kata pengantar kardiovaskuler

35
KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat allah SWT, atas terselesaikannya tugas makalah ini. Makalah ini disusun dengan Judul‚ Erosi Porsio. Dalam penyusunan makalah ini kami sudah berusaha semaksimal mungkin dalam penyelesaian penulisan makalah ini. Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan serta kelemahan dalam menyusun makalah ini, karena ilmu pengetahuan yang kami dapat belum maksimal. Semoga dengan makalah yang kami buat ini dapat menambah pengetahuan dan pemahaman kita semua. Kami sadar dalam penulisan makalah ini banyak terdapat kekurangan. Akan tetapi kami yakin makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua. Padang, November 2013 Penyusun i

Upload: komp-aan

Post on 23-Oct-2015

26 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KATA PENGANTAR Kardiovaskuler

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat allah SWT, atas

terselesaikannya tugas makalah ini. Makalah ini disusun dengan Judul‚ Erosi

Porsio.

Dalam penyusunan makalah ini kami sudah berusaha semaksimal mungkin

dalam penyelesaian penulisan makalah ini. Penulis juga menyadari sepenuhnya

bahwa masih banyak kekurangan serta kelemahan dalam menyusun makalah ini,

karena ilmu pengetahuan yang kami dapat belum maksimal.

Semoga dengan makalah yang kami buat ini dapat menambah pengetahuan

dan pemahaman kita semua. Kami sadar dalam penulisan makalah ini banyak

terdapat kekurangan. Akan tetapi kami yakin makalah ini dapat bermanfaat untuk

kita semua.

Padang, November 2013

Penyusun

DAFTAR ISI

i

Page 2: KATA PENGANTAR Kardiovaskuler

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

1.2       RUMUSAN MASALAH

BAB II

PEMBAHASAN

A. Struktur, Fungsi, dan Komposisi Darah

B. Kandungan Darah

C. Karakteristik Elemen Darah

D. Golongan darah

E Hematopoiesis

F. Hemostasis (Pembekuan   Darah)

G. Anatomi dan Fisiologi Jantung

H. Denyut Jantung

I. Kardiodinamika

J. Pola Respon Kardiovaskuler

K. Struktur dan Karakteristik Arteri-Vena-Kapiler

L. Sirkulasi Fungsi Sistem Kardiovaskuler

M. Abnormalitas Darah, Jantung dan Pembuluh

N. Integrasi dengan Sisten Lain

BAB III

SIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

ii

Page 3: KATA PENGANTAR Kardiovaskuler

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sistem kardiovaskuler merupakan sistem yang memberi fasilitas proses

pengangkutan berbagai substansi dari, dan ke sel-sel tubuh. Sistem ini terdiri dari

organ penggerak yang disebut jantung, dan sistem saluran yang terdiri dari arteri

yang mergalirkan darah dari jantung, dan vena yang mengalirkan darah menuju

jantung. Sistem peredaran darah atau sistem kardiovaskular adalah suatu

sistem organ yang berfungsi memindahkan zat ke dan dari sel. Sistem ini juga

menolong stabilisasi suhu dan pH tubuh (bagian dari homeostasis).

Ada dua jenis sistem peredaran darah: sistem peredaran darah terbuka, dan

sistem peredaran darah tertutup. sistem peredaran darah, yang merupakan juga

bagian dari kinerja jantung dan jaringan pembuluh darah (sistem kardiovaskuler)

dibentuk. Sistem ini menjamin kelangsungan hidup organisme, didukung oleh

metabolisme setiap sel dalam tubuh dan mempertahankan sifat kimia dan

fisiologis cairan tubuh.

1. Pertama, darah mengangkut oksigen dari paru-paru ke sel dan karbon

dioksida dalam arah yang berlawanan .

2. Kedua, yang diangkut dari nutrisi yang berasal pencernaan seperti lemak,

gula dan protein dari saluran pencernaan dalam jaringan masing-masing

untuk mengonsumsi, sesuai dengan kebutuhan mereka, diproses atau

disimpan.

Metabolit yang dihasilkan atau produk limbah (seperti urea atau asam urat) yang

kemudian diangkut ke jaringan lain atau organ-organ ekskresi (ginjal dan usus

besar). Juga mendistribusikan darah seperti hormon, sel-sel kekebalan tubuh dan

bagian-bagian dari sistem pembekuan dalam tubuh.

1

Page 4: KATA PENGANTAR Kardiovaskuler

1.2 Rumusan Masalah

1) Bagaimana struktur, fungsi, dan komposisi darah?

2) Bagaimana karakteristik elemen darah ?

3) Bagaimana sistem penggolongan darah?

4) Apa yang dimaksud hemopoiesis?

5) Jelaskan tentang hemostatis?

6) Jelaskan anatomi dan fisiologi jantung?

7) Bagaimana kerja denyut jantung?

8) Jelaskan struktur dan karakteristik arteri-vena-kapiler ?

9) Bagaimana sirkulasi paru-paru, sistemik, fetal ?

10) Bagaimana abnormalitas pada darah, jantung dan pembuluh?

11) Bagaimana integrasi dengan sisten lain ?

2

Page 5: KATA PENGANTAR Kardiovaskuler

BAB II

PEMBAHASAN

A. Struktur, Fungsi, dan Komposisi Darah

Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup(kecuali

tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang

dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil

metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri.

Istilah medis yang berkaitan dengan darah diawali dengan kata hemo- atau

hemato- yang berasal dari bahasa Yunani haima yang berarti darah.

Darah adalah suatu jaringan tubuh yang terdapat di dalam pembuluh darah

yang warnannya merah. Warna merah itu keadaannya tidak tetap tergantung pada

banyaknya kadar oksigen dan karbondioksida didalamnya. Darah yang banyak

mengandung karbon diogsida warnanya merah tua. Adanya oksigen dalam darah

di ambil dengan cara bernapas, dan zat tersebut sangat berguna pada peristiwa

pembakaran/ metabolisme di dalam tubuh. Vikositas/ kekentalan darah lebih

kental dari pada air yang mempunyai BJ 1,041-1,065, temperatur 380C, dan PH

7,37-7,45.

Darah selamanya beredar di dalam tubuh oleh karena adanya kerja atau

pompa jantung. Selama darah beredar dalam pembuluh maka darah akan tetap

encer, tetapi kalau ia keluar dari pembuluhnya maka ia akan menjadi beku.

Pembekuan ini dapat dicegah dengan jalan mencampurkan ke dalam darah

tersebut sedikit obat anti- pembekuan/ sitrus natrikus. Dan keadaan ini akan

sangat berguna apabila darah tersebut diperlukan untuk transfusi darah.

Pada tubuh yang sehat atau orang dewasa terdapat darah sebanyak kira-kira 1/13

dari berat badan atau kira-kira 4-5 liter. Keadaan jumlah tersebut pada tiap-tiap

orang tidak sama, bergantung pada umur, pekerjaan, keadaan jantung, atau

pembuluh darah.

B. Fungsi Darah

1. Sebagai alat pengangkut yaitu:

a. Mengambil oksigen/ zat pembakaran dari paru-paru untuk diedarkan

keseluruh jaringan tubuh.

3

Page 6: KATA PENGANTAR Kardiovaskuler

b. Mengangkut karbon dioksida dari jaringan untuk dikeluarkan melalui

paru-paru.

c. Mengambil zat-zat makanan dari usus halus untuk diedarkan dan

dibagikan ke seluruh jaringan/ alat tubuh.

d. Mengangkat / mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna bagi tubuh

untuk dikeluarkan melalui ginjal dan kulit.

2. Sebagai pertahanan tubuh terhadap serangan penyakit dan racun dalam

tubuh dengan perantaraan leukosit dan antibodi/ zat–zat anti racun.

3. Menyebarkan panas keseluruh tubuh.

C. Kandungan Darah

Kandungan dalam darah:

a. Air    : 91%

b. Protein    : 3% (albumin, globulin, protombin dan fibrinigen)

c. Mineral    : 0,9% (natrium klorida, natrium bikarbonat, garam fosfat,

magnesium, kalsium, dan zat besi).

d. Bahan organik    : 0,1% (glukosa, lemak asam urat, kreatinin,

kolesterol, dan asam amino).

D. Karakteristik Elemen Darah

1. Sel-Sel Darah

Darah manusia: a - eritrosit; b - neutrofil; c - eosinofil; d - limfosit

a. Sel Darah merah

Sel darah merah (eritrosit) bentuknya seperti cakram/ bikonkaf dan

tidak mempunyai inti. Ukuran diameter kira-kira 7,7 unit (0,007 mm),

tidak dapat bergerak. Banyaknya kira–kira 5 juta dalam 1 mm3 (41/2

juta). Warnanya kuning kemerahan, karena didalamnya mengandung

suatu zat yang disebut hemoglobin, warna ini akan bertambah merah

jika di dalamnya banyak mengandung oksigen.

Fungsi sel darah merah adalah mengikat oksigen dari paru–paru

untuk diedarkan ke seluruh jaringan tubuh dan mengikat karbon

dioksida dari jaringan tubuh untuk dikeluarkan melalui paru–paru.

Pengikatan oksigen dan karbon dioksida ini dikerjakan oleh

4

Page 7: KATA PENGANTAR Kardiovaskuler

hemoglobin yang telah bersenyawa dengan oksigen yang disebut

oksihemoglobin (Hb + oksigen 4 Hb-oksigen) jadi oksigen diangkut

dari seluruh tubuh sebagai oksihemoglobin yang nantinya setelah tiba

di jaringan akan dilepaskan: Hb-oksigen Hb + oksigen, dan seterusnya.

Hb tadi akan bersenyawa dengan karbon dioksida dan disebut karbon

dioksida hemoglobin (Hb + karbon dioksida Hb-karbon dioksida) yang

mana karbon dioksida tersebut akan dikeluarkan di paru-paru. Sel

darah merah (eritrosit) diproduksi di dalam sumsum tulang merah,

limpa dan hati. Proses pembentukannya dalam sumsum tulang melalui

beberapa tahap. Mula-mula besar dan berisi nukleus dan tidak berisi

hemoglobin kemudian dimuati hemoglobin dan akhirnya kehilangan

nukleusnya dan siap diedarkan dalam sirkulasi darah yang kemudian

akan beredar di dalam tubuh selama kebih kurang 114 - 115 hari,

setelah itu akan mati. Hemoglobin yang keluar dari eritrosit yang mati

akan terurai menjadi dua zat yaitu hematin yang mengandung Fe yang

berguna untuk membuat eritrosit baru dan hemoglobin yaitu suatu zat

yang terdapat didalam eritrisit yang berguna untuk mengikat oksigen

dan karbon dioksida.

Jumlah normal pada orang dewasa kira- kira 11,5 – 15 gram dalam

100 cc darah. Normal Hb wanita 11,5 mg% dan laki-laki 13,0 mg%.

Sel darah merah memerlukan protein karena strukturnya terdiri dari

asam amino dan memerlukan pula zat besi, sehingga diperlukan diit

seimbang zat besi.

b. Sel Darah Putih (leukosit)

Bentuk dan sifat leukosit berlainan dengan sifat eritrosit apabila

kita lihat di bawah mikroskop maka akan terlihat bentuknya yang

dapat berubah-ubah dan dapat bergerak dengan perantaraan kaki palsu

(pseudopodia), mempunyai bermacam- macam inti sel sehingga ia

dapat dibedakan menurut inti selnya, warnanya bening (tidak

berwarna), banyaknya dalam 1 mm3 darahkira-kira6000-9000.

Fungsinya sebagai pertahanan tubuh yaitu membunuh dan

memakan bibit penyakit / bakteri yang masuk ke dalam jaringan RES

5

Page 8: KATA PENGANTAR Kardiovaskuler

(sistem retikuloendotel), tempat pembiakannya di dalam limpa dan

kelenjar limfe; sebagai pengangkut yaitu mengangkut / membawa zat

lemak dari dinding usus melalui limpa terus ke pembuluh darah. Sel

leukosit disamping berada di dalam pembuluh darah juga terdapat di

seluruh jaringan tubuh manusia. Pada kebanyakan penyakit disebabkan

oleh masuknya kuman / infeksi maka jumlah leukosit yang ada di

dalam darah akan lebih banyak dari biasanya. Hal ini disebabkan sel

leukosit yang biasanya tinggal di dalam kelenjar limfe, sekarang

beredar dalam darah untuk mempertahankan tubuh dari serangan

penyakit tersebut. Jika jumlah leukosit dalam darah melebihi

10000/mm3 disebut leukositosis dan kurang dari 6000 disebut

leukopenia.

Macam- macam leukosit meliputi:

1) Agranulosit

Sel leukosit yang tidak mempunyai granula didalamnya, yang

terdiri dari:

Limposit, macam leukosit yang dihasilkan dari jaringan RES

dan kelenjar limfe, bentuknya ada yang besar dan kecil, di

dalam sitoplasmanya tidak terdapat glandula dan intinya besar,

banyaknya kira- kira 20%-15% dan fungsinya membunuh dan

memakan bakteri yang masuk ke dalam jarigan tubuh.

Monosit. Terbanyak dibuat di sumsum merah, lebih besar dari

limfosit, fungsinya sebagai fagosit dan banyaknya 34%. Di

bawah mikroskop terlihat bahwa protoplasmanya lebar, warna

biru abu-abu mempunyai bintik-bintik sedikit kemerahan. Inti

selnya bulat dan panjang, warnanya lembayung muda.

2) Granulosit

Disebut juga leukosit granular terdiri dari:

a) Neutrofil

Atau disebut juga polimorfonuklear leukosit, mempunyai inti

sel yang kadang-kadang seperti terpisah-pisah, protoplasmanya

banyak bintik-bintik halus / glandula, banyaknya 60%-50%.

6

Page 9: KATA PENGANTAR Kardiovaskuler

b) Eusinofil

Ukuran dan bentuknya hampir sama dengan neutrofil tetapi

granula dan sitoplasmanya lebih besar, banyaknya kira-kira

24%.

c) Basofil

Sel ini kecil dari eusinofil tetapi mempunyai inti yang

bentuknya teratur, di dalam protoplasmanya terdapat granula-

granula besar.

c. Sel pembeku (Trombosit)

Trombosit merupakan benda-benda kecil yang mati yang bentuk

dan ukurannya bermacam-macam, ada yang bulat dan lonjong,

warnanya putih, normal pada orang dewasa 200.000-300.000/mm3.

Fungsinya memegang peranan penting dalam pembekuan darah.

Jika banyaknya kurang dari normal, maka kalau ada luka darah tidak

lekas membeku sehingga timbul perdarahan yang terus- menerus.

Trombosit lebih dari 300.000 disebut trombositosis. Trombosit yang

kurang dari 200.000 disebut trombositopenia.

Di dalam plasma darah terdapat suatu zat yang turut membantu

terjadinya peristiwa pembekuan darah, yaitu Ca2+ dan fibrinogen.

Fibrinogen mulai bekerja apabila tubuh mendapat luka. ketika kita luka

maka darah akan keluar, trombosit pecah dan mengeluarkan zat yang

dinamakan trombokinase. Trombokinasi ini akan bertemu dengan

protrombin dengan pertolongan Ca2+ akan menjadi trombin. Trombin

akan bertemu dengan fibrin yang merupakan benang-benang halus,

bentuk jaringan yang tidak teratur letaknya, yang akan menahan sel

darah, dengan demikian terjadilah pembekuan. Protrombin di buat

didalam hati dan untuk membuatnya diperlukan vitamin K, dengan

demikian vitamin K penting untuk pembekuan darah.

2. Plasma Darah

Bagian cairan darah yang membentuk sekitar 5% dari berat badan,

merupakan media sirkulasi elemen-elemen darah yang membentuk sel

7

Page 10: KATA PENGANTAR Kardiovaskuler

darah merah, sel darah putih, dan sel pembeku darah juga sebagai media

transportasi bahan organik dan anorganik dari suatu jaringan atau organ.

Pada penyakit ginjal plasma albumin turun sehingga terdapat

kebocoran albumin yang besar melalui glomerulus ginjal. Hampir 90%

dari plasma darah terdiri dari air, di samping itu terdapat pula zat-zat lain

yang terlarut di dalamnya.

E. Golongan darah

Golongan darah adalah pengklasifikasian darah dari suatu individu

berdasarkan ada atau tidak adanya zat antigen warisan pada permukaan membran

sel darah merah. Hal ini disebapkan karena adanya perbedaan jenis karbohidrat

dan protein pada permukaan membran sel darah merah tersebut. Dua jenis

penggolongan darah yang paling penting adalah penggolongan ABO dan Rhesus

(faktor Rh). Di dunia ini sebenarnya dikenal sekitar 46 jenis antigen selain antigen

ABO dan Rh, hanya saja lebih jarang dijumpai. Transfusi darah dari golongan

yang tidak kompatibel dapat menyebabkan reaksi transfusi imunologis yang

berakibat anemia hemolisis, gagal ginjal, syok, dan kematian.

Golongan darah manusia ditentukan berdasarkan jenis antigen dan

antibodi yang terkandung dalam darahnya, sebagai berikut:

a. Individu dengan golongan darah A memiliki sel darah merah dengan

antigen A di permukaan membran selnya dan menghasilkan antibodi

terhadap antigen B dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan

golongan darah A-negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan

golongan darah A-negatif atau O-negatif.

b. Individu dengan golongan darah B memiliki antigen B pada permukaan sel

darah merahnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen A dalam

serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah B-negatif hanya

dapat menerima darah dari orang dengan dolongan darah B-negatif atau O-

negatif.

c. Individu dengan golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan

antigen A dan B serta tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A

maupun B. Sehingga, orang dengan golongan darah AB-positif dapat

8

Page 11: KATA PENGANTAR Kardiovaskuler

menerima darah dari orang dengan golongan darah ABO apapun dan

disebut resipien universal. Namun, orang dengan golongan darah AB-

positif tidak dapat mendonorkan darah kecuali pada sesama AB-positif.

d. Individu dengan golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi

memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B. Sehingga, orang dengan

golongan darah O-negatif dapat mendonorkan darahnya kepada orang

dengan golongan darah ABO apapun dan disebut donor universal. Namun,

orang dengan golongan darah O-negatif hanya dapat menerima darah dari

sesama O-negatif.

Secara umum, golongan darah O adalah yang paling umum dijumpai di

dunia, meskipun di beberapa negara seperti Swedia dan Norwegia, golongan

darah A lebih dominan. Antigen A lebih umum dijumpai dibanding antigen B.

Karena golongan darah AB memerlukan keberadaan dua antigen, A dan B,

golongan darah ini adalah jenis yang paling jarang dijumpai di dunia.

Ilmuwan Austria, Karl Landsteiner, memperoleh penghargaan Nobel dalam

bidang Fisiologi dan Kedokteran pada tahun 1930 untuk jasanya menemukan cara

penggolongan darah ABO.

F. Hematopoiesis

Hematopoiesis merupakan proses pembentukan komponen sel darah,

dimana terjadi proliferasi, maturasi dan diferensiasi sel yang terjadi secara

serentak.

Proliferasi sel menyebabkan peningkatan atau pelipatgandaan jumlah sel,

dari satu sel hematopoietik pluripotent menghasilkan sejumlah sel darah. Maturasi

merupakan proses pematangan sel darah, sedangkan diferensiasi menyebabkan

beberapa sel darah yang terbentuk memiliki sifat khusus yang berbeda-beda.

Proses yang terjadi bisa lebih jelas dilihat melalui gambar di bawah ini :

Hematopoiesis pada manusia terdiri atas beberapa periode :

1. Mesoblastik

Dari embrio umur 2 – 10 minggu. Terjadi di dalam yolk sac. Yang

dihasilkan adalah HbG1, HbG2, dan Hb Portland.

9

Page 12: KATA PENGANTAR Kardiovaskuler

2. Hepatik

Dimulai sejak embrio umur 6 minggu terjadi di hati Sedangkan

pada limpa terjadi pada umur 12 minggu dengan produksi yang lebih

sedikit dari hati. Disini menghasilkan Hb.

3. Mieloid

Dimulai pada usia kehamilan 20 minggu terjadi di dalam sumsum

tulang, kelenjar limfonodi, dan timus. Di sumsum tulang, hematopoiesis

berlangsung seumur hidup terutama menghasilkan HbA, granulosit, dan

trombosit. Pada kelenjar limfonodi terutama sel-sel limfosit, sedangkan

pada timus yaitu limfosit, terutama limfosit T.

Beberapa faktor yang mempengaruhi proses pembentukan sel

darah di antaranya adalah asam amino, vitamin, mineral, hormone,

ketersediaan oksigen, transfusi darah, dan faktor- faktor perangsang

hematopoietik.

G. Hemostasis (Pembekuan   Darah)

Hemostasis merupakan pristiwa penghentian perdarahan akibat putusnya

atau robeknya pembuluh darah, sedangkan thrombosis terjadi ketika endothelium

yang melapisi pembuluh darah rusak atau hilang. Proses ini mencakup pembekuan

darah (koagulasi ) dan melibatkan pembuluh darah, agregasi trombosit serta

protein plasma baik yang menyebabkan pembekuan maupun yang melarutkan

bekuan.

Pada hemostasis terjadi vasokonstriksi inisial pada pembuluh darah yang

cedera sehingga aliran darah di sebelah distal cedera terganggu. Kemudian

hemostasis dan thrombosis memiliki 3 fase yang sama:

1) Pembekuan agregat trombosit yang longgar dan sementara pada tempat

luka. Trombosit akan mengikat kolagen pada tempat luka pembuluh darah

dan diaktifkan oleh thrombin yang terbentuk dalam kaskade pristiwa

koagulasi pada tempat yang sama, atau oleh ADP yang dilepaskan

trombosit aktif lainnya. Pada pengaktifan, trombosit akan berubah bentuk

dan dengan adanya fibrinogen, trombosit kemudian mengadakan agregasi

terbentuk sumbat hemostatik ataupun trombos.

10

Page 13: KATA PENGANTAR Kardiovaskuler

2) Pembentukan jaring fibrin yang terikat dengan agregat trombosit sehingga

terbentuk sumbat hemostatik atau trombos yang lebih stabil.

3) Pelarutan parsial atau total agregat hemostatik atau trombos oleh plasmin

Tipe trombos :

1. Trombos putih tersusun dari trombosit serta fibrin dan relative kurang

mengandung eritrosit (pada tempat luka atau dinding pembuluh darah

yang abnormal, khususnya didaerah dengan aliran yang cepat[arteri]).

2. Trombos merah terutama terdiri atas erotrosit dan fibrin. Terbentuk pada

daerah dengan perlambatan atau stasis aliran darah dengan atau tanpa

cedera vascular, atau bentuk trombos ini dapat terjadi pada tempat luka

atau didalam pembuluh darah yang abnormal bersama dengan sumbat

trombosit yang mengawali pembentukannya.

3. Endapan fibrin yang tersebar luas dalam kapiler/p.darah yang amat kecil.

Ada dua lintasan yang membentuk bekuan fibrin, yaitu lintasan instrinsik

dan ekstrinsik. Kedua lintasan ini tidak bersifat independen walau ada

perbedaan artificial yang dipertahankan.

Proses yang mengawali pembentukan bekuan fibrin sebagai respons

terhadap cedera jaringan dilaksanakan oleh lintasan ekstrinsik. Lintasan intrinsic

pengaktifannya berhubungan dengan suatu permukaan yang bermuatan negative.

Lintasan intrinsic dan ekstrinsik menyatu dalam sebuah lintasan terkahir yang

sama yang melibatkan pengaktifan protrombin menjadi thrombin dan pemecahan

fibrinogen yang dikatalis thrombin untuk membentuk fibrin. Pada pristiwa diatas

melibatkan macam jenis protein yaitu dapat diklasifikaskan sebagai berikut:

a. Zimogen protease yang bergantung pada serin dan diaktifkan pada proses

koagulasi

b. Kofaktor

c. Fibrinogen

d. Transglutaminase yang menstabilkan bekuan fibrin

e. Protein pengatur dan sejumla protein lainnya

11

Page 14: KATA PENGANTAR Kardiovaskuler

H. Anatomi dan Fisiologi Jantung

Jantung terletak di dalam rongga mediastinum dari rongga dada diantara

kedua paru.Terdapat selaput yang mengitari jantung yang disebut perikardium,

terdiri dari dua lapisan:

1. Perikardium parietalis : lapisan luar melekat pada tulang dada dan paru

2. Perikardium viseralis : lapisan permukaan jantung/ epikardium

Diantara kedua lapisan ini terdapat cairan perikardium.

a. STRUKTUR JANTUNG

Dinding jantung terdiri dari 3 lapisan :

1. Lapisan luar (epikardium)

2. Lapisan tengah (Miokardium)

3. Lapisan dalam (endokardium)

b. Ruang – Ruang Jantung

Jantung terdiri dari 4 ruang, yaitu 2 berdinding tipis disebut

atrium(serambi) dan 2 berdinding tebal disebut ventrikel (bilik)

1. Atrium

a) Atrium kanan berfungsi sebagai penampung darah rendah

oksigen dari seluruh tubuh. Kemudian darah dipompakan ke

ventrikel kanan melalui katub  dan selanjutnya ke paru.

b) Atrium kiri menerima darah yang kaya oksigen dari kedua paru

melalui 4 buah vena pulmonalis. Kemudian darah mengalir ke

ventrikel kiri melalui katub dan selanjutnya ke seluruh tubuh

melalui aorta.

c) Kedua atrium dipisahkan oleh sekat yang disebut septum atrium.

2. Ventrikel

Merupakan alur alur otot yang disebut trabekula. Alur yang

menonjol disebut muskulus papilaris, ujungnya dihubungkan dengan

tepi daun katub atrioventrikuler oleh serat yang disebut korda

tendinae.

a) Ventrikel kanan menerima darah dari atrium kanan dan

dipompakan ke paru melalui arteri pulmonalis.

12

Page 15: KATA PENGANTAR Kardiovaskuler

b) Ventrikel kiri menerima darah dari atrium kiri dan dipompakan

keseluruh tubuh melalui aorta Kedua ventrikel dipisahkan oleh

sekat yang disebut septum ventrikel.

c. Katup Katup Jantung

1. Katup atrioventrikuler

Terletak antara atrium dan ventrikel. Katup yang terletak diantara

atrium kanan dan ventrikel kanan mempunyai 3 buah daun katup

(trikuspid). Sedangkan katup yang terletak diantara atrium kiri dan

ventrikel kiri mempunyai dua buah daun katup (Mitral).

Memungkinkan darah mengalir dari atrium ke ventrikel pada fase

diastole dan mencegah aliran balik pada fase sistolik.

2. Katup Semilunar

a. Katup Pulmonal terletak pada arteri pulmonalis dan memisahkan

pembuluh ini dari ventrikel kanan.

b. Katup Aorta terletak antara ventrikel kiri dan aorta.

 Kedua katup ini mempunyai bentuk yang sama terdiri dari 3 buah

daun katup yang simetris. Danya katup ini memungkinkan darah

mengalir dari masing-masing ventrikel ke arteri selama sistole dan

mencegah aliran balik pada waktu diastole. Pembukaan katup

terjadi pada waktu masing-masing ventrikel berkontraksi, dimana

tekanan ventrikel lebih tinggi dari tekanan didalam pembuluh

darah arteri.

I. Denyut Jantung

Jantung dipersarafi oleh sistem saraf otonom. Kecepatan denyut jantung

terutama ditentukan oleh pengaruh otonom pada nodus SA. Jantung dipersarafi

oleh kedua divisi sistem saraf otonom, yang dapat memodifikasi kecepatan (serta

kekuatan) kontraksi, walaupun untuk memulai kontraksi tidak memerlukan

stimulasi saraf. Kontraksi jantung disebut disebut systole sedangkan relaksasi

jantung atau pengisian darah pada jantung disebut diastole. Irama jantung dimulai

dari pacemaker (NSA) dengan impuls 60-80 kali/menit. Semua bagian jantung

dapat memancarkan impuls tersendiri tetapi dengan frekuensiyang lebih rendah.

Bagian jantung yang memancarkan impuls diluar NSA disebut focus ektopik yang

13

Page 16: KATA PENGANTAR Kardiovaskuler

menimbulkan perubahan irama jantung yang disebut aritmia. Aritmia dapat

disebabkan oleh hipoksia, ketidakseimbangan elektrolit, kafein, nikotin karena hal

tersebut dapat menyebabkan fokus ektopik kontraksi diluar kontraksi dari nodus

NSA. Jika terjadi hambatan aliran impuls dari NSA menuju NAV maka impuls

syaraf akan timbul dari nodus NAV dengan frekuensi yang lebih rendah yaitu

sekitar 40-50 kali/menit. Jika ada hambatan pada bundle his atau serabut bundle

kanan dan kiri maka otot jantung akan kontraksi dengan iramanya sendiri yaitu

20-30 kali/menit. Denyut jantung 20-30 kali/menit tidak dapat mempertahankan

metabolisme otot.

J. Kardiodinamika

Jantung berfungsi untuk memompa darah guna memenuhi kebutuhan

metabolisme sel seluruh tubuh.

A. Struktur Otot Jantung

Otot jantung mirip dengan otot skelet yaitu mempunyai serat otot.

Perbedaannya otot jantung tidak dipengaruhi oleh syaraf somatik, otot

jantung bersifat involunter. Kontraksi otot jantung dipengaruhi oleh

adanya pacemaker pada jantung.

B. Metabolisme Otot Jantung

Metabolisme otot jantung tergantung sepenuhnya pada metabolisme

aerobik. Otot jantung sangat banyak mengandung mioglobin yang dapat

mengikat oksigen. Karena metabolisme sepenuhnya adalah aerob, otot

jantung tidak pernah mengalami kelelahan.

C. Sistem Konduksi Jantung

Jantung mempunyai system syaraf tersendiri yang menyebabkan

terjadinya kontraksi otot jantung yang disebut system konduksi jantung.

Syaraf pusat melalui system syaraf autonom hanya mempengaruhi irama

kontraksi jantung. Syaraf simpatis memacu terjadinya kontraksi sedangkan

syaraf parasimpatis menghamabt kontraksi. System kontraksi jantung

terdiri atas:

Nodus Sinoatrialkularis (NSA) terletak pada atrium kanan dan dikenal

sebagai pacemaker karena impuls untuk kontraksi dihasilkan oleh nodus

ini.

14

Page 17: KATA PENGANTAR Kardiovaskuler

Nodus Atrioventrikularis (NAV) terletak antara atrium dan ventrikel kanan

berperan sebagai gerbang impuls ke ventrikel

Bundle His adalah serabut syaraf yang meninggalkan NAV.

Serabut Bundle Kanan Dan Kiri adalah serabut syaraf yang menyebar ke

ventrikel terdapat pada septum interventrikularis. Serabut Purkinje adalah

serabut syaraf yang terdapat pada otot jantung.

K. Pola Respon Kardiovaskuler

Sistem kardiovaskuler merupakan sistem yang memberi fasilitas proses

pengangkutan berbagai substansi dari, dan ke sel-sel tubuh. Sistem ini terdiri dari

organ penggerak yang disebut jantung, dan sistem saluran yang terdiri dari arteri

yang mergalirkan darah dari jantung, dan vena yang mengalirkan darah menuju

jantung.

Jantung manusia merupakan jantung berongga yang memiliki 2 atrium dan

2 ventrikel. Jantung merupakan organ berotot yang mampu mendorong darah ke

berbagai bagian tubuh. Jantung manusia berbentuk seperti kerucut dan berukuran

sebesar kepalan tangan, terletak di rongga dada sebalah kiri. Jantung dibungkus

oleh suatu selaput yang disebut perikardium. Jantung bertanggung jawab untuk

mempertahankan aliran darah dengan bantuan sejumlah klep yang melengkapinya.

Untuk mejamin kelangsungan sirkulasi, jantung berkontraksi secara periodik.

Otot jantung berkontraksi terus menerus tanpa mengalami kelelahan. Kontraksi

jantung manusia merupakan kontraksi miogenik, yaitu kontaksi yang diawali

kekuatan rangsang dari otot jantung itu sendiri dan bukan dari syaraf.

L. Struktur dan Karakteristik Arteri-Vena-Kapiler

Pembuluh darah adalah bagian dari sistem sirkulasi yang mengangkut

darah ke seluruh tubuh. Ada tiga jenis pembuluh darah, yaitu arteri, kapiler, dan

vena.

1. Pembuluh Arteri (Nadi)

Pada saat jantung berkontraksi (sistol), darah akan keluar dari bilik menuju

pembuluh nadi (arteri), sehingga arah aliran darah dalam arteri

meninggalkan jantung. Pembuluh ini tebal, elastis (diameternya dapat

berubah sesuai kebutuhan) hal tersebut berfungsi untuk menjaga aliran

15

Page 18: KATA PENGANTAR Kardiovaskuler

darah konstan dan tidak tersendat. Pembuluh tersebut  memiliki sebuah

katup yang disebut valvula semilunaris yang berada tepat di luar jantung.

Letak pembuluh nadi di dalam permukaan kulit, namun denyutnya masih

dapat  dirasakan. Tekanan darah di dalamnya kuat, sehingga jika terluka

darahnya memancar. Warna darah yang diangkutnya adalah merah segar.

Darah dalam arteri kaya akan O2, kecuali arteri paru-paru.

Pembuluh nadi tersusun atas tiga lapis jaringan, yaitu :

a. Lapisan pertama, berupa jaringan ikat yang kuat dan elastis.

b. Lapisan tengah, berupa otot polos yang berkontraksi secara tak sadar

sehingga dapat menguah diameter pembuluh nadi.

c. Lapisan ketiga, berupa jaringan endothelium yang melindungi jaringan

di dalamnya.

2. Pembuluh Vena (Balik)

Pembuluh vena (balik) ditemukan oleh seorang ahli fisiologi dari

inggris, yakni William Harvey (1578–1657). Vena berfungsi untuk

mengedarkan darah dari kapiler menuju jantung. Dindingnya tipis dan

kurang elastis. Pembuluh ini memiliki banyak katup yang berfungsi

mencegah darah mengalir kembali ke jantung. Letak pembuluh vena dekat

dengan permukaan kulit, denyutnya tidak dapat  dirasakan. Tekanan darah

di dalamnya lemah, sehingga jika terluka darahnya menetes. Darah yang

diangkut mengandung CO2, kecuali vena pulmonalis. Warna darah yang

diangkutnya adalah merah tua. Pembuluh vena yang masuk ke jantung

yaitu :

a. Vena Cava Superior

Vena ini membawa darah yang mengandung CO2 dari tubuh bagian

atas ke serambi kanan.

b. Vena Cava Inferior

Vena ini membawa darah yang mengandung CO2 dari tubuh bagian

bawah ke serambi kanan.

c. Vena Pulmonalis

Vena ini membawa darah yang mengandung O2 dari paru – paru ke

serambi kiri jantung.

16

Page 19: KATA PENGANTAR Kardiovaskuler

3. Kapiler

Pembuluh kapiler merupakan pembuluh yang membentuk jalinan

pembuluh di seluruh jaringan dan menjadi penghubung antara pembuluh

nadi dan pembuluh balik. Fungsinya sebagai tempat difusi oksigen, karbon

dioksida, sari makanan, hormon, dan zat sisa.

M. Sirkulasi Fungsi Sistem Kardiovaskuler

Lingkaran sirkulasi dapat dibagi atas dua bagian besar yaitu sirkulasi sistemik

dan sirkulasi pulmonalis.

a. Sirkulasi Sistemik

1. Mengalirkan darah ke berbagi organ

2. Memenuhi kebutuhan organ yang berbeda

3. Memerlukan tekanan permulaan yang besar

4. Banyak mengalami tahanan

5. Kolom hidrostatik panjang

b. Sirkulasi Pulmonal

1. Hanya mengalirkan darah ke paru

2. Hanya berfungsi untuk paru

3. Mempunyai tekanan permulaan yang rendah

4. hanya sedikit mengalai tahanan

5. Kolom hidrostatik pendek

c. Sirkulasi Koroner

Sirkulasi koroner meliputi seluruh permukaan jantung dan membawa

oksigen untuk miokardium melalui cabang cabang intar miokardial yang

kecil. Aliran darah koroner meningkat pada:

1. Aktifitas

2. Denyut jantung

3. Rangsang sistem syaraf simpatis 

17

Page 20: KATA PENGANTAR Kardiovaskuler

N. Abnormalitas Darah, Jantung dan Pembuluh

a. Kelainan Pada Darah

1. Hemofilia merupakan kelainan genetik yang menyebabkan kegagalan

fungsi dalam pembekuan darah seseorang. Akibatnya, luka kecil

dapat membahayakan nyawa. Luka bisa menyebabkan kehilangan

darah yang parah dan kehabisan darah. Trombosit menyebabkan

darah membeku, menutup luka kecil, tetapi luka besar perlu dirawat

dengan segera untuk mencegah terjadinya kekurangan darah.

Kerusakan pada organ dalam bisa menyebabkan luka dalam yang

parah atau hemorrhage.

2. Leukemia merupakan kanker pada jaringan tubuh pembentuk sel

darah putih. Penyakit ini terjadi akibat kesalahan pada pembelahan

sel darah putih yang mengakibatkan jumlah sel darah putih

meningkat dan kemudian memakan sel darah putih yang normal.

3. Anemia kekurangan darah akibat pendarahan hebat, baik karena

kecelakaan atau bukan (seperti pada operasi).

4. Hemofilia, suatu kelainan herediter (keturunan) dengan tidak adanya

mekanisme darah, sehingga pasien dapat mengalami pendarahan yang

parah sesudah luka kecil.

5. Darah juga merupakan salah satu "vektor" dalam penularan penyakit.

Salah satu contoh penyakit yang dapat ditularkan melalui darah

adalah AIDS. Darah yang mengandung virus HIV dari makhluk

hidup yang HIV positif dapat menular pada makhluk hidup lain

melalui sentuhan antara darah dengan darah, sperma, atau cairan

tubuh makhluk hidup tersebut.

b. Kelainan Pada Jantung

1. Perikarditis,peradangan selaput pembungkus jantung dan kantong

tempat jantung berada. Selaput yang meradang mengeluarkan cairan

yang berkumpul menjadi pembengkakan perikardial yang

menyukarkan gerakan jantung.

2. Endokarditis, peradangan pada endokardium

18

Page 21: KATA PENGANTAR Kardiovaskuler

c. Kelainan Pada Pembuluh

1. Aneurisma, pembengkakan yang berbentuk jala pada seluruh lingkaran

arteri, tampak seperti tumor dapat menekan struktur sekitarnya yang

mengakibatkan gejala tekanan atau dapat pula robek.

2. Arteritis, peradangan pada arteri

3. Arteriosklerisis, pengerasan dinding arteri, umumnya bersamaan

dengan hipertensi.

4. Arterosklerosis, kelainan progresif yang sering mengenai arteri

anggota gerak bawah, yang menyebabkan rasa baal, pemucatan dan

sakit.

5. Flebitis, peradangan dinding vena yang dapat disebabkan infeksi atau

pelukaan.

6. Trombosis vena, adanya bekuan darah yang menyumbat vena

7. Varises (pembuluh darah mekar), vena tepi mekar dan berkelok-kelok

8. Hemoroid (wasir), vena mekar pada rektum yang menyebabkan

perdarahan hebat.

O. Integrasi dengan Sisten Lain

19

Page 22: KATA PENGANTAR Kardiovaskuler

BAB III

SIMPULAN

Hal ini karena sistem sirkulasi adalah sistem transportasi tubuh. Fungsi ini

akan berfungsi sebagai sistem vital untuk mengangkut bahan-bahan yang mutlak

dibutuhkan oleh sel-sel tubuh. Sistem sirkulasi teridiri dari tiga komponen dasar:

a) Jantung, yang berfungsi sebagai pemompa yang melakukan tekanan

terhadap darah agar dapat mengalir ke jaringan.

b) Pembuluh darah, berfungsi sebagai saluran yang digunakan agar darah

dapat didistribusikan ke seluruh tubuh.

c) Darah, berfungsi sebagai media transportasi segala material yang akan

didistribusikan ke seluruh tubuh.

20

Page 23: KATA PENGANTAR Kardiovaskuler

DAFTAR PUSTAKA

Hall JE. Fisiologi Kedokteran. 11th ed. Jakarta: Penerbit EGC;2010.

Kimball, J. W. 1983. Biologi. Erlangga, Jakarta.

Ramadhan AJ. Mencermati Gangguan pada Darah dan Pembuluh Darah: Tekanan

Darah. Yogyakarta: Diva Press; 2009. P. 34-43

Sastrodinoto, Soenarjo. 1980. Biologi Umum II. PT. Gramedia: Jakarta

http://id.wikipedia.org/wiki/Bulu

http://www.sith.itb.ac.id/profile/pakAR/SistemImun.pdf

21