kebersihan lingkungan hidup dalam sudut...

103
KEBERSIHAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM SUDUT PANDANG PENDIDIKAN ISLAM Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Persyaratan Menempuh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Disusun Oleh: Rizky Prio Wicaksono NIM. 1112011000072 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2018 M/1440 H

Upload: vonhu

Post on 28-Apr-2019

261 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KEBERSIHAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM SUDUT …repository.uinjkt.ac.id/.../123456789/42857/2/ALHAMDULILLAAH-FITK.pdf · iii LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI . Skripsi berjudul “Kebersihan

i

KEBERSIHAN LINGKUNGAN HIDUP

DALAM SUDUT PANDANG PENDIDIKAN ISLAM

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

untuk Memenuhi Persyaratan Menempuh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Disusun Oleh:

Rizky Prio Wicaksono

NIM. 1112011000072

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2018 M/1440 H

Page 2: KEBERSIHAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM SUDUT …repository.uinjkt.ac.id/.../123456789/42857/2/ALHAMDULILLAAH-FITK.pdf · iii LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI . Skripsi berjudul “Kebersihan

i

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI

Page 3: KEBERSIHAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM SUDUT …repository.uinjkt.ac.id/.../123456789/42857/2/ALHAMDULILLAAH-FITK.pdf · iii LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI . Skripsi berjudul “Kebersihan

ii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

KEBERSIHAN LINGKUNGAN HIDUP

DALAM SUDUT PANDANG PENDIDIKAN ISLAM

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

untuk Memenuhi Persyaratan Menempuh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Disusun Oleh:

Rizky Prio Wicaksono

NIM. 1112011000072

Menyetujui,

Dosen Pembimbing Skripsi

Drs. H. Achmad Gholib, M. Ag

NIP. 19541015 197902 1 001

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2018 M/1440 H

Page 4: KEBERSIHAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM SUDUT …repository.uinjkt.ac.id/.../123456789/42857/2/ALHAMDULILLAAH-FITK.pdf · iii LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI . Skripsi berjudul “Kebersihan

iii

LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI

Skripsi berjudul “Kebersihan Lingkungan Hidup dalam Sudut Pandang

Pendidikan Islam” yang disusun oleh Rizky Prio Wicaksono dengan NIM.

1112011000072, Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta telah melalui bimbingan dan

dinyatakan sah sebagai karya ilmiah yang berhak untuk diajukan pada Ujian

Munaqasah sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh fakultas.

Jakarta, 19 November 2018

Yang Mengesahkan,

Dosen Pembimbing Skripsi

Drs. H. Achmad Gholib, M. Ag

NIP. 19541015 197902 1 001

Page 5: KEBERSIHAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM SUDUT …repository.uinjkt.ac.id/.../123456789/42857/2/ALHAMDULILLAAH-FITK.pdf · iii LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI . Skripsi berjudul “Kebersihan

iv

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI

Skripsi berjudul “Kebersihan Lingkungan Hidup dalam Sudut Pandang

Pendidikan Islam” yang disusun oleh Rizky Prio Wicaksono dengan NIM.

1112011000072, Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan telah dinyatakan lulus

dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 30 Oktober 2018 di hadapan dewan

penguji. Karena itu penulis berhak memperoleh gelar S1 (S.Pd) dalam bidang

Pendidikan Agama Islam.

Jakarta, 19 November 2018

Panitia Ujian Munaqasah

Tanggal Tanda Tangan

Ketua Panitia (Ketua Jurusan/Prodi)

Dr. H. Abdul Majid Khon, M. Ag

NIP. 19580707 198703 1 005

Sekretaris (Sekretaris Jurusan/Prodi)

Hj. Marhamah Saleh, Lc., MA

NIP. 19720313 200801 2 010

Dosen Penguji I

Drs. Abdul Haris, M. Ag., MA

NIP. 19660901 199503 1 001 19720313 200801 2 010

Dosen Penguji II

Yudhi Munadi, M. Ag

NIP. 19701203 199803 1 00319720313 200801 2 010

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Prof. Dr. H. Ahmad Thib Raya, MA

NIP. 19550421 198203 1 007

Page 6: KEBERSIHAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM SUDUT …repository.uinjkt.ac.id/.../123456789/42857/2/ALHAMDULILLAAH-FITK.pdf · iii LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI . Skripsi berjudul “Kebersihan

v

ABSTRAK

Rizky Prio Wicaksono (NIM. 1112011000072). Kebersihan Lingkungan

Hidup dalam Sudut Pandang Pendidikan Islam.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji sudut pandang Pendidikan

Islam terhadap kebersihan lingkungan hidup. Penelitian telah dimulai pada

bulan Februari 2017 s.d. selesai pada bulan Oktober 2018.

Pada penelitian ini penulis menggunakan pendekatan penelitian kualitatif

model studi kasus. Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian

ini adalah wawancara (interview), observasi (studi pustaka (library research)

dan studi lapangan) dan studi dokumentasi. Pemeriksaan keabsahan data

pada penelitian ini adalah pengamatan dan pendataan, ketekunan pengamatan

dan triangulasi. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini

adalah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan

kesimpulan.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan bahwa Pendidikan Islam

merupakan pendidikan rahmatal lil „âlamîn, dan tentunya rahmat bagi

kebersihan lingkungan hidup, kemudian Pendidikan Islam juga turut serta

dalam kemajuan-kemajuan terkait kebersihan lingkungan hidup.

Kata Kunci: Kebersihan Lingkungan Hidup, Pendidikan Islam

Page 7: KEBERSIHAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM SUDUT …repository.uinjkt.ac.id/.../123456789/42857/2/ALHAMDULILLAAH-FITK.pdf · iii LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI . Skripsi berjudul “Kebersihan

vi

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu‟alaikum Wr., Wb..

Alhamdulillah, segala puji dan syukur bagi Allah Swt. yang selalu

memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua. Shalawat serta

salam semoga senantiasa tersampaikan kepada Nabi Muhammad Saw.

pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan kepada umatnya dengan

penuh kasih sayang dan kesabaran.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan akademik di

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta untuk mencapai gelar

sarjana pendidikan (S.Pd). Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bantuan

dan dukungan dari berbagai pihak maka skripsi ini tidak dapat tersusun

dengan baik.

Pada kesempatan kali ini penulis hendak mengucapkan terima kasih

kepada kedua orang tua penulis yang sangat berjasa selama pendidikan

penulis. Kemudian kepada pihak-pihak yang telah banyak membantu dalam

keberhasilan penulis untuk menyelesaikan skripsi ini khususnya kepada

ilmuan-ilmuan yang karyanya banyak menjadi rujukan pada penelitian ini.

Selanjutnya ucapan terima kasih juga disampaikan penulis kepada pihak

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta terutama kepada:

1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. H. Abdul Majid Khon, MA dan Hj. Marhamah Saleh, Lc., MA

selaku Ketua dan Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

3. Drs. H. Achmad Gholib, MA selaku Dosen Pembimbing yang juga

memberikan bimbingan, arahan serta motivasinya kepada penulis

dalam menyusun skripsi ini. .

Page 8: KEBERSIHAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM SUDUT …repository.uinjkt.ac.id/.../123456789/42857/2/ALHAMDULILLAAH-FITK.pdf · iii LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI . Skripsi berjudul “Kebersihan

vii

4. Drs. H. Ghufron Ikhsan, MA selaku Dosen Pembimbing Akademik

yang senantiasa membimbing, mengarahkan dan memotivasi penulis

dengan semangat dan penuh perhatian selama penulis menempuh

studi Strata 1 (S1) di Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Bapak dan Ibu Dosen di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, khususnya

di Jurusan Pendidikan Agama Islam yang telah mendidik penulis

selama menempuh studi Strata 1 (S1).

6. Pihak perpustakaan yang ada di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang

telah banyak memberikan layanan baik selama penulis menyusun

skripsi ini.

7. Teman-teman mahasiswa yang telah banyak bekerja sama dan saling

membantu dalam menjalani perkuliahan dan dalam memberikan

semangat selama menyelesaikan skripsi ini.

Penulis berharap semoga skripsi ini dapat menjadi amal ibadah dan dapat

menjadi maslahat bagi penulis pribadi, masyarakat dan bagi pembaca secara

umum.

Wassalamu‟alaikum Wr., Wb..

Tangerang, 19 November 2018

Rizky Prio Wicaksono

Page 9: KEBERSIHAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM SUDUT …repository.uinjkt.ac.id/.../123456789/42857/2/ALHAMDULILLAAH-FITK.pdf · iii LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI . Skripsi berjudul “Kebersihan

viii

DAFTAR ISI

SAMPUL

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .............................................. i

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................ ii

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI ........................................ iii

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ................................................................... iv

ABSTRAK ................................................................................................................ v

KATA PENGANTAR .............................................................................................. vi

DAFTAR ISI............................................................................................................. viii

BAB I

PENDAHULUAN .................................................................................................... 1

A. ............................................................................................................. L

atar Belakang Masalah ................................................................................ 1

B. ............................................................................................................. Id

entifikasi Masalah ........................................................................................ 5

C. ............................................................................................................. Pe

mbatasan Masalah ....................................................................................... 6

D. ............................................................................................................ Pe

rumusan Masalah......................................................................................... 6

E. ............................................................................................................. T

ujuan Penelitian ........................................................................................... 6

F. ............................................................................................................. M

anfaat Penelitian........................................................................................... 6

BAB II

KAJIAN PUSTAKA ................................................................................................ 7

A. ............................................................................................................. K

ebersihan lingkungan hidup ....................................................................... 7

1. ........................................................................................................ Re

duce .......................................................................................................... 8

Page 10: KEBERSIHAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM SUDUT …repository.uinjkt.ac.id/.../123456789/42857/2/ALHAMDULILLAAH-FITK.pdf · iii LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI . Skripsi berjudul “Kebersihan

ix

2. ........................................................................................................ Re

use ............................................................................................................ 9

3. ........................................................................................................ Re

cycle ......................................................................................................... 9

B. ............................................................................................................. Si

stem Pendidikan Nasional ........................................................................... 14

C. ............................................................................................................. Pe

ndidikan Islam .............................................................................................. 17

1. ........................................................................................................ Pe

ngertian Pendidikan Islam........................................................................ 17

2. ........................................................................................................ R

uang Lingkup dan Tujuan Pendidikan Islam ........................................... 18

3. ........................................................................................................ Fu

ngsi Pendidikan Islam .............................................................................. 19

D. ............................................................................................................ H

asil Penelitian yang Relevan ........................................................................ 20

Page 11: KEBERSIHAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM SUDUT …repository.uinjkt.ac.id/.../123456789/42857/2/ALHAMDULILLAAH-FITK.pdf · iii LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI . Skripsi berjudul “Kebersihan

x

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN ............................................................................. 22

A. ............................................................................................................. Te

mpat dan Waktu Penelitian ........................................................................ 22

B. ............................................................................................................. L

atar Penelitian .............................................................................................. 22

C. ............................................................................................................. M

etode Penelitian ............................................................................................ 22

D. ............................................................................................................ Te

knik Pengumpulan Data .............................................................................. 24

E. ............................................................................................................. Pe

meriksaan Keabsahan Data ........................................................................ 26

F. ............................................................................................................. Te

knik Analisis Data ........................................................................................ 27

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................................... 29

A. ............................................................................................................. K

ebersihan dalam Sudut Pandang Pendidikan Islam ................................. 29

B. ............................................................................................................. K

erusakan Lingkungan Hidup dalam Sudut Pandang

Pendidikan Islam ......................................................................................... 31

C. ............................................................................................................. K

ebersihan Lingkugan Hidup dalam Sudut Pandang

Pendidikan Islam ......................................................................................... 35

1. ........................................................................................................ Fu

ngsi Pendidikan ........................................................................................ 35

2. ........................................................................................................ Tu

gas manusia di Bumi ................................................................................ 37

3. ........................................................................................................ H

ubungan Sosial Manusia .......................................................................... 38

Page 12: KEBERSIHAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM SUDUT …repository.uinjkt.ac.id/.../123456789/42857/2/ALHAMDULILLAAH-FITK.pdf · iii LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI . Skripsi berjudul “Kebersihan

xi

4. ........................................................................................................ H

ubungan Manusia dengan Lingkungan Hidup ......................................... 41

5. ........................................................................................................ Li

ngkungan Hidup di Indonesia .................................................................. 51

6. ........................................................................................................ M

aslahat dan Peraturan tentang Lingkungan Hidup ................................... 57

BAB V

PENUTUP ................................................................................................................. 73

A. ............................................................................................................ K

esimpulan ...................................................................................................... 73

B. ............................................................................................................ Sa

ran.................................................................................................................. 73

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 74

LAMPIRAN ............................................................................................................ 80

BIODATA PENULIS ............................................................................................. 91

Page 13: KEBERSIHAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM SUDUT …repository.uinjkt.ac.id/.../123456789/42857/2/ALHAMDULILLAAH-FITK.pdf · iii LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI . Skripsi berjudul “Kebersihan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sebagaimana yang tertulis dalam Perda Kota Tangerang Nomor 1 Tahun

2014 tentang Izin Usaha Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah

Sejenis Sampah Rumah Tangga dalam BAB I Pasal 1:

(No. 6) Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau

proses alam yang berbentuk padat, (No. 7) Sampah rumah tangga

adalah sampah yang berasal dari kegiatan sehari-hari dalam rumah

tangga yang tidak termasuk tinja dan sampah spesifik, dan (No. 8)

Sampah sejenis sampah rumah tangga adalah sampah rumah tangga

yang berasal dari kawasan komersial, kawasan industri, kawasan

khusus, fasilitas sosial, fasilitas umum, dan/atau fasilitas lainnya.1

Di dalam KBBI kata “sampah” berarti barang atau benda yang dibuang

karena tidak dipakai lagi, seperti kotoran kertas, plastik, daun dan

sebagainya.2 Kemudian menurut WHO (World Health Organization)

“Sampah adalah yang dibuang, tidak dipakai lagi atau tidak disenangi yang

berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya.”3

Sedangkan menurut saya pribadi “sampah adalah suatu barang yang telah

diambil nilai utamanya dan menyisakan barang yang bukan nilai utamanya

(low value).”4

Pencemaran lingkungan hidup yang mengakibatkan kerusakan pada

ekosistem dapat terjadi karena beberapa faktor, diantaranya disebabkan oleh

pembuangan sampah secara sembarangan dan jumlah produksi sampah yang

sangat banyak tetapi tidak dilakukan pengelolaan sampah secara baik.

Sampah yang dibuang secara sembarangan pada tempat umum, pinggir jalan

raya, tanah kosong dan lain sebagainya selain dapat merusak pemandangan,

1 Perda Kota Tangerang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Izin Usaha Pengelolaan Sampah

Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga, BAB I Pasal 1 No. 6, hal. 6 2 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ke-4,

(Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2012), hal. 1215 3 Yanti Herlanti, dkk., Pendidikan Lingkungan Sejak Dini, (Tangerang Selatan: IEPF,

2013), hal. 63 4 Rizky Prio Wicaksono, “Berdamai dengan Sampah”, Tabloid Institut, Edisi LIII,

Jakarta, 27 Februari 2018, hal. 8

Page 14: KEBERSIHAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM SUDUT …repository.uinjkt.ac.id/.../123456789/42857/2/ALHAMDULILLAAH-FITK.pdf · iii LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI . Skripsi berjudul “Kebersihan

2

menyebabkan bau tidak sedap, menimbulkan bahaya bagi pengguna jalan

juga dapat menyebabkan penyakit.

Timbunan sampah yang tidak terkelola akan menimbulkan bau

busuk, apalagi bila terkena air hujan. Jika tercampur air dan

membusuk, timbunan sampah tersebut akan menghasilkan air lindi.

Air lindi ini dapat mengakibatkan air tanah dan air permukaan

tercemar. Kejadian pencemaran air lindi ini pernah terjadi pada

tahun 2000-an di Piyungan, Yogyakarta. Akibat air tercemari air

lindi ini dapat menimbulkan gatal-gatal pada kulit apabila

digunakan untuk mandi. Timbunan sampah yang membusuk juga

mengundang lalat dan nyamuk. Lalat dan nyamuk membawa

berbagai penyakit.5

Sampah yang dibuang ke sungai dapat menyebabkan air sungai menjadi

tercemar sehingga dapat menyebabkan makhluk hidup yang ada di sungai

tersebut mati. Sampah yang dibuang sembarangan lalu masuk ke dalam

selokan apabila terjadi hujan besar maka dapat menghambat jalannya air

sehingga dapat menyebabkan terjadinya banjir. Aliran sungai juga dapat

mengalir ke laut dan apabila air pada sungai tersebut tercemar maka hal

tersebut juga dapat berdampak buruk bagi lingkungan hidup di laut.

Ada berbagai produksi sampah yang dihasilkan oleh manusia dan salah

satunya adalah sampah rumah tangga. “Sampah rumah tangga menyumbang

sekitar 30 persen dari keseluruhan sampah yang dihasilkan manusia, oleh

sebab itu perlu pemilahan dan pengelolaan sampah menjadi sesuatu yang

bernilai.”6 Sebagaimana yang telah dikatakan sebelumnya bahwa sampah itu

sendiri berarti benda yang rendah nilainya (low value) dan bukan berarti

tidak memiliki nilai sama sekali. Akibat dari pengeloaan sampah yang buruk

juga merupakan faktor yang menyebabkan sampah menjadi tidak terkendali

jumlahnya sehingga peluasan lahan untuk menampung sampah dianggap

sebagai cara terbaik seperti penjelasan dari Pemkot Bekasi, “daya tampung

tempat pembuangan akhir (TPA) sampah di Sumur Batu, Bantargebang,

sudah melebihi kapasitas. Luas TPA sekarang adalah 10 Ha. Pemkot Bekasi

5 Yanti Herlanti, dkk., op. cit., hal. 73-74

6 Ibid., hal. 103

Page 15: KEBERSIHAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM SUDUT …repository.uinjkt.ac.id/.../123456789/42857/2/ALHAMDULILLAAH-FITK.pdf · iii LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI . Skripsi berjudul “Kebersihan

3

rencananya akan menambah lagi luas yang ada menjadi 12,5 Ha. Sampai

tahun 2012, baru 2,3 hektar lahan warga yang bisa dibebaskan.”7

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menilai

persoalan sampah sudah meresahkan. Indonesia bahkan masuk

dalam peringkat kedua di dunia sebagai penghasil sampah plastik ke

laut setelah Tiongkok. Dirjen Pengelola Sampah, Limbah, dan B3

KLHK Tuti Hendrawati Mintarsih menyebut total jumlah sampah

Indonesia di 2019 akan mencapai 68 juta ton, dan sampah plastik

diperkirakan akan mencapai 9,52 juta ton atau 14 persen dari total

sampah yang ada.8

Sebagaimana yang dijelaskan oleh Pegawai Administrasi TPST

Bantargebang pada bulan Agustus tahun 2018 tentang asal dan volume

sampah pada saat itu, “dari provinsi DKI Jakarta dan Kepulauan Seribu,

Rata-rata bulan Juni 2018 rata-rata 7.500 ton perhari. TPU Sumur Batu itu

menerima sampah hanya dari Kota Bekasi.”9

TPST Bantargebang mulai beroperasi pada tahun 1989. Berada di

Kelurahan Ciketing Udik, Kelurahan Cikiwul dan Kelurahan Sumur

Batu, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi. Luas Area 110,3 Ha.

Luas efektif TPST 81,91% dan 18,09% untuk prasarana seperti

jalan masuk, jalan kantor dan Instalasi Pengelolaan Air Lindi.

Komposisi dan karakteristik sampah 39% sisa makanan, 33%

plastik, dan lain-lain.”10

Kendala pada jumlah volume sampah yang sangat besar juga dapat

berakibat pada kendala dalam penanganan sampah tersebut.

Sampah selalu naik volumenya pertahun, dari 2013 cuma 5.000 ton

sekarang (2018) sudah 7.500 ton perhari, itu artinya traffic di sini

semakin tinggi ada 1.200 truk yang masuk 24 jam kemudian itu

membuat kita butuh aset yang lebih banyak, equipmentsnya juga

lebih banyak. Untuk aset ini kendalanya adalah dia cepat rusak

karena dia berurusan dengan sampah dan sampah itu korosif.

Kemudian lahan ini sudah berdiri sejak 1989 sehingga jalan-jalan,

infrastruktur, dan drainase kita rentan terhadap dorongan sampah

yang ketinggiannya bisa mencapai 30 meter, jadi jalannya itu cepat

terangkat karena desakan dari bawah, drainase kita terangkat, jalan

7 Ibid., hal. 82

8 Tri Wahyuni, Indonesia Penyumbang Sampah Plastik Terbesar Ke-dua Dunia, diakses

pada 20 February 2017, dari http://m.cnnindonesia.com (CNN Indonesia) 9 Hasil wawancara dengan pihak TPST Bantargebang, pada tanggal 20-08-2018,

terlampir di hal. 80 10

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta: Dinas Lingkungan Hidup, TPST Bantargebang

Page 16: KEBERSIHAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM SUDUT …repository.uinjkt.ac.id/.../123456789/42857/2/ALHAMDULILLAAH-FITK.pdf · iii LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI . Skripsi berjudul “Kebersihan

4

kita cepat rusak. Kemudian ada air lindi (air sampah) yang lolos ke

sungai. Untuk kendala tadi upaya-upaya yang dilakukan pemerintah

DKI untuk mengurangi volume sampah ke sini akan dibangun ITF

(Intermediate treatment facilities) dalam Kota, jadi mungkin yang

masuk ke sini hanya 2.000 ton selebihnya dibakar di sana.

Kemudian untuk air lindi yang lolos itu ada rencana untuk

memperbaiki istalasi pengelolaan air sampah.11

Pada era reformasi ini banyak sekali tantangan yang harus dihadapi serta

diselesaikan dengan baik oleh lembaga pendidikan nasional, lembaga

pendidikan memiliki peran yang sangat penting serta memiliki tanggung

jawab bagi kemajuan Indonesia. Lembaga pendidikan selain harus memiliki

kepribadian mandiri juga harus memiliki kemampuan untuk membaur dan

bergotong royong dengan lapisan masyarakat di negeri ini.

Reformasi merupakan istilah yang amat populer dan menjadi kata

kunci dalam membenahi seluruh tatanan hidup berbangsa dan

bernegara sekarang, termasuk tentunya reformasi di bidang

pendidikan. Pada era reformasi ini masyarakat Indonesia

menginginkan terwujudnya perubahan dalam semua aspek

kehidupan. Berbicara masalah reformasi pendidikan, banyak

substansi yang harus direnungkan dan tidak sedikit pula persoalan

yang membutuhkan jawaban. Sektor pendidikan memiliki peran

yang strategis dan fungsional dalam upaya membangun suatu

masyarakat. Pendidikan senantiasa berusaha untuk menjawab

kebutuhan dan tantangan yang muncul di kalangan masyarakat

sebagai konsekuensi dari suatu perubahan. Pendidikan di Indonesia

harus segera dibenahi dan mendapat perhatian yang besar dari

semua kalangan. Sebab pendidikan adalah tonggak akselerasi

kebangkitan nasional di era globalisasi sekarang ini. Kerja sama,

analisis, dan dialog solutif perlu dilaksanakan oleh pemerintah

dengan para pakar pendidikan, guru, dosen, ulama, pengusaha, serta

para stakeholder. Dengan upaya ini diharapkan, permasalahan

pendidikan (dana, kurikulum, sistem, serta atensi pada SDM

pendidikan) akan terpecahkan secara terprogram dan terstruktur.12

Pendidikan Islam di Indonesia merupakan bagian integral dan tidak bisa

dipisahkan dari sistem pendidikan nasional. Hal ini dijelaskan dalam

Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 yaitu “Undang-Undang No. 20 Tahun

11

Hasil wawancara dengan pihak TPST Bantargebang, pada tanggal 20-08-2018,

terlampir di hal. 81 12

M. Hasbullah, Kebijakan Pendidikan dalam Perspektif Teori, Aplikasi dan Kondisi

Objektif Pendidikan di Indonesia, (Jakarta: Rajawali Pers, 2015), hal. 26-27

Page 17: KEBERSIHAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM SUDUT …repository.uinjkt.ac.id/.../123456789/42857/2/ALHAMDULILLAAH-FITK.pdf · iii LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI . Skripsi berjudul “Kebersihan

5

2003 merupakan wadah formal terintegrasinya pendidikan Islam dalam

sistem pendidikan nasional, dan dengan adanya wadah tersebut, pendidikan

Islam mendapatkan peluang serta kesempatan untuk terus dikembangkan.”13

Maka di dalam setiap aktivitas pembangunan yang dilakukan oleh lembaga

pendidikan nasional, pendidikan Islam merupakan bagian dari sitemnya.

Saya sebagai mahasiswa jurusan Pendidikan Agama Islam di Universitas

Islam Negeri yang ada di Indonesia tercinta ini merasa semakin mantap

untuk ikut serta dalam menjadikan Indonesia menjadi lebih baik khususnya

dalam bidang kebersihan lingkungan hidup dengan melakukan penelitian

yang berjudul Kebersihan Lingkungan Hidup dalam Sudut Pandang

Pendidikan Islam.

B. Identifikasi Masalah

1. Sampah adalah barang yang dibuang karena telah diambil nilai utamanya.

Dari buruknya pengelolaan sampah sampai terjadinya pencemaran

lingkungan hidup dapat menyebabkan berbagai dampak buruk bagi

satwa, tumbuh-tumbuhan maupun bagi manusia itu sendiri.

2. Di tahun 2015 Indonesia masuk dalam peringkat kedua terbesar di dunia

sebagai penyumbang sampah plastik ke laut.

3. Lembaga pendidikan memiliki peran yang sangat penting serta memiliki

tanggung jawab bagi kemajuan Indonesia, termasuk dalam kemajuan

Indonesia di bidang lingkungan hidup.

4. Pendidikan Islam merupakan bagian integral dari sistem pendidikan

nasional yang turut serta dalam setiap aktivitas pembangunan yang

dilakukan oleh lembaga pendidikan nasional.

5. Pendidikan Islam berperan penting serta bertanggung jawab terhadap

aktivitas pebangunan kebersihan lingkungan hidup oleh lembaga

pendidikan nasional.

13

Ibid., hal. 216

Page 18: KEBERSIHAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM SUDUT …repository.uinjkt.ac.id/.../123456789/42857/2/ALHAMDULILLAAH-FITK.pdf · iii LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI . Skripsi berjudul “Kebersihan

6

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dijelaskan, penelitian ini

terfokus kepada studi pustaka untuk pemerolehan data dari karya ilmiah,

kemudian studi lapangan untuk menganalisa objek secara langsung dengan

prosedur dokumentasi sehingga memperkuat validitas data, dan wawancara

dengan narasumber terkait, semuanya dilaksanakan untuk menemukan

jawaban dari masalah pada penelitian ini.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah yang telah disebutkan

di atas maka perumusan masalah dari penelitian ini adalah: Bagaimanakah

sudut pandang pendidikan Islam terhadap kebersihan lingkungan hidup?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan sudut pandang

pendidikan Islam mengenai kebersihan lingkungan hidup.

F. Manfaat Penelitian

Saya pribadi berharap karya ilmiah ini bermanfaat sehingga dapat

bermaslahat bagi:

1. Segenap pembaca untuk menjelaskan bahwa Islam adalah rahmat bagi

alam semesta salah satunya adalah bagi lingkungan hidup.

2. Khazanah karya ilmiah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Kemajuan penelitian tentang lingkungan hidup.

4. Kemajuan Indonesia di bidang lingkungan hidup.

Page 19: KEBERSIHAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM SUDUT …repository.uinjkt.ac.id/.../123456789/42857/2/ALHAMDULILLAAH-FITK.pdf · iii LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI . Skripsi berjudul “Kebersihan

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kebersihan Lingkungan Hidup

Secara bahasa kata “bersih” berarti bebas dari kotoran, kemudian

“kebersihan” berarti “perihal (keadaan) bersih, kesucian, kemurnian, dan

ketulenan.”14

Sedangkan lingkungan hidup berarti “kesatuan ruang dengan

semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan

perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan

kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.”15

Maka dapat dipahami

bahwa pengertian kebersihan lingkungan hidup adalah keadaan lingkungan

hidup yang bersih dan lestari sehingga dari keadaan tersebut keseimbangan

ekosistem dapat terjaga dengan baik.

Kebersihan lingkungan hidup memanglah hal yang harus dijaga, selain

bemanfaat bagi habitat satwa dan tumbuhan kebersihan juga bermanfaat bagi

manusia. Sebagaimana yang telah kita ketahui bersama bahwa kesehatan

merupakan kebutuhan mendasar bagi manusia, salah satu manfaatnya adalah

menjadikan daya tahan tubuh lebih kuat sehingga dapat menjalankan

aktivitas kesehariannya dengan lebih maksimal. “Bergaya hidup sehat adalah

segala upaya untuk menerapkan kebiasaan yang baik dalam menciptakan

hidup yang sehat dan menghindarkan kebiasaan buruk yang dapat

mengganggu kesehatan.”16

Ada beberapa poin perihal strategi untuk selalu

sehat dan mengembangkan kesehatan di antaranya adalah: asupan gizi yang

baik, kebersihan, pengamatan atas kondisi kesehatan sehari-hari, olahraga

teratur, aktivitas sosial, manajemen stres, program dan layanan kesehatan

masyarakat dan pendidikan kesehatan.17

14

Departemen Pendidikan Nasional, op. cit., hal. 180-181 15

Kementerian Lingkungan Hidup, Himpunan Peraturan Perundang-undangan di

Bidang Pengelolaan Lingkungan Hidup, (Jakarta: Koperasi Bapedal Lestari, 2006), hal. 3 16

Mohamad Mustardi, Nilai Karakter Refleksi untuk Pendidikan, (Jakarta: PT. Grafindo

Persada, 2014), hal. 27 17

Ibid., hal. 28

Page 20: KEBERSIHAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM SUDUT …repository.uinjkt.ac.id/.../123456789/42857/2/ALHAMDULILLAAH-FITK.pdf · iii LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI . Skripsi berjudul “Kebersihan

8

Konsep Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan adalah daya upaya

untuk memajukan tumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin dan

karakter), pikiran (intelek), dan tubuh anak. Pendidikan sebagai

suatu proses yang dinamis dan berkesinambungan. Di sini tersirat

pula wawasan kemajuan, karena sebagai suatu proses pendidikan

harus mampu menyesuaikan diri dengan tuntutan zaman.18

Seperti yang termaktub dalam UUSPN Pasal 3 Undang-Undang Nomor

20 Tahun 2003 sebagai tujuan ideal yang ingin dicapai oleh bangsa Indonesia

lewat proses dan sistem pendidikan nasional, yaitu:

Mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta

peradaban bangsa yang bermatabat dalam rengka mencerdaskan

kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta

didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta

bertanggung jawab.19

Sebagaimana yang telah dijelaskan bahwa pengelolaan sampah dan

limbah memang harus dilakukan sehingga tidak berdampak buruk bagi

lingkungan hidup, adapun salah satu sistem pengelolaan sampah modern

yang sangat besar manfaatnya adalah 3R yaitu reduce, reuse dan recycle.

Seperti yang dijelaskan di dalam buku Pendidikan Lingkungan Sejak Dini,

yaitu:

1. Reduce

Reduce berarti mengurangi produksi sampah dan tidak melakukan

pola konsumsi yang berlebihan atau melakukan konsumsi berdasarkan

kebutuhan bukannya keinginan, contoh dari kegiatan reduce diantaranya:

a. Membawa tas belanja sendiri untuk mengurangi sampah kantong

plastik pembungkus barang belanja.

b. Membeli makanan kering, detergen, dan lain-lain dalam paket yang

besar dari pada membeli beberapa paket kecil untuk volume yang

sama dan lebih baik memilih produk berkemasan botol atau kaleng

dari pada kemasan sachet.

18 Nurul Zuriah, Pendidikan Moral & Budi Pekerti dalam Prespektif Perubahan,

(Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2015), hal. 122 19

M. Hasbullah, op. cit., hal. 215

Page 21: KEBERSIHAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM SUDUT …repository.uinjkt.ac.id/.../123456789/42857/2/ALHAMDULILLAAH-FITK.pdf · iii LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI . Skripsi berjudul “Kebersihan

9

c. Membeli kemasan isi ulang dari pada membeli kemasan baru setiap

kali habis.

2. Reuse

Reuse berarti menggunakan kembali barang-barang yang masih layak

pakai. Berarti mengurangi kebiasaan konsumtif dan mengurangi potensi

menumpuknya sampah, contohnya:

a. Memanfaatkan botol-botol bekas atau kantong plastik bekas kemasan

belanja untuk wadah atau pembungkus.

b. Memanfaatkan pakaian atau kain-kain bekas untuk kerajinan tangan,

perangkat pembersih (lap), maupun berbagai keperluan lainnya.

3. Recycle

Recycle berarti mengolah kembali yaitu kegiatan yang memanfaatkan

barang bekas atau sampah dengan cara mengelola materialnya untuk

dapat digunakan lebih lanjut, contohnya:

a. Mengumpulkan kertas, majalah, kardus, karton, dan surat kabar bekas

untuk didaur ulang.

b. Mengumpulkan sisa-sisa kaleng, botol dan yang sejenisnya untuk

didaur ulang.

c. Membuat kompos dari bahan-bahan organik, seperti daun-daun yang

jatuh, potongan-potongan sayuran sisa masak, buah-buahan dan

sampah-sampah yang dapat busuk lainnya.20

“Sampah basah disebut sampah organik, dan sampah kering disebut

sampah anorganik. Pemisahan sampah organik dan anorganik didasarkan

pada mudah dengan tidaknya sampah itu terurai oleh mikroorganisme atau

mikroba. Proses penguraian sampah oleh mikroorganisme disebut

dekomposisi (decomposition).”21

20

Yanti Herlanti, dkk., op. cit., hal. 95-96 21

Ibid., hal. 76-77

Page 22: KEBERSIHAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM SUDUT …repository.uinjkt.ac.id/.../123456789/42857/2/ALHAMDULILLAAH-FITK.pdf · iii LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI . Skripsi berjudul “Kebersihan

10

Sebagaimana yang dijelaskan dalam buku Pendidikan Lingkungan Sejak

Dini, Berikut adalah tabel dekomposisi berbagai jenis sampah.22

Nama Sampah Waktu Dekomposisi

Kulit Pisang 1-2 bulan

Kantong Kertas 1 bulan

Cardboard/kardus 2 bulan

Kertas buku tulis 3 bulan

Buku komik 6 bulan

Wool, kaos kaki dsb. 1 tahun

Kardus bungkus susu 5 tahun

Filter rokok 12 tahun

Kantong plastik 20-100 tahun

Polyfilm wrapping 25 tahun

Sepatu kulit 45 tahun

Kaleng 50-100 tahun

Botol plastik 450 tahun

Iaper/pampers 550 tahun

Cangkir/bungkus polystyrene 500 tahun lebih

Kaleng minuman alumunium 350 tahun- 1 juta tahun

Gelas/kaca 1-2 juta tahun

Ban mobil, Styrofoam mungkin tidak

Keseimbangan ekosistem merupakan kebutuhan bagi manusia dan

makhluk hidup lainnya sehingga harus dijaga demi keberlanjutan kehidupan

di bumi ini. Manusia bertanggung jawab atas kerusakan lingkungan hidup

yang telah terjadi pada ekosistem karena perbuatan manusia itu sendiri. Hal

ini tertulis dalam UU No. 23 Tahun 1997 Tantang Pengelolaan Lingkungan

Hidup dalam BAB III tentang Hak, Kewajiban, dan Peran Masyarakat bahwa

“Setiap orang mempunyai hak yang sama atas lingkungan hidup yang baik

22

Ibid., hal. 77

Page 23: KEBERSIHAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM SUDUT …repository.uinjkt.ac.id/.../123456789/42857/2/ALHAMDULILLAAH-FITK.pdf · iii LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI . Skripsi berjudul “Kebersihan

11

dan sehat. Setiap orang berkewajiban memelihara kelestarian fungsi

lingkungan hidup serta mencegah dan menanggulangi pencemaran dan

perusakan lingkungan hidup.”23

Salah satu prinsip pokok ekologi adalah keanekaragaman kehidupan

dan peranannya. Tanpa adanya keanekaragaman hayati; tumbuhan,

binatang, mikroorganisme yang berbagi dengan manusia, kehidupan

yang kita kenal saat ini tidak mungkin ada. Semua makhluk hidup

punya hak untuk hidup dan berkembang di atas muka bumi ini,

bukan hanya karena mereka memiliki kegunaan bagi kehidupan ras

manusia, tetapi juga karena kehadirannya akan memberikan

keseimbangan dalam ekosistem. Keseimbangan menjadi kata kunci

keberlanjutan kehidupan di muka bumi ini. Sejumlah permasalahan

akan timbul bila keseimbangan itu terganggu.24

Air adalah kebutuhan pokok bagi manusia dan makhluk hidup lainnya,

maka sudah menjadi kewajiban manusia melakukan konservasi air khususnya

dengan tidak mencemarinya dengan sampah dan limbah. “Pasal 1 ayat 27 UU

Sumber Daya Air disebutkan bahwa pemeliharaan sumber daya air itu adalah

kegiatan untuk merawat sumber air dan prasarana sumber daya air yang

ditujukan untuk menjamin kelestarian fungsi sumber air dan prasarana

sumber daya air.”25

Kita tahu bahwa hutan mangrove (bakau) memiliki banyak sekali

kegunaan dalam keberlangsungan hidup di bumi, selain merupakan tempat

tinggal ikan yang bisa dimanfaatkan bagi manusia hutan mangrove juga

bermanfaat sebagai tumbuhan pesisir pantai yang mencegah terjadinya erosi.

Tetapi di Indonesia telah terjadi kerusakan hutan mangrove seperti yang

berhasil diteliti oleh Bank Dunia. “Laporan Bank Dunia 2001 menyebutkan,

bahwa luas hutan mangrove di Indonesia mengalami penurunan signifikan,

dari 4,25 juta hektar pada tahun 1982, menjadi 3,24 hektar pada tahun 1987

dan menjadi hanya 2,06 juta hektar pada tahun 1995.”26

Data dari Bank Dunia menunjukan bahwa saat ini sekitar 41%

terumbu karang dalam keadaan rusak parah, 29% rusak, 25%

23

Kementerian Lingkungan Hidup, op. cit., hal. 5 24

Kementerian Agama RI, Tafsir Al-Qur‟an Tematik: Pelestarian Lingkungan Hidup,

Seri ke-4, (Jakarta: Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur‟an, 2012), hal. 119 25

Ibid., hal. 74 26

Ibid., hal. 144

Page 24: KEBERSIHAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM SUDUT …repository.uinjkt.ac.id/.../123456789/42857/2/ALHAMDULILLAAH-FITK.pdf · iii LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI . Skripsi berjudul “Kebersihan

12

lumayan baik dan hanya 5% yang masih dalam keadaan alami.

Begitu juga menyangkut kawasan mangrove atau hutan bakau.

Sekitar 50% hutan bakau di Sulawesi telah hilang (sebagian

kawasannya berubah menjadi kawasan tambak udang). Beberapa

kawasannya juga mengalami pencemaran. Ini terjadi di kawasan-

kawasan yang sibuk dengan kegiatan pelayaran (Selat Malaka), atau

perairan yang bersinggungan dengan kota-kota besar, seperti

perairan teluk Jakarta dan Surabaya.27

Dampak dari pembuangan sampah secara sembarangan itu juga

merupakan hal yang dapat membuat hutan mangrove menjadi rusak,

“Menjadikan laut sebagai tempat pembuangan sampah yang sulit diurai oleh

alam dan limbah berbahaya dari industri maupun racun-racun lain yang

mengganggu dan mencemari kehidupan di pantai yang dibawa oleh aliran

sungai.”28

Indonesia juga memiliki tanggung jawab yang bersar terhadap kehidupan

para satwa demi keseimbangan ekosistem, salah satu dari fungsi satwa

tersebut adalah sebagai rantai makanan. “Dari segi keanekaragaman zoology,

Indonesia memiliki 17% seluruh spesies di dunia, 12% mamalia di dunia,

15% amfibi dan reptile, 17% burung dan 37% ikan (The Nature Conservacy,

2005)”. Begitu pula dengan kekayaan Indonesia pada hutannya yang juga

perlu dirawat dengan baik dan bukan hanya diambil manfaatnya saja. Di

dalam BAB IV tentang Wewenang Pengelolaan Lingkungan Hidup Pasal 8

nomor 1 dituliskan “Sumber daya alam dikuasai oleh negara dan

dipergunakan untuk sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat Indonesia

serta pengaturannya ditentukan oleh Pemerintah.”29

Tumbuh-tumbuhan sebagai salah satu unsur keanekaragaman hayati

tersebut memiliki peran yang sangat besar bagi keberlangsungan

hidup semua makhluk. Keaneka ragaman nabati ini, selain memberi

memberikan manfaat pada makhluk lain sebagai sumber makanan,

energi, dan pengobatan, juga berfungsi menjaga keseimbangan

alam. Hanya saja, sikap berlebih-lebihan manusia dalam

memperlakukannya telah membuat kehidupan di permukaan bumi

ini menjadi tidak harmonis. Alam seakan tidak lagi bersahabat

27

Ibid., hal. 145 28

Ibid., hal. 49 29

Kementerian Lingkungan Hidup, op. cit., hal. 6

Page 25: KEBERSIHAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM SUDUT …repository.uinjkt.ac.id/.../123456789/42857/2/ALHAMDULILLAAH-FITK.pdf · iii LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI . Skripsi berjudul “Kebersihan

13

dengan manusia. Kerusakan alam terjadi di mana-mana, akhirnya

berbagai bencana terjadi, tanpa pilih kasih.30

Sudah menjadi cita-cita bangsa Indonesia untuk menjadi negara yang

maju dari berbagai segi, diantaranya adalah kemajuan dari segi ekonomi dan

pendidikan. Didukung dengan kekayaan alam yang berlimpah mengharuskan

Indonesia untuk menjaga dan memelihara lingkungan hidupnya dengan baik,

hal ini tertulis dalam UU RI No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan

Pengelolaan Lingkungan Hidup, “(b) bahwa pembangunan ekonomi nasional

sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia diselenggarakan berdasarkan prinsip pembangunan berkelanjutan

dan berwawasan lingkungan.”31

Peraturan dibuat demi menjaga dan

memelihara lingkungan hidup Indonesia, hal itu tertulis pula dalam UU No.

23 Tahun 1997 Tantang Pengelolaan Lingkungan Hidup dalam BAB IV

tentang Wewenang Pengelolaan Lingkungan Hidup Pasal 8 nomor 2 poin C

bahwa “Pemerintah mengatur perbuatan hukum dan hubungan hukum antara

orang dan/ atau subyek hukum lainnya serta perbuatan hukum terhadap

sumber daya alam dan sumber daya buatan, termasuk sumber daya

genetika.”32

UU RI No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan

Lingkungan Hidup Pasal 69:

1. Melakukan perbuatan yang mengakibatkan pencemaran dan/atau

perusakan lingkungan hidup;

2. Memasukkan B3 (bahan berbahaya dan beracun) yang dilarang menurut

peraturan perundang-undangan ke dalam wilayah Negara Kesatuan

Republik Indonesia;

3. Memasukkan limbah yang berasal dari luar wilayah Negara Kesatuan

Republik Indonesia ke media lingkungan Negara Kesatuan Republik

Indonesia;

30

Kementerian Agama RI, op. cit., hal. 120 31

Undang-Undang Republik Indonesia No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan

Pengelolaan Lingkungan Hidup, (Jakarta: Novindo Pustaka Mandiri, 2009), hal. 3 32

Kementerian Lingkungan Hidup, loc. cit.

Page 26: KEBERSIHAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM SUDUT …repository.uinjkt.ac.id/.../123456789/42857/2/ALHAMDULILLAAH-FITK.pdf · iii LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI . Skripsi berjudul “Kebersihan

14

4. Memasukkan limbah B3 (bahan berbahaya dan beracun) ke media

lingkungan hidup;

5. Membuang limbah ke media lingkungan hidup;

6. Membuang B3 (bahan berbahaya dan beracun) ke media lingkungan

hidup;

7. Melepaskan produk rekayasa genetik ke media lingkungan hidup yang

bertentangan dengan peraturan perundang-undangan atau izin

lingkungan;

8. Melakukan pembukaan lahan dengan cara membakar;

9. Menyusun amdal tanpa memiliki sertifikat kompetensi penyusun amdal;

dan/atau

10. Memberikan informasi palsu, menyesatkan, menghilangkan informasi,

merusak informasi, atau memberikan keterangan yang tidak benar.33

“Bahan Berbahaya dan beracun yang selanjutnya disingkat B3 adalah zat,

energi, dan/atau komponen lain yang karena sifat, konsentrasi, dan/atau

jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat

mencemarkan dan/atau merusak lingkungan hidup, kesehatan, serta

kelangsungan hidup manusia dan makhluk lain.”34

Pelanggaran terhadap

larangan-larangan tentang Pasal 69 diancam pidana berupa dipidana penjara

dan denda sebagaimana diatur dalam UU RI No. 32 Tahun 2009 tentang

Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Pasal 98 ayat (1), 98 ayat

(2), 98 ayat (3), 99 ayat (1), dan sebagainya.35

B. Sistem Pendidikan Nasional

Istilah sistem berasal dari bahasa Yunani “Systema”. Menurut Shrode &

Voich, sistem berarti suatu keseluruhan yang tersusun dari sekian banyak

bagian. Kemudian menurut Tatang M. Amirin, sistem berarti “Metode atau

33

Ruslan Renggong, Hukum Pidana Khusus, (Jakarta: Prenamedia, 2016), hal. 158-159 34

Perda Kota Tangerang Selatan Nomor 3 Tahun 2013 tentang Pengelolaan Sampah.

BAB I Pasal 1 No. 21, hal 7 35

Ruslan Renggong, Hukum Pidana, op. cit., hal. 159-161

Page 27: KEBERSIHAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM SUDUT …repository.uinjkt.ac.id/.../123456789/42857/2/ALHAMDULILLAAH-FITK.pdf · iii LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI . Skripsi berjudul “Kebersihan

15

cara dan sesuatu himpunan unsur atau komponen yang saling berhubungan

satu sama lain menjadi satu kesatuan yang utuh.”36

Dijelaskan pula oleh Abd. Rachman Assegaf bahwa “sistem

merupakan totalitas dari bagian-bagian yang saling berkaitan.

Sebagai contoh, sistem pencernaan makanan pada manusia meliputi

berbagai fungsi organ tubuh yang saling bekerja dan memengaruhi

satu sama lain. Begitu pula dengan sistem pendidikan. Sistem

pendidikan memiliki berbagai komponen yang saling memengaruhi.

Sutari Imam Bernadib membagi unsur-unsur yang memengaruhi

peserta didik menjadi lima bagian, yaitu tujuan, pendidik, peserta

didik, alat, dan alam sekitar (milieu).37

Pada umumnya penyusunan kurikulum dibuat berdasarkan pengalaman

pribadi dan sosial siswa. Pelajaran yang diberikan sering kali berhubungan

dengan ilmu-ilmu sosial agar dapat digunakan untuk menyelesaikan

persoalan berupa pengalaman (masa lampau sampai saat itu) dan rencana

siswa (cita-cita). Namun, karena penyelesaian persoalan itu melibatkan

berbagai kemampuan dan disiplin ilmu maka kurikulumnya dirancang secara

interdisipliner dengan alam sekitar.38

Falsafah pendidikan nasional Indonesia berakar pada nilai-nilai

budaya yang terkandung dalam Pancasila. Nilai-nilai budaya

tersebut perlu ditanamkan dalam diri peserta didik sedini mungkin.

Hal demikian dapat dilakukan melalui penyelenggaraan pendidikan

nasional degan berbagai jenis dan jalur tanpa diskriminasi dari segi

apapun. Ada dua pandangan yang perlu dipertimbangkan dalam

menentukan landasan filosofis pendidikan nasional Indonesia. Yang

pertama, adalah pandangan tentang manusia Indonesia. Secara

filosofis pendidikan nasional memandang manusia Indonesia

sebagai (a) makhluk Tuhan Yang Maha Esa dengan segala

fitrahnya, (b) makhluk individu dengan segala keunikan, hak dan

kewajibannya, dan (c) makhluk sosial dengan segala tanggung

jawabnya, yang hidup dalam masyarakat yang pluralistik, baik dari

segi lingkungan sosial budaya, lingkungan hidup, dan segi

kemajuan NKRI yang berada di tengah-tengah masyarakat global

yang terus berkembang dengan segala tantangannya. Kedua,

pandangan tentang pendidikan itu sendiri. secara filosofis

pendidikan nasional dipandang sebagai suatu prantara sosial yang

36

Tatang M. Amirin, Pokok-Pokok Teori Sistem, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), hal. 1 37

Abd. Rachman Assegaf, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 2011), hal. 108-109 38

Ibid. 109

Page 28: KEBERSIHAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM SUDUT …repository.uinjkt.ac.id/.../123456789/42857/2/ALHAMDULILLAAH-FITK.pdf · iii LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI . Skripsi berjudul “Kebersihan

16

sejajar dan berinteraksi dengan prantara-prantara sosial lainnya,

seperti prantara ekonomi, politik dan hukum.39

Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 dijelaskan bahwa pendidikan

Islam di Indonesia merupakan bagian integral dan tidak bisa dipisahkan dari

sistem pendidikan nasional. Hal itu menjelaskan bahwa di dalam setiap

aktivitas pembangunan yang dilakukan oleh lembaga pendidikan nasional,

pendidikan Islam merupakan bagian dari sitemnya.40

Pendidikan Islam memiliki peran yang sangat penting serta memiliki

tanggung jawab dalam mendidik masyarakat Indonesia menjadi yang lebih

baik, salah satu sarana dalam melaksanakannya adalah melalui lembaga

formal yaitu sekolah. “Sekolah adalah lembaga untuk belajar dan mengajar

serta tempat untuk menerima dan memberikan pelajaran.”41

Sekolah sebagai

lembaga pendidikan memiliki semangat untuk bergotong royong demi

terciptanya masa depan yang lebih baik.

Secara filosofis tanggung jawab pendidikan melekat pada keluarga,

masyarakat, dan pemerintah. Dalam konteks rumah tangga negara

pendidikan merupakan hak setiap warga negara, maka di dalamnya

mengandung makna bahwa negara berkewajiban memberikan

layanan pendidikan kepada warganya. Karena itu pengelolaan

sistem pembangunan pendidikan harus didesain dan dilaksanakan

secara bermutu, efektif dan efisien. Pelayanan pendidikan harus

berorientasi pada upaya peningkatan akses pelayanan yang seluas-

luasnya bagi warga masyarakat.42

Dari kegiatan belajar dan mengajar yang dilakukan baik oleh lembaga

formal maupun non-formal diharapkan potensi peserta didik mampu

dikembangkan secara maksimal sehingga mereka kelak dapat memiliki

maanfaat dan pengaruh yang besar dan seluas-luasnya. “Pembelajaran

ditujukan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki

kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman,

39

M. Hasbullah, op. cit., hal. 123-124 40

M. Hasbullah, loc. cit. 41

Departemen Pendidikan Nasional, op. cit., hal. 1244 42

M. Hasbullah, op. cit., hal. 29

Page 29: KEBERSIHAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM SUDUT …repository.uinjkt.ac.id/.../123456789/42857/2/ALHAMDULILLAAH-FITK.pdf · iii LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI . Skripsi berjudul “Kebersihan

17

produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada

kehidupan masyarakat, berbangsa, bernegara, dan berperadaban dunia.”43

C. Pendidikan Islam

1. Pengertian Pendidikan Islam

Dijelaskan di dalam sistem pendidikan nasional, makna pendidikan

yaitu: “Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.”44

Islam adalah ajaran agama yang diturunkan oleh Allah swt.,

kepada hamba-Nya melalui para nabi dan rasul. Islam memuat

ajaran komprehensif yang tidak sebatas pada aspek spiritual

saja, tetapi juga mencakup seluruh aspek kehidupan. Dengan

misi utamanya sebagai rahmatan lil „âlamîn. Islam hadir dengan

menyuguhkan tata nilai yang bersifat plural dan inklusif yang

merambah ke semua ranah kehidupan. Para ahli dari semua

bidang ilmu berusaha menerjemahkan dan mengaplikasikan

Islam menurut disiplinnya masing-masing, tentu saja tidak

terkecuali bagi praktisi pendidikan.45

Pendidikan di dalam ajaran Islam telah dilakukan pada masa

Rasulullah Saw. dengan para sahabatnya, kemudian berlanjut kepada

masa umat Islam setelahnya sampai sekarang demi tercapainya tujuan

pendidikan Islam dengan baik.

Pendidikan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari ajaran

Islam secara komprehensif yang merupakan bagian terpadu dari

aspek-aspek ajaran Islam. Nabi Muhammad saw., dalam

mengemban tugas dan misi risalahnya senantiasa menempatkan

43

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 103 Tahun

2014 tantang Pedoman Pelaksanaan Pembelajaran, hal. 3 44

Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional, Pasal 1 ayat (1) 45

Sukring, Pendidik dan Peserta Didik dalam Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Graha

Ilmu, 2013), hal. 1

Page 30: KEBERSIHAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM SUDUT …repository.uinjkt.ac.id/.../123456789/42857/2/ALHAMDULILLAAH-FITK.pdf · iii LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI . Skripsi berjudul “Kebersihan

18

pendidikan dalam suatu kerangka awal perjuangan dalam

pembelajaran (ta‟lim) bersama para sahabat.46

“Menurut Zakiyah Dradjat, pendidikan Islam didefinisikan dengan

usaha untuk membina dan mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat

memahami ajaran Islam secara menyeluruh. Setelah itu, menghayati

tujuan yang pada akhirnya dapat mengamalkan dan menjadikan Islam

sebagai pandangan hidup.”47

Ahmad Tafsir berpendapat “secara

sederhana pendidikan Islam adalah pendidikan yang “berwarna” Islam.

Maka pendidikan yang Islami adalah pendidikan yang berdasar Islam.

Dengan demikian, nilai-nilai ajaran Islam itu sangat mewarnai dan

mendasari seluruh proses pendidikan.”48

Maka dapat dipahami bahwa

segala macam bentuk pendidikan yang Islami dalam lingkup formal atau

informal, dengan kurikulum maupun tidak, dan lain sebagainya itulah

yang dimaksud sebagai pendidikan Islam.

Pendidikan agama Islam adalah upaya sadar dan terencana

dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, mahami,

menghayati, hingga mengimani, ajaran agama Islam, dibarengi

dengan tuntunan untuk menghormati penganut agama lain

dalam hubungannya dengan kerukunan antar umat beragama

hingga terwujud kesatuan dan persatuan bangsa.49

2. Ruang Lingkup dan Tujuan Pendidikan Islam

Mata pelajaran dalam pendidikan yang Islami secara keseluruhan

membahas perihal “Al-Qur‟an dan al-hadis, keimanan, akhlak,

fikih/ibadah dan sejarah sekaligus menggambarkan bahwa ruang lingkup

pendidikan agama Islam mencangkup perwujudan keserasian,

46

Ibid. 47

Sri Minarti, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Amzah, 2013), hal. 26-27 48

Heri Gunawan, Pendidikan Islam: Kajian Teoretis dan Pemikiran Tokoh, (Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya, 2014), hal. 1 49

Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kopetensi,

(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006), hal. 130

Page 31: KEBERSIHAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM SUDUT …repository.uinjkt.ac.id/.../123456789/42857/2/ALHAMDULILLAAH-FITK.pdf · iii LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI . Skripsi berjudul “Kebersihan

19

keselarasan dan keseimbangan hubungan manusia dengan Allah SWT,

diri sendiri, sesama manusia, makhluk lainnya maupun lingkungannya.”50

Pendidikan agama Islam di sekolah/madrasah bertujuan untuk

menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melalui pemberian

dan pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengamalan serta

pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga

menjadi manusia muslim yang terus berkembang dalam hal

keimanan, katakwaannya, berbangsa dan bernegara, serta untuk

dapat melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.51

Dari pendidikan tersebut diharapkan agar peserta didik dapat menjadi

manusia yang berhasil di dunia dan di akhirat. “Penanaman nilai-nilai ini

juga dalam rangka menuai keberhasilan hidup (hasanah) di dunia bagi

anak didik yang kemudian akan mampu membuahkan kebaikan

(hasanah) di akhirat kelak.”52

3. Fungsi Pendidikan Islam

Terkait dengan fungsi pendidikan Islam, penulis mengutip pendapat

Abdul Majid dan Dian Andayani, yaitu:

a. Pengembangan, yaitu meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta

didik kepada Allah swt. yang telah ditanamkan dalam lingkungan

keluarga. Pada dasarnya dan pertama-tama kewajiban menanamkan

keimanan dan ketakwaan dilakukan oleh setiap orang tua dalam

keluarga. Sekolah berfungsi untuk menumbuhkembangkan lebih

lanjut dalam diri anak melalui bimbingan, pengajaran dan pelatihan

agar keimanan dan ketakwaan tersebut dapat berkembang secara

optimal sesuai dengan tingkat perkembangannya.

b. Penanaman nilai, sebagai pedoman hidup untuk mencari kebahagiaan

hidup di dunia dan di akhirat.

c. Penyesuaian mental, yaitu untuk menyesuaikan diri dengan

lingkungannya baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial dan

dapat mengubah lingkungannya sesuai dengan ajaran Islam.

50

Ibid., hal. 131 51

Ibid., hal. 135 52

Ibid., hal. 136

Page 32: KEBERSIHAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM SUDUT …repository.uinjkt.ac.id/.../123456789/42857/2/ALHAMDULILLAAH-FITK.pdf · iii LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI . Skripsi berjudul “Kebersihan

20

d. Perbaikan, yaitu untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan,

kekurangan-kekurangan dan kelemahan-kelemahan peserta didik

dalam keyakinan, pemahaman dan pengalaman ajaran dalam

kehidupan sehari-hari.

e. Pencegahan, yaitu untuk menangkal hal-hal negatif dari

lingkungannya atau dari budaya lain yang dapat membahayakan

dirinya dan menghambat perkembangannya menuju manusia

Indonesia seutuhnya.

f. Pengajaran, tentang ilmu pengetahuan keagamaan secara umum (alam

nyata dan nir-nyata), sistem dan fungsionalnya.

g. Penyaluran, yaitu untuk menyalurkan anak-anak yang memiliki bakat

khusus di bidang agama Islam agar bakat tersebut dapat berkembang

secara optimal sehingga dapat dimanfaatkan untuk dirinya sendiri dan

bagi orang lain.53

D. Hasil Penelitian yang Relevan

Terdapat penelitian yang relevan tentang kebersihan lingkungan hidup,

yaitu:

1. Berjudul “Etika Lingkungan dalam Perspektif Yusuf Al-Qaradawy” yang

disusun oleh Maizer Said Nahdi dan Aziz Ghufron pada tahun 2009

terdapat dalam Jurnal Al Jamiah (No. 1). ISSN 2338-557X, UIN Sunan

Kalijaga.54

“Konsep berbuat baik (al-ihsân) berlaku bagi semua

komponen lingkungan, baik makhluk hidup maupun makhluk tidak

hidup, serta yang berakal maupun yang tidak berakal. Atau, dengan kata

lain, prinsip tersebut berlaku mencakup manusia, hewan, tumbuhan, dan

benda mati.”55

Dalam jurnal tersebut berisi studi kasus tentang kebersihan

lingkungan hidup di Indonesia kemudian dijabarkan pendapat Yusuf al-

Qaradawy tentang ajaran Islam yang peduli terhadap lingkungan hidup.

53 Ibid., hal. 134-135

54 Maizer Said Nahdi dan Aziz Ghufron, “Etika Lingkungan dalam Perspektif Yusuf Al-

Qaradawy”, Jurnal Al Jamiah, ISSN 2338-557X, 2009, diakses pada 18 Maret 2018 dari

http://digilib.uin-suka.ac.id/741/ 55

Ibid.. hal. 205

Page 33: KEBERSIHAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM SUDUT …repository.uinjkt.ac.id/.../123456789/42857/2/ALHAMDULILLAAH-FITK.pdf · iii LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI . Skripsi berjudul “Kebersihan

21

Diharapkan penelitian saya kali ini lebih berdasarkan informasi terbaru

dan agar lebih banyak mengemukakan pendapat para pakar di bidangnya.

2. Skripsi yang disusun oleh Nurin Hanifati Amalia dari UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang diberi judul “Upaya Pelestarian Lingkungan

Hidup Melalui Program Adiwiyata Sebagai Sumber Bagi Peserta Didik

(Studi Kasus SMP Negeri 2 Depok)”56

tahun 2015. Dalam karya ilmiah

tersebut dijelaskan:

Program Adiwiyata adalah salah satu program Kementerian

Lingkungan Hidup dalam rangka mendorong tercapainya

pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya

pelestarian lingkungan hidup. Dalam pelaksanaannya

Kementerian Lingkungan Hidup bekerjasama dengan para

stakeholder, menggulirkan program Adiwiyata ini dengan

harapan dapat mengajak warga sekolah melaksanakan proses

belajar mengajar materi lingkungan hidup di sekolah dan

sekitarnya.57

Hasil dari penelitian tersebut adalah program Adiwiyata yang

dilaksanakan di SMP Negeri 2 Depok adalah sangat efektif.

56

Nurin Hanifati Amalia, Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup Melalui Program

Adiwiyata Sebagai Sumber Bagi Peserta Didik (Studi Kasus SMP Negeri 2 Depok), 2015,

diakses pada 18 Maret 2018 dari

http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/29231 57

Ibid., hal. 28

Page 34: KEBERSIHAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM SUDUT …repository.uinjkt.ac.id/.../123456789/42857/2/ALHAMDULILLAAH-FITK.pdf · iii LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI . Skripsi berjudul “Kebersihan

22

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penjelasan perihal tempat dan waktu penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Tempat Penelitian

a. Perpustakaan-perpustakaan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

Perpustakaan Nasional RI, Perpustakaan Universitas Indonesia dan

Perpustakaan PBNU.

b. Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang, Pusat Pemerintahan Kota

Tangerang, Pusat Pemerintahan Kota Tangerang Selatan dan TPST

Bantargebang.

c. Lokasi narasumber terkait.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian telah dimulai pada bulan Februari 2017 sampai

selesai pada bulan November 2018.

B. Latar Penelitian

Studi pustaka yang dilakukan dari sumber-sumber terpercaya, seperti:

Perpustakaan-perpustakaan UIN Jakarta, Perpustakaan Nasional RI,

Perpustakaan Universitas Inonesia, Perpustakaan PBNU dan dari beberapa

sumber penting lainnya. Kemudian dengan studi lapangan di lembaga-

lembaga dan oleh narasumber terkait untuk melakukan obeservasi dan

wawancara sesuai kebutuhan penelitian.

C. Metode Penelitian

Menurut kamus besar bahasa Indonesia metode berarti “cara teratur yang

digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan

yang dikehendaki; cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan

Page 35: KEBERSIHAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM SUDUT …repository.uinjkt.ac.id/.../123456789/42857/2/ALHAMDULILLAAH-FITK.pdf · iii LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI . Skripsi berjudul “Kebersihan

23

suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan.”58

Penelitian secara

umum dapat diartikan sebagai “Suatu proses pengumpulan dan analisis data

yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan-tujuan

tertentu. Pengumpulan dan analisis data menggunakan metode-metode

ilmiah, baik yang bersifat kuantitatif ataupun kualitatif, eksperimental, atau

noneksperimental, interaktif atau noninteraktif.”59

“Penelitian kuantitatif

dibangun berbasis paradigma rasionalisme, empirisme, positivisme dan post-

positivism. Penelitian kualitatif berkembang dari paradigma fenomenologi,

interpretive, interaksi simbolik, dan konstruktivisme.”60

Penelitian kualitatif mengkaji hal-hal dalam latar alami, untuk

mencoba memahami atau mengintepretasikan masalah atau

fenomena yang berkenaan dengan makna yang dimilikinya. Salah

satu ciri penelitian kualitatif menurut Gall et al. terletak pada fokus

penelitian, yaitu kajian secara intensif tentang keadaan tertentu,

yang berupa kasus, atau suatu penomena. Oleh sebab itu, penelitian

kualitatif kadang kala disebut sebagai penelitian studi kasus.61

Penelitian ini akan menggunakan penelitian kualitatif model deskriptif,

“Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk

menggambarkan atau menjelaskan secara sistematis, faktual dan akurat

mengenai fakta dan sifat populasi tertentu. Dengan kata lain, peneliti hendak

menggambarkan suatu gejala (fenomena), atau sifat tertentu. Penelitian

deskriptif hanya melukiskan atau menggambarkan apa adanya.”62

“Penelitian

deskriptif adalah jenis penelitian yang berhubungan dengan upaya menjawab

masalah-masalah yang ada sekarang dan memaparkannya berdasarkan data

yang ditemukan.”63

Penelitian deskriptif memiliki beberapa jenis metode,

yaitu: “Metode survei, studi kasus, penelitian korelasi, studi perbandingan

58

Departemen Pendidikan Nasional, op. cit., hal. 910 59

Nana Syaodih Sukmadinata, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 2006), hal. 5 60

Nusa Putra, Metode Riset Campur Sari, (Jakarta: Indeks, 2013), hal. 5 61

Punaji Setyosari, Metode Penelitian Pendidikan & Pengembangan, (Jakarta: Kencana,

2013), hal. 50 62

Wina Sanjaya, Penelitian Pendidikan: Jenis, Metode dan Prosedur, (Jakarta:

Kencana, 2013), hal. 59 63

Ibid., hal. 66

Page 36: KEBERSIHAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM SUDUT …repository.uinjkt.ac.id/.../123456789/42857/2/ALHAMDULILLAAH-FITK.pdf · iii LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI . Skripsi berjudul “Kebersihan

24

dan penelitian deskriptif berkesinambungan.”64

Kemudian penelitian ini

menggunakan jenis metode studi kasus, “secara lebih dalam, studi kasus

merupakan suatu model yang bersifat komprehensif, intens, terperinci dan

mendalam serta lebih diarahkan sebagai upaya untuk menelaah masalah-

masalah atau fenomena yang bersifat kontemporer.”65

“Studi kasus adalah

suatu inkuiri empiris yang menyelidiki fenomena di dalam konteks

kehidupan nyata, bila mana batas-batas antara fenomena dan konteks tak

tampak dengan tegas dan di mana multi sumber bukti dimanfaatkan.”66

D. Teknik Pengumpulan Data

“Bila dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data dapat

menggunakan sumber primer dan sumber skunder. Sumber primer adalah

sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, dan

sumber skunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data

kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen.”67

Pada penelitian ini pengumpulan datanya menggunakan kedua sumber data

tersebut.

“Selanjutnya bila dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data,

maka teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan interview

(wawancara), kuesioner (angket), observasi (pengamatan) dan gabungan

ketiganya.”68

“Penelitian kualitatif adalah penelitian di mana peneliti dalam

melakukan penelitiannya menggunakan teknik-teknik observasi, wawancara

atau interviu, amalisis isi, dan metode pengumpulan data lainnya untuk

menyajikan respons dan perilaku subjek.”69

Metode observasi, metode

wawancara dan studi dokumentasi tidak bisa dipisahkan antara ketiganya

64

Ibid., hal. 66-85 65

Haris Herdiansyah, Metode Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-ilmu Sosial, (Jakarta:

Salemba Humanika, 2012), hal. 76 66

Robert K. Yin, Studi Kasus, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002), hal. 18 67

Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,

2015), hal. 137 68

Ibid. 69

Punaji Setyosari, op. cit., hal. 50

Page 37: KEBERSIHAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM SUDUT …repository.uinjkt.ac.id/.../123456789/42857/2/ALHAMDULILLAAH-FITK.pdf · iii LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI . Skripsi berjudul “Kebersihan

25

karena metode tersebut saling melengkapi.70

Teknik pengumpulan data yang

dilakukan pada penelitian ini adalah wawancara (interview), observasi

(observation) dan studi dokumentasi.

1. Wawancara

Wawancara merupakan percakapan antara dua orang yang salah satunya

bertujuan untuk menggali dan mendapatkan informasi untuk satu tujuan

tertentu.”71

“Wawancara dilakukan guna mengubah data menjadi

informasi secara langsung yang diberikan oleh seseorang (subjek). Dalam

teknik wawancara tak terstruktur ini, peneliti melakukan wawancara

berbentuk dialog dengan informan, dengan tetap berpatokan kepada

sejumlah pertanyaan.”72

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini

menggunakan metode wawancara tak terstruktur dengan tetap berpatokan

kepada pedoman wawancara.

2. Studi Dokumentasi

“Studi dokumentasi merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan

penelitian kualitatif untuk mendapatkan gambaran dari sudut pandang

subjek melalui suatu media tertulis dan dokumentasi lainnya yang ditulis

atau dibuat langsung oleh subjek yang bersangkutan.”73

“Riset

kepustakaan atau sering juga disebut studi pustaka, ialah serangkaian

kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka,

membaca dan mencatat serta mengolah bahan penelitian.”74

Teknik

pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan mengumpulkan data-

data dengan menggunakan teknik riset kepustakaan (library research)

yaitu menyusun teori-teori serta penelitian-penelitian yang pernah

dilakukan dan tersaji dalam karya ilmiah yang berupa buku, undang-

undang, koran, dan lain sebagainya.

70

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Pedoman

Penulisan Skripsi, (Tangerang Selatan: FITK UIN Jakarta, 2014), hal. 67 71

Haris Herdiansyah, op. cit., hal. 118 72

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, loc. cit. 73

Haris Herdiansyah, op. cit., hal. 143 74

Mestika Zed, Metode Penelitian Kepustakaan, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia,

2008), hal. 3

Page 38: KEBERSIHAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM SUDUT …repository.uinjkt.ac.id/.../123456789/42857/2/ALHAMDULILLAAH-FITK.pdf · iii LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI . Skripsi berjudul “Kebersihan

26

3. Observasi

“Observasi berasal dari bahasa latin yang berarti memperhatikan dan

mengikuti. Memperhatikan dan mengikuti dalam arti mengamati dengan

teliti dan sistematis sasaran perilaku yang dituju.”75

“Metode observasi

adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala yang

tampak pada objek penelitian.”76

“Kalau wawancara dan angket selalu

berkomunikasi dengan orang, maka pada teknik observasi tidak terbatas

pada orang, tetapi juga objek-objek alam yang lain.”77

Metode observasi

akan dilakukan dalam melakukan studi pustaka dan studi lapangan.

“Idealnya, sebuah riset profesional menggunakan kombinasi riset pustaka

dan lapangan.”78

Kemudian teknik pengumpulan data secara langsung,

yaitu mengumpulkan data secara mandiri dengan menggali informasi

kepada pihak terkait yang berkompeten di bidangnya.

E. Pemeriksaan Keabsahan Data

Upaya yang dilakukan untuk pemeriksaan keabsahan data pada penelitian

ini adalah dengan beberapa cara yaitu:

1. Pengamatan dan Pendataan

Kegiatan tersebut adalah agar peneliti melakuakan observasi kemudian

juga melaksanakan prosedur dokumentasi dan pendataan, karena bila

hanya menggunakan ingatan seorang peneliti lalu dituangkan semua

ingatannya tersebut ketika membuat laporan maka hal itu menjadi dua

masalah yaitu: pertama, adalah mungkin sekali bagi peneliti tersebut

melupakan hal-hal tertentu yang sekiranya sangat perlu ditulis dalam

observasi yang telah dilakukan dan kedua, seandainya bila laporan

tersebut jadi maka kesahihannya dipertanyakan karena tidak diperkuat

dengan dokumentasi.

2. Ketekunan Pengamatan

75

Haris Herdiansyah, op. cit., hal. 131 76

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, op. cit., hal.

66 77

Sugiyono, op. cit., hal. 145 78

Mestika Zed, op. cit., hal. 2

Page 39: KEBERSIHAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM SUDUT …repository.uinjkt.ac.id/.../123456789/42857/2/ALHAMDULILLAAH-FITK.pdf · iii LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI . Skripsi berjudul “Kebersihan

27

“Teknik ini digunakan untuk menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam

situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang dicari

dan kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci”.79

Kemudian juga berarti “Melakukan pengamatan secara lebih cermat dan

berkesinambungan. Dengan cara tersebut maka kepastian data dan urutan

peristiwa akan dapat direkam secara pasti dan sistematis”.80

Prosedur ini

dilakukan untuk memperkuat dan memperkaya data secara empiris.

3. Triangulasi

Triangulasi dalam pemeriksaan keabsahan data berarti “Pengecekan data

dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu”.81

Pemerolehan data berdasarkan sumber yang kuat dan terpercaya dengan

prosedur dokumentasi hingga timbul interpretasi yang singkron dari

semua sumber data dan peneliti maka penelitian tersebut dapat dikatakan

sahih.

F. Teknik Analisis Data

Terdapat empat langkah analisis data dalam penelitian kualitatif,

“Pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan

kesimpulan”.82

Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini:

1. Pengumpulan Data

Merupakan data yang berhasil dikumpulkan, dari sumber primer dan

skunder dengan metode observasi, wawancara dan dokumentasi.

2. Reduksi Data

Setelah semua data berhasil diperoleh maka reduksi data harus dilakukan,

hal tersebut berkaitan dengan kegiatan penganalisaan, penyeleksian,

penataan, dan penyempurnaan sampai menjadi sebuah karya ilmiah yang

79

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, op. cit., hal.

73 80

Sugiyono, op. cit., hal. 272 81

Ibid., hal. 273 82

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, op. cit., hal.

69

Page 40: KEBERSIHAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM SUDUT …repository.uinjkt.ac.id/.../123456789/42857/2/ALHAMDULILLAAH-FITK.pdf · iii LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI . Skripsi berjudul “Kebersihan

28

tersusun dengan baik. Tetapi data keseluruhan yang telah didapat tidak

dibuang melainkan bisa menjadi data pendukung kesahihan.

3. Penyajian Data

Penyajian data penelitian ini adalah berupa skripsi dengan teks naratif

akan tetapi ada pula bagian yang menggunakan tabel untuk

mempermudah pembaca dalam memahami isi penulisan. “Teks naratif

tentu ada yang dialihkan menjadi bentuk gambar, bagan dan tabel.

Penggunaan gambar, bagan, dan tabel bisa memperkuat data deskriptif

dan mempermudah pembaca dalam memahami isi peneltian”.83

4. Penarikan Kesimpulan

Setelah semua data yang telah diseleksi secara cermat dan tersusun rapi

maka sampailah pada proses penarikan kesimpulan yang berisi jawaban

akhir tentang permasalahan dari penelitian ini.

83

Ibid., hal. 71

Page 41: KEBERSIHAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM SUDUT …repository.uinjkt.ac.id/.../123456789/42857/2/ALHAMDULILLAAH-FITK.pdf · iii LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI . Skripsi berjudul “Kebersihan

29

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Kebersihan dalam Sudut Pandang Pendidikan Islam

Sudah menjadi hal yang umum bahwa kajian di dalam buku-buku fikih

ibadah diawali dengan pembahasan tentang thahârah, tentulah semua ini

bukan suatu hal yang kebetulan melainkan karena thahârah merupakan hal

penting yang berhubungan dengan ibadah-ibadah lainnya. “Secara

etimologis, thahârah berarti bersih (nazhâfah), suci (nazâhah), dan terbebas

(khulȗs) dari kotoran, baik yang bersifat hissiy (kongkret atau dapat diindra)

maupun ma‟nawi (abstrak).”84

Maka thahârah dapat dipahami sebagai

kebersihan dan kesucian. Terdapat hadis yang menerangkan keutamaan

thahârah, yaitu:

زان. الطهور شطر ال يان و و تل المي [٢٢٢]رواه مسلم: المد لل“Dari Abu Malik Al-Asy‟ary r.a. berkata bahwa Rasulullah Saw.

bersabda: Bersuci adalah separuh iman dan „alhamdulillah‟ dapat

memenuhi mizan (timbangan amal).” (HR. Muslim, hadis nomor:

223)85

An-Nazhâfah berasal dari bahasa Arab وظافة yang berarti: sesuatu yang

bersih, tidak terdapat kotoran86

dan ”.kebersihan“ انىظافة 87

Secara lebih luas

وظافة berarti: “kerapian, keteraturan, keapikan, ketelitian dalam hal

kebersihan.”88

Dalam salah satu buku fatwa-fatwa kontemporer oleh Yusuf

Qaradhawi terdapat hadis yang menjelaskan tentang An-Nazhâfah

(kebersihan), yaitu:

84

Supiana dan Karman, Materi Pendidikan Agama Islam, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2009), hal. 3 85

Syaikh Muhammad bin Ibrahim bin Abdullah At-Tuwajiri, Ensiklopedi Islam Kaffah,

Terj. Najib Junaidi dan Izzudin Karimi, (Surabaya: Pustaka assir, 2009), hal. 597 86

Mahmud Yunus, Kamus Arab Indonesia, (Ciputat: PT. Mahmud Yunus Wa

Dzurriyyah, 2007), hal. 458 87

Ahmad Warson Munawwir, Al-Munawwir: Kamus Arab-Indonesia Terlengkap,

(Surabaya: Pustaka Progressif, 1997), hal. 1435 88

Ristek Muslim, terjemahan وظافة, diakses pada 02-03-2017, dari

http://ristekmuslim.com

Page 42: KEBERSIHAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM SUDUT …repository.uinjkt.ac.id/.../123456789/42857/2/ALHAMDULILLAAH-FITK.pdf · iii LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI . Skripsi berjudul “Kebersihan

30

يان مع صاحبو ف النة تدعوا النظافة يان، وال ]رواه الطرباين[ . ال ال“Kebersihan itu mengajak kepada iman, dan iman itu akan

mengajak orangnya ke dalam surga.” (HR. Thabrani)89

Terdapat sebuah Mahfuzhat tentang An-Nazhâfah (kebersihan), yaitu:

]ف الكتاب فتاوى معا صرة[ .الءيان من لنظافة ا “Kebersihan itu sebagian daripada iman.”

90

“Mahfuzhat adalah sebutan untuk serangkaian ungkapan bijak bahasa

Arab yang bersumber dari para tokoh terkemuka dari berbagai latar belakang,

seperti ahli hikmah, ulama, kaum bijak bestari, penyair, sufi, bahkan sahabat

Nabi.”91

Kebersihan merupakan hal penting yang sangat erat hubungannya dengan

kesehatan yang merupakan kebutuhan pokok bagi manusia untuk beribadah.

“Sebenarnya pandangan dan perhatian Islam terhadap kesehatan dan

pemeliharaan kesehatan serta keselamatan badan merupakan sikap dan

pandangan yang tidak ada bandingannya dalam agama-agama lain. Maka

kebersihan menurut Islam dipandang sebagai ibadah dan Qurbah (amal yang

mendekatkan diri kepada Allah), bahkan merupakan salah satu kewajiban.”92

Terdapat hadis yang menerangkan untuk memelihara kesehatan, yaitu:

[فان لسدك عليك حقا. ]رواه البخاري : “Karena tubuhmu mempunyai hak atas dirimu.” (HR. Bukhari,

hadis nomor: 1131)93

“Diantara hak badan atas pemiliknya yang harus dipenuhinya ialah

memberi makan bila lapar, mengistirahatkannya jika letih, membersihkannya

jika kotor, dan mengobatinya apabila sakit. Ini merupakan hak yang wajib

89

Yusuf Qardhawi, Fatwa-fatwa Kontemporer, Jilid 1, Terj. As‟ad Yasin, (Jakarta:

Gema Insani, 1995), hal. 850 90

Ibid. 91

Luqman Hakim Arifin, dkk., Kamus Peribahasa Arab Mahfuzhat, (Jakarta: Turos,

2015), hal. 7 92

Yusuf Qardhawi, Fatwa-fatwa Kontemporer, Jilid 1, op. cit., hal. 849 93

Abu Abdullah Muhammad bin Ismail al-Bukhari, Ensiklopedia Hadits; Shahih al-

Bukhari 1, Terj. Masyhar dan M. Suhadi, (Jakarta: Almahira, 2013), hal. 440

Page 43: KEBERSIHAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM SUDUT …repository.uinjkt.ac.id/.../123456789/42857/2/ALHAMDULILLAAH-FITK.pdf · iii LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI . Skripsi berjudul “Kebersihan

31

ditunaikan yang menurut pandangan Islam tidak boleh dilupakan atau

dikesampingkan.”94

B. Kerusakan Lingkungan Hidup dalam Sudut Pandang Pendidikan Islam

Ajaran Islam memerintahkan manusia untuk menjaga kebersihan, di

antaranya adalah untuk menjaga kebersihan lingkungan hidup. Karena

dampak dari rusaknya lingkungan hidup sangat berbahaya bagi ekosistem

khususnya bagi kehidupan umat manusia. Allah Swt. berfirman:

باكسبت ايدى الناس ليذي قهم ب عض الذي عملوا والبحر ف الب ر الفساد ظهر

لعلهم ي رجعون “Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan

perbuatan tangan manusia;95

Supaya Allah merasakan kepada

mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka

kembali (ke jalan yang benar).”96

(QS. Ar Rȗm[30]: 41)

Penjelasan tentang kata Al-fasâd yang tertulis dalam Tafsir Al-Mishbah

karya Muhammad Quraish Shihab yaitu, “beberapa ulama kontemporer

memahaminya dalam arti kerusakan lingkungan.”97

dan diantara penyebab

serta akibatnya adalah, “semakin banyak perusakan terhadap lingkungan,

semakin besar pula dampak buruknya terhadap manusia. Bila terjadi

gangguan keharmonisan dan keseimbangan itu, kerusakan terjadi dan ini,

kecil atau besar, pasti berdampak pada seluruh bagian alam, termasuk

manusia, baik yang merusak maupun yang merestui perusakan itu.”98

Secara

lebih luas, “Al-Fasâd adalah kemaksiatan dan kezaliman.”99

94

Yusuf Qardhawi, Fatwa-fatwa Kontemporer, Jilid 1, op. cit., hal. 856 95

Al-Qur‟an Cordoba, Al-Quran Tafsir Bil Hadis, (Bandung: Cordoba Internasional -

Indonesia, 2017), hal. 408 96

Mujamma‟ Khadim al Haramain asy Syarifain, Al Qur‟an dan Terjemahnya, Terj.

Hasbi Ashshiddiqi dkk., (Jakarta: Departemen Agama RI, 1971), hal. 647 97

M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah, Vol. 10, Cet. I, (Jakarta: Lentera Hati, 2009),

hal. 236 98

Ibid., hal. 238 99

Faishal Alu Mubarak, Riyadhus Shalihin & Penjelasannya, Terj. Arif Mahmudi,

(Jakarta: Ummul Qura, 2014), hal. 475

Page 44: KEBERSIHAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM SUDUT …repository.uinjkt.ac.id/.../123456789/42857/2/ALHAMDULILLAAH-FITK.pdf · iii LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI . Skripsi berjudul “Kebersihan

32

Sebagaimana yang dijelaskan oleh Fatwa Majelis Ulama Indonesia

(MUI), “kerusakan lingkungan hidup adalah perubahan langsung dan/tidak

langsung terhadap sifat fisik, kimia, dan/atau hayati lingkungan hidup yang

melampaui kriteria baku kerusakan lingkungan hidup.”100

Beberapa

kerusakan lingkungan hidup yang telah disebutkan sebelumnya diperkuat

dengan penjelasan dari buku Tafsir Al-Qur‟an Tematik oleh Kementrian

Agama RI.

Secara umum, terjadinya degradasi lingkungan hidup (LH) ada dua

penyebab yaitu penyebab yang bersifat langsung dan tidak

langsung. Faktor penyebab yang tidak langsung artinya manusia

tidak memiliki peran misalnya gunung meletus, gempa bumi,

tsunami, dan lain-lain. Sedangkan yang bersifat langsung terbatas

ulah manusia yang terpaksa mengeksploitasi lingkungan secara

berlebihan karena desakan kebutuhan, keserakahan, atau mungkin

kekurang sadaran akan pentingnya menjaga lingkungan misalnya

menebang hutan secara ilegal, membuang sampah sembarangan,

membendung aliran sungai sehingga menciut, dan lain-lain.101

Allah Swt. melarang manusia berbuat kerusakan dan Dia tidak menyukai

orang-orang yang berbuat kerusakan, sebagaimana yang diterangkan di

dalam Al-Qur‟an:

ارالخر واب تغ فيمآ ا ن يا واحسن كمآ احسن ة تك اهلل الد ول ت نس نصيبك من الد

ان اهلل ل يب المفسدين ض ولت بغ الفساد ف الر اميك اهلل

“Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah

dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan

bagianmu di dunia dan berbuat baiklah (kepada orang lain)

sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah

kamu berbuat kerusakan di bumi. Sungguh, Allah tidak menyukai

orang yang berbuat kerusakan.”102

(QS. Al-Qashash [28]: 77)

Ajaran Islam memerintahkan manusia untuk beribadah sebagai bekalnya

di negeri akhirat, diantara ibadah tersebut adalah untuk berbuat baik kepada

diri sendiri yaitu dengan menjaga diri dari perbuatan dosa dan untuk berbuat

100

Majelis Ulama Indonesia, Himpunan Fatwa MUI Sejak 1975, (Jakarta: Penerbit

Erlanga, 2011), hal. 587 101

Kementerian Agama RI, op. cit., hal. 244-245 102

Al-Qur‟an Cordoba, op. cit., hal. 394

Page 45: KEBERSIHAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM SUDUT …repository.uinjkt.ac.id/.../123456789/42857/2/ALHAMDULILLAAH-FITK.pdf · iii LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI . Skripsi berjudul “Kebersihan

33

baik kepada siapapun di bumi ini dengan tidak melakukan kerusakan dalam

bentuk apapun. Penjelasan ayat tersbut tertera di dalam Tafsir Al-Mishbah,

yaitu:

Berusahalah sekuat tenaga dan pikiranmu dalam batas yang

dibenarkan Allah untuk memperoleh harta dan hiasan duniawi dan

carilah secara bersungguh-sungguh pada, yakni melalui apa yang

telah dianugerahkan Allah kepadamu dari hasil usahamu itu

kebahagiaan negeri akhirat, dengan menginfakkan dan

menggunakannya sesuai petunjuk Allah dan dalam saat yang sama

janganlah melupakan, yakni mengabaikan bagianmu dari

kenikmatan dunia dan berbuat baiklah kepada semua pihak,

sebagaimana atau disebabkan karena Allah telah berbuat baik

kepadamu dengan aneka nikmat-Nya, dan janganlah engkau

berbuat kerusakan dalam bentuk apapun di bagian mana pun di

bumi ini. Sesungguhnya Allah tidak menyukai para pembuat

kerusakan.103

Adapun pengertian dari ketidak sukaan Allah Swt. tersebut ialah,

“sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat aniaya dan

melakukan perbuatan maksiat.” 104

Salah satu mazhmûmah (akhlak tercela) di

dalam ajaran Islam adalah Al-Ifsâd, “Al-Ifsâd yaitu berbuat kerusakan.

Seseorang punya sifat merusak biasanya untuk mencapai kepentingan

pribadinya dan tidak menghiraukan akibatnya. Misalnya saja merusak alam

dan lingkungan, baik dilakukan sendiri maupun secara berkelompok.”105

ان اهلل للا وات قوا ن ول ت عاون وا على الث والعدوا ى ... وت عا ون وا عل الرب والت قو

شديدالعقاب

“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan

dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan

pelanggaran.106

Dan bertakwalah kamu kepada Allah,

103

M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah, Vol. 10, Cet. VIII, (Jakarta: Lentera Hati,

2007), hal. 405 104

Abu Ja‟far Muhammad bin Jarir Ath-Thabari, Tafsir Ath-Thabari, Jilid ke-20, Terj.

Akhmad Affandi, (Jakarta: Pustaka Azzam, 2008), hal. 360 105

M. Solihin dan M. Rosyid Anwar, Akhlak Tasawuf, (Bandung: Penerit Nuansa,

2005), hal. 115 106

Abu Ja‟far Muhammad bin Jarir Ath-Thabari, Tafsir Ath-Thabari, Terj. Akhmad

Affandi, Jilid ke-8, (Jakarta: Pustaka Azzam, 2008), hal. 289

Page 46: KEBERSIHAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM SUDUT …repository.uinjkt.ac.id/.../123456789/42857/2/ALHAMDULILLAAH-FITK.pdf · iii LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI . Skripsi berjudul “Kebersihan

34

sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.”107

(QS. Al-Mâ‟idah [5]:

2)

“Wahai orang-orang mukmin, hendaknya saling menolong di antara

kalian, yakni melaksanakan perintah-Nya. Tidak tolong menolong dalam

berbuat dosa. Hendaknya tidak melampaui batas-batas yang telah Allah SWT

tentukan untuk kalian dalam agama kalian dan kewajiban bagi kalian

terhadap diri kalian sendiri dan orang lain.”108

Kemudian tertulis di dalam

Tafsir Al-Mishbah “Firman-Nya: Dan tolong-menolonglah kamu dalam

kebajikan dan ketakwaan jangan tolong menolong dalam dosa dan

pelanggaran, merupakan prinsip dasar dalam menjalin kerjasama dengan

siapa pun, selama tujuannya adalah kebajikan dan ketakwaan.” 109

Hasyim Asy‟ari berpendapat di dalam buku Mawa‟idz yang telah

diterjemahkan oleh Anwar Muhammad, yaitu:

Wahai umat Islam, bertakwalah kepada Allah, kembalilah kepada

kitab Allah, berbuatlah sesuai dengan Sunnah Rasulullah, dan

ikutilah ulama salaf shalihin, maka kalian akan beruntung seperti

mereka, dan beruntung seperti mereka. Bertakwalah kepada Allah

dan damaikanlah orang-orang yang bertikai diantara kalian, saling

tolong-menolonglah dalam urusan kebaikan dan ketakwaan, dan

jangan bertolong-menolong dalam urusan dosa dan permusuhan,

maka Allah akan menghujani kalian dengan rahmat dan kebaikan-

Nya. Dan jangan kalian kalian menjadi seperti orang-orang yang

katanya mendengar tapi sebenarnya tidak mendengar.110

Kita diberikan pemahaman oleh ajaran Islam bahwa setiap dampak buruk

yang terjadi karena kerusakan lingkungan hidup adalah sebab dari kezaliman

manusia itu sendiri sehingga manusia harus kembali ke jalan yang benar,

bukan justru terus bermaksiat dan menganggap bahwa semua yang terjadi di

dunia ini seutuhnya karena takdir yang telah ditentukan oleh Allah Swt. tanpa

ada peranan manusia di dalam kelangsungan hidup di dunia ini. “Takdir

107

M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah, Vol. 3, Cet. II, (Jakarta: Lentera Hati, 2009),

hal. 12 108

Abu Ja‟far Muhammad bin Jarir Ath-Thabari, Jilid ke-16, op. cit., hal. 289-290 109

M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah, Vol. 3, Cet. IX, (Jakarta: Lentera Hati, 2007),

hal. 14 110

Hasyim Asy‟ari, Mawa‟idz, Terj. Anwar Muhammad, (Pasuruan: Maktabah Al-

Mukarrom, 2018), hal. 6

Page 47: KEBERSIHAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM SUDUT …repository.uinjkt.ac.id/.../123456789/42857/2/ALHAMDULILLAAH-FITK.pdf · iii LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI . Skripsi berjudul “Kebersihan

35

dianggap keputusan Tuhan yang bersifat paten. Sehingga, kalau banjir datang

mereka akan berkata dengan enteng „sudah takdir Tuhan‟, tanah longsor yang

merenggut puluhan nyawa nyawa juga sama, „sudah takdir Tuhan‟. Tuhan

dalam ketetapanNya yaitu sunnatullah adalah musabbib al-asbab (pemberi

akibat dari sebab).”111

C. Kebersihan Lingkugan Hidup dalam Sudut Pandang Pendidikan Islam

1. Fungsi Pendidikan

Pendidikan merupakan faktor terpenting dalam upaya menjadikan

manusia yang bodoh menjadi pandai dan yang berperilaku buruk menjadi

berperilaku baik, “dikemuakakan oleh Muhammad Jawwad Ridha,

bahwa pemikiran Pendidikan Ibn Khaldun berpijak pada asumsi dasar,

yakni manusia pada dasarnya “tidak tahu” (jahil); ia menjadi tahu („alimi)

dengan belajar.”112

Karena pada dasarnya manusia tidak tahu, maka

dengan pendidikan manusia dapat mengetahui apa saja perbuatan yang

dilarang dan apa saja perbuatan yang diperintahkan oleh Allah Swt.

kemudian ilmu tersebut dapat membimbing manusia kepada jalan

kebenaran.

Pada hakikatnya pembentukan akhlak Islami sama dengan

tujuan pendidikan. Menurut Ahmad D. Marimba, tujuan utama

pendidikan Islam adalah membentuk manusia yang percaya dan

menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah Swt. selain itu,

Moh. Athiyah al-Abrasyi mengatakan bahwa pendidikan budi

pekerti dan akhlak adalah jiwa dan tujuan pendidikan Islam.

Dengan demikian, membentuk akhlak Islami berarti juga

mencetak hamba Allah yang berbudi pekerti luhur selaras

dengan ajaran dan nilai-nilai-Nya.113

“Menurut Ibn Sînâ, jika seseorang menghendaki dirinya berakhlak

utama, hendaklah dia terlebih dahulu mengetahui kekurangan dan cacat

yang ada dalam dirinya. Dia juga harus berhati-hati untuk tidak berbuat

111

Akhmad Jenggis P., 10 Isu Global di Dunia Islam, (Yogyakarya: NFP Publishing,

2012), hal. 272 112

Muhammad Kosim, Pemikiran Pendidikan Islam Ibn Khaldun, (Jakarta: Rineka

Cipta, 2012), hal. 57 113

M. Solihin dan M. Rosyid Anwar, op. cit., hal. 98

Page 48: KEBERSIHAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM SUDUT …repository.uinjkt.ac.id/.../123456789/42857/2/ALHAMDULILLAAH-FITK.pdf · iii LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI . Skripsi berjudul “Kebersihan

36

kesalahan sehingga kecacatannya tidak muncul dalam kenyataan.”114

Sebagaimana yang diterangkan oleh KH. Abdurrahman Wahid (Gusdur)

di dalam buku Canda Gus Dur terkait dengan penelitian kebersihan

lingkungan hidup ini, yaitu: “Islam adalah agama yang bersumber dari

Allah dan berorientasi lingkungan. Salah satu tugas penting para

agamawan dan dai adalah menyampaikan pentingnya upaya mengatasi

krisis lingkungan, mencari akar permasalahannya, serta mencari solusi

penyelamatan lingkungan hidup yang nyata.”115

Oleh karena pendidikan sangat penting dalam kehidupan, maka

mencari ilmu merupakan kewajiban bagi umat Islam. Rasulullah Saw.

bersabda:

]رواه ابن عبد الرب[ طلب العلم فريضة على كل مسلم.

“Mencari ilmu wajib terhadap setiap orang Islam.” (HR. Ibn

Abdil Barr dari Anas Hadis Sahih)116

Ajaran Islam sangat mengutamakan pada akhlak yang mulia,

sebagaimana yang telah dijelaskan di dalam kitab hadis:

ول ان من خيار كم ق ا ول مت فح شا وكان ي ل يكن النب صلى اهلل عليو وسلم فاحش ]متفق عليو[ احسنكم اخلقا.

“Dari Abdullah bin Amr r.a. berkata: “Nabi Saw. bukanlah

orang yang buruk akhlak dan bukanlah orang yang suka

berkata kotor. Dan beliau pernah bersabda: sesungguhnya di

antara orang-orang yang terbaik di antara kamu adalah orang-

orang yang paling baik akhlaknya di antara kamu.” (Muttafaq

„Alaih)117

114

Ibid., hal. 99 115

Maman Imanulhaq Faqieh, Fatwa dan Canda Gus Dur, 2010, (www.nu.or.id) 116

Abdul Majid Khon, Hadis Tarbawi: Hadis-hadis Pendidikan, (Jakarta: Kencana,

2014), hal. 141 117

Syaikh Muhammad bin Ibrahim bin Abdullah At-Tuwajiri, op. cit., hal. 380

Page 49: KEBERSIHAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM SUDUT …repository.uinjkt.ac.id/.../123456789/42857/2/ALHAMDULILLAAH-FITK.pdf · iii LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI . Skripsi berjudul “Kebersihan

37

2. Tugas manusia di Bumi

Allah Swt. menciptakan manusia adalah untuk beribadah kepada-Nya

dan menjadikan bumi sebagai tempat tinggal. Di bumi tersebut pula

manusia memiliki tugas sebagai khalifah. Allah Swt. berfirman:

ها خليفة ئكة اين جاعل ف الرض نلمل واذقال ربك ها من ي فسد في ق لوآ اتعل في

مآ ونن نسب ح بمدك ون قد س ء ويسفك الد قال ل اعلم مال ت عملون ان“(Ingatlah), ketika Tuhan Pemelihara kamu berfirman kepada

malaikat-malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan

satu khalifah di bumi.” Mereka berkata, “Apakah Engkau

hendak menjadikan di bumi itu siapa yang akan membuat

kerusakan padanya118

dan menumpahkan darah, padahal kami

senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan

Engkau?‟ Tuhan berfirman, „Sesungguhnya Aku mengetahui

apa yang tidak kamu ketahui.‟ ”119

(QS. Al-Baqarah [2]: 30)

“Ayat ini menunjukkan bahwa kekhalifahan terdiri dari wewenang

yang dianugerahkan kepada Allah swt., makhluk yang disertai tugas,

yakni Âdam as. dan anak cucunya, serta wilayah tempat bertugas, yakni

bumi yang terhampar ini.”120

Manusia diberikan amanah sebagai khalifah

oleh Allah Swt. di bumi sebagai ibadah, hal tersebut sangat erat

hubungannya dengan kehidupan sosial sesama manusia maupun dengan

makhluk lainnya. “Manusia dalam pandangan Ibn Khaldun sebagai

khalifah Allah fil al-ard tersebut pada hakikatnya merupakan amanah

yang diberikan kepada manusia. Untuk menjalankan amanah tersebut,

tentulah dibutuhkan manusia yang bertanggung jawab.”121

Sebagaimana

tujuan penciptaan manusia adalah untuk beribadah kepada Allah Swt., hal

tersebut dijelaskan di dalam Al-Qur‟an:

118 M. Quraish Shihab, Al Qur‟an dan Maknanya, (Tangerang: Lentera Hati, 2010), hal.

6 119

Syaikh Imam Al Qurtubi, Tafsir Al Qurtubi, Terj. Fathurrahman, dkk., (Jakarta:

Pustaka Azzam, 2010), hal. 584 120

M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah, Vol. 1, Cet. ke-X, (Jakarta: Lentera Hati,

2007), hal. 142 121

Muhammad Kosim, op. cit., hal. 126

Page 50: KEBERSIHAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM SUDUT …repository.uinjkt.ac.id/.../123456789/42857/2/ALHAMDULILLAAH-FITK.pdf · iii LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI . Skripsi berjudul “Kebersihan

38

نس ال لي عبدون وما خلقت الن وال

“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar

beribadah kepada-Ku.”122

(Q.S. Adz-Dzâriyât [51]: 56)

Secara lebih luas lagi bahwa Allah Swt. menciptakan makhluk

(semua ciptaan-Nya) agar beribadah kepada-Nya. Imam Syafi‟i

berpendapat, “Allah Swt. menciptakan makhluk untuk beribadah kepada-

Nya.”123

Ibadah yang harus dilakukan oleh manusia itu sangat beragam,

maka dari itu para ahli fikih memberikan beberapa penjelasan, seperti

yang ditulis di dalam buku Lingkungan Hidup dalam Pemahaman Islam,

yaitu:

Komunikasi yang bermakna kewajiban terefeksi dalam segala

bentuk ibadah yang telah ditentukan bentuk, sifat dan pola

pelaksanaannya (Ibadah mahdah menurut para fuqaha), seperti:

ibadah sholat, puasa, zakat, dan haji. Sedangkan komunikasi

yang bermakna kebijakan berkaitan dengan sikap dan tingkah

laku manusia dalam memperlakukan segala makhluk hidup dan

sekitarnya yang mewujudkannya adalah amal saleh sebagai

perwujudan ibadah yang terbatas dan tidak ditentukan cara dan

pelaksanaannya (istilah fuqaha “ibadah ghairu mahdah”).

Pelaksanaannya tergantung kepada manusia mengupayakannya,

seperti gerakan sosial, tindakan ekonomi, dan termasuk juga di

dalamnya segala perbuatan yang berhubungan dengan

lingkungan hidup. Yang penting perbuatan itu selalu didasarkan

atas kebaikan dan kemanfaatan baik bagi yang bersangkutan

maupun bagi orang lain.124

3. Hubungan Sosial Manusia

Sebagai makhluk sosial sudah sepatutnya manusia hidup

bermasyarakat dan bahkan sampai pada kelompok sosial yang besar

seperti negara. Menurut Al-Farabi di dalam Kitab Ârâ‟ Ahl al-Madînah

122

M. Quraish Shihab, op. cit., hal. 523 123

Ahmad bin Musthafa al-Farran, Tafsir Imam Syafi‟i, Terj. Imam Ghazali Masykur,

(Jakarta: Almahira, 2008), hal. 431 124

M. Bahri Ghazali, Lingkungan Hidup dalam Pemahaman Islam, (Jakarta: Pedoman

Ilmu Jaya, 1996), hal 5-6

Page 51: KEBERSIHAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM SUDUT …repository.uinjkt.ac.id/.../123456789/42857/2/ALHAMDULILLAAH-FITK.pdf · iii LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI . Skripsi berjudul “Kebersihan

39

al-Fâdilah yang diterjemahkan di dalam buku Masyarakat dan Negara

Menurut Al-Farabi tentang manusia, “adalah makhluk sosial yang tidak

mungkin hidup sendiri-sendiri. Manusia hidup bermasyarakat dan saling

membantu untuk kepentingan bersama dalam mencapai tujuan hidup,

yakni kebahagiaan. Sifat dasar inilah yang mendorong manusia hidup

bermasyarakat dan bernegara.”125

Karena dalam hidup bermasyarakat

tentunya manusia bisa saling membantu sehingga akan lebih sejahtera

kehidupannya. “Sebagai seorang sosiolog, pemikiran Ibn Khaldun

tentunya tidak terlepas dari masyarakat. Beliau menulis, sesungguhnya

organisasi kemasyarakatan umat manusia ialah suatu keharusan. Dengan

demikian, manusia sangat perlu bergotong royong dengan

sesamanya.”126

Menurut Muhammad Quraish Shihab terdapat empat jenis

ukhuwah (persaudaraan) yaitu:

a. Ukhuawwah fi al-„ubudiyyah, yaitu bahwa seluruh makhluk adalah

bersaudara dalam arti memiliki persamaan. Persamaan ini, antara lain,

dalam ciptaan dan ketundukan kepada Allah.

b. Ukhuawwah fi al-insaniyah, dalam arti semua umat manusia adalah

bersaudara, karena mereka semua bersumber dari ayah dan ibu yang

satu.

c. Ukhuawwah fi al-wathaniyah wa al-nasab. Persaudaraan dalam

keturunan dan kebangsaan.

d. Ukhuawwah fi din al-Islam. Persaudaraan antarsesama Muslim.

Persamaan dalam bidang akidah dan toleransi dalam bidang furu‟

apabila dipahami secara benar, pasti dapat mengantar kepada

pemantapan ukhuwah Islamiyah.127

Menurut pemikiran Nurcholish Madjid dalam buku Agama dan

Negara dijelaskan bahwa:

125

Moh. Asy‟ari Muthhar, Masyarakat dan Negara Menurut Al-Farabi, (Jakarta:

Fananine Center, 2016), hal 1 126

Muhammad Kosim, op. cit., hal. 113 127

M. Quraish Shihab, “Membumikan” Al-Quran: Fungsi dan Peran Wahyu dalam

Kehidupan Masyarakat, (Bandung: Mizan Pustaka, 2014), hal. 562-563

Page 52: KEBERSIHAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM SUDUT …repository.uinjkt.ac.id/.../123456789/42857/2/ALHAMDULILLAAH-FITK.pdf · iii LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI . Skripsi berjudul “Kebersihan

40

“Bagi Muslim, agama dan Negara itu tidak terpisahkan.

Penjelasan ini mencakup konsep-konsep (1) khalifah Allah di

bumi, (2) bekerja dengan ihsan, (3) penerimaan adanya realitas

objektif alam raya yang bekerja atas dasar hukum alam, atau

(Sunnat Allah) yang dalam peradaban manusia dapat

“menghasilkan falsafah (segi spekulatif) dan ilmu pengetahuan

(segi empiriknya).128

Selain itu terdapat nilai-nilai yang harus dijaga dalam menjalani

hubungan sosial, “menurut M. Abdullah Darraz, nilai-nilai akhlak ada

lima yang harus dijaga, yaitu: nilai-nilai akhlak perseorangan, dalam

keluarga, sosial, dalam negara dan Agama.”129

Muhammad Fethullah Gulen di dalam buku Islam Rahmatan lil

„Alamin yang diterjemahkan oleh Fauzi A. Bahreisy, berpendapat:

Fungsi seorang muslim harus memenuhi sepuluh perintah Ilahi

dan prinsip-prinsip bermasyarakat, seperti sifat cinta, toleran,

memberi maaf, santun, kasih sayang, dan sabar serta

mengharuskan adanya ilmu, kehendak, kebijaksanaan,

ketawadukan, dan penataan hati. Dengan kata lain, fungsi

seorang muslim menuntut dan mengharuskan derajat yang

tinggi.”130

Dari setiap hubungan yang dimiliki oleh manusia maka hal tersebut

menimbulkan tanggung jawab yang harus dilaksanakan dengan baik dan

hal tersebut merupakan wujud dari beribadah kepada Allah Swt., “takwa

dalam makna memenuhi kewajiban perintah Allah pada pokoknya

adalah: (1) kewajiban kepada Allah, (2) kewajiban kepada diri sendiri, (3)

kewajiban kepada masyarakat, terutama kewajiban kepada keluarga,

tetangga dan negara, dan (4) kewajiban kepada lingkungan hidup.”131

Dalam Islam ada tiga bentuk hubungan, hubungan kita kepada

Tuhan, hubungan kita kepada sesama manusia dan hubungan

kita dengan lingkungan dan makhluk lainnya. Hubungan kita

dengan makhluk lainnya ini termasuk adalah lingkungan, karena

128

Muhammad Hari Zamharir, Agama dan Negara, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,

2004), hal. 125 129

Hasan Langgalung, Asas-asas Pendidikan Islam, (Jakarta: Pustaka Al Husna Baru,

2003), hal. 360 130

Muhammad Fethullah Gulen, Islam Rahmatan lil „Alamin, Terj. Fauzi A. Bahreisy,

(Jakarta: PT. Gramedia, 2011), hal. 428 131

Mohammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,

2008), hal. 372

Page 53: KEBERSIHAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM SUDUT …repository.uinjkt.ac.id/.../123456789/42857/2/ALHAMDULILLAAH-FITK.pdf · iii LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI . Skripsi berjudul “Kebersihan

41

pepohonan tumbuh-tumbuhan itu adalah makhluk Allah.

Hewan, binatang yang dilindungi yang langka itu juga makhluk

Allah. Jadi tiga hubungan itu yang harus dijaga dalam ajaran

Islam.132

4. Hubungan Manusia dengan Lingkungan Hidup

Penjelasan sebelumnya menunjukkan bahwa ajaran Islam sangat

memperhatikan hubungan-hubungan yang dimiliki oleh manusia dalam

hidup di bumi ini, dan apabila manusia tersebut taat kepada perintah

Allah Swt. maka kebahagiaan akan tersebar luas, “Islam adalah agama

rahmat bagi seluruh alam termasuk di dalamnya hewan, tumbuhan dan

manusia.”133

Semua muslim sepakat bahwa alam dimaksudkan untuk

dimanfaatkan mencapai tujuan moral. Alam tidak diciptakan

sia-sia atau main-main, namun sebagai teater dan sarana untuk

upaya moral. Bagi Muslim, alam merupakan ni‟mah (karunia)

Allah, yang dianugerahkan kepada manusia untuk dimanfaatkan

dan dinikmati, untuk diubah dengan tujuan mencapai nilai etika.

Alam bukan dimaksudkan untuk dimiliki atau dihancurkan

manusia, atau untuk digunakan semaunya sehingga merusakkan

diri manusia atau kemanusiaan manusia atau alam itu sendiri

sebagai makhluk Tuhan.karena alam adalah karya Tuhan, ayat

(tanda) Tuhan, dan instrumen tujuan Tuhan yang merupakan

kebaikan mutlak, maka alam dalam pandangan muslim

mempunyai martabat yang tinggi. Orang muslim

memperlakukan alam dengan hormat dan rasa syukur yang

dalam kepada Penciptanya. Setiap perubahan terhadap alam

dinyatakan sah bila mempunyai tujuan yang jelas dan

bermanfaat bagi semua orang.134

Sebagai bukti taatnya manusia kepada Allah Swt. maka manusia yang

beribadah harus memiliki dampak yang baik dalam menjalankan peran

sebagai khalifah di bumi ini,

Ibadah itu harus punya dampak pada habluminannas (hubungan

sosial) dan punya dampak pada hubungan terhadap lingkungan

kalau dia tidak punya implikasi apa-apa dari ibadah atau

132

Hasil wawancara dengan pihak MUI, pada tanggal 02-04-2018, terlampir di hal. 83 133

Sukring, op. cit., (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013), hal. 12 134

Ismai‟il R. Al-Faruqi dan Lois Lamya Al-Faruqi, The Cultural Atlas of Islam (Atlas

Budaya Islam), Terj. Ilyas Hasan, (Bandung: Mizan, 2003), hal. 355-356

Page 54: KEBERSIHAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM SUDUT …repository.uinjkt.ac.id/.../123456789/42857/2/ALHAMDULILLAAH-FITK.pdf · iii LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI . Skripsi berjudul “Kebersihan

42

hubungannya kepada Allah maka tidak bermakna ibadahnya.

Akhlak itu juga pada manusia, pada lingkungan, menjaga

lingkungan itu menunjukan akhlak yang tinggi menunjukan

kesempurnaan iman.135

Sebagaimana yang dipertegas dengan pendapat Abdul Majid Khon

“iman itu bisa mendorong seseorang beramal saleh, diantaranya adalah

menjaga kebersihan. Kalau imannya kuat dia bersih tetapi kalau imannya

lemah dia kurang bersih bahkan tidak memperhatikan kebersihan. Ada

bersih lahir (dari kotoran) dan batin (hati).”136

Dalam konsep Islam, iman merupakan potensi rohani yang

harus diaktualisasikan dalam bentuk amal saleh, sehingga

menghasilkan prestasi rohani (iman) yang disebut takwa. Amal

saleh itu menyangkut keserasian dan keselarasan hubungan

manusia dengan Allah dan hubungan manusia dengan dirinya

yang membentuk kesalehan pribadi; hubungan manusia dengan

sesamanya yang membentuk kesalehan sosial (solidaritas

sosial), dan hubungan manusia dengan alam yang membentuk

kesalehan terhadap alam sekitar. Kualitas amal saleh ini akan

membentuk derajat ketakwaan (prestasi rohani/iman) seseorang

di hadapan Allah swt.137

Sebagai makhluk (sesutau yang diciptakan oleh Tuhan), manusia

diperintahkan untuk taat kepada-Nya, dan menjalankan tugas sebagai

khalifah di bumi dengan baik juga merupakan ibadah yang harus

dilakukan, “manusia sebenarnya hanya diberi tugas oleh Pencipta alam

dan Pencipta dirinya, diserahi tugas untuk memakmurkan alam dan

melakukan perbuatan-perbuatan di dalamnya sesuai dengan perintah yang

mewakilkannya dan petunjuk dari yang menjadikannya khalifah.”138

Tertera di dalam Fatwa MUI No. 22 Tahun 2011 tentang

Pertgambangan Ramah Lingkungan, yaitu:

135

Hasil wawancara dengan pihak MUI, pada tanggal 02-04-2018, terlampir di hal. 83 136

Hasil wawancara dengan Ketua Jurusan PAI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada

tanggal 03-09-2018, terlampir di hal. 87 137

Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004),

hal. 75 138

Yusuf Qardhawi, Fatwa-fatwa Kontemporer, Jilid 2, Terj. As‟ad Yasin, (Jakarta:

Gema Insani, 1995), hal. 256

Page 55: KEBERSIHAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM SUDUT …repository.uinjkt.ac.id/.../123456789/42857/2/ALHAMDULILLAAH-FITK.pdf · iii LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI . Skripsi berjudul “Kebersihan

43

a. Bahwa manusia sebagai khalifah di bumi (khalifah fi al-ardh)

memiliki amanah dan tanggung jawab untuk memakmurkan bumi

seisinya;”

b. Bahwa bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya,

termasuk barang tambang, merupakan karunia Allah SWT yang dapat

dieksplorasi dan dieksploitasi untuk kepentingan kesejahteraan dan

kemaslahatan masyarakat (mashlahah „ammah) secara berkelanjutan.

c. Bahwa dalam proses eksplorasi dan eksploitasi sebagaimana

dimaksud huruf b wajib menjaga kelestarian dan keseimbangan

lingkungan hidup agar tidak menimbulkan kerusakan (mafsadah);139

Terdapat norma-norma aturan Islam yang memiliki tujuan-tujuan

mulia, hal itu dijelaskan dalam buku Tafsir Al-Qur‟an Tematik bagian

pelestarian lingkungan hidup oleh Kementrian Agama RI, yaitu:

Sebagaimana dimaklumi bahwa segala tindakan manusia di

dunia ini adalah untuk beribadah, baik ibadah mahdah

(langsung), maupun ghair mahdah (tidak langsung). Dengan

aturan ini manusia diharapkan menjadi makhuk yang baik di

dunia dan akhirat. Norma-norma aturan Islam tidak akan

terlepas dari tujuan-tujuan mulia, yaitu: hifzhud-dîn

(memelihara agama), hifzhun-nafs (memelihara jiwa), hifzhul-

mâl (memelihara harta), hifzhun-nasl (memelihara keturunan),

dan hifzhul-„aql (memelihara akal) hifzhul-bi‟ah (memelihara

lingkungan).140

Yusuf Al-Qaradhawi menjelaskan di dalam buku Islam Agama

Ramah Lingkungan terkait dengan hal tersebut, yaitu:

Segala usaha pemeliharaan lingkungan sama halnya dengan

usaha menjaga agama. Karena memang, perbuatan dosa dapat

mencemari lingkungan akan menodai subtansi dari

keberagaman yang benar, dan secara tidak langsung

meniadakan tujuan eksistensi manusia di permukaan bumi ini.

Sekaligus juga menyimpang dari perintah Allah dalam konteks

hubungan baiknya dengan sesama. Menjaga lingkungan dan

melestarikannya juga sama dengan menjaga jiwa. Soal ini tidak

diragukan lagi, bahwa rusaknya lingkungan, pencemaran dan

pengurasan sumber dayanya, serta pelecehan terhadap prinsip-

139

Majelis Ulama Indonesia, op. cit., hal. 573 140

Kementrian Agama RI, op.cit., hal. 16

Page 56: KEBERSIHAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM SUDUT …repository.uinjkt.ac.id/.../123456789/42857/2/ALHAMDULILLAAH-FITK.pdf · iii LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI . Skripsi berjudul “Kebersihan

44

prinsip keseimbangannya, akan membahayakan kehidupan

manusia. Menjaga lingkungan juga termasuk dalam kerangka

menjaga keturunan. Keturunan yang dimaksud di sini adalah

keturunan umat manusia di atas bumi ini. Maka menjaga

keturunan mempunyai arti, menjaga keberlangsungan generasi

masa depan. Menjaga lingkungan sama dengan menjaga akal.

Menjaga lingkungan dalam arti yang luas, mengandung arti

menjaga manusia, dengan seluruh unsur penciptaannya:

jasmani, akal dan jiwa. Maka upaya menjaga keberlangsungan

hidup manusia tidak akan berjalan, kecuali kalau akalnya dijaga,

yang oleh karenanya mereka menjadi berbeda dengan hewan.

Menjaga lingkungan sama dengan menjaga harta. Sebagaimana

yang diketahui secara luas, bahwa Allah Subhanahu wa Ta‟ala

telah menjadikan harta sebagai bekal untuk kehidupan manusia

di atas bumi ini. Harta itu bukan hanya uang, emas, dan permata

saja, melainkan seluruh benda yang menjadi milik manusia, dan

segala macam bentuk usaha untuk memperolehnya juga

termasuk harta. Maka bumi adalah harta, pohon adalah harta,

tanaman itu harta, binatang ternak itu harta, air itu harta,

gembalaan itu harta, tempat-tempat tinggal juga harta, pakaian

itu harta, perangkat-perangkat rumah juga harta, tambang juga

harta, dan minyak juga harta. 141

Dalam ajaran Islam norma-norma tersebut harus dipelihara dengan

baik termasuk dalam pemeliharaan lingkungan hidup. Terkait hal tersebut

penulis mengutip pendapat dari Muhammad Quraish Shihab di dalam

buku Wawasan Al-Quran, yaitu:

Yang dimaksud dengan lingkungan di sini adalah segala sesuatu

yang berada di sekitar manusia, baik binatang, tumbuh-

tumbuhan maupun benda-benda tak bernyawa. Pada dasarnya,

akhlak yang diajarkan Al-Quran terhadap lingkungan bersumber

dari fungsi manusia sebagai khalifah. Kekhalifahan menurut

adanya interaksi antara manusia dengan sesamanya dan manusia

terhadap alam. kekhalifahan mengandung arti pengayoman,

pemeliharaan, serta pembimbingan, agar setiap makhluk

mencapai tujuan penciptaannya.”142

Ajaran Islam adalah ajaran yang penuh kasih sayang, terdapat hadis

tentang kasih sayang, yaitu:

141

Yusuf Al-Qaradhawi, Islam Agama Ramah Lingkungan, Cet. pertama, Terj. Abdullah

Shah, dkk., (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2002), hal. 64, 66, 68, 70-72 142

M. Quraish Shihab, Wawasan Al-Quran: Tafsir Tematik atas Pelbagai Persoalaan

Umat, (Bandung: PT. Mizan Pustaka, 2014), hal. 358

Page 57: KEBERSIHAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM SUDUT …repository.uinjkt.ac.id/.../123456789/42857/2/ALHAMDULILLAAH-FITK.pdf · iii LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI . Skripsi berjudul “Kebersihan

45

عن جرير بن عبد اهلل البجلي رضي اهلل عنو، عن النب صلى اهلل عليو وسلم قال: [ي رحم. ]رواه البخاري :)من لي رحم ل

“Diriwayatkan dari Jarir bin Abdullah Al-Bajaliy r.a. bahwa

Nabi Saw. pernah bersabda: “Siapa yang tidak menyayangi, ia

tidak akan disayangi.” (HR. Bukhari, hadis nomor: 6013)143

Hendaknya manusia mengayomi dan memelihara lingkungan hidup

dengan rasa kasih sayang, “hubungan manusia dengan lingkungan

hidupnya dapat dikembangkan, antara lain dengan memelihara dan

menyayangi binatang dan tumbuh-tumbuhan, tanah, air, dan udara serta

semua alam semesta yang sengaja diciptakan Allah untuk kepentingan

manusia dan makhluk lainnya.”144

Cinta terhadap lingkungan sebuah prinsip sederhana dan sangat

indah yang diberikan Islam, dalam kerangka hubungan manusia

dengan lingkungan serta dengan seluruh jagat, adalah upayanya

untuk menumbuhkan rasa cinta pada sekelilingnya yang terdiri

dari makhluk hidup dan makhluk mati. Yang hidup; dari mulai

hewan-hewan melata sampai burung-burung, harus dilihat

sebagaimana layaknya makhluk seperti kita juga. Begitu juga

seluruh bagian alam yang mati, harus pula dilihat bahwa mereka

sebenarnya dalam keadaan bersujud kepada Allah.145

“Bagi orang yang bertakwa (yang merupakan orang yang mampu

menyikapi lingkungan dengan sebaik-baiknya) akan mampu menjaga

kelestarian alam, sebagai bentuk sikap khalifah di muka bumi. Ia juga

dapat mengelola lingkungan sehingga menghasilkan manfaat bagi

manusia dan sekaligus memeliharanya agar tidak habis atau musnah.”146

Adapun contoh dari orang yang bertakwa tersebut adalah: “Pertama,

sadar dan memelihara kelestarian lingkungan hidup. Kedua, menjaga dan

memanfaatkan alam terutama hewani dan nabati, fauna dan flora (hewan

143

Imam Az-Zabidi, Ringkasan Shahih Al-Bukhari, Terj. Achmad Zaidun, (Jakarta:

Pustaka Amani, 2002), hal. 982 144

Mohammad Daud Ali, op. cit., hal. 371 145

Yusuf Al-Qaradhawi, Islam Agama Ramah Lingkungan, op. cit., hal. 34-35 146

Khozin, Khazanah Pendidikan Agama Islam, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya,

2013), hal. 116

Page 58: KEBERSIHAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM SUDUT …repository.uinjkt.ac.id/.../123456789/42857/2/ALHAMDULILLAAH-FITK.pdf · iii LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI . Skripsi berjudul “Kebersihan

46

dan tumbuh-tumbuhan) yang sengaja diciptalan Tuhan untuk kepentingan

manusia dan makhluk lainnya. Ketiga, sayang pada semua makhluk.”147

Imam Al-Ghazali dalam pendapatnya yang telah diterjemahkan

berpandangan tentang maslahat yang juga diperuntukan bagi tumbuhan

dan binatang di bumi ini.

Perhatikanlah seluruh tumbuhan di atas bumi beserta keindahan,

kebahagiaan, dan keceriaan pemandangannya yang tak

tertandingi oleh pemandangan apapun. Kemudian,

renungkanlah bagaimana manfaat, makanan, ketenangan, dan

kebutuhan tak terhingga yang diciptakan Allah pada tumbuh-

tumbuhan tersebut.148

Bumi ini diciptakan guna melestarikan

keturunan segala jenis binatang, tanaman, maupun tumbuh-

tumbuhan. Allah menciptakan kedamaian dan ketenangan di

atas bumi ini. 149

Kesejahteraan bukan hanya untuk umat manusia saja tetapi untuk

para tumbuhan dan para hewan, Ajaran Islam menganjurkan orang-orang

Muslim untuk menanam pohon, berbuat baik kepada manusia dan hewan

karena Allah Swt. akan memberikan ganjaran yang baik kepada Muslim

tersebut, seperti tertulis di dalam kitab hadis:

عن انس رضي اهلل عنو قال: قال رسول اهلل صلى اهلل عليو وسلم )مامن مسلم ال كان لو ،او بيمة ،او انسان ،ف يأ كل منو طي ر رع زرعا،ي غرس غرسا اوي ز

[صدقة(. ]رواه البخاري :

“Diriwayatkan dari Anas r.a., dia berkata: Rasulullah Saw.

pernah bersabda, “siapapun dari salah seorang muslim

menanam pohon atau menabur benih, kemudian (tumbuh dan

berbuah) lalu buahnya dimakan oleh manusia atau hewan,

maka itu bernilai sebagai sedekah yang diberikannya.” (HR.

Bukhari, hadis nomor: 2320)150

147

Ibid. 148

Imam al-Ghazali, Rahasia Penciptaan Alam Semesta dan Makhluk Hidup, Terj.

Kaserun AS. Rahman, (Jakarta: Turos Pustaka, 2016), hal. 172 149

Ibid., hal. 26 150

Imam Az-Zabidi, op. cit., hal. 494

Page 59: KEBERSIHAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM SUDUT …repository.uinjkt.ac.id/.../123456789/42857/2/ALHAMDULILLAAH-FITK.pdf · iii LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI . Skripsi berjudul “Kebersihan

47

“Tidak seorang muslim pun yang menanam tanaman atau

menyemikan tumbuh-tumbuhan, kecuali buah atau hasilnya dimakan

burung atau manusia. Yang demikian itu adalah shadaqah baginya.”151

Manusia mencari nafkah dengan memanfaatkan lingkungan hidup

adalah sesuatu yang baik dan ada kalanya juga manusia membunuh

binatang, bahkan di dalam ajaran Islam ada ibadah yang mengharuskan

membunuh binatang seperti ibadah kurban dan akikah, akan tetapi

manusia diperintakan untuk tetap berkasih sayang.

لة، و حسان على كل شيئ، فاذا ق ت لتم فاحسن وا القت اذا ذبتم ان اهلل كتب ال

بة وليحد احدكم شفرتو، ف ليح ذبيحتو. ]رواه مسلم[ فاحسنوا الذ “Sesungguhnya Allah mewajibkan berbuat baik dalam setiap

tindakan. Bilamana kalian bertempur maka lakukanlah dengan

cara yang baik dan bila kalian menyembelih maka jadikanlah

sembelihan tersebut baik pula dengan (cara) menajamkan alat

penyembelihannya. Berikanlah rasa nyaman pada hewan

sembelihan itu.” (HR. Muslim; hadis sahih)152

“Berbicara tentang penyembelihan, bagaimana perhatian Islam

meringankan penderitaan binatang, dengan memilih alat yang semudah

mungkin untuk menyembelih, mengasah piasu setajam munkin, dan

bahkan tidak memperlihatkannya kepada binatang tersebut. Selain itu,

kita dilarang menyembelih binatang di hadapan binatang lain.”153

Di dalam ajaran Islam terdapat beberapa hewan yang najis seperti

anjing, akan tetapi ajaran Islam juga memerintahkan manusia untuk

berbuat baik kepada anjing.

151

M. Quraish Shihab, “Membumikan” Al-Quran: Fungsi dan Peran Wahyu dalam

Kehidupan Masyarakat, op. cit., hal. 465 152

Mahmud al-Mishri, Ensiklopedia Akhlak Muhammad SAW., Terj. Abdul Amin,

Ahmad Fahrie, dkk., (Jakarta: Pena Pundi Askara, 2009), hal. 184 153

Yusuf Qardhawi, Halal Haram dalam Islam, Terj. Wahid Ahmadi, Jasiman, dll.,

(Surakarta: Era Intermedia, 2000), hal. 495

Page 60: KEBERSIHAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM SUDUT …repository.uinjkt.ac.id/.../123456789/42857/2/ALHAMDULILLAAH-FITK.pdf · iii LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI . Skripsi berjudul “Kebersihan

48

نارجل العطش،ف ن زل عليو شتد ايشي،ف ان رسول اهلل صلى اهلل عليو وسلم قال: )ب ي ها،ث خرج فاذا ىو بكلب ي لهث، يأكل الث رى من العطش،ف قال: رافشرب من بئ ذامثل الذي ب لغ ب،فملخفو ث امسكو بفيو، ث رقي فسقى الكلب، لقدب لغ ى

قال: )ف كل كبد فشكر اهلل،لو ف غفرلو(. قالوا: يارسول اهلل،وان لناف الب هائم اجرا؟ [رطبة اجر( ]رواه البخاري:

“Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah Saw.

pernah bersabda: “suatu ketika ada seorang laki-laki berjalan.

Ia merasa sangat haus, kemudian ia turun ke dalam suatu

sumur untuk meminum air di situ. Ketika ia keluar, tiba-tiba

ada seekor anjing yang menjulurkan lidahnya dan menjilat-jilat

tanah karena sangat haus. Kata laki-laki tadi „Anjing ini

merasa sangat haus seperti apa yang telah saya alami tadi‟.

Dia mengisi sepatunya dengan air, kemudian ia membawanya

ke atas dengan menggigitnya (karena kaki dan tanannya

digunakan untuk memanjat dari dalam sumur), lalu ia

meminumkannya kepada anjing tersebut, maka Allah membalas

kebaikannya itu dengan mengampuni dosanya”. Para sahabat

bertanya: “Ya Rasulullah! Apakah kami mendapatkan pahala

dalam melayani hewan?” Rasulullah Saw. menjawab: “Ya,

setiap pelayanan terhadap makhluk hidup ada pahalanya.”

(HR. Bukhari, hadis nomor: 2363)154

Penulis meyakini bahwa ajaran Islam merupakan rahmat bagi semesta

alam, hal tersebut dijelasan oleh Yusuf Al-Qaradhawi di dalam buku

Halal Haram dalam Islam yang diterjemahkan oleh Wahid Ahmadi, yaitu:

Bagaimana Islam memperbolehkan seorang muslim berbuat

jahat atau menyakiti nonmuslim, padahal ia mewasiatkan

umatnya untuk menyebarkan rahmat kepada semua makhluk

yang berjiwa, sekaligus melarang bersikap kasar kepada

binatang. Dalam urusan mencintai binatang Islam mendahului

kelompok-kelompok pencinta binatang sejak lima belas abad

yang lampau. Bagi Islam, berbuat baik kepada binatang

merupakan cabang iman, sebaliknya, sikap kasar dan

menyakitkan terhadapnya merupakan sebab seseorang masuk

neraka155

154

Imam Az-Zabidi, op. cit., hal. 504 155

Yusuf Qardhawi, Halal Haram dalam Islam, op. cit., hal. 493

Page 61: KEBERSIHAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM SUDUT …repository.uinjkt.ac.id/.../123456789/42857/2/ALHAMDULILLAAH-FITK.pdf · iii LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI . Skripsi berjudul “Kebersihan

49

Terdapat hadis Rasulullah Saw. yang melarang untuk mengadu

binatang, yaitu:

]رواه ابو داود[ ن هى النب صلى اهلل عليو وسلم عن التحريش ف الب هائم.“Nabi saw. melarang kita mengadu binatang.” (HR. Abu Daud

dan Tirmidzi) 156

Tentulah semua perilaku mulia tersebut hanya bisa dipahami karena

ada upaya dalam hal pendidikan, yaitu untuk berperilaku baik kepada

siapapun termasuk kepada binatang. Terkait hal tersebut terdapat hadis:

العلم يست غفر لو كل شيء حت طلب العلم فريضة على كل مسلم وان طالب

اليتان ف البحر. ]رواه ابن عبد الرب[“Mencari ilmu wajib terhadap setiap orang Islam.

Sesungguhnya pencari ilmu dimohonkan pengampunan

kepadanya oleh segala sesuatu hingga ikan dalam lautan.”

(HR. Ibn Abdil Barr dari Anas Hadis Sahih)157

Hadis terkait juga terdapat di dalam kitab Riyadhush Shalihin karya

Imam Nawawi, yaitu:

رداء رضي اهلل عنو، قال: سعت رسول اهلل صلى اهلل عليو وسلم وعن اب الدمن سلك طري قا ي بتغي فيو علما سهل اهلل لو طري قا ال النة، وان ي قول:

الملئكة لتضع اجنحت ها لطالب العلم رضا با يصنع، وان العال ليست غفر لو من رض حت اليتان ف الماء،.... )رواه ابو داود والذممذي(ف السموات ومن ف ال

“Dari Abu Darda RA, Dia berkata, “Saya mendengar

Rasulullah SAW bersabda, „Barang siapa menempuh jalan

untuk menuntut ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya

jalan menuju surga. Sesungguhnya malaikat itu

membentangkan sayapnya untuk orang yang menuntut ilmu

karena puas dengan apa yang diperbuatnya. Bahwasannya

156

Ibid., hal. 495 157

Abdul Majid Khon, loc. cit.

Page 62: KEBERSIHAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM SUDUT …repository.uinjkt.ac.id/.../123456789/42857/2/ALHAMDULILLAAH-FITK.pdf · iii LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI . Skripsi berjudul “Kebersihan

50

penghuni langit dan bumi sampai ikan paus di lautan

memintakan ampun kepada orang yang alim. ....” (HR. Abu

Daud dan Tirmidzi)158

Dijelaskan di dalam buku Hadis Tarbawi: Hadis-hadis Pendidikan

karya Abdul Majid Khon, yaitu:

Segala sesuatu makhluk termasuk ikan di laut semuanya

memohonkan pengampunan kepada pencari ilmu. Al-Manawi

dalam kitab al-Taysîr bi Syarhi al-Jamî‟ al-Shaghîr

menjelaskan makna Hadits ini, bahwa pencari ilmu ditulis

istighfarnya sebanyak bilangan binatang, doanya mustajab.

Hikmahnya, ketentraman alam dunia bergantung pada ilmu.

Dengan ilmu manusia mengetahui haramnya menyakiti,

menyiksa atau merusak. Demikian urgensi ilmu yang amat

tinggi bagi keselamatan jiwa manusia dan alam jagat raya.

Dengan ilmu alam tenang dan jika lenyap ilmu, maka lenyap

pula alam. Karena ilmu inilah pencari dan pengajarnya

dimuliakan Allah dan dimuliakan seluruh makhluk, diampuni

segala dosanya dan didengar doanya.159

Dalam sebuah wawancara Abdul Majid Khon berpendapat, “yang

memohonkan pengampunan itu semua makhluk yang ada di langit

maupun di bumi. Karena makhluk-makhluk itu merasa aman dengan

adanya orang yang punya ilmu, merasa aman kalau ada orang yang

mencari ilmu karena orang berilmu itu melarang berbuat dzalim.”160

Dengan ilmu, Allah mengangkat derajat suatu kaum dan

menempatkan mereka di tempat terhormat. Ilmu adalah

petunjuk jalan bagi mereka menuju kebaikan sehingga jejak

mereka diikuti dan perilaku mereka diteladani. Para malaikat

melindungi mereka dengan sayap-sayapnya yang membentang.

Setiap benda, baik kering maupun basah, hingga ikan-ikan di

laut, hewan-hewan buas dan binatang ternak di darat serta

burung-burung di langit memohonkan ampunan bagi mereka.

Dengan ilmu, manusia meraih kemuliaan di dunia dan

kebahagiaan di akhirat.161

158

Imam Nawawi, Shahih Riyadhush Shalihin 2, Terj. Team KMPC, (Jakarta: Pustaka

Azzam, 2003), hal. 321 159

Abdul Majid Khon, op. cit., hal. 149-150 160

Hasil wawancara dengan Ketua Jurusan PAI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada

tanggal 03-09-2018, terlampir di hal. 87-88 161

Imam al Ghazali, Ringkasan Ihya' 'Ulumuddin, Cet. Ke-5, Tahqiq dan Takhrij oleh

Ahmad Abdurraziq al-Bakri, Terj. Fudhaillurrahman dan Aida Humaira, (Jakarta: Sahara

Publisher, 2009), hal. 37

Page 63: KEBERSIHAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM SUDUT …repository.uinjkt.ac.id/.../123456789/42857/2/ALHAMDULILLAAH-FITK.pdf · iii LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI . Skripsi berjudul “Kebersihan

51

5. Lingkungan Hidup di Indonesia

Telah dijeaskan sebelumnya bahwa kondisi kebersihan lingkungan

hidup di Indonesia saat ini sendang dalam keadaan terpuruk. Kementrian

Agama RI berpendapat:

Sikap dan gaya hidup yang konsumtif, boros, dan hedonis. Gaya

hidup seperti ini bukan hanya terdapat di negara maju, namun

juga menjalar ke negara-negara berkembang dan miskin. Kita

lihat bagaimana sebagian masyarakat memenuhi ambisinya

dengan mengambil apa saja dari kekayaan alam ini, tanpa

mengindahkan dampak dan akibat dari semua itu. Penebangan

pohon secara ilegal, perusakan area resapan, adalah contoh

perbuatan manusia yang berdampak buruk pada diri dan

lingkungannya.162

Banyak upaya yang telah dilakukan demi memperbaiki kondisi

lingkungan hidup, diantaranya adalah dengan pembuatan peraturan yang

harus ditaati oleh segenap masyarakat. Terkait dengan hal tersebut,

peraturan mengenai lingkungan hidup yang ada di Indonesia tertera

dalam Undang-Undang di Bidang Pengelolaan Lingkungan Hidup:

“Sumber daya alam dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk

sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat Indonesia serta pengaturannya

ditentukan oleh Pemerintah.”163

Umat Islam telah diperintahkan Allah Swt. untuk taat kepada ulil

amri (Pemerintah), sebagaimana pendapat Aminudin Yakub dalam

sebuah wawancara, “taat kepada Allah dan kepada Rasulullah itu absolut,

mutlak, wajib diikuti. Taat kepada ulil amri memang tidak absolut tetapi

manakala ulil amri menetapkan sebuah aturan (sebuah ketentuan) yang

itu sejalan dengan firman Allah sejalan dengan Hadis Nabi maka wajib

ditaati karena itu juga bagian dari syariaat Allah.”164

Di dalam Q.S. An-

Nisâ ayat 59 dijelaskan:

162

Kementrian Agama RI, op. cit., hal. 14-15 163

Kementerian Lingkungan Hidup, loc. cit. 164

Hasil wawancara dengan pihak MUI, pada tanggal 02-04-2018, terlampir di hal. 85

Page 64: KEBERSIHAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM SUDUT …repository.uinjkt.ac.id/.../123456789/42857/2/ALHAMDULILLAAH-FITK.pdf · iii LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI . Skripsi berjudul “Kebersihan

52

عوا الرسول واول المر ياي ها الذين امن وآ ا عوا اهلل واطي طي زعتم ف منك فان ت ن ر ذ خر كنتم ت ؤمن ون باهلل والي وم ال اهلل والرسول ان شيء ف ردوه ال لك خي

واحسن تأويل

“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah

Rasul [Nya], dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu

berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia

kepada Allah (Al Qur‟an) dan Rasul [sunnahnya]165

jika kamu

benar-benar beriman kepada Allah dan hari Kemudian. Yang

demikian itu lebih baik dan lebih baik akibatnya.”166

(QS. An-

Nissa‟ [4]: 59)

Dijelaskan di dalam Tafsir Ath-Thabari mengenai makna pada ayat

tersebut, bahwa:

Abu Ja‟far berkata: Maksudnya adalah, “Hai orang-orang yang

beriman, taatilah Allah sebagai Tuhanmu, patuhilah segala

perintah-Nya dan larangan-Nya, serta taatilah Rasul-Nya, yaitu

Muhammad Saw., karena sesungguhnya ketaatan kepada Nabi

Muhammad adalah bentuk ketaatanmu kepada Tuhanmu dan

semata-mata karena menjalankan perintah Allah kepadamu.167

Kemudian diterangkan pula penjelasan lanjutannya mengenai ayat

tersebut, “Abu Mu‟awiyah menceritakan kepada kami dari Al-A‟msy,

dari Abi Shalih, dari Abi Hurairah, tentang ayat, ىا هللا ايها انذيه امى ىآ اطيع ي

ىا ان م واطيع ىل وا ونى المزمىك س ز “Taatilah Allah dan taatilah Rasul(Nya), dan

ulil amri di antara kamu,” ia berkata, “mereka adalah para pemimpin.”

(Ibnu Hajar dalam Fath Al Bari).”168

Selanjutnya terdapat pendapat

“Maksudnya adalah para ahli fikih dan ilmu pengetahuan.” (Al Baihaqi

dalam Al Madkhal ila As-Sunnah).”169

Hal ini diperkuat dengan

penjelasan di dalam buku Riyadhus Shalihin & Penjelasannya oleh

165

Muhammad Ahmad Isawi, Tafsir Ibnu Mas‟ud, Terj. Ali Murtadho Syahudi,

(Jakarta: Pustaka Azam, 2009), hal. 423 166

M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah, Vol. 2, (Jakarta: Lentera Hati, 2007), hal. 482 167

Abu Ja‟far Muhammad bin Jarir Ath-Thabari, Tafsir Ath-Thabari, Terj. Akhmad

Affandi, Jilid ke-7 (Jakarta: Pustaka Azzam, 2008), hal. 250 168

Ibid., hal. 252 169

Ibid., hal. 257

Page 65: KEBERSIHAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM SUDUT …repository.uinjkt.ac.id/.../123456789/42857/2/ALHAMDULILLAAH-FITK.pdf · iii LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI . Skripsi berjudul “Kebersihan

53

Faishal Alu Mubarak, “ „Taatilah Allah,‟ yakni ikutilah kitab-Nya. „Dan

taatilah Rasul-Nya,‟ yakni amnillah sunnah-sunnahnya. „Dan ulil amri di

antara kamu,‟ yakni dalam hal apa saja yang mereka perintahkan selama

dalam ketaatan kepada Allah, bukan dalam kemaksiatan. Sebab tidak ada

ketaatab kepada makhluk dalam kemaksiatan kepada Sang Pencipta.”170

Dapat disimpulkan bahwa taat kepada pemimpin berarti taat pula

kepada Allah Swt. karena hal itu merupakan perintah Allah Swt., akan

tetapi taat kepada pemimpin harus pula sejalan serta tidak bertentangan

dengan ajaran Islam. Seperti larangan taat kepada pemimpin yang

memerintahkan berbuat maksiat yang dijelaskan di dalam kitab hadis:

هما: عنالنب صلى اهلل عليو وسلم قال على المر ء حديث ابن عمر رضي اهلل عن ان ي ؤمر بعصية فان امر بعصية فل المسلم السمع والطاعة فيما أحب وكره ال

سع ولطاعة. ]متفق عليو[

“Diriwayatkan Dari Ibnu Umar r.hum., dia telah berkata: Nabi

Saw. telah bersabda: “Suka atau tidak suka, setiap orang

muslim wajib mendengarkan serta taat kepada perintah

pimpinan kecuali jika disuruh melakukan maksiat. seandainya

dia diperintahkan supaya melakukan maksiat maka tidak ada

kewajiban untuk mendengarkan dan menaatinya.” (HR.

Muttafaq „Alaih)171

Hal ini diperkuat dengan pendapat di dalam buku lain, “barangsiapa

memerintahkan berbuat maksiat, maka tidak boleh menaatinya. (Muslim

dalam Al Imarah dan Ibnu Majah dalam Al Jihad).”172

Hal itu yang

diajarkan Islam perihal sistem kehidupan sosial manusia dalam menjalani

kehidupan di bumi sebagai khalifah.

Takwa dapat ditampilkan dalam bentuk hubungan seseorang

dengan lingkungan hidupnya. Manusia yang bertakwa adalah

manusia yang memegang tugas kekhalifahannya di tengah alam,

170

Faishal Alu Mubarak, op. cit., hal. 471 171

Ahamad Mudjab Muhalli dan Ahmad Rodli Hasbullah, Hadits-hadits Muttafaq

„Alaih, (Jakarta: Kencana, 2004), hal. 258-259 172

Abu Ja‟far Muhammad bin Jarir Ath-Thabari, op. cit., hal. 261

Page 66: KEBERSIHAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM SUDUT …repository.uinjkt.ac.id/.../123456789/42857/2/ALHAMDULILLAAH-FITK.pdf · iii LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI . Skripsi berjudul “Kebersihan

54

sebagai sebagai subjek dan bertanggung jawab mengelola dan

memelihara alam lingkungannya. Sebagai pengelola ia akan

memanfaatkan alam untuk kesejahteraan hidupnya di dunia

tanpa merusak dan membinasakannya. Alam dengan segala

potensi yang ada di dalamnya diciptakan Allah untuk diolah dan

dimanfaatkan bagi manusia.173

ذك امبحرمتجر ي سذرم مره فيو امفل ي اهلل الذ ومتبتغوامن فضل ومعلذك تشكرون ب

“Allah-lah yang menundukkan laut untukmu agar kapal-kapal

dapat berlayar di atasnya dengan perintah-Nya, dan agar kamu

dapat mencari sebagian karunia-Nya, dan agar kamu

bersyukur.”174

(Q.S. Al Jâtsiyah[45]: 12)

Ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah Swt. telah menundukkan

lautan untuk manusia sebagai khalifah untuk mencari karunia-Nya dan

hal itu merupakan hal yang harus disyukuri oleh manusia.

Pendidikan Islam mengemban misi melahirkan manusia yang

tidak hanya memanfaatkan persediaan alam, tetapi juga manusia

yang mau bersyukur kepada yang membuat manusia dan alam,

memperlakukan manusia sebagai khalifah, dan memperlakukan

alam tidak hanya sebagai objek penderita semata, tetapi juga

sebagai komponen integral dari sistem kehidupan.175

“Bentuk syukur itu dapat diwujudkan dengan berpikir bagaimana

memanfaatkan alam tanpa harus merusaknya.”176

“Manusia tidak boleh

lupa bahwa ia diangkat menjadi khalifah karena kekuasaan Allah di atas

bumi milik-Nya. Tidak sepatutnyalah mereka bertindak seakan-akan

mereka adalah raja dirajai yang tidak akan dimintai pertanggungjawaban

tentang apa-apa yang telah dikerjakan.”177

Allah tidak ada selain-Nya menundukan lautan untuk

kemaslahatan kamu, wahai manusia supaya bahtera dapat

berlayar padanya membawa kamu dan barang-barang kamu

ketempat yang kamu tuju, kendati muatannya sangat berat. Itu

terjadi dengan seizin dan kuasa-Nya, dan Dia Yang Mahakuasa

173

Khozin, op.cit., hal. 114 174

Wahbah Az-Zuhaili, Tafsir Al-Munir, Jilid 13, Terj. Abdul Hayyie al-Kattani,

(Jakarta: Gema Insani, 2016), hal. 246 175

A. Malik Fadjar, Reorientasi Pendidikan Islam, (Jakarta: Yayasan Pendidikan Islam

Fajar Dunia, 1999), hal. 37 176

Khozin, op.cit., hal. 118 177

Yusuf Al-Qaradhawi, op.cit., hal. 65

Page 67: KEBERSIHAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM SUDUT …repository.uinjkt.ac.id/.../123456789/42857/2/ALHAMDULILLAAH-FITK.pdf · iii LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI . Skripsi berjudul “Kebersihan

55

itu juga menundukkan laut supaya kamu dapat mencari sebagian

karunia-Nya yang berupa hasil laut, seperti ikan dan mutiara,

dan juga agar kamu bersyukur dengan menggunakan nikmat-

nikmatnya sesuai dengan tujuan Allah menganugerahkannya

dan dengan memurnikan sikap beragama kepada-Nya.178

Dijelaskan pula bahwa Allah Swt. tidak hanya menundukkan lautan

untuk manusia, tatapi Allah Swt. juga menundukkan apa yang ada di

bumi untuk manusia. Allah Swt. berfirman:

ت و بع س ىنذ س ماء فسو ى ال امسذ تو يعا ثذ اس ا ف الرض ج ي خلق مك مذ ىوالذ

وىو بك شئ علي

“Dialah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk

kamu dan Dia berkehendak menuju langit, lalu dijadikan-Nya

tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.”179

(QS. Al-Baqarah [2]: 29)

“Yazid bin Zurai‟ menceritakan kepada kamidari Sa‟id, dari Qatadah,

tentang firman Allah, “Dialah Allah, yang menjadikan segala yang ada

di bumi untuk kamu,” dia berkata, “Iya, demi Allah, Dia telah

menundukkan apa yang ada di bumi untuk kalian.”180

“Dialah yang

menganugerahkan nikmat kepada kalian, Dia menciptakan apa yang ada

di bumi bagi kalian dan menundukkannya bagi kalian sebagai wujud dari

kasih sayang-Nya kepada kalian agar kehidupan kalian di dunia menjadi

sempurna, sampai kemudian datang ajal kalian.”181

Hamka berpendapat

mengenai ayat tersebut “Pergunakanlah akalmu dan tiliklah alam

sekelilingmu, Allah menghamparkan itu semuanya untuk kamu sebab

kamu khalifah-Nya di atas bumi.”182

Yusuf Al-Qaradhawi menerangkan dalam buku Islam Agama Ramah

Lingkungan, bahwa:

178

M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah, Vol. 12, (Jakarta: Lentera Hati, 2009), hal.

345 179

Abu Ja‟far Muhammad bin Jarir Ath-Thabari, Tafsir Ath-Thabari, Terj. Akhmad

Affandi, Jilid ke-1, (Jakarta: Pustaka Azzam, 2008), hal. 521 180

Ibid., hal. 522 181

Ibid., hal. 531 182

Hamka, Dari Hati ke Hati, (Jakarta: Gema Insani, 2016), hal. 38

Page 68: KEBERSIHAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM SUDUT …repository.uinjkt.ac.id/.../123456789/42857/2/ALHAMDULILLAAH-FITK.pdf · iii LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI . Skripsi berjudul “Kebersihan

56

Manusia memiliki peran yang amat penting dalam pemeliharaan

lingkungan. Segera, setelah segala unsur yang berada dalam

ruang lingkupnya ditundukkan pada mereka, maka pada tahap

selanjutnya mereka dituntut untuk berinteraksi dengan baik

sesuai yang telah digariskan Allah Swt., melaksanakan hukum

tersebut dalam aplikasi nyata.183

Telah dijelaskan sebelumnya tentang hubungan erat kebersihan

dengan kesehatan, hal ini diperkuat oleh penjelasan di dalam buku

Khazanan Pendidikan Agama Islam karya Khozin:

Kesehatan dan lingkungan (alam) penting bagi umat Islam di

Indonesia, agar tercipta lingkungan yang bersih, kesehatan fisik

dan mental prima, dan memanfaatkan sumber daya alam secara

lestari sebagaimana yang diperintahkan Allah. Pada kerangka

ini, manusia bertindak pula sebagai penjaga dan pemelihara

lingkungan alam. Menjaga lingkungan adalah memberikan

perhatian dan kepedulian kepada lingkungan hidup dengan

saling memberikan manfaat. Manusia memanfaatkan

lingkungan untuk kesejahteraan hidupnya, tanpa merugikan

lingkungan itu sendiri.”184

Sebagaimana sebelumnya dijelaskan bahwa salah satu mazhmûmah

(akhlak tercela) di dalam ajaran Islam adalah Al-Ifsâd yaitu berbuat

kerusakan, maka sudah seharusnya umat Islam tidak berperilaku tercela.

Menjaga lingkungan hidup itu bagian dari ajaran Islam dan Al-

Qur‟an jelas melarang manusia khususnya umat Islam membuat

kerusakan di muka bumi. Jangan melakukan kerusakan di muka

bumi, baik itu kerusakan lingkungan ataupun kerusakan moral.

Jadi wajib kepada setiap mukmin untuk menjaga lingkungan,

memelihara lingkungan karena itu bagian dari syariat dan ajaran

Islam. Tujuan diturunkannya Islam adalah untuk kemaslahatan

hidup manusia di dunia dan di akhirat, maka semua perintah-

perintah dan larangan Allah yang ada di Al-Qur‟an dan Al-

Hadis tujuannya untuk kemaslahatan manusia. Maka segala

sesuatu yang membawa kepada mafsadat haram hukumnya

dalam syariat Islam. 185

183

Yusuf Al-Qaradhawi, op. cit., hal. 24 184

Khozin, op. cit., hal. 115 185

Hasil wawancara dengan pihak MUI, pada tanggal 02-04-2018, terlampir di hal. 82-

83 dan 84

Page 69: KEBERSIHAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM SUDUT …repository.uinjkt.ac.id/.../123456789/42857/2/ALHAMDULILLAAH-FITK.pdf · iii LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI . Skripsi berjudul “Kebersihan

57

6. Maslahat dan Peraturan tentang Lingkungan Hidup

Menyikapi peraturan pemerintah tentang lingkungan hidup, hal

tersebut sangat erat hubungannya dengan istilah maslahat di dalam ajaran

Islam. “Izzuddin bin Abd. Al-Salam di dalam kitabnya Qawâid al-Hakam

fi Mushâlih al-Anam mengatakan bahwa seluruh syariah itu adalah

maslahat, baik dengan cara menolak mafsadah atau meraih maslahat.”186

Syariat Islam diturunkan, seperti disimpulkan para ulama

berdasarkan petunjuk-petunjuk Al-Qur‟an dan Sunnah,

bertujuan untuk merealisasikan kemaslahatan dan kebutuhan

umat manusia.kebutuhan umat manusia itu selalu berkembang,

yang tidak mungkin semuanya dirinci dalam Al-Qur‟an dan

Sunnah Rasulullah. Namun secara umum syariat Islam telah

memberi petunjuk bahwa tujuannya adalah unutk memenuhi

kebutuhan umat manusia. Oleh sebab itu, apa-apa yang

dianggap maslahah, selama tidak bertentangan dengan Al-

Qur‟an dan Sunnah Rasulullah, sah dijadikan landasan

hukum.187

Dalam kajian ilmu Ushul Fiqh dijelaskan bahwa ajaran Islam sangat

peduli dengan kemaslahatan, khususnya terhadap umat manusia, seperti

dalam pembahasan tentang maslahah mursalah. Seiring dengan

perkembangan zaman maka muncul permasalahan-permasalahan yang

baru, contohnya: proses produksi dan konsumsi oleh manusia yang dapat

mengakibatkan pencemaran lingkungan hidup dan dapat mengurangi

sumber daya alam. Telah dijelaskan sebelumnya bahwa sampah dapat

berakibat buruk bagi lingkungan hidup bila tidak dikelola dengan baik.

Maka dari itu hadirlah kajian tentang fikih kontemporer, dalam kajian

tersebut membahas tentang permaslahan terkini.

Maslahat itu ada yang sudah ditentukan di dalam Al-Qur‟an dan

Al-Hadis seperti: larangan membunuh, larangan mencuri,

larangan minum khamar, dan larangan berzina itu semuanya

adalah untuk kemaslahatan. Tapi ada perkara maslahat yang

ditentukan oleh Negara karena perkembangan zaman misalnya

undang-undang lalu lintas itu diadakan untuk kemaslahatan

pengguna jalan. Menurut kaidah hukum, ىن انمصهحة ففيه فايىما تك

maka (di mana ada maslahat di situ ada syariat Allah) شزع هللا

186

A. Djazuli, Kaidah-kaidah Fikih, (Jakarta: Kencana, 2006), hal. 2 187

Satria Effendi, Ushul Fiqh, (Jakarta: Kencana, 2005), hal. 151

Page 70: KEBERSIHAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM SUDUT …repository.uinjkt.ac.id/.../123456789/42857/2/ALHAMDULILLAAH-FITK.pdf · iii LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI . Skripsi berjudul “Kebersihan

58

undang-undang lalu lintas itu adalah syariat Allah (hukum

Islam) sama halnya dengan undang-undang lingkungan hidup

yang berisi tentang kewajiban-kewajiban memelihara

lingkungan hidup supaya tetap baik, bisa bermanfaat dan

bermaslahat maka itu syariat Allah (harus dipatuhi).188

Aminudin Yakub menerangkan pendapat Imam an-Nawawi

menyangkut peraturan pemerintah tentang lingkungan hidup, yaitu:

Kalau ulil amri, hakim mewajibkan sesuatu yang sudah wajib di

dalam Al-Qur‟an dan Al-Hadis maka kewajibannya semakin

kuat semakin tegas. Kalau ulil amri mewajibkan sesuatu yang

mubah maka itu wajib diikuti. Menjaga lingkungan hidup itu

wajib menurut Al-Qur‟an dan Al-Hadis kemudian diwajibkan

pula oleh negara maka menjadi tegas dan kuat.189

Contoh kemaslahatan yang ada di Indonesia adalah upaya

pemerintah dalam menjalankan sistem ketahanan pangan yang halal dan

baik bagi masyarakat Indonesia yang mayoritasnya adalam penduduk

Muslim, maka setiap produsen makanan harus taat untuk menyertakan

keterangan halal dan kualitas barang dalam produknya. Terkait hal

tersebut, ajaran Islam melarang manusia mengkonsumsi makanan yang

haram, seperti: darah, bangkai, babi, najis, dan lain sebagainya. Hal

tersebut merupakan kemaslahatan untuk manusia agar terhindar dari

berbagai penyakit yang diakibatkan dari mengkonsumsi makanan

tersebut. Allah Swt. berfirman:

ذوۥ مك عدو ياي ها الناس كلوا ما ف الرض حلل طي با ول ت تبعوا خطوات يطان اه امش ذ

بي م

“Wahai manusia sekalian, makanlah yang halal lagi baik dari

pada apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kalian

mengikuti langkah-langkah syetan, karena sesungguhnya syetan

itu adalah musuh yang nyata bagi kalian.”190

(QS. Al-Baqarah

[2]: 168)

188

Hasil wawancara dengan pihak MUI, pada tgl. 02-04-2018, terlampir di hal. 84-85 189

Ibid. 190

Abu Ja‟far Muhammad bin Jarir Ath-Thabari, Tafsir Ath-Thabari, Terj. Akhmad

Affandi, Jilid ke-2, (Jakarta: Pustaka Azzam, 2008), hal. 742

Page 71: KEBERSIHAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM SUDUT …repository.uinjkt.ac.id/.../123456789/42857/2/ALHAMDULILLAAH-FITK.pdf · iii LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI . Skripsi berjudul “Kebersihan

59

Pada pembahasan ini bukan berarti manusia bebas makan segala jenis

makanan halal lalu memakan sebanyak-banyaknya, karena ada beberapa

jenis makanan halal yang tidak cocok bagi beberapa penderita penyakit

tertentu, dan apabila dikonsumsi dapat menambah buruk kondisi si

penderita penyakit, seperti: penderita diabetes untuk mengkonsumsi gula

dan penderita penyakit lambung untuk mengkonsumsi cuka dan cabai.

Hal ini diperkuat dengan pendapat lain, yaitu:

Tidak semua yang halal sesuai dengan kondisi masing-masing.

Ada halal yang baik buat si A yang memiliki kondisi kesehatan

tertentu, dan ada juga yang kurang baik untuknya., walau baik

buat yang lain. Ada makanan halal, tetapi tidak bergizi, dan

ketika itu ia tidak bergizi dan ketika itu ia kurang baik. Yang

diperintahkan oleh ayat di atas adalah yang halal lagi baik.191

Kata يآك م -اكم berarti “makan, memakan.”192

Kemudian di KBBI kata

“makan” berarti “memasukkan sesuatu ke dalam mulut, kemudian

mengunyah dan menelannya. Memakai; memerlukan; menghabiskan.

Memperoleh sesuatu.”193

Dari definisi tersebut dapat kita pahami bahwa

kata “makan” bukan hanya memasukan sesuatu ke dalam mulut,

dikunyah, ditelan hingga akhirnya dicerna oleh tubuh, akan tetapi definisi

tersebut dapat menjadi luas, seperti: mengambil, memanfaatkan,

memperoleh sesuatu dari alam untuk keperluan manusia. Sebagaimana

yang dijelaskan di dalam Tafsir Al-Mishbah, “Allah menciptakan ular

berbisa, bukan untuk dimakan, tetapi antara lain untuk digunakan bisanya

sebagai obat.”194

Selain halal bahannya, makanan juga harus diperoleh dengan cara

yang benar (meski halal bahannya tapi caranya salah maka jadi haram),

begitu pula dengan SDA (Sumber Daya Alam) lainnya juga harus diambil

dengan cara yang baik.

Seperti kegiatan manusia dalam mengkonsumsi kayu, minyak bumi

dan minyak sawit, meskipun ketiga jenis barang tersebut halal akan tetapi

191

M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah, Vol. 1, op. cit., hal. 380 192

Mahmud Yunus, op. cit., hal. 46 193

Departemen Pendidikan Nasional, op. cit., hal. 860-861 194

M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah, Vol. 1, loc. cit.

Page 72: KEBERSIHAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM SUDUT …repository.uinjkt.ac.id/.../123456789/42857/2/ALHAMDULILLAAH-FITK.pdf · iii LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI . Skripsi berjudul “Kebersihan

60

dalam memperolehnya pun juga harus dengan cara yang halal, seperti:

tidak mencuri dari negara lain, mengambil secara sembunyi-sembunyi

milik negara sendiri untuk kepentingan segelintir orang yang tidak

berhak, mengambil hasil alam dengan cara yang buruk serta memiliki

dampak yang berbahaya dan selanjutnya tidak melestarikan alam setelah

diambil manfaatnya. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Ma‟ruf Amin

tentang pemanfaatan sumber daya alam terkait pembukaan lahan:

Di dalam usaha untuk melakukan perluasan perkebunan apakah

itu sawit atau juga penanaman yang lain jangan menggunakan

cara-cara pembakaran yang dapat menimbulkan bahaya bagi

banyak orang. Kalau kita berbuat sesuatu yang dapat

meyakinkan bahwa itu akan menimbulkan kemudaratan

(Tayaqqunul Idrar) maka itu dilarang bahkan diharamkan.”195

Penjelasan surat Al-Baqarah ayat 168 tertera di dalam Tafsir Al-

Mishbah:

Ayat di atas ditujukan bukan hanya kepada orang-orang

beriman – tetapi untuk seluruh manusia – seperti terbaca di atas.

Hal ini menunjukkan bahwa bumi disiapkan Allah untuk

seluruh manusia, mukmin atau kafir. Setiap upaya dari siapa

pun untuk memonopoli hasil-hasilnya, baik ia kelompok kecil

maupun besar, keluarga, suku, bangsa, atau kawasan, dengan

merugikan yang lain, maka itu bertentangan dengan ketentuan

Allah. Karena itu, semua manusia diajak untuk makan yang

halal yang ada di bumi.”196

Terkait dengan jenis-jenis makanan halal yang ternyata tidak

semuanya cocok dengan kondisi kesehatan manusia, maka dapat

disimpulkan bahwa tidak semua jenis SDA (Sumber Daya Alam) cocok

digunakan karena melihat kondisi SDA itu sendiri yang bisa berakibat

buruk apabila terus dikonsumsi oleh manusia, contohnya adalah minyak

bumi dan batu bara yang merupakan SDA tak terbarukan artinya bahan-

bahan tersebut jumlahnya terbatas dan sangat lama bagi bumi untuk

menghasilkannya lagi, kemudian minyak bumi dan batu bara juga dapat

menyebabkan polusi udara dan pencemaran lingkungan, sehingga

195

Ma‟ruf Amin, Video: Stop! Pembakaran Lahan, (www.nu.or.id) 196

M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah, Vol. 1, op. cit., hal. 379

Page 73: KEBERSIHAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM SUDUT …repository.uinjkt.ac.id/.../123456789/42857/2/ALHAMDULILLAAH-FITK.pdf · iii LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI . Skripsi berjudul “Kebersihan

61

pengalihan sumber energi perlu adanya, seperti pemanfaatan: sinar

matahari, tenaga angin, tenaga air, dll. sebagai sumber energi bagi

kehidupan manusia di bumi.

Kemudian di antara kemaslahatan bagi lingkungan hidup adalah

dengan kegiatan 3R (Reduce, Reuse and Recycle) yang merupakan sistem

kebersihan lingkungan hidup modern dan sangat mengedepankan

efisiensi.

Efisiensi berkaitan dengan cara yaitu membuat sesuatu dengan

betul (doing things right) sementara efektivitas adalah

menyangkut dengan tujuan (doing the right things) atau

efektivitas adalah perbandingan antara rencana dengan tujuan

yang dicapai, efisiensi lebih ditekankan pada perbandingan

antara input/sumber daya dengan output. Sesuatu suatu kegiatan

dikatakan efisien bila tujuan dapat dicapai dengan secara

optimal dengan penggunaan atau pemakaian sumber daya yang

minimal.197

Dalam setiap aktivitas manusia khususnya produksi dan konsumsi

sangat berpotensi mengurangi jumlah sumber daya alam dan

menghasilkan sampah yang dapat berakibat buruk bagi lingkungan hidup

bila tidak dikelola dengan baik. Maka dari itu kegiatan yang bersifat

efisien sangat dibutuhkan. Hal tersebut sesuai dengan ajaran Islam yaitu

untuk tidak berbuat tabzîr (mubazir).

Menurut ar-Râzi, tabżîr adalah merusak fungsi harta dan

membelanjakannya secara berlebihan. Ada juga yang

memahami, bahwa perilaku tabżîr adalah setiap kegiatan yang

menyangkut harta, seperti membelanjakannya di jalan yang

tidak diridai oleh Allah maupun membiarkan harta tersebut

sehingga tidak terpedayakan atau tidak berfungsi secara

wajar.198

Ajaran Islam melarang manusia berbuat boros, telah diterangkan:

“pemborosan adalah haram. Jika pada harta orang lain ada kehormatan

yang tidak boleh dinodai, baik secara sembunyi maupun terang-terangan

maka sesungguhnya harta sendiri juga mempunyai kehormatan yang

197

Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI, Manajemen Pendidikan, (Bandung:

Alfabeta, 2010), hal. 89 198

Kementrian Agama RI, op. cit., hal. 249

Page 74: KEBERSIHAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM SUDUT …repository.uinjkt.ac.id/.../123456789/42857/2/ALHAMDULILLAAH-FITK.pdf · iii LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI . Skripsi berjudul “Kebersihan

62

melarang pemiliknya untuk menghambur-hamburkan, membelanjakan

secara berlebihan, atau membuang-buangnya ke sana kemari.”199

Dijelaskan di dalam Al-Qur‟an:

ر ت بذي را حقذو ذا القرب وات رين والمسكي وابن السبيل ول ت بذ ان المبذ

ا اخوان كهو طي ي و وكان الشيطان امش ذ كفورا مرب

“Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan

haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam

perjalanan; dan janganlah kamu menghambur-hamburkan

(hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu

adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat

ingkar kepada Tuhannya.” (Q.S. Al Israa‟ [17]: 26-27)200

Dijelaskan di dalam Tafsir Ath-Thabari, “Dari Abu Ubaidah, ia

berkata: Abdullah berkomentar, tentang firman Allah, ر تبذيزا ول ت بذ “Dan

janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros,” ia

berkata, “Menghamburkan harta dalam perkara yang tidak benar, dan itu

adalah pemborosan.”201

Kemudian diterangkan kembali bahwa

“mubadzir berarti membelanjakan harta untuk maksiat kepada Allah,

untuk sesuatu yang tidak hak, dan untuk kerusakan.”202

Selanjutnya

dijeaskan bahwa orang-orang yang berbuat mubazir adalah saudaranya

para syaitan, “syetan amat durhaka dan tidak menyukuri nikmat yang

telah diberikan Tuhannya kepadanya, serta mengkufurinya dengan

meninggalkan ketaatan kepada Allah dan berbuat maksiat.”203

Sebagaimana ajaran Islam melarang perbuatan berlebih-lebihan

dalam hal mengkonsumsi makanan dan dalam hal menyia-nyiakan

makanan. Rasulullah Saw. bersabda:

199

Yusuf Qardhawi, Halal Haram dalam Islam, op. cit., hal. 477 200

Mujamma‟ Khadim al Haramain asy Syarifain, op. cit., hal. 428 201

Abu Ja‟far Muhammad bin Jarir Ath-Thabari, Tafsir Ath-Thabari, Terj. Akhmad

Affandi, Jilid ke-16, (Jakarta: Pustaka Azzam, 2008), hal. 633 202

Ibid., hal. 637 203

ibid.

Page 75: KEBERSIHAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM SUDUT …repository.uinjkt.ac.id/.../123456789/42857/2/ALHAMDULILLAAH-FITK.pdf · iii LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI . Skripsi berjudul “Kebersihan

63

عة امعاء. ]متفق عليو[ المؤمن يأكل ف معى واحد، والكافر يأكل ف سب “Seorang mukmin makan dengan satu lambung, sedangkan

orang kafir makan dengan tujuh lambung.” (HR. Muttafaq

„Alaih)204

Pada dasarnya manusia mengkonsumsi makanan adalah untuk

mendapatkan energi dari makanan tersebut namun bila asupan yang

dikonsumsi tersebut berlebihan kemudian tidak diimbangi dengan

aktivitas fisik yang seimbang maka otomatis tubuh akan berusaha

mengubah asupan tadi menjadi lemak dalam tubuh dan juga dapat

menyebabkan berbagai penyakit lainnya. “Hendaknya seseorang makan

hanya untuk melepaskan rasa lapar. Oleh sebab itu, jangan sampai tidak

mencernanya dengan baik karena dapat membahayakan kesehatan.”205

Hal ini diperkuat dengan hadis lain yaitu:

لة.اكلوا واشربوا، وتصدقوا، و لبسوا، ف غي اسراف او مي []رواه ابن ماجو:

“Makanlah, minumlah, bersedekahlah, dan berpakaianlah

dengan tidak berlebih-lebihan dan tidak makhilah (sombong).”

(HR. Ibnu Majah, hadis nomor: 3605)206

“Jika ingin sehat hindarilah makan dan minum berlebihan. Dengan

membatasi isi perut, maka jiwa akan tentram, akal pikiran benderang, dan

ibadah tenang.”207

Terdapat pendapat Imam al-Ghazali terkait tentang hal

tersebut:

Berkenaan dengan perut serta menjaganya, karena perut tempat

penyimpanan makanan dan dari tempat itu membangkitkan

perkara-perkara keseluruhan anggota tubuh yang berupa

kebaikan maupun keburukan. Oleh karena itu wajib bagi kamu

dengan menjaga dari makanan-makanan yang haram begitu juga

204

„Abdul „Aziz, Ensiklopedi Adab Islam, Terj. Abu Ihsan al-Atsari, Jilid 1, (Jakarta:

Pustaka Imam Asy-Syafi‟i, 2009), hal. 120 205

Ibid. 206

Ibid., hal. 121 207

Hizboel Wathony, 365 Kalam Hikmah, (Jakarta: Yayasan Akmaliyah, 2013), hal. 165

Page 76: KEBERSIHAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM SUDUT …repository.uinjkt.ac.id/.../123456789/42857/2/ALHAMDULILLAAH-FITK.pdf · iii LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI . Skripsi berjudul “Kebersihan

64

dari yang subhat kemudian dari berlebihan makan makanan

yang halal.208

Perbuatan berlebih-lebihan dalam hal mengkonsumsi makanan dapat

dikaitkan dengan aktivitas manusia dalam menggunakan sumber daya

alam secara lebih luas yang sifatnya berlebih-lebihan dan hal tersebut

dilarang oleh ajaran Islam, karena semakin besar aktivitas manusia dalam

mengambil suber daya alam khususnya yang tidak bisa diperbaharui

maka akan menimbulkan berbagai dampak negatif seperti: polusi udara,

tingkat produksi sampah yang besar, pencemaran lingkungan, minyak

bumi dan batu bara semakin langka dan mahal kemudian dapat

berdampak pada perebutan kekuasaan wilayah pertambangan minyak,

dan lain sebagainya. “Kerusakan lingkungan hidup yang melanda

Indonesia, bukan semata masalah alam, tapi sebenarnya masalah

kerusakan moral yang berakibat pada perusakan alam.”209

Yusuf Al-

Qaradhawi menjelaskan di dalam bukunya, “telah diteliti deras air hujan

di atas bumi pada Negara-negara industri dan Negara-negara yang ada di

sekelilingnya, yang mengakibatkan nitrogen-dioksida dan garam asam

belerang hasil dari pembakaran bahan bakar dalam bentuk air hujan yang

berasam.”210

Ajaran Islam juga memerintahkan apabila makan harus benar-benar

sampai habis, kemudian apabila dalam sebuah porsi makanan yang cukup

tersebut terdapat beberapa serpihan makanan yang jatuh maka hendaknya

dibersihkan untuk bisa dimakan kembali, atau apabila tidak

memungkinkan untuk dimakan lagi maka hendaknya diberikan kepada

binatang.

208

Imam Al-Ghozali, Teori Dasar Pensucian Jiwa, Terj. Maryudi, (Jakarta: Nur Insani,

2003), hal. 122 209

Thonthowi Djauhari Musaddad, Fiqih Lingkunan, (Garut: Pesantren Luhur Al-

Wasilah), hal. 1 210

Yusuf Al-Qaradhawi, Islam Agama Ramah Lingkungan, op. cit., hal. 334

Page 77: KEBERSIHAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM SUDUT …repository.uinjkt.ac.id/.../123456789/42857/2/ALHAMDULILLAAH-FITK.pdf · iii LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI . Skripsi berjudul “Kebersihan

65

هما قال: قال رسول اهلل صلى اهلل عليو وسلم حديث ابن عباس رضي اهلل عن ي لعقها او ي لعقها.حت اذا اكل احدكم طعاما فل يسح يده

[١]رواه ابو داود : “Diriwayatkan dari Ibnu Abbas r.hum., dia telah berkata:

Rasulullah Saw. telah bersabda: “Apabila seseorang di antara

kamu memakan makanan, janganlah mengelap tangan sebelum

menjilatnya (untuk membersihkan sisa makanan) atau

menyuruh orang menjilatnya.” (HR. Abu Dawud, hadis nomor:

1193)211

Makanan merupakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui,

akan tetapi agama Islam memberikan perintah untuk tidak berbuat

mubazir meskipun jumlahnya berlimpah dan manusia dapat

mendapatkannya dengan mudah. “Kita makan nasi kemudian ada sisa

nasi (pada jari dan wadah) maka harus dimakan tidak boleh tersisa satu

nasipun, bukan masalahnya kita bisa membeli nasi itu tapi masalahnya

adalah alam yang sudah memberikan sesuatu kepada kita tapi kita

buang.”212

Ada beberapa Sunnah (adab) ketika makan, di antaranya

disunahkan memakan makanan yang terjatuh setelah

dibersihkan, apabila tidak terjatuh dalam tempat yang bernajis.

Jika makanan itu terjatuh dalam tempat yang bernajis, maka ia

harus dicuci terlebih dahulu, jika memungkinkan. Apabila tidak

mungkin dibersihkan, hendaknya dia memberikannya kepada

hewan; janganlah meninggalkannya untuk syaitan.213

“Hendaknya seseorang membersihkan makanannya yang masih

tersisa di dalam piring. Sebab, jika sisa makanan tersebut dibiarkan,

berarti ia menyediakan makanan untuk syaitan dan kemungkinan juga

berkah makanan ada pada sisa makanan tersebut.”214

Manusia tidak boleh

meniru maupun berkawan dengan syaitan, karena keseluruhan dari

211

Abu Ath-Thayyib Muhammad Syamsul, Aunul Ma‟bud Syarah Sunan Abu Daud,

Terj. Asmuni, (Jakarta: Pustaka Azam, 2007), hal. 323 212

Hasil wawancara dengan pihak MUI, pada tanggal 02-04-2018, terlampir di hal. 84 213

Haifa binti Abdullah ar-Rasyid, Menghidupkan Sunnah-Sunnah yang Terlupakan,

Terj. Darwis, (Jakarta: Pustaka Imam Asy-Syafi‟i, 2010), hal. 274 214

„Abdul „Aziz, loc. cit.

Page 78: KEBERSIHAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM SUDUT …repository.uinjkt.ac.id/.../123456789/42857/2/ALHAMDULILLAAH-FITK.pdf · iii LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI . Skripsi berjudul “Kebersihan

66

syaitan adalah mafsadah (keburukan), begitu juga dalam akhlak ketika

makan. Rasulullah Saw. bersabda: ها، ث ليطعمها، ول اذا اكل احدكم طعاما، فسقطت لقمة، ف ليمط ما رابو من

[ يدعها للشيطان. ]رواه مسلم:

“Jika salah seorang dari kalian maka lalu makanan tersebut

terjatuh, hendaklah ia memungut dan membuang kotorannya

kemudian memakannya, jangan sampai ia membiarkannya

untuk syaitan.” (HR. Muslim, hadis nomor: 2034)215

Dari hal tersebut dapat dipahami bahwa sumber daya alam yang telah

digunakan tetapi masih bisa diolah kembali sebaiknya diolah kembali

sebagaimana yang tertera dalam sistem kebersihan lingkungan hidup

modern 3R (Reduce, Reuse and Recycle).

Pembahasan tentang efisiensi juga dibahas di dalam kitab Sunan Ibnu

Majah nomor 425 yang menerangkan untuk tidak boros dalam

menggunakan air meskipun untuk berwudu dan wudu tersebut dilakukan

di sungai yang mengalir.

عن عبد اهلل بن عمرو ان رسول اهلل صلى اهلل عليو وسلم مربسعد وىوي ت وضاف قال ماىذا السرف ف قال اف الوضوء اسراف قال ن عم وان كنت على

[. ]رواه ابن ماجو: ن هرجار

“Dari Abdullah bin Amr ia meriwayatkan bahwa Rasulullah

saw. pernah lewat di hadapan Sa‟ad yang sedang berwudhu.

Lantas beliau bersabda, “kenapa (engkau) boros?” Ia

bertanya, “apakah dalam wudhu itu juga terdapat

pemborosan?” Beliau menjawab, “iya, sekalipun engkau di

sungai yang mengalir.” (HR. Ibnu Majah, hadis nomor: 425)216

Di dalam kitab Aunul Ma‟bud dijelaska, “berlebih-lebihan dalam

bersuci adalah mencuci anggota wudhu lebih dari tiga kali, boros

215

Ibid., hal. 118 216

Ibnu Majah al-Qazwini, Sunan Ibnu Majah, Jilid I, Terj. Abdul Hayyie al-Kattani,

dkk., (Jakarta: Gema Insani, 2016), hal. 153

Page 79: KEBERSIHAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM SUDUT …repository.uinjkt.ac.id/.../123456789/42857/2/ALHAMDULILLAAH-FITK.pdf · iii LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI . Skripsi berjudul “Kebersihan

67

penggunaan air dan mencuci anggota wudhu dengan sangat karena was-

was. Para ulama sepakat untuk menyatakan dilarang berlebih-lebihan

dalam menggunakan air sekalipun di tepi laut.”217

Jika dikaitkan dengan pengolahan dan pengelolaan sumber daya

alam, hal tersebut ditulisakan dalam buku Fikih Pendidikan karya Heri

Jauhari Muchtar, “Manusia boleh mengolah dan mengelola sumber daya

yang terdapat di alam ini secara maksimal demi kesejahteraan manusia

tetapi tetap harus menjaga efisiensi, melestarikan lingkungan hidup dan

tidak boleh membuat kerusakan di bumi.”218

Mengolah sumber daya alam

secara maksimal sangat sesuai dengan efisiensi, hal itu berarti

mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana.

Kemudian mengelola, mengatur dan mengendalikan sumber daya alam

secara maksimal sangat sesuai dengan melestarikan lingkungan hidup.

Seperti yang dijelaskan oleh Habib Muhammad Luthfi bin Yahya “Satu

butir nasi kita hormati karena melihat Allah SWT., lalu bagaimana kita

tidak menjaga tanah air ini sebagai syukur kita kepada Allah SWT.”219

Indonesia merupakan negara yang memiliki sumber daya alam

berlimpah, maka pengelolaan sumber daya alam yang baik merupakan

tanggung jawab setiap rakyatnya demi kesejahteraan hidup bersama.

Sebagaimana fungsi manusia sebagai khalifah yang harus taat kepada

Allah Swt. dengan menjaga hubungan baiknya kepada sesama makhluk.

“Khalifah itu artinya wakil dan pengganti, kalau pengganti Allah

sesungguhnya Allah itu tidak merusak. Allah itu jamil (indah) dan

menyukai keindahan.”220

Tugas manusia di muka bumi ini sebagai khalifatullah fil ard

karena Allah yang menciptakan bumi (lingkungan tempat

manusia hidup) maka manusia sebagai khalifatullah wajib

menjaga ciptaan Allah itu dengan memeliharanya. Pertama,

memanfaatkan bumi untuk kehidupan manusia tapi

217

Abu Ath-Thayyib Muhammad Syamsul, op. cit., hal. 294 218

Heri Jauhari Muchtar, Fikih Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2008),

hal. 42 219

Habib Muhammad Luthfi bin Yahya, (www.nu.or.id) 220

Hasil wawancara dengan pihak MUI, pada tanggal 02-04-2018, terlampir di hal. 84

Page 80: KEBERSIHAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM SUDUT …repository.uinjkt.ac.id/.../123456789/42857/2/ALHAMDULILLAAH-FITK.pdf · iii LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI . Skripsi berjudul “Kebersihan

68

memanfaatkannya itu tidak boleh secara eksploitatif

(berlebihan), memanfaatkannya itu harus sesuai dengan

kebutuhan manusia. Kedua, memanfaatkan itu juga dengan

menjaga kelestariannya karena kelestariannya untuk diwariskan

kepada generasi-generasi manusia berikutnya, kemudian

kelestarian itu dilakukan dengan cara menjaga dan memelihara

dari kerusakan. orang yang merusak lingkungan hidup pasti

berdosa. Orang yang memelihara lingkungan hidup pasti

berpahala.221

Kemudian terkait dampak lingkungan karena aktivitas manusia dalam

memanfaatkan sumber daya alam juga harus diperhatikan. Sebagaimana

manusia mengkonsumsi makanan selanjutnya manusia tersebut buang air,

maka ajaran Islam melarangnya mencemari lingkungan dengan

memerintahkan agar manusia juga memiliki akhlak yang baik dalam hal

buang air. Rasulullah Saw. bersabda:

]رواه ابو داود[ ريق، والظ ل .ات قوا الملعن الثلثة: الب راز ف الموارد، وقارعة الط “Hindarilah tiga hal yang dapat mendatangkan laknat: buang

hajat di saluran air, di tengah jalan, dan di tempat berteduh.”

(HR. Abu Daud, hadis nomor: 26)222

Di dalam buku Ensiklopedi Adab Islam dijelaskan, “tidak membuang

hajat di saluran air yang biasa dipergunakan untuk air minum atau minum

binatang ternak, seperti mata air, sumur, dan lain-lain. Perbuatan itu akan

mengganggu mereka, bahkan mungkin mereka akan melaknat orang yang

melakukannya.”223

Karena tadinya air tersebut bisa dimanfaatkan untuk

kebutuhan manusia dan makhluk lain menjadi tercemar dan dapat

menimbulkan penyakit, kemudian tadinya tempat tersebut bersih malah

menjadi kotor dan udara menjadi tercemar dengan aroma yang buruk. Hal

tersebut sangat erat hubungannya dengan aktivitas manusia dalam

memanfaatkan sumber daya alam secara lebih luas yang seharusnya juga

221

Ibid., hal. 81-82 dan 83-84 222

„Abdul „Aziz, Ensiklopedi Adab Islam, Terj. Abu Ihsan al-Atsari, Jilid 2, (Jakarta:

Pustaka Imam Asy-Syafi‟i, 2009), hal. 304 223

Ibid.

Page 81: KEBERSIHAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM SUDUT …repository.uinjkt.ac.id/.../123456789/42857/2/ALHAMDULILLAAH-FITK.pdf · iii LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI . Skripsi berjudul “Kebersihan

69

memiliki akhlak yang mulia yaitu dengan tidak mencemari lingkungan.

Tertulis di dalam Tafsir Al-Mishbah:

Dan janganlah kamu berkeliaran di muka bumi dengan berbuat

kerusakan. Maksud dari pesan ini adalah, jaga kelestarian alam,

pelihara kebersihan lingkungan, jangan gunakan air berlebihan

atau bukan pada tempatnya. Peringatan agar tidak melakukan

pengrusakan di bumi, karena tidak jarang orang yang mendapat

nikmat lupa diri dan lupa Allah sehingga terjerumus dalam

kedurhakaan.”224

Rasulullah Saw. bersabda:

(٢اعزل الذى عن طريق الناس. )رواه مسلم: “Singkirkanlah gangguan dari jalan manusia.” (HR. Muslim,

hadis nomor: 2618)225

“Demikian juga tidak diperbolehkan bagi seorang Muslim

melemparkan ke tengan jalan apa-apa yang dapat menyakiti dan

memberikan mudharat, seperti kulit pisang, pecahan kaca, kotoran,

sampah, duri, dan lainnya.”226

Maka dapat dipastikan bahwa di dalam

ajaran Islam merusak lingkungan hidup merupakan pelanggaran. Hal ini

juga ditegaskan oleh pihak Nahdlatul „Ulama, “hukum perusakan

lingkungan haram dan pelakunya diancam dengan tindak pidana. Karena

perusakan lingkungan mengakibatkan bencana alam yang dapat menelan

korban jiwa dan harta.”227

Terdapat beberapa strategi Islam terkait

lingkungan hidup, yaitu: “Pendidikan agama bagi generasi muda,

mencerdaskan generasi muda dengan nilai-nilai Islam, Kontrol sosial

dengan menghidupkan amar makruf nahi mungkar, membangun

supermasi hukum, kerja sama dengan lembaga-lembaga nasional dan

internasional.”228

224

M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah, Vol. 1, op. cit., hal. 209 225

„Abdul „Aziz, Ensiklopedi Adab Islam, Terj. Abu Ihsan al-Atsari, Jilid 2, op. cit., hal.

148 226

Ibid. 227

Thonthowi Djauhari Musaddad, op. cit., hal. 7 228

Yusuf Al-Qaradhawi, Islam Agama Ramah Lingkungan, op. cit., hal. 368

Page 82: KEBERSIHAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM SUDUT …repository.uinjkt.ac.id/.../123456789/42857/2/ALHAMDULILLAAH-FITK.pdf · iii LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI . Skripsi berjudul “Kebersihan

70

“Keberadaan intitusi publik dalam catatan peradaban Islam,

terbukti memiliki saham yang berarti dalam upaya pemeliharaan

serta penjagaan lingkungan. Di antara institusi-institusi yang

memiliki pengaruh dan saham yang tak terpungkiri tersebut

adalah: Institusi khilafah atau bisa pula disebut sebagai institusi

imam tertinggi dan institusi kepresidenan, serta kepala

pelaksana (negara) tertinggi berikut para pembantunya. Institusi

hukum atau yudikasi. Institusi pengawas memiliki peran besar

dalam memberikan pengarahan, pemantauan, serta pengawasan.

Pada banyak kasus yang terjadi, ia juga sering campur tangan

dalam persoalan-persoalan sosial-kemasyarakatan, ekonomi,

maupun moral.”229

Kemudian terkait sistem kebersihan lingkungan moderen 3R (Reduce,

Reuse and Recycle) dan lain sebagainya, sampai segala macam studi

lingkungan hidup dan peraturan tentang lingkungan hidup yang dibuat

demi kemaslahatan maka hal ini merupakan bagian dari ajaran Islam,

meskipun seandainya studi-studi tersebut berasal dari ilmuan non Muslim

dan bahkan negara non Islam. “Mengadopsi studi-studi kebersihan

lingkungan dari negara-negara maju yang bisa dibilang mereka bukan

negara Islam sangat boleh, dalam agama Islam hal-hal yang baik boleh

kita ambil dari mana pun.”230

Sebagaimana yang dijelaskan oleh

Muhammad Fethullah Gulen, yaitu:

Berbagai penemuan yang terwujud dalam bidang fisika, kimia,

dan biologi serta kemajuan yang dicapai oleh para ilmuan dan

penemu layak mendapatkan penghargaan dan penghormatan,

sebab penemuan-penemuan itu telah menyingkap banyak

kebenaran yang tercatat dalam Al-Qur‟an, kitab yang tertulis

dalam Lauh Mahfuz, di seputar sejumlah prinsip beragam

hubungan yang terdapat di berbagai penjuru alam. Namun, pada

waktu yang sama, umat manusia pun harus dilindungi dan

dijaga agar mereka tidak terjatuh ke dalam kesesatan pemikiran,

seperti pengingkaran adanya Pencipta alam, penolakan adanya

ilham, petunjuk dan wahyu Ilahi, atau sikap menuhankan

manusia dan menjadikan kehendak manusia sebagai penguasa

mutlak.231

229

Ibid., hal. 387-388 230

Hasil wawancara dengan pihak MUI, pada tanggal 02-04-2018, terlampir di hal. 86 231

Muhammad Fethullah Gulen, loc., cit.

Page 83: KEBERSIHAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM SUDUT …repository.uinjkt.ac.id/.../123456789/42857/2/ALHAMDULILLAAH-FITK.pdf · iii LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI . Skripsi berjudul “Kebersihan

71

Telah dijelaskan sebelumnya bahwa ajaran Islam sangat memuliakan

akal yang dimiliki oleh manusia, seperti perintah agar manusia selalu

menjaga akalnya dan mempergunakannya dengan baik, maka hal itu

memberikan pemahaman bahwa ajaran Islam sangat menjunjung tinggi

kemajuan, kesejahteraan dan keamanan bagi kehidupan manusia sebagai

khalifah di bumi ini. Rasulullah Saw. bersabda:

سلم سنة سي ئة كان عليو وزرىا و وزر من عمل با من ....من سن ف ال ب عده من غي ان ي ن قص من اوزارىم شيئ. )رواه مسلم(

“. . . . Siapa saja yang melakukan suatu kebaikan dalam Islam,

maka ia akan mendapatkan pahala kebajikannya dan

mendapatkan pahala orang-orang yang mengikuti

perbuatannya itu tanpa dikurangi sedikitpun. Siapa saja yang

melakukan perilaku yang jelek dalam Islam, maka ia

mendapatkan dosa kejehatan itu dan mendapatkan dosa orang

yang meniru perbuatannya tanpa dikurangi sedikitpun.” (HR.

Muslim)232

Hadis tersebut tentunya membuat setiap muslim semakin

bersemangat dalam beramal baik, terlebih lagi apabila amal tersebut

berkaitan dengan inovasi bagi kemajuan-kemajuan dan kemaslahatan

khususnya yang terkait bagi kemajuan dan kemaslahatan di bidang

kebersihan lingkungan hidup. Kemudian secara umum adalah agar umat

muslim menjadi maslahat bagi semesta alam. Allah Swt. berfirman:

لمي ك ال رحة ل لع مآارسلن و

“Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan

untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam.” (QS. Al-Anbiyâ

[21]: 107)233

232

Imam Nawawi, Shahih Riyadush Shalihin 1, Terj. Team KMPC, (Jakarta: Pustaka

Azzam, 2003), hal. 188-189 233

Al-Qur‟an Cordoba, op. cit., hal. 331

Page 84: KEBERSIHAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM SUDUT …repository.uinjkt.ac.id/.../123456789/42857/2/ALHAMDULILLAAH-FITK.pdf · iii LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI . Skripsi berjudul “Kebersihan

72

Dijelaskan di dalam Tafsir Ath-Thabari bahwa, “Tidaklah kami

mengutusmu, wahai Muhammad, kepada makhluk Kami, melainkan

untuk menjadi rahmat bagi sekalian alam.”234

Keterangan tersebut sesuai

dengan penjelasan-penjelasan sebelumnya yang menjelaskan bahwa

Islam adalah rahmat bagi semesta alam.

234

Abu Ja‟far Muhammad bin Jarir Ath-Thabari, Tafsir Ath-Thabari, Jilid ke-18, Terj.

Akhmad Affandi, (Jakarta: Pustaka Azzam, 2008), hal. 333

Page 85: KEBERSIHAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM SUDUT …repository.uinjkt.ac.id/.../123456789/42857/2/ALHAMDULILLAAH-FITK.pdf · iii LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI . Skripsi berjudul “Kebersihan

73

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka peneliti

menyimpulkan bahwa kebersihan merupakan salah satu kajian pokok dari

pendidikan Islam. Pendidikan Islam melarang segala macam bentuk

perusakan lingkungan hidup dan manusia sebagai khalifah yang

diperintahkan Allah Swt. untuk menjaga lingkungan hidup dengan nilai-nilai

kemaslahatan. Selanjutnya bahwa pendidikan Islam merupakan pendidikan

yang rahmatal lil „âlamîn dan tentunya juga rahmat bagi kebersihan

lingkungan hidup.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan maka peneliti memiliki saran yang semoga

bermaslahat bagi kita semua, yaitu:

1. Sebagai umat muslim kita diperintahkan oleh ajaran Islam untuk

bertanggung jawab kepada kebersihan lingkungan hidup maka kita wajib

manaatinya.

2. Sebagai umat muslim kita harus menjadikan kebersihan lingkungan hidup

semakin maju dan berkembang, seperti: mengamalkan kebersihan

lingkungan hidup sebagai pendidikan sehari-hari dan mengkaji studi-

studi tentang kebersihan lingkungan hidup dan mengembangkannya.

3. Manusia secara umum tidak memiliki alasan untuk tidak bertanggung

jawab kepada lingkungan hidup, karena dari segi agama (bagi umat

Islam) dan negara sudah memerintahkannya.

4. Penelitian ini adalah pembahasan tentang bagaimana sudut pandang

Pendidikan Islam terhadap kebersihan lingkungan hidup, maka

disarankan agar penelitian selanjutnya adalah pengkajian, pengembangan

serta penerapan studi-studi tentang kebersihan lingkungan hidup.

Page 86: KEBERSIHAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM SUDUT …repository.uinjkt.ac.id/.../123456789/42857/2/ALHAMDULILLAAH-FITK.pdf · iii LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI . Skripsi berjudul “Kebersihan

74

DAFTAR PUSTAKA

„Aziz, „Abdul. Ensiklopedi Adab Islam. Terj. Abu Ihsan al-Atsari. Jilid 1.

Jakarta: Pustaka Imam Asy-Syafi‟i, 2009.

Al Haramain, Mujamma‟ Khadim. Al Qur‟an dan Terjemahnya. Terj. Hasbi

Ashshiddiqi dkk.. Jakarta: Departemen Agama RI, 1971.

Al Qurtubi, Syaikh Imam, Tafsir Al Qurtubi. Terj. Fathurrahman, dkk..

Jakarta: Pustaka Azzam, 2010.

Al-Farran, Ahmad bin Musthafa. Tafsir Imam Syafi‟i. Terj. Imam Ghazali

Masykur. Jakarta: Almahira, 2008.

Al-Faruqi, Ismai‟il R. dan Lois Lamya Al-Faruqi. The Cultural Atlas of Islam

(Atlas Budaya Islam.. Terj. Ilyas Hasan. Bandung: Mizan, 2003.

Al-Ghazali, Imam. Rahasia Penciptaan Alam Semesta dan Makhluk Hidup.

Terj. Kaserun AS. Rahman. Jakarta: Turos Pustaka, 2016.

-------. Ringkasan Ihya' 'Ulumuddin. Cet. Ke-5. Tahqiq dan Takhrij oleh

Ahmad Abdurraziq al-Bakri. Terj. Fudhaillurrahman dan Aida Humaira.

Jakarta: Sahara Publisher, 2009.

Ali, Mohammad Daud. Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Raja Grafindo

Persada, 2008.

Al-Mishri, Mahmud. Ensiklopedia Akhlak Muhammad SAW.. Terj. Abdul

Amin, Ahmad Fahrie, dkk.. Jakarta: Pena Pundi Askara, 2009.

Al-Qaradhawi,Yusuf. Islam Agama Ramah Lingkungan. Cet. Pertama. Terj.

Abdullah Shah, dkk.. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2002.

-------. Fatwa-fatwa Kontemporer. Jilid 1. Terj. As‟ad Yasin. Jakarta: Gema

Insani, 1995.

-------. Fatwa-fatwa Kontemporer. Jilid 2. Terj. As‟ad Yasin. Jakarta: Gema

Insani, 1995.

-------. Halal Haram dalam Islam. Terj. Wahid Ahmadi, Jasiman, dll..

Surakarta: Era Intermedia, 2000.

Al-Qur‟an Cordoba. Al-Quran Tafsir Bil Hadis. Bandung: Cordoba

Internasional - Indonesia, 2017.

Page 87: KEBERSIHAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM SUDUT …repository.uinjkt.ac.id/.../123456789/42857/2/ALHAMDULILLAAH-FITK.pdf · iii LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI . Skripsi berjudul “Kebersihan

75

Amalia, Nurin Hanifati. Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup Melalui

Program Adiwiyata Sebagai Sumber Bagi Peserta Didik (Studi Kasus

SMP Negeri 2 Depok). 2015, diakses pada 18 Maret 2018 dari

http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/29231

Amirin, Tatang M. Pokok-Pokok Teori Sistem. Jakarta: Rajawali Pers, 2011.

Arifin, Luqman Hakim. dkk.. Kamus Peribahasa Arab Mahfuzhat. Jakarta:

Turos, 2015.

Assegaf, Abd. Rachman. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada, 2011.

Asy Syarifain, Al-Bukhari. Abu Abdullah Muhammad bin Ismail.

Ensiklopedia Hadits; Shahih al-Bukhari 1. Terj. Masyhar dan M. Suhadi.

Jakarta: Almahira, 2013.

Asy‟ari, Hasyim. Mawa‟idz, Terj. Anwar Muhammad. Pasuruan: Maktabah

Al- Mukarrom, 2018.

Ath-Thabari, Abu Ja‟far Muhammad bin Jarir. Tafsir Ath-Thabari. Jilid ke-

20, Terj. Akhmad Affandi. Jakarta: Pustaka Azzam, 2008.

-------. Tafsir Ath-Thabari. Terj. Akhmad Affandi. Jilid ke-1. Jakarta: Pustaka

Azzam, 2008.

-------. Tafsir Ath-Thabari. Terj. Akhmad Affandi. Jilid ke-2. Jakarta: Pustaka

Azzam, 2008.

-------. Tafsir Ath-Thabari. Terj. Akhmad Affandi. Jilid ke-7. Jakarta: Pustaka

Azzam, 2008.

-------. Tafsir Ath-Thabari. Terj. Akhmad Affandi. Jilid ke-8. Jakarta: Pustaka

Azzam, 2008.

-------. Tafsir Ath-Thabari. Terj. Akhmad Affandi. Jilid ke-16. Jakarta:

Pustaka Azzam, 2008.

-------. Tafsir Ath-Thabari. Terj. Akhmad Affandi. Jilid ke-18. Jakarta:

Pustaka Azzam, 2008.

At-Tuwajiri, Muhammad Syaikh bin Ibrahim bin Abdullah. Ensiklopedi

Islam Kaffah. Terj. Najib Junaidi dan Izzudin Karimi. Surabaya: Pustaka

assir, 2009.

Page 88: KEBERSIHAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM SUDUT …repository.uinjkt.ac.id/.../123456789/42857/2/ALHAMDULILLAAH-FITK.pdf · iii LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI . Skripsi berjudul “Kebersihan

76

Az-Zabidi, Imam. Ringkasan Shahih Al-Bukhari. Terj. Achmad Zaidun.

Jakarta: Pustaka Amani, 2002.

Az-Zuhaili, Wahbah. Tafsir Al-Munir. Jilid 13. Terj. Abdul Hayyie al-

Kattani. Jakarta: Gema Insani, 2016.

Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi Ke-

4. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2012.

Djazuli, A.. Kaidah-kaidah Fikih. Jakarta: Kencana, 2006.

Effendi, Satria. Ushul Fiqh. Jakarta: Kencana, 2005.

Fadjar, A. Malik. Reorientasi Pendidikan Islam. Jakarta: Yayasan Pendidikan

Islam Fajar Dunia, 1999

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Pedoman Penulisan Skripsi. Tangerang Selatan: FITK UIN Jakarta,

2014.

Faqieh, Maman Imanulhaq. Fatwa dan Canda Gus Dur. 2010. www.nu.or.id.

Ghazali, M. Bahri. Lingkungan Hidup dalam Pemahaman Islam. Jakarta:

Pedoman Ilmu Jaya, 1996.

Gulen, Muhammad Fethullah. Islam Rahmatan lil „Alamin. Terj. Fauzi A.

Bahreisy. Jakarta: PT. Gramedia, 2011.

Gunawan, Heri. Pendidikan Islam: Kajian Teoretis dan Pemikiran Tokoh.

Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2014

Hamka. Dari Hati ke Hati. Jakarta: Gema Insani, 2016.

Hasbullah, M.. Kebijakan Pendidikan dalam Perspektif Teori, Aplikasi dan

Kondisi Objektif Pendidikan di Indonesia. Jakarta: Rajawali Pers, 2015.

Herdiansyah, Haris. Metode Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-ilmu Sosial.

Jakarta: Salemba Humanika, 2012.

Herlanti, Yanti. dkk.. Pendidikan Lingkungan Sejak Dini. Tangerang Selatan:

IEPF, 2013.

Isawi, Muhammad Ahmad. Tafsir Ibnu Mas‟ud. Terj. Ali Murtadho Syahudi,

Jakarta: Pustaka Azam, 2009.

Page 89: KEBERSIHAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM SUDUT …repository.uinjkt.ac.id/.../123456789/42857/2/ALHAMDULILLAAH-FITK.pdf · iii LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI . Skripsi berjudul “Kebersihan

77

Kementerian Agama RI. Tafsir Al-Qur‟an Tematik: Pelestarian Lingkungan

Hidup, Seri ke-4. Jakarta: Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur‟an, 2012.

Khon, Abdul Majid. Hadis Tarbawi: Hadis-hadis Pendidikan. Jakarta:

Kencana, 2014.

Khozin. Khazanah Pendidikan Agama Islam. Bandung: PT. Remaja Rosda

Karya, 2013.

Kosim, Muhammad. Pemikiran Pendidikan Islam Ibn Khaldun. Jakarta:

Rineka Cipta, 2012.

Langgalung, Hasan. Asas-asas Pendidikan Islam. Jakarta: Pustaka Al Husna

Baru, 2003.

Lingkungan Hidup. Himpunan Peraturan Perundang-undangan di Bidang

Pengelolaan Lingkungan Hidup. Jakarta: Koperasi Bapedal Lestari, 2006.

Majelis Ulama Indonesia. Himpunan Fatwa MUI Sejak 1975. Jakarta:

Penerbit Erlanga, 2011.

Majid, Abdul dan Dian Andayani. Pendidikan Agama Islam Berbasis

Kopetensi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006.

Minarti, Sri. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Amzah, 2013

Mubarak, Faishal Alu. Riyadhus Shalihin & Penjelasannya. Terj. Arif

Mahmudi. Jakarta: Ummul Qura, 2014.

Muhaimin. Paradigma Pendidikan Islam. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2004.

Muhalli, Ahamad Mudjab dan Ahmad Rodli Hasbullah. Hadits-hadits

Muttafaq „Alaih. Jakarta: Kencana, 2004.

Munawwir, Ahmad Warson. Al-Munawwir: Kamus Arab-Indonesia

Terlengkap. Surabaya: Pustaka Progressif, 1997.

Mustardi, Mohamad. Nilai Karakter Refleksi untuk Pendidikan. Jakarta: PT.

Grafindo Persada, 2014.

Muthhar, Moh. Asy‟ari. Masyarakat dan Negara Menurut Al-Farabi.

Jakarta: Fananine Center, 2016.

Nawawi, Imam. Shahih Riyadhush Shalihin 2. Terj. Team KMPC. Jakarta:

Pustaka Azzam, 2003.

Page 90: KEBERSIHAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM SUDUT …repository.uinjkt.ac.id/.../123456789/42857/2/ALHAMDULILLAAH-FITK.pdf · iii LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI . Skripsi berjudul “Kebersihan

78

Nawawi, Imam. Shahih Riyadush Shalihin 1. Terj. Team KMPC. Jakarta:

Pustaka Azzam, 2003.

P., Akhmad Jenggis. 10 Isu Global di Dunia Islam. Yogyakarya: NFP

Publishing, 2012.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta: Dinas Lingkungan Hidup. TPST

Bantargebang

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor

103 Tahun 2014 tantang Pedoman Pelaksanaan Pembelajaran.

Perda Kota Tangerang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Izin Usaha Pengelolaan

Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga.

Perda Kota Tangerang Selatan Nomor 3 Tahun 2013 tentang Pengelolaan

Sampah.

Putra, Nusa. Metode Riset Campur Sari. Jakarta: Indeks, 2013.

Renggong, Ruslan. Hukum Pidana Khusus. Jakarta: Prenamedia, 2016.

Ristek Muslim. terjemahan وظافة. diakses pada 02-Maret-2017, dari

http://ristekmuslim.com.

Said Nahdi, Maizer. dan Aziz Ghufron. “Etika Lingkungan dalam Perspektif

Yusuf Al-Qaradawy”. Jurnal Al Jamiah, ISSN 2338-557X, 2009, diakses

pada 18 Maret 2018 dari http://digilib.uin-suka.ac.id/741/

Sanjaya, Wina. Penelitian Pendidikan: Jenis, Metode dan Prosedur. Jakarta:

Kencana, 2013

Setyosari, Punaji. Metode Penelitian Pendidikan & Pengembangan. Jakarta:

Kencana, 2013.

Shihab, M. Quraish Tafsir Al-Mishbah. Vol. 3. Cet. II. Jakarta: Lentera Hati,

2009.

-------. “Membumikan” Al-Quran: Fungsi dan Peran Wahyu dalam

Kehidupan Masyarakat. Bandung: Mizan Pustaka, 2014.

-------. Al Qur‟an dan Maknanya. Tangerang: Lentera Hati, 2010.

-------. Tafsir Al-Mishbah. Vol. 1. Cet. X. Jakarta: Lentera Hati, 2007.

-------. Tafsir Al-Mishbah. Vol. 2. Jakarta: Lentera Hati, 2007.

-------. Tafsir Al-Mishbah. Vol. 3. Cet. IX. Jakarta: Lentera Hati, 2007.

Page 91: KEBERSIHAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM SUDUT …repository.uinjkt.ac.id/.../123456789/42857/2/ALHAMDULILLAAH-FITK.pdf · iii LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI . Skripsi berjudul “Kebersihan

79

-------. Tafsir Al-Mishbah. Vol. 10. Cet. I. Jakarta: Lentera Hati, 2009.

-------. Tafsir Al-Mishbah. Vol. 10. Cet. VIII. Jakarta: Lentera Hati, 2007.

-------. Tafsir Al-Mishbah. Vol. 12. Jakarta: Lentera Hati, 2009.

-------. Wawasan Al-Quran: Tafsir Tematik atas Pelbagai Persoalaan Umat.

Bandung: PT. Mizan Pustaka, 2014.

Solihin, M. dan M. Rosyid Anwar. Akhlak Tasawuf. Bandung: Penerit

Nuansa, 2005.

Sukmadinata, Nana Syaodih. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya, 2006.

Sukring. Pendidik dan Peserta Didik dalam Pendidikan Islam. Yogyakarta:

Graha Ilmu, 2013.

Supiana dan Karman, Materi Pendidikan Agama Islam. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 2009.

Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI, Manajemen Pendidikan. Bandung:

Alfabeta, 2010.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional.

-------. No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan

Lingkungan Hidup. Jakarta: Novindo Pustaka Mandiri, 2009.

Wahyuni, Tri. Indonesia Penyumbang Sampah Pelastik Terbesar Ke-dua

Dunia. diakses pada 20 February 2017. dari http://m.cnnindonesia.com.

Wicaksono, Rizky Prio. “Berdamai dengan Sampah”. Tabloid Institut. Edisi

LIII. Jakarta, 27 Februari 2018.

Yin, Robert K.. Studi Kasus. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002.

Yunus, Mahmud. Kamus Arab Indonesia. Ciputat: PT. Mahmud Yunus Wa

Dzurriyyah. 2007.

Zamharir, Muhammad Hari. Agama dan Negara. Jakarta: PT RajaGrafindo

Persada, 2004.

Zed, Mestika. Metode Penelitian Kepustakaan. Jakarta: Yayasan Obor

Indonesia, 2008.

Zuriah, Nurul. Pendidikan Moral & Budi Pekerti dalam Prespektif

Perubahan. Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2015.

Page 92: KEBERSIHAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM SUDUT …repository.uinjkt.ac.id/.../123456789/42857/2/ALHAMDULILLAAH-FITK.pdf · iii LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI . Skripsi berjudul “Kebersihan

80

LAMPIRAN

HASIL WAWANCARA

Narasumber : Roy Sihombing

Jabatan : Pegawai Administrasi TPST Bantargebang

Tempat wawancara : Kantor TPST Bantargebang

Waktu wawancara : Senin, 20 Agustus 2018

Objek

Penelitian Uraian Pertanyaan dan Jawaban

Kondisi

Terbaru dari

TPST

Bantargebang

1. Asal sampah dan berapa volume

sampah TPST Bantargebang saat ini?

Jawaban: Dari provinsi DKI Jakarta dan Kepulauan

Seribu, TPU Sumur Batu itu menerima sampah hanya

dari Kota Bekasi. Rata-rata bulan Juni 2018 rata-rata

7.500 ton perhari.

2. Penanganan atau pengelolaan sampah

di TPST Bantargebang?

Jawaban: Sanitary landfill, definisi Sanitary landfill

penumpukan sampah yang sudah diengineer (distruktur)

supaya dampaknya itu terhadap lingkungan dapat

ditekan, jadi fungsinya itu penumpukan kemudian ada

penutupan tanah merah secara berkala. Gas yang berasal

dari Sanitary landfill mengandung metana. Kita juga

pakai Waste to energy dan the composting. Umumnya di

Indonesia hanya Sanitary landfill saja, the composting

dan WTE (Waste to energy) enggak diterapkan. Tetapi

kita tertapkan di sini, kita hasilkan listrik dan hasilkan

kompos.

Page 93: KEBERSIHAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM SUDUT …repository.uinjkt.ac.id/.../123456789/42857/2/ALHAMDULILLAAH-FITK.pdf · iii LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI . Skripsi berjudul “Kebersihan

81

Pengelolaan

Sampah

3. Apa saja kendala dalam pengelolaan

sampah di TPST Bantargebang?

Jawaban: Sampah selalu naik volumenya pertahun, dari

2013 cuma 5.000 ton sekarang (2018) sudah 7.500 ton

perhari, itu artinya traffic di sini semakin tinggi ada

1.200 truk yang masuk 24 jam kemudian itu membuat

kita butuh aset yang lebih banyak, equipmentsnya juga

lebih banyak. Untuk aset ini kendalanya adalah dia cepat

rusak karena dia berurusan dengan sampah dan sampah

itu korosif. Kemudian lahan ini sudah berdiri sejak 1989

sehingga jalan-jalan, infrastruktur, dan drainase kita

rentan terhadap dorongan sampah yang ketinggiannya

bisa mencapai 30 meter jadi jalannya itu cepat terangkat

karena desakan dari bawah, drainase kita terangkat, jalan

kita cepat rusak. Kemudian ada air lindi (air sampah)

yang lolos ke sungai. Untuk kendala tadi upaya-upaya

yang dilakukan pemerintah DKI untuk mengurangi

volume sampah ke sini akan dibangun ITF (Intermediate

treatment facilities) dalam Kota, jadi mungkin yang

masuk ke sini hanya 2.000 ton selebihnya dibakar di

sana. Kemudian untuk air lindi yang lolos itu ada rencana

untuk memperbaiki istalasi pengelolaan air sampah.

4. Apa saja keuntungan dari pemilahan

sampah (reduce, reuse and recycle) yang dilakukan oleh

masyarakat bagi TPA Bantargebang?

Jawaban: Manfaat bagi TPST, usianya lebih panjang

kemudian pasti biayanya lebih berkurang, beban kerja

berkurang. Selama ini kita yang 7.500 ton perhari itu 24

jam, satu tahun full kerja kecuali hari raya Idul Fitri

mungkin kita tutup cuma 4 jam. Kemudian dampaknya

terhadap lingkungan juga semakin kecil.

Page 94: KEBERSIHAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM SUDUT …repository.uinjkt.ac.id/.../123456789/42857/2/ALHAMDULILLAAH-FITK.pdf · iii LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI . Skripsi berjudul “Kebersihan

82

HASIL WAWANCARA

Narasumber : Aminudin Yakub, M. Ag

Jabatan : Dosen FITK UIN Jakarta

Anggota komisi fatwa MUI pusat

Tempat wawancara : Kantor PAI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Waktu wawancara : Senin, 02 April 2018

Objek

Penelitian Uraian Pertanyaan dan Jawaban

Peran

Pendidikan

Agama Islam

di Indonesia

1. Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 dijelaskan

bahwa pendidikan Islam di Indonesia merupakan bagian

integral dan tidak bisa dipisahkan dari sistem pendidikan

nasional.

Peran Agama Islam di Indonesia seperti apa?

Khususnya tentang Pendidikan Agama Islamnya?

Jawaban: Karena pendendidikan Islam sudah menjadi

bagian integral yang tidak terpisahkan dalam sistem

pendidikan nasional maka sistem pendidikan nasional

harus memperhatikan nilai-nilai dan norma-norma yang

ada di dalam ajaran Islam.

Permasalahan

Lingkungan

Hidup di

Indonesia dan

Sudut

Pandang

Pendidikan

Agama Islam

2. Siapakah makhluk Tuhan yang bertanggung jawab

menjaga lingkungan hidup?

Jawaban: Menjaga lingkungan hidup itu bagian dari

ajaran Islam dan Al-Qur‟an jelas melarang manusia

khususnya umat Islam membuat kerusakan di muka

bumi. Jangan melakukan kerusakan di muka bumi, baik

itu kerusakan lingkungan ataupun kerusakan moral.

Jadi wajib kepada setiap mukmin untuk menjaga

lingkungan, memelihara lingkungan karena itu bagian

Page 95: KEBERSIHAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM SUDUT …repository.uinjkt.ac.id/.../123456789/42857/2/ALHAMDULILLAAH-FITK.pdf · iii LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI . Skripsi berjudul “Kebersihan

83

dari syariat dan ajaran Islam, dan kita (MUI) sudah

menfatwakan dalam fatwa tentang pengelolaan sampah

untuk mencegah kerusakan lingkungan yang salah satu

Hujjah dan dalilnya adalah ayat Al-Qur‟an tersebut.

3. Hubungan dengan siapa sajakah yang harus dijaga oleh

seorang manusia?

Jawaban: Dalam Islam ada tiga bentuk hubungan,

hubungan kita kepada Tuhan, hubungan kita kepada

sesama manusia dan hubungan kita dengan lingkungan

dan makhluk lainnya. Hubungan kita dengan makhluk

lainnya ini termasuk adalah lingkungan, karena

pepohonan tumbuh-tumbuhan itu adalah makhluk

Allah. Hewan, binatang yang dilindungi yang langka itu

juga makhluk Allah. Jadi tiga hubungan itu yang harus

dijaga dalam ajaran Islam. Dalam hadis Nabi ada

seorang wanita yang menyakiti tetangganya. Kemudian

ada hadis nabi ada seorang rojulun yang menolong

anjing. Ibadah itu harus punya dampak pada

habluminannas (hubungan sosial) dan punya dampak

pada hubungan terhadap lingkungan kalau dia tidak

punya implikasi apa-apa dari ibadah atau hubungannya

kepada Allah maka tidak bermakna ibadahnya. Yang

paling sempurna iman seorang mu‟min adalah yang

paling baik akhlaknya. Akhlak itu juga pada manusia,

pada lingkungan, menjaga lingkungan itu menunjukan

akhlak yang tinggi menunjukan kesempurnaan iman.

4. Seperti apakah manusia seharusnya memanfaatkan

lingkungan?

Jawaban: Tugas manusia di muka bumi ini sebagai

khalifatullah fil ard karena Allah yang menciptakan

bumi (lingkungan tempat manusia hidup) maka

Page 96: KEBERSIHAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM SUDUT …repository.uinjkt.ac.id/.../123456789/42857/2/ALHAMDULILLAAH-FITK.pdf · iii LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI . Skripsi berjudul “Kebersihan

84

manusia sebagai khalifatullah wajib menjaga ciptaan

Allah itu dengan memeliharanya. Pertama,

memanfaatkan bumi untuk kehidupan manusia tapi

memanfaatkannya itu tidak boleh secara eksploitatif

(berlebihan), memanfaatkannya itu harus sesuai dengan

kebutuhan manusia. Kedua, memanfaatkan itu juga

dengan menjaga kelestariannya karena kelestariannya

untuk diwariskan kepada generasi-generasi manusia

berikutnya, kemudian kelestarian itu dilakukan dengan

cara menjaga dan memelihara dari kerusakan. Khalifah

itu artinya wakil dan pengganti, kalau pengganti Allah

sesungguhnya Allah itu tidak merusak. Allah itu jamil

(indah) dan menyukai keindahan. Kita makan nasi

kemudian ada sisa nasi (pada jari dan wadah) maka

harusdimakan tidak boleh tersisa satu nasipun, bukan

masalahnya kita bisa membeli nasi itu tapi masalahnya

adalah alam yang sudah memberikan sesuatu kepada

kita tapi kita buang.

5. Bagaimana seharusnya umat Islam menyikapi UU

tentang lingkungan hidup yang dibuat oleh pemerintah?

Bagaimana hukum Negara menurut islam? Haruskah

taat pada hukum Negara?

Jawaban: Tujuan diturunkannya Islam adalah untuk

kemaslahatan hidup manusia di dunia dan di akhirat,

maka semua perintah-perintah dan larangan Allah yang

ada di Al-Qur‟an dan Al-Hadis tujuannya untuk

kemaslahatan manusia. Maka segala sesuatu yang

membawa kepada mafsadat haram hukumnya dalam

syariat Islam. Maslahat itu ada yang sudah ditentukan

di dalam Al-Qur‟an dan Al-Hadis seperti: larangan

membunuh, larangan mencuri, larangan minum khamar,

Page 97: KEBERSIHAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM SUDUT …repository.uinjkt.ac.id/.../123456789/42857/2/ALHAMDULILLAAH-FITK.pdf · iii LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI . Skripsi berjudul “Kebersihan

85

dan larangan berzina itu semuanya adalah untuk

kemaslahatan. Tapi ada perkara maslahat yang

ditentukan oleh Negara karena perkembangan zaman

misalnya undang-undang lalu lintas itu diadakan untuk

kemaslahatan pengguna jalan. Menurut kaidah hukum,

di mana ada maslahat di) فايىما تك ىن انمصهحة ففيه شزع هللا

situ ada syariat Allah) maka undang-undang lalu lintas

itu adalah syariat Allah (hukum Islam) sama halnya

dengan undang-undang lingkungan hidup yang berisi

tentang kewajiban-kewajiban memelihara lingkungan

hidup supaya tetap baik, bisa bermanfaat dan

bermaslahat maka itu syariat Allah (harus

dipatuhi).Taat kepada Allah dan kepada Rasulullah itu

absolut, mutlak, wajib diikuti. Taat kepada ulil amri

memang tidak absolut tetapi manakala ulil amri

menetapkan sebuah aturan (sebuah ketentuan) yang itu

sejalan dengan firman Allah sejalan dengan Hadis Nabi

maka wajib ditaati karena itu juga bagian dari syariaat

Allah. Ada dalam kitab Imam An-Nawawi: kalau ulil

amri, hakim mewajibkan sesuatu yang sudah wajib di

dalam Al-Qur‟an dan Al-Hadis maka kewajibannya

semakin kuat semakin tegas. Kalau ulil amri

mewajibkan sesuatu yang mubah maka itu wajib

diikuti. Menjaga lingkungan hidup itu wajib menurut

Al-Qur‟an dan Al-Hadis kemudian diwajibkan pula

oleh negara maka menjadi tegas dan kuat.

6. Dosa kah seorang muslim yang merusak lingkungan

hidup? Berpahala kah seorang muslim yang menjaga

lingkungan hidup?

Jawaban: Orang yang merusak lingkungan hidup pasti

berdosa. Orang yang memelihara lingkungan hidup

Page 98: KEBERSIHAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM SUDUT …repository.uinjkt.ac.id/.../123456789/42857/2/ALHAMDULILLAAH-FITK.pdf · iii LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI . Skripsi berjudul “Kebersihan

86

pasti berpahala. Bukan saja memberi contoh kebaikan

sehingga orang mengikuti maka mendapatkan pahala.

Kalau menjadi contoh yang buruk (meninggalkan jejak

yang kotor menyebabkan penyakit) maka mendapatkan

dosa dan dosa orang yang mengikuti.

7. Bolehkah umat Islam mengadopsi studi-studi dari

Negara maju untuk kemsaslahatan lingkungan hidup?

Mengadopsi studi-studi kebersihan lingkungan dari

negara-negara maju yang bisa dibilang mereka bukan

negara Islam?

Jawaban: Sangat boleh, dalam agama Islam hal-hal

yang baik boleh kita ambil dari mana pun.

8. Bagaimana upaya yang telah dilakukan oleh Pendidikan

Agama Islam tentang kebersihan lingkungan hidup di

Indonesia?

Jawaban: Upaya, dari buku-buku, fatwa dll.

9. Harapan ke depan (narasumber) tentang lingkungan

hidup di Indonesia? (yang sesuai dengan Pendidikan

Agama Islam)

Jawaban: Kita ingin bisa melestarikan lingkungan yang

indah, bersih, baik kita bisa mewariskan lingkungan

yang indah bersih baik itu kepada generasi kita

sesudahnya.

Jakarta, 08 Oktober 2018

Narasumber

Aminudin Yakub, M.Ag.

NIP. 19710214 199703 1 001

Page 99: KEBERSIHAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM SUDUT …repository.uinjkt.ac.id/.../123456789/42857/2/ALHAMDULILLAAH-FITK.pdf · iii LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI . Skripsi berjudul “Kebersihan

87

HASIL WAWANCARA

Narasumber : Dr. H. Abdul Majid Khon, M. Ag

Jabatan : Ketua Jurusan PAI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Tempat wawancara : Kantor PAI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Waktu wawancara : Senin, 03 September 2018

Objek Penelitian Uraian Pertanyaan dan Jawaban

Kaitan Keimanan

dengan

Kebersihan

1. Apa kaitannya kebersihan lingkungan hidup dengan

iman?

Jawaban: Iman itu bisa mendorong seseorang

beramal saleh, diantaranya adalah menjaga

kebersihan. Kalau imannya kuat dia bersih tetapi

kalau imannya lemah dia kurang bersih bahkan

tidak memperhatikan kebersihan. Ada bersih lahir

(dari kotoran) dan batin (hati).

2. Kalau tidak menjaga kebersihan

lingkungan hidup bagaimana keadaan keimanan

seseorang?

Jawaban: Kalau buang sampah sembarangan jadi

banjir lalu banyak korban (berbuat buruk pada

orang lain). Lingkungan itu tempat hidup manusia

supaya sehat, selamat dan aman.

Kaitan

Kebersihan

dengan Kesehatan

3. Apa kaitannya dengan kesehatan

dan kebersihan lingungan hidup?

Jawaban: Bersih itu sehat.

Hubungan yang

Harus Dijaga

dengan Baik Oleh

Manusia

4. Seorang yang belajar didoakan hewan kenapa?

Siapa saja yang mendo‟akan orang belajar?

Jawaban: Yang memohonkan pengampunan itu

Page 100: KEBERSIHAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM SUDUT …repository.uinjkt.ac.id/.../123456789/42857/2/ALHAMDULILLAAH-FITK.pdf · iii LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI . Skripsi berjudul “Kebersihan

88

semua makhluk yang ada di langit maupun di bumi.

Karena makhluk-makhluk itu merasa aman dengan

adanya orang yang punya ilmu, merasa aman kalau

ada orang yang mencari ilmu karena orang berilmu

itu melarang berbuat dzalim pada binatang,

melarang berbuat kerusakan, melarang menebang

pohon tanpa tujuan.

5. Hubungan dengan apa saja yang

harus dijaga dengan baik oleh manusia?

Jawaban: Hubungan kepada Allah, kepada manusia

(orang tua, kerabat, tetangga, teman, dan lain

sebagainya) dan hubungan dengan makhluk di

sekitarnya (makhluk hidup dan benda-benda mati).

6. Wajibkah taat kepada

pemerintah?

Jawaban: Asal tidak maksiat harus kita patuh, tidak

ada kepatuhan itu wajib terhadap makhluk di dalam

maksiat terhadap Tuhan.

Kemaslahatan

untuk Lingkungan

Hidup

7. Bolehkah umat Islam mengadopsi

studi-studi dari Negara maju (yang bisa dikatakan

Negara maju tersebut bukan negara Islam) untuk

kemsaslahatan lingkungan hidup?

Jawaban: Mengambil ilmu itu dari mana saja, asal

baik, tidak ada keburukannya, mengandung hikmah

dan manfaat, boleh kita ambil.

8. Upaya pendidikan PAI untuk

lingkungan hidup?

Jawaban: PAI itu dasarnya adalah Al-Qur‟an-

Hadis. Banyak perintah untuk memelihara

lingkungan (menjaga lingkungan dengan baik).

Jakarta, 01 Oktober 2018

Narasumber

Dr. H. Abdul Majid Khon, M. Ag

Page 101: KEBERSIHAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM SUDUT …repository.uinjkt.ac.id/.../123456789/42857/2/ALHAMDULILLAAH-FITK.pdf · iii LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI . Skripsi berjudul “Kebersihan

89

Page 102: KEBERSIHAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM SUDUT …repository.uinjkt.ac.id/.../123456789/42857/2/ALHAMDULILLAAH-FITK.pdf · iii LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI . Skripsi berjudul “Kebersihan

90

Page 103: KEBERSIHAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM SUDUT …repository.uinjkt.ac.id/.../123456789/42857/2/ALHAMDULILLAAH-FITK.pdf · iii LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI . Skripsi berjudul “Kebersihan

91

BIODATA PENULIS

Rizky Prio Wicaksono, lahir di

Semarang pada tanggal 13 Oktober

1993. Pendidikan terakhir yang

ditempuh penulis adalah Strata 1 (S1)

yang dimulai pada tahun 2012 di UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta untuk

mengambil jurusan Pendidikan Agama

Islam. Pada tugas akhir penulis tertarik

untuk menyusun skripsi yang

berhubungan dengan kebersihan

lingkungan hidup dan studi keislaman, maka penulis mengambil judul

“Kebersihan Lingkungan Hidup Dalam Sudut Pandang Pendidikan Islam”.

Kontak penulis yang bisa dihubungi adalah Email dengan alamat

[email protected]