kata pengantar -...
TRANSCRIPT
LAPORAN KINERJA BBPP Binuang 2015 Page i
KATA PENGANTAR Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 49/Permentan/OT.140/9/2011
tanggal 06 September 2011 yang disempurnakan dengan Peraturan Menteri
Pertanian Nomor 104/Permentan/OT.140/10/2013 tanggal 09 Oktober 2013 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Pelatihan Pertanian Binuang, Balai Besar
Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang mempunyai tugas melaksanakan pelatihan
fungsional bagi aparatur, pelatihan teknis dan profesi, mengembangkan model dan
teknik pelatihan fungsional dan teknis di bidang pertanian bagi aparatur dan
nonaparatur pertanian. Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) adalah unit
pelaksana teknis di bidang pelatihan pertanian yang berada dibawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM
Pertanian Kementerian Pertanian serta secara teknis sehari-hari dibina oleh Kepala
Pusat Pelatihan Pertanian.
Laporan Kinerja BBPP Binuang ini disusun dengan berpedoman kepada Inpres
Nomor 7 Tahun 1999, Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi (PermenPAN dan RB) nomor 29 tahun 2010 tanggal 31
Desember 2010. Laporan Kinerja BBPP Binuang Tahun 2015 ini merupakan salah
satu bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan kebijakan, program dan kegiatan
yang telah dilaksanakan selama tahun 2015.
Kami mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT dengan tersusunnya
Laporan Kinerja ini dan mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu penyelesaian laporan ini. Semoga laporan ini bermanfaat bagi semua
pihak terkait yang memerlukannya.
Binuang, Januari 2016 Ir. Anwar Syarif, M.Ed NIP. 19580623 198103 1 001
LAPORAN KINERJA BBPP Binuang 2015 Page ii
DAFTAR ISI
Halaman KATA PENGANTAR .................................................................................. v DAFTAR ISI .................................................................................. vi DAFTAR GAMBAR .................................................................................. vii DAFTAR TABEL .................................................................................. viii DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. ix BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................... 1 B. Tugas Fungsi ............................................................ 2 C. Organisasi dan Tata Kerja ........................................ 3 D. Lingkungan Strategis Organisasi .............................. 11
BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJUAN KINERJA
A. Rencana Strategis .................................................... 14 B. Rencana Kinerja Tahunan ........................................ 23 C. Penetapan Kinerja .................................................... 24
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
A. Hasil Pengukuran Kinerja ......................................... 26 B. Penilaian Pencapaian Kinerja ................................... 29 C. Analisis Kinerja ......................................................... 30 D. Analisis Efisiensi Capaian Indikator Kinerja .............. 31
BAB IV. PENUTUP
LAPORAN KINERJA BBPP Binuang 2015 Page iii
DAFTAR TABEL
halaman
Tabel 1. Komposisi Pegawai BBPP Binuang Berdasarkan Status Kepegawaian ................................................................... 9 Tabel 2. Komposisi Pegawai BBPP Binuang Berdasarkan Tingkat Pendidikan ...................................................................... 9 Tabel 3. Komposisi Pegawai BBPP Binuang Berdasarkan Pangkat/Golongan ....................................................................... 10 Tabel 4. Pejabat Fungsional Berdasarkan Jenjang Jabatan...................... 11 Tabel 5. Pejabat Fungsional Berdasarkan Tingkat Pendidikan ................. 11 Tabel 6. Sasaran dan Indikator Kinerja Unit Kerja Tahun 2010-2014 ........ 16 Tabel 7. Sasaran dan Indikator Kinerja Unit Kerja Tahun 2015 s.d2020 per tahun .................................................... 17 Tabel 8. Rencana Kinerja Tahunan BBPP Binuang ................................. 23 Tabel 9. Penetapan Kinerja Pusat /UPT .................................................... 24 Tabel 10. Perubahan atau Revisi Penetapan Kinerja Pusat (UPT) Tahun Anggaran 2015 ................................................................ 25 Tabel 11. Hasil Pengukuran Kinerja UPT Pusat .......................................... 26 Tabel 12. Analisis Efisiensi Kinerja Kegiatan BBPP Binuang Tahun 2014 .. 28
LAPORAN KINERJA BBPP Binuang 2015 Page iv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Struktur Organisasi BBPP Binuang ..................................... 3
LAPORAN KINERJA BBPP Binuang 2015 Page v
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1. Penetapan Kinerja .............................................................. 36
2. Rekapitulasi Kegiatan dan Anggaran .................................. 42
LAPORAN KINERJA BBPP Binuang 2015 Page vi
LAPORAN KINERJA BBPP Binuang 2015 Page 1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam sejarah perkembangannya Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP)
Binuang, berdiri sejak tahun 1952 dengan nama Balai Pendidikan Masyarakat
Desa (BPMD), pada tahun 1953 berubah menjadi Pusat Kursus Pertanian
Kalimantan (PKPK) dan pada tahun 1969 berubah menjadi Pusat
Pengembangan Pertanian. Seiring pesatnya perkembangan pembangunan
khususnya pertanian, pada tahun 1975 berdasarkan SK Mentan No.
190/Kpts/Org./5/1975lembaga ini berubah lagi menjadi Pusat Latihan
Pertanian (PLP). Dengan terbitnya SK Mentan No. 52/Kpts/Org./1/1978
tanggal 28 Januari 1978 lembaga ini berganti nama menjadi Balai Latihan
Pegawai Pertanian (BLPP) Binuang. Pada tahun 2000 dengan terbitnya SK
Mentan No. 84/Kpts/OT.210/2/2000 tanggal 29 Pebruari 2000 lembaga ini
berganti nama menjadi Balai Diklat Pertanian (BDP) Binuang. Sampai pada
tahun 2002, dengan terbitnya SK Mentan No. 333/Kpts/OT.210/5/2002 tanggal
8 Mei 2002 berganti nama lagi menjadi Balai Diklat Agribisnis Perkebunan dan
Teknologi Pasang Surut (BDAPTPS) Binuang. Terakhir, dengan
dikeluarkannya Peraturan Menteri Pertanian RI No.
18/Permentan/OT.140/2/2007 pada tanggal 19 Pebruari 2007 lembaga ini
resmi berganti nama menjadi Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang
dan dengan wilayah kerja regional Kalimantan.
Instruksi Presiden nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah mewajibkan setiap Instansi Pemerintah sebagai unsur
penyelenggara negara untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas,
fungsi dan peranannnya dalam pengelolaan sumberdaya dan kebijakan yang
dipercayakan kepadanya berdasarkan perencanaan strategis yang ditetapkan.
Pada perkembangan selanjutnya yaitu pada tanggal 31 desember 2010 telah
diterbitkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi (PermenPAN dan RB) nomor 29 tahun 2010 tentang Pedoman
LAPORAN KINERJA BBPP Binuang 2015 Page 2
Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah yang merupakan penyempurnaan sekaligus penyederhanaan dari
bentuk pelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Pada
perkembangan selanjutnya yaitu pada tanggal 20 November 2014 telah
diterbitkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi (PermenPAN dan RB) nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis
Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah .
Laporan Kinerja adalah dokumen yang berisi gambaran perwujudan AKIP
yang disusun dan disampaikan secara sistemik dan melembaga. AKIP
(Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah) adalah perwujudan kewajiban suatu
instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan
kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai sasaran dan tujuan
yang telah ditetapkan melalui sistem pertanggungjawaban secara periodik.
Jadi Laporan Kinerja ini dibuat sebagai pertanggungjawaban dari setiap
kegiatan dan hasil akhir dari penyelenggaraan kegiatan.
B. Tugas dan Fungsi
Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor :
49/Permentan/OT.140/9/2011 tanggal 06 September 2011 Balai Besar
Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang yang disempurnakan dengan Peraturan
Menteri Pertanian Nomor 104/Permentan/OT.140/10/2013 tanggal 09 Oktober
2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Pelatihan Pertanian
Binuang, BBPP Binuang mempunyai tugas melaksanakan pelatihan
fungsional bagi aparatur, pelatihan teknis dan profesi, mengembangkan model
dan teknik pelatihan fungsional dan teknis di bidang pertanian bagi aparatur
dan nonaparatur pertanian.
Dalam melaksanakan tugasnya BBPP Binuang menyelenggarakan fungsi :
1. Penyusunan program, rencana kerja, anggaran dan pelaksanaan
kerjasama;
2. Pelaksanaan identifikasi kebutuhan pelatihan;
LAPORAN KINERJA BBPP Binuang 2015 Page 3
3. Pelaksanaan penyusunan bahan Standar Kompetensi Kerja (SKK) di
bidang pertanian;
4. Pelaksanaan pelatihan fungsional di bidang pertanian bagi aparatur;
5. Pelaksanaan pelatihan teknis di bidang perkebunan dan teknologi lahan
pasang surut bagi aparatur dan nonaparatur pertanian dalam dan luar
negeri;
6. Pelaksanaan pelatihan profesi di bidang perkebunan dan teknologi lahan
pasang surut bagi aparatur dan nonaparatur;
7. Pelaksanaan uji kompetensi di bidang pertanian;
8. Pelaksanaan penyusunan paket pembelajaran dan media pelatihan
fungsional dan teknis di bidang pertanian;
9. Pelaksanaan pengembangan model dan teknik pelatihan fungsional dan
teknis di bidang perkebunan dan teknologi lahan pasang surut;
10. Pelaksanaan pengembangan kelembagaan pelatihan pertanian swadaya;
11. Pelaksanaan pemberian konsultasi di bidang pertanian;
12. Pelaksanaan bimbingan lanjutan pelatihan di bidang pertanian bagi
aparatur dan non aparatur;
13. Pelaksanaan pemberian pelayanan penyelenggaraan pelatihan fungsional
bagi aparatur, pelatihan teknis dan profesi, pengembangan model dan
teknis pelatihan fungsional dan teknik di bidang pertanian bagi aparatur
dan nonaparatur pertanian;
14. Pengelolaan unit inkubator usaha tani;
15. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi pelatihan di bidang pertanian;
16. Pelaksanaan pengelolaan data dan informasi pelatihan serta pelaporan;
17. Pelaksanaan pengelolaan sarana teknis;
18. Pengelolaan urusan kepegawaian, keuangan, rumah tangga,
perlengkapan dan instalasi BBPP Binuang.
C. Organisasi dan Tata Kerja
Struktur Organisasi Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang
berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 14/Permentan/OT.140/2/2007
tanggal 19 Pebruari 2007 yang disempurnakan dengan Peraturan Menteri
Pertanian (Permentan) Republik Indonesia Nomor
LAPORAN KINERJA BBPP Binuang 2015 Page 4
104/Permentan/OT.140/10/2013 tanggal 09 Oktober 2013 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Balai Besar Pelatihan Pertanian Binuang adalah sebagai berikut
Gambar 1. Struktur Organisasi BBPP Binuang
KEPALA
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
BIDANG PROGRAM DAN
EVALUASI
BIDANG PENYELENGGARAAN PELATIHAN
Seksi Program dan Kerjasama
Seksi Evaluasi dan Pelaporan
Seksi Pelatihan Aparatur
Seksi Pelatihan Non Aparatur
BAGIAN UMUM
Subbagian Kepegawaian dan Rumah
Tangga
Subbagian Keuangan
Subbagian Perlengkapan dan Instalasi
LAPORAN KINERJA BBPP Binuang 2015 Page 5
1. Organisasi BBPP Binuang
BBPP Binuang terdiri empat (4) unit kerja yang terdiri atas :
a. Bagian Umum
b. Bidang Program dan Evaluasi
c. Bidang Penyelenggaraan Pelatihan
d. Kelompok Jabatan Fungsional
Adapun tugas dan fungsi masing-masing bagian/bidang secara rinci adalah
sebagai berikut
a. Bagian Umum
mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan kepegawaian, keuangan,
rumah tangga, perlengkapan, instalasi dan sarana teknis.
Dalam melaksanakan tugasnya, Bagian Umum menyelenggarakan fungsi :
1) Pelaksanaan urusan kepegawaian, tata usaha dan rumah tangga;
2) Pelaksanaan urusan keuangan;
3) Pelaksanaan urusan perlengkapan, instalasi dan sarana teknis.
Bagian Umum terdiri atas :
1) Subbagian Kepegawaian dan Rumah Tangga mempunyai tugas
melakukan urusan kepegawaian, tata usaha dan rumah tangga;
2) Subbagian Keuangan mempunyai tugas melakukan urusan
keuangan;
3) Subbagian Perlengkapan dan Instalasi mempunyai tugas
melakukan urusan perlengkapan, instalasi, dan sarana teknis.
b. Bidang Program dan Evaluasi
Mempunyai tugas melaksanakan penyusunan program, rencana kerja,
anggaran, pelaksanaan kerja sama, dan identifikasi kebutuhan pelatihan di
bidang pertanian, pengembangan kelembagaan pelatihan pertanian
swadaya, pemantauan dan evaluasi, serta pengelolaan data dan informasi
pelatihan dan pelaporan.
LAPORAN KINERJA BBPP Binuang 2015 Page 6
Dalam melaksanakan tugasnya Bidang Program dan Evaluasi
menyelenggarakan fungsi :
1) Penyusunan program, rencana kerja, anggaran dan pelaksanaan
kerja sama;
2) Pelaksanaan identifikasi kebutuhan pelatihan;
3) Pelaksanaan pengembangan kelembagaan pelatihan pertanian
swadaya;
4) Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi pelatihan di bidang pertanian;
5) Pelaksanaan pengelolaan data dan informasi pelatihan serta
pelaporan.
Bidang Program dan Kerjasama terdiri dari :
1) Seksi Program dan Kerja Sama, mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan penyusunan program, rencana kerja dan anggaran,
pelaksanaan kerjasama dan identifikasi kebutuhan pelatihan bagi
aparatur dan non aparatur di bidang pertanian, serta pengembangan
kelembagaan pelatihan pertanian swadaya.
2) Seksi Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan pemantauan dan evaluasi serta pengelolaan data
dan informasi pelatihan dan pelaporan.
Rincian tugas pekerjaan tersebut adalah :
c. Bidang Penyelenggaraan Pelatihan
Mempunyai tugas melaksanakan pemberian pelayanan penyelenggaraan
pelatihan fungsional bagi aparatur, pelatihan teknis dan profesi,
pengembangan model dan teknik pelatihan fungsional dan teknis di bidang
perkebunan dan teknologi lahan pasang surut bagi aparatur dan nonaparatur
pertanian, serta pengelolaan unit inkubator usaha tani.
Dalam melaksanakan tugasnya Bidang Penyelenggaraan Pelatihan
menyelenggarakan fungsi :
1) Pemberian pelayanan penyelenggaraan pelatihan fungsional bagi
aparatur di bidang perkebunan dan teknologi lahan pasang surut;
LAPORAN KINERJA BBPP Binuang 2015 Page 7
2) Pemberian pelayanan penyelenggaraan pelatihan teknis dan profesi
bagi aparatur dan nonaparatur di bidang perkebunan dan teknologi
lahan pasang surut;
3) Pemberian pelayanan penyelenggaraan pengembangan model dan
teknik pelatihan fungsional dan teknis bagi aparatur dan nonaparatur;
4) Pengelolaan unit inkubator usahatani.
Bidang Penyelenggaraan Pelatihan terdiri dari :
1) Seksi Pelatihan Aparatur, mempunyai tugas melakukan pemberian
pelayanan penyelenggaraan pelatihan fungsional, teknis dan profesi,
serta pengembangan model dan teknik pelatihan fungsional dan teknis
di bidang perkebunan dan teknologi lahan pasang surut bagi aparatur;
2) Seksi Pelatihan Nonaparatur, mempunyai tugas melakukan
pemberian pelayanan penyelenggaraan pelatihan teknis dan profesi,
serta pengembangan model dan teknik pelatihan teknis bagi non
aparatur di bidang perkebunan dan teknologi lahan pasang surut, serta
pengelolaan unit inkubator usaha tani;
d. Kelompok Jabatan Fungsional
Kelompok Jabatan Fungsional terdiri atas jabatan fungsional widyaiswara,
serta sejumlah jabatan fungsional lainnya yang terbagi dalam berbagai
kelompok jabatan fungsional berdasarkan bidang masing-masing sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.
Kelompok Jabatan Fungsional Widyaiswara mempunyai tugas :
1) Melakukan pelaksanaan penyusunan bahan Standar Kompotensi
Kerja (SKK) di bidang pertanian;
2) Melakukan pelatihan fungsional di bidang pertanian bagi aparatur;
3) Melakukan pelatihan teknis di bidang perkebunan dan teknologi lahan
pasang surut bagi aparatur dan non aparatur pertanian dalam dan
luar negeri.
4) Melakukan pelatihan profesi di bidang perkebunan dan teknologi
lahan pasang surut bagi aparatur dan non aparatur.
5) Melakukan uji kompetensi di bidang pertanian;
LAPORAN KINERJA BBPP Binuang 2015 Page 8
6) Melakukan penyusunan paket pembelajaran dan media pelatihan
fungsional dan teknis di bidang pertanian;
7) Melakukan pengembangan model dan teknik pelatihan fungsional
dan teknis di bidang perkebunan dan teknologi lahan pasang surut;
8) Melakukan pemberian konsultasi di bidang pertanian;
9) Melakukan bimbingan lanjutan pelatihan di bidang pertanian bagi
aparatur dan nonaparatur;
10) Melakukan kegiatan fungsional lainnya sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
Kelompok Jabatan Fungsional masing-masing dikoordinasikan oleh seorang pejabat
fungsional senior yang ditunjuk oleh kepala.
2. Tata Kerja Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang
a. Dalam melaksanakan tugas, Kepala, Kepala Bagian, Kepala Bidang,
Kepala Subbagian, Kepala Seksi, dan Koordinator Kelompok jabatan
fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan
sinkronisasi di lingkungan satuan organisasi BBPP Binuang dan dengan
instansi lain sesuai dengan bidang tugas masing-masing.
b. Setiap Kepala Satuan organisasi di lingkungan BBPP Binuang wajib
mengawasi pelaksanaan tugas bawahan masing-masing dan apabila
terjadi penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan
sesuai dengan peraturan perundang undangan.
c. Setiap Kepala satuan organisasi di lingkungan BBPP Binuang wajib
mengikuti, mematuhi petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasan
masing-masing.
d. Kepala Bagian, Kepala Bidang, Kepala Subbagian, Kepala Seksi dan
Koordinator Kelompok Jabatan Fungsional wajib menyampaikan laporan
pelaksanaan tugas kepada Kepala secara berkala dan atau sewaktu-
waktu.
e. Setiap laporan yang diterima oleh Kepala Satuan organisasi dari
bawahan wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan penyusunan
LAPORAN KINERJA BBPP Binuang 2015 Page 9
laporan lebih lanjut, serta untuk memberikan petunjuk kepada
bawahannya.
f. Dalam menyampiakan laporan kepada atasannya, tembusan wajib
disampaikan kepada satuan organisasi lainnya yang secara fungsional
mempunyai hubungan kerja.
g. Kepala wajib menyampaikan laporan pelaksanaan tugas kepada Kepala
Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian,
Melalui Kepala Pusat Pelatihan Pertanian secara berkala dan atau
sewaktu waktu;
h. Dalam melaksanakan tugas, satiap kepala satuan organisasi dibantu oleh
kepala satuan organisasi dibawahnya dan dalam rangka pemberian
bimbingan kepada bawahan, wajib mengadakan rapat berkala.
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, pada tahun 2015 BBPP
Binuang didukung oleh enam puluh dua (67) orang Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan
dua puluh satu (21) orang Tenaga Harian Lepas (THL), dengan komposisi seperti
pada Tabel 1, Tabel 2, Tabel 3 dan Tabel 4 berikut ini :
Tabel 1. Komposisi Pegawai BBPP Binuang Berdasarkan Status Kepegawaian
Status
Kepegawaian
Laki-laki
(Orang)
Perempuan
(Orang)
Jumlah (Orang)
PNS 50 17 67
THL 16 5 21
SATPAM 6 0 6
PARAMEDIK 2 0 2
Jumlah 75 21 96
Tabel 2. Komposisi Pegawai BBPP Binuang Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tingkat Pendidikan PNS (Orang) THL (Orang) Jumlah (Orang)
SD 3 5 8
SLTP 4 9 13
SLTA 24 7 31
S0 / Diploma 2 - 2
LAPORAN KINERJA BBPP Binuang 2015 Page 10
Tingkat Pendidikan PNS (Orang) THL (Orang) Jumlah (Orang)
S1 / D4 25 - 25
S2 9 - 9
S3 0 - 0
Jumlah 67 21 88
Tabel 3. Komposisi Pegawai BBPP Binuang Berdasarkan Pangkat / Golongan
Pangkat Golongan PNS (Orang)
Juru Muda I/a -
Juru Muda Tk.I I/b -
Juru I/c 2
Juru Tk. I I/d 3
Pengatur Muda II/a 2
Pengatur Muda Tk. I II/b 2
Pengatur II/c 8
Pengatur Tk. I II/d 3
Penata Muda III/a 7
Penata Muda Tk. I III/b 16
Penata III/c 5
Penata Tk. I III/d 9
Pembina IV/a 3
Pembina Tk. I IV/b 4
Pembina Utama Madya IV/c 2
Pembina Utama IV/d 1
Jumlah 67
LAPORAN KINERJA BBPP Binuang 2015 Page 11
Tabel 4. Pejabat Fungsional (Widyaiswara/Instruktur) Berdasarkan Jenjang Jabatan
Jenjang Jabatan
Fungsional
Laki-laki (Orang) Perempuan
(Orang)
Jumlah (Orang)
Widyaiswara Pertama 1 - 1
Widyaiswara Muda 3 1 4
Widyaiswara Madya 4 - 4
Widyaiswara Utama 1 - 1
Jumlah 9 1 10
Tabel 5. Pejabat Fungsional (Widyaiswara/Instruktur) Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tingkat Pendidikan Laki-laki
(Orang)
Perempuan
(Orang)
Jumlah (Orang)
SLTA - - -
S0 (D-1, D-2, D-3) - - -
S1 / D4 4 - 4
S2 6 1 7
S3 - - -
Jumlah 9 2 11
D. Lingkungan Strategis Organisasi
Lingkungan strategis organisasi Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP)
Binuang terdiri dari lingkungan strategis internal dan eksternal, baik yang
bersifat positif maupun negatif.
1. Dalam konteks organisasi lingkungan internal positif yaitu kekuatan
(Strengths) yang dimiliki oleh Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP)
Binuang dalam pelaksanaan pengembangan SDM Pertanian yaitu :
LAPORAN KINERJA BBPP Binuang 2015 Page 12
a. BBPP Binuang memiliki anggaran yang cukup besar yang disediakan
dari APBN Badan PPSDM Pertanian Kementerian Pertanian untuk
melaksanakan program diklat.
b. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya pada tahun 2015 Balai
Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang didukung oleh SDM yang
memadai 67 orang PNS, 21 orang tenaga harian lepas, 6 orang satpam
dan 2 orang paramedik serta dukungan sarana dan prasarana diklat
yang memadai.
2. Adapun lingkungan internal organisasi yang negative yaitu kelemahan
(Weaknesses) dalam pelaksanaan kegiatan saat ini meliputi :
a. Terbatas dan belum meratanya kualitas kemampuan petugas.
b. Kurangnya jumlah widyaiswara dengan spesialisasi kompetensi yang
diperlukan untuk pelaksanaan program dikat.
c. Belum optimalnya pemahaman pelaksanaan tugas dan fungsi serta
SOP
d. Belum optimalnya kemampuan pejabat balai dalam melakukan
kerjasama dengan berbagai pihak yang terkait.
3. Kemudian lingkungan strategis eksternal organisasi yang positif yaitu
peluang (Opportunities) dalam kegiatan yaitu:
a. Keberadaan Balai Diklat Pertanian (BDP) milik pemerintah Daerah,
Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya (P4S), Lembaga
Mandiri yang Mengakar pada Masyarakat (LM3) dan Gapoktan yang
mendukung pengembangan SDM Pertanian
b. Keberadaan Ppetugas teknis pertanian, penyuluh pertanian, PNS, YHL
TBPP dan penyuluh swadaya yang mendukung kegiatan di daerah.
c. Dukungan kerjasama dinas, badan, kantor lingkup pertanian di wilayah
kerja BBPP Binuang di tingkat provinsi dan tingkat kabupaten / kota.
4. Sedangkan lingkungan strategis eksternal organisasi yang negative yaitu
tantangan (Thteats) dalam pelaksanaan kegiatan yaitu :
a. Kualitas SDM sebagian besar petani masih rendah terutama di bidang
pendidikan formal.
LAPORAN KINERJA BBPP Binuang 2015 Page 13
b. Kurangnya minat generasi muda untuk berusaha di bidang pertanian.
c. Lemahnya aksesabilitas petani pada lembaga permodalan, lembaga
penyedia sarana dan prasarana serta lembaga pemasaran dan
informasi/teknologi.
LAPORAN KINERJA BBPP Binuang 2015 Page 14
BAB II
PERENCANAAN KINERJA A. Rencana Strategik (Renstra)
Rencana Strategik BBPP Binuang Tahun 2015 – 2019 disusun dengan visi,
misi, tujuan, sasaran, kebijakan, program dan kegiatan sebagai berikut :
1. Visi
Visi Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang sebagai berikut:
“Menjadi Centre Of Exellence dalam menyelenggarakan pelatihan untuk
menghasilkan SDM pertanian yang profesional, inovatif, mandiri dan berdaya
saing”.
2. Misi
Dalam mewujudkan visi tersebut BBPP Binuang menetapkan misi yang akan
dilaksnakan dalam kurun waktu 2015 - 2019 yaitu :
1. Menguatkan kapasitas kelembagaan pelatihan;
2. Mengembangkan ketenagan diklat;
3. Mengembangkan manajemen mutu penyelenggaraan diklat;
4. Mengembangkan program dan jejaring kerjasama pelatihan pertanian
dalam dan luar negeri.
3. Tujuan
Dengan mengacu kepada visi dan misi tersebut di atas tujuan yang ingin
dicapai BBPP Binuang dalam jangka waktu 5 (lima) tahunan adalah sebagai
berikut :
1. Menguatkan kapasitas kelembagaan pelatihan pertanian pemerintah dan
kelembagaan pelatihan petani yang mampu memenuhi kebutuhan
pemangku kepentingan;
2. Meningkatkan kuantitas dan kualitas tenaga kediklatan yang professional
dan berkarakter pada kelembagaan pemerintah dan kelembagaan
petani;
LAPORAN KINERJA BBPP Binuang 2015 Page 15
3. Mengembangkan manajemen penyelenggaraan diklat yag efektif, efisien,
transfaran dan akuntabel;
4. Mengembangkan diklat berbasis kompetensi melalui pemenfaatan IT;
5. Mengembangkan model dan teknik diklat; (vi) Mengembangkan
Inkubator Usaha Tani/Manajemen;
6. Mengembangkan program yang responsive terhadap perubahan
lingkungan strategis dan bersifat tematik;
7. Mengembangkan jejaring kerjasama diklat yang memetuhi kebutuhan
pasar.
4. Sasaran
Sasaran yang ingin dicapai oleh BBPP Binuang dalam upaya
mengembangkan dan mendayagunakan SDM pertanian adalah sebagai
berikut :
Tabel 6. Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Unit Kerja Tahun 2015 s.d 2019
Sasaran Strategis Indikator Kinerja
1. Meningkatnya Kapasitas kelembagaan Pelatihan Pertanian
a) Terwujudnya kelembagaan BBPP binuang yang berdaya saing di tingkat nasional dan internasional
b) Terwujudnya 139 unit Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) sebagai lembaga pelatihan yang mandiri dalam berusahatani dan mampu menyelenggarakan pelatihan/permagangan berbasis IPTEK
c) Tersusunnya 75 dokumen kelembagaan pelatihan pertanian
d) Terwujudnya incubator Usaha Tani di BBPP Binuang.
2. Meningkatnya Kuantitas dan Kualitas Peningkatan Ketenagaan Kediklatan yang Profesional dan Berkarakter
a) Meningkatkan kompetensi 88 orang (kumulatif) Widyaiswara BBPP Binuang sesuai spesialisasi utamanya dalam mendukung program prioritas dan pengembangan kawasan pertanian
b) Menambah 14 orang Widyaiswara melalui rekruitmen baru dan alih fungsi tugas sesuai standar kebutuhan dan kekhasan fungsi BBPP Binuang
c) Meningkatnya profesionalisme 350 orang tenaga kediklatan pada BBPP Binuang
LAPORAN KINERJA BBPP Binuang 2015 Page 16
d) Meningkatnya kompetensi 150 orang instruktur dan 210 orang pengelola P4S untuk menjadi wirausahawan yang mampu bersaing di pasar nasional dan internasional melalui penguasaan IPTEK
3. Terwujudnya Sistem Manajemen Penyelenggaraan Diklat yang Efektif, Efisien, Transparan dan Akuntabel
a) Meningkatnya kompetensi 6.000 orang aparatur melalui Diklat Teknis, Diklat Fungsional, dan Diklat Profesi untuk mendukung program prioritas dan pengembangan kawasan pertanian serta reformasi birokrasi yang responsive gender
b) Meningkatnya kompetensi 6.300 orang non aparatur melalui Diklat teknis serta Diklat manajemen dan Kewirausahaan untuk mendukung program prioritas dan pengembangan kawasan pertanian serta responsive gender
c) Mengembangkan evaluasi, pemantauan dan meningkatkan koordinasi dan pengendalian penyelenggaraan Diklat
4. Berkembangnya jejaring Kerjasama Diklat dalam dan Luar Negeri
a) Meningkatnya promosi, publikasi, dan sosialisasi kelembagaan pelatihan melalui berbagai media informasi seperti pameran, profil, media cetak, elektronik, diorama, display, dan lain-lain
b) Meningkatnya jejaring kerjasama diklat dan/atau permagangan dalam dan luar negeri serta sumber pembiayaannya
c) Meningkatnya koordinasi, integrasi dan singkronisasi kerjasama diklat dan permagangan pertanian dalam dan luar negeri dengan pihak terkait
LAPORAN KINERJA BBPP Binuang 2015 Page 17
Tabel 7. Sasaran dan Indikator Kinerja Unit Kerja Tahun 2015 s.d 2019 per tahun
KEGIATAN/SUB KEGIATAN
SASARAN INDIKATOR
Tertatanya kelembagaan pelatihan pertanian
Jumlah kelembagaan pelatihan pertanian yang difasilitasi dan dikembangkan (kelembagaan UPT Pusat, P4S dan Agro Techno Park)
Terfasititasinya ketenagaan pelatihan pertanian untuk meningkatnkan kompetensi
Jumlah ketenagaan pelatihan pertanian yang difasilitasi dan dikembangkan
Terlatihnya aparatur dan non aparatur pertanian untuk meningkatkan kompetensi kerja
Jumlah aparatur pertanian yang ditingkatkan kompetensinya melalui diklat
Jumlah non aparatur pertanian yang ditingkatkan kapasitasnya melalui pelatihan
Tersusunnya dokumen Norma, Standar, Pedoman dan Kebijakan (NSPK)
Jumlah dokumen program dan kerjasama, penyelenggaraan pelatihan, kelembagaan dan ketenagaan pelatihan, serta pemberdayaan petani yang dihasilkan
NO PROGRAM AKSI/ KEGIATAN INDIKATOR OUTPUT INDIKATOR OUTCOME
1. Penguatan program, kerjasama dan system informasi pertanian :
1. Penguatan program : 1.1.Pengembangan perencanaan program
pelatihan 1.2. Akreditasi dan standarisasi program
penyelenggaraan pelatihan 1.3. Sertifikasi manajemen mutu
penyelenggaraan pelatihan 1.4. Pengembangan materi, metodologi
dan multimedia pelatihan
1.1.Terlaksananya pengembangan perencanaan program pelatihan
1.2. Terlaksananya proram pelatihan dalam bidang pertanian.
1.3. Tersertifikasinya manajemen mutu penyelenggaraan pelatihan
1.4. Terlaksananya pengembangan materi, metodologi dan multimedia pelatihan.
1.1.Meningkatnya kualitas perencanaan program pelatihan
1.2 Meningkatnya kepercayaan pengguna jasa pelatihan
1.3. Meningkatya mutu penyelenggaraan pelatihan
1.4.meningkatnya keksesuaian antara materi dan metodologi dengan tujuan pelatihan
2.
Penguatan program, kerjasama dan informasi pertanian
1.1. Penyusunan RIP 1.2. Penyusunan Renstra 1.3. Penyusunan RKA- KL 1.4. Penyelenggaraan SPI 1.5. Pemantauan, Evaluasi 1.6. Penyusunan LAKIP 1.7. Penyusunan Laporan Kinerja
Pejabat Struktural dan Fungsional 1.8. Penyusunan Laporan Tahunan 1.9. Monitoring dan evaluasi program
1. Tersusunnya 1 dokumen
RIP, 1 dokumen renstra , 5 dokumen RKA-KL , 5 dokumen lakip dan 5 laporan tahunan dan tersosialisasikannya rencana program
2. Terlaksananya kegiatan pemantauan dan evaluasi
3. Terlaksananya kegiatan SPI. 4. Terjalinnya kerjasama
pelatihan, operasional dan
1. Efektifnya perencanaan dan pelaksanaan program.
2. Meningkatnya citra dan kepercayaan terhadap balai dalam penyelenggaraan kerjasama pelatihan, peracional dan jasa pelayanan.
3. Minimalisasi deviasi antara rencana dan pencapaian tujuan program dan
LAPORAN KINERJA BBPP Binuang 2015 Page 18
dan penyelenggaraan pelatihan . 1.10. Evaluasi pasca dan bimbingan
lanjutan 1.11. Penyelenggaraan SPI 1.12. Koordinasi, Apresiasi , Sosialisasi,
Kerjasama denngan Lembaga lain. 1.13. Penerbitan Buletin Dedikasi 1.14. Pembuatan Profil dan Katalog
BBPP Binuang 1.15. Penyajian Database dan Updating
Website
jasa pelayanan dengan lembaga pemerintah, swasta dan, perguruan tinggi dan LSM yang berkelanjutan.
5. Tersedianya 30 edisi bulletin dedikasi, 2000 eksemplar profil/catalog balai dan data terkini website
penyelenggaraan pelatihan.
4. Tersosialisasinya BBPP Binuang sebagai lembaga pelatihan pertanian yang terpercaya.
5. Minimalisasi deviasi antara rencana dan pencapaian tujuan program dan penyelenggaraan pelatihan.
3.
Optimalisasi kelembagaan dan ketenagaan pelatihan : a. Pemantapan Kelembagaan Pelatihan: 1. Akreditadi Lembaga Pelatihan Swadaya 2. Pengembangan PIA Balai 3. Pengembangan Sarana dan Prasana
Pelatihan 4. Pembakuan RB Pelatihan 5.Pengembangan sisntem administrasi
dan manajemen 6. Pengembangan sistem informasi dan
Publikasi Balai b. Peningkatan Kapasitas Tenaga Kepelatihan Pertanian : 1. Peningkatan kompetensi WI,
Fungsional lainnya dan tenaga teknis kepelatihan.
2. Peningkatan kualitas Pejabat Pengelola kepelatihan
3. Pemenuhan kualitas WI, fungsional lainnya dan tenaga teknis kepelatihan
4. Pengembangan kapasitas manajemen dan kepemimpinan pengelola lembaga pelatihan swadaya
1. Terakreditasinya 40 lembaga Pelatihan Swadaya
2. Terlaksananya PIA Balai 3. Terlaksananya
pengembangan sarana dan prasana Balai
4. Tersusunya RB Pelatihan 5. Tersedianya sistem
administrasi dan manajemen Balai
6. Tersedianya sistem informasi, Promosi dan Publikasi Balai
7. Terlaksananya peningkatan kpmpetensi WI, fungsional lainnya dan tenaga teknis kepelatihan.
8. Terlaksananya peningkatan kualitas pejabat pengelola pelatihan
9. Terpenuhinyanya WI, fungsional lainnya dan tenaga teknis Balai
10. Terlaksananya peningkatan kompetensi pengelola 40 orang lembaga pelatihan swadaya
1. Meningkatnya kualitas lembaga swadaya
2. Meningkatnya kualitas PIA 3. Meningkatnya kapasitas
dan pelayanan pelatihan 4. Meningkatnya kualitas
perencanaan pelatihan 5. Meningkatnya tertib
administrasi dan manajemen Balai
6. Meningkatnya ketersediaan data dan informasi Balai
7. Meningkatnya kualitas WI, fungsional lainnya dan tenaga teknis dlm penyelenggaraan pelatihan
8. Meningkatnya kualitas pengelolaan pelatihan
9. Meningkatnya kapasitas Balai dalam penyelenggaraan pelatihan.
10. Meningkatnya kualitas pelatihan di lembaga swadaya
3.
Optimalisasi penyelenggaraan pelatihan pertanian
3.1
Penyelenggaraan Pelatihan teknis, fungsional, Pasang surut dan Perkebunan bagi aparatur dan pelatihan kewirausahaan dan agribisnis bagi aparatur :
- Terselenggaranya pelatihan
aparatur
- Meningkatnya kemampuan
aparatur pertanian
a. Pelatihan Mendukung Swasembada (Padi, Jagung dan Kedelai) : 1.Pelatihan Budidaya Padi Organik bagi
Petugas . 2.Pelatihan Budidaya Jagung bagi
Petugas
- Terselenggaranya pelatihan yang mendukung swasembada (padi, jagung dan kedelai).
- Meningkatnya kemampuan aparatur dalam mendukung swasembada (padi, jagung dan kedelai).
32
LAPORAN KINERJA BBPP Binuang 2015 Page 19
3.Pelatihan Budidaya Kedele bagi Petugas
4.Pelatihan Optimalisasi Lahan Rawa Pasang Surut
5. Pelatihan Pengelolaan LRPS bg Petugas
b. Pelatihan yang mendukung swasembada Gula :
1.Pelatihan Teknis Tebu Rayat bagi Petugas
c. Pelatihan yang mendukung Diversifikasi Pangan :
1.Pelatihan Diversifikasi Pangan bagi Penyuluh
b. Pelatihan yang mendukung Nilai
Tambah, Daya saing dan ekspor, meliputi : 1.Pelatihan Pengolahan Karet bagi
Petugas 2.Pelatihan Pasca Panen Kakao bagi
Petugas 3.Pelatihan Teknis Sawit bagi Petugas
3.2 Pelenggaran pelatihan dan permagangan bagi Non Aparatur pertanian :
- Terselenggaranya pelatihan dan permagangan bagi Non Aparatur
- Meningkatnya kemampuan Non Aparatur dalam teknis pertanian, agribisnis, manajemen pelatihan dan manajemen kelompok tani.
a. Pelatihan mendukung Kesejahteraan Petani :
1.Pelatihan Budidaya Padi Organik bagi
Petani
2.Pelatihan Budidaya Jagung bagi Petani
3.Pelatihan Budidaya Kedele bagi Petani
4.Pelatihan Optimalisasi Lahan Rawa
Pasang Surut
5. Pelatihan Pengelolaan LRPS bg petani
b. Pelatihan yang mendukung
swasembada Gula :
1.Pelatihan Teknis Tebu Rayat bagi
Petani
c. Pelatihan yang mendukung
Diversifikasi Pangan :
1.Pelatihan Diversifikasi Pangan bagi
Pengurus PKK
2. Pelatihan Perbaikan Gizi masyarakat
bagi PKK
LAPORAN KINERJA BBPP Binuang 2015 Page 20
c. Pelatihan yang mendukung Nilai
Tambah, Daya saing dan
ekspor, meliputi :
1. Pelatihan Pengolahan Karet bagi
Petani
2. Pelatihan Pasca Panen Kakao bagi
Petani
3. Pelatihan Teknis Sawit bagi Petani
4.Pelatihan Manajemen Pengelolaan
P4S
5. Pelatihan Kewirausahaan Bagi Petani
Muda
6. Pelatihan Penguatan Kelembagaan
Kelompok Tani
7. Pelatihan TOT Agri Training Camp
8.Magang Agribisnis bagi Pengelola
P4S
3.3 Optimalisasi penyelenggaraan pelatihan
3.1. Penyusunan SKK 3.2. Pelaksanaan IKL dan IDKK 3.3. Penyusunan Kurikulum 3.4. Penyusunan Modul dan Bahan Ajar 3.5. Penyusunan SOP Penyelenggaraan
Pelatihan 3.6. Pelaksanaan Akreditasi untuk
pelatihan teknis bagi aparatur 3.7. Pelaksanaan standarisasi Program
Pelatihan berdasarkan ISO 3.8. Pembuatan Sistem Informasi (SIM)
Pelatihan Pertanian 3.9. Workshop Pengembangan
Metodologi Pelatihan Pertanian
1. Tersedianya database
kebutuhan latihan dan diskrepansi kompotensi kerja.
2. Tersedianya orang aparatur dan non aparatur pertanian yang kreatif,inovatif dan professional dalam melaksanakan tugas/pekerjaannya
3. Tersedianya 3 paket modul pelatihan
4. Terakareditasinya 3 pelatihan teknis dan kewirausahaan.
5. Tersusunnya SOP pnyelenggaraan pelatihan
6. Sertifikasi ISO penyelenggaraan pelatihan
4. Optimalisasi pelayanan Agribisnis 4.1. Internal - Pengembangan Pusat Inkobator
Agribisnis - Fasilitasi dan penguatan unit
pembelajaran usaha produktif - Penjaringan Mitra/Tenant - Pendampingan Mitra/Tenant - Pembentukan Tim Konsultan Agribisnis
- Terlaksananya Pusat Inkobator Agribisnis
- Terfasilitasi dan penguatan unit pembelajaran usaha produktif
- Terlaksananya Penjaringan Mitra/Tenant
- Terlaksananya Pendampingan Mitra/Tenant
- Terlaksananya Pembentukan Tim Konsultan Agribisnis
- Meningkatnya kuantitas dan kualitas pelayanan agribisnis bagi masyarakat.
LAPORAN KINERJA BBPP Binuang 2015 Page 21
4.2. Eksternal 4.2.1. Identifikasi, Inventarisasi dan
Seleksi Potensi Lembaga Pelatihan Swadaya di Wilayah Kerja BBPP Binuang
4.2.2. Pelatihan Teknis dan Manajemen Bagi Pengelola Lembaga Pelatihan Swadaya dan Lembaga Agribisnis Lainnya
4.2.3. Pendampingan dalam pelaksanaan pelatihan dan permagangan di Lembaga Pelatihan Swadaya dan Lembaga Agribisnis Lainnya
4.2.4. Akreditasi Lembaga Pelatihan Swadaya dan Lembaga Agribisnis Lainnya
4.2.5. Penguatan Forum dan jejaring kerja asosiasi Pengelola Pelatihan Swadaya dan Lembaga Agribisnis Lainnya.
1. Tersedianya media
pelayanan konsultasi agribisnis dan pengemba-ngan model/pola pelatihan teknis dan kewirausahaan.
2. Tersedianya 3 unit usaha produktif PIA
3. Terjaring dan terdampinginya 30 tenant PIA
4. Berkembangnya usaha 30 tenant
5. Terfasilitasi dan Terakreditasinya 28 P4S.
6. tumbuhnya 40 unit P4S baru di wilayah kerja BBPP Binuang
1. Meningkatnya kualitas dan
kepercayaan terhadap pelayanan jasa konsultasi agribisnis serta pelaksanaan dan pengembangan pola/model pelatihan teknis dan kewirausahaan.
2.Meningkatnya kualitas kelembagaan P4S.
3.Tumbuh kembangnya kelembagaan P4S sebagai pusat pelatihan pertanian di pedesaan
5.
Optimalisasi pelayanan administrasi dan manajemen BBPP : 5.1. Penyusunan Sistem Tata Kelola
Balai 5.2. Penyusunan Prosedur Tetap
Pelaksanaan Kegiatan. 5.3. Penyusunan SOP non-Pelatihan (7
Sub bagian dan Seksi) 5.4. Penegakan Disiplin dan pemberian
Penghargaan bagi pegawai yang berprestasi.
5.5. Pertemuan Evaluasi Berkala kinerja organisasi (3 bulanan)
1. Tersusunnya 1 dokument tata kelola balai, 1 dokument protab kegiatan, 7 SOP unit kerja.
2. Tersedianya 1 paket apikasi sistem informasi manajemen
1. Meningkatnya Transparansi dan akuntabilitas pengelolaan administrasi dan manajemen balai.
LAPORAN KINERJA BBPP Binuang 2015 Page 22
5. Kebijakan dan Strategi
Dalam upaya mencapai tujuan dan sasaran, kebijakan yang
diselenggarakan BBPP Binuang pada tahun 2015 adalah sebagai berikut :
− Standarisasi mutu layanan kediklatan;
− Peningkatan prasarana dan sarana UPT pelatihan pertanian;
− Pemberdayaan P4S sebagai penyelenggara diklat non-aparatur;
− Peningkatan kapasitas Widyaiswara dan Tenaga Kediklatan;
− Pemantapan sistem pelatihan pertanian berbasis kompetensi dan daya
saing;
− Pengembangan program dan jejaring kerjasama pelatihan.
6. Program dan Kegiatan
Program yang diselenggarakan BBPP Binuang pada tahun 2015 adalah
Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian dan Kelembagaan Petani
dengan kegiatan Pemantapan Sistem Pelatihan Pertanian.
B. Rencana Kinerja Tahunan
Mengacu kepada Renstra BBPP Binuang dan Renstra BPPSDMP Tahun 2015-
2019, maka Rencana Kinerja Tahunan (RKT) BBPP Binuang untuk tahun 2015
adalah sebagai berikut (Tabel 8)
LAPORAN KINERJA BBPP Binuang 2015 Page 23
Tabel 8. Rencana Kinerja Tahunan BBPP Binuang
Unit Eselon I : Badan PPSDMP
Unit Eselon II : BBPP Binuang
Tahun : 2015
No. Sasaran Strategis Rencana Kinerja Target
1. Meningkatnya kompetensi aparatur dan non aparatur pertanian
1. Jumlah Aparatur Pertanian yang ditingkatkan Kompetensinya
Aparatur yang mengikuti Diklat Pertanian
• Diklat Teknis Agribisnis Padi di Lahan Rawa
• Diklat Teknis Budidaya Cabe
• Diklat Teknis Budidaya Kedelai
• Diklat Teknis Budidaya Jagung
• Diklat Teknis Pengolahan Hasil Pertanian
• Diklat Teknis Manajemen BP3K Bagi Kepala BP3K
• Diklat Teknis Budidaya Padi Bagi Petugas BP3k/BP4K
• Diklat Teknis Budidaya Jagung Bagi Petugas BP3K/BP4K
• Diklat Teknis Budidaya Kedelai Bagi Petugas BP3K/BP4K
Aparatur yang Mengikuti Pelatihan Fungsional Pertanian
• Diklat Fungsional Penyuluh Pertanian Ahli
• Diklat dasar Fungsional Pengawas Benih Tanaman Ahli
• Diklat Dasar Penyuluh Pertanian Terampil
• Diklat Alih Kelompok Penyuluh Pertanian 2. Jumlah Non Aparatur Pertanian yang ditingkatkan
Kompetensinya Non Aparatur Yang Mengikuti Pelatihan Teknis
• Diklat Teknis Budidaya Padi di Lahan Rawa
• Diklat Agribisnis Karet
• Diklat Teknis Pengolahan Hasil Pertanian
• Diklat teknis Budidaya Cabe
• Diklat teknis Budidaya Jagung
• Diklat Teknis Budidaya Kedelai
• Diklat Teknis Budidaya Bawang Merah
• Diklat Agribisnis kelapa Sawit
• Diklat teknis Budidaya Padi Bagi Petani
• Diklat teknis Budidaya Jagung Bagi Petani
• Diklat Teknis Budidaya Kedelai Bagi Petani
• Agri Training Camp/ATC
• Diklat asisten Kebun Kelapa Sawit
• Diklat Asisten Kepala Kebun Kelapa Sawit
• Diklat Produksi Benih Tanaman
• Diklat Fasilitatot Tanaman Organik
Non Aparatur Yang Mengikuti Pelatihan Manajemen dan Kewirausahaan Pertanian
• Diklat kewirausahaan Bagi Petani Muda
916 orang
810 orang
106 orang
1.260 0rang
1.230 orang
30 orang
2. Terfasilitasinya Ketenagaan Pelatihan Pertanian untuk Meningkatkan Kompetensi
Jumlah Ketenagaan Pelatihan Pertanian yang difasilitasi dan dikembangkan
1. Peningkatan Profesionalisme WI 2. Peningkatan Profesionalisme Petugas
44 orang
3. Terfasilitasinya Kelembagaan Pelatihan Pertanian
1. Jumlah kelembagaan petani yang difasilitasi dan terkalifikasi 1. Klasifikasi P4S dan Pembinaan P4S
13 unit
LAPORAN KINERJA BBPP Binuang 2015 Page 24
No. Sasaran Strategis Rencana Kinerja Target
4. Tersusunnya Dokumen, Norma, Standar, Pedoman dan Kebijakan (NSPK)
Dokumen Program dan Kerjasama Pelatiihan Perrtanian yang dihasilkan 1. Penyusunan Program dan Anggaran 2. Identifikasi Kebutuhan Diklat 3. Pengembangan Jejaring Kerjasama dalam Negeri 4. Akreditasi Program Pelatihan 5. Sistem Manajemen Mutu 6. Sistem Informasi, Promosi dan Publikasi 7. Pembinaan Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan
Kehutanan (BP3K)
Dokumen Kelembagaan Pelatihan Pertanian yang dihasilkan 1. Pemantapan UPT Pelatihan Pusat dan Daerah 2. Pembinaan Mental Pegawai 3. Sistem Pengendalian Internal dan Anti Korupsi
Dokumen Evaluasi Pelatihan Pertanian yang Dihasilkan 1. Penyusunan Lakip dan Laporan Tahunan 2. Monitoring, Evaluasi dan Rencana Tindak Lanjut 3. Evaluasi Pasca Diklat 4. Bimbingan Lanjutan
7 Dokumen
3 Dokumen
4 Dokumen
C. Penetapan Kinerja
Dokumen Penetapan kinerja merupakan suatu dokumen pernyataan
kinerja/kesepakatan kinerja/perjanjian kinerja antara Kepala Badan PPSDMP
dan Kepala Balai BBPP Binuang untuk mewujudkan target kinerja tertentu
berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki oleh instansi. Penetapan Kinerja
disusun setelah DIPA diterbitkan, dan dijadikan lampiran dokumen pernyataan
kinerja/kesepakatan kerja/Perjanjian kinerja dengan rincian sebagai berikut
Tabel 9. Penetapan Kinerja Pusat (UPT) Tahun Anggaran 2015
No. Sasaran Strategis Indikator Target
(Inpres No.4 Tahun 2014)
1. Meningkatnya Kompetensi Aparatur dan Non Aparatur Pertanian
Jumlah Aparatur dan Non Aparatur pertanian yang meningkat kompetensinya
2.160 orang
1. Jumlah aparatur pertanian yang meningkat kompetensin
900 orang
2. Jumlah knon aparatur pertanian yang meningkat kompetensinya
1.260 orang
2. Terfasilitasinya Ketenagaan Pelatihan Pertertanian untuk Meningkatkan Kompetensi
Jumlah Ketenagaan Pelatihan Pertanian yang meningkat kompetensinya
44 orang
1. Jumlah widyaiswara yang meningkat profesionalismenya
9 orang
2. Jumlah ketenaga teknis kediklatan yang meningkat kompetensinya
35 orang
3. Terfasilitasnya Kelembagaan Pelatihan Pertanian
Jumlah Kelembagaan Pelatihan Pertanian yang Meningkat Kompetensinya
14 Unit
1. Jumlah kelembagaan pelatihan pertanian yang meningkat kompetensinya
1 unit
2. Jumlah kelembagaan pelatihan 13 unit
LAPORAN KINERJA BBPP Binuang 2015 Page 25
milik petani (P4S) yang meningkat profesionalismenya
Dari Penetapan Kinerja yang telah disepakati dengan Jumlah anggaran sebesar
Rp. 22.482.914.000,-, dalam perjalanan pelaksanaan kinerja, terdapat
perubahan atau revisi Dokumen Penetapan Kinerja. Setelah terbitnya revisi
DIPA, terjadi perubahan atau revisi penetapan kinerja seperti tercantum pada
tabel 10.
Tabel 10. Perubahan atau revisi Penetapan Kinerja Pusat (UPT) Tahun Anggaran 2015
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target 1. Meningkatnya
kompetensi aparatur dan non aparatur
1. Jumlah aparatur pertanian yang ditingkatkan kompetensinya
2. Jumlah non aparatur pertanian yang ditingkatkan kompetensinya
916 orang
1.260 orang
2. Terfasilitasinya Ketenagaan Pelatihan Pertertanian untuk Meningkatkan Kompetensi
1. Jumlah Ketenagaan Pelatihan Pertanian yang difasilitasi dan dikembangkan
44 orang
a. Jumlah widyaiswara yang difasilitasi dan dikembangkan
9 orang
b. Jumlah tenaga teknis kediklatan yang difasilitasi dan dikembangkan
35 orang
3. Terfasilitasnya Kelembagaan Pelatihan Pertanian
Jumlah kelembagaan petani yang difasilitasi dan terklasifikasi
13 unit
4. Tersusunnya Dokumen Norma Standar Pedoman dan Kebijakan (NSPK)
Jumlah dokumen program dan kerjasama, penyelenggaran pelatihan, kelembagaan pelatihan yang dihasilkan
7 dokumen
Anggaran yang teredia untuk perubahan atau revisi Penetapan Kinerja yang telah disepakti adalah
sebesar : Rp. 22.482.914.000,-
LAPORAN KINERJA BBPP Binuang 2015 Page 26
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. Hasil Pengukuran Kinerja
Pengukuran Kinerja merupakan alat untuk menilai keberhasilan dan kegagalan
kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan demi
tercapainya visi dan misi instansi pemerintah. Penetapan kinerja dilakukan
dengan membandingkan kinerja antar perencanaan dan realisasi. Dokumen
penetapan kinerja merupakan tolok ukur perencanaan, yang menjadi materi
utama untuk mengukur sejauh mana keberhasilan kinerja sebuah instansi.
Namun dalam prakteknya, DIPA mengalami beberapa kali revisi pada setiap
tahunnya, sehingga hal ini dapat mempengaruhi target yang ada pada
Penetapan Kinerja. Oleh sebab itu BBPP Binuang menggunakan DIPA hasil
revisi terakhir sebagai acuan penetapan kinerja.
Jumlah Anggaran Program Tahun 2015 (pagu setelah revisi) adalah sebesar :
Rp.22.482.914.000,- Jumlah Realisasi Anggaran Program Tahun 2015 adalah
sebesar : Rp.13.324.890.855,- (92,95 %). Sedangkan rata-rata realisasi fisik
mencapai 98.74 %.
Secara menyeluruh, hasil pengukuran kinerja fisik Balai Besar Pelatihan
Pertanian Binuang pada tahun 2015 disajikan pada tabel 11 berikut ini :
Tabel 11. Hasil Pengukuran Kinerja UPT (Pusat) Tahun Anggaran : 2015
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi %
1. Meningkatnya kompetensi aparatur dan non aparatur
1. Jumlah aparatur pertanian yang ditingkatkan kompetensinya
916 orang
916 Orang
100,00
2. Jumlah non aparatur pertanian yang ditingkatkan kompetensinya
1.260 orang
308 orang
102,66
2. Terfasilitasinya Ketenagaan Pelatihan Pertanian untuk Meningkatkan Kompetensi
1. Jumlah Ketenagaan Pelatihan Pertanian yang difasilitasi dan dikembangkan
44 orang 56 orang 127,27
a. Jumlah widyaiswara yang difasilitasi dan
9 orang 10 orang 111,11
LAPORAN KINERJA BBPP Binuang 2015 Page 27
dikembangkan
b. Jumlah tenaga teknis kediklatan yang difasilitasi dan dikembangkan
35 orang 46 orang 131,42
3. Terfasilitasnya Kelembagaan Pelatihan Pertanian
1. Jumlah kelembagaan petani yang difasilitasi dan terklasifikasi
13 unit Unit
4. Tersusunnya Dokumen, Norma, Standar, Pedoman dan Kebijakan (NSPK)
1. Dokumen Program & Kerjasama Pelatihan Pertanian yg dihasilkan
7 Dokumen
2. Dokumen Kelembagaan Pelatihan Pertanian yg
3 Dokumen
3. Dokumen Evaluasi Pelatihan Pertanian yang dihasilkan
4 Dokumen
Jumlah Anggaran Program Tahun 2015 : Rp.22.482.914.000,- (pagu setelah
revisi)
Jumlah Realisasi Anggaran Program Tahun 2015 : Rp.13.324.890.855,-
Dalam pelaksanaannya, hasil pengukuran kinerja Balai Besar Pelatihan
Pertanian Binuang pada tahun 2015 dapat dilihat sebagai berikut :
1. Sasaran Strategis 1. Meningkatkan Kompetensi Aparatur dan Non
Aparatur Pertanian.
Hasil pengukuran kinerja sasaran strategis “Terfasilitasinya aparatur dan non
aparatur dalam mengikuti pelatihan pertanian untuk meningkatkan kompetensi
kerja” menunjukkan bahwa:
• Jumlah aparatur pertanian yang ditingkatkan kompetensinya realisasi
kinerjanya adalah 916 orang sesuai dengan target 916 orang (100,00%).
Jumlah realisasi ini terdiri dari 960 orang aparatur yang mengikuti pelatihan
teknis pertanian atau 100,00% dari target 916 orang.
• Jumlah non aparatur pertanian yang ditingkatkan kompetensinya realisasi
kinerjanya adalah 308 orang sesuai target 1.260 orang (100,00%). Jumlah
realisasi ini terdiri dari 98 orang non aparatur yang mengikuti pelatihan teknis
pertanian atau 100,00% dari target 98 orang, dan 30 orang non aparatur yang
mengikuti pelatihan manajemen dan kewirausahaan pertanian atau 100,00%
dari target 30 orang.
LAPORAN KINERJA BBPP Binuang 2015 Page 28
Rincian realisasi pelatihan aparatur dan non aparatur yang dilaksanakan pada
tahun 2015 dapat dilihat pada Lampiran 1.
Realisasi fisik keseluruhan pada sasaran strategis “Terfasilitasinya aparatur
dan non aparatur dalam mengikuti pelatihan pertanian untuk meningkatkan
kompetensi kerja” adalah 100,00%, sedangkan kinerja keuangan adalah
Rp.4.923.789.660 atau 97,07% dari target pagu anggaran sebesar Rp.
5.072.633.000.
2. Sasaran Strategis 2. Terfasilitasinya Ketenagaan Pelatihan Pertanian
Untuk Meningkatkan Kompetensi
Hasil pengukuran kinerja sasaran strategis “Terfasilitasinya Ketenagaan
Pelatihan Pertanian untuk Meningkatkan Kompetensi” menunjukkan bahwa
jumlah ketenagaan pelatihan pertanian yang difasilitasi dan dikembangkan
profesionalisme dan kapasitasnya sebanyak 44 orang yang terdiri dari 9 orang
Widyaiswara dan 35 orang petugas realisasi kinerjanya adalah 56 orang atau
127,27% dari target 44 orang. Realisasi kinerja keuangan sasaran strategis
“Terfasilitasinya Ketenagaan Pelatihan Pertanian untuk Meningkatkan
Kompetensi” adalah Rp.499.390.373 atau 80.33% dari target pagu anggaran
sebesar Rp 621.690.000.
3. Sasaran Strategis 3. Terfasilitasinya Kelembagaan Petani yang di
Fasilitasi dan Terklasifikasi.
Hasil pengukuran kinerja sasaran strategis “Tertatanya Kelembagaan Petani
yang difasilitasi dan terklasifikasi” menunjukkan bahwa:
Jumlah kelembagaan petani yang difasilitasi dan terklasifikasi realisasi
kinerjanya 25 unit atau 192,30% dari target 13 unit. Realisasi fisik keseluruhan
pada sasaran strategis “Tertatanya Kelembagaan Petani yang difasiliatasi dan
Terklasifikasi Pertanian” adalah 192,30% sedang realisasi kinerja keuangan
sasaran adalah Rp.400.951.390 atau 81,32% dari target pagu anggaran
sebesar Rp. 493.028.000.
LAPORAN KINERJA BBPP Binuang 2015 Page 29
4.Sasaran Strategis 4. Tersusunnya dokumen Norma, Standar Pedoman
dan Kebijakan (NSPK)
Hasil pengukuran kinerja sasaran strategis “Tersusunnya dokumen Norma
Standar Pedoman dan Kebijakan” menunjukkan bahwa jumlah dokumen yang
dihasilkan berjumlah 10 dokumen terdiri dari dokumen-dokumen (1) Penyusunan
Program dan Anggaran; (2) Identifikasi Kebutuhan Diklat; (3) Pengembangan
Jejaring Kerjasama dalam Negeri; (4) Akreditasi Program Pelatihan; (5) Sistem
Manajemen Mutu; (6) Sistem Informasi, Promosi dan Publikasi; (7) Pembinaan
Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (BP3K); (8) Pemantapan
UPT Pelatihan Pusat dan Daerah; (9) Pembinaan Mental Pegawai; (10) Sistem
Pengendalain Internal dan Anti Korupsi; (11) Penyusunan LAKIP dan Laporan
Tahunan; (12) Monitoring, Evaluasi dan Rencana Tindak Lanjut; (13) Evaluasi
Pasca Diklat; dan (14) Bimbingan Lanjutan. Jumlah realisasi kinerja ini sama
dengan target sebanyak 21 dokumen.
Realisasi fisik untuk sasaran strategis “Tersusunnya dokumen Norma Standar
Pedoman dan Kebijakan” adalah 100,00%, sedangkan realisasi kinerja
keuangan adalah Rp.1.065.943.739 atau 74,49% dari target pagu anggaran
sebesar Rp 1.430.897.000.
B. Penilaian Pencapaian Kinerja
Pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan dan
kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah
ditetapkan dakam rangka mewujudkan visi dan misi instansi pemerintah.
Pengukuran dimaksud merupakan hasil dari suatu penilaian yang sistemik dan
didasarkan pada kelompok indikator kinerja kegiatan yang berupa indikator-
indikator masukan, keluaran, hasil, manfaat dan dampak. Penilaian tersebut
tidak terlepas dari proses yang merupakan kegiatan mengolah masukan menjadi
keluaran atau penilaian dalam proses penyusunan kebijakan/program/kegiatan
yang dianggap penting dan berpengaruh terhadap pencapaian sasaran dan
tujuan.
LAPORAN KINERJA BBPP Binuang 2015 Page 30
Pengukuran kinerja mencakup 2 (dua) hal yaitu (1) Kinerja kegiatan yang
merupakan tingkat pencapaian target (rencana tingkat capaian) dari masing-
masing kelompok indikator kinerja kegiatan; dan (2) Tingkat pencapaian sasaran
instansi pemerintah yang merupakan tingkat pencapaian target (rencana tingkat
capaian) dari masing-masing indikator sasaran yang telah ditetapkan
sebagaimana dituangkan dalam Rencana Kinerja.
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja kegiatan, realisasi berkisar 100% s.d.
101,1%. Seluruh Sasaran Strategis pada pengukuran kinerja telah mencapai
target output. Sedangkan realisasi tertinggi adalah 97.07% dicapai oleh kegiatan
Terlatihnya Aparatur Pertanian untuk Meningkatkan Kompetensi Kerja dan
Terlatihnya Non Aparatur unutk Meningkatkan Kompetensi.
Pencapaian kinerja Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang pada tahun
2015 adalah 92.27% dan nilai atribut interpretasi kinerja masuk dalam kategori
‘sangat memuaskan’.
C. Analisis Kinerja
Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Kementerian Pertanian, oleh sebab itu Balai Besar Pelatihan
Pertanian (BBPP) Binuang ikut mendukung dan mewujudkan apa yang menjadi
visi Kementerian Pertanian. Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang
telah ditetapkan perlu disusun program kerja yang operasional sebagai
implementasi dari kebijakan yang telah ditetapkan. Program Balai Besar
Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang merupakan bagian integral yang tidak
terpisahkan dari program peningkatan kesejahteraan petani. Pada tahun 2015
Program Peningkatan Kesejahteraan Petani dengan 3 sasaran strategis dan 9
indikator sasaran.
Pada tahun 2014 pencapaian kinerja kegiatan Balai Besar Pelatihan Pertanian
(BBPP) Binuang berkisar 100% sampai dengan 101,1% sedangkan pada tahun
2015 pencapaian kinerja kegiatan BBPP Binuang meningkat antara 100%
sampai dengan 101,1% dengan rata-rata pencapaian kinerja 85,80% dengan
atribut “Sangat Memuaskan” hal ini dapat disimpulkan bahwa Balai Besar
LAPORAN KINERJA BBPP Binuang 2015 Page 31
Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang mampu mempertahankan pelaksanaan
kinerja yang baik.
D. Analisis Efisiensi Capaian Indikator Kinerja
Realisasi total anggaran Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang pada
tahun 2015 mencapai 92,95% atau Rp. 13.324.890.855 dari target
Rp. 22.482.914.000,- (pagu setelah direvisi).
Pada tahun 2015, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang
melaksanakan Program Peningkatan Kesejahteraan Petani yang dijabarkan lebih
lanjut menjadi 3 sasaran dan 9 indikator sasaran. Perhitungan pencapaian
kinerja sasaran dan kegiatan strategis tersebut dilakukan secara bertingkat
dengan menggunakan 3 formulir, yaitu formulir Rencana Stratejik (RS), Rencana
Kinerja Tahunan (RKT), Pengukuran Kinerja (PK).
Pengukuran Kinerja (PK) pengembangan SDM Pertanian tahun 2015 adalah
kinerja berkisar 100% s.d. 101,1% sedangkan nilai efisiensi capaian indikator
kinerja sebesar 92,27% dengan bobot tingkat efisiensi 28,60%.
LAPORAN KINERJA BBPP Binuang 2015 Page 32
Tabel 12.Analisis Efisiensi Kinerja Kegiatan BBPP Binuang Tahun 2015
No. Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Target Realisasi %
Keuangan %
Kinerja Efisiensi
1. Meningkatnya Kompetensi Aparatur dan Non Aparatur Pertanian
1. Jumlah aparatur pertanian yang ditingkatkan kompetensinya
2. Jumlah non aparatur pertanian yang ditingkatkan kompetensinya
20
1.198.489.000
3.775.543.310 1.148.246.350
97.45
95.81
100
100
0,03
0,04
2. Terfasilitasinya Ketenagaan Pelatihan Pertanian untuk Meningkatkan Kompetensi
Jumlah Ketenagaan Pelatihan Pertanian yang difasilitasi dan dikembangkan
621.690.000 499.390.373 80.33 101.1 0.21
3. Terfasilitasinya Kelembagaan Pelatihan Pertanian
1. Jumlah kelembagaan pelatihan UPT pusat yang difasilitasi dan dikembangkan
2. Jumlah kelembagaan pelatihan milik petani (P4S) yang terbina dan terklasifikasi kelembagaannya
307.908.000
185.120.000
244.191.050
156.760.340
79.31
84.68
100
100
0,21
0,15
4. Tersusunnya Dokumen Norma Standar Pedoman dan Kebijakan (NSPK)
Jumlah dokumen program dan kerjasama, penyelenggaraan pelatihan, kelembagaan pelatihan yang dihasilkan
1.430.897.000 1.065.943.739 74.49 100 0.26
RATA-RATA 85.34 100.18 0.15
LAPORAN KINERJA BBPP Binuang 2015 Page 33
Dari Tabel 11. diketahui bahwa hampir semua kegiatan yang terlaksana capaian
kinerjanya termasuk dalam kategori efisien.
Meskipun capaian kinerja termasuk dalam kategori efisien, namun masih terdapat
beberapa masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan. Masalah tersebut
antara lain :
1. Proses perencanaan belum sepenuhnya terkoordinasi dengan baik, sehingga
menyebabkan pelaksanaan kegiatan kurang terintegrasi dengan baik. Dimasa
yang akan datang perlu diupayakan : (a) peningkatan koordinasi antar masing-
masing bagian/bidang lingkup Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang
dalam proses perencanaan; (b) perbaikan kualitas TOR untuk masing-masing
kegiatan; (d) perbaikan kualitas SOP dan pelaksanaan SOP
2. Jumlah dan kualitas kompetensi SDM petugas kediklatan baik Widyaiswara
maupun tenaga kediklatan lainnya masih belum memadai untuk dapat
melaksanakan kegiatan yang bermutu tinggi. Dimasa yang akan datang perlu
dirancang kegiatan peningkatan prodesionalisme Widyaiswara dan petugas
yang memberi dampak peningkatan kompetensi yang dapat meningkatkan
mutu pelayanan dan mutu output kegiatan.
3. Belum adanya sistem, mekanisme dan kerangka kerja tahunan, sehingga
kegiatan-kegiatan kurang menggambarkan keterkaitan dalam program
peningkatan kesejahteraan petani. Dimasa yang akan datang perlu disusun
sistem, mekanisme dan kerangka kerja yang baik. Pelaksanaan kegiatan belum
sepenuhnya konsisten dengan jadwal yang telah ditetapkan, sehingga
beberapa kegiatan dilaksanakan mendekati batas akhir waktu pencairan dana.
Dimasa yang datang perlu ditingkatkan; (a) pengendalian pelaksanaan kegiatan
yang lebih intensif melalui pertemuan regular; (b) komitmen di semua tingkatan
manajemen.
LAPORAN KINERJA BBPPBinuang 2015 Page 34
BAB IV
PENUTUP
Laporan akuntabilitas kinerja Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang tahun
2015, merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban penyelenggaraan tugas
dan fungsi yang diemban Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang.
Hasil pengukuran kinerja kegiatan dapat diketahui bahwa realisasi berkisar 92,27%
sedangkan efisiensi kinerja pada BBPP Binuang pada tahun 2015 yang terdiri dari 3
sasaran pokok dan 9 indikator sasaran, berkisar antara 100 s.d. 101.1. Pencapaian
kinerja tertinggi dicapai oleh : (1) Terlatihnya Aparatur Pertanian untuk Meningkatkan
Kompetensi Kerja dan Terlatihnya Non Aparatur untuk Meningkatkaan
Kompetensinya, (2) Jumlah Ketenagaan Pelatihan Pertanian untuk Meningkatkan
Kompetensinya. Adapun kegiatan tahun 2015 yang pencapaian kinerja paling kecil
adalah Tersusunnya Dokumen, Norma, Standar, Pedoman dan Kebijakan (NSPK)..
Meskipun capaian kinerja kegiatan dalam kategori efisien, namun masih terdapat
beberapa kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan program dan kegiatan
pelayanan teknis dan administrasi pada tahun 2015, dengan memperhatikan kendala
yang dihadapi maka untuk tahun-tahun berikutnya perlu dilakukan antara lain: (1)
peningkatan koordinasi antar masing-masing bagian/bidang lingkup Balai Besar
Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang dalam proses perencanaan, perbaikan kualitas
SOP dan TOR untuk masing-masing kegiatan; (2) peningkatan jumlah dan kualitas
kompetensi SDM BBPP Binuang; (3) pengendalian pelaksanaan kegiatan yang lebih
intensif melalui pertemuan regular; dan (4) komitmen para pejabat dan pelaksana di
semua tingkatan manajemen.
LAPORAN KINERJA BBPPBinuang 2015 Page 35
LAMPIRAN
LAPORAN KINERJA BBPPBinuang 2015 Page 36
LAPORAN KINERJA BBPP Binuang 2015 Page 36