kata pengantar

11
Kata Pengantar Puji syukur kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnyasehingga saya dapat menyelesaikan tugas ini dengan tepat waktu. Dengan pembuatan karyatulis ilmiah ini bermaksud untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Ekonomi Internasional yangdiajukan oleh Bapak M. Sabeth Abilawa SEI., ME. Dan tidak lupa saya mengucapkan terima kasih kepada orang-orang yang telahmembantu dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini. Saya menyadari bahwa karya tulis ilmiahini masih jauh dari kesempurnaan oleh karena itu saya menerima kritik dan saran yangmembangun untuk memperbaiki pembuatan karya tulis selanjutnya. Penyusun

Upload: liza-tiara-diana

Post on 12-Dec-2015

217 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

mhnkj

TRANSCRIPT

Page 1: Kata Pengantar

Kata PengantarPuji syukur kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan

hidayahnyasehingga saya dapat menyelesaikan tugas ini dengan tepat waktu. Dengan pembuatan karyatulis ilmiah ini bermaksud untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Ekonomi Internasional yangdiajukan oleh Bapak M. Sabeth Abilawa SEI., ME.

Dan tidak lupa saya mengucapkan terima kasih kepada orang-orang yang telahmembantu dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini. Saya menyadari bahwa karya tulis ilmiahini masih jauh dari kesempurnaan oleh karena itu saya menerima kritik dan saran yangmembangun untuk memperbaiki pembuatan karya tulis selanjutnya.

Penyusun

Page 2: Kata Pengantar

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangPertumbuhan ekonomi suatu negara merupakan hal yang sangat

penting dicapai karena setiap negara menginginkan adanya proses perubahan perekonomian yang lebih baik dan iniakan menjadi indikator keberhasilan pembangunan ekonomi suatu negara. Dalam hal mempercepat pertumbuhan ekonomi ada banyak hal yang menjadi jalan keluar agar dapat memacu percepatan tersebut,mulai dari melakukan pembenahan internal kondisi perekonomian disuatu negara bahkan sampai melakukan kerjasama internasional dalam segala bidang untuk dapat memberikan kontribusi positif demi percepatan pertumbuhan ekonomi.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi yaitu faktor sumberdaya manusia, faktor sumber daya alam, faktor ilmu pengetahuan dan teknologi,faktor budaya dan faktor daya modal. Lalu kita dapat melihat bagaimana kelima faktor tersebutsudah secara maksimal dikelola, faktanya ada beberapa negara di kawasan Asia Tenggara yang masih terbelakang dalam pengelolaan beberapa faktor tersebut walaupun kita juga dapat melihat beberapa negara lainnya sudah cukup mampu mengelola dengan baik. Jika melihat bagaimana Indonesia mengelola kelima faktor tersebut, beberapa faktor masih belum dapat dimaksimalkan untuk itu Indonesia dan sembilan negara lainnya membentuk ASEAN Community 2015 atau Komunitas ASEAN 2015 dengan tujuan yang baik. Pada makalah ini saya akan mencoba fokus membahas mengenai masyarakat ekonomi ASEAN 2015.

1.2 Tujuan MakalahSebagai warga negara Indonesia, dimana Indonesia merupakan

salah satu negara yangmenjadi anggota dari Komunitas Ekonomi ASEAN 2015 kita sepatutnya memiliki pemahaman mengenai segala hal  yang  menjad cakupan dan tujuan dari diadakannya Komunitas Ekonomi ASEAN 2015 sehingga kita mempunyai pandangan dan penilaianterhadap Komunitas Ekonomi ASEAN 2015 serta mengetahui hal-hal yang perludipersiapkan untuk menyambut era Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015. Disamping itu,makalah ini disusun untuk melengkapi syarat penilaian

Page 3: Kata Pengantar

Mata Kuliah Ekonomi Internasionalyang diwajibkan bagi mahasiwa semester IV kelas C.

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Pengenalan Komunitas ASEAN 2015

ASEAN Community 2015 adalah tempat dimana sepuluh negara ASEAN datang bersamasama untuk membangun kehidupan yang lebih baik bagi semua orang. Sebenarnya ASEANCommunity baru akan terbentuk tahun 2020 tapi dari hasil KTT ke-12 ASEAN, disepakati pembentukan Komunitas ASEAN dari tahun 2020 dipercepat menjadi tahun 2015. Sebelummendengar ASEAN Community 2015 mungkin kita sebelumnya hanya mengenal ASEAN,karena ASEAN telah dibentuk sejak tahun 1967 namun kita dapat melihat bagaimana kerja sama antar negara ASEAN masih sangat terbatas, diharapkan dengan dibentuknya ASEAN Community 2015 ini dapat memperluas kerjasama antar negara di ASEAN.

Dasar terbentuknya ASEAN Community 2015 ini ditopang oleh tiga pilar utama, yaituKomunitas Politik dan Keamanan ASEAN, Komunitas Ekonomi ASEAN, Komunitas Sosialdan Budaya ASEAN. Setiap pilar utama mempunyai tujuannya masing-masing dan padamakalah ini akan lebih fokus membahas mengenai Komunitas Ekonomi ASEAN 2015.

2.2 Tujuan Ekonomi ASEAN 2015Tujuan dibuatnya Ekonomi ASEAN 2015 yaitu untuk meningkatkan

stabilitas perekonomian dikawasan ASEAN, dengan dibentuknya kawasan ekonomi ASEAN 2015 inidiharapkan mampu mengatasi masalah-masalah dibidang ekonomi antar negara ASEAN, danuntuk di Indonesia diharapkan tidak terjadi lagi krisis seperti tahun 1997.

2.3 Ekonomi ASEAN 2015Indonesia akan memasuki era Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015,

dimana dengan tujuan yang baik itu diharapkan mampu membawa perubahan untuk pertumbuhan ekonomi di Indonesia agar lebih baik.

Page 4: Kata Pengantar

Apabila kita melihat lebih jauh dibalik tujuan untuk meningkatkan stabilitas perekonomian antar negara ASEAN artinya sisi lain yang dapat kita lihat bahwa sama saja seperti meliberalisasikan arus barang, tenaga kerja, investasi dan modal. Liberalisasi arus barang artinya akan terjadi pengurangan dan penghilangan hambatan tarif. Liberalisasi modal akan dilakukan dengan meniadakan aturan administrasi yang menghambat penanaman modal, artinya semua orang yang masuk kawasan ASEAN dapat menanamkan modalnya dinegara ASEAN secara lebih mudah. Selain itu adanya liberalisasi tenaga kerjadimana kita bebas mencari lapangan pekerjaan tidak hanya di dalam negeri melainkandikawasan ASEAN.

2.4 Kesiapan Indonesia dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015

Dalam beberapa hal, Indonesia dinilai belum siap menghadapi Masyarakat EkonomiASEAN 2015. Namun banyak peluang yang dapat kita lihat dari Ekonomi ASEAN 2015 ini. Banyak kalangan yang merasa ragu dengan kesiapan Indonesia dalam menghadapiMasyarakat Ekonomi ASEAN 2015. Dalam kekhawatiran mengenai terhantamnya sektor-sektor usaha dalam negeri kita, jika kita mengingat bagaimana hubungan bilateral Indonesia dengan China. Kini China mampu menguasi pasar domestik kita yang pada akhirnya dapat mengganggu stabilitas Indonesia. Tentunya hal ini tidak ingin terjadi pada Indonesia apa bila era Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015 nanti akan membuat semakin terpuruknya usaha-usaha dan produk lokal. Kita tidak ingin sektor usaha khususnya kelas mikro, kecil dan menengah harus mati karena tidak mampu bersaing dengan masuknya produk dari Sembilan negara lainnya.

Banyak hal yang bisa dilakukan untuk menyelamatkan produk dalam negeri oleh pemerintah, namun hal terpenting yang sebaiknya dilakukan adalah meningkatkan daya saingIndonesia. Berdasarkan fakta peringkat daya saing Indonesia periode 2012-2013 beradadiposisi 50 dari 144 negara, masih berada dibawah Singapura yang diposisi kedua, Malaysia diposisi ke dua puluh lima, Brunei diposisi dua puluh delapan, dan Thailand diposisi tiga puluh delapan. Melihat kondisi seperti ini, ada beberapa hal yang menjadi faktor rendahnyadaya saing Indonesia menurut kajian Kementerian Perindustrian RI yaitu kinerja logistik,tarif pajak, suku bunga bank, serta produktivitas tenaga kerja.Jika kita menilai terlihat industriIndonesia masih belum siap untuk menghadapi

Page 5: Kata Pengantar

era Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015 karena masih banyaknya masalah yang belum menemui titik terang seperti lemahnya terhadap pengawasan produk-produk impor, penyelundupan, isu keamanan yang mengganggu investasi, serta mahalnya tarif terminal handling charge. Ada beberapa cabang industri yang perlu ditingkatkan daya saingnya agar dapat mengamankan pasar dalam negeri yaitu cabang otomotif, elektronik, pakaian jadi, alas kaki, makanan dan minuman, serta funitur. Mungkin beberapa cabang industri lain Indonesia masih lebih unggul dari Negara tetangga akan tetapi pada sektor industri jasa Indonesia dianggap sama sekali tidak memiliki keunggulan. Tantangan lain dalam sektor industri adalah mengenai upah minimum, kepastian hukum, biaya transportasi barang terlampau mahal.

Kekhawatiran lain juga terjadi akibat lemahnya daya saing sumber daya manusia bangsa, hal ini tercermin dalam rendahnya kualitas SDM di Indonesia. Berdasarkan fakta yang dirilis Human Development Index Indonesia masih berada di posisi 121 dari 185 negara,itu artinya masih perlu pembenahan dalam memaksimalkan daya saing SDM di Indonesiamelalui kesempatan pendidikan, dan kesehatan. Masalah yang kita lihat mengenai kualitasSDM sebenarnya hanyalah salah satu masalah mendasar yang dialami Indonesia. Tanpa SDMyang berkualitas rakyat didaerah tidak mampu mengolah kekayaan alam yang berlimpahmenjadi produk yang bernilai ekspor. Peningkatan SDM yang masih menjadi pekerjaanrumah bangsa Indonesia ini tak kunjung usai. Apabila era Masyarakat Ekonomi ASEAN2015 nanti telah datang, kita mesti sadar bahwa semua ini menuntut kita untuk bisameningkatkan kualitas SDM jika tidak jangan berharap bahwa era Masyarakat EkonomiASEAN 2015 menjadi peluang besar, bisa jadi akan menimbulkan masalah yang sama tapilebih besar.Contoh dari kasus yang terjadi nanti ketika memasuki era Masyarakat EkonomiASEAN 2015 dimana semua tenaga kerja dapat mencari pekerjaan dikawasan ASEANdengan beberapa profesi yang disepakati untuk bebas bekerja di negara-negara ASEANseperti perawat, arsitek, dokter, akuntan, dan lain-lain dan segala kemudahan yang didapatnamun masalah yang dipastikan akan terjadi apabila SDM di Indonesia tidak mampu bersaingmendapatkan pekerjaan tersebut, bisa kita bayangkan berapa persentase penganggurandengan sebagian kecil orang yang mampu bersaing dengan sembilan negara lainnya, sudah pasti tingkat pengganguran akan jauh lebih besar.Dalam waktu yang cukup singkat ini sebelum memasuki era Masyarakat EkonomiASEAN 2015,

Page 6: Kata Pengantar

bangsa Indonesia sebaiknya berbenah untuk memperbaiki kualitas SDMmelalui mutu pendidikan yang merata tanpa kesenjangan sehingga kita akan percaya diriuntuk bersaing dengan bangsa lain.Selain dua hal tersebut kekhawatiran lain muncul dari segi infrastruktur, menurut datakementerian keuangan anggaran infrastruktur tahun ini mncapai 206 triliun rupiah atau naikdibanding tahun lalu, namun rasionya masih dibawah 2% dari PDB meskipun setiap tahunanggaran infrastruktur mengalami kenaikan tetap belum signifikan untuk meningkatkan pembangunan. Minimnya anggaran infrastruktur dan masalah regulasi yang kurang jelasmembuat pembangunan infrastruktur terhambat. Padahal apabila ada kejelasan regulasi akanada investor yang menanamkan modalnya. Kualitas dan kuantitas infrastruktur di Indonesiasudah tidak mampu mendorong percepatan pembangunan ekonomi padahal Indonesiasebentar lagi akan memasuki era Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015 dimana semua inimenuntut adanya infrastruktur yang memadai untuk menunjang percepatan pembangunanekonomi. Yang paling krusial adalah membenahi infrastruktur serta biaya logistik, saat iniIndonesia biayanya mencapai 16% dari total biaya produksi padahal normalnya hanya berkisar 9-10%.2.5 Kurangnya SosialiasiJika kita bertanya pada pelaku ekonomi di daerah mengenai wacana MasyarakatEkonomi ASEAN 2015 kita akan bertanya kembali apakah mereka mengetahui atau bisa jadimendengar pun tidak pernah, padahal hanya tersisa waktu satu tahun terakhir tapi sosialisasimasih sangat kurang. Mengantisipasi dampak negatif dan positif dapat dilakukan dengansosialisasi yang baik, khususnya untuk pelaku ekonomi daerah dan pemerintah daerah.Sebenarnya mereka mempunyai peran penting dalam menghadapi persaingan global, yangdiinginkan adalah pengusaha didaerah harus bangkit agar menjadi pemain utama tidak hanya jadi sekedar penonton.2.6 Pekerjaan Rumah Lainnya dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015Selain kekhawatiran terhadap sekor usaha, kualitas SDM dan infrastrukur adamasalah lain yang masih menjadi pekerjaan rumah yang belum menemukan titik terangterhadap solusinya yaitu masalah korupsi dan birokrasi yang tidak efisien, pemberantasankorupsi saat ini masih berorientasi pada menindak pelaku korupsi belum pada penciptaan pembangunan sistem yang mencegah. Selain itu defisit neraca perdagangan menjadi masalahyang mendasar, serta menjaga stabilitas moneter.

Page 7: Kata Pengantar

2.7 Mempersiapkan Langkah StrategisPelaksanaan kesepakatan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 sudah di depanmata. Indonesia harus mulai mempersiapkan diri jika tidak ingin menjadi sasaran masuknya produk-produk negara anggota ASEAN. Indonesia harus banyak belajar dari pengalaman pelaksanaan free trade agreement(FTA) dengan China, akibatnya China menguasai pasarkomoditi Indonesia. Tidak ada pilihan lain selain menghadapi dengan percaya diri bahwa bangsa Indonesia mampu dan menjadi lebih baik perekonomiannya dalam keikutsertaanMasyarakat Ekonomi ASEAN 2015 ini.Beberapa langkah strategis yang perlu dilaksanakan oleh pemerintah ialah dari sektorusaha perlu meningkatkan perlindungan terhadap konsumen, memberikan bantuan modal bagi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah, memperbaiki kualitas produk dalam negeridan memberikan label SNI bagi produk dalam negeri agar memiliki nilai ekspor sehinggamampu bersaing, mendorong swasta untuk memanfaatkan pasar terbuka. Dalam sektorinvestasi, Indonesia dinilai akan menjadi negara yang lebih banyak diuntungkan karenadiharapkan investasi asing mampu tumbuh pesat di Indonesia.Dalam sektor tenaga kerja Indonesia perlu meningkatkan kualifikasi pekerja,meningkatkan mutu pendidikan serta pemerataannya dan memberikan kesempatan yang samakepada masyarakat. Sektor infrastruktur perlu adanya perbaikan infrastruktur fisik melalui pembangunan atau perbaikan infrastruktur seperti transportasi, telekomunikasi, jalan tol, pelabuhan, dan restrukturisasi industri.Selain itu, perlu adanya sosialisasi kepada masyarakat luas mengenai adanyaMasyarakat Ekonomi ASEAN 2015 sehingga masyarakat memiliki kesadaran yangdiharapkan mampu menumbuhkan rasa percaya diri dan kesiapannya ketika era MasyarakatEkonomi ASEAN 2015 datang.Kita akan mampu menghadapi berbagai macam tantangan dalam datangnya eraMasyarakat Ekonomi ASEAN 2015 apabila kita mempunyai daya saing yang kuat, persiapanyang matang, sehingga produk-produk dalam negeri akan menjadi tuan rumah dinegerisendiri dan kita mampu memanfaatkan kehadiran Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015 untukkepentingan bersama dan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

2.8 Hambatan Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015Hambatan yang dihadapi oleh pekerja Indonesia untuk bekerja di negara ASEANadalah mengenai bahasa dan perbedaan peraturan kerja, maka

Page 8: Kata Pengantar

perlu ditingkatkan kemampuan bahasa dan pemahaman aturan di negara-negara ASEAN.

BAB IIIPENUTUP

KesimpulanMasyarakat Ekonomi ASEAN 2015 bukan hanya sekedar tempat bertemunya semuanegara ASEAN tapi bisa dilihat sebagai ajang pertandingan ekonomi. Mengenai kesiapanIndonesia dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015 mungkin banyak penilaian bahwa Indonesia belum siap tapi terlepas dari kesiapan Indonesia sangat mempunyai potensidan juga modal yang kuat karena memiliki wilayah geografis yang luas serta ditunjangdengan Sumber Daya Alam yang melimpah, apabila dapat dikelola dengan baik bukan halyang tidak mungkin Indonesia menjadi pemenang di era perdagangan bebas nanti.Dari sisi lain kita harus menghilangkan keraguan dan kekhawatiran mengenai kurangsiapnya SDM di Indonesia, Infrastruktur, serta ketakutan akan matinya sektor usahakhususnya kelas mikro, kecil dan menengah. Semua itu mempunya jalan keluar yang sudah bisa direalisasikan hanya butuh kesadaran, komitmen, fokus dan kerja keras dari semua pihakuntuk bersama-sama mensukseskan program ini, sehingga Indonesia akan mendapatkanmanfaat lebih banyak yang tercermin dari tumbuh pesatnya pembangunan ekonomi diIndonesia.