kata pengantar -...

80
KATA PENGANTAR PP Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah khususnya Pasal 25 Ayat (1) mengamanatkan bahwa SKPD menyusun Renstra SKPD memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Renstra SKPD adalah alat ukur untuk menilai keberhasilan pencapaian akuntabilitas kinerja penyelenggaraan otonomi daerah dan akuntabilitas keuangan daerah SKPD. Sesuai agenda kerja perencanaan pembangunan daerah Kota Bontang, Inspektorat Daerah telah melakukan revisi Renstra tahun 2011-2016. Revisi tersebut dilaksanakan untuk mengakomodasi dinamika lingkungan strategis Inspektorat Daerah serta proyeksinya hingga tahun 2016, dalam rangka mewujudkan good governance di Kota Bontang. Lingkup revisi Renstra difokuskan pada penyesuaian penugasan dan target kinerja dengan menjaga komitmen penugasan dari RPJMD Kota Bontang tahun 2011-2016. Akhirnya tidak lupa diucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Tim Asistensi Penyusunan Review Renstra SKPD atas masukannya guna penyempurnaan laporan ini. Bontang, 5 Juli 2013

Upload: vuonghuong

Post on 20-Jul-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KATA PENGANTAR - e-arsip.bontangkota.go.ide-arsip.bontangkota.go.id/images/Renstra_Inspektorat_2011-2016.pdf · KATA PENGANTAR PP Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

KATA PENGANTAR

PP Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah khususnya

Pasal 25 Ayat (1) mengamanatkan bahwa SKPD menyusun Renstra SKPD memuat

visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan sesuai

dengan tugas dan fungsinya. Renstra SKPD adalah alat ukur untuk menilai

keberhasilan pencapaian akuntabilitas kinerja penyelenggaraan otonomi daerah dan

akuntabilitas keuangan daerah SKPD.

Sesuai agenda kerja perencanaan pembangunan daerah Kota Bontang,

Inspektorat Daerah telah melakukan revisi Renstra tahun 2011-2016. Revisi tersebut

dilaksanakan untuk mengakomodasi dinamika lingkungan strategis Inspektorat

Daerah serta proyeksinya hingga tahun 2016, dalam rangka mewujudkan good

governance di Kota Bontang. Lingkup revisi Renstra difokuskan pada penyesuaian

penugasan dan target kinerja dengan menjaga komitmen penugasan dari RPJMD

Kota Bontang tahun 2011-2016.

Akhirnya tidak lupa diucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada

Tim Asistensi Penyusunan Review Renstra SKPD atas masukannya guna

penyempurnaan laporan ini.

Bontang, 5 Juli 2013

Page 2: KATA PENGANTAR - e-arsip.bontangkota.go.ide-arsip.bontangkota.go.id/images/Renstra_Inspektorat_2011-2016.pdf · KATA PENGANTAR PP Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………………………………………. i

DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………………… ii

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………………………… 1

1.1. Latar Belakang ……………………………………………………………….. 1

1.2. Landasan Hukum ……………………………………………………………. 3

1.3. Maksud dan Tujuan ………………………………………………………… 6

1.4. Sistematika Penulisan ……………………………………………………… 7

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD ………………………………………………… 9

2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD ……………………… 9

2.2. Sumber Daya SKPD …………………………………………………………. 12

2.3. Kinerja Pelayanan SKPD Tahun 2006-2011 .......................... 15

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD …… 28

BAB III ISU – ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI ………. 35

3.1. Indentifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi

Pelayanan ………………………………………………………………………. 35

3.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil

Kepala Daerah ……………………………………………………………….. 40

3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra SKPD Provinsi ……………… 42

3.4. Penentuan Isu – Isu Strategis …………………………………………. 47

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN ………. 48

4.1. Visi dan Misi …………………………………………………………………… 48

4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD …………………….. 51

4.3. Strategi dan Kebijakan SKPD ……………………………………………. 58

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATANM INDIKATOR KINERJA,

KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF ………………….. 64

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN

SASARAN ………………………………………………………………………………. 71

PENUTUP ………………………………………………………………………………………………. 72

Page 3: KATA PENGANTAR - e-arsip.bontangkota.go.ide-arsip.bontangkota.go.id/images/Renstra_Inspektorat_2011-2016.pdf · KATA PENGANTAR PP Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

- 1 -

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Undang – Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional (SPPN) telah mengamanatkan agar setiap Satuan

Perangkat Daerah (SKPD) menyusun Rencana Strategis (Renstra) SKPD yang

mempedomani Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).

Renstra SKPD adalah dokumen perencanaan yang terdiri dari serangkaian

rencana kegiatan yang harus dilaksanakan oleh seluruh komponen SKPD dalam

periode 5 (lima) tahun ke depan. Penyusunan Renstra SKPD dilakukan melalui

pendekatan politik, teknokratik, partisipatif, atas-bawah (top down) dan

bawah-atas (bottom up) serta melibatkan peran serta aktif masyarakat selaku

subyek maupun obyek pembangunan melalui forum Musyawarah Rencana

Pembangunan Daerah (Musrenbangda).

Sebelum diberlakukannya UU Nomor 25 Tahun 2004 tentang SPPN,

Pemerintah telah menerbitkan INPRES Nomor 7 Tahun 1999 tentang Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) yang mewajibkan setiap

instansi pemerintah menyelenggarakan SAKIP untuk memenuhi kewajiban

dalam rangka mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan

pelaksanaan misi organisasi, terdiri dari berbagai komponen yang merupakan

satu kesatuan, yaitu perencanaan strategis, perencanaan kinerja, pengukuran

kinerja, dan pelaporan kinerja. Perencanaan strategis (Renstra) didefinisikan

sebagai suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama

kurun waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun dengan memperhitungkan

potensi, peluang, dan kendala yang ada atau mungkin timbul.

Di sisi lain, UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara

mengamanatkan agar pemerintah daerah menyusun anggaran berbasis kinerja

(performance based budgeting) dalam rangka mewujudkan tata kelola

pemerintahan berdasarkan prinsip kepermerintahan yang bersih dan

berwibawa (good governance and clean goverment) yang berorientasi pada

hasil peningkatan pelayanan publik (result oriented goverment). Anggaran

Page 4: KATA PENGANTAR - e-arsip.bontangkota.go.ide-arsip.bontangkota.go.id/images/Renstra_Inspektorat_2011-2016.pdf · KATA PENGANTAR PP Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

- 2 -

berbasis kinerja dihasilkan dari pengintegrasian antara Sistem Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dengan Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional (SPPN), sistem penganggaran, sistem perbendaharaan,

dan Sistem Akuntansi Pemerintahan (SAP). PP Nomor 58 Tahun 2005 tentang

Pengelolaan Keuangan Daerah menegaskan bahwa Renstra SKPD yang

dijabarkan dalam rencana kinerja tahunan (Renja) menjadi bahan penyusunan

anggaran berbasis kinerja (performance based budgeting). Hal ini

menunjukkan bahwa perencanaan strategis memiliki peran penting dalam

sistem pengelolaan keuangan daerah daerah karena akan mempengaruhi

kebijakan anggaran daerah dan kebijakan pembangunan daerah.

Inspektorat Daerah Kota Bontang selaku Aparat Pengawas Intern

Pemerintah (APIP) merupakan organisasi pemerintah Kota Bontang yang

menjalankan fungsi pengawasan dalam manajemen birokrasi. Peran

Inspektorat Daerah Kota Bontang (core business) adalah memberikan

keyakinan yang memadai (reasonable assurance) kepada Kepala Daerah

bahwa progam dan kegiatan yang dilaksanakan oleh seluruh komponen

pemerintahan Kota Bontang telah sesuai dengan tujuan organisasi guna

pencapaian visi dan misi Kota Bontang 2011 – 2016 secara efektif, efesien

serta dapat dipertanggugjawabkan sesuai ketentuan perundang-undangan

yang berlaku.

Renstra Inspektorat Daerah Kota Bontang 2011 – 2016 merupakan

dokumen perencanaan memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program,

dan kegiatan pembangunan yang disusun sesuai tugas dan fungsi pembinaan

serta pengawasan daerah berpedoman kepada RPJMD Kota Bontang 2011 –

2016 dan bersifat indikatif. Proses penyusunan Renstra Inspektorat Daerah

Kota Bontang mempedomani PERMENDAGRI Nomor 54 Tahun 2010 tentang

Pelaksanaan PP Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penyusunan,

Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah.

Proses penyusunan Renstra Inspektorat Daerah Kota Bontang juga

mempedomani Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara

dan Reformasi Birokrasi Nomor 19 Tahun 2009 tentang Pedoman

Kendali Mutu Audit Aparat Pengawas Intern Pemerintah karena

Page 5: KATA PENGANTAR - e-arsip.bontangkota.go.ide-arsip.bontangkota.go.id/images/Renstra_Inspektorat_2011-2016.pdf · KATA PENGANTAR PP Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

- 3 -

memiliki pertanggungjawaban secara fungsional kepada instansi vertikal di

atasnya. Standar Audit yang diacu dalam penyusunan Renstra menurut

peraturan tersebut adalah APIP wajib menyusun rencana strategis lima

tahunan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang

menjadi pedoman penyusunan Rencana Pengawasan Tahunan

dengan prioritas kegiatan yang mempunyai resiko terbesar dan

selaras dengan tujuan organisasi.

Renstra Inspektorat Kota Bontang juga harus memiliki keserasian,

keterpaduan, sinkronisasi, dan sinergitas pencapaian sasaran pelaksanaan

Renstra Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur dan Renstra

Kementrian/Lembaga dalam hal ini Kemendagri, Kementerian PAN dan RB

serta BPKP. Renstra Inspektorat Daerah Kota Bontang tidak hanya bertujuan

untuk “meningkatkan kualitas tata kepemerintahan Kota Bontang

yang baik” tetapi dapat mendukung pencapaian misi pembangunan Provinsi

Kaltim 2009 - 2013 yaitu “Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang

baik, bersih dan berwibawa untuk mewujudkan Kaltim sebagai

Island of Integrity” dan pelaksanaan Agenda RPJMN 2010 – 2014 untuk

“Perbaikan Tata Kelola Pemerintahan”.

Sesuai dengan agenda kerja perencanaan pembangunan daerah Kota

Bontang, Renstra Inspektorat Daerah tahun 2011-2016 mengalami revisi. Hal

ini dikarenakan bahwa perencanaan strategis bukanlah hal yang statis, tetapi

merupakan suatu proses yang dinamis dan harus terus-menerus dievaluasi dan

disesuaikan dengan perkembangan penyelenggaraan pemerintahan daerah,

perubahan lingkungan strategis dan kebijakan pengawasan daerah. Selain itu,

review Renstra Inspektorat Daerah tahun 2011-2016 merupakan tindak lanjut

(follow up) hasil evaluasi SAKIP Kota Bontang agar Renstra SKPD menetapkan

adanya indikator kinerja tujuan untuk mengukur keberhasilan SKPD pada akhir

periode Renstra dan indikator kinerja sasaran berorientasi outcome atau

output penting.

Review Renstra Inspektorat Daerah tahun 2011-2016 tidak terdapat

perubahan yang signifikan, karena fungsi pengawasan dilakukan secara terus

menerus dan berkelanjutan (series of actions and on going basis).

Page 6: KATA PENGANTAR - e-arsip.bontangkota.go.ide-arsip.bontangkota.go.id/images/Renstra_Inspektorat_2011-2016.pdf · KATA PENGANTAR PP Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

- 4 -

Ruang lingkup review difokuskan pada penajaman misi, tujuan, sasaran

strategis dan indikator kinerja yang ada untuk meningkatkan (add value) mutu

perencanaan strategis dan memudahkan dalam pengukuran akuntabilitas

kinerja.

1.2. Landasan Hukum

Landasan konstitusional Review Renstra Inspektorat Daerah Kota

Bontang adalah Pancasila, dan UUD 1945. Selanjutnya, landasan

operasionalnya adalah ketentuan perundang-undangan yang berlaku seperti

berikut :

1. Undang – Undang Nomor 47 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten

Nunukan, Kabupaten Malinau, Kabupaten Kutai Barat, Kabupaten Kutai

Timur dan Kota Bontang sebagaimana telah diubah dengan Undang –

Undang Nomor 7 Tahun 2000;

2. Undang – Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

3. Undang – Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;

4. Undang – Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan

Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara;

5. Undang – Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional;

6. Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan Daerah;

7. Undang – Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan

antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;

8. Undang – Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi

Pemerintah sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71

Tahun 2010;

10. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman

Penyelenggaraan Pembinaan dan Pengawasan Pemerintahan Daerah;

11. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan

dan Kinerja Instansi Pemerintah;

Page 7: KATA PENGANTAR - e-arsip.bontangkota.go.ide-arsip.bontangkota.go.id/images/Renstra_Inspektorat_2011-2016.pdf · KATA PENGANTAR PP Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

- 5 -

12. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan

Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, Pemerintah

Daerah Kabupaten/Kota;

13. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara

Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

Pembanguanan Daerah;

14. Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian

Internal Pemerintah (SPIP);

15. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Evaluasi Laporan

Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD);

16. Peraturan Presiden Nomor 22 Tahun 2012 tentang 55 Tahun 2012 tentang

Starategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Jangka

Panjang Tahun 2012-2025 dan Jangka Menengah Tahun 2012-2014;

17. Keputusan Presiden Nomor 33 Tahun 1986 tentang Kewajiban

Penyampaian Laporan Pajak-Pajak Pribadi bagi Pejabat Negara, Pegawai

Negeri Sipil, Anggota Angkatan Bersenjata Republik Indonesia dan Pegawai

Badan Usaha Milik Negara dan Daerah;

18. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah;

19. Instruksi Presiden Nomor 24 Tahun 2005 tentang Percepatan

Pemberantasan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;

20. Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan Nomor 3 Tahun 2007 tentang Tata

Cara Penyelesaian Ganti Kerugian Negara terhadap Bendahara;

21. Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan Nomor 2 Tahun 2010 tentang

Pemantauan Pelaksanaan Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pemeriksaan

Badan Pemeriksaan Keuangan;Keputusan Menteri Pendayagunaan

Aparatur Negara Nomor 135 Tahun 2004 tentang Pedoman Umum Evaluasi

Akuntabilitas Kinerja;

22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana diubah dengan Peraturan

Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011;

23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 2007 tentang Pedoman

Page 8: KATA PENGANTAR - e-arsip.bontangkota.go.ide-arsip.bontangkota.go.id/images/Renstra_Inspektorat_2011-2016.pdf · KATA PENGANTAR PP Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

- 6 -

Tata Cara Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

sebagaimana diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8

Tahun 2009;

24. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 25 Tahun 2007 tentang Pedoman

Penanganan Pengaduan Masyarakat di lingkungan Menteri Dalam Negeri

dan Pemerintah Daerah;

25. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 28 Tahun 2007 tentang Norma

Pengawasan dan Kode Etik Pejabat Pengawas Pemerintah;

26. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 2008 tentang Pedoman

Pelaksanaan Reviu atas Laporan Keuangan Pemerintahan Daerah;

27. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor:

PER/05/M.PAN/03/2008 tentang Standar Audit Aparat Pengawas Intern

Pemerintah;

28. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor:

PER/05/M.PAN/4/2009 tentang Pedoman Penanganan Pengaduan

Masyarakat bagi Instansi Pemerintah;

29. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor 19 Tahun 2009 tentang Pedoman Kendali Mutu Audit

Aparat Pengawas Intern Pemerintah;

30. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2010 tentang Sistem

Informasi Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah secara

Nasional;

31. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor 20 Tahun 2010 tentang Road Map Reformasi Birokrasi

2010 – 2014;

32. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan

Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

33. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang

Pelaksanaan PP Nomor 8 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah;

34. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Page 9: KATA PENGANTAR - e-arsip.bontangkota.go.ide-arsip.bontangkota.go.id/images/Renstra_Inspektorat_2011-2016.pdf · KATA PENGANTAR PP Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

- 7 -

Birokrasi Nomor 42 Tahun 2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan

Ikhtisar Laporan Hasil Pengawasan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah;

35. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor 20 Tahun 2012 tentang Pedoman Umum Pembangunan

Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi;

36. Peraturan Gubernur Kalimantan Timur Nomor 4 Tahun 2009 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Kalimantan

Timur Tahun 2009 – 2014;

37. Peraturan Daerah Kota Bontang Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi

dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembanguan Daerah dan

Lembaga Teknis Daerah sebagaimana diubah menjadi Peraturan Daerah

Nomor 5 Tahun 2012;

38. Peraturan Walikota Bontang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas

Pokok dan Fungsi Inspektorat Daerah Kota Bontang sebagaimana diubah

menjadi Peraturan Walikota Bontang Nomor 8 Tahun 2013;

1.3. Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan penyusunan Review Renstra Inspektorat Kota Bontang

Tahun 2011-2016 adalah sebagai berikut :

1. Menjabarkan visi dan misi Inspektorat Daerah kota Bontang ke dalam

program dan kegiatan pengawasan yang rinci, terarah, terukur dan dapat

dilaksanakan dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2016.

2. Menyediakan satu acuan resmi bagi seluruh PNS Inspektorat Daerah Kota

Bontang dalam menentukan prioritas program pembangunan yang akan

dilaksanakan dengan sumber dana APBD Kota Bontang.

3. Mendorong terwujudnya koordinasi, integrasi, sinergi dan sinkronisasi

instansi Pusat dan Daerah dalam hubungan pelaksanaan tugas-tugas

pengawasan.

4. Menyediakan tolak ukur untuk mengukur kinerja dan mengevaluasi kinerja

Inspektorat Daerah kota Bontang.

5. Mengoptimalkan kerjasama dan kemitraan antara Aparat Pengawas Internal

dan Eksternal.

Page 10: KATA PENGANTAR - e-arsip.bontangkota.go.ide-arsip.bontangkota.go.id/images/Renstra_Inspektorat_2011-2016.pdf · KATA PENGANTAR PP Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

- 8 -

1.4. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan Renstra Inspektorat Daerah Kota Bontang terdiri dari :

Bab I Pendahuluan

1.1. Latar Belakang

1.2. Landasan Hukum

1.3. Maksud dan Tujuan

1.4. Sistematika Penulisan

Bab II Gambaran Pelayanan SKPD

2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi

2.2. Sumber Daya SKPD

2.3. Kinerja Pelayanan SKPD Tahun 2006-2010

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD

Bab III Isu – Isu Strategis berdasarkan Tugas dan Fungsi

3.1. Indentifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi

Pelayanan SKPD

3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil

Kepala Daerah Terpilih

3.3. Telahaan Renstra K/L dan Renstra Provinsi

3.4. Penentuan Isu – Isu Strategis

Bab IV Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan

4.1. Visi dan Misi SKPD

4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD

4.3. Strategi dan Kebijakan SKPD

Bab V Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran

dan Pendanaan Indikatif

Bab VI Indikator Kinerja SKPD yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran

RPJMD

Page 11: KATA PENGANTAR - e-arsip.bontangkota.go.ide-arsip.bontangkota.go.id/images/Renstra_Inspektorat_2011-2016.pdf · KATA PENGANTAR PP Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

- 9 -

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN SKPD

2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD

Pengawasan intern pemerintah daerah merupakan unsur manajemen

pemerintah yang penting dalam mewujudkan kepemerintahan yang baik (good

governance). PP Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan

Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah mengamanatkan

Inspektorat Daerah selaku Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP)

melakukan pengawasan intern atas penyelenggaraan urusan pemerintahan

daerah untuk memberikan keyakinan yang memadai (reasonable assurance)

kepada Kepala Daerah bahwa progam dan kegiatan yang dilaksanakan oleh

seluruh komponen pemerintahan daerah telah sesuai dengan tujuan pemerintah

daerah secara efektif, efesien serta dapat dipertanggugjawabkan berdasarkan

ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Dalam perkembangannya, PP Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem

Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) menekankan bahwa pengawasan

intern pemerintah yang dilakukan oleh Inspektortat Daerah bertujuan dalam

rangka penguatan dan efektivitas SPIP. APIP harus dapat memberikan

keyakinan yang memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui

kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan,

pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan

perundang-undangan dengan peran sbb:

a. Memberikan keyakinan yang memadai atas ketaatan, kehematan,

efesiensi dan efektivitas pencapaian tujuan penyelenggaraan tugas dan

fungsi instansi pemerintah (quality assurance);

b. Memberikan peringatan dini dan meningkatkan efektivitas manajemen

resiko dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi pemerintah

(early warning system);

Page 12: KATA PENGANTAR - e-arsip.bontangkota.go.ide-arsip.bontangkota.go.id/images/Renstra_Inspektorat_2011-2016.pdf · KATA PENGANTAR PP Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

- 10 -

c. Memelihara dan meningkatkan kualitas tata kelola

penyelenggaraan fungsi dan tugas instansi pemerintah (consultative

management and catalyst for change).

Inspektorat Daerah Kota Bontang dibentuk berdasarkan Peraturan

Daerah Kota Bontang Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis

Daerah sebagaimana diubah menjadi Peraturan Daerah Kota Bontang Nomor 5

Tahun 2012.

Inspekorat Daerah merupakan unsur pengawas penyelenggaraan

Pemerintahan Daerah, dipimpin oleh Inspektur bertanggung jawab langsung

kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah.

Kedudukan, tugas, fungsi dan susunan organisasi Inspektorat Daerah sebagai

berikut:

a. Tugas Pokok

Tugas pokok Inspektorat Daerah adalah melakukan pengawasan terhadap

pelaksanaan urusan pemerintah daerah.

b. Fungsi

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Inspektorat Daerah

menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

1) Perencanaan program pengawasan;

2) Perumusan kebijakan dan fasilitasi pengawasan;

3) Pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan;

4) Penyelenggaraan urusan kesekretariatan;

5) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan

bidang tugasnya.

c. Struktur Organisasi

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Inspektur dibantu

oleh :

1) Sekretaris, membawahi

a) Kasubag. Umum

b) Kasubag Perencanaan Program dan Keuangan

Page 13: KATA PENGANTAR - e-arsip.bontangkota.go.ide-arsip.bontangkota.go.id/images/Renstra_Inspektorat_2011-2016.pdf · KATA PENGANTAR PP Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

- 11 -

c) Kasubag Evaluasi dan Pelaporan

2) Inspektur Pembantu Wilayah I

3) InspekturPembantu Wilayah II

4) Inspektur Pembantu Wilayah III

5) Kelompok Jabatan Fungsional

d. Uraian Tugas Pokok dan Fungsi

1). Tugas pokok dan fungsi Inspektur Daerah Kota Bontang

Inspektur Daerah Kota Bontang mempunyai tugas pokok

melaksanakan urusan pengawasan dan pembinaan dalam pelaksanaan

urusan dan penyelenggaraan pemerintahan daerah.

Untuk melaksanakan Tugas Pokok sebagaimana dimaksud diatas,

Inspektur menyelenggarakan Fungsi :

a) Perumusan kebijakan daerah di bidang pengawasan dan

pembinaan dalam pelaksanaan urusan dan penyelenggaraan

pemerintahan daerah;

b) Pembinaan, pengarahan, perumusan kebijakan, pengoordinasian,

pengendalian dan pengevaluasian terhadap penyelenggaraan

urusan pengawasan dan pembinaan dalam pelaksanaan urusan

dan penyelenggaraan pemerintahan daerah;

c) Pengorganisasian dan pembinaan kepada bawahan;

d) Pengendalian, pemantauan dan evaluasi kegiatan yang berkaitan

dengan urusan pengawasan dan pembinaan dalam pelaksanaan

urusan dan penyelenggaraan pemerintahan daerah;

e) Pelaksanaan tugas lain-lain.

2). Tugas pokok dan fungsi Sekretaris

Sekretaris mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan

kesekretariatan dan keuangan.

Untuk melaksanakan Tugas Pokok sebagaimana dimaksud diatas,

Sekretariat mempunyai Fungsi :

a) Perencanaan dan pelaporan program kerja dan kegiatan;

Page 14: KATA PENGANTAR - e-arsip.bontangkota.go.ide-arsip.bontangkota.go.id/images/Renstra_Inspektorat_2011-2016.pdf · KATA PENGANTAR PP Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

- 12 -

b) Pengoordinasian penyusunan dan pelaporan program kerja dan

kegiatan di lingkungan SKPD;

c) Pengoordinasian, pembinaan, pemantauan, dan evaluasi

penyelenggaraan urusan ketatausahaan;

d) Pengoordinasian, pembinaan, pemantauan, dan evaluasi

penyelenggaraan urusan keuangan;

e) Pengoordinasian, pembinaan, pengawasan, pemantauan dan

evaluasi penyelenggaraan urusan perlengkapan dan rumah tangga

kantor;

f) Pengoordinasian, pembinaan, pemantauan, dan evaluasi

penyelenggaraan urusan pelayanan informasi dan kehumasan;

g) Pengoordinasian, pembinaan, pemantauan, dan evaluasi

penyelenggaraan urusan kepegawaian;

h) Pengoordinasian, pembinaan, pemantauan, dan evaluasi hasil

pengawasan dan tindak lanjut hasil pengawasan;

i) Pengorganisasian dan pembinaan kepada bawahan;

j) Pelaksanaan tugas lain-lain;

3). Tugas pokok dan fungsi Inspektur Pembantu Wilayah

Inspektur Pembantu Wilayah I, II, dan III mempunyai tugas

Melaksanakan pengawasan pelaksanaan urusan pemerintahan daerah

dan kasus pengaduan di instansi/satuan kerja perangkat daerah

wilayah kerjanya.

Untuk melaksanakan Tugas Pokok sebagaimana dimaksud diatas,

Inspektur Pembantu mempunyai Fungsi :

a) Perencanaan dan pelaporan program kerja dan kegiatan;

b) Pengoordinasian, pembinaan, pengawasan, pemantauan dan

evaluasi penyelenggaraan urusan pengawasan diwilayah kerjanya;

c) Pengorganisasian dan pembinaan kepada bawahan;

d) Pelaksanaan tugas lain-lain.

Page 15: KATA PENGANTAR - e-arsip.bontangkota.go.ide-arsip.bontangkota.go.id/images/Renstra_Inspektorat_2011-2016.pdf · KATA PENGANTAR PP Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

- 13 -

2.2. Sumber Daya SKPD

a. Sumber Daya Manusia

Jumlah Pegawai pada Inspektorat Daerah Kota Bontang tahun 2013

sebanyak 37 (tiga puluh tujuh) orang Pegawai dengan komposisi

tingkat pendidikan sbb:

NO. JENIS KELAMIN TINGKAT PENDIDIKAN

TOTAL SD SMP SMA D1/D3 S1 S2

1 Pria 0 1 6 2 11 4 24

2 Wanita 0 0 0 1 10 2 13

Jumlah 1 6 3 21 6 37

Sumber : Neraca Inspektorat Daerah Tahun 2012

Jumlah pegawai Inspektorat Daerah berdasarkan golongan dan

kepangkatannya pada tahun 2013 adalah sbb:

a. Golongan IV/c (Pembina Utama Muda) = 1 Orang

b. Golongan IV/b (Pembina Tk. I) = 3 Orang

c. Golongan IV/a (Pembina) = 1 Orang

d. Golongan III/d (Penata Tk. I) = 3 Orang

e. Golongan III/c (Penata) = 1 Orang

3%

34%

3%

47%

13%

JUMLAH PEGAWAI BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN

SMP

SMA

D1/D3

S1

S2

Page 16: KATA PENGANTAR - e-arsip.bontangkota.go.ide-arsip.bontangkota.go.id/images/Renstra_Inspektorat_2011-2016.pdf · KATA PENGANTAR PP Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

- 14 -

f. Golongan III/b (Penata Muda Tk. I) = 8 Orang

g. Golongan III/a (Penata Muda) = 5 Orang

h. Golongan II/d (Pengatur Tk. I) = 1 Orang

i. Golongan II/c (Pengatur) = 3 Orang

j. Golongan II/b (Pengatur Muda Tk. I) = 7 Orang

k. Golongan II/a (Pengatur Muda) = 2 Orang

l. Pegawai Non PNS = 2 Orang

Walaupun dengan kondisi pegawai yang ada telah dapat

melaksanakan tugas pengawasan daerah dengan baik, namun dari segi

kuantitas masih dirasa kurang. Sesuai Surat Keputusan Sekretaris

Daerah Kota Bontang Nomor 32 Tahun 2011 tentang Penetapan

Hasil Pengukuran Analisis Beban Kerja di Lingkungan Inspektorat

Daerah, bahwa jumlah kebutuhan pegawai dibawah Esselon IV berdasarkan

Analisa Beban Kerja (ABK) adalah sebanyak 49 orang, sedangkan

kondisi existing pegawai sebanyak 29 orang, sehingga mengakibatkan

kekurangan jumlah pegawai dalam kondisi ideal sebanyak 20 orang.

Pencapaian Indikator Kinerja Kunci (IKK) aspek Penataan

Kelembagaan Daerah dan aspek Pengelolaan Kepegawaian Daerah pada

Inspektorat Daerah sesuai PP Nomor 6 Tahun 2008 tentang Evaluasi

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (EPPD) adalah sbb:

NO. ASPEK CAPAIAN KET.

A.

Penataan Kelembagaan Daerah (Kesesuaian Struktur Jabatan dengan PP 41/2007) 1. Rasio struktur jabatan dan esselonering yang

terisi: - Esselon II - Esselon III - Esselon IV

2. Keberadaan jabatan fungsional dalam struktur

organisasi SKPD

100% 100% 100%

Ada

Page 17: KATA PENGANTAR - e-arsip.bontangkota.go.ide-arsip.bontangkota.go.id/images/Renstra_Inspektorat_2011-2016.pdf · KATA PENGANTAR PP Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

- 15 -

NO. ASPEK CAPAIAN KET.

B.

Pengelolaan Kepegawaian Daerah (Tingkat kompetensi SDM dalam menyelenggarakan tugas yang relevan dengan urusan terkait) 1. Pejabat yang telah memenuhi persyaratan

pendidikan formal 2. Pejabat yang telah memenuhi persyaratan

pendidikan pendidikan pelatihan kepemimpinan 3. Pejabat yang telah memenuhi persyaratan

kepangkatan

100%

100%

100%

Sumber : DUK Inspektorat Daerah Tahun 2012

b. Sarana dan Prasarana

Untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas pengawasan,

Inspektorat Daerah Kota Bontang terus meningkatkan penyediaan sarana dan

prasarana pendukung setiap tahunnya. Nilai aset yang dimiliki

Inspektorat Daerah berdasarkan Laporan Keuangan Akhir Tahun 2012 per

31 Desember 2012 adalah sebesar Rp2.009.011.100,00, sebanyak 380

unit. Komposisi aset Inspektorat Daerah tahun 2012 adalah sebagai berikut:

NO. INVENTARIS BARANG JUMLAH

(UNIT)

NILAI (Rp)

1. Alat-alat angkutan 19 975.491.000,00

2. Alat-alat bengkel dan alat ukur 4 31.749.000,00

3. Alat-alat kantor dan rumah tangga 339 887.359.100,00

4. Alat-alat studio dan komunikasi 6 3.435.000,00

5. Aset tak berwujud 1 49.225.000,00

6. Aset lain-lain (rusak) 11 61.752.000,00

Total 380 2.009.011.100,00

Sumber : Neraca Inspektorat Daerah Tahun 2012

Page 18: KATA PENGANTAR - e-arsip.bontangkota.go.ide-arsip.bontangkota.go.id/images/Renstra_Inspektorat_2011-2016.pdf · KATA PENGANTAR PP Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

- 16 -

Sumber : Neraca Inspektorat Daerah Tahun 2012

Dari tabel di atas, diketahui bahwa alat-alat kantor dan rumah tangga

mempunyai porsi terbesar sebesar 89,21%, sedangkan aset tak berwujud

mempunyai komposisi terkecil sebesar 0,26%. Hal ini menunjukkan bahwa

pemenuhan peralatan dan perlengkapan perkantoran menjadi prioritas dalam

rangka mendukung kelancaran tugas pengawasan daerah.

2.3. Kinerja Pelayanan SKPD Tahun 2011-2012

Hasil yang diharapkan (ultimate goals) dari pelaksanaan

tugas pengawasan daerah adalah meningkatnya kinerja

penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah yang menerapkan

prinsip-prinsip tata kelola kepemerintahan daerah yang baik, bersih

dan berwibawa (good governance and clean govermnet).

Untuk mengukur capaian pelaksanaan pengawasan daerah tersebut,

Inspektorat Daerah Kota Bontang telah menetapkan Indikator Kinerja

Utama (IKU) yang dikukuhkan dengan SK Inspektur Daerah Kota Bontang

Nomor 05 Tahun 2012 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama di

Lingkungan Inspektorat Daerah Kota Bontang. IKU Inspektorat yang harus

dicapai adalah:

5,00% 1,05%

89,21%

1,58% 0,26%

2,89%

KOMPOSISI ASET BERDASARKAN JUMLAH UNIT

Alat-alat angkutan

Alat-alat bengkel dan alat ukur

Alat-alat kantor dan rumahtangga

Alat-alat studio dankomunikasi

Aset tak berwujud

Aset lain-lain (rusak)

Page 19: KATA PENGANTAR - e-arsip.bontangkota.go.ide-arsip.bontangkota.go.id/images/Renstra_Inspektorat_2011-2016.pdf · KATA PENGANTAR PP Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

- 17 -

NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA

UTAMA

1. Terwujudnya penerapan dan

peningkatan kualitas hasil

pengawasan internal Pemerintah

Kota Bontang yang efektif dan

efisien

a. Persentase rekomendasi hasil pemeriksaan Inspektorat yang telah selesai ditindaklanjuti

b. Rasio temuan BPK yang ditindaklanjuti

2. Terwujudnya akuntabilitas

keuangan daerah Pemerintah Kota

Bontang yang baik

Persentase kesesuaian

penganggaran dan pelaporan

keuangan Pemerintah Kota

Bontang terhadap SAP

3. Meningkatnya kinerja

penyelenggaraan pemerintahan Kota

Bontang

Persentase akuntabilitas

kinerja SKPD bernilai BAIK

4. Meningkatnya peran serta masyarakat

dalam pengawasan terhadap

pemerintahan Kota Bontang

Persentase pengaduan

masyarakat yang

ditindaklanjuti

Sumber : SK Inspektur No. 5 Tahun 2012

Indikator kinerja utama (IKU) “Rasio temuan BPK RI yang ditindaklanjuti”

merupakan Indikator Kinerja Kunci (IKK) yang ditetapkan dalam PP Nomor 6

Tahun 2008 tentang EPPD pada aspek penilaian pada tataran pengambilan

kebijakan untuk Pemerintah Kota. Hal ini berarti IKU Inspektorat Daerah

juga menunjukkan keberhasilan pemerintah Kota Bontang dalam

menyelenggarakan otonomi daerah.

Kelima Indikator Kinerja Utama (IKU) tersebut dikategorikan sebagai

Indikator Kinerja Mandiri, dikarenakan Inspektorat Daerah Kota Bontang

tidak memiliki Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang diterbitkan oleh

kementerian/lembaga terkait.

Adapun penjelasan pencapaian kinerja pelayanan adalah sebagai

berikut:

Page 20: KATA PENGANTAR - e-arsip.bontangkota.go.ide-arsip.bontangkota.go.id/images/Renstra_Inspektorat_2011-2016.pdf · KATA PENGANTAR PP Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

- 18 -

Tabel 2.1. Pencapaian Kinerja Pelayanan Inspektorat Daerah Kota Bontang

Kota Bontang

Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD Target SPM

Target IKK

Target Indikator Kinerja Lainnya

Target Renstra SKPD Tahun ke-

Realisasi Capaian Tahun

ke-

Rasio Capaian pada Tahun ke-

2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 1 2

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)

1. Persentase rekomendasi hasil pemeriksaan Inspektorat yang telah selesai ditindaklanjuti

- - 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 63,28% 100% 63,28%

2. Rasio temuan BPK yang telah ditindaklanjuti - 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

3. Persentase kesesuaian penganggaran dan pelaporan keuangan Pemerintah Kota Bontang terhadap SAP

- - 100% 95% 95,5% 96% 96,5% 97% 98,34% 96,51% 103,52% 101,06%

4. Persentase akuntabilitas kinerja SKPD bernilai BAIK - - 100% 60% 70% 80% 90% 100% 71,42% 53,57% 119,03% 76,52%

5. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti - - 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Sumber : LAKIP Inspektorat Daerah Kota Bontang Tahun 2012

Page 21: KATA PENGANTAR - e-arsip.bontangkota.go.ide-arsip.bontangkota.go.id/images/Renstra_Inspektorat_2011-2016.pdf · KATA PENGANTAR PP Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

- 19 -

Tabel 2.2. Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Inspektorat Daerah Kota Bontang

Kota Bontang

NO. URAIAN

ANGGARAN PADA

TAHUN

REALISASI ANGGARAN

PADA TAHUN

RASIO ANTARA

REALISASI DAN

ANGGARAN TAHUN KE-

RATA-RATA

PERTUMBUHAN

2011 2012 2011 2012 2011 2012 2011 2012

1. Belanja Tidak Langsung 3.043,967 3.273,065 2.842,186 2.543.957 93,37 77,72 15,31 26,95

1.a. Belanja Pegawai 3.043,967 3.273,065 2.842,186 2.543.957 93,37 77,72 15,31 26,95

2. Belanja Langsung 5.574.994 6.954,834 4.701,062 5.654,896 84,32 81,31 15,73 24,75

2.a. Belanja Pegawai 1.115.982 1.472,871 819,742 1.130,202 84,32 76,73 12,63 31,98

2.b. Belanja Barang dan Jasa 4.361.119 4.776,444 3.799,774 4.014,561 87,13 84,05 16,92 9,52

2.c. Belanja Modal 97.893 705,519 81.545 510,133 83,30 72,31 -2,02 620,70

Sumber : LRA Inspektorat Daerah tahun 2010-2012

Page 22: KATA PENGANTAR - e-arsip.bontangkota.go.ide-arsip.bontangkota.go.id/images/Renstra_Inspektorat_2011-2016.pdf · KATA PENGANTAR PP Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

- 20 -

a. Persentase Rekomendasi Hasil Pemeriksaan Inspektorat yang

Telah Selesai Ditindaklanjuti

Berdasarkan hasil rekapitulasi penyelesaian Tindak Lanjut Laporan Hasil

Pemeriksaan (TLHP) PKPT Tahun 2011 tanggal 12 Desember 2012, dari 22

LHP yang diterbitkan jumlah temuan sebanyak 123 temuan dengan 128

rekomendasi yang harus ditindaklanjuti senilai Rp105.774.950,00

Rincian temuan adalah sbb:

KODE KLASIFIKASI KONDISI TEMUAN JUMLAH

KEJADIAN NILAI (RP)

01 Temuan Ketidakpatuhan Terhadap Peraturan

65 105.774.950,00

02 Temuan kelemahan sistem pengendalian intern

46 -

03 Temuan 3 E 12 -

Jumlah 123 105.774.950,00

Sumber : Hasil Rekapitulasi Penyelesaian TLHP PKPT Tahun 2011

Berdasarkan rincian kodefikasi temuan tersebut, temuan ketidakpatuhan

terhadap peraturan mempunyai presentase terbesar yakni 52,85%,

sedangkan temuan 3E (efektif, efesien dan ekonomis) mempunyai

presentase terkecil sebesar 9,76%.

Perkembangan penyelesaian rekomendasi TLHP PKPT Tahun 2011 per

tanggal 12 Desember 2012 adalah sbb:

NO. STATUS REKOMENDASI JUMLAH

(BH) % NILAI (Rp)

1 Telah Selesai Ditindaklanjuti (TS) 81 63,28 71.212.500,00

2 Dalam Proses Penyelesaian Tindak Lanjut (TB)

26 20,31 34.562.450,00

3 Belum Ditindaklanjuti (BT) 21 16,41 -

Total 128 100 27.374.950,00

Sumber : Hasil Pemuktahiran Data TLHP PKPT Tahun 2011

Page 23: KATA PENGANTAR - e-arsip.bontangkota.go.ide-arsip.bontangkota.go.id/images/Renstra_Inspektorat_2011-2016.pdf · KATA PENGANTAR PP Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

- 21 -

Capaian indikator kinerja “Persentase Rekomendasi Hasil Pemeriksaan

Inspektorat yang Telah Selesai Ditindaklanjuti” tahun 2010 s.d. 2012

adalah sbb:

NO. STATUS REKOMENDASI 2010 2011 2012

1 Telah Selesai Ditindaklanjuti (TS) 100 100 63,28

2 Dalam Proses Penyelesaian Tindak Lanjut (TB)

- - 20,31

3 Belum Ditindaklanjuti (BT) - - 16,41

Total 100 100 100

Sumber : Hasil Pemuktahiran Data TLHP PKPT Tahun 2011

Dari grafik tersebut di atas, diketahui bahwa indikator kinerja persentase

rekomendasi hasil pemeriksaan Inspektorat yang telah selesai ditindaklanjuti

tahun 2012 mengalami penurunan yang signifikan sebesar 27,97% atau

hanya mencapai 68,03% bila dibandingkan tahun 2010-2011 yang mencapai

100%.

Kendala dan permasalahan yang dihadapi adalah LHP untuk PKPT TA.

2011 belum seluruhnya diselesaikan secara tepat waktu. Dari 48 Audit

0

20

40

60

80

100

2010 2011 2012

PER

SEN

TASE

TAHUN

PERSENTASE REKOMENDASI HASIL PEMERIKSAAN INSPEKTORAT YANG TELAH SELESAI DITINDAKLANJUTI

Telah Selesai Dalam Proses Belum Ditindaklanjuti

Page 24: KATA PENGANTAR - e-arsip.bontangkota.go.ide-arsip.bontangkota.go.id/images/Renstra_Inspektorat_2011-2016.pdf · KATA PENGANTAR PP Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

- 22 -

Komprehensif yang dilaksanakan pada tahun 2011, hanya 27 LHP yang

diterbitkan secara tepat waktu di tahun anggaran 2011.

Upaya pemecahan masalah yakni meningkatkan koordinasi dan

pemantauan penyelesaian rekomendasi hasil pemeriksaan Inspektorat

untuk PKPT TA. 2011 pada Obrik terkait.

b. Rasio temuan BPK yang ditindaklanjuti (IKU)

BPK RI Provinsi Kaltim telah menerbitkan 13 LHP pada Pemerintah Kota

Bontang untuk pemeriksaan tahun 2005 s.d. 2012, dengan total temuan

sebanyak 211 temuan dan 432 rekomendasi.

Rincian LHP BPK RI pada Pemerintah Kota Bontang adalah sbb:

1). Pemeriksaan LKPD Kota Bontang sebanyak 9 LHP

2). Pemeriksaan dengan tujuan tertentu sebanyak 2 LHP

3). Pemeriksaan kinerja sebanyak 2 LHP

Hasil pemuktahiran data penyelesaian Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil

Pemeriksaan (TLRHP) BPK RI Semester II Tahun 2012 pada tanggal 8 s.d. 9

Januari 2013, diketahui bahwa rekomendasi LHP BPK RI pada Pemerintah

Kota Bontang dengan status Belum Ditindaklanjuti dan Tidak Dapat

Ditindaklanjuti mencapai 0%. Dengan demikian, rasio temuan BPK

RI telah ditindaklanjuti seluruhnya atau mencapai 100%.

Rekapitulasi penyelesaian data TLRHP BPK RI Semester II Tahun 2012 pada

Pemerintah Kota Bontang adalah sbb:

NO URAIAN JUMLAH % NILAI (Rp)

1. Rekomendasi yang telah ditindaklanjuti

307 71,06 24.681.132.209,74

2. Rekomendasi yang masih dalam

proses

125 28,94 40.918.420.999,44

3. Rekomendasi yang belum

ditindaklanjuti

- - -

4. Rekomendasi yang tidak dapat ditindaklanjuti

- - -

T O T A L 432 100 65.599.553.209,18

Sumber : Data TLRHP BPK RI Perwakilan Provinsi Kaltim Semester II Tahun 2012

Page 25: KATA PENGANTAR - e-arsip.bontangkota.go.ide-arsip.bontangkota.go.id/images/Renstra_Inspektorat_2011-2016.pdf · KATA PENGANTAR PP Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

- 23 -

Sesuai Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semesteran (IHPS) BPK RI Semester I

Tahun 2012, perkembangan TLRHP BPK Tahun 2008-2011 pada

Pemerintah Kota Bontang terdapat 313 rekomendasi pemeriksaan yang

harus ditindaklanjuti dengan status sbb:

1). Rekomendasi yang telah ditindaklanjuti sebanyak 171 rekomendasi atau

54,63%.

2). Rekomendasi yang masih dalam proses tindak lanjut sebanyak 142 atau

45,37%

Dari hasil rekapitulasi data yang diolah tersebut, maka diperoleh informasi

bahwa Pemerintah Kota Bontang merupakan satu-satunya

Pemerintah Daerah di Provinsi Kalimantan Timur dengan status

Rekomendasi Yang Belum Ditindaklanjuti dan Rekomendasi yang

Tidak Dapat Ditindaklanjuti adalah sebesar 0% dibandingkan

dengan pemerintah daerah lainnya di Provinsi Kalimantan Timur.

Adapun perkembangan capaian penyelesaian TLRHP BPK RI mulai tahun

2011 s.d. 2012 adalah sbb:

NO URAIAN (%) SMT I 2011

SMT II 2011

SMT I 2012

SMT II 2012

1. Rekomendasi yang telah

ditindaklanjuti

68,59 63,82 64,35 71,06

2. Rekomendasi yang masih dalam

proses

30,77 25,63 35,65 28,94

3. Rekomendasi yang belum

ditindaklanjuti

0,64 10,55 - -

4. Rekomendasi yang tidak dapat

ditindaklanjuti

- - - -

T O T A L 100 100 100 100

Sumber : Data TLRHP BPK RI Perwakilan Provinsi Kaltim Semester II Tahun 2012

Page 26: KATA PENGANTAR - e-arsip.bontangkota.go.ide-arsip.bontangkota.go.id/images/Renstra_Inspektorat_2011-2016.pdf · KATA PENGANTAR PP Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

- 24 -

Sumber : Data TLRHP BPK RI Perwakilan Provinsi Kaltim Semester II Tahun 2012

Dari tabel diatas, rekomendasi temuan BPK yang telah selesai

ditindaklanjuti semester II tahun 2012 sebesar 71,06% meningkat

sebesar 5,69% semester I tahun 2012. Sama halnya dengan tahun

sebelumnya, hambatan dalam pencapaian indikator sasaran ini adalah sbb:

1). Sistem dan prosedur pengelolaan keuangan daerah termasuk aset

belum memadai.

2). Masih adanya pemahaman yang berbeda terhadap penyelesaian temuan

hasil pemeriksaan dengan entittas yang diperiksa pada Pemerintah Kota

Bontang.

3). Temuan yang bersifat finansial memerlukan waktu untuk

penyelesaiannya (pengembalian ke Kas Daerah secara bertahap).

4). Termuan dengan keluaran (ouput) berupa produk hukum daerah

seperti peraturan daerah, juklak/juknis maupun peraturan kepala daerah

memerlukan waktu karena melibatkan beberapa stakeholder baik

Pemerintah Kota Bontang, DPRD maupun masyarakat (komprehensif).

5). Adanya temuan kelengkapan bukti setor pajak pada hasil pemeriksaan

LKPD TA. 2006 yang nilainya cukup material.

6). Adanya beberapa hasil pemeriksaan telah masuk proses hukum.

0

10

20

30

40

50

60

70

80

SMT I 2011SMT II 2011

SMT I 2012SMT II 2012

PE

RS

EN

TA

SE

(%

)

PERSENTASE STATUS REKOMENDASI BPK YANG DITINDAKLANJUTI

Selesai Dalam Proses Belum Tindaklanjut Tidak Dapat Ditindaklanjuti

Page 27: KATA PENGANTAR - e-arsip.bontangkota.go.ide-arsip.bontangkota.go.id/images/Renstra_Inspektorat_2011-2016.pdf · KATA PENGANTAR PP Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

- 25 -

Upaya pemecahan masalah adalah sbb:

1). Menyusun Rencana Aksi Menuju Opini Wajar Tanpa Pengecualian (Road

to unqualified opinion).

2). Melakukan rekonsiliasi TLHP BPK RI secara berkala yang diformalkan

menjadi kegiatan Rekonsiliasi Temuan Hasil Pemeriksaan untuk

memudahkan pelaksanaan dan penganggarannya.

3). Membentuk tim penyelesaian TLHP BPK RI secara komprehensif yang

melibatkan instansi terkait sesuai amanat Peraturan Menteri Dalam

Negeri Nomor 13 Tahun 2010.

4). Sesuai hasil pemeriksaan BPK RI atas pemantauan penyelesaian

kerugian negara/daerah (Runeg) agar Peran Majelis TPTGR perlu

ditingkatkan.

5). Melakukan koordinasi yang lebih komprehensif pada stakeholders terkait

dalam rangka penyelesaian produk hukum serta kelengkapan bukti setor

pajak.

c. Persentase kesesuaian penganggaran dan pelaporan keuangan

Pemerintah Kota Bontang terhadap SAP

Laporan keuangan Pemerintah Kota Bontang telah mendapatkan opini

Wajar Dengan Pengecualian (WDP) sejak tahun 2008-2011. Agar

laporan keuangan Pemerintah Kota Bontang disajikan berdasarkan Sistem

Pengendalian Intern (SPI) yang memadai dan sesuai dengan Standar

Akuntansi Pemerintahan (SAP), maka Inspektorat Daerah telah melakukan

reviu atas laporan keuangan sebelum diaudit oleh BPK RI dan reviu RAPBD

sebelum disahkan menjadi APBD.

Dari hasil pemeriksaan LKPD Kota Bontang tahun 2011, BPK RI telah

melakukan koreksi yang terdiri dari:

1). Koreksi nilai Neraca sebesar Rp128.231.855.311,80 dari total nilai

Neraca sebesar Rp3.675.987.040.820,79 atau sebesar 3,49%. Hal ini

berarti kesesuaian pelaporan keuangan Pemerintah Kota

Bontang adalah sebesar 96,51%.

Page 28: KATA PENGANTAR - e-arsip.bontangkota.go.ide-arsip.bontangkota.go.id/images/Renstra_Inspektorat_2011-2016.pdf · KATA PENGANTAR PP Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

- 26 -

2). Koreksi nilai akun belanja terhadap akun pendapatan adalah sebesar

Rp9.541.685.786,00 dari total Belanja Daerah sebesar

Rp974.961.948.483,00 atau 0,98%. Hal ini berarti kesesuaian

penganggaran keuangan Pemerintah Kota Bontang telah

mencapai 99,02%.

Adapun pencapaian indikator kinerja sasaran 2 tahun 2010-2011 adalah

sbb:

NO. URAIAN KOREKSI (Rp) NILAI AUDITED %

1. Neraca LKPD TA. 2011 128.231.855.311,80 3.675.987.040.820,79 96,51

2. LRA LKPD TA. 2011 9.541.685.786,00 974.961.948.483,00 99,03

3. Neraca LKPD TA. 2010 52.538.984.014,30 3.176.800.632.329,92 98,34

4. LRA LKPD TA. 2010 13.901.379.522,63 922.821.893.297,00 98,49

Sumber : LHP BPK RI atas LKPD Kota Bontang Tahun 2010-2011 (Buku I)

Apabila dilihat tabel di atas, maka terlihat adanya kenaikan angka

materialitas salah saji LKPD Kota Bontang tahun 2011 sebesar 1,83% bila

dibandingkan di tahun 2010. Hal ini disebabkan adanya koreksi untuk

penyertaan modal pada PDAM yang cukup signifikan senilai

Rp124.455.287.789,67.

95

96

97

98

99

100

20102011

PER

SEN

TASE

(%

)

TAHUN

PERSENTASE KESESUAIAN LKPD TERHADAP SAP

NERACA

LRA

Page 29: KATA PENGANTAR - e-arsip.bontangkota.go.ide-arsip.bontangkota.go.id/images/Renstra_Inspektorat_2011-2016.pdf · KATA PENGANTAR PP Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

- 27 -

d. Persentase akuntabilitas kinerja SKPD bernilai BAIK

Berdasarkan ketentuan Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 25 Tahun

2012 tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Tahun

2012 bahwa persyaratan minimum jumlah AKIP SKPD yang dievaluasi

adalah minimum 50% dari jumlah SKPD secara keseluruhan. Dengan

demikian, maka evaluasi LAKIP SKPD Kota Bontang dilaksanakan pada

minimal 22 SKPD dari 44 SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Bontang.

Inspektorat Daerah telah melakukan evaluasi dan menerbitkan LHE

sebanyak 28 LHE SAKIP SKPD atau kinerja output tercapai 127%

dari target 22 SKPD. Adapun rincian hasil evaluasi SAKIP SKPD adalah

sebagai berikut:

NO. NILAI JUMLAH (SKPD) %

1. AA (Memuaskan) 3 10,71

2. A (Sangat Baik) 4 14,28

3. B (Baik) 8 28,57

4. CC (Cukup Baik) 7 25

5. C (Agak Kurang) 4 14,28

6. D (Kurang) 2 7,14

TOTAL 28 100

Sumber : Data Rekapitulasi Hasil Evaluasi SAKIP SKPD Kota Bontang Tahun 2012

10,71%

14,28%

28,58%

25,01%

14,28%

7,14%

PRESENTASE NILAI EVALUASI SAKIP SKPD

AA

AA

B

CC

C

D

Page 30: KATA PENGANTAR - e-arsip.bontangkota.go.ide-arsip.bontangkota.go.id/images/Renstra_Inspektorat_2011-2016.pdf · KATA PENGANTAR PP Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

- 28 -

Target kinerja Sasaran 3 yakni presentase akuntabilitas kinerja SKPD bernilai

Baik tahun 2012 adalah 55%. Indikator kinerja tersebut merupakan salah

satu indikator kinerja Reformasi Birokrasi. Dari hasil evaluasi diketahui

bahwa SAKIP bernilai baik (diatas CC) sebanyak 15 SKPD atau

53,56%, sedangkan bernilai kurang sebanyak 2 SKPD atau 7,14%.

Adapun perbandingan pencapaian indikator kinerja presentase akuntabilitas

kinerja SKPD bernilai BAIK tahun 2010-2012 adalah sbb:

NO. NILAI 2010 2011 2012

1. AA (Memuaskan) 40,00 3,57 10,71

2. A (Sangat Baik) 45,00 28,57 14,28

3. B (Baik) 10,00 17,86 28,57

4. CC (Cukup Baik) 5,00 21,43 25

5. C (Agak Kurang) - 7,14 14,28

6. D (Kurang) - 21,43 7,14

TOTAL 100 100 100

Sumber : LAKIP Inspektorat Daerah Tahun 2012

Dari grafik di atas, terlihat bahwa presentase akuntabilitas kinerja SKPD

bernilai Baik di tahun 2009 sebesar 85%, menurun 35% menjadi 50%

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

2009 2010 2011

%

TAHUN

PERSENTASE AKUNTABILITAS KINERJA SKPD BERNILAI BAIK

PERSENTASE

Page 31: KATA PENGANTAR - e-arsip.bontangkota.go.ide-arsip.bontangkota.go.id/images/Renstra_Inspektorat_2011-2016.pdf · KATA PENGANTAR PP Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

- 29 -

ditahun 2009 dan naik tidak secara signifikan di tahun 2011 menjadi

53,56%.

Beberapa hal yang menjadi kendala dan permasalahan dalam

implementasi sistem AKIP SKPD berdasarkan hasil evaluasi antara lain

adalah:

1). Kelurahan yang pada awalnya merupakan Unit Pelaksana Teknis Daerah

(UPTD) di bawah Kecamatan menjadi SKPD di tahun 2010 sebanyak 15

kelurahan. Namun demikian, kondisi ini belum didukung dengan

penerapan SAKIP SKPD yang memadai.

2). Beberapa SKPD diantaranya kelurahan yang bernilai kurang karena

belum memilki perencanaan yang memadai antara lain belum menyusun

Renstra, Rencana Kinerja Tahunan, Penetapan Kinerja maupun Indikator

Kinerja Utama (IKU) yang ditetapkan dengan SK Kepala SKPD yang

bersangkutan.

3). Dalam hal pengukuran kinerja, belum terdapat pedoman pengumpulan

data kinerja yang diformalkan dan diandalkan serta pengumpulan data

kinerja belum dilakukan secara periodik dan dievaluasi.

4). LAKIP SKPD yang dievaluasi umumnya belum menyajikan perbandingan

capaian kinerja pada tahun-tahun sebelumnya sesuai rentang Renstra

sebagai bahan evaluasi.

5). Masih terdapat beberapa pencapaian sasaran kinerja yang belum

didukung informasi yang memadai.

Upaya pemecahan masalah antara lain:

1). Berkoordinasi dengan Bagian Organisasi Setda agar melakukan

workshop penyusunan LAKIP SKPD dengan narasumber dari

Kementerian PAN dan RB pada awal tahun 2013.

2). Berkoordinasi dengan Bagian Pemerintahan Setda agar melakukan

sosialisasi monitoring dan evaluasi pelaksanaan administrasi kelurahan

dengan materi penyusunan LAKIP Kelurahan.

Page 32: KATA PENGANTAR - e-arsip.bontangkota.go.ide-arsip.bontangkota.go.id/images/Renstra_Inspektorat_2011-2016.pdf · KATA PENGANTAR PP Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

- 30 -

e. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti

Salah satu ciri diterapkannya prinsip tata kepemerintahan yang baik (good

governance and clean goverment) adalah adanya partisipasi aktif masyarakat

(partisipation) dalam mengawasi jalannya pemerintahan. Hal ini mutlak

diperlukan mengingat masyarakat merupakan subyek sekaligus obyek pelaku

pembangunan daerah. Penanganan pengaduan masyarakat merupakan salah

satu upaya pemerintah daerah untuk menumbuhkembangkan kepercayaan

publik dan meningkatkan kredibilitas pemerintah daerah.

Selama tahun 2012, jumlah pengaduan masyarakat yang dikirimkan kepada

Pemerintah Kota Bontang sebanyak 1 (satu) laporan. Adapun laporan

pengaduan masyarakat sehubungan dengan proses penunjukan

pemenang pengadaan barang dan jasa yang diduga tidak sesuai

prosedur. Inspektorat Daerah Kota Bontang telah melakukan pengusutan

kebenaran laporan tersebut melalui kegiatan pemeriksaan khusus dan telah

selesai ditindaklanjuti dengan diterbitkannya 1 (satu) Laporan Hasil

Pemeriksaan (LHP). Dari hasil pengusutan laporan pengaduan masyarakat

tersebut, dugaan adanya ketidaksesuaian prosedur pada proses

pengadaan barang dan jasa tidak terbukti benar.

Adapun capaian indikator kinerja Persentase pengaduan masyarakat yang

ditindaklanjuti selama tahun 2010-2012 adalah sbb:

Tahun 2010 2011 2012

Jumlah laporan pengaduan masyarakat

yang diterima

4 3 1

Jumlah LHP khusus yang diterbitkan 4 3 1

Capaian Kinerja (%) 100 100 100

Page 33: KATA PENGANTAR - e-arsip.bontangkota.go.ide-arsip.bontangkota.go.id/images/Renstra_Inspektorat_2011-2016.pdf · KATA PENGANTAR PP Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

- 31 -

Sumber : LAKIP Inspektorat Daerah Tahun 2012

Berdasarkan grafik di atas diketahui bahwa jumlah kasus pengaduan oleh

masyarakat dan di lingkungan Pemkot Bontang cenderung mengalami

penurunan. Hal ini berarti peran serta aktif masyarakat dalam mengawasi

jalannya pemerintahan daerah telah memberikan hasil yang signifikan bagi

pengendalian internal pemerintah daerah.

0

0,5

1

1,5

2

2,5

3

3,5

4

4,5

2010 2011 2012

LAP

OR

AN

TAHUN

REALISASI JUMLAH PENGADUAN MASYARAKAT YANG DITINDAKLANJUTI

Laporan

Page 34: KATA PENGANTAR - e-arsip.bontangkota.go.ide-arsip.bontangkota.go.id/images/Renstra_Inspektorat_2011-2016.pdf · KATA PENGANTAR PP Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

- 32 -

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD

Sasaran pemeriksaan yang dilaksanakan oleh Inspektorat Daerah

adalah seluruh unit kerja di lingkungan Pemerintah Kota Bontang dan

masyarakat yang berada di dalam wilayah administratif Kota Bontang,

termasuk seluruh kegiatan/program yang dibiayai APBD Kota Bontang.

Perkembangan reformasi birokrasi sesuai amanat PP Nomor 38 Tahun

2007, Pemerintah Kota Bontang telah menetapkan PERDA Kota Bontang

Nomor 4 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan yang menjadi

Kewenangan Daerah yang terdiri dari 26 (dua puluh enam) urusan wajib

dan 8 (delapan) urusan pilihan. Penetapan pelimpahan urusan

pemerintah tersebut menjadi dasar pembentukan Struktur Organisasi dan

Tata Kerja (SOTK) di lingkungan Pemerintah Kota Bontang.

Adapun rincian SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Bontang sbb:

NO PERANGKAT DAERAH URUSAN PEMERINTAH DAERAH

1. Sekretariat Daerah - Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian

- Pertanahan -

2. Sekretariat DPRD Otonomi Daerah, Pemerintahan

Umum, Administrasi Keuangan

Daerah, Perangkat Daerah,

Kepegawaian dan Persandian

3 Dinas Pendapatan Pengelolaan

Keuangan dan Aset

Otonomi Daerah, Pemerintahan

Umum, Administrasi Keuangan

Daerah, Perangkat Daerah,

Kepegawaian dan Persandian

4 Dinas Perindustrian, Perdagangan,

Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan

Menengah

- Koperasi dan UKM - Industri - Perdagangan - Sumber Daya dan Mineral

-

5 Dinas Pekerjaan Umum - Pekerjaan Umum - Perumahan

-

Page 35: KATA PENGANTAR - e-arsip.bontangkota.go.ide-arsip.bontangkota.go.id/images/Renstra_Inspektorat_2011-2016.pdf · KATA PENGANTAR PP Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

- 33 -

NO PERANGKAT DAERAH URUSAN PEMERINTAH DAERAH

6 Dinas Tata Ruang Kota Penataan Ruang

7 Dinas Kebersihan Pertamanan &

PMK

- Lingkungan Hidup - Perumahan

-

8 Dinas Perikanan Kelautan dan

Perikanan

- Kelautan dan Perikanan - Pertanian - Kehutanan

-

9 Dinas Sosial dan Tenaga Kerja - Ketenagakerjaan - Sosial - Ketransmigrasian

-

10 Dinas Pendidikan Pendidikan

11 Dinas Kesehatan Kesehatan

12 Dinas Perhubungan Komunikasi

dan Informatika

- Perhubungan - Komunikasi dan Informatika

-

13 Dinas Kependudukan dan Catatan

Sipil

Kependudukan dan Catatan Sipil

14 Dinas Pemuda dan Olah Raga Kepemudaan dan Olah Raga

15 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kebudayaan dan Pariwisata

16 Inspektorat Otonomi Daerah, Pemerintahan

Umum, Administrasi Keuangan

Daerah, Perangkat Daerah,

Kepegawaian dan Persandian

17 Badan Kepegawaian Daerah Otonomi Daerah, Pemerintahan

Umum, Administrasi Keuangan

Daerah, Perangkat Daerah,

Kepegawaian dan Persandian

18 Kantor Perpustakaan Arsip dan

Dokumentasi

- Kearsipan - Perpustakaan

-

19 Badan Perencanaan Pembangunan

Daerah

- Perencanaan Pembangunan - Statistik

-

Page 36: KATA PENGANTAR - e-arsip.bontangkota.go.ide-arsip.bontangkota.go.id/images/Renstra_Inspektorat_2011-2016.pdf · KATA PENGANTAR PP Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

- 34 -

NO PERANGKAT DAERAH URUSAN PEMERINTAH DAERAH

20 Badan Kesatuan Bangsa Politik

dan Lindungan Masyarakat

Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam

Negeri

21 Badan Pelayanan Perijinan

Terpadu dan Penanaman Modal

Penanaman Modal

22 Badan Pemberdayaan Perempuan

dan KB

- Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak

- Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

-

23 Badan Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup

24 Kantor Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

25 Satuan Polisi Pamong Praja Otonomi Daerah, Pemerintahan

Umum, Administrasi Keuangan

Daerah, Perangkat Daerah,

Kepegawaian dan Persandian

26 Kecamatan Bontang Utara Otonomi Daerah, Pemerintahan

Umum, Administrasi Keuangan

Daerah, Perangkat Daerah,

Kepegawaian dan Persandian

27 Kecamatan Bontang Selatan Otonomi Daerah, Pemerintahan

Umum, Administrasi Keuangan

Daerah, Perangkat Daerah,

Kepegawaian dan Persandian

28 Kecamatan Bontang Barat Otonomi Daerah, Pemerintahan

Umum, Administrasi Keuangan

Daerah, Perangkat Daerah,

Kepegawaian dan Persandian

Inspektorat Daerah selaku APIP telah mengalami perubahan

paradigma peran (change of duty) seiring dengan perkembangan

penyelenggaraan pemerintahan daerah berdasarkan prinsip otonomi dalam arti

luas. Peran Inspektorat Daerah tidak lagi hanya melakukan pemeriksaan atas

kepatuhan perundang-undangan (compliance audit) untuk menemukan

Page 37: KATA PENGANTAR - e-arsip.bontangkota.go.ide-arsip.bontangkota.go.id/images/Renstra_Inspektorat_2011-2016.pdf · KATA PENGANTAR PP Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

- 35 -

terjadinya penyimpangan sehingga terkesan mencari – cari kesalahan

(watchdog) semata, tetapi dititikberatkan (point of view) untuk perbaikan mutu

penyelenggaraan pemerintahan daerah. Fungsi pengawasan tidak lagi

dilakukan setelah berakhirnya suatu kegiatan pemerintahan (post audit) atau

bila ditemukan adanya indikasi penyimpangan (fraud). Fungsi pengawasan

intern sebagai alat pencegahan dini (early warning system) sudah harus

dilaksanakan mulai tahap perencanaan, pelaksanaan sampai dengan

pertanggungjawaban kegiatan. Sasaran pengawasan intern tidak lagi berfokus

pada semata-mata pemenuhan jumlah obyek pemeriksaan (obrik) namun

harus memprioritaskan pada pencapaian hasil (output) policy recommendation

yang komprehensif dan implementatif.

Adanya perubahan paradigma tugas pengawasan daerah sesuai uraian

di atas, maka tantangan yang harus dihadapi oleh Inspektorat Daerah Kota

Bontang pada masa mendatang antara lain adalah :

a. Berkembangnya ruang lingkup tugas pengawasan dan sasaaran

pengawasan belum dapat sepenuhnya didukung dengan SDM aparat

pengawas yang memadai, baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya

serta terbatasnya sarana prasarana pengawasan.

b. Inspektorat Daerah Kota Bontang belum dapat sepenuhnya menjadi mitra

(counter part) bagi SKPD lainnya karena paradigma lama masih belum

dapat dirubah bahwa tugas inspektorat bertujuan mencari – cari

kesalahan (watchdog).

c. Masih ada keterbatasan anggaran dan ketidaksinkronan peraturan

tentang pengawasan daerah antara satu dengan lainnya. Contohnya

adalah pembagian tugas antara jabatan fungsional Pejabat Pengawas

Urusan Pemerintah Daerah (P2UPD) dan Auditor dalam struktur

organisasi Inspektorat Daerah belum jelas, sehingga dikuatirkan dapat

terjadi tumpang tindih.

Peluang yang dimiliki oleh Inspektorat Daerah Kota Bontang dalam

menghadapi tantangan tersebut di atas adalah:

a. Komitmen Pemerintah Kota Bontang untuk melaksanakan tata

Page 38: KATA PENGANTAR - e-arsip.bontangkota.go.ide-arsip.bontangkota.go.id/images/Renstra_Inspektorat_2011-2016.pdf · KATA PENGANTAR PP Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

- 36 -

kepemerintahan yang baik sesuai prinsip-prinsip good governance and

clean government.

b. Terjalinnya hubungan kerja yang koordinatif, partisipatif dan konsultatif

antara Inspektorat Daerah Kota Bontang dengan Inspektorat Provinsi

Kaltim dan BPKP maupun APIP lainnya dalam rangka sinkronisasi tugas

pengawasan.

c. Sinergisitas hubungan antara Inspektorat dengan BPK RI yang

menempatkan Inspektorat sebagai mitra kerja (counter part) oleh BPK RI

dalam rangka pengelolaan keuangan daerah yang transparan dan

akuntabel.

Page 39: KATA PENGANTAR - e-arsip.bontangkota.go.ide-arsip.bontangkota.go.id/images/Renstra_Inspektorat_2011-2016.pdf · KATA PENGANTAR PP Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

37

BAB III

ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan

SKPD

Memperhatikan perubahan dinamika pengawasan daerah seiring

dengan reformasi birokrasi dan meningkatnya kontrol sosial masyarakat guna

mewujudkan kepemerintahan yang baik dan berwibawa, berimplikasi pada

berkembangnya tugas pengawasan daerah. Perubahan dimaksud adalah

sbb:

1. Reformasi pengelolaan keuangan negara yang ditandai dengan

diberlakukannya UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara,

UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dan UU Nomor

15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan

Pertanggungjawaban Keuangan Negara telah mewajibkan pemerintah

pusat/daerah untuk menyusun laporan keuangan.

Inspektorat Daerah Kota Bontang diharapkan dapat memberikan

keyakinan yang memadai bahwa Laporan Keuangan Pemerintah

Daerah (LKPD) Kota Bontang disajikan sesuai dengan Standar

Akuntansi Pemerintah sehingga dapat memperoleh opini Wajar Tanpa

Pengecualian (WTP). Hal ini mengingat LKPD merupakan salah satu

instrument pengambil keputusan kebijakan publik.

2. Reformasi penyelenggaraan pemerintahan daerah dari asas

sentralisasi menjadi asas desentralisasi (otonomi daerah) dengan

diberlakukannya UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah. Penerapan prinsip akuntabilitas publik atas pelaksanaan suatu

urusan atau wewenang pemerintah daerah berdasarkan PP Nomor 38

Tahun 2007 telah menjadi keharusan (mainstream) dalam praktek

manajemen pemerintah daerah. Penyelenggaraan suatu urusan

Pemerintah Daerah harus memiliki tolak ukur (indikator kinerja) yang

Page 40: KATA PENGANTAR - e-arsip.bontangkota.go.ide-arsip.bontangkota.go.id/images/Renstra_Inspektorat_2011-2016.pdf · KATA PENGANTAR PP Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

38

jelas sehingga pihak manapun dapat menilai keberhasilan

pelaksanaannya.

Dengan demikian, maka Inspektorat Daerah Kota Bontang diharapkan

dapat menguji kehandalan informasi (reliable information)

capaian indikator kinerja penyelenggaraan urusan pemerintahan

daerah oleh SKPD/unit kerja di lingkungan Pemerintah Kota Bontang.

3. Indeks Persepsi Korupsi (IPK) di Indonesia masih tinggi dengan

nilai 2 dari skala 0 (sangat korup) s.d. 10 (bersih). Hasil evaluasi

menunjukan bahwa 77% kasus korupsi yang ditangani KPK adalah

pengadaan barang/jasa. Memperhatikan kondisi tersebut maka

Inspektorat Daerah Kota Bontang diharapkan dapat memberikan

jaminan mutu (quality assurance) bahwa pelaksanaan

penyelenggaraan urusan pemerintah daerah sesuai ketentuan

perundang-undangan yang berlaku dan mencegah terjadinya

penyimpangan (law enforcement).

Salah satu agenda RPJMN 2009-2014 adalah perbaikan tata kelola

pemerintahan melalui Reformasi Birokrasi. Agenda pembangunan

nasional tersebut ditetapkan dalam Peraturan Presiden 81 Tahun 2010

tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025 dan dioperasionalkan

dalam Peraturan Kementerian PAN dan RB Nomor 20 Tahun 2010 tentang

Road Map Reformasi Birokrasi Tahun 2010-2014. Program berorientasi hasil

(outcomes oriented programs) dalam Reformasi Birokrasi yang menjadi tugas

Inspektorat Daerah adalah Program Penguatan Pengawasan. Target

yang ingin dicapai program tersebut adalah:

1. Meningkatnya efektivitas dan efesiensi pengelolaan keuangan negara

yang meliputi keuangan pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

2. Meningkatnya status opini BPK atas laporan keuangan pemerintah daerah

menjadi Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) sebanyak 60% Pemda pada

tahun 2014.

3. Menurunnya penyalahgunaan wewenang keuangan negara.

Mengingat pentingnya peranan Inspektorat Daerah dalam Reformasi

Birokrasi, maka BPKP Perwakilan Provinsi Kaltim telah melakukan evaluasi

Page 41: KATA PENGANTAR - e-arsip.bontangkota.go.ide-arsip.bontangkota.go.id/images/Renstra_Inspektorat_2011-2016.pdf · KATA PENGANTAR PP Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

39

mandiri (self assessment) pemetaan APIP pada Inspektorat Daerah

kab/kota se-Kaltim termasuk Inspektorat Daerah Kota Bontang menggunakan

metode Internal Audit Capability Model (IA-CM) di tahun 2011.

Pemetaan APIP sangat diperlukan untuk membantu menentukan tingkat

kapabilitas yang tepat bagi APIP, karena Aktivitas Audit Internal (AI) menjadi

bagian integral dari tata kelola yang efektif di sektor publik.

IACM bertujuan mencocokkan antara sifat, kompleksitas organisasi

dengan tingkat kapabilitas yang dibutuhkan suatu unit internal audit, sebagai

sarana komunikasi, kerangka penilaian dan peta untuk perbaikan kedepan.

Secara umum, hasil assessment menunjukkan bahwa tata kelola APIP pada

Inspektorat Daerah kab/kota se-Kaltim masih berada di level 1 (terendah)

dari tingkatan 5 level yang ada. Adapun hasil penilaian per elemen untuk

Inspektorat Daerah Kota Bontang adalah sbb:

NO. ELEMEN LEVEL KETERANGAN

1. Peran dan Layanan 1 Initial

2. Pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) 1 Initial

3. Praktek Profesional 1 Initial

4. Akuntabilitas dan Manajemen Kinerja 2 Infrastructure

5. Budidaya dan Hubungan Organisasi 1 Initial

6. Struktur Tata kelola 1 Initial

Hasil self assesment pemetaan tata kelola APIP prov/kab/kota seluruh

Indonesia yang dikompilasi oleh Pusat Pembinaan Jabfung Auditor BPKP

melalui surat No. S-307/JF/2/2012 tanggal 6 Februari 2012 menunjukkan

secara keseluruhan Inspektorat prov/kab/kota masih berada pada level 1

(initial). Hasil pemetaan kapabilitas Inspektorat Daerah Kota Bontang

menunjukan terdapat permasalahan tugas dan fungsi pelayanan oleh

Inspekrorat Daerah Kota Bontang selaku APIP dalam rangka penguatan dan

efektifitas SPIP sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008 yakni:

Page 42: KATA PENGANTAR - e-arsip.bontangkota.go.ide-arsip.bontangkota.go.id/images/Renstra_Inspektorat_2011-2016.pdf · KATA PENGANTAR PP Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

40

1. Inspektorat Daerah Kota Bontang belum mampu sepenuhnya untuk

memberikan quality assurance bahwa program atau kegiatan yang

dilakukan Pemerintah Kota Bontang telah sesuai dengan peraturan

perundang-undangan.

2. Inspektorat Daerah Kota Bontang belum mampu sepenuhnya mencegah

terjadinya penyimpangan keuangan.

3. Inspektorat Daerah Kota Bontang belum mampu sepenuhnya

memberikan quality assurance atas efisiensi dan efektivitas program serta

kegiatan pada Pemerintah Kota Bontang.

BPKP memberikan saran untuk meningkatkan kapabilitas Inspektorat

antara lain:

1. Melakukan analisis kebutuhan pegawai berdasarkan Analisis Beban Kerja

(ABK) dan mengusulkan peningkatan jumlah maupun kualitas pengawas.

2. Menyusun program kerja pengawasan berbasis resiko (risk based audit

plans) yakni pengadaan barang dan jasa, pengelolaan keuangan daerah

dan pelayanan masyarakat.

3. Melakukan analisis kebutuhan sumber daya dan perangkat pengawasan

intern berbasis teknologi informasi komunikasi dan melakukan

analisi/kajian atas struktur organisasi agar sesuai dengan kebutuhan

dengan mempertimbangkan beban kerja pengawasan dan analisa atas

resiko organisasi.

4. Menyusun internal audit charter atau dokumen lain sejenis yang

menyatakan secara tegas tentang visi, misi, tujuan, wewenang dan

tanggung jawab Inspektorat dalam organisasi pemerintahan daerah serta

aksesbilitas data dan informasi Obrik yang periksa termasuk independensi

tugas pengawasan.

Dari hasil pemetaan APIP tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa

kendala pelaksanaan tugas dan fungsi pelayanan Inspektorat Daerah Kota

Bontang dipengaruhi beberapa hal sbb:

Page 43: KATA PENGANTAR - e-arsip.bontangkota.go.ide-arsip.bontangkota.go.id/images/Renstra_Inspektorat_2011-2016.pdf · KATA PENGANTAR PP Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

41

1. Faktor internal

a. Terbatasnya aparat pengawas di bidang teknis tertentu baik dari

kuantitas maupun kualitasnya.

b. Terbatasnya sarana peralatan pemeriksaan teknis tertentu.

c. Belum disusunnya standar dan prosedur pengawasan yang baku (SOP)

d. Belum terselenggaranya pengawasan dengan pendekatan risk

management

e. Terbatasnya waktu dan anggaran untuk obyek pemeriksaan yang

memiliki banyak kegiatan.

f. Sistem informasi pengawasan berbasis teknologi infomasi komunikasi

(TIK) yang belum memadai

g. Administrasi kearsipan hasil pemeriksaan belum handal.

h. Kualitas perilaku dan kebiasaan aparatur pengawas yang belum

mandiri (ewuh pakewuh).

2. Faktor eksternal

a. Pemahaman yang berbeda atas rekomendasi dan tindak lanjut antara

obrik dan tim pemeriksa.

b. Masih adanya respon yang kurang positif terhadap hasil pemeriksaan

dari obyek pemeriksaan.

c. Penyelesaian pengembalian kerugian yang bersifat finansial

membutuhkan waktu yang lama.

d. Belum optimalnya koordinasi antara instansi terkait terhadap

penyelesaian hasil pemeriksaan yang bersifat penetapan produk

hukum (Perda, Protap, Sisdur, Juknis).

e. Penyelesaian yang tidak tepat waktu terhadap hasil temuan yang

terkait dengan kesalahan penggunaan mata anggaran.

f. Terbatasnya data dan informasi dari pihak pengadu dalam

menyelesaikan kasus pengaduan masyarakat.

Page 44: KATA PENGANTAR - e-arsip.bontangkota.go.ide-arsip.bontangkota.go.id/images/Renstra_Inspektorat_2011-2016.pdf · KATA PENGANTAR PP Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

42

3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala

Daerah Terpilih

PERDA Kota Bontang Nomor 8 Tahun 2011 tentang RPJMD Kota

Bontang Tahun 2011-2016 menetapkan Visi Kota Bontang tahun 2011-2016

adalah “Mewujudkan Masyarakat Bontang yang Berbudi, Maju, Adil

dan Sejahtera”. Salah satu Misi yang terkait dengan tugas pengawasan

daerah adalah “Meningkatkan Kualitas Tata Pemerintahan yang Baik”.

Makna dari Berbudi Luhur adalah sebagai suatu karakter masyarakat

yang berbudi luhur dan memiliki sikap budaya bangsa sesuai dengan nilai-

nilai agama dan Pancasila. Aparatur yang berbudi luhur adalah aparatur yang

memiliki profesionalisme dan berahlak mulia taat pada norma dan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

Misi “Meningkatkan Kualitas Tata Pemerintahan yang Baik” merupakan

upaya Pemerintah dan masyarakat Kota Bontang membangun tatanan

pemerintahan yang baik, bersih dan berwibawa yang merupakan prasyarat

untuk mewujudkan dan meningkatkan daya saing Kota Bontang di segala

bidang secara berkelanjutan, yang dapat menjamin pengelolaan sumber daya

pembangunan secara akuntabel, meningkatnya kualitas pelayanan publik,

meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.

Tujuan dan sasaran pada Misi II RPJMD Kota Bontang yang berkaitan

dengan tugas pengawasan daerah Inspektorat Daerah Kota Bontang adalah:

NO. TUJUAN SASARAN

1. Pemerintahan yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme

a. Tersedianya Rencana Aksi Daerah Pemberantasan Korupsi (RAD-PK)

b. Opini BPK terhadap audit laporan keuangan Wajar Tanpa Pengeculian (WTP)

c. Pemanfaatan hasil pengawasan dalam peningkatan penyelenggaraan pemerintahan yang baik mencapai 100%

d. Persentase Aparatur Pengawas/ Pemeriksa yang sesuai dengan kualifikasi dan kompetensi mencapai 100%

Page 45: KATA PENGANTAR - e-arsip.bontangkota.go.ide-arsip.bontangkota.go.id/images/Renstra_Inspektorat_2011-2016.pdf · KATA PENGANTAR PP Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

43

NO. TUJUAN SASARAN

e. Persentase Pengaduan Masyarakat yang ditindaklanjuti mencapai 100%

2. Meningkatkan Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja Birokrasi

Meningkatnya akuntabilitas dan kinerja instansi pemerintah yang ditandai dengan:

a. Persentase SKPD dengan akuntabilitas kinerja yang baik mencapai 100%

Program dalam RPJMD terhadap permasalahan pelayanan Inspektorat

Daerah Kota Bontang beserta faktor penghambat dan pendorongnya adalah:

NO. PROGRAM PERMASALAHAN

PELAYANAN SKPD

FAKTOR

PENGHAMBAT PENDORONG

1 2 3 4 5

1. Program Peningkatan Sistem Pengawasan

Internal dan Pengendalian

Kebijakan KDH

Pelaksanaan PKPT belum berbasis Risk

Manajemen

Sasaran pengawasan

hanya berfokus pada pencapaian

jumlah obrik

Penyampaian usulan PKPT

pada Rakorwasda dan

Rakorwasdanal

Kurangnya Koordinasi

pengawasan antara aparat pengawasan

dangan instansi

lainnya sehingga terjadi pengawasan

yang tumpang tindih

Belum sepenuhnya

terjalin sinkronisasi

jadwal

pengawasan atas kegiatan SKPD

yang didanai oleh APBD dan APBN

oleh Irjen

Kementerian

Rapat koordinasi Pengawasan

yang dilaksanakan

secara berkala

Belum optimalnya

koordinasi antar instansi terkait

terhadap

penyelesaian hasil pemeriksaan

eksternal terutama yang menyangkut

produk hukum

Pemahaman

berbeda terhadap penyelesaian hasil

temuan

Rapat koordinasi

antar instansi terkait atas hasil

pengawasan

yang dilaksanakan

secara berkala

Penyelesaian TLHP belum tepat waktu

Pemahaman berbeda atas

rekomendasi

temuan oleh obrik membutuhkan

waktu yang lama dan kurang

direspon secara positif

Koordinasi yang intensif atas

penyelesaian

TLHP dengan pemeriksa

Page 46: KATA PENGANTAR - e-arsip.bontangkota.go.ide-arsip.bontangkota.go.id/images/Renstra_Inspektorat_2011-2016.pdf · KATA PENGANTAR PP Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

44

NO. PROGRAM PERMASALAHAN

PELAYANAN SKPD

FAKTOR

PENGHAMBAT PENDORONG

1 2 3 4 5

Penyelesaian Kasus Pengaduan

Masyarakat belum tepat waktu

Terbatasnya data dan informasi dari

pihak pelapor

Komitmen Pemkot Bontang

untuk Peran Inspektorat

sebagai Early Warning System bagi

pelaksanaan tata pemerintahan

Kota Bontang yang baik

2. Program penerapan

SPIP dilingkungan Pemerintah Kota

Bontang

Belum lengkapnya

instrumen pendukung

penyelenggaraan

SPIP di lingkungan Pemerintah Kota

Bontang

Penyelenggaraan

SPIP baru disosialisasikan

pada akhir tahun

2009

Komitmen BPKP

dan Inspektorat Provinsi

melakukan

pengawasan intensif atas

penyelenggaraan SPIP di Kota

Bontang

3. Peningkatan kapasitas Sumber Daya

Aparatur

Keterbatasan kapasitas Sumber

Daya aparat pengawasan

Usulan formasi penerimaan

pegawai belum terpenuhi

Pelaksanaan pengembangan

Kapasitas SDM melalui Diklat 4. Peningkatan

Profesionalisme

Tenaga Pemeriksa dan Aparatur

Pengawasan

5. Pelayanan Administrasi

Perkantoran

Keterbatasan sarana dan prasarana yang

memadai

Keterbatasan alokasi anggaran

secara normatif sesuai

Permendagri 44

Tahun 2008 minimal 1% dari

APBD

Mengoptimalkan pemanfaatan

Sarana dan Prasarana yang

tersedia 6. Peningkatan Sarana

dan Prasarana

Aparatur

7. Peningkatan Disiplin Aparatur

8. Peningkatan Pengembangan

Sistem Pelaporan

Capaian Kinerja dan Keuangan

Belum bakunya SOP dan Sistem

pengawasan yang

berbasis teknologi informasi

Pelaksanaan pengawasan

kurang didukung

oleh sarana dan prasarana serta

SDM yang kurang memadai

e-Audit BPK RI

9. Program sistem dan

prosedur pengawasan

3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra SKPD Provinsi

Renstra Inspektorat Daerah Kota Bontang memiliki hubungan

sinergisitas dengan Renstra Inspektorat Provinsi Kaltim dan Renstra

Page 47: KATA PENGANTAR - e-arsip.bontangkota.go.ide-arsip.bontangkota.go.id/images/Renstra_Inspektorat_2011-2016.pdf · KATA PENGANTAR PP Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

45

Kementerian/Lembaga yaitu Kementerian PAN dan RB serta BPKP. Dalam

sistem manajemen kepemerintahan, Pemerintah Provinsi merupakan wakil

dari pemerintah pusat di daerah bertugas untuk koordinasi, pembinaan dan

pengawasan kepada pemerintah daerah sebagaimana diamanatkan dalam PP

Nomor 23 Tahun 2011.

Sebagai satu kesatuan dalam NKRI, maka pencapaian sasaran

strategis pengawasan daerah Kota Bontang harus dapat mendukung

pencapaian sasaran strategis pengawasan daerah provinsi Kalimantan Timur

yang pada akhirnya sasaran strategis sistem pengawasan intern pemerintah

sesuai PP Nomor 79 Tahun 2005 dan PP Nomor 60 Tahun 2008 dapat dicapai

sebagai salah satu agenda reformasi birokrasi (Road Map Reformasi

Birokrasi).

Sinergisitas pencapaian sasaran strategis Inspektorat Provinsi Kaltim

dan K/L adalah:

5. Peningkatan kualitas akuntabilitas keuangan negara melalui opini Laporan

Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) adalah Wajar Tanpa Pengecualian

(unqualified opinion) sebesar 60% pada akhir periode RPJMN 2010-2014.

Pemerintah Provinsi Kaltim menargetkan opini LKPD WTP pada akhir

RPJMD Provinsi Kaltim 2009-2013 termasuk Pemerintah Kota Bontang.

6. Penerapan SPIP pada Pemerintah Daerah sebagai rangkaian dari road

map Reformasi Birokrasi di Indonesia.

7. Peningkatan akuntabilitas kinerja pemerintah daerah melalui land of

integrity.

8. Implementasi percepatan pemberantasan korupsi secara nasional dan

daerah.

9. Terwujudnya penyelenggaraan pengawasan pemerintah yang terintegrasi,

efisien dan efektif antara pusat dan daerah melalui koordinasi program

pengawasan tahunan secara terpadu, konsultatif dan sinergi

Komparasi (perbandingan) antara sasaran strategis Inspektorat

Daerah Kota Bontang yang lalu dengan sasaran strategis Renstra Inspektorat

Provinsi Kaltim dan Renstra K/L yang berhubungan dengan SPIP adalah sbb:

Page 48: KATA PENGANTAR - e-arsip.bontangkota.go.ide-arsip.bontangkota.go.id/images/Renstra_Inspektorat_2011-2016.pdf · KATA PENGANTAR PP Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

46

NO. INDIKATOR KINERJA

CAPAIAN SASARAN RENSTRA

INSPEKTORAT DAERAH KOTA BONTANG TAHUN 2006-2011

SASARAN PADA RENSTRA

INSPEKTORAT PROVINSI KALTIM TAHUN 2008-2013

SASARAN PADA RENSTRA

MENPAN DAN REFORMASI BIROKRASI TAHUN 2009-2014

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Persentase pegawai yang mengikuti pendidikan, pelatihan dan kursus

lainnya

Meningkatnya kualitas aparatur pengawasan sesuai tugas dan

fungsi

Terwujudnya aparatur pengawasan yang profesional dan

memiliki integritas moral yang

tinggi

Terwujudnya peningkatan kinerja manajemen internal dalam rangka

pelaksanaan tugas kementrian

2 Rasio sarana dan prasarana yang

tersedia dengan kebutuhan pegawai

sesuai standar kualitas yang memadai serta memeliharaan yang baik

Optimalnya pemanfaatan dan

pengamanan aset yang dimiliki

sebagai penunjang pelaksanaan pengawasan

Meningkatnya peran pengawasan

dan mutu hasil-hasil pengawasan

dengan dukungan sarana dan prasarana yang memadai

Terwujudnya peningkatan kualitas

sarana dan prasarana internal dalam

rangka pelaksanaan tugas kementrian

4 Persentase pelaksanaan PKPT yang diselesaikan secara tepat waktu

Meningkatnya pengawasan yang efisien, efektif serta akurat untuk

mendorong peningkatan kinerja

aparatur

Meningkatnya kualitas hasil pengawasan Inspektorat Provinsi

Kaltim

Terwujudnya peningkatan kualitas pengawasan intern pelaksanaan

tugas kementrian

5 Persentase jumlah temuan yang

ditindaklanjuti dalam 1 (satu) tahun

Meningkatnya pengawasan yang

efisien, efektif serta akurat untuk

mendorong peningkatan kinerja aparatur

Meningkatnya kualitas hasil

pengawasan Inspektorat Provinsi

Kaltim

Terwujudnya penyelenggaraan

pengawasan pemerintah yang

terintegrasi, efisien dan efektif

6 Persentase pelaksanaan pemantauan TLHP

Meningkatnya pengawasan yang efisien, efektif serta akurat untuk

mendorong peningkatan kinerja

aparatur

Meningkatnya intensitas pemantauan dan penyelesaian

tindaklanjut serta terungkapnya

kasus-kasus, KKN dan penyimpangan yang terjadi pada

pemerintah Prov Kaltim

Meningkatnya TLHP Fungsional yang efektif dan efisien

8 Persentase instansi pemerintah yang akuntabilitas kinerjanya baik

Meningkatnya akuntabilitas kinerja instansi pemerintah

Page 49: KATA PENGANTAR - e-arsip.bontangkota.go.ide-arsip.bontangkota.go.id/images/Renstra_Inspektorat_2011-2016.pdf · KATA PENGANTAR PP Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

47

NO. INDIKATOR KINERJA

CAPAIAN SASARAN RENSTRA

INSPEKTORAT DAERAH KOTA BONTANG TAHUN 2006-2011

SASARAN PADA RENSTRA

INSPEKTORAT PROVINSI KALTIM TAHUN 2008-2013

SASARAN PADA RENSTRA

MENPAN DAN REFORMASI BIROKRASI TAHUN 2009-2014

(1) (2) (3) (4) (5)

9 Persentase laporan pengaduan masyarakat yang disalurkan dan telah

ditindaklanjuti oleh instansi

pemerintah

- Terlaksananya penanganan pengaduan masyarakat dalam

rangka mewujudkan tata

pemerintahan yang bersih - Meningkatnya kepercayaan

masyarakat terhadap kinerja instansi pemerintahan

Terselenggaranya secara insentif Penanganan Pengaduan

masyarakat dengan dibentuknya

unit khusus

Terwujudnya penyelenggaraan pengawasan pemerintah yang

terintegrasi, efisien dan efektif

10 Terlaksananya hubungan kerja yang konstruktif, partisipatif dan konsultatif

dengan instansi terkait (Pusat dan Daerah)

Page 50: KATA PENGANTAR - e-arsip.bontangkota.go.ide-arsip.bontangkota.go.id/images/Renstra_Inspektorat_2011-2016.pdf · KATA PENGANTAR PP Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

48

Adapun faktor pendorong dan penghambat pencapaian sasaran Renstra

Inspektorat Provinsi Kaltim dan Renstra Kementerian K/L adalah sbb:

NO. SASARAN

PERMASALAHAN

PELAYANAN

SKPD

FAKTOR

PENGHAMBAT PENDORONG

1 2 3 4 5

1. Meningkatnya kualitas

penyelenggaraan

pengawasan intern akuntabilitas keuangan

negara

Laporan hasil

pengawasan APIP

belum menjadi bahan

pengambilan keputusan

stakeholders

Hasil

pengawasan

masih berorientasi

mencari terjadinya

penyimpangan

Reposisi fungsi

APIP sebagai

quality assurance dan consultative management

2. Terwujudnya penyelenggaraan

pengawasan pemerintah yang terintegrasi, efisien

dan efektif

Belum lengkapnya instrumen

pendukung penyelenggaraan

SPIP di lingkungan

Pemerintah Kota Bontang

Penyelenggaraan SPIP baru

disosialisasikan pada akhir tahun

2009

Komitmen BPKP dan Inspektorat

Provinsi melakukan

pengawasan

intensif atas penyelenggaraan

SPIP di lingkungan

Pemerintahan

Kota Bontang

Penyelesaian TLHP

belum tepat waktu

Pemahaman

berbeda atas rekomendasi

temuan oleh

obrik membutuhkan

waktu yang lama dan kurang

direspon secara

positif

- Koordinasi

yang intensif terhadap obrik

atas

penyelesaian TLHP

- Rekonsiliasi DRTLHP BPK

RI setiap

semesteran - Rapat Pra

Pemuktahiran Regional II

- Koordinasi secara

komprehensif

sesama APIP dan auditor

eksternal

Penyelesaian Kasus Pengaduan

Masyarakat belum tepat waktu

Terbatasnya data dan

informasi dari pihak pelapor

Peran Inspektorat sebagai Early

Warning System bagi pelaksanaan

tata pemerintahan

Kota Bontang yang baik

Page 51: KATA PENGANTAR - e-arsip.bontangkota.go.ide-arsip.bontangkota.go.id/images/Renstra_Inspektorat_2011-2016.pdf · KATA PENGANTAR PP Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

49

NO. SASARAN PERMASALAHAN

PELAYANAN

SKPD

FAKTOR

PENGHAMBAT PENDORONG

1 2 3 4 5

3. Terwujudnya instansi pemerintah yang

akuntabel dan berkinerja tinggi

Evaluasi SAKIP Pemkot Bontang

bernilai sedang (60%)

SKPD belum sepenuhnya

memahami implementasi

SAKIP

Evaluasi LAKIP SKPD

3.4. Penentuan Isu – Isu Strategis

Memperhatikan perkembangan atas pelaksanaan pengawasan saat ini

maka, terdapat beberapa isu-isu strategis yang perlu mendapatkan perhatian

yaitu:

1. Sistem pengawasan intern oleh Inspektorat Daerah Kota Bontang

berbasis manajemen resiko belum sepenuhnya berjalan efektif dan

efesien untuk mendorong penyelenggaraan pemerintahan Kota Bontang

yang baik, sesuai perubahan paradigma peran Inspektorat Daerah Kota

Bontang sebagai quality assurance, early warning system, catalyst of

change dan consultative management.

2. Laporan keuangan Pemerintah Kota Bontang belum memperoleh opini

Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).

3. SPIP belum diimplemetasikan sepenuhnya pada Pemerintah Kota Bontang

dan SKPD.

4. Pelaksanaan reformasi birokrasi dan pembentukan zona integritas pada

Pemerintah Kota Bontang belum berjalan efektif.

5. Kapasitas tugas pengawasan daerah belum sepenuhnya didukung aparat

pengawas yang berkompeten dan sistem informasi yang handal.

Page 52: KATA PENGANTAR - e-arsip.bontangkota.go.ide-arsip.bontangkota.go.id/images/Renstra_Inspektorat_2011-2016.pdf · KATA PENGANTAR PP Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

50

BAB IV

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

4.1. Visi dan Misi SKPD

Visi SKPD adalah gambaran arah pembangunan atau kondisi masa

depan yang ingin dicapai SKPD melalui penyelenggaraan tugas dan fungsi

dalam kurun waktu 5 (lima) tahun yang akan datang. Visi menjelaskan arah

atau suatu kondisi ideal dimasa depan yang ingin dicapai (clarity of direction)

berdasarkan kondisi dan situasi yang terjadi saat ini yang menciptakan

kesenjangan (gap) antara kondisi saat ini dan masa depan yang ingin dicapai.

Review Visi Inspektorat Daerah Kota Bontang 2011 – 2016 adalah:

Pernyataan visi tersebut mengandung 3 (tiga) kata kunci:

a. Aparat pengawas internal, mengandung makna Inspektorat Daerah

adalah Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP) dalam struktur

organisasi pemerintah daerah Kota Bontang yang melaksanakan fungsi

pengawasan internal terhadap pelaksanaan program/kegiatan seluruh

unit kerja organisasi pemerintah Kota Bontang yang dibiayai oleh APBD

Kota Bontang. Selaku APIP, Inspektorat Daerah memiliki tanggung jawab

untuk dapat memberikan saran-saran dan rekomendasi yang applicable

kepada Kepala Daerah guna memberi nilai tambah bagi penyelenggaraan

pemerintahan daerah. Untuk itu, Inspektorat Daerah harus terus

melakukan perubahan dalam menjalankan proses bisnis untuk

mendorong peningkatan efektivitas manajemen risiko (risk management),

pengendalian (control) dan tata kelola (governance) organisasi dalam

rangka melaksanakan visi Kota Bontang tahun 2011-2016 yakni

Aparat Pengawas Internal yang Profesional dalam meningkatkan

tata kelola kepemerintahan Kota Bontang yang baik

Page 53: KATA PENGANTAR - e-arsip.bontangkota.go.ide-arsip.bontangkota.go.id/images/Renstra_Inspektorat_2011-2016.pdf · KATA PENGANTAR PP Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

51

mewujudkan masyarakat Kota Bontang yang berbudi luhur, adil ,maju

dan sejahtera.

b. Profesional, mengandung makna komitmen Inspektorat Daerah dalam

melaksanakan tugas dan fungsi pengawasan senantiasa didasari oleh

standar kerja, aturan perilaku, prestasi dan sikap kerja yang berintegritas

secara moral. Pelaksanaan tugas dan fungsi pengawasan senantiasa

berorientasi pada peningkatan kinerja pemerintah daerah Kota Bontang

yang dilandasi nilai-nilai budi luhur yakni jujur, cinta, peduli, antusias, dan

sabar.

c. Tata kelola kepemerintahan Kota Bontang yang baik,

mengandung makna mandatoris RPJMD Kota Bontang tahun 2011-2016

kepada Inspektorat Daerah adalah meningkatkan kualitas tata

kepemerintahan yang baik. Hal ini menjadi prasyarat dalam mewujudkan

dan meningkatkan daya saing Kota Bontang di segala bidang secara

berkelanjutan, yang dapat menjamin pengelolaan sumber daya

pembangunan secara akuntabel, meningkatnya kualitas pelayanan publik

dan meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah Kota

Bontang.

Misi SKPD adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan

dilaksanakan untuk mewujudkan visi SKPD. Rumusan misi dalam dokumen

Renstra SKPD dikembangkan dengan memperhatikan faktor-faktor lingkungan

strategis, baik eksternal dan internal yang mempengaruhi (kekuatan,

kelemahan, peluang, dan tantangan) pembangunan daerah.

Review Misi Pertama Inspektorat Daerah Kota Bontang 2011 – 2016 adalah:

1. Mewujudkan efektivitas peran pengawasan intern untuk

peningkatan kinerja penyelenggaraan urusan pemerintahan

daerah Kota Bontang berdasarkan tata kelola kepemerintahan

yang baik

Page 54: KATA PENGANTAR - e-arsip.bontangkota.go.ide-arsip.bontangkota.go.id/images/Renstra_Inspektorat_2011-2016.pdf · KATA PENGANTAR PP Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

52

Misi pertama Inspektorat Daerah bersifat outward looking yang

memberikan manfaat langsung bagi stakeholders. Misi pertama tersebut

menunjukkan peran Inspektorat Daerah Kota Bontang (core business) untuk

memberikan keyakinan yang memadai (reasonable assurance) kepada Kepala

Daerah bahwa progam dan kegiatan yang dilaksanakan oleh seluruh

komponen pemerintahan Kota Bontang telah sesuai dengan tujuan

organisasi guna pencapaian visi dan misi Kota Bontang 2011 – 2016 secara

efektif, efesien serta dapat dipertanggugjawabkan sesuai ketentuan

perundang-undangan yang berlaku.

Hal ini sejalan dengan arah kebijakan pengawasan daerah yang

ditetapkan Kemendagri bahwa Inspektorat Daerah selaku APIP mempunyai 2

(dua) capaian utama (ultimate goals) dalam melaksanakan pengawasan atas

penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, yakni:

1. Peningkatan kinerja pelaksanaan tugas dan fungsi SKPD/Unit Kerja

lingkup pemerintah kota Bontang;

2. Percepatan menuju good governance, clean government, dan pelayanan

publik pada pemerintah Kota Bontang.

Review Misi Kedua Inspektorat Daerah Kota Bontang 2011 – 2016 adalah:

Misi kedua Inspektorat Daerah bersifat inward looking yang menunjukkan

manfaat bagi internal organisasi. Misi kedua tersebut menunjukkan upaya

internal Inspektorat Daerah memberikan dukungan teknis dan dukungan

manajemen (supporting) dalam rangka meningkatkan efektivitas peran

pengawasan intern.

2. Mengembangkan kapasitas pengawasan yang profesional dan

kompeten yang didukung kualitas manajemen internal yang

memadai

Page 55: KATA PENGANTAR - e-arsip.bontangkota.go.ide-arsip.bontangkota.go.id/images/Renstra_Inspektorat_2011-2016.pdf · KATA PENGANTAR PP Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

53

4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD

Tujuan dan sasaran adalah tahap perumusan sasaran strategis yang

menunjukkan tingkat prioritas tertinggi dalam perencanaan pembangunan

jangka menengah daerah yang selanjutnya akan menjadi dasar penyusunan

arsitektur kinerja SKPD selama lima tahun.

Tujuan adalah pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu

dilakukan untuk mencapai visi, melaksanakan misi, memecahkan

permasalahan, dan menangani isu strategis daerah yang dihadapiSasaran

adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang diformulasikan secara

terukur, spesifik, mudah dicapai, rasional, untuk dapat dilaksanakan dalam

jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan.

Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang

diformulasikan secara terukur, spesifik, mudah dicapai, rasional, untuk dapat

dilaksanakan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan.

Rincian tujuan dan sasaran beserta indikator kinerja dan target

pertahun dapat dilihat pada tabel 4.1.

Page 56: KATA PENGANTAR - e-arsip.bontangkota.go.ide-arsip.bontangkota.go.id/images/Renstra_Inspektorat_2011-2016.pdf · KATA PENGANTAR PP Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

54

Tabel 4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan SKPD

NO. TUJUAN INDIKATOR KINERJA

TUJUAN SASARAN

INDIKATOR KINERJA SASARAN

TARGET KINERJA SASARAN PADA

TAHUN

2011 2012 2013 2014 2015

1. Meningkatkan

akuntabilitas atas kinerja

penyelenggaraan

urusan pemerintahan

daerah Kota Bontang

a. Presentase jumlah

SKPD yang memiliki tingkat ketaatan

pelaksanaan tugas

dan fungsi penyelenggaraan

pemerintahan daerah terhadap

peraturan

perundang-undangan yang

berlaku dengan kategori “Baik”

1.1. Meningkatnya fungsi

dan pemanfaatan hasil pengawasan intern

pemerintah daerah Kota

Bontang

a. Presentase jumlah SKPD

yang memiiki tingkat ketaatan pelaksanaan

tugas dan fungsi

penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah

terhadap peraturan perundang-undangan

dengan kategori “Baik”

- - - 80% 80%

b. Rasio temuan BPK yang telah selesai ditindaklanjuti

70% 75% 80% 85% 95%

c. Persentase penyelesaian

tindak lanjut rekomendasi hasil pengawasan APIP

100% 100% 100% 100% 100%

b. Opini LKPD Kota

Bontang berpredikat WTP

1.2. Terwujudnya

akuntabilitas pengelolaan keuangan

daerah kota Bontang yang baik

a. Presentase kesesuaian

LKPD Kota Bontang terhadap SAP

95% 95,5% 96% 96,5% 97%

b. Persentase penurunan jumlah temuan

ketidakpatuhan peraturan

perundang-undangan keuangan daerah

dibandingkan tahun sebelumnya

35% 35% 35% 35% 35%

Page 57: KATA PENGANTAR - e-arsip.bontangkota.go.ide-arsip.bontangkota.go.id/images/Renstra_Inspektorat_2011-2016.pdf · KATA PENGANTAR PP Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

55

NO. TUJUAN INDIKATOR KINERJA

TUJUAN SASARAN

INDIKATOR KINERJA SASARAN

TARGET KINERJA SASARAN PADA

TAHUN

2011 2012 2013 2014 2015

c. Nilai evaluasi SAKIP

Kota Bontang

berpredikat "B"

1.3. Meningkatnya

akuntabilitas kinerja

SKPD kota Bontang

Presentase jumlah SKPD yang

akuntabilitas kinerjanya

dengan kategori “Baik”

60% 70% 80% 90% 100%

2. Mewujudkan tata

kelola kepemerintahan

yang baik (prinsip

good governance) di lingkungan

pemerintah Kota Bontang

a. Kategori PMPRB Kota

Bontang berpredikat “baik”

2.1. Terwujudnya efektivitas

pelaksanaan penanggulangan dan

pencegahan korupsi

(PPK) Kota Bontang

Presentase sasaran RAD PPK

Kota Bontang yang telah selesai ditindaklanjuti

- - - 100% 100%

2.2. Terwujudnya zona

integritas di lingkungan

Pemerintah Kota Bontang

Jumlah SKPD yang telah

berpredikat ZI menuju

WBK/WBBM (kumulatif)

- - - 1

SKPD

2

SKPD

2.3. Terwujudnya efektivitas pelaksanaan reformasi

birokrasi di lingkungan

pemerintah Kota Bontang

Jumlah SKPD yang telah memiliki profil PMPRB yang

Baik

(kumulatif)

- - 11 SKPD

16 SKPD

22 SKPD

2.4. Meningkatnya

efektivitas penanganan kasus pengaduan

masyarakat yang responsif

Persentase kasus pengaduan

masyarakat yang telah selesai ditindaklanjuti

100% 100% 100% 100% 100%

b. Nilai efektivitas SPIP

Kota Bontang dengan kategori

“baik”

2.5. Terwujudnya penerapan

SPIP Kota Bontang

a. Persentase jumlah SKPD

yang telah melaksanakan Penilaian Risiko dengan

metoda CSA

- - - 25% 50%

Page 58: KATA PENGANTAR - e-arsip.bontangkota.go.ide-arsip.bontangkota.go.id/images/Renstra_Inspektorat_2011-2016.pdf · KATA PENGANTAR PP Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

56

NO. TUJUAN INDIKATOR KINERJA

TUJUAN SASARAN

INDIKATOR KINERJA SASARAN

TARGET KINERJA SASARAN PADA

TAHUN

2011 2012 2013 2014 2015

b. Persentase Grand Design

SPIP Kota Bontang yang

telah ditindaklanjuti

- - 100% 100% 100%

3. Meningkatkan

kinerja manajemen

internal

Inspektorat dalam rangka efektivitas

penyelesaian tugas

pengawasan

daerah

Tingkat tata kelola APIP

Kota Bontang (Internal Audit Capability) berada

pada “level 2”

3.1. Meningkatnya kapasitas

SDM pengawasan

Jumlah pembentukan jabatan

fungsional APIP (kumulatif)

8 org 12 org 16 org 20 org 24 org

3.2. Terwujudnya efektivitas perencanaan

pengawasan dan pengelolaan tugas

pengawasan daerah

a. Persentase konsistensi capaian kinerja tahunan

Inspektorat Daerah dengan penugasan

RPJMD Kota Bontang

2011-2016

80% 85% 90% 95% 100%

b. Persentase jumlah

penyelesaian penugasan pengawasan atas

penyelenggaraan urusan

pemerintahan daerah Kota Bontang secara

tepat waktu

100% 100% 100% 100% 100%

Page 59: KATA PENGANTAR - e-arsip.bontangkota.go.ide-arsip.bontangkota.go.id/images/Renstra_Inspektorat_2011-2016.pdf · KATA PENGANTAR PP Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

57

4.3. Indikator Kinerja Utama (IKU) Inspektorat Daerah

Inspektorat Daerah telah menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU)

sebagai ukuran untuk menilai keberhasilan dalam mencapai sasaran strategis.

Seiring dengan pelaksanaan review Renstra Inspekrorat Daerah tahun 2011-

2016, maka Indikator Kinerja Utama (IKU) yang telah ditetapkan melalui SK

Inspektur Daerah Nomor 5 Tahun 2012 dievaluasi dengan memilih indikator

kinerja yang mempunyai fokus pada perspektif stakeholders, sbb:

Tabel 4.2

Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) Inspektorat Daerah

NO. SASARAN IKU

1. Meningkatnya fungsi dan

pemanfaatan hasil pengawasan

intern pemerintah daerah Kota

Bontang

a. Presentase jumlah SKPD yang memiiki tingkat ketaatan pelaksanaan tugas dan fungsi penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah terhadap peraturan perundang-undangan dengan kategori “Baik”

b. Rasio temuan BPK yang telah selesai ditindaklanjuti

c. Persentase penyelesaian tindak lanjut rekomendasi hasil pengawasan APIP

2 Terwujudnya akuntabilitas

pengelolaan keuangan daerah kota

Bontang yang baik

a. Presentase kesesuaian LKPD Kota Bontang terhadap SAP

b. Persentase penurunan jumlah temuan ketidakpatuhan peraturan perundang-undangan keuangan daerah dibandingkan tahun sebelumnya

3. Meningkatnya akuntabilitas kinerja

SKPD kota Bontang

Presentase jumlah SKPD yang

akuntabilitas kinerjanya dengan

kategori “Baik”

4. Meningkatnya efektivitas

penanganan kasus pengaduan

masyarakat yang terbuka dan

responsif

Persentase kasus pengaduan

masyarakat yang telah selesai

ditindaklanjuti

Page 60: KATA PENGANTAR - e-arsip.bontangkota.go.ide-arsip.bontangkota.go.id/images/Renstra_Inspektorat_2011-2016.pdf · KATA PENGANTAR PP Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

58

NO. SASARAN IKU

5. Terwujudnya penerapan SPIP Kota

Bontang

Persentase Grand Design SPIP Kota

Bontang yang telah ditindaklanjuti

4.4. Strategi dan Kebijakan SKPD

Rumusan strategi merupakan pernyataan-pernyataan yang

menjelaskan bagaimana tujuan dan sasaran akan dicapai serta selanjutnya

dijabarkan dalam serangkaian kebijakan. Rumusan strategi harus

menciptakan nilai (strategic objective) dan menunjukkan keinginan yang kuat

bagaimana SKPD menciptakan nilai tambah (value added) bagi stakeholder

layanan.

Agar menghasilkan perumusan strategi yang pada akhirnya dapat

selaras dengan pilihan kegiatan yang tepat maka rumusan strategi harus

dipetakan (strategy mapping), agar secara seimbang melintasi lebih kurang

empat perspektif yaitu perspektif masyarakat/layanan; perspektif proses

internal (internal business process); perspektif kelembagaan; dan perspektif

keuangan sebagai konstrain (cost-effectiveness) dan untuk mencapai manfaat

yang terbesar dari dana yang terbatas (allocative efficiency).

Perumusan alternatif strategi melalui SWOT adalah sebagai berikut:

Page 61: KATA PENGANTAR - e-arsip.bontangkota.go.ide-arsip.bontangkota.go.id/images/Renstra_Inspektorat_2011-2016.pdf · KATA PENGANTAR PP Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

59

PELUANG TANTANGAN

FAKTOR EKSTERNAL

FAKTOR INTERNAL

1. Terjalinnya hubungan kerja yang koordinatif, partisipatif dan konsultatif antara Inspektorat Daerah Kota Bontang dengan Inspektorat Provinsi Kaltim dan BPKP maupun APIP lainnya dalam rangka

sinkronisasi tugas pengawasan.

2. Sinergisitas hubungan antara Inspektorat dengan BPK RI yang menempatkan Inspektorat sebagai mitra kerja (counter part) oleh BPK RI dalam rangka pengelolaan keuangan daerah yang transparan dan akuntabel.

1. Berkembangnya ruang lingkup tugas pengawasan dan sasaaran pengawasan menuntut pelaksanaan secara tepat waktu dan dapat memperbaiki penyelenggaraan pemerintahan Kota Bontang.

2. Inspektorat Daerah Kota Bontang belum dapat sepenuhnya menjadi mitra (counter part) bagi SKPD lainnya karena paradigma lama masih belum dapat dirubah bahwa tugas inspektorat bertujuan mencari – cari kesalahan (watchdog).

3. Sering berubahnya peraturan yang berlaku dan masih terdapat peraturan yang belum menunjang peraturan yang lebih tinggi.

4. Masih adanya respon yang kurang positif

terhadap hasil pemeriksaan dari obyek pemeriksaan.

5. Aspek penyelenggaraan administrasi pemerintahan daerah yang meliputi pelaksanaan tupoksi, pengelolaan keuangan daerah, pengelolaan barang milik daerah, dan pengelolaan SDM masih lemah, belum sepenuhnya taat pada peraturan perundang-undangan yang berlaku dan masih terjadinya penyimpangan.

6. Pemahaman yang berbeda atas rekomendasi dan tindak lanjut antara obrik dan tim pemeriksa.

Page 62: KATA PENGANTAR - e-arsip.bontangkota.go.ide-arsip.bontangkota.go.id/images/Renstra_Inspektorat_2011-2016.pdf · KATA PENGANTAR PP Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

60

PELUANG TANTANGAN K

EK

UA

TA

N

1. Komitmen Pemerintah Kota Bontang untuk melaksanakan tata kepemerintahan yang baik sesuai prinsip-prinsip good governance and clean government.

2. PP Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

3. PP Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah

Alternatif Strategi :

1. Penyelenggaraan SPIP pada Pemkot Bontang dan SKPD secara bertahap (Knowing, Mapping, Norming, Forming, Performing).

2. Meningkatkan koordinasi dan hubungan kerja yang konstruktif,partisipatif dan konsultatif dengan instansi terkait (Pusat dan Daerah)

3. Melakukan sosialisasi SPI

Alternatif Strategi :

1. Optimalisasi peran Inspektorat sebagai quality assurance, early warning system, catalyst of change dan management consultative.

2. Meningkatkan kualitas laporan keuangan Pemkot Bontang dan menerapkan penyelenggaraan keuangan daerah secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efektif, efisien, ekonomis, transparan, dan bertanggung jawab dengan memperhatikan azas keadilan, kepatutan, dan manfaat untuk masyarakat.

3. Peningkatan kinerja penyelenggaraan pemerintahan Kota Bontang melalui evaluasi AKIP SKPD serta melakukan tindakan perbaikan atas kelemahan pencapaian sasaran

4. Meningkatkan implementasi program Island of Integrity dan Rencana Aksi Daerah Pemberantasan Korupsi (RAK-PK)

5. Meningkatkan penegakan aturan disiplin aparatur secara tegas dan menyeluruh

Page 63: KATA PENGANTAR - e-arsip.bontangkota.go.ide-arsip.bontangkota.go.id/images/Renstra_Inspektorat_2011-2016.pdf · KATA PENGANTAR PP Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

61

PELUANG TANTANGAN K

ELE

MA

HA

N

1. Terbatasnya aparat pengawas di bidang teknis tertentu baik dari kuantitas maupun kualitasnya.

2. Terbatasnya sarana peralatan pemeriksaan teknis tertentu.

3. Belum disusunnya standar dan prosedur pengawasan yang baku (SOP).

4. Belum terselenggaranya pengawasan dengan pendekatan risk management

5. Adanya pemeriksaan yang bersamaan dari Aparat pengawas Intern Pemerintah (BPKP, Inspektorat Provinsi) dan pemeriksa eksternal lainnya (BPK).

6. Terbatasnya waktu dan anggaran untuk obyek pemeriksaan yang memiliki banyak kegiatan.

7. Sistem informasi pengawasan yang belum memadai.

8. Administrasi kearsipan hasil pemeriksaan belum handal.

9. Kualitas perilaku dan kebiasaan aparatur pengawas yang belum mandiri (ewuh pakewuh).

10. Penyelesaian tindak lanjut hasil pemeriksaan yang bersifat finansial, adminsitratif maupun penyempurnaan sistem/metode kerja dengan

ditetapkan produk hukum yang melibatkan stakeholder memerlukan waktu yang lama.

11. Terbatasnya data dan informasi dari pihak pengadu

Alternatif Strategi :

1. Melakukan pemantauan dan evaluasi penyelesaian TLHP

2. Melakukan koordinasi tentang peraturan perundang-undangan

3. Peningkatan kapasitas SDM sesuai dengan tantangan dan kebutuhan organisasi.

4. Menyediakan jaringan, prasarana dan rancang bangun serta system requirements atas aplikasi SIM yang dibutuhkan.

Alternatif Strategi :

1. Melakukan pembinaan Obrik tentang metode, pengelolaan keuangan daerah, barang milik daerah dan sumber daya manusia

2. Melakukan pengusutan kebenaran laporan pengaduan masyarakat sebelum dilakukan pemeriksaan khusus/kasus

3. Melakukan sosialisasi tentang pengaduan masyarakat

4. Meningkatkan kualitas atas pengelolaan pelayanan perkantoran, kepegawaian dan keuangan untuk mendukung tugas pengawasan.

5. Meningkatkan sarana prasarana yang memadai untuk menunjang pelaksanaan fungsi pengawasan.

6. Mewujudkan ketersediaan NSPK pengawasan yang memadai

7. Membentuk tim pemantauan/monitoring TLHP dan tim TPTGR

8. Memberikan kemudahan dalam penyampaian pengaduan melalui kerja sama dengan Kantor Pos tentang PO BOX 999 Kotak Pos Pengaduan Masyarakat.

Page 64: KATA PENGANTAR - e-arsip.bontangkota.go.ide-arsip.bontangkota.go.id/images/Renstra_Inspektorat_2011-2016.pdf · KATA PENGANTAR PP Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

62

Berdasarkan analisis SWOT maka, strategi Inspektorat Daerah Kota

Bontang 2011 – 2016 adalah sbb:

1. Optimalisasi peran Inspektorat sebagai quality assurance, early warning system dan catalyst of change.

2. Pemantauan dan evaluasi penyelesaian TLHP.

3. Peningkatan kualitas laporan keuangan Pemkot Bontang dan menerapkan penyelenggaraan keuangan daerah secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efektif, efisien, ekonomis, transparan, dan bertanggung jawab dengan memperhatikan azas keadilan, kepatutan, dan manfaat untuk masyarakat.

4. Peningkatan kinerja penyelenggaraan pemerintahan Kota Bontang melalui evaluasi AKIP SKPD serta melakukan tindakan perbaikan atas kelemahan pencapaian sasaran.

5. Optimalisasi pelaksanaan Koordinasi, Monitoring dan Evaluasi (KORMONEV) PERPRES Nomor 55 Tahun 2012.

6. Implementasi 9 (sembilan) program area perubahan reformasi birokrasi.

7. Peningkatan tindak lanjut pengaduan masyarakat yang responsif.

8. Penyelenggaraan SPIP pada Pemerintah kota Bontang dan SKPD secara bertahap (Knowing, Mapping, Norming, Forming, Performing)

9. Pengembangan kapasitas SDM sesuai tantangan dan kebutuhan organisasi

10. Meningkatkan evaluasi dan pengendalian manajemen kinerja tugas pengawasan daerah

11. Mewujudkan ketatalaksanaan pengawasan sesuai dengan business process yang lebih sederhana.

12. Meningkatkan sarana prasarana yang memadai untuk menunjang pelaksanaan fungsi pengawasan.

13. Meningkatkan kualitas atas pengelolaan pelayanan perkantoran,

kepegawaian dan keuangan untuk mendukung tugas pengawasan

Page 65: KATA PENGANTAR - e-arsip.bontangkota.go.ide-arsip.bontangkota.go.id/images/Renstra_Inspektorat_2011-2016.pdf · KATA PENGANTAR PP Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

63

Kebijakan adalah pedoman yang wajib dipatuhi dalam melakukan

tindakan untuk melaksanakan strategi yang dipilih, agar lebih terarah dalam

mencapai tujuan dan sasaran.

Kebijakan Inspektorat Daerah Kota Bontang 2011 – 2016 adalah:

1. Penerapan Sistem Pengawasan Intern berbasis manajemen resiko

2. Peningkatan percepatan penyelesaian tindak lanjut hasil pemeriksaan/pengawasan

3. Penerapan Rencana Aksi Menuju Opini WTP (Action Plan to Unqualified Opinion)

4. Optimalisasi penerapan SAKIP pada SKPD

5. Peningkatan implementasi PERPRES Nomor 55 Tahun 2012 melalui program Island of Integrity dan Rencana Aksi Daerah Pemberantasan Korupsi (RAD-PK)

6. Penerapan Road Map Reformasi Birokrasi Pemerintah Daerah bersifat living document

7. Peningkatan efektivitas penyelesaian penanganan kasus pengaduan masyarakat

8. Penyelenggaraan Pemerintahan Kota Bontang berbasis SPIP

9. Penerapan manajemen SDM yang berkualitas

10. Penerapan manajemen berbasis resiko (diagnostic assesment/DA) kegiatan pengawasan daerah

11. Peningkatan ketatalaksanaan (business process) dan kapasitas kelembagaan

12. Penerapan manajemen aset Inspektorat Kota Bontang yang baik

13. Peningkatan manajemen internal kantor yang berkualitas baik

Page 66: KATA PENGANTAR - e-arsip.bontangkota.go.ide-arsip.bontangkota.go.id/images/Renstra_Inspektorat_2011-2016.pdf · KATA PENGANTAR PP Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

64

BAB V

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,

KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

Dalam rangka mendukung pencapaian tujuan dan sasaran strategis,

Inspektorat Daerah telah menyusun program dan kegiatan mengacu pada RPJMD

Kota Bontang tahun 2011-2016 dan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Program kerja Inspektorat Daerah terbagi

menjadi 2 (dua) kelompok, yakni:

1. Program Wajib

Program wajib yang dilaksanakan oleh Inspektorat Daerah adalah urusan wajib

Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah,

Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian. Program tersebut merupakan

program untuk melaksanakan fungsi pengawasan daerah (core business) yang

bersifat perspektif stakeholders.

2. Program Penunjang

Program ini merupakan program yang bersifat pelayanan internal perkantoran

untuk memberikan dukungan teknis dan dukungan administratif bagi

pelaksanaan tugas pengawasan daerah

Rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran dan

pendanaan indikatif dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 67: KATA PENGANTAR - e-arsip.bontangkota.go.ide-arsip.bontangkota.go.id/images/Renstra_Inspektorat_2011-2016.pdf · KATA PENGANTAR PP Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

65

Page 68: KATA PENGANTAR - e-arsip.bontangkota.go.ide-arsip.bontangkota.go.id/images/Renstra_Inspektorat_2011-2016.pdf · KATA PENGANTAR PP Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

66

Page 69: KATA PENGANTAR - e-arsip.bontangkota.go.ide-arsip.bontangkota.go.id/images/Renstra_Inspektorat_2011-2016.pdf · KATA PENGANTAR PP Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

67

Page 70: KATA PENGANTAR - e-arsip.bontangkota.go.ide-arsip.bontangkota.go.id/images/Renstra_Inspektorat_2011-2016.pdf · KATA PENGANTAR PP Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

68

Page 71: KATA PENGANTAR - e-arsip.bontangkota.go.ide-arsip.bontangkota.go.id/images/Renstra_Inspektorat_2011-2016.pdf · KATA PENGANTAR PP Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

69

Page 72: KATA PENGANTAR - e-arsip.bontangkota.go.ide-arsip.bontangkota.go.id/images/Renstra_Inspektorat_2011-2016.pdf · KATA PENGANTAR PP Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

70

Page 73: KATA PENGANTAR - e-arsip.bontangkota.go.ide-arsip.bontangkota.go.id/images/Renstra_Inspektorat_2011-2016.pdf · KATA PENGANTAR PP Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

71

BAB VI

INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN

RPJMD

Indikator kinerja Inspektorat Daerah Kota Bontang yang mengacu dapa

tujuan dan sasaran RPJMD dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 6.1

Indikator Kinerja SKPD yang Mengacu dengan Tujuan dan Sasaran RPJMD

NO Indikator

Kondisi Kinerja pada awal periode

RPJMD

Target Capaian Setiap Tahun Kondisi

Kinerja pada akhir periode

RPJMD Tahun 0 Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1. Rencana Aksi Daerah Pemberantasan Korupsi (RAD-PK)

Belum ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada

2. Opini BPK terhadap Laporan Keuangan

WDP WTP WTP WTP WTP WTP WTP

3. Persentase hasil pengawasan yang ditindaklanjuti

100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %

4. Persentase penerapan SPIP di lingkungan Pemerintah Kota Bontang sesuai diagnostic assesment

10 % 20 % 40 % 60 % 80 % 100 % 100 %

5. Persentase Aparatur Pengawas yang sesuai kualifikasi dan kompetensi

12,5 % 30 % 47.5 % 65 % 82.5 % 100 % 100 %

6. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti

100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %

7. Persentase SKPD dengan akuntabilitas kinerja yang baik

60 % 70 % 80 % 90 % 90 % 90 % 100 %

8. Penerapan e-Audit Tidak Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada

Page 74: KATA PENGANTAR - e-arsip.bontangkota.go.ide-arsip.bontangkota.go.id/images/Renstra_Inspektorat_2011-2016.pdf · KATA PENGANTAR PP Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

72

BAB VI

P E N U T U P

RENSTRA Inspektorat Daerah Kota Bontang 2011 – 2016 diharapkan dapat

memberikan masukan (feedback) bagi penyusunan RPJMD Kota Bontang 2011 –

2016 dan arah pelaksanaan Good Governance dan Clean Goverment melalui

rencana kegiatan dan program pengawasan yang sistematis, efesien dan efektif

dapat mewujudkan “ Aparat Pengawas Internal yang Profesional dalam

meningkatkan tata kelola kepemerintahan Kota Bontang yang baik.”

Page 75: KATA PENGANTAR - e-arsip.bontangkota.go.ide-arsip.bontangkota.go.id/images/Renstra_Inspektorat_2011-2016.pdf · KATA PENGANTAR PP Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

TARGET Rp TARGET Rp TARGET Rp TARGET Rp TARGET Rp TARGET Rp TARGET Rp

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21)

Meningkatnya

pengawasan

yang efektif dan

efisien untuk

mendorong

terwujudnya

penyelenggaraan

pemerintahan

Kota Bontang

yang baik

Meningkatnya

peran

pengawasan

dan

pemanfaatan

hasil

pengawasan

intern

Pemerintah

Kota Bontang

yang efektif,

efisien dan

tepat waktu

1.20.05.20 Program Peningkatan

sistem pengawasan

internal dan

pengendalian

pelaksanaan kebijakan

KDH

Terwujudnya

penyelenggaraan

pengawasan intern

pemerintah yang

terintegrasi, efesien dan

efektif

Persentase

realisasi

pelaksanaan

PKPT

1.20.05.20.01 Kegiatan Pelaksanaan

pengawasan internal

secara berkala

Persentase jumlah

Obrik yang telah

dilakukan pemeriksaan

reguler maupun

pengawasan dengan

tujuan tertentu lainnya

100% 100% 1.068.625 100% 1.282.350 100% 1.538.820 100% 1.846.584 100% 2.215.901 100% 7.952.284 100% 2.659.081 IRBAN /

Komprehensif

Bontang

Rasio temuan

BPK yang

ditindaklanjuti

1.20.05.20.06 Kegiatan Tindak lanjut

Hasil Temuan

Pengawasan

Laporan Pemantauan

dan Evaluasi TLHP

BPK yang diterbitkan

secara berkala

100% 100% 68.500 100% 102.750 100% 123.300 100% 147.960 100% 177.552 100% 472.102 100% 213.062 Sub Bagian

Perencanaan

Program &

Keuangan

Bontang

Persentase

hasil

pemeriksaan

Inspektorat

yang

ditindaklanjuti

1.20.05.20.08 Evaluasi berkala

temuan hasil

pengawasan

Laporan Pemantauan

temuan tindak lanjut

hasil pengawasan

fungsional Inspektorat

dan pengaduan

masyarakat secara

tepat waktu

- 100% - 100% 184.950 100% 203.445 100% 223.790 100% 246.168 100% 634.563 100% 295.402 Sub Bagian

Perencanaan

Program &

Keuangan

Bontang

1.20.05.20.05 Kegiatan Inventarisasi

temuan pengawasan

Laporan Pemantauan

TLHP APIP Pusat

maupun terpadu (joint

audit)

- 100% - 100% 82.200 100% 98.640 100% 118.368 100% 142.042 100% 322.882 100% 170.450 Sub Bagian

Perencanaan

Program &

Keuangan

Bontang

Meningkatnya

akuntabilitas

kinerja

keuangan

daerah

Jumlah LHR

LKPD Kota

Bontang yang

diterbitkan

1.20.05.20.03 Kegiatan Pengendalian

Manajemen

Pelaksanaan Kebijakan

KDH

Review RAPBD yang

diterbitkan tepat waktu

sebanyak 1 LHR

- 100% 100.865 100% 121.038 100% 145.246 100% 174.295 100% 209.154 100% 750.601 100% 250.984 Komprehensif Bontang

1.20.05.20.12 Kegiatan Implementasi

Sistem Akuntansi

Pemerintahan

Review LKPD SKPD

diterbitkan secara tepat

waktu

100% 100% 61.750 100% 74.100 100% 88.920 100% 97.812 100% 107.593 100% 430.179 100% 129.112 Komprehensif Bontang

TABEL 5.1

RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

INSPEKTORAT DAERAH KOTA BONTANG

TUJUAN SASARANINDIKATOR

SASARANKODE

PROGRAM DAN

KEGIATAN

INDIKATOR KINERJA

PROGRAM (OUTCOME)

DAN KEGIATAN

(OUTPUT)

DATA CAPAIAN

PADA TAHUN

AWAL

PERENCANAAN

TAHUN 2015

UNIT KERJA

SKPD

PENANGGUNG

JAWAB

LOKASITAHUN 2011 TAHUN 2012 TAHUN 2013 TAHUN 2014

KONDISI KINERJA PADA

AKHIR PERIODE

RENSTRA SKPD

MASA TRANSISI 2016

TARGET KINERJA PROGRAM DAN KRANGKA PENDANAAN

Page 76: KATA PENGANTAR - e-arsip.bontangkota.go.ide-arsip.bontangkota.go.id/images/Renstra_Inspektorat_2011-2016.pdf · KATA PENGANTAR PP Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

TARGET Rp TARGET Rp TARGET Rp TARGET Rp TARGET Rp TARGET Rp TARGET Rp

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21)

TUJUAN SASARANINDIKATOR

SASARANKODE

PROGRAM DAN

KEGIATAN

INDIKATOR KINERJA

PROGRAM (OUTCOME)

DAN KEGIATAN

(OUTPUT)

DATA CAPAIAN

PADA TAHUN

AWAL

PERENCANAAN

TAHUN 2015

UNIT KERJA

SKPD

PENANGGUNG

JAWAB

LOKASITAHUN 2011 TAHUN 2012 TAHUN 2013 TAHUN 2014

KONDISI KINERJA PADA

AKHIR PERIODE

RENSTRA SKPD

MASA TRANSISI 2016

TARGET KINERJA PROGRAM DAN KRANGKA PENDANAAN

Meningkatnya

kinerja

penyelenggara

an

pemerintahan

Kota Bontang

Persentase

hasil evaluasi

SAKIP SKPD

berpredikat

Baik

1.20.05.20.11 Kegiatan Peningkatan

pengawasan dan

penilaian akuntabilitas

kinerja

Persentase SAKIP

SKPD yang dievaluasi

dan diterbitkan LHE

sesuai persyaratan

minimum Jumlah SKPD

100% 100% 54.300 100% 81.450 100% 105.885 100% 137.651 100% 165.181 100% 544.470 100% 198.217 Komprehensif Bontang

Persentase

penerapan

INPRES

Percepatan

Pemberantasan

Korupsi yang

dievaluasi

sesuai

pedoman

1.20.05.20.18 Monitoring dan Evaluasi

INPRES 5/2004

Laporan Monev

INPRES 5/2004 setiap

semester yang

disampaikan secara

tepat waktu

100% 100% 65.000 100% 130.000 100% 182.000 100% 254.800 100% 356.720 100% 988.524 100% 428.064 Sekretariat Bontang

Meningkatnya

disiplin

aparatur dan

pemerintahan

yang bersih

1.20.05.20.09 Kegiatan Optimalisasi

dan evaluasi LP2P bagi

PNS

Persentase PNS wajib

LP2P yang

menyampaikan LP2P

tepat waktu

100% 100% 153.000 100% 183.600 100% 220.320 100% 264.384 100% 317.261 100% 1.138.569 100% 380.713 Sekretariat Bontang

1.20.05.20.10 Kegiatan Optimalisasi

dan evaluasi LHKPN

bagi penyelenggara

Negara Kota Bontang

Persentase Pejabat

yang telah melaporkan

LHKPN tepat waktu

100% 100% 12.750 100% 25.500 100% 51.000 100% 102.000 100% 112.200 100% 303.454 100% 134.640 Sekretariat Bontang

Jumlah

pelanggaran

disiplin aparatur

1.20.05.20.15 Kegiatan Optimalisasi

peningkatan kepatuhan

pada Peraturan

Perundang-undangan

Persentase

peningkatan kepatuhan

PNS atas peraturan

perpajakan, keuangan

dan kepegawaian

100% 100% 265.250 100% 711.425 100% 782.568 100% 860.824 100% 946.907 100% 3.566.977 100% 1.136.288 Sekretariat Bontang

Meningkatkan

sinergisitas

pengawasan

terhadap

penyelenggaraan

pemerintahan

Kota Bontang

Meningkatnya

koordinasi dan

sinergi

pengawasan

dengan APIP

lainnya

Persentase

kebijakan

pengawasan

daerah oleh

pusat dan

provinsi yang

diakomodir

dalam program

kerja

pengawasan

tahunan

1.20.05.20.07 Kegiatan Koordinasi

pengawasan yang lebih

komprehensif

Persentase jumlah

rapat-rapat koordinasi

bidang pengawasan

yang diikuti

- 100% - 100% 348.520 100% 418.224 100% 501.869 100% 602.243 100% 1.268.616 100% 722.691 Sub Bagian

Perencanaan

Program &

Keuangan

Bontang

Terselenggarany

a SPIP pada

Pemerintah Kota

Bontang dan

seluruh SKPD

Meningkatnya

implementasi

SPIP pada

Pemerintah

Kota Bontang

Peningkatan

infrastruktur

SPIP

1.20.05.20.17 Kegiatan Sosialisasi

Sistem Pengendalian

Inten

Persentase aparat

pemerintah yang

mengikuti sosialisasi

SPIP

- 100% 134.000 100% 147.400 100% 162.140 100% 178.354 100% 196.189 100% 818.087 100% 235.427 Sekretariat Bontang

1.20.05.20.18 Penyusunan RAD-PK Dokumen RAD-PK

tersusun secara tepat

waktu

100% 65.000

1.20.05.20.19 Implememtasi dan

Monitoring RAD-PK

Persentase

implementasi RAD-PK

sesuai hasil evaluasi

100% 130.000 100% 182.000 100% 254.800 100% 356.720 100% 988.524 100% 428.064 Sekretariat Bontang

Persentase

penyampaian

LHKPN dan

LP2P

Page 77: KATA PENGANTAR - e-arsip.bontangkota.go.ide-arsip.bontangkota.go.id/images/Renstra_Inspektorat_2011-2016.pdf · KATA PENGANTAR PP Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

TARGET Rp TARGET Rp TARGET Rp TARGET Rp TARGET Rp TARGET Rp TARGET Rp

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21)

TUJUAN SASARANINDIKATOR

SASARANKODE

PROGRAM DAN

KEGIATAN

INDIKATOR KINERJA

PROGRAM (OUTCOME)

DAN KEGIATAN

(OUTPUT)

DATA CAPAIAN

PADA TAHUN

AWAL

PERENCANAAN

TAHUN 2015

UNIT KERJA

SKPD

PENANGGUNG

JAWAB

LOKASITAHUN 2011 TAHUN 2012 TAHUN 2013 TAHUN 2014

KONDISI KINERJA PADA

AKHIR PERIODE

RENSTRA SKPD

MASA TRANSISI 2016

TARGET KINERJA PROGRAM DAN KRANGKA PENDANAAN

1.20.05. Program

Mengintensifkan

Penanganan

Pengaduan

Masyarakat

Meningkatnya

kepercayaan

masyarakat thd

pelayanan publik

dalam

penyelengaraan

pemerintahan

Kota Bontang

Meningkatnya

peran serta

masyarakat

dalam

pengawasan

terhadap

pemerintahan

Kota Bontang

Persentase

pengaduan

masyarakat

yang

ditindaklanjuti

1.20.05.20.16 Kegiatan Penanganan

Kasus pengaduan

masyarakat

Persentase jumlah

kasus pengaduan

masyarakat yang telah

selesai diperiksa dan

diterbitkan LHP

100 100% 64.400 100% 128.800 100% 180.320 100% 252.448 100% 353.427 100% 625.971 100% 424.113 Komprehensif Bontang

Terselenggarany

a SPIP pada

Pemerintah Kota

Bontang dan

seluruh SKPD

Meningkatnya

implementasi

SPIP pada

Pemerintah

Kota Bontang

1.20.05.28 Program

Penyelenggaraan SPIP

Terselenggaranya SPIP

di lingkungan

Pemerintah Kota

Bontang

Peningkatan

infrastruktur

SPIP

1.20.05.28.02 Kegiatan Penyusunan

Infrastruktur SPIP

Jumlah infrastruktur

SPIP yang dibangun

- 0% 79.677 25% 95.612 50% 124.296 75% 149.155 100% 178.986 100% 448.742 100% 214.784 Sekretariat Bontang

Persentase

jumlah SKPD

yang telah

dilakukan

diagnostic

assesment

1.20.05.28.02 Kegiatan Penyusunan

Infrastruktur SPIP

Jumlah SKPD yang

dilakukan diagnostic

assesment

- 0% 79.677 25% 95.612 50% 124.296 75% 149.155 100% 178.986 100% 627.730 100% 214.784 Sekretariat Bontang

Meningkatnya

kapasitas

pengawasan

yang profesional

dan kompeten

yang didukung

sistem informasi

yang handal

1.20.05.05 Program Peningkatan

kapasitas dan sumber

daya aparatur

Terwujudnya aparat

pengawas yang

profesional, berkinerja

dan kompoten

Meningkatnya

kapasitas SDM

pengawasan

Persentase

Aparatur

Pengawas yang

sesuai

kualifikasi dan

kompetensi

1.20.05.05.01 Kegiatan Pendidikan

dan pelatihan formal

Persentase jumlah

aparat pengawas yang

mengikuti diklat sesuai

keahliannya

100% 100% 399.250 100% 638.800 100% 894.320 100% 1.073.184 100% 1.287.821 100% 4.293.379 100% 1.545.385 Sekretariat Bontang

1.20.05.05.02 Kegiatan Sosialisasi

Peraturan Perundangan-

undangan

Persentase jumlah

pegawai pelaksana

kegiatan dilingkungan

Pemkot Bontang yang

mengikuti diklat sesuai

tupoksinya

100% 100% 42.850 100% 85.700 100% 119.980 100% 167.972 100% 235.161 100% 651.667 100% 282.193 Sekretariat Bontang

Persentase

jumlah aparat

pengawas yang

mengikuti dikat

sesuai

kompetensi dan

kebutuhan

1.20.05.05.03 Kegiatan Bimbingan

Teknis Implementasi

Peraturan Perundang-

undangan

PKS yang dilaksanakan 100% 100% 91.275 100% 136.913 100% 177.986 100% 231.382 100% 277.659 100% 915.218 100% 333.190 Sekretariat Bontang

1.20.05.21 Program peningkatan

profesionalisme

tenaga pemeriksa dan

aparatur pengawasan

Terwujudnya

peningkatan

kemampuan aparatur

pengawas dalam

kegiatan pengawasan

tertentu

Page 78: KATA PENGANTAR - e-arsip.bontangkota.go.ide-arsip.bontangkota.go.id/images/Renstra_Inspektorat_2011-2016.pdf · KATA PENGANTAR PP Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

TARGET Rp TARGET Rp TARGET Rp TARGET Rp TARGET Rp TARGET Rp TARGET Rp

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21)

TUJUAN SASARANINDIKATOR

SASARANKODE

PROGRAM DAN

KEGIATAN

INDIKATOR KINERJA

PROGRAM (OUTCOME)

DAN KEGIATAN

(OUTPUT)

DATA CAPAIAN

PADA TAHUN

AWAL

PERENCANAAN

TAHUN 2015

UNIT KERJA

SKPD

PENANGGUNG

JAWAB

LOKASITAHUN 2011 TAHUN 2012 TAHUN 2013 TAHUN 2014

KONDISI KINERJA PADA

AKHIR PERIODE

RENSTRA SKPD

MASA TRANSISI 2016

TARGET KINERJA PROGRAM DAN KRANGKA PENDANAAN

1.20.05.21.01 Pelatihan

pengembangan tenaga

pemeriksa dan aparatur

pengawasan

Persentase aparatur

pengawas yang

mengikuti diklat

pengawasan tertentu

- 100% - 100% 87.239 100% 174.478 100% 279.164 100% 390.830 100% 931.714 100% 468.996 Sekretariat Bontang

Meningkatnya

peningkatan

kinerja

manajemen

internal kantor

Persentase

dokumen

administrasi

perencanaan

perkantoran,

kepegawaian

dan

penganggaran/

keuangan yang

diselesaikan

tepat waktu

1.20.05.01 Program Pelayanan

jasa administrasi

perkantoran

Terwujudnya

peningkatan kinerja

pelayanan perkantoran

dan pengelolaan

administrasi yang

memadai

1.20.05.01.01 Kegiatan Penyediaan

Jasa Surat menyurat

Persentase tata naskah

yang dapat

disampaikan pada

SKPD

100% 100% 4.939 100% 6.915 100% 8.298 100% 9.957 100% 11.948 100% 42.061 100% 14.338 Sekretariat Bontang

1.20.05.01.02 Penyediaan Jasa

Komunikasi Sumber

daya air dan listrik

terwujudnya kelancaran

komunikasi kedinasan

100% 100% 28.200 100% 45.120 100% 63.168 100% 88.435 100% 123.809 100% 348.736 100% 148.571 Sekretariat Bontang

1.20.05.01.06 Penyediaan Jasa

Pemeliharaan dan

Perijinan Kendaraan

dinas/operasional

perijinan kendaraan

dinas

100% 100% 7.450 100% 14.900 100% 26.820 100% 42.912 100% 60.077 100% 152.163 100% 72.092 Sekretariat Bontang

1.20.05.01.10 Penyedian alat Tulis

Kantor

alat tulis kantor 100% 100% 77.890 100% 93.468 100% 112.162 100% 134.594 100% 161.513 100% 579.630 100% 193.815 Sekretariat Bontang

1.20.05.01.11 PenyediananBarang

cetak dan penggandaan

Barang cetak dan

penggandaan

100% 100% 65.000 100% 78.000 100% 93.600 100% 112.320 100% 134.784 100% 483.708 100% 161.741 Sekretariat Bontang

1.20.05.01.12 Penyediaan Komponen

instlasi listrik /

penerangan bangunan

kantor

Komponen listrik dan

penerangan

100% 100% 2.250 100% 6.750 100% 13.500 100% 18.900 100% 26.460 100% 67.864 100% 31.752 Sekretariat Bontang

1.20.05.01.13 Kegiatan Penyediaan

peralatan dan

perlengkapan kantor

Peralatan dan

perlengkapan kantor

100% 100% 171.675 100% 206.010 100% 247.212 100% 296.654 100% 355.985 100% 1.277.541 100% 427.182 Sekretariat Bontang

1.20.05.01.14 Kegiatan Penyediaan

peralatan rumah tangga

Peralatan rumah tangga

kantor

100% 100% 1.800 100% 2.160 100% 2.592 100% 3.110 100% 3.732 100% 13.399 100% 4.479 Sekretariat Bontang

1.20.05.01.15 Kegiatan Penyediaan

Bahan Bacaan dan

Peraturan Perundang-

Undangan

Bahan bacaan dan

peraturan perundang-

undangan

100% 100% 15.000 100% 18.000 100% 21.600 100% 25.920 100% 31.104 100% 111.628 100% 37.325 Sekretariat Bontang

1.20.05.01.16 Penyediaan Bahan

Logistik Kantor

alat dan bahan

kebersihan

100% 100% 6.800 100% 8.160 100% 9.792 100% 11.750 100% 14.100 100% 50.607 100% 16.921 Sekretariat Bontang

1.20.05.01.17 Kegiatan Penyediaan

Makan dan Minum

Konsumsi tamu dan

rapat kegiatan

100% 100% 32.000 100% 48.000 100% 62.400 100% 74.880 100% 89.856 100% 307.140 100% 107.827 Sekretariat Bontang

1.20.05.01.18 Kegiatan Rapat-rapat

koordinasi dan

konsultasi ke Luar

Daerah

Jumlah kegiatan rapat

koordinasi dan diklat

yang diikuti sesuai

kebutuhan pegawai

100% 100% 1.964.510 100% 2.357.412 100% 2.475.283 100% 2.970.339 100% 3.564.407 100% 13.331.955 100% 4.277.288 Sekretariat Bontang

1.20.05.01.20 Kegiatan Penyediaan

Jasa Tenaga

Administrasi/Teknis

Perkantoran

Jumlah tenaga

administrasi non PNS

yang diperlukan

100% 100% 124.660 100% 137.126 100% 150.839 100% 165.922 100% 182.515 100% 761.066 100% 219.018 Sekretariat Bontang

Page 79: KATA PENGANTAR - e-arsip.bontangkota.go.ide-arsip.bontangkota.go.id/images/Renstra_Inspektorat_2011-2016.pdf · KATA PENGANTAR PP Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

TARGET Rp TARGET Rp TARGET Rp TARGET Rp TARGET Rp TARGET Rp TARGET Rp

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21)

TUJUAN SASARANINDIKATOR

SASARANKODE

PROGRAM DAN

KEGIATAN

INDIKATOR KINERJA

PROGRAM (OUTCOME)

DAN KEGIATAN

(OUTPUT)

DATA CAPAIAN

PADA TAHUN

AWAL

PERENCANAAN

TAHUN 2015

UNIT KERJA

SKPD

PENANGGUNG

JAWAB

LOKASITAHUN 2011 TAHUN 2012 TAHUN 2013 TAHUN 2014

KONDISI KINERJA PADA

AKHIR PERIODE

RENSTRA SKPD

MASA TRANSISI 2016

TARGET KINERJA PROGRAM DAN KRANGKA PENDANAAN

1.20.05.06 Program peningkatan

pengembangan sistem

pelaporan capaian

kinerja dan keuangan

1.20.05.06.01 Kegiatan penyusunan

laporan capaian kinerja

dan ikhtisar kinerja

SKPD

LAKIP yang disusun

tepat waktu sebanyak 1

dokumen

100% 100% 10.450 100% 14.630 100% 20.482 100% 28.675 100% 40.145 100% 114.386 100% 48.174 Sub Bagian

Perencanaan

Program &

Keuangan

Bontang

1.20.05.06.02 Kegiatan penyusunan

laporan keuangan

semesteran

Laporan Keuangan

semesteran yang

disusun tepat waktu

sebanyak 1 dokumen

100% 100% 11.650 100% 16.310 100% 22.834 100% 31.968 100% 44.755 100% 127.520 100% 53.706 Sub Bagian

Perencanaan

Program &

Keuangan

Bontang

1.20.05.06.04 Kegiatan penyusunan

laporan keuangan akhir

tahun

Laporan Keuangan

Akhir Tahun yang

disusun tepat waktu

sebanyak 1 dokumen

100% 100% 9.450 100% 13.230 100% 18.522 100% 25.931 100% 36.303 100% 103.440 100% 43.564 Sub Bagian

Perencanaan

Program &

Keuangan

Bontang

1.20.05.06.13 Kegiatan penyusunan

Renstra SKPD

Renstra Inspektorat

Kota Bontang 1 Buku

100% 24.600 100% 24.600 Sub Bagian

Perencanaan

Program &

Keuangan

Bontang

Meningkatnya

sarana

prasarana yang

memadai

Persentase

pemenuhan

sarana

prasarana yang

memadai

1.20.05.03 Program Peningkatan

disiplin aparatur

peningkatan partisipasi

aparat pengawas dalam

kegiatan hari-hari besar

tertnetu

1.20.05.03.01 Kegiatan Pengadaan

Pakaian khusus hari-

hari tertentu

Pakaian Olah raga dan

keagamaan

100% 100% 48.300 100% 57.960 100% 69.552 100% 83.462 100% 100.155 100% 359.433 100% 120.186 Sekretariat Bontang

Program Peningkatan

sarana dan prasarana

Meningkatkan

kelayakan sarana dan

prasarana untuk

kelancaran tugas

pengawasan

1.20.05.02.21 Kegiatan Pemeliharaan

rutin/berkala gedung

kantor

Persentase ruang kerja

yang memenuhi syarat

utilitas kantor

100% 100% 6.000 100% 12.000 100% 19.200 100% 30.720 100% 49.152 100% 117.076 100% 58.982 Sekretariat Bontang

1.20.05.02.23 Kegiatan pemeliharaan

rutin/berkala kendaraan

dinas/operasional

Persentase kendaraan

dinas yang dipeliharan

dan kondisi baik

100% 100% 292.660 100% 374.580 100% 412.038 100% 453.242 100% 498.566 100% 2.031.090 100% 598.279 Sekretariat Bontang

1.20.05.02.27 Kegiatan Pemeliharaan

rutin/berkala peralatan

gedung kantor

Persentase

pemeliharaan peralatan

gedung kantor

dipelihara dan kondisi

baik

100% 100% 39.800 100% 47.760 100% 57.312 100% 68.774 100% 82.529 100% 296.180 100% 99.035 Sekretariat Bontang

Tersedianya

dukungan

sistem

informasi

pengawasan

yang handal

1.20.05.22 Program Penataan dan

penyempurnaan

kebijakan sistem dan

prosedur pengawasan

Terwujudnya

ketatalaksanaan

(business pocess) yang

modern, efesien, efektif

berbasis teknologi

informasi

Page 80: KATA PENGANTAR - e-arsip.bontangkota.go.ide-arsip.bontangkota.go.id/images/Renstra_Inspektorat_2011-2016.pdf · KATA PENGANTAR PP Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

TARGET Rp TARGET Rp TARGET Rp TARGET Rp TARGET Rp TARGET Rp TARGET Rp

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21)

TUJUAN SASARANINDIKATOR

SASARANKODE

PROGRAM DAN

KEGIATAN

INDIKATOR KINERJA

PROGRAM (OUTCOME)

DAN KEGIATAN

(OUTPUT)

DATA CAPAIAN

PADA TAHUN

AWAL

PERENCANAAN

TAHUN 2015

UNIT KERJA

SKPD

PENANGGUNG

JAWAB

LOKASITAHUN 2011 TAHUN 2012 TAHUN 2013 TAHUN 2014

KONDISI KINERJA PADA

AKHIR PERIODE

RENSTRA SKPD

MASA TRANSISI 2016

TARGET KINERJA PROGRAM DAN KRANGKA PENDANAAN

1.20.05.22.02 Kegiatan Penyusunan

kebijakan sistem dan

prosedur pengawasan

Jumlah SOP yang telah

disusun

- 100% - 100% 21.500 100% 43.000 100% 68.800 100% 110.080 100% 243.384 100% 132.096 Sekretariat Bontang

Tersediannya

SIMWAS

1.20.05.22.03 Implementasi

SIMWASDA

Persentase

pengembangan

SIMWASDA sesuai

tahapan perencanaan

- 100% - 100% 300.000 100% 300.000 100% 300.000 100% 300.000 100% 1.200.004 100% 360.000 Sekretariat Bontang

1.20.05.22.04 Implementasi SIM

Office

Persentase

pengembangan SIM

Office sesuai tahapan

perencanaan

- 100% - 100% 115.000 100% 115.000 100% 115.000 100% 115.000 100% 460.004 100% 138.000 Sekretariat Bontang

Tersediannya e-

Audit

1.20.05.22.05 Implementasi e-Audit Persentase penerapan

e-Audit sesuai rencana

- 100% - 100% 87.000 100% 87.000 100% 87.000 100% 87.000 100% 348.004 100% 104.400 Sekretariat Bontang

5.751.253 53.251.483 36.949.843 15.278.675 12.715.217 10.550.388 T O T A L 8.955.950