kebijakan ambang batas emisi euro 4 - fmb9.idfmb9.id/document/1533801418_klhk.pdf · keadaan utuh...

12
KEBIJAKAN AMBANG BATAS EMISI EURO 4 M.R. KARLIANSYAH DIREKTUR JENDERAL PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN DITJEN PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

Upload: lekhanh

Post on 08-Mar-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KEBIJAKAN AMBANG BATAS EMISI EURO 4 - fmb9.idfmb9.id/document/1533801418_KLHK.pdf · keadaan utuh atau tidak utuh, tanpa perubahan desain mesin dan/atau transmisi kendaraan bermotor

KEBIJAKAN AMBANG BATAS EMISI

EURO 4

M.R. KARLIANSYAH

DIREKTUR JENDERAL PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN

DITJEN PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

Page 2: KEBIJAKAN AMBANG BATAS EMISI EURO 4 - fmb9.idfmb9.id/document/1533801418_KLHK.pdf · keadaan utuh atau tidak utuh, tanpa perubahan desain mesin dan/atau transmisi kendaraan bermotor

LATAR BELAKANG

1. Pencemaran udara menjadi ancaman bagi warga berbagai kota dengan tingkat kepadatan kendaraanbermotor yang tinggi.

2. Pencemaran udara dari sumber bergerak (sektor transportasi) dipicu oleh standard emisi kendaraanbermotor yang sudah tidak relevan (Euro 2) karena nilai Baku Mutu terlalu longgar ditambah denganfakta peningkatan kepadatan populasi kendaraan bermotor. Kendaraan Standard Euro 2membutuhkan BBM dengan kadar belerang max 500 ppm. Solar 48 di Indonesia memiliki kadarbelerang rata-rata 2000 ppm.

3. Penurunan pencemaran udara sektor transportasi menuntut:– Adopsi Standard Emisi Kendaraan yang lebih tinggi (Standard Euro 4 atau yang lebih tinggi dengan RON

minimal 91 dan kandungan sulfur 50 ppm) sesuai PP 41/1999; dan– Adopsi kendaraan berbahan bakar efisien (Fuel Economy Vehicle Standard atau Low Carbon Emission

Vehicle) sesuai PP 41/2013.

Page 3: KEBIJAKAN AMBANG BATAS EMISI EURO 4 - fmb9.idfmb9.id/document/1533801418_KLHK.pdf · keadaan utuh atau tidak utuh, tanpa perubahan desain mesin dan/atau transmisi kendaraan bermotor

3SES-Oct'08 Dampak Polusi Udara

KONDISI TRANSPORTASI

>90% CO50-70% NoX 80-90% HC

30-40% TSP

Page 4: KEBIJAKAN AMBANG BATAS EMISI EURO 4 - fmb9.idfmb9.id/document/1533801418_KLHK.pdf · keadaan utuh atau tidak utuh, tanpa perubahan desain mesin dan/atau transmisi kendaraan bermotor

PERATURAN MENTERI LHK

NOMOR P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/3/2017

TENTANG

BAKU MUTU EMISI GAS BUANG KENDARAAN

BERMOTOR TIPE BARU KATEGORI M, KATEGORI

N DAN KATEGORI O

Page 5: KEBIJAKAN AMBANG BATAS EMISI EURO 4 - fmb9.idfmb9.id/document/1533801418_KLHK.pdf · keadaan utuh atau tidak utuh, tanpa perubahan desain mesin dan/atau transmisi kendaraan bermotor

1. Kendaraan Tipe Baru adalah kendaraan bermotor yang menggunakan mesindan/atau transmisi tipe baru yang akan diproduksi atau dimasukkan kedalam NKRI dalam keadaan utuh atau tidak utuh.

2. Kendaraan Bermotor Tipe Baru Wajib memenuhi ketentuan Baku MutuEmisi Gas Buang seperti dalam Lampiran PerMenP.20/MEnLHK.Setjen.Kum.1/3/2017 dengan kategori kendaraan meliputi: Kategori M (kendaraan bermotor yang digunakan untuk angkutan

orang) Kategori N (kendaraanbermotor yang digunakan untuk angkutan

barang); dan Kategori O (kendaraan bermotor penarik untuk gandengan atau

tempel).

DEFINISI :

KENDARAAN BERMOTOR TIPE BARU

Page 6: KEBIJAKAN AMBANG BATAS EMISI EURO 4 - fmb9.idfmb9.id/document/1533801418_KLHK.pdf · keadaan utuh atau tidak utuh, tanpa perubahan desain mesin dan/atau transmisi kendaraan bermotor

1. Kendaraan Bermotor Yang Sedang Diproduksi adalah kendaraanbermotor dengan tipe dan jenis yang sama dan sedang diproduksi,diproduksi ulang, atau dimasukan kedalam wilayah NKRI dalamkeadaan utuh atau tidak utuh, tanpa perubahan desain mesin dan/atautransmisi kendaraan bermotor.

2. Kendaraan ini wajib memenuhi baku mutu emisi gas buang palinglambat bulan Oktober 2018 untuk kendaraan bermotor berbahanbakar bensin, CNG dan LPG serta Oktober 2021 untuk kendaraanbermotor berbahan bakar diesel.

DEFINISI :

KENDARAAN BERMOTOR YANG SEDANG DIPRODUKSI

Page 7: KEBIJAKAN AMBANG BATAS EMISI EURO 4 - fmb9.idfmb9.id/document/1533801418_KLHK.pdf · keadaan utuh atau tidak utuh, tanpa perubahan desain mesin dan/atau transmisi kendaraan bermotor

SPESIFIKASI BAHAN BAKAR

a. Bensin dengan parameter: RON minimal 91, kandungan timbal (Pb)minimum tidak terdeteksi dan kandungan sulfur maksimal 50 ppm;

b. Diesel dengan parameter: Cetane Number minimal 51, kandungansulfur maksimal 50 ppm dan kekentalan (viscosity) paling sedikit mm2/ secon dan maksimal 4,5 mm2 /secon;

c. LPG dengan parameter: RON minimal 95, kandungan sulfur maksimal50 ppm; atau

d. CNG dengan parameter: C 1,C2 minimal 62% vol, relative density padasuhu 280C minimal 0,56.

Page 8: KEBIJAKAN AMBANG BATAS EMISI EURO 4 - fmb9.idfmb9.id/document/1533801418_KLHK.pdf · keadaan utuh atau tidak utuh, tanpa perubahan desain mesin dan/atau transmisi kendaraan bermotor

PARAMETER KUNCI

Parameter bahan bakar terpenting dalam spesifikasi adalah kandunganSulfur, karena sangat berpengaruh terhadap tingkat emisi gas CO, HC,NOx, partikulat karena merupakan penyebab utama kerusakan padaalat/sistem pengurang emisi (catalytic converter) sehingga emisi gasCO, Hidrokarbon dan NOx dari mesin kendaraan tetap tinggi.

Page 9: KEBIJAKAN AMBANG BATAS EMISI EURO 4 - fmb9.idfmb9.id/document/1533801418_KLHK.pdf · keadaan utuh atau tidak utuh, tanpa perubahan desain mesin dan/atau transmisi kendaraan bermotor

MANFAAT PENERAPAN EURO 4

(1)

MEMPERBAIKI KUALITAS UDARA PERKOTAAN

Page 10: KEBIJAKAN AMBANG BATAS EMISI EURO 4 - fmb9.idfmb9.id/document/1533801418_KLHK.pdf · keadaan utuh atau tidak utuh, tanpa perubahan desain mesin dan/atau transmisi kendaraan bermotor

MANFAAT PENERAPAN EURO 4

(2)

Industri kendaraan bermotor di Indonesia siap menghadapi perdaganganMasyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dan pemberlakuan ratifikasi ASEANMutual Recognition Agreement (MRA).

Page 11: KEBIJAKAN AMBANG BATAS EMISI EURO 4 - fmb9.idfmb9.id/document/1533801418_KLHK.pdf · keadaan utuh atau tidak utuh, tanpa perubahan desain mesin dan/atau transmisi kendaraan bermotor

MANFAAT PENERAPAN EURO 4

(3)

Hasil dari kajian cost and benefit analysis, penerapan standar emisiEuro 4 dapat bersinergi dengan program kendaraan Low CostGreen Car dan pemakaian bahan bakar alternative. Penggabungantersebut dapat menghasilkan penurunan emisi yang signifikandengan biaya yang murah, diversifikasi energi dan penghematandari subsidi BBM sehingga mendatangkan manfaat ekonomi yangtinggi.

Page 12: KEBIJAKAN AMBANG BATAS EMISI EURO 4 - fmb9.idfmb9.id/document/1533801418_KLHK.pdf · keadaan utuh atau tidak utuh, tanpa perubahan desain mesin dan/atau transmisi kendaraan bermotor

MANFAAT PENERAPAN EURO 4

(4)

Produsen mobil di Indonesia tidak perlu lagi menyesuaikan produkuntuk ekspor karena selama ini produsen memberlakukan duastandard, untuk pasar dalam negeri diproduksi dengan standard Euro2, sedangkan untuk kendaraan yang diekspor dengan standard Euro 4.Hal ini membuat biaya produksi menjadi lebih mahal karena produsenharus menyediakan dua jenis teknologi dalam memproduksikendaraan tersebut.