kata pengantar -...

70
KATA PENGANTAR Rencana Strategis (Renstra) Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah periode 2016-2021 adalah panduan pelaksanaan tugas dan fungsi Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Blitar untuk 5 (lima) tahun ke depan, yang disusun antara lain berdasarkan hasil evaluasi terhadap pelaksanaan Renstra Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Blitar periode 2011-2016, analisa atas pendapat para pemangku kepentingan (stakeholders) di tingkat pusat dan daerah, analisa terhadap dinamika perubahan lingkungan strategis baik global maupun nasional, dan Rencana Reformasi Birokrasi Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Blitar. Selain itu, Renstra ini juga disusun dengan berpedoman pada RPJMN 2015-2019, dan sekaligus dimaksudkan untuk memberikan kontribusi yang signifikan bagi keberhasilan pencapaian sasaran, agenda dan misi pembangunan, serta visi Indonesia 2019, sebagaimana diamanatkan pada RPJMN 2015-2019. Mengingat hal tersebut, maka semua unit kerja, pimpinan dan staf Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Blitar harus melaksanakannya secara akuntabel dan senantiasa berorientasi pada peningkatan kinerja (better performance). Untuk menjamin keberhasilan pelaksanaannya dan mewujudkan pencapaian tujuan Renstra Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Blitar periode 2017- 2021, maka akan dilakukan evaluasi setiap tahun. Apabila diperlukan dan dengan memperhatikan kebutuhan dan perubahan lingkungan strategis, dapat dilakukan perubahan/revisi muatan Renstra termasuk indikator-indikator kinerjanya. Revisi dilakukan sesuai dengan mekanisme yang berlaku dan tanpa mengubah tujuan Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Blitar periode 2010- 2015. Blitar, Juli 2016 KEPALA BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET DAERAH KABUPATEN BLITAR Drs. MAHADHIN CU, MM Pembina Utama Muda NIP. 19621201 199003 1 009 i

Upload: vophuc

Post on 17-Mar-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

KATA PENGANTAR

Rencana Strategis (Renstra) Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah periode 2016-2021 adalah panduan pelaksanaan tugas dan fungsi Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Blitar untuk 5 (lima) tahun ke depan, yang disusun antara lain berdasarkan hasil evaluasi terhadap pelaksanaan Renstra Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Blitar periode 2011-2016, analisa atas pendapat para pemangku kepentingan (stakeholders) di tingkat pusat dan daerah, analisa terhadap dinamika perubahan lingkungan strategis baik global maupun nasional, dan Rencana Reformasi Birokrasi Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Blitar. Selain itu, Renstra ini juga disusun dengan berpedoman pada RPJMN 2015-2019, dan sekaligus dimaksudkan untuk memberikan kontribusi yang signifikan bagi keberhasilan pencapaian sasaran, agenda dan misi pembangunan, serta visi Indonesia 2019, sebagaimana diamanatkan pada RPJMN 2015-2019.

Mengingat hal tersebut, maka semua unit kerja, pimpinan dan staf Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Blitar harus melaksanakannya secara akuntabel dan senantiasa berorientasi pada peningkatan kinerja (better performance). Untuk menjamin keberhasilan pelaksanaannya dan mewujudkan pencapaian tujuan Renstra Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Blitar periode 2017-2021, maka akan dilakukan evaluasi setiap tahun. Apabila diperlukan dan dengan memperhatikan kebutuhan dan perubahan lingkungan strategis, dapat dilakukan perubahan/revisi muatan Renstra termasuk indikator-indikator kinerjanya. Revisi dilakukan sesuai dengan mekanisme yang berlaku dan tanpa mengubah tujuan Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Blitar periode 2010- 2015.

Blitar, Juli 2016

KEPALA BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET DAERAH KABUPATEN BLITAR

Drs. MAHADHIN CU, MM Pembina Utama Muda

NIP. 19621201 199003 1 009

i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................. i

DAFTAR ISI ............................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................... 1

A. LATAR BELAKANG .................................................................................................... 1

B. LANDASAN HUKUM ................................................................................................. 4

C. MAKSUD DAN TUJUAN ............................................................................................ 5

D. SISTEMATIKA PENULISAN ........................................................................................ 6

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD .................................................................................. 8

A. TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI......................................................... 8

B. SUMBER DAYA BPKAD ........................................................................................... 20

C. KINERJA PELAYANAN BPKAD ................................................................................. 23

D. TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN SKPD ...................... 25

BAB III ANALISIS ISU STRATEGIS .......................................................................................... 28

A. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI PELAYANAN SKPD ....................................................................................................................... 28

B. TELAAHAN VISI, MISI DAN PROGRAM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH TERPILIH................................................................................................... 30

C. TELAAHAN RENSTRA BPKAD PROPINSI JAWA TIMUR ........................................... 33

D. TELAAHAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) DAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS .................................................................................................. 34

E. ISU-ISU STRATEGIS ................................................................................................. 34

BAB IV TUJUAN DAN SASARAN ........................................................................................... 38

A. TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH SKPD .............................................. 38

B. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN ........................................................................... 44

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, DAN PENDANAAN INDIKATIF ............................................................................................................................ 54

A. MATRIK RENCANA RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF ............................................ 54

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADAN TUJUAN DAN SASARAN RPJMD ................................................................................................................................. 66

BAB VII PENUTUP ................................................................................................................ 68

ii

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional disebutkan bahwa dengan

berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah setiap

Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah segera menyusun Rencana Strategis

SKPD. Renstra SKPD memuat antara lain tentang kedudukan dari setiap

SKPD, program/kegiatan apa yang secara garis besar direncanakan serta

cara (stratejik) untuk mencapai tujuan itu. Oleh karenanya, Renstra

merupakan analisis dan pengambilan keputusan stratejik tentang masa

depan setiap satuan kerja untuk menempatkan dirinya pada masa yang

akan datang. Penyusunan rencana strategis organisasi yang berorientasi

kepada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu tertentu dengan

memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada atau mungkin

timbul. Analisis terhadap lingkungan organisasi baik internal maupun

eksternal merupakan langkah yang sangat penting dalam memperhitungkan

kekuatan (strengths), kelemahan (weakness), peluang (opportunities), dan

tantangan/kendala (threats). Analisis terhadap unsur-unsur tersebut sangat

penting dan merupakan dasar bagi perwujudan visi dan misi serta strategi

instansi pemerintah.Dokumen yang dihasilkan dari proses perencanaan

stratejik disebut ’Rencana Strategis’ atau populer disebut Renstra.

1

Format Renstra meski variatif dalampraktiknya, namun setidaknya

mengandung informasi tentang hal-hal sebagaiberikut:

1. Merupakan arah masa depan organisasi yang ingin dituju (Visi, Tujuan

dan Sasaran Strategis);

2. Analisis organisasi tentang nilai-nilai luhur yang dimiliki, kekuatan,

kelemahan, kesempatan dan kendala organisasi (SWOT analysis) serta

tugas pokok dan fungsi utama organisasi yang menunjukkan alasan

utama keberadaan organisasi (misi);

3. Merupakan langkah-langkah strategis yang dilakukan oleh organisasi

dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan. Langkah-

langkah ini biasanya dituangkan dalam kebijakan, program

dankegiatan organisasi;

4. Berkaitan dengan cara organisasi menetapkan ukuran-ukuran

keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi dalam mencapai tujuan

dan sasaran organisasi. Karenanya, setiap tujuan dan sasaran yang

ditetapkan harus dapat terukur dengan seperangkat indicator kinerja

yang idealnya merupakan indicator kinerja outcome atau setidaknya

output.

Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah yang

merupakan instrumen pertanggungjawaban, perencanaan strategis

merupakan langkah awal untuk melakukan pengukuran kinerja instansi

pemerintah. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999

2

tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah mengharuskan setiap

Instansi Pemerintah sampai tingkat eselon II untuk mempunyai

Perencanaan Strategis tentang program-program utama yang akan dicapai

selama 1 (satu) sampai 5 (lima) tahunan. Komponen Renstra dalam SAKIP

meliputi: (1) Pernyataan Visi dan Misi; (2) Perumusan Tujuan dan Sasaran

beserta indikator kinerjanya; (3) Uraian tentang cara mencapai Tujuan dan

sasaran (strategi) yang dijabarkan kedalam kebijakan dan program.

Setiap SKPD dalam menyusun Rencana Strategis harus ada benang

merah dengan Visi dan Misi Kabupaten, Visi dan Misi Bupati dan Wakil

Bupati terpilih. Oleh karena itu RPJMD Kabupaten merupakan satu bagian

yang utuh dari manajemen kerja di lingkungan Pemerintah Kabupaten

khususnya dalam menjalankan agenda Pembangunan yang telah tertuang

dalam RPJMD yang keberadaannya akan dijadikan pedoman bagi SKPD

untuk menyusun Renstra SKPD.

Penyusunan Rencana strategis BPKAD mengacu pada Peraturan

Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara

Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

Pembangunan Daerah.

3

B. LANDASAN HUKUM

Penyusunan Renstra disusun berdasarkan landasan hukum sebagai

berikut :

1. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2004 nomor 104,

Tambahan Lembaran Negara Nomor 4421);

2. Undang-Undang No 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)

sebagaimana telah dua kali diubah terakhir dengan Undang-undang

Nomor 12 tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4844);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata

Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4817);

4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang

Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang

Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi

Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

4

5. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 1 Tahun 2009 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Propinsi Jawa Timur

2005-2025;

6. Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 24 Tahun 2008 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Blitar

2005-2025;

7. Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 20 Tahun 2008 tentang

organisasi dan tata kerja Inspektorat, Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Blitar;

8. Peraturan Bupati Blitar Nomor 9 Tahun 2013 tentang Penjabaran

Tugas dan Fungsi Badan Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah

Kabupaten Blitar.

C. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud penyusunan Renstra Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset

Daerah Tahun 2016-2021 adalah sebagai dokumen perencanaan

pendapatan dari PAD, Dana Perimbangan, dan Pendapatan lain-lain yang

sah dengan perencanaan pengelolaan belanja langsung ataupun belanja

tidak langsung selama kurun waktu 5 (lima) tahun kedepan. Dengan

demikian Renstra BPKAD merupakan acuan / pedoman dalam membuat

prioritas pembangunan yang akan dibiayai APBD Kabupaten Blitar dari

Tahun 2016-2021.

5

Tujuan penyusunan Renstra Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset

Daerah Tahun 2016-2021 adalah untuk memberikan arah yang jelas dalam

menentukan PPAS demi lancarnya pelaksanaan program yang ditetapkan

dalam KUA, RKPD, RENJA Kabupaten Blitar dalam kurun waktu 5 (lima)

tahun sesuai dengan potensi yang tersedia.

D. SISTEMATIKA PENULISAN

Rencana Strategis BPKAD Kabupaten Blitar Tahun 2016-2021 ini

disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan Latar Belakang, Landasan Hukum,

Maksud dan Tujuan dan Sistematika Penulisan.

BAB II : GAMBARAN PELAYANAN DPPKAD

Bab ini menjelaskan Tugas, Fungsi dan Struktur

Organisasi, Sumber Daya, Kinerja Pelayanan dan

Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan

SKPD

BAB III : ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN

FUNGSI

Bab ini menjelaskan Identifikasi Permasalahan

Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan, Telaahan

6

Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil

Kepala Daerah Terpilih, Telaahan Renstra K/L dan

Penentuan Isu-isu Strategis.

BAB IV : VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN

KEBIJAKAN

Bab ini menjelaskan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

Jangka Menengah, Strategi dan Kebijakan.

BAB V : RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR

KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN

INDIKATIF

Bab ini menjelaskan Program dan Kegiatan, Indikator

Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif

BAB VI : INDIKATOR KINERJADPPKAD YANG MENGACU PADA

TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

Pada bagian ini dikemukakan Indikator Kinerja yang

secara langsung menunjukkan kinerja yang akan

dicapai dalam lima tahun mendatang sebagai

komitmen untuk mencapaian tujuan dan sasaran

RPJMD.

BAB VII : PENUTUP

7

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD

A. TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI

2.1.1 Tugas Pokok dan Fungsi

Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD)

KabupatenBlitar yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 20

Tahun 2008. Kedudukan Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

Kabupaten Blitar adalah pelaksana dibidang pengelolaan keuangan dan

asset daerah, yang menyangkut bidang penerimaan daerah, belanja daerah,

serta aset daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala Badan sekaligus

sebagai Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD) dan melaksanakan

fungsi selaku Bendahara Umum Daerah

Dalam menyelenggarakan tugas pokok diatas, BPKAD mempunyai

fungsi sebagai berikut :

a. Perumusan kebijakan teknis dibidang pengelolaan keuangan dan aset

daerah;

b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang

pengelolaan keuangan dan aset daerah;

c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang pengelolaan keuangan

dan aset daerah.

8

2.1.2. Berikut ini mengenai bagan struktur organisasi BPKAD sebagai berikut :

Kelompok Jabatan Fungsional

Bidang Akuntansi

Bidang Perbendaharaan dan Kasda

Sub Bidang Pembukuan dan

Pelaporan

Sub Bidang Evaluasi

Sub Bidang Perbendaharaan

Sub Bidang Pengelolaan kas

KEPALA BADAN

Sekretariat

Subbag Keuangan

Subbag Umum &Kepegawaian

Bidang Anggaran

Sub Bidang Anggaran II

Sub Bidang

Anggaran I

Subbag Program

Bidang Asset Daerah

Sub Bidang Analisa Kebutuhan dan

Inventaris

UPTD

Sub Bidang Pengamanan dan

Pemanfaatan

9

1. Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah mempunyai tugas

memimpin, membina, mengawasi, mengkoordinasikan dan mengandalikan

penyelenggaraan kegiatan serta merumuskan kebijakan teknis dibidang

pengelolaan keuangan dan aset daerah. Dalam pelaksanaan tugas, kepala

badan mempunyai fungsi :

a. Pelaksanaan urusan ketatausahaan, keuangan, kepegawaian dan

perlengkaan badan;

b. Perumusan dan pelaksanaan kebijakan penyelenggaraan keuangan dan

aset daerah;

c. Pelaksanaan rencana dan program kerja dibidang pengelolaan keuangan

dan aset daerah;

d. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Bupati.

2. Sekretariat

Sekretariat mempunyai tugas menyelenggarakan administrasi ketatausahaan,

kearsipan, kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan rumah tangga badan,

penyusunan program dan perencanaan program badan serta pembinaan

hukum, organisasi dan tata laksana badan. Dalam melaksanakan tugasnya

sekertariat mempunyai fungsi :

a. Pengelolaan dan pembinaan urusan tata usaha dan tata kerasipan rumah

tangga dan keprotokolan badan;

b. Penyusunan program dan perencanaan badan;

c. Penyusunan dan pembinaan hukum, organisasi dan tata laksana badan;

10

d. Pengelolaan administrasi dan penyusunan laporan kepegawaian,

keuangan dan perlengkapan;

e. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan.

Sekretariat dipimpin oleh sekretaris membawahi :

a. Sub Bagian Umum yang mempunyai tugas :

1) Melakukan urusan administrasi persuratan, kerasipan, perjalanan

dinas, keprotokolan, rumah tangga;

2) Melakukan tata usaha dan administrasi kepegawaian;

3) Menyiapkan bahan pembinaan hukum, organisasi dan ketatalaksanaan

badan;

4) Menyusun laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas;

5) Melaksanan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris.

b. Sub Bagian Keuangan yang mempunyai tugas :

1) Melakukan tata usaha dan administrasi keuangan dan perlengkapan;

2) Menyusun analisa kebutuhan pengadaan dan melakukan administrasi

barang;

3) Melakukan pembayaran gaji pegawai;

4) Menyusun laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas;

5) Melaksanan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris.

c. Sub Bagian Penyusunan Program yang mempunyai tugas :

1) Menyiapkan bahan penyusunan program dan perencanaan kegiatan

badan;

11

2) Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan program dan kegiatan

badan;

3) Menyusun laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas;

4) Melaksanan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris.

3. Bidang Perbendaharaan dan Kas Daerah

Bidang Perbendaharaan dan Kas Daerah mempunyai tugas melaksanakan

kebijakan, menyiapkan bahan pedoman teknis, melaksanakan

pengelolaan, koordinasi, pembinaan, dan pengendalian dibidang

pengelolaan kas dan perbendaharaan. Dalam melaksanakan tugas,

bidang perbendaharaan dan kas daerah mempunyai fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis dibidang penerimaan dan pengeluaran

kas;

b. Pelaksanaan pembukuan dan administrasi penerimaan dan

pengeluaran daerah yang berupa kas dan yang setara kas;

c. Pelaksanaan dan pengendalian penerimaan, penyimpanan dan

pembayaran atas beban rekening kas umum daerah;

d. Pengelolaan utang dan piutang daerah;

e. Penyusunan petunjuk teknis dan pembinaan administrasi keuangan

yang berkaitan dengan penerimaan dan pengeluaran kas;

f. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan.

12

Bidang Perbendaharaan dan Kas Daerah dipimpin kepala bidang

membawahi :

a. Sub Bidang Pengelolaan Kas yang bertugas :

1) Meneliti dokumen atau bukti penerimaan uang daerah dan

penatausahaan dana transfer daerah sesuai dengan rekening kas

umum daerah;

2) Menyusun anggaran kas;

3) Meneliti dan memberikan pembebanan rincian penggunaan atas

pengesahan SPJ gaji;

4) Melaksanakan pembukuan dan pengadministrasian penerimaan

dan pengeluaran daerah yang berupa kas dan yang setara kas;

5) Memeriksa, menganalisa dan mengevaluasi pertanggungjawaban

penerimaan dan pengeluaraan kas;

6) Menyusun dan penyediaan laporan penerimaan dan pengeluaran

kas;

7) Melaksanakan rekonsiliasi data penerimaan kas dengan instansi

terkait dalam rangka penyusunan posisi kas;

8) Melakukan analisa pemberdayaan dan penempatan uang daerah

melalui investasi jangka pendek dalam rangka penerimaan

daerah;

9) Melaksanakan pengelolaan utang dan piutang daerah;

10) Menyusun dan menyediakan laporan aliran kas secara periodik;

13

11) Menyusun laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas;

12) Melaksanan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang.

b. Sub Bidang Perbendaharaan yang mempunyai tugas :

1) Melaksanakan register atasa SPM dan SP2D belanja SKPD;

2) Melaksanakan pengendalian atas pagu anggaran dan meneliti

dokumen SPM;

3) Melaksanakan proses penerbitan SP2D dan daftar pengatur

SP2D;

4) Meneliti dan memberikan pembebanan rincian penggunaan atas

pengesahan SPJ non gaji;

5) Melaksanakan pengadministrasian pemungutan dan

pemotongan pungutan pihak ketiga;

6) Melaksanakan rekonsiliasi pengeluaran kas berdasar SP2D

dengan SKPD dan instansi terkait dalam rangka pengendalian

kas;

7) Menyusun dan membuat laporan realisasi pengeluaran kas

berdasar SP2D;

8) Meneliti kelengkapan dokumen dan penerbitan SKPP;

9) Melaksanakan koordinasi dengan lembaga dan instansi terkait

serta melakukan pembinaan perbendaharan terahadap SKPD;

10) Menyusun laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas;

11) Melaksanan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang.

14

4. Bidang Akuntansi

Bidang Akuntansi mempunyai tugas menyusun dan melaksanakan

kebijakan dan pedoman teknis dibidang evaluasi, pembukuan dan

pelaporan. Dalam melaksanakan tugasnya, bidang akuntansi mempunyai

fungsi :

a. Perumusan prosedur pelaporan keuangan yang transparan dan

akuntabel;

b. Penyusunan pedoman teknis pertanggungjawaban pelaksanaan

APBD;

c. Penyajian informasi laporan keuangan daerah;

d. Pelaksanaan pembinaan teknis pertanggungjawaban dan laporan

keuangan daerah;

e. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan.

Bidang Akuntansi dipimpin kepala bidang membawahi :

a. Sub Bidang Evaluasi yang mempunyai tugas :

1) Mempersiapkan evaluasi laporan pertanggungjawaban APBD;

2) Menyiapkan bahan pembinaan teknis terhadap PPK SKPD dalam

menyusun laporan keuangan SKPD;

3) Melakukan penyesuaian pedoman kebijakan akuntansi

pemerintah daerah sesuai SAP;

4) Melakukan fasilitasi penyiapan bahan evaluasi realisasi

penyerapan anggaran;

15

5) Melakukan fasilitasi dalam rangka penyiapan bahan

permasalahan TP TGR;

6) Menyusun laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas;

7) Melaksanan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang.

b. Sub Bidang Pembukuan dan Pelaporan yang mempunyai tugas :

1) Melakukan pembukuan bukti transaksi keuangan secara

transparan dan akuntabel;

2) Menyusun laporan realisasi anggaran semester pertama APBD

dan pronogsis untuk 6 bulan berikutnya;

3) Menyusun laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD;

4) Menyiapan bahan pembinaan / petunjuk teknis pembuatan

laporan keuangan daerah;

5) Melakukan rekonsiliasi laporan keuangan dengan BUMD;

6) Menyusun laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas;

7) Melaksanan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang.

5. Bidang Anggaran

Bidang Anggaran mempunyai tugas menyusun dan melaksanakan

kebijakan dan pedoman teknis dibidang anggaran. Dalam melaksanakan

tugasnya bidang anggaran mempunyai fungsi :

a. Perumusan prosedur penyusunan rancangan ABPD dan rancangan

Perubahan APBD;

b. Penyusunan pedoman dan petunjuk teknis penyusunan anggaran;

16

c. Pengendalian penyusunan anggaran;

d. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan.

Bidang Anggaran dipimpin kepala bidang membawahi :

a. Sub Bidang Anggaran I yang bertugas :

1) Menyiapkan bahan penyusunan pedoman penyusunan APBD

tahun anggaran berkenaan;

2) Menyiapkan bahan penyusunan kebijakan perencanaan anggaran

daerah pada dinas daerah, kecamatan dan kelurahan;

3) Menyiapkan bahan penyusunan rencana belanja daerah pada

dinas daerah, kecamatan dan kelurahan;

4) Melaksanakan verifikasi RKA / RKAP SKPD dan DPA / DPPA SKPD

pada dinas daerah, kecamatan dan kelurahan;

5) Menyiapkan bahan pengesahan DPA / DPPA SKPD pada dinas

daerah, kecamatan dan kelurahan;

6) Menyiapkan SPD utnuk pengendalian pelaksanaan anggaran kas

pada dinas daerah, kecamatan dan kelurahan;

7) Menyusun laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas;

8) Menyajikan informasi keuangan daerah yaitu APBD;

9) Melaksanan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang.

b. Sub Bidang Anggaran II yang mempunyai tugas :

1) Menyiapkan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis

penyusunan APBD tahun anggaran berkenaan;

17

2) Menyiapkan bahan penyusunan kebijakan perencanaan anggaran

daerah pada Inspektorat, Sekretariat DPRD, Badan, Kantor dan

Bagian lingkup Sekretariat Daerah;

3) Menyiapkan bahan penyusunan rencana belanja daerah pada

Inspektorat, Sekretariat DPRD, Badan, Kantor dan Bagian lingkup

Sekretariat Daerah;

4) Melaksanakan verifikasi RKA / RKAP SKPD dan DPA / DPPA SKPD

pada Inspektorat, Sekretariat DPRD, Badan, Kantor dan Bagian

lingkup Sekretariat Daerah;

5) Menyiapkan bahan pengesahan DPA / DPPA SKPD pada

Inspektorat, Sekretariat DPRD, Badan, Kantor dan Bagian lingkup

Sekretariat Daerah;

6) Menyiapkan SPD untuk pengendalian anggaran kas pada

Inspektorat, Sekretariat DPRD, Badan, Kantor dan Bagian lingkup

Sekretariat Daerah;

7) Menyiapan bahan penyusunan anggaran pembiayaan daerah;

8) Menyajikan informasi keuangan daerah yaitu APBDP;

9) Menyusun laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas;

10) Melaksanan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang.

18

6. Bidang Aset

Bidang Aset mempunyai tugas menyusun dan melaksanakan kebijakan

dan pedoman teknis dibidang analisa kebutuhan, inventarisasi,

pengamanan dan pemanfaatan aset.

Dalam melaksanakan tugasnya bidang aset mempunyai fungsi :

a. Penyusunan rencana kebutuhan dan pemeliharaan barang milik

daerah;

b. Penyelenggaraan pembinaan, penatausahaan dan penghapusan

barang milik daerah;

c. Penyelenggaraan pemanfaatan, pemindahtanganan, pengaman dan

pengedalian barang milik daerah;

d. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan.

Bidang Aset dipimpin kepala bidang membawahi :

a. Sub Bidang Analisa Kebutuhan dan Inventarisasi yang bertugas :

1) Menyiapkan bahan penyusunan RKBMD dan RKPBMD;

2) Menyiapkan bahan penyusunan DKBMD dan DKPBMD;

3) Menyiapkan bahan penyusunan SHSB;

4) Melakukan penatausahaan BMD;

5) Melaksanakan dan memproses penghapusan BMD;

6) Menyusun laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas;

7) Melaksanan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang.

19

b. Sub Bidang Pengamanan dan Pemanfaatan yang bertugas :

1) Melakukan pengamanan BMD;

2) Melakukan pengawasan dan pengendalian asset pemerintah

daerah;

3) Melakukan pembinaan administrasi teknis pengurus dan atau

penyimpan barang daerah;

4) Melakukan penertiban penggunaan, pemanfaatan,

pemindahtanganan barang milik daerah;

5) Menyusun laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas;

6) Melaksanan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang.

B. SUMBER DAYA BPKAD

Dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran yang telah

ditetapkan, Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kabupaten Blitar

didukung oleh sumber daya manusia sebanyak 53 orang. Sebagai SKPD

yang mengelola kewenangan kebijakan pengelolaan keuangan dan aset

daerah tentu diperlukan SDM yang mempunyai kompetensi di bidangnya,

tercermin dari persentase pegawai dengan jenjang pendidikan Sarjana (S1

dan S2) sebesar 69,81 % (37 orang) dari total Badan Pengelolaan

Keuangan dan Aset Kabupaten Blitar.

20

Komposisi pegawai Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset

Kabupaten Blitar berdasarkan jenjang pendidikan dan pangkat, golongan

serta ruang disajikan pada tabel sebagai berikut :

Rekapitulasi Pegawai BPKAD Kabupaten Blitar Berdasarkan Jenjang Pendidikan Tahun 2015

Sumber : Data Kepegawaian BPKAD Kabupaten Blitar Tahun 2015 Keterangan : Jumlah pegawai tersebut belum termasuk tenaga kerja kontrak / tidak tetap.

Komposisi proporsi pegawai Badan Pengelolaan Keuangan dan

Aset Kabupaten Blitar berdasarkan jenjang pendidkan Tahun 2015 dapat

diketahui lebih detail pada grafik dibawah ini :

No Unit Kerja Jumlah Tingkat Pendidikan

S2 S1 D3 SMA SMP 1 2 3 4 5 6 7 8

1. Kepala Badan 1 1 - - - -

2. Sekretariat 8 1 4 - 3 -

3.

Bidang

Perbendaharaan 20 2 11 1 6 -

4. Bidang Akuntansi 7 2 3 - 2 -

5. Bidang Anggaran 9 4 4 - 1 -

6. Bidang Aset Daerah 8 1 4 - 2 1

Jumlah Total 53

21

Proporsi Pegawai BPKAD Kabupaten Blitar Berdasarkan Jenjang Pendidikan TA 2015

Sumber : Data Kepegawaian BPKAD Kabupaten Blitar Tahun 2015

Pada dasarnya secara kualitas pegawai BPKAD Kabupaten Blitar

sudah cukup baik. Berdasarkan tingkat pendidikan, dominasi pegawai

terdiri dari Pasca Sarjana sebanyak 11 orang 20,75%, Sarjana sebanyak 26

orang atau 49,09%, Sarjana Muda sebanyak 1 orang atau 1,89%, SMA

sebanyak 14 orang atau 26,42%, dan SMP sebanyak 1 orang atau 1,89%.

Namun dari segi kuantitas masih diperlukan adanya penambahan pegawai

dikarenakan beban kerja yang cukup berat.

Berdasarkan pangkat, golongan dan ruang pegawai BPKAD

Kabupaten Blitar di dominasi oleh Golongan III/b sebanyak 14 orang atau

26,42%, Golongan III/d sebanyak 11 orang atau 20,75%, Golongan

20,75%

49,06 %

1,89%

26,42% 1,89%

S2 S1 D3 SMA SMP

22

III/asebanyak 9 orang atau 16,98%, Golongan II/b sebanyak 8 orang atau

15,09%, Golongan III/c sebanyak 5 orang atau 9,43%, Golongan IV/a

sebanyak 2 orang atau 3,77 % serta Golongan IV/b, IV/c dan II/a sebanyak

masing – masing 1 orang atau 1,89 %.

Proporsi Pegawai BPKAD Kabupaten Blitar Berdasarkan Pangkat, Golongan dan Ruang TA 2015

C. KINERJA PELAYANAN BPKAD

Berdasarkan pada Renstra Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset

Daerah, dapat diamati bahwa tujuan BPKAD ialah untuk melakukan penyusunan

dan pelaksanaan kebijakan daerah dibidang pengelolaan keuangan dan aset

daerah. Fungsi BPKAD a) Perumusan kebijakan teknis dibidang pengelolaan

keuangan dan aset daerah; b) Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan

1,89%

1,89 %

3,77 %

20,75 %

9,43 %

26,42 %

16,98%

1,89%

15,09 % 1,89 %

IV/c IV/b IV/a III/d III/c III/b III/a II/c II/b II/a

23

pelayanan umum dibidang pengelolaan keuangan dan aset daerah; c)Pembinaan

dan pelaksanaan tugas dibidang pengelolaan keuangan dan aset daerah.

Tabel Linieritas Sasaran RPJMD terhadap Badan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah

NO

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama

SKPD

Bidang Urusa

n Sasaran Renstra SKPD Sasaran RPJMD yang

diacu

1. Meningkatnya pelayanan administrasi perkantoran

Meningkatnya profesionalisme birokrasi

Meningkatnya pendukung kerja operasional, sarana dan prasarana kantor yang memadai

BPKAD

2. Meningkatnya pelayanan pengelolaan keuangan

Meningkatnya kualitas pelayanan publik

Prosentase ketepatan waktu penerbitan SP2D

BPKAD

3. Meningkatnya pengelolaan keuangan

Meningkatnya pengelolaan keuangan daerah yang akuntabel berbasis teknologi informasi

Prosentase ketepatan waktu penetapan APBD dan APBD Perubahan

BPKAD

4. Meningkatnya pengelolaan keuangan

Meningkatnya pengelolaan keuangan daerah yang akuntabel berbasis teknologi informasi

Prosentase ketepatan penerbitan dokumen dan laporan keuangan

BPKAD

5. Meningkatnya pengelolaan asset daerah

Terwujudnya kelembagaan dan ketatalaksanaan pemerintah yang efektif dan efisien

Prosentase sertifikasi tanah aset pemerintah kabupaten

BPKAD

6. Meningkatnya pengelolaan asset daerah

Meningkatnya pengelolaan keuangan daerah yang akuntabel berbasis teknologi informasi

Prosentase asset daerah yang telah dikelola

BPKAD

Sumber : SK Penetapan IKU 2014

24

Tabel Realisasi Kinerja Badan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah 2014 dan 2015

Sasaran Indikator Kinerja Satuan Tahun

2011 2012 2013 2014 2015

Meningkatkan pengelolaan keuangan daerah yang akuntabel, berbasis teknologi dan sesuai ketentuan yang berlaku

Persentase Ketepatan Waktu Penetapan APBD/P % - - - 0% 100%

Persentase Ketepatan penerbitan dokumen & Laporan Keuangan oleh SKPD

% - - - 100% 100%

Persentase ketepatan waktu penerbitan SP2D % - - - 100% 87,32%

Meningkatkan penertiban, penataan, pemanfaatan dan optimalisasi asset daerah

Persentase Sertifikasi tanah aset Pemerintah Kabupaten % - - - 41,92% 50%

Persentase asset daerah yang telah dikelola % - - - 97,29% 97,29%

Sumber : LAKIP BPKAD KABUPATEN BLITAR TAHUN 2015

D. TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN SKPD

1. Faktor tantangan yang berpengaruh terhadap kelancaran pelaksanaan

tugas dalam pencapaian tujuan yang telah ditetapkan, diantaranya

adalah:

a. Peraturan perundang-undangan tentang pengelolaan keuangan

daerah berkembang sangat cepat kurang bisa diimbangi dengan

kecepatan adaptasi pada tahap implementasi bahkan timbul

kendala yang disebabkan adanya potensi tumpang tindih/tidak

sinkron antara satu peraturan dengan yang lain, dan adanya

multitafsir terhadap satu peraturan perundang-undangan;

25

b. Masih kurangnya kompentensi dan kualitas sumber daya manusia

pengelola keuangan dan aset daerah pada tiap SKPD. Karena

kewenangan pengelolaan keuangan daerah tidak hanya berada di

BPKAD sebagai satuan kerja pengelola keuangan daerah (SKPKD)

tetapi juga di SKPD, karena itu kinerja BPKAD sangat dipengaruhi

oleh kinerja aparat pengelola keuangan yang ada di SKPD dari mulai

pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran, pejabat

penatausahaan keuangan (PPK-SKPD) bendahara pengeluaran,

bendahara penerimaan, pejabat pelaksana teknis kegiatan dan lain-

lain;

c. Belum optimalnya pemanfaatan kesempatan dalamrangka

peningkatan pendidikan formal/ informal yang disebabkan

kompleksitas pengelolaan keuangan dan aset daerah, ritme dan

intensitas pekerjaan yang relatif tinggi

d. Belum terselesaikannya permasalahan aset pemerintah daerah;

e. Perbedaan persepsi dalam memaknai peraturan dengan pemeriksa

fungsional.

2. Faktor peluang yang berpengaruh terhadap kelancaran pelaksanaan

tugas dalam pencapaian tujuan yang telah ditetapkan, diantaranya

adalah:

a. Memiliki sarana, prasarana dan sistem informasi untuk menunjang

kelancaran pelaksanaan tugas pokok dan fungsi BPKAD.

26

b. Memiliki posisi strategis sebagai koordinator penyusunan Rencana

Kerja dan Anggaran serta Dokumen Pelaksanaan Anggaran SKPD di

lingkungan Pemerintah Kabupaten Blitar ;

c. Adanya diklat, seminar, bintek workshop dalam rangka peningkatan

kualitas SDM yang diselenggarakan oleh instansi pemerintah,

perguruan tinggi dan konsultan / swasta.

d. Kepercayaan pimpinan serta kemudahan berkoordinasi dengan

tingkat provinsi dan pusat.

27

BAB III ANALISIS ISU STRATEGIS

A. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI PELAYANAN SKPD

Berdasarkan tugas dan fungsi SKPD adalah suatu kondisi atau hal

yang harus diperhatikan atau dikedepankan dalam perencanaan

pembangunan karena dampaknya yang signifikan bagi SKPD dimasa

datang, yang apabila tidak diantisipasi, akan menimbulkan kerugian yang

lebih besar atau sebaliknya, dalam hal tidak dimanfaatkan, akan

menghilangkan peluang untuk meningkatkan pelayanan kepada

masyarakat dalam jangka panjang. Sehingga untuk menunjang percepatan

penyusunan program kegiatan yang berdaya guna dan berhasil guna,

maka penyusunan rencana strategis perlu memperhatikan adanya isu-isu

strategis baik yang berasal dari internal maupun eksternal, antara lain

berupa informasi, kejadian dan dinamika kebutuhan masyarakat yang

eksistensinya dapat mempengaruhi baik langsung maupun tidak langsung

terhadap kinerja Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten

Blitar, antara lain :

1. Peraturan perundang-undangan tentang pengelolaan keuangan

daerah berkembang sangat cepat kurang bisa diimbangi dengan

kecepatan adaptasi pada tahap implementasi bahkan timbul kendala

28

yang disebabkan adanya potensi tumpang tindih/ tidak sinkron antara

satu peraturan dengan yang lain, dan adanya multitafsir terhadap

satu peraturan perundang-undangan;

2. Dengan diterbitkannya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

Nomor 71 tahun 2010 tentang Sistem Akuntansi Pemerintah yang

menegaskan bahwa laporan keuangan yang disusun menggunakan

SAP berbasis akrual.

3. Masih kurangnya kompentensi dan kualitas sumber daya manusia

pengelola pendapatan, keuangan dan aset daerah pada tiap SKPD.

Karena kewenangan pengelolaan keuangan daerah tidak hanya

berada di BPKAD sebagai satuan kerja pengelola keuangan daerah

(SKPKD) tetapi juga di SKPD, karena itu kinerja BPKAD sangat

dipengaruhi oleh kinerja aparat pengelola keuangan yang ada di SKPD

dari mulai pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran, pejabat

penatausahaan keuangan (PPK-SKPD) bendahara pengeluaran,

bendahara penerimaan, pejabat pelaksana teknis kegiatan dan lain-

lain;

4. Belum adanya ketertiban pengelolaan keuangan dan aset daerah pada

tiap SKPD;

29

B. TELAAHAN VISI, MISI DAN PROGRAM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH TERPILIH

1. Visi

Visi pembangunan daerah dalam RPJMD Kabupaten Blitar 2016-2021

adalah visi Kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih yang

disampaikan pada waktu pemilihan kepala daerah (pilkada). Bupati dan

Wakil Bupati Terpilih yaitu Bapak Drs. H. Rijanto, MM dan Bapak

Marhaenis U.W. Visi Kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih

memberikan gambaran arah pembangunan atau kondisi masa depan bagi

Kabupaten Blitar yang ingin dicapai dalam masa jabatan selama 5 (lima)

tahun sesuai misi yang diemban.Visi Bupati dan Wakil Bupati Blitar terpilih

periode 2016-2021 selanjutnya menjadi visi dan misi pembangunan

periode 2016-2021, sebagai berikut:

“MENUJU KABUPATEN BLITAR LEBIH SEJAHTERA, MAJU DAN BERDAYA SAING”

Makna dari beberapa kata kunci pada pernyataan visi, sebagaiberikut:

Lebih Sejahtera : Berarti meningkatnya kesejahteraan masyarakat secara

lahir dan batin. Secara lahir adalahpemenuhan

kebutuhan dasar masyarakat secara baik, pengurangan

angka kemiskinan, peningkatan pendapatan masyarakat,

peningkatan kesempatan kerja, kemudahan akses

masyarakat terhadap pelayanan pendidikan

dankesehatan. Peningkatan kesejahteraan secara batin

30

diwujudkan dalam penciptaan suasana kehidupan yang

religius, aman dan kondusif, serta adanya kebebasan dan

kemudahan masyarakat dalam menjalankan ibadah

sesuai dengan agama dan kepercayaannya.

Maju : Dimaknai dengan adanya perkembangan positif dalam

setiap aspek kehidupan masyarakat terutama terkait

dengan kualitas dan kapasitas sumber daya manusia

(SDM), tatakelola pemerintahan dan pelayanan publik.

Berdaya Saing : Dimaknai dengan terwujudnya kemampuanmasyarakat

Kabupaten Blitar untuk memanfaatkan keunggulan

komparatif dan kompetitif yang dimiliki sehingga

mampu bersaing secara regional, nasional bahkan

internasional.

2. Misi

Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan

dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Pernyataan misi memberi gambaran

alasan yang menjelaskan jati diri sesungguhnya dari Pemerintah Daerah.

Lebih lanjut, rumusan misi menjadi penting untuk memberikan kerangka

bagi tujuan dan sasaran serta arah kebijakan yang ingin dicapai dan

menentukan jalan yang akan ditempuh untuk mencapai visi. Visi

31

pembangunan jangka menengah Kabupaten Blitar 2016-2021 diwujudkan

dengan misi sebagai berikut:

MISI I: Meningkatkan Taraf Kehidupan Masyarakat

Misi ini dicapai melalui akselerasi program pengentasan

kemiskinan, optimalisasi dan pengembangan program

pembangunan dan kemasyarakatan yang tepat sasaran.

MISI II: Memantapkan Kehidupan Masyarakat Berlandaskan Nilai-

Nilai Keagamaan (Religius), Kearifan Lokal Dan Hukum

Melalui optimalisasi kehidupan beragama dan kehidupan

sosial, serta penerapan peraturan perundang-undangan.

MISI III:Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)

Misi ini dicapai melalui peningkatan mutu bidang pendidikan

(termasuk di dalamnya adalah wawasan kebangsaan, budi

pekerti, praktek keagamaan) dan kesehatan serta

kemudahan akses memperoleh pendidikan dan pelayanan

kesehatan yang memadai.

MISI IV:Meningkatkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik

Misi ini dicapai melalui reformasi birokrasi, serta pelayanan

publik berbasis teknologi informasi.

MISI V:Meningkatkan Keberdayaan Masyarakat dan Usaha

Ekonomi Masyarakat yang Memiliki Daya Saing

32

Misi ini dicapai melalui peningkatan ketrampilan dan

keahlian, pengembangan ekonomi kerakyatan berbasis

Koperasi dan UMKM, ekonomi kreatif, jiwa kewirausahaan,

potensi lokal daerah dan penguatan sektor pariwisata serta

pemanfaatan sumber daya alam dengan memperhatikan

kelestarian lingkungan hidup.

MISI VI:Meningkatkan Pembangunan Berbasis Desa dan Kawasan

Perdesaan

Misi ini dicapai melalui optimalisasi penyelenggaraan

pemerintahan desa, pembangunan, pembinaan

kemasyarakatan dan pemberdayaan masyarakat desa.

C. TELAAHAN RENSTRA BPKAD PROPINSI JAWA TIMUR

Dalam upaya mendukung pencapaian visi dan misi Pemerintah

Daerah Provinsi Jawa Timur dan sebagai upaya mewujudkan arah, peran

dan kewenangan serta tugas pokok dan fungsi BPKAD Provinsi Jawa

Timuryang diharapkan, maka ditetapkan Visi BPKAD Provinsi Jawa Timur,

yaitu:”Terwujudnya pengelolaan keuangan dan aset daerah yang lebih

transparan dan akuntabel”, Untuk mendukung terwujudnya visi tersebut,

maka ditetapkan misi Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Provinsi

Jawa Timur sebagai berikut ”Pengelolaan keuangan dan aset daerah

dilakukan secara tertib, normatif dan berkelanjutan”.

33

D. TELAAHAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) DAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Blitar adalah

arahan kebijakan dan strategi pemanfaatan ruang wilayah Kabupaten Blitar.

Sedangkan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) merupakan rangkaian

analisis yang sistematis, menyeluruh, dan partisipatif untuk memastikan

bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan

terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah dan/atau kebijakan,

rencana, dan/atau program.

Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Blitar

tidak terkait erat / secara langsung dengan Kebijakan Rencana Tata Ruang

Wilayah (RTRW) Kabupaten Blitar Tahun 2008-2028, sehingga tidak ada

penjelasan lebih lanjut.

E. ISU-ISU STRATEGIS

Sesuai dengan Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 tentang

Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,

Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

Pembangunan Daerah Lampiran IV tentangPenyusunan Rencana Strategis

(RENSTRA). Sebagai respon terhadap dinamika lingkungan strategis serta

memperhatikan perencanaan sebagai alat manajerial untuk memelihara

keberlanjutan dan perbaikan kinerja lembaga, maka BPKAD Kabupaten

Blitar dalam mengemban tugas dan perannya harus memperhatikan isu-isu

34

yang berkembang saat ini. Hal tersebut sejalan dengan amanat RPJMD

Kabupaten Blitar.

Perumusan isu-isu strategis terkait dengan dinamika lingkungan

strategis lembaga/institusi BPKAD Kabupaten Blitar dalam melaksanakan

tugas pokok dan fungsi berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Blitar

Nomor 20 Tahun 2008 tentang organisasi dan tata kerja Inspektorat, Badan

Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten

Blitar. Berdasarkan hasil analisis terhadap permasalahan, dinamika isu

ataukebijakan yang berkembang di lingkungan internasional, nasional,

provinsidan di tingkat Kabupaten Blitar, maka berikut ini rumusan isu

strategispembangunan Blitar 2016-2021.

1. Adanya pembangunan infrastruktur ibu kota Kabupaten Blitar di

Kanigoro, pembangunan jaringan TIK terintegrasi (e-government) di

SKPD Kabupaten Blitar.

2. Masih rendahnya kapasitas SDM aparatur serta sebaran tenaga yang

memiliki kemampuan profesional dan mempunyai kompetensi belum

merata dalam berbagai bidang tugas.

3. Meningkatnya komitmen aparatur dalam menyelenggarakan

Pemerintahan, pembangunan dan pelayanan masyarakat.

4. Peraturan perundang-undangan tentang pengelolaan keuangan

daerah berkembang sangat cepat kurang bisa diimbangi dengan

kecepatan adaptasi pada tahap implementasi bahkan timbul kendala

yang disebabkan adanya potensi tumpang tindih/tidak sinkron antara

satu peraturan dengan yang lain, dan adanya multitafsir terhadap satu

peraturan perundang-undangan

35

5. Inkonsistensi dan tidak sinkronnya antara pelaksanaan program

kegiatan dengan dokumen perencanaan dan dinamika yang

berkembang

6. Masih kurangnya kompentensi dan kualitas sumber daya manusia

pengelola keuangan dan aset daerah pada tiap SKPD.

7. Belum optimalnya pemanfaatan kesempatan dalam rangka

peningkatan pendidikan formal/ informal yang disebabkan

kompleksitas pengelolaan keuangan dan aset daerah, ritme dan

intensitas pekerjaan yang relatif tinggi

8. Perbedaan persepsi dalam memaknai peraturan dengan pemeriksa

fungsional.

9. Memiliki fungsi strategis dalam rangka fasilitasi SKPD melakukan

perencanaan anggaran, pelaksanaan dan pengelolaan keuangan SKPD

di lingkungan Pemerintah Kabupaten Blitar.

10. Adanya diklat, seminar, bintek workshop dalam rangka peningkatan

kualitas SDM yang diselenggarakan oleh instansi pemerintah,

perguruan tinggi dan konsultan / swasta.

11. Melaksanakan pembinaan kepada SKPD melalui fungsi evaluasi

perencanaan anggaran dan pengolaan keuangan serta

Pertanggungjawaban Pelaksanaan anggaran.

12. Kepercayaan pimpinan serta kemudahan berkoordinasi dengan

tingkat provinsi dan pusat.

13. Adanya peraturan dan kebijakan pemerintah yang diterbitkan pada

tahun anggaran berjalan

14. Adanya pola pikir/mind set egosektoral dalam memahami dan

melaksanakan tupoksi

15. Euphoria pelaksanaan otonomi daerah yang tidak diimbangi dengan

pemahaman yang komprehensif sehingga menimbulkan persepsi yang

berbeda

36

16. Belum optimalnya pelaksanaan monitoring dan evaluasi program-

program pembangunan yang dikaitkan dengan dokumen-dokumen

perencanaan

17. Hubungan yang harmonis dengan Instasi lain dan juga dengan para

pemangku kepentingan (stakeholders).

Isu-isu strategis berdasarkan tugas dan fungsi SKPD adalah kondisi

yang menjadi perhatian karena dampaknya yang signifikan bagi SKPD

dimasa datang. Suatu kondisi/kejadian yang menjadi isu strategis adalah

keadaan yang apabila tidak diantisipasi, akan menimbulkan kerugian yang

lebih besar atau sebaliknya, dalam hal tidak dimanfaatkan, akan

menghilangkan peluang untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat

dalam jangka panjang.

37

BAB IV TUJUAN DAN SASARAN

A. TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH SKPD

Tujuan merupakan tahap yang utama dalam menentukan sebuah

perencanaan strategis sehingga dalam pelaksanaannya akan terarah sesuai

tujuan, sedangkan sasaran menggambarkan hal yang ingin dicapai melalui

tindakan-tindakan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan sebuah

perencanaan. Renstra BPKAD Kabupaten Blitar ini akan berkontribusi atas

pencapaian salah satudari 11 sasaran RPJMD Kabupaten Blitar tahun 2016-

2021 yaitu Meningkatnya efektifitas dan efisiensi serta akuntabilitas

kinerja pemerintah daerah yang melekat pada misi ke-4 RPJMD dan tujuan

ke-4 RPJMD yaitu Mewujudkan Pemerintahan Daerah Yang Efektif, Efisien,

Dan Akuntabel.

Sasaran-sasaran di atas, akan dilaksanakan oleh BPKAD Kabupaten

Blitar sesuai dengan tugas pokok, dan fungsinya dengan selanjutnya

merumuskan beberapa tujuan, yang mana tujuan adalah pernyataan yang

berisi mengenai hal-hal yang perlu dilakukan guna dapat memecahkan

masalah dan menangani isu strategis yang ada. Selanjutnya, tujuan yang

dimaksut adalah pertama Peningkatan Manajemen Tata Kelola Organisasi

Yang Akuntabel Dan Profesional dan selanjutnya yang ke dua Mewujudkan

38

Sistem Pengelolaan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah

Yang Berdedikasi Tinggi, Bertanggungjawa.

Dengan memperhatikan tujuan tersebut kemudian dirumuskan

sasaran SKPD dimana Sasaran merupakan gambaran dari hasil yang ingin

dicapai suatu organisasi dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur dalam

kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan seperti dalam jangka waktu

tahunan atau semsteran. Selanjutnya, sasaran yang ditetapkan oleh SKPD

Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Blitar adalah

sebagai berikut:

1. Terwujudnya Manajemen Organisasi Yang Profesional

2. Meningkatnya Kapasitas Sumberdaya Aparatur

3. Meningkatnya Pengelolaan Keuangan Daerah Yang Akuntabel

4. Optimalisasi Pemanfaatan Aset Daerah

39

Tabel 4.1 Pohon Kinerja Sasaran, Indikator Program Dan Indikator Kegiatan

Sasaran RPJMD

Sasaran SKPD

Indikator Sasaran

Iindikator Program

Indikator kegiatan

“Meningkatnya Efektifitas Dan Efisiensi Serta Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Daerah”

Terwujudnya Manajemen Organisasi Yang Profesional

Prosentase kecukupan administrasi perkantoran dan

sarana dan prasarana

Tingkat kepuasan aparatur

SKPD terhadap pelayanan

administrasi perkantoran

Prosentase sarana

prasarana aparatur dengan

kondisi layak fungsi

Prosentase dokumen perencanaan dan pelaporan kinerja dan keuaangan SKPD yang tepat waktu

Terpenuhinya penyediaan

administrasi kantor

Sarana dan prasarana

aparatur yang optimal

Jumlah dokumen perencanaan dan laporan capaian

kinerja dan keuangan

Tersedianya dokumen

renstra BPKAD

Transparansi pengelolaan

keuangan

Eselon 2 Impact

Eselon 3 Outcame

Eselon 4

Output

Prosentase pemenuhan jenis/dokumen perencanaan, laporan kinerja dan keuangan yang

tepat waktu

40

Sasaran RPJMD

Sasaran SKPD

Indikator Sasaran

Iindikator Program

Indikator kegiatan

Meningkatnya kapasitas sumberdaya aparatur

Kesesuaian syarat jabatan dengan pejabat

Tingkat penyelesaian tugas setelah mengikuti peningkatan kapasitas SDM

Jumlah pendidikan dan pelatihan

yang diikuti

Jumlah aparatur BPKAD yang

mengikuti bimbingan teknis

peningkatan kapasitas aparatur

Jumlah jenis sosialisasi dan jumlah peserta sosialisasi

Eselon 4

Output

“Meningkatnya Efektifitas Dan Efisiensi Serta Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Daerah”

Pemenuhan kinerja berdasarkan perjanjian

kinerja

Peningkatan Kedisiplinan

Pemenuhan Kompetensi

Eselon 2 Impact

Eselon 3 Outcame

41

Sasaran RPJMD

Sasaran SKPD

Indikator Sasaran

Indikator Program

Indikator kegiatan

Meningkatnya pengelolaan keuangan daerah yang akuntabel

Prosentase Penyerapan Anggaran

Prosentase dokumen penganggaran keuangan daerah

yang tepat waktu

Jumlah

rancangan Perda

APBD untuk

tahun n-1

Eselon 4

Output

“Meningkatnya Efektifitas Dan Efisiensi Serta Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Daerah”

Prosentase laporan pertanggungjawaban keuangan

daerah yang disusun tepat waktu

Porsentase SP2D yang diterbitkan

Dst.

Perda tentang

pertanggung

jawaban

pelaksanaan APBD

Dst.

Prosentase

realisasi

penerimaan

daerah

Dst.

Eselon 2 Impact

Eselon 3 Outcame

42

P

Sasaran RPJMD

Sasaran SKPD

Indikator Sasaran

Iindikator Program

Indikator kegiatan

Optimaslisasi Pemanfaatan Aset Daerah

Prosentase Pemanfaatan Aset Daerah

Prosentase Nilai Asset Daerah Yang Tercatat

Data barang

milik daerah

yang akurat Eselon 4

Output

Prosentase Asset Daerah Dalam Kondisi Baik

Kejelasan status

legalitas asset

Pemkab Blitar

Tanah eks

bengkok dapat

dimanfaatkan

oleh masyarakat

Terbit sertifikat

tanah,

kejelasan asset

Pemkab Blitar

dan

ketersediaan

data aset

Tertib

administrasi

dalam

pemanfaatan

asset daerah

Dst.

“Meningkatnya Efektifitas Dan Efisiensi Serta Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Daerah”

Eselon 2 Impact

Eselon 3 Outcame

43

B. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan

komperhensif mengenai cara Pemerintah Daerah mencapai tujuan dan

sasaran Renstra SKPD dengan efektif dan efisien. Melalui pendekatan yang

komprehensif tersebut, strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk

melakukan tranformasi, reformasi, dan perbaikan kinerja birokrasi dalam

artian dapat menjadi instrumen Monitoring dan Evaluasi pembangunan.

Adapun strategi pembangunan Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset

Daerah Kabupaten Blitar dalam kurun waktu lima tahun kedepan dapat

diformulasi berdasarkan pada matrik analisis SWOT berikut ini:

44

Internal

Eksternal

S W

Meningkatnya komitmen aparatur dalam menyelenggarakan Pemerintahan, pembangunan dan pelayanan masyarakat.

Masih rendahnya kapasitas SDM aparatur serta sebaran tenaga yang memiliki kemampuan profesional dan mempunyai kompetensi belum merata dalam berbagai bidang tugas.

Memiliki fungsi strategis dalam rangka fasilitasi SKPD melakukan perencanaan anggaran, pelaksanaan dan pengelolaan keuangan SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Blitar

Belum optimalnya pemanfaatan kesempatan dalam rangka peningkatan pendidikan formal/ informal yang disebabkan kompleksitas pengelolaan keuangan dan aset daerah, ritme dan intensitas pekerjaan yang relatif tinggi

Melaksanakan pembinaan kepada SKPD melalui fungsi evaluasi perencanaan anggaran dan pengolaan keuangan serta Pertanggungjawaban Pelaksanaan anggaran.

O

Adanya pembangunan infrastruktur ibu kota Kabupaten Blitar di Kanigoro, pembangunan jaringan TIK terintegrasi (e-government) di SKPD Kabupaten Blitar. “Optimalisasi sistem dan

manajemen pelayanan organisasi serta pemanfaatan teknologi

informasi”

“Peningkatan Sarana Prasarana Aparatur Sebagai Penunjang Pelaksanaan Tupoksi

SKPD”

Adanya diklat, seminar, bintek workshop dalam rangka peningkatan kualitas SDM yang diselenggarakan oleh instansi pemerintah, perguruan tinggi dan konsultan / swasta. Hubungan yang harmonis dengan Instasi lain dan juga dengan para pemangku kepentingan (stakeholders)

Kepercayaan pimpinan serta kemudahan berkoordinasi dengan tingkat provinsi dan pusat.

T

Peraturan perundang-undangan tentang pengelolaan keuangan daerah berkembang sangat cepat

“Peningkatan Sistem Akuntabilitas Kinerja melalui perbaikan mekanisme pengendalian

pengawasan dan evaluasi guna mewujudkan pengelolaan keuangan

dan aset daerah yang akuntabel”

“Penguatan kapasitasdan profesionalitas aparatur sesuai tuntutan pememunah sumber daya manusia yang handal”

Inkonsistensi dan tidak sinkronnya antara pelaksanaan program kegiatan dengan dokumen perencanaan dan dinamika yang berkembang Masih kurangnya kompentensi dan kualitas sumber daya manusia pengelola keuangan dan

45

aset daerah pada tiap SKPD.

Belum optimalnya pelaksanaan monitoring dan evaluasi program-program pembangunan yang dikaitkan dengan dokumen-dokumen perencanaan Perbedaan persepsi dalam memaknai peraturan dengan pemeriksa fungsional Adanya peraturan dan kebijakan pemerintah yang diterbitkan pada tahun anggaran berjalan Adanya pola pikir/mind set egosektoral dalam memahami dan melaksanakan tupoksi Euphoria pelaksanaan otonomi daerah yang tidak diimbangi dengan pemahaman yang komprehensif sehingga menimbulkan persepsi yang berbeda

Berdasarkan pada analisis tersebut, maka dapat dirincikan strategi Badan

Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah kabupaten Blitar adalah sebagai

berikut (Dalam hal ini strategi merupakan “St”):

St. 1. Optimalisasi sistem dan manajemen pelayanan organisasi serta

pemanfaatan teknologi informasi

St. 2. Peningkatan Sarana Prasarana Aparatur Sebagai Penunjang

Pelaksanaan Tupoksi SKPD

St. 3. Penguatan kapasitas dan profesionalitas aparatur sesuai tuntutan

pememunah sumber daya manusia yang handal

St. 4. Peningkatan Sistem Akuntabilitas Kinerja melalui perbaikan

mekanisme pengendalian pengawasan dan evaluasi guna

mewujudkan pengelolaan keuangan dan aset daerah yang akuntabel

Merujuk pada strategi-strategi tersebut, maka dapat

dirumuskan beberapa kebijakan pembangunan dengan berdasarkan

pada balanced scorecard melalui empat perspektif yang terdiri dari

46

perspektif masyarakat, perspektif proses internal, perspektif

kelembagaan dan perspektif keuangan. Adapun definisi masing

masing tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Kebijakan pada perspektif masyarakat/layanan adalah kebijakan

yang dapat mengarahkan kejelasan segmentasi masyarakat yang

akan dilayani, kebutuhan dan aspirasi mereka dan layanan apa

yang harus diberikan.

2. Kebijakan pada perspektif proses internal adalah kebijakan bagi

operasionalisasi birokrat dan lembaga pemerintahan yang

mendorong proses penciptaan nilai dari proses inovasi,

pengembangan barang/jasa publik, dan penyerahan layanan pada

segmentasi masyarakat yang sesuai.

3. Kebijakan pada perspektif kelembagaan yaitu kebijakan yang

mendorong upaya-upaya yang mengungkit kinerja masa depan

berupa investasi pada perbaikan SDM, sistem, dan pemanfaatan

teknologi informasi bagi peningkatan kinerja operasional

pemerintahan daerah.

4. Kebijakan pada perspektif keuangan yaitu kebijakan yang memberi

jalan bagi upaya untuk mengefektifkan alokasi anggaran, efisiensi

belanja, dan upaya-upaya untuk meningkatkan kapasitas keuangan

daerah demi mendukung strategi pembangunan daerah.

Berdasarkan pada deskripsi tersebut, maka kebijkan-kebijakan tersebut

dapat dirincikan sebagai berikut:

1. Menjamin adanya pemeliharaan serta tersedianya administrasi

perkantoran dan sarana prasarana penunjang penyelenggaraan

pemerintahan.

2. Meningkatkan kualitas sistem perencanaan serta pelaporan dan

pertanggungjawaban keuangan

47

3. Meningkatkan potensi kinerja dan disiplin aparatur melalui

pembinaan serta pelatihan.

4. Menjamin terselenggaranya Sistem Pengelolaan Keuangan

berlandaskan ketentuan Perundang-Undangan Yang Memperhatikan

Perkembangan Dampak Ekonomi Makro Dan Mikro

5. Peningkatan pemanfaatan aset daerah melalui pengelolaan dan

pemeliharaan aset-aset pemerintah daerah.

48

Tabel 4.3 Linearitas Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Indikator Sasaran dan Strategi

BPKAD Kabupaten Blitar

NO

Visi RPJMD : “Menuju Kabupaten Blitar Lebih Sejahtera, Maju Dan Berdaya Saing”

Misi RPJMD

Sasaran RPJMD

Tujuan SKPD Sasaran SKPD Indikator Sasaran SKPD

Strategi Kebijakan

1. Pemerintah yang Bersih dan akuntabel melalui penyelenggaraan pemerintahan yang Inovatif, Aspiratif, Partisipatif, dan transparan.

Meningkatnya efektifitas dan efisiensi serta akuntabilitas kinerja pemerintah daerah

Peningkatan Manajemen Tata Kelola Organisasi Yang Akuntabel Dan Profesional

Terwujudnya Manajemen Organisasi Yang Profesional

Prosentase kecukupan administrasi perkantoran dan sarana dan prasarana

Peningkatan Sarana

Prasarana Aparatur

Sebagai Penunjang

Pelaksanaan Tupoksi

SKPD

Menjamin adanya pemeliharaan serta tersedianya administrasi perkantoran dan sarana prasarana penunjang penyelenggaraan pemerintahan.

Prosentase pemenuhan jenis/dokumen perencanaan, laporan kinerja dan keuangan yang tepat waktu

Optimalisasi sistem dan

manajemen pelayanan

organisasi serta

pemanfaatan teknologi

informasi

Meningkatkan kualitas sistem perencanaan serta pelaporan dan pertanggungjawaban keuangan

49

Meningkatnya Kapasitas Sumberdaya Aparatur

Kesesuaian syarat jabatan dengan pejabat, Pemenuhan kinerja berdasarkan perjanjian kinerja, Pemenuhan kompetensi, Peningkatan kedisiplinan

Penguatan kapasitas dan

profesionalitas aparatur

sesuai tuntutan

pememunah sumber

daya manusia yang

handal.

Meningkatkan potensi kinerja dan disiplin aparatur melalui pembinaan serta pelatihan.

Mewujudkan Sistem Pengelolaan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Yang Berdedikasi Tinggi, Bertanggungjawab

Meningkatnya pengelolaan keuangan daerah yang akuntabel

Prosentase penyerapan anggaran

Peningkatan Sistem

Akuntabilitas Kinerja

melalui perbaikan

mekanisme pengendalian

pengawasan dan evaluasi

guna mewujudkan

pengelolaan keuangan

dan aset daerah yang

akuntabel

Menjamin terselenggaranya

Sistem Pengelolaan

Keuangan berlandaskan

ketentuan Perundang-

Undangan Yang

Memperhatikan

Perkembangan Dampak

Ekonomi Makro Dan Mikro

50

Optimalisasi Pemanfaatan Aset Daerah

Prosentase pemanfaatan aset daerah

Peningkatan pemanfaatan aset daerah melalui pengelolaan dan pemeliharaan aset-aset pemerintah daerah.

51

Tabel 4.4 Kebijakan BPKAD Kab.Blitar

No. Perspektif

Strategi 1: Optimalisasi sistem dan manajemen pelayanan organisasi

serta pemanfaatan teknologi informasi

Kebijakan Umum Program

1 Perspektif Masyarakat - -

2 Perspektif Proses Internal

- -

3 Perspektif Kelembagaan

Meningkatkan kualitas sistem perencanaan serta pelaporan dan pertanggungjawaban keuangan

Program perencanaan penganggaran pengendalian dan pelaporan kinerja dan keuangan

4 Perspektif Keuangan - -

No. Perspektif

Strategi 2 : Peningkatan Sarana Prasarana Aparatur Sebagai Penunjang

Pelaksanaan Tupoksi SKPD

Kebijakan Umum Program

1 Perspektif Masyarakat - -

2 Perspektif proses Internal

Menjamin adanya pemeliharaan serta

tersedianya administrasi perkantoran dan

sarana prasarana penunjang

penyelenggaraan pemerintahan.

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

3 Perspektif Kelembagaan

4 Perspektif Keuangan - -

No. Perspektif

Strategi 3 : Penguatan kapasitas dan profesionalitas aparatur sesuai

tuntutan pememunah sumber daya manusia yang handal

Kebijakan Umum Program

1 Perspektif Masyarakat

2 Perspektif proses Internal

52

3 Perspektif Kelembagaan Meningkatkan potensi kinerja dan disiplin aparatur melalui pembinaan serta pelatihan.

Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur

4 Perspektif Keuangan - -

No. Perspektif

Strategi 4:Peningkatan Sistem Akuntabilitas Kinerja melalui perbaikan

mekanisme pengendalian pengawasan dan evaluasi guna mewujudkan

pengelolaan keuangan dan aset daerah yang akuntabel

Kebijakan Umum Program

1 Perspektif Masyarakat - -

2 Perspektif proses Internal

Menjamin terselenggaranya Sistem

Pengelolaan Keuangan berlandaskan

ketentuan Perundang-Undangan Yang

Memperhatikan Perkembangan Dampak

Ekonomi Makro Dan Mikro

Program penyusunan anggaran keuangan daerah

Program Penyusunan Pelaporan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah

Program Penatausahaan Keuangan Daerah

Peningkatan pemanfaatan aset daerah melalui pengelolaan dan pemeliharaan aset-aset pemerintah daerah.

Program Penatausahaan, Pengelolaan dan Pemeliharaan Asset Daerah

3 Perspektif Kelembagaan - -

4 Perspektif Keuangan - -

53

BAB V

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, DAN PENDANAAN INDIKATIF

Dengan ditetapkan tujuan, strategi dan kebijakan untuk mencapai sasaran,

maka disusunlah program-program yang dilaksanakan melalui kegiatan-kegiatan

dengan indikator kinerja yang telah ditentukan sebagai actiondalam pemenuhan

organization progress.

A. MATRIK RENCANA RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

Berdasarkan tujuan, sasaran, strategi maupun kebijakan jangka menengah

Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Blitar yang telah

dipaparkan pada bagian sebelumnya, maka telah disusun rencana program dan

kegiatan, indikator kinerja, target kinerja serta kerangka pendanaan indikatif

sebagaimana lebih lanjut diuraikan pada Tabel 5.1 berikut ini.

54

Tabel 5.1 Matrik Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja dan Pendanaan Indikatif

Program/Kegiatan Indikator

Kinerja Program (outcome) dan

Kegiatan (output)

Data Kinerja Pada

Tahun Awal

Perencanaan

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

2017 2018 2019 2020 2021

Target Rp (000) Target Rp (000) Target Rp (000) Target Rp (000) Target Rp (000)

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Prosentase pemenuhan administrasi perkantoran

100% 100% 1,375,000.00 100% 1,395,415.68 100% 1,395,415.68 100% 1,395,415.68 100% 1,395,415.68

Penyediaan dan Peningkatan Administrasi Perkantoran

Prosentase pemenuhan administrasi perkantoran

100% 100% 1,375,000.00 100% 1,395,415.68 100% 1,395,415.68 100% 1,395,415.68 100% 1,395,415.68

Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur

Prosentase sarpras aparatur dengan kondisi layak fungsi

100% 100% 605,000.00 100% 615,400.78 100% 615,400.78 100% 615,400.78 100% 615,400.78

Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Prosentase sarpras aparatur dengan kondisi layak fungsi

100% 100% 605,000.00 100% 615,400.78 100% 615,400.78 100% 615,400.78 100% 615,400.78

Program perencanaan penganggaran pengendalian dan pelaporan kinerja dan keuangan

Prosentase dokumen perencanaan dan pelaporan kinerja dan keuaangan SKPD yang tepat waktu

100% 100% 110,000.00 100% 215,000.00 100% 122,500.00 100% 128,000.00 100% 343,000.00

55

Program/Kegiatan Indikator

Kinerja Program (outcome) dan

Kegiatan (output)

Data Kinerja Pada

Tahun Awal

Perencanaan

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

2017 2018 2019 2020 2021

Target Rp (000) Target Rp (000) Target Rp (000) Target Rp (000) Target Rp (000)

Penyusunan perencanaan dan pelaporan kinerja dan keuangan

Jumlah dokumen perencanaan dan laporan capaian kinerja dan keuangan

4 laporan 4 laporan 15,000.00 4

laporan 15,000.00 4 laporan 17,500.00 4 laporan 18,000.00 4 laporan 18,000.00

Review dan Penyusunan Dokumen Renstra BPKAD

Jumlah dokumen renstra BPKAD

1 dokumen - 1 dok 100,000.00 - - 1

dokumen 210,000.00

Publikasi Pengelolaan Keuangan

Jumlah publikasi 2 jenis 2 jenis 95,000.00 2 jenis 100,000.00 2 jenis 105,000.00 2 jenis 110,000.00 2 jenis 115,000.00

Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur

Tingkat penyelesaian tugas setelah mengikuti peningkatan kapasitas SDM

100% 100% 590,000.00 100% 620,000.00 100% 650,000.00 100% 680,000.00 100% 715,000.00

Pendidikan dan pelatihan

Jumlah peserta pendidikan dan pelatihan

1 tahun 5 orang 110,000.00 5 orang 105,000.00

5 orang 110,000.00 5 orang 115,000.00

5 orang 120,000.00

56

Program/Kegiatan Indikator

Kinerja Program (outcome) dan

Kegiatan (output)

Data Kinerja Pada

Tahun Awal

Perencanaan

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

2017 2018 2019 2020 2021

Target Rp (000) Target Rp (000) Target Rp (000) Target Rp (000) Target Rp (000)

Bimbingan Teknis Peningkatan kapasitas aparatur

Jumlah aparatur BPKAD yang mengikuti bimtek

1 tahun 55 orang 390,000.00 55

orang 410,000.00 55 orang 430,000.00 55 orang 450,000.00 55 orang 475,000.00

Sosialisasi paket regulasi tentang pengelolaan keuangan daerah

Jumlah jenis sosialisasi dan jumlah peserta sosialisasi

1 jenis dan 120 orang

1 jenis dan 120 orang

100,000.00 1 jenis

dan 120 orang

105,000.00 1 jenis

dan 120 orang

110,000.00 1 jenis

dan 120 orang

115,000.00 1 jenis

dan 120 orang

120,000.00

Program penyusunan anggaran keuangan daerah

Prosentase dokumen pengganggaran keuangan daerah yang tepat waktu

100% 100% 3,500,000.00 100% 4,134,964.84 100% 4,341,713.08 100% 4,558,798.73 100% 4,786,738.67

Penyusunan rancangan peraturan daerah tentang APBD

Jumlah rancangan Perda APBD untuk tahun n-1

1 Perda 1 Perda 317,714,00 1 Perda 489,911.31 1 Perda 514,406.88 1 Perda 540,127.22 1 Perda 567,133.58

57

Program/Kegiatan Indikator

Kinerja Program (outcome) dan

Kegiatan (output)

Data Kinerja Pada

Tahun Awal

Perencanaan

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

2017 2018 2019 2020 2021

Target Rp (000) Target Rp (000) Target Rp (000) Target Rp (000) Target Rp (000)

Penyusunan rancangan peraturan KDH tentang Penjabaran APBD

Jumlah rancangan Perjabaran Perda APBD untuk tahun n-1

1 Perda 1 Perda 432,394,00 1 Perda 603,226.26 1 Perda 633,387.57 1 Perda 665,056.95 1 Perda 698,309.80

Penyusunan rancangan peraturan daerah tentang perubahan APBD

Jumlah Perda Perubahan APBD

1 Perda 1 Perda 406,114.00 1 Perda 489,911.31 1 Perda 514,406.88 1 Perda 540,127.22 1 Perda 567,133.58

Penyusunan rancangan peraturan KDH tentang penjabaran Perubahan APBD

Jumlah Peraturan KDH tentang Penjabaran Perubahan APBD

1 Perbup 1 Perbup 508,894.00 1

Perbup 603,226.26 1 Perbup 633,387.57 1 Perbup 665,056.95 1 Perbup 698,309.80

Pemeliharaan dan pengembangan sistem informasi pengelolaan keuangan daerah

Jumlah sistem informasi keuangan daerah yang terpelihara

1 sistem 1 sistem 1,060,708.55 1 tahun 692,697.44 1 tahun 727,332.31 1 tahun 763,698.93 1 tahun 801,883.88

Verifikasi RKA, DPA dan DPPA SKPD

Jumlah SKPD yang diverifikasi

62 skpd 62 skpd 432,472.00 62 skpd 596,697.26 62 skpd 626,532.12 62 skpd 657,858.72 62 skpd 690,751.66

58

Program/Kegiatan Indikator

Kinerja Program (outcome) dan

Kegiatan (output)

Data Kinerja Pada

Tahun Awal

Perencanaan

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

2017 2018 2019 2020 2021

Target Rp (000) Target Rp (000) Target Rp (000) Target Rp (000) Target Rp (000)

Penyusunan Standar Biaya Umum

Jumlah dokumen Standar Biaya Umum yang disusun

1 dokumen

1 dokume

n 133,791.50

1 dokume

n 253,575.00 1

dokumen 266,253.75 1 dokumen 279,566.44 1

dokumen 293,544.76

Penatausahaan Belanja Tidak Langsung PPKD

Jumlah dokumen SPM yang diterbitkan

80 SPM 80 SPM 137,611.95 80 SPM 152,145.00 80 SPM 159,752.25 80 SPM 167,739.86 80 SPM 176,126.86

Pembuatan Surat Penyediaan Dana (SPD)

Jumlah SPD yang diterbitkan

2.400 SPD

2.000 SPD 70,300.00 2.000

SPD 69,457.50 2.000 SPD 72,930.38 2.000

SPD 76,576.89 2.000 SPD 80,405.74

Program Penyusunan Pelaporan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah

Prosentase laporan pertanggungjawaban keuangan daerah yang disusun tepat waktu

100% 100% 1,075,000.00 100% 1,152,788.38 100% 1,209,576.88 100% 1,268,062.18 100% 1,330,045.33

Penyusunan rancangan peraturan daerah tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD

Perda tentang pertanggung jawaban pelaksanaan APBD

1 Perda 1 Perda 319,893.00 1 Perda 335,782.65 1 Perda 352,571.78 1 Perda 369,360.92 1 Perda 387,828.96

59

Program/Kegiatan Indikator

Kinerja Program (outcome) dan

Kegiatan (output)

Data Kinerja Pada

Tahun Awal

Perencanaan

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

2017 2018 2019 2020 2021

Target Rp (000) Target Rp (000) Target Rp (000) Target Rp (000) Target Rp (000)

Penyusunan rancangan peraturan KDH tentang penjabaran pertanggungjawaban pelaksanaan APBD

Peraturan KDH tentang penjabaran pertanggung jawaban pelaksanaan APBD

1 Perbup 1 Perbup 330,249.50 1

Perbup 346,761.98 1 Perbup 364,761.98 1 Perbup 382,305.07 1 Perbup 401,420.37

Penatausahaan Akuntansi atas Pelaksanaan APBD

Tersedianya data laporan realisasi pelaksanaan APBD

62 SKPD 186 dok. BAR

64,312.50 186 dok. BAR 70,743.75 186 dok.

BAR 77,818.13 186 dok. BAR 85,599.94 186 dok.

BAR 94,159.93

Penyusunan Perbup tentang perubahan Kebijakan Akuntansi dan perubahan Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah

Jumlah Perbup tentang perubahan Kebijakan Akuntansi dan perubahan Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah yang diterbitkan

2 Perbub 2 Perbub

170,000.00

2 Perbub

178,500.00

2 Perbub

187,425.00

2 Perbub

196,796.25

2 Perbub

206,636.06

Jumlah peserta sosialisasi Perbup tentang perubahan Kebijakan Akuntansi dan perubahan Sistem

130 peserta

130 peserta

130 peserta

130 peserta

130 peserta

130 peserta

60

Program/Kegiatan Indikator

Kinerja Program (outcome) dan

Kegiatan (output)

Data Kinerja Pada

Tahun Awal

Perencanaan

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

2017 2018 2019 2020 2021

Target Rp (000) Target Rp (000) Target Rp (000) Target Rp (000) Target Rp (000)

Akuntansi Pemerintah Daerah

Fasilitasi Majelis Pertimbangan Tuntutan Perbendaharaan dan Tuntutan Ganti Rugi

Jumlah kegiatan fasilitasi yang dilaksanakan

12 kali 12 kali 190,545.00 12 kali 200,000.00 12 kali 205,000.00 12 kali 210,000.00 12 kali 215,000.00

Monitoring dan evaluasi penyusunan laporan keuangan SKPD

Jumlah SKPD yang di monev 20 SKPD 20

SKPD 0.00 20 SKPD 21,000.00 20 SKPD 22,000.00 20 SKPD 24,000.00 20 SKPD 25,000.00

Program Penatausahaan Keuangan Daerah

Prosentase SP2D yang diterbitkan 100% 100% 2,000,000.00 100% 2,472,355.83 100% 2,521,242.02 100% 2,563,070.79 100% 2,619,257.82

Peningkatan pelayanan dan fasilitasi

Prosentase realisasi PAD se Kab. Blitar

100% 100% 202,125.00 100% 212,231.25 100% 222,842.81 100% 233,984.95 100% 245,684.20

61

Program/Kegiatan Indikator

Kinerja Program (outcome) dan

Kegiatan (output)

Data Kinerja Pada

Tahun Awal

Perencanaan

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

2017 2018 2019 2020 2021

Target Rp (000) Target Rp (000) Target Rp (000) Target Rp (000) Target Rp (000)

penerimaan daerah

Peningkatan pelayanan dan fasilitasi pencairan dana kegiatan seluruh SKPD se Kabupaten Blitar

Prosentase realisasi pencairan dana

100% 100% 406,000.00 100% 493,632.00 100% 494,632.00 100% 495,500.00 100% 495,500.00

Penyelenggaraan monitoring, koordinasi dan pelaporan realisasi transfer dana dari pemerintah pusat

Prosentase realisasi penerimaan dan pelaporan transfer dana dari pemerintah pusat

1 tahun 100% 137,550.00 100% 165,007.50 100% 173,257.00 100% 181,920.00 100% 191,250.00

Penyusunan Penatausahaan Pelaksanaan APBD

Jumlah dokumen penatausahaan pelaksanaan APBD

1 tahun 1 dok 175,680.75 1 dok 197,680.75 1 dok 200,500.00 1 dok 200,500.00 1 dok 210,000.00

Pengelolaan dan Penatausahaan Gaji PNSD

Prosentase pembayaran gaji PNSD se Kab Blitar

1 tahun 100% 622,484.60 100% 714,684.60 100% 715,684.60 100% 715,684.60 100% 725,684.60

62

Program/Kegiatan Indikator

Kinerja Program (outcome) dan

Kegiatan (output)

Data Kinerja Pada

Tahun Awal

Perencanaan

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

2017 2018 2019 2020 2021

Target Rp (000) Target Rp (000) Target Rp (000) Target Rp (000) Target Rp (000)

Verifikasi Dokumen Pengajuan Pencairan Dana SKPD se Kabupaten Blitar

Jumlah dokumen pengajuan pencairan dana yang diverifikasi

1 tahun 18.000 dok 26,250.00 18.000

dok 31,000.00 18.000 dok 34,000.00 18.000

dok 35,750.00 18.000 dok 36,000.00

Fasilitasi pengelolaan JKN melalui penerbitan SP2B

Jumlah SP2B yang diterbitkan

100% 288 SP2B 35,000.00 288

SP2B 55,000.00 288 SP2B 60,000.00 288 SP2B 60,000.00 288

SP2B 60,000.00

Bimbingan teknis Pengelolaan Keuangan Daerah Se Kab. Blitar

Jumlah peserta bimtek dari SKPD se Kab Blitar

180 orang

180 orang 113,781.00 180

orang 120,260.53 180 orang 125,260.53 180 orang 126,000.00 180

orang 126,500.00

Pelayanan Penerbitan SP2D SKPd se Kab Blitar

Jumlah SP2D yang diterbitkan

1 tahun 18.000 SP2D 281,128.65 18.000

SP2D 298,741.70 18.000 SP2D 301,741.70 18.000

SP2D 310,741.70 18.000 SP2D 315,500.00

Penyusunan Regulasi Peraturan Perundang-undangan Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah

Jumlah dokumen kajian / perda / perbup

1 dokumen

1 dokume

n 110,000.00

1 dokume

n 184,117.50 1

dokumen 193,323.38 1 dokumen 202,989.54 1

dokumen 213,139.02

63

Program/Kegiatan Indikator

Kinerja Program (outcome) dan

Kegiatan (output)

Data Kinerja Pada

Tahun Awal

Perencanaan

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

2017 2018 2019 2020 2021

Target Rp (000) Target Rp (000) Target Rp (000) Target Rp (000) Target Rp (000)

Program Penatausahaan, Pengelolaan dan Pemeliharaan Asset Daerah

Prosentase nilai asset daerah yang tercatat

80% 90%

2,000,000.00

93%

2,183,974.10 -

96%

2,283,862.20 -

100%

2,457,894.71

100%

2,585,321.34

Prosentase asset daerah dalam kondisi baik

100% 100% 100% 100% 100% 100%

Penatausahaan dan Inventarisasi Barang Milik Daerah

Jumlah Unit Pengelola Barang yang melaksanakan penatausahaan dan inventarisasi BMD secara tertib

62 SKPD 150 UPB 825,500.00 250 UPB 950,000.00 350 UPB 1,000,000.00 450 UPB 1,100,000.00 550 UPB 1,150,000.00

Penyelesaian Permasalahan Tanah Asset Pemkab Blitar

Prosentase permasalahan aset yang diselesaikan

1 tahun 100% 377,788.16 100% 37,778.82 100% 37,778.82 100% 37,778.82 100% 37,778.82

Operasional pengelolaan Tanah Eks Bengkok di Kelurahan

Jumlah UPB yang melaksanakan pengelolaan tanah eks bengkok

28 UPB/kel.

28 UPB/kel

. 970,668.56 28

UPB/kel. 101,850.00 28 UPB/kel. 106,850.00 28

UPB/kel. 110,000.00 28 UPB/kel. 115,500.00

64

Program/Kegiatan Indikator

Kinerja Program (outcome) dan

Kegiatan (output)

Data Kinerja Pada

Tahun Awal

Perencanaan

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

2017 2018 2019 2020 2021

Target Rp (000) Target Rp (000) Target Rp (000) Target Rp (000) Target Rp (000)

Pensertifikatan Tanah dan Pengamanan Asset Pemerintah Daerah

Jumlah tanah yang disertifikasi dan aset yang diamankan

50 sertifikat dan 130 papan nama asset

60 sertifikat dan 50 papan nama aset

392,048.53

60 sertifikat dan 50 papan nama aset

397,762.02

60 sertifikat dan 50 papan nama aset

417,650.12

60 sertifikat dan 50 papan nama aset

438,532.62

60 sertifikat dan 50 papan nama aset

460,459.26

Monitoring dan evaluasi pengelolaan barang daerah

Jumlah unit BMD yang dimanfaatkan

62 SKPD 27 unit 111,462.75 32 unit 111,462.75 37 unit 111,462.75 42 unit 111,462.75 47 unit 111,462.75

Penyusunan Standar Harga Barang

Jumlah dokumen SHB yang disusun

1 dok 1 dok 276,022.53 1 dok 325,000.00 1 dok 350,000.00 1 dok 400,000.00 1 dok 450,000.00

Rehabilitasi sedang / berat rumah dinas

Jumlah rumah dinas yang direhab

2 macam 2 rumdin 103,120.52 2

rumdin 103,120.52 2 rumdin 103,120.52 2 rumdin 103,120.52 2 rumdin 103,120.52

Pemeliharaan Rutin Berkala Bangunan Aset Pemkab Blitar

Jumlah aset pemerintah yang dipelihara dan siap pakai

4 jenis 1 jenis 157,000.00 1 jenis 157,000.00 1 jenis 157,000.00 1 jenis 157,000.00 1 jenis 157,000.00

65

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADAN TUJUAN DAN

SASARAN RPJMD

Indikator kinerja merupakan kunci utama yang harus dilaksanakan dan

dilakukan pengukuran setiap tahun untuk mengetahui tingkat keberhasilan

capaian. Penyusunan indikator kinerja pada Badan Pengelolaaan Keuangan dan

Aset Daerah Kabupaten Blitar ini mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD yang

secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai SKPD ini dalam lima

tahun mendatang. Hal ini merupakan bentuk komitmen untuk mendukung

pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD, Sasaran RPJMD Kabupaten Blitar yang

menjadi acuan pelaksanaan rencana strategis Badan Pengelolaan Keuangan dan

Aset Daerah Kabupaten Blitar yaitu Meningkatnya efektifitas dan efisiensi serta

akuntabilitas kinerja pemerintah daerah yang melekat pada misi ke-4 RPJMD

dan tujuan ke-4 RPJMD yaitu Mewujudkan Pemerintahan Daerah Yang Efektif,

Efisien, Dan Akuntabel. Indikator kinerja yang diidentifikasi adalah indikator

sasaran SKPD yang memiliki korelasi langsung dengan RPJMD. Indikator sasaran

SKPD ini pula yang menjadi Indikator Kinerja Utama (IKU) Badan Pengelolaaan

Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Blitar Periode 2016-2021. Adapun IKU

tersebut adalah sebagai berikut :

66

Tabel 6.1 Indikator Kinerja Utama Badan Pengelolaaan Keuangan dan

Aset Daerah

NO Indikator

Kondisi Kinerja pada awal periode

RPJMD

Target Capaian Setiap Tahun Kondisi Kinerja pada akhir

periode RPJMD Tahun 0 Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5

1 Prosentase kecukupan administrasi perkantoran dan sarana dan prasarana

2 Prosentase pemenuhan jenis/dokumen perencanaan, laporan kinerja dan keuangan yang tepat waktu

3 Prosentase peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur (Kesesuaian syarat jabatan dengan pejabat, Pemenuhan kinerja berdasarkan perjanjian kinerja, Pemenuhan kompetensi, Peningkatan kedisiplinan)

4 Prosentase penyerapan anggaran keuangan daerah

5 Prosentase pemanfaatan aset daerah

Tabel 6.1 menunjukkan bahwa Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

Kabupaten Blitar memberikan konstribusi pada lima Indikator tersebut. Secara

spesifik diartikan bahwa, keberhasilan pembangunan Kabupaten Blitar berkenaan

dengan lima Indikator pada tabel yang secara bersamaan dipengaruhi oleh

keberhasilan Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Blitar

dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.Target tahun ketahun sampai pada

kondisi akhir RPJMD pada indikator tersebut menjadi tanggung jawab Badan

Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Blitar. Capaian keberhasilan

Kabupaten Blitar pada indikator tersebut direfleksikan melalui capaian

keberhasilan Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Blitar.

67

BAB VII

PENUTUP

Rencana strategik SKPD Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

Kabupaten Blitar 2016-2021 ini merupakan revisi atas Rencana strategik yang

telah ada sebagai tindak lanjut evaluasi SAKIP.

Seluruh rangkaian tindakan yang tertuang dalam renstra ini merupakan

upaya menggali berbagai potensi sumber daya yang ada dan memperkuat tujuan

pencapaian visi Kabupaten Blitar. Dengan telah disepakati renstra ini, maka untuk

menjamin keberhasilan dalam pelaksanaannya perlu segera melaksanakan

konsolidasi ke dalam sehingga timbul presepsi yang sama dalam

mengaktualisasikan pada bidang tugas masing-masing. Badan Pengelolaan

Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Blitar harus dapat meningkatkan

komunikasi baik vertikal maupun horizontal antar perangkat daerah dengan

harapan bahwa arus informasi yang diterima merupakan salah satu aspek

penentu keberhasilan / kegagalan pelaksanaan visi dan misi.

Rencana strategik yang telah disusun diharapkan mampu memecahkan

berbagai persoalan yang dihadapi atau kemungkinan yang akan timbul di

kemudian hari, oleh karena itu komitmen di antara semua jajaran harus

dijungjung tinggi sehingga tujuan akhir dalam rangka mendukung masyarakat

Kabupaten Blitar yang lebih cerdas, sehat dan sejahtera dapat tercapai.

Blitar,

Tim Penyusun

68