Pemerintah MelegalkaN Khamr: Membuka Pintu

KerusakanBedah Al-Islam edisi 689, 17 Januari 2014 M

Oleh : Abu Fatih

Presiden SBY pada 6-12-2013

menandatangani Perpres No. 74/2013 tentang

Pengendalian dan Pengawasan Minuman

Beralkohol.

KHAMR TIDAK DILARANG, HANYA DIATUR

Pasal 3 ayat 3: “Pengawasan sebagaimana dimaksud meliputi pengawasan terhadap pengadaan minuman beralkohol dari produksi dalam negeri atau asal impor serta peredaran dan penjualannya.”

Perpres itu membagi minuman beralkohol (mihol) dalam tiga golongan.

Gol. A : etanol <5%.

Gol. B : etanol <20%.

Gol. C : etanol <55%.

Perpres ini membolehkan pelaku usaha yg telah memiliki izin usaha industri dari Menteri Perindustrian utk memproduksi mihol.

Perpres ini juga membolehhkan pelaku usaha yg memiliki izin impor dari Menteri Perdagangan utk mengimpor mihol.

Peredararan mihol dapat dilakukan setelah memiliki izin dari Kepala BPOM Kemenkes, dan dapat diperdagangankan oleh pelaku usaha setelah memiliki izin memperdagangkan mihol dari Menteri Perdagangan.

Pasal 7, mihol golongan A, B, dan C dapat dijual di: a. Hotel, Bar, dan Restoran yang memenuhi

persyaratan sesuai peraturan perundang-undangan di bidang kepariwisataan;

b. Toko bebas bea; c. Tempat tertentu yang ditetapkan oleh

Bupati/Walikota dan Gubernur untuk DKI Jakarta.

Jadi, kandungan Perpres No. 74/2013 adalah :

Melegalkan mihol (khamr)

Asal mendapat izin, khamr legal diproduksi & diimpor

Asal mendapat izin, khamr legal dijual di tempat tertentu

Bukan Demi

Kemaslahatan

Umat?

Perda anti miras dipersoalkan oleh Kemendagri karena dianggap menyalahi Kepres No. 3/1997.

Putusan MA No. 42P/HUM/2012 menyatakan Kepres No. 3/1997 tidak sah dan tidak mempunyai kekuatan hukum.

Diterbitkanlah Perpres No. 74/2013 untuk menggantikan

Kepres tersebut

Kemendagri akan “mengklarifikasi” perda-perda syariah anti miras agar tak berbenturan dengan perpres yg baru.

PADAHAL ASPIRASI MASYARAKAT BANYAK MENGINGINKAN KHAMR

ITU DILARANG!

Katanya Perpres itu untuk melindungi masyarakat, yang terjadi justru membuka pintu kerusakan.

Sebab khamr (miras) adalah pintu kerusakan, induk keburukan.

Nabi saw memperingatkan:

ب7ل5 » ي7ق9 ل7م9 ا ب7ه7 ر5 ش7 و7م7ن9 ب7ائ5ث5 ال9خ7 JمLأ Lر م9 ال9خ7ات7 م7 إ5ن9 ف7 ا Sي7و9م ب7ع5ين7 ر9

7 أ Sال7ة ص7 Lن9ه م5 Lالل[ه » Sل5ي[ة اه5 ج7 Sيت7ة م5 م7ات7 ب7ط9ن5ه5 ف5ى و7ه5ى7

“Khamr itu adalah induk keburukan dan siapa meminumnya, Allah tidak menerima sholatnya 40

hari. Jika ia mati dan khamr itu ada di dalam perutnya maka ia mati dengan kematian jahiliyah.”

(HR ath-Thabrani, ad-Daraquthni, al-Qadha’iy)

Menurut WHO sebanyak 320.000 orang di dunia meninggal per tahun karena penyakit berkaitan dengan alkohol.

80% kejahatan dimulai dari konsumsi miras

SIAPA YANG UNTUNG ???

“PEBISNIS KHAMR”

NEGARA : PEMASUKAN PAJAK & CUKAI

IDEOLOGI SEKULER

DEMOKRASI KAPITALISME :

MENGORBANKAN KEMASALAHAN MASYARAKAT UMUM

ISLAM MEMBABAT HABIS KHAMR

KHAMR = HARAMmengkonsumsi

Allah SWT berfirman:

﴿ fر5ج9سL7ز9ال7م و7األ9 L7نص7اب و7األ9 Lو7ال9م7ي9س5ر L5ن[م7اال9خ7م9ر آم7نLواإ يJه7اال[ذ5ين77 ي7اأ

تLف9ل5حLون7 مyن9ع7م7ل5الش[ي9ط7ان5ف7اج9ت7ن5بLوهLل7ع7ل[كLم9

“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala,

mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.” (TQS al-Maidah [5]:

90)

»Eام HرHح KرLمHخ OلQ وHك ، EرLمHخ KرUك LسQم OلQ »ك“Semua yang memabukkan adalah khamr dan semua

khamr adalah haram.” (HR Muslim)

»Eام HرHح QهQ Uيل فHقHل ،Qه QيرU Hث ك HرH ك LسH أ »مHا

“Apa (minuman/cairan) yang banyaknya memabukkan maka sedikitnya adalah haram” (HR Ahmad dan

Ashhabus Sunan)

LعQهHا« Hي ب Hم gرQح QهHا ب Lر Hش Hم gرQح kذUي ال kنU »إ“Sesungguhnya apa yang diharamkan meminumnya maka

diharamkan pula menjualnya.” (HR Muslim)

Dari Anas bin Malik bahwa Rasul saw bersabda:

الل[ه5 » Lول Lس ر7 : rل7ع7ن7 ا، ه7 ر7 ع7اص5 Sة ر7 ع7ش7 ر5 م9 الخ7 ف5ي5ل7ي9ه5، إ Lول7ة Lم ح9 الم7 و7 ا، ل7ه7 ام5 و7ح7 ا، ب7ه7 ار5 و7ش7 ا، ه7 ر7 ع9ت7ص5 Lو7ما، ل7ه7 ت7ر5ي المLش9 و7 ا، ن5ه7 ث7م7 آك5ل7 و7 ا، ب7ائ5ع7ه7 و7 ا، ي7ه7 اق5 و7س7

»Lل7ه Lاة ت7ر7 المLش9 و7

“Rasulullah saw melaknat dalam hal khamr sepuluh pihak: yang memerasnya, yang diperaskan, yang meminumnya, yang membawanya, yang dibawakan, yang menuangkan,

yang menjualnya, yang memakan harganya, yang membeli dan yang dibelikan.” (HR at-Tirmidzi dan Ibn Majah)

Dan siapa saja yang minum khamar, sedikit atau pun banyak, jika terbukti di pengadilan, maka dalam Islam ia dijatuhi sanksi jilid sebanyak 40 atau 80 kali. Anas menuturkan:

النبي » الن[ع7الr 5كان و7 ي9د5 ر5 با5لج7 ر5 م9 الخ7 ف5ي Lر5ب ي7ض9» ب7ع5ي9ن7 ر9

أ7“Nabi Muhammad saw. mendera orang yang minum khamar dengan pelepah kurma dan

terompah sebanyak empat puluh kali dera.” (HR al-Bukhari, Muslim, at-Tirmidzi dan Abu Dawud)

Pihak selain yang meminum khamr, maka sanksinya berupa sanksi ta’zir yg memberikan efek jera.

WAHAI KAUM MUSLIMIN….

Dengan bekal ketakwaan individu yang senantiasa dipupuk oleh negara, maka individu akan enggan menyentuh khamr. Negara pun tidak boleh memfasilitasi baik langsung maupun tidak langsung, terhadap peredaran khamr.

Dan siapa saja yang meminum khamr dan yang terlibat terkait khamr dijatuhi hukuman syar’i. Dengan semua itu, Islam akan mampu membabat khamr, dan menyelamatkan orang dari belenggu miras.

Namun semua itu hanya terwujud, melalui penerapan syariah secara kaffah di bawah naungan Khilafah Rasyidah ‘ala minhaj an-nubuwwah. Itulah kewajiban kita yang harus segera kita tunaikan. Wallâh a’lam bi ash-shawâb.[]