kata pengantar - bpsdmd · 1. masih rendahnya sumber daya aparatur sipil negara. 2. belum...

58
i

Upload: others

Post on 02-Jun-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KATA PENGANTAR - BPSDMD · 1. Masih rendahnya sumber daya Aparatur Sipil Negara. 2. Belum tersedianya data dan informasi kebutuhan diklat yang dibutuhkan (Training Need Analysis)

i

Page 2: KATA PENGANTAR - BPSDMD · 1. Masih rendahnya sumber daya Aparatur Sipil Negara. 2. Belum tersedianya data dan informasi kebutuhan diklat yang dibutuhkan (Training Need Analysis)

BPSDMD Prov. NTB ii

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah Swt, Tuhan Yang

Maha Esa Akhirnya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah (LAKIP) Badan Pengembangan Sumber Daya

Manusia Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun Anggaran

2018 dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah merupakan

media pertanggung jawaban pencapaian sasaran strategisBadan Pengembangan

Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun Anggaran

2018 melalui rangkaian program dan kegiatan dalam rangka mewujudkan visi

dan misi Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah

Sebagai sebuah dokumen pertanggungjawaban, LAKIP ini tentunya

masih jauh dari sempurna namun tetap diharapkan dapat dipergunakan sebagai

bahan evaluasi dan informasi dalam rangka menyusun kebijakan dalam

peningkatan kualitas penyelenggaraan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Daerah di masa mendatang

Akhirnya kepada semua pihak yang telah ikut serta berpartisipasi

menyelesaikan LAKIP ini, kami ucapkan terima kasih semoga Allah SWT Tuhan

Yang Maha Esa mencatatNya sebagai bentuk amal ibadah yang baik.

Mataram, Pebruari 2019

Kepala BPSDMD Provinsi Nusa Tenggara Barat

H. RUSMAN, SH., MH Pembina Utama MudaI (IV/c) NIP. 19620820 198503 1 010

Page 3: KATA PENGANTAR - BPSDMD · 1. Masih rendahnya sumber daya Aparatur Sipil Negara. 2. Belum tersedianya data dan informasi kebutuhan diklat yang dibutuhkan (Training Need Analysis)

BPSDMD Prov. NTB iii

IKHTISAR EKSEKUTIF

Paradigma Reformasi yang berlangsung selama ini yang ditandai dengan

penekanan akan arti pentingnya Otonomi Daerah bagi Pemerintahan di Daerah,

berdampak kepada semakin tingginya kesadaran masyarakat dalam

memperjuangkan hak-haknya , hal ini ditandai dengan sangat kritisnya

masyarakat dalam mengawasi penyelenggaraan pemerintahan, sekaligus

menuntut agar pemerintah menjadi lebih aspiratif dalam penyusunan program

pemerintahan dan pembangunan di daerah.

Dengan demikian, setiap instansi pemerintah saat ini dituntut untuk lebih

mampu mengembangkan kreasi dan inovasi dalam peningkatan pelayanan

masyarakat. Oleh karena itu, setiap instansi pemerintah harus memiliki visi, misi,

yang dalam penyusunannya harus memperhatikan aspirasi masyarakat.

Kreasi dan Inovasi tersebut dituangkan dalam perencanaan strategis, dan

dievaluasi setiap akhir tahun sebagai bentuk akuntabilitas/ pertanggungjawaban

instansi pemerintah kepada masyarakat sehingga pihak-pihak yang

berkepentingan dapat mengetahui dan memahami keberhasilan dan kegagalan

suatu instansi dalam memberikan pelayanan masyarakat.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Badan Pengembangan Sumber Daya

Manusia Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2018 ini merupakan wujud

akuntabilitas pencapaian kinerja dari pelaksanaan Rencana Strategis Badan

Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat ahun

2013-2018 dan Rencana Kinerja Tahunan 2018 yang telah ditetapkan melalui

Penetapan Kinerja Tahun 2018. Penyusunan LAKIP Badan Pengembangan Sumber

Daya Manusia Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat ini pada hakekatnya

merupakan kewajiban dan upaya untuk memberikan penjelasan mengenai

akuntabilitas dan responsibilitas terhadap kinerja yang telah dilakukan selama

tahun 2018. Hal ini mengingat pelaporan akuntabilitas kinerja merupakan suatu

keharusan manajemen pemerintahan negara/daerah dan implementasi berbagai

kebijakan yang menitikberatkan pada upaya peningkatan kepercayaan publik dan

perwujudan kepemerintahan yang baik (good governance), sebagaimana termuat

Page 4: KATA PENGANTAR - BPSDMD · 1. Masih rendahnya sumber daya Aparatur Sipil Negara. 2. Belum tersedianya data dan informasi kebutuhan diklat yang dibutuhkan (Training Need Analysis)

BPSDMD Prov. NTB iv

dalam Tap MPR No. XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih

dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme yang ditindaklanjuti dengan UU No. 28

Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi,

Kolusi dan Nepotisme.

Dalam rangka pelaksanaan tugas pemerintahan di bidang pendidikan dan

pelatihan maka dirumuskan visi, misi, tujuan dan sasaran yang diharapkan dapat

dicapai untuk masa 5 (lima) tahun yang dituangkan dalam Renstra Badan

Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat

Tahun 2013-2018. Visi tersebut yakni

“ Terwujudnya Aparatur Yang Kompeten dan

Profesional”.

Dalam rangka mewujudkan visi tersebut, maka ditetapkan misi Badan

Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat

adalah :

➢ Meningkatkan kelancaran dan ketertiban pelayanan internal.

➢ Meningkatkan pelayanan sertifikasi Aparatur dan kelembagaan.

➢ Meningkatkan kompetensi umum, pilihan dan inti jabatan administratisi.

➢ Meningkatkan kompetensi manajerial dan fungsional aparatur.

Tujuan yang ingin dicapai adalah

NO TUJUAN SASARAN

1 2 3

1 Meningkatnya Pelayanan Jasa dan

Teknis Perkantoran

1. Tersedianya jasa komunikasi, sumberdaya air dan listrik yang berkelanjutan.

2. Tersedianya jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan Dinas / Operasional

3. Tersedianya jasa kebersihan kantor

4. Tersedianya jasa perbaikan peralatan

Page 5: KATA PENGANTAR - BPSDMD · 1. Masih rendahnya sumber daya Aparatur Sipil Negara. 2. Belum tersedianya data dan informasi kebutuhan diklat yang dibutuhkan (Training Need Analysis)

BPSDMD Prov. NTB v

1 2 3

kerja

5. Tersedianya komponen instalasi listrik dan penerangan bangunan kantor

6. Tersedianya makan dan minum rapat kegiatan dan tamu

7. Penyelarasan Program Pemerintah Pusat dan Daerah

8. Penyelarasan Program Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota.

9. Terlaksananya Pembinaan Fisik dan Mental Aparatur

10. Terwujudnya tenaga Widyaiswara yang Profesiona

2 Meningkatnya Efektifitas

Perencanaan dan Pelaporan

1. Tersusunnya rencana program yang akurat

2. Tersusunnya laporan yang tertib

3. Terselenggaranya rapat koordinasi di dalam daerah

4. Terselenggaranya monitoring dan pelaporan

3 Meningkatnya

Akuntabilitas/Pertanggungjawaban

Laporan Keuangan Daerah

1. Tersusunnya laporan akuntabilitas keuangan

2. Tersedianya jasa administrasi keuangan

3. Terlaksananya pengelolaan manajemen aset daerah

4. Terselenggaranya monitoring dan pelaporan

Page 6: KATA PENGANTAR - BPSDMD · 1. Masih rendahnya sumber daya Aparatur Sipil Negara. 2. Belum tersedianya data dan informasi kebutuhan diklat yang dibutuhkan (Training Need Analysis)

BPSDMD Prov. NTB vi

1 2 3

4. Meningkatnya kualitas pelayanan

administrasi umum dan

kepegawaian

1. Tersedianya ATK Kantor

2. Tersedianya barang cetakan dan penggandaan

3. Tersedianya bahan bacaan dan perundang-undangan

4. Tersedianya peralatan dan perlengkapan perkantoran yang sesuai standar

5. Tersedianya sarana dan prasarana perkantoran yang sesuai standar pelayanan minimal

6. Tersedianya sarana dan prasarana perkantoran secara periodik

5. Meningkatnya kinerja lembaga dan

profesionalisme tenaga

pengembang kompetensi

1. Terlaksananya kegiatan sertifikasi kompetensi profesi bidang.

2. Tersusunnya hasil evaluasi sertifikasi kompetensi profesi bidang yang tersusun

3. Terlaksananya pengelolaan kelembagaan dan tenaga pengembang kompetensi

4. Tersusunnya hasil evaluasi pengelolaan kelembagaan dan tenaga pengembang kompetensi

5. Terlaksananya pengelolaan sumber belajar dan kerjasama seretifikasi lembaga dan kompetensi bidang

6. Tersusunnya hasil evaluasi pengelolaan

Page 7: KATA PENGANTAR - BPSDMD · 1. Masih rendahnya sumber daya Aparatur Sipil Negara. 2. Belum tersedianya data dan informasi kebutuhan diklat yang dibutuhkan (Training Need Analysis)

BPSDMD Prov. NTB vii

1 2 3

sumber belajar dan kerjasama sertifikasi lembaga dan kompetensi bidang

6. Meningkatnya kompetensi aparatur

pemerintah sesuai kemampuan

teknis yang dimiliki.

1. Terwujudnya sumberdaya aparatur yang kompeten dalam bidang kompetensi umum dan pilihan jabatan administrasi

2. Terwujudnya sumber daya aparatur yang kompeten dalam bidang kompetensi inti jabatan administrasi

3. 'Terwujudnya sumber daya aparatur yang kompeten dalam bidang kompetensi inti jabatan administrasi perangkat daerah penunjang

4. Terkirimnya peserta pengembangan kompetensi teknis umum dan pilihan jabatan administrasi

5. Terkirimnya peserta pengembangan kompetensi inti jabatan administrasi

6. Terkirimnya peserta pengembangan kompetensi inti jabatan administrasi perangkat daerah penunjang

7. Tersusunnya hasil evaluasi pelaksanaan pengembangan kompetensi umum dan pilihan jabatan administrasi

8. Tersusunnya hasil evaluasi pelaksanaan pengembangan kompetensi inti jabatan

Page 8: KATA PENGANTAR - BPSDMD · 1. Masih rendahnya sumber daya Aparatur Sipil Negara. 2. Belum tersedianya data dan informasi kebutuhan diklat yang dibutuhkan (Training Need Analysis)

BPSDMD Prov. NTB viii

1 2 3

administrasi

9. Tersusunnya hasil evaluasi pelaksanaan pengembangan kompetensi inti jabatan administrasi perangkat daerah penunjang

7 Meningkatnya kapasitas sumber

daya aparatur CPNS

1. Terlatihnya CPNS yang memiliki kompetensi yang sesuai dengan persyaratan pengangkatan untuk menjadi PNS

2. Tersusunnya hasil evaluasi pelaksanaan diklat dasar CPNS

8 Meningkatnya kompetensi aparatur

pemerintah sesuai kemampuan

manajerial dan fungsional

1. Terlatihnya sumber daya aparatur yang kompeten dalam jabatan structural dan pimpinan tinggi

2. Tersusunnya hasil evaluasi pelaksanaan diklat kepemimpinan

3. Terwujudnya sumberdaya aparatur yang kompeten dalam jabatan fungsional

4. Terkirimnya peserta pengembangan kompetensi jabatan fungsional

5. Tersusunnya hasil evaluasi pelaksanaan pengembangan kompetensi jabatan fungsional

Berdasarkan tujuan dan sasaran tersebut ditetapkan rencana kinerja

Tahunan untuk Tahun 2018, dan pada akhir Tahun Anggaran 2018 telah

dilakukan Pengukuran Kinerja Kegiatan (PKK) dan Pengukuran Pencapaian

Sasaran (PPS).

Page 9: KATA PENGANTAR - BPSDMD · 1. Masih rendahnya sumber daya Aparatur Sipil Negara. 2. Belum tersedianya data dan informasi kebutuhan diklat yang dibutuhkan (Training Need Analysis)

BPSDMD Prov. NTB ix

Memperhatikan tingkat capaian kinerja dimaksud, Badan Pengembangan

Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi NTB, termasuk dalam kategori instansi

yang berhasil dalam pencapaian kinerja.

Secara umum Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah

Provinsi NTB telah berhasil mencapai target kinerja. Namun demikian, dalam

rangka pencapaian tujuan dan sasaran masih dijumpai kendala atau

permasalahan antara lain:

1. Masih rendahnya sumber daya Aparatur Sipil Negara.

2. Belum tersedianya data dan informasi kebutuhan diklat yang dibutuhkan

(Training Need Analysis)

3. Minimnya informasi dan adanya perubahan regulasi / informasi terkait

penyelenggaraan kediklatan oleh masing-masing instansi pembina kegiatan

diklat sesuai dengan kewenangannya

Untuk mengatasi kendala atau permasalahan tersebut, dilakukan upaya-

upaya sebagai berikut :

1. Untuk mengoptimalkan perananan aparatur dalam menjalankan tupoksinya

perlu adanya kebijakan peningkatan kualitas SDM Aparatur melalui Program

Pembinaan, Bimbingan teknis, pelatihan teknis fungsional, pemasyarakatan

dan pembudayaan Sistem dan mekanisme Penyelenggaraan Pemerintahan

Daerah serta pemberian kesempatan Staf untuk melanjutkan pendidikan

kejenjang yang lebih tinggi.

2. Sosialisasi, pengumpulan data dan informasi kebutuhan diklat melalui surat

maupun masukan dari Perangkat Daerah / Kabupaten / Kota lain

3. Membangun dan menjalin komunikasi dan koordinasi secara intens secara

berkala dengan Kementerian / Lembaga penyelenggara kediklatan

Page 10: KATA PENGANTAR - BPSDMD · 1. Masih rendahnya sumber daya Aparatur Sipil Negara. 2. Belum tersedianya data dan informasi kebutuhan diklat yang dibutuhkan (Training Need Analysis)

BPSDMD Prov. NTB x

DAFTAR ISI

H A L

KATA PENGANTAR ............................................................................................... i

RINGKASAN EKSEKUTIF ....................................................................................... ii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix

BAB. I Pendahuluan

A. Latar Belakang .............................................................................................. 1 B. Dasar Hukum .................................................................................................. 2 C. Gambaran Umum ........................................................................................... 3

BAB. II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja

A. Perencanaan Kinerja ...................................................................................... 10 B. Tujuan, Sasaran dan Indikator Kinerja ............................................................ 11 C. Cara Mencapai Tujuan dan Sasaran ................................................................ 15 D. Perjanjian Kinerja Tahun 2018 ....................................................................... 17

BAB.III Akuntabilitas Kinerja

A. Pengukuran Kinerja ...................................................................................... 20 B. Realisasi Anggaran ....................................................................................... 37

BAB IV Penutup ................................................................................................. 39

LAMPIRAN – LAMPIRAN

Lampiran I : Penetapan Kinerja (PK) Tahun 2018

Lampiran II : Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2018

Page 11: KATA PENGANTAR - BPSDMD · 1. Masih rendahnya sumber daya Aparatur Sipil Negara. 2. Belum tersedianya data dan informasi kebutuhan diklat yang dibutuhkan (Training Need Analysis)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Terwujudnya tata pemerintahan yang baik (good governance) merupakan

harapan semua pihak, langkah untuk mewujudkan hal tersebut telah

dituangkan dalam berbagai peraturan perundang-undangan diantaranya

adalah Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara

dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan

Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi.

Dari beberapa peraturan tersebut di atas bahwa setiap Instansi

Pemerintah diwajibkan mengimplementasikan Sistem Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah (SAKIP), sebagai salah satu prasarat terciptanya

pemerintahan yang baik.

Sistem AKIP pada dasarnya merupakan sistem manajemen berorientasi

pada hasil dan merupakan salah satu instrument untuk mewujudkan tatakelola

instansi pemerintah yang akuntabel sehingga dapat beroprasi secara efesien,

efektif, transparan dan responsif terhadap aspirasi masyarakat dan lingkungan.

BPSDMD Provinsi Nusa Tenggara Barat merupakan unsur penunjang

pemerintah daerah dalam penyelenggaraan manajemen ASN yang bertugas

melakukan pengembangan sumber daya aparatur mempunyai kewajiban

menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) sebagai

bentuk pertanggungjawaban (Akuntabilitas) atas keberhasilan atau

kegagalan pelaksanaan program kegiatan untuk mencapai tujuan dan sasaran

yang telah ditetapkan dalam Rencana Kinerja Tahunan dan Penetapan Kinerja

Tahun 2018 dan juga sebagai umpan balik untuk perbaikan kinerja Badan

Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat di

tahun mendatang.

Dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya, Kepala Badan

Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat

telah merencanakan tertib administrasi dan tertib penyelenggaraan

pemerintahan dalam berbagai bentuk kebijakan, program dan kegiatan, maka

Page 12: KATA PENGANTAR - BPSDMD · 1. Masih rendahnya sumber daya Aparatur Sipil Negara. 2. Belum tersedianya data dan informasi kebutuhan diklat yang dibutuhkan (Training Need Analysis)

BPSDMD Prov. NTB 2

disusunlah Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun

Anggaran 2018 ini yang juga merupakan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas

pokok dan dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran sebagaimana tertuang

dalam Rencana Strategis Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah

(BPSDMD) Provinsi Nusa Tenggara Barat 2013 – 2018 melalui program dan

kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan tahun 2018

B. DASAR HUKUM

Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi

Nusa Tenggara Barat dilaksanakan berdasarkan :

1. Undang-Undang Nomor 64 Tahun 1958 tentang Pembentukan

DaerahDaerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara

Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 115,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1649);

2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara

yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran

Negara RI Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor

3851)

3. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Panjang Nasional Tahun 200 5-2025 (Lembaran Negara RI Tahun

2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4700);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan

dan Kinerja Instansi Pemerintah‟

5. Peraturan Presiden RI Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah;

6. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negera dan Reformasi Birokrasi

RI Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,

Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah.

Page 13: KATA PENGANTAR - BPSDMD · 1. Masih rendahnya sumber daya Aparatur Sipil Negara. 2. Belum tersedianya data dan informasi kebutuhan diklat yang dibutuhkan (Training Need Analysis)

BPSDMD Prov. NTB 3

C. GAMBARAN UMUM

1. Pembentukan dan Kedudukan

Pembentukan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah

Provinsi Nusa Tenggara Barat ditetapkan Dengan Peraturan Daerah

Provinsi Nusa Tenggara Barat No. 11 Tahun 2016 tentang Pembentukan

dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat, Kedudukan

Badan Pengembangan Suber Daya Manusia Daerah Provinsi

Nusa Tenggara Barat sebagai unsur penunjang pemerintah daerah dalam

penyelenggaraan manajemen ASN meliputi penyusunan dan penetapan

kebijakan di bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia yang dipimpin

oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada

Gubernur melalui Sekretaris Daerah dan mempunyai tugas membantu

Gubernur dalam penyelenggaraan urusan wajib pemerintah bidang

Pendidikan dan Pelatihan.

2. Tugas Pokok dan Fungsi

Peraturan Gubernur Nusa Tenggara Barat Nomor 51 Tahun 2016

Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi Serta Tata

Kerja Badan-Badan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat, maka

Pengembangan Sumber Daya Aparatur Daerah Provinsi Nusa Tenggara

Barat mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan

kebijakan daerah di bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia, yang

diberikan pemerintah kepada Gubernur berdasarkan Peraturan Perundang-

undangan yang berlaku, dengan fungsi sebagai berikut :

a. Penyiapan penyusunan Peraturan Perundang-undangan daerah di

bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia sesuai norma, standar

dan prosedur yang ditetapkan pemerintah;

b. Penyiapan kebijakan teknis sertifikasi kompetensi dan pengelolaan

kelembagaan;

c. Penyiapan kebijakan teknis pengembangan kompetensi teknis;

d. Penyiapan kebijakan teknis pengembangan kompetensi manajerial dan

fungsional;

Page 14: KATA PENGANTAR - BPSDMD · 1. Masih rendahnya sumber daya Aparatur Sipil Negara. 2. Belum tersedianya data dan informasi kebutuhan diklat yang dibutuhkan (Training Need Analysis)

BPSDMD Prov. NTB 4

3. Susunan Organisasi

Susunan Organisasi Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat terdiri dari :

a. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah

b. Sekretariat, terdiri dari :

➢ Subbagian Perencanaan dan Keuangan;

➢ Subbagian Umum dan Kepegawaian.

c. Bidang Sertifikasi Kompetensi dan Pengelolaan Kelembagaan, terdiri

dari :

➢ Subbidang Sertifikasi Kompetensi;

➢ Subbidang Pengelolaan Kelembagaan dan Tenaga Pengembang

Kompetensi;

➢ Subidang Pengelolaan Sumber Belajar dan Kerjasama.

d. Bidang Pengembangan Kompetensi teknis, terdiri dari :

➢ Subbidang Pengembangan Kompetensi Umum dan Pilihan Jabatan

Administrasi;

➢ Subbidang Pengembangan Kompetensi Inti Jabatan Adm;

➢ Subbidang Pengembangan Kompetensi Inti Jabatan Adm Perangkat

Daerah Penunjang.

e. Bidang Pengembangan Kompetensi Manajerial dan Fungsional, terdiri

dari :

➢ Subbidang Pengembangan Kompetensi Pimpinan Daerah dan

Jabatan Pimpinan Tinggi;

➢ Subbidang Pengembangan Kompetensi Pejabat Fungsional;

➢ Subbidang Pengembangan Kompetensi Kepemimpinan dan

Prajabatan.

f. Kelompok Jabatan Fungsional/Widyaiswara

Adapun bagan struktur Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah

Provinsi Nusa Tenggara Barat adalah sebagai berikut :

Page 15: KATA PENGANTAR - BPSDMD · 1. Masih rendahnya sumber daya Aparatur Sipil Negara. 2. Belum tersedianya data dan informasi kebutuhan diklat yang dibutuhkan (Training Need Analysis)

5

GAMBAR 2.1 BAGAN STRUKTUR ORGANISASI

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BIDANG SERTIFIKASI KOMPETENSI DAN PENGELOLAAN KELEMBAGAAN

SUBBIDANG SERTIFIKASI KOMPETENSI

SUBBIDANG PENGELOLAAN KELEMBAGAAN &

TENAGA PENGBANGAN. KOMPETENSI

KEPALA BADAN

KELOMPOK JAB. FUNGSIONAL

SUBBAG. PERENCANAAN&KEUANGAN

BIDANG PENGEMBANGAN KOMPETENSI TEKNIS

SUBBAG. UMUM & KEPEGAWAIAN.

BIDANG PENGEMBANGA KOMPETENSI MANAJERIAL DAN FUNGSIONAL

SUBBIDANG PENGEMBANGAN KOMPETENSI PIMPINAN DAERAH DAN JABATAN PIMPINAN

TINGGI

SEKRETARIS

SUBBID. PENGEMBANGAN KOMPETENSI PEJABAT FUNGSIONAL

SUBBIDANG PENGEMBANGAN KOMPETENSI INTI JABATAN ADMINISTRASI

SUBBIDANG PENGEMBANGAN KOMPETENSI UMUM DAN PILIHAN JABATAN

ADMINISTRASI

SUBBIDANG PENGELOLAAN SUMBER BELAJAR

DAN KERJASAMA

SUBBIDANG PENGEMBANGAN KOMPETENSI INTI JABATAN

ADMISTRASIPERANGKAT DAERAH PENUNJANG

SUBBID. PENGEMBANGAN KOMPETENSI KEPEMIMPINAN DAN PRAJABATAN

Page 16: KATA PENGANTAR - BPSDMD · 1. Masih rendahnya sumber daya Aparatur Sipil Negara. 2. Belum tersedianya data dan informasi kebutuhan diklat yang dibutuhkan (Training Need Analysis)

6

4. Sumber Daya Aparatur

Sebagai salah satu faktor yang sangat penting dalam menunjang

pelaksanaan tugas pokok dan fungsi yang dimilikinya, Badan Pengembangan

Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat saat ini didukung

oleh sumberdaya Aparatur yang telah menempuh pendidikan formal dengan

jenjang yang variatif dari berbagai disiplin ilmu, sampai dengan 31 Desember

2018 dari 87 orang, jumlah aparatur yang ada pada Badan Pengembangan

Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Tingkat

pendidikan yang mendominasi adalah lulusan Sarjana diikuti lulusan SMA

kemudian lulusan Pasca Sarjana sehingga dari segi kualitas memiliki sumber

daya manusia yang cukup memadai untuk melaksanakan pendidikan dan

pelatihan bagi Aparatur Sipil Negara. Adapun rincian pegawai berdasarkan

pendidikan formal dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 1.1 Jumlah Pegawai BPSDMD Prov. NTB

Berdasarkan Status Pendidikan

per 31 Desember 2018

Sumber : Subbag. Umum dan Kepegawaian, 2018

Sedangkan susunan pegawai Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat berdasarkan golongan sebagai

berikut :

NO TINGKAT

PENDIDIKAN STATUS

PNS PTT JUMLAH

1. Strata 3 ( S3 ) 3 - 3

1. Strata 2 ( S2 ) 26 - 26

2. Starata ( S1 ) 31 - 31

3. D.IV 3 - 3

4. D.III 1 - 1

6. D.II - - -

7. SLTA 22 - 22

8. SLTP 1 - 1

9. SD - - -

JUMLAH 87 - 87

Page 17: KATA PENGANTAR - BPSDMD · 1. Masih rendahnya sumber daya Aparatur Sipil Negara. 2. Belum tersedianya data dan informasi kebutuhan diklat yang dibutuhkan (Training Need Analysis)

7

Tabel 1.2 Jumlah Pegawai BPSDMD Prov. NTB

Berdasarkan Golongan per 31 Desember 2018 5.

NO GOLONGAN JUMLAH

1 IV 24

2 III 42

3 II 21

4 I 0

5 PTT -

TOTAL 87

Sumber : Subbag. Umum dan Kepegawaian, 2018

Sedangkan dari komposisi menurut status dan pendidikan adalah sebagai berikut :

Tabel 1.3 Jumlah Pegawai BPSDM Daerah Prov. NTB Berdasarkan Jabatan per 31 Desember 2018

NO JABATAN JUMLAH

1 ESELON II 1

2 ESELON III 3

3 ESELON IV 11

4 FUNGSIONAL UMUM 46

5 FUNGSIONAL TERTENTU 26

TOTAL 87

5. Gambaran Aset yang Dikelola

Untuk menunjang dan mendukung kelancaran dalam melaksanakan

pendidikan dan pelatihan, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat yang berdiri di atas areal seluas 4.356

m2 yang berlokasi di Jalan Pemuda Nomor 59 Mataram memiliki sarana dan

prasarana yang cukup memadai seperti terlihat pada tabel 5.1 dibawah ini :

Tabel 1.4 Jumlah Sarana dan Prasarana

Tahun 2018

NO URAIAN JUMLAH KET

1 Gedung Kantor 4 lokal Baik 2 Aula 3 lokal Baik 3 Wisma Tambora 73 kamar Baik 4 Asrama baru Wisma Praja) 29 kamar Baik 5 Musholla 1 lokal Baik 6 Ruang Kesehatan (klinik) 1 lokal Baik 7 Kelas 12 kelas Baik 8 Kendaraan roda 4 9 unit Baik 9 Kendaraan roda 2 28 unit Baik 10 Komputer 51 unit Baik

Page 18: KATA PENGANTAR - BPSDMD · 1. Masih rendahnya sumber daya Aparatur Sipil Negara. 2. Belum tersedianya data dan informasi kebutuhan diklat yang dibutuhkan (Training Need Analysis)

8

11 Laptop 21 unit Baik 12 OHP 6 unit Baik 13 LCD 7 unit Baik 14 Mesin genset 2 unit Baik Meubelair 3.296 unit Baik

Selain itu Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah

Provinsi Nusa Tenggara Barat juga mempunyai ruangan perpustakaan dengan

inventaris buku sebanyak 3.000 buah, dengan rincian sebagai berikut:

• Pemerintahan : 300 buah

• Pendidikan : 250 buah

• Kepemimpinan : 300 buah

• Manajemen : 200 buah

• Buku berbahasa Inggris : 200 buah

• Panduan/modul : 300 buah

• KKP, KKK (Diklatpim III dan IV) : 1.200 buah

• Agama : 50 buah

• Filsafat : 100 buah

• Sastra : 100 buah

Secara umum nilai aset yang dikelola oleh Badan Pengembangan

Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat sebagaimana

tertuang dalam Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK) Tahun Anggaran

2018 adalah sebagai berikut :

Tabel 1.5 Nilai Aset yang Dikelola

KD REK.

URAIAN 2018

1 ASET

1 1 ASET LANCAR

1 1 1 Kas 0

1 1 2 Investasi Jangka Pendek 0

1 1 3 Piutang 0

1 1 4 Piutang Lain-lain 0

1 1 5 Persediaan 0

1 1 6 R/K Pusat 0

JUMLAH ASET LANCAR 0

1 2 INVESTASI JANGKA PANJANG

1 2 1 Investasi Non Permanen 0

1 2 2 Investasi Permanen 0

JUMLAH INVESTASI JANGKA PANJANG 0

1 3 ASET TETAP

1 3 1 Tanah 2.714.600.000

1 3 2 Peralatan dan Mesin 4.304.659,500

1 3 3 Gedung dan Bangunan 55.408.294.432

1 3 4 Jalan, Irigasi dan Jaringan 781.350.950

1 3 5 Aset Tetap Lainnya 115.300.000

Page 19: KATA PENGANTAR - BPSDMD · 1. Masih rendahnya sumber daya Aparatur Sipil Negara. 2. Belum tersedianya data dan informasi kebutuhan diklat yang dibutuhkan (Training Need Analysis)

9

1 3 6 Konstruksi dalam Pengerjaan 0

1 3 7 Akumulasi Penyusutan 0

JUMLAH ASET TETAP 63.324.204.882

1 4 DANA CADANGAN

1 4 1 Dana Cadangan 0

JUMLAH DANA CADANGAN 0

1 5 ASET LAINNYA

1 5 1 Tagihan Penjualan Angsuran 0

1 5 2 Tagihan Tuntutan Ganti Kerugian Daerah 0

1 5 3 Kemitraan dengan Pihak Ketiga 0

1 5 4 Aset Tidak Berwujud 0

1 5 5 Aset Lain-Lain 115.300.000

JUMLAH ASET LAINNYA 115.300.000

JUMLAH ASET 63.439.504,882

EKSTRA KOMPATIBLE 0 Sumber Pengurus Barang BPSDMD 2018

Page 20: KATA PENGANTAR - BPSDMD · 1. Masih rendahnya sumber daya Aparatur Sipil Negara. 2. Belum tersedianya data dan informasi kebutuhan diklat yang dibutuhkan (Training Need Analysis)

10

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

A. Perencanaan Kinerja

Perencanaan Kinerja Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat disusun berdasarkan tugas dan fungsi dari

masing-masing unit kerja pada Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat dengan menggunakan rencana strategis

sebagai acuannya.

Rencana Strategis merupakan proses awal dalam rangkaian usaha untuk

mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran serta berorientasi pada hasil yang ingin

dicapai selama kurun waktu satu sampai dengan lima tahun dengan menerapkan

strategi-strategi yang dipilih setelah memperhitungkan potensi, peluang dan

kendala yang ada atau mungkin timbul.

Rencana Strategis Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah

Provinsi Nusa Tenggara Barat merupakan bagian integral dari kebijaksanaan dan

program Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat yang tertuang dalam Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Nusa Tenggara Barat

Tahun 2013-2018 dan merupakan dokumen yang dijadikan acuan dan pedoman

dalam penyusunan program dan kegiatan untuk 5 (lima) tahun kedepan sehingga

visi, misi, dan tujuan yang diinginkan dapat terwujud.

Dalam era globalisasi yang semakin kompetitif sekarang ini, sumber

daya manusia aparatur khususnya ASN menghadapi tantangan yang tidak ringan

seiring dengan tuntutan profesionalisme dalam melaksanakan tugas pokok dan

fungsinya. Perubahan paradigma dalam administrasi publik, penyelenggaraan

otonomi daerah, perwujudan good governance dan reformasi birokrasi,

mensyaratkan sumber daya Aparatur Sipil Negara dituntut memiliki kompetensi

yang handal dalam menghadapi tantangan tersebut. Aparatur Sipil Negara tidak

hanya dituntut untuk memiliki pengetahuan saja tapi juga keterampilan sehingga

nantinya akan lebih mampu melaksanakan pekerjaan secara profesinalisme serta

dapat menghadapi tantangan-tantangan perubahan yang terus terjadi di

lingkungannya. Untuk mewujudkan kondisi seperti tersebut di atas mau tidak mau

Page 21: KATA PENGANTAR - BPSDMD · 1. Masih rendahnya sumber daya Aparatur Sipil Negara. 2. Belum tersedianya data dan informasi kebutuhan diklat yang dibutuhkan (Training Need Analysis)

11

pengembangan SDM aparatur harus dilakukan secara strategis dan sistematis

serta berdasarkan kebutuhan organisasi dan pegawai.

Berdasarkan kondisi dan potensi yang dimiliki serta mengantisipasi

perubahan lingkungan strategis, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat telah merumuskan dan menetapkan visi

dan misinya. Adapun Visi Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah

Provinsi Nusa Tenggara Barat adalah :

1. VISI

“ TERWUJUDNYA APARATUR YANG KOMPETEN DAN PROFESIONAL”

Sejalan dengan visi yang telah ditetapkananBadan Pengembangan Sumber

Daya Manusia Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat merumuskan misi organisasi

untuk kurun waktu 2013-2018 sebagai berikut :

2. MISI

➢ Meningkatkan kelancaran dan ketertiban pelayanan internal.

➢ Meningkatkan pelayanan sertifikasiAparatur dan kelembagaan.

➢ Meningkatkan kompetensi umum, pilihan dan inti jabatan administratisi.

➢ Meningkatkan kompetensi manajerial dan fungsional aparatur.

B. Tujuan, Sasaran dan indikator kinerja.

Sehubungan dengan pelaksanaan tugas dan fungsi

Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Nusa Tenggara

Barat di bidang pendidikan dan pelatihan aparatur, serta untuk

mengimplementasikan visi dan misi, maka ditetapkan tujuan yang akan atau

harus dicapai dalam kurun waktu tertentu sesuai dengan apa yang telah

dibayangkan sebelumnya baik dalam konteks Visi terutama dalam perspektif misi

organisasi. Tujuan akan menjadi acuan dalam perumusan sasaran, kebijakan,

program dan kegiatan.

Berdasarkan visi dan misi tersebut di atas maka ditetapkan tujuan dan

sasaran yang ingin dicapai oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Page 22: KATA PENGANTAR - BPSDMD · 1. Masih rendahnya sumber daya Aparatur Sipil Negara. 2. Belum tersedianya data dan informasi kebutuhan diklat yang dibutuhkan (Training Need Analysis)

12

Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat selama kurun waktu 2013-2018 seperti

terlihat pada tabel 5.2 berikut dibawah ini :

Tabel 5.2 Tujuan dan Sasaran Yang Ingin Dicapai BPSDMD 2013-2018

NO TUJUAN SASARAN

1 2 3

1 Meningkatnya Pelayanan Jasa dan Teknis Perkantoran

1. Tersedianya jasa komunikasi, sumberdaya air dan listrik yang berkelanjutan.

2. Tersedianya jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan Dinas / Operasiona

3. Tersedianya jasa kebersihan kantor

4. Tersedianya jasa perbaikan peralatan kerja

5. Tersedianya komponen instalasi listrik dan penerangan bangunan kantor

6. Tersedianya makan dan minum rapat kegiatan dan tamu

7. Penyelarasan Program Pemerintah Pusat dan Daerah

8. Penyelarasan Program Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota.

9. Terlaksananya Pembinaan Fisik dan Mental Aparatur

10. Terwujudnya tenaga Widyaiswara yang Profesiona

2 Meningkatnya Efektifitas Perencanaan dan Pelaporan

1. Tersusunnya rencana program yang akurat

2. Tersusunnya laporan yang tertib

3. Terselenggaranya rapat koordinasi di dalam daerah

4. Terselenggaranya monitoring dan pelaporan

3. Meningkatnya kualitas pelayanan 1. Tersedianya ATK Kantor

Page 23: KATA PENGANTAR - BPSDMD · 1. Masih rendahnya sumber daya Aparatur Sipil Negara. 2. Belum tersedianya data dan informasi kebutuhan diklat yang dibutuhkan (Training Need Analysis)

13

administrasi umum dan kepegawaian

2. Tersedianya barang cetakan dan penggandaan

3. Tersedianya bahan bacaan dan perundang-undangan

4. Tersedianya peralatan dan perlengkapan perkantoran yang sesuai standar

5. Tersedianya sarana dan prasarana perkantoran yang sesuai standar pelayanan minimal

6. Tersedianya sarana dan prasarana perkantoran secara periodik

4 Meningkatnya Akuntabilitas/Pertanggungjawaban Laporan Keuangan Daerah

1. Tersusunnya laporan akuntabilitas keuangan

2. Tersedianya jasa administrasi keuangan

3. Terlaksananya pengelolaan manajemen aset daerah

4. Terselenggaranya monitoring dan pelaporan

5. Meningkatnya kinerja lembaga dan profesionalisme tenaga pengembang kompetensi

1. Terlaksananya kegiatan sertifikasi kompetensi profesi bidang.

2. Tersusunnya hasil evaluasi sertifikasi kompetensi profesi bidang yang tersusun

3. Terlaksananya pengelolaan kelembagaan dan tenaga pengembang kompetensi

4. Tersusunnya hasil evaluasi pengelolaan kelembagaan dan tenaga pengembang kompetensi

5. Terlaksananya pengelolaan sumber belajar dan kerjasama seretifikasi lembaga dan kompetensi bidang

6. Tersusunnya hasil evaluasi pengelolaan sumber belajar dan kerjasama sertifikasi

Page 24: KATA PENGANTAR - BPSDMD · 1. Masih rendahnya sumber daya Aparatur Sipil Negara. 2. Belum tersedianya data dan informasi kebutuhan diklat yang dibutuhkan (Training Need Analysis)

14

lembaga dan kompetensi bidang

6. Meningkatkannya kompetensi aparatur pemerintah sesuai kemampuan teknis yang dimiliki.

1. Terwujudnya sumberdaya aparatur yang kompeten dalam bidang kompetensi umum dan pilihan jabatan administrasi

2. Terwujudnya sumber daya aparatur yang kompeten dalam bidang kompetensi inti jabatan administrasi

3. 'Terwujudnya sumber daya aparatur yang kompeten dalam bidang kompetensi inti jabatan administrasi perangkat daerah penunjang

4. Terkirimnya peserta pengembangan kompetensi teknis umum dan pilihan jabatan administrasi

5. Terkirimnya peserta pengembangan kompetensi inti jabatan administrasi

6. Terkirimnya peserta pengembangan kompetensi inti jabatan administrasi perangkat daerah penunjang

7. Tersusunnya hasil evaluasi pelaksanaan pengembangan kompetensi umum dan pilihan jabatan administrasi

8. Tersusunnya hasil evaluasi pelaksanaan pengembangan kompetensi inti jabatan administrasi

9. Tersusunnya hasil evaluasi pelaksanaan pengembangan kompetensi inti jabatan administrasi perangkat daerah penunjang

7 Meningkatnya kapasitas sumber daya aparatur CPNS

1. Terlatihnya CPNS yang memiliki kompetensi yang sesuai dengan persyaratan

Page 25: KATA PENGANTAR - BPSDMD · 1. Masih rendahnya sumber daya Aparatur Sipil Negara. 2. Belum tersedianya data dan informasi kebutuhan diklat yang dibutuhkan (Training Need Analysis)

15

pengangkatan untuk menjadi PNS

2. Tersusunnya hasil evaluasi pelaksanaan diklat dasar CPNS

8 Meningkatnya kompetensi aparatur pemerintah sesuai kemampuan manajerial dan fungsional

1. Terlatihnya sumber daya aparatur yang kompeten dalam jabatan structural dan pimpinan tinggi

2. Tersusunnya hasil evaluasi pelaksanaan diklat kepemimpinan

3. Terwujudnya sumberdaya aparatur yang kompeten dalam jabatan fungsional

4. Terkirimnya peserta pengembangan kompetensi jabatan fungsional

5. Tersusunnya hasil evaluasi pelaksanaan pengembangan kompetensi jabatan fungsional

C. Cara Mencapai Tujuan dan Sasaran.

Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, diperlukan

suatu strategi atau cara. Strategi atau cara dimaksud dijabarkan dalam bentuk

kebijakan dan program sebagai berikut :

1. Kebijakan

Kebijakan yang ditempuh dalam mencapai tujuan dan sasaran adalah

sebagai berikut :

Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Nusa

Tenggara Barat melaksanakan kerjasama penyelenggaraan diklat dengan

BKPSDM dan BKPP Kabupaten/Kota se Provinsi NTB dalam

penyelenggaraan/ pelaksanaan pelatihan dasar Calon Pegawai Negeri Sipil

dan penyelenggaraan diklat dalam jabatan (Diklat PIM). Begitujuga guna

meningkatkan kompetensi tenaga kediklatan, BPSDMD Provinsi NTB telah

menjalin kerjasama dengan Lembaga Administrasi Negara (LAN) dalam

Page 26: KATA PENGANTAR - BPSDMD · 1. Masih rendahnya sumber daya Aparatur Sipil Negara. 2. Belum tersedianya data dan informasi kebutuhan diklat yang dibutuhkan (Training Need Analysis)

16

penyelenggaraan diklat Training of Facilitators (ToF) bagi Widyaiswara,

Training of Course (ToC) bagi tenaga pengelola Diklat BPSDMD Provinsi

NTB.

2. Program dan Kegiatan

Penjabaran lebih lanjut dari kebijakan yang telah ditetapkan, diimplementasi

dalam bentuk program dan Kegaitan sebagai berikut :

2.1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran dengan

Kegiatan :

2.1.1. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumberdaya Air dan Listrik

2.1.2. Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan

Dinas/operasional

2.1.3. Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan

2.1.4. Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor

2.1.5. Penyediaan Jasa Perbaikan Peraltan Kerja

2.1.6. Penyediaan Alat Tulis Kantor

2.1.7. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan

2.1.8. Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan

Bangunan Kantor

2.1.9. Penyediaan Peralatan dan perlengkapan kantor

2.1.10. Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang

undangan

2.1.11. Penyediaan Makanan dan Minuman

2.1.12. Penyelarasan Program Pemerintah Pusat dan Daerah

2.1.13. Penyelatasan Program Pemerintah Provinsi dan

Kabupaten/Kota

2.2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparattur

dengan dengan Kegiatan :

2.2.1. Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor

2.2.2. Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional

2.2.3. Rehabilitasi sedang/berat gedung kantor

Page 27: KATA PENGANTAR - BPSDMD · 1. Masih rendahnya sumber daya Aparatur Sipil Negara. 2. Belum tersedianya data dan informasi kebutuhan diklat yang dibutuhkan (Training Need Analysis)

17

2.3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

dengan Kegiatan :

2.3.1. Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi

Kinerja Pembinaan Mental dan Fisik Aparatur

2.4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan

Capaian Kinerja dan Keungan dengan Kegiatan :

2.3.1. Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtiar Realisasi

Kinerja SKPD

2.3.2. Penyusunan Pelaporan Keuangan Semesteran

2.3.2. Penyusunan Rencana Kerja SKPD

2.5. Program Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Keuangan

Daerah dengan Kegiatan :

2.5.1 Peningkatan Manajemen Asset/Barang Milik Daerah

2.6. Program Pendidikan Kedinasan dengan Kegiatan :

2.6.1 Peningkatan Keterampilan dan Profesionalisme

2.7. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya

Aparaturdengan Kegiatan :

2.7.1 Pendidikan dan Pelatihan Struktural bagi PNS Daerah

2.7.2 Pendidikan dan Pelatihan Teknis Tugas dan Fungsi bagi PNS

Daerah

2.7.3 Sertifikasi Kompetensi dan Pengelolaan Kelembagaan

D. Perjanjian Kinerja Tahun 2018

Untuk melaksanakan Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang

Percepatan Pemberantasan Korupsi, dan sesuai dengan Peraturan Menteri Negara

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010.

Setiap instansi atau lembaga pemerintah harus membuat dokumen Penetapan

kinerja/Perjanjian Kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target

kinerja tertentu.

Page 28: KATA PENGANTAR - BPSDMD · 1. Masih rendahnya sumber daya Aparatur Sipil Negara. 2. Belum tersedianya data dan informasi kebutuhan diklat yang dibutuhkan (Training Need Analysis)

18

Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi

Nusa Tenggara Barat pada tahun anggaran 2018 telah menetapkan program

kegiatan utama dan indikator kinerja kedalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran

(DPA), selanjutnya program kegiatan utama beserta indikator sasarannya tersebut

diperjanjikan melalui Perjanjian Kinerja antara Pengguna Anggaran/Kepala Badan

Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat

dengan Gubernur Nusa Tenggara Barat.

Perjanjian Kinerja Kepala Badan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi

Nusa Tenggara Barat Tahun 2018 dengan Gubernur Nusa Tenggara Barat

sebagaimana tabel 5.3 di bawah ini :

Tabel 5.3 Perjanjian Kinerja Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah

Provinsi NTB Tahun 2018

No. Sasaran Stratgis

Indikator Kinerja

Target Program/ Kegiata Anggaran

(Rp)

1 Terlatihnya CPNS yang memiliki kompetensi yang sesuai dengan persyaratan pengangkatan untuk menjadi PNS

Jumlah CPNS Yang Terlatih

7 angkatan (739 org)

Program Pendidikan Kedinasan

1. Keg Peningkatan Keterampilan & Profesionalisme

1.656.838.000

2 Terlatihnya sumber daya aparatur yang kompeten dalam Jabatan Struktural Kepemimpinan dan Terwujudnya Sumber Daya Aparatur Yang Kompeten Dalam Jabatan Fungsional

Jumlah Pejabat Struktural Yang Terlatih

282 org Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

1. Keg Pendidikan dan Pelatihan Struktural bagi PNS Daerah

4.394.818.000

Jumlah Sumber daya aparatur yang kompeten dalam jabatan Fungsional

200 org 2. Pendidikan dan Pelatihan Teknis Tugas dan fungsi Bagi PNS Daerah

Jumlah Peserta Pengembangan Kompetensi Jabatan Fungsional Yang terkirim

30 org

Page 29: KATA PENGANTAR - BPSDMD · 1. Masih rendahnya sumber daya Aparatur Sipil Negara. 2. Belum tersedianya data dan informasi kebutuhan diklat yang dibutuhkan (Training Need Analysis)

19

3 Terwujudnya sumber daya aparatur yang kompeten dalam bidang kompetensi inti jabatan administrasi

Jumlah Sumber daya aparatur yang kompeten dalam bidang kompetensi inti jabatan administratif

30 org

4

Terkirimnya peserta pengembangan kompetensi inti jabatan administrasi

Jumlah peserta Pengembangan Kompetensi inti jabatan administrasi yang terkirim

15 org

5

Terwujudnya sumber daya aparatur yang kompeten dalam bidang kompetensi umum dan pilihan jabatan administrasi

Jumlah Sumber daya aparatur yang kompeten dalam bidang kompetensi umum dan pilihan jabatan administratif

30 org

6

Terkirimnya peserta pengembangan kompetensi umum dan pilihan jabatan administrasi

Jumlah peserta Pengembangan Kompetensi teknis umum dan pilihan jabatan administrasi yang terkirim

15 org

7 Terwujudnya sumber daya aparatur yang kompeten dalam bidang kompetensi inti jabatan administratif perangkat daerah penunjang

Jumlah Sumber daya aparatur yang kompeten dalam bidang Kompetensi inti jabatan administratif perangkat daerah penunjang

120 org

8

Terkirimnya peserta pengembangan kompetensi inti jabatan administras perangkat daerah penunjang

Jumlah peserta Pengembangan Kompetensi inti jabatan administras perangkat daerah penunjang

16 org

Page 30: KATA PENGANTAR - BPSDMD · 1. Masih rendahnya sumber daya Aparatur Sipil Negara. 2. Belum tersedianya data dan informasi kebutuhan diklat yang dibutuhkan (Training Need Analysis)

20

9 Terlaksananya Pengelolaan Kelembagaan dan Tenga Pengembang Kompetensi

Jumlah Lembaga/Bidang yang dilisensi

1 Lmbga Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

1. Sertifikasi Kompetensi dan Pengelolaan Kelembagaan

Jumlah Tenaga Pengembang Yang Didiklat

5 Org

10 Terlaksananya kegiatan sertifikasi kompetensi profesi bidang

Jumlah Peserta Kegiatan Sertifikasi Kompetensi Profesi Bidang

70 org

11 Terlaksananya pengelolaan sumber belajar dan kerjasama sertifikasi lembaga dan kompetensi bidang

Jumlah sumber belajar yang dihasilkan

7 Modul

Jumlah

MoU/Kerjasama

yang disepakati

1 MoU

12 Tersusunnya hasil evaluasi pengelolaan sumber belajar dan kerjasama

Jumlah dokumen hasil pengelolaan sumber beajar dan kerjasama yang disusun

1 Dok

Page 31: KATA PENGANTAR - BPSDMD · 1. Masih rendahnya sumber daya Aparatur Sipil Negara. 2. Belum tersedianya data dan informasi kebutuhan diklat yang dibutuhkan (Training Need Analysis)

21

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjlP) merupakan kewajiban dinas

instansi pemerintah untuk menyampaikan pertanggungjawaban secara transparan

mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam mewujudkan misi organisasi kepada

pihak-pihak yang berwenang menerima pelaporan akuntabilitas.

Penyusunan LKjIP Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah

Provinsi NTB Tahun 2018 didasarkan pada hasil Pengukuran Kinerja dan pencapaian

target indikator sasaran atas Rencana Kinerja dan Perjanjian Kinerja Tahun 2018 yang

telah ditetapkan.

A. Pengukuran Capaian Kinerja

Kinerja Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi NTB

diukur berdasarkan pencapaian indikator kinerja Tahun 2018, dengan cara

membandingkan antara Capaian Tahun 2018 dengan Target Indikator Kinerja Tahun

2018, realisasi tahun 2017 dan terhadap target Renstra Badan Pengembangan

Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi NTB. Tujuan dilakukannya pengukuran kinerja

adalah untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pencapaian Sasaran Strategis.

Capaian kinerja Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia daerah Provinsi

NTB berdasarkan Sasaran Strategis dijelaskan sebagai berikut :

1. Terlatihnya CPNS yang memiliki kompetensi yang sesuai dengan

persyaratan pengangkatan untuk menjadi PNS.

Sasaran Strategis ini diukur dengan indikator Jumlah CPNS Kab/Kota dan CPNS

Provinsi yang terlatih

Diklat Prajabatan tahun 2018 yang dilaksanakan oleh BPSDMD Provinsi

NTB merupakan diklat prajabatan tindak lanjut dari Peraturan Kepala Lembaga

Administrasi Negara No 16 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Kepala

Lembaga Administrasi Negara No 10 Tahun 2015 tentang Pedoman Penyelenggaraan

Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Calon Pegawai Negeri Sipil Gol I, II dan/atau Gol

III yang diangkat dari Tenaga Honorer Kategori I dan/atau II. Diklat ini adalah salah

Page 32: KATA PENGANTAR - BPSDMD · 1. Masih rendahnya sumber daya Aparatur Sipil Negara. 2. Belum tersedianya data dan informasi kebutuhan diklat yang dibutuhkan (Training Need Analysis)

22

satu syarat bagi setiap CPNS

untuk diangkat menjadi PNS.

Adapun tujuan dari

Pelaksanaan Diklat Prajabatan

ini sesuai PP Nomor 5 Tahun

2014 tentang Manajemen

Pegawai Negeri adalah

memberikan pembekalan

kepada CPNS dalam memulai

tugasnya sebagai abdi negara, menciptakan aparatur negara yang berkarakter dan

profesional, dengan indikator sasaran Jumlah CPNS yang terlatih. Setiap CPNS

supaya dapat diangkat menjadi PNS wajib mengikuti dan lulus diklat Prajabatan. Pada

tahun 2018 Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi NTB telah

menyelenggarakan kegiatan diklat prjabatan menggunakan pola lama, yakni satu

minggu untuk katagori Honorer /K2 dengan Capaian indikator kinerja sebagaimana

tabel berikut di bawah ini :

Tabel. 3.3 Capaian indikator Kinerja

Jumlah CPNS Kab/Kota dan CPNS Provinsi yang terlatih

Indikator Satuan Realisasi

2017

Target 2018 Capaian 2018 Terhadap (%) Target Akhir RPJMD 2018

Semula Menjadi Realisasi Realisasi

2017 Target

2018 Target

2019

1 2 3 4 5 6 = ((5-

3):3)x 100%)

7 =

(5:4x100%) 8 =

(5:9x100%) 9

Jumlah CPNS yang terlatih Org 0 739 739 739 0 1,0 100 739

Dari target 739 orang yang ditetapkan tahun 2018 sebagaimana tersaji dalam tabel

di atas, teralisasi 739 orang atau 100 persen dibandingkan realiasi tahun 2017 yang

tidak tercapai sama sekali karena kegiatan Prjabatan katagori honorer K2 tidak dapat

dilaksanakan karena menunggu regulasi baru terkait pola pelaksanaan Diklat

Prajabatan Pola Baru.

Tercapainya realisasi 100 persen pada tahun 2018 karena menindak lanjuti :

✓ Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai

Negeri Sipil, di mana CPNS masih harus menjalani masa prajabatan sebelum

Page 33: KATA PENGANTAR - BPSDMD · 1. Masih rendahnya sumber daya Aparatur Sipil Negara. 2. Belum tersedianya data dan informasi kebutuhan diklat yang dibutuhkan (Training Need Analysis)

23

akhirnya diberi posisi. Dalam PP tersebut diatur, bahwa masa prajabatan atau

percobaan sifatnya wajib dan hanya diberikan satu kali kesempatan dengan masa

satu tahun

✓ Surat edaran bernomor B/183/S.SM.01.00/ 2018 yang menyebutkan bahwa CPNS

wajib menjalani masa percobaan selama 1 tahun melalui proses pendidikan dan

pelatihan yang hanya dapat diikuti satu kali. Surat dengan tembusan Menteri

Kesehatan, Menteri Pertanian, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Kepala LAN,

Kepala BKN, Kepala BPKP tersebut ditujukan bagi 501 PPK daerah.

"Surat tersebut dikeluarkan menyusul laporan dari Badan Kepegawaian Negara

(BKN) yang menyatakan bahwa sampai ini masih terdapat CPNS dari program

khusus belum mengikuti diklat prajabatan”.

Pelaksanaan diklat prajabatan yang dimaksud direncanakan menggunakan pola

lama, yakni satu minggu. Dalam surat tersebut juga diminta agar masing-masing

PPK melakukan diklat bagi CPNS yang telah menerima NIP. "Sehubungan dengan

hal tersebut, Menpan-RB meminta agar PPK daerah dapat segera mengambil

langkah-langkah berupa mengalokasikan anggaran untuk melaksanakan diklat

prajabatan dalam tahun 2018 bagi CPNS dari program khusus. Pelaksanaan diklat

prajabatan sudah harus selesai sebelum November 2018. Diklat tersebut

diproritaskan bagi CPNS yang TMT pengangkatan 1 Maret 2017 dan 1 April 2017.

"PPK wajib mengangkat menjadi PNS apabila CPNS tersebut telah dinyatakan lulus

diklat prajabatan dan lulus tes kesehatan.

Untuk mencapai Indikator sasaran ini dilaksanakan melalui Program Pendidikan

Kedinasan dengan Pagu anggaran sebesar Rp. 1.653.318,000, realisasi

keuangan sebesar Rp. 1.545.328,504,-

2. Terlatihnya sumber daya aparatur yang kompeten dalam Jabatan

Struktural Kepemimpinan dan Terwujudnya Sumber Daya Aparatur

Yang Kompeten Dalam Jabatan Fungsional.

Sasaran strategis ini diukur dari indikator kinerja sebagai berikut :

1). Jumlah Pejabat Struktural yang terlatih

Page 34: KATA PENGANTAR - BPSDMD · 1. Masih rendahnya sumber daya Aparatur Sipil Negara. 2. Belum tersedianya data dan informasi kebutuhan diklat yang dibutuhkan (Training Need Analysis)

24

Pendidikan dan Pelatihan bagi

Aparatur Sipil Negara dilakukan

dalam rangka meningkatkan

pengetahuan, ketrampilan dan

keahlian Aparatur Sipil Negara

didalam menyelenggarakan tugas-

tugasnya sebagai abdi negara dan

abdi masyarakat dalam

memberikan pelayanan prima. Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Daerah Provinsi NTB menyelenggarakan Diklat Kepemimpinan yang bertujuan

untuk mencapai persyaratan kompetensi kepemimpinan dari aparatur pemerintah

yang sesuai dengan jenjang jabatan struktural. Diklat Kepemimpinan ini terdiri dari

empat jenjang:

✓ Diklat Kepemimpinan Tingkat IV bagi Jabatan Struktural Eselon IV.

✓ Diklat Kepemimpinan Tingkat III bagi Jabatan Struktural Eselon III.

✓ Diklat Kepemimpinan Tingkat II bagi Jabatan Struktural Eselon II.

Keberhasilan pencapaian pelaksanaan sasaran “Terlatihnya sumberday aparatur

yang kompeten untuk menduduki jabatan struktural yang profesional” diukur

dengan indikator kinerja jumlah pejabat struktural yang terlatih dengan capaian

Capaian indikator kinerja sebagaimana tabel berikut.

Tabel. 3.4 Capaian indikator kinerja

Jumlah Pejabat Struktural yang terlatih

Indikator Satuan Realisasi

2017

Target 2018 Capaian 2018 Terhadap (%) Target

Akhir

RPJMD

2018 Semula Menjadi Realisasi

Realisasi

2017

Target 2018 Target

2018

1 2 3 4 5 6 = ((5-3):3)x 100%)

7 = (5:4x100%) 8 =

(5:9x100%) 9

Jumlah Pejabat

Struktural Yang

Terlatih

Org 362 282 282 192 362 282 80 192

Jumlah pejabat struktural yang terlatih tahun 2018 sebanyak 192 orang dari target

indikator yang ditetapkan sebanyak 282 orang atau 89,63 persen, Tidak tercapainya

100 persen target indikator kinerja karena gempa yang melanda Pulau Lombok

Page 35: KATA PENGANTAR - BPSDMD · 1. Masih rendahnya sumber daya Aparatur Sipil Negara. 2. Belum tersedianya data dan informasi kebutuhan diklat yang dibutuhkan (Training Need Analysis)

25

selama 5 bulan lebih yang mengakibatkan sarana prasarana diklat banyak yang rusak

begitu juga dengan rumah peserta diklat ada yang mengalami rusak ringan dan berat

sehingga Diklat Pimpinan III angkatan 3 dan Diklat Pimpinan IV angkatan 4 dibatalkan

pelaksanaannya, demikian pula dengan penyelenggaraan Diklat PIM II yang semula

akan dilaksanakan di BPSDMD Provinsi

NTB akhirnya dibatalkan, pesertanya

yang berasal dari Provinsi NTB dikirim

ke LAN Bandung setelah jumlah

peserta dikurangi dari 8 orang menjadi

3 orang, sisa anggaran dialihkan untuk

membiayai kegiatan lain.

Untuk mencapai sasaran ini, telah dialokasikan anggaran sebesar

Rp 4.394.818.000 Tahun 2018 dengan realisasi sebesar Rp 3.939.051.230 (89,63%) .

Program utama yang dilaksanakan untuk mencapai kinerja sasaran tersebut adalah

Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur.

Berikut ini disampaikan capaian penyelenggaraan kegiatan diklat manajerial

yang dilaksanakan pada tahun 2018 :

Tabel 3.5 Capaian Penyelenggaraan

Diklat Manajerial Tahun 2018

NO JENIS

DIKLAT TARGET REALISASI KET

A Diklat PIM II 8. orang 3 orang Dikirim ke LAN Bandung

B Diklat PIM III Provinsi 35 orang 34 orang

C Diklat PIM IV Provinsi 35 orang 35 orang

D Diklat PIM III Kabupaten/Kota 40 orang 40 orang

E Diklat PIM IV Kabupaten/Kota 80 orang 80 orang

F Diklat Prajabatan 0 orang 0. orang

Jumlah ....................................... 282 orang 192 orang

2). Jumlah Sumber Daya Aparatur yang Kompeten dalam Jabatan Fungsional

Jabatan fungsional adalah kedudukan yang menunjukan tugas, tanggung

jawab, wewenang dan hak seorang pegawai negeri sipil dalam suatu satuan

Page 36: KATA PENGANTAR - BPSDMD · 1. Masih rendahnya sumber daya Aparatur Sipil Negara. 2. Belum tersedianya data dan informasi kebutuhan diklat yang dibutuhkan (Training Need Analysis)

26

organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian dan

keterampilan tertentu serta bersifat mandiri. Bagi para pemangku jabatan

fungsional, kompetensi mereka akan dikembangkan melalui berbagai

pendidikan dan pelatihan fungsional karena sesuai dengan prasyaratan

kompetensi pada jabatan tersebut. Capaian indikator kinerja Jumlah Sumber

daya aparatur yang kompeten dalam jabatan fungsional sebagaimana tabel

berikut di bawah ini :

Tabel. 3.6 Capaian indikator

Jumlah Sumber daya aparatur yang kompeten dalam jabatan fungsional

Indikator Satuan Realisasi

2017

Target 2018 Capaian 2017 Terhadap (%) Target

Akhir

RPJMD

2018 Semula Menjadi Realisasi

Realisasi

2017

Target 2018 Target

2019

1 2 3 4 5 6 = ((5-3):3)x 100%)

7 = (5:4x100%) 8 =

(5:9x100%) 9

Jumlah Sumber

daya aparatur

yang kompeten

dalam jabatan

fungsional

Org 51 30 30 30 51 30 30 100

Dalam Perjanjian Kinerja (PK) tahun 2018 indikator ini semula ditargetkan 200

orang namun karena keterbatasan anggaran yang dikelola BPSDMD Provinsi

NTB akhirnya menjadi 30 orang dengan realisasi 30 orang atau 100 persen.

Untuk mewujudkan indikator kinerja ini di tahun 2018 BPSDMD telah

melaksanakan Pendidikan dan Pelatihan Analis Kepegawaian bagi Fungsionalis

Kepegawaian dengan tujuan agar diperoleh calon pejabat Analis Kepegawaian

yang kompeten sesuai dengan persyaratan jabatan. Tercapainya target 100

persen karena banyaknya Pegawai Negeri Sipil yang mengisi formasi Analis

Kepegawaian akan tetapi belum diangkat dalam jabatan, serta banyaknya

Pegawai Negeri Sipil yang akan mengisi Jabatan Fungsional Analis

Kepegawaian melalui jalur inpasing.

3). Jumlah peserta Pengembangan Kompetensi Jabatan Fungsional yang terkirim

Pengembangan kompetensi teknis pejabat fungsional di instansi

pemerintah belum optimal, sehingga berdampak pada rendahnya kualitas

kinerja para pejabat fungsional, hal ini disebabkan belum terstrukturnya

Page 37: KATA PENGANTAR - BPSDMD · 1. Masih rendahnya sumber daya Aparatur Sipil Negara. 2. Belum tersedianya data dan informasi kebutuhan diklat yang dibutuhkan (Training Need Analysis)

27

strategi pengembangan kompetensi teknis, mulai dari perencanaan,

pelaksanaan, hingga evaluasi.

Strategi pengembangan kompetensi teknis tersebut cenderung

masih dilakukan secara umum dan belum sistematis serta spesifik sesuai

dengan karaksteristik kompetensi teknis pejabat fungsional,"

Oleh karena itu untuk mengatasi itu salah satunya adalah dengan

pengembangan kompetensi teknis pejabat fungsional melalui jalur

pendidikan dan pelatihan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan

pengetahuan, keterampilan, dan sikap atau perilaku para pejabat

fungsional sesuai bidang teknis jabatan dan tuntutan jabatannya.

BPSDMD Provinsi NTB pada tahun 2018 telah mengirim 30 orang ASN

yang memegang jabatan fungsional untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan

pada institusi seperti LAN RI maupun BPSDMD Provinsi lain yang menawarkan

pendidikan dan pelatihan bagi pejabat fungsional untuk mengembangkan

kompetensinya sebagaimana tabel di bawah ini

Tabel 3.7

Capaian indikatorJumlah peserta Pengembangan Kompetensi

Jabatan Fungsional yang terkirim

Indikator Satuan Realisasi

2017

Target 2018 Capaian 2017 Terhadap (%) Target

Akhir

RPJMD

2018 Semula Menjadi Realisasi

Realisasi

2017

Target

2018

Target

2019

1 2 3 4 5 6 = ((5-

3):3)x 100%)

7 =

(5:4x100%) 8 =

(5:9x100%) 9

Jumlah peserta Pengembangan Kompetensi Jabatan Fungsional yang terkirim

Org 0 30 30 30 0 0 30

Tercapainya target sebanyak 30 orang dengan realisasi 30 orang atau 100

persen karena ASN sadar bahwa salah satu upaya untuk meningkatkan

kompetensi, kinerja dan pelayanan prima kepada masyarakat adalah melalui

pelatihan dan pendidikan.

Untuk mencapai sasaran ini dilaksanakan melalui kegiatan Pendidikan dan

Pelatihan Struktural bagi PNS Daerah dengan alokasi anggaran sebesar Rp

4.394.818.000, realisasi sebesar Rp 3.939.051.230 (89,63%) .

Page 38: KATA PENGANTAR - BPSDMD · 1. Masih rendahnya sumber daya Aparatur Sipil Negara. 2. Belum tersedianya data dan informasi kebutuhan diklat yang dibutuhkan (Training Need Analysis)

28

3. Terwujudnya sumber daya aparatur yang kompeten dalam bidang

kompetensi inti jabatan administrasi

Sasaran Strategis ini diukur dari pencapaian target indikator kinerja

“Jumlah Sumber Daya Aparatur Yang Kompeten dalam Bidang Inti Jabatan

Administrasi”

Pendidikan dan pelatihan memiliki urgensi strategis dalam misi pelayanan

tugas pemerintahan yang sekaligus juga membantu pengembangan karir di masa

depan. Namun perlu disadari bahwa pengembangan karir bukan hanya untuk

kepentingan ASN sendiri akan tetapi juga untuk pelayanan publik pada

masyarakat. Sejalan dengan itu BPSDMD pada tahun 2018 telah menggelar

Pelatihan Inti Jabatan Administrasi dengan capaian sebagaimana tabel berikut ini :

Tabel. 3.8

Capaian indikator Kinerja Jumlah Sumber Daya Aparatur Yang Kompeten Dalam Bidang Kompetensi Inti Jabatan Administrasi

Indikator Satuan Realisasi

2017

Target 2018 Capaian 2017 Terhadap (%) Target

Akhir

RPJMD

2018 Semula Menjadi Realisasi

Realisasi

2017

Target 2018 Target

2019

1 2 3 4 5 6 = ((5-3):3)x 100%)

7 = (5:4x100%) 8 =

(5:9x100%) 9

Jumlah Sumber

daya aparatur

yang kompeten

dalam bidang

kompetensi inti

jabatan

administrasi

Org 175 30 30 30 175 30 0 30

Target tahun 2017 jauh lebih banyak dibandingkan tahun 2018 yang hanyak 30

orang. Tahun 2017 sebanyak

175 orang dengan realisasi

175 orang atau 100 persen.

Kalo merujuk pada Perjanjian

Kinerja Tahun 2018 target

yang ingin dicapai sebanyak

550 orang namun

keterbatasan pagu anggaran

targetnya dikurangi menyesuaikan dengan anggaran yang dikelola BPSDMD

Provinsi NTB Tahun 2018. guna mewujudkan Indikator kinerja ini telah

Page 39: KATA PENGANTAR - BPSDMD · 1. Masih rendahnya sumber daya Aparatur Sipil Negara. 2. Belum tersedianya data dan informasi kebutuhan diklat yang dibutuhkan (Training Need Analysis)

29

dilaksanakan kegiatan Diklat Manajemen Pengembangan Pariwisata dengan

target peserta 30 orang, realisasi 30 orang atau 100 persen. Diklat yang baru

pertama kali dilaksanakan oleh BPSDMD Provinsi NTB ini merupakan Diklat

Inovasi dari Proyek Perubahan Kepala BPSDM Provinsi NTB H. Rusman, SH.MH

pada Diklat Kepemimpinan Tingkat II yang diselenggarakan oleh PKP241

Bandung tahun 2017 lalu di BPSDM Provinsi NTB yang dikemas dalam strategi

pengembangan pariwisata di provinsi NTB yang berbasis masyarakat dalam

rangka penanggulangan Kemiskinan atau disingkat Diklat “Peraras Nasi” dengan

target peserta berasal dari luar daerah Provinsi NTB sebanyak 30 orang. Namun

karena gempa yang menimpa Provinsi NTB selama lebih dari lima bulan

menyebabkan peserta dari luar NTB hanya 10 orang sisanya dari Dinas

Pariwisata Kabupaten/Kota se NTB dan Widyaiswara BPSDMD Provinsi NTB.

Dalam pelaksanaan Diklat ini

pesertanya akan lebih

banyak berada diluar

ruangan (outing Clas) atau

alam terbuka untuk itu baik

narasumber maupun peserta

harus membeli kuliner

maupun oleh-oleh ditempat

wisata sehingga dapat memberi kontribusi untuk masyarakat di tempat tujuan

wisata.

4. Terkirimnya Peserta Pengembangan Kompetensi Inti Jabatan

Administrasi.

Dengan indikator jumlah peserta pengembangan kompetensi inti jabatan

administrasi yang terkirim.

UU No. 5 Tahun 2014 menegaskan bahwa pegawai ASN memiliki tanggung jawab

yang cukup berat karena harus mampu menjalankan tugas pelayanan publik,

tugas pemerintahan, dan tugas pembangunan tertentu. Untuk dapat menjalankan

tugas-tugas tersebut tentu manajemen ASN yang sistematis dan komprehensif

perlu dijalankan sehingga perbandingan antara kualifikasi, kompetensi, dan kinerja

Page 40: KATA PENGANTAR - BPSDMD · 1. Masih rendahnya sumber daya Aparatur Sipil Negara. 2. Belum tersedianya data dan informasi kebutuhan diklat yang dibutuhkan (Training Need Analysis)

30

yang dibutuhkan oleh jabatan dengan kualifikasi, kompetensi, dan kinerja yang

dimiliki oleh calon dalam rekrutmen, pengangkatan, penempatan,dan promosi

pada jabatan yang dilaksanakan secara terbuka dan kompetitif, sejalan dengan

tata kelola pemerintahan yang baik. untuk mewujudkan itu ASN harus mengikuti

pendidikan dan pelatihan.

Tahun 2018 BPSDMD Provinsi NTB telah mengirim 11 orang ASN dari target 15

orang atau 73,33 persen untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan dalam rangka

menunjang pengembangan kompetensi teknis umum dan pilihan jabatan

adminisrasi ke lembaga-lembaga pendidikan dan pelatihan seperti LAN RI dan

BPSDMD Provinsi lain. Tidak tercapainya 100 persen karena terbatasnya

penawaran peserta Diklat Pengembangan Kompetensi Inti Jabatan Administrasi

dari Lembaga/institusi seperti LAN RI dan BPSDMD Provinsi lain. Adapun capaian

indikator kinerja sebagaimana tabel berikut :

Tabel. 3.9

Capaian indikator Kinerja Jumlah Sumber Daya Aparatur Yang Kompeten Dalam Bidang Kompetensi Inti Jabatan Administrasi

Indikator Satuan Realisasi

2017

Target 2018 Capaian 2017 Terhadap (%) Target

Akhir

RPJMD

2018 Semula Menjadi Realisasi

Realisasi

2017

Target 2018 Target

2019

1 2 3 4 5 6 = ((5-3):3)x 100%)

7 = (5:4x100%) 8 =

(5:9x100%) 9

jumlah peserta pengembangan kompetensi inti jabatan administrasi yang terkirim.

Org 0 15 11 0 15 0 11

5. Terwujudnya sumber daya aparatur yang kompeten dalam bidang

kompetensi umum dan pilihan jabatan administrasi

Keberhasilan pelaksanaan sasaran strategis ini, diukur dari pencapaian

target indikator “Jumlah Sumber Daya Aparatur Yang Kompeten Dalam Bidang

Kompetensi Umum dan Pilihan Jabatan Administrasi dengan target 30 orang pada

tahun 2018 jauh lebih kecil dibandingkan target tahun 2017 sebanyak 175 orang.

Merujuk pada Perjanjian Kinerja (PK) BPSDMD tahun 2018 target yang ingin

dicapai sebanyak 550 orang”. Berkurangnya pagu anggaran yang dikelola

Page 41: KATA PENGANTAR - BPSDMD · 1. Masih rendahnya sumber daya Aparatur Sipil Negara. 2. Belum tersedianya data dan informasi kebutuhan diklat yang dibutuhkan (Training Need Analysis)

31

BPSDMD Provinsi NTB tahun 2018 berdampak pada menurunnya target yang ingin

dicapai. Adapun Capaian indikator kinerja sasaran ini disajikan pada tabel berikut.

Tabel. 3.10 Capaian indikator kinerja Jumlah Sumber Daya Aparatur Yang Kompeten

Dalam Bidang Kompetensi Umum dan Pilihan Jabatan Administrasi

Indikator Satuan Realisasi

2017

Target 2018 Capaian 2018 Terhadap (%) Target

Akhir

RPJMD

2018 Semula Menjadi Realisasi

Realisasi

2017

Target 2018 Target

2018

1 2 3 4 5 6 = ((5-3):3)x 100%)

7 = (5:4x100%) 8 =

(5:9x100%) 9

Jumlah Sumber

daya aparatur

yang kompeten

dalam bidang

kompetensi

umum dan

pilihan jabatan

administrasi

Org 165 30 30 30 165 30 30 30

Untuk memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat dengan

menerapkan prinsip-prinsip kepemerintahan yang baik seperti transparansi,

akuntabel, rule of law, keterbukaan, persamaan gender dan lain sebagainya.

diperlukan Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang mampu memenuhi standar

kompetensi jabatannya masing-masing yang diindikasikan dari pengetahuan dan

wawasannya dan selalu mengikuti perkembangan terbaru di bidang tugasnya.

Untuk dapat memenuhi hal tersebut di atas, perlu dilaksanakan pembinaan

melalui jalur pendidikan dan pelatihan (Diklat) bagi seluruh jajaran PNS. Salah

satu jenis Diklat yang diperlukan ialah Diklat yang memberikan kompetensi yang

bersifat umum di bidang administrasi dan manajemen dalam menunjang tugas

pokok instansi/unit instansi yang bersangkutan. Pada tahun 2018 capaian

indikator kinerja sebanyak 30 orang atau 100 persen dari target 30 orang,

dibandingkan tahun 2017, capaian indikator kinerja ini lebih banyak yaitu 165

orang atau 94,29 persen dari target 175 orang.

Kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai indikator kinerja sasaran

tersebut adalah Diklat Pengembangan Website dengan jumlah peserta 30 orang.

Tercapainya target 100 persen pada indikator kinerja ini karena aparatur yang

ikut diklat ini ingin meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam membuat,

Page 42: KATA PENGANTAR - BPSDMD · 1. Masih rendahnya sumber daya Aparatur Sipil Negara. 2. Belum tersedianya data dan informasi kebutuhan diklat yang dibutuhkan (Training Need Analysis)

32

mengolah, mengelola, menyalurkan, dan mendistribusikan informasi melalui

website dengan tepat dan menarik.

Kompetensi yang diharapkan setelah melakukan pelatihan ini adalah peserta

pelatihan menjadi mampu dan memiliki keahlian dalam mendesain dan

mengembangkan website sehingga lebih terampil lagi dalam melakukan desain

dan mengembangangkan web, dan lebih spesifikasi lagi memiliki kemampuan

antara lain :

✓ Mampu menerapkan interface halaman web

✓ Mampu menerapkan efek sederhana dan efek komplek pada web

✓ Mampu menerapkan image editing tools

✓ Mampu menerapkan pemrograman HTML

✓ Mampu menerapkan Web design tool dengan DreamWeaver MX

✓ Mampu menerapkan animasi di web dengan Fireworks MX

6. Terkirimnya Peserta Pengembangan Kompetensi Umum dan Pilihan

Jabatan Administrasi.

Dengan indikator jumlah peserta pengembangan kompetensi teknis umum

dan pilihan jabatan administrasi yang terkirim.

Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan kunci

keberhasilan Pembangunan Nasional. Hal ini dapat disadari, oleh karena manusia

sebagai subjek dan objek dalam pembangunan. Mengingat hal tersebut, maka

pembangunan SDM diarahkan agar benar-benar mampu dan memiliki etos kerja

yang produktif, terampil, kreatif, disiplin dan profesional. Disamping itu juga

mampu memanfaatkan, mengembangkan dan menghasilkan ilmu dan teknologi

yang inovatif dalam rangka memacu pelaksanaan pembangunan Nasional.

Dalam rangka meningkatkan kualitas SDM tersebut, khususnya SDM

Aparatur, salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui Pendidikan dan

Pelatihan (Diklat) sejalan dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor

11 Tahun 2017 Pasal 210 Ayat (2) Pengembangan Kompetensi dapat dilaksanakan

dalam bentuk Pendidikan, dan/atau Pelatihan (Diklat).

Pada tahun 2018 BPSDMD Provinsi NTB telah mengirim 9 orang ASN untuk

mengikuti pendidikan dan pelatihan dalam rangka menunjang pengembangan

Page 43: KATA PENGANTAR - BPSDMD · 1. Masih rendahnya sumber daya Aparatur Sipil Negara. 2. Belum tersedianya data dan informasi kebutuhan diklat yang dibutuhkan (Training Need Analysis)

33

kompetensi umum dan pilihan jabatan adminisrasi ke lembaga-lembaga

pendidikan dan pelatihan seperti LAN RI dan BPSDMD Provinsi lain. dari target 15

orang yang ditetapkan realisasi sebanyak 9 orang atau 60,00 persen. Tidak

tercapainya 100 persen karena terbatasnya penawaran peserta Diklat

Pengembangan Kompetensi Inti Jabatan Administrasi dari Lembaga/institusi

seperti LAN RI dan BPSDMD Provinsi lain. capaian indikator kinerja sebagaimana

tabel berikut :

Tabel. 3.11

Capaian indikator Kinerja Jumlah Sumber Daya Aparatur Yang Kompeten Dalam Bidang Kompetensi Inti Jabatan Administrasi

Indikator Satuan Realisasi

2017

Target 2018 Capaian 2017 Terhadap (%) Target

Akhir

RPJMD

2018 Semula Menjadi Realisasi

Realisasi

2017

Target 2018 Target

2019

1 2 3 4 5 6 = ((5-3):3)x 100%)

7 = (5:4x100%) 8 =

(5:9x100%) 9

jumlah peserta pengembangan kompetensi inti jabatan administrasi yang terkirim.

Org 0 15 9 0 15 0 9

7. Terwujudnya sumber daya aparatur yang kompeten dalam bidang

kompetensi inti jabatan administratif perangkat daerah penunjang

Berdasarkan UU No. 23 Tahun 2014, tentang Pemerintahan Daerah, Kepala

Daerah dibantu oleh Perangkat Daerah yang terdiri dari unsur staf, unsur

pelaksana dan unsur penunjang. Unsur penunjang dalam penyelenggaraan

pemerintahan daerah diwadahi oleh Badan Daerah yang melaksanakan fungsi

penunjang (technostructure) sebagai pembantu kepala daerah dalam

melaksanakan fungsi mengatur dan mengurus untuk menunjang kelancaran

pelaksanaan inti (operating core). Dalam melaksanakan fungsi penunjang Badan

Daerah harus didukung oleh Aparatur Sipil Negara yang kompeten dibidangnya,

sehingga penyelenggaraan pemerintahan daerah dapat berjalan secara efisien dan

efektiv. Pendidikan dan pelatihan merupakan salah satu upaya untuk

meningkatkan kualitas sumber daya manusia khususnya aparatur sipil negara

(ASN) sesuai dengan kebutuhan atau tuntutan pekerjaan dan jabatan sebagai

sebagai akibat dari perubahan situasi dan kondisi kerja serta kemajuan teknologi

Page 44: KATA PENGANTAR - BPSDMD · 1. Masih rendahnya sumber daya Aparatur Sipil Negara. 2. Belum tersedianya data dan informasi kebutuhan diklat yang dibutuhkan (Training Need Analysis)

34

yang semakin hari semakin ketat persaiangannya. Untuk itulah dibutuhkan jenis-

jenis diklat oleh ASN didalam menopang pekerjaannya sehingga kedepan akan

lebih professional dan bertanggungjawab dalam melaksanakan pekerjaannya

sebagai abdi negara yang melayani kepentingan publik. BPSDMD Provinsi NTB

tahun 2018 telah melaksanakan beberapa jenis diklat yang ditujukan kepada

aparatur penyelenggara yang bertugas pada badan daerah yang menjalani fungsi

penunjang. Keberhasilan pencapaian pelaksanaan indikator Jumlah Sumber Daya

Aparatur Yang Kompeten Dalam Bidang Kompetensi Inti Jabatan Administrasi

Perangkat Daerah Penunjang. Sebagaimana tersaji pada tabel berikut.

Tabel. 3.12

Capaian indikator kinerja

Jumlah Sumber Daya Aparatur Yang Kompeten Dalam Bidang Kompetensi Inti Jabatan Administrasi Perangkat Daerah Penunjang

Indikator Satuan Realisasi

2017

Target 2018 Capaian 2018 Terhadap (%) Target

Akhir

RPJMD

2018 Semula Menjadi Realisasi

Realisasi

2017

Target 2018 Target

2019

1 2 3 4 5 6 = ((5-3):3)x 100%)

7 = (5:4x100%) 8 =

(5:9x100%) 9

Jumlah Sumber

daya aparatur

yang kompeten

dalam bidang

Kompetensi inti

jabatan

administrasi

perangkat

daerah

penunjang

Org 175 120 120 120 175 120 120

Realisasi target inidkator kinerja pada sasaran ini sebanyak 120 orang atau 100

persen dari target yang ditetapkan sebanyak 120 orang. Bila dibandingkan

tahun 2017, dengan realisasi 175 orang dari target 175 orang atau 100 persen.

Maka indikator kinerja yang ditetapkan selalu terpenuhi. Hal ini menunjukan

bahwa pendidikan dan pelatihan yang ada dalam rangka pencapaian sasaran

ini dipandang sangat dibutuhkan oleh peserta dari OPD guna menunjang

pelaksanaan tugas. Adapun jenis diklat kompetensi inti jabatan administrasi

perangkat daerah penunjang yang telah dilaksanakan beserta realisasinya

sebagaimana table di bawah ini :

Page 45: KATA PENGANTAR - BPSDMD · 1. Masih rendahnya sumber daya Aparatur Sipil Negara. 2. Belum tersedianya data dan informasi kebutuhan diklat yang dibutuhkan (Training Need Analysis)

35

Tabel : 3.13 Capaian Pelaksanaan Diklat Tahun 2018

NO JENIS DIKLAT

JUMLAH PESERTA

KETERANGAN TARGET (orang)

REALISASI (orang)

8.

1 2 3 4 5

1 Diklat Penyusunan Renstra Angkatan 1

30 30 In Class

2 Diklat Penyusunan Renstra Angkatan 2

30 30 In Class

3 Diklat Pengelolaan Keuangan Desa (Kabupaten/Kota)

30 30 In Class

4 Diklat Pengadaan Barang dan Jasa

30 30 In Class

JUMLAH 120 120

dari table tersebut di atas dapat diketahui bahwa jumlah Sumber daya aparatur

yang kompeten dalam bidang Kompetensi inti jabatan administratif perangkat

daerah penunjang sebanyak 120 orang dengan realiasi 120 orang atau 100

porsen.

Untuk mendukung pencapaian sasaran Terwujudnya sumber daya

aparatur yang kompeten dalam bidang kompetensi inti jabatan administrasi,

Terwujudnya sumber daya aparatur yang kompeten dalam bidang kompetensi

umum dan pilihan jabatan administrasi serta Terwujudnya sumber daya

aparatur yang kompeten dalam bidang kompetensi inti jabatan administratif

perangkat daerah penunjang telah dialokasikan anggaran pada tahun 2018

sebesar Rp 2.008.492,800- dengan realisasi sebesar Rp. 1.787.906,200,- atau

89,02%,. Kegiatan untuk mencapai kinerja sasaran tersebut yaitu Kegiatan

Pendidikan dan Pelatihan Teknis Tugas dan Fungsi bagi PNS Daerah

8. Terkirimnya Peserta Pengembangan Kompetensi inti jabatan Jabatan

Administrasi Perangkat Daerah Penunjang.

Dengan indikator jumlah peserta pengembangan kompetensi inti Jabatan

Administrasi Perangkat Daerah Penunjang yang terkirim.

Dalam melaksanakan fungsi penunjang Badan Daerah harus didukung oleh

Aparatur Sipil Negara yang kompeten dibidangnya, sehingga penyelenggaraan

Page 46: KATA PENGANTAR - BPSDMD · 1. Masih rendahnya sumber daya Aparatur Sipil Negara. 2. Belum tersedianya data dan informasi kebutuhan diklat yang dibutuhkan (Training Need Analysis)

36

pemerintahan daerah dapat berjalan secara efisien dan efektiv. Pendidikan dan

pelatihan merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya

manusia khususnya aparatur sipil negara (ASN) sesuai dengan kebutuhan atau

tuntutan pekerjaan dan jabatan sebagai sebagai akibat dari perubahan situasi dan

kondisi kerja serta kemajuan teknologi yang semakin hari semakin ketat

persaiangannya.

Untuk mewujudkan itu semua BPSDMD Provinsi NTB tahun 2018 disamping

menyelenggarakan diklat untuk OPD yang bersifat penunjang juga telah mengirim

12 orang ASN untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan dalam rangka menunjang

engembangan kompetensi inti jabatan adminisrasi perangkat daerah penunjang

ke lembaga/institusi pendidikan dan pelatihan seperti LAN RI dan BPSDMD

Provinsi lain. Dari target 15 orang yang ditetapkan, realisasi sebanyak 12 orang

atau 75 persen. Tidak tercapainya 100 persen karena terbatasnya penawaran

untuk peserta Diklat Pengembangan Kompetensi Inti Jabatan Administrasi

Perangkat Daerah Penunjnag dari Lembaga/institusi seperti LAN RI dan BPSDMD

Provinsi lain. capaian indikator kinerja sebagaimana tabel berikut :

Tabel. 3.14

Capaian indikator Jumlah Peserta Pengembangan Kompetensi Inti Jabatan Administrasi Perangkat Daerah Penunjang

Indikator Satuan Realisasi

2017

Target 2018 Capaian 2017 Terhadap (%) Target

Akhir

RPJMD

2018 Semula Menjadi Realisasi

Realisasi

2017

Target 2018 Target

2019

1 2 3 4 5 6 = ((5-3):3)x 100%)

7 = (5:4x100%) 8 =

(5:9x100%) 9

jumlah peserta pengembangan kompetensi inti jabatan administrasi yang terkirim.

Org 0 16 12 0 16 0 12

Page 47: KATA PENGANTAR - BPSDMD · 1. Masih rendahnya sumber daya Aparatur Sipil Negara. 2. Belum tersedianya data dan informasi kebutuhan diklat yang dibutuhkan (Training Need Analysis)

37

9. Terlaksananya Pengelolaan Kelembagaan dan Tenaga Pengembang

Kompetensi

Dengan indikator kinerja sebagai berikut :

1) Jumlah Lembaga yang dilisensi

Tabel. 3.10

Capaian indikator kinerja jumlah lembaga yang dilisensi

Indikator Satua

n

Realisasi

2017

Target 2018 Capaian 2018 Terhadap (%) Target

Akhir

RPJMD

2018 Semula Menjadi Realisasi

Realisasi

2017

Target 2018 Target

2019

1 2 3 4 5 6 = ((5-3):3)x 100%)

7 = (5:4x100%) 8 =

(5:9x100%) 9

Jumlah

Lembaga Yang

Dilisensi

Lmbg 0 1 1 0 0 1 1 1

Sampai berakhirnya tahun anggaran 2018 target untuk melisensi 1 Lembaga

(Lembaga Sertifikasi Penyelenggara Pemerintahan Dalam Negeri, LSP-PDN Provinsi

NTB) tidak tercapai karena masih dalam proses kegiatan menuju lisensi dengan

melaksanakan Sistem Manajemen Mutu (SMM) LSP melalui kegiatan-kegiatan

seperti: Bimbingan Teknis Pembentukan dan Verifikasi Tempat Uji Kompetensi

(TUK), Bimbingan teknis Pengembangan dan Verifikasi Skema, Bimbingan teknis

Penyusunan Perangkat Asesmen dan Materi Uji Kompetensi (MUK) dan juga

kegiatan kegiatan seperti: Penyusunan Dokumen Panduan Mutu LSP, Penyusunan

SOP LSP dan Dokumen Pendukung lainnya serta melaksananakan kegiatan

pembentukan dan pengembangan Asesor Kompetensi yang akan mengisi LSP-PDN

Provinsi NTB baik melalui pelaksanaan Diklat Asesor Kompetensi maupun

pengiriman Asesor untuk mengembangkan kompetensi sesuai skema yang akan

diujikompetensikan. Kegiatan-kegiatan tersebut dilaksanakan dalam rangka

memenuhi syarat-syarat pembentukan Lembaga Sertifikasi Profesi sehingga nanti

diharapkan dapat menjadi Lembaga Sertifikasi Profesi yang terlisensi oleh Badan

Nasional Sertifikasi Profesi.

Page 48: KATA PENGANTAR - BPSDMD · 1. Masih rendahnya sumber daya Aparatur Sipil Negara. 2. Belum tersedianya data dan informasi kebutuhan diklat yang dibutuhkan (Training Need Analysis)

38

2) Jumlah tenaga pengembang yang didiklat

Tabel. 3.11

Capaian indikator kinerja jumlah tenaga pengeambang yang didiklat

Indikator Satuan Realisasi

2017

Target 2018 Capaian 2018 Terhadap (%) Target

Akhir

RPJMD

2018 Semula Menjadi Realisasi

Realisasi

2017

Target 2018 Target

2019

1 2 3 4 5 6 = ((5-3):3)x 100%)

7 = (5:4x100%) 8 =

(5:9x100%) 9

Jumlah Peserta

sertifikasi

kompetensi

profesi bidang

Org 0 5 5 5 0 5 0 0

Indikator ini tercapai 100 persen dari target 5 orang. Tercapainya target 100

persen karena BPSDMD Provinsi akan membentuk Lembaga Sertifikasi

Penyelenggara Pemerintahan Dalam Negeri (LSP-PDN Provinsi NTB). Untuk

memenuhi syarat-syarat pembentukan Lembaga Sertifikasi Profesi tersebut,

BPSDMD Provinsi NTB telah mengirim 5 orang Aparatur Tenaga Pengembang

untuk mengikuti Diklat Pengelolaan LSP Provinsi dan Diklat Asesor Kompetensi ke

Jakarta.

10. Terlaksananya kegiatan sertifikasi kompetensi profesi bidang

Pada era milenium sekarang ini Aparatur Sipil Negara (ASN) dituntut

memiliki kompetensi dan profesionalime dalam menjalankan tugas dan fungsinya

di instansi masing-masing. Peran Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Daerah dalam kerangka percepatan dan pencapaian kompetensi aparatur

pemerintahan daerah memerlukan koordinasi dan konsolidasi dengan

kementerian/lembaga pemerintah non kementerian (LPNK) bidang pengembangan

SDM Aparatur dan Pemerintah Daerah dalam pelaksanakan sistem pengembangan

kompetensi SDM Aparatur berbasis standarisasi dan sertifikasi. Untuk itulah

Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Nusa Tenggara

Barat mewujudkan melalui kegiatan Sertifikasi Kompetensi dan Pengelolaan

Kelembagaan dengan indikator kinerja kinerja Jumlah Peserta sertifikasi

kompetensi profesi bidang, target yang ditetapkan sebanyak 70 orang dengan

Page 49: KATA PENGANTAR - BPSDMD · 1. Masih rendahnya sumber daya Aparatur Sipil Negara. 2. Belum tersedianya data dan informasi kebutuhan diklat yang dibutuhkan (Training Need Analysis)

39

realisasi pada tahun 2018 sebanyak 70 atau 100 persen. Keberhasilan pencapaian

pelaksanaan sasaran ini disajikan pada tabel berikut.

Tabel. 3.15 Capaian indikator Jumlah Peserta Sertifikasi Kompetensi Profesi Bidang

Indikator Satuan Realisasi

2017

Target 2018 Capaian 2018 Terhadap (%) Target

Akhir

RPJMD

2018 Semula Menjadi Realisasi

Realisasi

2017

Target 2018 Target

2019

1 2 3 4 5 6 = ((5-3):3)x 100%)

7 = (5:4x100%) 8 =

(5:9x100%) 9

Jumlah Peserta

sertifikasi

kompetensi

profesi bidang

Org 247 70 70 247 70 100 70

Dibandingkan tahun 2017 dari target 105 orang terealisasi sebanyak 247 orang

atau 235 persen, sedangkan tahun 2018 dari 70 orang target yang ditetapkan

terealisasi sebanyak 70 orang atau 100 persen. Meskipun pencapaian di tahun 2018

100 persen namun Pencapaian target tahun 2017 lebih banyak dengan selisih 0.27

persen dibandingkan tahun 2018. Tercapainya target disebabkan peserta yang

mengikuti kegiatan ini sadar akan pentingnya memiliki sertifikasi yaitu untuk

mendapatkan jenjang karir dan promosi yang lebih baik, meningkatnya akses untuk

berkembang dalam profesinya dan pengakuan terhadap kompetensi yang

dimilikinya. Sementara bagi OPD, sertifikasi kompetensi itu akan meningkatkan

produktivitas aparatur, meningkatkan komitmen terhadap kualitas pekerjaan,

mengurangi kesalahan kerja, dan aparatur akan semakin termotivasi serta siap

bersaing secara sehat untuk meningkatkan performa kinerja.

Untuk mewujudkan indikator tersebut dilaksanakan Kegiatan Sertifikasi Kompetensi

dan Pengelolaan Kelembagaan dengan output tersertifikasinya ASN fungsional

bidang kesehatan sejumlah 35 orang dan penyuluh kehutanan sejumlah 35 orang

lingkup pemprov NTB melalui uji serifikasi kompetensi.

11. Terlaksananya pengelolaan sumber belajar dan kerjasama sertifikasi

lembaga dan kompetensi bidang dengan indikator kinerja

1). Jumlah sumber belajar yang dihasilkan

Modul merupakan salah satu bahan ajar dalam bentuk buku yang

digunakan oleh peserta diklat sebagai alat untuk belajar secara mandiri dan

digunakan seorang widyaiswara untuk memberikan materi kepada peserta

Page 50: KATA PENGANTAR - BPSDMD · 1. Masih rendahnya sumber daya Aparatur Sipil Negara. 2. Belum tersedianya data dan informasi kebutuhan diklat yang dibutuhkan (Training Need Analysis)

40

diklat secara runtut. Pada tahun 2018 BPSDMD Provinsi NTB telah menyusun 4

jenis modul berbasis kompetensi yaitu modul penyusunan SOP, modul

penatausahaan bendahara pengeluaran, modul sistem pemerintahan berbasis

elektronik dan modul pejabat pengelola informasi dan dokumentasi (PPID).

Tabel. 3.11 Capaian indikator kinerja

jumlah sumber belajar yang dihasilkan

Indikator Satuan Realisasi

2017

Target 2018 Capaian 2018 Terhadap (%) Target

Akhir

RPJMD

2018 Semula Menjadi Realisasi

Realisasi

2017

Target 2018 Target

2019

1 2 3 4 5 6 = ((5-3):3)x 100%)

7 = (5:4x100%) 8 =

(5:9x100%) 9

Jumlah sumber

belajar yang

dihasilkan

Modul 0 5 5 4 0 4 2 0

Pada Perjanjian Kinerja Tahun 2018 target yang ingin dicapai sebanyak 7 Modul,

karena terbatasnya pagu anggaran target kinerja diturunkan menjadi 6 Modul.

Dari target 6 Modul terealisasi sebanyak 4 Modul atau 66,67 persen, tidak tercapai

100 persen karena dua modul telah ada sebelumnya, yaitu : Modul Pengelolaan

Keuangan Desa telah disusun Ditjen Bina Pemerintahan Desa Kemendagri dan

Modul yang terkait dengan kearsipan telah tersedia juga.

Untuk mendukung pencapaian sasaran di atas, telah dialokasikan anggaran

sebesar Rp. 926.882.400,- dengan realisai sebesar Rp 826.007.563,- (89.12%)

dengan capaian fisik 90 persen. Program utama yang dilaksanakan untuk

mencapai kinerja sasaran tersebut : adalah Program Peningkatan Kapasitas

Sumber Daya Aparatur.

2). Jumlah Mou/Kerjasama yang disepakati

BPSDMD Provinsi NTB merupakan Lembaga Pendidikan dan Pelatihan yang telah

terakreditasi dan mempunyai tugas pokok membantu Gubernur dalam

penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dalam bidang Pendidikan dan Pelatihan di

NTB. Sebagai aktor utama dalam mengelola program pendidikan dan Pelatihan,

BPSDMD Provinsi NTB tentunya harus bekerjasama dengan stakeholder guna

mewujudkan sumber daya aparatur yang kompeten dan profesional. Kerjasama

dengan stakeholder harus tertuang dalam bentuk MoU dan Perjanjian Kerjasama

Page 51: KATA PENGANTAR - BPSDMD · 1. Masih rendahnya sumber daya Aparatur Sipil Negara. 2. Belum tersedianya data dan informasi kebutuhan diklat yang dibutuhkan (Training Need Analysis)

41

dibidang pendidikan dan pelatihan. Pada tahun 2018 MoU atau Perjanjian

Kerjasama yang telah dibuat oleh BPSDMD Provinsi NTB sebanyak 1 Dokumen

yaitu Nota Kesepahaman antara Badan Kepegawaian Daerah dan Pengembangan

Sumber Daya Manuisa Kabupaten Lombok Utara dengan BPSDMD Provinsi NTB

No. 893.1/31/BKD-PSDM/2018 sebagaimana tabel di bawah ini :

Tabel. 3.12 Capaian indikator kinerja

jumlah sumber belajar yang dihasilkan

Indikator Satuan Realisasi

2017

Target 2018 Capaian 2018 Terhadap (%) Target

Akhir

RPJMD

2018 Semula Menjadi Realisasi

Realisasi

2017

Target 2018 Target

2019

1 2 3 4 5 6 = ((5-

3):3)x 100%)

7 =

(5:4x100%) 8 =

(5:9x100%) 9

Jumlah

MoU/Kerjamasa

yang disepakati

MoU /

Kerjasama

0 1 1 1 0 1 0 1

12. Tersusunnya Hasil Evaluasi Pengelolaan Sumber Belajar dan Kerjasama

dengan indikator kinerja Jumlah Dokumen Hasil Pengelolaan Sumber Belajar dan

Kerjasama yang disusun.

Bahan ajar secara garis besar terdiri dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap

yang harus dipelajari peserta diklat dalam rangka mencapai standar kompetensi

yang telah ditentukan. Materi jenis prosedur merupakan materi yang berkenaan

dengan langkah-langkah yang harus diikuti secara sistematis atau berurutan

dalam mengerjakan suatu tugas. Berkenaan dengan penentuan bahan ajar ini,

secara umum masalah dimaksud meliputi cara penentuan jenis materi,

kedalaman, ruang lingkup, urutan penyajian, perlakuan terhadap bahan ajar, dsb.

Masalah lain yang berkenaan dengan bahan ajar adalah memilih sumber di mana

bahan ajar itu didapatkan. Ada kecenderungan sumber bahan ajar dititik beratkan

pada buku atau modul.

Modul merupakan salah satu bahan ajar dalam bentuk buku yang

digunakan oleh peserta diklat sebagai alat untuk belajar secara mandiri dan

digunakan seorang widyaiswara untuk memberikan materi kepada peserta diklat

secara runtut. Pada tahun 2018 BPSDMD Provinsi NTB telah menyusun 4 jenis

modul berbasis kompetensi yaitu modul penyusunan SOP, modul penatausahaan

Page 52: KATA PENGANTAR - BPSDMD · 1. Masih rendahnya sumber daya Aparatur Sipil Negara. 2. Belum tersedianya data dan informasi kebutuhan diklat yang dibutuhkan (Training Need Analysis)

42

bendahara pengeluaran, modul sistem pemerintahan berbasis elektronik dan

modul pejabat pengelola informasi dan dokumentasi (PPID).

Tabel. 3.11 Capaian indikator kinerja

jumlah sumber belajar yang dihasilkan

Indikator Satuan Realisasi

2017

Target 2018 Capaian 2018 Terhadap (%) Target

Akhir

RPJMD

2018 Semula Menjadi Realisasi

Realisasi

2017

Target 2018 Target

2019

1 2 3 4 5 6 = ((5-3):3)x 100%)

7 = (5:4x100%) 8 =

(5:9x100%) 9

Jumlah Dokumen Hasil Pengelolaan Sumber Belajar dan Kerjasama yang disusun

Dok 0 1 1 4 0 4 2 0

Dari tabel di atas kita dapat mengetahui bahwa dari target 1 dokumen, terealisasi

4 dokumen atau 400 persen. Terlampoinya target karena indikator ini hampir sama

dengan target yang ada di sasaran “Terlaksananya pengelolaan sumber belajar

dan kerjasama sertifikasi lembaga dan kompetensi bidang dengan indikator kinerja

Jumlah sumber belajar yang dihasilkan”. Yang membedakan terletak pada satuan

alat ukurnya.

B. Realisasi Anggaran

Untuk mencapai sasaran dan target yang telah ditetapkan Badan Pengembangan

Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat mendapat alokasi

Anggaran Belanja Tahun 2018 sebesar Rp. 19.631.659,600,- terealisasi sebesar

Rp. 17.862.048,345,- (90,99) yang terdiri dari : - Belanja Tidak Langsung sebesar

Rp. 7.369.865,900,- terealisasi sebesar Rp. 7.150.932,568 (97.81%) - Belanja

Langsung sebesar Rp. 12.261.793,700,- terealisasi sebesar Rp. 10.237.923,986`,-

(83,49%). Program prioritas dalam rangka mencapai sasaran Meningkatknya

Kompetensi dan profesionalisme ASN, Meningkatnya kapasitas sumber daya

aparatur ASN melalui pelatihan dasar, Terlatihnya sumberdaya aparatur yang

kompeten untuk menduduki jabatan struktural yang profesional dan Terwujudnya

adalah : 1) Program Pendidikan Kedinasan dengan alokasi anggaran sebesar Rp.

1.653.318,000,- terealisasi sebesar Rp. 1.545.328,504,- (93,47%) dengan kegiatan

Peningkatan Keterampilan dan Profesionalisme. 2) dan Program Peningkatan

Page 53: KATA PENGANTAR - BPSDMD · 1. Masih rendahnya sumber daya Aparatur Sipil Negara. 2. Belum tersedianya data dan informasi kebutuhan diklat yang dibutuhkan (Training Need Analysis)

43

Kapasitas Sumber Daya Aparatur dengan alokasi anggaran sebesar Rp.

8.983.511,200,- terealisasi sebesar Rp. 8.098.293,497 ,- (90,15%) dengan 3

Kegiatan yaitu : Pendidikan dan Pelatihan Struktural bagi PNS Daerah, Pendidikan

dan Pelatihan Teknis dan Fungsi bagi PNS Daerah dan Sertifikasi Kompetensi dan

Pengelolaan Kelembagaan.

Program pendukung terdiri dari Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 2.067.483,845,- terealisasi sebesar Rp.

1.864.312.079,- (90.17%) dan Program Peningkatan kapasitas Pengelolaan

Keuangan Daerah, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 32.600,000,- terealisasi

sebesar Rp. 30.600,000,- (93.87%). Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya

Aparatur dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 6.600.000.,- terealisasi sebesar Rp.

2.550,000,- (38,64%). Program Peningaktan Sarana dan Prasarana Aparatur

dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 839.460,000,- terealisasi sebesar Rp.

432.769.751 (51,55%). dan Program Peningkatan Pengembangan Sistem

Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan dengan alokasi anggaran sebesar Rp.

332.138.655.,- terealisasi sebesar Rp. 282.590,450,- (85,08 %).

C. ANALISISI EFISIENSI ANGGARAN

Sesuai Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 690.900-327 tahun 1996, kriteria

tingkat efisiensi anggaran belanja sebagai berikut :

1. Jika hasil perbandingan lebih dari 100%, maka anggaran belanja dikatakan

tidak efisien.

2. Jika hasil pencapaian antara 90% - 100%, maka anggaran belanja dikatakan

kurang efisien.

3. Jika hasil pencapaian antara 80% - 90%, maka anggaran belanja dikatakan

cukup efisien.

4. Jika hasil pencapaian antara 60% - 80%, maka anggaran belanja dikatakan

efisien.

5. Jika hasil pencapaian dibawah 60%, maka anggaran belanja dikatakan sangat

efisien.

Page 54: KATA PENGANTAR - BPSDMD · 1. Masih rendahnya sumber daya Aparatur Sipil Negara. 2. Belum tersedianya data dan informasi kebutuhan diklat yang dibutuhkan (Training Need Analysis)

44

Tabel

Analisis Tingkat Efisensi Anggaran

Tahun Target Realisasi Efisiensi Keterangan

2017 15.513.238.871 12.005.805.478 77.39 Efisien

2018 8.983,511,200 8.098.293,497 90,15 Kurang Efisien

Tabel diatas menunjukkan tingkat efisiensi anggaran Program Peningkatan Kapasitas Sumber

Daya Aparatur pada BPSDMD Provinsi NTB selatan yang berfluktuasi dari tahun 2017

ke tahun 2018. Pada tahun 2017 tingkat efisiensi sebesar 77,39%

menjadi 90,15% pada tahun 2018. Dari sudut pandang efisiensi perubahan ini

dipandang sebagai penurunan tingkat efisiensi, Dalam menghitung tingkat

efisiensi, berpatokan pada hal biaya. Dimana, efisiensi hanya akan ditentukan

oleh ketepatan didalam mendayagunakan anggaran belanja dengan memberikan

prioritas pada faktor-faktor input yang dapat mengacu pencapaian tujuan.

Sesuai dengan pengertian dari efisiensi yaitu penggunaan dana yang seminimal

mungkin untuk mencapai hasil yang maksimal, maka BPSDMD Provinsi NTB

pada tahun 2018 belum berhasil memenuhi tingkat efisiensi anggaran belanja

melalui program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur yang telah

dijalankannya untuk bisa mencapai hasil yang maksimal.

Page 55: KATA PENGANTAR - BPSDMD · 1. Masih rendahnya sumber daya Aparatur Sipil Negara. 2. Belum tersedianya data dan informasi kebutuhan diklat yang dibutuhkan (Training Need Analysis)

45

BAB IV

PENUTUP

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan

Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat disusun

sebagai pelaksanaan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dan wujud pertanggung

jawaban dalam pencapaian visi misi dan tujuan Organisasi Perangkat Daerah (OPD),

serta dalam rangka perwujudan good governance. Tujuan penyusunan laporan ini

adalah untuk memberikan gambaran tingkat pencapaian sasaran maupun tujuan

dalam menjabaran visi, misi dan strategi BPSDMD Provinsi NTB yang mengindikasikan

tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan

program dan kebijakan yang ditetapkan. Laporan akuntabilitas ini disusun

berdasarkan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) Tahun Anggaran 2018, serta

Penetapan Kinerja Tahun 2018.

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja dari sasaran dan kegiatan secara

umum telah dapat dicapai dengan baik. Dari hasil pengukuran kinerja terhadap 8

sasaran, disimpulkan bahwa 7 (tujuh) sasaran tercapai dengan predikat Sangat

Berhasil, 1 (satu) sasaran tercapai dengan predikat Cukup Berhasil.

Dari 8 sasaran telah ditetapkan indikator kinerja sasaran sebanyak 11

indikator dengan hasil capaian 8 indikator kinerja sasaran dengan capaian angka 85

s/d 100 (predikat Sangat Berhasil); 1 indikator kinerja sasaran mencapai angka 66

s/d < 70 (predikat Cukup Berhasil); dan 1 indikator kinerja sasaran capaiaannya

kurang dari <55 (predikat Tidak Berhasil).

Hasil analisis 8 sasaran yang ada, pencapaian kinerja sasaran BPSDMD

Provinsi NTB Tahun 2018 rata-rata sebesar 77,85 terkategori berhasil, walau

demikian masih terdapat beberapa indikator sasaran yang capaiannya belum seperti

yang diharapkan yaitu:

1. Capaian indikator kinerja Jumlah Lembaga Yang dilisensi sebesar 0 atau terealisir

0 % dari target 1 Lembaga. Tidak tercapainya target disebabkan masih dalam

proses menuju lisensi dengan melaksanakan Sistem Manajemen Mutu (SMM) LSP

melalui kegiatan-kegiatan seperti: Bimbingan Teknis Pembentukan dan Verifikasi

Page 56: KATA PENGANTAR - BPSDMD · 1. Masih rendahnya sumber daya Aparatur Sipil Negara. 2. Belum tersedianya data dan informasi kebutuhan diklat yang dibutuhkan (Training Need Analysis)

46

Tempat Uji Kompetensi (TUK), Bimbingan teknis Pengembangan dan Verifikasi

Skema, Bimbingan teknis Penyusunan Perangkat Asesmen dan Materi Uji

Kompetensi (MUK) dan juga kegiatan kegiatan seperti: Penyusunan Dokumen

Panduan Mutu LSP, Penyusunan SOP LSP dan Dokumen Pendukung lainnya serta

melaksananakan kegiatan pembentukan dan pengembangan Asesor Kompetensi

yang akan mengisi LSP-PDN Provinsi NTB baik melalui pelaksanaan Diklat Asesor

Kompetensi maupun pengiriman Asesor untuk mengembangkan kompetensi sesuai

skema yang akan diujikompetensikan. Kegiatan-kegiatan tersebut dilaksanakan

dalam rangka memenuhi syarat-syarat pembentukan Lembaga Sertifikasi Profesi

sehingga nanti diharapkan dapat menjadi Lembaga Sertifikasi Profesi yang

terlisensi oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi.

2. Capaian indikator kinerja Jumlah Sumber Belajar Yang Dihasilkan sebanyak 4

Modul atau 66,67 % dari target 6 Modul. Tidak tercapainya 100 persen karena

dua modul yang akan disusun telah tersedia yaitu Modul Pengelolaan Keuangan

Desa telah disusun Ditjen Bina Pemerintahan Desa Kemendagri dan Modul yang

terkait dengan kearsipan juga telah tersedia.

3. Tidak tercapainya target pada indikator jumlah peserta pengembangan

kompetensi teknis umum dan pilihan jabatan administrasi yang terkirim karena

terbatasnya penawaran pendidikan dan pelatihan dari lembaga penyelenggara

diklat seperti LAN RI dan BPSDM Provinsi lain.

Berdasarkan hasil evaluasi pada kegiatan yang telah dilakukan pada Tahun

2018 sebagai penjabaran dari program yang ditetapkan pada dasarnya pelaksanaan

tugas pokok dan fungsi Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi

Nusa Tenggara Barat Tahun 2018 dapat diselesaikan dengan sangat baik yang

tercermin dari capaian indikator kinerja, meskipun masih ditemui adanya hambatan,

ke depannya menjadi bahan masukan sebagai umpan balik (feedback) bagi pengambil

keputusan untuk melakukan evaluasi atau peninjauan kembali kebijakan dan kegiatan

yang telah ditetapkan sesuai dengan yang diharapkan.

Sedangkan realiasasi pencapaian keuangan dapat dikatakan kurang baik karena

Pulau Lombok dilanda gempa bumi selama lebih dari lima bulan yang berakibat pada

sarana dan prasarana BPSDM yang menghasilkan PAD banyak yang rusak, sehingga

Page 57: KATA PENGANTAR - BPSDMD · 1. Masih rendahnya sumber daya Aparatur Sipil Negara. 2. Belum tersedianya data dan informasi kebutuhan diklat yang dibutuhkan (Training Need Analysis)

47

dari target yang ditetapkan sejumlah Rp.8.997.025.000,- terealisasi sebesar

Rp. 5.678.052.000,- atau 63.11%. Kemudian dari segi belanja juga sangat baik yaitu

85,05% dari pagu sebesar Rp.42.435.267.050 dan terealisasi sebesar

Rp.36.089.222.322 dengan sisa anggaran sebesar Rp.6.346.044.782;

Akhirnya dengan disusunnya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

(LAKIP) BPSDMD Provinsi NTB Tahun 2018 ini, diharapkan dapat memberikan

gambaran dan informasi secara transparan terkait kinerja Badan Pengembangan

Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat kepada pihak-pihak

terkait sehingga dapat memberikan masukan dan saran yang membangun guna

peningkatan kinerja pada periode berikutnya. Secara internal dokumen LAKIP Tahun

2018 ini dapat dijadikan sebagai motivasi untuk lebih meningkatkan kinerja organisasi

dengan jalan selalu menyesuaikan indikator-indikator kinerja yang telah ada dengan

perkembangan isu strategis, sehingga Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat dapat semakin dirasakan keberadaannya oleh

masyarakat dan ASN dengan pelayanan yang profesional.

KEPALA BPSDM DAERAH

PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

H. RUSMAN, SH.,MH Pembina Utama Muda(IV/c)

NIP. 19620820 198503 1 010

Page 58: KATA PENGANTAR - BPSDMD · 1. Masih rendahnya sumber daya Aparatur Sipil Negara. 2. Belum tersedianya data dan informasi kebutuhan diklat yang dibutuhkan (Training Need Analysis)

48