kb iud
TRANSCRIPT
IUD CuT-380A Pascaplasenta pada Persalinan Bedah Sesar
(teknik baru penjahitan di fundus uteri)di RSUP Dr. Kariadi Semarang
Pemantauan 32 bulan tentang efektivitas, efek samping dan kelangsungan pemakaian
Robeth EriaHary Tjahjanto
Departemen Obstetri & GinekologiFakultas Kedokteran UNDIP/RSUP Dr. Kariadi
Semarang
MDGs ↓ AKI 3/4 dari angka th 1990 (450/100.000 kelahiran hidup) 115/100.000 (th 2015)
Jarak kehamilan yg pendek ↑ morbiditas & mortalitas ibu-bayi
Kontrasepsi postpartum = Penting !!
IUD salah satu pilihan terbaik
IUD pascaplasenta ↑ cakupan
PENDAHULUAN
Keuntungan IUD• Efektifitas tinggi• Aman• Dengan reversibilitas yang baik• Satu kali pemasangan• Tidak mengganggu laktasi• Dapat insersi segera setelah
plasenta lahir• Dapat menjaga jarak kehamilan
yang dianjurkan
PENDAHULUAN
05/03/2023 4
Teknik insersi :1. Dijahitkan pada fundus melalui
insisi uterus Zerzavy 1967.2. Disisipkan menggunakan jari.3. Disisipkan dg ring forceps/klem
ovarium.
Penelitian Sebelumnya
05/03/2023 5
Zerzavy (1967) :• IUD Angka 8 (Birnberg bow) diikat secara
longgar dengan benang chromic cat gut. • melalui insisi uterus.• Menggunakan chromic catgut No. 1 dijahit
ke miometrium di fundus. • IUD diikat longgar supaya bebas bergerak
dalam kavum uteri
Penelitian Sebelumnya
05/03/2023 6
Zerzavy (1967) :
A. Insertion of IUD during C-section. ; B. Subsequent involution
05/03/2023 7
IUD Pasca Plasenta
• Low expulsion rates (< 10 per 100 women ;12 mths).
• kemungkinan karena : IUD diletakkan dengan tangan di fundus dengan
melihat langsung Hampir semua penelitian dengan operasi elektif OUE belum ada pembukaan atau hanya
pembukaan kecil
Pada penelitian di Cina dan Belgia (1985):
Teknik penjahitan IUD pascaplasenta bedah sesar
Jarum tidak dapat dijahitkan pd dinding fundus biasanya hanya dapat dijahitkan pada korpus posterior uterus setelah involusi ‘IUD dislokasi’ dismenore s/d nyeri panggul .
Metode Zerzavy1967
Jahitan benang pengikat /penggantung IUD tepat di fundus.
Metode hang up2009
Pemasangan IUD saat bedah sesar
• Dr. Hary Tjahjanto,SpOG (RSDK, 2009) pemasangan IUD PPBS dengan teknik yang berbeda.
• Teknik tersebut dengan cara menjahitkan IUD CuT-380A tepat pada median dinding fundus uteri (setelah sebelumnya dibuat simpul jangkar pada tengah lengan IUD) shg IUD tergantung pd median fundus uteri disebut sbg teknik hang up IUD.
Simpul jangkar/anchor knot. IUD siap di-”hang up”/”hanging” fundus uteri
IUD tergantung : fleksibel dan seimbang kanan kiri
depan belakang.
TEKNIK PEMASANGAN
Simpul jangkar/anchor knot. IUD siap di-”hang up”/”hanging” pada puncak
rahim/fundus uteri
Pengamatan Telah menggunakan IUD selama
Pertama (P1) < 6 minggu pasca persalinanKe-2 (P2) ≥ 6 mgg
Ke-3 (P3) ≥ 3 bulan Ke-4 (P4) ≥ 6 bulan Ke-5 (P5) ≥ 12 bulan
Ke-6 (P6) ≥ 24 bulan
METODE
Alur PenelitianIbu hamil
Pemasangan IUD CuT-380APasca plasenta Bedah Sesar teknik hang up IUD
2) Nyeri panggul
1) Nyeri haid
3) Keputihan
4) Infeksi
5) Menorragia
KRITERIA INKLUSI DAN EKSKLUSI
Observasi ≥ 24 bulan
7) Kegagalan
8) Kelangsunganpemakaian
Pengamatan :
716 akseptor pada 1 Juni 2009 s/d 31 Maret 2012 102 akseptor telah mencapai ≥ 24 bulan pemantauan. Dari 102 akseptor, terpantau 74 akseptor (72,5%)
Tabel 1. Data pemantauan
Akseptor P-1 P- 2 P-3 P-4 P-5 P-6
Jumlah total 716 666 599 493 272 102
Terpantau : Datang 184 174 141 109 73 26
Wawancara
491 403 334 296 135 48
Jumlah terpantau
675 (94.3%)
577 (86.6%)
475 (79.3%)
405 (82.2%)
208 (76.5%)
74 (72.5%)
HASIL
Variabel (n:716) N frekuensi (%)Usia (th) :a) 15-19 thb) 20-24 thc) 25-29 thd) 30-34 the) ≥ 35 th
46
18023217484
6,4
25,132,424,311,7
Normotensi 547 76,4Hipertensi• ≥ 140 - ≤ 160 mmHg
• > 160 mmHg
10164
14,19,5
Usia kehamilan (minggu)Preterm Aterm Serotinus
90
58145
12,681,16,3
Paritas a) 1b) > 1
368348
51,448,6
Tabel 2. Karakteristik akseptor
Ketuban Pecah Dini :a) Tidak(tidak pecah
dini)b) Ya, < 6 jam c) Ya, > 6 jam
563
6588
78,6
8,112,3
BB lahir (gr)a) <2500 grb) ≥ 2500-3999grc) > 4000gr
11457923
15,980,93,2
Tabel 3. Hasil PengamatanP-1 (n:675) P-2 (n:577) P-3 (n : 475) P-4 (n:405) P-5 (n:208) P-6 (n: 74)
Variabel N F (%) N F (%) N F (%) N F (%) N F (%) N F (%)
Nifas berbau 3 0,4
Riwayat Demam 4 0,6
Sudah haid 184 31,9 272 57,3 361 89,1 189 90,9 73 98,6
Jumlah darah haid Berlebihan 45 24,5 57 21,0 38 10,5 7 3,7 5 6,8
Nyeri haid 17 9,2 49 18,0 30 8,3 24 12,7 7 9,6
Riwayat keputihan 51 8,8 66 13,9 50 12,3 21 10,1 5 6,8
Nyeri Panggul 5 0,7 46 8 52 10,9 33 8,1 5 2,4 4 5,4
Ekspulsi 0 0 0 0 0 0
Jumlah pengangkatan 0 5 6 6 4 8
Jumlah kehamilan 0 0 2 0 1 0
Tabel 4. Angka kejadian ekspulsi, kehamilan dan alasan penghentian pemakaian pada tiap pemantauan
P-1 P-2 P-3 P-4 P-5 P-6
n 675 577 475 405 208 74
Ekspulsi 0 0 0 0 0 0
Penghentian :
gangguan haid 0 0 0 1 (1.35%) 0 1 (1.35%)
alasan pribadi 0 2 (2.7%) 2 (2.7%) 2 (2.7%) 2 (2.7%) 3 (4.05%)
keputihan 0 3 (4.05%) 4 (5.4%) 3 (4.05%) 2 (2.7%) 4 (5.4%)
Hamil 0 2 0 0 1 0
Kelangsungan Pemakaian 675 (100%) 572 (99.1%) 469 (98.7%) 399 (98.5%) 203 (97.6%) 66 (89.2%)
Penerimaan 675 (100%) 574 (99.5%) 469 (98.7%) 399 (98.5%) 204 (98.6%) 66 (89.2%)
102 akseptor ≥ 24 bulan, Terpantau 74 akseptor (72,5%)
Ekspulsi :o Tidak didapatkan ekspulsi
29 akseptor (kumulatif) menginginkan pengangkatan IUD atas alasan: benang yang mengganggu (4), keputihan (16), haid berlebihan (2), ingin hamil (7)
Kelemahan penelitian ini :o Kepatuhan akseptor yang rendah.o Ketidaklengkapan pencatatan data pasien.o Akseptor kontrol pada fasilitas kesehatan lain / terdekat dengan rumah akseptor.
DISKUSI
KESIMPULA
N
Efektif pearl index 1,44
Angka ekspulsi rendah Tidak ada ekspulsi
Angka kelangsungan pemakaian 95,54%
Angka penerimaan pada pemantauan ≥ 24 bulan 66 dari 74 (89,2%)
Tidak didapatkan kejadian perforasi
Terima kasih