kata pengantar
TRANSCRIPT
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena
atas berkat rahmatNya saya dapat menyelesaikan praktikum serta laporan akhir
mengenai peta topografi, Adapun isi dari laporan akhir ini adalah kumpulan
materi diskusi praktikum diadakan Kamis 7 Oktober 2014 serta yang saya dapat
dari literatur mengenai peta topografi. Laporan ini merupakan syarat untuk dapat
mengikuti Praktikum. Saya juga tidak lupa untuk mengucapkan banyak
terimakasih kepada Abang dan Kakak Instruktur Laboratorium Eksplorasi yang
selalu membimbing dan mengajari saya dalam melaksanakan praktikum dan
dalam menyusun laporan ini. Serta semua pihak yang membantu saya dalam hal
penyusunan laporan ini. Laporan ini masih sangat jauh dari kesempurnaan oleh
karena itu kritik serta saran yang membangun masih saya harapkan untuk
penyempurnaan laporan awal ini. Sebagai manusia biasa saya merasa memiliki
banyak kesalahan, oleh karena itu saya mohon maaf sebesar besarnya. Atas
perhatian dari semua pihak yang membantu penulisan ini saya ucapkan
terimakasih. Semoga Laporan ini dapat dipergunakan seperlunya.
Bandung, 14 Oktober 2014
Bimantara Rachman
10070114057
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangTopografi adalah sebuah ilmu studi tentang bentuk permukaan bumi dan
objek lain seperti planet, satelit alami (bulan dan sebagainya. Dalam pengertian
yang lebih luas, topografi tidak hanya mengenai bentuk permukaan Bumi saja,
tetapi juga vegetasi dan pengaruh manusia terhadap lingkungan, jadi Topografi
kaitannya sangat luas tidak hanya mencakup terhadap peta saja namun ke lebih
terhadap aspek aspek yang ada di rupa bumi ini, dan cakupan dari topografi
sangat luas, didalam laporan akhir inilah kita akan membahas bagaimana
topografi itu dan membahas dasar topografi.
1.2 Maksud dan Tujuan1.2.1 Maksud
Maksud dalam laporan akhir praktikum perpetaan ini yang membahas
Peta Topografi adalah untuk memenuhi salah satu ketentuan dan persyaratan
mengikuti praktikum Perpetaan serta untuk diharapkannya kepada praktikan
program studi teknik pertambangan mengetahui dan memahami topografi dan
dasar dari topografi.
1.2.2 TujuanTujuan dari laporan awal dengan judul “Peta Topografi” ini adalah sebagai
berikut :
Praktikan diharapkan mampu mengerti definisi peta topografi
Praktikan diharapkan mampu mengetahui bagian-bagian dari peta
topografi
Praktikan mampu membuat atau mengolah data berkaitan peta topografi
BAB IILANDASAN TEORI
2.1 Definisi TopografiTopografi secara ilmiah artinya adalah studi tentang bentuk permukaan
bumi dan objek lain seperti planet, satelit alami (bulan dan sebagainya)]. Dalam
pengertian yang lebih luas, topografi tidak hanya mengenai bentuk permukaan
saja, tetapi juga vegetasi dan pengaruh manusia terhadap lingkungan, dan
bahkan kebudayaan lokal (Ilmu Pengetahuan Sosial). Topografi umumnya
menyuguhkan relief permukaan, model tiga dimensi, dan identifikasi jenis lahan.
Sama halnya dengan eksplorasi Kegiatan topografi juga mengandung unsur
yang sama, yakni kegiatan eksplorasi memtakan daerah melihat kontur relief
disuatu daerah, lalu membentuk nya dengan software 3Dimensi.
2.1.1 Definisi Peta TopografiPeta topografi adalah peta yang menyajikan unsur-unsur alam asli dan
unsur-unsur buatan manusia diatas permukaan bumi. Unsur-unsur alam tersebut
diusahakan diperlihatkan pada posisi yang sebenarnya membentuk kontur.
Mengenai pengukuran melalui titik kontrol yang telah ditentukan dengan cara-
cara penempatan titik kontrol yang dibutuhkan untuk pengukuran melalui titkik
untuk pengukuran pemetaan topografi. Pemetaan topografi yang di buat
berdasarkan koordinat yang telah ditentukan pada pengukuran titik control. Peta
ini pun sangat representative yakni, peta ini mengacu pada peta dasar, yang
ditambahkan kontur yang mendetail dengan skala yang besar lalu, peta ini bisa
dilihat atau diambil juga memakai peta citra satelit atau peta foto. Peta ini harus
ada dasarnya dahulu untuk membandingkan daerah yang akan kita uji dengan
bayangan hasil analisa untuk membuat kontur nanti.
2.1.2 Definisi Pemetaan TopografiPemetaan topografi merupakan suatu pekerjaan yang memperlihatkan
posisi keadaan planimetris diatas permukaan bumi dan bentuk diukur dan
hasilnya digambarkan diatas kertas dengan simbol-simbol peta pada skala
tertentu yang hasilnya berupa peta topografi. Seperti resume yang lalu dikatakan
bahwa pemetaan pun sebelum membuat peta kita harus mengeksplor tentang
sebuah alam atau daerah yang akan dibuat peta dasar. Sama halnya dengan
pemetaan topografi yang mewajibkan kita untuk meneliti dan mengeksplor serta
mempunyai peta dasar sebagai acua kita karena peranan peta dasar sangat
berperan dalam pembuatan peta topografi, karena kita harus mencari seperti
relief, kontur daerah atau legendanya..
2.1.3 Sejarah Peta TopografiSecara historis, perkembangan peta topografi sebagian besar didorong
oleh kebutuhan militer. Saat ini, operasi taktis dan kegiatan tentara sedemikian
kompleks sehingga sangat penting bagi semua prajurit untuk dapat membaca
dan menafsirkan peta, agar dapat bergerak cepat dan efektif di medan perang.
Pengenalan medan dapat memberikan perbedaan nyata dalam medan
pertempuran. Kemampuan membaca peta sangat di butuhkan jika ingin
memenangkan pertempuran. Tidak hanya dalam medan pertempuran, hal ini
juga berlaku untuk keperluan sipil seperti berburu, menempuh rimba, menyusur
rawa, hiing, mendaki gunung, bukit atau penggunaan lainnya dimana
ketepatan navigasi darat diperlukan.
2.2 Jenis Peta TopografiSeperti halnya pada peta lain, peta topografi ini mempunyai bagian
bagian diantaranya adalah :
Kategori Kecil. Peta dengan skala 1:1.000.000 dan lebih kecil digunakan
untuk perencanaan umum dan untuk studi strategis. Peta skala kecil
standar memiliki skala 1:1.000.000. Peta ini meliputi area yang sangat
besar dengan mengorbankan detail.
Menengah. Peta dengan skala lebih besar dari 1:1.000.000 tetapi lebih
kecil dari 1:75.000 digunakan untuk perencanaan operasional. Peta ini
mengandung detail dengan jumlah sedang. Peta skala menengah standar
memiliki skala 1:250.000. Ada juga peta dengan skala 1:100.000. Besar. Peta dengan skala 1:75.000 dan lebih besar digunakan untuk
perencanaan taktis, administrasi, dan logistik. Peta jenis inilah yang
sering ditemukan dan digunakan pihak militer. Peta skala besar standar
1:50.000, namun banyak daerah telah dipetakan dengan skala 1:25.000.
Tetapi terkadang, untuk misalkan daerah tertentu masih terdapat tidak
adanya peta,maka kita akan menggunakan peta topografi yang dibuat diluar
atau diimporkan, maka kita harus bisa membacanya namun terkadang peta ini
sangatlah berbeda dengan peta topografi yang biasa dibuat oleh lokal, memang
mirip seperti bentuk legenda nya namun, itu mempunyai arti yang berbeda.
2.3 Syarat Peta TopografiSyarat Peta ini dibuat agar kita sebagai pembaca mampu menangkap
dan memahami apa saja yang terkandung dalam peta, karena jika tidak ada satu
info saja maka peta itu akan tidak sah bukan disebut peta. Maka beberapa syarat
ini bisa dijadikan patokan, yang diantaranya :
Peta harus conform, artinya bentuk daerah, pulau, benua yang digambar
pada peta harus sama bentuknya dengan kenyataan di lapangan.jangan
sampai tidak karena nanti akan mengacaukan peta.
Peta harus ekuivalen, artinya daerah yang digambar sama luasnya jika
dilakukan dengan skala peta. Walaupun terkadang ada presepsi dimana
jika kita mengukur skala harus dibilang “sama” pada daerah sebenarnya.
Walaupun sebenarnya kita bisa memakai kata “mewakili” karena mungkin
data yang kita jumpai di lapangan tidak persis sama dengan data yang
sebenarnya
Peta harus rapi dan bersih
Peta harus ada indeks, daftar isi, keterangan (legenda)
2.4 Ketentuan Peta TopografiAda beberapa ketentuan dalam mengerjakan apa membuat peta topografi
yaitu :
Makin rapat antar ruang antar jarak kontur menunjukkan daerah ini makin
curam dan sebaliknya jika antar jarak kontur renggang maka daerah akan
landai
Garis kontur yang diberi tanda bergerigi menunjukkan depresi (lubang/cekungan) di puncak, misalnya puncak gunung yang berkawah.
Peta topografi menggunakan skala besar antara 1:50,000 dan 1:100.000
2.5 Unsur yang wajib ada di topografi Relief, yakni Adalah beda tinggi suatu tempat atau gambaran
kenampakan tinggi rendah suatu daerah serta curam landainya sisi-sisi
perbukitan. Jadi menunjukkan perbedaan tinggi rendahnya permukaan
bumi. Seperti contoh : bukit, lembah, sungai, daratan,
pegunungan.Sebenarnya Relief ini terjadi karena perbedaan resistensi
antara batuan terhadap proses erosi dan pelapukan (eksogen) juga
dipengaruhi gejala-gejala asal dalam (endogen). Itu misalkan yang
seperti kita tahu ada gunung berapi, gempa, erosi dan sebagainya.
2.6 Relief yang harus ada dalam topografi Garis Hachures, yaitu Yaitu garis-garis lurus yang ditarik dari titik
tertinggi ke arah titik yang lebih rendah disekitarnya dan ditarik searah
dengan lereng. Seperti yang kita bahas pada kemarin praktikum
bahwa semakin curam lerengnya maka semakin rapat pula garisnya
sebaliknya garis akan renggang jika reliefnya landai.
Shading (bayangan) yaitu Bayangan matahari terhadap earth feature dan
biasanya dikombinasi dengan peta kontur. Contohnya adalah pada
daerah yang curam akan memberikan bayangan gelap sebaliknya daerah
yang lancai berwarna cerah.
Pewarnaan, maksudnya adalah Warna-warna tertentu. Semakin tinggi
reliefnya warna akan semakin gelap.
Kontur, Yaitu dengan cara menghubungkan titik-titik yang mempunyai ketinggian sama. Peta ini paling penting untuk geologi karena sifatnya kualitatif dan kuantitatif. Kualitatif : hanya menunjukkan pola dan penyebarannya bentuk-bentuk roman muka bumi. Kuantitatif : selain menunjukkan pola dan penyebaran bisa juga mengetahui ukuran baik secara horisontal maupun vertikal sehingga jelas gambaran tiga dimensinya Kontur disini pun sangat berpengaruh karena untuk menentukan apa daerah itu berbentuk cvuram atau landai, menunjukkan sungai atau gunung dan yang lainnya.
2.7 Kelengkapan Peta Topografi
Skala
Merupakan perbandingan jarak horisontal sebenarnya dengan jarak pada
peta. Perlu diketahui bahwa jarak yang diukur pada peta adalah
menunjukkan jarak-jarak horisontal. Ada 3 macam skala yang biasa
dipakai dalam peta topografi, yaitu : Skala RF, Graphic Scale, dan verbal
scale
Arah Utara
Salah satu kelengkapan peta yang tidak kalah penting adalah arah utara,
karena tiap peta yang dapat digunakan dengan baik haruslah diketahui
arah utaranya. Arah utara ini berguna untuk penyesuaian antara arah
utara peta dengan arah utara jarum kompas. Arah utara pun dibagi
beberapa jenis yaitu, Arah Magnetik Utara, Grid North dan True North.
Legenda
Sama halnya dengan peta yang lain, maka peta topografi pun harus
memakai keterangan legenda.
Judul Peta
Judul peta pun harus relevan dengan apa yang kita buat, harus sesuai
dengan yang digambar menunjukkan lokasi apa, menunjukkan tempat
apa.
2.7.1 Peta Topografi dengan Garis KonturSub bab disini akan menjabarkan tentang kontur dalam topografi, dan
juga sifat-sifatnya diantaranya adalah :
Garis Kontur
Adalah merupakan garis-garis yang menghubungkan titik-titik yang
mempunyai ketinggian sama, yang diukur dari suatu bidang pembanding.
Bidang ini biasanya diambil dari permukaan air laut rata-rata.
Interval Kontur
Jarak vertikal antara garis kontur satu dengan garis kontur lainnya yang
berurutan.
Indeks Kontur
Garis kontur yang dicetak tebal pada peta, yang mana merupakan
kelipatan tertentu dari beberapa garis kontur (kelipatan lima atau
sepuluh).
2.7.2 Penentuan Interval KonturMenurut hasil data pengamatan yang saya amati di praktikum perpetaan
kemarin, Interval Kontur atau yang biasa sebut sebagai IK adalah tergantung dari
hasil pengamatan seperti :
Skala Peta
Relief daerah yang bersangkutan
2.7.3 Sifat Garis Kontur
Garis tidak bisa saling berpotongan kecuali dalam keadaan yang ekstrim,
dimana topografi berupa over hanging cliff.
Garis kontur tidak akan bertemu dengan garis kontur yang mempunyai
nilai ketinggian yang berlainan.
Garis kontur akan renggang jika topografi landai dan akan rapat jika
topografi curam.
Garis kontur yang memotong lembah/sungai akan meruncing ke hulu.
BAB III
TUGAS DAN PEMBAHASAN
3.1 TUGAS Buatlah peta topografi, dan tentukanlah luas daerah pemetaan tersebut !!
TITIK X(mE) Y(mN) Z(mdpl)
A 731,176 9,197,077 525
B 731,489 9,197,098 500
C 731,356 9,197,247 483
D 731,596 9,197,293 477
E 731,927 9,197,281 480
F 731,049 9,197,344 445
G 731,304 9,197,455 432
H 731,539 9,197,512 422
I 731,787 9,197,592 388
J 731,119 9,197,660 417
K 731,441 9,197,674 406
Jawaban :
Xmax = 731,927 (732000)
Xmin = 731.049 (731000)
Skala = Xmax-Xmin/PK
= 732000-731000/25 = 40 meter = 4000cm
IK = 1/2000 x Skala
= 1/2000 x 4000
= 2
Panjang Grid = Xmax-Xmin/Grid yang diinginkan
= 1000/100
= 10
Grid = Selisih/Skala
= Xmax-Xmin/Skala
= 732000-731000/4000
= 1000 meter/4000
= 100000 centimeter/4000
= 2.5 cm
Ploting Titik A-Z
Titik A
X = 731.176-731.100/4000
= 1.9 cm
Y = 9,197,077-9,197,000/4000
= 1.9 cm
Titik B
X = 731,489-731,400/4000
= 2.2 cm
Y = 9,197,098-9,197,000/4000
= 2.4 cm
Titik C
X = 731,356-731,300/4000
= 1.4 cm
Y = 9,197,247-9,197,200/4000
= 1.2 cm
Titik D
X = 731,596-731,500/4000
= 2.4 cm
Y = 9,197,293-9,197,200/4000
= 2.3 cm
Titik E
X = 731,927-731,900/4000
= 0.6 cm
Y = 9,197,197-9,197,100/4000
= 2 cm
Menghitung Jarak Kontur
JK AB
IK/Selisih Elevasi A dan B x Panjang kontur A ke B
2/25x 8 = 0.64 cm
JK AC
IK/Selisih Elevasi A dan C x Panjang kontur A ke C
2/42x6.3 = 0.3 cm
JK BC
IK/Selisih Elevasi B dan C x Panjang kontur B ke C
2/17x5 = 0.6 cm
JK GH
IK/Selisih Elevasi G dan H x Panjang kontur G ke H
2/10x6 = 1.2 cm
JK IK
IK/Selisih Elevasi I dan K x Panjang Kontur I ke K
2/18x11 = 1.2 cm
Menghitung Jarak Sisa
JS AB
½ x Hasil JK AB
½ x 0.6 = 0.3 cm
JS BC
½ x Hasil JK BC
½ x 0.6 = 0.3 cm
JS BD
½ x Hasil JK BD
½ x 0.4 = 0.2 cm
JS GJ
½ x Hasil JK GJ
½ x 0.9 = 0.45 cm
Menghitung Luas
Pertama tentukan titik titik yang akan dihitung yaitu titik yang ada diluar
bidang bukan didalamnya yaitu titik A, B, E, I, K, J, F dan berikut adalah
tabelnyta.
TITIK X Y
A 731,176 9,197,077
B 731,489 9,197,098
E 731,927 9,197,281
I 731,787 9,197,592
K 731,441 9,197, 674
J 731,119 9,197,660
F 731,049 9,197,344
A 731,176 9,197,077
Mencari X
XA =731,176X9,197,098=6724697327X10-12
XB=731,489X9,197,281 =6727709881 X10-12
XE=731,927X9,197,592=673196592 X10-12
XI=731,787X9,197,674=6730738263 X10-12
XK=731,441X9,197,660=6727545628X10-12
XJ=731,119X9,197,344=6724352948X10-12
XF=731,049X9,197,077=6723513944 X10-12
Sigma X =470952391
Mencari Y
YA=919,0771X731,489=6727560658 x10-12
YB=9,197,098X731,927=6731604348 x10-12
YE=919,7281X731,787=6730450671 x10-12
YI=919,7592X672,7495,09=6187675502 x10-12
YK=9.197.674X731,11731,049=6724578678X10-12
YF=9,197,344X731,049=6723709134X10-12
Sigma Y =4709052313
Sigma X-Sigma Y/2 = 390000m2=39Ha
3.2 PEMBAHASAN
Menurut perhitungan praktikan, bahwa perhitungan dalam praktikum kali
ini sangatlah kompleks, satu sama lainnya saling berhubungan, Selain itu,
perhitungan disini haruslah hati-hati, kita harus runut pengerjaannya dimulai dari
mengukur panjang kertas, mencari IK, mencari skala, menentukan grid dan
panjangnya sampai kedalam perhitungannya pada menentukan arah plottig titik
A-Z. Lalu adapula penggambaran peta, haruslah sesuai dengan titik yang
dihitung dan sesuai dengan koordinat hasil X dan Y. Lalu saat menghubungkan
kontur pun butuh ketelitian haruslah kita urut dari yang terdekat janganlah ambil
urut yang titik berjauhan. Karena nanti akan salah dalam penggambaran, selain
itu setelah kita berhasil membuat peta jangan lupa untuk memberi kontur yaitu
minor dan mayor. Untuk pengambilan kontur mayor diambil titik yang strategis
misalkan, kelipatan 5 ataupun 10 biasanya untuk mayor yang titiknya bukan
kelipatan 5 atau 10 jaranglah terjadi. Untuk mayor kita tebalkan ada slang garis
tipis berjumlah 4 itu minor lalu tebal lagi itu mayor. Setelah itu barulah kita
mencari dan menghitung luas sesuai rumus yang diberikan, setelah hasilnya
dapat jangan lupa utuk konversi ke hektare.