dalam cara yang tepat waktu dan ekonomis, menggunakan sumber daya

informasi yang diproduksi di dalam maupun luar organisasi. Pengembangan

koleksi yang efektif membutuhkan penciptaan sebuah rencana untuk

memperbaiki kelemahan-kelemahan koleksi serta memelihara kekuatan-

kekuatannya.

Proses pengembangan koleksi terdiri dari dari 6 komponen kegiatan

yang terdiri dari berikut ini:

1. Analisis masyarakat, dalam hal ini masyarakat pengguna

2. Kebijakan seleksi

3. Seleksi

4. Pengadaan

5. Penyiangan

6. Evaluasi

17

Yuyu Yulia, Materi Pokok Pengembangan Koleksi (Jakarta: Universitas Terbuka,

2009), h. 1.8.

Page 34: KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/423/1/102601... · KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN

19

1. Kebijakan Pengembangan Koleksi

Kebijakan yaitu langkah-langkah yang diperlukan untuk

melaksanakan semua strategis perpustakaan dalam rangka mencapai

tujuan organisasi.18

Kebijakan pengembangan koleksi adalah sebuah

pernyataan tertulis dari suatu rencana dengan memberikan perincian-

perincian untuk pedoman staf perpustakaan, sebuah pernyataan kebijakan

adalah sebuah dokumen yang mewakili sebuah rencana kerja dan

informasi yang digunakan untuk membimbing cara berfikir staf dan

pengambilan keputusan. Ada juga yang menyebutkan sebagai selection

policies yakni rumusan atau dokumen tertulis yang memberi arah dan

bimbingan mengenai koleksi yang kita kembangkan.

Kebijakan pengembangan koleksi menjadi panduan bagi staf

perpustakaan untuk mengetahui mengenai kekuatan dan kelemahan

koleksi. Kebijakan pengembangan koleksi seharusnya menjadi suatu

dokumen yang hidup, dapat berubah dan berkembang. Kebijakan tersebut

menjadi panduan yang dapat dimodifikasi disaat koleksi perpustakaan

memerlukan perubahan.

Secara umum kebijakan pengembangan koleksi didasari oleh

beberapa asas berikut ini:

18

Sutarno NS, Perpustakaan dan Masyarakat (Jakarta: Sagung Seto, 2006), h.153.

Page 35: KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/423/1/102601... · KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN

20

a. Kerelevanan

Koleksi perpustakaan hendaknya relevan dengan aktivitas yang telah

diprogramkan oleh perpustakaan sehingga memudahkan pencapaian

kinerja perpustakaan yang memuaskan para stakeholders.

b. Berorientasi kepada Kebutuhan Pengguna

Pengembangan koleksi harus ditujukan kepada pemenuhan kebutuhan

pengguna. Masing-masing jenis perpustakaan memiliki pengguna

yang berbeda, yang berbeda pula pola kebutuhan informasinya.

c. Kelengkapan

Koleksi perpustakaan hendaknya lengkap dalam arti terkait dengan

kebutuhan para pengguna utama perpustakaan walaupun secara hakiki

sudah diketahui bahwa tidak mungkin bagi sebuah perpustakaan dapat

memenuhi semua kebutuhan penggunanya.

d. Kemutakhiran

Koleksi hendaknya mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi mutakhir. Dengan demikian, perpustakaan harus

mengadakan dan memeperbaharui bahan pustaka yang menjadi

koleksi

e. Kerja Sama

Koleksi perpustakaan sebaiknya hasil kerja sama semua pihak yang

berkepentingan dalam pengembangan koleksi, yaitu antara

pustakawan, pembina perpustakaan, pimpinan badan induk, tokoh

masyarakat, dan berbagai pihak lain tergantung jenis

Page 36: KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/423/1/102601... · KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN

21

perpustakaannya. Dengan kerja sama yang baik diharapkan

pengembangan koleksi dapat berdaya guna dan berhasil guna.

2. Fungsi Kebijakan Pengembangan Koleksi

Fungsi kebijakan koleksi secara garis besar dibagi menjadi 3

kelompok sebagai berikut:

a. Fungsi Perencanaan

Kebijakan pengembangan koleksi merupakan perencanaan yang

mengatur prioritas dalam mengalokasikan berbagai sumber dana,

setelah lebih dahulu mengenal siapa saja yang akan dilayani

perpustakaan, mengetahui bidang ilmu apa yang akan dikembangkan

b. Fungsi Komunikasi Internal

Perpustakaan perlu berkomunikasi dengan masyarakatnya sendiri, baik

itu pimpinan badan induk, para penyandang dana, staf badan induk

sebagai pengguna atau calon pengguna potensial, seperti mahasiswa,

peneliti, masyarakat. Tergantung pada jenis perpustakaannya

c. Fungsi Komunikasi Eksternal

Perpustakaan perlu memberitahu perpustakaan lain tentang rencana

pengembangan koleksinya, termasuk bidang ilmu yang akan

dikembangkan. Hal ini penting dilakukan sebagai upaya peningkatan

kerja sama antar perpustakaan.

3. Manfaat Kebijakan Pengembangan Koleksi

Banyak sekali manfaat dari kebijakan pengembangan koleksi.

Berikut beberapa rincian manfaat tersebut:

Page 37: KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/423/1/102601... · KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN

22

a. Menjadi dokumen untuk sosialisasi kepada masyarakat, sebagai

standar untuk menginformasikan kepada setiap orang tentang sifat dan

ruang lingkup koleksi.

b. Menginformasikan kepada setiap orang prioritas pengoleksian.

c. Mendorong pemikiran tentang prioritas secara organisasi untuk

koleksi.

d. Menghasilkan komitmen pada tingkat tertentu sesuai dengan sasaran

organisasi.

e. Menentukan standar untuk materi yang bisa masuk ke koleksi dan

mana yang tidak masuk, menghadapi masalah sensor dengan

menjelaskan bahan macam apa yang akan dibeli dan menunjukkan

bahwa kebijakan tersebut didukung oleh para administrator lembaga

yang bersangkutan.

f. Mengurangi pengaruh dari pemilih tunggal dan bias perorangan.

g. Memeberikan sebuah sarana pelatihan dan orientasi bagi staf baru.

h. Membantu menjamin kekonsistenan dari waktu ke waktu walaupun

staf pengelola berganti.

i. Memberikan pedoman kepada staf dalam menghadapi protes maupun

keluhan dari para pengambil keputusan dan pengguna.

Page 38: KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/423/1/102601... · KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN

23

j. Membantu dalam penyiangan dan pengevaluasian koleksi, membantu

identifikasi bahan pustaka yang akan dipindahkan ke gudang atau

dikeluarkan dari koleksi. 19

4. Unsur-Unsur Kebijakan Pengembangan Koleksi

Untuk melaksanakan pengembangan koleksi perpustakaan secara

terarah, perlu ada ketentuan yang jelas sebagai pegangan dan pelaksana

lainnya dalam pengembangan koleksi. Apabila melihat ketentuan-

ketentuan yang dicakup di dalamnya, kebijakan pengembangan koleksi

merupakan hal yang rumit untuk dikerjakan. Tetapi bagaimanapun juga

kebijakan ini harus dibuat oleh suatu perpustakaan. Masalah anggaran

yang sedikit atau tidak ada sama sekali, bukan menjadi rintangan untuk

membuat suatu kebijakan, agar koleksi suatu perpustakaan tidak

menyimpang dari tujuan pendirian perpustakaan tersebut.

Pada dasarnya ada 3 unsur utama dalam kebijakan pengembangan

koleksi yaitu :

a. Pernyataan kebijakan umum

Pernyataan ini berisi antara lain tentang misi perpustakaan (yang

berkaitan dengan tujuan pokok lembaga induknya), pernyataan yang

jelas tentang tujuan secara institusional secara keseluruhan untuk

perpustakaan, mengetahui kelompok pengguna utama beserta

programnya, menetapkan prioritas umum yang berkaitan dengan

seleksi (bahan pustaka mana yang perlu dimasukkan/dikeluarkan dari

19

Yuyu Yulia, Materi Pokok Pengembangan Koleksi (Jakarta: Universitas Terbuka,

2009), h. 2.4-2.8

Page 39: KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/423/1/102601... · KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN

24

koleksi, bahasa bahan pustaka, masalah duplikasi, dan lain sebagainya)

serta dapat juga berisikan hal yang berhubungan dengan kerjasama

antar perpustakaan.

1) Kebijakan seleksi

Kebijakan seleksi berisikan pernyataan prosedur pelaksanaan

seleksi, alat bantu yang akan digunakan, serta metode yang harus

diikuti di dalam menentukan buku, jurnal dan bahan pustaka

lainnya yang akan dijadikan koleksi.

Kebijakan seleksi dan kebijakan pengadaan sebaiknya dibuat

berupa pedoman (manual). Pedoman tersebut merupakan dokumen

internal karena isinya menjelaskan prosedur yang harus dilakukan

oleh staf perpustakaan dan penyeleksi dalam menentukan dan

mengadakan bahan pustaka.

2) Kebijakan pengadaan

Kebijakan lainnya yang cukup penting adalah kebijakan

pengadaan, yang berisikan prosedur yang harus dipakai untuk

memperoleh bahan pustaka, termasuk membuat format pesanan,

daftar agen yang akan diajak untuk mengadakan berbagai macam

bahan pustaka, prosedur yang akan digunakan dalam performed

invoice, dan menentukan bahan pustaka akan ditempatkan di mana,

apabila ada beberapa perpustakaan di instansi tersebut misalnya.

Cara memperoleh bahan pustaka adalah sebagai berikut :

Page 40: KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/423/1/102601... · KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN

25

a) Pembelian

Pembelian buku dapat dilakukan pada toko buku, terbitan

lokal maupun luar negeri. Namun untuk buku-buku dari luar

negeri ketersediannya sangat terbatas. Untuk itu, perpustakaan

dapat memesan judul buku yang diinginkan pada toko buku

tertentu atau pada agen (jobber) baik yang ada di dalam negeri

maupun luar negeri, disamping itu sekarang ini penerbit-

penerbit luar negeri juga melayani pembelian dari perpustakaan

secara langsung.

Untuk melanggan majalah ilmiah (jurnal), biasanya

perpustakaan harus menghubungi penerbit jurnal tersebut, baik

untuk terbitan lokal maupun luar negeri. Agen (jobber) atau

distributor yang menangani pelangganan jurnal dapat menjadi

alternatif untuk membantu pustakawan dalam memperoleh

jurnal dengan lebih mudah, namun harganya menjadi lebih

mahal.

b) Pertukaran

Terbitan berkala dapat diperoleh dari pertukaran. Terutama

terbitan berkala merupakan bahan pertukaran yang baik, karena

dengan demikian pertukaran bias berlangsung secara terus

menerus. Dua buah perpustakaan yang akan saling bertukaran

terbitan berkala biasanya mengirimkan contoh masing-masing

terbitannya. Setiap pihak menilai publikasi yang akan diterima,

Page 41: KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/423/1/102601... · KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN

26

bila kedua pihak menyetujui maka barulah pertukaran itu

terjadi. Setiap terbitan berkala diterbitkan, maka dikirimkanlah

ke perpustakaan yang telah mempunyai perjanjian pertukaran.

c) Hadiah

Terbitan berkala dapat diperoleh sebagai hadiah dari

instansi baik swasta maupun pemerintah.perolehan terbitan

berkala sebagai hadiah ini dapat pula diterima tanpa

memintanya. Ada kemungkinan sebuah instansi ingin

menyebarluaskan informasi mengenai instansi itu dan

kegiatannya kepada khalayak ramai, sehingga dikirimkannya

publikasi yang diterbitkan ke instansi-instansi lain, terlebih ke

perpustakaan. Biasanya terbitan berkala yang diperoleh

sebagai hadiah berupa (News) atau Warta. Ada juga instansi

yang menghadiahkan terbitan berseri berupa (journal).20

Perpustakaan dapat memperoleh bahan pustaka yang

diberikan sebagai hadiah karena dengan adanya hadiah berarti

perpustakaan dapat menghemat. Hadiah bahan pustaka hanya

dapat diterima apabila memenuhi persyaratan yang telah

ditetapkan perpustakaan. Apakah ilmu yang bidang ilmu dari

koleksi yang diterima sesuai dengan bidang ilmu yang sedang

dikembangkan perpustakaan tersebut atau tidak.

20

Yuyu Yulia dan Janti G Sujana, Buku Materi Pokok Pengadaan Bahan Pustaka

(Jakarta: Universitas Terbuka, 1999), h.92

Page 42: KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/423/1/102601... · KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN

27

Bahan pustaka juga ada yang berkaitan dengan deposit.

Beberapa lembaga telah ada yang membuat ketetapan bagi

stafnya untuk menyerahkan setiap karya ilmiahnya pada

perpustakaan untuk dijadikan koleksi.

b. Pernyataan akan Tingkat Koleksi

Berisikan daftar secara terperinci tentang bidang ilmu yang

dikembangkan oleh perpustakaan dan keadaan koleksi saat itu, serta

format yang dikoleksi. Selain itu, juga menyatakan bidang ilmu apa

yang kuat dan bidang ilmu apa yang lemah koleksinya sehingga perlu

dikembangkan. Perlu juga dicantumkan bagaimana keadaan koleksi

yang diinginkan dimasa yang akan datang.

Penulis kebijakan harus memerinci koleksi ke dalam bidang-bidang

subjek yang menjadi unsure pokok, mengidentifikasi jenis-jenis materi

yang dikoleksi, dan menentukan kelompok pengguna utama untuk

setiap subjek. Sepertinya semua ini memberikan banyak pekerjaan.

Pustakawan pada pengembangan koleksi harus berbicara dengan

pengguna mengenai bidang-bidang subjek yang dibutukan, kemudian

merumuskan hasil pembicaraan tersebut. Setelah mengumpulkan data,

haruslah ditetapkan prioritas untuk setiap bidang, mungkin dengan

format dalam setiap bidang. Untuk mengetahui perincian subjek yang

dibutuhkan pengguna perpustakaan perlu dilakukan survey kebutuhan

pengguna. Selain itu, dari transaksi peminjaman sehari-hari dapat juga

diketahui kecenderungan kebutuhan pengguna.

Page 43: KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/423/1/102601... · KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN

28

c. Pernyataan Beragam Pokok Persoalan

Bagian dari pernyataan kebijakan pengembangan koleksi ini

berisikan tentang perlakuan terhadap bahan pustaka yang diterima

sebagai hadiah, evaluasi koleksi dan masalah keluhan serta sensor.

1) Hadiah

Peraturan yang penting berkaitan dengan bahan pustaka yang

diterima sebagai hadiah adalah jangan menambahkan bahan

pustaka yang diterima sebagai hadiah ke dalam koleksi, kecuali

bahan pustaka itu diperlukan oleh pengguna dan perpustakaan yang

memang seharusnya membeli bahan pustaka itu. Janganlah

menambahkan sebuah bahan pustaka ke dalam koleksi

perpustakaan hanya karena bahan pustaka itu diperoleh dengan

gratis. Apabila bahan pustaka itu tidak sesuai dengan kebutuhan

pengguna maka akan menimbulkan masalah penyiangan

dikemudian hari.

Kebijakan secara tertulis mengenai hadiah haruslah secara jelas

menyatakan apakah perpustakaan hanya menerima bahan pustaka

yang sesuai dengan kebutuhan pemustakanya ataukah menerima

apa pun dengan ketentuan bahwa perpustakaan boleh membuang

materi yang tidak diinginkan dengan cara yang dianggap tepat.

2) Evaluasi koleksi

Evaluasi koleksi sangatlah penting dalam pengembangan

koleksi. Kebijakan tersebut haruslah menunjukkan apakah proses

Page 44: KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/423/1/102601... · KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN

29

evaluasi koleksi tersebut untuk tujuan-tujuan internal, seperti

mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan koleksi ataukah untuk

tujuan-tujuan perbandingan atau mungkin untuk meninjau kinerja

para pemilih bahan pustaka. Setiap tujuan membutuhkan teknik

dan penekanan yang berbeda. Dalam kebijakan ini, perlu

ditentukan metode evaluasi koleksi yang dianggap cocok dengan

kondisi dan situasi perpustakaan yang bersangkutan.

3) Masalah protes dan keluhan serta sensor

Setiap perpustakaan akan menghadapi protes atau keluhan

tentang mengapa suatu materi tertentu ada di koleksi dan materi

yang lain tidak ada di koleksi. Kebijakan pengembangan koleksi

harus secara jelas bisa menjawab semua itu sehingga pustakawan

tidak akan kebingungan apabila menghadapi pertanyaan-

pertanyaan tersebut. Tanpa kebijakan yang jelas, pustakawan akan

menjawab dengan tidak tepat atau berubah-ubah.21

C. Terbitan Berkala

Terbitan berkala dalam bahasa inggris disebut juga (serials) adalah

istilah untuk setiap publikasi yang diterbitkan bagian demi bagian, tidak

diterbitkan sekaligus, dengan memberikan tanda secara numerik atau

kronologis, dan biasanya diterbitkan untuk masa waktu yang tidak tentu22

.

21

Yuyu Yulia, Materi Pokok Pengembangan Koleksi (Jakarta: Universitas Terbuka,

2009), h. 2.22-2.28. 22

Abdul Rahman Saleh dan Janti G Sujana, Pengantar Kepustakaan (Jakarta: Sagung

Seto, 2009), h. 25.

Page 45: KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/423/1/102601... · KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN

30

Menurut ALA Glossary of Library Term, serial adalah suatu publikasi yang

diterbitkann berturut-turut, bagian demi bagian, biasanya dengan jarak

penerbitan yang tetap dan dimaksudkan untuk terbit terus menerus tanpa

batas-batas waktu tertentu. Terbitan berseri atau serial ini meliputi terbitan

berkala (periodicals) atau secara umum di Indonesia dikenal dengan majalah,

terbitan tahunan atau annual (seperti laporan tahunan, buku tahunan atau

yearbook), memoir prosiding, dan transaction.

1. Ciri-ciri terbitan berkala

Terbitan berkala dapat kita kenali dari ciri khas terbitan ini seperti :

a. Dalam satu kali terbit memuat beberapa artikel atau tulisan yang ditulis

oleh beberapa orang, mungkin dengan topik yang sama atau mungkin

berbeda dengan gaya bahasanya sendiri-sendiri.

b. Artikel yang menjadi isi dari terbitan ini biasanya tidak terlalu panjang

malah sangat pendek bila dibandingkan dengan tulisan pada buku atau

monograf.

c. Tulisan tersebut menyampaikan informasi seperti berita, peristiwa,

penemuan dan gagasan-gagasan baru atau sesuatu yang dianggap

menarik perhatian masyarakat banyak.

d. Terbitan ini dikelola oleh sekelompok orang yang biasanya dikenal

dengan nama redaksi. Redaksi inilah yang mengelola dan bertanggung

jawab atas terbitan ini.

e. Terbit terus menerus dengan memiliki kala terbit, misalnya harian,

mingguan, bulanan, tiga bulanan, tahunan dan sebagainya.

Page 46: KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/423/1/102601... · KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN

31

f. Memiliki sistem kontrol internasional. Ciri dapat dikenali dari nomor

ISSN atau singkatan dari International Standard Serial Number.23

2. Fungsi Terbitan Berkala

a. Memberikan ruang untuk menampung ide, gagasan, pengalaman

beberapa orang.

b. Menyampaikan gagasan, ide dan penemuan baru dalam bidang

tertentu. Dengan mengetahui ini semua seseorang akan

mengembangkan lebih lanjut dalam bentuk tulisan maupun

disampaikan dalm seminar.

c. Memberikan gambaran serta perkembangan baru di dalam ilmu

pengetahuan dan teknologi.

d. Dengan penemuan-penemuan baru yang dikandung terbitan berkala

seorang pencari ilmu merasa mendapatkan jawaban.

e. Memberikan cakrawala pemandangan yang lebih luas.

f. Melalui media ini dapat mengenal dan mengetahui ahli dalam bidang

atau profesi tertentu.24

3. Jenis-jenis Terbitan Berkala

a. Majalah Komersil

Majalah yang berhubungan dengan profesional, aktivitas ekonomi

hiburan dan lain-lain. Tujuan utama dari majalah ini adalah

keuntungan ekonomi yaitu dengan berusaha agar majalah yang

diterbitkan dilanggan oleh sebanyak-banyak pelanggan dan mencari

23

Abdul Rahman Saleh dan Yuyu Yulia Toha, Pengelolaan Terbitan Berseri (Jakarta:

Universitas Terbuka,1996), h.4. 24

Lasa Hs, Pengelolaan Terbitan Berkala (Yogyakarta: Kanisius, 1994), hal 21-22.

Page 47: KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/423/1/102601... · KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN

32

keuntungan dari iklan. Oleh karena itu pada umumnya informasi dari

majalah ini menjadi tujuan kedua. Isinya pun berisi artikel populer

karena diharapkan dapat dibaca oleh orang banyak sehingga dengan

demikian jumlah yang dijual pun lebih banyak. Semakin luas daya

jangkau pembaca maka semakin besar jumlah majalah yang bias

dijual. Contoh majalah jenis ini : Femina, Kartini, Hai dan lain-lain.

b. Majalah Lokal

Majalah jenis ini diterbitkan dengan tujuan sebagai komunikasi dalam

lingkungan sendiri, misalnya lingkungan perusahaan atau institusi lain.

Fungsi majalah ini adalah untuk komunikasi antara perusahaan dan

staf, pemegang saham ataupun dengan pihak luar atau kombinasi dari

semuanya, biasanya berisi kemajuan-kemajuan yang telah dicapai

perusahaannya. Contoh : Bulletin American cultural centre.

c. Advances in… Year’s Work in…

Jenis majalah ini agak berbeda dengan majalah pada umumnya baik

dalam formatnya maupun frekuensi terbitnya. Kadang-kadang majalah

jenis ini hanya berisi satu atau dua artikel saja dengan kajian yang

sangat mendalam. Frekuensi terbitnya pun kadang-kadang tidak

teratur.Contoh terbitan ini : Advance in meat research.

d. Surat Kabar/Koran

Surat kabar adalah salah satu terbitan berseri yang sangat kaya akan

berita atau informasi mutakhir. Sebagaimana namanya yaitu surat

kabar maka terbitan ini lebih banyak menyajikan informasi dalam

Page 48: KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/423/1/102601... · KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN

33

bentuk berita atau dengan kata lain mewartakan atau mengabarkan

suatu berita. Untuk memudahkan penyimpanan dan penemuan

kembali artikel-artikel surat kabar maka banyak orang yang melakukan

kliping terhadap artikel artikel tertentu ada juga yang kedalam bentuk

mikrofilm. Karena bentuk surat kabar yang unik dan susah disimpan

maka tidak banyak perpustakaan yang mengoleksi terbitan ini secara

utuh . Contoh terbitan ini : Kompas, Republika, Suara Pembaharuan

dll.

e. Buku Tahunan

Terbitan ini diterbitkan secara berseri dengan kala terbit tahunan.

Menurut Harrod buku tahunan didefinisikan sebagai suatu terbitan

yang berisi informasi mutakhir dalam bentuk deskriptif atau statistic

yang diterbitkan sekali dalam setahun. Seringkali buku tahunan

membahas atau menampilkan informasi mengenai kejadian-kejadian

dalam satu tahun. Jenis buku tahunan seperti ini biasanya merupakan

suplemen dari ensiklopedia. Contoh buku tahunan seperti : Year book,

Annual, kalender.

f. Seri Monograf

Monograf adalah suatu risalah pada satu subjek atau bagian dari subjek

atau risalah seseorang, biasanya sangat terinci tetapi dalam ruang

lingkup yang tidak terlalu luas. (Harrod) menjelaskan seri monograf

sebagai terbitan yang dipublikasikan secara berseri dan diberi judul

Page 49: KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/423/1/102601... · KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN

34

seri dan judul setiap nomor (judul individu). Contoh seri monograf

seperti : Studies in Begoniaceae III.

g. Prosceding

Prosceding didefinisikan publikasi catatan pertemuan dari suatu

organisasi profesi atau masyarakat ilmiah atau suatu instansi dan

biasanya dilengkapi dengan makalah-makalah atau abstrak makalah

atau laporan yang dibacakan hasilnya pada pertemuan tersebut jadi

prosiding biasanya juga dihasilkan oleh suatu pertemuan ilmiah atau

konferensi. Contoh prosiding seperti : laporan konferensi, laporan

simposium.

h. Transaction dan Memoar

Suatu terbitan berseri dimana makalah-makalah tersebut sebelumnya

telah dibacakan atau dipresentasikan dalam suatu pertemuan ilmiah

dari suatu organisasi profesi atau masyarakat ilmiah. Perbedaan antara

prosiding dengan transaction hanya terletak dimana transaction berisi

makalah-makalah yang telah dipresentasikan. Sedangkan prosiding

selain berisi makalah yang telah dipresentasikan juga memuat laporan

atau catatan-catatan mengenai suatu pertemuan ilmiah yang merupakan

isi pokok dari prosiding. Memoar adalah suatu kumpulan laporan

penelitian, percobaan-percobaan, yang diterbitkan suatu masyarakat

ilmiah. Contoh terbitan ini seperti : Transaction of The American

Fisheries Society.

Page 50: KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/423/1/102601... · KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN

35

i. Majalah Ilmiah /Jurnal

Majalah ilmiah atau biasa disebut jurnal adalah suatu terbitan

khusus berisikan artikel mengenai ilmu pengetahuan berdasarkan hasil

penelitian yang tidak jarang mengandung uraian bersifat teknis,

biasanya dikelola dan diterbitkan oleh lembaga-lembaga ilmiah,

perguruan tinggi, dan organisasi profesi, namun kini banyak jurnal

yang diterbitkan oleh penerbit komersil .25

Artikel yang dimuat dalam

majalah ini mengandung salah satu dari ketiga aspek berikut :

kumpulan atau akumulasi pengetahuan baru, pengamatan empiris dan

pengembangan gagasan atau usulan. Ditulis oleh kontributor atau

penyumbang naskah mengenai hasil-hasil penelitiannya, dan

merupakan bagian penting di dalam penyusunan literatur di dalamnya.

Untuk dimuat dalam jurnal, artikel-artikel tersebut akan dinilai dahulu

oleh sebuah tim redaksi, sehingga tidak mudah untuk bisa

memasukkan tulisan ke sebuah jurnal.26

Seperti contoh jurnal :

American cinematographer : The international journal, The

International Journal of Human Resources Management.

1) Fungsi majalah ilmiah/jurnal :

a) Sebagai salah satu media komunikasi dan publikasi yang sangat

penting dalam ilmu pengetahuan, karena memuat informasi

perkembangan terbaru bila dibandingkan dengan buku.

25

Kosam Rimbarawa, Manajemen Terbitan Berkala (Jakarta: Hakaeser, 2009), h.7 26

Abdul Rahman Saleh dan Janti G Sujana, Pengantar Kepustakaan (Jakarta: Sagung

Seto, 2009), h.32.

Page 51: KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/423/1/102601... · KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN

36

b) Sebagai suatu sarana bagi para ilmuwan untuk dapat mengikuti

perkembangan ilmu dan teknologi dalam bidangnya yang

sekaligus merupakan suatu wadah bagi mereka untuk dapat

melaporkan hasil penemuan serta buah pikirannya.

Berdasarkan uraian fungsi majalah ilmiah/jurnal tersebut dapat

ditarik kesimpulan bahwa, jurnal merupakan sarana penyampaian

penemuan baru yang dihasilkan oleh ilmuwan atau peneliti.

2) Peranan majalah ilmiah/jurnal

a) Majalah ilmiah/jurnal merupakan bimbingan proyek penelitian

yang sedang berlangsung.

b) Bahan studi kelayakan bagi proyek penelitian yang diusulkan.

c) Berperan sebagai informasi bagi proyek lain dengan teknologi

yang sama.

d) Berperan sebagai informasi bagi proyek lain dengan teknologi

yang berbeda.27

4. Peran Tebitan Berkala

Terbitan berseri merupakan sumber informasi penting dalam

kegiatan penelitian guna pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Terbitan berkala berperan antara lain :

a. Memberi ruang untuk menampung ide, gagasan dan pengalaman

seseorang.

27

Ade Kohar,” Pola Pemakaian Majalah Ilmiah PDII oleh para peneliti di lingkungan

LIPI”. (Tesis S2 Fakultas Ilmu Budaya UI, 1996), h. 36.

Page 52: KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/423/1/102601... · KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN

37

b. Menjadi media untuk menyampaikan hasil-hasil penemuan terbaru

dalam bidang tertentu.

c. Sumber untuk memperluas wawasan seseorang.

d. Sumber untuk mengetahui keahlian seseorang.

Terbitan berkala, khususnya jurnal, diterbitkan untuk mempercepat

komunikasi ilmiah antar ilmuwan. Hal tersebut disebabkan karena

komunikasi ilmiah melalui buku teks atau monograf dirasa mulai lambat.

Masalah yang timbul sekarang adalah karena banyaknya terbitan berseri

yang tersebar di dunia ini, dengan jumlah terbitan berseri yang besar ini

jelas akan menyebabkan kesulitan-kesulitan dalam penanganan terbitan

berseri tersebut.

5. Permasalahan Terbitan Berkala

Dalam mengelola terbitan berkala, sering mengalami masalah-

masalah. Permasalahan yang dihadapi dalam terbitan berkala adalah :

a. Datang tidak tepat waktu

b. Hilang atau rusak

c. Harga semakin mahal/meningkat

d. Keterbatasan tempat.

Selain itu permasalahan yang sangat jelas terlihat adalah

perkembangan terbitan berkala yang banyak sehingga menyulitkan dalam

pengelolaan terbitan berkala. Untuk memperkecil permasalahan terbitan

Page 53: KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/423/1/102601... · KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN

38

berkala perpustakaan harus membuat kebijakan sehingga permasalahan

tersebut tidak mengganggu pelayanan terhadap pemustaka.28

28

Abdul Rahman Saleh dan Yuyu Yulia Toha, Pengelolaan Terbitan Berseri (Jakarta:

Universitas Terbuka,1996), h.11.

Page 54: KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/423/1/102601... · KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN

39

BAB III

GAMBARAN UMUM

PERPUSTAKAAN NASIONAL RI

A. Sejarah singkat Perpustakaan Nasional RI

Perpustakaan Nasional RI sejak tangal 17 Mei 1980 merupakan hasil

intergrasi dari empat perpustakaan besar di Jakarta, yaitu :

1. Perpustakaan Museum Nasional.

2. Perpustakaan Sejarah, Politik dan Sosial (SPS).

3. Perpustakaan wilayah DKI Jakarta.

4. Bidang Bibliografi dan Deposit, Pusat Pembinaan Perpustakaan.

Perpustakaan Nasional RI baru didirikan pada tanggal 17 Mei 1980,

melalui Keputusan Menteri P dan K No. 0164/0/1980, dengan status sebagai

salah satu UPT dari Ditjen Kebudayaan, Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan. Pendirian Perpustakaan Nasional merupakan gabungan dari

empat perpustakaan yang telah ada sebelumnya. Yaitu Perpustakaan Museum

Nasional (semula Bataviaasch Genootschap van Kunsten Wetenschapen) pada

tanggal 24 April 1778, Perpustakaan Sejarah Politik dan Sosial, (semula

perpustakaan Sticusa), Kantor Bibliografi Nasional; dan Perpustakaan Wilayah

(Negara) Jakarta.

Walaupun secara resmi Perpustakaan Nasional berdiri di pertengahan

tahun 1980, namun integrasi keseluruhan secara fisik baru dapat dilakukan

pada Januari 1981 sampai dengan tahun 1987. Perpustakaan Nasional RI

Page 55: KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/423/1/102601... · KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN

40

masih berlokasi di tiga tempat terpisah, yaitu Jl. Merdeka Barat 12 (Museum

Nasional), Jl. Merdeka Selatan No. 11 (Perpustakaan PSP), dan Jl.Imam

Bonjol No.1 (Museum Naskah Proklamasi). Kepala Perpustakaan Nasional

pada saat itu adalah Mastini Hardjoprakoso, MLS.

Dengan selesainya pembangunan dan renovasi sebagian gedung di Jl.

Salemba Raya No. 28 A, pada awal 1987 pimpinan dan staf dari tiga bidang

(kecuali Bidang Koleksi) pindah ke lokasi tersebut. Gedung baru ini

menyatakan semua kegiatan dibawah satu atap yang sebelumnya terpencar di

beberapa tempat di Jakarta.

Pada tahun 1989, status Perpustakaan Nasional berubah menjadi

Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND), melalui Keputusan Presiden

RI No. 11 Tahun 1989. Dengan Keputusan Presiden ini, Perpustakaan

Nasional menjadi lembaga yang berdiri sendiri dan bertanggung jawab

langsung kepada Presiden. Implikasi dari perubahan status ini, antara lain

adalah Perpustakaan Wilayah yang semula di bawah Pusat Pembinaan

Perpustakaan, berubah menjadi bagian dari Perpustakaan Nasional. Sejak saat

itu, pembinaan dan pengembangan kegiatan perpustakaan di daerah-daerah di

seluruh Indonesia merupakan bagian dari tugas dan kewenangannya di bidang

perpustakaan.

Selanjutnya, pada tahun 2007 Undang-Undang (UU) No. 43 Tahun

2007 tentang Perpustakaan ditetapkan, yang lebih memperkuat status dan

kedudukan Perpustakaan Nasional secara hukum. Keberadaan Kepres nomor

11 Tahun 1989 dinilai kurang efektif lagi, terutama bila dikaitkan dengan telah

Page 56: KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/423/1/102601... · KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN

41

diberlakukannya UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.

Kebijakan otonomi daerah dianggap telah mengakibatkan ketidakjelasan

kewenangan pusat dan daerah dalam bidang perpustakaan.

UU No. 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan memberi definisi

perpustakaan sebagai institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan

atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi

kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi dan rekreasi para

pemustaka (pengguna perpustakaan). Sementara itu, masih menurut UU

Perpustakaan menyebut Perpustakaan Nasional sebagai Lembaga Pemerintah

Non Departemen (LPND) yang melaksanakan tugas pemerintahan dalam

bidang perpustakaan yang berfungsi sebagai perpustakaan rujukan,

perpustakaan deposit, perpustakaan penelitian, perpustakaan pelestarian, dan

pusat jejaring perpustakaan, serta berkedudukan di ibukota negara.

B. Visi, Misi, Tugas, Fungsi dan Peran Perpustakaan Nasional RI

Dalam menjalankan tugas dan fungsinya Perpustakaan Nasional RI

menetapkan visi dan misi. Visi Perpustakaan Nasional RI yaitu :

1. Pemberdayaan potensi perpustakaan dalam meningkatkan kualitas

kehidupan bangsa.

Misi Perpustakaan Nasional RI :

1. Membina, mengembangkan dan mendayagunakan semua jenis

perpustakaan.

Page 57: KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/423/1/102601... · KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN

42

2. Membina, mengembangkan dan meningkatkan kebiasaan membaca

masyarakat

3. Melestarikan bahan pustaka (karya cetak dan karya rekam) sebagai hasil

budaya bangsa.

4. Menyelenggarakan layanan perpustakaan.

Perpustakaan Nasional RI mempunyai tugas melaksanakan tugas

pemerintahan dibidang perpustakaan sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan yang berlaku. Dalam melaksanakan tugasnya,

Perpustakaan Nasional RI menyelenggarakan fungsi:

1. Mengkaji dan menyusun kebijakan nasional di bidang perpustakaan;

2. Mengkoordinasikan kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas

Perpustakaan Nasional RI;

3. Melancarkan dan membina terhadap kegiatan instansi pemerintah di

bidang perpustakaan;

4. Menyelenggarakan pembinaan dan pelayanan administrasi umum dibidang

perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi dan tata laksana,

kepegawaian, keuangan, kearsipan, persandian, perlengkapan dan rumah

tangga.

Dalam menyelenggarakan fungsinya Perpustakaan Nasional RI

mempunyai kewenangan, antara lain :

1. Menyusun rencana nasional secara makro di bidang perpustakaan.

2. Merumuskan kebijakan dibidang perpustakaan untuk mendukung

pembangunan secara makro.

Page 58: KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/423/1/102601... · KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN

43

3. Menetapkan sistem informasi di bidang perpustakaan.

Kewenangan lain yang melekat dan telah dilaksanakan sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku yaitu:

1. Merumuskan dan pelaksanaan di bidang perpustakaan.

2. Merumuskan pelaksanaan kebijakan pelestarian pustaka budaya bangsa

dalam mewujudkan koleksi deposit nasional dan pemanfaatannya.

Kedudukan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, (yang

selanjutnya dalam SK Kaperpusnas No.03/2001 disingkat Perpustakaan

Nasional RI) adalah Lembaga Pemerintah Non Departemen. Perpustakaan

Nasional RI berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden yang

dalam pelaksanaan tugas operasionalnya dikoordinasikan oleh Menteri

Pendidikan Nasional. Perpustakaan Nasional RI mempunyai tugas

melaksanakan tugas pemerintahan dibidang perpustakaan sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.29

Berdasarkan keputusan presiden Republik Indonesia No. 11 tahun

1989 tanggal 6 Maret 1989. Perpustakaan Nasional RI mempunyai peran

ganda sebagai berikut.

1. Sebagai salah satu sarana pelestari bahan pustaka yang merupakan hasil

budaya bangsa, maksudnya adalah bahan pustaka yang mempunyai fungsi

sebagai sumber informasi ilmu pengetahuan, teknologi dan kebudayaan

serta dapatdimanfaatkan masyarakat dalam rangka mencerdaskan

kehidupan banga dan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional

29

“Struktur Organisasi Perpustakaan Nasional RI” diakses pada tanggal 08 Oktober 2011

dari http://www.pnri.go.id.

Page 59: KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/423/1/102601... · KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN

44

sehingga sebagai pusat deposit Perpustakaan Nasional RI berkewajiban

menampung seluruh hasil karya terutama tentang Indonesia baik yang

terbit di dalam maupun di luar negeri.

2. Untuk lebih meningkatkan daya guna dan hasil guna perpustakaan yang

menjangkau seluruh lapisan masyarakat, sedangkan dalam peran kedua ini

tercakup pengertian peran Perpustakaan Nasional RI dalam membina dan

mengembangkan semua jenis perpustakaan di Indonesia.30

C. Struktur Organisasi Perpustakaan Nasional RI

Berdasarkan Keppres No. 103 Tahun 2001 tentang kedudukan, tugas,

fungsi, kewenangan, susunan organisasi, dan tata kerja lembaga Non

Departemen, dan SK Kepala Perpusnas No.3 Tahun 2001 Tentang Organisasi

dan Tata Kerja Perpustakaan Nasional RI yang berlaku mulai 01 Januari

2001.31

Gambar 1

Struktur Organisasi Perpustakaan Nasional RI

30

Purwono, Materi pokok perpustakaan dan kepustakawanan Indonesia (Jakarta:

Universitas Terbuka,2007), hal 2.2. 31

“Struktur Organisasi Perpustakaan Nasional RI” diakses pada tanggal 10 Oktober 2011

dari http://www.pnri.go.id.

Page 60: KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/423/1/102601... · KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN

45

D. Pengembangan Koleksi Terbitan Berkala Perpustakaan Nasional RI

Pengembangan koleksi Perpustakaan Nasional RI bertugas :

1. Menyusun pedoman kerja pengembangan koleksi surat kabar, tabloid,

majalah, dan jurnal.

2. Mengumpulkan alat seleksi surat kabar, tabloid, majalah, dan jurnal.

3. Melaksanakan seleksi surat kabar, tabloid, majalah, dan jurnal.

4. Menerima tambahan koleksi surat kabar, tabloid, majalah, dan jurnal dari

hasil pembelian dan kelompok kerja hadiah, hibah, dan tukar menukar.

5. Menyusun file interfile desiderata.

6. Membuat bank data hasil seleksi surat kabar, tabloid, majalah, dan jurnal.

7. Verifikasi bahan pustaka surat kabar, tabloid, majalah, dan jurnal.

8. Melaksanakan survey bahan pustaka surat kabar, tabloid, majalah, dan

jurnal.

9. Melaksanakan hunting bahan pustaka, tabloid, majalah, dan jurnal.

10. Menyusun daftar seleksi rencana pengadaan bahan pustaka surat kabar,

tabloid, majalah, dan jurnal.

E. Koleksi Perpustakaan Nasional RI

Ditinjau dari jenis perpustakaan nasional yang ada, selain berfungsi

sebagai perpustakaan deposit, Perpustakaan Nasional RI juga melayani

pemakai umum. Sehubungan dengan hal di atas maka Perpustakaan Nasional

RI terdapat 2 jenis koleksi bahan pustaka yaitu :

1. Koleksi nasional serah simpan karya cetak dan kerya rekam bangsa

Indonesia yang lebih populer yaitu koleksi deposit.

Page 61: KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/423/1/102601... · KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN

46

2. Koleksi nasional untuk layanan dalam usaha pemenuhan kebutuhan dasar

pendidikan , penelitian, dan jaringan informasi yang disebut koleksi

layanan.

Koleksi deposit adalah kumpulan dari semua karya cetak dan karya

rekam bangsa Indonesia yang diserahkan oleh para penerbit dan pengusaha

rekaman kepada Perpustakaan Nasional RI sebagai hasil pelaksanaan UU No.

4 Tahun 1990. Karya cetak dan karya rekam tersebut wajib dilestarikan,

sebagai warisan budaya bangsa dan bukti peradaban bangsa Indonesia.

Koleksi layanan adalah koleksi yang diadakan melalui pembelian,

hadiah/hibah dan tukar menukar. Koleksi layanann digunakan oleh masyarakat

umum, baik dalam maupun luar negeri untuk berbagai tujuan pembelajaran,

pendidikan, penelitian, rekreasi, dan jaringan informasi. Terdapat prinsip yang

berbeda dalam pengadaan, pendayagunaan koleksi deposit dan koleksi

layanan, seperti terlihat dalam tabel berikut32

:

Tabel 1

Jenis Koleksi Bahan Pustaka Perpustakaan Nasional RI

KOLEKSI DEPOSIT KOLEKSI LAYANAN

Cara

Pengadaan

UU No. 4 Tahun 1990 Pembelian, hadiah/hibah

dan tukar menukar

Jenis Koleksi Indonesiana dari berbagai disiplin

ilmu

Terbitan dalam dan luar

negeri yang berbasis ilmu

sosial (social sciences)

dan humaniora

(kemanusiaan)

Pemakai Peneliti, mahasiswa dan

masyarakat umum (rujukan)

Peneliti, mahasiswa dan

masyarakat umum

32

Perpustakaan Nasional RI, Pedoman Teknis Pengembangan Koleksi Layanan

Perpustakaan Nasional RI RI (Jakarta: Proyek Pembinaan dan Pengembangan Perpusakaan

Nasional RI, 2002), h. 6-8.

Page 62: KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/423/1/102601... · KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN

47

Periode Bahan pustaka baru dan lama

(tidak ada penyiangan )

Bahan pustaka baru dan

lama, harus ada

pemeriksaan menyeluruh

(stock opname) dan

penyiangan (weeding)

Sasaran Pelestarian Layanan Prima

Sistem

Layanan

Tertutup Tertutup

Bahan

Pustaka

Tidak boleh rusak, hilang atau

dihapus

Dapat rusak, hilang atau

dihapus

Terdapat jenis koleksi bahan pustaka yang dilayankan oleh

Perpustakaan Nasional RI yaitu antara lain:

1. Koleksi Buku

Koleksi buku mempunyai pelayanan bahan pustaka dan referensi

(rujukan) kepada pemustaka, baik untuk anggota maupun pengunjung

perpustakaan biasa (non anggota). Koleksi buku atau monograf mencakup

terbitan tahun 1556 sampai yang paling mutakhir, yang terdiri atas buku-

buku teks, laporan penelitian, skripsi, tesis dan buku rujukan.

2. Koleksi Terbitan Berkala

Koleksi surat kabar terjilid Perpustakaan Nasional RI terdiri atas

terbitan masa kolonial Belanda, zaman pendudukan Jepang, masa awal

kemerdekaan, periode 1950an sampai dengan terbitan tiga tahun lalu.

Tersedia lebih dari 1.000 judul koleksi surat kabar terjilid, terbitan

dalam dan luar negeri dalam bahasa Indonesia, bahasa daerah, bahasa

asing seperti Bahasa Belanda, Inggris, Perancis, Arab, Cina, dan Jepang.

Selain terbitan LKBN antara, Perpustakaan Nasional RI memiliki surat

Page 63: KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/423/1/102601... · KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN

48

kabar tua terbitan tahun 1812 yang merupakan koleksi unggulan

Perpustakaan Nasional RI.

Koleksi Majalah meliputi terbitan sebelum perang Dunia II, zaman

pendudukan Jepang, periode kemerdekaan sampai yang diterbitkan tiga

tahun terakhir. Majalah tertua Perpustakaan Nasional terbit tahun 1731,

majalah luar negeri tahun 1779, dan majalah dalam negeri berbahasa

Indonesia tahun 1903.

Data koleksi terbitan berkala di Perpustakaan Nasional RI pada

tahun 2010 adalah sebagai berikut:

Tabel 2

Koleksi Terbitan Berkala tahun 2010

No. Koleksi Jumlah

1. Jurnal 61 judul

2. Majalah 158 judul

3. Tabloid 146 judul

4. Surat Kabar 230 judul

Koleksi surat kabar terjilid Perpustakaan Nasional RI terdiri atas

terbitan masa kolonial Belanda, zaman pendudukan Jepang, masa awal

kemerdekaan, periode 1950an sampai dengan terbitan tiga tahun lalu.

Tersedia lebih dari 1.000 judul koleksi surat kabar terjilid, terbitan

dalam dan luar negeri dalam bahasa Indonesia, bahasa daerah, bahasa

asing seperti Bahasa Belanda, Inggris, Perancis, Arab, Cina, dan Jepang.

Selain terbitan LKBN antara, Perpustakaan Nasional RI memiliki surat

Page 64: KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/423/1/102601... · KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN

49

kabar tua terbitan tahun 1812 yang merupakan koleksi unggulan

Perpustakaan Nasional RI.

3. Koleksi Kliping

Koleksi kliping ini mencakup kumpulan gunting berita dan artikel

berbagai surat kabar khususnya terbitan tiga tahun terakhir tentang

berbagai subyek.

4. Koleksi Peta

Koleksi peta yang tersedia terbitan dari tahun 1609 sampai dengan

sekarang. Peta Batavia merupakan koleksi tertua yang diterbitkan tahun

1669. Jenis koleksi peta yang tersedia meliputi peta topografi, geologi,

kemampuan tanah, pertambangan, pertanian, dan sejarah. Media yang

digunakan berupa kain, kertas, dan plastik.

5. Koleksi Lukisan

Untuk koleksi lukisan sebagian besar merupakan reproduksi

lukisan arkeologi Indonesia seperti candi, patung, keris, dan sebagainya.

Reproduksi lukisan tersebut merupakan hadiah dari The British Library

kepada Perpustakaan Nasional pada tahun 1995 yang aslinya masih

disimpan disana. Koleksi lukisan unggulan lainnya adalah karya pelukis

Johannes Rach, merupakan berkebangsaan Belanda di masa kolonial.

6. Koleksi Audio Visual

Koleksi audio visual disebut juga koleksi pandang dengar. Terdiri

atas mikrofilm, mikrofis, foto, video, dan kaset yang berisi tentang film

Page 65: KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/423/1/102601... · KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN

50

dokumenter seni dan berbagai koleksi Perpustakaan Nasional RI dalam

format mikrofilm, mikrofis, maupun digital.

7. Koleksi Manuskrip / Naskah Nusantara

Koleksi-koleksi yang tersedia sebagian besar diantaranya hasil

pengumpulan kolektor seperti Pigeaud, Brandes, Coben Stuart, Von de

Wall, Van der Tuuk dan Artati Soedirjo, serta Gusdur. Jumlah koleksi

naskah sekitar ± 10.000 judul dan koleksi ini berusia ± 100 tahun, dan

yang sudah dialih media ke bentuk mikrofilm sekitar ± 80 % dari jumlah

koleksi. Dan yang dialih media dalam bentuk layanan digital baru sekitar

300-an judul naskah.

F. Pemakai Perpustakaan Nasional RI

Jumlah pemustaka hingga tanggal 02 Desember 2011 mencapai 10.712

pemustaka, adapun rincian pemustaka Perpustakaan Nasional RI adalah :

Tabel 3

Profil Pemakai

Jenis Kelamin

Mahasiswa Umum Pelajar Jumlah

Total L

P

4.260 6.452 7.348 2.608 477 10.712

1. Mahasiswa < 70 %

2. Masyarakat umum, > 25 %

3. Pelajar > 5 %

Page 66: KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/423/1/102601... · KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN

51

G. Sistem dan Layanan Perpustakaan Nasional RI

Sistem layanan yang diterapkan di Perpustakaan Nasional RI

menggunakan sistem tertutup, yaitu pemustaka tidak diperbolehkan

mengambil koleksi sendiri, tetapi melalui petugas perpustakaan, sehingga

petugas sangat berperan aktif dalam melayani pemustaka. Untuk mengetahui

judul-judul buku, pengarang atau subyek dari buku yang diinginkan dapat

ditelusur melalui sarana system temu kembali informasi baik secara manual

yaitu menggunakan katalog kartu maupun secara elektronik menggunakan

OPAC (Online Public Access Cataloguing). Jika pemustaka ingin memiliki

informasi yang dikehendaki disediakan layanan fotokopi.

H. Peraturan Perpustakaan Nasional RI

1. Jam Buka Layanan Perpustakaan

Layanan perpustakaan dibuka pada setiap hari, kecuali pada hari

libur dan minggu, dengan perincian jam buka sebagai berikut:

Senin-Jumat : 09.00 WIB - 18.00 WIB

Sabtu : 09.00 WIB - 16.00 WIB

Istirahat : 12.00 WIB – 13.00 WIB

2. Keanggotaan Perpustakaan

Untuk dapat memanfaatkan layanan dan fasilitas yang disediakan

Perpustakaan Nasional RI maka pemustaka diwajibkankan untuk memiliki

kartu anggota terlebih dahulu dengan cara mendaftarkan diri pada bagian

keanggotaan. Kartu anggota Perpustakaan Nasional RI berlaku selama 1

tahun dan seumur hidup untuk yang berusia 60 tahun. Setiap anggota

Page 67: KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/423/1/102601... · KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN

52

berhak mendapatkan dan memanfaatkan fasilitas layanan jasa

perpustakaan. Selain mempunyai hak setiap anggota mempunyai

kewajiban yang harus ditaati dan dipatuhi sesuai dengan ketentuan, tata

tertib dan peraturan yang berlaku.

I. Fasilitas dan Pelayanan Perpustakaan Nasional RI

Perpustakaan Nasional menyediakan fasilitas untuk para pemustaka

yaitu antara lain:

1. Layanan internet gratis dengan WIFI dan hotspot.

2. Perpustakaan Nasional menerima hibah bahan pustaka.

3. Layanan Perpustakaan Elektronik keliling (PUSTELING), mobil

PUSTELING mengunjungi SMP dan SMA di wilayah jabodetabek.

4. Bantuan bahan pustaka: bantuan bahan pustaka ini diberikan kepada

perpustakaan-perpustakaan yang membutuhkan.

5. Membina dan mengembangkan berbagai jenis perpustakaan.

Selain menyediakan fasilitas-fasilitas diatas, Perpustakaan Nasional RI

juga melayani :

1. Permintaan informasi tentang berbagai subjek.

2. Bimbingan penelusuran literatur dan penelitian ilmiah.

3. Menyalurkan permintaan informasi yang tidak tersedia di Perpustakaan

Nasional RI ke lembaga lain di dalam dan luar negeri.

4. Pembuatan kliping berita,artikel dari surat kabar serta majalah koleksi

sendiri.

Page 68: KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/423/1/102601... · KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN

53

5. Permintaan alih media dan reproduksi bahan pustaka tercetak ke dalam

format digital, fotokopi, mikrofilm,dan mikrofis dengan pertimbangan

utama kondisi fisik bahan pustaka dan hak cipta.

6. Pembuatan indeks beranotasi dari artikel surat kabar dan majalah terbitan

sebelum Perang Dunia II sampai terbitan terbaru dengan topik-topik yang

diinginkan pengguna jasa.

7. Permintaan alih aksara naskah nusantara dan koleksi langka dari aksara

daerah ke aksara latin dan alih bahasa dari bahasa daerah ke bahasa

Indonesia.

J. Lokasi Perpustakaan Nasional RI

Gambar 2

Gedung Perpustakaan Nasional RI

Perpustakaan Nasional Jln. Salemba Raya No.28 A

Perpustakaan Nasional RI memiliki dua gedung yang berlainan

lokasi. Gedung pertama yang merupakan gedung pusat terletak di Jalan

Salemba Raya 28A Jakarta Pusat. Gedung ini digunakan selain untuk

menyimpan berbagai bahan pustaka, juga digunakan sebagai tempat

Sekertariat Utama dan Deputi Bidang Pengembangan Bahan Pustaka dan Jasa

Informasi. Di Perpustakaan Nasional RI yang terletak di Jalan Salemba Raya

Page 69: KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/423/1/102601... · KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN

54

28A, menggunakan sistem layanan tertutup (close acces). Informasi-informasi

yang dibutuhkan mengenai Perpustakaan Nasional RI dapat ditanyakan

melalui telepon di nomor 021-3922669, 3922749, 3922855, 3923116

(operator) atau faksimili 021-3103554, 3101472.

Gedung kedua terletak di Jalan Merdeka Selatan 11 Jakarta Pusat.

Gedung ini merupakan tempat Deputi Bidang Sumber Daya Perpustakaan dan

tempat layanan terbuka Perpustakaan Nasional RI. Perpustakaan ini

mengadopsi sistem layanan terbuka (open access). Informasi-informasi yang

dibutuhkan mengenai Perpustakaan Nasional Republik Indonesia khususnya

yang berada di Jalan Merdeka Selatan 11 Jakarta Pusat atau pemustaka yang

ingin memperpanjang masa peminjaman bahan pustaka, dapat melalui pesawat

telepon di nomor 021-3448813, 3448812, 3455611, atau faksimili 3448812,

34833314 ext. 236.

Page 70: KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/423/1/102601... · KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN

55

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Metode Pengambilan data

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian

kualitatif dan kuantitatif. Untuk penelitian kualitatif penulis mendapatkan

data dengan melakukan wawancara terhadap informan yaitu :

a. Nama : Asep Muslih, SH

NIP : 19630601 199003 1 001

Jabatan : Kepala Bidang Pengembangan Bahan Pustaka

b. Nama : Dian Nusantari S.Sos

NIP : 19730511 199803 1 001

Jabatan : Staf Bidang Akuisisi bagian Pembelian

c. Nama : Bintari Warita Dewi Utami

NIP : 19600917 199803 2 001

Jabatan : Staf Bidang Akuisisi bagian Hibah/Hadiah dan Tukar

Menukar.

d. Nama : Dra. Wuri Setya Intarti, MM

NIP : 19620920 199103 2 001

Jabatan : Ketua Kelompok Penerimaan, Pemantauan dan Evaluasi

Hasil Pelaksanaan UU No. 4 Th 1990

Page 71: KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/423/1/102601... · KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN

56

Sedangkan penelitian kuantitatif penulis mendapatkan data dengan

melakukan pengambilan sampel jurnal yang dibutuhkan langsung di

lapangan bagian terbitan berkala lantai 1.

Hasil penelitian tersebut selanjutnya akan dibahas dan di analisis

dalam bab ini.

2. Kebijakan Pengembangan Koleksi Terbitan Berkala Jurnal

Perpustakaan Nasional RI

Kebijakan pengembangan koleksi merupakan serangkaian

keputusan atau ketentuan teknis yang ditetapkan untuk pengembangan

koleksi layanan di Perpustakaan Nasional RI. Kebijakan tersebut

dilaksanakan oleh bagian akuisisi. Tujuan kebijakan pengembangan

koleksi adalah untuk menyediakan bahan pustaka baik lama ataupun baru

(up to date) yang belum dimiliki Perpustakaan Nasional RI, berbasis ilmu

sosial dan Humaniora. Bahan perpustakaan tersebut disediakan untuk

kepentingan layanan perpustakaan.

Serial disebut juga terbitan berkala (periodical). Serial adalah publikasi

yang dikeluarkan dengan frekuensi atau kala terbit tertentu. Yang memuat

informasi mutakhir dalam bidangnya. Yang termasuk dalam jenis bahan

pustaka ini adalah harian (surat kabar), majalah (mingguan, bulanan),

tabloid, laporan berkala yang terbit dengan jangka waktu tertentu.

Kebijakan koleksi serial yang akan dikembangkan diprioritaskan pada:

a. Koleksi berkala terbitan dalam dan luar negeri

b. Dalam bidang Sosial dan Humaniora

Page 72: KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/423/1/102601... · KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN

57

c. Menjaga kemutakhirannya (update) melalui proses pengadaan.33

Kebijakan tersebut terdapat pada buku Pedoman Teknis

Pengembangan Layanan Perpustakaan yang diterbitkan tahun 2002, oleh

karena itu penulis melakukan wawancara kepada Bpk Asep Muslih, SH

selaku ketua bidang pengembangan koleksi Perpustakaan Nasional RI

untuk mengetahui kebijakan pengembangan koleksi terbitan berkala jurnal

pada saat ini. Seperti berikut :

“Kebijakan pengembangan koleksi bahan pustaka Perpustakaan

Nasional RI ini memang dibuat tahun 2002 hingga sampai saat ini

masih digunakan, namun seiring perkembangan zaman Perpustakaan

Nasional RI sebagai pusat rujukan melakukan pengembangan koleksi

tidak hanya sebatas di bidang Sosial dan Humaniora saja, saat ini

Perpustakaan Nasional RI melakukan pengembangan koleksi terbitan

berkala di semua bidang untuk memenuhi perkembangan zaman dan

kebutuhan pemustaka.”34

3. Kebijakan Teknis Pengadaan Terbitan Berkala

Pengadaan terbitan serial/berkala di Perpustakaan Nasional RI

melalui :

a. Pembelian

Pengadaan terbitan berkala melalui pembelian dilakukan dengan 2

cara yaitu melalui lelang dan swakelola (langsung).

1) Pengadaan bahan pustaka melalui pelelangan yaitu dengan

melakukan serangkaian kegiatan untuk menyediakan bahan

pustaka, dengan cara menciptakan persaingan yang sehat di antara

penyediaan bahan pustaka yang setara dan memenuhi syarat,

33

Perpustakaan Nasional RI, Pedoman Teknis Pengembangan Koleksi Layanan

Perpustakaan Nasional RI (Jakarta: Proyek Pembinaan dan Pengembangan Perpusakaan Nasional

RI, 2002), h. 11. 34

Wawancara Pribadi dengan Asep Muslih, Jakarta, 6 Oktober 2011.

Page 73: KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/423/1/102601... · KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN

58

berdasarkan metode dan tata cara tertentu yang telah ditetapkan

dan diikuti oleh pihak-pihak terkait secara taat azas, sehingga

terpilih penyedia jasa terbaik. Pengadaan bahan pustaka dengan

sistem lelang dapat dilakukan dengan harga nominal minimal Rp.

50.000.000,- (lima puluh juta rupiah).

2) Pengadaan bahan pustaka melalui swakelola (langsung), dengan

sistem ini pelaksanaan pekerjaan direncanakan, dikerjakan, dan

diawasi sendiri dengan menggunakan tenaga sendiri, alat sendiri,

atau upah borongan tenaga. Sistem pengadaan swakelola ini dapat

dilakukan dengan harga nominal maksimal Rp. 50.000.000.- (lima

puluh juta rupiah).

Kebijakan tersebut terdapat pada buku Pedoman Teknis

Pengembangan Layanan Perpustakaan yang diterbitkan tahun 2002,

oleh karena itu penulis melakukan wawancara kepada Bpk Asep

Muslih, SH selaku ketua bidang pengembangan koleksi Perpustakaan

Nasional RI untuk mengetahui pengadaan koleksi terbitan berkala

jurnal melalui pembelian pada saat ini. Seperti berikut :

“Ada dua cara yang dilakukan Perpustakaan Nasional RI

untuk pengadaan bahan pustaka melalui pembelian yaitu

pengadaan swakelola (langsung) dan melalui lelang. Untuk

pembelian bahan pustaka nominal harga tidak lebih dari Rp.

200.000.000.- (dua ratus juta rupiah) maka pihak Perpustakaan

Nasional RI akan membeli langsung ke penerbit. Sedangkan untuk

pengadaan melalui lelang sesuai Kepres No. 54 Thn. 2011 setiap

pembelian bahan pustaka dengan nominal diatas Rp.

200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) untuk mendapatkannya akan

dilakukan pelelangan yang di umumkan pada surat kabar Tempo,

Page 74: KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/423/1/102601... · KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN

59

dari pendaftaran peserta lelang sampai waktu pengumuman

pemenang lelang dibutuhkan waktu hingga 45 hari.”35

b. Hadiah/hibah atau tukar menukar

Bahan pustaka yang diperoleh melalui hadiah/hibah dan tukar

menukar mempunyai potensi besar dalam pengembangan koleksi.

Setelah melalui proses kerjasama korespondensi dan seleksi bahan

pustaka yang ditawarkan, maka koleksi tersebut dapat diterima. Alur

kerja pengembangan koleksi bahan pustaka hadiah/hibah, dan tukar

menukar dapat dilihat pada lampiran.

Pada pelaksanaannya kegiatan hadiah/hibah, dan tukar menukar

harus memenuhi persyaratan :

1) Sesuai dengan kebijakan pengembangan bahan pustaka yang telah

ditetapkan oleh Perpustakaan Nasional RI.

2) Melalui seleksi oleh tim seleksi Perpustakaan Nasional RI.

3) Pihak pemberi tidak mengajukan persyaratan yang mengikat.

4) Ada kesepakatan antara pihak pemberi dan penerima mengenai

transportasi dan seleksibahan pustaka dalam jumlah besar.

5) Bahan pustaka hasil hadiah/hadiah, dan tukar menukar yang tidak

sesuai dengan subjek yang ditentukan oleh Perpustakaan Nasional

RI, atau Perpustakaan Nasional RI telah memiliki lebih dari 2

eksemplar, maka bahan pustaka lebih (surplus) tersebut

dihadiahkan kepada perpustakaan yang membutuhkan.

35

Wawancara Pribadi dengan Wuri Setya Intarti, Jakarta, 14 Oktober 2011.

Page 75: KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/423/1/102601... · KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN

60

c. Deposit

Koleksi deposit di Perpustakaan Nasional RI diperoleh dari

mengumpulkan semua karya cetak dan karya rekam bangsa Indonesia

yang wajib diserahkan oleh para penerbit dan pengusaha rekaman

kepada Perpustakaan Nasional RI sebagai hasil dari pelaksanaan UU

No. 4 Tahun 1990. Karya cetak dan karya rekam tersebut wajib

dilestarikan, sebagai warisan budaya bangsa dan bukti peradaban

bangsa Indonesia. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang koleksi

deposit penulis melakukan wawancara dengan Dra. Wuri Setya Intarti,

MM sebagai ketua kelompok penerimaan, pemantauan dan evaluasi

hasil pelaksanaan UU No. 4 Th 1990. Seperti berikut :

“Di Perpustakaan Nasional RI ini terdapat 2 koleksi yaitu

koleksi layanan yang terdapat pada pusat jasa dan koleksi deposit

pada bagian deposit, koleksi layanan dan deposit memiliki tempat

yang terpisah,koleksi layanan ditempatkan pada pusat jasa

sedangkan koleksi deposit ditempatkan di bagian deposit yang

berbeda gedung Koleksi deposit ini dikirimkan oleh para penerbit

di seluruh Indonesia, untuk karya cetak dikirimkan 2 eksemplar

sedangkan karya rekam 1 buah untuk disimpan, dilestarikan

berbeda dengan koleksi layanan yang perolehannya didapatkan

dari pembelian, hadiah/hibah dan tukar menukar. Bahan pustaka

yang diberikan para penerbit untuk didepositkan, bagian deposit

tidak perlu memberikan kopian bahan pustaka tersebut ke bagian

pusat jasa untuk dijadikan koleksi karena perbedaan fungsi antara

bagian deposit dan pusat jasa, tetapi apabila ada karya yang tidak

dimiliki di pusat jasa pemustaka dapat mencari di bagian deposit,

begitu pun sebaliknya jika ada karya yang belum dikirimkan ke

deposit dan karya itu dibutuhkan namun untuk memperolehnya

sulit dikarenakan perusahaan penerbit yang diminta masih kecil

maka untuk memperolehnya bagian deposit dapat meminta pusat

jasa untuk membelinya karena pada bagian deposit tidak

dikucurkan dana untuk pengadaan seperti halnya di bagian pusat

jasa karena seperti fungsinya deposit yaitu menyimpan dan

melestarikan karya.”

Page 76: KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/423/1/102601... · KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN

61

B. Penerapan Kebijakan Pengembangan Koleksi Terbitan Berkala Jurnal di

Perpustakaan Nasional RI.

Sub bab ini menyajikan analisis data tentang penerapan kebijakan

pengembangan koleksi terbitan berkala jurnal di Perpustakaan Nasional RI.

Pengumpulan data ini berdasarkan penelitian langsung ke obyek yang diteliti,

beberapa temuan tentang kebijakan pengembangan koleksi terbitan jurnal

tersebut adalah :

1. Penerapan kebijakan pengembangan koleksi terbitan jurnal dalam dan

luar negeri tahun terbit 2010.

2. Penerapan kebijakan pengembangan koleksi terbitan jurnal menurut

bidang ilmunya.

3. Penerapan kebijakan pengembangan koleksi terbitan jurnal

berdasarkan pengadaannya.

4. Kelengkapan koleksi terbitan jurnal tahun terbit 2010.

Populasi yang digunakan penulis yaitu sebanyak 61 judul jurnal yang

tahun terbitnya adalah 2010 baik di dalam dan luar negeri, adapun sampelnya

adalah keseluruhan populasi jurnal yang terbit tahun 2010. Cara untuk

memperoleh data jurnal yang ditabulasikan dan prosentase digunakan rumus :

P = f/n X 100 %

Dimana :

P : Angka prosentase untuk setiap kategori

F : Frekuensi jurnal

Adapun parameter untuk penafsiran nilai presentase adalah :

Page 77: KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/423/1/102601... · KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN

62

0% = Tidak satupun

1% - 25% = Sebagian kecil

26% - 49 = Hampir setengahnya

50% = Setengahnya

51% - 75% = Sebagian besar

76% - 99% = Hampir seluruhnya

100% = Seluruhnya

1. Penerapan kebijakan pengembangan koleksi terbitan jurnal dalam

dan luar negeri tahun terbit 2010.

Pada tabel ini akan dijelaskan tentang jumlah/kuantitas jurnal baik

dari dalam maupun luar negeri :

Tabel 4

Jumlah Jurnal Dalam dan Luar Negeri Tahun 2010

No Asal Jurnal Frekuensi Persentase (%)

1 Dalam Negeri 20 32,7 %

2 Luar Negeri 41 67,3 %

Jumlah 61 100 %

Dari tabel diatas dapat dilihat jumlah keseluruhan jurnal sebanyak

61 judul. Jurnal dalam negeri berjumlah 20 judul (32,7 %), sedangkan

jurnal luar negeri berjumlah 41 judul (67,3 %).

Tabel diatas menunjukkan bahwa jurnal yang ada sebagian besar

berasal dari terbitan luar negeri dibandingkan jurnal dalam negeri hampir

setengah dari jumlah keseluruhan jurnal. Hal ini disebabkan penerbit

Page 78: KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/423/1/102601... · KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN

63

jurnal luar negeri lebih banyak dibandingkan penerbit jurnal di dalam

negeri.

2. Penerapan kebijakan pengembangan koleksi terbitan jurnal menurut

bidang ilmunya.

Tabel berikutnya yaitu gambaran tentang perbandingan bidang

ilmu jurnal terbitan dalam negeri.

Tabel 5

Perbandingan Bidang Ilmu Jurnal Dalam Negeri

No Bidang Ilmu Frekuensi Persentase (%)

1 Ilmu Sosial dan Humaniora 15 75 %

2 Teknologi 2 10 %

3 Sains 3 15 %

Jumlah 20 100%

Pada tabel 2 membahas tentang bidang ilmu jurnal terbitan dalam

negeri, dari tabel di atas dapat dilihat sebagian besar di bidang ilmu sosial

dan humaniora memiliki 15 judul (75 %), sedangkan sebagian kecil bidang

ilmu lainnya yaitu Teknologi berjumlah 2 judul (10 %) dan bidang Sains

berjumlah 3 judul (15 %). Hasil ini dapat diketahui karena Perpustakaan

Nasional RI dalam kebijakan pengembangan koleksi berkala memang

lebih mengutamakan koleksi dalam bidang Imu sosial dan Humaniora

namun tetap memiliki koleksi dalam bidang ilmu lainnya baik dalam

bidang Sains dan Teknologi.

Tabel berikutnya akan membahas tentang perbandingan bidang

ilmu jurnal terbitan luar negeri.

Page 79: KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/423/1/102601... · KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN

64

Tabel 6

Perbandingan Bidang Ilmu Jurnal Luar Negeri

No Bidang Ilmu Frekuensi Persentase (%)

1 Ilmu Sosial dan Humaniora 30 73,1 %

2 Teknologi 3 7,3 %

3 Sains 8 19.6 %

Jumlah 41 100 %

Pada tabel 3 ini membahas tentang bidang ilmu jurnal terbitan luar

negeri, dari tabel di atas dapat dilihat sebagian besar jurnal berbasis bidang

ilmu sosial dan humaniora berjumlah 30 (73,1 %), sebagian kecil lainnya

bidang teknologi berjumlah 3 (7,3 %) dan bidang sains berjumlah 8 judul

jurnal (19,6 %). Seperti jurnal terbitan dalam negeri koleksi jurnal terbitan

luar negeri Perpustakaan Nasional RI juga memiliki koleksi jurnal

sebagian besar dalam bidang Ilmu sosial dan Humaniora yang

menunjukkan kebijakan yang ada telah diterapkan.

3. Penerapan kebijakan pengembangan koleksi terbitan jurnal

berdasarkan pengadaannya

Tabel berikutnya akan membahas asal perolehan Jurnal terbitan

dalam negeri.

Tabel 7

Asal Perolehan Jurnal Dalam Negeri

No Asal Perolehan Frekuensi Persentase (%)

1 Beli 4 20 %

2 Hadiah 16 80 %

3 TukarMenukar 0 0 %

Jumlah 20 100 %

Page 80: KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/423/1/102601... · KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN

65

Dari tabel diatas dapat dilihat perolehan jurnal terbitan dalam

negeri sebagian kecil didapat dari pembelian yang berjumlah 4 judul (20

%), sedangkan hampir seluruhnya perolehan berasal dari hadiah berjumlah

16 judul (80 %) dan perolehan dari tukar menukar tidak satupun 0 %. Hal

ini dapat disimpulkan bahwa perolehan jurnal terbitan dalam negeri

hampir seluruhnya didapatkan dari hadiah yang diberikan dari penerbit

dalam negeri baik hadiah yang diberikan secara sukarela maupun hadiah

yang diminta dibandingkan jurnal yang dibeli, ini dikarenakan jurnal

dalam negeri banyak yang diterbitkan oleh suatu instansi atupun organisasi

bukan untuk tujuan komersil.

Tabel berikutnya akan membahas asal perolehan jurnal terbitan

luar negeri.

Tabel 8

Asal Perolehan Jurnal Luar Negeri

No Asal Perolehan Frekuensi Persentase

1 Beli 34 80.9 %

2 Hadiah 7 19.1 %

3 Tukar Menukar 0 0 %

Jumlah 41 100 %

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat asal perolehan jurnal

terbitan luar negeri hampir seluruhnya didapat dari pembelian sebanyak 34

judul jurnal (80.9 %) sedangkan sebagian kecil jurnal luar negeri diperoleh

dari hadiah sebanyak 7 judul jurnal (19.1 %) dan tukar menukar tidak

satupun 0 %. Hal ini dapat disimpulkan koleksi jurnal luar negeri hampir

Page 81: KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/423/1/102601... · KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN

66

seluruhnya diperoleh dari pembelian karena banyaknya penerbit-penerbit

komersil dari luar negeri yang memiliki jurnal bagus dan mutakhir

dibandingkan sebagian kecil hasil perolehan hadiah yang hanya 19.1 %,

itu pun hadiah yang diperoleh banyak tidak terdaftar di dalam katalog

jurnal yang tersedia karena dianggap banyak tidak dimanfatkan.

4. Kelengkapan koleksi terbitan jurnal tahun terbit 2010.

Tabel berikut akan membahas kelengkapan jurnal dalam negeri

baik yang diperoleh dari pembelian dan hadiah.

Tabel 9

Kelengkapan Jurnal Terbitan Dalam Negeri

No Kelengkapan Beli Hadiah Frekuensi Persentase

1 Lengkap 1 7 8 40 %

2 Tidak Lengkap 3 9 12 60 %

Jumlah 20 100%

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat kelengkapan jurnal terbitan

dalam negeri yang diperoleh dari pembelian hanya terdapat 1 judul jurnal

setiap frekuensi terbit lengkap, lebih banyak tidak lengkap dengan 3 judul

jurnal, sedangkan yang diperoleh dari hadiah terdapat 7 judul jurnal yang

lengkap setiap frekuensi terbitnya, namun lebih banyak yang tidak lengkap

dengan 9 judul jurnal. Secara keseluruhan sebagian besar jurnal terbitan

dalam negeri yang tidak lengkap diperoleh dari hadiah 12 jurnal (60 %)

dan hampir setengahnya lengkap berjumlah 8 judul jurnal (40 %). Hal ini

dapat disimpulkan tidak lengkapnya jurnal terbitan dalam negeri di

Page 82: KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/423/1/102601... · KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN

67

indikasikan adanya pihak yang meminjam koleksi jurnal namun tidak

dikembalikan lagi faktor lain yang menyebabkan tidak lengkapnya koleksi

jurnal dalam negeri karena penerbit tidak lengkap memberikan jurnal

dalam satu tahun frekuensi terbit terkadang hanya memberikan setengah

dari terbitan selama satu tahun atau hanya memberi satu kali terbitan

pertahun, penerbit beranggapan hadiah tidak perlu dikirim secara lengkap

Tabel selanjutnya akan membahas tentang kelengkapan jurnal

terbitan luar negeri.

Tabel 10

Kelengkapan Jurnal Terbitan Luar Negeri

No Kelengkapan Beli Hadiah Frekuensi Persentase (%)

1 Lengkap 32 3 35 85.3 %

2 Tidak Lengkap 2 4 6 14.7 %

Jumlah 41 100 %

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat kelengkapan jurnal terbitan

luar negeri yang diperoleh dari pembelian sebanyak 32 judul jurnal yang

lengkap dan hanya 2 judul jurnal yang tidak lengkap, sedangkan yang

diperoleh dari hadiah 3 judul jurnal yang lengkap dan sebanyak 4 judul

jurnal yang tidak lengkap, hampir seluruhnya judul jurnal lengkap

berjumlah 35 judul jurnal (85,3 %) sedangkan sebagian kecil judul jurnal

tidak lengkap berjumlah 6 judul jurnal (14,7 %). Hal ini dapat disimpulkan

hampir seluruh jurnal luar negeri lengkap karena diperoleh dari pembelian

sehingga jurnal dapat dipastikan kelengkapannya adapun yang tidak

Page 83: KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/423/1/102601... · KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN

68

lengkap dikarenakan jarak yang jauh sehingga pengiriman kadang

terlambat.

C. Kendala yang Dihadapi Dalam Pengembangan Koleksi Terbitan Berkala

Jurnal.

1. Pembelian

Pengadaan terbitan jurnal khususnya melalui lelang, pengadaannya

biasa dilakukan pada awal tahun, karena terbitan berkala jurnal ada yang

memiliki frekuensi terbit 1 bulan sekali sedangkan untuk melakukan

pelelangan dibutuhkan waktu kurang lebih 45 hari dan jurnal yang akan

dibeli telah terbit lebih dahulu.

2. Hadiah

Penerbit memberikan hadiah bahan pustaka terbitan jurnal dengan

membawa langsung ke bagian terbitan berkala tanpa informasi terlebih

dahulu ke bagian pengadaan sehingga tidak terdaftar dalam buku daftar

hadiah.

Page 84: KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/423/1/102601... · KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN

69

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan di Perpustakaan Nasional

RI, penulis mempunyai beberapa kesimpulan tentang kebijakan

pengembangan koleksi terbitan berkala di Perpustakaan Nasional RI :

1. Kebijakan tertulis Perpustakaan Nasional RI yang digunakan sebagai

pedoman pengembangan koleksi terbitan berkala terdapat dalam Pedoman

Teknis Pengembangan Koleksi Layanan Perpustakaan Nasional RI tahun

2002. Beberapa kebijakan pengembangan untuk jurnal antara lain adalah

jurnal terbitan dalam dan luar negeri, cakupan bidangnya ilmu Sosial dan

Humaniora saja. Dan untuk menjaga kemutakhiran (update) koleksi

tersebut, maka setelah melalui proses pengadaan koleksi tersebut langsung

dikirim ke bagian layanan majalah. Pengembangan terbitan jurnal luar

negeri tidak sebatas koleksi Indonesiana melainkan lebih yang dibutuhkan

pemustaka. Untuk menjaga kemutakhiran koleksi terbitan jurnal,

Perpustakaan Nasional RI melakukan pengadaan jurnal dengan beberapa

cara yaitu pembelian dan hadiah. metode pembelian dilakukan dengan 2

cara yaitu pembelian secara langsung (swakelola) dan melalui pelelangan.

Untuk terbitan jurnal tidak ditemui pengadaan melalui tukar menukar.

Sedangkan jurnal yang diperoleh melalui deposit berbeda dengan jurnal

untuk layanan jasa yang diperoleh melalui pembelian, hadiah, dan tukar

Page 85: KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/423/1/102601... · KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN

70

menukar karena seluruh koleksi jurnal yang didepositkan oleh penerbit di

Indonesia tidak diberikan untuk koleksi layanan jasa.

2. Terbitan berkala jurnal di Perpustakaan Nasional RI yang menjadi fokus

penelitian ini adalah jurnal-jurnal yang tahun terbitnya 2010 dengan

jumlah 61 judul jurnal. Walaupun dalam kebijakannya antara jurnal dalam

negeri dan luar negeri adalah sama pentingnya, namun dalam penerapan

kebijakannya jurnal terbitan luar negeri lebih banyak dibanding dalam

negeri, hal ini dikarenakan penerbit-penerbit jurnal luar negeri lebih

banyak daripada penerbit jurnal dalam negeri Adapun rinciannya adalah

jurnal dalam negeri berjumlah 20 judul (32,7 %) dan jurnal luar negeri 41

judul (67,3 %). Seiring perkembangan zaman, bahwa pengembangan

koleksi terbitan berkala jurnal yang dilakukan Perpustakaan Nasional RI

pada tahun 2010 tidak hanya sebatas pada bidang ilmu Sosial dan

Humaniora tetapi mencakup seluruh bidang ilmu seperti bidang ilmu Sains

dan Teknologi. Terdapat 11 jurnal (18 %) bidang ilmu Sains dan 5 jurnal

Teknologi (8%).

3. Kendala yang dihadapi Perpustakaan Nasional RI dalam mengadakan

terbitan berkala jurnal yaitu pengadaan terbitan jurnal khususnya melalui

lelang, pengadaannya biasa dilakukan pada awal tahun, karena terbitan

berkala jurnal ada yang memiliki frekuensi terbit 1 bulan sekali sedangkan

untuk melakukan pelelangan dibutuhkan waktu kurang lebih 45 hari dan

jurnal yang akan dibeli telah terbit. Maka Perpustakaan Nasional RI

menyiasati keadaan ini dengan mengambil terlebih dahulu koleksi jurnal

Page 86: KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/423/1/102601... · KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN

71

yang ingin dibeli dan membayar kemudian setelah proses pelelangan

selesai atau telah ada pemenang lelang. Kendala lainnya penerbit

memberikan hadiah koleksi terbitan jurnal dengan cara membawa

langsung ke bagian terbitan berkala tanpa informasi terlebih dahulu ke

bagian pengadaan sehingga koleksi tersebut tidak terdaftar dalam buku

daftar hadiah.

4. Temuan penelitian ini terhadap kelengkapan 61 judul jurnal yang terbit

tahun 2010 baik dalam dan luar negeri adalah bahwa terbitan dalam negeri

yang berjumlah 20 jurnal sebagian besar tidak lengkap volume terbitnya.

Hal ini disebabkan hadiah bersifat tidak mengikat sehingga penerbit jurnal

dalam negeri beranggapan tidak perlu mengirim terbitannya secara

lengkap. Sedangkan jurnal terbitan luar negeri yang berjumlah 41 jurnal

hampir seluruhnya lengkap tiap volume terbitnya mencapai 35 judul jurnal

(85,3 %) diperoleh dari pembelian, hal ini disebabkan perolehan jurnal

luar negeri hampir seluruhnya melalui pembelian sehingga kelengkapan

tiap volumenya bisa terjamin adapun sebagian kecil jurnal terbitan luar

negeri tidak lengkap karena jarak yang jauh sehingga pengiriman

terlambat.

B. Saran

Dari beberapa kesimpulan hasil penelitian diatas, penulis mencoba

memberikan saran pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

Page 87: KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/423/1/102601... · KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN

72

1. Perpustakaan Nasional RI sepatutnya merevisi pedoman kebijakan tertulis

pengembangan bahan pustaka tahun 2002 yang selama ini digunakan.

Sebagai suatu pedoman maka, perlu adanya penjelasan lebih rinci

khususnya dalam hal ini mengenai terbitan berkala. Di antara penjelasan

yang perlu lebih rinci tersebut adalah kebijakan pengembangan koleksi

terbitan berkala berkala mengenai cakupan subyek yang tidak hanya

terbatas pada bidang ilmu Sosial dan Humaniora tapi sepatutnya juga

bidang – bidang lain seperti Sains dan Teknologi.selain untuk kebijakan

metode pengembangan terbitan berkala perlu adanya penjelasan lebih

lanjut dan jelas.

2. Perpustakaan Nasional RI dapat menyiasati terbitan jurnal yang telah terbit

terlebih dahulu sebelum ditetapkannya pemenang lelang dengan membeli

volume jurnal tersebut secara swakelola, volume selanjutnya tetap di beli

melalui pelelangan.

3. Membuat aturan untuk koleksi jurnal yang didapat melalui hadiah agar

penerbit memberikan koleksi jurnalnya secara lengkap tiap volume

terbitnya minimal dalam 1 tahun terbit jurnal tersebut, karena banyaknya

jurnal yang berasal dari hadiah tidak lengkap.

Page 88: KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/423/1/102601... · KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN

73

DAFTAR PUSTAKA

Badari, Nawawi H . Metode Penelitian Bidang Sosial., Yogyakarta: Gajah Mada

University, 2003.

Irawan, Prasetya. Logika dan Prosedur Penelitian. Jakarta: STIA-LAN, 1999.

Jefrinaldi, “Pemanfaatan Koleksi Terbitan Berkala di Perpustakaan Institut

Agama Islam Negeri (IAIN) Sumatera Selatan” Skripsi S1 Fakultas Adab

dan Humaniora Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sumatera Selatan,

2009.

Moelong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2001.

Nasuhi, Hamid. Dkk. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah: Skripsi, Tesis dan

Disertasi, Jakarta: Ceqda, 2007.

Nurhidayah, Farida. Pengembangan Koleksi Perpustakaan di Perguruan Tinggi.

http://www.uinsuska.info/perpustakaan/attachments/025_PENGEMBANG

AN%20KOLEKSI%20PERPUSTAKAAN%28oleh%20FARIDA%20NU

R%20HIDAYAH,%20S.Pd.I,%20S.IPI%29.pdf Di akses pada tanggal 23

April 13.42 wib.

Nurjanah, Yulia. Pengadaan Terbitan Berseri. http://yuni-

nurjanah.blog.undip.ac.id/files/2010/04/Pengembangan-Koleksi-Modul-

6.pdf Di akses pada tanggal 23 April 14.20 wib.

Perpustakaan Nasional RI, Pedoman Teknis Pengembangan Koleksi Layanan

Perpustakaan Nasional RI. Jakarta: Proyek Pembinaan dan Pengembangan

Perpustakaan Nasional RI, 2002.

____________. Undang-Undang Republik Indonesia no. 43 tahun 2007: tentang

Perpustakaan,2010.

____________. Brosur Perpustakaan Nasional RI, Jakarta: Perpustakaan Nasional

RI.

Purwono. Materi pokok perpustakaan dan kepustakawanan Indonesia, Jakarta:

Universitas Terbuka,2007.

Putra, Arif B. Perancangan Sistem Informasi Jurnal Ilmiah dengan Pencarian

Berbasis Bahasa Asing, Yogyakarta: SNATI, 2010.

Rimbarawa, Kosam. Manajemen Terbitan Berkala, Jakarta: Hakaeser, 2009.

Page 89: KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/423/1/102601... · KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN

74

Saleh, Abdul Rahman dan Toha,Yuyu Yulia, Pengelolaan Terbitan Berseri.

Jakarta: Universitas Terbuka, 1996.

____________. dan Janti, G Sujana. Pengantar Kepustakaan. Jakarta: Sagung

Seto, 2009

Sulistyo-Basuki. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama,1993.

_____________. Sejarah Perpustakaan Nasional RI: sebuah kajian.

http://digilib.usu.ac.id/download/fs/perpus-zurni3.pdf/Diakses pada

tanggal 27 September 2011 jam 13.18 WIB.

Susilowati, Nurhasanah. “Pengembangan Koleksi Terbitan Berkala pada

Perpustakaan PDII LIPI” Skripsi S1 Fakultas Adab dan Humaniora,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010.

Sutarno NS. Perpustakaan dan Masyarakat. Jakarta: Sagung Seto, 2006.

Usman, Husaini. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta: Bumi aksara, 2009.

Yulia, Yuyu dan Janti, G Sujana. Buku Materi Pokok Pengadaan Bahan Pustaka.

Jakarta: Universitas Terbuka, 1999

______________. Materi Pokok Pengembangan Koleksi . Jakarta: Universitas

Terbuka, 2009.

Page 90: KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/423/1/102601... · KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN

Lampiran-lampiran

Page 91: KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/423/1/102601... · KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN
Page 92: KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/423/1/102601... · KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN
Page 93: KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/423/1/102601... · KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN
Page 94: KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/423/1/102601... · KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN
Page 95: KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/423/1/102601... · KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN

Hasil Observasi Jurnal

No Judul Jurnal

Asal Perolehan Bidang Ilmu Frekuensi Terbit Kelengkapan

Jurnal Luar Negeri 1 ADJ’S Training & Simulation Beli Ilmu Sosial & Humaniora 3 Bulanan Lengkap

2 Agribusiness: An International

Journal

Beli Sains 3 Bulanan Lengkap

3 American Cinematographer : The

International Journal

Beli Ilmu Sosial & Humaniora Bulanan Lengkap

4 Art History : Journal of Political

Science

Beli Ilmu Sosial & Humaniora 5x Setahun Lengkap

5 Asian Defence Journal Beli Ilmu Sosial & Humaniora 10x Setahun Lengkap

6 BIJET (British Journal of Educational

Technology)

Beli Teknologi 2 Bulanan Lengkap

7 Behaviour & Information technology

: An International Journal on The

Human Aspects of Computing

Beli Teknologi 2 Bulanan Lengkap

8 British Journal of Education Studies Beli Ilmu Sosial & Humaniora 3 Bulanan Lengkap

9 Cambridge Archeological Journal Beli Ilmu Sosial & Humaniora 4Bulanan Lengkap

10 Child : Care, Health, and

Development The Multi Disciplinary

Journal

Beli Sains 4Bulanan Lengkap

11 China Information : A Journal on

Contemporary

Beli Ilmu Sosial & Humaniora 4 Bulanan Lengkap

12 Community Mental Health Journal Beli Sains 2 Bulanan Lengkap

13 Economic journal Beli Ilmu Sosial & Humaniora 8x Setahun Lengkap

14 Educational Action Research : An

International Journal

Beli Ilmu Sosial & Humaniora 3 Bulanan Lengkap

15 Educational Policy : An

Interdisciplinary Journal

Beli Ilmu Sosial & Humaniora 2 Bulanan Tidak Lengkap

16 Electronic Library : The International

Journal for The Application of

Beli Teknologi 2 Bulanan Lengkap

Page 96: KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/423/1/102601... · KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN

Technology in Information

Environments

17 Intercultural Education : (Formerly

European Journal of Intercultural

Studies)

Beli Ilmu Sosial & Humaniora 2 Bulanan Tidak Lengkap

18 International Journal of Cultural

Studies

Beli Ilmu Sosial & Humaniora 2 Bulanan Lengkap

19 The Journal of Academic

Librarianship

Beli Ilmu Sosial & Humaniora 2 Bulanan Lengkap

20 Journal of Applied Social Psychology Beli Sains Bulanan Lengkap

21 The Journal of Asian Studies Beli Ilmu Sosial & Humaniora 3 Bulanan Lengkap

22 Journal of Electronic Resources

Librarianship

Beli Ilmu Sosial & Humaniora 6 Bulanan Lengkap

23 Journal of Environmental Economic

and Management

Beli Ilmu Sosial & Humaniora 2 Bulanan Lengkap

24 Journal of Financial Crime Beli Ilmu Sosial & Humaniora 3 Bulanan Lengkap

25 Journal of Information Science Beli Ilmu Sosial & Humaniora 2 Bulanan Lengkap

26 Journal of Labor Research Beli Sains 3 Bulanan Lengkap

27 Journal of Peace Research Beli Sains 2 Bulanan Lengkap

28 Journal of Technical Writing &

Communication

Beli Ilmu Sosial & Humaniora 3 Bulanan Lengkap

29 Library & Information Science

Research : An International Journal

Beli Ilmu Sosial & Humaniora 3 Bulanan Lengkap

30 Library Journal Beli Ilmu Sosial & Humaniora 20x Setahun Lengkap

31 Performance Measurement and

Metrics : The International Journal for

Library and Information Services

Beli Ilmu Sosial & Humaniora 4 Bulanan Lengkap

32 Political Theory : An International

Journal of Political Philosophy

Beli Ilmu Sosial & Humaniora 2 Bulanan Lengkap

33 Sign : Journal of Women in Culture

and Society

Beli Ilmu Sosial & Humaniora 3 Bulanan Lengkap

34 International Journal of remote

sensing: Incorporating remote sensing

review

Beli Ilmu Sosial & Humaniora 8 x Setahun Lengkap

35 Global Asia: a jornal of the east asia

foundation

Hadiah Ilmu Sosial & Humaniora 3 Bulanan Tidak Lengkap

Page 97: KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/423/1/102601... · KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN

36 IFLA Journal Hadiah Ilmu Sosial & Humaniora 3 Bulanan Tidak Lengkap

37 International Journal of intangible

heritage

Hadiah Ilmu Sosial & Humaniora Tahunan Lengkap

38 Japan medical association journal

(JMAJ)

Hadiah Sains Bulanan Tidak Lengkap

39 Journal of Asian and African studies Hadiah Ilmu Sosial & Humaniora 6 Bulanan Lengkap

40 Journal of health, population, and

nutrition

Hadiah Sains 2 Bulanan Tidak Lengkap

41 Journal of Palestine studies

Hadiah Ilmu Sosial & Humaniora 3 Bulanan Lengkap

Jurnal Dalam Negeri

42 DIDAKTIKA : Jurnal Kependidikan Hadiah Ilmu Sosial & Humaniora 6 Bulanan Tidak Lengkap

43 JUTI : Jurnal Ilmiah Teknologi

Informasi

Hadiah Teknologi 6 Bulanan Tidak Lengkap

44 JUMANTARA : Jurnal Manuskrip

Nusantara

Hadiah Ilmu Sosial & Humaniora 6 Bulanan Tidak Lengkap

45 Jurisdictie : Jurnal Hukum dan

Syariah

Hadiah Ilmu Sosial & Humaniora 6 Bulanan Lengkap

46 Jurnal Hukum Bisnis Beli Ilmu Sosial & Humaniora 3 Bulanan Tidak Lengkap

47 Jurnal Energi Beli Sains 3 Bulanan Lengkap

48 Jurnal Farmasi Indonesia Hadiah Sains 6 Bulanan Tidak Lengkap

49 Jurnal Halal Beli Ilmu Sosial & Humaniora Bulanan Tidak Lengkap

50 Jurnal Otonomi Daerah Hadiah Ilmu Sosial & Humaniora 4 Bulanan Lengkap

51 Jurnal Penelitian dan Evaluasi

Pendidikan

Hadiah Ilmu Sosial & Humaniora 4 Bulanan Tidak Lengkap

52 Jurnal Penelitian Inovasi dan

Perekayasa Pendidikan

Hadiah Ilmu Sosial & Humaniora 4 Bulanan Tidak Lengkap

53 Jurnal Penelitian Kebijakan

Pendidikan

Hadiah Ilmu Sosial & Humaniora 4 Bulanan Tidak Lengkap

54 Jurnal Perempuan Beli Ilmu Sosial & Humaniora 2 Bulanan Tidak Lengkap

55 Media Peternakan : Jurnal Ilmu dan

Teknologi Peternakan

Hadiah Teknologi 4 Bulanan Lengkap

56 Mimbar Hukum : Jurnal berkala

Fakultas Hukum UGM

Hadiah Ilmu Sosial & Humaniora 4 Bulanan Lengkap

57 Nasion : Jurnal Pusat Pengkajian Hadiah Ilmu Sosial & Humaniora 6 Bulanan Tidak Lengkap

Page 98: KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/423/1/102601... · KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN

Strategi Nasional

58 Negarawan : Jurnal Sekretariat

Negara RI

Hadiah Ilmu Sosial & Humaniora 3 Bulanan Lengkap

59 SOCA : Jurnal Sosial-Ekonomi

Pertanian dan Agribisnis

Hadiah Ilmu Sosial & Humaniora 6 Bulanan Lengkap

60 TADRIS : Jurnal Pendidikan Islam Hadiah Ilmu Sosial & Humaniora 6 Bulanan Tidak Lengkap

61 BIOTROPIA : The Southeast Asian

Journal of Tropical Biology

Hadiah Sains 6 Bulanan Lengkap

Page 99: KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/423/1/102601... · KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN

HASIL WAWANCARA

Nama : Asep Muslih, SH.

Jabatan : Kabid Pengembangan Koleksi

1. Kebijakan pengembangan ini dibuat dari tahun 2002, namun masih digunakan sampai

sekarang, apakah ada revisi?

Kebijakan ini memang dibuat di tahun 2002 tapi sampai saat ini masih digunakan karena

pembahasan untuk pembuatan kebijakan pengembangan koleksi yang terbaru sedang

direncanakan akan dikeluarkan pada tahun 2012 yang sampai saat ini masih berbentuk draft

jadi belum bias diberikan atau dipublikasikan.

2. Pedoman kebijakan pengembangan koleksi tentang serial/terbitan berkala yang digunakan

oleh Perpusnas RI masih sangat umum apakah ada penambahan?

Perpusnas RI sebagai pusat rujukan/referen, pengembangan yang dilakukan tidak hanya

sebatas di bidang sosial dan humaniora seperti yang tercantum pada kebijakan

pengembangan yang tertulis, oleh karena itu saat ini Perpusnas RI melakukan pengambangan

di semua bidang karena sebagai perpustakaan deposit/referen, dan untuk jurnal yang dari luar

negeri Perpusnas RI khusus hanya menyediakan dan menerima terbitan jurnal yang di

dalamnya terdapat Indonesiana.

3. Untuk ke updatean/mutakhiran, apakah jurnal yang sudah ada namun pemustaka yang

memanfaatkannya tidak terlalu banyak apakah akan diganti dengan jurnal baru?

Perpusnas RI sebagai pusat rujukan sedikit atau pun tidak pemustaka yang menggunakannya

jurnal itu akan tetap ada dan dilanggan, karena pada suatu saat jurnal tersebut pasti akan tetap

dicari pemustaka. Jurnal tersebut pun tidak akan pernah diganti atau pun berhenti ditengah

Page 100: KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/423/1/102601... · KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN

jalan karena setiap jurnal yang telah ada akan terus dilanggan dan akan berhenti jika

perusahaan yang menerbitkannya telah tidak berproduksi atau berganti nama perusahaan.

4. Lebih dipentingkan jurnal dalam negeri atau luar negeri?

Keduanya sama penting perbedaanya jurnal dalam negeri yang terakreditasi akan dilanggan

sedangkan untuk terbitan luar negeri Perpusnas akan melanggan jurnal yang sesuai dengan

visi dan misi perpustakaan dan juga didalamnya terdapat Indonesiana.

5. Tujuan kebijakan pengembangan ini dibuat?

Dalam rangka melaksanakan demi terwujudnya visi dan misi yang telah ada dan mengemban

amanah yang telah diberikan pemerintah kepada Perpusnas RI.

6. Bagaimana manfaat kebijakan dalam memanfaatkan pengembangan?

Dengan adanya kebijakan pengembangan seluruh kegiatan dapat teratur juga sesuai dengan

yang diinginkan sehingga membantu dan memudahkan pustakawan dalam mengembangkan

koleksi.

7. Pertimbangan apa yang diambil dalam kebijakan pengembangan?

Usulan untuk mengadakan koleksi dari peserta jejaring perpustakaan (seluruh perguruan

tinggi, perpustakaan provinsi) jika di Jakarta seperti PDII LIPI, DEPKES, DEPAG dan

BPHN. Dan juga dari permintaan pemustaka.

8. Siapa saja yang berperan & bertanggung jawab dalam pengembangan koleksi jurnal?

Kepala Pusat Pengembangan Koleksi & Pengolahan Bahan Pustaka.

9. Bagaimana prosedur yang digunakan untuk pengadaan terbitan berkala?

Pembelian :

Page 101: KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/423/1/102601... · KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN

Dalam pembelian bahan pustaka serial, Perpusnas RI membeli terbitan baik dari dalam dan

luar negeri dengan anggaran mencapai Rp. 2 miliar/tahun serial yang dilanggan sampai

seterusnya tidak boleh putus jika ada tambahan kolekis yang ingin dilanggan akan di

anggarkan tahun depan.

Deposit :

Di Perpusnas RI ini terdapat 2 koleksi yaitu koleksi layanan yang terdapat pada pusat jasa

dan koleksi deposit pada bagian deposit, koleksi layanan dan deposit memiliki tempat yang

terpisah,koleksi layanan ditempatkan pada pusat jasa sedangkan koleksi deposit ditempatkan

di bagian deposit yang berbeda gedung Koleksi deposit ini dikirimkan oleh para penerbit di

seluruh Indonesia, untuk karya cetak dikirimkan 2 eksemplar sedangkan karya rekam 1 buah

untuk disimpan, dilestarikan berbeda dengan koleksi layanan yang perolehannya didapatkan

dari pembelian, hadiah/hibah dan tukar menukar. Bahan pustaka yang diberikan para penerbit

untuk didepositkan, bagian deposit tidak perlu memberikan kopian bahan pustaka tersebut ke

bagian pusat jasa untuk dijadikan koleksi karena perbedaan fungsi antara bagian deposit dan

pusat jasa, tetapi apabila ada karya yang tidak dimiliki di pusat jasa pemustaka dapat mencari

di bagian deposit, begitu pun sebaliknya jika ada karya yang belum dikirimkan ke deposit

dan karya itu dibutuhkan namun untuk memperolehnya sulit dikarenakan perusahaan

penerbit yang diminta masih kecil maka untuk memperolehnya bagian deposit dapat

meminta pusat jasa untuk membelinya karena pada bagian deposit tidak dikucurkan dana

untuk pengadaan seperti halnya di bagian pusat jasa karena seperti fungsinya deposit yaitu

menyimpan dan melestarikan karya

Tukar menukar/hadiah :

Page 102: KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/423/1/102601... · KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN

Perpusnas RI banyak menerima hadiah jurnal dari penerbit dalam negeri, hadiah yang

diterima bersifat tidak mengikat, kecuali hibah yang diperoleh dengan perjanjian terlebih

dahulu seperti jurnal yang di hibahkan oleh Sekretaris Negara.

10. Prosedur yang dilakukan dalam pengadaan dilakukan langsung / melalui perantara

Ada 2 cara yang dilakukan untuk pengadaan secara langsung apabila pembelian bahan

pustaka tidak lebih atupun kurang dari Rp. 200.000.000.- (Dua ratus juta) akan dibeli secara

langsung ke penerbit. Sedangkan untuk pengadaan secara lelang sesuai dengan Kepres No.

54 Thn. 2011 setiap pembelian yang di atas Rp. 200.000.000.- (Dua ratus juta) akan

dilakukan pelelangan kemudian di umumkan pada koran tempo untuk peserta pelelangan,

waktu pengumuman lelang sampai pemenang lelang dibutuhkan waktu sampai 45 hari.

11. Kendala apa yang dihadapi dalam pengadaan terbitan berkala?

- Pengembangan koleksi terbitan berkala dilakukan dari bulan Januari-Desember pada

periode tersebut frekuensi terbitan berkala yang bermacam” membuat pembelian bahan

pustaka yang melalui proses lelang menjadi agak sulit karena dalam pelelangan saja

membutuhkan waktu paling tidak 45 hari sedangkan terbitan berkala yang akan dilanggan

telah terbit.

Page 103: KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/423/1/102601... · KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN
Page 104: KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/423/1/102601... · KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN
Page 105: KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/423/1/102601... · KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN
Page 106: KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/423/1/102601... · KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN
Page 107: KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/423/1/102601... · KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN
Page 108: KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/423/1/102601... · KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN
Page 109: KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/423/1/102601... · KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN
Page 110: KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/423/1/102601... · KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN
Page 111: KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/423/1/102601... · KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN
Page 112: KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/423/1/102601... · KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN
Page 113: KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/423/1/102601... · KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN
Page 114: KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/423/1/102601... · KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN
Page 115: KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/423/1/102601... · KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN
Page 116: KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/423/1/102601... · KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN
Page 117: KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/423/1/102601... · KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN
Page 118: KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/423/1/102601... · KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN
Page 119: KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/423/1/102601... · KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN
Page 120: KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/423/1/102601... · KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN