kebijakan penganggaran amp penyusunan rka-kl ta 2013

39
Direktorat Jenderal Anggaran Jakarta, 27 Desember 2012 1 KEBIJAKAN PENGANGGARAN & PENYUSUNAN RKA-KL TA 2013

Upload: decky-firmansyah-asikin

Post on 27-Oct-2015

99 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Kebijakan Penganggaran Amp Penyusunan RKA-KL TA 2013

TRANSCRIPT

Page 1: Kebijakan Penganggaran Amp Penyusunan RKA-KL TA 2013

Direktorat Jenderal AnggaranJakarta, 27 Desember 2012

1

KEBIJAKAN PENGANGGARAN &

PENYUSUNAN RKA-KL TA 2013

Page 2: Kebijakan Penganggaran Amp Penyusunan RKA-KL TA 2013

2

1. PENDEKATAN PENGANGGARAN TERPADU ( Unified Budget)

3. PENDEKATAN KERANGKA PENGELUARAN JANGKA MENENGAH (MTEF)

2. PENDEKATAN PENGANGGARAN BERBASIS KINERJA (PBB)

PENDEKATAN PENGANGGARAN

II. PENDEKATAN PENGANGGARAN

Page 3: Kebijakan Penganggaran Amp Penyusunan RKA-KL TA 2013

SISTEM PENGANGGARAN BERBASIS KINERJA.

Pengenalan 2005 s.d 2009;

Pemantapan 2010 s.d 2014; dan

Penyempurnaan mulai 2015 ->

Page 4: Kebijakan Penganggaran Amp Penyusunan RKA-KL TA 2013

1.1. DefInisi:Penelaahan RKA-KL adalah proses penelitian bagaimana dokumen RKA-K/L beserta dokumen pendukung ditelaah kesesuaiannya.

4

1. Definisi dan Tujuan

1.2 Tujuan penelaahan RKA-K/L adalah memastikan bahwa:

a. Menilai kelayakan anggaran dengan target kinerja yang direncanakan. Hal ini dimaksudkan untuk menilai alokasi anggaran yang paling efisien yang dibutuhkan untuk menghasilkan sebuah keluaran (output).

b. Menjaga konsistensi antara target kinerja yang direncanakan dengan target kinerja dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP). Hal ini dimaksudkan untuk menjamin target-target pembangunan yang telah direncanakan dalam RKP dapat diwujudkan sehingga kualitas belanja APBN dapat dijaga yakni fokus pada prioritas, tepat sasaran dan tepat jumlah.

VI. PENELAAHAN RKA-K/L (1/11)

Page 5: Kebijakan Penganggaran Amp Penyusunan RKA-KL TA 2013

5

a. Penyusunan jadwal penelaahan dan mengirimkan undangan penelaahan kepada Kementerian Perencanaan dan K/L.

b. Penyiapan dokumen dan instrumen penelaahan RKA-K/L berupa:1) Surat Edaran Menteri Keuangan tentang Pagu

Anggaran K/L;2) Standar Biaya, baik SBK maupun SBM;3) Bagan Akun Standar;4) Ijin Penggunaan Sebagian Dana yang berasal

dari PNBP; 5) Peraturan-peraturan terkait pengalokasian

anggaran;6) Renja K/L dan RKP tahun yang direncanakan.

2.1 Kementerian Keuangan c.q DJA

VI. PENELAAHAN RKA-K/L (2/11)

2. Persiapan Penelahaan Oleh DJA dan BAPPENAS (1)

Page 6: Kebijakan Penganggaran Amp Penyusunan RKA-KL TA 2013

6

a. Renja K/L dan RKP tahun yang direncanakan;

b. Hasil kesepakatan trilateral meeting berkenaan dengan kegiatan prioritas nasional dan prioritas bidang yang menginformasikan mengenai sasaran kinerja yang akan dicapai;

c. Hasil pembahasan proposal anggaran Inisiatif Baru yang disetujui.

2.2 Bappenas

VI. PENELAAHAN RKA-K/L (3/11)

2. Persiapan Penelahaan Oleh DJA dan BAPPENAS (2)

Page 7: Kebijakan Penganggaran Amp Penyusunan RKA-KL TA 2013

7

1.Kriteria Administratif:a. Legalitas dokumen yang diterima dari K/L;b. Surat pengantar penyampaian RKA-K/L;c. Surat tugas sebagai petugas penelaah K/L;d. Kelengkapan dan kesesuaian dokumen

pendukung;e. Penggunaan format baku untuk RKA-K/L maupun

dokumen pendukung;f. Arsip Data Komputer (ADK).

2.Kriteria Substantif :a. kelayakan anggaran terhadap sasaran kinerja

yang direncanakanb. konsistensi sasaran kinerja K/L dengan Renja K/L

dan RKP

VI. PENELAAHAN RKA-K/L (4/11)

3. Hal –Hal Yang Harus Diperhatikan

Page 8: Kebijakan Penganggaran Amp Penyusunan RKA-KL TA 2013

8

kelayakan anggaran terhadap sasaran kinerja yang direncanakan meliputi:1. Meneliti jenis alokasi anggaran (Angka Dasar

dan/atau Inisiatif Baru).2. Relevansi Suboutput (apabila ada) dengan Output.3. Relevansi Komponen dengan Output.4. Menilai keberlangsungan Output dan Komponennya

berkaitan dengan perhitungan biaya prakiraan maju.5. Menilai sifat Komponen (sebagai Komponen Utama

atau Pendukung).6. Kesesuaian item biaya dengan Komponen (untuk

jenis alokasi anggaran Inisiatif Baru).7. Kesesuaian item biaya dengan standar biaya (jenis

alokasi anggaran Inisiatif Baru).

2.a. Kriteria Subtantif dari Sisi Penganggaran

VI. PENELAAHAN RKA-K/L (5/11)

Page 9: Kebijakan Penganggaran Amp Penyusunan RKA-KL TA 2013

9

Konsistensi sasaran kinerja K/L dengan Renja K/L dan RKP meliputi:

1. Meneliti kategori kegiatan apakah kegiatan prioritas nasional, prioritas bidang, atau prioritas K/L.

2. Meneliti konsistensi Output dalam dokumen RKA-K/L dengan Output yang terdapat dalam dokumen Renja K/L dan RKP.

3. Meneliti konsistensi Volume Output dalam dokumen RKA-K/L dengan dokumen Renja K/L dan RKP tahun yang direncanakan.

4. Meneliti konsistensi rumusan Output dengan indikator kinerja kegiatan-nya (dalam dokumen RKA-K/L dengan Renja K/L dan RKP).

2.b. Kriteria Subtantif dari Sisi Perencanaan

VI. PENELAAHAN RKA-K/L (6/11)

Page 10: Kebijakan Penganggaran Amp Penyusunan RKA-KL TA 2013

10

1.Pemblokiran a. Alasan pemblokiran:

1) Belum ada persetujuan dari DPR terhadap rincian penggunaan dana yang dituangkan dalam RKA-K/L. Jika terjadi hal seperti ini, alokasi dana selain untuk belanja operasional harus diblokir.

2) Kegiatan yang belum dilengkapi data pendukung, yaitu: • TOR (sepanjang ada perubahan substansi dari Proposal

Inisiaif Baru);• Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM);• Perhitungan kebutuhan biaya pembangunan/renovasi

bangunan/ gedung negara sebagaimana diatur pada Bab 4 dan Bab 5 berkenaan dengan pembangunan/renovasi bangunan/gedung negara;• Rencana Bisnis dan Anggaran BLU (RBA BLU) apabila

berkenaan dengan Satker BLU.

5. Hal-Hal Khusus

VI. PENELAAHAN RKA-K/L (7/11)

Page 11: Kebijakan Penganggaran Amp Penyusunan RKA-KL TA 2013

11

b. Pembukaan Blokir:1) Secara umum penghapusan blokir/tanda bintang

(*) mengikuti ketentuan dalam Peraturan Menteri Keuangan tentang tata cara revisi anggaran yang berlaku.

2) Pencantuman blokir/tanda bintang (*) pada DHP RKA-K/L yang disebabkan belum dilengkapinya dokumen pendukung sebagaimana tersebut pada huruf b di atas, dapat otomatis dihapuskan apabila dokumen pendukung tersebut telah dilengkapi sebelum DIPA diterbitkan, sehingga tidak terdapat blokir/tanda bintang (*) pada dokumen DIPA.

VI. PENELAAHAN RKA-K/L (8/11)

Page 12: Kebijakan Penganggaran Amp Penyusunan RKA-KL TA 2013

12

2. Output CadanganKeadaan yang menimbulkan Output cadangan : a. Anggaran untuk satker baru. Kegiatan yang menampung alokasi

anggaran untuk keperluan biaya operasional satker baru yang belum mendapat persetujuan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menteri PAN dan RB).

b. Sisa dana yang belum ditetapkan penggunaannya yang berasal dari hasil penelaahan berdasarkan alokasi anggaran.

c. Terdapat ketidaksesuaian antara indikator kinerja kegiatan dengan Output yang dihasilkan, atau kurangnya relevansi antara Output dengan Suboutput/ komponen/subkomponen/detail.

Penyelesaian:d. memindahkan alokasi anggaran pada

output/Suboutput/Komponen / Subkomponen/detail yg tidak sesuai tersebut ke ‘Output Cadangan’.

e. Alokasi anggaran pada output cadangan tersebut tidak diblokir. f. Alokasi anggaran pada output cadangan baru bisa dilaksanakan

setelah dilakukan revisi dg berpedoman pada ketentuan tata cara revisi anggaran.

7. Hal-Hal Khusus

VI. PENELAAHAN RKA-K/L (9/11)

Page 13: Kebijakan Penganggaran Amp Penyusunan RKA-KL TA 2013

13

PENINGKATAN KUALITAS RKA-K/L SATKER-SATKER

DITJEN DIKTI TAHUN 2013

PENINGKATAN KUALITAS RKA-KL 2013

Page 14: Kebijakan Penganggaran Amp Penyusunan RKA-KL TA 2013

14

OUTPUT

Masalah : SATKER belum begitu memahami Struktur Penganggaran pd level teknis yg dimulai dari Output

PENINGKATAN KUALITAS RKA-KL 2013

Harus jelas dan spesifik; Berupa barang dan jasa; Mempunyai satuan yang jelas (Sudah tersedia dalam aplikasi, sesuai usulan KL)

Page 15: Kebijakan Penganggaran Amp Penyusunan RKA-KL TA 2013

3. Standarisasi Output

NO

JENIS OUTPUT SATUAN SUB OUTPUT/KOMPONEN

1. Layanan Perkantoran(xxxx.994)

Bulan Layanan

1.Komponen 001, Pembayaran Gaji dan Tunjangan2.Komponen 002, Penyelenggaraan Operasional dan pemeliharaan Perkantoran  

2. Kendaraan Bermotor(xxxx.995)

Unit SUBOUTPUT antara lain:Kendaraan Pejabat Negara; Kendaraan Pejabat Eselon I;Kendaraan Pejabat Eselon II; Kendaraan Roda 6;Kendaraan Roda 4; Kendaraan Roda 2

3. Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi(xxxx.996)

Unit SUBOUTPUT antara lain:Laptop; Komputer/PC; Printer/Printer MultigunaScanner/ Scanner Multiguna; Server; LCD/Proyektor;Camera/ Handycam/ CCTV; Mesin Fotokopi/ Mesin Fotokopi Multiguna; Harddisk Eksternal;Pesawat Telepon; Mesin PABXMesin FAX; Mesin HandkeyUntuk perkuliahan pakai output tersendiri 4073.061 alat pendd pendukung pembelajaran dari RMUtk PNBP 4078.033

4. Peralatan Fasilitas Perkantoran (xxxx.997)

Unit SUBOUTPUT antara lain:Meubelair; Lift; Genzet; Lemari berkas; Brankas; AC;Mesin Penghancur Kertas

5. Gedung/ Bangunan(xxxx.998)

M 2

M’Mrp output insidentil, apabila ada pengadaan tanah dlm rangka pembngn gedung, maka tanah sebagai komponen dlm output gedung

Utk yg perkuliahan diusahakan output tersendiri 4073.064 RMdari PNBP 4078.042

Page 16: Kebijakan Penganggaran Amp Penyusunan RKA-KL TA 2013

16

PERUNTUKAN KOMPONEN

(Komponen 002) hanya digunakan untuk Kegiatan pada Belanja Operasional Perkantoran dan Pemeliharaan

Kebutuhan sehari-hari perkantoran: Atk, surat kabar, satpam, cs, pramubakti, sertifikat tanah, PBB;

Langganan Daya Jasa : listrik, air, gas, denda, pos giro, telek, internet, bandwith, sewa2: gedung, kendaraan, fotocopy

Pemeliharaan Kantor: gedung, jaringan, sarana kantor, kendaraan;

Penggantian brg Inventaris: peg baru atau lama, peg lama maks 10% jmlh peg

Pembayaran terkait oprs kantor: honor oprs satker, bhn makanan, pemeriksaan keshtn, pakaian dinas, perjln kosults/koord, pelantikan.

PENINGKATAN KUALITAS RKA-KL 2013

Masalah : Masih ditemukan dalam RKA-KL adanya kegiatan Tusi dalam komponen 002

Page 17: Kebijakan Penganggaran Amp Penyusunan RKA-KL TA 2013

17

PERUNTUKAN KOMPONEN

Saat ini ada sebagian komponen input digunakan untuk menampung kegiatan2 di masing-masing fakultas sehingga belum mencerminkan cara pencapaian Output.

Output Contoh : Peraturan dibidang penganggaran

• Komponennya adalah hal-hal yg dilakukan agar terwujudnya peraturan dibidang penganggaran tersebut.

• Rapat pengumpulan bahan konsep/draft• pembahasan draft• finalisasi draft• Kalo ada perjalanan dinas, harus terkait dengan upaya

penyelesaian peraturan tersebut.

PENINGKATAN KUALITAS RKA-KL 2013

Masalah : Output dengan Komponen tidak relevan/tidak ada kaitannya

Page 18: Kebijakan Penganggaran Amp Penyusunan RKA-KL TA 2013

18

AKUN

Mengacu pada Bagan Akun Standar sesuai PMK No.91 Tahun 2007;

Paket Fullboard dan Uang Harian masuk ke dalam akun Belanja Barang Non Operasional Lainnya;

PENINGKATAN KUALITAS RKA-KL 2013

Masalah : Masih ditemukan penggunaan Akun dalam RKA-KL yg tidak sesuai BAS

Page 19: Kebijakan Penganggaran Amp Penyusunan RKA-KL TA 2013

19

PENERAPAN BAGAN AKUN STANDAR

BELANJA BARANG (BB)

a. BB Operasional: oprs kantor, seragam dinas, honor oprs satker

b. BB Non Operasional : 1. Belanja Bahan2. BB Transito3. Vakasi4. Honor yg terkait output

PENINGKATAN KUALITAS RKA-KL 2013

Masalah : Pemindahan Belanja Vakasi dari belanja pegawai (51) ke belanja barang (52) , tapi uangnya tetap di 51, yg pindah hanya kegiatannya saja.

Page 20: Kebijakan Penganggaran Amp Penyusunan RKA-KL TA 2013

20

HONOR-HONOR TERKAIT TUSI

Honor harus disesuaikan dengan nomenklatur dalam Standar Biaya (SB), tidak dapat ditambah-tambah baik besaran maupun itemnya.

Honor2 yang terkait dengan tupoksi tidak diperbolehkan, baik tupoksi satker, atau tupoksi pekerjaan itu sendiri (mis: honor entry data).

Besaran honor maupun jenis honor harus mengacu pada Standar Biaya, bila di Standar Biaya tidak tercantum berarti suatu jabatan tidak bisa diberikan honor (misalnya ketua /wakil ketua jurusan, Ka Prodi, Ka Lemlit).

PENINGKATAN KUALITAS RKA-KL 2013

Masalah : Banyak ditemukan pencantuman item2 honor yang tidak ada di Standar Biaya

Page 21: Kebijakan Penganggaran Amp Penyusunan RKA-KL TA 2013

21

HONOR OUTPUT KEGIATAN

Kriteria Penyediaan Honor Tim Mempunyai output jelas dan terukur; Tidak bersifat terus menerus, prioritas, dan diluar jam kerja; Merupakan perangkapan tusi di samping tugas pokoknya sehari-hari; Bersifat koordinatif dan harus melibatkan satker/org lain; Dilakukan secara selektif, efektif, dan efisien; Struktur keanggotaannya harus sesuai dengan Standar Biaya (SB).

Kriteria pembayaran honor panitia kegiatan• Sasaran utama kegiatan berasal dari luar Es I

penyelenggara/masyarakat• Jumlah panitia maksimal 10% dari jml Peserta

PENINGKATAN KUALITAS RKA-KL 2013

Masalah : Sering ditemukan kegiatan di RKA-KL menggunakan honor Tim, padahal yang dimaksud adalah honor kepanitiaan

Page 22: Kebijakan Penganggaran Amp Penyusunan RKA-KL TA 2013

22

PENCANTUMAN DETAIL DALAM RKA-KL

Agar hal tersebut tidak terulang agar diperhatikan hal2 berikut: Akun harus ada isian detailnya; Cara pengisian Loan harus benar (RK, PL, Netto, Bruto) Dana pendamping harus dicantumkan juga data-data

loannya; Perhatikan kode lokasi dan kode KPPN harus benar; Perhatikan Kewenangan Pusat/Daerah; Sumber pendanaan harus benar (RM, RMP, PLN, PNBP, PDN); Perhatikan susunan pencantumannya dalam RKAKL (Output,

Sub Output, Komponen, Sub Komponen.)

PENINGKATAN KUALITAS RKA-KL 2013

Masalah : Sering terjadi saat penggabungan file seluruh Satker, terjadi selisih

Page 23: Kebijakan Penganggaran Amp Penyusunan RKA-KL TA 2013

23

PENGALOKASIAN BELANJA BANTUAN SOSIAL

PASAL 31) Anggaran bel Bansos dialokasikan dalam APBN berdasarkan

ketentuan mengenai penyusunan dan penelaahan RKAKL.2) Pengalokasian Bansos dipisahkan dari unsur biaya

operasional Satker penyelenggara, biaya pencairan dan penyaluran Bansos serta biaya yg timbul dlm rangka pengadaan Brg & Jasa.

3) Biaya2 sebagaimana dimaksud di atas dialokasikan di Bel Barang.

PENINGKATAN KUALITAS RKA-KL 2013

PMK NOMOR 81 /PMK.05/2012 Tentang Belanja Bantuan Sosial pada K/L

Masalah : Penggunaan Akun Bansos tidak pada tempatnya

Page 24: Kebijakan Penganggaran Amp Penyusunan RKA-KL TA 2013

24

BELANJA BANTUAN SOSIAL

Kewenangan PA, Kuasa PA, dan PPK dalam pengelolaan BANSOS :

a. PA berwenang menetapkan Pedoman Umum pengelolaan dan pertanggung jawaban BANSOS;

b. KUASA PA, berwenang menetapkan Juknis pengelolaan Bansos dan mengesahkan SK penerima Bansos;

c. PPK, berwenang melakukan proses seleksi, penentuan dan penetapan SK penerima Bansos, melakukan perikatan dgn pihak ke-3, dan melaksanakan pembayaran.

PENINGKATAN KUALITAS RKA-KL 2013

PMK NOMOR 81 /PMK.05/2012 Tentang Belanja Bantuan Sosial pada K/LPasal 6

Page 25: Kebijakan Penganggaran Amp Penyusunan RKA-KL TA 2013

25

PENGALOKASIAN BOPTN

Menimbang :

• Untuk meringankan beban mahasiswa terhadap pembiayaan pendidikan yang sesuai standar pelayanan minimum

• Untuk menjaga kelangsungan proses belajar mengajar di perguruan tinggi yang diselenggarakan oleh Pemerintah sesuai dengan pelayanan minimal

PENINGKATAN KUALITAS RKA-KL 2013

Dasar Hukum :1. Permendikbud No. 58 Tahun 2012 Tentang BOPTN yang diselenggaran Oleh

Pemerintah2. Petunjuk Teknis Pelaksanaan BOPTN ; Dirjen Dikti 20 September 2012

Page 26: Kebijakan Penganggaran Amp Penyusunan RKA-KL TA 2013

26

PENGALOKASIAN BOPTN

PENINGKATAN KUALITAS RKA-KL 2013

BOPTN tidak dipergunakan untuka. Belanja Modal dalam bentuk investasi fisik ( gedung dan Peralatan)b. Tambahan insentif mengajar untuk PNSc. Tambahan insentif dan Honor untuk tenaga adm, dand. Kebutuhan operasional untuk manajemen

Kondisi Saat ini :• Output yg digunakan beragam• Penggunaan BOPTN masih sangat umum

Kedepan perlu adanya penyeragaman Output terkait dengan kegiatan2 BOPTN

Page 27: Kebijakan Penganggaran Amp Penyusunan RKA-KL TA 2013

27

PENGGUNAAN OPTIMALISASI

PENINGKATAN KUALITAS RKA-KL 2013

OPTIMALISASI : Hasil lebih atau sisa dana yang diperoleh setelah pelaksanaan dan/atau penandatanganan kontrak dari suatu kegiatan yang target sasarannya telah dicapai

a. Antar Kegiatan dalam satu Program dan satu Satker dan/atau pergeseran antar Kegiatan dan antar Satker dalam satu Program, serta digunakan untuk hal-hal yang bersifat prioritas, mendesak, kedaruratan atau yang tidak dapat ditunda;

b. pergeseran dalam Keluaran yang sama atau antar Keluaran dalam satu Kegiatan dan satu Satker sebagaimana dimaksud di atas berupa:

1. Pergeseran anggaran dan penambahan volume Keluaran termasuk dalam rangka adendum kontrak sampai dengan 10% (sepuluh persen) dari nilai kontrak; dan/atau

2. Penyediaan anggaran untuk persiapan pengadaan barang dan jasa untuk tahun anggaran berikutnya.

Page 28: Kebijakan Penganggaran Amp Penyusunan RKA-KL TA 2013

28

PENGGUNAAN OPTIMALISASI

PENINGKATAN KUALITAS RKA-KL 2013

1. Kegiatan lain yang bersifat prioritas, mendesak, kedaruratan, atau yang tidak dapat ditunda sebagaimana dimaksud di atas harus dilengkapi surat pernyataan yang ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal/Sekretaris Utama/Sekretaris/Pejabat Eselon I Kementerian/Lembaga selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA).

2. Biaya persiapan pengadaan barang dan jasa untuk tahun anggaran berikutnya sebagaimana dimaksud di atas meliputi antara lain biaya pengumuman lelang, pengadaan dokumen lelang, dan penyelenggaraan lelang untuk paket-paket pekerjaan yang akan dikontrakan pada tahun 2014 dan telah dialokasikan anggarannya di dalam RKA-K/L Tahun Anggaran 2014.

3. Biaya persiapan pengadaan barang dan jasa untuk tahun anggaran berikutnya sebagaimana dimaksud di atas dituangkan dalam Komponen baru pada Keluaran yang menghasilkan optimalisasi.

Page 29: Kebijakan Penganggaran Amp Penyusunan RKA-KL TA 2013

29

PENGGUNAAN OPTIMALISASI

PENINGKATAN KUALITAS RKA-KL 2013

KRTITERIA PENGGUNAAN OPTIMALISASI DAN SISA SWAKELOLA

1. Prioritas : kegiatan prioritas nasional dan/atau kebijakan prioritas pemerintah yg telah ditetapkan yg merupakan penugasan atau menjadi t. jawab K/L yg bersangkutan dalam rangka menambah vol keluaran atau percepatan pencapaian kinerja.

2. Mendesak : kegiatan2 yg harus segera dilaksanakan sbg akibat adanya kebijakan pemerintah yg ditetapkan dgn peraturan perundang2an paling rendah setingkat Peraturan Menteri dan belum direncanakan sebelumnya.

3. Kedaruratan : kegiatan2 yg harus segera dilaksanakan sbg akibat adanya bencana atau keadaan kahar dan belum direncanakan sebelumnya.

4. Yg tidak dapat ditunda : Kegiatan2 yg harus dilaksanakan dan apabila tidak dilaksanakan akan menimbulkan biaya yg lebih besar dan belum direncanakan sebelumnya.

Page 30: Kebijakan Penganggaran Amp Penyusunan RKA-KL TA 2013

30

PEMBLOKIRAN

Alasan pemblokiran :• Belum ada persetujuan DPR terhadap rincian penggunaan

dana (kecuali untuk belanja operasional)• Kegiatan belum dilengkapi:

a. TORb. SPTJM c. Belum ada Perhitungan Kementrian PU untk pembagunan

gedung baru atau renovasi gedungd. RBA untuk Satker BLU

PENINGKATAN KUALITAS RKA-KL 2013

Masalah : Satker masih banyak yg belum memahami kenapa anggaran di blokir

Page 31: Kebijakan Penganggaran Amp Penyusunan RKA-KL TA 2013

31

PEMBLOKIRAN (TOR & RAB)

Dalam hal terdapat paket pekerjaan yg alokasi anggarannya di Blokir/dibintang akibat belum dilengkapinya TOR/RAB dan sampai akhir bulan Maret 2013 KPA tidak melengkapi dokumen yang disyaratkan, alokasi anggaran yang di blokir tersebut tidak dapat digunakan sampai dengan akhir tahun anggaran 2013

PENINGKATAN KUALITAS RKA-KL 2013

Batas waktu buka Blokir : Akhir Maret 2013

Page 32: Kebijakan Penganggaran Amp Penyusunan RKA-KL TA 2013

32

REVIS RM & PNBP

• Agar kegiatan yang direvisi bisa dilaksanakan pada tahun berkenaan maka Satker diminta untuk mengusulkan revisi sebelum batas waktu revisi berakhir.

• Khusus untuk Revisi Pagu PNBP disarankan agar mengajukan revisi paling lambat awal Nopember agar pelaksanaan kegiatan masih tersedia waktu yang cukup

PENINGKATAN KUALITAS RKA-KL 2013

Batas waktu Revisi : 11 Oktober 2013

Batas Waktu Revisi PNBP : Sampai akhir tahun

Page 33: Kebijakan Penganggaran Amp Penyusunan RKA-KL TA 2013

33

PAGU MINUS

Kurangnya Koordinasi antara Bagian Perencanaan dgn keuangan

Kurangnya nya Koordinasi dgn Unit Es I Induk

Solusi Tingkatkan Koordinasi dgn unit terkait Update data setiap saat

PENINGKATAN KUALITAS RKA-KL 2013

Masalah : Pagu Minus - Belanja Pegawai- Belanja Modal

Page 34: Kebijakan Penganggaran Amp Penyusunan RKA-KL TA 2013

34

1. KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

2. RINCIAN ANGGARAN BIAYA (RAB)

3. SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK (SPTJM)

4. RKA YANG TELAH DISETUJUI OLEH KOMISI X DPR RI5. DAFTAR ALOKASI ANGGARAN PER SATKER, PER KEGIATAN, SUMBER DANA DAN BELANJA OPERASIONAL 6. RBA DAN IKHTISAR RBA BAGI SATKER BLU

7. DATA PENDUKUNG TAMBAHAN

DOKUMEN PENDUKUNG RKA-KL

Page 35: Kebijakan Penganggaran Amp Penyusunan RKA-KL TA 2013

35

DOKUMEN PENDUKUNG

PENGADAAN TANAH

• Rekomendasi/ijin prinsip perencanaan dari Pemda setempat;

• Status kepemilikan tanah;• Informasi harga tanah/NJOP

dari kantor PBB setempat• Keterangan dari Camat

setempat apabila harga tanah lebih besar dari NJOP.

Page 36: Kebijakan Penganggaran Amp Penyusunan RKA-KL TA 2013

36

DOKUMEN PENDUKUNG

PEMBANGUNAN

GEDUNG/RUMAH NEGARA

• Status kepemilikan tanah;• Ijin prinsip pembangunan gedung

dari Pemda;• Data formasi pegawai;• Surat dari Kementerian Pekerjaan

Umum/Dinas PU setempat terkait perhitungan kebutuhan biaya pembangunan gedung negara atau sejenisnya.

Page 37: Kebijakan Penganggaran Amp Penyusunan RKA-KL TA 2013

37

DOKUMEN PENDUKUNG

• Surat dari Kementerian Pekerjaan Umum/Dinas PU setempat terkait perhitungan kebutuhan biaya renovasi gedung negara atau sejenisnya.

RENOVASI BANGUNAN NEGARA DI

DALAM NEGERI

• SK penetapan MenPAN tentang pembentukan satker baru;

• Surat keterangan, berita acara penghapusan kendaraan.

PENGADAAN KENDARAAN

DINAS

Page 38: Kebijakan Penganggaran Amp Penyusunan RKA-KL TA 2013

38

Untuk menjamin pelaksanaan pengesahan DIPA TA 2013 akan dilaksanakan secara terpusat pada DJA, dengan tujuan:

1. Menyederhanakan proses dalam pengurusan RKA-K/L dan DIPA termasuk penyelesaian revisi anggaran (simplify the process).

2. Adanya jaminan integritas dan validitas data anggaran (single database).

3. Adanya pemusatan layanan kepada K/L (single point of contact).

Dengan tetap menjaga sisi governance meliputi : akuntabilitas, transparansi dan check and balance.

VII. PENGESAHAN DIPA

Page 39: Kebijakan Penganggaran Amp Penyusunan RKA-KL TA 2013

39