kata pengantar

2
KATA PENGANTAR Preeklamsi modern mendefinisikan sindroma Preeklamsi bukan hanya sebagai “One Disease”. Preeklamsia modern nampaknya melibatkan keseluruhan aspek maternal, fetal dan plasental dalam menjelaskan manifestasi klinis Preeklamsia. Berbagai penelitian, review dan kerja keras ilmuwan seolah tercurah untuk menyelami Preeklamsia. Metamorfosis teori Preeklamsia juga tak berhenti dan akan terus berkembang di massa mendatang. Usaha ilmuwan dan klinisi ini nampaknya berujung pada impian terciptanya upaya preventif yang lebih baik sebelum preeklamsi menimbulkan efek merusak bagi maternal dan fetal. Upaya preventif tidak hanya mampu menurunkan cost pengobatan, namun lebih dari itu mampu menyelamatkan ibu dan keluarga. Penulis sebagai bagian cendekia bidang fetomaternal terpanggil untuk berbagi secuil perkembangan Preeklamsia ini. Pemahaman tentang seluk beluk Preeklamsia bukan hanya penting dikuasai dokter, namun juga perlu diketahui mahasiswa kedokteran, bidan dan paramedis. Penulis berharap buku “Preeklamsia Modern” ini mampu menjembatani tuntutan belajar berkelanjutan terutama bidang fetomaternal bagi dokter. Penulis juga berharap buku ini dapat menjadi amalan penulis yang tiada terputus pahalanya. Malang, Oktober 2013 Penulis

Upload: tetehthikeu

Post on 21-Oct-2015

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kata Pengantar

KATA PENGANTAR

Preeklamsi modern mendefinisikan sindroma Preeklamsi bukan hanya sebagai “One

Disease”. Preeklamsia modern nampaknya melibatkan keseluruhan aspek maternal, fetal

dan plasental dalam menjelaskan manifestasi klinis Preeklamsia. Berbagai penelitian, review

dan kerja keras ilmuwan seolah tercurah untuk menyelami Preeklamsia. Metamorfosis teori

Preeklamsia juga tak berhenti dan akan terus berkembang di massa mendatang. Usaha

ilmuwan dan klinisi ini nampaknya berujung pada impian terciptanya upaya preventif yang

lebih baik sebelum preeklamsi menimbulkan efek merusak bagi maternal dan fetal. Upaya

preventif tidak hanya mampu menurunkan cost pengobatan, namun lebih dari itu mampu

menyelamatkan ibu dan keluarga.

Penulis sebagai bagian cendekia bidang fetomaternal terpanggil untuk berbagi secuil

perkembangan Preeklamsia ini. Pemahaman tentang seluk beluk Preeklamsia bukan

hanya penting dikuasai dokter, namun juga perlu diketahui mahasiswa kedokteran,

bidan dan paramedis. Penulis berharap buku “Preeklamsia Modern” ini mampu

menjembatani tuntutan belajar berkelanjutan terutama bidang fetomaternal bagi

dokter. Penulis juga berharap buku ini dapat menjadi amalan penulis yang tiada

terputus pahalanya.

Malang, Oktober 2013

Penulis