kata pengantar siap cetak

15
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, Pedoman Penentuan Strata Desa /Kelurahan Siaga di Jawa Tengah dapat tersusun. Desa/kelurahan siaga merupakan salah satu strategi yang memiliki daya ungkit untuk menggerakkan dan memberdayakan masyarakat sebagai tahapan menuju desa sehat. Dengan desa /kelurahan siaga diharapkan masyarakat memiliki kesiapan sumber daya potensial dan kemampuan mengatasi masalah kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan kesehatan secara mandiri. Inti kegiatan desa/kelurahan siaga adalah memberdayakan masyarakat. Pemberdayaan sebagai upaya fasilitasi yang bersifat persuasif dan tidak memerintah (non instruktif) melalui Proses Pembelajaran yang terorganisasi untuk menumbuhkan respon yang terkoordinasi dengan baik. Jawa Tengah telah mengembangkan Polindes menjadi PKD sejak dicanangkan 30 Desember 2003, yang merupakan potensi awal dalam mewujudkan desa/kelurahan siaga. Untuk memperlancar pelaksanaan pengembangan dalam mewujudkan desa/kelurahan siaga, disusun “Pedoman Penentuan Strata Desa/Kelurahan Siaga Aktif di Jawa Tengah” yang telah disesuaikan dengan kondisi dan situasi serta potensi yang ada di Jawa Tengah. Kami berharap Pedoman ini dapat dimanfaatkan dalam membantu para pengelola atau fasilitator dan tokoh masyarakat serta pemangku kepentingan dalam mengembangkan desa/kelurahan siaga. Kepada semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan buku Pedoman Penentuan Strata Desa/Kelurahan Siaga Aktif di Jawa Tengah ini, dan kepada programer kabupaten/kota yang telah memberikan masukan tentang kegiatan operasional dalam mewujudkan desa/kelurahan i

Upload: drahmani1

Post on 02-Jan-2016

58 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kata Pengantar Siap Cetak

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, Pedoman Penentuan Strata Desa /Kelurahan Siaga di Jawa Tengah dapat tersusun.

Desa/kelurahan siaga merupakan salah satu strategi yang memiliki daya ungkit untuk menggerakkan dan memberdayakan masyarakat sebagai tahapan menuju desa sehat. Dengan desa /kelurahan siaga diharapkan masyarakat memiliki kesiapan sumber daya potensial dan kemampuan mengatasi masalah kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan kesehatan secara mandiri. Inti kegiatan desa/kelurahan siaga adalah memberdayakan masyarakat. Pemberdayaan sebagai upaya fasilitasi yang bersifat persuasif dan tidak memerintah (non instruktif) melalui Proses Pembelajaran yang terorganisasi untuk menumbuhkan respon yang terkoordinasi dengan baik.

Jawa Tengah telah mengembangkan Polindes menjadi PKD sejak dicanangkan 30 Desember 2003, yang merupakan potensi awal dalam mewujudkan desa/kelurahan siaga. Untuk memperlancar pelaksanaan pengembangan dalam mewujudkan desa/kelurahan siaga, disusun “Pedoman Penentuan Strata Desa/Kelurahan Siaga Aktif di Jawa Tengah” yang telah disesuaikan dengan kondisi dan situasi serta potensi yang ada di Jawa Tengah. Kami berharap Pedoman ini dapat dimanfaatkan dalam membantu para pengelola atau fasilitator dan tokoh masyarakat serta pemangku kepentingan dalam mengembangkan desa/kelurahan siaga.

Kepada semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan buku Pedoman Penentuan Strata Desa/Kelurahan Siaga Aktif di Jawa Tengah ini, dan kepada programer kabupaten/kota yang telah memberikan masukan tentang kegiatan operasional dalam mewujudkan desa/kelurahan siaga di Jawa Tengah, kami ucapkan terima kasih dan penghargaan yang setingggi-tingginya. Kritik dan saran sangat kami harapkan demi perbaikan dimasa yang akan datang. Semarang, Juli 2011

Kepala Dinas KesehatanProvinsi Jawa Tengah

dr. Mardiatmo, SP. RadPembina Utama Madya

NIP : 19510908 197812 1 002

i

Page 2: Kata Pengantar Siap Cetak

DAFTAR ISIKATA PENGANTAR…………………………………………………… iDAFTAR ISI…………………………………………………………… iiDAFTA LAMPIRAN ………………………………………………. iiiDAFTAR SINGKATAN………………………………………… ivDEFINISI OPERASIONAL ……………………………………………. vi

BAB I PENDAHULUAN 1A. LATAR BELAKANG…………………………………B. TUJUAN ……………………………..………..……..C. DASAR HUKUM ………..……………………………

122

BAB II KOMPONEN DESA /KELURAHAN SIAGA AKTIF 4A. PKD (POLIKLINIK KESEHATAN DESA) ATAU

SARANA KESEHATAN LAINNYAB. FORUM KESEHATAN DESA (FKD) / FORUM

KESEHATAN KELURAHAN /FKK)C. GOTONG ROYONGD. UPAYA KESEHATANE. SURVEILANSF. PEMBIAYAAN KESEHATAN

4

46778

BAB III PENENTUAN STRATA DESA/KELURAHAN SIAGA AKTIF: 9A. PRINSIP PENENTUAN STRATAB. PELAKSANAC. STRATA DESA/KELURAHAN SIAGA AKTIF.

9 910

BAB IV PEMBINAAN DAN EVALUASI 15A. PEMBINAANB. EVALUASI

15 17

BAB V PENCATATAN DAN PELAPORAN 19A. PENCATATAN PELAKSANAAN KEGIATAN

DESA/KELURAHAN SIAGA AKTIF B. PENCATATAN DAN PELAPORAN STRATIFIKASI

DESA/KELURAHAN SIAGA AKTIF C. ALUR PENCATATAN DAN PELAPORAN

19

1920

BAB VI PENUTUP………………………………………………… 21

LAMPIRAN-LAMPIRAN

ii

Page 3: Kata Pengantar Siap Cetak

DAFTAR LAMPIRAN

No. Jenis lampiran No. Lampiran

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

Daftar Pertanyaan Pengamatan dan Pemantauan Masalah Kesehatan dan faktor Penyebab (faktor risiko)Rekapitulasi Hasil Surveilans Masalah Kesehatan dan faktor risiko tingkat dawis/RT

Rekapitulasi Hasil Surveilans Masalah Kesehatan dan faktor risiko tingkat RT/RW

Rekapitulasi Hasil Surveilans Masalah Kesehatan dan faktor risiko tingkat Desa

Kesepakatan Rencana Intervensi Masalah Kesehatan & Faktor Risiko Tingkat Desa

Rencana Kegiatan FKD/FKK

Buku Kegiatan FKD/FKK

Notulen FKD/FKK

Buku Inventaris FKD/FKK

Buku Keuangan (Kas Umum) FKD/FKK

Rekapitulasi hasil Pendataan Strata Desa /Kelurahan Siaga Aktif Tingkat Puskesmas

Rekapitulasi hasil Pendataan Strata Desa /Kelurahan Siaga Aktif Tingkat Kabupaten

1

2a

2b

2c

3

4

5

6

7

8

9

10

iii

Page 4: Kata Pengantar Siap Cetak

DAFTAR SINGKATAN

ADD : Alokasi Dana DesaAPBDes : Anggaran Pendapatan Belanja DesaABJ : Angka Bebas JentikBalita : Bawah Lima TahunBumil : Ibu HamilBKB : Bina Keluarga BalitaBKL : Bina Keluarga LansiaBKR : Bina Keluarga RemajaBPD : Badan Perwakilan DesaBatra : Pengobatan TradisionalBUMN : Badan Usaha Milik NegaraBUMD : Badan Usaha Milik DaerahCSR : Coorporate Social ResponsibilityDasolin : Dana Ibu BersalinDawis : Dasa WismaFKD : Forum Kesehatan DesaFKK : Forum Kesehatan KelurahanKIA : Kesehatan Ibu dan AnakLSM : Lembaga Swadaya MasyarakatLansia : Lanjut UsiaMMD : Musyawarah Masyarakat DesaOrmas : Organisasi MasyarakatPosyandu : Pos Pelayanan TerpaduPergub : Peraturan GubernurPMT : Pemberian Makanan TambahanPSN : Pemberantasan Sarang NyamukPMO : Pengawas Minum ObatPerdes : Peraturan Desa

iv

Page 5: Kata Pengantar Siap Cetak

P3K : Pertolongan Pertama Pada KecelakaanPOD : Pos Obat DesaPHBS : Perilaku Hidup Bersih dan SehatPoskestren : Pos Kesehatan PesantrenPKD : Poliklinik Kesehatan DesaRT/RW : Rukun Tetangga/Rukun WargaRisti : Risiko TinggiSPAL : Saluran Pembuangan Air LimbahSIP : Sistem Informasi PosyanduSMD : Survey Mawas DiriSBH : Saka Bakti HusadaSBM : Surveilans Berbasis MasyarakatTOGA : Tanaman Obat KeluargaTabulin : Tabungan Ibu Bersalin

TP-PKK :Tim Penggerak-Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga

Toma : Tokoh MasyarakatToga : Tokoh Agama UKM : Upaya Kesehatan MasjidUKBM :Upaya Kesehatan Bersumberdaya

MasyarakatUKS : Usaha Kesehatan SekolahUKK : Upaya Kesehatan KerjaUsila : Usia Lanjut3 M : Menutup, Menguras, Mengubur

v

Page 6: Kata Pengantar Siap Cetak

DEFINISI OPERASIONAL

1. PKD adalah merupakan suatu UKBM yang dibentuk oleh, untuk dan bersama masyarakat setempat atas dasar musyawarah desa/kelurahan yang didukung oleh tenaga kesehatan profesional untuk melakukan upaya kesehatan promotif, preventif, dan kuratif sesuai dengan kewenangannya dibawah pembinaan teknis Puskesmas. (Pergub : 90 tahun 2005 )

2. PKD merupakan salah satu wadah yang dikelola oleh tenaga profesional kesehatan di desa yang diharapkan dapat memfasilitasi terwujudnya desa/kelurahan siaga aktif dengan mengembangkan sistem kesehatan desa serta menjadi rujukan pertama dari berbagai upaya kesehatan oleh masyarakat. (Manlak desa/kelurahan siaga aktif tahun 2006).

3. Sarana kesehatan lainnya adalah tempat pelayanan kesehatan yang ada di wilayah desa atau kelurahan baik swasta maupun pemerintah seperti Pustu, Puskesmas, dokter/bidan praktek swasta dan klinik.

4. Tenaga profesional kesehatan adalah dokter/perawat/bidan yang dapat memberikan pelayanan kesehatan dasar, bencana dan kegawat daruratan kesehatan sesuai kewenangan, dan mempunyai kesepakatan secara tertulis dengan pemerintah desa/kelurahan melalui FKD/FKK untuk mengembangkan desa/kelurahan siaga aktif yang siap melaksanakan pemberdayaan masyarakat dan mendorong

vi

Page 7: Kata Pengantar Siap Cetak

pembangunan berwawasan kesehatan di desa/kelurahan.

5. Pelayanan kesehatan dasar adalah pelayanan kesehatan yang meliputi : KIA, deteksi dini, konseling dan kegawat daruratan dan merujuk pasien.

6. Deteksi dini adalah pengenalan awal terhadap gejala / tanda suatau penyakit dan hal-hal yang mempengaruhi masalah kesehatan

Contohnya :a. Gizi buruk adanya BGM dan BGTb. Bumil resti : anemi, tensi tinggi ,

3Terlambat 4 Terlalu (Terlambat memutuskan, Terlambat merujuk, Terlambat menangani, Terlalu muda, Terlalu tua, Terlalu Sering, Terlalu Banyak).

7. Konseling adalah pemberian penjelasan tentang masalah kesehatan yang dihadapi secara perorangan atas inisiatip/kemauan dari masyarakat.

8. Kegawat daruratan adalah masalah kesehatan yang mendesak untuk segera ditangani atau mendapatkan pelayanan secara cepat dan tepat.Contohnya : keracunan, kecelakaan, persalinan, dan penyakit lainnya.

9. FKD/FKK adalah wadah partisipasi bagi masyarakat dalam mengembangkan pembangunan kesehatan di tingkat Desa/Kelurahan untuk merencanakan, menetapkan, koordinasi dan penggerak kegiatan serta monitoring evaluasi pembangunan kesehatan di Desa/Kelurahan yang dikukuhkan melalui SK Kepala Desa/Lurah.

vii

Page 8: Kata Pengantar Siap Cetak

10.Rencana kerja adalah rencana kegiatan pembangunan kesehatan di wilayah desa/kelurahan yang disusun oleh FKD/FKK berdasarkan dari hasil SMD dan MMD,yang dituangkan secara tertulis.

11.SMD adalah kegiatan pengumpulan data atau informasi yang dilakukan oleh kader kesehatan dan atau FKD dengan tujuan untuk memperoleh informasi permasalahan kesehatan yang dihadapi dan potensi yang dimiliki di wilayah desa/kelurahan.

12.MMD adalah pertemuan di tingkat desa/kelurahan yang diikuti oleh pengurus FKD/FKK, Tokoh masyarakat, Tokoh agama dan pemerintahan desa yang membahas hasil SMD untuk menentukan prioritas masalah dan rencana upaya penanggulangannya dengan memanfaatkan potensi yang dimiliki.

13.Upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat (UKBM) adalah upaya kesehatan yang dilakukan dari, oleh dan untuk masyarakat meliputi : posyandu balita/lansia, BKB, BKL, BKR, poskestren, UKS, UKK, SBH, batra, UKM, POD dan lain-lain

14.Kader kesehatan adalah tenaga sukarela yang berasal dari masy setemtap yag bersedia membantu melakukan kegiatan-kegiatan dibidang kesehatan.

15.Rapat Koordinasi adalah rapat yang dihadiri oleh seluruh anggota FKD/FKK dan unsur lainnya yang ada di desa atau kelurahan untuk membahas permasalahan kesehatan yang dituangkan dalam notulen pertemuan.

viii

Page 9: Kata Pengantar Siap Cetak

16.Peraturan Desa / Kelurahan adalah suatu aturan atau kebijakan tertulis yang berkaitan dengan masalah kesehatan yang dibuat oleh Kepala Desa/Lurah yang bisa berupa Perdes, Surat Keputusan, Surat Edaran.

17.Peran serta aktif masyarakat/gotong royong adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh, dari dan untuk masyarakat termasuk ormas dalam mengatasi /menanggulangi masalah dan penyebab masalah kesehatan, meliputi :

a. Gerakan perbaikan lingkunganb. Pembangunan sarana air bersihc. Jum’at bersih, PSN atau gerakan 3Md. Pembuatan Saluran Pembuangan Air Limbah

(SPAL)e. Jambanisasif. Perbaikan rumah sehatg. Gerakan mendukung kelompok rentan (bumil risti,

balita risti dll)h. Ambulan desai. Penggalangan donor darahj. Pemanfaatan masyarakat pada sarana kesehatan

yang ada (datang ke posyandu, persalinan nakes di PKD dll)

k. Gerakan pencegahan dan pengendalian factor resiko penyakit dan masalah kesehatan.

l. Gerakan pengendalian bencana dan factor resikonya

m. Paguyuban penderita TB Paru.n. Penggalangan Tanaman Obat Keluarga (TOGA).o. Klambunisasi

ix

Page 10: Kata Pengantar Siap Cetak

18.Surveilans adalah kegiatan pengamatan dan pemantauan secara sistematis dan terus menerus terhadap penyakit atau masalah kesehatan serta kondisi yang mempengaruhi terjadinya penyakit atau masalah kesehatan. Kegiatan surveilans dibuktikan dengan : catatan ABJ, catatan kasus, pelacakan kasus, Buku KIA, SIP Posyandu, catatan kegiatan .

19.Rumah tangga sehat adalah keadaan rumah tangga yang memenuhi minimal 11 indikator dari 16 indikator PHBS tatanan rumah tangga ( mencapai strata utama atau paripurna).

20.Prosentase pencapaian rumah tangga sehat adalah jumlah rumah tangga yang mencapai strata utama dan paripurna dibagi jumlah rumah tangga yang didata kali 100 %.

21.Penentuan Jumlah rumah tangga yang didata menggunakan Sampling (cluster random sampling) dengan cara penetapan 1 (satu) desa 30 dawis, masing-masing dawis sebanyak 7 rumah tangga. Penetapan rumah tangga yang menjadi sampling difasilitasi oleh petugas kesehatan Puskesmas.

22.Pembiayaan kesehatan adalah upaya penyediaan dana yang digunakan untuk mengatasi masalah kesehatan, bencana dan kegawatdarutan serta ,hal-hal yang mempengaruhi masalah-masalah kesehatan yang berasal pemerintah (Desa/Kelurahan, Kecamatan, Kabupaten/Kota, Provinsi, Pusat), dari masyarakat, donatur perorangan maupun organisasi (pengusaha,

x

Page 11: Kata Pengantar Siap Cetak

perusahaan BUMN/D/swasta, organisasi profesi, LSM dalam negeri/luar negeri) .

xi