kata pengantar...kata pengantar dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat tuhan yang maha kuasa,...

45

Upload: others

Post on 01-Jun-2020

19 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa,

Laporan Kinerja (LKj) Pusat Pelatihan SDM Kesehatantahun 2019telah berhasil

disusun.Laporan Kinerja (LKj) Pusat Pelatihan SDM Kesehatan Badan PPSDM

Kesehatan tahun 2019 ini disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban

pelaksanaan kegiatan dilingkungan Pusat Pelatihan SDM Kesehatan.

Pada periode Renstra Kementerian Kesehatan tahun 2015-2019,Pusat

Pelatihan SDM Kesehatan memegang peranan pentingdalam pengembangan

sumber daya manusia kesehatan khususnya melalui pelatihan yang memerlukan sinergitas dan koordinasi

bukan hanya dengan unit pelaksana teknis di lingkungan Badan PPSDM Kesehatan tetapi juga Dinas

Kesehatan Provinsi, Unit program di lingkungan Kementerian Kesehatan dan penyelenggara swasta agar

seluruh sasaran strategis dan target indikator kinerja yang telah ditetapkan dalam berbagai dokumen

perencanaan, dapat tercapai secara optimal.

Laporan kinerja ini juga merupakan kewajiban Pusat Pelatihan SDM kKsehatan sebagai instansi pemerintah

untuk menyampaikan pertanggungjawaban kinerja kepada seluruh stakeholderssebagaimana diamanatkan

dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PermenpanRB)

Nomor: 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Revieu

atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, juga sebagai sarana evaluasi mandiri (self evaluation) atas

pencapaian Kinerja Pusat Pelatihan SDM Kesehatan dalam upaya penyempurnaan kinerja.

Akhirnya, kami mengharapkan laporan kinerja ini dapat merepresentasikan kegiatan yang menjadi

tugas dan fungsi Puslat SDM Kesehatan tahun 2019 dengan komprehensif, dan dapat memberikan

kontribusi positif dalam upaya peningkatan kinerja Puslat SDM Kesehatan yang lebih baik di masa yang

akan datang, kami juga berharap penyusunan laporan kinerja ini dapat menjadi media pertanggungjawaban

kinerja yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan di masa yang akan datang.

Jakarta, 23 Januari 2020 Kepala Puslat SDM Kesehatan, dr. Achmad Soebagjo Tancarino, MARS NIP 196007311989031003

ii Laporan Kinerja Pusat Pelatihan SDM Kesehatan Tahun 2019

RINGKASAN EKSEKUTIF

Laporan Kinerja (LKj) Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Kesehatan Kesehatan Tahun

2019 merupakan dokumen pertanggungjawaban atas pelaksanaan program dan kegiatan yang

dilaksanakan oleh Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Kesehatan selama tahun anggaran 2019,

Sumber dana DIPA Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Kesehatan Kesehatan No. DIPA-

024.12.10.416227/2018 dengan anggaran sebesar Rp. 24.059.440.000 (Dua Puluh Empat Miliar

Lima Puluh Sembilan Juta Empat Ratus Empat Puluh Ribu Rupiah) dengan realisasi anggaran

sebesar 22.259.554.191 (92.52%).

Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Kesehatan Kesehatan dalam menyusun laporan

kinerja mengacu pada perjanjian kinerja serta rencana aksi, yang secara ringkas disampaikan

melalui hasil kinerja dan pengukuran pencapaian indikator kinerja kegiatan Pusat Pelatihan

Sumber Daya Manusia Kesehatan Kesehatan Tahun 2019 sebagai berikut; Jumlah sumber daya

manusia kesehatan yang mengikuti pelatihan teknis, fungsional, pra penugasan, penjenjangan dan

latihan dasar (latsar) bagi SDM kesehatan dan swasta seluruhnya berjumlah 69.614 (232%) dari

target sebanyak 30.000 orang.

24.059.440.000

22.259.554.191

21.000.000.000 22.000.000.000 23.000.000.000 24.000.000.000 25.000.000.000

Pagu

Realisasi

0

50.000

100.000

Target Capaian

30.000

69.614

iii Laporan Kinerja Pusat Pelatihan SDM Kesehatan Tahun 2019

Capaian tersebut diperoleh dari sertifikat pelatihan yang diterbitkan untuk pelatihan-

pelatihan yang diselenggarakan oleh Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Badan PPSDM Kesehatan

(BBPK/Bapelkes) sebanyak 14.591 orang, Dinas Kesehatan Provinsi melalui Dana Dekonsentrasi

sebanyak 12.678, Unit Program di lingkungan Kementerian Kesehatan sebanyak 23.946 orang, dan

pelatihan yang diselenggarakan oleh swasta sebanyak 18.399 orang.

Total anggaran Puslat SDM kesehatan tahun 2019 yang terserap sebesar Rp. 22.259.554.191 atau

92.52%. Realisasi tersebut jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2018 mengalami kenaikan

sekitar 4% dimana pada tahun 2018 realisasi diperoleh sebesar 89% dari alokasi anggaran sebesar

Rp. 39.780.745.000.

Laporan ini diharapkan dapat mempresentasikan sekaligus memberikan gambaran secara

komprehensif terkait kondisi-kondisi yang terjadi yang turut mempengaruhi pencapaian indikator

kinerja Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia sekaligus memberikan rekomendasi dalam bentuk

saran/masukan untuk perbaikan kinerja kedepan.

14.591

12.678

23.946

18.399

UPT

Dinas KesehatanProvinsi

Unit Program

Swasta

iv Laporan Kinerja Pusat Pelatihan SDM Kesehatan Tahun 2019

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

RINGKASAN EKSEKUTIF

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Tujuan,Tugas, Pokok, dan Fungsi

C. Sistematika Penulisan

1

4

9

BAB II PERENCANAAN KINERJA

A. Rencana Strategis

B. Perjanjian Kinerja

10

13

BAB III

BAB IV

AKUNTABILITAS KINERJA

A. Capaian Kinerja Organisasi

B. Analisis Capaian Indikator Kinerja Pusat Pelatihan SDM Kesehatan

C. Realisasi Belanja dan Anggaran

D. Lain-lain

PENUTUP

14

17

26

31

32

1 Laporan Kinerja Pusat Pelatihan SDM Kesehatan Tahun 2019

A. LATAR BELAKANG

Kementerian Kesehatan melaksanakan enam sasaran pokok RPJMN Tahun 2015-2019 dalam

rangka meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat, sasaran pokok tersebut yaitu

1) meningkatkan status kesehatan dan status gizi ibu dan anak,

2) meningkatnya pengendalian penyakit,

3) meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan terutama di

daerah terpencil, tertinggal dan perbatasan.

4) Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan universal melalui Kartu Indonesia Sehat dan

kualitas pengelolaan SJSN Kesehatan,

5) terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan, obat dan vaksin, serta

6) meningkatkan responsivitas sistem kesehatan.

Upaya pembangunan kesehatan utamanya dilaksanakan melalui peningkatan Upaya

kesehatan, Pembiayaan kesehatan, Sumber Daya Manusia Kesehatan, Sediaan farmasi, alat

kesehatan dan makanan, Manajemen dan Informasi kesehatan, dan Pemberdayaan masyarakat.

Upaya-upaya tersebut memperhatikan dinamika kependudukan, epidemiologi penyakit,

perubahan ekologi dan lingkungan, kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), serta

globalisasi dan demokratisasi dengan semangat kemitraan dan kerjasama lintas sektoral, dimana

penekanan diberikan pada peningkatan perilaku dan kemandirian masyarakat serta upaya

promotif dan preventif.

Dari upaya-upaya di atas, sumber daya manusia kesehatan menjadi salah satu upaya yang

berkontribusi dalam pembangunan kesehatan. Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Kesehatan

merupakan salah satu satuan kerja di bawah Kementerian Kesehatan khususnya berada di bawah

koordinasi Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (Badan

PPSDM Kesehatan) yang memiliki tanggung jawab dan tugas pokok meningkatkan kemampuan

dan kompetensi SDM Kesehatan melalui pelatihan.

2 Laporan Kinerja Pusat Pelatihan SDM Kesehatan Tahun 2019

Pelaksanaan kegiatan di Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Kesehatan mengacu pada

Perjanjian Kinerja serta Rencana Aksi Kegiatan tahun 2015-2019 yang telah disusun dan telah

diterjemahkan dalam Rencana Kerja Tahunan. Sebagai upaya untuk mewujudkan good

governance, yang merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi

masyarakat dan mencapai tujuan serta cita-cita berbangsa dan bernegara, maka diperlukan

pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban kinerja yang tepat, jelas, terukur, dan

legal.

Sebagai pedoman dalam penyusunan Laporan Kinerja digunakan Peraturan Menteri Negara

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk

Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Review atas Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah.Laporan tersebut menggambarkan kinerja instansi pemerintah sebagai media

pertanggungjawaban, dan berperan sebagai alat kendali dan penilai kualitas kinerja/berhasil

tidaknya pencapaian misi instansi serta alat pendorong terwujudnya good governance dalam

perspektif yang lebih luas.

B. TUJUAN

Laporan Kinerja ini disusun dengan tujuan:

1. Memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas kinerja yang

telah dan seharusnya dicapai.

2. Sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia

Kesehatanuntuk meningkatkan kinerjanya.

C. TUGAS DAN FUNGSI

Berdasarkan Permenkes nomor 64 tahun 2015, Pusat Pelatihan SDM Kesehatan tidak lagi

menjalankan tugas sebagai penyelenggara pelatihan, namun sebagai penyusun kebijakan terkait

pelatihan. Melalui undang-undang Tenaga Kesehatan tahun 2014 pasal 30, Pusat Pelatihan SDM

Kesehatan dihadapkan dengan tantangan terkait kebutuhan pelatihan tenaga kesehatan dimana

dalam undang-undang tersebut disebutkan bahwa pengembangan tenaga kesehatan dilakukan

melalui pendidikan dan pelatihan serta kesinambungan dalam menjalankan praktik, dan pasal 31

juga menyebutkan baahwa pelatihan tenaga kesehatan dapat diselenggarakan oleh Pemerintah,

Pemerintah Daerah, dan atau masyarakat dan harus memenuhi program pelatihan dan tenaga

pelatih yang sesuai dengan standar profesi dan standar kompetensi serta diselenggarakan oleh

institusi penyelenggara pelatihan yang terakreditasi. Dalam menjalankan amanat Undang-Undang

3 Laporan Kinerja Pusat Pelatihan SDM Kesehatan Tahun 2019

Tenaga Kesehatan tersebut Pusat Pelatihan SDM Kesehatan bertransfromasi menjadi penyusun

kebijakan terkait pelatihan serta memegang kendali mutu pelatihan melalui akreditasi pelatihan

dan akreditasi institusi pelatihan.

Selain itu, peran Pusat Pelatihan SDM Kesehatan semakin berkembang terutama sejak

terbitnya undang-undang (UU) ASN pasal 21 yang menyebutkan bahwa setiap pegawai ASN

memiliki hak dan kesempatan untuk mengembangkan kompetensi, yang kemudian diperkuat

dengan peraturan pemerintah (PP) No 11 tahun 2017 tentang Manajemen PNS, dimana dalam

pasal 203 terkait pengembangan kompetensi menyebutkan pengembangan kompetensi

merupakan upaya untuk pemenuhan standar kompetensi jabatan dan pengembangan karier.

Dalam PP tersebut disebutkan bahwa setiap PNS mempunyai hak dan kesempatan yang sama

untuk dikembangkan kompetensinya paling sedikit 20 jam pelajaran dengan memperhatikan

penilaian kinerja dan penilaian kompetensi. Pengembangan kompetensi yang dimaksud dalam PP

tersebut dapat dilakukan melalui 2 (dua) metode, yaitu pendidikan dan pelatihan, dimana

pelatihan dapat pula dilaksanakan melalui metode klasikal dan non klasikal. Berdasarkan hal-hal

tersebut di atas, Pusat Pelatihan SDM Kesehatan saat ini menjalani peran dalam pengembangan

kompetensi SDM Kesehatan, utamanya melalui pelatihan. Berdasarkan Permenkes Nomor 64

tahun 2015, untuk menjalani tugas dan fungsinya, Pusat Pelatihan SDM Kesehatan memiliki

struktur organisasi sebagai berikut :

Struktur Organisasi Pusat Pelatihan SDM Kesehatan

4 Laporan Kinerja Pusat Pelatihan SDM Kesehatan Tahun 2019

Adapun Pusat Pelatihan SDM Kesehatan mempunyai tugas dan fungsi sebagai

berikutberdasarkan Permenkes Nomor 64 tahun 2015:

Tugas dan Fungsi Pusat Pelatihan SDM Kesehatan

Dalam melaksanakan tugas dan fungsi tersebut, Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia

Kesehatan terdiri dari 3 (tiga) bidang dan 1 (satu) sub bagian yaitu:

1. Bidang Analisis Kompetensi dan Kebutuhan Pelatihan yang mempunyai tugas melaksanakan

penyusunan kebijakan teknis dan pelaksanaan di bidang analisis kompetensi dan pemetaan

kebutuhan Pelatihan Sumber Daya Manusia Kesehatan.

Bidang ini menyelenggarakan fungsi :

a. Penyiapan penyusunan kebijakan teknis di bidang analisis kompetensi dan pemetaan

kebutuhan Pelatihan Sumber Daya Manusia Kesehatan

b. Penyiapan pelaksanaan di bidang analisis kompetensi dan pemetaan kebutuhan pelatihan

sumber daya manusia kesehatan

Bidang Analisis Kompetensi dan Kebutuhan Pelatihan terdiri dari :

a. Sub Bidang Analisis Kompetensi, yang mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan

penyusunan kebijakan teknis dan pelaksanaan di bidang analisis kompetensi sumber daya

manusia kesehatan

5 Laporan Kinerja Pusat Pelatihan SDM Kesehatan Tahun 2019

b. Sub Bidang Pemetaan Kebutuhan Pelatihan, yang mempunyai tugas melakukan

penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis dan pelaksanaan di bidang pemetaan

kebutuhan pelatihan dan peningkatan kompetensi sumber daya manusia kesehatan

lainnya termasuk diklat kepemimpinan dan prajabatan

2. Bidang Pengembangan Pelatihan yang mempunyai tugas melaksanakan penyusunan

kebijakan teknis dan pelaksanaan di bidang pengembangan Pelatihan Sumber Daya Manusia

Kesehatan.

Bidang ini menyelenggarakan fungsi :

a. Penyiapan penyusunan kebijakan teknis di bidang pengembangan pelatihan teknis dan

fungsional sumber daya manusia kesehatan

b. Penyiapan pelaksanaan di bidang pengembangan pelatihan teknis dan fungsional sumber

daya manusia kesehatan

Bidang Pengembangan Pelatihan terdiri dari :

a. Sub Bidang Pengembangan Pelatihan Teknis, yang mempunyai tugas melakukan

penyiapan penyusunan kebijakan teknis dan pelaksanaan di bidang pengembangan

pelatihan teknis sumber dayamanusia kesehatan termasuk manajemen, upaya, teknis

penunjang fungsional dan profesi

b. Sub Bidang Pengembangan Pelatihan Fungsional, mempunyai tugas melakukan penyiapan

penyusunan kebijakan teknis dan pelaksanaan di bidang pengembangan pelatihan

jabatan fungsional tertentu dan umum

3. Bidang Pengendalian Mutu Pelatihan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan

kebijakan teknis dan pelaksanaan di bidang pengendalian mutu pelatihan.

Bidang ini menyelenggarakan fungsi :

a. Penyiapan penyusunan kebijakan teknis di bidang akreditasi pelatihan dan institusi

pelatihan

b. Penyiapan pelaksanaan di bidang akreditasi pelatihan dan institusi pelatihan

Bidang Pengendalian Mutu Pelatihan terdiri dari :

a. Sub Bidang Akreditasi Pelatihan, yang mempunyai tugas melakukan penyiapan

penyusunan kebijakan teknis dan pelaksanaan di bidang akreditasi pelatihan sumber daya

manusia kesehatan

6 Laporan Kinerja Pusat Pelatihan SDM Kesehatan Tahun 2019

b. Sub Bidang Akreditasi Institusi Pelatihan, yang mempunyai tugas melakukan penyiapan

penyusunan kebijakan teknis dan pelaksanaan di bidang akreditasi institusi pelatihan

sumber daya manusia kesehatan

4. Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan koordinasi penyusunan rencana,

program dan anggaran, pengelolaan keuangan dan barang milik negara, evaluasi dan

pelaporan, urusan kepegawaian, tata laksana, kearsipan dan tata persuratan, serta

kerumahtanggaan Pusat

5. Kelompok Jabatan Fungsional yang terdiri dari Widyaiswara Utama

D. Sumber Daya

1. Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia yang mendukung tercapainya indikator kinerja serta kegiatan di

Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Kesehatanberjumlah 81 orang ASN dan 15 non

ASN, dengan rincian sebagai berikut:

a. Menurut Jenis Kelamin

Sebaran pegawai laki-laki dan wanita, didominasi oleh pegawai perempuan sejumlah 45

orang (55.56%) dan pegawai laki-laki 36 orang (44.44%)

7 Laporan Kinerja Pusat Pelatihan SDM Kesehatan Tahun 2019

b. Menurut Golongan Ruang/Kepangkatan

Pegawai di Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Kesehatan yang terbanyak adalah

golongan III sebanyak 56 orang (69.14%), dan sebesar 11.11% masih golongan II.

c. Menurut Pendidikan

Berdasarkan pendidikan, sebaran sumber daya manusia didominasi lulusan SLTA yaitu

sejumlah 28 orang (33%). Pendidikan tertinggi (S3) di Pusat Pelatihan SDM Kesehatan terdapat 2

orang (3%) dan pendidikan terendah yaitu SD sejumlah 1 orang (1%).Puslat SDM Kesehatan terus

berupaya untuk meningkatkan kompetensi pegawainya baik melalui pendidikan dan pelatihan

sesuai dengan amanat Undang-undang ASN dan PP Manajemen ASN.Pada tahun 2019, satu orang

widyaiswara utama Pusat Pelatihan SDM Kesehatan telah memasuki masa purnabakti.

S33%

S231%

S129%

D32%

SLTA33%

SLTP1%

SD1%

JUMLAH PEGAWAI BERDASARKAN JENJANG PENDIDIKAN

8 Laporan Kinerja Pusat Pelatihan SDM Kesehatan Tahun 2019

d. Menurut Usia

Dari diagram di atas terlihat bahwa sebaran sumber daya manusia yang ada di Pusat

Pelatihan SDM Kesehatan sebanyak 81 orang mampu mendukung pencapaian kinerja dan

anggaran Puslat SDM Kesehatandengan usia tertinggi 65 tahun sebanyak 1 orang dengan jabatan

fungsional sebagai widyaiswara utama ( 1%) dan usia terendah 29 tahun sebanyak 1 orang (4%).

2. Sumber Daya Pembiayaan

Pada tahun 2019, pembiayaan kegiatan pelatihan SDM Kesehatan bersumber dari Anggaran

Pendapatan Belanja Negara. Untuk anggaran kegiatan pelatihan SDM kesehatan (2076) sebesar

260.212.945.000,-, sedangkan alokasi anggaran untuk Pusat Pelatihan SDM Kesehatan sebesar

24.059.440.000,-

3. Sumber Daya Sarana dan Prasarana

Pelaksanaaan kegiatan di Puslat SDM Kesehatan juga didukung oleh sarana dan prasarana

pendukung. Pada tahun 2019, nilai neraca pada SIMAK BMN Puslat SDM Kesehatan tahun 2019

bernilai Rp 280.373.933. Nilai tersebut merupakan nilai barang konsumsi, peralatan dan mesin,

software, aset tak berwujud lainnya dan aset tetap yang tidak dipergunakan (rincian terlampir).

Pada tahun 2019, Pusat Pelatihan SDM Kesehatan tidak mengalokasikan belanja modal, karena

masih berproses penghapusan BMN, sehingga peningkatan sarana dan prasarana melalui belanja

modal baru akan dianggarkan di tahun 2020 setelah proses penghapusan BMN selesai.

Usia 60 - 651%

Usia 50 - 5938%

Usia 40 - 4920%

Usia 30 - 3937%

Usia 20 - 294%

JUMLAH PEGAWAI BERDASARKAN USIA

9 Laporan Kinerja Pusat Pelatihan SDM Kesehatan Tahun 2019

E. SISTEMATIKA

Sistematika penulisan dari Laporan Akuntabilitas Kinerja Pusat Pelatihan SDM Kesehatan

terdiri dari:

1. BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini disajikan penjelasan umum organisasi, aspek strategis organisasi dan

permasalahan utama (strategic issued) yang sedang dihadapi organisasi.

2. BAB II PERENCANAAN KINERJA

Bab ini menguraikan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja Pusat Pelatihan Sumber Daya

Manusia KesehatanTahun 2019.

3. BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

a. Capaian Kinerja Organisasi

Sub bab ini menyajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap pernyataan kinerja

sasaran strategis organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja organisasi.

b. Realisasi Anggaran

Sub bab ini menguraikan tentang realisasi anggaran yang digunakan dan telah digunakan

untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan dokumen Perjanjian Kinerja.

4. BAB IV PENUTUP

Bab ini menguraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta langkah di masa

mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk meningkatkan kinerjanya.

10 Laporan Kinerja Pusat Pelatihan SDM Kesehatan Tahun 2019

A. RENCANA AKSI

Dalam Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2015-2019 ditetapkan visi dan misi, yang

sama dengan visi dan misi Presiden Republik Indonesia yaitu “Terwujudnya Indonesia yang

Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong-royong” sebagaimana tergambar

pada gambar berikut:

Visi dan Misi Presiden RI sebagai Landasan Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2015–2019

11 Laporan Kinerja Pusat Pelatihan SDM Kesehatan Tahun 2019

Upaya-upaya yang dilakukan dalam rangka mewujudkan visi tersebut dilakukan melalui tujuh

misi pembangunan sebagai berikut:

1) Terwujudnya keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang

kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan

kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan;

2) Mewujudkan masyarakat maju, berkesinambungan dan demokratis berlandaskan negara

hukum;

3) Mewujudkan politik luar negeri bebas dan aktif serta memperkuat jati diri sebagai negara

maritim;

4) Mewujudkan kualitas hidup manusia lndonesia yang tinggi, maju dan sejahtera;

5) Mewujudkan bangsa yang berdaya saing;

6) Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat dan

berbasiskan kepentingan nasional; serta

7) Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.

Mengacu pada Rencana Strategis Kementerian Kesehatan, maka indikator kinerja utama

(IKU) dari Program Pengembangan Dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan yang

terkait dengan kegiatan Pelatihan SDM Kesehatan adalah sebagai berikut:

PROGRAM SASARAN INDIKATOR CARA PERHITUNGAN

Pengembangan

Dan

Pemberdayaan

Sumber Daya

Manusia

Kesehatan

(PPSDMK)

Meningkatnya

ketersediaan dan

mutu sumber daya

manusia kesehatan

sesuai dengan standar

pelayanan kesehatan

Jumlah Sumber

Daya Manusia

Kesehatan yang

ditingkatkan

kompetensinya

(kumulatif)

Merekap Jumlah aparatur, tenaga

pendidik dan kependidikan serta

tenaga kesehatan non aparatur dan

masyarakat yang telah ditingkatkan

kemampuannya melalui pendidikan

dengan memperoleh ijazah dari

program studi pada perguruan tinggi

yang terakreditasi dan atau

memperoleh sertifikat melalui

pelatihan yang terakreditasi

12 Laporan Kinerja Pusat Pelatihan SDM Kesehatan Tahun 2019

Berdasarkan Indikator Kinerja Utama Badan PPSDM Kesehatan tersebut, maka disusunlah

indikator kinerja kegiatan Pelatihan Sumber Daya Manusia Kesehatan sebagai berikut:

KEGIATAN SASARAN INDIKATOR TARGET RENSTRA

2015 2016 2017 2018 2019

Pelatihan

Sumber Daya

Manusia

Kesehatan

Pelatihan

Teknis dan

Fungsional

bagi SDM

kesehatan

Jumlah Sumber Daya

Manusia Kesehatan

yang mendapat

sertifikat pada

pelatihan teknis dan

fungsional

terakreditasi (orang)

9.000 21.170 25.000 30.000 30.000

Pusat Pelatihan SDM Kesehatan juga telah menyusun rencana aksi kegiatan (RAK) sebagai

dokumen perencanaaan dalam mendukung kegiatan Pelatihan SDM Kesehatan utamanya sebagai

upaya dalam meningkatkan kompetensi, mutu serta standar pelatihan sebagai upaya peningkatan

kompetensi SDM kesehatan, yang didalamnya mencakup aspek-aspek sebagai berikut :

1. Tersedianya Peta dan Rencana Pelaksanaan Pelatihan Sumber Daya Manusia Kesehatan

dalam Sumber Daya Manusiasetiap tahapan Rencana Peningkatan Pelatihan Sumber Daya

Manusia Kesehatan berdasarkan kajian kebutuhan pelatihan.

2. Terselenggaranya pelatihan Sumber Daya Manusia kesehatan sesuai dengan Rencana

Pelaksanaan Pelatihan Sumber Daya Manusia Kesehatan dalam setiap tahapan Rencana

Peningkatan Pelatihan Sumber Daya Manusia Kesehatan.

3. Terbinanya semua institusi pelatihan, penyelenggara diklat lainnya, tenaga pelatih, serta

tenaga pelatihan secara periodik.

4. Tersedianya sumber daya pelatihan Sumber Daya Manusia kesehatan, baik pembiayaan,

sarana dan prasarana, serta sumber daya manusia yang sesuai standar, teralokasi dengan

benar, dan dimanfaatkan secara optimal dan akuntabel.

5. Berkembangnya pelatihan Sumber Daya Manusia kesehatan sesuai dengan kemajuan ilmu

pengetahuan dan teknologi.

13 Laporan Kinerja Pusat Pelatihan SDM Kesehatan Tahun 2019

6. Menguatnya jejaring antar berbagai pemangku kepentingan baik pada tingkat daerah,

nasional maupun internasional dalam penyelenggaraan dan pengembangan pelatihan SDM

kesehatan.

7. Termanfaatkannya instalasi kajian kompetensi Sumber Daya Manusia kesehatan dalam

pengembangan pelatihan yang berdampak terhadap karier Sumber Daya Manusia

kesehatan.

B. Perjanjian Kinerja

Perjanjian Kinerja yang telah ditetapkan pada tahun 2019 dimana tercantum target kinerja yang

harus dicapai adalah sebagai berikut :

Dalam Perjanjian Kinerja ini target indikator yang akan dicapai 30.000 orang yang dalam

pelaksanaannya diperoleh dari penyelenggaraan pelatihan yang dilaksanakan olehunit pelaksana

teknis (UPT) di lingkungan Badan PPSDM Kesehatan yaitu 3 (tiga) Balai Besar Pelatihan Kesehatan

dan 3 (tiga) Balai Pelatihan Kesehatan yaitu BBPK Jakarta, BBPK Ciloto, BBPK Makassar, Bapelkes

Cikarang, Bapelkes Semarang dan Bapelkes Batam, melalui dana dekonsentrasi di 34 provinsi.

Penghitungan capaian indikator juga diperoleh dari pelaksanaan pelatihan yang dilaksanakan

olehunit program Kementerian Kesehatan dan penyelenggara pelatihan swasta yang pelatihannya

telah terakreditasi oleh Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Kesehatan, sehingga penomoran

sertifikat dapat dikeluarkan oleh Puslat SDM Kesehatan.

PERJANJIAN KINERJA

Unit Organisasi Eselon II : Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Kesehatan Tahun : 2019

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

(1) (2) (3) (4)

1 Pelatihan Teknis dan Fungsional bagi SDM Kesehatan

Jumlah SDM Kesehatan yang mendapat sertifikat pada pelatihan Teknis dan Fungsional terakreditasi (orang)

30.000 orang

Jumlah Anggaran Tahun 2019 : Rp. 24.059.440.000 (Dua Puluh Empat Miliar Lima PuluhSembilan Juta Empat Ratus Empat Puluh Ribu Rupiah)

14 Laporan Kinerja Pusat Pelatihan SDM Kesehatan Tahun 2019

Akuntabilitas Kinerja Pusat Pelatihan SDM Kesehatan merupakan perwujudan dari proses

pelaksanaan tugas dan fungsi, sebagaimana diuraikan dalam Permenkes Nomor 64 tahun 2015

tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan. Akuntabilitas ini juga merupakan

bentuk pertanggungjawaban atas keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan

yang telah diperjanjikan pada tahun 2019. Uraian analisis capaian kinerja yaitu dengan

membandingkan antara target dan realisasi kinerja pada tahun 2019, membandingkan antara

realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan beberapa tahun sebelumnya, menganalisis

hal-hal yang mendukung dalam menghambat terkait ketercapaian target atau ketidaktercapaian

target, serta menganalisis efesiensi penggunaan sumber daya dalam mendukung pencapaian

target kinerja.

A. Capaian Kinerja Organisasi

Pencapaian kinerja Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Kesehatan dapat diukur dengan

membandingkan antara target kinerja dengan realisasi kinerja.Pengukuran kinerja Pusat Pelatihan

Sumber Daya Manusia Kesehatan Tahun 2019 diuraikan pada grafik di bawah ini:

0

20.000

40.000

60.000

80.000

Target

Capaian

30.000

69.614

Perbandingan Target dan Capaian Kinerja Pusat Pelatihan SDM Kesehatan TA 2019

15 Laporan Kinerja Pusat Pelatihan SDM Kesehatan Tahun 2019

Sedangkan perbandingan capaian kinerja Pusat pelatihan SDM Kesehatan terhadap target

Renstra Kementerian Kesehatan tahun 2015-2019 sebagai berikut :

Tahun Sasaran Indikator Kinerja TargetRenstra Capaian %

2015

Meningkatnya

pendidikandan

pelatihan aparatur

Jumlah Aparatur yang mendapat

sertifikat pada pelatihan

terakreditasi

9.000 10.594 117,71

2016

Pelatihan Teknis dan

Fungsional bagi SDM

kesehatan

Jumlah SDM Kesehatan yang

mendapat sertifikat pada

pelatihan teknis dan fungsional

terakreditasi (orang)

21.170 34.142 161,28

2017

Pelatihan Teknis dan

Fungsional bagi SDM

kesehatan

Jumlah SDM Kesehatan yang

mendapat sertifikat pada

pelatihan teknis dan fungsional

terakreditasi (orang)

25.000 43.691 174,76

2018

Pelatihan Teknis dan

Fungsional bagi SDM

kesehatan

Jumlah SDM Kesehatan yang

mendapat sertifikat pada

pelatihan teknis dan fungsional

terakreditasi (orang)

30.000 66.792 222.64

2019

Pelatihan Teknis dan

Fungsional bagi SDM

kesehatan

Jumlah SDM Kesehatan yang

mendapat sertifikat pada

pelatihan teknis dan fungsional

terakreditasi (orang)

30.000 69.614 232

Grafik Perbandingan Capaian Kinerja Puslat SDM Kesehatan tahun 2015-2019

9.000

21.17025.000

30.000 30.000

10.594

34.142

43.691

66.792 69.614

0

10.000

20.000

30.000

40.000

50.000

60.000

70.000

80.000

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

Target

Capaian

16 Laporan Kinerja Pusat Pelatihan SDM Kesehatan Tahun 2019

Adapun definisi operasional dari indikator kinerja Puslat SDM Kesehatan adalah jumlah

sertifikat yang diterbitkan untuk peserta pelatihan yang telah mengikuti pelatihan

terakreditasi, dimana cara penghitungannya adalah dengan menghitung jumlah sertifikat

pelatihan terakreditasi yang telah diterbitkan oleh Pusat Pelatihan SDM Kesehatan.

SASARAN INDIKATOR CARA PERHITUNGAN

Pelatihan teknis dan

fungsional bagi SDM

Kesehatan

Jumlah SDM Kesehatan

yang mendapat

sertifikat pada pelatihan

teknis dan fungsional

terakreditasi (orang)

Menghitung jumlah sertifikat yang

diterbitkan untuk peserta Pelatihan Teknis

dan Fungsional kesehatan, terakreditasi

Pencapaian indikator Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Kesehatan didasarkan pada

Perjanjian Kinerja Puslat Sumber Daya Manusia Kesehatan tahun 2019, dimana target kinerja

yang harus dicapai sebesar 30.000 orang. Berdasarkan Permenkes 64 tahun 2015, Pusat

Pelatihan SDM Kesehatan tidak lagi menyelenggarakan pelatihan, namun menjalankan tugas

dan fungsi dalam penyusunan kebijakan di bidang pelatihan kesehatan, salah satunya terkait

akreditasi pelatihan. Mekanisme akreditasi pelatihan juga merupakan amanat dari Undang-

undang Nomor 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan, dimana dalam undang-undang

tersebut disebutkan bahwa pelatihan tenaga kesehatan dapat diselenggarakan oleh

pemerintah pusat, pemerintah daerah dan masyarakat.

Dalam undang-undang yang sama juga disebutkan bahwa pelatihan harus memenuhi

program pelatihan dan tenaga pelatih yang sesuai dengan standar profesi dan standar

kompetensi serta diselenggarakan oleh institusi penyelenggara pelatihan yang terakreditasi

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Selain itu, dalam Peraturan

Pemerintah Nomor 67 tahun 2019 tentang Pengelolaan Tenaga Kesehatan disebutkan bahwa

setiap penyelenggaraan pelatihan harus terakreditasi dan diselenggarakan oleh institusi

penyelenggara yang terakreditasi.

Pelatihan yang telah diakreditasi dan mendapatkan rekomendasi ini dilaksanakan oleh

unit program Kementerian Kesehatan, swasta, rumah sakit dan bapelkes daerah di Indonesia.

Penomoran sertifikat untuk setiap pelatihan yang telah terakreditasi dilakukan oleh Pusat

Pelatihan SDM Kesehatan, sehingga data capaian kinerja terkait jumlah SDM Kesehatan yang

17 Laporan Kinerja Pusat Pelatihan SDM Kesehatan Tahun 2019

mendapat sertifikat pada pelatihan terakreditasi dapat diperoleh melalui bidang pengendalian

mutu Puslat SDM Kesehatan serta data capaian dari masing-masing BBPK, Bapelkes serta

Dinas Kesehatan Provinsi sebagai penerima dana dekonsentrasi pelatihan.

Grafik Rincian Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Pusat Pelatihan SDM Kesehatan TA 2019

B. Analisis Capaian Indikator Kinerja Pusat Pelatihan SDM Kesehatan

Pelatihan yang telah diakreditasi dan mendapatkan rekomendasi dari Puslat SDM Kesehatan

dilaksanakan oleh BBPK dan Bapelkes, unit program Kementerian Kesehatan, swasta, bapelkes

daerah di Indonesia. Penomoran sertifikat diberikan untuk setiap pelatihan yang telah

terakreditasi dilakukan oleh Pusat Pelatihan SDM Kesehatan, sehingga data capaian kinerja terkait

jumlah SDM Kesehatan yang mendapat sertifikat pada pelatihan diperoleh dari jumlah penomoran

sertifikat yang dikeluarkan untuk pelaksanaan pelatihan-pelatihan tersebut yang merupakan

wewenang Puslat SDM Kesehatan.

Anggaran kegiatan pelatihan SDM Kesehatan (2076) tahun 2019 dialokasikan untuk

pelaksanaan pelatihan di BBPK dan Bapelkes, serta penerima dana dekonsentrasi pelatihan,

namun capaian indikator kinerja kegiatan Puslat SDM Kesehatan juga diperoleh dari pelaksanaan

pelatihan yang juga diselenggarakan oleh unit program di lingkungan Kementerian Kesehatan

serta pihak swasta.

Pada tahun 2019, Puslat SDM Kesehatan mendelegasikan pembinaan penyelenggaraan

pelatihan yang diselenggarakan oleh instansi non pelatihan (unit program, dinas kesehatan

kabupaten/kota) dan institusi pelatihan yang belum terakreditasi (provider pelatihan swasta, unit

diklat Rumah sakit) kepada BBPK dan Bapelkes di lingkungan Badan PPSDM Kesehatan.

Kewenangan BBPK dan Bapelkes sebagai pengampu adalah memfasilitasi pengajuan akreditasi

pelatihan dan penomoran sertifikat ke Puslat SDM Kesehatan.

14.591

12.678

23.946

18.399

UPT

Dinas KesehatanProvinsi

Unit Program

Swasta

18 Laporan Kinerja Pusat Pelatihan SDM Kesehatan Tahun 2019

Instansi non pelatihan (unit program, dinas kesehatan kabupaten/kota) dan institusi

pelatihan yang belum terakreditasi (provider pelatihan swasta, unit diklat Rumah sakit) dapat

melakukan pengajuan permohonan untuk diampu oleh BBPK dan Bapelkes agar dapat difasilitasi

dalam hal pengajuan akreditasi pelatihan, penyelenggaraan pelatihan sampai dengan sertifikat

pelatihan. BBPK dan Bapelkes sebagai pengampu akan melakukan quality control terhadap

pelatihan-pelatihan tersebut dan bila telah berjalan sesuai dengan pedoman penyelenggaran

pelatihan akan diterbitkan sertifikat pelatihan yang penomorannya dikeluarkan oleh Puslat SDM

Kesehatan.

Grafik Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Puslat SDM Kesehatan per Triwulan Tahun 2019

Monitoring pencapaian indikator kinerja dilakukan secara rutin terutama sejak Pusat

Pelatihan SDM Kesehatan memiliki aplikasi Sistem Realisasi Anggaran (SIRA) yang dibuat secara

khusus untuk memonitor pelaksanaan pelatihan yang dilakukan oleh BBPK, Bapelkes dan Dana

Dekonsentrasi secara bulanan dan triwulan beserta permasalahan dan tindak lanjut.

Upaya pencapaian indikator kinerja Pusat Pelatihan SDM Kesehatan juga didukung oleh

pencapaian indikator keluaran kegiatan yang disusun berdasarkan Rencana Kerja (Renja) Puslat

SDM Kesehatan tahun 2019 sebagai berikut:

1) Pelatihan Sumber Daya Manusia Kesehatan

Output pelatihan SDM Kesehatan diperoleh dari pelaksanaan pelatihan SDM kesehatan yang

diselenggarakan oleh UPT badan PPSDM kesehatan (BBPK dan Bapelkes) serta yang

diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan provinsi melalui dana dekonsentrasi melalui pelatihan

Komunikasi Perubahan Perilaku.Total capaian output 501 tahun 2019 adalah 11.331 dengan

rincian pelatihan yang dilaksanakan oleh UPT Badan PPSDM Kesehatan adalah sebanyak 9.858 dan

0

10.000

20.000

30.000

40.000

50.000

60.000

70.000

Triwulan ITriwulan II

Triwulan IIITriwulan IV

5.244 9.825

48.218

69.614

19 Laporan Kinerja Pusat Pelatihan SDM Kesehatan Tahun 2019

dinas kesehatan provinsi penerima dana dekonsentrasi sebanyak 1.473. Capaian output pelatihan

SDM Kesehatan (501) yang dilaksanakan BBPK dan Bapelkes diuraikan dalam grafik di bawah ini:

Grafik Capaian Output Pelatihan SDM Kesehatan di BBPK dan Bapelkes TA 2019

Dari grafik di atas tergambar bahwa seluruh BBPK dan Bapelkes telah melampaui target dari

output pelatihan SDM kesehatan dengan rata-rata capaian 121%. Hal ini terjadi karena telah

dilakukan optimalisasi anggaran termasuk revisi PNBP oleh beberapa BBPK dan Bapelkes.

Sedangkan capaian output Pelatihan SDM Kesehatan yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan

Provinsi melalui dana dekonsentrasi tergambar dalam grafik di bawah ini:

Grafik Capaian Output Pelatihan SDM Kesehatan di Dinkes Provinsi TA 2019

1058

1270

1515

975

1210

2096

1689

1847

1776

1006

1257

2283

0 500 1000 1500 2000 2500

BBPK JAKARTA

BBPK MAKASSAR

BBPK CILOTO

BAPELKES CIKARANG

BAPELKES SEMARANG

BAPELKES BATAM

Realisasi (volume)

Target (volume)

20 Laporan Kinerja Pusat Pelatihan SDM Kesehatan Tahun 2019

Dari grafik di atas dapat terlihat bahwa hampir seluruh provinsi telah mampu mencapai target

pelatihan SDM Kesehatan. Pada tahun 2019, pelatihan SDM Kesehatan yang dilaksanakan oleh

Dinas Kesehatan Provinsi melalui dana dekonsesntrasi adalah Pelatihan Komunikasi

Perubahan Perilaku.

2) Pelatihan Strategis SDM Kesehatan

Pada tahun 2019, terdapat output pelatihan strategis SDM Kesehatan (505) yang turut

mendukung pencapaian indikator kinerja Pusat Pelatihan SDM Kesehatan. Pelatihan strategis

SDM Kesehatan dilaksanakan oleh BBPK dan Bapelkes melalui pelatihan Tugas Khusus Individu

dan Pembekalan Nusantara Sehat, serta dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan provinsi melalui

pelatihan Keluarga Sehat dan Manajemen Puskesmas.

Capaian pelatihan Strategis SDM Kesehatan yang dilaksanakan oleh BBPK dan Bapelkes

diuraikan dalam grafik di bawah ini:

Grafik Capaian Output Pelatihan Strategis SDM Kesehatan BBPK dan Bapelkes Tahun 2019

Dari grafik di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar BBPK dan Bapelkes telah berhasil

mencapai target pelaksanaan pelatihan Strategis SDM Kesehatan dengan rata-rata capaian

104%. BBPK dan Bapelkes secara aktif melakukan optimalisasi anggaran untuk memastikan

output pelatihan strategis SDM Kesehatan dapat tercapai di tahun 2019.

Pelatihan strategis SDM kesehatan yang dilaksanakan oleh dinas kesehatan provinsi sebagai

penerima dana dekonsentrasi juga telah tercapai cukup baik, sebagaimana digambarkan oleh

grafik di bawah ini:

0200400600800

10001200140016001800

600

1590

880

500 480 500593

1684

914

499 502 541

Target (volume)

Realisasi (volume)

21 Laporan Kinerja Pusat Pelatihan SDM Kesehatan Tahun 2019

Grafik Capaian Output Pelatihan Strategis SDM Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi

Tahun 2019

Dari grafik di atas dapat terlihat bahwa hampir seluruh provinsi telah berhasil mencapai target

pelatihan strategis SDM Kesehatan yang pada tahun ini masih berfokus pada Pelatihan Keluarga

Sehat dan Pelatihan Manajemen Puskesmas. Rata-rata capaian pelatihan strategis SDM Kesehatan

yang dilaksanakan oleh dinas kesehatan provinsi adalah sebesar 97%, hanya beberapa provinsi

belum dapat memenuhi target dikarenakan kriteria peserta tidak terpenuhi.

3) Pelatihan Tenaga Kesehatan Transfusi Darah Di Unit Transfusi Darah Dan Bank Darah

Rumah Sakit

Capaian output Pelatihan Tenaga Kesehatan Transfusi Darah Di Unit Transfusi Darah Dan Bank

Darah Rumah Sakit dilaksanakan oleh BBPK Jakarta, dari target 130 orang telah tercapai 100%

4) Manajemen Pelatihan Kesehatan

Meskipun Pusat pelatihan SDM Kesehatan tidak lagi secara langsung melaksanakan pelatihan,

namun tugas dan fungsi saat ini melakukan penyusunan kebijakan terkait pelatihan yang

dituangkan melalui output manajemen pelatihan kesehatan (504) sehingga mendukung

terselenggaranya pelatihan SDM Kesehatan tahun 2019yang sekaligus menjadi indikator

kinerja kegiatan pelatihan SDM Kesehatan.

22 Laporan Kinerja Pusat Pelatihan SDM Kesehatan Tahun 2019

Adapun rincian pelaksanaan kegiatan dari keluaran Manajemen Pelatihan Kesehatan di tahun

2019 sebagai berikut:

a) Analisis Kompetensi

Kegiatan analisis kompetensi yang dilakukan di tahun 2019 diantaranya penilaian seleksi

kompetensi dalam rangka seleksi terbuka jabatan tinggi, dimana telah dilakukan seleksi terhadap

12 orang jabatan tinggi madya dan 92 orang jabatan tinggi pratama. Selain itu, dilakukan

pemetaan potensi dan kompetensi pada peserta Diklat PIM II sebanyak 60 orang, Diklat PIM III 26

orang, dan Diklat PIM IV sebanyak 105 orang. Pemetaaan potensi dan kompetensi juga dilakukan

pada peserta Latihan Dasar (Latsar) CPNS sebanyak 1.445 peserta Latsar.

Pada tahun 2019 juga dilakukan assessment terhadap 40 peserta calon Direktur dan

Pembantu Direktur Poltekkes dari Poltekkes Riau, Tasikmalaya, Sorong, Maluku dan Bengkulu.

Pusat Pelatihan SDM Kesehatan juga melakukan Sertifikasi Pelatih TPPK sebanyak 17 orang serta

pelatihan assessor yang diikuti sebanyak 22 peserta.

b) Pemetaan Kebutuhan Pelatihan

Pemetaan kebutuhan pelatihan fokus

dalam melakukan kajian kebutuhan pelatihan di

lingkungan Kementerian Kesehatan. Tahun

2019,Pusat pelatihan SDM Kesehatan telah

berhasil menghasilkan 1 (satu) dokumen hasil

training Need assesment (TNA) yang berasal

dari unit program Kementerian

Kesehatanseperti di Ditjen P2P, Ditjen Kesmas

dan Ditjen Yankes yang diharapkan dapat

menjadi acuan dalam penyusunan pelatihan di unit program tersebut. Selain itu, di tahun 2019,

terdapat sebanyak 3.600 peserta Latihan dasar (Latsar) CPNS menjalani evaluasi secara online

melalui aplikasi yang telah dikembangkan sub bidang Pemetaan Kebutuhan pelatihan Puslat SDM

Kesehatan.

23 Laporan Kinerja Pusat Pelatihan SDM Kesehatan Tahun 2019

c) Penyusunan Bahan Ajar, Kurikulum, Modul, dan Standarisasi Kurikulum

Tahun 2019, Pusat Pelatihan SDM Kesehatan melakukan standarisasi kurikulum Advanced

Cardiovascular Life Support (ACLS) dan pelatihan ETNEP. Selain itu tahun ini Pusat Pelatihan SDM

Kesehatan juga menyusun kurikulum dan modul pelatihan bagi Penguji Kompetensi Jabatan

Fungsional dan revisi kurikulum modul Tenaga Pelatihan Program Kesehatan, serta kurikulum dan

modul pelatihan Caregiver Kredensial Kadinkes dan Revisi kurikulum pelatihan Nusantara Sehat.

d) Penyusunan Norma, Standar, Prosedur Pedoman, Kriteria Pelatihan

Dalam menjalankan fungsi sebagai pembuat kebijakan terkait pelatihan bidang kesehatan,

Pusat Pelatihan SDM Kesehatan tahun ini menyusun beberapa NSPK, diantaranya sebagai berikut:

1. Pedoman Fasilitasi Penyusunan Kurikulum dan Modul Pelatihan

2. Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Jarak Jauh

3. Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Tenaga Pelatih Program Kesehatan (TPPK)

4. Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan bagi penguji kompetensi jabatan fungsional

kesehatan

5. Rancangan Standar Kompetensi Teknis (SKT) Kemenkes

6. Rancangan Standar Kompetensi Teknis (SKT) Pengelola Rumah Sakit

7. Pedoman Quality Control

8. Revisi Instrumen Akreditasi Institusi Penyelenggaraan Pelatihan Bidang Kesehatan

9. Petunjuk Teknis Pengembangan Kompetensi dengan metode magang bagi pejabat

pimpinan tinggi dan pejabat administrasi di lingkungan unit utama Kementerian

Kesehatan

10. Petunjuk teknis Pelatihan Dasar (Latsar) CPNS di lingkungan Kementerian Kesehatan

11. Pedoman Pengembangan Kompetensi Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Kementerian

Kesehatan

12. Petunjuk Teknis Pendampingan Penyusunan Kurikulum dan atau modul pelatihan bidang

kesehatan

24 Laporan Kinerja Pusat Pelatihan SDM Kesehatan Tahun 2019

e) Pelaksanaan Akreditasi Pelatihan

Pelatihan yang telah diakreditasi dan mendapatkan rekomendasi ini dilaksanakan oleh unit

program Kementerian Kesehatan, swasta, rumah sakit dan bapelkes daerah di Indonesia.

Penomoran sertifikat untuk setiap pelatihan yang telah terakreditasi juga dilakukan oleh Pusat

Pelatihan SDM Kesehatan, sehingga data capaian kinerja terkait jumlah SDM Kesehatan yang

mendapat sertifikat pada pelatihan terakreditasi dapat diperoleh melalui sub bidang akreditasi

pelatihan.

Inovasi juga dilakukan oleh Pusat Pelatihan

SDM Kesehatan menyikapi animo yang tinggi terkait

pengajuan akreditasi pelatihan.Mulai tanggal 1

Agustus 2019, Puslat SDM Kesehatan melakukan uji

coba terhadap aplikasi Sistem Akreditasi Pelatihan

(SIAKPEL). Melalui aplikasi ini, penyelenggara

pelatihan tidak lagi mengajukan berkas akreditasi

pelatihan secara manual, tetapi bisa mengunggah

langsung seluruh berkas ke dalam aplikasi sekaligus

memantau proses akreditasi yang diajukan, dan

dapat segera memperbaiki bila ada masukan

perbaikan berkas dari tim penilai dari system secara

online. Aplikasi ini selain memudahkan tim penilai

dan penyelenggara dalam proses akreditasi pelatihan, dengan semangat efektivitas dan efisiensi.

Dalam upaya menjaga kualitas pelatihan yang diselenggarakan, Pusat Pelatihan SDM

Kesehatan juga melakukan penjaminan mutu melalui monitoring dan evaluasi terhadap pelatihan

yang sedang berlangsung, baik pelatihan yang dilaksanakan oleh unit program, dinas kesehatan

provinsi, bapelkes daerah maupun pihak swasta. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa

pelatihan berjalan sesuai standar yang diajukan dalam proses akreditasi pelatihan. Pada tahun

2019, sekitar 125 pelatihan telah dilakukan monitoring dan evaluasi, dimanahasilnya akan menjadi

bahan masukan Pusat Pelatihan SDM Kesehatan dalam menyusun kebijakan selanjutnya terkait

perbaikan penyelenggaraan pelatihan.Selain itu, Puslat SDM Kesehatan telah berhasil

mengakreditasi sebanyak 1.662 pelatihan, baik yang diselenggarakan oleh BBPK, Bapelkes, unit

program, bapelkes daerah maupun penyelenggara pelatihan swasta. Rincian jenis pelatihan yang

telah terakreditasi digambarkan dalam grafik di bawah ini:

25 Laporan Kinerja Pusat Pelatihan SDM Kesehatan Tahun 2019

Jenis Pelatihan yang di Akreditasi Pelatihan tahun 2019

f) Pelaksanaan Akreditasi Institusi Pelatihan

Melalui Surat Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN)Nomor

250/K.1/PDP.09/2016, LAN memberikan wewenangpada Badan PPSDM Kesehatan melalui Pusat

Pelatihan SDM Kesehatan sebagai lembaga pengakreditasi diklat teknis dan fungsional kesehatan.

Pusat Pelatihan SDM Kesehatan secara aktif terus berupaya optimal dalam menjamin mutu insitusi

diklat bidang kesehatan melalui akreditasi institusi diklat, baik institusi diklat yang berada di

bawah Kementerian Kesehatan, pemerintah daerah, sampai dengan rumah sakit dan swasta.

Dalam rangka penyesuaian dengan situasi dan perkembangan kondisi saat ini, tahun 2019

Pusat Pelatihan SDM Kesehatan melakukan revisi Pedoman Akreditasi Institusi Pelatihan. Pada

tahun 2019 Puslat SDM Kesehatan telah melakukan penilaian akreditasi terhadap 22 instansi

penyelenggara diklat. Adapun rincian instansi diklat yang berhasil dilakukan penilaian akreditasi

dijabarkan dalam tabel dan grafik di bawah ini.

Penilaian Akreditasi Institusi Diklat Tahun 2019

134

588

461

479

Teknis FungsionalKesehatan

Teknis ManajemenKesehatan

Teknis ProfesiKesehatan

Teknis Upaya Kesehatan

9%9%

64%

9%9%

BBPK Bapelkes Nasional Bapelkes Daerah Rumah sakit Swasta

26 Laporan Kinerja Pusat Pelatihan SDM Kesehatan Tahun 2019

27 Laporan Kinerja Pusat Pelatihan SDM Kesehatan Tahun 2019

g) Pelaksanaan Evaluasi Pasca Pelatihan

Evaluasi pasca pelatihan dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pelatihan memberikan

dampak terhadap kompetensi dan perilaku peserta. Tahun 2019, Pusat Pelatihan SDM Kesehatan

melakukan evaluasi pasca pelatihan Unit Transfusi Darah Rumah Sakit (UTDRS) di instalasi

transfusi darah RS DR. Soetomo Jawa Timur.

5) Dukungan Manajemen

Dukungan manajemen satker Puslat SDM kesehatan tahun 2019 terdiri dari beberapa kegiatan

sebagai berikut:

a) Perencanaan Program dan Anggaran

b) Kepegawaian, Umum dan Pengadaan

c) Penyusunan Laporan Keuangan dan BMN

d) Dokumen Laporan Kinerja

e) Laporan Koordinasi Lintas Sektor dan Lintas Program

6) Layanan Perkantoran

a) Operasional perkantoran

b) Perjalanan pimpinan

C. Realisasi Belanja dan Anggaran

Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) tahun 2019Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia

Kesehatan adalah sebesar Rp. 24.059.440.000,- (Dua Puluh EmpatMilyar Lima Puluh Sembilan Juta

Empat Ratus empat Puluh Ribu Rupiah).

Dalam upaya pelaksanaan anggaran dan kegiatan yang lebih efisien serta untuk percepatan

realisasi tahun 2019, Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Kesehatan telah melakukan beberapa

revisi sebagai berikut:

No Revisi Tanggal Semula Menjadi Selisih Alasan

1 DIPA 05 Desember 24.059.440.000 24.059.440.000 0 Dipa Awal

2 DIPA Revisi I 12 April 24.059.440.000 24.059.440.000 0 Buka blokir

3 DIPA Revisi II 21 Oktober 24.059.440.000 24.059.440.000 0 RPD

4 DIPA Revisi III 27 Desember 24.059.440.000 24.059.440.000 0 Pemutakhiran

RPD

28 Laporan Kinerja Pusat Pelatihan SDM Kesehatan Tahun 2019

Grafik Realisasi Anggaran Per Triwulan TA 2019

Dari grafik di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa realisasi di triwulan I mencapai 21%,

sementara triwulan II realisasi di kisaran 37%, triwulan III sebesar 58% dan diakhiri dengan

realisasi 92,5% di triwulan IV.Pelaksanaan kegiatan seperti penyusunan kurikulum dan modul

harus melalui beberapa tahapan sehingga pencapaian outputnya baru diperoleh di akhir triwulan

II dan awal triwulan IV, karena melibatkan instansi lain baik dari BBPK, bapelkes, unit program

maupun organisasi profesi. Selain itu kegiatan lain banyak yang melibatkan stakeholder lain,

seperti pemetaan kompetensi/assesment yang tergantung pada pelaksanaan seleksi jabatan

pimpinan tinggi madya dan pratama (eselon 1 dan 2), pelatihan kepemimpinan (diklat PIM) baik

tingkat II, III dan IV, jadwal pelaksanaan seleksi direktur dan pembantu direktur (pudir) Poltekkes

Kemenkes, serta pemetaan kompetensi pada pelatihan dasar (latsar) CPNS yang menunggu jadwal

pelaksanaan di BBPK dan Bapelkes.

Realisasi belanja berdasarkan output dalam upaya mendukung pencapaian indikator adalah

sebagai berikut :

No Kode Output Pagu Realisasi %

1 2076.504 Manajemen Pelatihan Kesehatan 17.292.089.000 15.879.386.158 91.83%

2 2076.970 Layanan Dukungan Manajemen 4.069.160.000 3.919.212.439 96.32%

3 2076.994 Layanan Perkantoran 2.698.191.000 2.460.955.594 91.21%

Total 24.059.440.000 22.259.554.191 92.52%

Realisasi belanja per output rata-rata mencapai diatas 90%, meskipun terdapat

pengembalian belanja sebesar Rp. 938.530.528,- dan anggaran yang tidak terserap sebesar Rp

861.355.281,-.

5.136.488.785

8.752.228.430

13.901.334.045

22.259.554.191

0

5.000.000.000

10.000.000.000

15.000.000.000

20.000.000.000

25.000.000.000

Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV

29 Laporan Kinerja Pusat Pelatihan SDM Kesehatan Tahun 2019

Pengembalian belanja tersebut disebabkan oleh pengembalian LS yang tidak digunakan,

namun demikian pengembalian belanja tahun 2019 lebih rendah dibandingkan pengembalian

belanja tahun 2018 yaitu sebesar Rp. 1.712.981.436 atau sebesar 4,03% dari pagu anggaran tahun

2018. Berdasarkan realisasi belanja dan pengembalian belanja tersebut, maka realisasi

anggaranPusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Kesehatan dapat digambarkan sebagai berikut :

Realisasi Anggaran Pusat Pelatihan SDM Kesehatan Tahun 2019 Berdasarkan Jenis Belanja

REALISASI ANGGARAN PER JENIS BELANJA

JENIS BELANJA PAGU (Rp) REALISASI (Rp) %

Belanja Pegawai 0 0 0

BelanjaBarang 24,059,440,000 22.259.554.191 92.52

BelanjaModal 0 0 0

Total 24,059,440,000 22.259.554.191 92.52

Jika dibandingkan dengan realisasi anggaran Pusat Pelatihan SDM Kesehatan pada 5 (lima)

tahun terakhir, maka diperoleh perbandingan dalam tabel dan grafik di bawah ini:

Tabel Realisasi Anggaran Pusat pelatihan SDM Kesehatan Tahun 2015 – 2019

Tahun Pagu Anggaran Realisasi Anggaran %

2015 65.905.820.000 39.697.095.358 60%

2016 51.370.149.000 27.668.102.080 54%

2017 29.382.345.000 27.420.023.114 93%

2018 39.780.745.000 35.363.632.147 89%

2019 24.059.440.000 22.259.554.191 92.5%

Pada tahun 2019, Pusat Pelatihan SDM Kesehatan tidak mengalokasikan belanja modal,

karena masih berproses penghapusan BMN, sehingga peningkatan sarana dan prasarana melalui

belanja modal baru akan dianggarkan di tahun 2020 setelah proses penghapusan BMN selesai.

30 Laporan Kinerja Pusat Pelatihan SDM Kesehatan Tahun 2019

Grafik Perbandingan Realisasi Anggaran Puslat SDM Kesehatan Tahun 2015-2019

Dalam grafik di atas tergambar bahwa dalam jangka waktu 5 (lima) tahun terakhir, trend

pagu Pusat pelatihan SDM kesehatan cenderung mengalami penurunan. Hal ini dikarenakan Pusat

Pelatihan SDM Kesehatan sejak tahun 2015 tidak lagi menyelenggarakan pelatihan, dan

pengelolaan gedung pelatihan telah diambil alih oleh BBPK Jakarta, sehingga Puslat SDM

Kesehatan fokus dalam pelaksanaan kegiatan terkait tugas pokok dan fungsinyadalam penyusunan

kebijakan di bidang pelatihan SDM Kesehatan .

Pada tahun 2019, realisasi anggaran Puslat SDM Kesehatan mengalami kenaikan sekitar4%

dibandingkan tahun 2018.Realisasi anggaran tahun 2019 sebesar Rp 22.259.554.191 atau 92.52%

dibandingkan dengan realisasi anggaran tahun 2018 sebesar Rp. 35.363.632.147 dengan realisasi

sebesar 88,9%. Target indikator kinerja serta indikator keluaran kegiatan telah tercapai

seluruhnya, sehingga Pusat Pelatihan SDM Kesehatan dengan memanfaatkan sumber daya yang

ada baik dari sumber daya pembiayaan, sumber daya manusia serta sarana dan prasarana untuk

dapat melaksanakan kegiatan secara efisien di tahun 2019.

65.905.820.000

51.370.149.000

29.382.345.000

39.780.745.000

24.059.440.000

39.697.095.358

27.668.102.080

27.420.023.114

35.363.632.147

22.259.554.191

0 20.000.000.000 40.000.000.000 60.000.000.000 80.000.000.000

Tahun 2015

Tahun 2016

Tahun 2017

Tahun 2018

Tahun 2019

realisasi

Pagu

31 Laporan Kinerja Pusat Pelatihan SDM Kesehatan Tahun 2019

D. Dashboard Aplikasi SMART DJA Kementerian Keuangan

Untuk melihat pencapaian kinerja dan anggaran Puslat SDM Kesehatan tahun 2019, dapat

dilihat dari dashboard aplikasi Sistem Monitoring dan Evaluasi Kinerja Terpadu (SMART)

Kementerian Keuangan sebaga berikut:

Dashboard Pencapaian Kinerja Puslat SDM Kesehatan Tahun 2019

Dari grafik dashboard di atas, tergambar bahwa pencapaian kinerja anggaran Puslat SDM

Kesehatan tahun 2019 berada di angka 89,80 dengan efisiensi di angka 7.4. Nilai-nilai tersebut

diperoleh karena realisasi anggaran berada di angka 92,52% dan seluruh output kegiatan telah

tercapai dengan realisasi volume keluaran 100% dan konsistensi terhadap RPD revisi berada di

kisaran angka 97%.

32 Laporan Kinerja Pusat Pelatihan SDM Kesehatan Tahun 2019

E. Lain-lain

Dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional ke-55 tahun 2019, melalui

Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01/MENKES/671/2019, Pusat Pelatihan SDM Kesehatan

memperoleh penghargaan sebagai peraih peringkat pertama dalam Penilaian Indikator Kinerja

Pelaksanaan Anggaran (IKPA) dari Menteri Kesehatan. Penghargaan yang sama juga diberikan oleh

Badan PPSDM Kesehatan kepada Puslat SDM kesehatan sebagai peringkat kedua satker dengan

IKPA terbaik di tahun 2019.

IKPA sendiri merupakan ukuran evaluasi kinerja pelaksanaan anggaran yang memuat 12

indikator dan mencerminkan aspek kesesuaian perencanaan dan pelaksanaan anggaran,

kepatuhan pada regulasi, serta efektifitas dan efisiensi pelaksanaan kegiatan. Ke-12 indikator

tersebut adalah sebagai berikut:

1) Melakukan revisi DIPA secara selektif.

2) Meningkatkan akurasi pencairan dana sesuai perencanaannya (halaman III DIPA).

3) Mengantisipasi dan menyelesaikan pagu minus sesegera mungkin.

4) Menyampaikan data kontrak ke KPPN tepat waktu (max 5 hari kerja sejak tanggal kontrak).

5) Ketepatan waktu dalam revolving UP (minimal 1x dalam 1 bulan) dan pertanggungjawaban TUP (SPM-PTUP tidak lebih dari 1 bulan dan tidak ada sisa penyetoran dana TUP).

6) Ketepatan waktu penyampaian LPJ Bendahara Pengeluaran/Penerimaan (upload ke aplikasi SPRINT sebelum tanggal 10 pada bulan berikutnya).

7) Menghindari adanya dispensasi SPM.

8) Meningkatkan ketelitian dalam memproses SPM dan nomor rekening penerima/tujuan untuk menghindari retur SP2D.

9) Mengeksekusi anggaran secara proporsional sesuai dengan target penyerapan anggaran.

10) Memastikan ketepatan waktu penyelesaian tagihan SPM-LS Non Belanja Pegawai (maksimal 17 hari kerja sejak serah terima/penyelesaian pekerjaan)

11) Meningkatkan akurasi perencanaan kas/RPD Harian dengan cara mengajukan SPM dengan Renkas ke KPPN 1 hari sebelum tanggal jatuh tempo RPD Harian (mulai pukul 12.00 pada hari sebelumnya) untuk mengantisipasi jika ditemukan kesalahan pada SPM.

12) Meningkatkan ketelitian dalam penerbitan SPM untuk menghindari kesalahan/pengembalian SPM oleh sistem di KPPN

33 Laporan Kinerja Pusat Pelatihan SDM Kesehatan Tahun 2019

Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) ini bertujuan untuk memberikan gambaran dan informasi

mengenai pencapaian kinerja Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Kesehatan. Secara umum

pencapaian kinerja Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Kesehatan baik. Dari segi anggaran

mencapai 92.52% dan capaian indikator kinerja kegiatan sebesar 232%, sedangkan dari sisi

pencapaian kinerja anggaran berdasarkan aplikasi SMART DJA berada di angka 89.8%.

Berbagai upaya telah dilaksanakan untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi dalam

pencapaian kinerja diantaranya sebagai upaya menjaga mutu dan kualitas pelatihan bidang

kesehatan serta mendukung capaian indikator kinerja. Beberapa upaya yang dilakukan Pusat

Pelatihan Sumber Daya Manusia Kesehatan diantaranya melaksanakan monitoring dan evaluasi

pelatihan baik pelatihan yang dilaksanakan dengan dana dekonsentrasi maupun pelatihan yang

diselenggarakan oleh unit program, rumah sakit maupun swasta. Hal ini juga sebagai upaya agar

pelatihan yang dilaksanakan sesuai standar yang tercantum dalam pedoman akreditasi pelatihan

yang sebelumnya telah diajukan sehingga nantinya pelatihan tersebut berhak dikeluarkan

sertifikatnyadan diakui sesuai dengan indikator kinerja yang ingin dicapai.

Pusat Pelatihan SDM Kesehatan juga telah melakukan inovasi untuk menjawab tantangan

revolusi industri 4.0 yang saat ini lebih mengedepankan penggunaan teknologi dan informasi,

melalui Sistem Akreditasi Pelatihan (SIAKPEL) diharapkan proses pengajuan akreditasi pelatihan

akan semakin efektif dan efisien, sekaligus meminimalisir terjadinya human error. Di tahun

berikutnya, diharapkan input data capaian kinerja seperti data penomoran sertifikat pelatihan

SDM Kesehatan akan terintegrasi ke dalam SIAKPEL untuk memudahkan monitoring serta

perolehan data kinerja yang lebih vaid dan reliabel.Selain itu, diharapkan SIAKPEL juga dapat lebih

dikembangkan dan terintegrasi dengan proses akreditasi institusi pelatihan, dimulai dari termasuk

pengajuan, penilaian sampai dengan monitoring dan evaluasi institusi diklat.

Pemanfaatan teknologi dan informasi juga dilakukan Pusat Pelatihan SDM Kesehatan melalui

Sistem Realisasi Anggaran (SIRA) Pelatihan SDM Kesehatan, yang kedepannya akan lebih

dioptimalisasikan penggunaannya sebagai salah satu upaya Puslat SDM Kesehatan dalam

memonitor dan mereview proses dan progress kinerja pelatihan SDM Kesehatan yang

dilaksanakan oleh BBPK, Bapelkes serta Dinas Kesehatan Provinsi sebagai penerima dana

34 Laporan Kinerja Pusat Pelatihan SDM Kesehatan Tahun 2019

dekonsentrasi pelatihan SDM kesehatan, sehingga proses dan progress pelaksanaan dapat terus

dimonitor termasuk permasalahan dan tindak lanjutnya.

Upaya internal untuk memastikan seluruh kegiatan berjalan sesuai koridor aturan yang

berlaku juga telah dilakukan, meskipun demikian, koordinasi dan komitmen antara seluruh

pelaksana kegiatan tetap dibutuhkan sehingga rencana penarikan dana (RPD) dan rencana

pelaksanaan kegiatan (RPK) dapat berjalan sesuai dengan jadwal yang telah disusun sehingga

capaian dan kinerja dapat lebih optimal. Pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan dapat

lebih dilakukan secara efektif dan efisien sehingga meminimalisir pengembalian belanja namun

tetap mengedepankan semangat efisiensi.

Tim Pengendali Intern atas Pelaporan Keuangan (PIPK) Pusat Pelatihan SDM Kesehatan

juga telah dibentuk pada triwulan IV tahun 2019, diharapkan dengan adanya PIPK sebagai lini

pertahanan keuangan kedua maka temuan-temuan/ kesalahan administratif dapat semakin

diminimalisir, dan Puslat SDM Kesehatan dapat menunjukkan komitmen dan integritasnya dalam

menjalankan akuntabilitas dengan sungguh-sungguh sebagai upaya menuju satker Wilayah Bebas

Korupsi (WBK).

Upaya lain yang telah dilakukan Pusat Pelatihan SDM Kesehatan dalam mengupayakan

menu anggaran pelatihan yang terstandar sudah terpenuhi melalui terlaksananya kegiatan

pembahasan menu Pelatihan SDM Kesehatan bersama tim APIP Inspektorat Jenderal Kementerian

Kesehatan, dan ke depannya kegiatan ini akan terus berjalan sampai setiap pelatihan yang

diselenggarakan mengacu pada menu anggaran pelatihan yang telah disusun, serta akan

menyusun petunjuk teknis (juknis) penganggaran pelatihan dengan dana dekonsentrasi.

Setelah berakhirnya periode Renstra dan RPJMN 2015-2019, kedepannya Pusat Pelatihan

SDM Kesehatan akan mereview kembali indikator kinerja kegiatan yang telah ada untuk dilakukan

penyesuaian dengan kondisi terkini organisasi, sehingga seluruh elemen di Pusat Pelatihan SDM

Kesehatan dapat bersama-sama bekerja secara lebih optimal dalam upaya mencapai target kinerja

yang lebih akuntabel dan terukur sesuai dengan tugas dan fungsi Pusat Pelatihan SDM Kesehatan.

35 Laporan Kinerja Pusat Pelatihan SDM Kesehatan Tahun 2019

36 Laporan Kinerja Pusat Pelatihan SDM Kesehatan Tahun 2019

37 Laporan Kinerja Pusat Pelatihan SDM Kesehatan Tahun 2019

38 Laporan Kinerja Pusat Pelatihan SDM Kesehatan Tahun 2019

39 Laporan Kinerja Pusat Pelatihan SDM Kesehatan Tahun 2019

40 Laporan Kinerja Pusat Pelatihan SDM Kesehatan Tahun 2019