katarak traumatik nov

23
BAB 1 PENDAHULUAN Katarak traumatik merupakan katarak yang muncul sebagai akibat cedera pada mata yang dapat merupakan trauma perforasi ataupun tumpul yang terlihat sesudah beberapa hari ataupun beberapa tahun.Katarak traumatik ini dapat muncul akut, subakut, atau pun gejala sisa dari trauma mata.Katarak traumatik paling sering karena adanya cedera yang disebabkan oleh benda asing yang mengenai lensa atau trauma tumpul pada bola mata. 1 Trauma pada katarakterjadi secara sekunderkarena traumatumpul ataupenetrasipada okular.Energi inframerah(katarak glassblower), sengatan listrik, dan radiasiionisasimerupakan penyebablangka lainnyakataraktraumatik.Katarakyang disebabkan olehtrauma tumpulbiasanya berupakekeruhanaksialposteriorberbentuk stellata ataurosetyang bisastabilatau progresif, sedangkan trauma tembusdengan gangguanpadabentukkapsullensa berupa perubahankortikalmungkintetap bersifatfokaljika masih kecilatau mungkinberlanjutcepatyang mengakibatkankekeruhankortikaltotal. 2 Di Amerika Serikat diperkirakanterjadi 2,5juta trauma matasetiaptahunnya. Kurang lebih 4-5% daripasien-pasienmata yang membutuhkanperawatankomperhensifmerupakankeadaan sekunder akibat trauma mata. Trauma merupakan penyebab tertinggi untuk buta monokular pada orang kelompok usia di bawah 45 tahun. 1

Upload: novitasimbolon

Post on 06-Nov-2015

266 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

medical

TRANSCRIPT

BAB 1PENDAHULUAN

Katarak traumatik merupakan katarak yang muncul sebagai akibat cedera pada mata yang dapat merupakan trauma perforasi ataupun tumpul yang terlihat sesudah beberapa hari ataupun beberapa tahun.Katarak traumatik ini dapat muncul akut, subakut, atau pun gejala sisa dari trauma mata.Katarak traumatik paling sering karena adanya cedera yang disebabkan oleh benda asing yang mengenai lensa atau trauma tumpul pada bola mata.1Trauma pada katarakterjadi secara sekunderkarena traumatumpul ataupenetrasipada okular.Energi inframerah(katarak glassblower), sengatan listrik, dan radiasiionisasimerupakan penyebablangka lainnyakataraktraumatik.Katarakyang disebabkan olehtrauma tumpulbiasanya berupakekeruhanaksialposteriorberbentuk stellata ataurosetyang bisastabilatau progresif, sedangkan trauma tembusdengan gangguanpadabentukkapsullensa berupa perubahankortikalmungkintetap bersifatfokaljika masih kecilatau mungkinberlanjutcepatyang mengakibatkankekeruhankortikaltotal.2Di Amerika Serikat diperkirakanterjadi 2,5juta trauma matasetiaptahunnya. Kurang lebih 4-5% daripasien-pasienmata yang membutuhkanperawatankomperhensifmerupakankeadaan sekunder akibat trauma mata. Trauma merupakan penyebab tertinggi untuk buta monokular pada orang kelompok usia di bawah 45 tahun. Setiaptahunnyadiperkirakan 50.000 orangtidakdapatmembacakoransebagaiakibat trauma mata.3Gangguan lensa dapat berupa kekeruhan, distorsi, dislokasi, dan anomaligeometrik.Pasien yang mengalami gangguan-gangguan tersebut mengalamikekaburan penglihatan tanpa nyeri.Kekeruhan lensa disebut dengan katarak.Beberapa faktor penyebab katarak antara lain yaitu kongenital, usia lanjut, penyakit sistemik, infeksi, sekunder, dan trauma.2Penatalaksanaan katarak traumatik tergantung kepada saat terjadinya. Bilaterjadi pada anak sebaiknya dipertimbangkan akan kemungkinan terjadinyaambliopia. Untuk mencegah ambliopia pada anak dapat dipasang lensa intraokular primer atau sekunder.Apabila tidak terdapat penyulit maka dapat ditunggusampai mata menjadi tenang. Bila terjadi penyulit seperti glaukoma, uveitis, danlain sebagainya maka segera dilakukan ekstraksi lensa.Prognosis sangat bergantung kepada luasnya trauma yang terjadi pada saat terjadinya trauma dankerusakan yang terjadiakibat trauma.2Dalampembahasaniniinginmembahastentangkataraktraumatik yang merupakan jenis katarak yang sering kita dapatkan dalam kehidupan sehari-hari, terutama pada mata yang pernah mengalami trauma atau kecelakaan lainnya pada mata.

BAB 2TINJAUAN PUSTAKA

ANATOMI DAN FISIOLOGI LENSA MATA

Gambar1: Anatomi Bola Mata7

Bola mata berbentuk bulat dengan panjang maksimal 24 mm. Bola mata di bagian depan (kornea) mempunyai kelengkungan yang lebih tajam sehingga terdapat bentukdengan 2 kelengkungan yang berbeda.4Bola mata dibungkus oleh 3 lapis jaringan, yaitu:1. Sklera merupakan jaringan ikat yang kenyal dan memberikan bentuk pada mata, merupakan bagian terluar yang melindungi bola mata. Bagian terdepan sklera disebut kornea yang bersifat transparan yang memudahkan sinar masuk ke dalam bola mata. Kelengkungankornealebihbesardibanding sklera.42. Jaringan uvea merupakan jaringan vaskular. Jaringan sklera dan uvea dibatasi oleh ruang yang potensial mudah dimasuki darah bila terjadi perdarahan pada ruda paksa yang disebut perdarahan suprakoroid.Jaringan uvea ini terdiri atas iris, badan siliar, dan koroid.Pada iris didapatkan pupil yang oleh 3 susunan otot dapat mengatur jumlah sinar masuk ke dalam bola mata.Badan siliar yang terletak di belakang iris menghasilkan cairan bilik mata (akuos humor), yang dikeluankan melalui trabekulum yang terletak pada pangkal iris di batas komea dan sklera.3. Lapis ketiga bola mata adalah retina yang terletak paling dalam dan mempunyal susunan lapis sebanyak 10 lapis yang merupakan lapis membran neurosensoris yang akan merubah sinar menjadi rangsangan pada saraf optik dan diteruskan ke otak. Terdapat rongga yang potensial antara retina dan koroid sehingga retina dapat terlepas dan koroid yang disebut ablasi retina.2,4Lensa mataterletak di belakang pupil yang dipegang di daerahekuatornyapadabadansiliarmelaluiZonula Zinn.Lensamatamempunyaiperananpadaakomodasiataumelihatdekatsehinggasinardapatdifokuskan di daerahmakulalutea.Terdapat 6 ototpenggerak bola mata, danterdapatkelenjarlakrimal yang terletak di daerah temporal atas di dalamronggaorbita.2

Gambar2: Strukturanatomilensa mata.6

Gambar3: Tampilanlensa yang diperbesarmenampilkan terminasi dariepitelsubcapsular(bagian vertikal).1Lensa mata berasal dan ektoderm permukaan yang berbentuk lensa di dalam mata dan bersifat bening. Lensa di dalam bola mata terletak di belakang iris yang terdiri dan zat tembus cahaya berbentuk seperti cakram yang dapat menebal dan menipis pada saat terjadinya akomodasi.2,3Lensa merupakan salah satu media refraksi yang penting. Kekuatan dioptri seluruh bola mata adalah sekitar 58 dioptri. Lensa mempunyai kekuatan dioptri sekitar 15 dioptri. Tetapi kekuatan dioptri ini tidak menetap seperti pada kornea (43 dioptri). Kekuatan dioptri lensa berubah dengan meningkatnya umur, yaitu menjadi sekitar 8 dioptri pada umur 40 tahun dan menjadi 1 atau 2 dioptri pada umur 60 tahun. 2,3Enam puluh lima persen lensa terdiri dari air, sekitar 15 % protein, dan sedikit sekali mineral yang biasa ada di jaringan tubuh lainnya. Kandungan kalium lebih tinggi di lensa daripada di kebanyakan jaringan lain. Asam askorbat dan glutation terdapat dalam bentuk teroksidasi maupun tereduksi. Tidak ada serat nyeri, pembuluh darah dan persarafan di lensa.3Lensaberbentuklempengcakrambikonveksdanterletak di dalambilikmatabelakang.Lensaakandibentukolehselepitellensa yang membentukseratlensa di dalamkapsullensa. Epitellensaakanmembentukseratlensatews-menerussehinggamengakibatkanmemadatnyaseratlensa di bagiansentrallensasehinggamembentuknukleuslensa. Bagiansentrallensamerupakanseratlensa yang paling dahuludibentukatauseratlensa yang tertua di dalamkapsullensa.Di dalamlensadapatdibedakannukleusembrional, fetal dandewasa.Di bagianluarnukleusiniterdapatseratlensa yang lebihmudadandisebutsebagalkortekslensa.Korteks yang terletak di sebelahdepannukleuslensadisebutsebagaikorteks anterior, sedang di belakangnyakorteks posterior. Nukleustensamempunyalkonsistensilebihkeras di banding kortekslensa yang lebihmuda. Di bagianperiferkapsullensaterdapatzonula Zinn yang menggantungkanlensa di seluruhekuatornyapadabadansiliar.3Fungsi utama lensa adalah memfokuskan berkas cahaya ke retina. Untuk memfokuskan cahaya yang datang dari jauh, otot-otot siliaris relaksasi, menegangkan serat zonula dan memperkecil diameter anteroposterior lensa sampai ukurannya yang terkecil; dalamposisiini, dayarefraksilensadiperkecil,sehinggaberkascahayaparalelakanterfokuske retina.1adapunfungsilensasecararinciyaituseperti di bawahini; a. PembentukanbayanganCahayadariobjekmembentukketajamantertentudaribayanganobjek di retina.Bayangandalam fovea di retina selalulebihkecildanterbalikdariobjeknyata.Bayangan yang jatuhpada retina akanmenghasilkansinyalsarafdalammosaikreseptor, selanjutnyamengirimbayanganduadimensikeotakuntukdirekonstruksikanmenjadibayangantigadimensi. Pembentukanbayangan abnormal terjadijika bola mataterlalupanjangdanberbentukelips, titikfokusjatuhdidepan retina sehinggabayanganmenjadikabur.Untukmelihatlebihjelasharusmendekatkanmatapadaobjek yang dilihat, dibantudenganlensabikonkaf yang membericahayadivergensebelummasukmata.Padahipermetropia, titikfokusjatuhdibelakang retina.Kelainandikoreksidenganlensabikonveks.Sedangkanpadapresbiopia, bentuk abnormal karenalanjutusia yang kehilangankekenyalanlensa.b. Respon bola mataterhadapbendaRelaksasimuskulussiliarismembuatligamentumtegang, lensatertariksehinggabentuknyalebihpipih.Keadaaniniakanmemperpanjangjarakfokus. Bilabendadekatdenganmatamakaototakanberkontraksi agar lengkunglensameningkat. Jikabendajauh, maka m. siliarisberkontraksi agar pipihsupayabayanganbendapada retina menjaditajam.Akomodasimengubahukuran pupil, kontraksi iris membuat pupil mengecildanmelebar.Jikasinarterlalubanyakmaka pupil menyempit agar sinartidakseluruhnyamasukkedalammata.Dalamkeadaangelap pupil melebar agar sinarbanyak yang ditangkap.Dalamhalmelihatbenda, jikamatamelihatjauhkemudianmelihatdekatmaka pupil berkontraksi agar terjadipeningkatankedalamlapangpenglihatan.Akomodasilensadiaturolehmekanismeumpanbaliknegatifsecaraotomatis.c. LintasanpenglihatanSetelahimpulsmeninggalkan retina, impulsiniberjalankebelakangmelaluinervusoptikus.Padapersilanganoptikus, serabutmenyilangkesisi lain bersatudenganserabut yang berasaldari retina. Otakmenggunakan visual sebagaiinformasiuntukdikirimkekorteksserebridan visual padabagiankorteks visual inimembentukgambartigadimensi.Gambar yang adapada retina di traktusoptikusdisampaikansecaratepatkekorteksjikaseseorangkehilanganlapangpandangsebagianbesardapatdilacaklokasikerusakan di otak yang bertanggungjawabataslapangpandang.Lensa merupakan suatu struktur cembung ganda, evaskular, tidak berwarna dan hampir bening sempurna.Lensabergantung pada zonula di belakang iris yang menghubungkan dengan badansiliar. Di sebelah depan lensa adalah cairan mata sedangkan di sebelahbelakangnya adalah badan lensa. Kapsul lensa adalah suatu membrane semi permeable (sedikit lebih permeable daripada dinding kapiler ) yangmemungkinkan masuknya air dan elektrolit.Memfokuskan sinar pada retina. Agar sinar dari kejauhan bisa terfokus, otot-otot siliar bisa berelaksasi, serabut-serabut zonula teregang,sehingga mengurangi diameter anteroposteriorlensasampaidimensi minimal.3Dalam keadaan normal transparansi lensa terjadi karena adanyakeseimbangan antara protein yang dapat larut dalam protein yang tidak dapatlarut dalam membrane semi permiable. Apabila terjadi peningkatan jumlahprotein yang tidak dapat diserap dapat mengakibatkan penurunan sintesaprotein, perubahan biokimiawi dan fisik dan protein tersebut mengakibatkanjumlah protein dalam lensa melebihi jumlah protein dalam lensa, melebihijumlah protein dalam bagian yang lain sehingga membentuk suatu kapsulyang dikenal dengan nama katarak. Terjadinya penumpukan cairan dandegenerasi dan disintegrasi pada serabut tersebut menyebabkan jalannyacahaya terhambat dan mengakibatkan gangguan mata.2Kelainan-kelainan lensa antara lain adalah kekeruhan, dislokasi dan kelainangeomatrik pada pasien dengan kelainan seperti ini tajam penglihatannyamenurun tanpa disertai rasa sakit untuk memeriksa penyakit atau kelaiananlensa dilakukan uji tajam penglihatan dan pemeriksaan lensa memekai lampucelah, oftalmoskopi, lampu senter/ lup dengan pupil yang telah dilebarkan.2

KATARAK TRAUMATIKDefinisiKatarak traumatik merupakan katarak yang muncul sebagai akibat cedera pada mata yang dapat merupakan trauma perforasi ataupun tumpul yang terlihat sesudah beberapa hari ataupun beberapa tahun. Katarak traumatik ini dapat muncul akut, subakut, atau pun gejalasisadari trauma mata.5,6Katarak traumatik paling sering karena adanya cedera yang disebabkan oleh benda asing yang mengenai lensaatau trauma tumpulpada bola mata.1,2

Gambar4: Katarak yangberbentukbungarosetpada seorang pria berumur 36tahun, 4minggusetelah cederatumpul pada.5

EpidemiologiDi Amerika Serikat diperkirakan terjadi 2,5 juta trauma mata setiaptahunnya. Kurang lebih 4-5% dari pasien-pasien mata yang membutuhkanperawatan komperhensif merupakan keadaan sekunder akibat trauma mata. Trauma merupakan penyebab tertinggi untuk buta monokular pada orang kelompok usia di bawah 45 tahun. Setiaptahunnyadiperkirakan 50.000 orangtidakdapatmembacakoran sebagai akibat trauma mata.5Dilihat dari jenis kelamin perbandingan tejadian katarak traumatik laki-laki dan perempuan adalah 4 : 1. National Eye Trauma System Study melaporkan ratarata usia penderita katarak traumatik adalah 28 tahun dari 648 kasus yang berhubungan dengan trauma mata.5

Patofisiologi dan EtiologiPada katarak traumatik, lensa menjadi putih segera setelah masuknya benda asing, karena gangguan pada kapsul lensa memungkinkan humor aqueos dan kadang-kadang humor vitreous dapat menembus ke dalam struktur lensa.Pasien biasanya adalah para pekerja industri yang memiliki riwayat tercolok dengan baja. Misalnya, fragmen dari palu baja dapat melewati kornea dan lensa pada tingkat kecepatan yang luar biasa yang bersarang pada vitreous atau retina.1Trauma tumpulpaling sering menyebabkancederaocular berupa benturan atau tumbukan.Tumbukanadalahmekanismeyang memberikan dampaklangsung, danmenyebabkanterbentuknyacincinVossius(padapigmen iris)yang kadang-kadangditemukanpadakapsullensaanteriorakibatcederatumpul.Ketikapermukaananteriormatamengalami tumbukan, terjadipemendekananterior-posterior yang cepatdisertaiolehperegangandari garis equator.Pereganganinidapatmengganggukapsullensa,zonules, ataukeduanya.

Gambar 5.CincinVossiusTrauma tembusyang secaralangsungdapat membahayakankapsullensamenyebabkankekeruhankortikalpadalokasicedera.Jikadampaknyacukupbesar, seluruhlensamengalami opasitas (pemutihan) dengancepat, tetapijika dampaknyakecil,katarakkortikaldapatmenutupnyasendiridantetap terlokalisasi.2,5Pelurudarisenapanangindankembangapiadalahpenyebab yang paling sering dari katarak traumatis, penyebablainnyabisakarenaanakpanah, batu, memar, paparanpanasdalamwaktu yang lama (katarakglassblower), danradiasiionisasi. Sebagianbesarkejadiankataraktraumatikdapatdicegah.Dalambidangindustri, dapatdicegahdenganmemakaisepasangkacamatapengaman.1

Diagnosis dan Gejala KlinisDiagnosis ditegakkan dengan melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik dan dapat juga dibantu dengan pemeriksaan penunjang:1,5a. Anamnesis Riwayat dan mekanisme trauma, apakah tajam atau tumpul Riwayat keadaan mata sebelumnya, apakah ada riwayat operasi, glakoma, retinal detachment, penyakit mata karena gangguan metabolik. Riwayat penyakit lain, seperti diabetes, sickle cell, sindroma marfan, homosistinuria, defisiensi sulfat oksidase. Keluhan mengenai penglihatan, seperti penurunan visus, pandangan ganda pada satu mata atau kedua mata, nyeri pada mata.1,5

b. Pemeriksaan fisikPada pemeriksaan fisik yang diperiksa dapat meliputi visus, lapangan pandang, dan pupil.Diperiksa apakah adanya kerusakan ekstraokular, seperti fraktur tulang orbita, gangguan saraf traumatik.Tekanan intraokular diperiksa apakah tinggi biasanya karena glaukoma sekunder dan adanya perdarahan retrobulbar.Pada bilik anterior diperiksa adanyahifema, iritis, iridodonesis, robekan sudut.Pada katarak yang paling penting diperiksa adalah lensa mata, diperiksa apakah adanya kekeruhan, subluksasi, dislokasi, integritas kapsular (anterior dan posterior).Pada vitreus apakah ada atau tidak perdarahan dan perlepasan vitreus posterior. Pada fundus diperiksa adanyaRetinal detachment, ruptur khoroid, perdarahan pre intra dansubretina, kondisisaraf optik.6Gejala klinis pada pasien katarak berupa keluhan pandangan kabur,yangbiasanyabertambah buruk jika melihat objek yang jauhsecara mendadak.Selain itu pasienkatarak seringkali mengeluhkan monocular diplopia.Silau juga menjadi gejala yangsering muncul.Pasien mengeluhkan bahwa mereka tidak dapat melihat dengan baikdalam keadaan terang.Mata menjadi merah lensa opakdan mungkin terjadiperdarahan intraocular.Apabila humor aqueus atau korpus vitreum keluar dari matamata menjadi sangat lunak.Pasienjugamemilikiriwayatmengalami trauma.1,5-8Dari pemeriksaan dengan menggunakan oftalmoskop adalah adanya opasitasyang seringkali terlihat sebagaiblack spokepada refleks fundus. Penting untukmendilatasikan pupil dan memeriksanya pada ruangan yang gelap.Seringkali pada katarak traumatik yang disebabkan oleh kontusio dapat terlihat opasifikasi berbentukstellate atau rosette (katarak rosette),biasanya terletak di aksial. Pada trauma tembus,cedera pada kapsul mata dapat sembuh,yang menyebabkan katarak kortikal fokalyang stasioner.5,8

Differential Diagnosis

Adapunpenyakitkatarak yang dijadikan Differential diagnosis yang hampirmiripsepertikatarak traumatic daripasienadalah ;

Katarakanak-anakKatarakanak-anakdibagimenjadiduakelompok, yaitu :a) Katarakkongenital, yang terdapatsejaklahiratausegerasesudahnya. Banyakkatarakkongenital yang tidakdiketahuipenyebabnyawalaupunmungkinterdapatfaktorgenetik, yang lain disebabkanolehpenyakitinfeksiataumetabolik, ataubeerkaitandenganberbagaisindrom.b) Katarakdidapat, yang timbulbelakangandanbiasanyaterkaitdengansebab-sebabspesifik. Katarakdidapatterutamadisebabkanoleh trauma, baiktumpulmaupuntembus. Penyebablainadalah uveitis, infeksimatadidapat, diabetes danobat. KatarakkomplikataKatarakkomplikataadalahkataraksekunderakibatpenyakitintraokularpadafisiologilensa.Katarakbiasanyaberawaldidaerah sub kapsul posterior danakhirnyamengenaiseluruhstrukturlensa. Penyakit-penyakitintraokular yang seringberkaitandenganpembentukankatarakadalah uveitis kronikataurekuren, glaukoma, retinitis pigmentosadanpelepasan retina. KatarakikutanKatarakikutanmenunjukkankekeruhankapsul posterior akibatkataraktraumatik yang terserapsebagianatausetelahterjadinyaekstraksikatarakekstrakapsular.

PenatalaksanaanPenatalaksanaan katarak traumatik tergantung kepada saat terjadinya. Bilaterjadi pada anak sebaiknya dipertimbangkan akan kemungkinan terjadinyaambliopia. Untuk mencegah ambliopia pada anak dapat dipasang lensa intraokular primer atau sekunder.Apabila tidak terdapat penyulit maka dapat ditunggusampai mata menjadi tenang.Untuk memperkecil kemungkinan infeksi dan uveitis, maka dapat diberikan antibiotik sistemik dan topikal serta kortikosteroid topikaldalam beberapa hari. Atropinsulfat 1%, 1 tetes 3 kali sehari, dianjurkan untuk menjaga pupil tetap berdilatasidan untuk mencegah pembentukan sinekia posterior.5Penyulit uveitis danglaukoma sering dijumpai pada orang usia tua. Pada beberapa pasien dapatterbentuk cincin soemmering pada pupil sehingga dapat mengurangi tajampenglihatan.Keadaan ini dapat disertai perdarahan, ablasi retina, uveitis, atausalah letak lensa. Jika terjadi penyulit tersebut maka harus segera dilakukan ekstraksi lensa.2,5Jika terjadi glaukoma karena katarak traumatik ini, maka tekanan intraokular dapat dikontrol dengan pengobatan standar.Dapat diberikan kortikosteroid jika partikel lensa merupakan penyebabnya atau jika terjadinya iritis.Untuk katarak fokal, observasi saja bisa dilakukan jika katarak berada di luar sumbu penglihatan.Terapi miotikbisa bermanfaat jika katarak terletak dekat dengan sumbu penglihatan.Dalam beberapa kasus subluksasi lensa, miotik dapat memperbaiki diplopia monokuler.Midriatikdapat diberikanuntuk memperbaikipenglihatan pada sekitar lensadengankoreksiaphakia.5Katarak dapat dikeluarkan pada saat pengeluaran benda asing atau setelahperadangan mereda.Apabila terjadi glaukoma selama periode follow up, bedahkatarak jangan ditunda walaupun masih terdapat peradangan. Untukmengeluarkan katarak traumatik, biasanya digunakan teknik-teknik yang samadengan yang digunakan untuk mengeluarkan katarak kongenital, terutama padapasienberusiakurangdari 30 tahun.5

Penatalaksanaan bedahMerencanakan pendekatan pembedahan sepenuhnya penting pada kasus- kasus katarak traumatik.Integritas kapsular preoperatif dan stabilitas zonular harus diketahui/ diprediksi.Pada kasus dislokasi posterior tanpa glaukoma, inflamasi, atau hambatan visual, pembedahan mungkin tidak diperlukan. Indikasi untuk penatalaksanaan pembedahan pada kasus-kasus katarak traumatik adalah sebagai berikut:5 Penurunan visus yang berat (unacceptable) Hambatan penglihatan karena proses patologis pada bagian posterior. Inflamasi yang diinduksi lensa atau terjadinya glaukoma. Ruptur kapsul dengan edema lensa. Keadaan patologis okular lain yang disebabkan trauma danmembutuhkantindakan bedah.5Ada 4macamteknikpembedahanpada katarak yaitu :1. EkstraksiKatarakIntrakapsular ( EKIK )Adalah mengeluarkan lensa dalam keadaan lensa utuh dilakukan dengan membukamenyayat selaput bening dan memasukkan alat melalui pupil, kemudian menariklensa keluar, seluruh lensa dengan pembungkus atau kapsulannya dikeluarkan denganlidi ( prabe), beku (dingin ). Pada operasi ini dibuat sayatan selapur bening yangcukup luas. Jahitan yang banyak (14-15 mm), sehinggapenyembuhanlukanyamemekanwaktu lama.92. EkstraksiKatarakEkstrakapsuler ( EKEK )Lensa dikeluarkan setelah pembungkus depan dibuat lubang, sedang pembungkusbelakang ditinggalkan. Dengan teknik ini terdapat ruang- ruang bebas di tempat bekaslensa sehingga memungkinkan mandapatkan lensa pengganti yang disebut sebagailensa tanam bilik mata belakang ( posterior chmber intraocular lens ) dengan tekniksayatan lebih kecil (10-11 mm) sedikitjahitandanwaktupenyembuhanlebih pendek.93. Small Incision Cataract Surgery(SICS)Teknik ini merupakan bagian dari EKEK dengan irisan yang lebih kecil sehingga hampir tidak perlu dijahit. Kondisi ideal untuk dilakukan manual SICS adalah kondisi kornea jernih, ketebalan normal, endotelium sehat, KOA cukup dalam, dilatasi pupil cukup, zonula utuh, tipe katarak kortikal, atau sklerosis nuklear derajat II dan III. Keuntungan metode ini: penyembuhan lebih cepat dan resiko astigmatisme minimal. Dibanding fakoemulsifikasi: kurve pembelajaran lebih pendek, dimungkinkan kapsulotomi can opener, instrumentasi lebih sederhana, alternatif utama jika operasi fakoemulsifikasi gagal, resiko komplikasi rendah, waktu bedah singkat, lebih murah.

Gambar 6.Tehnik SICS4. FakoemulsifikasiMerupakan penemuan terbaru pada EKEK.Cara ini memungkinkan pengambilanlensa melalui insisi yang lebih kecil dengan menggunakan alat ultrason frekuensitinggi untuk memecah nucleus dan korteks lensa menjadi partikel kecil yangmemberikan irigasi kontinus.Teknik ini memerlukan waktu yang pendek danpenurunan insidensi astigmatisme pasca operasi. Kedua teknik irigasi-aspirasifakoelmulsifikasi dapat mempertahankan kapsula posterior, yang nantinya digunakanuntuk menyangga IOL.1,2Fakoemulsifikasi yang standar dapat dilakukan bila kapsul lensa intak dan dukungan zonular yang cukup.Ekstraksi katarak intrakapsular diperlukan pada kasus-kasus dislokasi anterior atau instabilitas zonular yang ekstrim.Dislokasi anterior lense ke bilik anterior merupakan keadaan emergensi yang harus segera dilakukan tindakan (removal), karena dapat mengakibatkan terjadinya pupillary block glaucoma. Lesentomi dan vitrektomi pars plana dapat menjadi pilihan terbaik pada kasus-kasus ruptur kapsul posterior, dislokasi posterior, atau instabilitas zonular yang ekstrim.5

KomplikasiKomplikasi yang dapat terjadi antara lain : Dislokasi lensa dan subluksasi sering ditemukan bersamaan dengan katarak traumatik. Komplikasi lain yang dapat berhubungan, seperti phakolitik, phakomorpik, blok pupil, glaukoma sudut tertutup, uveitis, retinal detachment, ruptur koroid, hipema, perdarahanretrobulbar, neurophatioptik traumatik.5

PrognosisPrognosis sangat bergantung kepada luasnya trauma yang terjadi pada saat terjadinya trauma dankerusakan yang terjadiakibat trauma.5

BAB 3 PENUTUP

KESIMPULANKataraktraumatik paling sering karena adanya cedera yang disebabkan oleh benda asing yang mengenai lensa atau trauma tumpul pada bola mata.Katarak traumatik merupakan katarak yang muncul sebagai akibat cedera pada mata yang dapat merupakan trauma perforasi ataupun tumpul yang terlihat sesudah beberapa hari ataupun beberapa tahun. Katarak traumatik ini dapat muncul akut, subakut, atau pun gejala sisa dari trauma mata. Peluru dari senapan angin dan kembang api adalah penyebab yang paling sering, penyebab lainnya bisa karena anak panah, batu, memar, paparan panas dalam waktu yang lama (katarak glassblower), dan radiasi ionisasi. Sebagian besar kejadian katarak traumatik dapat dicegah. Dalam bidang industri, dapat dicegah dengan memakai sepasang kacamata pengaman.Gejala klinis pada pasien katarak berupa keluhan pandangan kabur,yangbiasanyabertambah buruk jika melihat objek yang jauhsecara mendadak. Selain itu pasienkatarak seringkali mengeluhkan monocular diplopia. Silau jugamenjadigejala yangseringmuncul. Pasien mengeluhkan bahwa mereka tidak dapat melihat dengan baikdalam keadaan terang. Mata menjadi merah lensa opakdan mungkin terjadiperdarahan intraocular. Apabila humor aqueus atau korpus vitreum keluar dari matamata menjadi sangat lunak. Pasien juga memiliki riwayat mengalami trauma.Ada empat macam teknik pembedahan pada katarak, yaitu:Ekstraksi KatarakIntrakapsular, EkstraksiKatarakEkstrakapsuler, Small Incision Cataract Surgery, danFakoemulsifikasi.

DAFTAR PUSTAKA

1. Vaughan DG, Asbury T, Riordan Eva P. Oftalmologi Umum. Edisi 14. Jakarta: WidyaMedika, 2000.2. Ilyas S. Trauma tumpulPadaLensa. Dalam: IlmuPenyakit Mata. Edisi ke-3 Cetakan ke-5. FakultasKedokteranUniversitas Indonesia; 2008. 2673. Ilyas S. Kelainan Refraksi dan Koreksi Penglihatan. Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta: 2004.4. Eye Anatomy. Available at URL: http://www.biographixmedia.com/human /eye-anatomy.html, accessed on October 2011.5. Bletcher MH, Bobrow JC, Glasser DB et al. Traumatic Cataract. In: American Academy of Opthalmology.54-5;20096. Graham, Robert H., MD. Traumatic Cataract. Available at URL: http://emedicine. medscape.com/article/1211083, accessed on October 2011.7. James, Bruce. dkk. Lecture Notes: Oftalmologi. Edisi Kesembilan.Penerbit Erlangga. Jakarta: 2006.8. Joan E. Roberts.Photobiology of The Human Lens. Fordham University, Department of Natural Sciences. Available at URL: http://www. photobiology. info/ Roberts.html, accessed on October 2011.9. Galloway, N. R, et al.Common eye diseases and their management.Third Edition. Spinger-Verlag. London: 2006.2