katalog gempabumi merusak di indonesia tahun 1612 – …
TRANSCRIPT
1
KATALOG GEMPABUMI MERUSAKDI INDONESIA TAHUN 1612 – 2014
(EDISI KELIMA)
OLEH :
SUPARTOYOSURONO
EKA TOFANI PUTRANTO
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERALBADAN GEOLOGI
PUSAT VULKANOLOGI DAN MITIGASI BENCANA GEOLOGI
Jl. Diponegoro no. 57 Bandung 4016Telepon (022) 7272606, 7272604; Facsimile (022) 7202761;
Homepage:http//www.vsi.esdm.go.id
2014
1
KATALOG GEMPABUMI MERUSAKDI INDONESIA TAHUN 1612 – 2014
(EDISI KELIMA)
OLEH :
SUPARTOYOSURONO
EKA TOFANI PUTRANTO
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERALBADAN GEOLOGI
PUSAT VULKANOLOGI DAN MITIGASI BENCANA GEOLOGI
Jl. Diponegoro no. 57 Bandung 4016Telepon (022) 7272606, 7272604; Facsimile (022) 7202761;
Homepage:http//www.vsi.esdm.go.id
2014
1
KATALOG GEMPABUMI MERUSAKDI INDONESIA TAHUN 1612 – 2014
(EDISI KELIMA)
OLEH :
SUPARTOYOSURONO
EKA TOFANI PUTRANTO
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERALBADAN GEOLOGI
PUSAT VULKANOLOGI DAN MITIGASI BENCANA GEOLOGI
Jl. Diponegoro no. 57 Bandung 4016Telepon (022) 7272606, 7272604; Facsimile (022) 7202761;
Homepage:http//www.vsi.esdm.go.id
2014
2
Penyusun :
Dr. Supartoyo Dr. Surono Ir. Eka Tofani Putranto, MT
Penyunting :
Ir. M. Hendrasto, M.Sc Dr. Gede Suantika, M.Si Dr. Sri Hidayati, M.Sc
3
SAMBUTAN KEPALA PUSATVULKANOLOGI DAN MITIGASI BENCANA GEOLOGI
Saya menyambut gembira atas terbitnya buku Katalog Gempabumi Merusak di Indonesia
Tahun 1612 – 2014 edisi kelima ini yang merupakan pemutakhiran dari edisi sebelumnya.
Sebagaimana yang kita ketahui bahwa negara kita merupakan wilayah rawan bencana
gempabumi dan tsunami karena terletak pada tempat pertemuan empat lempeng aktif dunia,
yaitu lempeng Eurasia, Indo-Australia, Laut Philiphina dan Pasifik. Lempeng Eurasia yang
relatif stabil dan kaku terdapat pulau-pulau Sumatera, Kalimantan dan Jawa bergerak relatif
ke arah tenggara.
Lempeng Indo-Australia yang relatif lentur bergerak relatif ke utara dan menyusup ke bawah
lempeng Eurasia di pantai Barat Sumatera, Selatan Jawa, Selatan Bali – Nusa Tenggara
hingga ke sebelah Barat Daya Kepulauan Maluku. Lempeng Pasifik bergerak relatif ke arah
barat berinteraksi dan menyusup ke bawah lempeng Indo-Australia dan lempeng Eurasia di
sebelah Utara Papua, sebelah Utara Kepulauan Maluku hingga ke Perairan Sulawesi
Tengah Bagian Timur.
Pertemuan antar lempeng tersebut membentuk zona penunjaman atau zona subduksi
sebagai sumber gempabumi. Oleh karena zona subduksi berada di bawah laut maka
gempabumi pada zona subduksi berpotensi membangkitkan tsunami. Akibat dari interaksi
empat lempeng tersebut terbentuk deretan gunungapi aktif (127 gunungapi di Indonesia) dan
membentuk morfologi pegunungan serta lembah juga sesar di busur kepulauan. Sesar yang
terbentuk di busur kepulauan ini dapat menjadi sumber gempabumi. Apabila sesar aktif
tersebut terletak dekat dengan permukiman dan aktivitas penduduk maka dapat berpotensi
menyebabkan bencana.
Meskipun hingga saat ini belum ada ilmu dan teknologi untuk meramalkan waktu kejadian
dan parameter gempabumi, namun melalui katalog ini dapat diketahui wilayah rawan
gempabumi dan tsunami yang berpotensi menimbulkan bencana. Sifat dinamika geologi
menunjukkan bahwa jika suatu wilayah pernah terjadi gempabumi, maka kejadian
gempabumi serupa akan berulang kembali di daerah yang sama, namun sulit untuk
menentukan waktu dan besarnya parameter gempabumi tersebut. Artinya, gempabumi dapat
4
terjadi setiap saat di wilayah yang pernah terjadi gempabumi di masa lalu. Oleh karena itu,
pendapat atau berita yang menyebutkan akan terjadi gempabumi pada waktu tertentu di
suatu wilayah dengan besaran parameter kegempaan tertentu, berita tersebut tidak perlu
diperhatikan dan ditanggapi. Hal penting bagi masyarakat yang bermukim di wilayah rawan
gempabumi adalah selalu waspada, mengetahui tata cara mengantisipasi dan
menyelamatkan diri jika terjadi gempabumi serta membangun bangunan tahan terhadap
goncangan gempabumi.
Bagi wilayah yang pernah terjadi gempabumi yang diikuti oleh gelombang tsunami agar
pembangunan dan pengembangan wilayah pesisir harus memperhatikan bentuk, morfologi
dan lingkungan pantai terhadap permukiman dan aktivitas penduduk sebagai bagian dalam
perlindungan masyarakat terhadap ancaman bencana tsunami.
Mudah – mudahan buku ini dapat berguna sebagai salah satu rujukan data dasar
gempabumi merusak dan tsunami di Indonesia bagi pihak – pihak yang membutuhkannya.
Bandung, Desember 2014Kepala Pusat Vulkanologi danMitigasi Bencana Geologi,
Ir. M. Hendrasto, MSc.NIP 195910231987031002
5
SAMBUTAN PENYUSUN
Berkat Rahmat Tuhan Yang Maha Esa maka buku berjudul “Katalog Gempabumi Merusak di
Indonesia Tahun 1612 – 2014” dapat disajikan kepada para pembaca. Buku ini merupakan
edisi kelima, melanjutkan dari edisi pertama (tahun 2005), edisi kedua (tahun 2006), edisi
ketiga (tahun 2006) dan edisi keempat (tahun 2008). Buku ini berisi kejadian gempabumi
merusak dan gempabumi yang mengakibatkan terjadinya tsunami di Indonesia sejak tahun
1612 - 2014. Data sumber gempabumi dan tsunami dihimpun dan dimutakhirkan dari
berbagai literatur dan hasil-hasil penyelidikan para ahli kebumian di lingkungan Kementerian
Energi dan Sumber Daya Mineral.
Hingga tahun 1960-an, lokasi kejadian gempabumi belum dapat diketahui secara pasti tetapi
wilayah yang mengalami kerusakan dapat diketahui dari laporan - laporan yang dikumpulkan
dari dalam negeri dan luar negeri. Sejak tahun 1964, informasi lokasi dan parameter
gempabumi diketahui dengan pasti, sejalan dengan berkembangnya pamasangan jaringan
pemantauan gempabumi di dunia.
Katalog ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi sumber gempabumi, karakteristik
gempabumi suatu wilayah dan wilayah rawan bencana gempabumi dan tsunami. Buku
katalog ini akan selalu dimutakhirkan dengan data terbaru, sehingga katalog ini benar-benar
dapat dijadikan salah satu rujukan data dasar dalam studi tentang bencana gempabumi dan
tsunami di Indonesia.
Penyusun menyadari buku katalog ini masih jauh dari lengkap dan sempurna. Oleh karena
itu masukan untuk perbaikan buku ini sangat kami harapkan dari para pembaca. Semoga
buku katalog ini dapat berguna bagi kita semua.
Bandung, Desember 2014
Penyusun
Supartoyo dkk.
6
DAFTAR ISI
Halaman
SAMBUTAN PENYUSUN ...............................................................................SAMBUTAN KEPALA PUSAT VULKANOLOGI DAN MITIGASI BENCANAGEOLOGI ................................................................................... .....................DAFTAR ISI ....................................................................................................DAFTAR TABEL .............................................................................................DAFTAR GAMBAR ........................................................................................
i
iiiiiiviv
I.1I.2I.3
II.1II.2
III.1III.2III.3III.4III.5III.6III.7
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................
Latar Belakang ...................................................................................Maksud dan Tujuan ...........................................................................Metodologi .........................................................................................
BAB II TEKTONIK DAN KEGEMPAAN DI INDONESIA .................
Tektonik di Indonesia .........................................................................Kegempaan di Indonesia ...................................................................
BAB III GEMPABUMI MERUSAK DI INDONESIA ...........................
Gempabumi Merusak di Pulau Sumatera ..........................................Gempabumi Merusak di Pulau Jawa .................................................Gempabumi Merusak di Pulau Bali dan Nusa Tenggara ...................Gempabumi Merusak di Pulau Kalimantan ........................................Gempabumi Merusak di Pulau Sulawesi ...........................................Gempabumi Merusak di Kepulauan Maluku ......................................Gempabumi Merusak di Pulau Papua ...............................................
BAB IV PENUTUP ............................................................................
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................
1
123
4
46
11
1349749396
115129
140
141
7
BAB IPENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan membentang mulai dari Sabang hingga Merauke
sepanjang lebih dari 5.000 km, lebar dari utara ke selatan lebih dari 1.700 km dan memiliki
luas sekitar 1,92 juta km2. Secara geografis Indonesia terletak diantara dua benua yaitu
Benua Asia dan Australia serta dua samudera yaitu Samudera Hindia dan Pasifik. Secara
geotektonik, Indonesia merupakan tempat pertemuan empat lempeng aktif dunia, yaitu :
Lempeng Benua Eurasia yang bergerak sangat lambat ke arah tenggara dengan kecepatan
sekitar 0,4 cm/ tahun, Lempeng Samudera Indo – Australia yang bergerak ke arah utara
dengan kecepatan sekitar 7 cm/ tahun, Lempeng Samudera Pasifik yang bergerak ke arah
barat dengan kecepatan sekitar 11 cm/ tahun dan Lempeng Laut Philiphina yang bergerak
ke arah barat laut dengan kecepatan sekitar 8 cm/ tahun (Minster dan Jordan, 1978 dalam
Yeats, 1997). Pertemuan keempat lempeng tersebut merupakan salah satu tempat unik di
dunia ini.
Dampak dari pertemuan lempeng tersebut mengakibatkan terbentuknya tataan dan pola
struktur geologi tertentu di wilayah Indonesia yang memberikan konsekuensi berupa dampak
positif dan negatif. Dampak positif berupa terbentuknya cekungan hidrokarbon/ minyak dan
gas bumi, potensi energi panas bumi, jalur mineralisasi berpotensi terbentuknya mineral
logam dan non logam serta bahan tambang lainnya, tanah yang subur akibat endapan
batuan rombakan gunungapi muda serta jejak – jejak kejadian geologi masa lampau yang
memberikan pemandangan indah sebagai tujuan wisata. Semua itu merupakan karunia
Tuhan Yang Maha Esa yang patut kita syukuri. Disamping memberikan dampak positif,
pertemuan keempat lempeng tersebut mengakibatkan dampak negatif yaitu rawan bencana
geologi, yaitu : gempabumi, tsunami, letusan gunungapi, gerakan tanah atau longsor, erosi,
sedimentasi serta dinamika geologi destruktif lainnya. Kejadian bencana gempabumi dan
tsunami, di beberapa wilayah di Indonesia, dicirikan dengan waktu kejadian sangat singkat
dan tanda-tanda kejadiannya yang sangat singkat pula. Kedua jenis bencana geologi ini
lama kejadiannya pada umumnya kurang dari 30 menit, akan tetapi telah mengakibatkan
dampak bencana yang luar biasa berupa korban jiwa, kerugian harta benda, kerusakan
lingkungan dan keresahan di masyarakat. Kejadian gempabumi dan tsunami dapat
8
menghancurkan hasil pembangunan yang telah dibangun, mengganggu stabilitas ekonomi
dan sosial, serta mengakibatkan lumpuhnya Pemerintahan tingkat Provinsi seperti yang
terjadi di Banda Aceh pada akhir tahun 2004 hingga pertengahan tahun 2005 dan di tingkat
Kabupaten seperti terjadi di Pulau Nias pada bulan Maret tahun 2005.
Sayangnya, hingga saat ini belum ditemukan ilmu dan teknologi yang tepat untuk
“meramalkan” kapan dan berapa besar kekuatan yang dapat diakibatkan oleh kejadian
gempabumi dan tsunami. Pendapat beberapa orang dan “oknum” yang meramalkan waktu
akan terjadinya gempabumi dan tsunami hanya isapan jempol belaka. Disamping tidak
terbukti, ramalan tersebut telah menimbulkan keresahan di masyarakat. Contohnya adalah
ramalan seorang Professor dari Brazil yang meramalkan di sebelah barat Pulau Sumatera
pada tanggal 24 Desember 2007 akan terjadi gempabumi dengan kekuatan besar dan diikuti
oleh tsunami. Isu tersebut sangat meresahkan masyarakat dan menjelang tanggal 24
Desember 2007 kota Padang dan Bengkulu sempat lengang selama beberapa hari karena
masyarakatnya berbondong – bondong mengungsi ke tempat yang lebih tinggi dan keluar
kota Padang dan Bengkulu. Meskipun isu tersebut tidak terbukti, namun sebagian besar
masyarakat sempat ”percaya” terhadap isu tersebut. Mereka seakan – akan telah tersihir
oleh isu tersebut dan tidak mempercayai penjelasan ilmiah yang dikemukakan oleh Badan
Geologi maupun instansi pemerintah lainnya.
Oleh karena itu, upaya yang tepat untuk mengurangi dampak bencana gempabumi adalah
meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan menghadapi bencana gempabumi yang
merupakan bagian dari upaya mitigasi gempabumi. Salah satu upaya mitigasi tersebut
adalah menghimpun catatan sejarah kejadian bencana gempabumi sebelumnya, atau
disebut juga kejadian gempabumi merusak (destructive earthquake). Buku ini menghimpun
data kejadian gempabumi merusak di Indonesia dari tahun 1612 hingga 2014. Dengan
mengetahui sejarah kejadian gempabumi merusak sebelumnya akan dapat meningkatkan
kesadaran dan kesiapsiagaan menghadapi bencana gempabumi.
I.2 Maksud dan Tujuan
Maksud dari penyusunan buku ini adalah untuk menghimpun sejarah kejadian gempabumi
merusak yang pernah terjadi di wilayah Indonesia dari berbagai sumber. Tujuan dari
penyusunan buku ini adalah untuk memberikan gambaran sejarah kejadian gempabumi
9
merusak yang pernah terjadi di Indonesia, yang berguna untuk mengidentifikasi wilayah
rawan gempabumi dan mempelajari karakteristik gempabumi merusak di suatu daerah. Hal
ini sangat berguna dalam mendukung program mitigasi bencana gempabumi. Sesuai
dengan amanah Undang – Undang nomor 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana
dan Undang – Undang nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang, maka buku ini
diharapkan dapat menyediakan data dasar sejarah kejadian gempabumi merusak yang
pernah terjadi di Indonesia. Penyusunan buku ini adalah untuk melengkapi dan melanjutkan
data katalog gempabumi merusak yang telah disusun sebelumnya oleh Kertapati dkk. (1991)
dan dilanjutkan oleh Supartoyo, Putranto dan Surono (2005) untuk edisi pertama. Kemudian
Supartoyo, Putranto dan Surono (2006) melanjutkan untuk edisi kedua dan ketiga.
Selanjutnya Supartoyo dan Surono (2008) menyempurnakan untuk edisi keempat. Oleh
karena buku ini mendapat respon yang luar biasa dari pembaca, maka Kepala Pusat
Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber
Daya Mineral (KESDM) menugaskan kepada penulis untuk mencetak ulang dengan
menambah data kejadian gempabumi merusak hingga tahun 2014.
I.3 Metodologi
Metodologi penyusunan buku ini adalah dengan menghimpun data kejadian gempabumi
merusak yang terjadi di wilayah Indonesia, berasal dari buku, referensi, perpustakaan Pusat
Survei Geologi (PSG), perpustakaan Pusat Lingkungan Geologi (PLG), perpustakaan Pusat
Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVG), hasil kegiatan penyelidikan gempabumi
yang dilaksanakan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi (sekarang PSG)
hingga tahun 2000 dan PVG mulai tahun 2000 hingga sekarang, BMG, USGS, Pemerintah
Daerah (Provinsi/ Kabupaten/ Kota), internet, media elektronik, media masa, tulisan populer
(di surat kabar, buletin, jurnal, dll), materi seminar, kolokium, sosialisasi. Beberapa data yang
dipergunakan untuk menyusun buku ini antara lain dari Kertapati dkk. (1991), Visser (1922),
catatan dari Wichman (tanpa tahun), Soetarjo dkk. (1985), Newcomb dan McCann (1987),
Tjokrosapoetro (1994) dan data lainnya. Data tersebut kemudian dikelompokkan sesuai
dengan wilayah Provinsi di Indonesia dalam bentuk tabel. Sementara itu data koordinat
pusat gempabumi merusak diplot sesuai dengan wilayah kejadian.
10
BAB IITEKTONIK DAN KEGEMPAAN DI INDONESIA
II.1 Tektonik di Indonesia
Kepulauan Indonesia merupakan salah satu kawasan unik di dunia ini karena tempat
bertemunya empat lempeng dunia, yaitu Lempeng Indo – Australia, Lempeng Eurasia,
Lempeng Laut Philiphina dan Lempeng Pasifik, sehingga menghasilkan pola dan tataan
geologi yang rumit, terutama di kawasan Indonesia bagian timur. Pertemuan 3 lempeng ini
merupakan hal unik di dunia ini yang dikenal dengan sebutan “triple junction”. Beberapa ahli
kebumian menyatakan bahwa selain tiga lempeng tersebut, sebenarnya terdapat tambahan
satu lempeng lagi yang saling berinteraksi di wilayah Kepaulauan Indonesia, yaitu Lempeng
Philiphina (Hall, 2002; Simandjuntak dan Barber 1996 dalam Simandjuntak 2004; Kertapati,
2006). Berdasarkan pengaruh interaksi antara empat lempeng tersebut, secara umum
wilayah Kepulauan Indonesia dapat dibagi menjadi dua, yaitu kawasan Indonesia barat dan
kawasan Indonesia timur. Tektonik Indonesia bagian barat sangat dipengaruhi oleh interaksi
antara Lempeng Indo – Australia dan daratan Sunda (Sunda land). Wilayah Indonesia
bagian barat sebagian besar didominasi oleh kerak kontinen daratan Sunda hasil dari
amalgamasi fragmen kontinen – fragmen kontinen yang lebih kecil pada Mesozoikum
(Metcalfe, 1996 dalam Prasetiadi, 2007). Sedangkan tektonik di wilayah Indonesia bagian
timur sangat dipengaruhi oleh interaksi Lempeng Indo-Australia, Lempeng Pasifik dan
Lempeng Philiphina yang menghasilkan tataan struktur geologi yang sangat kompleks.
Evolusi tektonik di wilayah Kepulauan Indonesia setidaknya telah dimulai pada akhir Jaman
Perm hingga Awal Trias sebagaimana telah dijelaskan oleh Simandjuntak (2004) dalam
bukunya yang berjudul Tektonika. Secara ringkas Simandjuntak (2004) menjelaskan evolusi
tersebut sebagai berikut. Pada akhir Jaman Perm hingga Awal Trias anak benua Siam,
Burma, Malaysia dan Sumatera terpisah dari benua besar Pangea dan pada Trias Tengah
bertumbukan dengan anak benua lainnya yaitu China selatan dan Indochina (termasuk
mintakat Bangka – Belitung) yang telah terpisah lebih dulu dari benua besar Pangea. Pada
akhir Trias gabungan anak benua Siam, Burma, Malaysia, Sumatera dan China selatan,
Indochina bergerak ke utara khatulistiwa dan bertumbukan dengan anak benua daratan
11
Cathaysia. Mekanisme ini bersamaan dengan dengan menunjamnya kerak samudera Meso
– Tetis di bawah pinggiran sebelah selatan gabungan anak benua Siam, Burma, Malaysia,
Sumatera dan China selatan, Indochina. Mekanisme tunjaman tersebut menghasilkan
terbentuknya jalur timah di wilayah Asia Tenggara, termasuk di wilayah Indonesia. Pada
waktu itu wilayah lain di Indonesia masih belum terbentuk.
Pada awal Jura penggalan dari benua Woyla bertumbukan dengan anak benua Siam,
Burma, Malaysia, Sumatera, kemudian bergabung dan menjadi cikal bakal anak benua Asia
Tenggara. Pada Kapur tengah hingga akhir anak benua Asia Tenggara mengalami
tumbukan tektonik ganda dengan Lempeng Samudera Pasifik dan Kerak samudera Ceno
Tetis (yang merupakan cikal bakal Lempeng Indo – Australia). Selanjutnya pada akhir Kapur
jalur orogenesa kedua tunjaman tektonik tersebut membentuk anak benua daratan Sunda
(Sunda land). Sementara itu di selatan Khatulistiwa Benua Australia mulai memisah yang
menghasilkan benua-benua mikro dan pada Jaman Neogen akan berpindah ke arah barat –
barat laut menuju wilayah Laut Banda terbawa oleh Sesar Sorong yang bergerak
transtensional mengiri. Disamping itu pada wilayah ini terjadi tumbukan antara Kerak
Samudera Ceno Tetis dengan Lempeng Samudera Pasifik dan membentuk rangkaian busur
kepulauan (island arc) yang kini menjadi Laut Carolina dan Laut Philiphina.
Pada awal Tersier terjadi perpindahan lajur penunjaman di wilayah Indonesia bagian barat
semakin ke arah laut antara Lempeng Samudera Indo – Australia dan daratan Sunda. Pada
wilayah Indonesia timur Benua Australia bertumbukan dengan busur kepulauan Paleosen
Laut Carolina dan Laut Philiphina. Tumbukan ini mengakibatkan sebagian busur kepulauan
tersebut tersesarkan dan terakrasi di wilayah utara Papua New Guinea. Pada Jaman
Neogen terjadi orogenesa di seluruh wilayah Indonesia akibat interaksi empat lempeng
tektonik yang menghasilkan tujuh jalur orogenesa (orogenic belts) yaitu orogenesa Barisan,
Sunda, Talaud, Sulawesi, Banda, Melanesia dan Dayak (Simandjuntak 2004). Mekanisme
tektonik lajur penunjaman ini masih aktif atau teraktifkan kembali hingga sekarang, salah
satunya dicirikan tingginya frekuensi kegempaan di wilayah Indonesia. Gambar 1
menampilkan tataan tektonik dan struktur geologi yang terbentuk pada kondisi sekarang.
12
Gambar 1. Tataan tektonik di Kepulauan Indonesia (Hall, 2002).
II.2 Kegempaan di Indonesia
Gempabumi merupakan goncangan pada permukaan bumi yang dihasilkan dari gelombang
seismik akibat pelepasan energi secara tiba-tiba dari dalam bumi (Hunt, 1984). Dinamika
bumi memungkinkan terjadinya gempabumi. Setiap hari tidak kurang dari 8.000 kejadian
gempabumi di dunia, dengan skala kecil kurang dari 2 pada Skala Richter, sampai skala
besar dengan kekuatan mencapai 9 pada Skala Richter yang secara statistik hanya terjadi
satu kali dalam 20 tahun di dunia. Kurang lebih 10% kejadian gempabumi dunia terjadi di
Indonesia, sehingga Indonesia termasuk wilayah rawan gempabumi. Berdasarkan penyebab
yang dapat mengakibatkan terjadinya gempabumi, maka gempabumi dapat diklasifikasikan
menjadi tiga yaitu gempabumi vulkanik, tektonik dan akibat proses lain.
a. Gempabumi Vulkanik
Gempabumi vulkanik disebabkan oleh naiknya fluida gunungapi (gas, uap dan magma) dari
bawah menuju ke permukaan (kawah) mengakibatkan retakan yang menimbulkan getaran di
13
sekitar rekahan dan merambat ke segala arah. Gempabumi ini bersumber dalam tubuh
gunungapi aktif pada umumnya berkekuatan kecil (maksimum 2 Skala Richter), tidak terasa
dan hanya tercatat oleh peralatan seismograf.
b. Gempabumi Tektonik
Gempabumi ini disebabkan aktifitas tektonik pada zona batas antar lempeng dan patahan
yang mengakibatkan getaran yang menyebar ke segala arah. Kekuatan gempabumi tektonik
dapat mencapai 9 pada Skala Richter seperti yang pernah terjadi di Aceh pada tanggal 26
Desember 2004. Pada buku ini istilah gempabumi tektonik selanjutnya akan disebut
gempabumi.
c. Gempabumi Akibat Proses Lain
Selain akibat aktivitas naiknya fluida gunungapi dan aktivitas tektonik, kejadian gempabumi
dapat diakibatkan oleh beberapa proses antara lain runtuhan batuan di daerah kapur,
runtuhnya terowongan tambang dan longsoran bawah tanah. Kejadian gempabumi dapat
juga diakibatkan oleh injeksi fluida, pengisian waduk dan percobaan nuklir (Hunt, 1984 dan
Keller dan Pinter, 1996). Kejadian-kejadian tersebut dapat menimbulkan getaran tanah dan
kekuatan gempabumi ini tergantung dari volume dan jenis material runtuhan apabila
disebabkan oleh longsoran.
Salah satu teori yang hingga kini dapat diterima oleh para ahli kebumian untuk menjelaskan
mekanisme dan sebaran kejadian gempabumi adalah teori tektonik lempeng (theory of plate
tectonic). Gempabumi akan terjadi apabila terjadi penumpukan energi pada batas lempeng
(bersifat konvergen/ bertumbukan, divergen/ saling menjauh dan transform/ berpapasan)
atau pada sesar/ patahan dan blok batuan tersebut tidak mampu lagi menahan batas
elastisitasnya, sehingga akan dilepaskan sejumlah energi dalam bentuk rangkaian
gelombang seismik yang dikenal sebagai gempabumi. Sebaran kegempaan di Indonesia
terdapat pada batas pertemuan lempeng dan berkaitan dengan aktivitas sesar aktif pada
kerak bumi (Gambar 2). Adapun jenis sesar/ patahan aktif penyebab gempabumi dapat
dibedakan menjadi tiga, yaitu sesar naik (thrust/ reverse fault), sesar turun (normal fault) dan
sesar mendatar (strike slip fault).
14
Gambar 2. Kegempaan wilayah Indonesia (Irsyam dkk., 2010).
Zone penunjaman dan patahan-patahan berdasarkan data geologi, geofisika, geodesi dan
kegempaan dikenal sebagai zona sumber gempabumi (seismic source zone) (Algermisen
dkk 1982, Crouse 1992, Adam dan Basham 1994 dalam Kertapati 2006). Berdasarkan data
geologi, geofisika, sejarah kegempaan dan geodesi, maka di wilayah Indonesia dapat dibagi
menjadi tiga zona sumber gempabumi (Kertapati, Firmansyah & Irsyam 1999 dalam
Kertapati 2006), yaitu :
Zona penunjaman/ subduksi.
Zona patahan kerak bumi dangkal (shallow crustal fault zone).
Zona menyebar (diffuse).
Zona penunjaman merupakan suatu tempat terjadinya gempabumi di sekitar tempat
pertemuan antara dua lempeng, dapat berupa antara lempeng samudera yang menyusup di
bawah lempeng benua atau dapat juga berupa pertemuan antar dua lempeng benua yang
saling bertumbukan yang dikenal dengan sebutan kolisi (collision). Beberapa zona
penunjaman yang merupakan sumber gempabumi di Indonesia adalah zona penunjaman
Jawa – Sumatera, Seram, Sulawesi Utara, Sangihe, Punggungan Mayu dan Halmahera –
Irian (Kertapati, 2006).
15
Zona patahan kerak bumi dangkal merupakan tempat terjadinya gempabumi di dalam kerak
bumi dangkal dan berkaitan dengan aktivitas sesar/ patahan yang dikenal sebagai sesar aktif
(active fault). Beberapa pendapat dari para ahli tentang batasan waktu sesar aktif berbeda-
beda. Menurut Keller dan Pinter (1996) sesar aktif adalah sesar yang pernah bergerak pada
kurun waktu 10.000 tahun yang lalu. Sesar berpotensi aktif (potential active) adalah sesar
yang pernah bergerak pada kurun waktu 2 juta tahun yang lalu. Sedangkan sesar tidak aktif
(inactive fault) adalah sesar yang belum/ tidak pernah dalam kurun waktu 2 juta tahun yang
lalu. Menurut komisi pengaturan Nuklir USA (USA Nuclear Regulatory Commision, dalam
Hunt, 1984 dan Keller dan Pinter, 1996) sesar aktif adalah suatu sesar yang minimal pernah
bergerak dalam kurun waktu 50.000 tahun yang lalu atau pernah bergerak lebih dari sekali
selama kurun waktu 500.000 tahun yang lalu. Kriteria ini dibuat dengan tujuan untuk faktor
keselamatan yang lebih besar. Hal ini merefleksikan tingkat kepedulian resiko pembangkit
tenaga nuklir. Menurut Yeats, dkk (1997) banyak masalah sehubungan dengan definisi sesar
aktif yang berbeda dari beberapa lembaga di USA. Perbedaan tersebut menyangkut batasan
waktu. Beberapa batasan waktu dari lembaga – lembaga tersebut menyangkut definisi sesar
aktif adalah : pernah bergerak 10.000 tahun yang lalu, pernah bergerak 35.000 tahun yang
lalu, pernah bergerak 150.000 tahun yang lalu, pernah bergerak 2 kali selama kurun waktu
500.000 tahun yang lalu. Menurut Huzita dkk., 1992 sesar aktif adalah sesar yang bergerak
pada jaman Kuarter dan berpotensi untuk bergerak kembali pada masa yang akan datang.
Sesar aktif dicirikan apabila sesar tersebut memotong permukaan geomorfologi berumur
Kuarter, memotong perlapisan Kuarter, sesar pada daerah gunungapi yang bergerak pada
periode pendek (selama masa letusan gunungapi) dan sesar normal yang diamati pada
pegunungan tinggi seperti Pegunungan Alp di Jepang akibat pengaruh gaya gravitasi.
Dari beberapa pendapat di atas, meskipun beberapa tentang batasan waktu sesar aktif,
namun terdapat persamaan waktu tentang sesar aktif yaitu yang pernah bergerak pada
Jaman Kuarter dan kemudian teraktifkan kembali pada saat ini. Beberapa sesar aktif pada
kerak bumi dangkal yang merupakan sumber gempabumi antara lain : Sesar Sumatera di
Pulau Sumatera, Cimandiri, Baribis, Bumi Ayu, Lasem (di Pulau Jawa), Walanea, Palu –
Koro, Poso, Batui (di Pulau Sulawesi), Tarera – Aiduna, Sorong, Ransiki, Membrano (di
Pulau Papua), Sesar naik busur belakang Flores (di Nusa Tenggara) (Kertapati, 2006).
Selain sesar aktif yang disebut di atas di Pulau Jawa terdapat sesar aktif lain, yaitu sesar
Opak (Natawidjaja, 2007), Sesar Walat yang membentang dari kota Cibadak hingga selatan
16
Sukabumi. Sesar aktif di Pulau Sumatera dikenal dengan sebutan Sesar Besar Sumatera
(Katili, 1980) atau Sesar Sumatera (Sieh dan Natawidjaja, 2000). Di Pulau Sulawesi dikenal
Sesar Palu Koro berarah barat laut-tenggara. Menurut Bellier dkk. (2001) Sesar Palu Koro
terbagi menjadi 7 segmen dan panjang keseluruhan sekitar 218 km. Di Pulau Papua
membentang sesar mendatar berarah barat timur mulai dari Kepala Burung Provinsi Papua
Barat, Kepulauan Maluku hingga lengan timur Sulawesi yang dikenal dengan sebutan Sesar
Sorong. Kejadian gempabumi merusak di Kepulauan Maluku tahun 1998 dengan magnituda
8,3 Mw berkaitan dengan aktivitas Sesar Sorong. Zona menyebar (diffuse) merupakan zona
sumber gempabumi yang diasumsikan sebagai daerah yang mempeunyai potensi
kegempaan (Kertapati, 2006). Beberapa kejadian yang berhubungan dengan aktivitas
tektonik di busur belakang, cekungan busur belakang, fragmen kontinen/ benua seperti di
daerah Banggai Sula serta cekungan seperti di cekungan Banda.
Gambar 3. Zona sumber gempabumi di Indonesia (Kertapati dan Mawardi, 2000 dalamKertapati, 2006).
11
BAB IIIGEMPABUMI MERUSAK DI INDONESIA
Wilayah Negara Republik Indonesia merupakan wilayah rawan bencana geologi, khususnya
bencana gempabumi dan tsunami, karena merupakan tempat pertemuan empat lempeng, yaitu
: Lempeng Benua Eurasia, Lempeng Samudera Indo – Australia, Lempeng Samudera Pasifik
dan Lempeng Laut Philiphina. Zona pertemuan antar lempeng tersebut membentuk palung
(trench) yang disebut zona subduksi dan merupakan zona sumber gempabumi di laut. Akibat
tumbukan antar lempeng tersebut, terbentuk sesar aktif baik yang terdapat di darat maupun di
laut. Pada lempeng benua diantara zona subduksi dan rangkaian Busur Vulkanik terbentuk zona
prismatik akresi dimana banyak terdapat sistem sesar aktif, pada umumnya merupakan sesar
naik dan banyak dijumpai sebaran pusat gempabumi. Sesar aktif tersebut baik yang terdapat di
darat maupun di laut juga merupakan zona sumber gempabumi. Oleh karena itu wilayah yang
berdekatan dengan sumber gempabumi dapat digolongkan sebagai wilayah rawan bencana
gempabumi. Gambar berikut ini menampilkan peta sebaran sesar aktif dan pusat gempabumi
merusak, peta wilayah rawan bencana gempabumi dan peta wilayah rawan tsunami di
Indonesia.
Gambar 4. Peta sebaran sesar aktif dan pusat gempabumi merusak di Indonesia(Supartoyo dan Surono, 2008).
12
Gambar 5. Peta wilayah rawan gempabumi di Indonesia (Supartoyo dan Surono, 2008).
Gambar 6. Peta wilayah rawan bencana tsunami di Indonesia(Supartoyo dan Surono, 2008).
13
Berdasarkan data dari berbagai sumber, antara lain : BMKG, USGS, Pemerintah Daerah, media
elektronik, media massa dan lain – lain yang dihimpun oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi
Bencana Geologi (PVG) mulai dari tahun 2000 hingga 2014 tercatat kejadian gempabumi
merusak berkisar antara 4 hingga 12 kejadian (tabel 1). Kejadian gempabumi merusak tersebut
telah mengakibatkan bencana meliputi korban jiwa, kerusakan bangunan, kerugian harta benda,
kerusakan lingkungan maupun kecemasan di masyarakat akibat beredarnya isu – isu seputar
gempabumi dan tsunami.
Tabel 1. Kejadian gempabumi merusak di Indonesia tahun 2000 hingga 2014.
NO. TAHUN KEJADIAN JUMLAH KEJADIAN1.2.3.4.5.6.7.8.9.
10.11.12.13.14.
2000 s/d 20012002200320042005200620072008200920102011201220132014
55109111288888694
III.1 Gempabumi Merusak di Pulau Sumatera
Kegiatan tektonik di kawasan Pulau Sumatera dan sekitarnya tergolong aktif sejak Paleozoikum
– Mesozoikum – Tersier hingga sekarang ini yang diikuti oleh pembentukan jalur orogenesa di
wilayah ini. Pulau Sumatera merupakan salah satu kawasan yang terletak pada pinggiran
lempeng aktif (active plate margin), yang dicerminkan oleh tingkat kegempaan tinggi dan
aktivitas vulkanisme di wilayah ini. Pulau Sumatera merupakan bagian dari Lempeng Eurasia
yang bergerak sangat lambat relatif ke arah tenggara dengan kecepatan sekitar 0,4 cm/ tahun,
berinteraksi dengan Lempeng Hindia – Australia yang terletak di sebelah barat Pulau Sumatera
yang bergerak relatif ke arah utara dengan kecepatan sekitar 7 cm/ tahun (Minster dan Jordan,
1978 dalam Yeats, 1997). Zona pertemuan antara kedua lempeng tersebut membentuk palung
dengan kedalaman berkisar 4.500 meter hingga 7.000 meter, yang dikenal dengan nama zona
tumbukan atau zona subduksi. Penunjaman di Pulau Sumatera bersifat oblique, membentuk
14
sudut sekitar 50o - 65o (Simanjuntak dan Barber, 1996). Zona subduksi merupakan sumber
gempabumi di laut yang berpotensi membangkitkan tsunami apabila gempabumi tersebut
magnitudonya besar (umumnya lebih dari 6,5 Skala Richter), kedalaman dangkal (umumnya
kurang dari 40 km), mekanismenya patahan naik atau turun serta terjadi perubahan morfologi
secara vertikal (dislokasi) di bawah laut.
Akibat benturan tersebut terbentuk sejumlah sesar di Pulau Sumatera baik yang terdapat pada
zona prismatik akresi yang terletak diantara zona subduksi dan pantai Pulau Sumatera maupun
di daratan Pulau Sumatera. Sesar utama di Pulau Sumatera adalah Sesar Sumatera dan Sesar
Mentawai. Sesar Sumatera memanjang sepanjang Pulau Sumatera mulai dari Aceh hingga teluk
Semangko Provinsi Lampung. Katili (1980) menyebut sesar ini Sesar Besar Sumatera (The
Great Sumatera Fault), sedangkan Sieh dan Natawidjaja (2000) menyebutnya sebagai Sesar
Sumatera. Sesar Sumatera tersebut dapat dibagi menjadi 19 segmen (Sieh dan Natawidjaja,
2000), yaitu segmen Seulimeum, Aceh, Batee, Tripa, Renun, Toru, Angkola, Barumun, Sumpur,
Sianok, Sumani, Suliti, Siulak, Dikit, Ketahun, Musi, Manna, Komering dan Semangko (Sieh dan
Natawidjaja, 2000). Sementara itu Tjia (1977) membagi menjadi 18 segmen, yaitu segmen
Semangko, Mekakau, Musi Keruh, Ketahun-Seblat-Dikit-Siulak, Batang Saliti (Batang Hari),
Solok Singkarak, Sianok Masang, Sumpur, Asik, Ulu Aer, Batang Toru, Lae Renum, Wae
Nigumpang, Krueng Aceh, Batang Gadis, Batang Angkola Selatan, Batang Angkola Utara dan
Padang Ratu. Sesar Mentawai terletak di laut yaitu diantara cekungan muka dan zona prismatik
akresi di sebelah barat Pulau Sumatera (De Corte, 1974 dan Harding, 1983 dalam Lumbanbatu,
2005). Sesar Mentawai diusulkan oleh Diament dkk. (1992 dalam Sieh dan Natawidjaja, 2000).
Beberapa tulisan telah menjelaskan kejadian gempabumi merusak di Pulau Sumatera Visser
(1922), catatan dari Wichman (tanpa tahun), Newcomb dan McCann (1987). Sebanyak dua
kejadian gempabumi dengan magnitudo di atas 8 terjadi di sebelah barat Pulau Sumatera pada
tahun 1833 dengan magnitudo 8,8 Mw dan 1861 dengan magnitudo 8,4 Mw Newcomb dan
McCann (1987). Kedua kejadian gempabumi tersebut menimbulkan terjadinya tsunami.
15
Gambar 7. Segmentasi Sesar Sumatera dan hubungannya dengan gunungapi aktif, graben dandanau (Sieh dan Natawidjaja, 2000).
16
Gambar 8. Sebaran Sesar Sumatera terbagi menjadi 18 segmen(Tjia, 1977 dalam Lumbanbatu, 2005).
Sesar Sumatera tergolong sebagai sesar aktif, dibuktikan sering terjadinya gempabumi
bersumber di darat akibat pergerakannya. Gempabumi yang bersumber di darat akibat
pergerakan sesar aktif, meskipun magnitudonya tidak besar, namun berpotensi terjadinya
bencana, karena sumbernya dangkal dan dekat dengan pemukiman dan aktivitas penduduk.
Disamping itu terdapat juga sesar aktif lainnya dalam segmentasi lebih kecil yang pernah
17
mengakibatkan terjadinya gempabumi. Tabel berikut ini menyajikan wilayah rawan gempabumi
dan tsunami di Pulau Sumatera.
Tabel 2. Wilayah rawan gempabumi dan tsunami di Pulau Sumatera.
1. Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
NO. KABUPATEN/ KOTA1.2.3.4.5.6.7.8.9.
10.11.12.13.14.15.16.17.18.19.20.
Kabupaten Simeulue *)Kabupaten Aceh Singkil *)Kabupaten Aceh Selatan *)Kabupaten Aceh Barat Daya *)Kabupaten Nagan Raya *)Kabupaten Aceh Barat *)Kabupaten Aceh Jaya *)Kabupaten Aceh Besar *)Kota Banda Sabang *)Kota Banda Aceh *)Kota Lhokseumawe *)Kabupaten Pidie *)Kabupaten Pidie Jaya *)Kabupaten Bireun *)Kabupaten Aceh Utara *)Kabupaten Aceh Tengah *)Kabupaten Bener MeriahKabupaten Aceh Gayo LuesKabupaten Aceh TenggaraKota Sabulussalam
2. Provinsi Sumatra Utara
NO. KABUPATEN/ KOTA1.2.3.4.5.6.7.8.9.
10.11.12.13.14.15.
Kabupaten KaroKabupaten Humbang HasundutanKabupaten LangkatKabupaten Pakpak BharatKabupaten DairiKabupaten SimalungunKabupaten SamosirKabupaten Toba SamosirKabupaten Tapanuli UtaraKabupaten Tapanuli SelatanKabupaten Nias Selatan *)Kabupaten Mandailing Natal *)Kabupaten Padangsidempuan *)Kabupaten Tapanuli Tengah *)Kabupaten Nias *)Kota Sibolga *)
18
3. Provinsi Jambi
NO. KABUPATEN/ KOTA1.2.
Kabupaten KerinciKabupaten Merangin
4. Provinsi Sumatra Barat
NO. KABUPATEN/ KOTA1.2.3.4.5.6.7.8.9.
10.11.12.13.14.15.
Kabupaten Kepulauan Mentawai *)Kabupaten Pesisir Selatan *)Kota Padang *)Kota Pariaman *)Kabupaten Padang Pariaman *)Kabupaten Agam *)Kabupaten Pasaman Barat *)Kabupaten PasamanKabupaten Tanah DatarKabupaten Lima Puluh KotaKabupaten SolokKabupaten Solok SelatanKota SolokKota Padang PanjangKota Bukit Tinggi
5. Provinsi Bengkulu
NO. KABUPATEN/ KOTA1.2.3.4.5.6.7.8.9.
Kota Bengkulu *)Kabupaten Muko Muko *)Kabupaten Bengkulu Utara *)Kabupaten Kaur *)Kabupaten Bengkulu Selatan *)Kabupaten Seluma *)Kabupaten KepahiangKabupaten LebongKabupaten Rejang Lebong
6. Provinsi Sumatera Selatan
NO. KABUPATEN/ KOTA1.2.3.4.
Kota Empat LawangKabupaten Pagar AlamKabupaten LahatKabupaten Ogan Komering Ulu Selatan
7. Provinsi Lampung
NO. KABUPATEN/ KOTA1. Kabupaten Lampung Barat *)
19
2.3.4.
Kabupaten Tanggamus *)Kabupaten Lampung Selatan *)Kota Bandar Lampung *)
*) Kabupaten/ Kota rawan gempabumi dan tsunami.
Gambar berikut ini menampilkan sebaran pusat gempabumi merusak Pulau Sumatera yang
diplot dari Katalog gempabumi merusak Pulau Sumatera. Tidak semua pusat gempabumi di plot.
Meskipun magnitudonya kecil, tetapi apabila gempabumi tersebut mengakibatkan bencana
(menimbulkan korban jiwa dan kerusakan bangunan) digolongkan sebagai gempabumi merusak
dan pusat gempabuminya diplot pada peta.
Tabel berikutnya menampilkan parameter kejadian gempabumi merusak yang pernah terjadi di
Pulau Sumatera yang dihimpun dari literatur yang diterbitkan di dalam dan di luar negeri serta
hasil-hasil penyelidikan para ahli di lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
hingga tahun 2014. Parameter gempabumi merusak yang ditampilkan meliputi : nama
gempabumi (diambil nama lokasi yang mengalami bencana), tanggal kejadian, koordinat pusat
gempabumi, kedalaman, magnitudo, skala MMI dan keterangan kerusakan. Selanjutnya
ditampilkan foto – foto kerusakan yang terjadi akibat kejadian gempabumi di Pulau Sumatera
yang dikumpulkan dari berbagai literatur yang diterbitkan di dalam dan di luar negeri. Sebagian
foto – foto ini merupakan hasil-hasil penyelidikan para ahli di lingkungan Kementerian Energi
dan Sumber Daya Mineral.
20
Gambar 9. Pusat gempabumi merusak di Pulau Sumatera.
21
Tabel 3. Katalog gempabumi merusak Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
NO NAMA GEMPA TANGGAL PUSATGEMPA
KDLM(KM)
MAG SKALAMMI
KERUSAKAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Pulau Simeulue(Tsunami)
Banda Aceh
Banda Aceh
Lhok Semawe-Sigli(Tsunami)
Kuta Cane
Banda Aceh
-/-/1907
23/8/1936
2/4/1964
12/4/1967
20/6/1976
4/4/1983
-
6,1º LU-94,8ºBT
5,9ºLU–95,7ºBT
5,3ºLU–97,3ºBT
3,2ºLU–96,3ºBT
5,8ºLU–93,27ºBT
-
33
33
55
33
51
-
7,3 Ms
6,5
6,1
6,1
6,6
-
VII-VIII
VII
VIII
VII
VI
Terjadi tsunami diPulau Simeulue.Kerusakan melandaPulau Simeulue.
9 org meninggal, 20 orgluka parah. Kerusakansejumlah bangunan diBanda Aceh, LhokSukon dan LhokSeumawe.
Kerusakan bangunanterparah di KruengRaya. Di Banda Aceh± 30%-40% bangunantembok rusak.
Kerusakan bangunan diJenieub, Pendada,Jeumpa dan Bireun.Intensitas gempaterbesar di LhokSeumawe dan Sigli.Terjadi Tsunami.Likuifaksi & longsorandi Sigli. Sebanyak 5mesjid, 11 sekolah, 59madrasah, dan 2.000rumah rusak.
Kerusakan bangunanpemerintah di Kutacane& bandara Pinangsoredi Sibolga.
Kerusakan bangunanterparah di BandaAceh, gedungKeuangan Negara diBanda Aceh rusak.
22
NO NAMA GEMPA TANGGAL PUSATGEMPA
KDLM(KM)
MAG SKALAMMI
KERUSAKAN
7.
8.
Blangkejeren
Simeuleu
15/11/1990
02/11/200208:25’00”
WIB
3,908ºLU –97,457ºBT
5,7ºLU –97,1ºBT36 kmutara
Singkil
33
43,2(33,
USGS)
6,8
6,5 SR
VII-VIII
VII
1 org meninggal, 32 orgluka-luka. Terjadi tanahlongsor, retakan tanahdan liquefaction.Kerusakan di Blangke-jeren, Kuta Panjang,Rikit Gaib, Agusen,Gumpang, Kutacane.
2 org meninggal diSinabang, 127 orgLuka-luka di Kec.Sukajaya, SimeulueTimur dan Lasikin.Sejumlah gedungperkantoran, sekolah,rumah dan toko rusakdi Sinabang. Di Lasikinkantor Pelayanan PLNambruk, 36 kantor danbangunan rusak.Di Pulau Simeulue :1.875 rumah rusak, 401diantaranya rusak berattermasuk : 43 ruko, 42gedung sekolah & 50buah masjid. Getarangempa terasa di Kab.Aceh Barat, AcehSelatan, Aceh BaratDaya, Nagan Raya,Singkil dan KepulauanBanyak.Di Medan getarangempa tercatat II MMI,Tapaktuan – MeulabohIV –VI MMI, BandaAceh - Lhok SeumaweII – III MMI.
23
NO NAMA GEMPA TANGGAL PUSATGEMPA
KDLM(KM)
MAG SKALAMMI
KERUSAKAN
9.
10.
Peureulak,Aceh Timur
Nanggroe AcehDarussalam(NAD)(Tsunami)
22/01/200309.58.51,2
WIB
26/12/200407:58’53”
WIB
4,577ºLU–97,54ºBT
3,307ºLU–
95,947ºBT
250 kmbarat dayakota Banda
Aceh
33
30(USGS
)
5,7 SR
9 Mw
V
VIII
31 bangunan rusakberat, 26 bangunanrusak ringan meliputi :rumah penduduk,sarana pendidikan,balai pengajian,puskesmas, saranaperhubungan rusak diBeurandang, RantauPeureulak, Aceh Timur.Sebanyak ± 150 jiwamengungsi. Getarangempa terasa diPangkalan Brandanskala III MMI, Medan,Malaysia & Thailand.
Gempabumi terbesar IVdi dunia sejak thn 1900(USGS). Terjadi tsu-nami merusakkan ±85% kota Banda Aceh.Total korban lebih dari310.000 orangmeninggal. Lebih265.000 orangmeninggal di NAD danpantai Barat SumateraUtara,30.800 org di Srilangka,10.300 org di India,5.300 org di Thailand,150 org di Somalia,82 org di Maladewa,68 org di Malaysia,59 org di Myanmar,10 org di Tanzania,3 org di Seychelles,2 org di Bangladesh,1 org di Kenya.Pantai Barat NAD(Lhok Nga, Calang,Meulaboh) hancur.Runup di pantai BandaAceh ± 9 m, pantaiLhok Nga ± 16 m.
24
NO NAMA GEMPA TANGGAL PUSATGEMPA
KDLM(KM)
MAG SKALAMMI
KERUSAKAN
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
Cot Glie, AcehBesar
Simeulue
Simeulue
Takengon
Simeulue(Tsunami)
Meulaboh(Tsunami)
Singkil
5/10/200515:46:44
WIB
1/02/20062:15:50
WIB
21/02/200815:08:00
WIB
28/01/2010
07/04/2010
09/05/2010
06/09/2011
5,2ºLU –95,6ºBT
2,744ºLU–
96,059ºBT
2,58º LU –95,99º BT
4.86oLU -96.78oBT
2.33oLU -97.02oBT
3.61oLU -95.84oBT
2.81oLU -97.85oBT
10
10
30
10
34
30
78
5,7 Mw
5,9 Mw
7,3 SR
5 SR
7,2 SR
7,2 SR
6,7 SR
V
V
VI
V
VII
VII
VI
73 rumah penduduk,2 masjid, 1 SD Lamkindan 1 puskesmas rusakringan di Kec. Cot Glie.Beberapa rumahpenduduk di Kec.Seulimeum dan SMAFajar Harapan di BandaAceh rusak ringan.
Beberapa bangunanmengalami kerusakandi Pulau Simeulue.Pusat gempa di darat.
3 orang meninggal, 25orang luka-luka,beberapa bangunandan rumah pendudukmengalami kerusakan.
602 bangunanmengalami kerusakanberat dan ringan diAceh Tengah
12 orang luka-luka,beberapa rumahmengalami kerusakan.Tsunami (tinggi run up< 50 cm) di P. Tuankudan Labuan Bajo, KecSimeulue Timur.
Beberapa bangunanmengalami kerusakandan ringan. Tsunamitinggi run up < 50 cm.
3 org meninggal, 1 orgluka berat, 6 orang lukaringan, 2.281 bangunanrusak di Singkil.
25
NO NAMA GEMPA TANGGAL PUSATGEMPA
KDLM(KM)
MAG SKALAMMI
KERUSAKAN
18.
19.
20.
21.
22.
Simeulue(Tsunami)
Trumon, AcehSelatan
Pidie
Pidie
Aceh Tengah
11/04/2012
23/06/2012
22/01/201305:22:56
WIB
22/10/201305:22:56
WIB
2/07/201321:37:02
WIB
2,40o LU –92,99o BT
2,81°LU -97,71°BT
4,935º LU– 96,172º
BT
5,29°LU -95,42°BT
4,698º LU– 96,687º
BT
10
24
37,3
10
10
8,5 SR
6,6 SR
5,9 Mw
5,6 SR
6,1 Mw
V
V
VI
V
VI
Retakan dinding kantorkepala DesaKaryabakti, Kec.Salang. Longsor diDesa Ujung Tinggi,Luan Balu, Kuala Balu.Tsunami di desa LhokSito, Kec. Alafan, tinggirun up ± 60 cm.
1 org anak luka-luka, 1rumah rusak diSubulussalam Utara,beberapa bangunanrusak di Teluk Rumbia,Kab. Aceh Singkil.
1 orang meninggal, 15orang luka-luka, 14rumah rusak di DesaPuloloih, Desa Keune,dan Leupe, KecamatanGeumpang, Pidie.Retakan jalan dan 20lokasi longsor di jalanTangse – Mane.
1 orang meninggal, 3orang luka-luka, 670bangunan rusak, 21sekolah rusak, 2jembatan rusak di Kec.Tangse.
42 org meninggal, 92org luka berat, 352 orgluka ringan, ribuanbangunan rusak, jalandi Bireun - Takengontertutup longsor.Longsor besar didaerah Ketol.
26
Tabel 4. Katalog gempabumi merusak Provinsi Sumatera Utara
NO NAMA GEMPA TANGGAL PUSATGEMPA
KDLM(KM)
MAG SKALAMMI
KERUSAKAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Gunung Sitoli-Baras(Tsunami)
Tapanuli –Sibolga(Tsunami)
Mandailing
Tapanuli
Prapat
Tapanuli
Tapanuli
Tapanuli
TapanuliSelatan
Pulau Batu
05/01/1843
16/2/1861
19/8/1873
7/10/1873
17/05/1892
22/2/1916
24/11/1920
1/4/1921
21/9/1934
28/12/1935
-
-
-
-
-
-
-
-
1,0ºLU–99,0ºBT
0,3ºLS–97,9ºBT
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
7,7
6,8
-
6,8
6,2 Ms
8,1 Ms
VII-VIII
VIII-IX
VI
VI
VI
VII
VII
VII
VII
VII-VIII
Tsunami menyebabkanbeberapa kapal rusak.Getaran kuat terasa diGunung Sitoli & Baras.
50 org meninggal. Bebe-rapa bangunan roboh.Tsunami di Singkil, PulauNias, Pulau Batu & Tello.
Beberapa rumah hancur.
Beberapa rumah &jembatan rusak.
3 bangunan dan rumahmengalami kerusakan.
Kerusakan bangunan,goncangan terasa kuat.
Goncangan kuat, terjadilongsor di jln Sibolga –Tarutung.
Sesar permukaan ±80 kmdari Pangurusan – Taru-tung. Bangunan dan jem-batan rusak di Sipoholon.Goncangan terasa hinggaPulau Weh, Pinang danGunung Sitoli.
Kerusakan pada dindingrumah dan gentingberjatuhan.
Pulau Bola dan Sigataterguncang hebat.Beberapa rumah roboh diSibolga. Di Padangterjadi retakan dindingrumah penduduk.
27
NO NAMA GEMPA TANGGAL PUSATGEMPA
KDLM(KM)
MAG SKALAMMI
KERUSAKAN
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
Tapanuli
Tapanuli
Tapanuli
Tapanuli
Sibolga
Sibolga
Sarulla
9/9/1936
27/10/1936
11/10/1941
25/7/1965
4/2/1971
28/4/1979
27/8/1984
3,5ºLU–97,5ºBT
2,0ºLU–98,8ºBT
0,6ºLU–97,6ºBT
2,0ºLU–99,3ºBT
0,6ºLU–98,8ºBT
0,7ºLU–99,5ºBT
1,5ºLU–98,94ºBT
-
-
-
62
33
33
33
7,2
-
-
5,5
6,3
5,7
6,4
VIII
VII
VII
VII
V-VI
VII
VIII
17 orang meninggalkarena longsoran tanah.Bencana terparah didaerah Karo. Kerusakanterjadi di Parapat,Brastagi dan TanjungPutri. Terjadi retakantanah antara Kutacane –Kabanjahe.
Kerusakan ringan diTapanuli. Terjadinendatan tanah.
Bencana parah diTapanuli. Kerusakan ba-ngunan ringan di Sibolga
Kerusakan rumah dannendatan tanah di Saruladan Onang Hasong.
Kerusakan bangunan diPasamoan, Sibolga danPasir Ulu.
Kerusakan rumahpenduduk di Pinangsore,Sibolga. Goncanganterasa hingga Padang,Padang Panjang, BukitTinggi, Batusangkar.
123 orang luka-luka, 350rumah dan 65 kantorrusak. Beberapa sekolahroboh di Sarulla.Kerusakan bangunan diSarulla, Silangkitang,Perdamaian. Peningkatanfumarola di Sarulla.Longsoran tanah diTarutung.
28
NO NAMA GEMPA TANGGAL PUSATGEMPA
KDLM(KM)
MAG SKALAMMI
KERUSAKAN
18.
19.
20.
21.
Tarutung
Nias(Tsunami)
Muara Sipongi
Gunungsitoli
27/4/1987
28/03/2005
18/12/200604:39:17
WIB
23/01/200800:14:56
WIB
2,1ºLU–98,8ºBT
2,07ºLU–97,01ºBT
0,638ºLU-100,041º
BT
1,16ºLU-97,42º
BT
30
30
30
10
6,6
8,7 Mw
5,8 Mw
6,2 SR
VII
VIII
VI
VI
2 org meninggal, 22 orgluka,300 bangunan rusak.Terjadi retakan tanah diterban & Tarutung.Terjadi Likuifaksi.
Bencana di Pulau Nias &Simeuleu. Kerusakanmelanda daerah Singkil,Meulaboh & Sibolga.Lebih dari 1.000 orgmeninggal & lebih dari2.391 org luka-luka diPulau Nias, 18 orgmeninggal di PulauSimeuleu. Terjadi retakantanah, likuifaksi & sekitar65% bangunan roboh diGunung Sitoli. Terjaditsunami di pantaiLagundri, Sirombu &Lahewa runup ± 170 cm.
4 org meninggal, 50 orgluka – luka, 109bangunan rusak berat, 99bangunan rusak ringan,terjadi longsoran, retakantanah panjang ± 1 – 3meter di Kec. MuaraSipongi, Kab. MandailingNatal. Pusat gempa didarat.
1 orang meninggal, 5orang luka-luka danbeberapa bangunanrusak di Gunungsitoli.
29
NO NAMA GEMPA TANGGAL PUSATGEMPA
KDLM(KM)
MAG SKALAMMI
KERUSAKAN
22.
23.
24.
Tapanuli Utara
Panyabungan
Tarutung
19/05/200821:26:47
WIB
24/07/2010
14/06/2011
1,68ºLU-99,19º
BT
1,02° LU-99,50°
BT
1.79oLU -99.13oBT
10
10
10
6,1 SR
6 SR
5,5 SR
V-VI
V
VI
3 orang luka-luka, 279bangunan rusak,longsoran di Sipirok.Bencana terparah di desaSipetang & Simajambu,Kec. Simangumban, Kab.Tapanuli Utara.
Beberapa rumahpenduduk rusak ringan.
130 org luka ringan, 11sekolah hancur, 400rumah rusak berat.
30
Tabel 5. Katalog gempabumi merusak Provinsi Jambi
NO NAMA GEMPA TANGGAL PUSATGEMPA
KDLM(KM)
MAG SKALAMMI
KERUSAKAN
1.
2.
3.
Kerinci
Kerinci(Sungai Penuh)
Kerinci
03/06/1903
7/10/1995
1/10/200908:52:30
WIB
-
2,1ºLS–101,3ºBT
2,589ºLS–101,546ºBT
-
33
15
7,6
7,0SR
6,6Mw
VII-VIII
VIII-IX
VII
Kerusakan bangunan,goncangan terasa kuat,episenter diperkirakanterletak di darat.
84 org meninggal, 558org luka berat dan 1.310org luka ringan. 7.137rumah, transportasi,irigasi, tempat ibadah,pasar dan pertokoanrusak. Liquefaction didesa Penawar, Kec.Sitinjau Laut. Retakantanah berarah N 340o E– N 35o E di desaSebukar, Koto Iman,Tanjung Tanah & KayuAro. Longsoran diKampung Benik selatanDanau kerinci. Sumbergempa di darat akibatpergerakan sesar aktif.
3 org meninggal, 400rumah rusak di DesaLempur, Kec. GunungRaya, Kab. Kerinci.
31
Tabel 6. Katalog gempabumi merusak Provinsi Sumatera Barat.
NO NAMA GEMPA TANGGAL PUSATGEMPA
KDLM(KM)
MAG SKALAMMI
KERUSAKAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Padang(Tsunami)
Padang(Tsunami)
PadangPanjang
Padang
Mentawai(Tsunami)
Siri Sori(Tsunami)
PadangPanjang
AlahanPanjang
1757
10/201797
1/10/1822
26/8/1835
1861
5/7/1904
28/6/1926
9/6/1943
-
-
-
-
-
-
0,7ºLS–100,0ºBT
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
8,5 SR
-
-
8,4
-
7,8
7,7
VIII
VIII
-
VII-VIII
VIII
VIII
VIII-IX
VIII-IX
Banyak rumah roboh,banyak retakan tanah.Tsunami di Kota Padang.
Tsunami melanda KotaPadang.
Di Padang terasa 3 kaligoncangan kuat, bebe-rapa bangunan roboh,suara gemuruh di antaraG. Talang & Marapi, terja-di retakan & longsoran.
Beberapa bangunanrusak ringan di Padang.
Tsunami di KepulauanMentawai.
Terjadi tsunami di PantaiSiri Sori.
Lebih 354 org meninggal.Bencana di daerahDanau Singkarak, BukitTinggi, Danau Maninjau,Padang Panjang, Kab.Solok, Sawah Lunto &Alahan Panjang. Di Kab.Agam (Bukit Tinggi-Bonjol) 472 rumah robohdi 25 lokasi, 57 orgmeninggal, 16 org lukaberat. Di Padang Panjang2.383 rumah roboh, 247org meninggal. Retakantanah di Padang Panjang,Kubu Krambil & Simabur.
Terjadi sesar sepanjang± 60 km antara DanauSingkarak - DanauDiatas. Sesar normal ± 2meter. Jalan bergeser diSalayo ± 2 - 3 m.
32
NO NAMA GEMPA TANGGAL PUSATGEMPA
KDLM(KM)
MAG SKALAMMI
KERUSAKAN
9.
10.
11.
12.
13.
Pasaman
Padang
Padang
Agam
Tanah Datar
8/3/1977
13/11/1981
2/7/1991
25/01/2003
16/2/200421:44:36
WIB
0,4ºLU–99,7ºBT
1º 4’LS–100ºBT
1,068ºLS–99,8ºBT
0,27ºLS–100,28ºBT
0,55ºLS–100,3ºBT
22
30
54
12
33
5,5
5,4 SR
6,1 SR
3,3 SR
5,6 Mw
VIII
IV-V
VI
III-IV
V-VI
Di Sinurat : 737 rumah, 1pasar, 7 sekolah, 8mesjid dan 3 kantorrusak. Di Talu 245 rumah,3 rumah dan 8 mesjidrusak. Retakan tanahpanjang ± 5 - 75 m.
Retakan dinding, lemaribergeser, kaca jendelapecah di Padang &Painan.
Bangunan rusak ringan diPadang. Getaran terasadi Padang Panjanghingga Singapura.
Kerusakan ringan 80bangunan di LubukDurian, Damar, Simik Air,Jorong PaladanganKanagarian Malalak, Kec.IV Koto, Kab. Agam,berupa : lepasnyaplesteran dinding, retakandinding & kolom. Gempaini bersifat lokal. Gempatektonik lokal ini diawalitgl 20 s/d 25-01-2003.Getaran terasa di KotaPadang Panjang danMalalak.
6 org meninggal, 10 orgluka-luka, 70 rumahrusak, listrik mati sekitar30 menit di Kab. TanahDatar. Kerusakan di desaPitalak, Gunung Rajo,Nagari Pitala,Paninggahan, Kec.Batipuh, Kab. TanahDatar. Terjadi longsorandi Gunung Rajo danPaninjauan. Terjadiretakan jalan antaraGunung Rajo - Padang.
33
NO NAMA GEMPA TANGGAL PUSATGEMPA
KDLM(KM)
MAG SKALAMMI
KERUSAKAN
14.
15.
16.
17.
Pesisir Selatan
Pesisir Selatan
Padang
Solok
22/2/200413:46:26
WIB
9/4/20048:55:48
WIB
10/4/200517:29:13
WIB
7/3/200712:49:29
WIB
1,59ºLS–100,4ºBT
1,55ºLS–100,5ºBT
1,62ºLS–99,56ºBT
0,536ºLS–100,498º
BT
43
42,6
30
30
6 Mw
5,5 Mw
6,8 Mw
6,3 Mw
IV-V
IV-V
VI
VII
1 org meninggal, 1 orgluka berat, 5 org lukaringan, 151 bangunan &rumah rusak di Kab.Pesisir Selatan. 3 rumahroboh di Kec. Sutra.Wilayah bencana : KpGunung Pauh, Kp Tara-tak Paneh, KenagarianAmping Parak, Kec. Su-tra; Nagari Surantih, Na-gari Tuik, Kec. BatangKapas; Kp. Kapeh Panji,Kec. Bayang; Kp. Am-pang Pulai, Kec. Koto XITarusan, Kec. IV Jurai,Kec. Lengayang, Kec.Ranah Pesisir & Kec.Linggo Sari Baganti.
Beberapa rumah pendu-duk retak dinding diperbatasan Kota Padang& Kab. Pesisir Selatan.
Gedung IKIP Padangretak dinding dan kacapecah. Kerusakanbeberapa bangunan danrumah penduduk.
72 org meninggal & 803org luka-luka di Sumbar,sebagian besar di Solok.Ratusan bangunan roboh& ribuan bangunan rusak.Terjadi retakan tanah,likuifaksi dan longsoran.
34
NO NAMA GEMPA TANGGAL PUSATGEMPA
KDLM(KM)
MAG SKALAMMI
KERUSAKAN
18.
19.
20.
21.
22.
Pesisir Selatan
Mentawai
PadangPariaman
Mentawai(Tsunami)
Tanah Datar
13/9/200706:49:01
WIB
16/08/2009
30/9/200917:16:10
WIB
25/10/201021:42:20
WIB
11/9/201400:46:19
WIB
2,525ºLS–100,964º
BT
1.64oLS -99.12oBT
0,789ºLS–99,961ºBT
3,61ºLS–99,93º
BT
0,57ºLS–100,53ºBT
10
33
80
10
10
7,9 Mw
6,9 SR
7,9 Mw
7,2 SR
5 SR
VII
V
VII-VIII
VII
V
10 org meninggal, 30 orgluka berat, 24 org lukaringan, 26.369 bangunan(fasilitas umum, rumahibadah, kantor pemerin-tah, sekolah, ruko danrumah penduduk) rusakdi Kab. Pesisir Selatan.Terjadi likuifaksi, longso-ran dan retakan tanah.
1 rumah rusak diPecinan, Kota Padang
1.117 orang meninggal(313 org di Padang, 675org di Kab. PadangPariaman, 32 org di KotaPariaman, Kota & Kab.Solok 5 org, Kab. Agam80 org, Kab. PasamanBarat 5 org, Kab. PesisirSelatan 9 org).Longsoran besarmenimbun sekitar 300org di 3 dusun di DesaBukit Laweh. 135.488rumah rusak berat,65.380 rusak sedang dan78.604 rusak ringan.Terjadi kebakaran danretakan tanah.
Tsunami melandaKepulauan Mentawai.502 org meninggal danhilang. Di Sipora selatantinggi tsunami 7 m, diPagai Utara tinggitsunami 6 m.
4 org luka – luka (2 org diTanah Datar, 2 org diPadang Panjang), 227bangunan rusak di TanahDatar dan 11 bangunanrusak di Padang Panjang.
35
Tabel 7. Katalog gempabumi merusak Provinsi Bengkulu.
NO NAMA GEMPA TANGGAL PUSATGEMPA
KDLM(KM)
MAG SKALAMMI
KERUSAKAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Bengkulu
Bengkulu
Bengkulu(Tsunami)
Bengkulu(Tsunami)
Bengkulu
Lais
BengkuluSelatan
Lais
3/11/1756
-/-/1770
18/03/1818
24/11/1833
8/04/1871
18/8/1871
1893
27/06/1902
-
-
3,5ºLS-100,5ºBT
-
4,3ºLS-102,4ºBT
-
-
-
-
-
-
-
75
33
-
33
-
-
-
8,8
6,3
5,9
-
5,8
-
-
IX
VIII-IX
VI-IX
VI-VII
-
VI
Kerusakan rumah pendu-duk termasuk bangunanyang dibangun olehPemerintah KolonialBelanda di Bengkulu
Kerusakan pada daerahyang sama sepertikejadian gempabumi thn1756. Terjadi tsunami &erupsi gunungapi di dekatlokasi gempa.
Kerusakan beberapabangunan & rumah pen-duduk. Terjadi tsunami
Beberapa bangunanrusak dan ambruk.Goncangan terasa hinggaPalembang, Singapura &Malaysia. Termasuk 10gempa terbesar duniayang terjadi abad XIX(Newcomb & Mc Cann,1987). Terjadi Tsunami.
Kerusakan bangunan dikota Bengkulu. Tidak adapenjelasan korban.
Beberapa rumah rusak diBengkulu dan TebingTinggi.
Kerusakan bangunan didaerah Bengkulu Selatan.
Kerusakan bangunan diLais.
36
NO NAMA GEMPA TANGGAL PUSATGEMPA
KDLM(KM)
MAG SKALAMMI
KERUSAKAN
9.
10.
11.
12.
13.
14.
Bengkulu
Bengkulu
Bengkulu Utara
Tes
Kepahiang
Bengkulu
26/06/1914
18/81938
1943
15/3/1952
15/12/1979
05/02/1991
4,5ºLS–102,5ºBT
3,8ºLS–102,8ºBT
-
3,23ºLS–102,35ºBT
3,59ºLS–102,53ºBT
3,984ºLS -102,37ºBT
33
70
-
33
33
59
7
6,9
7,3
6,8
6,6 SR
5,9
VII-VIII
VII
VII
VIII
VII-IX
VI-VII
20 org meninggal, 20 orgluka-luka. Kantor residenBengkulu, rumah dinasJaksa Bengkulu & pasarCina rusak berat. Jalandan jembatan rusak diLais, Manna, Seluma &Bintuhan (Pontoppidan,1914). Korban jiwa diKepahiang. Goncanganterasa di P. Sumatera,Singapura & Malaysia.
Kerusakan bangunanberupa retakan dinding dibeberapa tempat diBengkulu. Getaranterasa di Palembang,Mentawai dan Sumbar.
Kerusakan bangunan didaerah Bengkulu Utara
Kerusakan bangunan &rumah penduduk diMuara Aman hinggaCurup. Bencana terparahdi daerah Tes, Kec.Lebong Selatan, Taba &Turunlalang (Kraeff,1952).
4 org meninggal di Kab.Rejang Lebong. Bencanamelanda desa Daspetah.Di Kepahiang 550 rumahrusak. Di Rejang Lebong630 rumah rusak, terjaditanah longsor & retakantanah. Di Bengkulubanyak rumah terlepasdari pondasinya, pipa-pipa air ledeng rusakberat. Episenter terletakdi darat .
1 sekolah dan beberaparumah penduduk rusak.
37
NO NAMA GEMPA TANGGAL PUSATGEMPA
KDLM(KM)
MAG SKALAMMI
KERUSAKAN
15.
16.
17.
18.
19.
Bengkulu
Arga Makmur
Kepahiang
Bengkulu
Muko-Muko
06/03/1991
22/04/1997
15/05/1997
04/06/2000
03/02/2003
3,976ºLS -102,36ºBT
3,41ºLS –102,21ºBT
3,6ºLS -102,6ºBT
4,734ºLU–102,047º
BT
2,7ºLS–101,08ºBT
33
40
33
33
33
5,5
5,5 SR
5 SR
7,9 Ms7,3 SR(BMG)
5,4 SR
III-IV
V
V-VI
VIII - X
IV
Kerusakan di dermagasamudera, dermagalokal, Pulau Baai, ruangmakan hotel CempakaRaya & di KecamatanTalang Empat, Kab.Bengkulu Utara.
Kerusakan ringan hinggasedang pada beberapasekolah & beberaparumah penduduk di ArgaMakmur. Gedung workshop Dinas PU Kab. BUsebagian dinding roboh.
Di Pasar Ujung, Kec.Kepahiang ± 65bangunan rusak. Retakantanah sepanjang ± 1 kmdi Pasar Ujung hinggaPasar Tengah. Gempa inibersifat lokal. Terjadigempa susulan.
100 org meninggal,ribuan orang luka ringan -sedang-berat, ratusanrumah hancur, ribuanrumah rusak berat-rusaksedang, banyak terjadiretakan jalan, terjadilikuifaksi dan longsoran.Kerusakan bangunantersebar di Bengkulu,Manna, Curup, ArgaMakmur, 80% bangunandi Pulau Enggano roboh.Gempa susulan masihterasa ± 3 minggu setelahgempa utama.
Getaran terasa di Painan,Muko-Muko, Ipuh danBengkulu. Dilaporkanterdapat 5 bangunan diMuko-Muko mengalamikerusakan ringan.
38
NO NAMA GEMPA TANGGAL PUSATGEMPA
KDLM(KM)
MAG SKALAMMI
KERUSAKAN
20. Muko-Muko(Tsunami)
12/9/200718.10.26
WIB
4,517ºLS–101,382º
BT
30 8,4 Mw VI 14 org meninggal, 12 orgluka berat, 26 org lukaringan, ribuan bangunanrusak di kota Muko-Muko,Ipuh, Ketahun, Lais &Bengkulu. Retakan tanahdi Muko-Muko, Ipuh,Seblat, Lais & Bengkulu.Likuifaksi di Seblat.Longsoran di Muko-Muko& Bengkulu Utara. Bebe-rapa bangunan jugarusak di kota Padang &Kab. Pesisir Selatan.Tsunami di pantai Muko-Muko tinggi run up ± 40 -100 cm.
39
Tabel 8. Katalog gempabumi merusak Provinsi Sumatera Selatan.
NO NAMA GEMPA TANGGAL PUSATGEMPA
KDLM(KM)
MAG SKALAMMI
KERUSAKAN
1.
2.
3.
SumateraSelatan
SumateraSelatan
Lahat & PagarAlam
25/9/1931
25/6/1933
9/9/200810:07:29
WIB
-
5,0ºLS–104,2ºBT
4,04ºLS–103,01ºBT
-
-
10
-
7,5 Ms
5,6 SR
VII-VIII
VIII-IX
VI
Retakan pada pondasirumah. Getaran terasasampai di Jawa Barat danPadang.
Rekahan dan amblasantanah terjadi antara KotaAgung dan Makala.Terjadi gempa susulan.
2 orang meninggal, 60orang luka-luka, 177rumah rusak berat, 337rumah rusak ringan.Bencana terparah Kec.Dempo Utara, Kab. PagarAlam dan Kec. Jarai,Kab. Lahat.
40
Tabel 9. Katalog gempabumi merusak Provinsi Lampung.
NO NAMA GEMPA TANGGAL PUSATGEMPA
KDLM(KM)
MAG SKALAMMI
KERUSAKAN
1.
2.
3.
4.
5.
Teluk Betung
Liwa
Liwa
Liwa
Kalianda
09/01/1852
1903
25/6/1933
15/2/1994
12/5/200615:16:58
WIB
-
-
5ºLS–104,2º BT
4,967ºLS–104,302º
BT
5,622ºLS–105,358º
BT
-
-
30
23
23,4
-
7,5
7,5 Ms
7,0SR
5,4 SR
VII-VIII
VII-VIII
VIII-IX
IX
V
Getaran gempa terasa diTeluk Betungmenyebabkan beberapabangunan & rumahpenduduk rusak.
Beberapa bangunanrusak, goncangan kuat,episenter diperkirakanterletak di darat.
Kerusakan terparah didaerah Liwa. Goncanganterasa hingga daerahSumatera bagian selatan.Diikuti gempa susulan.
207 orang meninggal,lebih dari 2.000 orangluka-luka, lebih dari 6.000rumah, toko danbangunan permanenrusak. Bencana melandakota Liwa. Terjadilongsoran besar didaerah Liwa, letusanfreatik di Suoh, sertaterjadi liquefaction dibeberapa tempat.Retakan tanah terjadi disekitar Sebarus. Gempabersumber di darat akibatpergerakan sesar aktif.
4 rumah pendudukmengalami kerusakanringan di Kalianda.
41
Gambar 10. Kapal tongkang terdampar di depan Hotel Medan daerah Penayung kota BandaAceh, akibat tsunami tanggal 26-12-2004 (Supartoyo dkk., 2005).
Gambar 11. Kolom struktur utama gedung Takaful di kota Banda Aceh, patah akibat gempabumitanggal 26-12-2004 dengan magnitudo 9 Mw (Supartoyo dkk., 2005).
42
Gambar 12. Retakan dinding SMA Fajar Harapan di Banda Aceh, akibat gempabumi tanggal5-10-2005 dengan magnitudo 5,7 Mw (Supartoyo dkk., 2005).
Gambar 13. Retakan tanah sepanjang 200 m di desa Neubok Badeuh, Kabupaten Pidie, akibatgempabumi tanggal 5-10-2005 dengan magnitudo 5,6 SR (Indra, B. dkk., 2013).
43
Gambar 14. Longsoran yang terjadi di daerah Ketol, Aceh Tengah akibat kejadian gempabumitanggal 2-7-2013 dengan magnitudo 6,1 Mw (Supartoyo dkk., 2013).
Gambar 15. Kerusakan dermaga Lahewa Pulau Nias akibat gempabumi tanggal 28-3-2005dengan magnitudo 8,7 Mw (Putranto E.T. dkk., 2005).
44
Gambar 16. Likuifaksi di Pulau Nias akibat gempabumi tanggal 28-3-2005(Putranto E.T. dkk., 2005).
Gambar 17. Kerusakan bangunan di Desa Lumpo, Painan, Provinsi Sumatera Barat, akibatgempabumi tgl 10-4-2005, magnitudo 6,8 Mw (Putranto E.T. dkk., 2005).
45
Gambar 18. Kerusakan pemukiman penduduk di desa Hyang, Kabupaten Kerinci akibatgempabumi tanggal 7 Oktober 1995, magnitudo 7 SR, (Koleksi Armien Paimin).
Gambar 19. Longsoran di desa Daspetah, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu akibatgempabumi tanggal 15 Desember 1979, magnitudo 6,2 SR (Koleksi Armien Paimin).
46
Gambar 20. Kerusakan bangunan di daerah Tanah Patah, Kota Bengkulu akibat gempabumitanggal 4 Juni 2000, magnitudo 7,9 Ms (Artono dkk., 2000).
Gambar 21. Retakan jalan di Komplek Dolog, Kota Bengkulu akibat gempabumi tanggal4 Juni 2000 (Supartoyo dkk., 2000).
47
Gambar 22. Rumah penduduk roboh di Desa Lubuk Gedang, Kab. Muko-Muko, akibatgempabumi tanggal 12 September 2007 dengan magnitudo 8,4 Mw
(Supartoyo, 2007).
Gambar 23. Jejak landaan tsunami setinggi ± 60 cm di pantai Pasar Bawah Manna, Kab.Bengkulu Selatan akibat gempabumi tanggal 12 September 2007 dengan magnitudo 8,4 Mw
(Supartoyo, 2007).
48
Gambar 24. Gerakan tanah dipicu oleh gempabumi tanggal 30 September 2009 di daerah BukitTigo, Sumatera Barat (Irawan, 2009).
Gambar 25. Longsoran yang menimpa rumah penduduk mengakibatkan 4 orang penghuninyameninggal, akibat gempabumi tanggal 18-12-2006 di Kecamatan Muara Sipongi, Kabupaten
Mandailing Natal, Sumatera Utara (Djadja dkk., 2006).
48
Gambar 24. Gerakan tanah dipicu oleh gempabumi tanggal 30 September 2009 di daerah BukitTigo, Sumatera Barat (Irawan, 2009).
Gambar 25. Longsoran yang menimpa rumah penduduk mengakibatkan 4 orang penghuninyameninggal, akibat gempabumi tanggal 18-12-2006 di Kecamatan Muara Sipongi, Kabupaten
Mandailing Natal, Sumatera Utara (Djadja dkk., 2006).
48
Gambar 24. Gerakan tanah dipicu oleh gempabumi tanggal 30 September 2009 di daerah BukitTigo, Sumatera Barat (Irawan, 2009).
Gambar 25. Longsoran yang menimpa rumah penduduk mengakibatkan 4 orang penghuninyameninggal, akibat gempabumi tanggal 18-12-2006 di Kecamatan Muara Sipongi, Kabupaten
Mandailing Natal, Sumatera Utara (Djadja dkk., 2006).
49
III.2 Gempabumi Merusak Di Pulau Jawa
Pulau Jawa merupakan bagian dari Lempeng Eurasia yang relatif bergerak lambat ke arah
tenggara berinteraksi dengan Lempeng Hindia – Australia yang terletak di sebelah selatan Pulau
Jawa. Pulau Jawa juga merupakan salah satu kawasan yang terletak pada pinggiran lempeng
aktif, sehingga sering terjadi kegiatan tektonik yang dicirikan kejadian gempabumi. Kegiatan
tektonik di wilayah ini tidak terlepas dengan Orogenesa Sunda (Simanjuntak, 2004). Orogenesa
ini mengakibatkan terbentuknya cekungan (cekungan muka, antar busur dan belakang),
pegunungan lipatan, pensesaran dan aktivitas vulkanik yang mengakibatkan terbentuknya
gunungapi aktif di Pulau Jawa. Orogenesa ini juga mengakibatkan terangkatnya batuan pada
zona melange yang terdapat pada pada lajur penunjaman dan tersingkap di beberapa tempat di
Pulau Jawa, yaitu : Ciletuh (Jawa Barat), Karang Sambung dan Bayat (keduanya terdapat di
Jawa Tengah).
Zona pertemuan antara kedua lempeng terletak di sebelah selatan Pulau Jawa, membentuk
palung yang mempunyai kedalaman berkisar 4.500 – 7.000 meter, yang dikenal dengan nama
zona tumbukan atau zona subduksi. Zona subduksi merupakan sumber gempabumi di laut yang
berpotensi membangkitkan tsunami apabila gempabumi tersebut magnitudonya besar
(umumnya lebih dari 6,5 Skala Richter), kedalaman dangkal (umumnya kurang dari 40 km),
mekanismenya patahan naik atau turun serta terjadi perubahan morfologi secara vertikal
(dislokasi) di bawah laut. Contohnya kejadian tsunami Banyuwangi tahun 1994 dan tsunami
tanggal 17-7-2006 yang melanda kawasan pantai selatan Jawa Barat, Jawa Tengah dan
Yogyakarta.
Sumber gempabumi di Pulau Jawa disamping berasal dari zona subduksi juga sesar aktif yang
terletak di darat. Menurut Newcomb dan McCann (1987) Pulau Jawa pernah terjadi gempabumi
dengan magnitudo lebih dari 7 dengan pusat gempabumi terletak di Samudera Hindia dan
berasosiasi dengan zona subduksi yaitu tahun 1903 dengan magnitudo 7,9, tahun 1921 dengan
magnitudo 7,5, dan tahun 1937 dengan magnitudo 7,2. Kejadian tsunami di pantai selatan Jawa
dikemukakan oleh Budiono dkk. (2003) terjadi pada tahun 1818, 1840, 1859, 1904, 1921, 1925,
1957, dan 1994.
Dampak tumbukan antar lempeng mengakibatkan terbentuknya sesar - sesar di Pulau Jawa,
umumnya berarah barat – timur, barat laut – tenggara dan utara – selatan. Pulunggono dan
50
Martodjojo (1994) membagi menjadi tiga arah kelurusan struktur yang dominan di Pulau Jawa,
yaitu Pola Meratus berarah timur laut – barat daya, Pola Sunda berarah utara – selatan dan Pola
Jawa berarah barat – timur.
Gambar 26. Pola struktur Pulau Jawa (Pulunggono dan Martodjojo, 1994).
Sesar yang berasosiasi dengan sumber gempabumi merupakan sesar aktif. Gempabumi yang
bersumber di darat akibat pergerakan sesar aktif, meskipun magnitudonya tidak terlalu besar,
namun berpotensi terjadinya bencana, karena sumbernya dangkal dan dekat dengan
pemukiman dan aktivitas penduduk. Karakteristik gempabumi yang terjadi di Provinsi Jawa
Barat yang menimbulkan bencana umumnya akibat pergerakan sesar aktif dengan magnitudo
tidak besar, namun kedalamannya dangkal. Hingga saat ini para ahli telah mengidentifikasi
beberapa sesar aktif yang terdapat di Pulau Jawa, antara lain : Sesar Baribis, Sesar Cimandiri,
Sesar Lembang, sistem sesar aktif di wilayah Banten, Garut, Kuningan, Kabupaten Bandung,
Bantar Kawung, Lasem, Malang, selatan kota Semarang, Sesar Opak, dan lain – lain.
Disamping itu terdapat beberapa sesar aktif lainnya yang pernah mengakibatkan terjadinya
gempabumi yang belum teridentifikasi oleh para ahli, antara lain sesar aktif di Kabupaten
Bandung, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Garut, Kabupaten Temanggung, dan lain – lain.
Tabel berikut ini menyajikan wilayah rawan gempabumi dan tsunami di Pulau Jawa.
50
Martodjojo (1994) membagi menjadi tiga arah kelurusan struktur yang dominan di Pulau Jawa,
yaitu Pola Meratus berarah timur laut – barat daya, Pola Sunda berarah utara – selatan dan Pola
Jawa berarah barat – timur.
Gambar 26. Pola struktur Pulau Jawa (Pulunggono dan Martodjojo, 1994).
Sesar yang berasosiasi dengan sumber gempabumi merupakan sesar aktif. Gempabumi yang
bersumber di darat akibat pergerakan sesar aktif, meskipun magnitudonya tidak terlalu besar,
namun berpotensi terjadinya bencana, karena sumbernya dangkal dan dekat dengan
pemukiman dan aktivitas penduduk. Karakteristik gempabumi yang terjadi di Provinsi Jawa
Barat yang menimbulkan bencana umumnya akibat pergerakan sesar aktif dengan magnitudo
tidak besar, namun kedalamannya dangkal. Hingga saat ini para ahli telah mengidentifikasi
beberapa sesar aktif yang terdapat di Pulau Jawa, antara lain : Sesar Baribis, Sesar Cimandiri,
Sesar Lembang, sistem sesar aktif di wilayah Banten, Garut, Kuningan, Kabupaten Bandung,
Bantar Kawung, Lasem, Malang, selatan kota Semarang, Sesar Opak, dan lain – lain.
Disamping itu terdapat beberapa sesar aktif lainnya yang pernah mengakibatkan terjadinya
gempabumi yang belum teridentifikasi oleh para ahli, antara lain sesar aktif di Kabupaten
Bandung, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Garut, Kabupaten Temanggung, dan lain – lain.
Tabel berikut ini menyajikan wilayah rawan gempabumi dan tsunami di Pulau Jawa.
50
Martodjojo (1994) membagi menjadi tiga arah kelurusan struktur yang dominan di Pulau Jawa,
yaitu Pola Meratus berarah timur laut – barat daya, Pola Sunda berarah utara – selatan dan Pola
Jawa berarah barat – timur.
Gambar 26. Pola struktur Pulau Jawa (Pulunggono dan Martodjojo, 1994).
Sesar yang berasosiasi dengan sumber gempabumi merupakan sesar aktif. Gempabumi yang
bersumber di darat akibat pergerakan sesar aktif, meskipun magnitudonya tidak terlalu besar,
namun berpotensi terjadinya bencana, karena sumbernya dangkal dan dekat dengan
pemukiman dan aktivitas penduduk. Karakteristik gempabumi yang terjadi di Provinsi Jawa
Barat yang menimbulkan bencana umumnya akibat pergerakan sesar aktif dengan magnitudo
tidak besar, namun kedalamannya dangkal. Hingga saat ini para ahli telah mengidentifikasi
beberapa sesar aktif yang terdapat di Pulau Jawa, antara lain : Sesar Baribis, Sesar Cimandiri,
Sesar Lembang, sistem sesar aktif di wilayah Banten, Garut, Kuningan, Kabupaten Bandung,
Bantar Kawung, Lasem, Malang, selatan kota Semarang, Sesar Opak, dan lain – lain.
Disamping itu terdapat beberapa sesar aktif lainnya yang pernah mengakibatkan terjadinya
gempabumi yang belum teridentifikasi oleh para ahli, antara lain sesar aktif di Kabupaten
Bandung, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Garut, Kabupaten Temanggung, dan lain – lain.
Tabel berikut ini menyajikan wilayah rawan gempabumi dan tsunami di Pulau Jawa.
51
Tabel 10. Wilayah rawan gempabumi dan tsunami di Pulau Jawa.
1. Provinsi Banten
NO. KABUPATEN/ KOTA1.2.3.4.5.
Kabupaten Pandeglang *)Kabupaten Lebak *)Kabupaten Serang *)Kota Cilegon *)Kota Serang
2. Provinsi Jawa Barat
NO. KABUPATEN/ KOTA1.2.3.4.5.6.7.8.9.
10.11.12.13.14.
Kota SukabumiKabupaten Sukabumi *)Kabupaten Cianjur *)Kabupaten Garut *)Kabupaten Tasikmalaya *)Kabupaten Pangandaran *)Kabupaten CiamisKabupaten KuninganKabupaten MajalengkaKabupaten BogorKabupaten BandungKabupaten Bandung BaratKabupaten SumedangKota Bandung
3. Provinsi Jawa Tengah
NO. KABUPATEN/ KOTA1.2.3.4.5.6.7.8.9.
10.11.12.13.14.
Kabupaten JeparaKabupaten BrebesKabupaten PatiKabupaten KudusKabupaten RembangKabupaten WonosoboKabupaten SemarangKabupaten Karang AnyarKabupaten BanyumasKota SalatigaKabupaten Purworejo *)Kabupaten Kebumen *)Kabupaten Cilacap *)Kabupaten Wonogiri *)
52
4. Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
NO. KABUPATEN/ KOTA1.2.3.4.5.
Kota YogyakartaKabupaten SlemanKabupaten Bantul *)Kabupaten Kulon Progo *)Kabupaten Gunung Kidul *)
5. Provinsi Jawa Timur
NO. KABUPATEN/ KOTA1.2.3.4.5.6.7.8.9.
10.11.12.
Kabupaten Pacitan *)Kabupaten Banyuwangi *)Kabupaten Jember *)Kabupaten Blitar *)Kabupaten Trenggalek *)Kabupaten Ponorogo *)Kabupaten Tulungagung *)Kabupaten Lumajang *)Kabupaten Malang *)Kabupaten PasuruanKota MalangKabupaten Situbondo
*) Kabupaten/ Kota rawan gempabumi dan tsunami.
Gambar berikut ini menampilkan sebaran pusat gempabumi merusak Pulau Jawa yang diplot
dari Katalog gempabumi merusak Pulau Jawa. Tidak semua pusat gempabumi yang terjadi di
plot. Kejadian gempabumi dengan magnitudonya kecil, tetapi apabila menimbulkan korban jiwa
dan kerusakan bangunan digolongkan sebagai gempabumi merusak dan pusat gempabuminya
diplot pada peta. Dari peta tersebut terlihat bahwa wilayah Jawa Barat sebagian besar pusat
gempabumi merusak bersumber di darat akibat sesar aktif.
Tabel berikutnya menampilkan parameter kejadian gempabumi merusak yang pernah terjadi di
Pulau Jawa, dihimpun dari literatur yang diterbitkan di dalam dan di luar negeri serta hasil-hasil
penyelidikan para ahli di lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral hingga tahun
2014. Parameter gempabumi merusak yang ditampilkan meliputi : nama gempabumi (diambil
nama lokasi yang mengalami bencana), tanggal kejadian, koordinat pusat gempabumi,
kedalaman, magnitudo, skala MMI serta keterangan korban dan kerusakan bangunan.
53
Selanjutnya ditampilkan foto – foto kerusakan yang terjadi akibat kejadian gempabumi di Pulau
Jawa yang dikumpulkan dari berbagai literatur yang diterbitkan di dalam dan di luar negeri.
Sebagian foto – foto ini merupakan hasil-hasil penyelidikan para ahli di lingkungan Kementerian
Energi dan Sumber Daya Mineral.
Gambar 27. Pusat gempabumi merusak di Pulau Jawa.
54
Tabel 11. Katalog gempabumi merusak Provinsi Banten.
NO NAMA GEMPA TANGGAL PUSATGEMPA
KDLM(KM)
MAG SKALAMMI
KERUSAKAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Banten
Banten
Banten
Panimbang
Pandeglang
Ujung Kulon
27/2/1903
12/5/1923
9/11/1974
21/12/1999
25/10/2000
16/10/200916:52:53
WIB
-
105,8ºBT7,3ºLS
105,3ºBT6,5ºLS
105,62ºBT6,799ºLS
-
105,182ºBT
6,613ºLS
-
-
51
73,3
33
50,6
-
-
6,1 SR
6,2 SR
6,5 SR
6,1 Mw
VI
VII
VI
VI
VI
VI
Retakan pada dindingbangunan di Banten Utara.
Kerusakan bangunan didaerah Banten dan beberapatempat. Menara air diPelabuhan Ratu roboh.Getaran terasa di Jabar,Sumsel & Krui (Lampung).
Retakan pada dinding rumah,di Leuwiliang sebuah rumahroboh. Getaran terasa sampaidi Sumsel, Lampung danJakarta.
5 org meninggal, 17 org luka-luka, beberapa rumah roboh,retak pada dinding, atapberjatuhan. Kerusakanterparah di Panimbang. Efekgempa umumnya beruparetakan pada dinding dapatdiamati dari Panimbangsampai ke Sumur, umumnyadi sepanjang Pantai SelatSunda.
Retakan tanah sepanjang± 75 – 150 m, penurunan± 25 cm – 2 m & Kerusakankandang sapi diRangkasbitung.
1 orang luka-luka di Kec.Pandeglang, 263 rumahrusak di Kab. Pandeglang.Kerusakan bangunan dipesisir Ujung Kulon,Kecamatan Panimbang,Cigeulis, Pandeglang,Sukaresmi, Sumur,Cibaliyung dan Cikesik.Puluhan rumah rusak di Kp.Ciputih Kec. Sukajaya, Kab.Bogor.
55
Tabel 12. Katalog gempabumi merusak Provinsi Jawa Barat.
NO NAMA GEMPA TANGGAL PUSATGEMPA
KDLM(KM)
MAG SKALAMMI
KERUSAKAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
Jawa Barat
Bogor-Cianjur
Bogor
Cianjur
Bogor
Cirebon
Karawang
Ciamis
Kuningan
Sukabumi
Rajamandala
Campaka
Pangandaran(Tsunami)
Majalengka
Citarik,Sukabumi
28/01/1833
10/10/1834
25/05/1843
15/2/1844
20/12/1852
30/11/1853
24/5/1862
5/2/1873
25/10/1875
14/1/1900
15/12/1910
21/1/1912
11/09/1921
1950
23/7/1962
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
7º LS-106,6ºBT
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
33
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
5
VII-VIII
VIII-IX
VII-VIII
VII-VIII
VIII-IX
VI
VI
VI
VII-VIII
VII
VI
VI
VI
V
V
Beberapa bangunan rusak &retak di dinding.
Terjadi kerusakan bangunandan retakan jalan antaraBogor-Cianjur.
Getaran terasa di Bogor,kerusakan bangunan &rumah penduduk.
Kerusakan pada rumahpenduduk.
Beberapa bangunan roboh.
Retakan pada dindingbangunan.
Retakan pada dindingbangunan.
Beberapa bangunan retak.
7 org meninggal, 628 rumahhancur, di Kuningan,Sumedang dan Manonjaya.
Kerusakan pada bangunan.Retakan tanah di KarangTengah hingga Cibeber.
Retakan pada dindingbangunan.
Retakan pada dindingbangunan.
Tsunami di Pangandaran.
Beberapa bangunan rusak didaerah Cihaur, Kec. Maja.
Kerusakan bangunan &nendatan tanah di Citarik.
56
NO NAMA GEMPA TANGGAL PUSATGEMPA
KDLM(KM)
MAG SKALAMMI
KERUSAKAN
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
Sukabumi
Sumedang
PelabuhanRatu
Panjalu, Ciamis
Tasikmalaya
Tasikmalaya
Sukabumi
02/11/1969
19/12/1972
26/11/1973
27/5/197810:00 WIB
2/11/1979
16/4/1980
10/2/1982
6,5ºLS-107,1ºBT
6,9ºLS-107,8ºBT
6,8ºLS-106,6ºBT
-
8,6ºLS-107,8ºBT
8,25ºLS-108,8ºBT
7,0ºLS-106,9ºBT
57
-
42
-
64
33
25
5,4
4,5
4,9
-
6,4
6,4
5,5
V
VI
V
VI-VII
VII
VI
VI-VII
Di Sukabumi beberapabangunan roboh. DiCampaka beberapabangunan retak pada dinding.Getaran terasa di Jabarhingga Bogor.
Kerusakan umumnya padabangunan tua. Terjadilongsoran dan nendatantanah di Cibunar, Sumedang,Pasaribu dan Rancakalong.
Retakan tanah dan bangunandi Citarik dan Cidadap.
10 rumah roboh, 28 rumah, 2langgar, 1 masjid, 1madrasah rusak. Bencanamelanda Kp. Bunisakti, DesaMaparah, Kp. Anjatan, DesaCiomas, Kec. Panjalu, CiamisUtara.
Di Tasikmalaya : 1.430rumah, 24 sekolah, 32 mesjidrusak. Di Garut : bangunantua roboh, bangunan baruretak pada dinding, terjadiretakan tanah, 10 orangmeninggal, 12 org luka-luka,
Retakan dinding diSingaparna, Garut,Sukawening, Pasanggrahan,Jamberea, Caringin danCilacap. Di Singajaya 10bangunan SD rusak. Getarangempa terasa di Bandung.
Kerusakan berat hinggaringan pada bangunan, 4 orgluka-luka. Getaran terasa diSukabumi dan Bogor.
57
NO NAMA GEMPA TANGGAL PUSATGEMPA
KDLM(KM)
MAG SKALAMMI
KERUSAKAN
23.
24.
25.
26.
27.
Majalengka
Cicalengka
Sukabumi
Majalengka
Kuningan
6/7/1990
18/8/2000
12/07/200008.10 WIB
28/06/2001
21/3/200318:38:09,4
WIB
6,91ºLS-108,27ºBT
7,0ºLS-107,8ºBT
6,9ºLS-106,9ºBT
7ºLS-108,29ºBT
6,52ºLS-108º 29’23” BT
14
36
33
33
kurangdari 10
5,8
4,4
5,1
5,1 SR
4,8 SR
VII-VIII
VI
V-VI
VII
IV-V
8.000 bangunan roboh diCengal, Wanahayu danSukamenak. Terjadi retakantanah sepanjang 10 km.Sumber gempa di daratakibat pergerakan sesar aktif.
Retakan pada dinding rumahdi Desa Marga Asih, Narawita& Waluya, KecamatanCicalengka.
Di Sukabumi : 35 org luka-luka, 365 bangunan rusakberat & 633 bangunan rusakringan di Sukaraja, Cibadak,Cikembar, Nagrak, Cicurug,Cidahu, Parakan Salak,Kadudampit, Cisaat,Cantayan, Sukalerang,Cirengkas, Caringin & GegerBitung. Terjadi retakan tanah.RS Cibadak dindingnya retak.Di Bogor : 8 org luka-luka,198 rumah rusak berat & 105rumah rusak ringan di Kec.Cijeruk.
Kerusakan terparah di DesaLampuyang, Campaga &Cibeureum, Kec. Talaga,berupa rumah ambruk,dinding rumah roboh, retakpada dinding, retak padalantai rumah.
Kerusakan bangunan di DesaCilimus, Caracas, Sampora,Kaliaren dan Cibeureum Kec.Cilimus, serta di DesaPangembangan, Trijaya &Randobawagirang di Kec.Mandirancan, berupa retakandinding pada bangunan tua.Satu bangunan tua ambruk diCaracas.
58
NO NAMA GEMPA TANGGAL PUSATGEMPA
KDLM(KM)
MAG SKALAMMI
KERUSAKAN
28.
29.
30.
31.
32.
33.
Lembang –Bandung
Pasirwangi,Garut
Gunung Halu,Bandung
Pangandaran(Tsunami)
Jampang Kulon
Tasikmalaya
11/7/200307:19’:23,24”WIB
2/2/200512:55:15
WIB
15/4/200509:06 WIB
17/7/200615:19:24
WIB
30/9/200622:00:00
WIB
1/2/2007
6,76o LS –107,62o BT
7,23 LS –107,7 BT
7,04 LS –107,33 BT
9,311 LS –107,284 BT
94 kmbarat dayasukabumi
7,768 LS –107,149 BT
10
10
5
10
32
13
4,2 SR
4,2 SR
5 SR
7,7 Mw
5,2 SR
5,8 Mw
III-IV
V
V
IV
V
IV
Kerusakan sebuah bangunantua di Desa Cihideung,Lembang. Getaran terasa didaerah Bandung terutama ditimur laut kota Bandung, yaitudi Cigadung, Bojong Konengserta di sekitar jalan Surapati,jalan Suci hingga Cicaheum.
Kerusakan bangunan danrumah penduduk di Kab.Garut (Kec. Pasirwangi,Cisurupan, Sukaresmi &Samarang dan Kab. Bandung(Kec. Keratasari).
139 rumah penduduk,sekolah dan sarana ibadahmengalami kerusakan di Kec.Gunung Halu, Kab. Bandung.Desa yang mengalamikerusakan bangunan :Gunung Halu, Catak,Sirnajaya.
Lebih dari 550 orangmeninggal, ratusan orangluka-luka di pantai selatanJawa Barat dan Jawa Tengahakibat tsunami. Tsunamimelandapantai Panganda-ran, pantai Kebumen, pantaiCilacap, pantai Samas, pantaiParang Tritis Yogyakarta,runup ± 1 – 6 meter,inundasi ± 100 – 400 m.
4 rumah penduduk rusakringan di wilayah JampangKulon, Sukabumi.
1 sekolah MadrasahIbtidaiyah Cibenyang, dan 1rumah di Desa Melati Suka,Kec. Gunung Tanjung, Kab.Tasikmalaya rusak. Terjadiretakan tanah dan longsorandimensi kecil.
59
NO NAMA GEMPA TANGGAL PUSATGEMPA
KDLM(KM)
MAG SKALAMMI
KERUSAKAN
34.
35.
36.
Pantura JawaBarat
Jawa BaratSelatan(Tsunami)
Garut danTasikmalayaselatan
9/8/200700:04:58
WIB
2/9/200914:55:00
WIB
10/1/201007:25:00
WIB
6,17 LS –107,66 BT
8,24 LS –107,32 BT
8,02 LS –107,91 BT
286
30
14
7,1 SR
7,3 SR
5,4 SR
V
VII
V
1 org meninggal di Kec.Bogor Utara, Bogor.Indramayu : 3 steam turbingenerator di kilang UP VIPertamina Balongan,berhenti.Tasikmalaya : 10 rumahrusak di Bojonggambir & SDGiri Atikan dindingnya roboh.Ciamis : 2 rumah rusak diKec. Purwadadi.Sukabumi : 4 rumah & 1masjid rusak ringan di Kec.Lengkong, 1 rumah robohdinding di Kec. Simpenan & 1rumah dapurnya ambruk diKec. Pelabuhan Ratu.Getaran gempa terasa diBengkulu, Jakarta, Banten,Jabar dan Jateng.
82 org meninggal, 21 orghilang, 1.252 org luka-luka,210.292 org mengungsi diJawa Barat. 64.413 rumahrusak berat, 134.294 rumahrusak ringan, 490 sekolahroboh. Longsoran besar diDesa Cikangkareng, Kec.Cibinong, Cianjur menimbun30 org. Bencana terjadi diKabupaten Sukabumi,Bandung, Cianjur, Garut,Tasikmalaya, Ciamis,Kuningan & Cilacap. Bencanaterparah di pantai selatanJabar. Tsunami dengan tinggirun up ± 1 – 2 meter di pantaiPameungpeuk.
1 org meninggal, 2 luka-lukadi Kec. Pameungpeuk,puluhan rumah rusak di desaSirnabakti dan Mandalakasih,Pameungpeuk, Garut. 2rumah rusak di desaSindangkerta, 4 rumah diDesa Padawaras & 4 rumahdi Desa Cipanas, Kec.Cipatujah, Tasikmalaya.
60
NO NAMA GEMPA TANGGAL PUSATGEMPA
KDLM(KM)
MAG SKALAMMI
KERUSAKAN
37.
38.
39.
40.
41.
42.
Bandung Barat
Bandung Barat
Cidolog,Sukabumi
Bogor -Sukabumi
Kuningan
Garut Selatan
28/8/201116:10 WIB
4/9/201105:15 WIB
4/6/201218:18 WIB
9/9/201201:27:15
WIB
13/7/201308:10 WIB
31/10/201304:45 WIB
6.92oLS -107.52oBT
6.88oLS -107.4oBT
7,99o LS –106,19o BT
6,7o LS –106,67o BT
7,06°LS -108,73°BT
8,09°LS -107,89°BT
10
10
24
10
10
20
3,3 SR
4,5 SR
6,1 SR
4,8 SR
4,7 SR
5,1 SR
IV-V
IV-V
V
V
V
V
103 rumah rusak di Kp Muril,Desa Jambudipa, Kec.Cisarua.
104 rumah rusak di DesaJambu Dipa, Pasir halang,Tugu Mukti, Kec. Cisarua.
2 org luka-luka. Kec. Cidolog146 rumah rusak dengan 7rumah rusak berat. Kec.Pabuaran 27 rumah rusaksedang dan 67 rumah rusakringan. Kec. Sagaranten 2rumah rusak berat. Kec.Ciemas 1 rumah rusak beratdan 5 rumah rusak ringan.
343 rumah rusak di Kec.Pamijahan (Desa Cibunian &Purwabakti), Bogor. 219rumah rusak di Kec.Kabandungan (DesaKabandungan, Cipeuteuy,Tugu Bandung), Sukabumi.
Beberapa rumah pendudukrusak ringan & gentingberjatuhan di Desa Sumur-wiru & Sukarapih Kec.Cibeuruem, Desa Bantarpan-jang Kec. Cibingbin, Kab.Kuningan. Kerusakan jugaterjadi di Kec. Salem danBantarkawung, Kab. Brebes.
2 rumah roboh di Kp.Salagedang, Desa Sukaraja,Kec. Banyuresmi, Garut.
61
Tabel 13. Katalog gempabumi merusak Provinsi Jawa Tengah.
NO NAMA GEMPA TANGGAL PUSATGEMPA
KDLM(KM)
MAG SKALAMMI
KERUSAKAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
Jepara
Purworejo
Kebumen
Semarang
Banyumas
Banyubiru
Ambarawa
Banyumas
Salatiga
Kudus
Pati
Kebumen(Tsunami)
Maos
25/12/1821
21/01/1840
15/10/1852
19/01/1856
13/08/1863
19/07/1865
22/04/1866
27/03/1871
10/10/1872
21/02/1877
12/12/1890
1904
09/09/1916
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
VI-VII
VII
VI-VII
VI-VII
VII
VII
VI
VI
VI
VI
VIII
VII
IX
Kerusakan beberapabangunan di Jepara.
Gempa terasa diSemarang, Demak,Salatiga dan Kendal,beberapa bangunan rusak.
Beberapa bangunan danrumah penduduk retak.
Beberapa bangunan rusak.
Kerusakan pada bangunan,rumah penduduk & 1 pabrikgula.
Rumah dan bangunanrusak.
Dinding bangunan retak.
Retakan dinding bangunanpemerintah & rumahpenduduk.
Beberapa bangunan retak.
Beberapa bangunan rusak.Getaran terasa di Kedu,Wonosobo & Jawa Tengah.
Beberapa orang meninggal& luka-luka, beberapabangunan roboh, getaranterasa hingga Juwana.
Tsunami melandaKebumen & Cilacap.
Di Maos 340 bangunanhancur total. Di Selarang400 bangunan roboh. DiKasugian beberapabangunan rusak. Beberapasekolah rusak. Terjadinendatan tanah, retakantanah & likuifaksi.
62
NO NAMA GEMPA TANGGAL PUSATGEMPA
KDLM(KM)
MAG SKALAMMI
KERUSAKAN
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
Maos
Wonosobo
Wonosobo
Prupuk
Bumiayu
Lasem
Purworejo(Tsunami)
Bantar Kawung
Purwokerto
15/05/1923
12/11/1924
2/12/1924
13/12/1926
21/01/1931
27/06/1939
1957
16/06/1971
14/02/1976
77º LS -109,2º BT
7,3°LS -109,8°BT
7,3°LS -109,9 °BT
-
7,3°LS -108,9 °BT
6,9°LS -109,5° BT
-
7,2°LS -109,1° BT
7,2ºLS -109,3ºBT
-
-
-
-
-
-
-
35
-
-
-
-
-
-
-
-
5,2
5,6
VIII
VIII-IX
IX
VIII-IX
VIII
VII-VIII
VII
VII-VIII
IV-V
Beberapa bangunan rusakdi sekitar Maos.
Bencana di pegununganakibat longsoran tanah.
727 org meninggal, 2.250rumah roboh. Kerugianditaksir mencapai 61.0000guildens. Terjadi tanahlongsor di desa Ancolredjo± 500.000 m3 dari lerengbukit desa.
Beberapa orang luka-luka.Getaran gempa terasa diMargasari, Prupuk, DubukTengah, Kaligayan, Wono-sari, Danurejo, Jembayat,Pakulaut & Kalisosok.
Kerusakan beberapabangunan di Bumiayu.
Gempa terasa di Jepara,Sodomantra, Manis Kidul.Kerusakan bangunansampai ke wilayah Cirebon.
Tsunami melanda selatanPurworejo
1 org meninggal, 6 orgluka-luka, 1.377 bangunan& rumah penduduk rusak.Getaran terasa di Buaran,Bumiayu, Bantar Kawung &Jipang.
Beberapa bangunan rusak.Gempa terasa di Ajibarang,Kedungbanteng, TegalBrebes, Pekalongan,Magelang dan Semarang.
63
NO NAMA GEMPA TANGGAL PUSATGEMPA
KDLM(KM)
MAG SKALAMMI
KERUSAKAN
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
Karanganyar
Bantar Kawung
Temanggung
Cilacap
Banjarnegara
Jawa TengahSelatan
Getasan,Semarang
13/03/1981
4/02/1992
21/8/200820:45:22
WIB
22/8/200803:45:43
04/04/201103:06 WIB
19/4/201318:58:00
WIB
25/1/201412:14:40
WIB
17/2/201406:00:00
WIB
8,7°LS -110.428°
BT
7,138°LS -109,067
°BT
6,86ºLS -109,93ºBT
6,9ºLS -109,9ºBT
10.11oLS -107.69oBT
7,29ºLS -109,88ºBT
8,48ºLS -109,17ºBT
7,29ºLS -110,48ºBT
51
58,3
30
30
10
10
48
10
5,6
5,2
4,4 SR
4,4 SR
7,1 SR
4,8 SR
6,5 SR
2,7 SR
VI
VII
IV
IV
IV
IV-V
V-VI
IV-V
Getaran gempa terasa diKaranganyar dansekitarnya menyebabkanbeberapa bangunan rusak.
1 orang luka – luka, 800rumah rusak berat, 700rumah rusak ringan, 1.500orang mengungsi.
22 rumah penduduk rusakringan berupa retakandinding & kerusakan atap didusun Kalirejo, desaBanjarsari, Kec. Bejen,Temanggung. Terasagempa susulan.
1 org pengungsi meninggalkarena sakit jantung.
108 bangunan rusak berat,64 rusak ringan di Kec.Batur dan Kejajar,Banjarnegara. Terjadigerakan tanah dan retakantanah.
Beberapa rumah roboh,puluhan rusak di Cilacap,Purworejo, Banyumas,Kebumen, Magelang,Bantul. Kawah gunungMerapi longsor.
1 mushola, 1 gereja, 9rumah rusak di DesaSumogawe, Getasan, Kab.Semarang.
64
Tabel 14. Katalog gempabumi merusak Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
NO NAMA GEMPA TANGGAL PUSATGEMPA
KDLM(KM)
MAG SKALAMMI
KERUSAKAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Bantul(Tsunami)
Yogyakarta
Yogyakarta
Yogyakarta
Bantul
Bantul
1840
10/6/1867
23/07/1943
13/01/1981
27/05/2006
21/08/2010
-
-
8,6ºLS -109,9ºBT
8,76ºLS -110,43ºBT
7,898ºLS -110,379º
BT
8.03°LSdan
110.39°BT
-
-
-
-
17,1
15
-
-
-
-
6,2 Mw
5 SR
VII
VIII - IX
VIII – IX
VI
VIII
V
Tsunami melanda selatanBantul & Kulon Progo.
5 orang meninggal, 372rumah roboh. Getaran gempaterasa sampai Surakarta.
213 org meninggal, 2.096 orgluka luka, 2.800 rumahhancur. Getaran gempaterasa hingga ke Garut danSurakarta.
Dinding Hotel Ambarukmoretak. Getaran gempa terasakuat di kota Yogyakarta.Pusat gempa di laut.
Lebih dari 5.700 orangmeninggal, ribuan orang luka-luka. Bencana terjadi di Kab.Bantul (kec. Bambang Lipuro,Jetis, Imogiri, Piyungan), Kab.Sleman (Kec. Prambanan)dan Kab. Klaten (Kec.Prambanan - Klaten, Wedi,Bayat, dan Gantiwarno).Terjadi retakan tanah,longsoran, likuifaksi, di Kab.Bantul, Prambanan danKlaten. Ribuan bangunan danrumah penduduk roboh danmengalami kerusakan.Gempa bersumber di daratakibat pergerakan sesar aktif.
Beberapa bangunan danrumah penduduk rusakringan.
65
Tabel 15. Katalog gempabumi merusak Provinsi Jawa Timur.
NO NAMA GEMPA TANGGAL PUSATGEMPA
KDLM(KM)
MAG SKALAMMI
KERUSAKAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
Banyuwangi(Tsunami)
Mojokaerto
Tulungagung(Tsunami)
Madiun
Pasuruan
Lumajang
Wlingi
Tulungagung
Sedayu
Jember(Tsunami)
Banyuwangi(Tsunami)
Jawa Timur
Jawa Timur
Malang
Tulungagung
1818
22/03/1836
1859
20/11/1862
4/11/1889
1/07/1896
15/08/1896
20/08/1902
31/08/1902
1921
1925
11/08/1939
19/06/1950
20/11/1958
10/10/1961
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
6,5°LS-112°BT
6,2°LS-112,5°BT
9,5°LS-112,5°BT
8 °LS –112,5° BT
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
VII
VII-VIII
VII
VII
VI
VI
VII
VII
VI
VII
VII
VII
VI
VII-VIII
VI-VII
Tsunami melanda pantaiselatan Banyuwangi, Jember& Lumajang.
Kerusakan pada bangunan.
Tsunami di Tulungagung.
Bangunan retak.
Dinding rumah retak.
Beberapa bangunan retakpada dinding.
Kerusakan pada bangunandan rumah penduduk.Getaran gempa terasasampai Brangah.
Beberapa bangunan rusak.
Terjadi nendatan tanah.Terjadi gempa susulan.
Tsunami di selatan Jember.
Tsunami melanda pantaiselatan Banyuwangi.
Gempa terasa di Rembang &Surabaya. Sebuah rumahroboh di Brondong.
Beberapa bangunan retak.Getaran terasa sampaiKalimantan dan Jawa Barat.
8 orang meninggal. Terjadiretakan pada bangunan danretakan tanah.
Beberapa bangunan retak.
66
NO NAMA GEMPA TANGGAL PUSATGEMPA
KDLM(KM)
MAG SKALAMMI
KERUSAKAN
16.
17.
18.
19.
20.
Wlingi
Ponorogo
Malang
Blitar -Trenggalek
Banyuwangi(Tsunami)
21/12/1962
27/07/1963
19/02/1967
04/10/1972
03/06/1994
9°LS-112BT
8,3°LS-112,2BT
8,5° LS-113,5°BT
8,4°LS112,2°BT
10,477°LS112,835°
BT
-
-
-
-
18
-
-
-
6,0
7,2
VI
IV - V
VII - IX
V-VI
VIII
Beberapa bangunan retak.
Kerusakan pada bangunan.
14 org meninggal, 72 orangluka-luka, 1.539 rumah rusakdan kerusakan terparah diDampit, Di Gondang 9 orgmeninggal, 9 org luka-luka,119 bangunan roboh, 402retak, 5 masjid rusak.
Di Trenggalek 33 rumahbambu retak. Gempa terasasampai Banyumas danCilacap.
Kerusakan sejumlahbangunan di Gandusari &Trenggalek. Goncanganterasa kuat, intensitas skalaMMI tercatat V - VI.
250 orang meninggal, 127orang hilang, 423 luka, 1.500rumah rusak, 278 perahurusak dan hilang. Inundationberjarak ± 500 meter.Ketinggian runup mencapai± 1,3 – 13,9 meter.Bencana di Rajegwesi,Gerangan, Lampon, Pancer,Pulau Sempu,.Grajagan,Pulau Merah, Teluk Hijau,Sukamade,Watu Ulo, TelukSipelori dan Teluk Tambakan.Efek tsunami mencapaipantai Banyuwangi, Jember,Malang, Blitar, Tulung Agung,Trenggalek & Pacitan.
67
NO NAMA GEMPA TANGGAL PUSATGEMPA
KDLM(KM)
MAG SKALAMMI
KERUSAKAN
21.
22.
23.
Pacitan
Situbondo
Malang Selatan
20/7/2003
10/09/200706:31:55
WIB
18/07/201309:13:39
WIB
8,62°LS-111,25BT
7,88 °LS114,2°BT
9,16°LS113,00°BT
33
10
10
5,9 SR
4,5 SR
5,9 SR
IV-V
V
V
Beberapa bangunan retakdan plester dinding lepas dirumah dinas Polres Pacitan,4 rumah di desa PucangSewu, 1 rumah di desaSambong, 1 rumah di desaPonggok, KecamatanPacitan, Kabupaten Pacitan;1 rumah di desa Wonocoyo,Kecamatan Panggul,Kabupaten Trenggalek; pasarMadiun dan sebuah Ruko dikota Yogyakarta. Getaranterasa di Pacitan, Trenggalek,Madiun, Solo, Yogyakartahingga Surabaya. Terjadigempabumi susulan.
1 org meninggal, 7 org lukaberat, 17 org luka ringan, 234rumah penduduk rusak diSitubondo. Bencana terparahdi desa Bantal & Kedunglo,Kec. Asembagus, wilayahlainnya yang mengalamikerusakan Kec. Banyuputih &jangkar, Kab. Situbondo.Sejumlah bangunan jugarusak di Kab. Banyuwangi.
Beberapa bangunan rusak.
68
Gambar 28. Longsoran di Desa Sindangmanggu, Kabupaten Majalengka akibat gempabumitanggal 6-7-1990 dengan magnitudo 5,8 SR (Soehaimi dan Effendi, 1990).
Gambar 29. Retakan dinding pada rumah penduduk di desa Cijengkol, Kecamatan Caringin,akibat gempabumi tanggal 12-7-2000 dengan magnitudo 5,1 SR (Supartoyo dkk., 2003).
69
Gambar 30. Kerusakan bangunan di SD Narawita, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung,akibat gempabumi tanggal 18 Agustus 2000 (Putranto E.T., 2000).
Gambar 31. Kerusakan bangunan di Kabupaten Kuningan akibat gempabumi tanggal21 Maret 2003, magnitudo 4,8 SR (Putranto E.T., 2003).
70
Gambar 32. Kerusakan SD Padawas I, Kecamatan Pasir Wangi, Kabupaten Garut, ProvinsiJawa Barat, akibat kejadian gempabumi tanggal 2-2-2005 dengan magnitudo 4,2 SR (Putranto
E.T., 2005).
Gambar 33. Kerusakan SDN Ciptalaksana Cipelak I di Kampung Pasirwaru, KecamatanGununghalu, Kabupaten Bandung, akibat kejadian gempabumi tanggal 15-4-2005 dengan
magnitudo 5 SR (Palgunadi dkk., 2005).
71
Gambar 34. Rumah penduduk yang roboh pada zona sesar akibat gempabumi tanggal17-5-2006 magnitudo 6,2 Mw, di dusun Guyangan, desa Wonolelo, Plered, Bantul
(Supartoyo, 2006).
Gambar 35. Retakan tanah sepanjang ± 2.900 meter akibat gempabumi tanggal 17-5-2006dengan magnitudo 6,2 Mw di Kecamatan Gantiwarno, Klaten, Bantul
(Supartoyo, 2006).
72
Gambar 36. Jejak tinggi landaan tsunami (run up) tanggal 28-7-2006, setinggi ± 180 cm di pantaibarat Pangandaran (Supartoyo dkk., 2006).
Gambar 37. Kerusakan rumah penduduk akibat tsunami di Pangandaran tanggal 28-7-2006(Supartoyo dkk., 2006).
73
Gambar 38. Gerakan tanah dipicu kejadian gempabumi tanggal 2-9-2009 dengan magnitudo 7,3SR di daerah Cikangkareng, Cianjur (Irawan, 2013).
Gambar 39. Robohnya Masjid Jami At Taqwa di Banyumas, Jawa Tengah akibat gempabumitanggal 25-1-2014 dengan magnitudo 6,5 SR (Praja N.K. dkk., 2014).
74
III.3 Gempabumi Merusak Di Wilayah Bali Dan Nusa Tenggara
Wilayah pulau Bali dan pulau – pulau di Nusa Tenggara merupakan busur kepulauan yang
berinteraksi dengan Lempeng Indo – Australia yang terletak di sebelah selatan Bali dan Nusa
Tenggara yang bergerak relatif ke arah utara dengan kecepatan sekitar 7 cm/ tahun. Sering
terjadinya gempabumi mencirikan bahwa kegiatan tektonik masih aktif, karena wilayah ini
terletak pada pinggiran lempeng aktif (active plate margin). Kegiatan tektonik di wilayah ini
dipengaruhi oleh Orogenesa Sunda dan Orogenesa Banda yang diperkirakan terjadi pada
periode Neogen (Simanjuntak, 2004). Di kawasan ini Orogenesa Sunda diakibatkan
penunjaman antara Lempeng Indo-Australia dengan Busur Kepulauan, mengakibatkan
terbentuknya pensesaran di sebelah utara Nusa Tenggara yang dikenal sebagai sesar naik
busur belakang Flores (Flores back arc thrusting). Sesar ini merupakan sesar aktif, dibuktikan
dengan beberapa kejadian gempabumi, bahkan gempabumi tahun 1992 memicu terjadinya
tsunami. Orogenesa Banda diakibatkan oleh tumbukan antara busur kepulauan Banda luar
(outer Banda arc) dengan pinggiran utara lempeng benua Australia yang membentuk Palung
Timor, perbukitan rendah di kepulauan Tanimbar dan Kai (Simanjuntak, 2004). Pasca
Orogenesa Banda di kawasan ini terpotong oleh beberapa sesar mendatar berarah timur laut –
barat daya. Data kegempaan menunjukkan bahwa sepanjang palung Timor kegiatan kegempaan
kurang begitu aktif.
Zona pertemuan interaksi antar lempeng tersebut membentuk palung dengan kedalaman
berkisar 4.500 – 7.000 meter pada bagian selatan Bali dan Nusa Tenggara, yang merupakan
zona subduksi. Zona subduksi merupakan sumber gempabumi di laut yang berpotensi
membangkitkan tsunami. Kejadian gempabumi Sumbawa tanggal 19-8-1977 telah
membangkitkan tsunami yang melanda sebagian wilayah pulau Bali, Lombok, Sumbawa dan
Sumba, dan mengakibatkan korban jiwa lebih dari 100 orang.
Tumbukan antar lempeng tersebut mengakibatkan terbentuknya beberapa sesar di wilayah
pulau Bali dan pulau – pulau di Nusa Tenggara. Sesar – sesar tersebut pada umumnya berarah
barat – timur, barat laut – tenggara, utara – selatan dan barat daya – timur laut. Sesar – sesar
tersebut diperkirakan merupakan sesar aktif, karena adanya beberapa kejadian gempabumi
dengan kedalaman dangkal yang terletak pada zona sesar tersebut.
75
Tabel berikut ini menyajikan wilayah rawan gempabumi dan tsunami di wilayah Bali dan Nusa
Tenggara.
Tabel 16. Wilayah rawan gempabumi dan tsunami di Bali dan Nusa Tenggara.
1. Provinsi Bali
NO. KABUPATEN/ KOTA1.2.3.4.5.6.7.8.9.
Kabupaten BulelengKabupaten BangliKabupaten Badung *)Kabupaten Tabanan *)Kabupaten Gianyar *)Kabupaten Klungkung *)Kabupaten Jembrana *)Kabupaten Karangasem *)Kota Denpasar *)
2. Provinsi Nusa Tenggara Barat
NO. KABUPATEN/ KOTA1.2.3.4.5.6.7.8.9.
Kabupaten Lombok Barat *)Kabupaten Lombok Tengah *)Kabupaten Lombok Timur *)Kabupaten Bima *)Kabupaten Dompu *)Kabupaten Sumbawa *)Kabupaten Sumbawa Barat *)Kota Bima *)Kota Mataram *)
3. Provinsi Nusa Tenggara Timur
NO. KABUPATEN/ KOTA1.2.3.4.5.6.7.8.9.
10.11.12.13.
Kabupaten Rote Ndao *)Kabupaten Alor *)Kabupaten Sumba Barat *)Kabupaten Sumba Barat Daya *)Kabupaten Sumba Tengah *)Kabupaten Sumba Timur *)Kabupaten Sikka *)Kabupaten Flores Timur *)Kabupaten Ende *)Kabupaten Nagekeo *)Kabupaten Ngada *)Kabupaten Manggarai *)Kabupaten Manggarai Barat *)
76
14.15.16.17.1819.
Kabupaten Timor Tengah Selatan *)Kabupaten Timor Tengah UtaraKabupaten Belu *)Kabupaten Lembata *)Kota Kupang *)Kabupaten Kupang *)
*) Kabupaten/ Kota rawan gempabumi dan tsunami.
Gambar berikut ini menampilkan sebaran pusat gempabumi merusak wilayah Bali dan Nusa
Tenggara yang diplot dari Katalog gempabumi merusak. Tidak semua pusat gempabumi yang
terjadi di plot. Meskipun magnitudonya kecil, tetapi apabila gempabumi tersebut menimbulkan
korban jiwa dan kerusakan bangunan digolongkan sebagai gempabumi merusak dan pusat
gempabuminya diplot pada peta.
Tabel berikutnya menampilkan parameter kejadian gempabumi merusak yang pernah terjadi di
wilayah Bali dan Nusa Tenggara yang dihimpun dari literatur yang diterbitkan di dalam dan di
luar negeri serta hasil-hasil penyelidikan dan tanggap darurat para ahli di lingkungan
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral hingga tahun 2014. Parameter gempabumi
merusak yang ditampilkan meliputi : nama gempabumi (diambil nama lokasi yang mengalami
bencana), tanggal kejadian, pusat gempabumi (epicenter), kedalaman, magnitudo, skala MMI,
keterangan kerusakan. Selanjutnya ditampilkan foto – foto kerusakan yang terjadi akibat
kejadian gempabumi di wilayah Bali dan Nusa Tenggara yang dikumpulkan dari berbagai
literatur yang diterbitkan di dalam dan di luar negeri. Sebagian foto – foto ini merupakan hasil-
hasil penyelidikan para ahli di lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
77
Gambar 40. Pusat gempabumi merusak wilayah Bali dan Nusa Tenggara.
78
Tabel 17. Katalog gempabumi merusak Provinsi Bali.
NO NAMA GEMPA TANGGAL PUSATGEMPA
KDLM(KM)
MAG SKALAMMI
KERUSAKAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Bali(Tsunami)
Buleleng
Negara
Bali
Bali Utara
Bali(Tsunami)
Bali
Campur Darat
Seririt
Bangli
1818
29/3/1862
11/07/1890
21/01/1917
1930
1930
30/10/1938
7/05/1961
14/07/1976
26/01/1977
-
-
-
-
-
9,449°LS-114,493°
BT
8,9°LS-115,8°BT
-
-
8,25°LS-115,3°BT-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
5
VII
VII
VII
VII
-
VII
VII
VII
VIII-IX
VIII
Tsunami melanda Baliselatan.
Bangunan rusak & retak.
Tiga pilar gedungpengadilan belahhorizontal dan retak.
1.500 orang meninggal.Terjadi nendatan danlongsoran tanah.
Tsunami melanda pantaiutara Pulau Bali (?)
Tsunami melanda PulauNusa Penida & Baliselatan.
Retakan dinding mesjid &sejumlah bangunan rusakberat di daerah Sakara.
Bangunan rusak di Cam-pur darat & Kebonagung.
559 org meninggal , 850org luka berat & 3.200org luka ringan, 90%bangunan roboh & rusak.Di Tabanan & Jembrana75% bangunan rusak.
Di Kayubihi 90%bangunan rusak, 1 puradan bangunan permanenroboh di Susut & Bangli,di Banjar Antungan 80%bangunan retak. Longsordiantara Kayubihi danBanjar Antungan.Goncangan terasa sangatkuat di Denpasar.
79
NO NAMA GEMPA TANGGAL PUSATGEMPA
KDLM(KM)
MAG SKALAMMI
KERUSAKAN
11.
12.
13.
Karangasem
Bali
Bali
17/12/1979
13/4/1985
17/12/1987
9,245° LS115,8° BT
9,245° LS115,8° BT
9,169° LS114,610°
BT
28
?
56
5
6,2
5,7
VII-VIII
VI
VII
Di Karangasem 5 orgmeninggal, 34 org lukaberat, 250 org lukaringan, beberapabangunan roboh.Di Abang 17 orgmeninggal, 9 org lukaberat, 3.000 org lukaringan, beberapabangunan roboh.Di Culik 1 org meninggal,2 org luka berat, 18 orgluka ringan, beberapabangunan retak.Di Bebanden 1 orgmeninggal, 2 org lukaberat, 4 org luka ringan,bangunan rusak danretak. Retakan tanahsepanjang ± 0,5 km.
Beberapa bangunanrusak di Denpasar.Goncangan gempaterasa kuat di Bali danLombok. Kemungkinanterjadi tsunami (?).
23 orang luka-luka.Getaran terasa hinggaPulau Lombok.
80
NO NAMA GEMPA TANGGAL PUSATGEMPA
KDLM(KM)
MAG SKALAMMI
KERUSAKAN
14.
15.
16.
Karangasem
Denpasar
Nusa Dua
02/01/2004
15/09/2004
13/10/2011
8,26° LS115,79° BT
8,76o LS115,34o BT
9.89oLS -114.53oBT
33
94
10
6,2 SR
5,4 SR
6,8 SR
V
IV
V
1 orang meninggal dunia,33 orang luka-luka, 3bangunan di desaTenganan Dauh Tukadroboh, 57 rumah pendu-duk rusak, 8 tempatibadah (1 masjid & 7pura) rusak. Beberapabangunan PemerintahKab. Karangasem rusak,yaitu: Pengadilan Negeri,Rumah sakit, Bappeda,Dispenda, Rumah DinasWakil Bupati, GORAmlapura, SMA 1 Ka-rangasem & PuskesmasAbang 1. Wilayah yangmengalami kerusakan :desa Tenganan DauhTukad, desa Toh-pati,desa Muncan, desa BukitNgandang, desa KebonBukit, Kab. Karangasem.
1 orang meninggal akibatjatuh sewaktu menyela-matkan diri di Denpasar.Getaran gempa terasakuat di kota Denpasar.
40 org luka-luka, 2bangunan rusak berat,puluhan rumah rusak.
81
Tabel 18. Katalog gempabumi merusak Provinsi Nusa Tenggara Barat.
NO NAMA GEMPA TANGGAL PUSATGEMPA
KDLM(KM)
MAG SKALAMMI
KERUSAKAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Sumbawa(Tsunami)
Bima
Sumbawa(Tsunami)
Bima
Sumbawa(Tsunami)
Lombok
1815
21/01/1837
1838
2/11/1954
19/08/1977
30/5/197916:23:33
WIB
-
-
-
8ºLS &119ºBT
11,1ºLS &119ºBT
8,2ºLS-115,9ºBT
-
-
-
-
33
25
-
-
-
6,75
6,1
6,1
VII
VII
VII
VII-VIII
VII
VIII-IX
Tsunami di selatanSumbawa, utara Lombok.
Beberapa bangunanroboh.
Tsunami melanda selatanPulau Sumbawa.
Beberapa rumah roboh. 1rumah bergeser sejauh± 0,5 m. Longsoran tanah& batuan. Bencana parahdi Bima dan Raba.
Tsunami melanda PulauBali, Lombok, Sumbawa& Sumba. Di Kuta : 1org meninggal, 1 rumahroboh, 26 perahu hilang &rusak. Di Lombok : 20 orgmeninggal, 115 rumahhancur, 132 perahuhilang dan rusak.Di Sumbawa : 81 orgmeninggal, 53 org hilang,lebih dari 1.000 orgkehilangan harta benda,63 rumah & 1 masjidroboh dan lainnya retak.Di seluruh Nusa Tengga-ra: 107 org meninggal, 54org hilang, 440 rumahhancur 467 perahu hilang& rusak, 5 sekolah roboh& 5 rumah guru roboh.
29 org meninggal, 29 orgluka berat, 98 org lukaringan, 2977 rumahpenduduk rusak, 295sarana ibadah rusak, 89sarana pendidikan rusak.Kerusakan terjadi diTanjung, Bayan, Gangga,Cakranegara, Narmada,Kediri. Kerusakan ringandi Ampenan & Mataram.
82
NO NAMA GEMPA TANGGAL PUSATGEMPA
KDLM(KM)
MAG SKALAMMI
KERUSAKAN
7.
8.
9.
Dompu
Pemenang,Lombok Barat
Bima
23/01/200308.08WITA
02/01/200404:59’30”
WITA
1/12/200622:01’48”
WITA
8,2ºLS &118,57ºBT
8,4o LS &115,95oBT
8,225o LS&
118,78oBT
33
33
48
5 SR
6,2 SR
6,3 Mw
VI
VI
VI
2 org luka berat, 504bangunan rusak meliputi:rumah penduduk,puskesmas & fasilitaspendidikan, 1.977 wargakehilangan tempat tinggaldi desa Daha & Hu’u,Kec. Hu’u, Kab. Dompu.Gempa terasa skala V-VIMMI di Dompu. Episenterdi laut Flores 40 kmutara Bima.
32 org luka-luka, 2.224rumah penduduk rusak,24 masjid & mushollarusak, 7 sekolah & 1Tempat Pendidikan AlQuran (TPA) rusak, 9rumah guru rusak diPulau Lombok. Terjadikerusakan saluran irigasidi dusun Karang &longsoran kecil di jalandesa Pusuk. Kerusakanbangunan di : kotaMataram, Kec. Sikur,Kec. Montong Gading,Kec. Pemenang, Kec.Sekotong, Kec.Selagalas, Kec.Pringgarata dan Kec.Batukliang.
1 orang meninggal, 2orang luka – luka, 10bangunan dan rumahpenduduk mengalamikerusakan di Kota Bima.Terjadi longsoran di desaLampe menimpa 2 rumahpenduduk.
83
NO NAMA GEMPA TANGGAL PUSATGEMPA
KDLM(KM)
MAG SKALAMMI
KERUSAKAN
10.
11.
12.
13.
14.
Dompu
Dompu
SumbawaBesar
Bima
Lombok Utara
26/11/20073:53’10”
WITA
7/8/200806:41’01”
WITA
20/07/2009
9/11/200903:41’46”
WITA
22/6/201312:42’WITA
8,11o LS &118,52oBT
8,16o LS &117,74oBT
8.93°LS -117.75°BT
8,24o LS &118,65oBT
8,43o LS &116,04oBT
45
10
21
25
10
6,8 SR
6,6 SR
5,6 SR
6,7 SR
5,4 SR
VII
VI
V
VI
V
2 org meninggal, 7 orgluka berat, 70 org lukaringan, kerusakanbangunan dan terjadilongsoran. Bencanaterparah di Kec. Kilo &Woja, Kab. Dompu.
386 bangunan rusakberat, 203 bangunanrusak sedang, 809bangunan rusak ringan.Longsoran di desaNangamiro, retakantanah di desa Calabaidan Kadindi Barat,likuifaksi di desaNangamiro dan dusunArung Santek PulauMoyo. Bencana terparahdi Kec. Pekat, Kab.Dompu.
Retakan dinding KantorPolsek dan pusksesmasLabangka.
2 orang meninggal, 178orang luka-luka, 2.678rumah, 5 sekolah, 3kantor rusak. Bencanaterjadi di 5 kecamatan,yaitu Rasanae Barat,Mpunda, Raba, RasanaeTimur dan Asakota.
30 org luka – luka, 5.286rumah rusak. Bencanaterjadi di Kec. Gangga,Tanjung, dan Pemenang,Kab. Lombok Utara.Kerusakan bangunanterparah di Kec. Tanjung.
84
Tabel 19. Katalog gempabumi merusak Provinsi Nusa Tenggara Timur.
NO NAMA GEMPA TANGGAL PUSATGEMPA
KDLM(KM)
MAG SKALAMMI
KERUSAKAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
Pulau Solor
Pulau Timor(Tsunami)
Pulau Alor(Tsunami)
Sikka(Tsunami)
Pulau Timor
Atapupu(Tsunami)
Flores Utara(Tsunami)
Laut Sawu
Flores
AdonaraSelatan
Flores Selatan
Kupang
Lembata(Tsunami)
2/2/1648
1814
1818
1820
18/04/1896
24/03/1908
1928
20/10/1938
16/03/1961
1973
1975
30/07/1975
18/07/1979
-
-
-
-
-
-
-
9,2ºLS &123,1ºBT
8,1ºLS &122,3ºBT
-
-
9,9ºLS &123,9ºBT
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
30-50
-
-
-
-
-
-
-
-
6,75
6,1
-
-
7
-
VII
VII
VII
VII
VII- VIII
VII
-
VII
VII-VIII
-
-
VII
-
Tembok bangunan robohdan longsoran.
Tsunami di Pulau Timor &Flores selatan.
Tsunami di Pulau Alor.
Tsunami di Sikka utara.
250 orang meninggal.Bencana terjadi hinggaPulau Alor, rumahpenduduk rusak.
Tsunami di Atapupu,retakan di pantai ± 25 m.
Tsunami di Waka, FloresUtara (?)
Retakan pada dindingbangunan, terjadi tanahlongsor di Larantuka.
Kerusakan di FloresTengah, 1 org meninggal.
Tsunami di Adonaraselatan
Tsunami di Flores selatan
Dinding bangunan robohdan beberapa bangunanrusak.
Tsunami diakibatkan olehlongsoran pantai materialmasuk laut, 700 orgmeninggal, 4 desatenggelam.
85
NO NAMA GEMPA TANGGAL PUSATGEMPA
KDLM(KM)
MAG SKALAMMI
KERUSAKAN
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
Flores-Ruteng
Solor
Waingapu-Sumba Timur
Flores Timur
Alor
Maumere
Alor
6/08/1982
25/12/1982
31/10/1983
26/11/1987
15/7/1989
1/8/1989
4/7/1991
8,35ºLS &120,35ºBT
8º 25’12”LS& 123º0’14,5”BT
9,55ºLS &119,09ºBT
8,4ºLS &124ºBT
7,3° LS124,8° BT
7,3° LS124,8° BT
10,23° LS126,36° BT
18
33
179
28
10
-
33
5,6
5,5
6,5
5,8
6,4
-
6,7
VI-VII
VII-VIII
V
VII-VIII
VIII
V-VI
VIII-IX
1 kantor, 1 sekolah, 1rumah sakit & beberaparumah roboh. Di PagalUtara Ruteng, 2 sekolah,1 gereja & 2 klinik rusak.
13 org meninggal, 17 orgluka berat, lebih dari 400org luka ringan. Keru-sakan terjadi di Batarani,Lahayong, Botung, WayPlati, Way Panas danPamakayu. Terjadi reta-kan tanah, sesar permu-kaan ± 30- 40 m.
Beberapa rumah disekitar lapangan terbangMauhau retak dinding.
237 rumah roboh, 44 orgmeninggal, 65 org lukaberat, 42 org luka ringanakibat longsoran tanah.Di Dilli terasa III MMI.
Kerusakan di Alor Timur,7 org luka berat, 29rumah roboh, 66 rumah,13 kantor, 3 gereja rusakberat.
Kerusakan bangunan diMaumere. Stasiun BMGretak pada dinding danplesteran dinding lepas.
22 org meninggal, 181org luka-luka, 1.177bangunan rusak beratdan ringan. 1.080 orgkehilangan tempattinggal. Terjadi likuifaksi
86
NO NAMA GEMPA TANGGAL PUSATGEMPA
KDLM(KM)
MAG SKALAMMI
KERUSAKAN
21.
22.
23.
Flores,(Tsunami)
Manggarai
Kupang
12/12/1992
25/03/20039:53’:24”
WIB
23/04/200408:50:30
WIB
8,36° LS122,34° BT
8,19ºLS &120,7ºBT
9,44 oLS &122,82 oBT
36
33
75,8
6,8SR
6,5 SR
6,4 Mw
VIII-IX
VI
IV-V
2.080 org meninggal danhilang, 1.742 org luka-luka, 31.000 bangunanrusak dan roboh.Terjadi tsunamisepanjang pantai utaraFlores dan Pulau Babi.Runup berkisar dari 1hingga 5 meter. Likuifaksidi pantai utara Flores.
4 org meninggal (2 org diKec. Lambaleda, 1 org diKec. Kuwus & 1 org diKec. Borong). Kerusakandi Kec. Lambaleda, WaeRii, Sambi Rampas,Kuwus, Borong, Lember& Reo, Kab. Manggarai.Dermaga pelabuhan Reoretak. Gempa mengaki-batkan kerusakan rumahpenduduk, sekolah,bangunan ibadah (gereja,pastoran, susteran) &bangunan pemerintah diwilayah ini. Terjadilongsoran, retakan padajalan & likuifaksi.
Kantor Gubernur ProvinsiNTT lantai II dan III retak& kaca jendela pecah.Kantor Bupati Sikka &dermaga pelabuhanSadang Bui Maumereretak. Beberapa rumahpenduduk retak dinding.Goncangan terasa kuat diMaumere, Kupang, Sikkadan Ende.
87
NO NAMA GEMPA TANGGAL PUSATGEMPA
KDLM(KM)
MAG SKALAMMI
KERUSAKAN
24.
25.
Alor
Lembata
12/11/20044:26:43
WIB
29/10/201213:28’ WIB
08,137° LS124,79° BT
8,13ºLS &123,46ºBT
10
10
7,5 Mw
5,4 SR
VIII-IX
V
33 org meninggal, 128org luka-luka, 300gedung pemerintah rusakberat, 200 sekolah rusakberat, 15.000 rumahpenduduk rusak di PulauAlor. Bencana terparah diFeng Afui, Air Mancur,Pantar, Bukapiting.Likuifaksi di Air Mancur.Retakan tanah N 165o Edengan lebar ± 20 – 30cm panjang ± 50 m di jlnKalabahi-Sibone, LemburBarat, Limbu, Bukapiting,Baumi. Longsoran di jlnBone-Bukapiting.
20 rumah rusak. JalanDesa Lemawute, Kec. IleApe timur longsorsepanjang 2 km.Getaran gempa terasa 7kali.
88
Gambar 41. Retakan tanah di desa Basarani, Pulau Adonara, Provinsi NTT akibat gempabumitanggal 25 Desember 1982 dengan magnitudo 5,1 SR
(Soehaimi dan Effendi, 1982).
Gambar 42. Rumah penduduk roboh di Kecamatan Hu’u, Kabupaten Dompu, Provinsi NTB,akibat gempabumi tanggal 23-1-2003, magnitudo 5 SR (Surono dkk., 2003).
89
Gambar 43. Kerusakan sarana peribadatan di desa Tenganan Dauh Tukad, KecamatanManggis, Kabupaten Karang Asem, Provinsi Bali akibat gempabumi tanggal 2-1-2004,
magnitudo 6,2 SR (Supartoyo dan Surono, 2004).
Gambar 44. Kerusakan rumah penduduk di desa Telaga Lebur, Kabupaten Lombok Barat,Provinsi NTB akibat gempabumi tanggal 2 Januari 2004, magnitudo 6,2 SR
(Supartoyo dan Surono, 2004).
90
Gambar 45. Kerusakan kolom struktur pada masjid di desa Malaka, Kecamatan Pemenang,Kabupaten Lombok Barat, Provinsi NTB akibat gempabumi tanggal 2-1-2004 dengan magnitudo
6,2 SR (Supartoyo dan Surono, 2004).
Gambar 46. Longsoran tanah akibat gempabumi Alor tanggal 12 Nopember 2004, magnitudo7,5 Mw di Daerah Bukapiting, Pulau Alor (Pamungkas dkk., 2004).
91
Gambar 47. Kerusakan gedung SD di Kota Bima akibat gempabumi tanggal 1 Desember 2006,magnitudo 6,3 Mw (Suantika dan Robiana, 2006).
Gambar 48. Longsoran akibat gempabumi tanggal 7-8-2008 di desa Nangamiro, KabupatenDompu, Provinsi NTB (Tjipta, A. dkk., 2008).
92
Gambar 49. Pagar tembok rumah penduduk roboh akibat kejadian gempabumi tanggal 22-6-2013 dengan magnitudo 5,4 SR di Desa Bentek, Kec. Gangga, NTB (Praja dkk., 2013).
Gambar 50. Rumah penduduk roboh akibat kejadian gempabumi tanggal 22-6-2013 denganmagnitudo 5,4 SR di Desa Teniga, Kec. Tanjung, NTB (Praja dkk., 2013).
93
III.4 Gempabumi Merusak Di Pulau Kalimantan
Pulau Kalimantan merupakan bagian dari Lempeng Eurasia yang berinteraksi dengan Lempeng
Indo – Australia yang terletak di sebelah barat Pulau Sumatera, selatan Pulau Jawa, selatan Bali
dan Nusa Tenggara. Kegiatan tektonik di Pulau Kalimantan sangat berbeda dengan daerah
lainnya di Indonesia. Kegiatan tektonik di wilayah ini berkaitan dengan pemekaran (divergen)
pada periode Neogen yang disebut Orogenesa Dayak (Simanjuntak, 2004) yang mengakibatkan
terbentuknya pusat panas (hot spot) diakibatkan oleh pembubungan kerucut panas mantel bumi
di bawah kerak bumi. Hal ini diduga membawa batuan ultra basa tersingkap di permukaan dan
mengandung intan yang terdapat di Pulau Kalimantan. Pulau Kalimantan cukup jauh posisinya
dengan pinggiran lempeng aktif yang berfungsi sebagai sumber gempabumi, sehingga wilayah
ini terletak cukup jauh dari zona subduksi. Kegiatan Orogenesa Dayak mengakibatkan
terjadinya pengangkatan, perlipatan dan pensesaran di Pulau Kalimantan.
Hingga kini para ahli belum mengidentifikasi karakteristik sesar aktif yang terdapat di Pulau
Kalimantan, meskipun telah dikenal adanya Sesar Sangkulirang dan Adang di Pulau
Kalimantan. Meskipun demikian beberapa literatur mencatat bahwa di Pulau Kalimantan pernah
terjadi gempabumi merusak dan tsunami. Menurut catatan dari Badan Meteorologi Klimatologi
dan Geofisika (BMKG) selama tahun 2008 hingga 2013 tercatat 42 kejadian gempabumi di Pulau
Kalimantan. Hal ini sangat kontras dengan yang terjadi di Pulau Sumatera pada periode yang
sama sebanyak 8.550 kali.
Gempabumi merusak terakhir yang tercatat adalah gempabumi Tarakan, Kalimantan Utara
tanggal 14-2-1925 dan kejadian gempabumi 1957 diduga mengakibatkan terjadinya tsunami di
pantai Balikpapan, Kalimantan Timur (Kertapati dkk., 1991). Berdasarkan catatan BMKG
kejadian gempabumi terakhir yang terasa di Pulau Kalimantan terjadi di daerah Tarakan,
Kalimantan Utara pada tanggal 8-11-2014 dengan magnitudo 4,6 SR, kedalaman 10 km,
episenter pada koordinat 117,69o BT dan 3,52o LS. Tabel berikut ini menyajikan wilayah rawan
gempabumi dan tsunami di Pulau Kalimantan yang dilanjutkan oleh tabel kejadian gempabumi
merusak. Peta pusat gempabumi merusak tidak ditampilkan, karena parameter gempabumi
merusak di Pulau Kalimantan terakhir terjadi pada tahun 1957, dan datanya tidak begitu lengkap.
94
Tabel 20. Wilayah rawan gempabumi di Pulau Kalimantan.
1. Provinsi Kalimantan Utara
NO. KABUPATEN/ KOTA1.2.3.4.
Kabupaten Tana TidungKabupaten Nunukan *)Kabupaten Bulungan *)Kota Tarakan *)
2. Provinsi Kalimantan Timur
NO. KABUPATEN/ KOTA1.2.3.
Kota Balikpapan *)Kabupaten Kutai Timur *)Kabupaten Berau *)
*) Kabupaten/ Kota rawan gempabumi dan tsunami.
95
Tabel 21. Katalog gempabumi merusak Provinsi Kalimantan Utara.
NO NAMA GEMPA TANGGAL PUSATGEMPA
KDLM(KM)
MAG SKALAMMI
KERUSAKAN
1.
2.
Tarakan
Tarakan
19/04/1923
14/02/1925
-
-
-
-
-
-
VIII
VII
Beberapa rumah roboh,terjadi longsoran danretakan tanah. 1 buahdapur rumah bergeser kearah barat.
Terdengar suaragemuruh di Tarakan danLungkas.
.
Tabel 22. Katalog gempabumi merusak Provinsi Kalimantan Timur.
NO NAMA GEMPA TANGGAL PUSATGEMPA
KDLM(KM)
MAG SKALAMMI
KERUSAKAN
1.
2.
3.
Sangkulirang(Tsunami)
KalimantanTimur
Balikpapan(Tsunami)
14/05/1921
-
1957
-
0,3 LU –118,2 BT
-
-
-
-
-
-
-
VIII
VII
VI
Beberapa rumahpenduduk roboh, terjadiretakan tanah dantsunami. Goncanganterasa di Pulau Rending,Kariorang, dan Sekuran.Tsunami menghancurkandaerah Sekuran.
7 rumah penduduk roboh.
Tsunami melanda pantaiBalikpapan.
96
III.5 Gempabumi Merusak Di Pulau Sulawesi
Pembentukan Pulau Sulawesi melalui proses tektonik yang rumit, sehingga memberikan bentuk
kenampakan mirip huruf K seperti sekarang. Beberapa peneliti telah mengemukakan
pendapatnya tentang pembentukan Pulau Sulawesi antara lain Soekamto (1975), Hamilton
(1979), Hall dan Wilson (2000). Hall dan Wilson (2000) menggunakan istilah suture untuk
menggambarkan rumitnya tektonik yang terjadi di wilayah Indonesia, termasuk di Pulau
Sulawesi. Menurut Hall dan Wilson (2000) terdapat lima suture di Indonesia akibat tumbukan
antara Lempeng Eurasia, Indo–Australian, Pasific dan Laut Philippina, yaitu Suture Sulawesi,
Maluku, Sorong, Banda dan Kalimantan. Lebih lanjut Hall dan Wilson (2000) mengemukakan
bahwa suture Sulawesi terbentuk akibat proses tumbukan antara kontinen dan kontinen
(Paparan Sunda dan Australia) yang merupakan daerah akresi yang sangat kompleks, tersusun
oleh fragmen ofiolit, busur kepulauan dan kontinen. Pembentukan suture Sulawesi diperkirakan
terjadi pada Kala Oligosen Akhir dan berlanjut hingga Miosen Awal. Hingga saat ini diperkirakan
deformasi tersebut masih berlangsung. Hamilton (1979) berdasarkan perbedaan litologi
membagi Pulau Sulawesi menjadi empat mandala (province) tektonik yaitu Lengan Utara (North
Arm), Lengan Selatan (South Arm), Lengan Timur (East Arm), dan Lengan Tenggara (Southeast
Arm) (Gambar 51).
Kegiatan tektonik tersebut telah menghasilkan pola struktur geologi di Pulau Sulawesi dan
reaktivasi sesar – sesar yang ada. Aktivitas tektonik tersebut juga mengakibatkan terangkatnya
batuan ofiolit di timur Sulawesi, batuan berumur Pra Tersier di Sulawesi bagian barat dan jalur
batuan metamorf di Sulawesi bagian tengah. Sementara itu kegiatan tektonik di wilayah
Sulawesi Utara lebih banyak dipengaruhi tumbukan ganda antar busur kepulauan yang
mengakibatkan terbentuknya Punggungan Mayu di bagian timur Sulawesi utara dan timur Pulau
Sangihe – Talaud. Secara umum pola struktur geologi di Pulau Sulawesi berarah barat laut –
tenggara, utara – selatan dan barat daya – timur laut. Struktur utama di Pulau Sulawesi adalah
Sesar Palu Koro. Sementara itu terdapat beberapa sesar lainnya di wilayah ini, antara lain Sesar
Matano, Gorontalo, Manado, Poso, Walanae, sesar naik Batui di lengan timur Sulawesi Tengah
dan sesar – sesar lainnya. Sesar Palu Koro berarah barat laut – tenggara, membentang dari
Teluk Palu melewati lembah Palu, Koro hingga Teluk Bone. Sesar Palu Koro merupakan sesar
mendatar mengiri (sinistral strike slip fault) dan tergolong sebagai sesar aktif dicirikan terjadinya
gempabumi dengan kedalaman dangkal sepanjang zona sesar ini. Menurut Bellier, dkk (2001)
Sesar Palu Koro terbagi menjadi 7 segmen, segmen tersebut mulai dari selatan ke utara adalah :
97
S0 sepanjang 15 km, S1 sepanjang 59 km, S2 sepanjang 43 km, S3 sepanjang 29 km, S4
sepanjang 40 km, S5 sepanjang 20 km dan S6 sepanjang 12 km. Dengan demikian panjang
Sesar Palu – Koro berdasarkan penjumlahan segmen tersebut adalah sekitar 218 km. Pada
bagian ujung tenggara Sesar Palu Koro, terdapat Sesar Matano berarah barat – barat laut
hingga timur – tenggara. Sesar Matano melewati Danau Matano dan merupakan sesar mendatar
mengiri (Soekamto, 1975).
Gambar 51. Gambar kiri merupakan tataan tektonik Pulau Sulawesi (Hamilton, 1979).Gambar kanan merupakan pembagian segmentasi Sesar Palu Koro
(Bellier dkk., 2001).
97
S0 sepanjang 15 km, S1 sepanjang 59 km, S2 sepanjang 43 km, S3 sepanjang 29 km, S4
sepanjang 40 km, S5 sepanjang 20 km dan S6 sepanjang 12 km. Dengan demikian panjang
Sesar Palu – Koro berdasarkan penjumlahan segmen tersebut adalah sekitar 218 km. Pada
bagian ujung tenggara Sesar Palu Koro, terdapat Sesar Matano berarah barat – barat laut
hingga timur – tenggara. Sesar Matano melewati Danau Matano dan merupakan sesar mendatar
mengiri (Soekamto, 1975).
Gambar 51. Gambar kiri merupakan tataan tektonik Pulau Sulawesi (Hamilton, 1979).Gambar kanan merupakan pembagian segmentasi Sesar Palu Koro
(Bellier dkk., 2001).
97
S0 sepanjang 15 km, S1 sepanjang 59 km, S2 sepanjang 43 km, S3 sepanjang 29 km, S4
sepanjang 40 km, S5 sepanjang 20 km dan S6 sepanjang 12 km. Dengan demikian panjang
Sesar Palu – Koro berdasarkan penjumlahan segmen tersebut adalah sekitar 218 km. Pada
bagian ujung tenggara Sesar Palu Koro, terdapat Sesar Matano berarah barat – barat laut
hingga timur – tenggara. Sesar Matano melewati Danau Matano dan merupakan sesar mendatar
mengiri (Soekamto, 1975).
Gambar 51. Gambar kiri merupakan tataan tektonik Pulau Sulawesi (Hamilton, 1979).Gambar kanan merupakan pembagian segmentasi Sesar Palu Koro
(Bellier dkk., 2001).
98
Sebagian besar kejadian gempabumi merusak di wilayah Provinsi Sulawesi Tengah bersumber
dari pergerakan sesar ini. Disamping itu terdapat juga sesar aktif lainnya yang pernah
mengakibatkan terjadinya gempabumi yang belum teridentifikasi dengan baik oleh para ahli,
yaitu di Sulawesi Barat, Gorontalo, Poso, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, dan lain – lain.
Gempabumi yang sering terjadi di wilayah Sulawesi Utara dan Kepulauan Sangir – Talaud, pada
umumnya berasal dari aktivitas Punggungan Mayu, interaksi ganda antar busur kepulauan serta
tunjaman palung Philiphina, seperti gempabumi yang terjadi pada tahun 1936, 1974 dan 1983
yang mengakibatkan bencana di Kepulauan Sangihe – Talaud.
Segmen sesar aktif yang terdapat di laut, berpotensi membangkitkan tsunami apabila
gempabumi tersebut magnitudonya besar (umumnya lebih dari 6,5 Skala Richter), kedalaman
dangkal (umumnya kurang dari 40 km), mekanismenya patahan naik - turun serta terjadi
perubahan morfologi secara vertikal atau dislokasi di bawah laut.
Tabel berikut ini menyajikan wilayah rawan gempabumi dan tsunami di Pulau Sulawesi.
Tabel 23. Wilayah rawan gempabumi dan tsunami di Pulau Sulawesi.
1. Provinsi Sulawesi Utara
NO. KABUPATEN/ KOTA1.2.3.4.5.6.7.8.9.
10.11.12.13.
Kabupaten Minahasa Utara *)Kabupaten Minahasa *)Kabupaten Minahasa Tenggara *)Kabupaten Minahasa Selatan *)Kabupaten Bolaang Mangondow *)Kabupaten Bolaang Mangondow Utara *)Kabupaten Bolaang Mangondow Timur *)Kabupaten Kepulauan Talaud *)Kabupaten Kepulauan Sangihe *)Kabupaten Kepulauan Sitaro *)Kota Manado *)Kota Bitung *)Kota Tomohon
2. Provinsi Gorontalo
NO. KABUPATEN/ KOTA1.2.3.4.
Kabupaten Bone Bolango *)Kabupaten Gorontalo Utara *)Kabupaten Boalemo *)Kabupaten Pohuwato *)
99
5.6.
Kabupaten Gorontalo *)Kota Gorontalo *)
3. Provinsi Sulawesi Barat
NO. KABUPATEN/ KOTA1.2.3.4.
Kabupaten Polewali Mandar *)Kabupaten Majene *)Kabupaten Mamuju *)Kabupaten Mamuju Utara *)
4. Provinsi Sulawesi Tengah
NO. KABUPATEN/ KOTA1.2.3.4.5.6.7.8.9.
10.
Kabupaten Donggala *)Kabupaten Banggai *)Kabupaten Kepulauan Banggai *)Kabupaten Tojo Una-Una *)Kabupaten MorowaliKabupaten Poso *)Kabupaten Toli Toli *)Kabupaten Buol *)Kabupaten Parigi Moutong *)Kota Palu *)
5. Provinsi Sulawesi Selatan
NO. KABUPATEN/ KOTA1.2.3.
Kabupaten Bulukumba *)Kabupaten Pinrang *)Kota Makassar *)
6. Provinsi Sulawesi Tenggara
NO. KABUPATEN/ KOTA1.2.3.4.5.6.7.8.
Kota Kendari *)Kota Bau-BauKabupaten MunaKabupaten Buton Utara *)Kabupaten Buton *)Kabupaten Wakatobi *)Kabupaten Konawe SelatanKabupaten Konawe Utara
*) Kabupaten/ Kota rawan gempabumi dan tsunami.
100
Gambar berikut ini menampilkan sebaran pusat gempabumi merusak Pulau Sulawesi. Tidak
semua pusat gempabumi yang terjadi di plot. Kejadian gempabumi dengan magnitudonya kecil,
tetapi apabila gempabumi tersebut menimbulkan korban jiwa dan kerusakan bangunan
digolongkan sebagai gempabumi merusak dan pusat gempabuminya diplot pada peta.
Tabel berikutnya menampilkan parameter kejadian gempabumi merusak yang pernah terjadi di
Pulau Sulawesi yang dihimpun dari literatur - literatur yang diterbitkan di dalam dan di luar negeri
serta hasil-hasil penyelidikan para ahli di lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya
Mineral hingga tahun 2014. Parameter gempabumi merusak yang ditampilkan meliputi : nama
gempabumi (diambil nama lokasi yang mengalami bencana terparah), tanggal kejadian,
koordinat pusat gempabumi, kedalaman, magnitudo, skala MMI, keterangan korban jiwa dan
kerusakan bangunan.
Selanjutnya ditampilkan foto – foto kerusakan yang terjadi akibat kejadian gempabumi dan
tsunami di Pulau Sulawesi yang dikumpulkan dari berbagai literatur yang diterbitkan di dalam
dan di luar negeri. Sebagian foto – foto ini merupakan hasil-hasil penyelidikan para ahli di
lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
101
Gambar 52. Pusat gempabumi merusak di Pulau Sulawesi.
102
Tabel 24. Katalog gempabumi merusak Provinsi Sulawesi Utara.
NO NAMA GEMPA TANGGAL PUSATGEMPA
KDLM(KM)
MAG SKALAMMI
KERUSAKAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Manado
Manado(Tsunami)
Tondano(Tsunami)
MinahasaTimur(Tsunami)
Tondano
Sangir
Pulau Siau
Sangihe-Talaud
Manado
8/02/1845
1857
13/12/1858
1859
14/05/1932
1/04/1936
27/02/1974
22/10/1983
22/02/1980
-
-
-
-
0,5°LU-126°BT
3,6°LU-126,7°BT
2,7 °LU –125,4° BT
4,0 °LU –126,0° BT
1,5 °LU –124,65° BT
-
-
-
-
-
-
33
118
33
-
-
-
-
-
-
5,2
4,9
5,5
VIII-IX
-
VII
-
VII
VIII - IX
V
V
VI - VII
Beberapa rumah roboh.Bencana terjadi diManado, Tikala,Tomohon,Tonsarongson,Tondano & Tanawanko.
Tsunami melanda pantaiManado.
15 rumah rusak danatapnya jatuh. Terjaditsunami di Ternate,Tidore, Halmahera,Talaud dan Minahasatimur.
Tsunami melanda pantaiMinahasa timur.
Bencana terparah terjadidi Kakas, 6 orgmeninggal, 115 org luka-luka dan 592 rumahroboh. Bencana terjadijuga di Langowan, Poso,Tondano, Waluyama,Rembokan, Koya danLekupang. Retakan padapasir pantai antaraAmurang-Tompoan.
127 rumah roboh danterjadi retakan dinding.
Terjadi longsoran, Terde-ngar suara gemuruh.Kerusakan bangunan.
Terjadi retakan padadinding.
Dinding bangunan retak.
103
NO NAMA GEMPA TANGGAL PUSATGEMPA
KDLM(KM)
MAG SKALAMMI
KERUSAKAN
10.
11.
12.
13.
Manado
Manado
Talaud
Manado
17/08/1988
21/01/2007
12/02/200900:34:50
WIB
15/11/201409:31:44
WIB
1,555 °LU124,79° BT
1,207 °LU126,29° BT
3,902 °LU126,4° BT
1,95 °LU126,46° BT
33
10
20
48
5,4
7,3 Mw
7,2 Mw
7,3 SR
VII
VII
VII
V-VI
Beberapa bangunanroboh dinding dan rusakdi Manado.
6 org meninggal di Sulut,sejumlah pusat perbelan-jaan dan hotel serta 15gedung sekolah rusakringan di Manado.Gedung Walikota Bitungretak. Di Pulau BatangDua (Prov. Maluku Utara)dermaga, rumah pendu-duk & sarana peribadatanmengalami kerusakan.
1 orang meninggal, 64orang luka-luka, 879bangunan rusak berat,621 rusak sedang dan158 rusak ringan.
Tembok atas Hotel Lionruntuh. Dinding HotelGrand Puri retak. 9rumah rusak di Kab.Kepulauan Sitaro, 1rumah rusak di Bitung.
104
Tabel 25. Katalog gempabumi merusak Provinsi Gorontalo.
NO NAMA GEMPA TANGGAL PUSATGEMPA
KDLM(KM)
MAG SKALAMMI
KERUSAKAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Gorontalo(Tsunami)
GorontaloUtara(Tsunami)
Gorontalo
Gorontalo
Gorontalo
GorontaloUtara
1871
1917
9/11/1941
18/04/1990
20/11/1991
17/11/200800:02:32
WIB
-
-
1,4 °LU -121,1° BT
1,12°LU -122,48°BT
1,196°LU -122,787°
BT
1,41°LU -122,18°BT
-
-
-
26
31
10
-
-
-
6,2 mb
7,2 ms
7,7 SR
VII
VII
VIII
VIII-IX
VII
VII - VIII
Tsunami melanda daerahpantai Gorontalo selatan.
Tsunami melanda daerahpantai Gorontalo utara.
Bangunan roboh diGorontalo, Paleleh danTibawa. Longsoran tanahdan batuan terjadi diTibung.
3 org meninggal, 25 orgluka-luka, 1.140 buahrumah mengalamikerusakan di Gorontalo,Atingola dan Inobonto.Terjadi likuifaksi.
15.000 buah rumah rusakdi daerah Gorontalo.Getaran terasa di kotaManado denganintensitas MMI IV dankota Poso denganintensitas MMI II.
6 org meninggal,beberapa org luka – luka,279 bangunan rusakberat & 329 bangunanrusak ringan di ProvinsiGorontalo. Retakan dipantai Molangato panjang± 100 m, turun ± 5-7 cm.Likuifaksi di Molangato.Kerusakan terparah diKab. Gorontalo Utara.
105
Tabel 26. Katalog gempabumi merusak Provinsi Sulawesi Barat.
NO NAMA GEMPA TANGGAL PUSATGEMPA
KDLM(KM)
MAG SKALAMMI
KERUSAKAN
1.
2.
3.
4.
5.
Mamuju(Tsunami)
Tinambung(Tsunami)
Majene(Tsunami)
Mamuju
Mamuju(Tsunami)
1928
11/04/1967
23/02/1969
06/09/1972
8/01/1984
-
3,7ºLS &119,3ºBT
3,1ºLS &118,5ºBT
2,5°LS-119,1°BT
2,94 °LS -118,73° BT
-
51
-
36
95
-
-
-
4,7
5,9
VI-VII
VII- VIII
VII-VIII
IV
VII
Terjadi tsunami melandadaerah Mamuju Utaradan Pasang Kayu.
Terjadi tsunami yangmengakibatkan 58 orgmeninggal, 100 org luka,13 org hilang/ tenggelam.
64 org meninggal, 97 orgluka-luka, 1.287bangunan hancur. Terjadiretakan tanah sepanjang50 meter.Di Campalagion danWonomulyo beberapabangunan roboh.Tsunami di utara Majene,runup mencapai 1,5 – 4meter. Suara gemuruhterdengar hingga UjungPandang.
Kerusakan ringan padabangunan.
2 org meninggal, 5 orgluka berat, 84 org lukaringan, 15 kantor, 23rumah, 31 rumah, 31sekolah dan 1 klinik rusakberat di Mamuju.213 rumah, 4 toko, 18masjid dan 1 gerejarusak sedang.321 rumah, 4 toko, 13masjid dan 1 gerejarusak ringan.Terjadi longsoran dantsunami.
106
NO NAMA GEMPA TANGGAL PUSATGEMPA
KDLM(KM)
MAG SKALAMMI
KERUSAKAN
6.
7.
Majene
Majene
17/2/200621.00WITA
16/06/2010
-
1.44o LS –119.25o BT
30
10
4 SR
5,3 SR
V
VII
Beberapa bangunanmengalami kerusakan didaerah Majene.
Muncul retakan tanahdisertai semburan gasdan lumpur.
107
Tabel 27. Katalog gempabumi merusak Provinsi Sulawesi Tengah.
NO NAMA GEMPA TANGGAL PUSATGEMPA
KDLM(KM)
MAG SKALAMMI
KERUSAKAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Lemo
Donggala(Tsunami)
Teluk Tomini(Tsunami)
SulawesiTengah
Una-una
Tambu(Tsunami)
Una-Una
Toli-Toli
30/07/1910
1/12/1927
20/05/1938
22/12/1939
29/04/1960
14/08/1968
23/08/1982
16/10/1983
-
5,0°LS-119,5°BT
1,0°LS-120,3°BT
0,0 °LS -123° BT
5,0 °LS -121,5° BT
0,7 °LS -119,8° BT
0,06°LS-121,23°BT
1,48°LS-121,01°BT
-
-
-
-
-
23
5
46
-
-
-
-
-
6
4,7
5,9
VIII
VIII-IX
VIII-IX
VIII
VI
VII-VIII
VII
VI
164 rumah roboh, 49gudang beras roboh.Kerusakan bangunan diColo, Anja, Olu Congkodan Palu.
50 org meninggal & 50org luka-luka akibattsunami. Bangunan rusakdi Donggala danBirowaru. Terjadi retakantanah. Tsunami melandakota Palu sejauh ± 3 kmdari pantai.
Terjadi Tsunami. 942buah rumah roboh,beberapa org tenggelam.
Dinding bangunan robohdi Langonan, Gorontalo,Kalo, Luwuk, Labuhasampai Kep. Sula. Bebe-rapa orang luka-luka.
Terjadi bencana di sekitarUna-Una.
Terjadi tsunami runupmencapai ± 8 - 10 meter,longsoran tanah danmuncul mata air panas.Di Mupaga, 200 orgmeninggal, 790 rumahrusak.Di Tambu, 7 rumahtergeser ke arah baratlaut.
Dinding bangunan retak.
20 rumah roboh, 15gubuk rusak.
108
NO NAMA GEMPA TANGGAL PUSATGEMPA
KDLM(KM)
MAG SKALAMMI
KERUSAKAN
9.
10.
11.
12.
SulawesiTengah
Lawe
Parigi
Toli-Toli &Donggala(Tsunami)
23/10/1983
1/3/1985
20/5/1995
01/01/1996
1,6 °LS-120,8° BT
2,082ºLS &119,67ºBT
1,06 °LS -120,25° BT
0,729 °LS -119,931°
BT
50
17
33
24
6
5,7 SR
5,8
6,3 mb7 ms
VII
V-VI
VII
VI
2 org meninggal, 4 orgluka-luka, 24 rumahhancur, 20 rumah roboh.
Tidak ada korban jiwa.Kerusakan ringan padabangunan. Pendudukpanik & berhamburankeluar rumah. Getaranterasa kuat di Palu.Gempa terjadi tanggal1 hingga 2 Maret 1985.
Retakan tanah di Sausu-Trans, arah N 330 oE, N190 oE, panjang ± 8 m,lebar 6 cm, turun/ amblas5 cm.Likuifaksi di Sausu-trans,Mekarsari, Balingi, Tolai,dan Torue.
9 org meninggal,kerusakan melanda desaBangkir, Toli-Toli danTonggolobibi, Donggala.Terjadi tsunami denganrunup 2 m inundationke darat 400 m. Didaerah Pangalaseantsunami mengakibatkanjalan tertutup olehgelondongan kayu. Didaerah Sibuang &Siwalaa runup 1,5 m,inundasi 250 m.
109
NO NAMA GEMPA TANGGAL PUSATGEMPA
KDLM(KM)
MAG SKALAMMI
KERUSAKAN
13.
14.
15.
Donggala
Luwuk -Banggai(Tsunami)
Tojo(Tsunami)
11/10/1998
04/05/2000
15/08/2002
0,4 °LS -119,5° BT
0,9 °LS -123,4° BT
1,6 °LS -121,08° BT
33
33
60
6,1
6,7 mb7,3 ms
5,9
VI
VI-VII
V-VI
Retakan dan roboh padadinding bangunan tua diKelurahan KabongaBesar, Kabonga Kecil,Boya, G. Bale, LabuanBajo, Maleni, Ganti, KolaKola dan Lumbudoloseluruhnya di KecamatanBanawa, Kab. Donggala.
50 orang meninggal, 258orang luka-luka,23.000 rumah penduduk& bangunan rusak diPulau Peleng, menarabandara Luwuk rusak,tercatat lebih dari 17.000penduduk KabupatenBanggai mengungsi,kerugian ditaksir Rp. 350 miliar.Terjadi retakan tanah.Terjadi tsunami di PulauPeleng, BanggaiKepulauan.
Bencana terjadi di desaTojo (tepi pantai TelukTomini arah Timur LautPoso), 32 org luka ringan,57 bangunan rusakringan, 240 rusak berat, 2masjid rusak, 1 masjidrusak, 1 SD rusak, 1SLTP rusak, 1 madrasah& 1 Kantor Desa Tojorusak. Terjadi retakantanah. Diperkirakanterjadi tsunami. Getarangempa terasa di Luwuk II-III MMI, Palu II-III MMI,Soroako III-IV MMI, PosoIV-V MMI.
110
NO NAMA GEMPA TANGGAL PUSATGEMPA
KDLM(KM)
MAG SKALAMMI
KERUSAKAN
16.
17.
18.
19.
20.
Palolo
Poso
Palu
Kulawi, Sigi
Parigi Moutong
24/01/200504:10:08,8
WITA
4/02/200607:28:15
WITA
2/03/200907:30:00
WIB
18/08/201216:41:53
WIB
23/02/201415:06:52
WIB
1,03 °LS -119,99° BT
1,607 °LS -120,9° BT
1,11°LS -119,85° BT
1,29oLS,120,012o
BT
1,03oLS,120,23o
BT
30
26
30
10
10
6,2 SR
4,6 SR
5,7 SR
6,2 SR
5,3 SR
VII
V
V
VII
V
1 org meninggal, 4 orgluka-luka, kerusakanterparah di Kec. Palolo,Kab. Donggala. Beberaparumah penduduk roboh,kerusakan rumahpenduduk, pertokoan,sekolah, sarana ibadah dikota Palu, Kec. SigiBiromaru & Kec. PaloloKab. Donggala. Retakantanah di desa Kalekesepanjang ± 150 m, sesargempa di desa Sintuwuarah N 310o E sepanjang± 150 m, likuifaksi di desaSintuwu, longsoran besardi desa Sigimpuu.
Kerusakan bangunan dikota Poso. Sumbergempa di darat akibatpergerakan sesar aktif.
1 org luka-luka, 1 showroom mobil & 1 TKAisiyah rusak. Pusatgempabumi di darat.
5 org meninggal, 16 orgluka berat, 37 org lukaringan, 303 rumah rusakberat, 192 rumah rusaksedang, 464 bangunanrusak ringan di daerahKulawi. Terjadi longsordan retakan tanah.Bencana di daerahKulawi.
9 rumah rusakberat, 25 rumah rusakringan, 1 polindes rusakringan di Desa KamaroraB. 3 rumah rusak ringan,1 unit gereja rusak ringandi Desa Kamarora A,Kec. Nokilalaki.
111
Tabel 28. Katalog gempabumi merusak Provinsi Sulawesi Selatan.
NO NAMA GEMPA TANGGAL PUSATGEMPA
KDLM(KM)
MAG SKALAMMI
KERUSAKAN
1.
2.
Makassar(Tsunami)
Bulukumba
1820
29/12/1828
-
-
-
-
-
-
VII
VIII-IX
Tsunami melanda daerahMakassar danBulukumba (?).
Ratusan orangmeninggal. Beberaparumah & bangunan rusak.
Tabel 29. Katalog gempabumi merusak Provinsi Sulawesi Tenggara.
NO NAMA GEMPA TANGGAL PUSATGEMPA
KDLM(KM)
MAG SKALAMMI
KERUSAKAN
1.
2.
3.
Bau bau
Kendari
Buton
19/2/20058.04:43:31
WITA
25/04/201107.07WITA
14/10/201317:22:12
WITA
5,99ºLS &122,34ºBT
4.40° LS -122.82°BT
5,7ºLS &122,88ºBT
33
18
32
6,9 SR
6 SR
4,6 SR
V
V-VI
V
Kerusakan beberapabangunan, rumahpenduduk dan retakanjalan di kota Bau - Bau.Masyarakat kota Bau Baupanik & berhamburankeluar rumah.
1 org luka berat, 5 orgluka ringan, 487 rumahrusak. Terjadi likuifaksi diKecamatan Moramo.
5 rumah rusak berat, 140rumah rusak di Kec.Batanga (KelurahanLaompo, Busoa, BandarBatauga, Lakambau) danMalogina, Kab. Buton.Terjadi retakan tanah.
112
Gambar 53. Jejak tsunami di pantai Tonggolobibi, Sulawesi Tengah yang dipicu kejadiangempabumi tanggal 1-1-1996 (Kertapati, 2006).
Gambar 54. Kerusakan SDN Baku Bakulu di Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengahakibat Gempabumi Palolo tanggal 24-1-2005 dengan magnitudo 6,2 SR
(Supartoyo dkk., 2005).
113
Gambar 55. Kerusakan rumah penduduk akibat gempabumi tanggal 17-11-2008 di DesaTolinggula Ulu, Kabupaten Gorontalo Utara (Tjipta, A. Dkk., 2008).
Gambar 56. Kerusakan bangunan akibat kejadian gempabumi tanggal 18-8-2012 denganmagnitudo 6,2 SR di daerah Kulawi, Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah
(Tjipta dan Hidayati, 2012).
114
Gambar 57. Retakan dinding Gedung Walikota Bitung akibat gempabumi tanggal 21-1-2007dengan magnitudo 7,3 Mw (Supartoyo dkk., 2007).
Gambar 58. Runtuhan tembok lantai atas Hotel Lion di Kota Manado akibat gempabumi tanggal15-11-2014 dengan magnitudo 7,3 SR (Supartoyo dkk., 2014).
115
III.6 Gempabumi Merusak Di Kepulauan Maluku
Aktivitas tektonik wilayah Kepulauan Maluku dicirikan dengan interaksi antara Lempeng
Australia, Lempeng Pasifik, Lempeng Laut Philiphina dan tumbukan ganda busur kepulauan
(double arc collision), sehingga mengakibatkan terbentuknya tatanan struktur geologi yang rumit
di wilayah ini. Kegiatan tektonik di wilayah ini telah mengakibatkan terjadinya pengangkatan,
reaktivasi sesar baik di laut maupun di darat, palung serta terangkatnya batuan – batuan
berumur Pra Tersier di wilayah ini. Salah satu Pulau terbesar di Kepulauan Maluku adalah Pulau
Halmahera. Pulau Halmahera bentuknya unik karena menyerupai huruf K dan merupakan busur
vulkanik yang terbentuk pada Pra Kuarter dan Neogen pada bagian barat, sedangkan bagian
timur merupakan ofiolit (Hakim dan Hall, 1991). Sementara itu Suture Laut Maluku terbentuk
akibat tumbukan ganda antara lempeng Laut Maluku dengan busur Halmahera dan Sangihe,
dan tumbukan tersebut diperkirakan terjadi pada Kala Pliosen (Hall dan Wilson, 2000).
Gambar 59. Kenampakan tiga dimensi Suture Laut Maluku dan Sorong. Suture Laut Malukuterbentuk akibat tumbukan ganda antara lempeng Laut Maluku dengan busur Halmahera dan
Sangihe (Hall dan Wilson, 2000).in
Philippine Sea Plate.Di wilayah ini terbentuk beberapa palungyaitu di bagian barat Pulau Halmahera dan utara Pulau
Buru dan Seram akibat aktivitas tektonik yang berlangsung. Palung yang terbentuk cukup dalam
115
III.6 Gempabumi Merusak Di Kepulauan Maluku
Aktivitas tektonik wilayah Kepulauan Maluku dicirikan dengan interaksi antara Lempeng
Australia, Lempeng Pasifik, Lempeng Laut Philiphina dan tumbukan ganda busur kepulauan
(double arc collision), sehingga mengakibatkan terbentuknya tatanan struktur geologi yang rumit
di wilayah ini. Kegiatan tektonik di wilayah ini telah mengakibatkan terjadinya pengangkatan,
reaktivasi sesar baik di laut maupun di darat, palung serta terangkatnya batuan – batuan
berumur Pra Tersier di wilayah ini. Salah satu Pulau terbesar di Kepulauan Maluku adalah Pulau
Halmahera. Pulau Halmahera bentuknya unik karena menyerupai huruf K dan merupakan busur
vulkanik yang terbentuk pada Pra Kuarter dan Neogen pada bagian barat, sedangkan bagian
timur merupakan ofiolit (Hakim dan Hall, 1991). Sementara itu Suture Laut Maluku terbentuk
akibat tumbukan ganda antara lempeng Laut Maluku dengan busur Halmahera dan Sangihe,
dan tumbukan tersebut diperkirakan terjadi pada Kala Pliosen (Hall dan Wilson, 2000).
Gambar 59. Kenampakan tiga dimensi Suture Laut Maluku dan Sorong. Suture Laut Malukuterbentuk akibat tumbukan ganda antara lempeng Laut Maluku dengan busur Halmahera dan
Sangihe (Hall dan Wilson, 2000).in
Philippine Sea Plate.Di wilayah ini terbentuk beberapa palungyaitu di bagian barat Pulau Halmahera dan utara Pulau
Buru dan Seram akibat aktivitas tektonik yang berlangsung. Palung yang terbentuk cukup dalam
115
III.6 Gempabumi Merusak Di Kepulauan Maluku
Aktivitas tektonik wilayah Kepulauan Maluku dicirikan dengan interaksi antara Lempeng
Australia, Lempeng Pasifik, Lempeng Laut Philiphina dan tumbukan ganda busur kepulauan
(double arc collision), sehingga mengakibatkan terbentuknya tatanan struktur geologi yang rumit
di wilayah ini. Kegiatan tektonik di wilayah ini telah mengakibatkan terjadinya pengangkatan,
reaktivasi sesar baik di laut maupun di darat, palung serta terangkatnya batuan – batuan
berumur Pra Tersier di wilayah ini. Salah satu Pulau terbesar di Kepulauan Maluku adalah Pulau
Halmahera. Pulau Halmahera bentuknya unik karena menyerupai huruf K dan merupakan busur
vulkanik yang terbentuk pada Pra Kuarter dan Neogen pada bagian barat, sedangkan bagian
timur merupakan ofiolit (Hakim dan Hall, 1991). Sementara itu Suture Laut Maluku terbentuk
akibat tumbukan ganda antara lempeng Laut Maluku dengan busur Halmahera dan Sangihe,
dan tumbukan tersebut diperkirakan terjadi pada Kala Pliosen (Hall dan Wilson, 2000).
Gambar 59. Kenampakan tiga dimensi Suture Laut Maluku dan Sorong. Suture Laut Malukuterbentuk akibat tumbukan ganda antara lempeng Laut Maluku dengan busur Halmahera dan
Sangihe (Hall dan Wilson, 2000).in
Philippine Sea Plate.Di wilayah ini terbentuk beberapa palungyaitu di bagian barat Pulau Halmahera dan utara Pulau
Buru dan Seram akibat aktivitas tektonik yang berlangsung. Palung yang terbentuk cukup dalam
116
berkisar 4.500 – 7.000 meter, merupakan zona tektonik aktif yang berpotensi membangkitkan
tsunami apabila gempabumi tersebut magnitudonya besar (umumnya lebih dari 6,5 Skala
Richter), kedalaman dangkal (umumnya kurang dari 40 km), mekanismenya patahan naik –
turun serta terjadi perubahan morfologi secara vertikal (dislokasi) di bawah laut.
Kegiatan tektonik tersebut juga mengakibatkan terbentuknya sesar - sesar di Kepulauan Maluku,
umumnya berarah barat – timur, barat laut – tenggara, utara – selatan dan barat daya – timur
laut. Sesar yang berasosiasi dengan sumber gempabumi merupakan sesar aktif. Gempabumi
yang bersumber di darat akibat pergerakan sesar aktif, meskipun magnitudonya tidak terlalu
besar, namun berpotensi terjadinya bencana, karena sumbernya dangkal dan dekat dengan
pemukiman dan aktivitas penduduk. Di wilayah ini terdapat sesar aktif yang berada di laut
membentang mulai dari sebelah utara Sorong (Provinsi Papua), menerus ke Laut Seram dan
berakhir di bagian timur Pulau Sulawesi yang dikenal dengan nama Sesar Sorong (Hamilton,
1979) berarah barat - timur. Sesar ini pernah mengakibatkan gempabumi kuat dengan
magnitudo 8,3 Skala Richter pada tanggal 29-11-1998. Disamping itu terdapat juga sesar –
sesar aktif kecil lainnya yang pernah mengakibatkan terjadinya gempabumi. Selain Sesar
Sorong, para ahli kebumian telah mengidentifikasi beberapa sesar aktif yang terdapat di
Kepulauan Maluku, antara lain: sistem sesar aktif di Pulau Buru, Seram, Halmahera, Morotai dan
lain – lain.
Berdasarkan catatan yang bersumber dari Arthur Wichmann (tanpa tahun) memperlihatkan
bahwa kejadian gempabumi tertua pada buku ini terjadi di daerah Ambon pada tahun 1612.
Kejadian gempabumi tersebut terasa tiga kali dalam sehari, getaran kuat, jam berbunyi, dan
diperkirakan terdapat kerusakan bangunan di daerah Ambon.
Gempabumi yang terjadi di Kepulauan Maluku Utara dan Maluku yang bersumber di laut
berpotensi diikuti tsunami. Disamping dibangkitkan oleh magnitudonya besar (umumnya lebih
dari 6,5 SR), kondisi topografi bawah laut wilayah Kepulauan Maluku curam, yang dapat memicu
terjadinya longsoran bawah laut. Hal ini dapat mengganggu volume air laut dan berpotensi
membangkitkan tsunami, seperti gempabumi tanggal 14-3-2006 dengan magnitudo 6,7 Mw
bersumber di darat, diduga memicu terjadinya longsoran bawah laut dan mengakibatkan
terjadinya tsunami. Tsunami yang terjadi hanya melanda desa Pela, Pulau Buru dengan
ketinggian runup sekitar 40 cm dan jarak inundasi sekitar 80 m dari garis pantai. Tabel berikut ini
menyajikan wilayah rawan gempabumi dan tsunami di Kepulauan Maluku
117
Tabel 30. Wilayah rawan gempabumi dan tsunami di kepulauan Maluku.
1. Provinsi Maluku Utara
NO. KABUPATEN/ KOTA1.2.3.4.5.6.7.8.
Kabupaten Halmahera Barat *)Kabupaten Halmahera Timur *)Kabupaten Halmahera Tengah *)Kabupaten Halmahera Utara *)Kabupaten Halmahera Selatan *)Kabupaten Kepulauan Sula *)Kota Ternate *)Kota Tidore *)
2. Provinsi Maluku
NO. KABUPATEN/ KOTA1.2.3.4.5.6.7.
Kabupaten Buru *)Kabupaten Seram Barat *)Kabupaten Maluku Tengah *)Kabupaten Seram Timur *)Kabupaten Maluku Tenggara *)Kabupaten Kepulauan Aru *)Kota Ambon *)
*) Kabupaten/ Kota rawan gempabumi dan tsunami.
Gambar berikut ini menampilkan sebaran pusat gempabumi merusak Kepulauan Maluku. Tidak
semua pusat gempabumi yang terjadi di plot. Meskipun magnitudonya kecil, tetapi apabila
gempabumi tersebut menimbulkan korban jiwa dan kerusakan bangunan digolongkan sebagai
gempabumi merusak dan pusat gempabuminya diplot pada peta.
Tabel berikutnya menampilkan parameter kejadian gempabumi merusak yang pernah terjadi di
Kepulauan Maluku yang dihimpun dari literatur - literatur yang diterbitkan di dalam dan di luar
negeri serta hasil-hasil penyelidikan para ahli di lingkungan Kementerian Energi dan Sumber
Daya Mineral, sejak tahun 1612 hingga 2014. Parameter gempabumi merusak yang ditampilkan
meliputi : nama gempabumi (diambil nama lokasi yang mengalami bencana), tanggal kejadian,
koordinat pusat gempabumi (episenter), kedalaman, magnitudo, skala MMI, keterangan korban
118
jiwa dan kerusakan geologi (pelulukan/ liquefaction, longsoran, retakan tanah) dan kerusakan
bangunan.
Selanjutnya ditampilkan foto – foto kerusakan yang terjadi akibat kejadian gempabumi di
Kepulauan yang dikumpulkan dari berbagai literatur yang diterbitkan di dalam dan di luar negeri.
Sebagian foto – foto ini merupakan hasil-hasil penyelidikan para ahli di lingkungan Kementerian
Energi dan Sumber Daya Mineral.
119
Gambar 60. Pusat gempabumi merusak di Kepulauan Maluku.
120
Tabel 31. Katalog gempabumi merusak Provinsi Maluku Utara.
NO NAMA GEMPA TANGGAL PUSATGEMPA
KDLM(KM)
MAG SKALAMMI
KERUSAKAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Ternate
Ternate
Ternate
Halmahera
Pulau Bacan
Sanana
Ternate
Sanana(Tsunami)
Sanana(Tsunami)
Galela
Morotai
27/02/1858
4/06/1858
3/11/1867
8/10/1859
24/07/1925
19/10/1936
14/07/1955
25/01/1965
5/03/1975
13/02/1989
8/03/1989
-
-
-
-
2o LS &126o BT
-
-
2,4 oLU &126,1o BT
2,3oLU &128o BT
1,13o LS &127,28o BT
1,031o LU&
126,189o
BT
-
-
-
-
-
-
33
33
64
62
32
-
-
-
-
-
-
6,3
6,5
6,2
5,1
5,9
VI
VI
VI
VI
VII
VIII
VIII
VII
VI
VI
VII
Terjadi retakan dinding.
Terjadi kerusakan padabangunan.
Retak pada dindingrumah.
Beberapa bangunanroboh.
Terdengar suara gemu-ruh, pendulum jam jatuh.
Terjadi gerakan tanah. 24rumah roboh.Di Wai Ipa 14 rumahrusak.Di Wai Lau 2 rumahrusak.
34 orang meninggal,beberapa bangunanhancur & 1 rumah roboh.
Terjadi tsunami, 5 orgmeninggal akibattsunami, perkampungandi pantai Sanana hancurakibat tsunami.
Terjadi tsunami denganrun up ± 1,2 m, terjadiretakan pada bangunan.
6 sekolah rusak, sejum-lah rumah pendudukrusak berat di Galela.
233 rumah danperkantoran rusak. 5.500org kehilangan tempattinggal di Morotai. 16rumah rusak diTanawangu.
121
NO NAMA GEMPA TANGGAL PUSATGEMPA
KDLM(KM)
MAG SKALAMMI
KERUSAKAN
12.
13.
14.
15.
16.
Malifut-Kao
Obi
Morotai
Wasile,Halmahera
Morotai
21/01/1994
8/10/1994
27/5/20034:40:28
WIT
11/8/200309:19:08
WITGempasusulan07:22:265,6 SR,
22:39;534,8 SR
29/11/200610:32:22
WIT
1,015o LU&
127,73o BT
1,222o LS&
127,922o
BT
2,44o LU &128,76o BT
1,12o LU &128,15 oBT
2,549o LU& 128,28
oBT
20
31
33
10
50,3
6,8 mb7,2 ms
6,3
7 Mw
6 Mw
6,2 Mw
VIII
VI
VI
VI-VII
VI
2 org meninggal, 40 orgluka-luka, dan 550 rumahrusak di daerah Kao.
Retakan tanah di Sambikiarah N 320º E, sepanjang 100 m, penurunan 30cm. Likuifaksi di Sambiki.Bencana di KecamatanLaiwui, Madopolo,Sambiki, Anggai. 1 orgmeninggal, 14 org luka-luka berat & 118 org lukaringan.
1 org meninggal di desaBare-Bare, 2 sekolahrusak di Morotai Utara.2 tiang listrik roboh, 1gardu listrik rusak diMorotai Selatan. 20rumah rusak berat, 28rumah rusak ringan.
91 bangunan & rumahrusak berat, 54 rumahrusak sedang & 52 rumahrusak ringan diKecamatan Wasile,Kabupaten Halmahera.Episenter gempa di daratberhubungan dengansesar aktif. Terjadi gempasusulan denganmagnituda 5,6 SR dan4,8 SR.
45 bangunan dan rumahpenduduk mengalamikerusakan di PulauMorotai & 27 bangunandi Halmahera Utara.Penduduk berhamburankeluar rumah takuttsunami.
122
NO NAMA GEMPA TANGGAL PUSATGEMPA
KDLM(KM)
MAG SKALAMMI
KERUSAKAN
17.
18.
19.
Obi
Morotai
HalmaheraBarat
14/03/2010
19/11/201320:32:53
WIB
7/12/201308:54:05
WIT
1.58oLS -128.20oBT
2,62o LU &128,42 oBT
1,04° LU &127,50° BT
56
11
10
7 SR
6,2 Mw
4,8 SR
VII
V
VI
7 rumah rusakberat, puluhan rumahrusak ringan, likuifaksi diDesa Kelo.
5 rumah rusak di DesaLosuo, Kec. MorotaiUtara.
1 org luka-luka, 17 rumahrusak berat, 36 rumahsedang, dan 337 rumahrusak ringan di Kec.Jailolo.
123
Tabel 32. Katalog gempabumi merusak Provinsi Maluku.
NO NAMAGEMPA
TANGGAL PUSATGEMPA
KDLM(KM)
MAG SKALAMMI
KERUSAKAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
Ambon
Pulau Banda
Bandanaira(Tsunami)
Ambon
Seram(Tsunami)
Ambon
Ambon
Maluku,Saparua,Haruku
Ambon(Tsunami)
Bandanaira(Tsunami)
Ambon
Bandanaira
Kajeli -Seram
Bandanaira
1612
1621
1629
1671
1674
28/03/1830
1/11/1835
21/01/1837
16/12/1841
26/11/1852
09/11/1858
15/09/1862
28/05/1876
23/11/1890
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
VI
VII
VII
VII
VII
VII-VIII
VII-VIII
VII-VIII
VII-VIII
VIII-IX
VI
VI
VII
V
Gempa terasa 3 kalidalam sehari, getarankuat, jam berbunyi.
Gempa mengakibatkankebakaran, tumbangpohon, & mengakibatkanerupsi gunungapi.
Tsunami melanda daerahBandanaira
Kerusakan bangunan,terjadi longsoran.
Tsunami melanda PulauSeram.
Terjadi kerusakan padabangunan.
Beberapa bangunanroboh, 60 org luka-luka,terjadi longsoran di bukit.
Terjadi kerusakan rumahdan bangunan diSaparua, Haruku & diPulau Nusa laut.
Tsunami di pantai Talaga& Pulau Buru. Beberapaperahu rusak.
Terjadi tsunami, kerusa-kan beberapa bangunan.
Beberapa bangunanrusak di Ambon
Retakan pada bangunan.
Beberapa rumah rusak &masjid roboh.
Beberapa rumah rusak.
124
NO NAMAGEMPA
TANGGAL PUSATGEMPA
KDLM(KM)
MAG SKALAMMI
KERUSAKAN
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
Ambon
Bandanaira
Ambon
Seram
Banda(Tsunami)
Banda(Tsunami)
Ambon
Ambon
Mangole &Taliabu
17/01/1898
14/02/1903
10/05/1920
9/09/1932
2/02/19382:04:21,6
WIB
15/01/1975
17/08/1980
12/03/1983
29/11/1998
-
-
-
3,5o LS &128,3o BT
5o LS &131,5o BT
5o LS &131,5o BT
5o LS &131,5o BT
4,4o LS &128,05o BT
2,071o LS &124,891o BT
-
-
-
-
33
33
25
33
33
-
-
-
-
8,5 Mw(USGS)
5,4
5,8
5
8,3 Mw
VII
VI
VI
VII
VIII
VII
V
VI
IX
Kerusakan bangunan diMaluku danBandanaira.
Beberapa bangunanoleng & rusak.
Terjadi retakanbangunan di Ambon,Saumlaki dan Banda.
Bangunan roboh diWae dan Tolehu.Terjadi nendatan danlongsoran.
Terjadi tsunami diBanda, Pulau Kai &Tual. Gelas-gelaspecah, pendulum jamberhenti. Getaranterasa di Maluku,Merauke, Darwin &Papua New Guinea.
81 rumah rusak berat, 4rumah rusak sedang, 2rumah rusak ringan.Terjadi tsunami.
Terjadi retakan padadinding bangunan.
Terjadi kerusakan padabangunan.
34 org meninggal,beberapa bangunanroboh & terjadilongsoran di Mangole,153 org luka-luka diMangole & Taliabu. 7org meninggal, 8 orgluka-luka & beberapabangunan rusak diManado.
125
NO NAMAGEMPA
TANGGAL PUSATGEMPA
KDLM(KM)
MAG SKALAMMI
KERUSAKAN
24.
25.
26.
27.
28.
Pulau Buru(Tsunami)
Pulau Buru
Pulau Seram
Pulau Seram
Pulau Buru(Tsunami)
29/1/20048:15:32 WIT
2/11/200506:13:32 WIT
13/11/200507:24:47 WIT
28/01/200601:58:48 WIT
14/03/200603:57:33 WIT
3,15o LS &127,411o
BT
3,61o LS &127,30o BT
3,083oLS &128,939o
BT
5,448o LS& 128,099o
BT
3,596o LS& 127,211o
BT
33
13
6,4
341,5
30,6
6,7 Mw
5,7 Mw
5,9 Mw
7,4 Mw
6,7 Mw
V
V
V
V
VI
Terjadi tsunami di P.Buru. Getaran terasakuat di Ambon &Namlea, P. Buru.
30 rumah penduduk dipantai Namlea rusak.Retakan tanah panjang± 200 m, lebar ± 60 cm.
20 rumah pendudukrusak di desa Sawai.
15 rumah rusak, 12rumpon rusak,subsidence ± 500 mpantai di kec. Tehoru.Subsidence ± 200 m diElpaputy & ± 7 m & 10rumah rusak di KaiBesar.
3 org meninggal, 1 orgluka-luka di desaBatujungku. Likuifaksidi Desa Pela &Waimorat. Retakantanah di desa Pela &Batujungku. Tsunami didesa Pela, runup ± 40cm & inundation ± 90cm.
126
Gambar 61. Bekas longsoran (tampak pohon miring) akibat gempabumi tanggal 28-1-2006 diDesa Mahu, kecamatan Tehoru, Kabupaten Maluku Tengah. Di lokasi ini 2 rumah penduduk
amblas ke laut Tengah (Supartoyo dkk., 2006).
Gambar 62. Jejak ketinggian genangan air laut (runup) setinggi 40 cm dan jarak inundasi 100m, akibat tsunami tanggal 14-3-2006 di desa Pela, Pulau Buru (Supartoyo dkk., 2006).
127
Gambar 63. Kerusakan rumah penduduk akibat goncangan gempabumi tanggal 14-3-2006dengan magnitudo 6,7 Mw, di desa Pela, Pulau Buru (Supartoyo dkk., 2006).
Gambar 64. Kerusakan rumah penduduk di Desa Hapo, Pulau Morotai, akibat gempabumitanggal 29-11-2006 dengan magnitudo 6,1 Mw (Pamungkas H. Dkk., 2006).
128
Gambar 65. Kerusakan rumah penduduk akibat gempabumi tanggal 7-12-2013 denganmagnitudo 4,8 SR di daerah Jailolo, Halmahera (Omang dan Sulaiman 2013).
Gambar 66. Sebagian dinding rumah penduduk roboh akibat gempabumi tanggal 7-12-2013 didaerah Jailolo, Halmahera (Omang dan Sulaiman 2013).
129
III.7 Gempabumi Merusak Di Pulau Papua
Wilayah Pulau Papua diperkirakan merupakan bagian utara dari Lempeng Australia yang
bergerak relatif ke arah utara dengan kecepatan sekitar 7 cm/ tahun berinteraksi dengan
Lempeng Pasifik yang bergerak relatif ke arah barat dengan kecepatan sekitar 11 cm/ tahun.
Tumbukan tersebut diperkirakan sudah terjadi sejak kala Eosen yang mengakibatkan
terbentuknya Orogenesa Melanesia (Simanjuntak, 2004). Hasilnya adalah terbentuknya palung
di utara Papua, reaktivasi Sesar Sorong yang bergerak relatif mengiri, pembentukan
pegunungan dengan ketinggian lebih dari 6.000 meter di atas permukaan laut, pensesaran di
Pulau Papua, cekungan, serta kegiatan intrusi plutonik yang mengakibatkan terbentuknya jalur
mineralisasi di wilayah Papua. Palung yang terdapat pada bagian utara Papua merupakan sesar
naik dan sumber pembangkit tsunami. Kejadian gempabumi tanggal 17-2-1996 yang diikuti
tsunami diakibatkan oleh pergerakan sesar naik di bagian utara Papua. Tsunami tersebut
melanda pantai Biak, Yapen, Sarmi, Manokwari, dan Jayapura.
Sesar yang terbentuk akibat Orogenesa Melanesia di Pulau Papua umumnya berarah barat –
timur, barat laut – tenggara, utara – selatan dan barat daya – timur laut. Sesar utama di wilayah
Papua terdiri – dari Sesar Sorong, Ransiki, Yapen, Tarera Aiduna, sesar naik di bagian tengah
Pulau Papua/ Pegunungan Jayawijaya dan sesar naik di daerah Lengguru. Sesar Sorong
merupakan sesar mendatar mengiri sebagai hasil interaksi antara Lempeng Australia dengan
Lempeng Pasifik (Hamilton, 1979; Dow dan Sukamto, 1984; Simandjuntak, 2004). Dimensi
Sesar Sorong sebarannya sangat panjang, mulai dari daerah Sorong, Laut Seram, hingga
sebelah timur Sulawesi Tengah. Sesar ini pernah bergerak yang mengakibatkan kejadian
gempabumi pada tahun 1998 dengan magnitudo 8,3 Mw dan mengakibatkan bencana di daerah
Mangole dan Taliabu, Provinsi Maluku.
Sebagian besar kejadian gempabumi merusak di Pulau Papua bersumber di darat akibat dari
pergerakan sesar aktif, baik dalam segmen panjang maupun kecil dengan magnitudo mencapai
7 SR maupun lebih kecil. Kejadian gempabumi bersumber di darat berpotensi menimbulkan
bencana dan sering diikuti oleh longsoran. Tabel berikut ini menyajikan wilayah rawan
gempabumi dan tsunami di Pulau Papua.
130
Tabel 33. Wilayah rawan gempabumi dan tsunami di Pulau Papua.
1. Provinsi Papua Barat
NO. KABUPATEN/ KOTA1.2.3.4.5.6.7.8.9.
Kota Sorong *)Kabupaten Sorong *)Kabupaten Sorong Selatan *)Kabupaten Teluk Bintuni *)Kabupaten Manokwari *)Kabupaten Teluk Wondama *)Kabupaten Fak Fak *)Kabupaten Kaimana *)Kabupaten Raja Ampat *)
2. Provinsi Papua
NO. KABUPATEN/ KOTA1.2.3.4.5.6.7.8.9.
10.11.12.13.14.15.16.17.18.19.20.21.
Kabupaten Supiori *)Kabupaten Biak Numfor *)Kabupaten Yapen Waropen *)Kabupaten Nabire *)Kabupaten Waropen *)Kabupaten Sarmi *)Kabupaten Jayapura *)Kota Jayapura *)Kabupaten Keerom *)Kabupaten Pegunungan BintangKabupaten YahukimoKabupaten Yalimo,Kabupaten Memberamo TengahKabupaten TolikaraKabupaten Lanny JayaKabupaten Jaya WijayaKabupaten NdugaKabupaten Puncak JayaKabupaten PuncakKabupaten PaniaiKabupaten Dagiyai
*) Kabupaten/ Kota rawan bencana gempabumi dan tsunami
Gambar berikut ini menampilkan sebaran pusat gempabumi merusak dan struktur geologi di
Pulau Papua. Tidak semua pusat gempabumi yang terjadi di plot. Meskipun magnitudonya kecil,
tetapi apabila gempabumi tersebut menimbulkan korban jiwa dan kerusakan bangunan
digolongkan sebagai gempabumi merusak dan pusat gempabuminya diplot pada peta.
131
Tabel berikutnya menampilkan parameter kejadian gempabumi merusak yang pernah terjadi di
Pulau Papua, dihimpun dari literatur - literatur yang diterbitkan di dalam dan di luar negeri serta
hasil-hasil penyelidikan para ahli di lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
hingga tahun 2014. Parameter gempabumi merusak yang ditampilkan meliputi : nama
gempabumi (diambil nama lokasi yang mengalami bencana), tanggal kejadian, koordinat pusat
gempabumi, kedalaman, magnitudo, skala MMI, keterangan kerusakan.
Selanjutnya ditampilkan foto – foto kerusakan yang terjadi akibat kejadian gempabumi di Pulau
Papua yang dikumpulkan dari berbagai literatur yang diterbitkan di dalam dan di luar negeri.
Sebagian foto – foto ini merupakan hasil-hasil penyelidikan para ahli di lingkungan Kementerian
Energi dan Sumber Daya Mineral.
132
Gambar 67. Pusat gempabumi merusak di Pulau Papua.
133
Tabel 34. Katalog gempabumi merusak Provinsi Papua Barat.
NO NAMA GEMPA TANGGAL PUSATGEMPA
KDLM(KM)
MAG SKALAMMI
KERUSAKAN
1.
2.
3.
Ransiki
Ransiki(Tsunami)
GempaSusulan
GempaSusulan
Sorong
20/09/2002
10/10/200219:50:21
WIT
07/1/200812:12:26
WIT
-
134,165ºBT 1,707ºLS
133,97º BT1,707ºLS
134,10ºBT1,42ºLS
134,061o
BT dan0,76o LS
10
10
10
10
10
6 Mb
7,6 Mw
6,7 Mw
5,7 Mw
5,8 Mw
V
VIII
V-VI
31 rumah rusak diRansiki.
7 org meninggal, 6 orgluka berat, 639 org lukaringan. Longsor, banjirdan rumah rusak diRansiki. Jalan raya dansaluran telepon terputus.Longsoran di jalanmenuju Oranbari.Retakan tanah di desaOmy arah N 140º E,dalam 0,5 hingga 3meter, lebar 25 –30 cm,panjang 5–15 m. Retakantanah sepanjang 3 km.Likuifaksi lebar 0,5 m,panjang 15 m, dalam 51cm di desa Mantui.Likuifaksi mengeringkansumur penduduk diRansiki. Muncul 50lubang mata air panas diYambeciri dan PulauRumberpoon. 130 rumahroboh, 406 rusak berat,233 rumah rusak ringan.Terjadi tsunami denganrunup 1 meter, pelabu-han Oranbari & Ransikirusak.
28 rumah nelayanterbakar & 53 KKkehilangan rumah dipantai Sorong. Terjadiretakan dindingbangunan di Manokwari.
134
NO NAMA GEMPA TANGGAL PUSATGEMPA
KDLM(KM)
MAG SKALAMMI
KERUSAKAN
4. Manokwari 4/1/2009
05:43:54WIT
0.42oLS -132.93oBT
(BMKG)0.51oLS -
132.78oBT(USGS)
0.88oLS -133.38oBT
(BMKG)0.69oLS -
133.28oBT(USGS)
10(BMKG)
35(USGS)
10(BMKG)
35(USGS)
7.2(BMKG)7.6 Mw(USGS)
7.6(BMKG)7.3 Mw(USGS)
VII Terjadi dua kaligempabumi secaraberurutan. 4 orgmeninggal, 99 org luka-luka, 315 bangunan rusakberat, 1091 rusak ringan.Retakan tanah terjadi diMala Peret, Kordakel,dan Pangerang. Likuifaksiterjadi di Kordakel.Longsoran terjadi diBulude.
135
Tabel 35. Katalog gempabumi merusak Provinsi Papua.
NO NAMA GEMPA TANGGAL PUSATGEMPA
KDLM(KM)
MAG SKALAMMI
KERUSAKAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Yapen(Tsunami)
Irian JayaUtara
Sentani
Sentani
Jayapura
Bime-Epiomek-Nalca-Obad
Sentani
Yapen-Serui
Irian Tengah
Kurima
Nabire
Nabire
2/05/1914
21/11/1919
10/11/1921
10/01/1971
25/06/1976
25/06/1976
23/06/1979
12/09/1979
24/06/1986
12/08/1989
13/4/1994
25/05/1994
-
-
-
141,1oBT3,1o LS
142,8oBT3,2o LU
140,09oBT4,603o LS
140,4oBT2,5o LS
136,1oBT1,8o LS
143,943o
BT4,448o LS
138,95oBT4,5o LS
135,9oBT3,11o LS
135,49oBT3,33o LS
-
-
-
33
-
33
33
33
102
14
23
33
-
-
-
7,3
6,8
7
5,7
7,9
6,9
6,0
6,4
6,5
IX
VIII
VII
VI-VII
VII
VIII
VII
VIII
VII
VIII-IX
VII
VI-VII
Beberapa orang tewas,Beberapa bangunanroboh di Pulau Yapen.Terjadi tsunami.
Terjadi retakan tanah danbangunan.
Terjadi longsoran tanahdan batugamping.
Rumah air roboh, terjadinendatan tanah & retakantanah. Terdengar suaragemuruh.
Terjadi longsoran tanah.
Kerusakan rumah diLangda, Japil, Oksibilserta Ambon.
Kerusakan bangunan.
15 org meninggal, 5 orgluka. Bangunan roboh diAnsus, Papuma, Serui,Ariespie, Aromasea,Sara-wandaori,Komtunoi, Da-wai,Randawaya,Warironi.
Terjadi longsoran dimensibesar di dataran tinggi.
120 orang meninggal dan125 orang tertimbuntanah longsor.
Kerusakan bangunan.
10 orang meninggal.
136
NO NAMA GEMPA TANGGAL PUSATGEMPA
KDLM(KM)
MAG SKALAMMI
KERUSAKAN
13.
14.
15.
16.
17.
Biak
Biak( Tsunami)
Wamena
Wamena
Nabire
20/11/1994
17/02/1996
16/07/2000
17/10/2002
06/02/200404:05:04,3
WIB
135,88oBT1,88o LS
136,225o
BT0,917o LS
138,062o
BT4,009o LS
140,11ºBT3,59ºLS
135,52o BT3,601o LS
29
31,9
37,8
33
25
6,3
8,2
5,2
6,2
7 Mw
VII
VIII
V-VI
VI-VII
VII-VIII
28 orang luka-luka
108 org meninggal, 423org luka-luka, 58 orghilang. Tsunami diwilayah Biak & Supiori,runup mencapai ± 7 m.Kerusakan melandapantai Biak, Sarmi diJayapura, Manokwari &P. Yapen. Likuifaksi didesa Bosnik, Warsa,Aman, Sawai & Wasari.Longsoran di desa Parai,Opuri & Sopen.
1 bangunan gudangDolog cabang Wamenarusak berat.
Terjadi longsoran tanahdi ruas jalan Wamena-Jayapura.
33 orang meninggal,ratusan orang luka-luka,rumah sakit dan gedungDPRD Kab. Nabire rusakberat, menara penerba-ngan rusak berat dibandara Nabire &landasan retak, beberapabangunan Pemerintah,jembatan & rumahpenduduk banyakmengalami kerusakan,jalan retak, terjadilongsoran di pinggir jalan,pohon tumbang serta 4rumah terbakar di daerahNabire. Likuifaksi di desaSanoba.
137
NO NAMA GEMPA TANGGAL PUSATGEMPA
KDLM(KM)
MAG SKALAMMI
KERUSAKAN
18.
19.
20.
Nabire
Serui
Waropen
06/11/2004
16/06/2010
26/06/2011
135,30o BT3,579o LS
2.17oLS -136.59oBT
2.37oLS -136.60oBT
10
10
12
7,1 Mw
7,1 SR
6,3 SR
VIII
VIII
VII
31 orang meninggal,puluhan orang luka-luka,17 bangunan pemerintahrusak berat, 34 bangunanpemerintah rusak, 23sarana ibadah rusakberat, 42 sarana ibadahrusak, 41 sekolah rusakberat, 86 rusak, 348rumah penduduk roboh,1724 rumah pendudukrusak berat, 848 rumahpenduduk rusak, 178rumah penduduk terba-kar. Landasan bandararetak ± 7 m, dermagaroboh, kantor PLN roboh,pipa BBM terputus,likuifaksi di Kimi, longsordi Wanggar.
Belasan org meninggaldan luka – luka, 3jembatan rusak,kebakaran terjadi di 9titik, longsor di KotaSerui. Ratusan bangunanrusak di Kab. Yapen danKab. Waropen. Likuifaksidi Aitiri, DistrikAngkaisera, Kab. Yapen.
1 org meninggal, puluhanorg luka-luka, 26bangunan mengalamikerusakan di Waropen.
138
Gambar 68. Longsoran akibat kejadian gempabumi tanggal 12-8-1989 di Lembah SungaiBaliem, Pegunungan Jaya Wijaya (Kertapati, 2006).
Gambar 69. Retakan jalan di wilayah Ransiki akibat gempabumi tanggal 10-10-2002 denganmagnitudo 7,6 SR (Putranto dkk., 2002).
139
Gambar 70. Kerusakan gedung DPRD Kabupaten Nabire akibat gempabumi tanggal6-2-2004 dengan magnitudo 7 Mw (Palgunadi dkk., 2004).
Gambar 71. Rumah dinas Bupati Nabire mengalami kerusakan akibat gempabumi tanggal6-11-2004 dengan magnitudo 7,1 Mw (Pamungkas dkk., 2004).
140
BAB IVPENUTUP
Indonesia merupakan wilayah rawan bencana gempabumi dan tsunami akibat evolusi tektonik
yang terjadi di wilayah ini berupa tempat pertemuan empat Lempeng, yaitu Lempeng Benua
Eurasia, Lempeng Samudera Indo – Australia, Lempeng Samudera Pasifik dan Lempeng
Samudera Philiphina. Sumber gempabumi di Indonesia berasal dari zona penunjaman di laut
dan sesar aktif yang tersebar di darat dan di laut. Beberapa kejadian gempabumi bersumber di
laut telah mengakibatkan terjadinya bencana tsunami. Kejadian gempabumi bersumber di darat
akibat pergerakan sesar aktif, efek goncangannya sangat kuat, sehingga menimbulkan bencana.
Bencana gempabumi dan tsunami telah mengakibatkan jatuhnya korban jiwa, kerusakan
bangunan, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan kecemasan penduduk di wilayah
bencana akibat isu tentang gempabumi dan tsunami. Hingga saat ini kejadian gempabumi dan
tsunami belum dapat ditentukan kapan dan berapa besar kekuatan yang akan terjadi, namun
dengan mempelajari sejarah kejadian gempabumi merusak pada masa lalu dikombinasikan
dengan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat diidentifikasi wilayah rawan bencana gempabumi
dan tsunami. Oleh karena itu buku sederhana ini yang menguraikan kejadian gempabumi
merusak masa lalu di wilayah Indonesia ini dapat dipakai sebagai salah satu data dasar untuk
mendukung program mitigasi bencana gempabumi dan tsunami. Dengan tersedianya data dasar
kejadian gempabumi merusak dan tsunami ini diharapkan akan mempermudah untuk
mengidentifikasi wilayah rawan bencana gempabumi dan tsunami di Indonesia. Saat ini di
Indonesia setidaknya telah ditetapkan dua Undang – Undang (UU) yang berkaitan dengan
kebencanaan dan penataan ruang, yaitu UU nomor 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan
Bencana dan UU nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang. Pada UU nomor 24 tahun
2007 tersirat bahwa data dasar kebencanaan sangat diperlukan untuk melakukan program
mitigasi kebencanaan. UU nomor 26 tahun 2007 menyatakan bahwa penyusunan penataan
ruang harus berbasiskan parameter kebencanaan. Dengan demikian diharapkan buku
sederhana ini dapat mendukung pelaksanaan kedua Undang – Undang tersebut. Program
mitigasi bencana gempabumi dan tsunami harus dilakukan secara terus – menerus yang
bertujuan untuk mengurangi dampak dan resiko kejadian bencana gempabumi dan tsunami.
141
DAFTAR PUSTAKA
1. Artono P., Ketaren L .,dan Supartoyo, 2000, Laporan Peninjauan Lapangan GempabumiTanggal 4-6-2000 di Provinsi Bengkulu, Kantor Wilayah Departemen Pertambangan danEnergi Provinsi Bengkulu.
2. Bellier O., Sebrier M., Beaudouin T., Villeneuve M., Braucher R., Bourles D., Siame L.,Putranto E.T., dan Pratomo I., 2001, High Slip Rate for a Low Seismicity along the PaluKoro Active Fault In Central Sulawesi, Indonesia, Terra Nova, Volume 13, no. 6, page 463– 470.
3. Budiono, K., Suprapto, T.A., Kristianto, N.A., Raharjo, P., dan Noviadi, Y., 2003, PetaWilayah Rawan Bencana Tsunami Indonesia skala 1 : 5.000.000, Pusat Penelitian danPengembangan Geologi Kelautan, Badan Penelitian dan Pengembangan Energi Sumberdaya Mineral, Departemen Energi Sumber daya Mineral.
4. Djaja, Yunara dan Supartoyo, 2006 Laporan Singkat Gempabumi Muara Sipongi, SumateraUtara Tanggal 18-12-2006, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.
5. Dow, D.B., dan Sukamto, R., 1984, Western Irian Jaya : The end Product of Oblique PlateConvergence in the Late Tertiary, Tectonophysics no. 106, p. 109-139.
6. Hakim, A.S., dan Hall, R., 1991, Tertiary Volcanic Rock from the Halmahera Arc, EasternIndonesia, Journal of Southeast Asian Earth Sciences, Vol 6, No 3/4, 1991, PergamonPress, Ltd, pp : 271 – 287.
7. Hall, R., 2002, Cenozoic geological and plate tectonic evolution of SE Asia and the SWPacific : computer based reconstructions, model and animations, Journal of Asian EarthSciences 20 (2002), pp : 353 – 431.
8. Hall, R. dan Wilson, M.E.J. (2000): Neogene sutures in eastern Indonesia, Journal of AsianEarth Sciences, Vol. 18, hal. 781-808.
9. Hamilton, W., 1979, Tectonic of Indonesia Region, Geological Survey Professional Paper,United States Government Printing Office, Washington.
10. Hunt, R.E., 1984, Geotecnical engineering analysis and evaluation, Mc Graw – Hill BookCompany: 983 pp.
11. Huzita, K., Imaizumi, T., Kaizuka, S., Matsuda, T., Nakada, T., Okada, A., Ota, Y., Utsu, T.,Yonekura, N., dan Yoshii, K., 1992, Maps of Active Faults in Japan, University of TokyoPress: 73 pp.
12. Indra, B., Suparan, R., dan Turjono, G., 2013, Laporan Tanggap Darurat KejadianGempabumi Pidie Tanggal 22-10-2013, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.
13. Irawan, W., 2013, Landslide in Indonesia, Case Study : Malausma Landslide, MajalengkaRegion, West Java, Proceeding of the Thematic Session “Geohazard : Impacts and
142
Challenges for Society Development in Asian Countries “, 49th CCOP Annual Session, 22-23 October 2013, Sendai, Japan, CCOP, p: 205-209.
14. Irsyam, M., Sengara, W., Aldiamar, F., Widiyantoro, S., Triyoso, W., Natawidjaja, D.H.,Kertapati, E.K., Meilano, I., Suhardjono, Asrurifak, M., dan Ridwan, M., 2010, RingkasanHasil Studi Tim Revisi Peta Gempa Indonesia 2010, Kementerian Pekerjaaan Umum.
15. Katili, J.A., 1980, Geotectonics of Indonesia, A Modern View, Direktorat JenderalPertambangan, Departemen Pertambangan dan Energi.
16. Keller, E.A., dan Pinter, N., 1996, Active tectonic earthquake, uplift and landscape, Prenticehall, Upper saddle river, New Jersey 07458: 338 pp.
17. Kertapati, E.K., Putranto, E.T., dan Bahar, I., 1991, Katalog Gempabumi Merusak diIndonesia 1821 – 1991, Kelompok Kerja Seismotektonik, Bidang Geologi, Pusat Penelitiandan Pengembangan Geologi, Bandung (Tidak diterbitkan).
18. Kertapati, E.K., 2006, Aktivitas Gempabumi di Indonesia (Perspektif Regional PadaKarakteristik Gempabumi Merusak), ISBN 979-010-X, Pusat Survei Geologi, BadanGeologi, Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral.
19. Lumbanbatu, U.M., 2005, Kajian Regional Mekanisme Kejadian Gempabumi PulauSumatera, Jurnal Sumber Daya Geologi, Volume XV, Nomor 1, April, 2005, hal. 214-226.
20. Natawidjaya, D.H., 2007, Wilayah Indonesia Yang Rentan Gempabumi dan tsunami,Makalah Seminar Sehari Mitigasi Bencana Geologi di Indonesia tanggal 23-5-2007 diBandung, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.
21. Newcomb, K.R., dan McCann, W.R., 1987, Seismic History and Seismotectonics of theSunda Arc, Journal of Geophysical Research, Vol. 92, No. B1, January 10, 1987,p. 421 - 439
22. Omang, A., dan Sulaiman, C., 2013, Laporan Tanggap Darurat Gempabumi HalmaheraTanggal 7-12-2013, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.
23. Palgunadi, S., Praja, N.K., dan Juanda, 2004, Laporan Pemeriksaan Gempabumi DaerahNabire, Papua Tanggal 6-2-2004, Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.
24. Palgunadi S., Putranto, E.T., dan Turjono, G., 2005 Laporan Tanggap Darurat GempabumiGunung Halu Tanggal 15-4-2005, Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.
25. Pamungkas H., Turjono, G., dan Juanda, 2004, Laporan Pemeriksaan Gempabumi PulauAlor Tanggal 12-11-2004, Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.
26. Pamungkas H., Indra, B., dan Suparan, R., 2004, Laporan Pemeriksaan GempabumiNabire, Papua Tanggal 6-11-2004, Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.
27. Pamungkas, H., Indra, B., dan Supartoyo, 2006, Laporan Singkat Gempabumi MorotaiTanggal 29-11-2006, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.
143
28. Praja, N.K., Sugiarto, Sudarsana, Junaidin, Haris, A., Maryani, dan Syastradin, 2013,Laporan Tanggap Darurat Bencana Gempabumi Pulau Lombok Tanggal 22-6-2013, PusatVulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.
29. Praja, N.K., Suparan, R., dan Juanda, 2014, Laporan Tanggap Darurat BencanaGempabumi daerah Jawa Tengah Tanggal 25-1-2014, Pusat Vulkanologi dan MitigasiBencana Geologi.
30. Prasetyadi, C., 2007, Evolusi Tektonik Paleogen Jawa Bagian Timur, Disertasi DoktorProgram Studi Teknik Geologi (tidak dipublikasikan), Program Studi Teknik Geologi,Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, Institut Teknologi Bandung.
31. Pulunggono dan Martodjojo S., 1994, Perubahan Tektonik Paleogen-Neogen merupakanPeristiwa Tektonik Terpenting di Jawa, Proceedings Geologi dan Geotektonik Pulau JawaSejak Akhir Mesozoik Hingga Kuarter, ISBN: 979 – 8611 – 00 – 4, hal. 37 – 50.
32. Putranto E.T., 2000 Laporan Tanggap Darurat Gempabumi Cicalengka Tanggal18-8-2000, Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.
33. Putranto, E.T., Suparan, R., dan Turjono, G., 2002, Laporan Pemeriksaan GempabumiDaerah Ransiki, Papua Tanggal 10-10-2002, Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi BencanaGeologi.
34. Putranto E.T., Surono, dan Praja, N.K., 2003, Laporan Tanggap Darurat GempabumiKuningan Tanggal 21-3-2003, Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.
35. Putranto E.T., Suparan, R., Juanda, dan Rohmana, H.I., 2005, Laporan Tanggap DaruratGempabumi Garut Tanggal 2-2-2005, Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi BencanaGeologi.
36. Putranto, E.T., Indra, B., Suparan, R., dan Turjono, G., dkk, 2005 Laporan TanggapDarurat Gempabumi Pulau Nias, Tanggal 28-3-2005, Direktorat Vulkanologi dan MitigasiBencana Geologi.
37. Putranto E.T., Supartoyo, Indra, B., dan Juanda, 2005 Laporan Tanggap DaruratGempabumi Padang Tanggal 10-4-2005, Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi BencanaGeologi.
38. Sieh, K., dan Natawidjaja, D., 2000, Neotectonics of the Sumatran Fault, Indonesia, Journalof Geophysical Research, Volume 105, no. B12, December 10, 2000, pp. 28295 – 28326.
39. Simanjuntak T.O., 2004, Tektonika (Publikasi Khusus), Pusat Penelitian danPengembangan Geologi.
40. Soetarjo, Untung, M., Arnold, E.P., Soetadi, R., Sulaeman, Ismail, dan Kertapati E.K., 1985,SEASEE Magazine, Bangkok.
41. Soehaimi, A., dan Effendi, I., 1982, Laporan gempabumi Pulau Solor dan Adonara, FloresTimur, 25 Desember 1982, Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, Bandung.
144
42. Soehaimi, A., dan Effendi, I., 1983, Laporan Gempabumi Majalengka Tanggal 6-7-1990,Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, Bandung.
43. Soekamto, RAB., 1975, Peta Geologi Indonesia Lembar Ujung Pandang, Skala1 : 1.000.000, Direktorat Geologi, Bandung.
44. Suantika G., dan Robiana R., 2006, Laporan Singkat Gempabumi Bima Tanggal1-12-2006, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.
45. Supartoyo, Artono P., dan Ketaren L., 2000, Laporan Pemeriksaan Lapangan GempabumiTanggal 4-6-2000 di Kota Bengkulu, Kantor Wilayah Departemen Pertambangan danEnergi Provinsi Bengkulu.
46. Supartoyo, Tofani, E., Indra, B., Suparan R., dan Rohmana, H.I., 2003, PenyelidikanDaerah Rawan Gempabumi Daerah Sukabumi, Direktorat Vulkanologi dan MitigasiBencana Geologi.
47. Supartoyo dan Surono, 2004, Laporan Pemeriksaan Gempabumi Daerah Karangasem(Bali) dan Lombok Barat, Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.
48. Supartoyo, Surono, Januar, Kertapati, E., dan Soehaimi, A., 2005, Laporan TanggapDarurat Gempabumi dan Tsunami Aceh 26-12-2004, Direktorat Vulkanologi dan MitigasiBencana Geologi.
49. Supartoyo, Soehaimi, A., Effendi, I., dan Kristiawan, J., 2005, Laporan Tanggap DaruratGempabumi Palolo, Tanggal 24-1-2005, Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi BencanaGeologi.
50. Supartoyo, Putranto, E.T., Junaedi, D., dan Juanda, 2005, Laporan Tanggap DaruratGempabumi Cot Glie, Aceh Besar tanggal 5-10-2005, Direktorat Vulkanologi dan MitigasiBencana Geologi.
51. Supartoyo, Putranto E.T., dan Surono, 2005, Katalog Gempabumi Merusak di IndonesiaTahun 1629 – 2005 (Edisi Pertama), Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.
52. Supartoyo, Yudhicara, dan Turjono G., 2006, Laporan Tanggap Darurat Gempabumi PulauSeram, Tanggal 28-1-2006, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.
53. Supartoyo, Yudhicara, dan Turjono G., 2006, Laporan Tanggap Darurat Gempabumi PulauBuru, Tanggal 14-3-2006, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.
54. Supartoyo, Suantika, G., dan Yudhicara, 2006, Laporan Tanggap Darurat BencanaTsunami Pangandaran Tanggal 17-7-2006, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi BencanaGeologi.
55. Supartoyo, 2006, Gempabumi Yogyakarta Tanggal 27 Mei 2006, Buletin Berkala Merapi,Vol. 3, No. 2, Edisi Agustus 2006, ISSN 1693-9212, BPPTK PVMBG, Hal 36 - 55.
56. Supartoyo, Putranto E.T., dan Surono, 2006, Katalog Gempabumi Merusak di IndonesiaTahun 1629 – Juli 2006 (Edisi Kedua), Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.
145
57. Supartoyo, Putranto E.T., dan Surono, 2006, Katalog Gempabumi Merusak di IndonesiaTahun 1629 – 2006 (Edisi Ketiga), Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.
58. Supartoyo, 2007, Kegempaan di Wilayah Bengkulu, Warta Geologi Volume 2 nomor 3Bulan September 2007, hal 24 - 33.
59. Supartoyo, Hidayati, S., Priambodo, I.C., dan Juanda, 2013, Penyelidikan Pasca KejadianGempabumi Aceh Tengah, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.
60. Supartoyo dan Surono, 2008, Katalog Gempabumi Merusak di Indonesia Tahun 1629 –2007 (Edisi Keempat), Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.
61. Surono, Palgunadi, S., Putranto, E.T., dan Rachmat, H., 2003, Laporan Tanggap DaruratGempabumi Dompu Tanggal 23-1-2003, Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi BencanaGeologi.
62. Tjia, H.D., 1977, Tectonic depression along the trenscurrent Sumatera fault zone, GeologiIndonesia Vol. IV, p. 13-27.
63. Tjipta, A., Suantika, G., dan Robiana, R., 2008, Laporan Tanggap Darurat BencanaGempabumi Dompu Tanggal 7-8-2008, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.
64. Tjipta, A., Robiana, R., Syahbana, D.K., 2008, Laporan Tanggap Darurat BencanaGempabumi Gorontalo Tanggal 17-11-2008, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi BencanaGeologi.
65. Tjipta, A., dan Hidayati, S., 2012, Laporan Tanggap Darurat Bencana Gempabumi Sigi,Sulawesi Tengah Tanggal 18-8-2012, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.
66. Tjokrosapoetro, S., 1994, Bahaya Gempabumi serta Dampaknya Dalam PengembanganWilayah (Makalah pada Kursus Geologi Lingkungan Untuk Pengembangan WilayahAngkatan I, 19-28 Oktober 1994), Pusat Pengembangan Tenaga Pertambangan, Bandung.
67. Visser, S.W., 1922, Inland and Submarine Epicentra of Sumatra and Java Earthquakes,Verhandelingen no. 9 (Complement to Ver Verhandelingen no. 7), Javasche BoekhandelEn Drukkerij.
68. Wichman, A., (tanpa tahun), The Earthquakes of The Indonesian Archipelago up to year of1857, In Utrecht.
69. Yeats, R.S., Sieh, K., dan Allen, C.R., 1997, The geology of earthquakes, Oxford universitypress: 567 pp.