katalis edisi 22 2015
DESCRIPTION
Katalis adalah bulletin LPM TECHNO dalam rangka Dies Natalis Fakultas Teknologi Pertanian ke-17. Selamat MembacaTRANSCRIPT
KATALISDinamika Teknologi Pertanian
Metamorfosa Menjadi Kupu-KupuSWEET SEVENTEEN FTP
ED
ISI X
XII M
EI 2015
contentHEADLINE NEWSSweet Seventeen FTP
YOUTH SPIRITSave Street Child
DID YOU KNOWRekam Jejak FTP
TEKNOLOGI PERTANIANDrainase Pertanian
KARIKATUR
PROFILFloleta : Berprestasi dalam Tari
LIFE STYLERuang hijau di Tengah Kota
SASTRA
RESENSI
RUANG PUTIH
SPEAK UP
sa
sa
sa
sa
sa
sa
sa
sa
sa
sa
3
5
7
8
9
10
11
12
14
1516
SALAM REDAKSI Tim RedaksiPelindung
Dekan FTP UB
Penasehat
Pembantu Dekan III
Penangggung Jawab
Ketua Umum LPM TECHNO
Febria Tino Putra M
Pimpinan Redaksi
a
a
a
A
a
a
a
a
Rhahmatzalist P. N.
Reporter
Okfi, Puji, Fyan, Rista, Ana, Ririn, Sulva,
Eka, Titin, Tino, Syifa, Eevi. Elis,
Ismatul, Binti, Nanad
Penulis
Fina, Fadli, Uut, Grace, Anita
Editor
Elis, Fitrul, Hamida, Rista, Luluk, Tzalist
Layout
Leni, Tino, Westra, Mei
Fotografer
Arin, Sulva
ALAMAT REDAKSISekretariat TECHNO Gd. D Lt.3 FTP UB
blog : lpmtechno.wordpress.com
Rasa syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa,
Katalis TECHNO Edisi 22 akhirnya dapat kami terbitkan. Kami
mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah
memberikan kontribusi, baik tim redaksi LPM TECHNO dan seluruh
pihak yang mendukung kami dalam menyampaikan informasi sebagai
insan pers mahasiswa. Selalu berusaha menyampaikan yang terbaik
dan ikut berkontribusi kepada Fakultas Teknologi Pertanian
merupakan prinsip kami.
Dalam rangka memperingati Dies Natalis Fakultas Teknologi
Pertanian, Katalis edisi ke-22 hadir dengan menyajikan informasi
seputar Fakultas Teknologi Pertanian. Pada rubrik Headline kami
mengulas rangkaian acara Dies Natalis Fakultas Teknologi Pertanian
yang ke-17. Kami juga menyajikan informasi khusus mengenahi
komunitas Save Streat Child Malang serta pada rubrik Lifestyle yang
membahas taman-taman kota baru di Malang. Sajian lain seperti rubrik
Did You Know, Profil dan Teknolgi Pertanian juga tak lupa kami
sertakan.
Banyaknya kendala yang kami hadapi tak menghalangi kami
untuk tetap berkarya. Keinginan untuk selalu memberikan informasi
terdepan di lingkup Fakultas Teknologi Pertanian menjadi semangat
kami dalam menyelesaikan buletin ini. Saran dan Kritik tentu selalu
kami butuhkan untuk meningkatkan kualitas dan kinerja kami
kedepannya. Selamat membaca. SALAM PERSMA !
-Redaksi-
a
10
5
77
11
HEADLINE NEWS
KATALIS EDISI XXII MEI 2015 3
SWEET SEVENTEEN FTP“Dengan 17 tahunnya FTP, harapannya FTP bisa menjadi lebih baik lagi,
bagai sebuah kepompong yang bermetamorfosis menjadi seekor kupu-kupu yang indah”
“Sweet Seventeen”, merupakan tema yang
diusung pada dies natalis Fakultas Teknologi
Pertanian Universitas Brawijaya (FTP-UB. red)
tahun 2015. Pada ulang tahun FTP kali ini banyak
hal baru yang positif dan menyenangkan. Meskipun
secara garis besar susunan acaranya tidak jauh
berbeda dengan tahun lalu, namun cukup menarik
bagi setiap orang yang hadir. Selain untuk
menyatukan seluruh warga FTP, acara dies natalis
juga bertujuan untuk lebih merangkul dan
mengakrabkan satu sama lain. Terbukti dengan
banyaknya pengunjung yang datang hingga
melebihi target dari panitia. “Alhamdulillah setiap
rangkaian acara kita melebihi dari target. Jadi
kemarin itu panitia menyediakan 100 puding untuk
100 orang pengunjung pertama, dan yang hadir
melebihi dari itu yaitu sekitar 130 orang non panitia.”
ujar Yunika TIP'13, selaku koordinator acara dies
natalis ke-17.Seperti pada tahun lalu, dies natalis dibuka
dengan acara opening. GO 17th FTP (Grand
Opening 17th Fakultas Teknologi Pertanian. red)
yang dilaksanakan di aula FTP pada tanggal 23
April dimulai dari sambutan-sambutan, pengesahan
acara, penjelasan rangkaian acara hingga
launching duta. Ada beberapa hal yang berbeda di
tahun ini, selain pembagian puding gratis bagi 100
orang pengunjung pertama, ada juga pohon
harapan yang dilengkapi dengan kartu ucapan
yang berbentuk kupu-kupu. Bentuk kupu-kupu
tersebut rupanya memiliki makna tersendiri,
dimana diusia yang ke-17 banyak orang
menganggap usia tersebut merupakan masa-
masa paling indah dalam hidup mereka. Usia ke-
17 tahun merupakan masa peralihan dari anak-
anak menuju remaja. Begitu pula dengan 17
tahunnya FTP, panitia berharap FTP bisa berubah
menjadi lebih baik lagi, bagai sebuah kepompong
yang bermetamorfosis menjadi seekor kupu-kupu
yang indah, ujar Yunika TIP'13.Rangkaian acara lain yang tidak kalah
serunya adalah pesta rakyat yang dinamakan
dengan “Taste of Seventeen”. Acara yang
diselenggarakan pada 26 April di halaman depan
FTP tersebut, dihadiri hampir seluruh warga FTP.
Mulai dari civitas akademik, hingga mahasiswa
dari berbagai angkatan dan jurusan. Pada acara
tersebut sangat terlihat bagaimana keseruan
yang dirasakan oleh seluruh warga FTP yang
datang. Lomba-lomba yang disiapkan oleh panitia
tidak jauh berbeda dengan tahun kemarin, seperti
tarik tambang, gampiak dan balap karung. Sorak
ramai dari warga FTP terdengar saat lomba
dimulai, sehingga membuat rasa kekeluargaan
Bapak Dekan di Pembukaan Diesnatalis 17th FTP
Charity ke Panti Asuhan
Antusiasme Warga FTP di Pesta Rakyat
Do
k. Tech
no
Do
k. Tech
no
Do
k. Tech
no
HEADLINE NEWS
4 KATALIS EDISI XXII MEI 2015
kekompakan yang menjadi tujuan utama dari
acara ini semakin terasa.Acara dies natalis FTP juga melibatkan
seluruh LKM dan himpunan yang ada di Fakultas
Teknologi Pertanian. Diwujudkan dengan adanya
acara Ambition (Agritech Amazing Birthday
Competition 17th. red) atau lomba antar LKM.
Konsep perlombaan dari Ambition ini disusun dari
masing-masing LKM, seperti lomba karikatur dari
LPM Techno, cerdas cermat dari LKM ARSC,
akustik dari LKM KMK dan EFRATA, story telling
dari ESP, dan mading dari seluruh himpunan
(HIMALOGISTA, HIMATITAN dan HIMATETA).
Sama seperti rangkaian acara yang lain, acara
Ambition juga bisa dibilang sukses melebihi target.
Hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya
pengunjung yang ikut serta memvoting peserta
lomba sebagai pemenang favorit.Berikutnya rangkaian acara charity
Maturty (Making New Age become Advantageous
with Charity. red). Konsepnya menggalang
sumbangan dari tiap-tiap kelas, lalu diberikan
kepada panti asuhan yang berlokasi di Jl.
Simpang LA Sucipto Blimbing, Malang. Panitia
juga memberikan atau bingkisan berupa
peralatan alat tulis, roti dan susu. Meski
dilaksanakan diluar lingkungan FTP, acara charity
yang pada 3 Mei juga tidak kalah meriahnya.
Menurut Yunika, anak-anak panti asuhan disana
sangat antusias dengan serangkaian acara dari
panitia. Pada hari yang sama, panitia juga
membagikan roti dan susu untuk anak-anak
Sesuai dengan tema “Sweet Seventeen”,
usia ke 17 tahun FTP juga diwarnai dengan
kejutan-kejutan menarik. Tepatnya pada hari
minggu tanggal 10 Mei 2015, pesta KEJUTAN
(pesta ketujuh belas tahun. red) diselenggarakan
di halaman depan gedung FTP. Uniknya dari pesta
kejutan ini adalah panitia menyuguhkan 17
macam kue tradisional atau jajanan pasar yang
diberikan bagi setiap pengunjung yang datang.
Selain itu, acara juga dimeriahkan dengan
penampilan dari masing-masing jurusan,
FLOLETA, duta FTP, Flopi Junior, Teni Flopi, serta
kolaborasi dari UKM Seni. Acaranya semakin
menarik ketika Yohana X-Factor sebagai guest
star menyanyikan lagu Selamat Ulang Tahun dari
Jamrud untuk FTP.Keseruan acara begitu dirasakan hampir
seluruh warga FTP. “Pesta kejutan dies natalis ke-
17 sangat meriah, seru, semua angkatan dan
jurusan ikut memeriahkan acara tersebut.” ujar
Ilman TEP'12 selaku ketua umum UKM Seni FTP
UB. Kemeriahan acara juga dikemukakan oleh
ketua Agritech Sport (AS. red) Panji, TIP'12 yang
mengatakan dies natalis FTP ke-17 ini lebih unik
karena bertepatan dengan pergantian seluruh
kepemimpinan, dan semoga FTP menjadi lebih
dewasa lagi. Harapan untuk FTP kedepannya
supaya menjadi yang lebih baik lagi dan bisa
berkibar di Universitas khususnya juga bisa
mencapai kancah internasional dalam berbagai
bidang. (Okvi, Nanad, Fyan, Puji)
Yohana X-FactorTurut Memeriahkan Pesta Kejutan Para Pemenang Ambition
Peserta Cerdas Cermat Peserta Lomba Voli Peserta Lomba Akustik
YOUTH SPIRIT
KATALIS EDISI XXII MEI 2015 5
Save Street Child MalangLaboratorium Pengabdian Anak Muda untuk Generasi Bangsa
Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi (IPTEK. red) mendorong terciptanya
kampung global yang menuntut setiap orang
untuk siap bersaing dengan penduduk dunia
dalam segala aspek. Resiko yang harus dihadapi
dari kampung global ini adalah meningkatnya
angka kemiskinan. Maka tak heran, jika sekarang
banyak kita temui anak-anak yang putus sekolah
karena keadaan ekonomi orang tua dan akhirnya
mencari uang di jalan. Kondisi anak jalanan saat
ini sungguh memprihatinkan. Dapat dipastikan, di
hampir semua kota kita bisa menemukan anak
jalanan yang semakin hari jumlahnya semakin
bertambah. Kepedulian masyarakat terhadap
mereka juga sangat kurang, padahal mereka
adalah generasi-generasi bangsa yang perlu
tetap didukung dan diselamatkan. Meskipun
banyak yayasan dan Lembaga Swadaya
Masyarakat (LSM. red) yang berfokus pada anak
jalanan, namun keberadaan mereka masih
kurang terawat dan terabaikan.
Hal itulah yang mendorong berdirinya Save
Street Child Malang (SSC Malang. red), sebuah
komunitas sosial yang peduli terhadap masalah
anak jalanan dan anak marjinal yang ada di kota
Malang. Komunitas yang memiliki base camp di
Jalan Bunga Merak I no. 14 Malang ini berdiri
karena keprihatinan beberapa mahasiswa
Malang terhadap nasib anak jalanan di wilayah
kota Malang.
“Awalnya mereka hanya kumpul-kumpul
saja, lalu mulai membahas anak jalanan dan
prihatin melihat kondisi mereka. Lalu terpikirlah
untuk mendirikan komunitas ini.” Ungkap Diah
Novalisa atau biasa dipanggil Lisa, Public
Relation SSC Malang.
Tujuan dibentuknya komunitas yang kini
diketuai oleh Sylvia Karina Damayanti ini, lebih ke
arah humanitas atau sisi kemanusiaan yang
seharusnya mereka dapatkan. SSC ini akan
berfokus pada sisi setiap individu dan lebih
menitikberatkan pada pengembangan karakter
baik dari anak-anak itu sendiri, maupun anggota
komunitas, sehingga akan tercipta proses belajar
dua arah. Selain itu, Save Street Child dapat
menjadi laboratorium pengabdian masyarakat
anak-anak muda yang sadar dan peduli, serta
mau beraksi untuk perubahan kecil yang akan
berdampak besar suatu saat nanti.
Semenjak berdiri 3 tahun yang lalu,
banyak sekali kegiatan yang telah dilakukan oleh
oleh SSC Malang, mulai dari kegiatan harian,
bulanan hingga tahunan. Kegiatan hariannya
sendiri, dilakukan setiap hari Senin-Minggu
(kecuali Kamis) dengan mengadakan belajar
bareng di beberapa tempat di kota Malang.
Dok.
SS
C
6 KATALIS EDISI XXII MEI 2015
YOUTH SPIRIT
Tidak hanya itu , mereka juga membagikan 1001
susu kepada anak-anak jalanan dan marjinal.
Kegiatan bulanan mereka adalah mengadakan
kelas inspirasi. Kelas tersebut bertujuan untuk
memberikan inspirasi dan pengetahuan baru
kepada anak jalanan dan marjinal. Selanjutnya
kegiatan tahunan yang sekaligus merupakan
kegiatan terbesar mereka adalah “Love and
Share” yaitu sebuah pentas seni yang dilakukan
oleh anak-anak jalanan dan marjinal yang
menjadi adik asuhnya.
“Melalui Love and Share, kita ingin
masyarakat tahu bahwa anak-anak jalanan ini
memiliki kemampuan dan bakat yang sama
dengan anak-anak lain dan ingin meningkatkan
kepedulian mereka.” ungkap Lisa.
Saat ini, ada lebih dari 102 anak jalanan
dan marjinal yang terdaftar menjadi adik asuh
dari SSC Malang. Dari 102 anak tersebut 15 anak
diantaranya sudah bisa disekolahkan. Hampir
75% dari anak jalanan tersebut masih berusia
Sekolah Dasar, dan beberapa diantaranya
adalah anak SMP. Indra, salah satu anak yang
disekolahkan oleh SSC Malang dan tinggal di
base camp SSC mengaku senang bisa bertemu
dan menjadi bagian dari SSC Malang.
“Kakak-kakaknya di sini baik, bisa
dianggap saudara sendiri. Jadi saya senang.”
ungkap Indra yang berc i ta-c i ta ingin
membahagiakan kedua orang tuanya.
Menjadi volunteer pada komunitas ini,
tidak ada persyaratan khusus. SSC Malang siap
menerima semua orang yang peduli terhadap
anak jalanan untuk ikut membantu kegiatannya.
Sistem volunteer-nya juga tidak terikat, jadi
volunteer bisa datang kapan saja saat memilki
dengan anak-anak jalanan.
“Setiap ada acara pasti kita akan share di
media sosial lengkap dengan lokasi kegiatan dan
denahnya. Jadi siapapun yang ingin bergabung
tinggal datang saja ke tempat tersebut. Saya
pribadi berharap teman-teman yang menjadi
volunteer tidak hanya datang satu atau dua kali
namun bisa lebih konsisten setiap minggunya.”
ungkap Lisa.
Dalam mendukung setiap kegiatannya,
SSC bersifat lepas dan tidak mengikat untuk
memenuhi kebutuhan finansialnya. Biasanya
kebutuhan finansial dipenuhi dari “Sahabat SSC”
(sebutan untuk donatur) dan dari usaha pribadi
seperti berjualan makanan, baju bekas dll.
Beberapa donatur yang datang ke SSC Malang
sebagian besar adalah mereka yang sudah
bekerja dan tidak punya banyak waktu untuk ikut
menjadi volunteer.
Dengan berd i r inya SSC Malang
diharapkan semakin banyak anak-anak jalanan
dan marjinal yang terbantu dan bisa kembali
bersekolah. Mereka memiliki hak untuk
mendapat pendidikan yang layak dan sama
dengan anak-anak lain. Selain itu, SSC juga
berharap semakin banyak generasi muda yang
peduli pada nasib anak-anak jalanan dan ikut
mengulurkan tangan membantu mereka.
“Saat ngumpul bareng, kita sering
bercanda, suatu saat SSC ini tidak ada lagi.
Bukan bubar, tetapi memang sudah tidak ada
anak jalanan lagi yang perlu kita bantu. Dan itulah
y a n g m e m o t i v a s i k i t a u n t u k t e r u s
mengembangkan komunitas ini.” tutup Lisa.
(Rista, Ririn, Ana).
Dok.
SS
C
DID YOU KNOW
KATALIS EDISI XXII MEI 2015 7
REKAM JEJAK FTP Seperti halnya seorang anak manusia yang
akan terus bertumbuh menjadi seorang dewasa,
Fakultas Teknologi Pertanian (FTP. red) pun juga
mengalami hal yang serupa. FTP terus mengalami
perubahan dari tahun ke tahun hingga sekarang
berumur 17 tahun. Berikut rekam jejak FTP dari
tahun ke tahun.
Gedung D FTP ini sebenarnya merupakan
salah satu gedung Politeknik yang dialih
fungsikan menjadi gedung perkuliahan UB.
Gedung yang mulai ditempati FTP tahun 2007 ini
pada awalnya digunakan menjadi tempat
perkuliahan tiga jurusan yang ada di FTP. Jurusan
THP pada lantai tiga, jurusan TIP pada lantai dua
dan Jurusan TEP pada lantai dasar. Sedangkan
kantor dekanat FTP menempati gedung Kantor
Pusat Politeknik yang berada di sebelah gedung
ini.
Dok.
TE
CH
NO
-Gedung FTP pertama setelah berpisah dengan FP th.1999-
Pada awal berdirinya FTP yang terdiri atas 3
jurusan berbeda dan menempati beberapa wilayah
yang berbeda di Universitas Brawijaya. Jurusan
Teknologi Hasil Pertanian (THP. red) berlokasi di
ujung selatan kampus di Jalan Veteran, Jurusan
Teknologi Industri Pertanian (TIP. red) di tengah-
tengah kampus Universitas Brawijaya, sedangkan
Jurusan Keteknikan Pertanian (TEP. red) berada di
ujung utara di Jalan Mayjen Haryono. Baru lah pada
tahun 2006/2007 ketiga jurusan tersebut berada
dalam satu gedung, yang sekarang dikenal dengan
Gedung D.
-Pemilwa FTP tahun 1999-
-Malam Inagurasi FTP tahun1999-
-Pengenalan Kehidupan Kampus FTP tahun 2003-
Dan ini lah tampilan gedung FTP yang sekarang
(2015, red). Gedung dengan delapan lantai yang
digunakan sebagai tempat perkuliahan tiga
jurusan. (Eka,Sulva)
Dok.
TE
CH
NO
-Gedung FTP tahun 2007-
-Gedung FTP 2015-
Dok.
TE
CH
NO
Dok.
TE
CH
NO
Dok.
TE
CH
NO
Dok.
TE
CH
NO
Dok.
TE
CH
NO
Dok.
TE
CH
NO
TEKNOLOGI PERTANIAN
8 KATALIS EDISI XXII MEI 2015
Buku Drainase Pertanian karya banyak membahas
Mengenai teori-teori mendasar usaha mengurangi air berlebih pada lahan supaya tidak menimbulkan kerusakan yang merugikan, sehingga sesuai untuk diaplikasikan secara langsung pada daerah-daerah yang memiliki kelebihan air.
Dalam sistem drainase pertanian terdapat studi mengenai tanah yang dikarenakan adanya berbagai alasan dan proyek pengembangan pertanian. Sebuah daftar sumberdaya tanah juga telah dibuat untuk menilai potensi pertanian. Drainase tanah dapat menjadi salah satu pembatas bagi pengembangan pertanian. Karena pada dasarnya sektor pertanian sangat terkait dengan kebutuhan air yang dipengaruhi oleh jenis dan umur tanaman. Sehingga pemanfaatan sumberdaya air dan pengelolaan menjadi faktor penting dan mempunyai peranan yang menentukan peningkatan produksi setiap jenis tanaman pada umumnya dan produksi tanaman pada khususnya.
Sejalan degan laju pertambahan penduduk, peningkatan produksi pangan dilakukan melalui program intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian. Irigasi sebagai salah satu bentuk upaya memiliki tujuan utama untuk membasahi tanah dan memberikan kelembaban pada zona perakaran. Sedangkan faktor yang mempengaruhi kebutuhan air irigasi adalah iklim, keadaan tanah dan jenis tanaman yang diairi.
Sehubungan dengan program intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian, lahan dengan kandungan air berlebih maupun lahan kering harus mendapatkan pengelolaan air yang baik agar kebutuhan tanaman dapat dipenuhi dengan t e p a t . K a r e n a k e l e b i h a n a i r
Dr. Ir. Ruslan Wirosoedarmo, MS.
perubahan udara antara yang berada dalam pori tanah dan atmosfir sehingga kandungan oksigen menjadi sedikit. Sementara kekurangan air juga dapat membahayakan kelangsungan hidup tanaman. Sampai saat ini cara untuk mengontrol air drainase dengan menggunakan system saluran tebuka, saat ini beberapa telah digantikan dengan saluran tertutup dengan menggunakan pipa drainase (saluran pipa).
Desain dari sistem pengaturan air pe r t an ian seca ra e f i s i en d i sebabkan memuncaknya kompetisi penggunaan sumber air dan kenaikan biaya instalasi dan operasi. Drainase diperlukan untuk menyediakan kondisi untuk pengerjaan persemaian dan perencanaan di musim hujan untuk menjamin keselarasan lingkungan pertumbuhan tanaman selama pertumbuhan semusim dan tidak mengalami penurunan hasil pertanian. Desain dan operasi bergantung pada jenis tanah yang ada.
Banyak kasus diasumsikan bahwa penurunan penyimpanan air adalah akhir perataan ladang. Laju pergerakan air dibawah permukaan menuju pipa-pipa saluran atau selokan-selokan tergantung pada konduktivitas hidrolik dari tanah tepatnya pada jalur saluran. Kedalaman perakaran yang efektif digunakan dalam model untuk menggambarkan pada daerah mana air dapat bergerak sesuai dengan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan evapotranspirasi tanaman. Dalam kebanyakan kasus, tujuan secara keseluruhan adalah untuk menghilangkan faktor yang berhubungan dengan air yang membatasi hasil panen atau mengurangi faktor-faktor tersebut pada tingkat yang dapat diterima. Secara umum kemampuan meneruskan air selama penyiapan persemaian pada musim semi sangat tergantung pada faktor pengendali drainase bawah permukaan yaitu jarak dan kedalaman saluran, sampai kedalaman lapisan kedap air dan konduktivitas hidrolis. Aplikasi pada lahan pertanian, perkotaan, pengolahan atau limbah air industri dengan perlakuan yang tepat, secara ekonomi dan teknik merupakan salah satu al ternat i f yang mungkin untuk metode pembuangan limbah konvensional pada beberapa situasi. (Tino)
dalam tanah akan mengurangi atau memperkecil
Penerbit Jumlah PenulisISBN
: Universitas Brawijaya Press (UB Press): 312 Halaman ; 15,5cm x 23.5cm: Dr. Ir. Ruslan Wirosoedarmo, MS.: 978-602-8074-84-4
KARIKATUR
KATALIS EDISI XXII MEI 2015 9
1 Galih Dewandharu
TIP / 2014
3 Yasmine Nur
TEP / 20142 Aulia Fauziah
TEP / 2013
PROFIL
10 KATALIS EDISI XXII MEI 2015
ama “Floleta” nampaknya sudah tidak
asing lagi di telinga masyarakat NFakultas Teknologi Pertanian (FTP.
red). Floleta merupakan salah satu bagian dari
LKM seni FTP yang bergerak di bidang seni
tari. Tarian yang ditampilkan oleh floleta yaitu
tarian bergenre tradisional dan modern. Seperti
yang telah kita ketahui, di era globalisasi saat ini
banyak sekali tarian modern yang sedang
menjadi tren di kalangan masyarakat, seperti
Korean Pop (K-pop. red). Akan tetapi, di LKM
seni Floleta ini tarian tradisional lebih
mendominasi daripada tarian modern. “Floleta
menyajikan tari yang bergenre tradisional dan
modern, tetapi lebih mendominasi dari pada tari
tradisional karena kami ingin lebih melestarikan
tarian daerah di Indonesia” ujar Dodik, salah
satu personil Floleta. Ia mengungkapkan
alasan mengikuti LKM Floleta karena keinginan
untuk memajukan budaya negeri dengan
melestarikan tari-tari tradisional.Floleta juga sering menjuarai kejuaraan
tari, seperti dalam ajang Gebyar Festival Tari
(GFT. red) yang merupakan salah satu ajang
tari bergengsi di tingkat UB. “Kami menjuarai
G F T s e l a m a s e l a m a 4
Berprestasi dalam Gerak Taritahun berturut-turut mulai dari tahun 2010-
2013” tutur Rizka Prima (THP 2013) ketua
Floleta. Prestasi Floleta tidak berhenti sampai
disana, mereka juga telah mengukir prestasi
hingga ke luar UB dengan terpilihnya Floleta
sebagai delegasi UB dalam kompetisi GFT
Universitas se-Jawa dan sempat meraih juara
kategori komposer terbaik, koreografer terbaik
dan penyaji terbaik dalam ajang tersebut.Selain berprestasi, kreativitas mereka dalam
menciptakan gerakan-gerakan tari juga patut diacungi jempol. Beberapa gerakan tari yang mereka tampilkan merupakan ciptaan mereka sendiri. “Kalau masalah ide gerakan, kami mencari inspirasi secara individu kemudian ide gerakan-gerakan tersebut kami tampung lalu dikombinasikan” jawab Dodik saat ditanya sumber inspirasi mereka dalam menciptakan gerakan tarian. Banyaknya prestasi yang telah diraih tidak lantas membuat Floleta berpangku tangan. Mereka masih terus berlatih dan mengasah kemampuan. Semoga kedepanya akan terus lahir prestasi-prestasi cemerlang dari Floleta dalam mengharumkan nama FTP, bukan hanya di tingkat UB dan Jawa, namun juga di tingkat nasional bahkan internasional. (Syifa/Devi)
Dok.
FLO
LE
TA
LIFE STYLE
KATALIS EDISI XXII MEI 2015 11
Di tengah kesibukan masyarakat kota Malang yang padat, taman menjadi salah satu alternatif tempat menghabiskan waktu untuk melepas penat. Menyisihkan sedikit ruang dalam upaya penghijauan kota, taman dipilih sebagai solusi yang cukup tepat dan efisien. Pendirian banyak taman di kota Malang dapat digunakan sebagai destinasi bagi masyarakat baik siang ataupun malam hari.
Merbabu Family ParkTaman seluas 3.924 m2 menjadi salah satu aksi Corporate Social Responsibility (CSR. red) PT Beiersdorf dalam program “NIVEA Cares for Family”. Berlokasi di jalan Merbabu, taman ini ramai dikunjungi masyarakat. Dilengkapi dengan fasilitas yang sesuai untuk berbagai lapisan umur; mulai dari lapangan mini futsal, jogging track, area olahraga lansia, arena bermain anak hingga taman bacaan. Sumber : http://nivea.co.id
RUANG HIJAU PUBLIK DI TENGAH KOTA MALANG
Taman Kunang-Kunang
Berlokasi di Jl. Simpang Ijen, taman baru dengan konsep lampu kerlap-kerlip di malam hari yang diadaptasi dari taman di Malaysia ini resmi dibuka mulai bulan April 2015. Lokasi ini cocok untuk tempat pertunjukan. Kedepan taman ini juga dilengkapi dengan perpustakaan sehingga semakin bisa membuat nyaman berada di taman. Taman dibangun atas dana dari CSR PT Bentoel Prima Tbk. Sumber:http://mediacenter.malangkota.go.id
Taman Bentoel Trunojoyo
Taman seluas 5840 m2 ini terletak di tengah kota, tepatnya di depan stasiun Kota baru Malang. Taman ini dibangun dengan konsep go green dan terintegrasi, yaitu sebagai taman edukasi maupun taman bermain bagi anak-anak. Pengunjung dapat menjumpai beberapa jenis pohon dan bunga yang cantik, serta lampu taman yang menarik. Selain itu, pengunjung dapat menikmati fasilitas-fasilitas yang telah disediakan, seperti tempat baca, area bermain, tempat duduk, permainan air mancur, toilet umum, lautan pasir, playground, sarana permainan ketangkasan, area wifi, hingga pijat refleksi. Untuk menambah kenyaman pelanggan juga dapat dijumpai stand-stand makanan .Sumber : http://halomalang.com
(Ismatul)
SASTRA
12 KATALIS EDISI XXII MEI 2015
aat itu, Mikha, Rara, dan Vita sedang berada di rumah Nurfa. Memang empat sekawan itu setiap pulang sekolah selalu mampir di rumah Nurfa. Hanya sekedar beristirahat atau mengerjakan tugas. Nurfa pun Stak keberatan jika rumahnya dijadikan base camp oleh sahabat-sahabatnya itu. Oleh karena itu, mereka
pun kenal dekat dengan ibu Nurfa, Tante Nani.Saat ini mereka pun sedang berbincang-bincang di kamar Nurfa, menceritakan kisah lucu mereka
masing-masing. Mulai dari cerita Mikha yang menabrak tiang saat menunggu angkutan umum, Rara yang baju dan celananya terkena lumpur saat menolong nenek-nenek menyeberang jalan, Vita yang terkunci di kamarnya padahal kuncinya ada di sakunya sendiri, sampai Nurfa yang jatuh di selokan saat mengejar layangan seorang anak kecil.
Mereka tak henti-hentinya tertawa dan terus bercerita dengan cerita-cerita yang lain. Sampai tak terasa waktu berjalan dengan cepat. Di luar langit sudah gelap. Tak lama kemudian Mikha, Rara, dan Vita pamit pulang kepada Nurfa. Besok pun mereka harus masuk sekolah seperti biasa.
***“Eh! Kita nanti pulang sekolah jadi kan masak-masak di rumah Nurfa?” tanya Rara.
“Ya jadi dong. Kita kan sudah membeli bahan-bahannya. Ya kan Fa?” tanya Mikha.“Iya. Nanti ibuku juga pasti ikut bantuin kita. Biar kue kita jadinya enak,” kata Nurfa.Kkrrriiiiiiiiiiinngggg...Bel sekolah pun berbunyi. Sesuai yang mereka sepakati, sepulang sekolah ini Nurfa, Mikha, Rara,
dan Vita akan memasak di rumah Nurfa. Karena rumahnya tidak begitu jauh, maka dalam 10 menit mereka sudah sampai. Tentu saja yang langsung dituju adalah dapur. Semua peralatan dan bahan-bahan mereka persiapkan.
“Tepung terigu, telur, gula pasir, ada semua?” tanya Rara.“Ada,” sahut Mikha.“Blender dan mixer?” kali ini giliran Nurfa.“Ada,” sahut Vita.“Oke! Berarti semuanya lengkap. Ayo kita mulai!”“Oh iya! Ibumu kemana? Bukannya Tante Nani mau bantuin kita?” ingat Mikha.“Mm...ibuku lagi tidur di kamar, kurang enak badan,” kata Nurfa.“Oh ya sudah, biar ibumu istirahat saja. Kita kan bisa buat sendiri,” kata Rara.Mereka sekarang mulai mencampurkan bahan-bahan. Tepung terigu, gula pasir, dan telur mereka
kocok sampai berbusa. Setelah itu mereka menyiapkan cetakan untuk kuenya. Lalu mereka segera menuang adonan ke dalam cetakan tersebut.Mereka melakukannya dengan sangat hati-hati. Karena mereka ingin sekali kue buatan mereka ini tidak gagal. Saat mereka sedang asyik membuat kue, tiba-tiba Tante Nani datang.
“Wah, kalian sudah datang. Maaf ya, tante tadi ketiduran,” kata Tante Nani.“Oh iya, tidak apa-apa kok, Tante, ini juga sudah mau jadi kuenya.,” kata Rara sambil tersenyum.“Kalian menunggu sambil nonton TV saja. Biar tante yang menyelesaikan kue kalian.”“Nggak apa-apa tante, biar kita saja,” kata Vita.“Udah, biar tante aja. Tante kan sudah janji sama kalian, mau bantuin kalian membuat kue. Tante tidak
mau mangingkari janji Tante?”“Ya sudah yuk. Kita nonton TV saja dulu. Biar ibuku yang menyelesaikan kue kita.”
“Terima kasih ya, Tante,” kata Mikha.Mereka pun pergi ke ruang TV. Berulang-ulang Rara mengganti channel TV. Tidak ada saluran TV
yang bagus bagi mereka. Lama kelamaan mereka pun mulai bosan. Tetapi, Tante Nani datang sambil membawa kue yang mereka buat tadi.
“Kuenya datang!” kata Tante Nani.“Asyik! Ayo kita cicipi!” kata Mikha.“Hhmm...ternyata enak juga,” kata Rara.“Ya iyalah, siapa dulu yang buat!” kata Vita.Mereka lalu tertawa terbahak-bahak sambil mencicipi kue buatan mereka. Kuenya lumayan enak.
Mereka jadi tidak kecewa dan sia-sia membuat kue itu. Tante Nani hanya bisa tersenyum melihat anak gadisnya. Tak disangka Tante Nani hampir jatuh pingsan saat itu. Dengan cekatan semua menahan tubuh Tante Nani.
“Ya Allah, tante nggak apa-apa?” tanya Mikha panik.“Bu, Ibu kenapa?” tanya Nurfa.
(Bersambung di lpmtechno.wordpress.com)
(Fina)
Kasihnya Takkan Tergantikan
SASTRA
KATALIS EDISI XXII MEI 2015 13
RESENSI
14 KATALIS EDISI XXII MEI 2015
Penerbit Cetakan ke 5 Jumlah Karya
: PT. Gramedia Pustaka Utama: Juli 2013: 512 Halaman ; 20cm: Tere Liye
e n g a m b i l l a t a r kehidupan nyata nan Mbersahaja di tepian
Sungai Kapuas. Kehidupan para pengemudi perahu kayu kecil bermotor di Sungai Kapuas (sepit) berikut penduduk yang melingkupinya. Borno, seorang pengemudi sepit yang tinggal di tepian Kapuas sebagai tokoh utamanya. Borno kecil sudah menunjukkan sebagai anak cerdas nan kritis. Dan hanya Pak Tua lah yang mampu selalu menjawab keingintahuan Borno. Hingga Pak Tua yang hidup membujang hingga usia senja menganggap Borno seperti anak sendiri.
Saat usia Borno menginjak 12 tahun, ayahnya seorang pengemudi sepit terjatuh dari perahu saat melaut dan tersengat ubur-ubur, beliau mendonorkan jantungnya untuk seseorang yang menderita gagal jantung. Karena kebaikan hati ayahnya, Borno menerima hadiah sepit dari orang-orang yang menyayangi ayahnya sebagai bentuk kepedulian mereka.
Dan di hari pertama Borno menarik sepit, petugas timer memberi tahu bahwa ada sebuah amplop merah tertinggal di sepitnya. Amplop semacam
angpau, dan Borno sebagai orang yang jujur tak mau membukanya hingga bertahun-tahun berikutnya. Di sepit yang ia kemudikan itulah ia bertemu dengan seorang gadis dengan p a r a s s e n d u m e n a w a n keturunan Cina yang memikat hatinya. Kemudian keduanya s a l i n g b e r t e g u r s a p a sekedarnya hingga akhirnya Borno tau gadis Cina itu bernama Mei.
Suatu hari Mei datang kembali ke kota itu. Bedanya Mei kini menghindar dari Borno. Borno tak hent i -hent inya mencari Mei untuk meminta penjelasan. Lika-liku perjalanan ini cukup komplek dan detail, namun disuguhkan dengan bahasa ringan dan selalu ada kejutan peristiwa dalam setiap babaknya.Akhirnya diketahuilah bahwa sepucuk angpau merah yang disimpan Borno itu adalah berisi permohonan maaf dari Mei mewakili ibunya yang ternyata adalah dokter bedah yang memutuskan operasi jantung Ayah Borno ketika itu. Setelah menyaksikan Borno kecil menangis parau di lorong rumah sakit, sang dokter bedah b a r u t e r s a d a r b a h w a semestinya keputusan operasi t i dak d i l akukan . Ka rena se ja t i nya ia mas ih b i sa
menolong. Namun godaan prestasi yang menggelapkan logikanya akhirnya memutuskan untuk mencangkokkan jantung itu ke orang lain, yang juga sahabatnya sendiri. Rasa berdosa dan penyesalan yang mendalam membuat sang dokter depresi berat, dan sakit selama 3 tahun dan akhirnya meninggal. Namun bukan Borno n a m a n y a j i k a d i a t a k memaafkan orang lain. Dengan kemauan beker ja ke ras , kesediaannya selalu berdamai dengan setiap cobaan yang menghadang serta memegang teguh prinsip-prinsip kejujuran, menjadikannya berbeda dari orang lain. Menyimak setiap lembar peristiwa dari awal hingga akhir, sungguh memberi warna lain yang menghibur bagi kita yang hiruk pikuk dengan pekerjaan dan rutinitas. Maka novel yang berlatar semilir angin di tepian Kapuas ini amat cocok untuk mengisi hari-hari Anda dengan bacaan sarat makna. Selamat membaca!
(Anita)