kata pengantar kukerta

20

Click here to load reader

Upload: vina-irmayani-siahaan

Post on 03-Jul-2015

105 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: KATA PENGANTAR KUKERTA

KATA PENGANTAR

Segenap tubuh dan pikiran menghaturkan pujian yang tidak akan pernah

cukup kepada-Nya. Kepada Dia, pemilik alam semesta. Kepada Dia, Sang Semesta.

Pada-Nya segala perbuatan suci ditujukan. Pada-Nya, setiap kata-kata suci dialunkan.

Atas kehendak-Nya, semua perbuatan dapat dijalankan. Terima kasih untuk setiap

detik waktu, untuk sempurnanya ruang, untuk kontradiktifnya hidup, untuk

imajinatifnya persepsi, untuk indahnya kasih sayang, untuk semunya indra yang telah

Kau anugerahkan. Dalam pelukan-Nya syukur ini disampaikan. Untuk-Nya yang

berada di atas sana, atas yang absurd. Atau mungkin di bawah sana, sana yang juga

masih kabur, terima kasih.

Salawat dan salam kepada pemuka dan junjungan, Muhammad, nabi yang

Ummi. Yang namanya disebutkan dalam setiap firman suci, yang kelahirannya telah

dijanjikan sebelum Saturnus dan Yehemoth saling menjauh. Semoga shalawat tetap

atasnya.

Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KUKERTA-

PPM) merupakan salah satu kegiatan intrakurikuler wajib dalam perguruan tinggi

yang memberikan pengalaman belajar dan bekerja pada mahasiswa dalam kegiatan

pemberdayaan masyarakat. Kegiatan KUKERTA merupakan wadah penerapan dan

pengembangan ilmu dan teknologi yang dilaksanakan di luar kampus dalam waktu,

mekanisme kerja, dan persyaran tertentu.

Kegiatan KUKERTA Gelombang ke-I tahun 2011 Universitas Riau, telah

memilih Desa Sai Putih, Kabupaten Kampar. Desa Sai Putih merupakan daerah yang

memiliki potensi sumberdaya alam dan sumberdaya manusia yang cukup tinggi.

Tim mahasiswa KUKERTA yang diamanatkan bertugas di Desa Sai Putih,

Kabupaten Kampar sangat beruntung dapat bekerjasama dengan pemerintah dan

masyarakat yang ramah dan responsif terhadap kegiatan-kegiatan yang program

KUKERTA yang telah dilakukan.

Tim Mahasiswa KUKERTA mengucapkan terimakasih kepada Bapak Camat,

KepalaDesa, Tokoh masyarakat, Niniak Mamak, Alim Ulama, Cerdik Pandai, dan

seluruh masyarakat di Desa Sai Putih dan Kecamatan Kampar yang telah memberikan

sumbangsihnya dan partisipasi aktif terhadap kegiatan KUKERTA yang telah

dilakukan. Tim Mahasiswa KUKERTA desa Sai Putih juga mengucapkan

terimakasih kepada Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) Universitas Riau dan

Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yang telah bekerja keras demi kelancaran

kegiatan KUKERTA. Tim mahasiswa KUKERTA Desa Sai Putih secara umum

mengucapkanterima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam

kelancaran kegiatan KUKERTA ini. Sai Putih , 01 Mei 2011

Tim Penyusun

Page 2: KATA PENGANTAR KUKERTA

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Desa Sei Putih adalah salah satu desa yang berda di wilayah Kecamatan

Tapung, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau..

Jarak antara Desa Sai Putih dengan ibukota kecamatan adalah 30 km dengan

waktu tempuh 30 menit kendaraan bermotor, sedangkan jarak dengan ibukota

kabupaten adalah 100 KM dengan waktu tempuh 120 menit kendaraan bermotor.

Jarak Desa Sai Putih dengan Ibukota propinsi 40 KM dengan waktu tempuh 45 jam

kendaraan bermotor.

Kegiatan KUKERTA PPM di Desa Sai Putih diharapkan dapat membantu dan

mempercepat perkembangan Desa Sai Putih dari semua aspek.

1.2 Analisis Situasi

Geografis : Tinggi tempat dari permukaan laut 186 m, curah hujan rata-

rata pertahun 3000-4000 mm, dan keadaan suhu rata-rata

20- 32C.

Pemerintahan : Desa Sai Putih terdiri 17 RT, 6 RW yang merupakan bagian

dari Desa Sai Putih, Kabupaten Kampar.

Penduduk dan tenaga kerja : terdiri dari 3 Dusun dengan jumlah penduduk 1916 jiwa.

Sosial : Kesehatan ; terdapat 1 puskesmas pembantu dan 1 posyandu, Pendidikan ;

terdapat 1 TK, 1 SD, 1 SLTP, 1 SMU, dan 1 MDA.

Ekonomi : sebagian besar penduduk Desa Sai Putih bekerja sebagai petani sawit.

Page 3: KATA PENGANTAR KUKERTA

BAB II

KONDISI YANG ADA (DAS SEIN)

2.1 Keadaan umum desa

2.1.1. Keadaan Umum Wilayah Desa

Desa Sei Putih merupakan salah satu desa yang dipilih oleh LPM UNRI untuk

melaksanakan KUKERTA.

Desa Sai Putih terdiri dari tiga dusun sebagai berikut :

- Dusun 1

- Dusun 2

- Dusun 3

Luas Wilayah dan Potensi Desa

Secara total Desa Sai Putih memilki luas 16.000 Ha. Lahan terdiri dari

pemukiman, fasilitas umum, sekolah, ladang atau tegalan, perkebunan, hutan, dan

perikanan. Luas wilayah sesuai dengan penggunaan lahan (land use) dapat dilihat

pada tabel berikut :

Tabel 1. Tata Guna Lahan (land use) Desa Sai Putih

NO Penggunaan Luas (Ha)

1 Permukiman 327

2 Fasilitas Umum :

Perkantoran 2

Sekolah 3

Pertokoan 2

Pasar 2

Tempat Ibadah 2

Makam 2

Jalan 8

Lain-lain 4

3 Pertanian

Sawah Perairan Teknis 80

Sawah Perairairan Setengah Teknis 20

Sawah Tadah Hujan 15

4 Ladang/ Tegalan 6

5 Perkebunan

Perkebunan Rakyat 450

Page 4: KATA PENGANTAR KUKERTA

Perkebunan Swasta 400

6 Padang Rumput/ Ladang Pengembalaan 1

7 Hutan

Hutan Milik Warga Masyarakat (suku) 2000

Hutan Lindung 500

8 Rekreasi dan Olahraga

Lapangan Bola Kaki 1

Lapangan Volly dan Badminton 1.5

9 Perikanan (kolam) 8

10 Daerah Tangkapan Hujan (catchmant area) 3000

11 Rawa 50

Jumlah

Topografi dan Bentang Alam

Tabel 2. Kedaan Bentang alam Desa Sai Putih

No Bentang Alam Luas (Ha)

1 Dataran 10.000

2 Perbukitan 6000

Kondisi Geografis

Tabel 3. Kondisi Geografis Desa Sai Putih

No Kondisi Geografis Keterangan

1 Tinggi Tempat Dari Permukaan laut 186 m

2 Curah hujan rata-rata per tahun 3000-4000 mm

3 Keadaan suhu rata-rata 20-32 C

2.1.2. Pemerintahan daerah

Pemerintah desa dipimpin oleh Kepala Desa dan dibantu Aparatur Desa.

Sistem pemerintahan di Desa Sai Putih memiliki struktur sebagai berikut :

Aparatur Desa

Kepala desa : Darmadji

Sekretaris desa : Warsita

Kepala Urusan Pembangunan : Riadi

Kepala Urusan Umum : Vivi Sumanti

Kepala Urusan Keuangan : Barjo

Kepala Dusun 1 : Sadinron

Page 5: KATA PENGANTAR KUKERTA

Kepala Dusun II : Ramus

Kepala Dusun III : Safri

2.1.3. Orbitasi, Waktu Tempuh, dan Letak Desa

Jarak antara Desa Sai Putih dengan perekonomian (kota) disekitarnya meliputi

:

Ibukota kecamatan 30 km

Ibukota Kabupaten 100 km

Ibukota propinsi 25 km

Pada umumnya masyarakat sai Putih memiliki mobilitas yang cukup tinggi.

Mobilitas ini ditunjukkan dengan banyaknya masyarakat yang keluar dan masuk baik

dari maupun ke Desa Sai Putih setiap hari. Mobilitas penduduk ini sangat didukung

oleh aksibilitas wilayah yang cukup baik ke kecamatan, kabupaten dan propinsi.

Jarak tempuh dari Desa Koto Tuo ke pusat administrasi daerah antara lain :

Ibukota kecamatan (Tapung) 30 menit

Ibukota kabupaten (Kampar) 120 menit

Ibukota propinsi (Pekanbaru) 45 menit

Mobilitas penduduk baik ke Ibukota kecamatan, kabupaten, dan propinsi

didukung oleh armada angkutan umum berupa minibus tipe L-300. Waktu

operasional minibus adalah setiap hari kecuali malam hari. Selain itu aksebilitas

masyarakat Sai Putih didukung juga oleh kendaraan pribadi baik roda empat maupun

roda dua.

2.3. Keadaan Penduduk

Jumlah penduduk

Jumlah total penduduk Desa Sai Putih adalah 1916 jiwa, berjenis kelamin

laki-laki sebanyak 945 jiwa dan perempuan 971 jiwa. Desa Sai Putih memiliki 496

Kepala Keluarga.

Tabel 4. Jumlah penduduk berdasarkan kelompok umur

No Kelompok Umur (tahun) Laki-laki Perempuan Jumlah

1 0 – 4 116 98 214

2 5 – 14 153 146 299

3 15 – 60 613 683 1296

4 Diatas 60 63 44 107

Jumlah 945 971 1916

Page 6: KATA PENGANTAR KUKERTA

Tabel 4. Jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikan

No Kelompok Umur (tahun) Jumlah Persentase

1 Tidak Sekolah 6 1.3%

2 Tidak Tamat SD 1 0,2%

3 Tamat SD 205 43,8%

4 Tamat SLTP 128 27,4%

5 Tamat SLTA 106 22,6%

6 PT/D.III 22 4,7%

Jumlah 468 100%

Struktur Mata Pencaharian

Desa Sai Putih dapat digolongkan kepada tipe Desa Perkebunan (DPB). Hal

ini dapat dilihat dari mata pencaharian masyarakat yang sebahagian besar di bidang

perkebunan. Selain itu juga terdapat sektor perekonomian potensial antara lain sektor

perikanan meliputi perikanan kolam, keramba, dan perikanan tangkap (waduk).

Sektor peternakan meliputi ayam kampung, itik, dan peternakan sapi.

Sektor pertanian yag menonjol di Desa Sai Putih adalah pertanian padi dengan

teknik irigasi sederhana (non-teknis), Selain itu terdapat juga pertanian holtikultura

seperti bayam, kacang panjang, mentimun, jagung, buah-buahan. Sektor industri lain

uyang menjadi sumber mata pencaharian masyarakat Sai Putih meliputi industri

meubel, dan beberapa industri kayu olahan.

Tabel 6. Struktur Mata Pencaharian Penduduk

NO Status Mata Pencaharian Jumlah (orang)

1 Subsektor Pertanian Tanaman Pangan

Pemilik Tanah sawah 48

Pemilik Tanah Tegalan/Ladang -

Penyewa Penggarap -

Penyakap -

Buruh Tani 300

2 Subsektor Perkebunan atau Perladangan

Pemilik Tanah Perkebunan 450

Buruh Tani Perkebunan 150

3 Subsektor Peternakan

Peternak Sapi 8

Peternak Kambing 5

Peternak Ayam 25

4 Subsektor Perikanan

Pemilik Sampan 15

Page 7: KATA PENGANTAR KUKERTA

Pemilik Kolam 57

Pemilik Keramba -

Sektor Perikanan Lainnya 16

5 Subsektor Industri Sedang/Besar

Pemilik Usaha Industri Besar -

Pemilik Usaha Industri Sedang 4

Buruh Industri Sedang/Besar 10

6 Subsektor Perdagangan

Pedagang Pasar 20

Pedagan Warung 12

Pedagang Kios 4

7 Subsektor Jasa

Pegawai Negri Sipil

Guru 28

Pegawai Pemerintah/TNI/POLRI 2

Mantri Kesehatan/Perawat -

Bidan 2

PNS lain 2

Jasa Komunikasi dan angkutan

Angkutan tak bermotor 10

Angkutan sepeda motor 7

Mobil angkutan umum 5

Tingkat Kesejahteraan Penduduk

Salah satu indikator yang umum digunakan untuk mengukur tingkat

kesejahteraan penduduk adalah ukuran berdasarkan pengukuran BKKBN yaitu

jumlah keluarga yang dikelompokkan kepada prasejahtera, sejahtera Kl 1, sejahtera

Kl 2, Sejahtera Kl 3, Sejahtera Kl 3+. Berikut ini komposisi Kepala Keluarga

berdasarkan indikator tersebut :

Tabel 7. Tingkat Kesejahteraan Penduduk

No Kategori Jumlah KK

1 Prasejahtera 113

2 Sejahtera Kl 1 241

3 Sejahtera Kl 2 45

4 Sejahtera Kl 3 16

5 Sejahtera Kl 3+ -

Jumlah 415

2.4. Sarana Umum Desa

2.4.1. Sarana Komunikasi

Sarana komunikasi yang terdapat di Desa Sai Putih masih sebatas sarana

komunikasi berupa media elektronik anatara lain Radio, Televisi, dan Antena

Parabola. Semenjak Bulan Desember 2005 Desa Sai Putih telah dapat menikmati

Page 8: KATA PENGANTAR KUKERTA

komunikasi seluler (handphone) dengan provider Telkomsel dengan jaringan (signal)

yang belum merata.

2.4.2. Sarana Kebersihan

Desa Sai Putih tidak memiliki tempat pembuangan sampah umum sehingga

masyarakat membuang sampahnya dengan cara masing-masing.

2.4.3. Sarana Transportasi

Mobilitas penduduk Desa Sai Putih didukung oleh armada angkutan umum

berupa minibus tipe L-300. Angkutan umum ini pada dasarnya adalah angkutan yang

melayani akses penduduk desa ke ibukota kecamatan dan propinsi. Angkutan umum

ini beroperasi setiap hari yaitu pagi dan sore hari. Selain itu aksebilitas penduduk

Desa Sai Putih juga didukung oleh kendaraan pribadi.

2.4.4. Sarana Kesehatan

Desa Sai Putih hanya memiliki sebuah sarana kesehatan berupa puskesmas

pembantu dengan pelayanan dan fasilitas yang terbatas. Umumnya masyarakat

menggunakan pelayanan puskesmas kecamatan yang terletak di Samping Balai Desa

Sai Putih. Selain itu Desa Sai Putih belum memiliki Pos Pelayanan Terpadu

(Posyandu) sehingga untuk sementara kegiatan posyandu dilaksanakan di aula kantor

desa.

2.4.5 Sarana Pendidikan

Desa Sai Putih memiliki beberapa sarana pendidikan sebagai berikut :

Tabel 8. Jumlah Sarana pendidikan Desa Sai Putih

No Sarana Pendidikan Jumlah

1 Taman Kanak-kanak 1

2 Sekolah Dasar (SD) 1

3 Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) 1

4 Sekolah Menengah Atas (SMA) 1

5 Madrasah Diniyah Awaliyah (MDA) 1

2.5. Sarana Umum Desa

2.5.1. Sarana Komunikasi

Sarana komunikasi yang terdapat di Desa Sai Putih masih sebatas sarana

komunikasi berupa media elektronik anatara lain Radio, Televisi, dan Antena

Parabola. Semenjak Bulan Desember 2005 Desa Sai Putih telah dapat menikmati

komunikasi seluler (handphone) dengan provider Telkomsel dengan jaringan (signal)

yang belum merata.

2.5.2. Sarana Air bersih

Page 9: KATA PENGANTAR KUKERTA

Desa Sai Putih mempunyai sarana air bersih yang mencukupi dan terjaga

kualitasnya sehingga masyarakat tidak terlalu membutuhkan PAM.

2.5.3. Sarana Transportasi

Mobilitas penduduk Desa Sai Putih didukung oleh armada angkutan umum

berupa minibus tipe L-300. Angkutan umum ini pada dasrnya adalah angkutan yang

melayani akses penduduk desa ke ibukota kecamatan dan propinsi. Angkutan umum

ini beroperasi setiap hari yaitu pagi dan sore hari. Selain itu aksebilitas penduduk

Desa Sai Putih juga didukung oleh kendaraan pribadi.

2.5.4. Sarana Kesehatan

Desa Sai Putih hanya memiliki sebuah sarana kesehatan berupa puskesmas

pembantu dengan pelayanan dan fasilitas yang terbatas. Umumnya masyarakat

menggunakan pelayanan puskesmas kecamatan yang terletak di Belakang Balai Desa.

Selain itu Desa Sai Putih belum memiliki Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu)

sehingga untuk sementara kegiatan posyandu dilaksanakan di aula kantor desa.

Kegiatan Posyandu dilakukan sekali seminggu diakibatkan karena kurangnya waktu

disiang hari bagi masyarakat Sai Putih yang sibuk bertani dari pagi sampai siang hari.

2.5.5 Srana Pendidikan

Desa Sai Putih memiliki beberapa sarana pendidikan sebagai berikut :

Tabel 8. Jumlah Sarana pendidikan Desa Sai Putih

No Sarana Pendidikan Jumlah

1 Taman Kanak-kanak 1

2 Sekolah Dasar (SD) 1

3 Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) 1

4 Sekolah Menengah Atas (SMA) 1

5 Madrasah Diniyah Awaliyah (MDA) 1

2.6. Kondisi Fisk Permukiman (Perumahan)

Sai Putih merupakan daerah tempat tinggal para transmigran yang mempunyai

lahan perkebunan sawit di daerah ini . Desa Sai Putih saat ini telah berusaha untuk

memperbaiki keadaan pemukiman penduduk sampai menjadi rumah permanen. Saat

ini sebahagian besar masyarakat Desa Sai Putih sudah memiliki rumah semi-

permanen.

Tabel 10. Tipe Rumah Pemukiman Penduduk Desa Sai Putih

NO Tipe Rumah Jumlah KK

1 Gubuk papan/ lantai semen 77

Page 10: KATA PENGANTAR KUKERTA

2 Rumah semi permanen 306

3 Permanen 32

4 Rumah tradisional (asli) -

Jumlah 415

BAB III

KONDISI YANG DIINGINKAN (DAS SOLLEN)

3.1. Peningkatan Pelayanan Pemerintahan

a. Penyelenggara desa harus selaras dan seimbang dengan perwujudan sistem

penyelenggara pemerintah secara nasional dan harus berorientasi pada tujuan,

yaitu terciptanya mekanisme pemerintahan berdasarkan UUD 1945 dan GBHN.

b. Perlu ditingkatkan penyelenggara dalam urusan pembangunan maupun

masyarakat dan lain sebagainya.

c. Perlu menata ulang berkas-berkas kantor desa dan melengkapi berkas-berkas

desa (terutama data kependudukan) yang kurang lengkap agar keseluruhan

masyarakat dapat menyaklurkan aspirasinya dan mengurangi diskriminasi sosial.

3.2. Peningkatan Pelayanan Kesehatan

a. Pelayananm kesehatan harus selaras dan seimbang dengan perwujudan sistem

penyelenggara yang terstruktur dengan baik.

b. Perlu ditingkatkan kesadaran masyarakat untuk meningkatkan kesehatan individu

dan keluarga serta meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan

kesehatan yang ada di desa.

c. perlu ditingkatkan penyelenggara dalam urusan pembangunan fasilitas kesehatan

dan penataan ulang berkas-berkas kesehatan warga terutama data posyandu.

3.3. Kondisi Ekonomi yang Membaik

a. Peningkatan waktu pelayanan Lembaga Ekonomi Desa (LED) yang bertujuan

untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menggunakanakan jasa LED

demi kemajuan perekonomian.

b. Peningkatan mutu pelayanan petugas LED agar masyarakat merasa terbantu

dengan adanya LED.

c. Peningkatan penataan berkas-berkas masyarakat di bidang ekonomi agar tidak

ada pihak yang dirugikan di antara masyarakat dan pemerintahan desa.

3.4. Kondisi Sosial Masyarakat Yang Membaik

a. Pengaktifan kembali organisai kemasyaraktan terutam pemuda yaitu Ikatan

Pemuda Desa Sai Putih (IPDS) yang sempat vakum.

Page 11: KATA PENGANTAR KUKERTA

b. Peningkatan kesadaran masyarakat terutama pemuda untuk melakukan aktivitas

kelembagaan pemuda dan masyarakat agar terciptanya desa yang aktif dan

berprestasi.

c. Peningkatan kinerja lembaga kemasyarakatan yang ada di Desa Sai Putih.

BAB V

MASALAH YANG DITEMUI DALAM MELAKSANAKAN KEGIATAN KKN

Masalah adalah sesuatu yang bersifat parasit terhadap realisasi segala

sesuatuv yang diinginkan oleh subjek yang bersangkutan dan masalah bukanlah hal

tang irrasional untuk di atasi dalam runag lingkup sosial.

Pelaksanaan kegiatan KUKERTA yang dilakukan di Desa Sai Putih selama

lebih kurang dua bulan, kami banyak menemukan masalah sehingga untuk

merealisasikan program kerja yang pada awalnya telah tersusun rapi menjadi tertunda

pelaksanaanya. Kendati demikian masalah yang kami hadapi bukanlah merupakan

hambatan utama dalam melaksanakan kegiatan KUKERTA.

Adapun masalah yang kami temui dalam melaksanakan kegiatan KUKERTA

di Desa Sai Putih terbagi atas empat faktor yaitu sebagai berikut :

1. Faktor alam

Keadaan alam Desa Sai Putih yang memiliki curah hujan yang tinggi

menyebabkan kegiatan harian KUKERTA menjadi terkendala, seperti

wirid pengajian, melengkapi administrasi desa dan mengajar

kesekolah.

Jarak antar dusun yang jauh mengakibatkan pelaksanaan kegiatan

KUKERTA menjadi terkendala.

2. Faktor Manusia

Kurangnya ilmu pengetahuan masyarakat

Kurangnya tingkat kesadaran masyarakat sehingga kegiatan

KUKERTA terkesan hanya untuk anggota KUKERTA dan kurangnya

respon dari masyrakat

3. Faktor Sosial dan Ekonomi

Aktifitas masyarakat untuk bekerja pada pagi sampai siang hari

mengakibatkan kurangnya waktu untuk mengikuti kegiatan mahasiswa

KUKERTA yang dilaksanakan pada pagi dan siang hari.

Tingkat kesejahteraan masyarakat dan mahasiswa KUKERTA yang

dapat digolongkan rendah mengakibatkan pelaksanaan kegiatan

KUKERTA menjadi agak terkendala

4. Faktor Transportasi

Page 12: KATA PENGANTAR KUKERTA

Jarak antara posko dan sentra kegiatan KUKERTA atau masyarakat

menjadi kendala dalam merealisasikan program kerja KUKERTA.

BAB VI

ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

6.1. Kajian Teoritis

Alternatif pemecahan masalah yang dilakukan oleh Mahasiswa KUKERTA di

Desa Sai Putih secara teoritis dapat dijabarkan melalui faktor penyebab masalah yang

telah dikemukakan sebelumnya. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka kami

mengambil langkah sebagai berikut :

1. Faktor Alam

Melakukan pendekatan yang intensif dengan warga yang memiliki

mobil dan menumpang sampai ketempat pelaksanaan kegiatan harian

KUKERTA.

2. Faktor Manusia

Melakukan sharing tentang organisasi dengan metode komparasi

organisasi masyarakat dengan organisasi kampus.

Melakukan sosialisasi yang intensif dengan masyarakat terutama

pemuda dengan metode pengaktifan kembali kegiatan Ikatan Pemuda

Desa Sai Putih (IPDS) dan bekerjasama dalam merealisasikan program

kerja mahasiswa KUKERTA (mutualistic relation).

Melakukan konsultasi dengan pemuka masyarakat, pemuda dan

aparatur pemerintahan untuk mencari alternatif jalan keluar dari

kurangnya kesadaran masyarakat.

3. Faktor Sosial Ekonomi

Melakukan konsultasi dengan kepala desa dan aparatur desa untuk

mencari waktu yang tepat untuk melaksanakan kegiatan KUKERTA

dan mencari sokongan dana.

Mengajukan proposal kegiatan kepada Perintahan Daerah Kampar,

perusahaan swasta, dan donatur-donatur di desa Sai Putih sebagai

sumberdana primer.

4. Faktor Transportasi

Mahasiswa melakukan usaha primer dengan cara membawa kendaraan

pribadi ketempat KUKERTA pada minggu ke-3 berlangsungnya

KUKERTA.

Page 13: KATA PENGANTAR KUKERTA

Melakukan usaha sekunder dengan metode intensif approach dengan

pemuda setempat untuk melancarkan akses transportasi mahasiswa

KUKERTA.

Secara umum dapat dikatakan bahwa alternatif yang dilakukan dapat

mengatasi segala permasalahan yang dihadapi. Hal ini tentu mengakibatkan tidak

adanya permasalahan yang sangat sulit untuk diatasi.

6.2. Rekomendasi Model

1. Pengaktifan kegiatan Ikatan Pemuda Desa Sai Putih (IPDS) yang sempat

vakum.

2. Sharing mingguan dengan ketua pemuda Desa Sai Putih dan pemuka

masyarakat

3. pengaktifan kembali kegiatan PKK di Desa Sai Putih.

Page 14: KATA PENGANTAR KUKERTA

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

7.1. Kesimpulan

Desa Sai Putih adalah salah satu desa yang berada di wilayah Kecamatan

Tapung, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau.

Kegiatan KUKERTA yang dilakukan di Desa Sai Putih pada umumnya

diterima baik oleh seluruh komponen masyarakat dan mendapatkan respon yang baik.

Kegiatan KUKERTA juga menemukan kendala atau hambatan, namun hal tersebut

dapat diatasi dengan menjalin kerjasama yang baik dengan masyarkat Desa Sai Putih.

Hal ini tentu akan berakibat baik demi kelancaran semua program kerja yang telah

disusun. Arti kata semua program kerja yang telah disusun Alhamdulillah dapat

dilaksanakan.

7.2. Saran

Proses sosialisasi merupakan hal yang sangat fundamental dalam pelaksanaan

kegiatan KUKERTA. Sosialisasi sesama anggota kelompok dan dengan masyarakat

harus dibangun sebaik mungkin sehingga program kerja yang telah disusun dapat

direalisasikan tepat waktu. Keberhasilan mahasiswa untuk bersosialisasi akan

berdampak luas pada dukungan masyakat dalam pelaksaan kegiatan di lapangan.

Segala sesuatu kendala yang dihadapi dapat diselesaikan jika sosialisasi dengan

masyarakat berhasil dan koordinasi sesama anggota KUKERTA dan Masyarakat

berjalan lancar.

Segala kekurangan dari segi apapun bukanlah menjadi sesuatu hal yang vital

dalam merealisasikan kegiatan. Kekurangan tersebut dapat diatasi bersama-sama

dengan masyarakat.

Page 15: KATA PENGANTAR KUKERTA

Nama Kelompok Desa Sai Putih :

1. Vina Irmayani (FEKON)

2. Widya Rahmi Tanjung (FEKON)

3. Hilda Mayriza (FISIP)

4. Fetty Rusilla (FKIP)

5. Rika (FKIP)

6. Ilham Amal (FKIP)

7. Hendriko(FKIP)

8. Evi (FKIP)

9. Hendrizal (FKIP)

10. Mazlan (FKIP)

11. Roy (FKIP)

12. Azni (FKIP)

13. Wibi Juliandra (FEKON)

14. Alpan Wasudi (FMIPA)