keanekaragaman hayati sebagai sumber bahan pangan dalam

19
KEANEKARAGAMAN HAYATI SEBAGAI SUMBER BAHAN PANGAN DALAM PERSPEKTIF KULTUR RELIGIUS MASYARAKAT SUNDA Ana

Upload: lynga

Post on 05-Feb-2017

247 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: keanekaragaman hayati sebagai sumber bahan pangan dalam

KEANEKARAGAMAN HAYATI SEBAGAI SUMBER BAHAN PANGANDALAM PERSPEKTIF KULTUR RELIGIUS MASYARAKAT SUNDA

Ana

Page 2: keanekaragaman hayati sebagai sumber bahan pangan dalam
Page 3: keanekaragaman hayati sebagai sumber bahan pangan dalam

Mitologi Nyi Pohaci: penghargaan masyarakat Sunda pada Keanekaragaman hayati sumber pangan

Dalam masyarakat sunda dikenal dengan mitos NyiPohaci yang dilambangkan sebagai dewi padi. NyiPohaci yang menyimbolkan padi berasal dari kataSunda kuno, pwah aci, yang berarti sumberkehidupan. Mitologi Sunda mengandung filsafat ataustruktur pemikiran masyarakatnya, dari mitologi inilahmasyarakat sunda sangat menghargaikeanekaragaman hayati yang dijadikan sebagaisumber bahan pangan demi kelangsungan hidupnya.Mitologi Nyi Pohaci mengajarkan bahwa semuatanaman memberikan manfaat hidup kepada manusia.Jadi, mitos Nyi Pohaci mengandung hasil renunganpemikiran manusia Sunda lama tentang bagaimanaasal-usul adanya segala macam tumbuhan yang amatbermanfaat bagi masyarakat Sunda dan semua itudiperlukan orang Sunda setiap hari bagi kepentingankelangsungan hidupnya.

Page 4: keanekaragaman hayati sebagai sumber bahan pangan dalam

”dan Kami hamparkan bumi dan Kami letakkan

padanya gunung-gunung yang kokoh dan Kami

tumbuhkan padanya segala macam tanaman

yang indah dipandang mata. Untuk menjadi

pengajaran dan peringatan bagi tiap-tiap hamba

yang kembali (mengingat) Allah” Al Qaf 7-8

Page 5: keanekaragaman hayati sebagai sumber bahan pangan dalam

Prasasti Cibadak (1006-1016) yang berdasarkan sejarah Sunda dinilai merupakan prasasti tertua, peninggalan seorang raja Sunda Sri Jaya-bhupati

Dalam prasasti tersebut ditetapkan Sungai SangHyang Tapak sebagai kabuyutan yaitu tempat yangdisakralkan untuk ditaati oleh segenap rakyatnya.Salah satu terjemahan kutipan Prasasti Cibadaktersebut adalah : ”Selamat, dalam tahun saka 952bulan Kartika tanggal 12 bagian terang hariyang-Kliwon-ahad wuku Tambir. Inilah saat raja sundaMaharaja Sri Jayabhupati Jayamanahen Wisnumurtisamarawijaya Sakalabuana MandaleswaraninditaHarogowardana Wikramotungga-dewa membuat disebelah timur Sanghyang Tapak dibuat oleh SriJayabhupati raja Sunda dan jangan ada yangmelanggar ketentuan di sungai ini. Jangan adayang menangkap ikan di bagian sungai ini mulaidari batas daerah kabuyutan Sanghyang Tapakdi bagian hulu ...” Dengan kata lain bahwapemanfaatan sumber hayati sangat dijaga danwarisan kabuyutan yang harus dijaga olehmasyarakat Sunda demi kepentingan kesejahteraanmasyarakat.

Page 6: keanekaragaman hayati sebagai sumber bahan pangan dalam

SANGSAKALA PAJAJARAN

KAWUNG MABUR CARULUKNAEnau Kehilangan Buahnya

GULA LEUNGITEUN GANDUANGula Kehilangan Cirinya

CIAMIS KARI PAITNAAir Manis Tinggal Pahitnya

CIHERANG KANTUN KIRUHNAAir Bening Tinggal Keruhnya

SAMAK TINGGALEUN PANDANNATikar ditinggalkan Pandannya

KIAI LEUNGITEUN AJIKyai Kehilangan Kemakbulannya

PANDITA ILANG KOMARAPemimpin Formal Kehilangan Wibawa

KAHURUAN KU NAPSUNATerbakar oleh Nafsunya

Page 7: keanekaragaman hayati sebagai sumber bahan pangan dalam

Pesan-pesan leluhur-leluhur Sunda

sangat dihormati dan menunjukkan nilai

tinggi dan strategis dari kabuyutan.

Bahkan dalam pepatah Sunda dikenal

dengan larangan atau tabu untuk merusak

lingkungan hidup sebagai warisan

kabuyutan dengan pepatah : “Ulah sok

nuar tangkal di sirah cai, pamali !”. (jangan

suka menebang pohon di dekat sumber

air, pemali!)

Page 8: keanekaragaman hayati sebagai sumber bahan pangan dalam

Telah nampak kerusakan di darat dan di laut

disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya

Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari

(akibat) perbuatan mereka agar mereka kembali (ke

jalan yang benar)” Ar Rum 41

Page 9: keanekaragaman hayati sebagai sumber bahan pangan dalam

Pola konsumsi pangan Masyarakat Sunda

Bagi masyarakat Sunda pola konsumsi pangan sudahcukup bervariasi, walaupun untuk makanan pokoknyasebagian besar masih bergantung pada beras, kecualiuntuk masyarakat kampung Sunda Wiwitan(masyarakat Baduy), kampung Naga (Tasikmalaya)dan kampung Cireundeu (Kb. Bandung) makananpokoknya sebagian besar adalah non beras(beubeutian). Dalam pepatah Sunda dikenal dengan“Raweuy beuweungan rambay alaen” yang artinyabanyak makanan karena banyak tanamannya. Pepatahini mengimplikasikan bahwa sumber pangan akanberlimpah baik jenis dan macamnya.

Page 10: keanekaragaman hayati sebagai sumber bahan pangan dalam

“ Maka hendaknya manusia itu memperhatikan makanannya,

sesungguhnya Kami benar-benar telah mencurahkan air (dari langit),

kemudian Kami belah bumi dengan sebaik-baiknya, lalu Kami tumbuhkan

biji-bijian, anggur dan sayur-sayuran, zaitun dan pohon kurma, kebun-

kebun yang lebat, dan buah-buahan serta rumput-rumputan, untuk

kesenanganmu dan binatang-binatang ternakmu.”

„Abasa 24-32

Page 11: keanekaragaman hayati sebagai sumber bahan pangan dalam

Prinsip Pola Makan SehatVariatif, Seimbang, Terbatas

Page 12: keanekaragaman hayati sebagai sumber bahan pangan dalam

"...., makan minumlah dan jangan berlebih-lebihan (melampaui batas yang

dibutuhkan tubuh dan batas-batas yang dihalalkan). Sesungguhnya Allah

tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan"(QS Al Araaf (7) : 31).

Page 13: keanekaragaman hayati sebagai sumber bahan pangan dalam

Pepatah Sunda ada

istilah “kudu eureun

memeh wareug” ,

yang artinya harus

berhenti sebelum

kenyang dan makan

jangan terlalu

berlebihan

Page 14: keanekaragaman hayati sebagai sumber bahan pangan dalam

Penganjuran makan buah dansayur-sayuran sangat masukakal, karena tubuh manusiaterdiri hampir 80 % air, makamakanan yang dimakan olehmanusiapun seharusnya jugamakanan yang banyakmengandung air. Buah dan sayuradalah bahan pangan yangmemiliki kandungan air yangcukup banyak, selain itu buahdan sayur kaya akan serat,vitamin, dan mineral, terutamakaroten, berbagai vitamin Bkompleks dan vitamin C yangberfungsi pula untuk menjagastabilitas kondisi tubuh. Olehkarena itu buah-buahan dansayur-sayuran harus terdapatdalam menu sehari-hari.

Page 15: keanekaragaman hayati sebagai sumber bahan pangan dalam

Dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak

berjunjung, pohon kurma. Tanaman-tanaman yang bermacam-macam

buahnya, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya), dan tidak

sama (rasanya). Makanlah dari buahnya yang bermacam-macam itu bila

dia berbuah………...“ (al-An'aam [6]: 141).

Page 16: keanekaragaman hayati sebagai sumber bahan pangan dalam

Tradisi Sunda pada upacara-upacara adatpun memilikihubungan yang cukup erat dengan nilai-nilaipelestarian keanekaragaman hayati sumber bahanpangan. Sebagai contoh pada upacara adatkehamilan, seperti upacara “Opat Bulanan” (empatbulanan), “Nujuh Bulanan” (upacara selamatan tujuhbulanan), atau pada upacara “Reuneuh Mundingeun”,salah satu syarat untuk hidangannya adalah membuat“rujak’” yang isinya harus ada buah delima, mengapaharus disertai buah delima ? padahal buah initermasuk buah langka yang kini sukar untukditemukan.

Page 17: keanekaragaman hayati sebagai sumber bahan pangan dalam

Buah delima atau Punica granatum mempunyaiberbagai keistimewaan, selain enak untuk dimakan, iajuga mempunyai kebaikan dari segi kesehatan. Zat besiyang terdapat dalam buah delima dianggap sebagaiunsur penting dalam pembentukan darah merah.Seseorang yang kekurangan zat besi akan mengalamipenyakit anemia. Delima mengandung potassium yangbesar volumenya, selain dari mineral-mineral lain sepertifosfor, kalsium, besi, dan sodium, dan vitaman-vitaminA, B1, B2, B3, dan C. Bereaksi bersama sodium,potassium mengatur ekuilibrium air tubuh dan menjagadetak jantung agar tetap normal. Dengan memeliharakeseimbangan kadar potassium-sodium, buah ini jugamenunjang kepekaan saraf dan otot agar berfungsisecara teratur, mencegah edema (pembengkakan), danmengurangi kadar gula yang beredar di dalam darah.Delima menghilangkan rasa letih otot danmemungkinkannya bergerak dengan mudah, dan jugamenguatkan jantung. Selain itu menurut penelitiansemua bagian dari buah delima dapat dimanfaatkanuntuk pengobatan.

Page 18: keanekaragaman hayati sebagai sumber bahan pangan dalam

Sebagai penutup,naskah kuno ”SanghiyangSiksa Kandang Karesian” (Tahun 1518 M),yang dikenal pada masa pemerintahan SangPrabu Siliwangi di kerajaan Pajajaran, terdapatsatu kalimat yaitu ”Ngertakeun Bumi Lamba”yang dapat diterjemahkan dengan”mensejahterakan kehidupan di dunia”. Jadipara leluhur Sunda sebenarnya telahmengajarkan kepada kita bahwa salah satutugas manusia hidup di dunia adalah untukmensejahterakan seluruh makhluk hidup didunia ini.

Page 19: keanekaragaman hayati sebagai sumber bahan pangan dalam

Hatur Nuhun, Terimakasih