kata berimbuhan

9
Desember19 KEBAHASAAN: KATA BERIMBUHAN KATA BERIMBUHAN Pengertian Kata berimbuhan adalah kata yang telah mengalami proses pengimbuhan atau (afiksasi). Imbuhan atau afiksasi adalah morfem terikat yang digunakan dalam bentuk dasar untuk membentuk kata. Hasil dari proses pengimbuhan itu disebut kata berimbuhan atau kata turunan. Jenis-jenis Imbuhan Imbuhan menurut posisinya terbagi ke dalam empat bentuk 1. Awalan atau prefiks Contoh: meN-, ber-, di-, ter-, peN-, per-, se-, dan ke-. 2. Sisipan atau infiks Contoh: -el, -er, -e-, dan –in- 3. Akhiran atau sufiks Contoh: -kan, -an, -I, dan –nya 4. Konfiks atau simulfiks : berupa awalan dan akhiran yang pemakaiannya sekaligus. Contoh: ke-an, per-an, peN-an, ber-an, dan se-nya. Imbuhan yang diserap dalam bahasa asing.Imbuhan tersebut di antaranya sebagai berikut: a. Dari bahasa Arab:-ah, -i.Fungsinya sebagai penbentuk atau penanda kata sifat. Contohnya; manusiawi, alamiah, alami b. Dari bahasa Sansekerta: -man, -wan, -wati,.Fungsinya sebagai pembentuk kata benda. Contohnya, budiman, wartawan, pragawati. c. Dari bahasa Inggris: -is, -if, -al. Fungsinya sebagai pembentuk kata sifat. Contohnya, egois, deskriptif, formal Fungsi Imbuhan a. Membentuk kata benda, yakni peN-, pe-, per-, ke-, -isme, -wan, -sasi, -tas, peN-an, pe-an, per-an, dan ke-an. Contoh: pelaut, penyapu, wartawan, dll. b. Membentuk kata kerja, yakni me-, ber-, per-, ter-, di, - kan, ter-kan,dan di-i.

Upload: rafil-friasmar

Post on 11-Aug-2015

164 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kata Berimbuhan

Desember19

KEBAHASAAN: KATA BERIMBUHANKATA BERIMBUHAN

PengertianKata berimbuhan adalah kata yang telah mengalami proses pengimbuhan atau

(afiksasi). Imbuhan atau afiksasi adalah morfem terikat yang digunakan dalam bentuk dasar untuk membentuk kata. Hasil dari proses pengimbuhan itu disebut kata berimbuhan atau kata turunan.

Jenis-jenis ImbuhanImbuhan menurut posisinya terbagi ke dalam empat bentuk

1.      Awalan atau prefiksContoh: meN-, ber-, di-, ter-, peN-, per-, se-, dan ke-.

2.      Sisipan atau infiksContoh: -el, -er, -e-, dan –in-

3.      Akhiran atau sufiksContoh: -kan, -an, -I, dan –nya

4.      Konfiks atau simulfiks : berupa awalan dan akhiran yang pemakaiannya sekaligus.Contoh: ke-an, per-an, peN-an, ber-an, dan se-nya.

Imbuhan yang diserap dalam bahasa asing.Imbuhan tersebut di antaranya sebagai berikut:a. Dari bahasa Arab:-ah, -i.Fungsinya sebagai penbentuk atau penanda kata sifat.

Contohnya; manusiawi, alamiah, alamib. Dari bahasa Sansekerta: -man, -wan, -wati,.Fungsinya sebagai pembentuk kata benda.

Contohnya, budiman, wartawan, pragawati.c. Dari bahasa Inggris: -is, -if, -al. Fungsinya sebagai pembentuk kata sifat.

Contohnya, egois, deskriptif, formal

Fungsi Imbuhana.       Membentuk kata benda, yakni

peN-, pe-, per-, ke-, -isme, -wan, -sasi, -tas, peN-an, pe-an, per-an, dan ke-an.Contoh: pelaut, penyapu, wartawan, dll.

b.      Membentuk kata kerja, yakni me-, ber-, per-, ter-, di, -kan, ter-kan,dan di-i.Contohnya: melaut berlayar, terlihat diminum, bawakan, lempari, menaiki.

c.       Membentuk kata sifat,yakni –I, -wi,-iah, dan –is.Contohnya: manusiawi, duniawi, ilmiah, agamis

d.      Membentuk kata bilangan yakni se- dan ke-.Contohnya: sepuluh dan kedua.

Penggunaan Imbuhan secara benarAwalan peN-

Imbuhan peN- merupakan salah satu awalan yang pemakaiannya sangat produktif.Makna yang dikandung awalan peN- bermacam- macam antara lain:

1)      Menyatakan yang melakukan perbuatan. Contoh: penulis, & pembaca.2)      Menyatakan pekerjaan. Contoh: pengusaha, pedagang.3)      Menyatakan alat. Contoh: pengerat, penggaris4)      Menyatakan memiliki sifat. Contoh: pemaklum, penggembira.5)      Menyatakan penyebab. Contoh: pemanis, pemutih.

Page 2: Kata Berimbuhan

Pemakaian Awalan ber-Awalan ber- mempunyai kaidah sebagai berikut:

1)   Apabila diikuti kata dasar yang berawalan dengan huruf /r/ dan beberapa kata dasar yang suku pertamanya berakhir dengan /er/, maka ber- menjadi be-.

Contoh: beramal, bekerja2)   Apabila diikuti kata dasar ajar, maka ber- menjadi bel-.

Contoh: bel + ajar = belajar3)   Apabila diikuti kata dasar selain yang disebutkan di atas, maka ber- tetap tanpa perubahan.

Contoh: ber + balik = berbalik 

Makna yang terkandung oleh awalan ber-, antara lain:1.         Mempunyai, contoh: beratap, beranak, berhasil.2.         Menggunakan contoh: bersepeda, bersepatu3.         Mengeluarkan contoh: bertelur, berbau, berkata.4.         Menyatakan sikap mental, contoh: berbahagia, berhati-hati,5.         Dalam jumlah, contoh berdua, bertiga.

Dalam beberapa tulisan atau berbagai percakapan sering dijumpai pelesapan-pelesapan imbuhan ber-. Perhatikan kalimat berikut:

1.      Usahanya belum hasil.2.      Pendapat kita memang beda3.      Murid-murid sudah kumpul di muka kelas.

Bentuk-bentuk tanpa ber- seperti pada contoh di atas merupakan pemakaian kalimat yang tidak baku. Hal tersebut antara lain merupkan unsur pengaruh dari bahasa daerah. Kalimat-kalimat tersebut seharusnya diucapkan:

4.      Usahanya belum berhasil5.      Pendapat kita memang berbeda6.      Murid-murid sudah berkumpul di muka kelas

Awalan meN-Apabila awalan me- dihubungkan dengan kata dasar, terjadi variasi bentuk, yakni me, mem-, men, meng-, dan meny-.Kaidah imbuhan meN-

1.      Imbuhan meN- apabila ditambahkan pada kata dasar berfonem awal vokal, // /k/, /h/, /g/ , /kh/ berubah menjadi meng-Contoh:

meN- + ambil                 mengambil

meN- + elak                   mengelak

meN- + kalah                 mengalah

meN- +  harap                mengharap

meN- + khawatirkan     mengkhawatirkan

2.      Jika imbuhan meN- ditambahkan pada kata dasar dengan fonem awal /l/, /m/, /n/, /ny/, /ng/, /r/, /y/, atau /w/, bentuknya berubah menjadi me-

meN-  + latih                  melatih

meN-  + makan              memakan

Page 3: Kata Berimbuhan

meN-  + namai              menamai

meN-  + nyatakan         menyatakan

meN-  + nganga            menganga

meN-  + rusak              merusak

meN-  + yakinkan         meyakinkan

meN-  + wabah             mewabah

3.      Jika meN- ditambahkan pada kata dasar yang berfonem awal /d/, atau /t/ bentuknya berubah menjadi men-

meN-  + datang              mendatang

meN-  + tanam               menanam

4.      Jika meN- ditambahkan pada kata dasar berfonem awal /b/, /p/, atau /f/, bentuknya berubah menjadi mem-

meN-  +  babat                           membabat

meN-  +  pukul                           memukul

meN-  +  fokuskan                    memfokuskan

 5.      Jika meN- ditambahkan pada kata dasar berfonem awal /c/, /j/, /s/, dan /sy/, bentuknya berubah menjadi  meny- .

meN-  + satu                  menyatu                             meN-  + jadi                   menjadi

meN-  + cari                   mencari                              meN-  + syukuri             mensyukuri

6.      Jika meN- ditambahkan pada kata dasar yang bersuku satu, bentuknya berubah menjadi menge-.

meN-  +  bom                 mengebom

meN-  +  cek                  mengecek

7.      Jika dirasakan masih baru, proses peluluhan kata-kata yang berasal dari bahasa asing tidak berlaku. Namun, jika kata dasar itu tidak asing lagi, proses penggabungan mengikuti kaidah yang umum.

meN-  + produksi           memproduksi

8.      Jika kata kerja berkata dasar tunggal direduplikasi, kata dasarnya diulangi dengan mempertahankan peluluhan konsonan pertamanya.

tulis                    menulis-nulis; tulis-menulis

karang                mengarang-ngarang; karang-mengarang

cek                     mengecek-ngecek

ulangi                 mengulang-ulangi

Makna awalan meN- adalah sebagai berikut:1.      Melakukan perbuatan, tindakan; Contoh: mengambil, menjual

Page 4: Kata Berimbuhan

2.      Melakukan perbuatan dengan alat: Contoh: mengambil, menyabit3.      Menjadi atau dalam keadaan; contoh: menurun, meluap4.      Membuat kesan; contoh: mengalah, membisu5.      Menuju ke; contoh;mendarat, menepi6.      Mencari;contoh: mendamar

** Fonem /p/ menjadi luluh ke dalam fonem /m/. Namun, peluluhan tidak terjadi jika fonem /p/ adalah permulaan dari prefiks per- atau kata dasarnya mulai dengan per- atau pe- tertentu.

      meN-  + pertinggi           mempertinggi

      meN-  + pertaruhkan      mempertaruhkanPenulisan yang benar untuk makna ‘membuat jadi lebih tinggi’ adalah mempertinggi atau meninggikan bukan mempertinggikan.    

Awalan di-Awalan di- bermakna suatu perbuatan yang pasif, sebagai kebalikan dari awalan (me-(N)) yang bermakna aktif.

Contoh: di- + baca = dibaca ; ambil = diambil ; jual = dijualJika di- diikuti oleh kata yang menunjukkan tempat, maka penulisannya dipisah.

Awalan ter-Imbuhan ter- menyatakan makna sebagai berikut:

1.         Sudah di- atau dapat di-; contoh: tertutup, terbuka.2.         Ketidaksengajaan; contoh: terbawa, terambil.3.          Tiba-tiba; contoh: teringat, terjatuh4.         Paling/superlatif; contoh: terindah, terbagus

Awalan se-Awalan se- mengalami variasi-variasi makna, yakni sebagai berikut:

1.         Satu; contoh: seeekor, sebutir2.         Seluruh, seisi; contoh: serumah, sekampung.3.         Sama-sama; contoh: sepermainan, seperjuangan.4.          Sama dengan, seperti; contoh: setinggi, selebar, seenaknya, semaumu.5.         Menyatakan waktu; contoh: sesudah, selagi

 Awalan per-1.      Imbuhan per- berubah menjadi pe-, apabila ditambahkan pada kata dasar yang berfonem

awal /r/ atau kata dasar yang suku pertamanya berakhir /er/

per-  +  ringan                 peringan

per-  +  kerja                  pekerja2.      Imbuhan per- berubah menjadi pel- apabila ditambahkan pada bentuk dasar ajar

per-  + ajar                      pelajar

Awalan –anPada umumnya akhiran –an membentuk kata benda misalnya, pukulan, manisan, satuan, ratusan.

Makna akhiran –an adalah sebagi berikut;1.         Menyatakan tempat: contoh: pangkalan, kubangan2.         Menyatakan alat; contoh: timbangan, ayunan

Page 5: Kata Berimbuhan

3.         Menyatakan hal atau cara: contoh: didikan, pimpinan.4.         Menyatakan akibat, hasil perbuatan: contoh: hukuman, balasan.5.         Menyatakan sesuatu yang di; contoh: catatan,suruhan.6.         Menyatakan seluruh, kumpulan; contoh: lautan, sayuran.

Awalan –kan dan -iFungsi

a.         Membentuk kata kerja. Semua kata yang berakhiran –kan dan –i dengan atau tanpa awalan merupakan kata kerja. Tanpa awalan, akhiran –kan dan –i itu merupakan kata kerja bentuk imperatif.

Contoh:  panas (kata sifat)   panaskan (kata kerja)  panasi (kata kerja)

b.         Menjadikan kata kerja taktransitif menjadi kata kerja transitif.Contoh: Didi duduk di kursi (traktransitif)Didi menduduki kursi (transitif)

       Didi mendudukkan Adik di kursi (transitif)

c.         Mengintensifkan arti.Contoh: Polisi menangkap penjahat

  Polisi menangkapi penjahat (pekerjaan itu dilakukan berulng-ulang karena   objeknya lebih dari satu)

Perbedaan-perbedaana.       Objek yang mengikkuti kata kerja berakhiran –kan berpindah tempatnya dan objek itu

merupakan alat. Objek yang mengikuti kata kerja berakhiran –i tetap tempatnya, tak berpindah, dan objek itu merupakan tempat berlakunya pekerjaan itu:

Contoh:           Petani itu menanamkan benih di sawahnya.Petani itu menanami sawahnya.

b.      Kata kerja berakhiran –kan diikuti oleh objek penderita, sedangkan kata kerja berakhiran –i diikuti objek penyerta.

Contoh:           Dia menawarkan pekerjaan kepada saya.Dia menawari saya pekerjaan.

c.       Adakalanya perbedaan kedua akhiran itu kurang jelas sehingga pemakaiannya seolah-olah sama saja dan dapat saling menggantikan.

Contoh:           Dia menamai anaknya Alam (menamai = memberi nama)Dia menamakan anaknya Alam (menamakan = menyebabkan bernama)

Konfiks ke-anKonfiks ke-an berfungsi sebagai pembentuk kata benda abstrak. Misalnya, kepandaian, kecepatan, keindahan, kesehatan.Konfiks ke-an memiliki makna sebagai berikut:

1.         Menyatakan keadaaan: contoh; kedinginan, kesakitan2.         Menyatakan intensitas (terlalu, terlampau); contoh: kebesaran, kemahalan.3.         Menyatakan agak, menyerupai: contoh: kehijau-hijauan, kebarat-baratan.

Konfiks pe(N)-anKonfiks pe(N) –an mempunyai variasi bentuk pe-an, pem-an, peng-an, peny-an.Makna konfiks pe(N)-an adalah sebagai berikut:

1.         Menyatakan hal yang berhubungan dengan kata dasar. Contoh: penanaman, pendidikan.2.         Menyatakan proses/perbuatan. Contoh pemberontakan, pendaftaran.3.         Menyatakan hasil. Contoh: penyamaran, pengakuan.

Page 6: Kata Berimbuhan

4.         Menyatakan alat. Contoh: penciuman.5.         Menyatakan tempat. Contoh: penampungan, pemandian.

Konfiks per-anMakna konfiks per-an adalah sebagai berikut:

1.         Menyatakan tempat. Contoh: perhentian, percetakan2.         Menyatakan daerah. Contoh: perkebunan.3.         Menyatakan hasil perbuatan. Contoh: pernyataan, pertahanan4.         Menyatakan perihal. Contoh: peristilahan, perhukuman5.         Menyatakan banyak, bermacam-bermacam. Contoh; peralatan, persyaratan.

Konfiks se-nyaKonfiks se-nya umumnya disertakan pada kata ulang. Fungsinya membentuk kata

keterangan.Contoh: Se-nya +putih = seputih-putihnya ;  pintar = sepintar-pintarnyaKonfiks se-nya menyatakan superlative atau tingkat paling tinggi yang dapat dicapai.Contoh:  Seputih-putihnya = seputih mungkin ; sepintar-pintarnya = sepintar mungkin

Klitika –ku, -mu, nyaFungsi

1.         Sebagai penunjuk kepunyaan.Contoh: rumahku, rumahmu, rumahnya

2.         Sebagai alat pembentuk kata benda.Contoh: salah (kata sifat) = salahmu (kata benda);duduk (kata benda) = duduknya(kata benda)

3.         Sebagai objek penderitaContoh: Sudah beberapa kali ia membujukku.Ia memandangnya tajam-tajam.

4.         Sebagai objek penyertaContoh: Surat itu telah kukirimkan kepadanya.Barang-barang ini sengaja dia bel untukmu.

Khusus untuk –nya, selain sebagai klitika atau kata ganti orang, juga berfungsi sebagai imbuhan.Fungsi imbuhan –nya adalah sebagai berikut;

1.      Sebagai pembentuk kata keteranganContoh:Agaknya akan turun hujan hari ini.Tidak selamanya orang menderita.

2.      Sebagai penunjukContoh:Penyakit seperti ini sukar dicari obatnya.Rumah kami besar, kamar-kamarnya luas.

3.      Bersama-sama dengan awalan se- menyatakan superlativeContoh:Sepandai-pandainya tupai melompat, sekali gagal juga.Sepeda adik yang baru dibeli bercat merah.

Pemakaian –nya pada kata rumah & sepeda adalah tidak perlu karena rujukannya sudah dinyatakan langsung. Perhatikan kalimat di bawah ini:

1.      a)  Rumah paman bertingkat dua. ; b)  Rumahnya bertingkat dua.

Page 7: Kata Berimbuhan

2.      a)  Sepeda adik yang baru dibeli bercat merah. ; b)  Sepedanya bercat merah.

***n_wdy***Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook