kebijakan mineral dan batubaranusantarainitiative.com/wp-content/...minerba-seminar-majalah-t… ·...

36
DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL JAKARTA, 28 JANUARI 2014 KEBIJAKAN MINERAL DAN BATUBARA Bahan Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Pada Indonesia Mining Outlook 2015

Upload: nguyendang

Post on 02-Feb-2018

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KEBIJAKAN MINERAL DAN BATUBARAnusantarainitiative.com/wp-content/...MINERBA-SEMINAR-MAJALAH-T… · Perusahaan tambang tahap operasi: 3.166 (14 KK, 57 PKP2B, 3 BUMN, 2.064 IUP Mineral,

DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

JAKARTA, 28 JANUARI 2014

KEBIJAKAN MINERAL DAN BATUBARA

Bahan Direktur Jenderal Mineral dan Batubara

Pada Indonesia Mining Outlook 2015

Page 2: KEBIJAKAN MINERAL DAN BATUBARAnusantarainitiative.com/wp-content/...MINERBA-SEMINAR-MAJALAH-T… · Perusahaan tambang tahap operasi: 3.166 (14 KK, 57 PKP2B, 3 BUMN, 2.064 IUP Mineral,

2

I. UPDATE KONDISI UMUM MINERBA

II. STAKEHOLDER MINERBA

III. ISU-ISU STRATEGIS MINERBA

IV. PENDING ISSUES

DAFTAR ISI

Page 3: KEBIJAKAN MINERAL DAN BATUBARAnusantarainitiative.com/wp-content/...MINERBA-SEMINAR-MAJALAH-T… · Perusahaan tambang tahap operasi: 3.166 (14 KK, 57 PKP2B, 3 BUMN, 2.064 IUP Mineral,

1. Produksi batubara tumbuh 14% per tahun. Realisasi s.d Desember 2014: 458 juta ton, DMO 76

juta ton. Domestik tumbuh 8% per tahun. Ekspor tumbuh 16% per tahun (produksi didominasi

kalori menengah – rendah). Perlu pengendalian produksi dan upgrading.

2. Realisasi pembangunan Fasilitas Pengolahan dan Pemurnian (s.d Desember 2014):

25 Perusahaan telah mencapai tahap commissioning/produksi, dari total 76 IUP.

3. Kendala yang dihadapi: keterbatasan infrastruktur, energi, dan fiskal.

4. Perusahaan tambang tahap operasi: 3.166 (14 KK, 57 PKP2B, 3 BUMN, 2.064 IUP Mineral, 1.028

IUP Batubara). Penataan IUP: 10. 653 terdiri atas 5.999 CNC dan 4.654 Non CNC.

5. Perkembangan Renegosiasi KK dan PKP2B, s.d Januari 2014:

a. dari 34 KK, 25 sepakat seluruh materi renegosiasi, 1 telah menandatangani amandemen

kontrak dan 7 sepakat sebagian,

b. dari 73 PKP2B, 52 Sepakat dan tandatangan MOU, 13 Sepakat Sebagian MOU, dan 9 sepakat

draft amandemen .

6. Nilai ekspor minerba: 2011: US$ 39.8 miliar , 2012: US$ 34.8 miliar, 2013: US$ 30.1 miliar, 2014:

25.3 miliar (karena pembatasan ekspor produk mineral dan harga komoditas turun).

7. PNBP: 2011: Rp. 24,24 triliun, 2012: 24,01 triliun, 2013: 28,35 triliun, 2014 (sd Nov): Rp. 35,4

triliun (> PNBP 2013) dari target Rp. 39,6 triliun. (Harga turun, ekspor bijih mineral tidak ada).

1.1. UPDATE KONDISI UMUM MINERBA

Page 4: KEBIJAKAN MINERAL DAN BATUBARAnusantarainitiative.com/wp-content/...MINERBA-SEMINAR-MAJALAH-T… · Perusahaan tambang tahap operasi: 3.166 (14 KK, 57 PKP2B, 3 BUMN, 2.064 IUP Mineral,

II. STAKEHOLDER MINERBA

Page 5: KEBIJAKAN MINERAL DAN BATUBARAnusantarainitiative.com/wp-content/...MINERBA-SEMINAR-MAJALAH-T… · Perusahaan tambang tahap operasi: 3.166 (14 KK, 57 PKP2B, 3 BUMN, 2.064 IUP Mineral,

Pertamina

BKPM

KemenHan

KemenHub

Mabes Polri

KemenLHHut

KemenKum Ham

BAPETEN

DITJEN MINERBA KESDM (PRINSIPAL)

MenPUPeRa

KemenDag

Kemenaker trans

Gubernur

Menkominfo

KemenKeu

Bupati

KemenPN-TR

2.1 STAKEHOLDER’S MANAGEMENT

Page 6: KEBIJAKAN MINERAL DAN BATUBARAnusantarainitiative.com/wp-content/...MINERBA-SEMINAR-MAJALAH-T… · Perusahaan tambang tahap operasi: 3.166 (14 KK, 57 PKP2B, 3 BUMN, 2.064 IUP Mineral,

III. ISU-ISU STRATEGIS MINERBA

Page 7: KEBIJAKAN MINERAL DAN BATUBARAnusantarainitiative.com/wp-content/...MINERBA-SEMINAR-MAJALAH-T… · Perusahaan tambang tahap operasi: 3.166 (14 KK, 57 PKP2B, 3 BUMN, 2.064 IUP Mineral,

7

PENETAPAN WILAYAH

PERTAMBANGAN (WP)

PENATAAN IZIN USAHA

PERTAMBANGAN (IUP)

PENINGKATAN NILAI

TAMBAH (PNT)

3.1. ISU-ISU STRATEGIS MANDATORY UU NO. 4 TAHUN 2009

RENEGOSIASI KK DAN

PKP2B

DMO & PENGENDALIAN

PRODUKSI MINERBA

1. Pasal 9, UU No.4 Tahun 2009; sesuai Putusan Judicial

Review Mahkamah Konstitusi tentang Penetapan WP

2. Pasal 10 UU No.4 Tahun 2009; asas pelaksanaan

penetapan WP

3. Pasal 13 UU No.4 Tahun 2009; pembagian WP

1. Pasal 112 ayat 4 dan 5 UU No.4 Tahun 2009;

2. PP No.23 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Kegiatan

Usaha Pertambangan Minerba;

3. PP No.55 Tahun 2010 tentang Binwas Penyelenggaraan

Pengelolaan Usaha Pertambangan Minerba

4. PerMen No.2 Tahun 2013 Tentang Pengawasan

1. Pasal 169 UU No.4 Tahun 2009

2. Penjelasan Pasal 169 huruf b UU No.4 Tahun 2009

1. Pasal 95 huruf c UU No.4 Tahun 2009

2. Pasal 102 UU No.4 Tahun 2009

3. Pasal 103 ayat (1) UU No.4 Tahun 2009

4. Pasal 170 UU No.4 Tahun 2009

1. Pasal 5 ayat 1,2,3 dan 4, UU Nomor 4 Tahun 2009

2. PP No. 23 Tahun 2010

3. PerMen-ESDM No. 34 Tahun 2009

UUD 1945

Pasal 33

LANDASAN

FUNDAMENTAL

UNTUK

PENGELOLAAN

SDA

UU NO.4/2009

TENTANG

PERTAMBANGAN

MINERBA

ARAH BARU

TATA KELOLA

PERTAMBANGAN

MINERBA

ISU-ISU STRATEGIS

MANDATORY

KONTRUKSI PASAL-PASAL UU 4/2009 DAN ATURAN

TURUNANNYA

PERLINDUNGAN

LINGKUNGAN

1. Pasal 141, UU Nomor 4 Tahun 2009

2. PP No.55 Tahun 2010 tentang Binwas Penyelenggaraan

Pengelolaan Usaha Pertambangan Minerba

Page 8: KEBIJAKAN MINERAL DAN BATUBARAnusantarainitiative.com/wp-content/...MINERBA-SEMINAR-MAJALAH-T… · Perusahaan tambang tahap operasi: 3.166 (14 KK, 57 PKP2B, 3 BUMN, 2.064 IUP Mineral,

8

HARMONISASI

DENGAN

PERATURAN

PELAKSANAAN

UU 4/2009

KELEMBAGAAN

INSPEKTUR

TAMBANG DAN

PEJABAT

PENGAWAS

PERTAMBANGAN

3.2. ISU-ISU STRATEGIS MANDATORY UU NO. 23 TAHUN 2014

PEMBENTUKAN

BALAI

PERTAMBANGAN

LANDASAN

FUNDAMENTAL

UNTUK

PENGELOLAAN

SDA

ARAH BARU

TATA KELOLA

PERTAMBANGAN

MINERBA

ISU-ISU STRATEGIS

MANDATORY

a. Penyerahan kewenangan IUP

Bupati/Walikota kepada Gubernur

b. Gubernur memberikan Tugas Pembantuan

kepada Bupati/Walikota untuk menerbitkan

IUP Mineral Bukan Logam dan Batuan

a. Pengelolaan Inspektur Tambang secara

nasional dengan merevisi Kepmen PANRB

dan revisi SKB Menteri ESDM, Menteri PAN

dan Kepala BKN

b. Pengelolaan pejabat pengawas pertambangan

Pembentukan Balai Pertambangan di setiop

Provinsi kecuali Provinsi di Pulau Jawa dan Bali

UUD 1945

Pasal 33

UU NO.23/2014

TENTANG PEMERINTAHAN

DAERAH

Page 9: KEBIJAKAN MINERAL DAN BATUBARAnusantarainitiative.com/wp-content/...MINERBA-SEMINAR-MAJALAH-T… · Perusahaan tambang tahap operasi: 3.166 (14 KK, 57 PKP2B, 3 BUMN, 2.064 IUP Mineral,

IV. PENDING ISSUES

Page 10: KEBIJAKAN MINERAL DAN BATUBARAnusantarainitiative.com/wp-content/...MINERBA-SEMINAR-MAJALAH-T… · Perusahaan tambang tahap operasi: 3.166 (14 KK, 57 PKP2B, 3 BUMN, 2.064 IUP Mineral,

1. Penyelesaian renegosiasi kontrak (penyelesaian MoU, amandemen kontrak, revisi PP No.

9/2012, penetapan batas waktu renegosiasi).

2. Penetapan Industri Strategis (coal upgrading dan hilirisasi mineral) yang perlu mendapatkan

insentif fiskal.

3. Penyelesaian masalah terkait dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

(a.l. Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan yang tidak jelas jangka waktu penerbitannya)

4. Penataan IUP non CNC (untuk 12 provinsi yang sudah dilakukan monitoring dan evaluasi, 19

provinsi lainnya yang sudah dilakukan koordinasi dan supervisi).

5. Penyelesaian PPN untuk penjualan anoda slime/konsentrat di dalam negeri untuk menunjang

hilirisasi mineral.

6. Penetapan WPN dan WIUPK dari wilayah KK dan PKP2B yang diciutkan.

7. Percepatan pelaksanaan kegiatan pengolahan dan pemurnian di dalam negeri

8. Ketetapan MESDM atas pelaksanaan pengelolaan pertambangan oleh pemerintah daerah

pasca UU No. 23/2014.

9. Penyelesaian Permen/Kepmen sebagai tindak lanjut PP No. 77 Tahun 2014 tentang

Perubahan Ketiga Atas PP No. 23 Tahun 2010.

4. PENDING ISSUES

Page 11: KEBIJAKAN MINERAL DAN BATUBARAnusantarainitiative.com/wp-content/...MINERBA-SEMINAR-MAJALAH-T… · Perusahaan tambang tahap operasi: 3.166 (14 KK, 57 PKP2B, 3 BUMN, 2.064 IUP Mineral,

IV. KEBIJAKAN MINERBA

Page 12: KEBIJAKAN MINERAL DAN BATUBARAnusantarainitiative.com/wp-content/...MINERBA-SEMINAR-MAJALAH-T… · Perusahaan tambang tahap operasi: 3.166 (14 KK, 57 PKP2B, 3 BUMN, 2.064 IUP Mineral,

PENGEMBANGAN MOMI UNTUK PERBAIKAN PENGELOLAAN DATABASE NASIONAL

Page 13: KEBIJAKAN MINERAL DAN BATUBARAnusantarainitiative.com/wp-content/...MINERBA-SEMINAR-MAJALAH-T… · Perusahaan tambang tahap operasi: 3.166 (14 KK, 57 PKP2B, 3 BUMN, 2.064 IUP Mineral,

No Instansi

Jenis Perizinan

Izin Persetujuan Rekomendasi/ Sertifikasi Jumlah Perizinan

Tiap Instansi Mandatory Optional Mandatory Optional Mandatory Optional

1 Kewenangan

KESDM 3 6 8 7 2 0 26

2 Kewenangan ESDM

+ Kementerian Lain 0 2 0 9 0 9 20

3

Kewenangan

Kementerian

Lain/PEMDA 11 9 1 1 3 0 25

JUMLAH IZIN 14 17 9 17 5 9 71

USULAN

Kewenangan KESDM Kewenangan KESDM + Kementerian Lain Kementerian Lain/PEMDA

No Instansi

Jenis Perizinan

Izin Persetujuan Rekomendasi/ Sertifikasi Jumlah Perizinan

Tiap Instansi Mandatory Optional Mandatory Optional Mandatory Optional

1 Kewenangan

KESDM 4 12 24 13 2 1 56

2 Kewenangan ESDM

+ Kementerian Lain 0 2 0 9 0 9 20

3

Kewenangan

Kementerian

Lain/PEMDA 11 9 1 1 3 0 25

JUMLAH IZIN 15 23 25 23 5 10 101

EXISTING

13

PENYEDERHANAAN PERIZINAN SUB SEKTOR MINERBA

Page 14: KEBIJAKAN MINERAL DAN BATUBARAnusantarainitiative.com/wp-content/...MINERBA-SEMINAR-MAJALAH-T… · Perusahaan tambang tahap operasi: 3.166 (14 KK, 57 PKP2B, 3 BUMN, 2.064 IUP Mineral,

1. Peningkatan tarif iuran produksi (royalti) mineral dan batubara:

a. Untuk Kontrak Karya (mineral) tarif pembayaran royalti disesuaikan dengan PP No 9

Tahun 2012 berubah dari tembaga 3,75%; emas 1%; dan perak 1% meningkat

menjadi tembaga 4%; Emas 3,75%; dan perak 3,25%.

b. Royalti nickel matte dari semula 0,9% menjadi 2% dan logam nikel dari semula 0,7%

menjadi 1,5%, Tarif royalti akan ditingkatkan sejalan dengan peningkatan harga

logam.

c. Rencana peningkatan royalti batubara yang berasal dari Izin Usaha Pertambangan

(IUP) berdasarkan kualitas batubara yang dihasilkan dan metode penambangannya:

− Tambang bawah tanah: untuk kalori di bawah 5.100 k.kl/kg semula 3% menjadi

5%, batubara 5.100 – 6.100 k.kal/kg semula 5% menjadi 7% dan batubara di atas

6.100 k.kal/kg semula 7% menjadi 9%.

− Tambang permukaan: untuk kalori di bawah 5.100 k.kl/kg semula 3% menjadi 7%,

batubara 5.100 – 6.100 k.kal/kg semula 5% menjadi 9% dan batubara di atas

6.100 k.kal/kg semula 7% menjadi 13,5%.

2. Peningkatan nilai tambah mineral dan batubara, yang akan meningkatkan harga jual,

royalti dikenakan kepada hasil pemurnian.

1 Upaya Peningkatan Royalty

OPTIMALISASI PENERIMAAN NEGARA SUB SEKTOR MINERBA (1)

Page 15: KEBIJAKAN MINERAL DAN BATUBARAnusantarainitiative.com/wp-content/...MINERBA-SEMINAR-MAJALAH-T… · Perusahaan tambang tahap operasi: 3.166 (14 KK, 57 PKP2B, 3 BUMN, 2.064 IUP Mineral,

2 Upaya Perbaikan Tata Kelola

OPTIMALISASI PENERIMAAN NEGARA SUB SEKTOR MINERBA (2)

1. Penetapan harga batubara acuan dan harga patokan mineral. Hal ini dilakukan untuk menghindari

adanya transfer of pricing.

2. Peningkatan kerjasama dengan Instansi terkait (Pemda, BPKP, BPK, Kemendag, Kemenkeu).

a. Audit Kewajiban PNBP SDA Pertambangan Umum (Tim OPN-BPKP, BPK, Itjen-KESDM)

b. Rekonsiliasi produksi, penjualan dan PNBP IUP Mineral dan Batubara

c. Kerjasama informasi data ekspor Mineral dan Batubara dengan Kemendag, Kemenhub dan Ditjen

Bea dan Cukai Kemenkeu

3. Pengendalian produksi dan pengaturan tata niaga mineral dan batubara:

a. Mengatur pasokan mineral dan batubara di pasar internasional untuk mempertahankan harga jual

yang kompetitif;

b. Inisiasi pembentukan bursa komoditas mineral dan batubara (contoh Inatin untuk bursa komoditas

timah).

4. Penerapan Tata Cara Penyetoran Kewajiban PNBP dibayar di depan sebelum melakukan pengapalan.

Pembayaran yang dilakukan selama ini adalah 1 bulan setelah pengapalan.

5. Terintegrasinya Sistem Informasi Mineral dan Batubara secara Nasional (Pemda

Provinsi/Kabupaten/Walikota dan seluruh instansi terkait).

6. Penataan Pelabuhan Induk Penjualan Batubara.

7. Penataan Fungsi Surveyor.

8. Pemberian sanksi berupa penghentian pengapalan dan pencabutan izin bagi perusahaan yang masih

mempunyai tunggakan kewajiban PNBP.

Page 16: KEBIJAKAN MINERAL DAN BATUBARAnusantarainitiative.com/wp-content/...MINERBA-SEMINAR-MAJALAH-T… · Perusahaan tambang tahap operasi: 3.166 (14 KK, 57 PKP2B, 3 BUMN, 2.064 IUP Mineral,

www.minerba.esdm.go.id

Page 17: KEBIJAKAN MINERAL DAN BATUBARAnusantarainitiative.com/wp-content/...MINERBA-SEMINAR-MAJALAH-T… · Perusahaan tambang tahap operasi: 3.166 (14 KK, 57 PKP2B, 3 BUMN, 2.064 IUP Mineral,

IV. KEGIATAN PRIORITAS

Page 18: KEBIJAKAN MINERAL DAN BATUBARAnusantarainitiative.com/wp-content/...MINERBA-SEMINAR-MAJALAH-T… · Perusahaan tambang tahap operasi: 3.166 (14 KK, 57 PKP2B, 3 BUMN, 2.064 IUP Mineral,

1

8

1. Revisi pelaksanaan UU No 4 Tahun 2009 diharmonisasikan dengan UU No. 23

Tahun 2014

2. Penyiapan Rancangan PP tentang Peralihan KK dan PKP2B menjadi IUPK terkait

dengan penerimaan negara

3. Penyelesaian Rancangan Permen ESDM yang masih belum tuntas finalisasinya di

Biro Hukum KESDM.:

a. Rpermen tentang pengendalian produksi minerba

b. Rpermen tentang perizinan mineral logam dan batubara

c. Rpermen tentang perizinan mineral bukan logam dan batuan

d. Rpermen tentang pengembangan dan pemberdayaan masyarakat

e. Rpermen tentang pematokan batas WIUP

f. Rpermen tentang pengolahan data dan informasi

g. Rpermen tentang sistem manajemen keselamatan pertambangan

h. Rpermen tentang tata cara penyetoran PNBP

i. Rpermen tentang pengangkatan pejabat pengawas dan inspektur tambang

4.1 KEGIATAN PRIORITAS SETDITJEN MINERBA 2015 (1)

Page 19: KEBIJAKAN MINERAL DAN BATUBARAnusantarainitiative.com/wp-content/...MINERBA-SEMINAR-MAJALAH-T… · Perusahaan tambang tahap operasi: 3.166 (14 KK, 57 PKP2B, 3 BUMN, 2.064 IUP Mineral,

1

9

4. Penyusunan Permen/Kepmen sebagai tindak lanjut PP No. 77 Tahun 2014 tentang Perubahan

Ketiga Atas PP No. 23 Tahun 2010.:

a. Revisi Permen 27 tahun 2013 tentang Divestasi dan Perubahan Penanaman Modal IUP,

IUPK, KK dan PKP2B

• Pasal terkait saham yang beredar di bursa saham diakui sebagai saham divestasi

sebesar paling banyak 20%

• Waktu pemegang IUP atau IUPK menawarkan sahamnya di bursa saham sebagai

bagian dari divestasi

b. Revisi Permen 12 tahun 2011 tentang Penyiapan WUP, WUPK, WIUP, dan WIUPK

• Wilayah eks IUP OP, KK, dan PKP2B yang telah berakhir dapat ditetapkan menjadi

WPN atau WIUPK sebagai kelanjutan operasi pertambangan oleh menteri

• Harmonisasi dengan putusan MK

5. Koordinasi perizinan dan penataan perizinan yang terkait dengan sektor lain dan Pemda,

terutama dengan Kementerian LH dan Hut (contoh Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan).

6. Koordinasi Penyederhanan perizinan minerba dari 56 jenis menjadi 26 jenis perizinan.

7. Pembentukan Unit Pelaksana Teknis setingkat eselon III yang khusus menangani Pelayanan

Perijinan Terpadu Satu Pintu.

8. Penyelenggaraan E-government.

4.1 KEGIATAN PRIORITAS SETDITJEN MINERBA 2015 (2)

Page 20: KEBIJAKAN MINERAL DAN BATUBARAnusantarainitiative.com/wp-content/...MINERBA-SEMINAR-MAJALAH-T… · Perusahaan tambang tahap operasi: 3.166 (14 KK, 57 PKP2B, 3 BUMN, 2.064 IUP Mineral,

4.2 KEGIATAN PRIORITAS DIREKTORAT PEMBINAAN PROGRAM MINERBA

1. Pemenuhan Target PNBP Minerba 2015 sebesar Rp 50,6 T (Rp 40,6 T-

APBN 2015 ditambah Rp 10 T dalam APBNP 2015)

2. Fasilitasi Investasi baru (smelter, PLTU Mulut tambang, pelabuhan induk,

PNT batubara)

3. Pengendalian Produksi Minerba melalui penetapan kuota produksi per

provinsi serta DMO

4. Penataan Wilayah IUP, KK, dan PKP2B yang diciutkan dan dikembalikan

kepada negara

5. Penyelesaian sistem MOMI

6. Penyelesaian kebijakan minerba nasional

7. Alokasi minerba untuk peningkatan nilai tambah

Page 21: KEBIJAKAN MINERAL DAN BATUBARAnusantarainitiative.com/wp-content/...MINERBA-SEMINAR-MAJALAH-T… · Perusahaan tambang tahap operasi: 3.166 (14 KK, 57 PKP2B, 3 BUMN, 2.064 IUP Mineral,

4.3 KEGIATAN PRIORITAS DIREKTORAT PEMBINAAN PENGUSAHAAN MINERAL

1. Penyelesaian renegosiasi Kontrak Karya (KK)

2. Pengawasan progress smelter

3. Pengawasan pelaksanaan DMO Mineral

4. Penataan IUP mineral

5. Evaluasi permohonan IUP PMA dan IUP lintas provinsi

6. Pengawasan pengadaan barang KK

7. Pengawasan eksplorasi dan Operasi Produksi KK dan IUP PMA dan IUP lintas

provinsi

8. Pengawasan ketenagakerjaan dan fasilitasi perselisihan serta pemberdayaan

masyarakat

9. Penyiapan penetapan harga patokan mineral

Page 22: KEBIJAKAN MINERAL DAN BATUBARAnusantarainitiative.com/wp-content/...MINERBA-SEMINAR-MAJALAH-T… · Perusahaan tambang tahap operasi: 3.166 (14 KK, 57 PKP2B, 3 BUMN, 2.064 IUP Mineral,

4.4 KEGIATAN PRIORITAS DIREKTORAT PEMBINAAN PENGUSAHAAN BATUBARA

1. Penyelesaian renegosiasi Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan

Batubara (PKP2B)

2. Pengawasan pelaksanaan DMO Batubara

3. Penataan IUP batubara

4. Evaluasi permohonan IUP PMA dan IUP lintas provinsi

5. Pengawasan pengadaan barang PKP2B

6. Pengawasan eksplorasi dan Operasi Produksi PKP2B dan IUP PMA dan

IUP lintas provinsi

7. Pengawasan ketenagakerjaan dan fasilitasi perselisihan serta

pemberdayaan masyarakat

8. Penyiapan Harga Patokan Batubara Bulanan

Page 23: KEBIJAKAN MINERAL DAN BATUBARAnusantarainitiative.com/wp-content/...MINERBA-SEMINAR-MAJALAH-T… · Perusahaan tambang tahap operasi: 3.166 (14 KK, 57 PKP2B, 3 BUMN, 2.064 IUP Mineral,

1. Meningkatkan rasio Inspektur Tambang (IT) dan objek Pengawasan serta kualitas

Inspektur Tambang

2. Pemanfaatan teknologi untuk percepatan reklamasi, pengelolaan lingkungan tambang

dan pasca tambang

3. Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan (SMKP) dalam rangka

meminimalkan angka kecelakaan tambang

4. Penyiapan Rancangan SNI bidang pertambangan (Pengelolaan Air Asam Tambang,

Pemantauan Kestabilan Lereng, dll)

5. Penyiapan sistem pelaporan Usaha Jasa dengan berbasis web

6. Sistem pelaporan On Line

4.5 KEGIATAN PRIORITAS DIREKTORAT TEKNIK DAN LINGKUNGAN MINERBA

Page 24: KEBIJAKAN MINERAL DAN BATUBARAnusantarainitiative.com/wp-content/...MINERBA-SEMINAR-MAJALAH-T… · Perusahaan tambang tahap operasi: 3.166 (14 KK, 57 PKP2B, 3 BUMN, 2.064 IUP Mineral,

2

4

Penetapan Wilayah Pertambangan (WP)

PERENCANAAN WP (Pasal 3-7 PP 22/2010)

- Inventarisasi potensi

pertambangan. Dilakukan oleh

Pemerintah dan Pemerintah

daerah melalui kegiatan

penyelidikan dan penelitian

pertambangan

- Penyusunan rencana WP,

koordinasi, sosialisasi dan

rekonsiliasi dengan Gubernur,

Bupati/Walikota di seluruh

Indonesia dalam RANGKA

Penyusunan Konsep WP

DRAFT PETA WP (Pasal 12 PP 22/2010)

- Input data digital (peta

potensi, peta

penyebaran formasi

pembawa batuan, peta

perijinan KK, PKP2B,

IUP, dan IPR)

- Analisis data (overlay,

koreksi, transformasi)

- Delineasi/penggarisan

batas WP, WUP, WPN

dan WPR

Penetapan WP menjadi dasar seluruh

stakeholder pertambangan untuk dapat

memberikan kepastian usaha dan

ruang bagi kegiatan pertambangan

PENETAPAN

WP

(Pasal 15 PP

22/2010)

KOORDINASI PEMDA

• Klarifikasi data

• Rekonsiliasi

• Koordinasi daerah

(Pasal 9 UU No.4/2009 dan

Pasal 15 PP 22/2010)

KONSULTASI DPR-RI

• RDP dengan Komisi VII

DPR-RI (Pasal 9 UU

No.4/2009 dan Pasal 15

PP 22/2010

Cluster WP No. Kepmen

Pulau Sulawesi 2737 K/30/MEM/2013

Tanggal 3 Juli 2013

Kepulauan Maluku 4002 K/30/MEM/2013

Tanggal 19 Desember 2013

Pulau Kalimantan 4003K/30/MEM/2013

Tanggal 19 Desember 2013

Pulau Papua 4004K/30/MEM/2013

Tanggal 19 Desember 2013

Pulau Sumatera 1095K/30/MEM/2014

Tanggal 26 februari 2014

Pulau Jawa & Bali 1204K/30/MEM/2014

Tanggal 27 Februari 2014

Pulau Nusa

Tenggara

1329K/30/MEM/2014

Tanggal 28 Februari 2014

Pulau/Kepulauan Pelaksanaan Rekonsiliasi

SULAWESI Jakarta-Hotel Bidakara, 12,13,dan 14

Juni 2013

KALIMANTAN Jakarta-Hotel Manhattan, 2,3,dan 4 Juli

2013

PAPUA Jakarta, 21,22 dan 23 Agustus 2013

MALUKU Jakarta, 21,22 dan 23 Agustus 2013

SUMATERA Jakarta, 4,5, dan 6 September 2013

BALI DAN NUSA TENGGARA Jakarta, 18,19 dan 20 September 2013

JAWA Jakarta, 2,3 dan 4 Oktober 2013

Page 25: KEBIJAKAN MINERAL DAN BATUBARAnusantarainitiative.com/wp-content/...MINERBA-SEMINAR-MAJALAH-T… · Perusahaan tambang tahap operasi: 3.166 (14 KK, 57 PKP2B, 3 BUMN, 2.064 IUP Mineral,

STATUS

SEBELUM KORSUP 12 PROV. SESUDAH KORSUP 12 PROV.

MINERAL BATUBARA JUMLAH

MINERAL BATUBARA JUMLAH

EKS OP EKS OP EKS OP EKS OP

CNC 1.524 2.056 1.473 988 6.041 1.493 2.064 1.391 1.028 5.976

NON CNC 1.442 1.974 1.063 398 4.877 1.363 1.936 991 382 4.672

SUB TOTAL 2.966 4.030 2.536 1.386 10.918

2.856 4.000 2.382 1.410 10.648

TOTAL 6.996 3.922 6.856 3.792

KRITERIA CNC

IZIN USAHA

PERTAMBANGAN

(IUP)

JENIS PERSYARATAN

ADMINISTRASI: Tidak tumpang tindih dengan IUP Lainnya,

KK, PKP2B serta dokumen penerbitan

sesuai ketentuan

TEKNIS: Laporan Eksplorasi,

Laporan Studi Kelayakan dan

Dokumen Lingkungan

KEUANGAN: Membayar kewajiban

keuangan berupa iuran tetap dan royalty

1. Meningkatkan Penerimaan Negara Bukan Pajak dari IUP;

2. Data cadangan IUP dari laporan eksplorasi IUP sebagai

data cadangan Nasional untuk menjamin kontinuitas pasokan

bahan baku untuk pengolahan dan pemurnian;

3. Laporan studi kelayakan IUP sehingga menjadi dasar dalam

pelaksanaan dan peningkatan kegiatan menjadi operasi

produksi;

4. Dokumen lingkungan yang disampaikan IUP menjadi bukti

tanggung jawab perlindungan lingkungan;

5. Diusulkan menjadi salah satu persyaratan tender DMO untuk

suplier bagi PT PLN;

6. Menjadi persyaratan yang diwajibkan oleh Bank dalam

penyaluran kredit pertambangan bagi pemegang IUP

7. Investor asing menjadikan status clear and clean dalam

memastikan kesahihan dokumen IUP

MANFAAT PENATAAN IUP

Masih

lemahnya

tata kelola

perizinan

tambang

di Indonesia

Per 1 Desember 2014

PENATAAN IZIN USAHA PERTAMBANGAN (IUP) (1)

Page 26: KEBIJAKAN MINERAL DAN BATUBARAnusantarainitiative.com/wp-content/...MINERBA-SEMINAR-MAJALAH-T… · Perusahaan tambang tahap operasi: 3.166 (14 KK, 57 PKP2B, 3 BUMN, 2.064 IUP Mineral,

PENATAAN IZIN USAHA PERTAMBANGAN (IUP) (2)

NO TINDAK LANJUT WAKTU

PELAKSANAAN

1. Diserahkkan kepada Gubernur untuk evaluasi administrasi dan

Wilayah (PNBP masih dievaluasi Pusat) Mei-Desember 2014

2. Koordinasi dan Supervisi bersama KPK-RI di 34 Provinsi dan

Kab/Kota :

• Monitoring dan evaluasi tindak lanjut koordinasi dan supervisi

dengan KPK di 12 Provinsi

6, 20 dan 27

November 2014

• Koordinasi dan supervisi dengan KPK atas pelaksanaan

penataan IUP di 22 Provinsi

4-6 Desember 2014

• Hingga Akhir Oktober 2014 terdapat 4.807 IUP non CnC atau sejumlah

44,61% dari total IUP 10.776, hal ini menunjukkan masih lemahnya

tata kelola perizinan pertambangan di Indonesia

• Perlu ketegasan Pemerintah untuk penetapan status IUP yang sampai

saat ini belum CnC (Untuk 12 Provinsi batas waktu penyelesaiannya

Desember 2014, untuk yang 19 Provinsi Akhir Juni 2015)

Page 27: KEBIJAKAN MINERAL DAN BATUBARAnusantarainitiative.com/wp-content/...MINERBA-SEMINAR-MAJALAH-T… · Perusahaan tambang tahap operasi: 3.166 (14 KK, 57 PKP2B, 3 BUMN, 2.064 IUP Mineral,

PENGEMBANGAN MOMI UNTUK PERBAIKAN PENGELOLAAN DATABASE NASIONAL

Page 28: KEBIJAKAN MINERAL DAN BATUBARAnusantarainitiative.com/wp-content/...MINERBA-SEMINAR-MAJALAH-T… · Perusahaan tambang tahap operasi: 3.166 (14 KK, 57 PKP2B, 3 BUMN, 2.064 IUP Mineral,

No Instansi

Jenis Perizinan

Izin Persetujuan Rekomendasi/ Sertifikasi Jumlah Perizinan

Tiap Instansi Mandatory Optional Mandatory Optional Mandatory Optional

1 Kewenangan

KESDM 3 6 8 7 2 0 26

2 Kewenangan ESDM

+ Kementerian Lain 0 2 0 9 0 9 20

3

Kewenangan

Kementerian

Lain/PEMDA 11 9 1 1 3 0 25

JUMLAH IZIN 14 17 9 17 5 9 71

USULAN

Kewenangan KESDM Kewenangan KESDM + Kementerian Lain Kementerian Lain/PEMDA

No Instansi

Jenis Perizinan

Izin Persetujuan Rekomendasi/ Sertifikasi Jumlah Perizinan

Tiap Instansi Mandatory Optional Mandatory Optional Mandatory Optional

1 Kewenangan

KESDM 4 12 24 13 2 1 56

2 Kewenangan ESDM

+ Kementerian Lain 0 2 0 9 0 9 20

3

Kewenangan

Kementerian

Lain/PEMDA 11 9 1 1 3 0 25

JUMLAH IZIN 15 23 25 23 5 10 101

EXISTING

28

PENYEDERHANAAN PERIZINAN SUB SEKTOR MINERBA

Page 29: KEBIJAKAN MINERAL DAN BATUBARAnusantarainitiative.com/wp-content/...MINERBA-SEMINAR-MAJALAH-T… · Perusahaan tambang tahap operasi: 3.166 (14 KK, 57 PKP2B, 3 BUMN, 2.064 IUP Mineral,

STATUS KK PKP2B Jumlah

Sepakat Sebagian MoU 7 12 19

Sepakat dan Tanda tangan MOU 26 61 87

Amandemen kontrak 1 - 1

Total 34 73 107

(Per 16 Desember 2014)

• Terdapat 6 isu strategis utama sebagai substansi renegosiasi KK dan PKP2B yaitu: Luas

Wilayah Kerja, Kelanjutan Operasi Pertambangan, Penerimaan Negara, Kewajiban

Pengolahan dan Pemurnian, Kewajiban Divestasi, Kewajiban Penggunaan Tenaga Kerja,

barang dan jasa Pertambangan dalam Negeri.

• Renegosiasi dilakukan untuk mengedepankan kepentingan nasional (national interest)

NO TINDAK LANJUT WAKTU

PELAKSANAAN

1. Penyelesaian permasalahan dasar hukum berupa revisi PP No.9 Tahun 2012 tentang tarif PNBP Desember 2014

2. Pembahasan renegosiasi lebih lanjut 9 KK dan 12 PKP2B Desember 2014

3. Finalisasi dan Penandatanganan amandemen kontrak (24 KK dan 60 PKP2B). Desember 2014

4. Penandatanganan seluruh amandemen KK dan PKP2B Januari 2015

RENEGOSIASI KK DAN PKP2B

Page 30: KEBIJAKAN MINERAL DAN BATUBARAnusantarainitiative.com/wp-content/...MINERBA-SEMINAR-MAJALAH-T… · Perusahaan tambang tahap operasi: 3.166 (14 KK, 57 PKP2B, 3 BUMN, 2.064 IUP Mineral,

1. Peningkatan tarif iuran produksi (royalti) mineral dan batubara:

a. Untuk Kontrak Karya (mineral) tarif pembayaran royalti disesuaikan dengan PP No 9

Tahun 2012 berubah dari tembaga 3,75%; emas 1%; dan perak 1% meningkat

menjadi tembaga 4%; Emas 3,75%; dan perak 3,25%.

b. Royalti nickel matte dari semula 0,9% menjadi 2% dan logam nikel dari semula 0,7%

menjadi 1,5%, Tarif royalti akan ditingkatkan sejalan dengan peningkatan harga

logam.

c. Rencana peningkatan royalti batubara yang berasal dari Izin Usaha Pertambangan

(IUP) berdasarkan kualitas batubara yang dihasilkan dan metode penambangannya:

− Tambang bawah tanah: untuk kalori di bawah 5.100 k.kl/kg semula 3% menjadi

5%, batubara 5.100 – 6.100 k.kal/kg semula 5% menjadi 7% dan batubara di atas

6.100 k.kal/kg semula 7% menjadi 9%.

− Tambang permukaan: untuk kalori di bawah 5.100 k.kl/kg semula 3% menjadi 7%,

batubara 5.100 – 6.100 k.kal/kg semula 5% menjadi 9% dan batubara di atas

6.100 k.kal/kg semula 7% menjadi 13,5%.

2. Peningkatan nilai tambah mineral dan batubara, yang akan meningkatkan harga jual,

royalti dikenakan kepada hasil pemurnian.

1 Upaya Peningkatan Royalty

OPTIMALISASI PENERIMAAN NEGARA SUB SEKTOR MINERBA (1)

Page 31: KEBIJAKAN MINERAL DAN BATUBARAnusantarainitiative.com/wp-content/...MINERBA-SEMINAR-MAJALAH-T… · Perusahaan tambang tahap operasi: 3.166 (14 KK, 57 PKP2B, 3 BUMN, 2.064 IUP Mineral,

2 Upaya Perbaikan Tata Kelola

OPTIMALISASI PENERIMAAN NEGARA SUB SEKTOR MINERBA (2)

1. Penetapan harga batubara acuan dan harga patokan mineral. Hal ini dilakukan untuk menghindari

adanya transfer of pricing.

2. Peningkatan kerjasama dengan Instansi terkait (Pemda, BPKP, BPK, Kemendag, Kemenkeu).

a. Audit Kewajiban PNBP SDA Pertambangan Umum (Tim OPN-BPKP, BPK, Itjen-KESDM)

b. Rekonsiliasi produksi, penjualan dan PNBP IUP Mineral dan Batubara

c. Kerjasama informasi data ekspor Mineral dan Batubara dengan Kemendag, Kemenhub dan Ditjen

Bea dan Cukai Kemenkeu

3. Pengendalian produksi dan pengaturan tata niaga mineral dan batubara:

a. Mengatur pasokan mineral dan batubara di pasar internasional untuk mempertahankan harga jual

yang kompetitif;

b. Inisiasi pembentukan bursa komoditas mineral dan batubara (contoh Inatin untuk bursa komoditas

timah).

4. Penerapan Tata Cara Penyetoran Kewajiban PNBP dibayar di depan sebelum melakukan pengapalan.

Pembayaran yang dilakukan selama ini adalah 1 bulan setelah pengapalan.

5. Terintegrasinya Sistem Informasi Mineral dan Batubara secara Nasional (Pemda

Provinsi/Kabupaten/Walikota dan seluruh instansi terkait).

6. Penataan Pelabuhan Induk Penjualan Batubara.

7. Penataan Fungsi Surveyor.

8. Pemberian sanksi berupa penghentian pengapalan dan pencabutan izin bagi perusahaan yang masih

mempunyai tunggakan kewajiban PNBP.

Page 32: KEBIJAKAN MINERAL DAN BATUBARAnusantarainitiative.com/wp-content/...MINERBA-SEMINAR-MAJALAH-T… · Perusahaan tambang tahap operasi: 3.166 (14 KK, 57 PKP2B, 3 BUMN, 2.064 IUP Mineral,

Sumber : Badan Geologi, KESDM, 2013

Ferro and Associates : Fe, Nickel, Cobalt, Chromit ,

Mangan,Molibdenum,

Titanium

Precious Metal : Gold, Silver, Platinum

Base Metal : Zinc, Cupper, Tin, Lead, Mercury

Light and Rare metal : Bauxite, Monasit

NO Jenis

Sumber Daya Cadangan

Bijih Logam Bijih Logam

1 Emas

Primer 7.670 0,007 3.225 0,003

2 Bauksit 1.265 529,3 583 238

3 Nikel 3.565 52,2 1.168 22

4 Tembaga 17.526 106,2 3.126 28

5 Besi 712 401,8 66 40

6 Pasir Besi 2.117 425,4 174 25

7 Mangan 15 6.3 4 3

8 Seng 625 7,3 6 0,8

9 Timah 449 2,1 801 0,4

10 Perak 13.755 0,8 3.253 0,0

(Dalam juta ton) Sumber Daya Dan Cadangan Mineral

Page 33: KEBIJAKAN MINERAL DAN BATUBARAnusantarainitiative.com/wp-content/...MINERBA-SEMINAR-MAJALAH-T… · Perusahaan tambang tahap operasi: 3.166 (14 KK, 57 PKP2B, 3 BUMN, 2.064 IUP Mineral,

NO PROGRES

(%) CAPAIAN KEGIATAN

JUMLAH IUP (Jun 2014)

1. 0 – 5 Progres mencapai Studi Kelayakan

102

2. 6 – 10 Progres mencapai AMDAL 15

3. 11 - 30 Progres mencapai Ground Breaking dan Awal Konstruksi Pabrik

12

4. 31-50 Progres mencapai Pertengahan Tahap Konstruksi Pabrik

20

5. 51-80 Progres mencapai Akhir Tahap Konstruksi

4

6. 81-100 Progres mencapai tahap commissioning/Produksi

25

NO KOMODITAS JUMLA

H IUP

JUMLAH FAS. PENGOLAHAN

/PEMURNIAN

1. Nikel 36 30

2. Bauksit 11 6

3. Besi 7 7

4. Mangan 3 3

5. Zirkon 13 13

6. Timbal dan Seng 2 2

7. Kaolin dan Zeolit 4 4

Total 76 65

Rencana Investasi : US$ 17,5 Miliar

Realisasi s.d Oktober 2014 : US$ 5,0 Miliar

1. Progres Pembangunan 2. Jumlah Rencana Fasilitas Pengolahan

dan Pemurnian

Kendala :

1. Infrastruktur

2. Energi

3. Fiskal

PROGRESS HILIRISASI (Pelaksanaan UU No.4/2009) (1)

Page 34: KEBIJAKAN MINERAL DAN BATUBARAnusantarainitiative.com/wp-content/...MINERBA-SEMINAR-MAJALAH-T… · Perusahaan tambang tahap operasi: 3.166 (14 KK, 57 PKP2B, 3 BUMN, 2.064 IUP Mineral,

NO TINDAK LANJUT WAKTU

PELAKSANAAN

1. Verifikasi perkembangan pembangunan fasilitas pemurnian kepada

IUP yang telah berkomitmen membangun dengan melibatkan tim

independen (akademisi, litbang, LIPI, BPPT) berdasarkan Surat

Keputusan Direktur Jenderal Nomor 240.K/73.07/DJB/2014

Desember 2014

2. Koordinasi dengan Kementerian Keuangan, Kementerian PU,

Kementerian Perhubungan dan Perbankan untuk memberikan insentif

fiskal, peningkatan infrastruktur dan fasilitas pembiayaan.

Desember 2014

3. KESDM dan Kemenperin perlu melakukan harmonisasi perizinan (IUP

Operasi Produksi khusus Pengolahan Pemurnian v.s. Izin Usaha

Industri) yang difasilitasi Kemenko Perekonomian

Desember 2014

1. BELUM ADA KEBIJAKAN YANG JELAS DALAM HAL PENETAPAN

BATAS WAKTU KEWAJIBAN PELAKSANAAN PNT MINERAL BAGI IUP

2. TUMPANG TINDIH KEWENANGAN ANTARA KESDM DAN

KEMENPERIN TERHADAP PERIZINAN FASILITAS PENGOLAHAN DAN

PEMURNIAN

3. INFRASTRUKTUR, ENERGI DAN PEMBIAYAAN MASIH LEMAH

PROGRESS HILIRISASI (Pelaksanaan UU No.4/2009) (2)

Page 35: KEBIJAKAN MINERAL DAN BATUBARAnusantarainitiative.com/wp-content/...MINERBA-SEMINAR-MAJALAH-T… · Perusahaan tambang tahap operasi: 3.166 (14 KK, 57 PKP2B, 3 BUMN, 2.064 IUP Mineral,

1. Latar Belakang Permasalahan

KESDM memperkirakan sekitar 50 – 60 juta ton batubara per tahun

diekspor secara illegal.

Belum ada aturan pemakaian pelabuhan ekspor batubara

Pengapalan batubara banyak dilakukan di tengah laut dengan cara

transshipment dari tongkang ke kapal (vessel), sehingga sulit diawasi.

-

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

0

50

100

150

200

250

300

350

400

450

2002

2003

2004

2005

2006

2007

2008

2009

2010

2011

2012

Sel

isih

(Ju

ta T

on)

Eksp

or (

Juta

Ton

)

Minerba

Kemendag

Selisih

Sumber: Ditjen Minerba, 2013 dan BPS, 2013

RENCANA PELABUHAN INDUK EKSPOR BATUBARA (1)

Page 36: KEBIJAKAN MINERAL DAN BATUBARAnusantarainitiative.com/wp-content/...MINERBA-SEMINAR-MAJALAH-T… · Perusahaan tambang tahap operasi: 3.166 (14 KK, 57 PKP2B, 3 BUMN, 2.064 IUP Mineral,

Kalimantan Timur 1. Wilayah Teluk Balikpapan

2. Wilayah Teluk Adang Bay

3. Wilayah Teluk Berau

4. Wilayah Teluk Maloy

Kalsel/Kalteng 1. Wilayah Tobaneo/Pulau

laut,

2. Wilayah Sungai Danau,

3. Wilayah Batu Licin

Lampung

Tarahan

Sumsel

Tanjung Api Api

Jambi Sekitar Teluk

Jambi

Bengkulu Pelabuhan Bengkulu

Sumatera Barat

di Padang

Riau di kawasan Teluk Riau

Aceh di Aceh Selatan.

Tindak Lanjut:

Perlu segera diterbitkan surat keputusan bersama antara Menteri Perhubungan dan Menteri ESDM

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL Energi untuk Kesejahteraan Rakyat

2. Peta Usulan Pelabuhan Induk Ekspor Batubara

RENCANA PELABUHAN INDUK EKSPOR BATUBARA (2)