kata pengantar -...
TRANSCRIPT
2
LAPORAN SURVEY KEPUASAN PELANGGAN & PERSEPSI KORUPSI TAHUN 2019
BDI SURABAYA
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya, sehingga Laporan Survey Kepuasan Pelanggan BDI Surabaya dapat disusun. Survey
kepuasan pelanggan ini merupakan salah satu indikasi dari tata kelola pemerintahan yang baik,
partisipasi masyarakat dalam memberikan opini dan umpan balik dapat menjadi bahan evaluasi dari
penyelenggaran pelayanan publik sehingga pemerintah dapat terus berupaya untuk terus meningkatkan
kualitas pelayanan dan memberikan inovasi dalam pelayanan publik.
Kami menyadari dalam penyusunan laporan ini masih terdapat berbagai kekurangan, oleh sebab
itu diharapkan saran yang bersifat membangun guna penyempurnaan laporan Survey Kepuasan
Pelanggan yang akan datang. Rekomendasi tersebut hendaknya dapat menjadi bahan pertimbangan
dalam membuat perencanaan dan pembuatan kebijakan Pimpinan sehingga kualitas pelayanan publik
dapat lebih ditingkatkan. Akhirnya kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu sehingga laporan penyelenggaran diklat ini tersusun dengan baik dan dapat diselesaikan tepat
pada waktunya.
Surabaya, 10 Agustus 2019
Ka. Sub. Bag Tata Usaha
Balai Diklat Industri Surabaya
Retna Erry Triana, SH
3
LAPORAN SURVEY KEPUASAN PELANGGAN & PERSEPSI KORUPSI TAHUN 2019
BDI SURABAYA
BAB I
PENDAHULUAN
Balai Diklat Industri Surabaya yang merupakan satker dibawah Kementerian Perindustrian
adalah unit pelaksana teknis di bidang pendidikan dan pelatihan industri yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Industri.
Berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian R.I Nomor 40/M-IND/PER/5/2014 tanggal 26 Mei
2014 Balai Diklat Industri mempunyai tugas melaksanakan pendidikan dan pelatihan bagi sumber
daya manusia industri. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Balai Diklat Industri
menyelenggarakan fungsi:
1. Penyusunan rencana dan program pendidikan dan pelatihan bagi sumber daya manusia
industri
2. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan bagi Pembina industri;
3. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan bagi tenaga kerja industri, wirausaha industri kecil
dan industri menengah yang berbasis spesialisasi dan kompetensi
4. Pelaksanaan uji kompetensi, sertifikasi dan penempatan tenaga kerja industri
5. Penyelenggaraan inkubator bisnis untuk wirausaha industri kecil dan industri menengah
6. Pelaksanaan identifikasi kompetensi sumber daya manusia yang dibutuhkan dunia usaha
industri
7. Pelaksanaan kerjasama dan pengembangan program pendidikan dan pelatihan industri
8. Evaluasi dan pelaporan kegiatan pendidikan dan pelatihan industri, dan
9. Pelaksanaan urusan tata usaha Balai Diklat lndustri.
Tahun 2017 Balai Diklat Industri Surabaya telah memperoleh predikat Wilayah Bebas dari
Korupsi (WBK) dari KemenPAN RB setelah melewati seleksi yang sangat ketat dalam mewujudkan
Zona Integritas. Sebagai pelayan masyarakat, Balai Diklat Industri Surabaya mengharapkan adanya
cara untuk mengetahui kepuasan para pelanggan dengan pelayanan jasa yang telah diberikan, oleh
karena itu penting sekali untuk melakukan survei kepuasaan pelanggan secara berkala demi
mewujudkan peningkatan dalam implementasi Zona Integritas. Kepuasan pelanggan merupakan
kesan atas kinerja dan harapan. Jika kinerja berada dibawah harapan maka pelanggan tidak puas.
Jika kinerja memenuhi harapan maka pelanggan akan puas. Jika kinerja melebihi harapan maka
pelanggan akan puas atau senang. Untuk itu diperlukan konsep yang lebih luas dari hanya sekedar
penilaian kualitas pelayanan, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain misalnya faktor situasi
dan faktor pribadi dari pelanggan. Kepuasan yang dirasakan pelanggan memberikan banyak manfaat
bagi BDI Surabaya yaitu menjadi iklan berjalan (promosi dari mulut ke mulut) dan menarik
pelanggan baru, tentunya ini akan menurunkan biaya promosi.
Pengukuran mutu pelayanan dan kepuasan pelanggan dapat digunakan untuk beberapa tujuan
yaitu :
1. Mempelajari persepsi masing-masing pelanggan terhadap mutu pelayanan yang dicari,diminati
dan diterima pelanggan yang akhirnya pelanggan merasa puas dan terus melakukan kerja
sama.
4
LAPORAN SURVEY KEPUASAN PELANGGAN & PERSEPSI KORUPSI TAHUN 2019
BDI SURABAYA
2. Mengetahui kebutuhan, keinginan, persyaratan, dan harapan pelanggan pada saat sekarang
dan masa yang akan datang yang disediakan perusahaan yang sesungguhnya dengan harapan
pelanggan atas pelayanan yang diterima.
3. Meningkatkan mutu pelayanan sesuai dengan harapan-harapan pelanggan.
4. Menyusun rencana kerja dan menyempurnakan kualitas pelayanan dimasa akan datang.
Dengan adanya survey kepuasan pelanggan diharapkan dapat meningkatkan layanan yang
kurang memuaskan pelanggan dan menciptakan inovasi-inovasi baru yang nantinya banyak
diminati para pelanggan dan mewujudkan satker yang mengimplementasikan zona integritas
menuju Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani.
5
LAPORAN SURVEY KEPUASAN PELANGGAN & PERSEPSI KORUPSI TAHUN 2019
BDI SURABAYA
BAB II
SURVEY KEPUASAN PELANGGAN
A. KEPUASAN PELANGGAN
Kepuasan pelanggan adalah suatu keadaan dimana keinginan, harapan dan kebutuhan
pelanggan dapat terpenuhi. Suatu pelayanan dinilai memuaskan bila pelayanan tersebut dapat
memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan. Pengukuran kepuasan pelanggan merupakan elemen
penting dalam menyediakan pelayanan yang lebih baik, lebih efisien dan lebih efektif. Apabila
pelanggan merasa tidak puas terhadap suatu pelayanan yang disediakan, maka pelayanan tersebut
dapat dipastikan tidak efektif dan tidak efisien. Hal ini terutama sangat penting bagi pelayanan publik.
1. Dasar Hukum
a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.
b. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1995 tentang Perbaikan dan
Peningkatan Mutu Pelayanan Aparatur Pemerintah kepada Masyarakat.
c. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Per/20/M.PAN/04/2006 tentang
Pedoman Penyusunan Standar Pelayanan Publik.
d. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang perubahan atas Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah.
e. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara 63/KEP/M2003 tentang Pedoman Umum
Penyelenggaraan Pelayanan Publik.
f. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Kop/25/M.PAN/2/2004 tentang
Pedoman Umum Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat Unit 3 Pelayanan Instansi
Pemerintah.
g. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (Kep/26/M.PAN/2/2004 tentang
Petunjuk Teknis Transparansi dan Akuntabilitas Dalam Penyelenggaraan Pelayanan Publik.
h. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun
2014, tentang Pedoman Survey Kepuasan Masyarakat terhadap Penyelenggaraan Pelayanan
Publik.
2. Tujuan Kegiatan
Maksud dan tujuan dari kegiatan Pengukuran Survei Kepuasan Pelanggan adalah :
a. Untuk mengetahui dan mempelajari tingkat kinerja Unit Pelayanan Balai Diklat Industri
Surabaya. Survei Kepuasan Pelanggan adalah merupakan gambaran tentang kinerja
pelayanan unit yang bersangkutan yang dapat dijadikan sebagai bahan untuk menetapkan
kebijakan dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan publik selanjutnya.
b. Untuk mengetahui perbandingan antara harapan dan kebutuhan dengan pelayanan melalui
Data dan Informasi tentang tingkat kepuasan masyarakat yang diperoleh dari hasil
pengukuran secara kuantitatif dan kualitatif atas pendapat masyarakat dalam memperoleh
pelayanan dari aparatur penyelenggara pelayanan publik.
6
LAPORAN SURVEY KEPUASAN PELANGGAN & PERSEPSI KORUPSI TAHUN 2019
BDI SURABAYA
c. Untuk mengetahui tingkat kepuasan pelayanan melalui hasil pendapat dan penilaian
masyarakat terhadap kinerja pelayanan yang diberikan oleh aparatur penyelenggara
pelayanan publik.
d. Untuk mengetahui kelemahan atau kekurangan dari pada Unit pelayanan Balai Diklat Industri
Surabaya sebagai salah satu unit penyelenggaraan pelayanan publik.
e. Untuk mengetahui kinerja Aparatur penyelenggaraan pelayanan yang dilaksanakan oleh Unit
pelayanan Balai Diklat Industri Surabaya.
f. Adanya data dan informasi untuk bahan pertimbangan kebijakan yang perlu diambil pada
waktu yang akan datang dan memacu persaingan positif, antar unit penyelenggara pelayanan
dalam upaya peningkatan kinerja pelayanan.
g. Untuk mengetahui dan mempelajari segala kegiatan pelayanan yang 5 dilaksanakan oleh
penyelenggara pelayanan publik pada Unit pelayanan Balai Diklat Industri Surabaya sebagai
upaya pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan, maupun dalam rangka pelaksanaan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
B. PROFIL RESPONDEN
Responden pada survey ditujukan kepada peserta diklat Balai Diklat Industri Surabaya dan
secara umum responden terbagi ke dalam karakteristik jenis kelamin dan pekerjaan utama.
Karakteristik Dominasi
Persentase Keterangan
Jenis Kelamin 65% Perempuan
Pekerjaan utama 87% Lainnya : Belum bekerja
Tabel 1 Dominasi Karakteristik Responden Balai Diklat Industri Surabaya
Karakteristik responden yang mewakili peserta diklat Balai Diklat Industri Surabaya secara
keseluruhan perlu mendapat perhatian secara khusus, sehingga diharapkan dengan mengetahui
tipe mayoritas responden. Balai Diklat Industri Surabaya dapat mempersiapkan strategi dan
pelayanan yang spesifik. Berikut merupakan data responden yang berasal dari Instansi atau
perusahaan mitra kerja BDI Surabaya pada Tabel 2.
Nama Instansi Jumlah Responden
Peserta Diklat 31
Jumlah 31
Tabel.2. Daftar Responden
C. METODE PENGUMPULAN DATA
Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner yang langsung diisi
oleh peserta Diklat Garmen Angkatan 18 dan 19 Tahun 2019. Pengumpulan data dilakukan pada
bulan Juli - Agustus 2019. Kuesioner yang telah terisi kemudian dikumpulkan dan diolah secara
kuantitatif dengan menggunakan aplikasi Excel. Olahan dan analisis data dijadikan sebagai bahan
dasar pengusulan peningkatan pelayanan publik atau keperluan lain berdasarkan ketentuan yang
berlaku.
7
LAPORAN SURVEY KEPUASAN PELANGGAN & PERSEPSI KORUPSI TAHUN 2019
BDI SURABAYA
D. HASIL SURVEY KEPUASAN PELANGGAN
1. Untuk Peserta, responden berjumlah 31 orang (sampel responden dari peserta diklat garmen)
dan parameter pengukuran yang digunakan terdiri dari 19 kriteria yaitu :
Gambar. 1 Hasil survey kepuasan pelanggan untuk peserta diklat (19 Kriteria)
Nilai terendah yang terdapat pada informasi maklumat pelayanan publik dikarenakan tata letak
Maklumat yang belum pada titik utama sehingga belum banyak dibaca oleh peserta ketika berkunjung
ke kantor BDI. Sedangkan sarana pengaduan/keluhan dan saran semakin dipermudah dengan adanya
nomor kontak BDI Surabaya dalam aplikasi Whatsapps, sehingga peserta dapat langsung untuk
menerima jawaban dan solusi terhadap keluhannya.
3.43
3.29
3.36
3.57
3.29
3.00
3.07
1.57
3.14
2.93
3.57
3.43
3.50
3.57
2.86
0.00 0.50 1.00 1.50 2.00 2.50 3.00 3.50 4.00
Kemudahan prosedur pelayanan proses pembelajaran
Kecepatan pelayanan oleh petugas
Sikap (kesopanan dan keramahan) pelayanan petugas
Kemampuan petugas memberikan pelayanan
Penanganan terhadap pengaduan, saran, masukan
Kenyamanan ruang kelas / workshop
Kenyamanan kamar asrama
Kemudahan akses komputer dan wifi (internet)
Tempat parkir luas dan nyaman
Kenyamanan tempat ibadah
Ketersediaan konsumsi diklat dan ruang makan
Keamanan kamar dan gedung
Ketersediaan layanan kesehatan (dokter)
Kelengkapan sarana penunjang diklat (workshop/mesin, ATK)
Ketersediaan brosur, leaflet, koran, majalah
Chart Title
8
LAPORAN SURVEY KEPUASAN PELANGGAN & PERSEPSI KORUPSI TAHUN 2019
BDI SURABAYA
Gambar. 2 Hasil survey kepuasan pelanggan untuk peserta diklat (13 Kriteria)
Dari hasil survey diatas dapat diketahui bahwa :
a. Nilai rata-rata kepuasan pelanggan adalah sebesar 3.59 dengan persepsi “puas” yang berarti
masih banyak memerlukan perbaikan sarana dan prasarana pelayanan diklat.
b. Dari hasil ini dapat diketahui bahwa pelayanan diklat di BDI Surabaya untuk peserta diklat
masih memerlukan banyak perbaikan dan peningkatan. Terutama pada skor paling terendah
pada parameter “kemudahan akses komputer dan wifi (internet)” yang mendapatkan poin
paling rendah yaitu 1.57. Hal ini dapat terjadi karena wifi sedang dalam perbaikan (perubahan
vendor) sehingga terdapat gangguan yang tentu berdampak pada akses internet peserta.
c. Nilai skor terendah kedua pada hasil survey kepuasan pelanggan pada parameter
“Ketersediaan brosur, leaflet, koran, majalah” yaitu sebesar 2.86 yang berarti masih kurang
tersedianya brosur, leaflet, koran dan majalah sebagai sarana penunjang untuk kegiatan
belajar mengajar peserta Diklat dan promosi dari BDI Surabaya. Hal ini sangat memerlukan
perbaikan untuk pelaksanaan diklat selanjutnya.
d. Nilai skor tertinggi pada hasil survey kepuasan pelanggan pada parameter “Kemampuan
petugas memberikan layanan, ketersediaan konsumsi diklatdan ruang makan,
sertakelengkapan sarana penunjang diklat (workshop/mesin, ATK)” yaitu sebesar 3.57 yang
berarti penyediaan konsumsi peserta diklat dan sarana ruang makan dirasa sangat
memuaskan, fasilitas selama menjalankan diklat seperti workshop, mesin dan ATK dinilai
memuaskan dan juga pelayanan yang diberikan oleh BDI Surabaya memuaskan.
2. Saran Dan Masukan
Beberapa saran dan masukan yang diberikan peserta adalah sebagai berikut :
• Tempat ibadah sebaiknya lebih diperhatikan kebersihannya karena banyak nyamuknya.
• Air wudhu sering tidak keluar (alirannya kecil)
• Penambahan alat kebersihan setiap kamar
• Perluasan jaringan internet (susah koneksi)
• Spanduk dan banner perlu lebih banyak (perbanyak media informasi cetak)
9
LAPORAN SURVEY KEPUASAN PELANGGAN & PERSEPSI KORUPSI TAHUN 2019
BDI SURABAYA
BAB III
SURVEY PERSEPSI KORUPSI
A. SURVEY PERSEPSI KORUPSI
Pemberantasan korupsi memerlukan sinergi dan kesamaan persepsi dari seluruh komponen
bangsa, termasuk di dalamnya peran serta masyarakat. Pada kegiatan yang sifatnya represif,
masyarakat dapat langsung menjadi pelapor dugaan tindak pidana korupsi, terutama yang terjadi
pada birokrasi dan layanan publik. Sedangkan dari sisi preventif, tindakan dapat dimulai dari
kesadaran diri untuk mematuhi hukum dan menjauhi tindakan koruptif. Masyarakat pada umumnya
antikorupsi, namun pada realitanya seringkali melakukan tindakan koruptif atau dimanfaatkan oleh
pihak-pihak tertentu untuk menjadi lahan korupsi. BDI Surabaya sebagai satker pemerintah dalam
tupoksinya memberikan pelayanan kepada masyarakat selalu menginginkan dan mewujudkan
pelayanan yang bebas dari korupsi agar dapat menjadi instansi pemerintah yang kredibel dan
amanah.
B. DATA RESPONDEN
1. Profil Responden
Responden pada survey berbeda dengan responden survey kepuasan pelanggan, namun
masih sama-sama merupakan peserta diklat Balai Diklat Industri Surabaya. Secara umum
responden terbagi ke dalam karakteristik jenis kelamin dan pekerjaan utama. Pengumpulan data
dilakukan pada bulan Juli-Agustus 2019. Kuesioner yang telah terisi kemudian dikumpulkan dan
diolah secara kuantitatif dengan menggunakan aplikasi Excel. Olahan dan analisis data dijadikan
sebagai bahan dasar pengusulan peningkatan pelayanan publik atau keperluan lain berdasarkan
ketentuan yang berlaku.
Karakteristik Dominasi
Persentase Keterangan
Jenis Kelamin 71% Perempuan
Tabel 3. Dominasi Karakteristik Responden Balai Diklat Industri Surabaya
Nama Instansi Jumlah Responden
Peserta Diklat 14
Jumlah 94
Tabel 4. Daftar Responden
2. Hasil Survey Persepsi Korupsi
Karakteristik unsur yang terkandung dalam kuisioner dapat dijadikan suatu acuan untuk
melihat sistem pelayanan, dan secara rinci dapat dijadikan suatu pedoman perbaikan kinerja.
Sehingga dari indeks per aspek unsur ini dapat digunakan untuk melihat kekurangan dari sistem
di suatu unit kerja, keluhan masyarakat, hal-hal yang harus diutamakan, unsur yang harus
ditingkatkan dan harus dipertahankan. Hasil pengolahan survey menggunakan skala penilaian 1
sampai dengan 4 sebagai berikut :
10
LAPORAN SURVEY KEPUASAN PELANGGAN & PERSEPSI KORUPSI TAHUN 2019
BDI SURABAYA
Tabel 5. Nilai Persepsi, Interval Konversi, Mutu Pelayanan dan Kinerja Unit Pelayanan
Nilai Persepsi Nilai Interval Nilai Interval
Konversi
Mutu Pelayanan Kinerja Unit
Pelayanan
1 1,00-1,75 25-43,75 D Tidak baik
2 1,76-2,50 43,76-62,50 C Kurang baik
3 2,51-3,25 62,51-81,25 B Baik
4 3,26-4,00 81,26-100,00 A Sangat baik
Berikut merupakan hasil olah survey persepsi korupsi di Balai Diklat Industri Surabaya :
Tabel 6. Hasil Survey Persepsi Korupsi.
No Komponen Unsur Persepsi Penilaian Nilai Rata-
rata
Persepsi korupsi oleh
Instansi/Mayarakat
Kualitas
Persepsi
Korupsi
1
Adanya Prosedur Pelayanan diklat yang
berbelit-belit 3.5 Sangat Tidak Setuju Sangat Baik
2
Pegawai/karyawan BDI Surabaya meminta atau
menerima suap (gratifikasi) 3.86 Sangat Tidak Setuju Sangat Baik
3
Adanya penyalahgunaan keuangan publik
untuk kepentingan pribadi 3.93 Sangat Tidak Setuju Sangat Baik
4
Ada praktek percaloan dalam pelayanan
pelaksanaan diklat 3.71 Sangat Tidak Setuju Sangat Baik
5
Ada tawaran untuk memperoleh pelayanan
yang lebih cepat/mudah dengan meminta
imbalan tertentu 3.86 Sangat Tidak Setuju Sangat Baik
6
Ada tarif layanan yang ditawarkan secara
sembunyi-sembunyi oleh petugas layanan 3.79 Sangat Tidak Setuju Sangat Baik
7
Petugas masih meminta komisi/imbalan dalam
pengurusan layanan diklat 3.86 Sangat Tidak Setuju Sangat Baik
8
Saya mengalami pelayanan yang dipersulit
(tidak sesuai prosedur) oleh petugas dengan
maksud tertentu 3.71 Sangat Tidak Setuju Sangat Baik
9
Saya memberikan tanda terima kasih (dalam
bentuk barang/uang) atas pelayanan yang
diberikan di BDI Surabaya, meskipun tidak
diminta 3.71 Sangat Tidak Setuju Sangat Baik
10
Secara umum, dalam pengurusan layanan
diklat di BDI Surabaya masih terdapat praktek
KKN 3.57 Sangat Tidak Setuju Sangat Baik
Rata-rata 3.75 Sangat Baik
11
LAPORAN SURVEY KEPUASAN PELANGGAN & PERSEPSI KORUPSI TAHUN 2019
BDI SURABAYA
Gambar 3. Hasil survei persepsi korupsi.
Dari hasil survey persepsi korupsi dapat diketahui nilai rata-rata persepsi penilaian adalah 3.61 yang
berarti Kualitas persepsi korupsinya sangat baik atau tidak ada indikasi praktek KKN di Balai Diklat
Industri Surabaya dengan Komponen unsur yang memiliki nilai tertinggi adalah pada aspek Ada tarif
layanan yang ditawarkan secara sembunyi-sembunyi oleh petugas layanan dengan rata-rata skor sebesar
3.74 dengan persepsi masyarakat yaitu Sangat Tidak Setuju yang berarti bahwa masyarakat (pelanggan)
menilai bahwa tidak ada tarif pelayanan yang ditawarkan secara sembunyi-sembunyi untuk bisa
mengikuti diklat yang diselenggarakan di BDI Surabaya, yang bisa dilihat dari tidak adanya pengaduan
atau keluhan peserta diklat tentang petugas yang meminta tarif pelayanan.
Sedangkan untuk aspek yang memiliki nilai terendah adalah komponen “Adanya Prosedur Pelayanan
diklat yang berbelit-belit” dengan skor 3.41, yang berarti bahwa dalam hal ini, responden mengartikan
perlu adanya peningkatan pelayanan secara efektif dengan adanya penjelasan alur pendaftaran dan
informasi mengenai persyaratan.
3.25 3.3 3.35 3.4 3.45 3.5 3.55 3.6 3.65 3.7 3.75
Adanya Prosedur Pelayanan diklat yang berbelit-belit.
Pegawai/karyawan BDI Surabaya meminta atau menerima…
Adanya penyalahgunaan keuangan publik untuk kepentingan…
Ada praktek percaloan dalam pelayanan pelaksanaan diklat.
Ada tawaran untuk memperoleh pelayanan yang lebih…
Ada tarif layanan yang ditawarkan secara sembunyi-sembunyi…
Petugas masih meminta komisi/imbalan dalam pengurusan…
Saya mengalami pelayanan yang dipersulit (tidak sesuai…
Saya memberikan tanda terima kasih (dalam bentuk barang…
Secara umum, dalam pengurusan layanan diklat di BDI…
rata-rata
3.414893617
3.712765957
3.638297872
3.627659574
3.638297872
3.744680851
3.712765957
3.670212766
3.457446809
3.468085106
3.608510638
CHART TITLE
12
LAPORAN SURVEY KEPUASAN PELANGGAN & PERSEPSI KORUPSI TAHUN 2019
BDI SURABAYA
BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
1. Pelaksanaan survey kepuasan pelanggan tahun 2019 melibatkan 31 responden yang terdiri peserta
diklat garmen dan 14 responden untuk survey persepsi korupsi tahun 2019 juga peserta diklat
garmen.
2. Hasil survey kepuasan pelanggan memiliki nilai rata-rata sebesar 3.59 dengan persepsi pelayanan
“puas”
3. Hasil survey persepsi korupsi memiliki nilai rata-rata sebesar 3.61 dengan persepsi masyarakat adalah
secara umum tidak ada praktek pelaksanaan korupsi di BDI Surabaya.
4. Balai Diklat Industri Surabaya masih harus melakukan peningkatan dalam pelayanan diklatnya.
SARAN
Masih diperlukan banyak perbaikan dan peningkatan dalam pelayanan diklat di Balai Diklat Industri
Surabaya dan komitmen untuk menyelenggarakan pelayanan satker yang bersih dari KKN.
13
LAPORAN SURVEY KEPUASAN PELANGGAN & PERSEPSI KORUPSI TAHUN 2019
BDI SURABAYA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
14
LAPORAN SURVEY KEPUASAN PELANGGAN & PERSEPSI KORUPSI TAHUN 2019
BDI SURABAYA
Data Responden Survey Kepuasan Pelanggan
15
LAPORAN SURVEY KEPUASAN PELANGGAN & PERSEPSI KORUPSI TAHUN 2019
BDI SURABAYA
Data Responden Survey Persepsi Korupsi
LAPORAN SURVEI KEPUASAN PELANGGAN INTERNAL
TAHUN 2019 BDI SURABAYA
SURVEI KEPUASAN PELANGGAN INTERNAL
BALAI DIKLAT INDUSTRI SURABAYA TAHUN 2019
Pelanggan internal adalah orang yang berada di dalam organisasi, dapat juga disebut sebagai
pegawai. Pelayanan terhadap pelanggan menjadi hal yang penting karena dapat
mempengaruhi kinerja organisasi dan berdampak pada kualitas pelayanan yang nantinya
diberikan pada pelanggan eksternal. Dalam bidang pelayanan jasa terutama pada
pemerintahan maka kecepatan, ketepatan, kinerja dan kualitas layanan menjadi nilai
tertinggi yang dapat mempengaruhi citra dari instansi tersebut. Kualitas pelayanan internal
dapat dianalisa dari kepuasan pegawai, apabila pegawai memiliki kepuasaan terhadap hal-
hal yang ditawarkan instansi maka produktivitas kinerja pegawai tersebut mengalami
peningkatan.
Dalam menentukan produktivitas pegawai maka dibutuhkan kepedulian pegawai dengan
pegawai lain. Kerja sama antar pegawai dapat menciptakan situasi kerja yang kondusif,
dapat membangun sistem yang lebih efisien sehingga hasil dari pekerjaan yang berkualitas.
Semua itu untuk memenuhi kebutuhan pelanggan internal maka diadakan pengukuran
terhadap beberapa pegawai pada Balai Diklat Industri Surabaya. Survei Kepuasan Pelanggan
Internal telah dilakukan oleh Balai diklat Industri Surabaya pada tahun 2018 namun dengan
topik pertanyaan yang berbeda dengan tahun 2019.
Pengukuran survei Kepuasan Pelanggan dilakukan dengan memberikan pertanyaan secara
langsung kepada pelanggan dengan menggunakan skala Likert yaitu dengan rating 1 sebagai
tidak puas dan nilai 4 sebagai sangat puas. Selanjutnya dihitung dengan nilai rata-rata setiap
indikator yang ditanyakan. Indikator pertanyaan yang diajukan kepada pelanggan meliputi :
1. Interaksi antar sesama pegawai yaitu keramahan dan kepedulian serta kecepatan
dalam menanggapi.
2. Penyampaian dan kecepatan informasi.
3. Kepemimpinan yang meliputi gaya kepemimpinan dan interaksi pegawai antara
dengan pimpinan.
4. Kesesuaian jabatan dan pekerjaan saat ini dengan keterampilan.
5. Penghargaan yang diberikan oleh BDI Surabaya.
6. Kemudahan akses komputer, internet dan wifi.
LAPORAN SURVEI KEPUASAN PELANGGAN INTERNAL
TAHUN 2019 BDI SURABAYA
7. Kenyamanan dan kebersihan fasilitas kantor.
8. Kenyamanan dan kebersihan fasilitas umum seperti tempat parkir, sarana olah raga
dan tempat ibadah.
Survey kepuasan pelanggan internal ini bertujuan untuk dapat menjadi salah satu pedoman
untuk merumuskan kebijakan / perencanaan kedepan maupun dalam pengambilan
keputusan. Sehingga pemahaman terhadap hal-hal yang menjadi kepuasan dan
ketidakpuasan pelanggan internal perlu untuk mengantisipasi langkah dan strategi yang
harus diambil. Survei kepuasan pelanggan terutama dalam pelayanan publik ini dilaksanakan
sebagaimana tercantum dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 tahun 2006 serta
Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-
RB) No. 25/2005 dan 4/M.PAN-RB/03/2012 tentang Pelaksanaan Survei Indeks Kepuasan
Masyarakat (IKM)
1. Interaksi antar sesama pegawai yaitu keramahan dan kepedulian serta kecepatan
dalam menanggapi.
Kesigapan pegawai dalam memberikan pelayanan dan menyampaikan informasi menjadi
salah satu yang terpenting dalam meningkatkan kualitas layanan. Dalam hal keramahan dan
kepedulian pegawai BDI Surabaya mendapatkan tingkat kepuasan sebesar 91% sedangkan
yang tidak puas hanya 9%. Sedangkan untuk kecepatan dalam memberikan layanan tingkat
kepuasan secara keseluruhan adalah 91% dan tingkat ketidakpuasan sebesar 9%. Adanya
grup pada aplikasi Whatsapps memberikan kemudahan kepada pegawai untuk memberikan
pelayanan maupun menyampaikan keluhan sehingga hasilnya masih memuaskan.
Gambar 1.1 Diagram Keramahan dan kepedulian pegawai dalam memberikan pelayanan
Gambar 1.2 Diagram Kecepatan dan ketanggapan pegawai dalam memberikan pelayanan
LAPORAN SURVEI KEPUASAN PELANGGAN INTERNAL
TAHUN 2019 BDI SURABAYA
Kecakapan dan kecepatan pegawai dalam memberikan layanan perlu untuk ditingkatkan dan
dengan adanya media komunikasi yang baru maka perlu adanya prosedur-prosedur baru
terutama ketika menanggapi keluhan internal (disposisi) dan eksternal (pelayanan publik).
2. Penyampaian dan kecepatan informasi.
Informasi yang berkembang cepat maka perlu untuk segera mendapatkan respon dari
pegawai yang bersangkutan maupun oleh atasan. Pegawai lebih banyak menjawab puas
(83%) terhadap informasi yang didapatkan atau dibagikan kepada pegawai. Namun masih
terdapat ketidakpuasan yang cukup besar (17%) karena beberapa pegawai merasa beberapa
informasi tidak dibagikan secara sempurna. Sedangkan kecepatan pegawai dalam
memberikan tanggapan terhadap informasi mendapatkan tingkat kepuasan sebesar 81%, hal
tersebut karena teknologi lebih memudahkan proses komunikasi dalam penyampaian pesan
dan informasi dibandingkan dulu. Koordinasi dan penyampaian informasi saat ini lebih up-to-
date dengan adanya aplikasi Whatsapps dan grup Whatsapps.
Gambar 2.1. Informasi yang diberikan/dibagikan kepada pegawai
Gambar 2.2. Kecepatan waktu dalam memberikan/merespon informasi
Pegawai merasa perlu adanya keterbukaan informasi dan penyampaian informasi dengan
lebih cepat dan transparan. Kejelasan informasi yang disampaikan dan kemampuan dalam
menyampaikan informasi secara jelas merupakan hal yang penting sehingga pegawai dalam
memberikan pelayanan dapat dipertanggungjawabkan.
LAPORAN SURVEI KEPUASAN PELANGGAN INTERNAL
TAHUN 2019 BDI SURABAYA
3. Kepemimpinan yang meliputi gaya kepemimpinan dan interaksi pegawai antara
dengan pimpinan.
Selain pada penyampaian informasi, yang menjadi perhatian pegawai BDI Surabaya adalah
pada gaya kepimpinan pemimpin saat ini. Sebanyak 83% pegawai menyatakan puas dengan
gaya kepemimpinan saat ini dan hanya 17% yang menyatakan ketidakpuasannya. Namun
pada perhatian yang diberikan oleh pimpinan (interaksi pegawai dengan pimpinan) tingkat
kepuasaannya mencapai 83% dan ketidakpuasan mencapai 17%. Pemimpin perlu
membangun komunikasi yang baru dan lebih intens dengan pegawai sehingga perhatiannya
dapat dirasakan lebih menyeluruh. Hal ini terkait dengan rasa kebersamaan (kekompakan)
dan keadilan.
Gambar 3.1. Diagram Gaya kepemimpinan Pemimpin saat ini
Gambar 3.2. Diagram Perhatian yang diberikan oleh pimpinan (interaksi pegawai dengan pimpinan)
Gap antara Pemimpin dengan pegawai dapat terjadi karena kurangnya komunikasi dan
pemahaman tentang apa yang menjadi keinginan pegawainya. Komunikasi yang terjalin
antara pemimpin dengan pegawai bukan hanya terletak pada pelimpahan disposisi
pekerjaan saja, komunikasi hendaknya berjalan timbal balik antara pemimpin dan
bawahannya sehingga kinerja organisasi dapat lebih baik dan kinerja pegawai dapat lebih
ditingkatkan lagi.
4. Kesesuaian jabatan dan pekerjaan saat ini dengan keterampilan.
LAPORAN SURVEI KEPUASAN PELANGGAN INTERNAL
TAHUN 2019 BDI SURABAYA
Sebagai Aparatur Sipil Negara yang harus siap ditempatkan dimana saja dan juga mengisi
formasi yang ada maka diperlukan kompetensi dan keilmuan untuk dapat menyelesaikan
tugas sehari-hari. Kesesuaian jabatan dan pekerjaan pegawai BDI Surabaya saat ini memiliki
kecocokan sehingga mendapatkan tingkat kepuasan sebesar 96%.
Gambar 4.1. Diagram Kesesuaian jabatan dan pekerjaan saat ini
Gambar 4.2. Diagram Kesesuaian jabatan/pekerjaan dengan keterampilan dan kompetensi
Hubungan antara kompetensi pegawai dengan kinerja adalah sangat erat apabila pegawai
ingin meningkatkan kinerjanya maka harus memiliki kompetensi yang sesuai dengan
tugas/pekerjaannya. Walaupun tingkat kepuasannya cukup tinggi sebesar 96% namun masih
adanya ketidakcocokan antara komptensi yang dimiliki dengan jabatannya sehingga
mengakibatkan kurangnya kreatifitas dan inovasi dalam menyelesaikan pekerjaan.
5. Penghargaan yang diberikan oleh BDI Surabaya.
Pegawai BDI Surabaya merasa cukup puas dengan penghargaan yang diberikan oleh BDI
Surabaya dengan menjawab sebesar 39% dan mendapatkan kepuasan sebesar 39%. Hal
ini masih cukup besar jika dibandingkan ketidakpuasan yang hanya berjumlah 9%.
LAPORAN SURVEI KEPUASAN PELANGGAN INTERNAL
TAHUN 2019 BDI SURABAYA
Gambar 5.1. Diagram Penghargaan yang diberikan BDI Surabaya
Untuk meningkatkan kinerja organisasi dan kinerja pegawai, BDI Surabaya telah
melaksanakan sistem Reward and Punishment terhadap pegawai pada tahun 2019.
6. Kemudahan akses komputer, internet dan wifi.
BDI Surabaya telah menerapkan one man one computer sehingga pegawai BDI Surabaya
mendapatkan kemudahan dalam mengunakan komputer dalam menyelesaikan tugas-tugas
yang diberikan. Sedangkan akses internet dan wifi untuk gedung A sudah cukup baik dan
cepat. Tingkat kepuasannya mencapai 35% untuk pilihan sangat puas dan 26% untuk pilihan
puas. Kemudahan akses komputer, internet dan wifi ini menjadi penting karena setiap
pegawai BDI Surabaya berkewajiban untuk input SKP setiap bulannya.
Gambar 6.1 Diagram Kemudahan akses komputer, internet dan wifi yang dimiliki oleh BDI Surabaya
Dengan adanya kemajuan teknologi, khususnya teknologi informasi memiliki pengaruh yang
besar terhadap pekerjaan kantor. Pekerjaan kantor dapat dilaksanakan dengan mudah dan
cepat. Serta produktivitas kerja juga mengalami peningkatan.
LAPORAN SURVEI KEPUASAN PELANGGAN INTERNAL
TAHUN 2019 BDI SURABAYA
7. Kenyamanan dan kebersihan fasilitas kantor.
Kenyamanan bekerja merupakan salah satu faktor penting dalam suatu keberhasilan
individu dan juga organisasi. Para pegawai yang berhasil dalam pekerjaannya pasti
merasakan kenyamanan sehingga individu tersebut bisa melaksanakan dan menyelesaikan
pekerjaan sesuai dengan yang diharapkannya atau bahkan melebihi ekspektasi pribadinya
dan juga organisasinya. Kenyamanan terhadap fasilitas ruang kantor ini meliputi suasana
ruang kerja, gedung dan fasilitas pendukung lainnya.
Gambar 7.1. Diagram Kenyamanan fasilitas kantor yang dimiliki oleh BDI Surabaya
Gambar 7.2. Diagram Kebersihan fasilitas kantor yang dimiliki oleh BDI Surabaya
Tingkat kepuasan terhadap kenyamanan dan kebersihan fasilitas kantor ini mendapatkan
nilai yang tinggi yaitu 96% dan ketidakpuasan sebesar 4% saja. Namun masih banyak yang
perlu diperhatikan seperti contohnya untuk kebersihan kamar mandi pegawai dan kerapian
meja kerja.
8. Kenyamanan dan kebersihan fasilitas umum seperti tempat parkir, sarana olah raga
dan tempat ibadah.
Fasilitas umum yang dimiliki oleh Bdi Surabaya dianggap memuaskan oleh pegawai BDI
Surabaya. Dalam hal ini, BDI Surabaya telah memenuhi kebutuhan seperti lahan untuk
tempat parkir, terdapatnya lapangan dan perlengkapan untuk sarana olah raga serta adanya
tempat ibadah (untuk muslim). Hasil sebesar 96% pegawai BDI Surabaya nyaman dan puas
dalam menggunakan fasilitas tersebut.
LAPORAN SURVEI KEPUASAN PELANGGAN INTERNAL
TAHUN 2019 BDI SURABAYA
Gambar 8.1. Diagram Kenyamanan fasilitas umum seperti tempat parkir, sarana olah raga dan tempat ibadah
Gambar 8.2. Diagram Kebersihan fasilitas umum seperti tempat parkir, sarana olah raga dan tempat ibadah
Sedangkan kebersihan fasilitas umum juga mendapatkan nilai 96% puas, namun demikian
kebersihan fasilitas umum tetap perlu untuk mendapatkan perhatian terutama pada area-
area tersembunyi seperti di belakang Aula, kamar mandi dan tentunya pada musholla yang
masih terdapat banyak nyamuk.