kata pengantar
TRANSCRIPT
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, rahmatnya dan karuniaNyalah
sehingga penulisan makalah ini yang berjudul Siklus Menstruasi dapat terselesaikan dengan
baik tepat pada waktunya. Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih
banyak kekurangan dan kesalahan, sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun demi penyempurnaannya.Harapan kami, kiranya makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan bagi kami pada khususnya.
Jember,04 Oktober 2012
Penulis,
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Permasalahan
1.3 Tujuan Penulisan
1.4 Penyebab Dan Mengatasi Nyeri Haid
Bab II Pembahasan
2.1 Pengertian Menstruasi
2.2 Siklus Menstruasi
2.3 Fase-fase Siklus Menstruasi
2.4 Kelainan-kelainan Pada Siklus Menstruasi
2.5 Penyebab Dan Mengatasi Nyeri Haid
2.6 Pengobatan Rasa sakit mencakup
Bab III Penutup
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada umumnya wanita mengalami ketidaknyamanan fisik selama beberapa hari
sebelum periode menstruasi mereka datang. Kira-kira setengah dari seluruh wanita
menderita akibat dismenore, atau menstruasi yang menyakitkan. Hal ini khususnya
sering terjadi awal-awal masa dewasa. Gejala-gejala dari gangguan menstruasi dapat
berupa payudara yang melunak, puting susu yang nyeri, bengkak, dan mudah
tersinggung. Beberapa wanita mengalami gangguan yang cukup berat seperti keram
yang disebabkan oleh kontraksi otot-otot halus rahim, sakit kepala, sakit pada bagian
tengah perut, gelisah, letih, hidung tersumbat, dan ingin menangis. Dalam bentuk
yang paling berat, sering melibatkan depresi dan kemarahan, kondisi ini dikenal
sebagai gejala datang bulan atau pre menstrual syndrom (PMS), dan mungkin
membutuhkan penanganan medis.
Beberapa wanita mengalami sebuah kondisi yang dikenal sebagai amenore,
atau kegagalan bermenstruasi selama masa waktu perpanjangan. Kondisi ini dapat
disebabkan oleh bermacam-macam faktor termasuk stres, hilang berat badan, olahraga
berat secara teratur, atau penyakit. Sebaliknya, beberapa wanita mengalami aliran
menstruasi yang berlebihan, kondisi yang dikenal sebagai menoragi. Tidak hanya
aliran darah menjadi banyak, namun dapat berlangsung lebih lama dari periode
normal.
Seorang wanita jika awal kedatangan menstruasi, hal ini bisa menjadi saat
yang mengecewakan baginya. Anak-anak perempuan yang tidak mengenal tubuh
mereka dan proses reproduksi dapat mengira bahwa menstruasi merupakan bukti
adanya penyakit atau bahkan hukuman akan tingkah laku yang buruk. Anak-anak
perempuan yang tidak diajari untuk menganggap menstruasi sebagai fungsi tubuh
normal dapat mengalami rasa malu dan perasaan kotor saat menstruasi pertama
mereka. Mak hal ini, dibutuhkan media sebagai bahan penjelasan atau gambaran
tentang siklus menstruasi agar dapat di mengerti khususnya pada wanita.
1.2 Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah
bagaimana gambaran tentang siklus menstruasi.
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan dalam makalah ini adalah untuk mengetahui gambaran tentang
siklus menstruasi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Siklus Menstruasi
Siklus menstruasi merupakan siklus terlepasnya dinding rahim (endometrium)
yang dibarengi dengan pendarahan dimana proses ini terjadi satu kaliTiap bulan
kecuali jika siwanita sedang hamil. Menstruasi umumnya terjadi pada anak yang
berumur 11 tahun hingga mengalami menopause (sekitarusia 45 – 55 tahun).Pada
umumnya menstruasi berlangsung selama 3 – 7hari.Setiap wanita mempunyai siklus
menstruasi yang berbeda-beda.Dipastikan bahwa sekitar 90% wanita mempunyai
siklus 25-35 hari serta sebanyak 10-15% wanita mempunyai siklus menstruasi
panjang 28 hari.Tetapi ada juga wanita yang mempunyai siklus menstruasi tidak
teratur. Jika siklus menstruasi tidak teratur, maka ada indikasi wanita tersebut
mengalami masalah kesuburan.Cara menghitung berapa lama siklus menstruasi
seorang wanita adalah dihitung mulai dari hari pertama siklus menstruasi sampai hari
terakhir. Hari pertama adalah hari dimana perdarahan mulai terjadi, sementara yang
dimaksud dengan hari terakhi rmenstruasi adalah 1 hari sebelum terjadinya
perdarahan menstruasi pada bulan berikutnya.
2.2 Siklus Menstruasi
Siklus menstruasi berkaitan dengan pembentukan sel telur dan pembentukkan
endometrium. Lamanya siklus haid yang normal atau dianggap siklus haid klasik
adalah 28 hari ditambah atau dikurangi dua sampai tiga hari. Siklus ini dapat berbeda
pada wanita yang sehat dan normal. Siklus haid mulai teratur jika wanita sudah
berusia 25 tahun. Siklus ini dikendalikan oleh hormone-hormon reproduksi yang
dihasilkan oleh hipotalamus, hipofisis, dan ovarium.
2.3 Fase-fase Siklus Menstruasi
a. Fase Folikel
Pada akhir siklus menstruasi, hipotalamus mengeluarkan hormone gonadotropin.
Hormone ini akan merangsang hipofisis untuk melepaskan FSH (Follicle Stimulating
Hormone) atau hormone pemicu pertumbuhan folikel. Pada awal siklus berikutnya
pada hari pertama sampai ke-14,folikel akan melanjutkan perkembangannya karena
pengaruh FSH dalam ovarium. Setelah itu terbentuk folikel yang sudah masak (folikel
de Graaf) dan menghasilkan hormone estrogen yang berfungsi menumbuhkan
endometrium dinding rahim dan memicu sekresi lendir.
b. Fase Estrus
Kenaikan estrogen digunakan untuk mempertahankan pertumbuhan dan
merangsang terjadinya pembelahan sel-sel endometrium uterus. Selain itu juga
berperan dalam menghambat pembentukan FSH oleh hipofisis untuk menghasilkan
LH (Luteinizing Hormone) yang berperan dalam merangsang folikel de graaf yang
telah masak untuk melakukan ovulasi dari ovarium.Ovulasi umumnya berlangsung
pada hari ke-14 dari siklus haid. Biasanya pada setiap ovulasi dihasilkan 1 oosit
sekunder.
c. Fase Luteal
LH merangsang folikel yang telah kosong untuk membentuk korpus atau uteum
(badan kuning). Selanjutnya korpus ini menghasilkan progestron yang mengakibatkan
endometrium berkembang tebal dan lembut serta banyak pembuluh darah. Selama 10
hari setelah ovulasi,progesterone berfungsi mempersiapkan uterus untuk
kemungkinan hamil. Uterus pada tahap ini siap menerima dan member sel telur yang
telah dibuahi (zigot).Jika tidak terjadi fertilisasi corpus luteum berubah menjadi
corpus albicans dan berhenti menghasilkan progesterion.
d. Fase Menstruasi / Perdarahan
Apabila fertilisasi tidak terjadi,produksi progesterone mulai menurun pada hari ke-
26. Corpus luteum (badan kuning) berdegenerasi dan lapisan uterus bersama dinding
dalam rahim luruh (mengelupas) pada hari ke-28 sehingga terjadi pendarahan.
Biasanya haid berlangsung selama 7 hari. Setelah itu dinding uterus pulih kembali.
Selanjutnya karena tidak ada lagi progesterone yang dibentuk,maka FSH dibentuk
lagi kemudian terjadilah proses oogenesis,dan siklus haid dimulai kembali. Siklus
haid akan berhenti jika terjadi kehamilan.
Namun ada yang menyebutkan bahwa pada tiap siklus, dikenal dengan 3 masa
utama,yaitu:
a. Masa haid selama 2 sampai 8 hari
Pada waktu itu endometrium dilepas, sedangkan pengeluaran hormon-hormon
ovarium paling rendah (minimum).
b. Masa proliferasi sampai hari ke-14
Endometrium tumbuh kembali, disebut juga endometrium melakukan proliferasi.
Antara hari ke-12 sampai ke-14 dapat terjadi pelepasan ovum dari ovarium yang
disebut ovulasi.
c. Masa sekresi
Terjadi perubahan dari korpus rubrum menjadi korpus luteum yang mengeluarkan
progesterone. Di bawah pengaruh progesteron ini,kelenjar endometrium yang tumbuh
berkelok-kelok mulai bersekresi dan mengeluarkan getah yang mengandung glikogen
dan lemak. Pada akhir masa ini stroma endometrium berubah kea rah sel-sel desidua,
terutama yang berada di seputar pembuluh-pembuluh arterial. Keadaan ini
memudahkan adanya nidasi (menempelnya ovum pada dinding rahim setelah dibuahi).
2.4 Kelainan-kelainan Pada Siklus Menstruasi
Setiap wanita akan mengalami ketidaknyamanan fisik selama proses pembuangan
dari dalam rahim yang lebih kerap di kenai dengan proses menstruasi. Menstruasi
merupakan proses yang dialami tubuh dalam mempersiapkan diri untuk kegiatan
produktifitas selanjutnya. Proses menstruasi yang teratur merupakan tanda utama
kesehatan dan kesuburan produktifitas pada tubuh setiap wanita - Suatu proses
alamiah yang telah berlangsung sejak zaman dahulu.
Oleh karena itu, proses menstruasi pada wanita kerap dianggap sebagai sesuatu yang
dianggap suci dan patut di hormati.
Gejala umum infeksi bakteria yang sering dijumpai selama menstruasi:
a. Demam
b. Radang pada permukaan vagina
c. Gatal-gatal pada kulit
d. Radang vagina
e. Radang Servik (Rongga Mulut Rahim)
f. Radang Selaput Rahim
g. Leucorrhea / Keputihan
h. Rasa panas atau sakit pada bagian bawah perut
i. Demam, pusing dan mual, sering buang air kecil, rasa sa kit saat buang air kecil,
nyeri/sakit pada bagian pinggang dan kelelahan juga merupakan berbagai gejala
infeksi bakteria selama menstruasi yang dapat menyebabkan penyakit kandungan
yang lebih serius.
Mengapa wanita mudah terjangkit infeksi bakteria selama menstruasi?
Itu dikarenakan lebih kurang sebanyak 107 bakteri per sentimeter persegi ditemukan
diatas pembalut wanita biasa, kondisi demikianlah yang membuat pembalut biasa
menjadi sarang pertumbuhan bakteri merugikan walau hanya setelah 2 jam
pemakaian.
Kesalahan yg kerap dilakukan saat pemakaian pembalut wanita :
a. Membuka dan memasang pembalut tanpa mencuci tangan terlebih dahulu
b. Menyimpan pembalut ditempat lembab seperti kamar mandi
c. Menggunakan pembalut yg telah kadaluarsa
d. Pemilihan pembalut tanpa mempertimbangkan kualitas pembalut
e. Memakai pembalut yg mengandung bahan penghilang bau atau pewangi
f. Pemakaian pembalut yg terlalu lama
2.5 Penyebab Dan Mengatasi Nyeri Haid
Nyeri haid sering terjadi selama periode menstruasi wanita. Hal ini biasanya
terjadi kapan saja dari hanya setelah ovulasi sampai akhir menstruasi. Nyeri haid
kebanyakan terjadi di wilayah perut bagian bawah baik secara terpusat
(suprapubik atau pusat) atau pada samping dan dapat menyebar ke paha atau
punggung bagian bawah. Rasa sakit, cenderung mereda secara bertahap sampai
masa menstruasi berakhir.
Pada bagian awal dari siklus menstruasi tubuh wanita secara bertahap
mempersiapkan dinding rahim untuk kehamilan dengan proses penebalan lapisan
dalam rahim. Setelah ovulasi, jika pembuahan tidak terjadi, lapisan dalam tersebut
akan dikeluarkan dari tubuh melalui menstruasi. Selama proses ini jaringan akan
mengalami kerusakan dari memproduksi senyawa kimia seperti prostaglandin,
yang menyebabkan dinding otot rahim berkontraksi dan kontraksi ini membantu
untuk membersihkan jaringan dari rahim melalui vagina dalam bentuk aliran
menstruasi . Namun, kontraksi ini juga cenderung untuk membuat pembuluh darah
dari rahim menyempit, sehingga mengurangi pasokan oksigen ke rahim, dan ini
mengakibatkan rasa sakit yang luarbiasa seperti kram saat menstruasi. Proses ini
terjadi pada setiap wanita yang menstruasi, maka banyak perempuan biasanya
mengalami beberapa tingakatan nyeri selama periode menstruasi mereka dan ini
tidak selalu normal. Rasa nyeri saat haid cenderung berkurang dengan
bertambahnya umur dan juga jumlah anak yang dilahirkan. Namun, ketika rasa
nyeri haid terjadi secara berlebihan dan menyakitkan, atau mengganggu kegiatan
sehari-hari seorang wanita, maka menjadi tidak normal dan secara medis disebut
sebagai dismenorea (dysmenorrhea). Gejala lain yang dapat dikaitkan dengan
dysmenorrhea termasuk mual, muntah, perubahan kebiasaan buang air besar (diare
atau sembelit), sakit kepala, pusing, disorientasi, pingsan, kelelahan, dan
hipersensitif terhadap suara, cahaya, bau dan sentuhan.
Sekarang, dismenorea dapat diklasifikasikan menjadi 2 jenis, primer dan
dismenorea sekunder. Jenis utama mengacu pada dismenorea dengan tidak
diketahui penyebabnya (yaitu penyebab fisik atau psikogenik tidak dapat
ditemukan untuk rasa sakit). Jenis sekunder, umumnya dapat disebabkan oleh
beberapa kondisi medis berikut (tidak hanya terbatas pada kondisi dibawah):
a. Penyakit radang panggul
b. Penyakit seksual menular
c. Fibroid
d. Alat Kontrasepsi yang terbuat dari tembaga
e. Kista ovarium
f. Endometriosis
g. Premenstrual syndrome (PMS)
h. Stres dan kecemasan
Pengobatan dismenorea mencakup pengobatan rasa sakit yang ditimbulkan serta
terapi khusus untuk mengetahui penyebabnya dismenorea.
2.6 Pengobatan Rasa sakit mencakup
a. Terapi obat – memberikan jenis obat tertentu yang diketahui efektif terhadap nyeri
haid
b. Obat anti-inflamasi non-steroid seperti ibuprofen, piroksikam, diklofenak, dll
c. Resep penghilang rasa sakit lainnya, seperti pentazocine, codeine tramadol,, dll
d. Kontrasepsi hormonal (pil KB)
e. Minum minuman hangat
f. Mandi air hangat
g. Meletakkan bantal pemanas (heating pad) di perut bagian bawah
h. Melakukan pijat ringan dengan ujung jari secara melingkar di atas perut bagian
bawah
i. Menghindari makanan berat (makan ringan namun sering)
j. Meningkatkan asupan serat makanan (mengambil lebih banyak buah, sayuran,
biji-bijian, buah dll) dan mengurangi asupan garam, gula, alkohol dan (kopi) kafein.
k. Mengangkat kaki selama beberapa menit sambil berbaring atau berbaring pada satu
sisi dengan lutut ditekuk kedalam
Berlatih teknik relaksasi
Terapi khusus meliputi semua perawatan mengetahui penyebab dismenorea sekunder
seperti
a. Antibiotik, misalnya dalam pengobatan penyakit seksual menular atau radang
panggul
b. Bedah, misalnya untuk fibroid, kista ovarium, dll
c. Terapi hormonal, misalnya dalam mengobati endometriosis
d. Anti-depressants, misalnya dalam mengatasi PMS
e. Suplemen gizi, misalnya tiamin (vitamin B1), magnesium, vitamin E, seng,
omega-3 asam lemak, dll, telah terbukti untuk menghilangkan atau mengurangi
nyeri haid, terutama pada dismenore primer. Tiamin, pada banyak wanita, telah
terbukti memberikan hasil positif mengatasi dismenorea primer, karena tidak
hanya menekan rasa nyeri belaka.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Siklus menstruasi berkaitan dengan pembentukan sel telur dan pembentukkan
endometrium. Lamanya siklus mesntruasi yang normal atau dianggap siklus haid
klasik adalah 28 hari ditambah atau dikurangi dua sampai tiga hari. Siklus ini dapat
berbeda pada wanita yang sehat dan normal. Siklus menstruasi mulai teratur jika
wanita sudah berusia 25 tahun. Siklus ini dikendalikan oleh hormone-hormon
reproduksi yang dihasilkan oleh hipotalamus, hipofisis, dan ovarium.
Fase dalam siklus menstruasi, yaitu:
a. Fase Folikel
b. Fase Estrus
c. Fase Luteal
d. Fase Menstruasi / Perdarahan
3.2 Saran
Disarankan kepada semua wanita agar mengetahui dan bagaimana caranya
menghadapai masa menstruasi.