kayu

17
BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data 2.1.1 Buku Rokhana Siti. (2012). Daur Ulang Kertas dan Pemanfaatannya.Tangerang: Tirta Media Kehutanan Departemen. (1994). Pengelolaan Hutan Secara Lestari.Departemen Kehutanan. Soerianegara,.I. (1996) Ekologi, Ekologisme, dan Pengelolaan Sumber Daya Hutan. Bogor: Jurusan Manajemen Hutan Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan areal Pemanfaatan Hutan. (2011). Data dan Informasi Pemanfaatan Hutan tahun 2011. Jakarta : Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan Kementerian Kehutanan 2.1.2 Artikel - Artikel Kompas Senin, 16 April 2012. Halaman 19 tentang Potensi Pulp Indonesia Sangat Tinggi. - Artikel Kompas Rabu, 4 April 2012. Halaman 18 tentang Aspek Sosial Harus Diperhatikan Investor. - Artikel Surabaya.Tribunews.com Kamis, 21 Juni 2012 15:12 WIB. Mengenai Konsumsi Kertas Nasional Naik. Oleh reporter : Dyan Rekohadi. 2.2 Data Umum 2.2.1 Edukasi Animasi 3

Upload: sptyan-sammz

Post on 02-Oct-2015

17 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kayu

TRANSCRIPT

613

BAB 2

DATA DAN ANALISA

2.1 Sumber Data

2.1.1 Buku

Rokhana Siti. (2012). Daur Ulang Kertas dan Pemanfaatannya.Tangerang: Tirta Media

Kehutanan Departemen. (1994). Pengelolaan Hutan Secara Lestari.Departemen Kehutanan.Soerianegara,.I. (1996) Ekologi, Ekologisme, dan Pengelolaan Sumber Daya Hutan. Bogor: Jurusan Manajemen Hutan Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor

Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan areal Pemanfaatan Hutan. (2011). Data dan Informasi Pemanfaatan Hutan tahun 2011. Jakarta : Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan Kementerian Kehutanan

2.1.2 Artikel

Artikel Kompas Senin, 16 April 2012. Halaman 19 tentang Potensi Pulp Indonesia Sangat Tinggi.

Artikel Kompas Rabu, 4 April 2012. Halaman 18 tentang Aspek Sosial Harus Diperhatikan Investor.

Artikel Surabaya.Tribunews.com Kamis, 21 Juni 2012 15:12 WIB. Mengenai Konsumsi Kertas Nasional Naik. Oleh reporter : Dyan Rekohadi.

2.2 Data Umum2.2.1 Edukasi Animasi

Educational animation atau animasi pendidikan adalah animasi yang diproduksi untuk tujuan khusus membina pembelajaran. Prinsipnya teori ini menggunakan media elektronik sebagai alat bantu, dengan jasa video, audio dan perangkat computer atau kombinasi ketiganya. Educational animation atau dikenal dengan e-learning kini juga menjadi salah satu cara untuk mengatasi masalah pendidikan.

Sumber : http://muhamadqbl.blogspot.com/2009/05/prinsip-dasar-e-learning- teori-dan.html2.2.2 Pengertian Kayu

Kayu adalah bagian batang atau cabang serta ranting tumbuhan yang mengeras karena mengalami lignifikasi (pengayuan). Kayu digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari memasak, membuat perabot (meja, kursi), bahan bangunan (pintu, jendela, rangka atap), bahan kertas, dan masih banyak lagi. Kayu juga dapat dimanfaatkan sebagai hiasan-hiasan rumah tangga dan sebagainya. Penyebab terbentuknya kayu adalah akibat akumulasi selulosa dan lignin pada dinding sel berbagai jaringan di batang.

Sumber : http://worldofnaveezha.wordpress.com/2013/04/07/laporan-praktikum-ilmu-kayu-sifat-pengerjaan-kayu/2.2.3 Jenis Kayu Untuk Pembuatan Pulp dan KertasUntuk industri kertas, digunakan bahan baku kayu dari Pohon Acasia, Pohon Pinus, Pohon Sengon. Pohon Pinus sudah jarang digunakan, karena produksinya menjadi lebih mahal karena terdapat terlalu banyak zat-zat didalamnya. Pohon Acasia-lah yang sekarang lebih banyak digunakan di Indonesia sendiri untuk produksi pulp dan kertas itu sendiri.

Sumber : http://cyberpenyuluhankht.info/index.php/artikel/73-implementasi-teknologi-inovasi-aplikatif/190-pemilihan-jenis-pohon-untuk-pembangunan-hutan-tanaman-.html HYPERLINK "http://id.wikipedia.org/wiki/Kertas /"

2.2.4 Dampak Penebangan Pohon Secara Terus-Menerus

Manusia masih belum menyadari akan dampak dari penebangan pohon yang terus - menerus akan memberikan dampak yang negative bagi kehidupan makhluk hidup, bencana alam salah satunya. Bencana alam yang dapat terjadi karena penebangan pohon adalah :

Tanah longsor, ini akan terjadi apabila hujan, tanah tidak mampulagi menahan air sepenuhnya karena tidak adanya bantuan dari akar

Banjir

Kemarau berkepanjangan, karena tidak adanya akar pohon yang dapat menyimpan cadangan air, sehingga menyebabkan tanah menjadi tandus.

Menipisnya lapisan ozon di bumi.

Pencemaran Udara

Mengurangi penghasil oksigen

Sumber : http://ferdy-siahaan.blogspot.com/2012/11/dampak-penebangan-hutan-secara-terus.html2.2.5 Pengertian Pulp

Pulp adalah hasil pemisahan serat dari bahan baku berserat melalui berbagai proses pembuatannya (mekanis, semikimia, kimia). Pulp sendiri terdiri dari seray-serat (selulosa dan hemiselulosa) sebagai bahan baku kertas. Kayu yang dibutuhkan adalah berbagai jenis kayu, diutamakan yang berserat pendek (kurang dari 2mm), seperti Pinus merkusii, Agathis loranthiafolia, shorea spp, Eucalyptus deglupta.

Proses pembuatan pulp secara mekanis yaitu dengan pengikisan menggunakan alay seperti gerinda. Proses ini biasa disebut PGW (Pine Groundwood), SGW (Semi Groundwood). Sedangkan proses kimia merupakan kombinasi antara mekanis dan kimia, yang termasuk dalam proses ini diantaranya CTMP (Chemi Thermo Mechanical Pulping) dengan memanfaatkan suhu untuk mendegradasi lignin sehingga diperoleh pulp yang memiliki rendemen yang lebih rendah dengan kualitas yang lebih baik daripada pulp dengan proses mekanis. Proses pembuatan pulp dengan proses kimia disebut juga kraft, karena pulp yang dihasilkan dari proses ini memiliki kekuatan lebih tinggi daripada proses mekanis dan semikimia, akan tetapi rendemen yang dihasilkan lebih kecil diantara keduanya karena komponen yang terdegradasi lebih banyak (lignin, ekstraktif, dan mineral).

Sumber : http://fourseasonnews.blogspot.com/2013/03/pengertian-pulp.html

2.2.6 Pengertian Kertas dan Kertas Tisu

Kertas adalah bahan yang tipis dan rata, yang dihasilkan dengan kompresi serat yang berasal dari pulp. Serat yang digunakan biasanya adalah alami, dan mengandung selulosa dan hemiselulosa. Kertas dikenal sebagai media utama untuk menulis, mencetak serta melukis dan banyak kegunaan lain yang dapat dilakukan dengan kertas. Adanya kertas merupakan revolusi baru dalam dunia tulis menulis yang menyumbangkan arti besar dalam peradaban dunia. Sebelum ditemukan kertas, bangsa-bangsa dahulu menggunakan tablet dari tanah lempung yang dibakar

Sedangkan Tissue Paper adalah sejenis kertas krep ringan yang dapat digunakan untuk berbagai tujuan, seperti kertas tisu higienis, tisu wajah, handuk kertas, kertas pembungkus, dan lainnya. Kertas tisu juga dapat dibuat dari bubur kertas asli maupun hasil daur ulang.

Sumber : http://bibitrinipgsd.blogspot.com/2012/12/sejarah-kertas.html2.2.7 Negatifnya Penggunaan Kertas yang Berlebihan

Proses produksi tissue sama dengan proses pembuatan kertas yang juga dibuat dari bahan baku kayu serta memerlukan sangat banyak air dalam prosesnya. Untuk membuat 3.2 juta ton tissue toilet, produsen harus menebang sekitar 54 juta batang pohon. Dan dalam setiap roll tisu yang kita gunakan menghabiskan sekitar 140 liter air untuk proses pembuatannya. Sedangkan pembuatan 1 ton kertas itu sendiri, membutuhkan 20 pohon dewasa, lebih dari 90.000 liter air, lebih dari 1.2 ton batubara dan berbagai bahan kimia lain yang dapat mencemarkan lingkungan kita.Menurut salah satu perusahaan pemasok kertas, Foex, pada tahun 2012, kebutuhan kertas total di seluruh dunia dapat mencapai 400 juta ton. Dari jumlah tersebut dapat dibayangkan seberapa luas hutan yang harus ditebang untuk menghasilkan kertas. Menurut catatan Conservation International, , satu ton kertas menghabiskan kurang lebih tujuh belas batang pohon dengan ketinggian 12 meter dan berdiameter 15-20 cm.Satu pohon harus ditebang untuk menghasilkan 16 rim kertas A4 atau hampir 80.500 lembar kertas A4. Sebanyak 12 kayu dibutuhkan untuk menghasilkan 1 ton surat kabar. Dengan daur ulang, penebangan pohon untuk menghasilkan kertas dapat dikurangi, misalnya saja 1 ton 30% kertas kopi daur ulang akan menyelamatkan 7.2 pohon.

Pembuatan Pulp dilakukan dengan proses sulfat - proses kraft - menggunakan bahan kimia natrium hidroksida (NaOH) dan natrium sulfida (Na2S). Pulp yang dihasilkan dari proses ini akan berwarna coklat gelap dan sangat kuat. Dalam proses ini akan diemisikan ke udara gas-gas yang tergolong NCG (Non Condensable Gases) berupa TRS (Total Reduced Sulphur), contohnya gas SO2 (Sulfur Dioksida). SO2 adalah salah satu gas yang bersifat racun. Emisi gas-gas ini akan menimbulkan bau busuk yang menyengat di udara. Untuk setiap ton pulp yang dihasilkan emisi gas-gas ini akan dilepaskan ke udara 1 sampai 3 kg gas sulfur dioksida. Padahal, 1 pohon itu sendiri dapat menghasilkan 1,2 kg Oksigen setiap hari, dan manusia membutuhkan 0,5 kg oksigen per hari.

Pada saat ini kurang dari 70 persen bahan kayu untuk industri kertas berasal dari hutan alam. Hal ini karena banyaknya industri pulp yang tidak menjalankan kewajibannya untuk melakukan penanaman kembali, sehingga industri pulp terus menerus mengkonsumsi kayu dari hutan alam. Untuk setiap hektarnya hutan alam menghasilkan kayu rata-rata sebanyak 60 meter kubik. Untuk industri yang sama seperti diatas bila 30% diperoleh dari hutan tanaman industri (HTI) yang ditanamnya maka untuk memenuhi 70% kebutuhannya maka industri yang bersangkutan akan menebang hutan alam seluas 107.000 hektar terus menerus setiap tahunnya. Ini berarti, setiap jam hutan seluas 5 kali lapangan sepak bola di tebang untuk menghasilkan kertas. Itu hanya untuk memenuhi kebutuhan satu industri pulp. Dengan kira-kira tujuh industri pulp yang ada saat ini dengan kapasitas 5,8 juta ton setiap tahunnya, maka hutan seluas 3 lapangan bola ditebang setiap menitnya.

Sumber: http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=4&dn=20081029164450

2.2.8 Cara Pembuatan Kertas

Kertas dibuat dari bahan yang bernama pulp. Sebelum menjadi pulp, kayu dipotong-potong kecil atau disebut chip. Pulp sendiri adalah jalinan serat yang telah diolah sedemikian rupa sehingga membentuk lembaran. Pulp berasal dari serat tumbuhan yang bisa diambil dari kayu, bambu, padi, bagas dan tumbuhan lain yang mengandung serat, tetapi bahan baku yang sering sekali digunakan untuk pembuatan kertas adalah kayu.

Setelah kayu ditebang kemudian diolah dan yang pertama dilakukan adalah memotong kayu tersebut sehingga menjadi chip. Kemudian kayu tersebut dimasak untuk tujuan penghilangan getah yang ada didalam kayu sehingga yang tersisa adalah serat. Adapun proses pemasakannya dengan menggunakan proses Sulfat (menggunakan bahan kimia sulfat untuk melepas getah kayu) atau Sulfit.

Setelah mengalami proses pemasakan, kemudian serat tersebut diputihkan atau bleaching dengan menggunakan Chlorine, senyawa yang mengandung chlor atau bahan kimia kain selain chlor seperti peroksida. Setelah proses bleaching ini selesai kemudian dibentuk lembaran yang siap pakai untuk membuat kertas.Lembaran pulp itu kemudian dihancurkan lagi lalu digiling dengan tujuan untuk meningkatkan fleksibilitas serat sehingga mempunyai daya yang kuat.

Setelah mengalami penggilingan serat, kemudian diberi beberapa bahan kimia dengan aneka fungsi seperti :

1. Starch untuk meningkatkan kekuatan kertas seperti sobek ataupun tarik selain itu juga untuk meningkatkan kehalusan permukaan kertas sehingga pada saat di fotokopi atau di print hasilnya bagus dan tinta menempel.

2. Bahan pengisi untuk menutupi rongga - rongga yang kosong sehingga bisa meningkatkan opasitas kertas.

3. OBA untuk meningkatkan derajat putih kertas

4. Perentesi untuk membantu meningkatkan retensi bahan pengisi

5. Sizing atau bahan darih yang berfungsi untuk meningkatkan ketahan kertas terhadap air, tinta ataupun minyak sehingga kertas tidak mudah blobor ataupun tembus pada saat kena air ataupun tinta

Setelah penambahan bahan kimia selesai kemudian serat tersebut diolah menjadi lembaran kertas yang pada akhirnya bisa digunakan sesuai kebutuhan.Sumber : http://id.shvoong.com/exact-sciences/1988063-cara-pembuatan- kertas/#ixzz2Lq2vIsZh

2.2.9 Cara Pembuatan Kertas Tisu

Mayoritas kertas tisu terbuat dari serat kayu yang berdaun jarum atau pinus atau yang memiliki serat kayu panjang, yang dalam lingkungan pekerja kertas dinamakan NBKP. Kemudian NBKP tersebut diolah seperti saat membuat kertas, kemudian diambil pulp kertas dan diolah di paper machine tissue. Setelah itu pulp tersebut mengalami penggilingan kemudian masuk ke yankee dryer dan apabila telah kering, tissue dapat digilung.

Perbedaan paper machine tissue dengan kertas biasa terletak pada dryer, Jika tissue, cukup mengunakan satu jenis roll dryer yaitu yankee dryer sedangakan paper biasa menggunakan lebih dari 5 roll dryer untuk pengeringannya. Basis weight untuk tissue sangat rendah hanya 7 - 15 gsm sementara umtuk paper biasa minimal 60 gsm.

Sumber : http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/copywriting/1994927-cara-pembuatan-tissue/#ixzz2Lq1HQ6CI

2.2.10 Cara Menghemat Penggunaan Kertas

Sebisa mungkin hindari mencetak dokumen atau e-mail yang tidak penting. Cetak kertas bolak-balik atau gunakan kertas dikedua sisinya. Tindakan ini bisa menghemat penggunaan kertas hingga 50 persen.

Saat akan mencetak dokumen, gunakan menu print 2 pages per sheet. Ini artinya 2 halaman dicetak jadi 1 halaman. Hurufnya memang jadi lebih kecil, tapi masih nyaman untuk dibaca.

Simpan dokumen secara digital. Kirim draf dokumen (masih perlu diedit ulang) melalui surat elektronik dan hindari pencetakan salinan draf dokumen yang tidak perlu.

Tempelkan draf dokumen pada papan pengumuman untuk digunakan bersama-sama. Ini lebih baik daripada mendistribusikan begitu banyak salinan dokumen. Atau gunakan sistim digital / media social sebagai pengganti kertas untuk menyebarkan informasi.

Kumpulkan kertas yang satu sisinya masih kosong. Pakai ulang kertas untuk mencetak atau fotokopi dokumen.

Manfaatkan email. Kertas bekas bisa dijadikan kertas daur ulang. Atau digunakan lagi pada bagian yang masih kosong.

Gunakan sapu tangan sebagai pengganti tisu atau gunakan tisu dengan bijak.

Sumber : http://alamendah.org/2010/11/28/tips-cara-hemat-kertas/

Gambar 2.1 Grafik Perbandingan Luas Hutan Produksi dengan Ijin Proses dan Ijin Pemanfaatan Hutan Seluruh IndonesiaSumber : Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan areal Pemanfaatan Hutan. (2011). Data dan Informasi Pemanfaatan Hutan tahun 2011. Jakarta : Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan Kementerian Kehutanan

Berdasarkan grafik di atas, pemanfaatan hutan terbesar masih didominasi oleh provinsi-provinsi di Pulau Kalimantan. Dapat terllihat bahwa Provinsi Kalimantan Timur adalah provinsi di Indonesia yang ijin pemanfaatan hutannya terbesar sehingga areal hutan produksi yang masih memungkinkan untuk diberikan ijin pemanfaatan sangat kecil. Hutan produksi yang terlihat masih luas dapat dimanfaatkan terdapat di Provinsi Papua dan Papua Barat karena ijin pemanfaatan dan ijin yang masih dalam proses lebih kecil dibandingkan luas hutan produksi yang ada di provinsi tesebut.

Sumber : Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan areal Pemanfaatan Hutan. (2011). Data dan Informasi Pemanfaatan Hutan tahun 2011. Jakarta : Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan Kementerian Kehutanan

2.3 Produk Pembanding

Produk pembanding yang dimiliki oleh penulis adalah iklan-iklan kampanye yang menyerukan untuk perubahan atas global warming yang telah di unduh di internet. Salah satunya adalah iklan kampanye dari MinusOne Project, dimana kampanye yang dilkaukan melalui video di internet mengajak untuk menghemat kertas untuk mengurangi penebangan pohon.

Gambar 2.2 Save Paper Save Tree Sumber : http://www.youtube.com/watch?v=jHQGyMBtE9Y

2.4 Data Target

Geografis :

Pelajar yang tinggal di kota besar

Demografi :

Usia: 19-25 tahun

Jenis Kelamin : Pria dan Wanita

Tingkat Pendidikan: Universitas

Psikografi :

Target Primer : Para pelajar yang kurang memahami akan penghematan kertas dapat mengurangi penebangan pohon.

Target Sekunder : Semua orang yang tertarik dan ingin mengetahui lebih mengenai penghematan kertas dapat mengurangi penebangan pohon.

2.5 Analisis

Kurangnya kesadaran masyarakat untuk mengurangi penggunaan kertas dan tisu, mengakibatkan masyarakat terus menggunakannya dengan berlebihan atau tidak bijaksana dan konsumsi kertaspun semakin meningkat.

2.6 Premis / Keyword

Memberikan informasi akan penghematan kertas bisa membantu mengurangi

penebangan pohon. Dimulai dari hal-hal kecil yang mudah dilakukan ternyata bisa membawa perubahan yang besar.

2.8 Analisa SWOT

Strength - Animasi edukasi yang membahas mengenai penebangan hutan dan pembuatan kertas dan tissue masih kurang.

Weakness

-Informasi yang diberikan terbatas untuk Indonesia saja.

Opportunities

-Animasi edukasi yang dibungkus secara menarik, singkat dan padat sehingga tidak membosankan bagi penonton serta mampu menyadarkan penonton untuk mengurangi penggunaan kertas dan tisu untuk membantu mengurangi penebangan pohon.

Threat

-Kesadaran yang masih rendah untuk mengurangi penggunaan kertas dan tisu.3