keadaan umum - repository.ipb.ac.id · lokasi kebun yang diusahakan pt.socfindo disajikan pada...
TRANSCRIPT
13
KEADAAN UMUM
Sejarah Perusahaan
PT Socfin Indonesia (disingkat PT. Socfindo) berdiri sejak tahun 1926
dengan nama Socfin Medan SA (Societe Financiere Des Caunthous Medan
Societe Anoyme). Didirikan berdasarkan Akte Notaris William Leo No. 45 tanggal
7 Desember 1930 yang berkedudukan di Medan yang mengelola perusahaan
perkebunan di Provinsi Sumatera Utara dan Nanggroe Aceh Darussalam (NAD).
Pada tahun 1960 pemerintah Republik Indonesia menjalin hubungan kerja
sama dengan investor- investor yang berasal dari Belgia yang bergabung dalam
Plantation North Sumatra dengan maksud untuk mendirikan suatu perusahaan
patungan yang diberi nama Socfin Medan SA yang berorientasi pada hasil kerja
dari suatu area perkebunan yang berkedudukan di kota Medan (Sumatera Utara)
dengan kawasan yang mencakup daerah perkebunan khususnya Sumatera Utara
dan Aceh.
Berdasarkan keputusan Presiden Republik Indonesia No.6 tahun 1965 dengan
instruksi- instruksi yang ada memutuskan bahwa SOCFIN Medan SA, Belgia
yang dinyatakan sebagai suatu perusahaan perkebunan yang berada di bawah
pengawasan Pemerintah Republik Indonesia. Berdasarkan keputusan yang
dikeluarkan Pemerintah Republik Indonesia tahun 1968 di Jakarta No. E3-
68/Pers/6/94/KPTS/OP/8/1968 SOCFIN Medan SA berubah nama menjadi PT.
Socfin Indonesia (PT. Socfindo), yaitu perusahaan patungan yang berkedudukan
di kota Medan dengan mengadakan perbandingan modal yaitu, (a). Plantation
North Sumatra, Belgia 60 % dan (b). Pemerintah Republik Indonesia 40%.
Pada tanggal 31 Desember 2001 sejalan dengan privatisasi beberapa BUMN
oleh pemerintah RI telah terjadi perubahan kepemilikan saham PT. Socfindo
yaitu, (a). Plantation North Sumatra, Belgia 90 % dan (b). Pemerintah Republik
Indonesia 10%.
PT. Socfindo berkantor pusat di Jl. KL Yos Sudarso No. 106 Medan. Wilayah
perkebunannya berada di dua provinsi, yaitu Sumatera Utara dan Nanggroe Aceh
Darussalam. Komoditas tanaman yang diusahakan adalah kelapa sawit dan karet
dengan total luas areal 48 091,04 ha yang terdiri dari 38 480,4 ha luas areal kelapa
14
sawit dan 9 610,64 ha luas areal tanaman karet. Jenis tanaman, luas areal dan
lokasi kebun yang diusahakan PT.Socfindo disajikan pada Tabel 1 :
Tabel 1. Jenis Tanaman, Luas Areal dan Lokasi Perkebunan yang Diusahakan
PT Socfindo, Sumatera Utara
Komoditas Provisnsi Kabupaten Perkebunan Luas Areal (ha)
Kelapa Sawit NAD Kejuruan Muda Sei Liput 3 659.58
Aceh Singkil Lae Butar 4 440.56
Darul Makmur Seumanyam 4 473.01
Nagan Raya Seunagan 4 581.99
Sumatera Utara Serdang Bedagai Mata Pao 2 263.86
Serdang Bedagai Bangun Bandar 3 335.64
Batu Bara Tanah Gambus 3 725.50
Asahan Padang Pulo 1 187.59
Asahan Aek Loba 8 658.79
Labuhan Batu Negeri Lama 2 153.88
Jumlah 38 480.40
Karet Sumatera Utara Serdang Bedagai Tanjung Maria 1 224.98
Serdang Bedagai Tanah Besih 1 367.98
Batu Bara Lima Puluh 1 794.85
Labuhan Batu Utara Aek Pamienke 3 822.72
Labuhan Batu Utara Halimbe 1 400.11
Jumlah 9 610.64
Jumlah Besar 48 091.04
Sumber : Departemen Tanaman PT Socfindo, 2012
Letak Wilayah Administratif
Perkebunan Bangun Bandar adalah salah satu perkebunan PT. Socfindo
yang membudidayakan tanaman kelapa sawit berlokasi di Kecamatan Dolok
Masihul, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara. Perkebunan Bangun
Bandar terletak kurang lebih 70 kilometer dari Kota Medan. Batas- batas wilayah
administratif nya adalah sebelah Utara berbatasan dengan Pekan Dolok Masihul,
sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Dolok Sagala. Sebelah Timur berbatasan
15
dengan Desa Bantan, sebelah Barat berbatasan dengan Perkebunan Silau Dunia
PTPN III. Perkebunan Bangun Bandar terletak di antara 30
15’ 25”- 30 19’ 46”
LU dan 980 57’ 50”- 99
0 4’ 19”BT. Peta Perkebunan Bangun Bandar disajikan
dalam Lampiran 4.
Topografi lahan Perkebunan Bangun Bandar adalah lembahan, datar
hingga berbukit dengan ketinggian tempat 0-200 m dpl. Perkebunan Bangun
Bandar terdiri dari empat Divisi yang semuanya terletak di Kecamatan Dolok
Masihul, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara.
Keadaan Iklim dan Tanah
Keadaan tanah Perkebunan Bangun Bandar didominasi oleh tanah aluvial
dan podzolik merah kuning (PMK) dengan derajat kemasaman tanah (pH) 4-6.
Peta Tanah Kebun Bangun Bandar dapat dilihat pada Lampiran 5. Perkebunan
Bangun Bandar memiliki dua musim yaitu musim kemarau dan musim hujan.
Berdasarkan data curah hujan dari tahun 2002-2011, puncak musim kemarau
adalah bulan Januari sampai April dan puncak musim hujan adalah bulan
September sampai Desember. Dari data curah hujan tersebut, Perkebunan Bangun
Bandar memiliki hari hujan rata-rata sebesar 130 hari hujan/ tahun dengan curah
hujan rata-rata sebesar 2 330 mm/ tahun. Menurut Schmidth dan Ferguson
Perkebunan Bangun Bandar masuk ke dalam tipe iklim A, yaitu sangat basah dan
bervegetasi hutan tropika. Data curah hujan dan hari hujan disajikan pada
Lampiran 6.
Suhu harian rata-rata dapat ditentukan oleh ketinggian suatu tempat.
Perkebunan Bangun Bandar dengan ketinggian tempat berkisar antara 75-150 m
dpl memiliki suhu rata-rata tahunan berkisar antara 22-35 0
C dengan tingkat
kelembaban rata- rata tiap bulan 84%.
Luas Areal Konsesi dan Tata Guna Lahan
Berdasarkan data Departemen Tanaman PT. Socfindo tahun 2012,
Perkebunan Bangun Bandar mempunyai Hak Guna Usaha (HGU) dengan total
luas lahan 3 400,93 ha. Luas areal yang digunakan untuk areal penanaman adalah
3 335,64 ha dan luas areal yang digunakan untuk sarana prasarana yaitu seluas
16
65,29 ha. Luas areal dan tata guna lahan Perkebunan Bangun Bandar dapat dilihat
pada Tabel 2 :
Tabel 2. Tata Guna Lahan Perkebunan Bangun Bandar.
Penggunaan Luas (ha)
Tanaman Menghasilkan (TM) 2 160.40
Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) 897.49
Tanaman Baru (TB) Program Tahun 2012 277.75
Emplacement/ Pabrik 35.97
Pembibitan kelapa Sawit 4.27
Anak Sungai 4.97
Hutan Bambu 0.60
Jalur PLN 6.72
Parit Isolasi 4.69
Areal Konservasi 8.07
Jumlah 3 400.93
Sumber : Departemen Tanaman PT. Socfindo (Agustus, 2012)
Perkebunan kelapa sawit Bangun Bandar terbagi atas 4 divisi, yaitu Divisi
I seluas 1 068,94 ha, Divisi II seluas 922,44 ha, Divisi III seluas 835,33 ha, dan
Divisi IV seluas 508,93 ha.
Keadaan Tanaman dan Produksi
Tanaman kelapa sawit yang dibudidayakan di Perkebunan Bangun Bandar
adalah varietas Tenera, hasil dari persilangan Dura dan Pisifera yang dihasilkan
sendiri oleh PT. Socfindo. Perkebunan Bangun Bandar memiliki pola tanam
segitiga sama sisi dengan jarak tanam 9 m x 9 m x 9m dengan kerapatan populasi
rata-rata 142 tanaman/ ha. Namun, berdasarkan kondisi yang terdapat di lapangan,
populasi tanaman per hektar dapat berbeda daripada populasi yang sebenarnya.
Hal tersebut disebabkan oleh adanya penyisipan tanaman, penebangan pokok
mati, dan pokok yang tidak bernilai (non valuer), dan pokok yang terserang
penyakit Ganoderma,sp. Jarak tanam yang tidak teratur, rubuh, dan tersambar
petir dapat menyebabkan populasi tanaman per hektarnya tidak sama. Populasi
tanaman kelapa sawit dan luas pertanaman pada setiap divisi Perkebunan Bangun
Bandar dapat dilihat pada Tabel 3.
17
Tabel 3. Jumlah Populasi Tanaman Kelapa Sawit Berdasarkan Tahun
Tanam pada Setiap Divisi Perkebunan Bangun Bandar
Tahun
Tanam
Divisi I Divisi II Divisi III Divisi IV
Luas
(ha)
Jumlah
Pokok
Luas
(ha)
Jumlah
Pokok
Luas
(ha)
Jumlah
Pokok
Luas
(ha)
Jumlah
Pokok
1984 - - 48.81 3967 - - - -
1986 - - 52.70 4204 - - - -
1989 - - - - 231.23 25872 - -
1990 - - - - 195.94 22543 - -
1991 48.95 4633 - - 90.77 9851 - -
1992 - - 81.35 8438 - - - -
1996 34.17 3194 - - - - - -
1998 103.23 11188 55.75 6657 - - - -
1999 94.90 11534 23.08 2626 - - - -
2000 25.78 3040 87.25 11150 - - - -
2001 88.66 9324 - - 33.67 3839 - -
2002 - - 38.30 4616 - - - -
2003 62.03 7962 131.47 16275 - - - -
2004 178.43 24149 108.98 14960 0.95 121 - -
2005 97.18 13832 - - - - - -
2006 - - 138.45 21396 - - - -
2007 24.28 3619 - - - - - -
2008 31.16 4832 25.31 3795 - - 27.62 3941
2009 89.07 12264 - - 54.03 7726 250.97 35116
2010 34.34 4828 17.88 2494 81.32 11093 125.67 17637
2011 - - 113.11 15106 96.60 13517 34.50 4360
2012 156.76 21729 - - 50.82 7267 70.17 9128
Total 1068.94 136128 922.44 115684 835.33 101829 508.93 70182
Rata-
rata 127 125 122 138
Sumber : Kantor Besar Perkebunan Bangun Bandar (Agustus, 2012)
Perkebunan Bangun Bandar memiliki pabrik pengolahan kelapa sawit
yang sudah ada sejak tahun 1926. Pabrik tersebut dapat mengolah TBS menjadi
CPO dan PK. Kapasitas maksimum pengolahan pabrik tersebut adalah 25 ton
TBS/ jam. Produksi TBS, CPO, dan PK yang dihasilkan oleh Perkebunan Bangun
Bandar pada tahun 2008-2011 dapat dilihat pada Tabel 4.
18
Tabel 4. Produksi TBS, CPO, dan PK Perkebunan Bangun Bandar
Tahun Luas
(ha)
Produksi (ton) Produktivitas (ton/ ha)
TBS CPO PK TBS CPO PK
2008 2526.56 51 196.68 12 284.90 2 409.13 20.26 4.86 0.95
2009 2479.43 56 270.79 13 205.29 2 662.52 22.70 5.33 1.07
2010 2446.17 53 628.01 12 721.79 2 418.29 21.92 5.20 0.99
2011 2374.63 52 884.94 12 821.71 2 525.85 22.27 5.40 1.06
Sumber : Perkebunan Bangun Bandar, 2012
Struktur Organisasi dan Ketenagakerjaan
Pelaksanaan pekerjaan di Perkebunan Bangun Bandar dipimpin oleh
seorang Pengurus yang bertanggung jawab kepada Group Manager. Pengurus
memimpin seluruh kegiatan yang dilakukan di lapangan, pabrik, dan administrasi.
Dalam kegiatan di lapangan dan pabrik Pengurus dibantu oleh Asisten Kepala
(Askep), Asisten Divisi, Tekniker I (Kepala Pabrik), dan Tekniker II. Dalam
bidang administrasi Pengurus dibantu oleh seorang Kepala Tata Usaha (KTU).
Tugas Pokok (job description) dari Pengurus meliputi : (1) Pengurus
memiliki tugas dan kewajiban untuk menyusun anggaran tahunan yang meliputi
prediksi produksi, rencana kerja, kebutuhaan tenaga kerja dan kebutuhan biaya
dengan berpedoman kepada tuntutan Management dan disesuaikan dengan
kebutuhan lapangan dan pabrik; (2) Pengurus melaksanakan pekerjaan sesuai
intruksi Management dan Budget yang telah disetujui Management dengan
mengoptimalkan kerja sama dengan seluruh Staf, Pegawai, dan karyawan; (3)
Pengurus mengontrol produksi, pengolahan, pemeliharaan lapangan dan pabrik
berdasarkan standar mutu kerja perusahaan.
Asisten Kepala (Askep) memiliki tugas untuk mengkordinir asisten dalam
hal penyebaran tenaga kerja, membantu Pengurus dalam hal penyusunan anggaran
(budget) tahunan, pengamanan kebun, dan mengontrol pekerjaan asisten divisi
dalam hal produksi, perawatan tanaman, dan administrasi divisi, serta melakukan
perbaikan terus-menerus di kebun. Askep juga bertugas untuk mengambil alih
pekerjaan apabila Pengurus dan Asisten Divisi sedang cuti. Askep dalam
kinerjanya bertanggung jawab kepada Pengurus.
19
Asisten Divisi memiliki tugas untuk membuat rencana kerja harian,
bulanan, dan laporan bulanan. Asisten Divisi juga memiliki tugas untuk
memberikan instruksi kerja kepada mandor-mandor, mantri-mantri dan krani-
krani setiap pagi (antrian pagi), mengawasi pelaksanaan dan disiplin kerja di
lapangan sesuai dengan instruksi dan rencana kerja yang telah direncanakan, serta
mengawasi mutu dan output setiap jenis pekerjaan di lapangan. Selain itu tugas
Asisten Divisi juga menjamin hasil produksi sampai ke pabrik dan bertanggung
jawab terhadap keamanan di divisinya. Asisten Divisi dibantu oleh mandor I
(produksi dan perawatan), kerani keliling, kerani buah (bunch recorder), kerani
transport (opas kantor). Mandor I produksi membawahi mandor panen dan
mandor tunas. Mandor I perawatan membawahi mandor pupuk, mandor semprot,
mandor Bongkar Tanaman Pengganggu (BTP), dan mandor kastrasi (apabila ada
tanaman belum menghasilkan). Dalam hal administrasi Asisten Divisi dibantu
oleh kerani keliling.
Proses pengolahan di pabrik dipimpin oleh seorang Tekniker-I yang
bertanggung jawab atas seluruh aktivitas di pabrik, seperti mengendalikan/
mengawasi proses pengolahan, dan mengendalikan/ mengawasi pemeliharaan
mesin-mesin dan bangunan pabrik. Dalam kinerjanya Tekniker-I dibantu oleh
Tekniker-II yang mempunyai tugas membantu Tekniker-I dalam mengendalikan/
mengawasi proses pengolahan di pabrik, mengendalikan/ mengawasi
pemeliharaan mesin-mesin dan bangunan pabrik, dan mengendalikan administrasi
produksi, tenaga kerja, transport, dan gudang. Seorang Tekniker-II dibantu oleh
krani pabrik, mandor transport, dan operator- operator mesin yang ada di pabrik.
Seorang KTU bertanggung jawab terhadap pelaksanaan administrasi
keuangan bulanan dan tahunan kebun, membuat laporan penerimaan dan
pengeluaran (cash flow) kebun, dan mengumpulkan data-data untuk penyusunan
anggaran biaya (budget) kebun. Dalam kinerjanya seorang KTU dibantu oleh
beberapa pegawai dan karyawan kantor besar Perkebunan Bangun Bandar.
Struktur organisasi Perkebunan Bangun Bandar dapat dilihat pada Lampiran 7.
Sistem ketenagakerjaan Perkebunan Bangun Bandar mempunyai pekerja
staf dan non staf. Pekerja staf terdiri dari Pengurus, Asisten Kepala (Askep),
Asisten Divisi, Tekniker-I dan Tekniker-II. Sedangkan pekerja non staf terdiri dari
20
Karyawan Harian Tetap (KHT), mandor dan pegawai. Data jumlah pekerja staf
dan non staf pada Perkebunan Bangun Bandar dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Jumlah Staf dan Non Staf Perkebunan Bangun Bandar
No Status Pekerja Jumlah
1 Staf 6
2 Pegawai 13
3 Mandor ( Pegawai) 32
4 Karyawan Harian Tetap (KHT)/ Buruh 502
Jumlah 553
Luas Areal (ha) 3 335.64
Indeks Tenaga Kerja (ITK) 0.17
Sumber : Kantor Perkebunan Bangun Bandar, 2012
Indeks Tenaga Kerja (ITK) Perkebunan Bangun Bandar adalah 0,17
berasal dari hasil dari pembagian total tenaga kerja dengan luas areal yang berarti
0,17 orang/ ha. Menurut Pahan (2010) perkebunan kelapa sawit memerlukan
tenaga kerja 0,2 tenaga kerja setiap hektarnya.
Pekerja di Perkebunan Bangun Bandar memiliki 6 hari kerja setiap
minggunya dengan total jam kerja 40 jam/ minggu yang terdiri dari jam kerja
setiap harinya untuk 1 HK yaitu 7 jam/ hari, kecuali hari Jumat yaitu 5 jam/ hari.
Waktu kerja setiap harinya adalah pukul 06.30-14.00 (dengan waktu istirahat
pukul 09.00-09.30), sedangkan untuk hari Jumat waktu kerjanya adalah pukul
06.30-12.00 (dengan waktu istirahat pukul 09.00-09.30).
Sistem pembayaran dan jumlah upah pekerja di Perkebunan Bangun
Bandar berbeda- beda pada setiap jabatan pekerja. Pekerja staf menerima upah
pada akhir bulan setiap bulannya, sedangkan untuk pekerja non staf menerima
upah dua kali dalam sebulan, yaitu upahan besar (tanggal 5 tiap bulannya) dan
upahan kecil (tanggal 19 tiap bulannya). Selain itu, pekerja staf maupun non staf
mendapatkan bonusan pada setiap tahunnya. Untuk upah yang dibayarkan, upah
pekerja staf perkebunan sepenuhnya ditentukan oleh Payroll Departement PT.
Socfindo, sedangkan untuk pekerja non staf pembayaran upah berbeda-beda
tergantung pada tingkat golongannya. Perbedaan terletak pada jumlah upah dan
21
tunjangan yang ditetapkan oleh PT. Socfindo. Ketentuan pembayaran upah yang
dilakukan oleh perusahaan adalah :
Mandor/ Pegawai: 1) Mendapatkan upah terendah (golongan I/1) sebesar
Rp 1 278 000,00/ bulan dan mendapatkan upah tertinggi (golongan VIII/10)
sebesar Rp 2 689 400,00/ bulan ditambah dengan premi apabila pekerjaan
melebihi dari output yang telah ditentukan oleh perusahaan 2) Mendapatkan
tunjangan beras, 3) mendapat fasilitas rumah dan listrik, 4) Mendapatkan
tunjangan JAMSOSTEK dan tunjangan biaya kesehatan apabila sakit.
Karyawan Harian Tetap: 1) Upah minimal per bulan dihitung sesuai
dengan UMR perusahaan yaitu Rp 1 210 000,00/ bulan ditambah dengan premi
apabila pekerjaan melebihi dari output yang telah ditentukan oleh perusahaan,
2) Mendapatkan tunjangan beras, 3) Mendapatkan fasilitas rumah dan listrik, 4)
mendapatkan tunjangan JAMSOSTEK dan fasilitas biaya kesehatan apabila sakit.
Fasilitas Kebun
Untuk kegiatan operasional, Perkebunan Bangun Bandar mempunyai
Pabrik Kelpapa Sawit (PKS), satu unit kantor pengurus untuk mengelola kegiatan
administrasi yang dilengkapi dengan komputer dan sistem Aplikasi Harvest,
kantor divisi pada setiap divisi, gudang pupuk, gudang material, dan gudang
pembantu di setiap divisi.
Untuk meningkatkan produktivitas pekerja dalam bekerja, Perkebunan
Bangun Bandar menyediakan fasilitas kesehatan (Poliklinik), olahraga (lapangan
sepak bola, voli, tenis, dan bulu tangkis), kerohanian (Masjid dan Gereja), Tempat
Penitipan Anak (TPA) dll.