kata pengantar

30
KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan curahan rahmat dan nikmat kepada sekalian hamba-Nya serta atas karunia-Nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan Makalah Kimia tentang Dampak Polimer Bagi Kesehatan ini dengan baik. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas guru mata pelajaran kimia. Untuk itu pada kesempatan ini pula penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan dan penyusunan makalah ini. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan karena terbatasnya kemampuan, pengetahuan, dan pengalaman yang dimiliki penulis. Oleh karena itu penulis dengan senang hati menerima saran dan kritik. Semoga Allah SWT membalas budi baik yang telah diberikan oleh semua pihak dalam penyusunan makalah ini yang pada akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan, khususnya di bidang kimia dan kesehatan saat ini.

Upload: temmy-luchu

Post on 20-Dec-2015

8 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

123

TRANSCRIPT

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan curahan

rahmat dan nikmat kepada sekalian hamba-Nya serta atas karunia-Nya akhirnya penulis dapat

menyelesaikan Makalah Kimia tentang Dampak Polimer Bagi Kesehatan ini dengan baik.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas guru

mata pelajaran kimia.

Untuk itu pada kesempatan ini pula penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih kepada

semua pihak yang telah membantu dalam penulisan dan penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan karena

terbatasnya kemampuan, pengetahuan, dan pengalaman yang dimiliki penulis. Oleh karena itu

penulis dengan senang hati menerima saran dan kritik.

Semoga Allah SWT membalas budi baik yang telah diberikan oleh semua pihak dalam

penyusunan makalah ini yang pada akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat

bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan, khususnya di bidang kimia dan kesehatan saat

ini.

                                                                               Tasikmalaya, September 2013

Penulis

 

BAB I

PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang

Perkembangan yang sangat pesat dari industri polimer sintetik membuat kehidupan kita

selalu dimanjakan oleh kepraktisan dan kenyamanan dari produk yang mereka hasilkan. Bahkan

plastic dianggap sebagai salah satu cirri kemunculan zaman modern yang ditandai dengan

kehidupan yang serba praktis dan nyaman. Hampir semua bidang dalam kehidupan manusia

tidak lepas dari “plastic”. Namun, selain keuntungannya yang dijadikan favorit masyarakat,

banyak sekali kerugian yang ditimbulkan dari bahan praktis tersebut. Salah satunya, dampak

terhadap kesehatan.

Zat-zat yang ditambahkan dalam pembuatan kemasan plastic tersebut, tidak sedikit yang

membahayakan kesehatan tubuh manusia. Seperti halnya pelembut. Kebanyakan plastic seperti

PVC, agar tidak bersifat kaku dan rapuh ditambahkan dengan suatu bahan pelembut

(plasticizers). Namun, penggunaan bahan pelembut ini yang justru dapat menimbulkan masalah

kesehatan. Sebagai contoh, penggunaan bahan pelembut seperti PCB sekarang sudah dilarang

pemakaiannya karena dapat menimbulkan kematian jaringan dan kanker pada manusia

(karsinogenik).

Seiring dengan maraknya plastik yang berbahaya bagi kesehatan ini, berbagai upaya

dilakukan manusia untuk mengurangi dampak tersebut, salah satu contohya itu dengan

menggunakan prinsip 4R dalam kehidupan sehari-hari. Dengan adanya prinsip tersebut,

diharapkan dampak negative yang dihasilkan dapat ditekan semaksimal mungkin dan

keuntungannya bisa lebih banyak dirasakan di masyarakat luas. Karena tidak bisa dipungkiri

bahwa keuntungan dalam pemakaian plastic ini membuat manusia ingin serba praktis.

B.       Maksud dan Tujuan

a.       Mengetahui dampak positif dan negative dari pemakaian polimer

b.      Membedakan dampak positif dan negative dari pemakaian polimer bagi kesehatan

c.       Mengidentifikasi dampak yang dihasilkan dari pemakaian polimer

d.      Mengetahui cara menanggulangi dampak pemakaian polimer secara efektif dan efisien

e.       Meningkatkan pengetahuan akan bahaya polimer bagi kesehatan, agar banyak orang mengenal

dan mewaspadai bahaya tersebut.

BAB II

PEMBAHASAN

A.      Pengertian Polimer

Polimer adalah makromolekul yang biasanya memiliki bobot molekul tinggi, dibangun dari

pengulangan kesatuan kimia yang kecil dan sederhana. Kesatuan-kesatuan berulang itu setara

dengan monomernya, yaitu bahan dasar pembuat polimer. Akibatnya molekul-molekul polimer

umumnya mempunyai massa molekul yang sangat besar. Dalam kehidupan sehari-hari, polimer

sering disebut dengan plastic, yang keberadaannya sangat lekat dengan kehidupan manusia.

B.       Klasifikasi Polimer

1.      Berdasarkan asal mula Polimer

a.       Polimer alam

b.      Polimer sintetis

2.      Berdasarkan jenis monomer pembentuk Polimer

a.       Homopolimer

b.      Kopolimer

3.      Berdasarkan sifat polimer terhadap panas

a.       Termoplastik

b.      Termoset

4.      Berdasarkan kegunaan

a.       Bidang bahan makanan

b.      Bidang makanan

c.       Bidang elektronik dan kendaraan

d.      Bidang alat rumah tangga

C.      Sifat Polimer

1.      Sifat Thermal

Sifat polimer terhadap panas ada yang menjadi lunak jika dipanaskan dan keras jika

didinginkan, polimer seperti ini disebut termoplas. Contohnya : plastik yang digunakan untuk

kantong dan botol plastik. Sedangkan polimer yang menjadi keras jika dipanaskan disebut

termoset, contohnya melamin.

2.      Sifat Kelenturan

Polimer akan mempunyai kelenturan yang berbeda dengan polimer sintetis. Umumnya

polimer alam agak sukar untuk dicetak sesuai keinginan,sedangkan polimer sintetis lebih mudah

dibuat cetakan untuk menghasilkan bentuk tertentu. Karet akan lebih mudah mengembangdan

kehilangan kekenyalannya setelah terlalu lama kena bensin atau minyak.

3.      Ketahanan terhadap Mikroorganisme

Polimer alam seperti wool, sutra, atau selulosa tidak tahan terhadap mikroorganisme atau ulat

(rayap). Sedangkan polimer sintetis lebih tahan terhadap mikroorganisme atau ulat.

4.      Sifat Lainnya

Sifat polimer yang lainnya bergantung pemakainnnya untuk kemasan atau alat-alat industri.

Untuk tujuan pengemasan harus diperhatikan :

Toksisitasnya

Daya tahan terhadap air, minyak atau panas

Daya tembus udara (oksigen)

Kelenturan

Transparan

D.      Manfaat Polimer Bagi Kehidupan

Dalam kehidupan sehari-hari banyak barang-barang yang digunakan merupakan polimer

sintetis mulai dari kantong plastik untuk belanja, plastik pembungkus makanan dan minuman,

kemasan plastik, alat-alat listrik, alat-alat rumah tangga, dan alat-alat elektronik. Setiap kita

belanja dalam jumlah kecil, misalnya diwarung, selalu kita akan mendapatkan pembungkus

plastik dan kantong plastik (keresek).

1.    Penggolongan

a.       Manfaat di bidang Kedokteran

Tidak sedikit alat kesehatan yang digunakan oleh instansi kesehatan maupun tenaga

medisnya berhubungan dengan plastic. Keuntungan yang dihasilkan plastic ini sangat

memudahkan para tenaga medis dalam melakukan tugas dan fungsinya. Diantara alat-alat yang

digunakan dibidang kedokteran yaitu, wadah cairan infuse, dissposible syring, transpusi set,

selang oksigen, urine bag, sarung tangan, thermometer, dan masih banyak lagi.

b.      Manfaat dibidang otomotif

Kendaraan yang sering kita lihat dijalanan, hampir setengah bagian penyusunnya adalah

polimer sintetis. Namun dengan jenis plastic yang berbeda, susunan plastic yang digunakan pada

kendaraan terlihat baik bahkan tidak tampak seperti plastic. Contoh bagian kendaraan yang

berasal dari platik yaitu, ban, stir motor, pembersih kaca mobil, karet di jendela mobil, dan lain-

lain.

c.       Manfaat dibidang rumah tangga

Secara umum, hampir semua lapisan masyarakat menggunakan polimer sintetis sebagai

alternative atau pengganti perabot rumah tangga yang pecah belah. Ini karena keuntungannya

yang sangat banyak dihasilkan oleh polimer sintetis. Selain tidak akan pecah jika jatuh dari

ketinggian, polimer sintetis yaitu plastic, bahan ini lebih praktis dan sederhana dalam bentuk

fisik. Mulai dari perabot rumah tangga, alat masak, alat makan, dan perlengkapan lainnya, lebih

praktis jika menggunakan polimer sintetis. Contohnya yaitu, tempat makan plastic, toples kue,

tempat sampah, gantungan baju, lemari plastic, Teflon, dispenser, gallon, dan yang lainnya.

d.      Manfaat dibidang pangan

Seperti yang telah diketahui, polimer bukan hanya berasal dari proses buatan manusia,

namun ada juga yang berasal dari alam. Yakni polimer alam yang dimanfaatkan sebagai bahan

makanan. Hanya saja, jumlah polimer alam ini terbatas dan kurang stabil karena proses untuk

menghasilkannya diatur oleh alam. Contoh untuk bahan makanan yaitu amilum yang berasal dari

beras atau gandum.

E.       Dampak yang dihasilkan pada penggunaan Polimer

Sebagaimana yang diketahui, plastik yang mulai digunakan sekitar 50 tahun yang silam, kini

telah menjadi barang yang tidak terpisahkan dalam kehidupan manusia. Diperkirakan ada 500

juta sampai 1 milyar kantong plastik digunakan penduduk dunia dalam satu tahun. Ini berarti ada

sekitar 1 juta kantong plastik per menit. Untuk membuatnya, diperlukan 12 juta barel minyak per

tahun, dan 14 juta pohon ditebang. Konsumsi berlebih terhadap plastik, pun mengakibatkan

jumlah sampah plastik yang besar. Karena bukan berasal dari senyawa biologis, plastik memiliki

sifat sulit terdegradasi ( non-biodegradable ). Plastik diperkirakan membutuhkan waktu 100

hingga 500 tahun hingga dapat terdekomposisi ( terurai ) dengan sempurna.

Selain keuntungannya yang banyak dalam meringankan beban manusia, polimer, khususnya

plastic ini menimbulkan dampak negative pula bagi kehidupan. Hal itu ditimbulkan dari zat-zat

penyusun polimer itu sendiri, yang gagal untuk diuraikan kembali oleh mikroorganisme hidup

disekitarnya. Kita tahu, bahwa plastic itu sulit untuk diuraikan, dan jika teruraipun memerlukan

waktu yang sangat lama.

Untuk menanggulangi sampah plastik beberapa pihak mencoba untuk membakarnya. Tetapi

proses pembakaran yang kurang sempurna dan tidak mengurai partikel - partikel plastik dengan

sempurna maka akan menjadi dioksin di udara. Bila manusia menghirup dioksin ini manusia

akan rentan terhadap berbagai penyakit di antaranya kanker, gangguan sistem syaraf, hepatitis,

pembengkakan hati, dan gejala depresi.

BAB I.

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kita hidup dalam era polimer. Bahan-bahan polimer alam yang sejak dahulu telah

dikenal dan dimanfaatkan, seperti kapas, wool, dan damar. Polimer sintesis dikenal mulai

tahun 1925, dan setelah hipotesis makromolekul yang dikemukakan oleh Staudinger

mendapat hadiah Nobel pada tahun 1955, teknologi polimer mulai berkembang pesat.

Beberapa contoh polimer sintesis yang ada dalam kehidupan sehari-hari, antara lain serat-

serat tekstil poliester dan nilon, plastik polietilena untuk botol susu, karet untuk ban mobil

dan plastik poliuretana untuk jantung buatan. Apakah Anda pernah melihat ibu Anda

menggoreng telur dengan menggunakan penggorengan teflon? Bila struktur teflon

ditentukan, maka molekul teflon ditemukan mengandung rantai karbon dengan mengikat

atom-atom fluorin. Tetra fluoroetena (tetra fluoroetilena) merupakan molekul yang sangat

non polar dan relatif kecil ukurannya serta cenderung berupa gas pada suhu kamar.

1.2. Tujuan Penyusunan Makalah

Tujuan pembuatan makalah ini merupakan salah satu dari proses kegiatan

pembelajaran Kimia yang sedang dipelajari dan dibahas di SMK Negeri 1 Mundu Cirebon

khususnya pada semester VI pada tahun pembelajaran 2013/2014 supaya memperoleh

pengetahuan dan gambaran tentang materi pembelajaran yang di pelajari serta agar

mengenal lebih jauh pemahaman para peserta didik tentang materi tersebut.

Selain itu juga pembuatan makalah ini pun mengacu pada pengevaluasian terhadap

materi-materi yang umum di pelajari di sekolah-sekolah yang ada.

1.3. Perumusan Masalah

Mengingat dalam pembahasan materi pada semester VI ini banyak cakupan

pembahasannya, maka materi-materi tersebut di pecah menjadi beberapa bagian dimana

kelomok kami mendapatkan materi yang akan membahas materi Polimer yang meliputi :

a)     Pengertian Polimer

b)     Klasifikasi Polimer

c)      Kegunaan Polimer

1.4. Metode Pendekatan

Metode pendekatan makalah dan presentasi ini berdasarkan sumber-sumber materi

berkaitan yang berasal dari buku-buku, internet dan sumber lainnya sebagai pelengkap

penyusunan makalah ini.

BAB II.

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Polimer

Suatu molekul raksasa (makromolekul) yang terbentuk dari susunan ulang molekul kecil

yang terikat melalui ikatan kimia disebut polimer (poly = banyak; mer = bagian). Suatu

polimer akan terbentuk bila seratus atau seribu unit molekul yang kecil (monomer), saling

berikatan dalam suatu rantai. Jenis-jenis monomer yang saling berikatan membentuk suatu

polimer terkadang sama atau berbeda. Sifat-sifat polimer berbeda dari monomer-monomer

yang menyusunnya.

2.1.1.   Contoh Polimer

Teflon (politetra-fluoroetilena) yang berwujud padat dibuat bila molekul-molekul gas

tetra-fluoroetilena bereaksi membentuk rantai panjang. Contoh lain, molekul-molekul gas

etilena bereaksi membentuk rantai panjang plastik polietilena yang ada pada kaleng susu.

Vinil klorida, propena, tetra-fluoroetilena, dan stirena. Monomer akrilonitril membentuk

polimer poliakrilonitril (PAN), yang dikenal dengan nama orlon, dan digunakan sebagai

karpet dan pakaian “rajutan”. Ikatan rangkap pada karbon dalam monomer berubah

menjadi ikatan tunggal, dan berikatan dengan atom karbon lain membentuk polimer.

2.1.2.   Struktur Polimer

Bila Anda ingin memahami struktur polimer, Anda dapat mengidentifikasi monomer yang secara berulang-ulang menyusun polimer tersebut. Karena polimer merupakan molekul yang besar, maka polimer umumnya disajikan dengan menggambarkan hanya sebuah rantai. Sebuah rantai yang digambarkan tadi harus mencakup paling tidak satu satuan ulang yang lengkap.

Selulosa, merupakan komponen utama tumbuhan, suatu senyawa organik yang kemungkinan sangat berlimpah di bumi. Bahan tumbuhan ini ditemukan di dalam dinding sel buah-buahan dan sayuran, tidak dapat dicerna oleh manusia. Selulosa yang melewati sistem pencernaan makanan tidak diubah, namun digunakan sebagai serat makanan yang diterima sistem pencerna makanan manusia dengan baik. Panjang molekul selulosa berjarak dari beberapa ratus hingga beberapa ribu unit glukosa, tergantung dari sumbernya

Selulosa merupakan polimer yang ditemukan di dalam dinding sel tumbuhan seperti kayu, dahan, dan daun. Selulosa itulah yang menyebabkan struktur-struktur kayu, dahan dan daun menjadi kuat. Dapatkah Anda menemukan bagian dari struktur molekul selulosa yang diulang? Ingat bahwa bagian cincin dari molekul selulosa semuanya identik. Ada satuan-satuan monomer yang bergabung membentuk polimer. Glukosa adalah nama monomer yang ditemukan di dalam selulosa. Satuan glukosa yang digambarkan dalam bentuk sederhana tanpa atom karbon dan hidrogen. Struktur lengkap glukosa digambarkan sebagai berikut.

2.2. Klasifikasi Polimer

2.2.1. Polimer Berdasarkan Reaksi PembentukannyaDua jenis utama dari reaksi polimerisasi adalah polimerisasi adisi dan

polimerisasi kondensasi. Jenis reaksi yang monomernya mengalami perubahan reaksi tergantung pada strukturnya. Suatu polimer adisi memiliki atom yang sama seperti monomer dalam unit ulangnya, sedangkan polimer kondensasi mengandung atom-atom

yang lebih sedikit karena terbentuknya produk sampingan selama berlangsungnya proses polimerisasi.

A.                 Polimer Adisi Reaksi pembentukan teflon dari monomer-monomernya tetrafluoroetilen, disebut

reaksi adisi. Perhatikan Gambar yang menunjukkan bahwa monomer etilena mengandung ikatan rangkap dua, sedangkan di dalam polietilena tidak terdapat ikatan rangkap dua.

Gambar 3. Reaksi Adisi

Monomer etilena mengalami reaksi adisi membentuk polietilena yang digunakan sebagai tas plastik, pembungkus makanan, dan botol. Pasangan elektron ekstra dari ikatan rangkap dua pada tiap monomer etilena digunakan untuk membentuk suatu ikatan baru menjadi monomer yang lain.

Menurut jenis reaksi adisi ini, monomer-monomer yang mengandung ikatan rangkap dua saling bergabung, satu monomer masuk ke monomer yang lain, membentuk rantai panjang. Produk yang dihasilkan dari reaksi polimerisasi adisi mengandung semua atom dari monomer awal. Berdasarkan diatas, yang dimaksud polimerisasi adisi adalah polimer yang terbentuk dari reaksi polimerisasi disertai dengan pemutusan ikatan rangkap diikuti oleh adisi dari monomermonomernya yang membentuk ikatan tunggal. Dalam reaksi ini tidak disertai terbentuknya molekul-molekul kecil seperti H2O atau NH3.

Mekanisme polimerisasi adisi dapat dibagi menjadi tiga tahap yaitu:

Sebagai contoh mekanisme polimerisasi adisi dari pembentukan polietilena

  Inisiasi, untuk tahap pertama ini dimulai dari penguraian inisiator dan adisi molekul monomer pada salah satu radikal bebas yang terbentuk. Bila kita nyatakan radikal bebas yang terbentuk dari inisiator sebagai R’, dan molekul monomer dinyatakan dengan  CH2 = CH2, maka tahap inisiasi dapat digambarkan sebagai berikut:

  Propagasi, dalam tahap ini terjadi reaksi adisi molekul monomer pada radikal monomer yang terbentuk dalam tahap inisiasi

Bila proses dilanjutkan, akan terbentuk molekul polimer yang besar, dimana ikatan rangkap C= C dalam monomer etilena akan berubah menjadi ikatan tunggal C – C pada polimer polietilena

  Terminasi, dapat terjadi melalui reaksi antara radikal polimer yang sedang tumbuh dengan radikal mula-mula yang terbentuk dari inisiator (R’) CH2 – CH2 + R � CH2 – CH2- R atau antara radikal polimer yang sedang tumbuh dengan radikal polimer lainnya, sehingga akan membentuk polimer dengan berat molekul tinggi R-(CH2)n-CH2° + °CH2-(CH2)n-R’ � R-(CH2)n-CH2CH2-(CH2)n-R’ Beberapa contoh polimer yang terbentuk dari polimerisasi adisi dan reaksinya antara lain.

Polivinil klorida

n CH2 = CHCl   →   [ - CH2 - CHCl - CH2 - CHCl - ]n Vinil klorida polivinil klorida

Poliakrilonitril

n CH2 = CHCN →  [ - CH2 - CHCN - ]n

B.     Polimer Kondensasi

Polimer kondensasi terjadi dari reaksi antara gugus fungsi pada monomer yang sama atau monomer yang berbeda. Dalam polimerisasi kondensasi kadang-kadang disertai dengan terbentuknya molekul kecil seperti H2O, NH3, atau HCl.

Di dalam jenis reaksi polimerisasi yang kedua ini, monomer-monomer bereaksi secara adisi untuk membentuk rantai. Namun demikian, setiap ikatan baru yang dibentuk akan bersamaan dengan dihasilkannya suatu molekul kecil – biasanya air – dari atom-atom monomer. Pada reaksi semacam ini, tiap monomer harus mempunyai dua gugus fungsional sehingga dapat menambahkan pada tiap ujung ke unit lainnya dari rantai tersebut. Jenis reaksi polimerisasi ini disebut reaksi kondensasi.

Dalam polimerisasi kondensasi, suatu atom hidrogen dari satu ujung monomer bergabung dengan gugus-OH dari ujung monomer yang lainnya untuk membentuk air.

Kondensasi terhadap dua monomer yang berbeda yaitu 1,6 – diaminoheksana dan asam adipat yang umum digunakan untuk membuat jenis nylon. Nylon diberi nama menurut jumlah atom karbon pada setiap unit monomer. Dalam gambar ini, ada enam atom karbon di setiap monomer, maka jenis nylon ini disebut nylon 66.

Contoh lain dari reaksi polimerisasi kondensasi adalah bakelit yang bersifat keras, dan dracon, yang digunakan sebagai serat pakaian dan karpet, pendukung pada tape – audio dan tape – video, dan kantong plastik.

Monomer yang dapat mengalami reaksi polimerisasi secara kondensasi adalah monomer-monomer yang mempunyai gugus fungsi, seperti gugus -OH; -COOH; dan NH3.

2.2.2.               Polimer Berdasarkan Sifat Thermalnya

Plastik adalah salah satu bentuk polimer yang sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa plastik memiliki sifat-sifat khusus, antara lain lebih mudah larut pada pelarut yang sesuai, pada suhu tinggi akan lunak, tetapi akan mengeras kembali jika didinginkan dan struktur molekulnya linier atau bercabang tanpa ikatan silang antar

rantai. Proses melunak dan mengeras ini dapat terjadi berulang kali. Sifat ini dijelaskan sebagai sifat termoplastik.

Bahan-bahan yang bersifat termoplastik mudah untuk diolah kembali karena setiap kali dipanaskan, bahan-bahan tersebut dapat dituangkan ke dalam cetakan yang berbeda untuk membuat produk plastik yang baru. Polietilen (PE) dan polivinilklorida (PVC) merupakan contoh jenis polimer ini.

Sedangkan beberapa plastik lainnya mempunyai sifat-sifat tidak dapat larut dalam pelarut apapun, tidak meleleh jika dipanaskan, lebih tahan terhadap asam dan basa, jika dipanaskan akan rusak dan tidak dapat kembali seperti semula dan struktur molekulnya mempunyai ikatan silang antar rantai. Polimer seperti ini disusun secara permanen dalam bentuk pertama kali mereka dicetak disebut polimer termosetting.

Plastik-plastik termosetting biasanya bersifat keras karena mereka mempunyai ikatan-ikatan silang. Plastik termoset menjadi lebih keras ketika dipanaskan karena panas itu menyebabkan ikatan-ikatan silang lebih mudah terbentuk. Bakelit, poli(melanin formaldehida) dan poli (urea formaldehida) adalah contoh polimer ini. Sekalipun polimer-polimer termoseting lebih sulit untuk dipakai ulang daripada termoplastik, namun polimer tersebut lebih tahan lama. Polimer ini banyak digunakan untuk membuat alat-alat rumah tangga yang tahan panas seperti cangkir.

Perbedaan sifat-sifat plastik termoplas dan termoset disimpulkan pada Tabel 2. Perbedaan sifat plastik termoplas dan plastik termoset

Tabel 2. Perbedaan Plastik Termoplast dan Termoset

Plastik Termoplas Plastik Termoset

Mudah diregangkan Keras dan Rigid

Fleksibel Tidak Fleksibel

Tidak leleh rendah Tidak meleleh jika dipanaskan

Dapat dibentuk ulang Tidak dapat dibentuk ulang

2.2.3.            Polimer Berdasarkan Asalnya

Berdasarkan asalnya, polimer dibedakan atas polimer alam dan polimer buatan. Polimer alam telah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu, seperti amilum, selulosa, kapas, karet, wol, dan sutra. Polimer buatan dapat berupa polimer regenerasi dan polimer sintetis. Polimer regenerasi adalah polimer alam yang dimodifikasi. Contohnya rayon, yaitu serat sintetis yang dibuat dari kayu (selulosa). Polimer sintetis adalah polimer yang dibuat dari molekul sederhana (monomer) dalam pabrik.

A.  Polimer Sintetis Polimer sintetis yang pertama kali yang dikenal adalah bakelit yaitu hasil kondensasi

fenol dengan formaldehida, yang ditemukan oleh kimiawan kelahiran Belgia Leo Baekeland

pada tahun 1907. Bakelit merupakan salah satu jenis dari produk-produk konsumsi yang dipakai secara luas. Beberapa contoh polimer yang dibuat oleh pabrik adalah nylon dan poliester, kantong plastik dan botol, pita karet, dan masih banyak produk lain yang Anda lihat sehari-hari.

Ahli kimia telah mensintesis polimer di dalam laboratorium selama 100 tahun. Dapatkah Anda membayangkan kehidupan tanpa  mengenal polimer sintesis ini? Pada musim hujan, Anda mungkin akan kehujanan saat pergi sekolah tanpa membawa jas hujan yang terbuat dari nilon, makan makanan yang basi untuk makan siang tanpa kantong plastik atau suatu wadah dari bahan polimer, dan memakai seragam olahraga yang terbuat dari bahan tekstil yang lebih berat dari buatan pabrik sintesis. Banyak polimer telah membantu kita dalam menyumbang kehidupan kita.

B.  Polimer alam Laboratorium bukan satu-satunya tempat mensintesis polimer. Selsel kehidupan juga

merupakan pabrik polimer yang efisien.

Protein, DNA, kitin pada kerangka luar serangga, wool, jaring laba-laba, sutera dan kepompong ngengat, adalah polimer-polimer yang disintesis secara alami. Serat-serat selulosa yang kuat menyebabkan batang pohon menjadi kuat dan tegar untuk tumbuh dengan tinggi seratus kaki dibentuk dari monomer-monomer glukosa, yang berupa padatan kristalin yang berasa manis.

Banyak polimer-polimer sintesis dikembangkan sebagai pengganti sutra. Gagasan untuk proses tersebut adalah benang-benang sintesis yang dibentuk di pabrik diambil dari laba-laba. Amati Gambar 6 yang menggambarkan kesamaan antara pemintalan dari laba-laba dan pemintalan secara industri.

Gambar 12. Pemintalan secara industri (a) dan pemintalan dari laba-laba (b)

Benang yang panjang, halus dipintal ketika molekul-molekul polimer itu ditekan melalui lubang kecil didalam pemintalan, baik secara alami dan industri

Karet merupakan polimer alam yang terpenting dan dipakai secara luas. Bentuk utama dari karet alam, terdiri dari 97% cis-1,4-poliisoprena, dikenal sebagai hevea rubber. Karet ini diperoleh dengan menyadap kulit sejenis pohon (hevea brasiliensis) yang tumbuh liar. Hampir semua karet alam diperoleh sebagai lateks yang terdiri dari sekitar 32 – 35% karet dan sekitar 5% senyawa lain, termasuk asam lemak, gula, protein, sterol, ester dan garam.

Polimer alam lain adalah polisakarida, selulosa dan lignin yang merupakan bahan dari kayu.

2.2.4.            Polimer Berdasarkan Jenis Monomernya

Berdasarkan jenis monomernya, polimer dibedakan atas homopolimer dan kopolimer. Homopolimer terbentuk dari sejenis monomer, sedangkan kopolimer

terbentuk lebih dari sejenis monomer. Uraian berikut menjelaskan perbedaan dua golongan polimer tersebut.

A.     Homopolimer Homopolimer merupakan polimer yang terdiri dari satu macam monomer, dengan

struktur polimer. . . – A – A – A – A – A – A -. . .

B.     KopolimerKopolimer merupakan polimer yang tersusun dari dua macam atau lebih monomer.

Contoh: polimer SBS (polimer stirena-butadiena-stirena)

B.1. Jenis-jenis kopolimer

a)  Kopolimer acak, yaitu kopolimer yang mempunyai sejumlah satuan berulang yang berbeda tersusun secara acak dalam rantai polimer. Strukturnya: . . . – A – B – A – A – B – B – A – A -. . . .

b)  Kopolimer bergantian, yaitu kopolimer yang mempunyai beberapa kesatuan ulang yang berbeda berselang-seling adanya dalam rantai polimer. Strukturnya:. . . – A – B – A – B – A – B – A – B – . . .

c)  Kopolimer balok (blok), yaitu kopolimer yang mempunyai suatu kesatuan berulang berselang-seling dengan kesatuan berulang lainnya dalam rantai polimer. Strukturnya: . . . – A – A – A – A – B – B – B – B – A – A – A – A -. . .

d)   Kopolimer tempel/grafit, yaitu kopolimer yang mempunyai satu macam kesatuan berulang menempel pada polimer tulang punggung lurus yang mengandung hanya satu macam kesatuan berulang dari satu jenis monomer. Strukturnya

Gambar 15. Kopolimer/Grafit

Kalau bicara masalah polymer sangat luas sekali, yang di bicarakan di atas adalah sebagian kecil tiori yang ada di polymer. Memang benar salah satu adalah polymer addisi seperti yang di jumpai di acrylic solution,di mana applikasinya banyak sekali terutama untuk bahan dasar cat,baik cat mobil maupun car dekorative. Ada juga polymer yang medianya adalah air,bahan adalah acrylic dan reaksi yang terjadi adalah addisi. Aplikasi nya juga banyak di antaranya , cat tembok,textil. ink dan pigment printing. Sedangkan polymer yang terbentuk karena proses kondensasi seperti saturated polyester dan unsaturated polyester .dimana aplikasi dari saturated adalah utk cat kayu,cat mobil dll,sedangkan utk unsaturated aplikasinya adalah utk fiber glass,yang biasanya orang menyebutnya resin dan kancing baju dll.

2.3.          Jenis-ienis Polimer

a)     Poly Ethylene (PE)

Barang Plastik Yang Digunakan Sebagai Packing Minuman Atau Barang Cairan.

b)     Poly Propylene (PP)

Bahan Plastik Yang Digunakan Untuk Dipakai Pada Packing Makanan Kering Atau Snack.

c)      Poly Vinly Chlorine (PVC)

Bahan Plastik Yang dipergunakan Untuk Packing Botol Minyak,Daging,Pipa Air Dan Jendela

Plastik.

d)     Oriented Polystyrene (OPP)

Sangat Bening,Kurang Tahan Panas.

e)     High Density Polyethylene (HDPE)

Bahan Plastik Yang Berwarna Putih susu Atau Putih Bersih.

f)       Karet Bahan

Adalah Karet Yang Berupa Karet Gelang Bersifat Transparant,Kuat dan Elastis.

g)     Low Density Polyethylene (LDPE)

Bahan Plastik Yang digunakan Untuk Pelapis Kaleng.

h)     Polyethylene Terephthalate (PET)

Adalah Polimer Jernih Dan kuat Dengan Sifat-sifat Penahan Gas Dan Kelembaban.

i)       Polystyrene(PS)

Bersifat Berubah Bentuk Dan Berbunyi.

j)       Lunchbox Polystyrene

Bahan Plastik Yang Digunakan Untuk Packing Makanan Ringan,Nasi,Dll.

k)     Plastik Cor

Adalah Bahan Plastik Yang Bisa dipergunakan Untuk Pengecoran Bangunan.

2.4.          Kegunaan Polimer

Pemanfaatan polimer meliputi berbagai aspek kehidupan. Industripolimer berkembang pesat selama beberapa puluh tahun terakhir ini,bahan industri polimer dapat dipandang sebagai industri dasar negara.

Pemanfaatan polimer dalam kehidupan tergantung sifat-sifatpolimer. Bentuk-bentuk polimer yang banyak digunakan dalam kehidupanadalah serat, elastomer, plastik, pelapis permukaan (cat) dan bahanperekat (adhesive).

1.  Polietena

Polietilena (disingkat PE) (IUPAC: Polietena) adalah termo plastik atau

merupakanpolimer plastik yang sifatnya ulet (liat), massa jenis rendah, lentur, sukar rusak

apa bila lama dalam keadaan terbuka di udara maupun apabila terkena tanah lumpur, tetapi tidak tahan

panas. Kegunaan polietena adalah untuk memproduksi lembaran untuk kantong plastik,

pembungkus halaman, ember, dsb.

2.    Polipropena

Polipropilena atau polipropena (PP) adalah sebuah polimer termo-plastik yang dibuat oleh

industri kimia dan digunakan dalam berbagai aplikasi, diantaranya pengemasan,tekstil

(contohnya tali, pakaian dalam  termal, dan karpet), alat tulis, berbagai tipe wadah terpakaikan ulang serta

bagian plastik, perlengkapan labolatorium, pengeras suara, komponen otomotif, dan uang kertas

polimer. Plastik ini juga digunakan untuk membuat botol plastik, karung, bak air, tali, dan

kanel listrik (insulator). Polimer adisi yang terbuat dari propilena monomer,

permukaannya tidak rata serta memiliki sifat resistan yang tidak biasa terhadap kebanyakan

pelarut kimia, basa dan asam.Polipropena biasanya didaur-ulang, dan simbol daur ulangnya

adalah nomor "5": nomor 5 yang dkelilingi sebuah simbol daur ulang, dengan huruf "P P" di

bawah. Polipropena mempunyai sifat yang sama dengan polietena. Oleh karena plastik ini juga banyak

diproduksi, hanya kekuatannya lebih besar dari polietena dan lebih tahan panas serta

tahan terhadap reaksi asam dan basa.

3.    PVC

Polivinil klorida(IUPAC: Poli(kloroetanadiol)), biasa disingkat PVC, Plastik PVC bersifat

termo plastik dengan daya tahan kuat. Plastik ini juga bersifat tahan serta kedap terhadap

minyak dan bahan organik. Ada dua tipe plastik PVC yaitu bentuk kaku dan bentuk fleksibel.Plastik bentuk

kaku digunakan untuk membuat konstruksi bangunan, mainan anak-anak,  pipa PVC (paralon), meja,

lemari, piringan hitam, dan beberapa komponen mobil. Adapun plastik bentuk fleksibel,

jenis ini digunakan untuk membuat selang plastik dan isolasi listrik.Dalam hal

penggunaannya, plastic PVC menempati urutan ketiga dan sekitar 68% digunakan

untuk konstruksi bangunan (pipa saluran air).

4.    Teflon 

Teflon merupakan nama lain dari Politetrafluoroetena (PTFE).Teflon merupakan

lapisan tipis yang sangat tahan panas dan tahan terhadap bahan kimia.Teflon digunakan

untuk pelapis wajan (panci anti lengket), pelapis tangki di pabrik kimia, pipa anti patah,

dan kabel listrik.

5.    Polibutaena

Polibutadien adalah karet sintetis yang merupakan polimer terbentuk dari proses

polimerisasidari monomer 1,3-butadiena. Memiliki resistensi yang tinggi terhadap aus dan

digunakan terutama dalam pembuatan ban.Ini juga telah digunakan untuk melapisi atau

merangkum rakitan elektronik, menawarkan tahanan listrik yang sangat

tinggi.Polibutadiena paling banyak digunakan untuk membuat ban mobil. Karet ini juga

dapat digunakan pada bantalan kereta api, blok jembatan, bola golf,selang air, dll.

6.    Poliester

Poliester adalah suatu kategori polimer yang mengandung gugus fungsional ester dalam

rantai utamanya. Meski terdapat banyak sekali poliester, istilah "poliester" merupakan

sebagai sebuah bahan yang spesifik lebih sering merujuk pada polietilena tereftalat (PET).

Poliester termasuk zat kimia yang alami, seperti yang kitin dari kulit ari tumbuhan,

maupun zat kimia sintetis seperti polikarbonat dan polibutirat.Dapat diproduksi dalam

berbagai bentuk seperti lembaran dan bentuk 3 dimensi, poliester sebagai termoplastik

bisa berubah bentuk sehabis dipanaskan. Walau mudah terbakar di suhu tinggi, poliester

cenderung berkerut menjauhi api dan memadamkan diri sendiri saat terjadi pembakaran.

Serat poliester mempunyai kekuatan yang tinggi dan E-modulus serta penyerapan air yang

rendah dan pengerutan yang minimal bila dibandingkan dengan serat industri yang lain.

Poliester digunakan untuk membuat botol, film, tarpaulin, kano, tampilan kristal

cair,hologram,penyaring, saput (film) dielektrik untuk kondensator, penyekat saput buat

kabel dan pita penyekat.Kain poliester tertenun digunakan dalam pakaian konsumen dan

perlengkapan rumah seperti seprei ranjang, penutup tempat tidur, tirai dan korden.

Poliester industri digunakan dalam pengutan ban, tali, kain buat sabuk mesin pengantar

(konveyor), sabuk pengaman, kain berlapis dan penguatan plastik dengan tingkat

penyerapan energi yang tinggi.Fiber fill dari poliester digunakan pula untuk mengisi bantal

dan selimut penghangat.

7.    Nilon 66

Nylon 6-6, juga disebut sebagai nilon 6,6, adalah jenis nilon. Nylon terdapat dalam

berbagai jenis, dua yang paling umum untuk industri tekstil dan plastik adalah: nilon 6 dan

nilon 6,6. Nilon digunakan untuk banyak hal, seperti serat karpet, pakaian, airbag, ban, tali,

selang, stoking, parasut, dll.

8.    Polistirena 

Polistirena adalah sebuah polimer dengan monomer stirena, sebuah hidrokarbon

cairyang dibuat secara komersial dari minyak bumi. Pada suhu ruangan, polistirena biasanya bersifat

termoplastik padat, dapat mencair pada suhu yang lebih tinggi. Stirena tergolong senyawa

aromatik. Polistirena padat murni adalah sebuah plastik tak berwarna, keras dengan

fleksibilitas yang terbatas yang dapat dibentuk menjadi berbagai macam produk dengan

detil yang bagus.Penambahan karet pada saat polimerisasi dapat meningkatkan

fleksibilitas dan ketahanan kejut.Polistirena jenis ini dikenal dengan nama HighImpact

Polystyrene (HIPS). Polistirena murni yang transparan bisa dibuat menjadi beraneka

warna melalui proses compounding Polistirena banyak dipakai dalam produk-produk

elektronik sebagai casing, kabinet dan komponen-komponen lainya. Peralatan rumah

tangga yang terbuat dari polistirena, a.l: sapu, sisir, baskom, gantungan baju, ember.

9.    Fleksiglas

Polimetil Metakrilat disingkat PMMA mempunyai nama dagang flexiglass. Polimetil

metakrilat merupakan polimerisasi adisi dari monomer metil metakrilat (H2C=CH-COOH3).

PMMA merupakan plastik yang kuat dan transparan. Polimer ini digunakan untuk jendela

pesawat terbang dan lampu belakang mobil (kaca alkrilik).

2.5.          Manfaat Polimer

Kita telah mengenal apa itu polimer dan apa saja macam-macam polimer. Kali ini kita bakal belajar tentang kegunaan/manfaat polimer. Polimer bisa dibilang bayak sekali manfaatnya untuk kehidupan kita. Sebut saja tas kresek yang kita gunakan setiap hari, asal

sobat tahu tas kresek yang tiap hari kita pakai dengan segala macamnya berasal dari polimer. Berikut ini beberapa manfaat dan kegunaan polimer.

1.     Manfaat Polimer Plastik

Plastik berasal dari polimerisasi adisi dari berbagai monomer ikatan rangkap. Berikut contoh polimer plastik dan manfaatnya.

  PolietenaPolietena merupakan polimerisasi dari monomer etena. Polietena punya titik didih 110o C dan banyak dimanfaatkan untuk botol, film, pembungkus, dan isolator alat-alat listrik.

  PolipropilenaMerupakan gabungan molekul-molekul propena. Mirip sifatnya dengan  polietena namun lebih kuat. Polipropilena banyak digunakan untuk membuat tali, botol, karung, dan sebagainya.

  Polivinilklorida(PVC)Sobat hitung pernah dengan pipa PVC yang biasanya untuk membuat saluran air? Pipa itu terbuat dari Polivinilklorida. Manfaat polimer untuk membuat pipa, pelapis lantai, dan tongkat.

  Teflon(PTFE)Politetrafluoroetena (PTFE) atau teflon terutama digunakan untuk pelapis alat-alat memasak. Teflon bersifat ulet, kenyal, tahan zat kimia, tak mudah terbakar, isolator listrik dan panas yang baik, tak mudah lengket dan menempel. Dengan ada teflon di alat/panci masak untuk menggoreng sangat memudahkan kita memasak dan mencucinya.

  Polivinil Asetat (PVC)sebagai bahan pengemulsi cat.

  PolistirenaPolistirena merupakan gabungan dari stirena. Manfaat polimer ini sebagai pembungkus makanan dan minuman (gelas plastik)

  Polimetil Metakrilat (PMMA)bentuknya plastik bening. Strukturnya keras namun ringan sehingga banyak dimanfaatkan sebagai pengganti gelas dan kaca pesawat terbang.

2. Manfaat Polimer Kareta. Karet Alam

Karet alam terdiri dari rangkaian isoprena yang berasal dari alam. Sobat tahu ban mobil? Manfaat polimer ini terbesar adalah sebagai ban kendaraan. Karet yang awalnya lunak akan menjadi keras setelah di vulkanisir dengan menambahkan sedikit belerang.

b. Karet Sintesis 

Neoprena : tahan terhadap bensin, minyak tanah, lemak sehingga banyak dimanfaatkan untuk bahan membuat selang karet, sarung tangan, dan sebagainya 

Karet Nitril : manfaat polimer ini mirip seperti Neoprena 

 Styrena Butadiena Rubber (SBR) : kalau yang alami kita punya karet alam kalau yang sintesis kita punya SBR. Manfaat polimer ini sebagai bahan ban motor.

3.     Serat Sintesis     a. Nilon 66 Merupakan polimer dari heksa metilen diamina dan asam adipat. Disebut nilon 66 karena baik heksa metilen diamina dan asam adipat masing-masing mempunyai 6 atom karbon. Karena sifatnya ulet, melar, dan kuat maka banyak digunakan untuk bahan membuat tali, jala, parasit, tenda, dan sebagainya.      b. Orlon (Poliakrilonitril) manfaat plomer  sebagai bahan karpet dan pakaian.     c. Dacron (Ploetilentreftalat) Dacron banyak digunakan sebagai kemasan minuman dengan kualitas yang baik.

BAB III

PENUTUP

3.1. Rangkuman

Suatu molekul raksasa (makromolekul) yang terbentuk dari susunan ulang molekul kecil

yang terikat melalui ikatan kimia disebut polimer (poly = banyak; mer = bagian). Suatu

polimer akan terbentuk bila seratus atau seribu unit molekul yang kecil (monomer), saling

berikatan dalam suatu rantai. Jenis-jenis monomer yang saling berikatan membentuk suatu

polimer terkadang sama atau berbeda. Sifat-sifat polimer berbeda dari monomer-monomer

yang menyusunnya.

Klasifikasi Polimer

  Polimer Berdasarkan Reaksi Pembentukannya

  Polimer Berdasarkan Sifat Thermalnya

  Polimer Berdasarkan Asalnya

  Polimer Berdasarkan Jenis Monomernya

Contoh Polimer :Teflon (politetra-fluoroetilena) yang berwujud padat dibuat bila molekul-molekul gas tetra-fluoroetilena bereaksi membentuk rantai panjang. Contoh lain, molekul-molekul gas etilena bereaksi membentuk rantai panjang plastik polietilena yang ada pada kaleng susu. Vinil klorida, propena, tetra-fluoroetilena, dan stirena. Monomer akrilonitril membentuk polimer poliakrilonitril (PAN), yang dikenall dengan nama orlon, dan digunakan sebagai karpet dan pakaian “rajutan”. Ikatan rangkap pada karbon dalam monomer berubah menjadi ikatan tunggal, dan berikatan dengan atom karbon lain membentuk polimer.

Diposkan oleh abi subiyakto di 00.21 Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook

0 komentar:

Poskan Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

Profil Abi

abi subiyakto Lihat profil lengkapku

Cirebon Time

Calender Uyee

Statistik

5204

Blog Archive

▼   2014 (8) o ▼   Maret (5)

SMKN 1 Mundu Cirebon Asam Kuat vs Asam Lemah Hitungan Kimia Pemisahan Minyak Bumi (Destilasi) Makalah Polimer

o ►   Januari (3)

http://pengetahuanmateri.blogspot.com/

Blank