kata pengantar

33
Kata Pengantar Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayah yang telah diberikan kepada kita semua, sehingga makalah Penerapan Budaya Anti Korupsi dalam kehidupan bermasyarakat ini dapat diselesaikan dan disusun dengan baik. Makalah ini kami susun untuk memahami bagaimana penerapan budaya anti korupsi dalam masyarakat. Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami mengharap masukan berupa kritik dan saran yang bersifat membangun, demi kelengkapan makalah kami. Kami berharap, dengan makalah ini dapat menjadikan peningkatan dalam proses belajar kami dalam mata kuliah Pendidikan dan Budaya Anti Korupsi ( PBAK ) secara maximal dan tetap memperhatikan kaidah-kaidah hukum yang telah ada. Semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan pembaca pada umumnya. Penyusun

Upload: bettygeacitra

Post on 11-Jul-2016

217 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Kata Pengantar

TRANSCRIPT

Page 1: Kata Pengantar

Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayah yang telah diberikan kepada kita semua, sehingga makalah Penerapan Budaya Anti Korupsi dalam kehidupan bermasyarakat ini dapat diselesaikan dan disusun dengan baik.

Makalah ini kami susun untuk memahami bagaimana penerapan budaya anti korupsi dalam masyarakat.

Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami mengharap masukan berupa kritik dan saran yang bersifat membangun, demi kelengkapan makalah kami.

Kami berharap, dengan makalah ini dapat menjadikan peningkatan dalam proses belajar kami dalam mata kuliah Pendidikan dan Budaya Anti Korupsi ( PBAK ) secara maximal dan tetap memperhatikan kaidah-kaidah hukum yang telah ada.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan pembaca pada umumnya.

Penyusun

Page 2: Kata Pengantar

Daftar Isi

Kata pengantarDaftar isiBAB I

A. Pendahuluan B. Rumusan

Masalah.........................................................................................................BAB II

Pembahasan..................................................................................................................A. Faktor penyebab lahirnya perilaku korupsi dikalangan masyarakat

.............................B. Bentuk-bentuk korupsi yang ada didalam

masyarakat...................................................C. Dampak dari adanya korupsi dikalangan

masyarakat ....................................................D. Solusi untuk mengatasi korupsi dikalangan

masyarakat.................................................E.

BAB III Kesimpulan dan Saran...................................................................................................

A. Kesimpulan.....................................................................................................................

B. Saran................................................................................................................................

BAB IV Daftar Pustaka ..............................................................................................................

Page 3: Kata Pengantar

BAB I

PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang

Banyak seorang wirausaha mengabikan betapa pentingnya etika didalam

mendirikan sutu bisnis, karena mereka berfikir dengan kemampuan yang mereka

miliki serta modal yang sangat besar suatu usaha dengan mudahnya didirikan.

Padahal tanpa adanya etika yang dimiliki seorang wirausaha suatu usaha tersebut

akan tidak berjalan sesuai rencana. Karena etika ialah suatu studi mengenai yang

benar dan yang salah dan pilihan moral yang dilakukan seseorang. Keputusan etika

ialah suatu hal yang benar mengenai perilaku standar.Etika wirausaha mencakup

hubungan antara perusahaan dengan orang yang menginvestasi uangnya dalam

perusahaan, dengan konsumen, pegawai kreditur, saingan dan sebagainya. Orang –

orang wirausahawan diharapkan bertindak etis dalam berbagai aktivitasnya di

masayarakat.

Menjaga etika adalah suatu hal yang sangat penting untuk melindungi reputasi

perusahaan. Masalah etika ini selalu dihadapi oleh para manajer dalam keseharian

kegiatan wirausaha, namun harus selalu dijaga terus menerus, sebab reputasi sebagai

perusahaan yang etis tidak dibentuk dalam waktu pendek, tapi akan terbentuk dalam

jangka panjang. Dan ini merupakan asset yang tak ternilai sebagai goodwill bagi

sebuah perusahaan.

Apabila moral merupakan sesuatu yang mendorong orang untuk melakukan

kebaikan etika bertindak sebagai rambu-rambu (sign) yang merupakan kesepakatan

Page 4: Kata Pengantar

secara rela dari semua anggota suatu kelompok. Dunia wirausaha yang bermoral akan

mampu mengembangkan etika (patokan/rambu-rambu) yang menjamin kegiatan

kewirausahaan yang seimbang, selaras, dan serasi.

Etika sebagai rambu-rambu dalam suatu kelompok masyarakat akan dapat

membimbing dan mengingatkan anggotanya kepada suatu tindakan yang terpuji

(good conduct) yang harus selalu dipatuhi dan dilaksanakan. Etika di dalam

wirausaha sudah tentu harus disepakati oleh orang-orang yang berada dalam

kelompok wirausaha serta kelompok yang terkait lainnya.

B.       Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang ada, maka rumusan masalah yang diperoleh

adalah sebagai berikut.

1.      Apa itu etika wirausaha?

2.      Bagaimana prinsip etika wirausaha?

3.      Apa sajakah faktor yang mempengaruhi etika wirausaha?

4.      Apa tujuan dan manfaat etika wirausaha?

5.      Bagaimana kegiatan kewirausahaan menurut Islam?

C.      Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan makalah berdasarkan rumusan masalah adalah.

1.      Menjelaskan pengertian etika wirausaha.

2.      Menjelasakan prinsip etika wirausaha.

3.      Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi etika wirausaha.

Page 5: Kata Pengantar

4.      Menjelaskan tujuan dan manfaat wirausaha.

5.      Menjelaskan kegiatan kewirausahaan menurut Islam.

D.      Manfaat Penulisan

Adapun manfaat penulisan berdasarkan tujuan yang ada adalah sebagai berikut.

1.      Dapat mengetahui pengertian etika wirausaha itu sendiri.

2.      Dapat mengetahui kegiatan kewiraushaan menurut Islam.

Adapun manfaat yang lain adalah dapat menjadi sumber bacaan dan menjadi

acuan bagi mahasiswa yang lain sehingga dapat memenuhi tugas yang ada.

Page 6: Kata Pengantar

BAB II

KASUS DAN TINJAUAN TEORI

2.1 Kasus

A.      Pengertian Etika Wirausaha

Etika pada dasarnya adalah suatu komitmen untuk melakukan apa yang benar

dan menghindari apa yang tidak benar. Etika wirausaha adalah suatu kode etik

perilaku aktor berdasarkan nilai-nilai moral dan norma yang dijadikan tuntunan

dalam membuat keputusan dan memecahkan persoalan. Etika wirausaha sangat

penting untuk mempertahankan loyalitas pemilik kepentingan dalam membuat

keputusan dan memecahkan persoalan organisasi. 

Etika wirausaha dapat diartikan sebagai adat sopan santun, adat kebiasaan dan

aturan-aturan yang berlaku di lingkungan kewirausahaan.

Oleh karena itu, seorang wirausaha harus memiliki :

Budi pekerti yang baik.

Rasa sopan santun di dalam segi kegiatan kewirausahaan.

Tatakrama di dalam segala tindakan dan perbuatan waktu berwirausaha.

 Memiliki tanggung jawab pada usahanya.

Bersikap jujur dan benar sesuai dengan profesi usahanya.

Etika ialah suatu studi mengenai yang benar dan yang salah dan pilihan moral

yang dilakukan seseorang.Keputusan etika ialah suatu hal yang benar mengenai

perilaku standar.Etika bisnis mencakup hubungan antara perusahaan dengan orang

Page 7: Kata Pengantar

yang menginvestasi uangnya dalam perusahaan, dengan konsumen, pegawai kreditur,

saingan dan sebagainya.Orang-orang bisnis diharapkan bertindak etis dalam berbagai

aktivitasnya di masayarakat.

Menurut Zimmerer (1996: 22), ada tiga tingkatan norma etika, yaitu:

Hukum, berlaku bagi masyarakat dalam mengatur perbuatan yang boleh atau

tidak boleh dilakukan.

Kebijakan dan prosedur organisasi, memberi arahan khusus bagi setiap orang

dalam organisasi ketika mengabil keputusan.

Moral sikap mental individu, sangat penting bagi setiap orang untuk menghadapi

suatu keputusan yang tidak diatur oleh aturan formal. 

Dalam etika berwriausaha perlu ada ketentuan-ketentuan yang mengaturnya, yaitu:

1)      Sikap dan perilaku seorang pengusaha harus mengikuti norma yang berlaku dalam

suatu negara atau masyarakat.

2)      Penampilan yang ditunjukan seorang pengusaha harus selalu apik, sopan, terutama

dalam menghadapi situasi atau acara-acara tertentu.

3)      Cara berpakaian pengusaha juga harus sopan dan sesuai dengan tempat dan waktu

yang berlaku.

4)      Cara berbicara seorang pengusaha juga mencerminkan usahanya, sopan, penuh tata

karma, tidak menyinggung atau mencela orang lain.

5)      Gerak-gerik seorang pengusaha juga dapat menyenangkan orang lain, hindarkan

gerak-gerik yang dapat mencurigakan.

Page 8: Kata Pengantar

B. Norma Kewirausahaan

Selain etika dan perilaku, yang tidak kalah penting yang dalam bisnis adalah norma

etika. Menurut Zimmerer (1996:22), ada tiga tingkatan norma etika, yaitu :

1.      Hukum, berlaku bagi masyarakat secara umum yang mengatur perbuatan yang

boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan. Hukum hanya mengatur perilaku

minimum.

2.      Kebijakan dan prosedur organisasi, memberi arah khusus bagi setiap orang dalam

organisasi dalam mengambil keputusan sehari-hari. Para karyawan akan bekerja

sesuai dengan kebijakan dan prosedur perusahaan / organisasi.

3.      Moral sikap mental individual, sangat penting untuk menghadapi suatu keputusan

yang tidak diatur oleh aturan formal.

C.       Prinsip Etika Wirausaha

1.      Prinsip  Etika dan Norma Kewirausahaan

a)      Prinsip tanggung jawab

  Tanggung jawab terhadap pelaksanaan pekerjaan dan hasilnya.

  Tanggung jawab atas dampak profesinya terhadap kehidupan dan kepentingan orang

lain.

b)      Prinsip keadilan (first come first serviced)

c)      Prinsip otonomi (kebebasan sepenuhnya dlm menjalankan profesinya)

Prinsip otonomi dibatasi oleh tanggung jawab dan komitmen profesi

Pemerintah boleh campur tangan utk keselamatan umum

Page 9: Kata Pengantar

d)     Prinsip integritas moral

Komitmen pribadi untuk menjaga keluhuran profesinya, nama baiknya, dan juga

kepentingan orang lain dan masyarakat.

2.      Prinsip-prinsip etika dan perilaku bisnis

a)      Kejujuran, yaitu penuh kepercayaan, bersifat jujur, sungguh-sungguh, terus terang,

tidak curang, tidak mencuri, tidak menggelapkan, tidak berbohong.

b)      Integritas, yaitu memegang prinsip, melakukan kegiatan dengan hormat, tulus hati,

berani dan penug pendirian/keyakinan, tidak bermuka dua, tidak berbuat jahat dan

saling percaya.

c)      Memelihara janji, yaitu selalu menaati janji, patut dipercaya, penuh komitmen,

jangan mengintepretasikan persetujuan dalam bentuk teknikal atau legalistik dengan

dalih ketidakrelaan.

d)     Kesetiaan, yaitu hormat dan loyal kepada keluarga, teman, karyawan dan Negara,

jangan menggunakan atau memperlihatkan informasi yang diperoleh dalam

kerahasiaan,behitu juga dalam konteks professional, jaga/melindungi kemampuan

untuk membuat keputusan professional yang bebas dan teliti, hndari hal yang tidak

pantas dan konflik kepentingan.

e)      Kewajaran/keadilan, yaituberlaku adil dan berbudi luhur, bersedia untuk mengakui

kesalahan, dan perlihatkan komitmen keadilan, persamaan perlakuan individual dan

toleran terhadap perbedaan, jangan bertindak melampaui batas atau mengambil

keuntungan yang tidak pantas dari kesalahan atau kemalangan orang lain.

Page 10: Kata Pengantar

f)       Suka membantu orang lain, yaitu saling membantu, berbaik hati, belas kasihan,

tolongmenolong, kebersamaan, dan menghindari segala sesuatu yang membahayakan

orang lain.

g)      Hormat kepada orang lain, yaitu menghormati martabat manusia, menghormati

kebebasan dan hak untuk menentukan nasib sendiri bagi semua orang, bersopan

santun, jangan merendahkan orang lain, jangan mempermalukan orang lain.

h)      Warga Negara yang bertanggung jawab, yaitu selalu menaati hukum/aturan, penuh

kesadaran sosial, menghormati proses demokrasi dalam mengambil keputusan.

i)        Mengejar keunggulan, yaitu mengejar keunggulan dalam segala hal, baik dalam

pertemuan personal maupun pertanggungjawaban professional, tekun, dapat

dipercaya/diandalkan, rajin penuh komitmen, melakukan semua tugas dengan

kemampuan terbaik, mengembangkan dan mempertahankan tingkat kompetensi yang

tinggi.

j)        Dapat dipertanggungjawabkan, yaitu memiliki tanggung jawab, menerima

tanggung jawab atas keputusan dan konsekuensinya, dan selalu memberi contoh.

D.      Faktor Yang Mempengaruhi Etika Wirausaha

Faktor yang mempengaruhi etika seorang wirausaha adalah:

1.      Perbedaan budaya, sebagaimana diketahui bahwa tiap daerah memiliki kebiasaan

sendiri-sendiri seperti pemberian amplop/komisi diartikan berbeda tiap daerah, ada

yang memperbolehkan, melarang dan mengharuskan.

Page 11: Kata Pengantar

2.      Ilmu pengetahuan, orang-orang yang mengetahui tentang dunia wirausaha akan

mengambil keputusan yang tepat dan tidak akan mengambil masalah yang

menyangkut etika.

3.      Etika berorganisasi, pondasi kokoh dari sebuah etika bisnis, adalah iklim yang

berlaku pada sebuah organisasi. Ada organisasi yang betul-betul ketat menjaga etika

dan memberi pelatihan kepada karyawan agar menjaga etika.Agar para karyawan

memahami lebih baik tentang pentingnya etika pada perusahaan.

E.      Tujuan dan Manfaat Etika Wirausaha

Tujuan etika harus sejalan dengan tujuan perusahaan, ada beberapa tujuan etika

yang selalu ingin dicapai oleh perusahaan, yaitu:

1.      Untuk persahabatan dan pergaulan

Etika dapat meningkatkan keakraban dengan karyawan, pelanggan atau pihak-

pihak lain yang berkepentingan. Suasana akrab akan berubah menjadi persahabatan

dan menambah luasnya pergaulan. Jika karyawan, pelanggan, dan masyarakat

menjadi akrab, segala urusan akan menjadi lebih mudah dan lancer.

2.      Menyenangkan orang lain

Sikap menyenangkan orang lain merupakan sikap yang mulia. Jika kita ingin

dihormati, maka hormatilah orang lain.  Menyenangkan orang berarti membuat orang

menjadi suka dan puas terhadap pelayanan yang diberikan. Jika pelanggan merasa

senang dan puas atas pelayanan yang diberikan, diharapkan mereka akan

mengulangnya kembali suatu waktu.

Page 12: Kata Pengantar

3.      Membujuk pelanggan

Setiap calon pelanggan memiliki karakter tersendiri.Kadang-kadang calon

pelanggan perlu dibujuk agar mau menjadi pelanggan. Berbagai cara dapat dilakukan

oleh perusahaan untuk membujuk calon pelanggan, salah satunya dengan cara melalui

etika yang ditunjukan seluruh karyawan perusahaan.

4.      Mempertahankan pelanggan

Ada anggapan mempertahankan planggan jauh lebih sulit daripada mencari

pelanggan, dan ada juga yang beranggapan bahwa mempertahankan pelanggan lebih

mudah karena merka sudah merakan produk atau layanan yang diberikan.

5.      Membina dan menjaga hubungan

Hubungan yang sudah berjalan baik harus tetap dan terus dibina.Hindari adanya

perbedaan paham atau konflik.Dengan etika ciptakan hubungan dalam suasana akrab

dan lebih baik.

F. Cara mempertahankan standar etika

1. Menciptakan kepercayaan perusahaan

Hal ini akan menetapkan nilai-nilai perusahaan yang mendasari tanggung

jawab etika bagi stakeholder.

2. Mengembangkan kode etik

Kode etik merupakan suatu catatan tentang standar tingkah laku dan prinsip-

prinsip etika yang diharapkan perusahaan dari karyawan.

Page 13: Kata Pengantar

3. Menjalankan kode etik secara adil dan konsisten

4. Melindungi hak perorangan

5. Mengadakan pelatihan etika

6. Melakukan audit etika secara periodic

7. Mempertahankan standar yang tinggi tentang tingkah laku, jangan hanya aturan

8. Menghindari contoh etika yang tercela setiap saat dan diawali dari atasan

9. Menciptakan budaya yang menekankan komunikasi dua arah

Komunikasi dua arah sangat penting untuk menginformasikan barang dan jasa

yang dihasilkan dan untuk menerima aspirasi untuk perbaikan perusahaan.

10. Melibatkan karyawan dalam mempertahankan standar etika

Para karyawan diberi kesempatan untuk memberikan umpan balik tentang

bagaimana standar etika yang harus dipertahankan.

G.     Bentuk pelanggaran etika bisnis dalam kegiatan berbisnis di Indonesia

Mempraktekkan bisnis dengan etiket berarti mempraktekkan tata cara bisnis

yang sopan dan santun sehingga kehidupan bisnis menyenangkan karena saling

menghormati. Etiket berbisnis diterapkan pada sikap kehidupan berkantor, sikap

menghadapi rekan-rekan bisnis, dan sikap di mana kita tergabung dalam organisasi.

Itu berupa senyum — sebagai apresiasi yang tulus dan terima kasih, tidak

Page 14: Kata Pengantar

menyalahgunakan kedudukan dan kekayaan, tidak lekas tersinggung, kontrol diri,

toleran, dan tidak memotong pembicaraan orang lain.

Dengan kata lain, etiket bisnis itu memelihara suasana yang menyenangkan,

menimbulkan rasa saling menghargai, meningkatkan efisiensi kerja, dan

meningkatkan citra pribadi dan perusahaan. Berbisnis dengan etika bisnis adalah

menerapkan aturan-aturan umum mengenai etika pada perilaku bisnis. Etika bisnis

menyangkut moral, kontak sosial, hak-hak dan kewajiban, prinsip-prinsip dan aturan-

aturan.

Jika aturan secara umum mengenai etika mengatakan bahwa berlaku tidak

jujur adalah tidak bermoral dan beretika, maka setiap insan bisnis yang tidak berlaku

jujur dengan pegawainya, pelanggan, kreditur, pemegang usaha maupun pesaing dan

masyarakat, maka ia dikatakan tidak etis dan tidak bermoral

Berikut adalah bentuk-bentuk pelanggaran etika bisnis dan contoh pelanggaran etika

dalam kegiatan bisnis di Indonesia :

a)      Pelanggaran etika bisnis terhadap hukum

Contoh pelanggaran tersebut seperti sebuah perusahaan X karena kondisi

perusahaan yang pailit akhirnya memutuskan untuk melakukan PHK kepada

karyawannya. Namun dalam melakukan PHK itu, perusahaan sama sekali tidak

memberikan pesangon sebagaimana yang diatur dalam UU No. 13/2003 tentang

Ketenagakerjaan. Dalam kasus ini perusahaan X dapat dikatakan melanggar prinsip

kepatuhan terhadap hokum

Page 15: Kata Pengantar

b)      Pelanggaran etika bisnis terhadap transparansi

Sebuah Yayasan X  menyelenggarakan pendidikan setingkat SMA. Pada

tahun ajaran baru sekolah mengenakan biaya sebesar Rp 500.000,- kepada setiap

siswa baru. Pungutan sekolah ini sama sekali tidak diinformasikan kepada mereka

saat akan mendaftar, sehingga setelah diterima mau tidak mau mereka harus

membayar. Disamping itu tidak ada informasi maupun penjelasan resmi tentang

penggunaan uang itu kepada wali murid. Setelah didesak oleh banyak pihak, yayasan

baru memberikan informasi bahwa uang itu dipergunakan untuk pembelian seragam

guru. Dalam kasus ini, pihak yayasan dan sekolah dapat dikategorikan melanggar

prinsip transparansi

c)      Pelanggaran etika bisnis terhadap akuntabilitas

Sebuah RS Swasta melalui pihak Pengurus mengumumkan kepada seluruh

karyawan yang akan mendaftar PNS secara otomotis dinyatakan mengundurkan diri.

A sebagai salah seorang karyawan di RS Swasta itu mengabaikan pengumuman dari

pihak pengurus karena menurut pendapatnya ia diangkat oleh Pengelola, dalam hal

ini direktur, sehingga segala hak dan kewajiban dia berhubungan dengan Pengelola

bukan Pengurus. Pihak Pengelola sendiri tidak memberikan surat edaran resmi

mengenai kebijakan tersebut. Karena sikapnya itu, A akhirnya dinyatakan

mengundurkan diri. Dari kasus ini RS Swasta itu dapat dikatakan melanggar prinsip

akuntabilitas karena tidak ada kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggungjawaban

antara Pengelola dan Pengurus Rumah Sakit

d)     Pelanggaran etika bisnis terhadap prinsip pertanggungjawaban

Page 16: Kata Pengantar

Sebuah perusahaan PJTKI di Yogyakarta melakukan rekrutmen untuk

tenaga baby sitter. Dalam pengumuman dan perjanjian dinyatakan bahwa perusahaan

berjanji akan mengirimkan calon TKI setelah 2 bulan mengikuti training dijanjikan

akan dikirim ke negara-negara tujuan. Bahkan perusahaan tersebut menjanjikan

bahwa segala biaya yang dikeluarkan pelamar akan dikembalikan jika mereka tidak

jadi berangkat ke negara tujuan. B yang tertarik dengan tawaran tersebut langsung

mendaftar dan mengeluarkan biaya sebanyak Rp 7 juta untuk ongkos administrasi dan

pengurusan visa dan paspor. Namun setelah 2 bulan training, B tak kunjung

diberangkatkan, bahkan hingga satu tahun tidak ada kejelasan. Ketika dikonfirmasi,

perusahaan PJTKI itu selalu berkilah ada penundaan, begitu seterusnya. Dari kasus

ini dapat disimpulkan bahwa Perusahaan PJTKI tersebut telah melanggar prinsip

pertanggungjawaban dengan mengabaikan hak-hak B sebagai calon TKI yang

seharusnya diberangkatkan ke negara lain tujuan untuk bekerja

e)      Pelanggaran etika bisnis terhadap prinsip kewajaran

Sebuah perusahaan properti ternama di Yogjakarta tidak memberikan surat

ijin membangun rumah dari developer kepada dua orang konsumennya di kawasan

kavling perumahan milik perusahaan tersebut. Konsumen pertama sudah memenuhi

kewajibannya membayar harga tanah sesuai kesepakatan dan biaya administrasi

lainnya. Sementara konsumen kedua masih mempunyai kewajiban membayar

kelebihan tanah, karena setiap kali akan membayar pihakdeveloper selalu menolak

dengan alasan belum ada ijin dari pusat perusahaan (pusatnya di Jakarta). Yang aneh

adalah di kawasan kavling itu hanya dua orang ini yang belum mengantongi izin

pembangunan rumah, sementara 30 konsumen lainnya sudah diberi izin dan rumah

Page 17: Kata Pengantar

mereka sudah dibangun semuannya. Alasan yang dikemukakan perusahaan itu adalah

ingin memberikan pelajaran kepada dua konsumen tadi karena dua orang ini telah

memprovokasi konsumen lainnya untuk melakukan penuntutan segera pemberian izin

pembangunan rumah. Dari kasus ini perusahaan properti tersebut telah melanggar

prinsip kewajaran (fairness) karena tidak memenuhi hak-hak stakeholder (konsumen)

dengan alasan yang tidak masuk akal

f)       Pelanggaran etika bisnis terhadap prinsip kejujuran

Sebuah perusahaan pengembang di Sleman membuat kesepakatan dengan

sebuah perusahaan kontraktor untuk membangun sebuah perumahan. Sesuai dengan

kesepakatan pihak pengembang memberikan spesifikasi bangunan kepada kontraktor.

Namun dalam pelaksanaannya, perusahaan kontraktor melakukan penurunan kualitas

spesifikasi bangunan tanpa sepengetahuan perusahaan pengembang. Selang beberapa

bulan kondisi bangunan sudah mengalami kerusakan serius. Dalam kasus ini pihak

perusahaan kontraktor dapat dikatakan telah melanggar prinsip kejujuran karena tidak

memenuhi spesifikasi bangunan yang telah disepakati bersama dengan perusahaan

pengembang

g)      Pelanggaran etika bisnis terhadap prinsip empati

Seorang nasabah X dari perusahaan pembiayaan terlambat membayar

angsuran mobil sesuai tanggal jatuh tempo karena anaknya sakit parah. X sudah

memberitahukan kepada pihak perusahaan tentang keterlambatannya membayar

angsuran, namun tidak mendapatkan respon dari perusahaan. Beberapa minggu

setelah jatuh tempo pihak perusahaan langsung mendatangi X untuk menagih

angsuran dan mengancam akan mengambil mobil yang masih diangsur itu. Pihak

Page 18: Kata Pengantar

perusahaan menagih dengan cara yang tidak sopan dan melakukan tekanan psikologis

kepada nasabah. Dalam kasus ini kita dapat mengkategorikan pihak perusahaan telah

melakukan pelanggaran prinsip empati pada nasabah karena sebenarnya pihak

perusahaan dapat memberikan peringatan kepada nasabah itu dengan cara yang bijak

dan tepat.

Page 19: Kata Pengantar

BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan

Dalam zaman informasi seperti ini, baik-buruknya sebuah dunia usaha dapat

tersebar dengan cepat dan massif. Memperlakukan karyawan, konsumen, pemasok,

pemodal dan masyarakat umum secara etis, adil dan jujur adalah satu-satunya cara

untuk membuat suatu kegiatan bisnis tetap berlangsung dan mendapatkan keuntungan

dalam jangka panjang.Haruslah diyakini bahwa pada dasarnya praktek etika

perusahaan akan selalu menguntungkan perusahaan baik untuk jangka menengah

maupun jangka panjang karena :

Akan dapat mengurangi biaya akibat dicegahnya kemungkinan terjadinya friksi

baik intern perusahaan maupun dengan eksternal

 Akan dapat meningkatkan motivasi pekerjaan

  Akan melindungi prinsip kebebasan berniaga

Akan meningkatkan keunggulan bersaing

Tindakan yang tidak etis, bagi perusahaan akan memancing tindakan balasan

dari konsumen dan masyarakat dan akan sangat kontra produktif, misalnya melalui

gerakan pemboikotan, larangan beredar, ataupun larangan beroperasi. Hal ini akan

dapat menurunkan nilai penjualan maupun nilai perusahaan. Sedangkan perusahaan

yang menjunjung tinggi nilai-nilai etika pada umumnya perusahaan yang memiliki

peringkat kepuasan bekerja yang tinggi pula, terutama apabila perusahaan tidak

mentolerir tindakan yang tidak etis misalnya diskriminasi dalam sistem remunerasi

Page 20: Kata Pengantar

atau jenjang karier. Karyawan yang berkualitas adalah aset yang paling berharga bagi

perusahaan. Oleh karena itu semaksimal mungkin harus tetap dipertahankan.

Memang benar. kita tidak bisa berasumsi bahwa pasar atau dunia bisnis

dipenuhi oleh orang-rang jujur, berhati mulia, dan bebas dari akal bulus serta

kecurangan atau manipulasi. Tetapi sebenarnya, tidak ada gunanya berbisnis dengan

mengabaikan etika dan aspek spiritual. Biarlah pemerintah melakukan pengawasan,

biarlah masyarakat memberikan penilaian, dan sistem pasar (dan sistem Tuhan

tentunya) akan bekerja dengan sendirinya.

Ada 4 kekuatan utama yang membentuk etika bisnis dan tanggung jawab

sosial, yaitu kekuatan individual, oraganisasional, masyarakat, dan hukum. Setiap

kekuatan ini tidak beroperasi dalam ruang hampa, tapi masing-masing berinteraksi

dengan ketiga kekuatan lainnya, dan interaksi ini mempunyai pengaruh yang kuat

baik terhadap kekuatan maupun arah dari masing-masing pengaruh.

B.     Saran

Dalam bisnis harus memutuskan apa yang benar dan yang salah

Bisnis harus memiliki tanggung jawab yang besar kepada pelanggan,

karyawan, investor, dan masyarakat secara keseluruhan

Keputusan yang ideal harus selaras dengan keputusan praktis dalam situasi

tertentu.

KEWIRAUSAHAAN

Page 21: Kata Pengantar

ETIKA DALAM KEWIRAUSAHAAN

KELOMPOK 7 :

ISLINA SARI FRIANTI 1501410001

DANISA SEPTIANI A. 1501410021

VIVIN RETNO K. 1501410022

BETTY GEA CITRA P. 1501410033

KEMENTERIAN KESEHATAN RIPOLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG

JURUSAN KEPERAWATAN PRODI DIV KEPERAWATAN MALANG2015