kata pengantar
DESCRIPTION
kata pengantarTRANSCRIPT
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT karena atas berkat, rahmat,
dan hidayahNya sehingga makalah ini dapat terselesaikan, tak lupa pupa shalawat dan
salam kita panjatkan kepada junjungan nabi besar Muhammad SAW yang memberi
penerangan bagi semua umat manusia.
Penulisan makalah ini, dimasudkan sebagai salah satu tugas individu pada
mata kuliah mineralogi dan kristalografi sehingga dapat memberi nilai yang baik dan
hasil materi yang sebaik-baiknya
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata kesempurnaan, dengan
kata lain masih banyak kekurangan baik dari segi penulisan maupun dalam penyajian
materinya. Oleh karena itu sangat diharapkan kritik dan saran dari pembaca guna
perbaikan makalah ini kedepannya.
Dalam menyelesaikan makalah ini, tak lupa pula kami ucapkan terimah kasih
kepada berbagai pihak atas bantuannya dalam penyusunan makalahini sehingga
makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Dan diharapkan semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan penulis khususnya. Aamiin Ya
Rabbil Alamin…
Gowa. 21 Maret 2016
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
Sampul................................................................................................................... i
Kata
Pengantar................................................................................................................ii
Daftar
Isi............................................................................................................................iii
BAB I Pendahuluan
A. Lata belakang..................................................................................................... 4
B.Tujuan................................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Kristalografi dan mineralogi merupakan suatu cabang ilmu yang mempelajari
tentang kristal dan mineral-mineral penyusun pembentuknya, serta dasar disiplin ilmu
kristalografi. Secara mendalam pokok bahasan yang dikaji dalam makalah ini
meliputi sifat-sifat geometri kristal dan sifat fisisnya.
Secara tersendiri kristalografi diartikan sebagai suatu cabang ilmu yang
mempelajari tentang sifat-sifat di dalam geometri kristal terutama yang berkaitan
dengan permasalahan perkembangan, pertumbuhan, kenampakan luar suatu struktur
dalam sifat fisis lainnya. Sedangkan mineralogi merupakan ilmu yang secara dalam
mempelajari tentang sifat-sifat mineral pembentuk batuan yang terdapat di bumi dan
manfaat bagi manusia serta dampaknya terhadap sifat tanah.
Mempelajari kristalografi berarti akan membahas tentang bagaimana serta
dimana kristal diartikan bidang homogen yang memiliki bidang polyhedral tertentu.
Sedangkan di dalam mempelajari mineralogi berarti akan membahas mineral dimana
merupakan benda padat homogen yang ada di alam dengan komposisi kimia
tertentu,mempunyai atom yang teratur dan biasanya terbentuk secara alami.
Didalam Kristal terdapat golongan dan sifat. Salah satuya adalah golongan
kristal yang memiliki kandungan silika yaitu nesosilikat, cyclosilikat, dan juga
sorosilikat.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari Makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui apa itu nesosilikat, cyclosilikat, dan sorosilikat
2. Mengetahui mineral apa saja yang termasuk dalam kelompok nesosilikat,
cyclosilikat, dan sorosilikat
BAB IIPEMBAHASAN
Golongan silikat merupakan mineral yang terpenting mengingat bahwa 25%
dari mineral-mineral yang diketahui berupa silikat. Mereka ini membentuk 90%
lithosfer.
Satuan struktur dasar dari semua silikat ialah tetrareader dimana atom-Si
dikelilingi oleh 4 atom-O. didalam tetrareader bola-bola-O dengan radius 1,32 AE
(satuan Angstrom) terdapat ion-Si+, dengan radius 0,39 AE.
Silikat-silikat berupa kisi ion-ion (ionentralies), dimana anion-anionnya Si-O
atau Si-Al-O sedangkan kation-kationnya ialah unsur-unsur elektro-positif.
Telah lama diketahui bahwa perbandingan Si : O dalam silikat dapat
mempunyai macam-macam nilai. Dalam silikat-silikat, maka tetrareader-tetrareader-
SiO4 dapat berada dalam 4 cara yang berbeda-beda:
a. Dalam gugus-gugusan.
b. Dalam bentuk rantai.
c. Dalam bentuk lapisan-lapisan.
d. Dalam bentuk susunak kisi berdimensi tiga.
STRUNZ (1941) bembagi silikat-silikat dalam beberapa golongan yaitu:
1. Inosilikat : Gabungan tetrahedral yang membentuk rantai tunggal atau ganda
2. Nesosilikat : Tetrahedral SiO4 terpisah
3. Tektosilikat : Gabungan tetrahedral yang membentuk suatu jaringan
4. Sorosilikat: Dua atau lebih tetrahedral yang bergabung membentuk suatu rantai
5. Phyllosilikat : Gabungan tetrahedral yang membentuk suatu benttuk yang sama
atau kembar
6. Siklosilikat : Lingkar tertutup atau ganda yang membentuk suatu tetrahedral.
Pada makalah ini sendiri akan mengkhususkan pembahasan pada golongan
nesosilika, cyclosilika, dan sorosilika.
A. Nesosilika
Nesosilikat (Independent Tetrahedral Structure) (neso = pulau) dimana
tetrareader-tetrareader-SiO4 tunggal pada ujung-ujungnya dihubungkan oleh kation-
kation.
Jika sudut oxygens tidak dibagi dengan SiO4-4 tetrahedrons, setiap tetrahedron
akan terisolasi. Dengan demikian, kelompok ini sering disebut sebagai pulau grup
silikat. Unit struktural dasar kemudian SiO4-4. Dalam kelompok ini dibagi dengan
oxygens kelompok oktahedral yang mengandung kation lain seperti Mg+2, Fe+2,
atau Ca+2. Olivin merupakan contoh yang baik (Mg,Fe)2SiO4.
Contoh-contoh mineral:
1. Sillimanite
Sillimanite adalah ortorombik dengan baik (010) belahan dada. Hal ini biasanya
terjadi pada kristal berserat panjang yang panjang lambat, dengan kepunahan sejajar
dengan (010) belahan dada. Di bagian berbaring di (001) yang menunjukkan
berkembang dengan baik (110) bentuk, perpecahan biasanya terlihat memotong
kristal seperti yang ditunjukkan di sini.
Birefringence maksimum umumnya dipandang antara 2O kuning ke 2O merah.
Biaxial Sillimanite adalah positif dengan 2V dari 21 - 31o.
2. Andalusite
Andalusite juga ortorombik, tetapi menunjukkan karakter cepat panjang. Hal ini
biasanya cenderung terjadi sebagai kristal kuning euhedral dengan birefringence
maksimum tipis 1O bagian antara 1O kuning dan merah. Kadang-kadang
menunjukkan lemah Pleochroism dengan a = merah muda, b = g = kuning kehijauan.
Beberapa varietas menunjukkan salib, disebut chiastolite salib, yang terdiri dari
karbon kecil kristalografi inklusi berorientasi sepanjang. Andalusite umumnya terjadi
sebagai Kristal dengan euhedral hampir persegi prisma. Itu Biaxial negatif dengan 2V
= 73 - 86o.
3. Kyanite
Kyanite adalah triclinic dan dengan demikian menunjukkan kepunahan
cenderung relative terhadap yang baik (100) dan (010) perpecahan dan (001)
perpisahan. Di tangan specimen kyanite umumnya berwarna biru pucat, tetapi jelas
pucat biru di bagian tipis. Karena perpecahan dan perpisahan yang baik, dua
perpecahan atau partings terlihat di setiap orientasi kristal di bagian tipis. Perpecahan
ini berpotongan di sudut-sudut selain 90o dan dengan demikian tampak seperti
Genjang dalam dua dimensi. Karena telah Kyanite lega tinggi dibandingkan dengan
mineral lain dengan yang biasanya terjadi, ia berdiri di bagian tipis dan kadang-
kadang tampaknya memiliki warna kecoklatan. Warna ini lebih karena lega yang
tinggi dan banyak perpecahan bukan karena penyerapan selektif. Biaxial Kyanite
adalah negatif dengan 2V = 78-83o